Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang diperoleh melalui pengujian meliputi


pengujian karakteristik agregat. Dari pengujian beton diperoleh hasil berupa nilai
kuat tekan dan modulus elastisitas beton.

4.1. Karakteristik Material

Material yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari agregat alam
yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu pecah) Berdasarkan
pelaksanaan pemeriksaan agregat diperoleh hasil pemeriksaan karakteristik yang
ditunjukkan pada Tabel 4.1. untuk agregat halus dan Tabel 4.2 untuk agregat
kasar yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Karakteristik Agregat Halus (Pasir)

No Karakteristik Hasil
Interval Keterangan
. Agregat Pemeriksaan
1 ModulusKehalusan 2,3 – 3,1 2,44 Memenuhi
Berat Jenis:
a. BJ Nyata
1,6 – 3,3 2,39 Memenuhi
2 b. BJ DasarKering
1,6 – 3,3 2,53 Memenuhi
c. BJ Kering
1,6 – 3,3 2,57 Memenuhi
Permukaan
3 Penyerapan Air 0,2% – 2% 5,71 Tidak Memenuhi

Hasil analisa saringan agregat halus yang kemudian diplot pada grafik batas
gradasi masuk pada gradasi zona 1 sebagaimana Gambar 4.1.

36
37

100
90
80
70
Persen Lolos

60
50
40
30
20
10
0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 10

Ukuran Saringan (mm)

BATAS ATAS BATAS BAWAH Pasir

Gambar 4.1. Grafik Gradasi Agregat Halus

Tabel. 4.2. Hasil Pemeriksaan Karakteristik Agregat Kasar (Kerikil)

No
KarakteristikAgregat Interval HasilPemeriksaan Keterangan
.
1 ModulusKehalusan 6,0 – 7,1 6,67 Memenuhi
Berat Jenis:
a. BJ Nyata
1,6 – 3,3 2,68 Memenuhi
2 b. BJ DasarKering
1,6 – 3,3 2,73 Memenuhi
c. BJ
1,6 – 3,3 2,82 Memenuhi
KeringPermukaan
3 Penyerapan Air 0,2% – 4% 1,87 Memenuhi
38

BATAS GRADASI KERIKIL ZONE II

100
90
80
PERSEN LOLOS

70
60
50
40
30
20
10
0
4.8 10 20 40
UKURAN SARINGAN

Kerikil BATAS ATAS BATAS BAWAH

Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Kasar

Grafik gradasi Agregat Kasar (batu pecah) pada gambar di atas


menunjukkan bahwa agregat kasar (batu pecah) yang digunakan merupakan batu
pecah dengan gradasi zona 4,75-19,05 mm, sebagaimana ukuran agregat
maksimum yang direncanakan yaitu 20 mm, dengan modulus halus butir agregat
6,73.

4.2 Rancang Campuran Beton (Mix Design Concrete)

Rancang campuran beton yang dilakukan pada penelitian ini


menggunakan metode JSCE (Japan Society of Civil Engineers) No.6
Standard Specifications for Concrete Structures-2002 “Material and
Construction”. Kuat tekan beton yang disyaratkan (mutu beton)
ditargetkan f’c = 30 Mpa. Tabel 4.3. memperlihatkan komposisi dari tiap
material yang digunakan.
39

Tabel 4.3. Komposisi Campuran Beton

Berat/m3 Berat Untuk Berat untuk


Bahan Beton
Beton 4 sampel (Kg) 12 sampel (Kg)

Air 168,96 4,96 12,61


Semen 422,4 12,67 33,8
Pasir 670,65 20,12 53,65
Batu Pecah 1065,89 31,98 85,26

4.3. Pengujian Slump Test

Pengukuran Slump Test dilakukan untuk mengetahui Kelecakan


(workability) adukan beton. Kelecakan adukan beton merupakan ukuran
dari tingkat kemudahan campuran untuk diaduk, diangkut, dituang, dan
dipadatkan tanpa menimbulkan pemisahan bahan penyusun beton
(segregasi). Tingkat kelecakan ini dipengaruhi oleh komposisi campuran,
kondisi fisik dan jenis bahan pencampurnya.

Untuk pengujian slump test pada penelitian ini dilakukan sebanyak


tiga kali seperti Gambar 4.3. Hasil pengujian slump test berturut-turut
yaitu sebesar 8,5 cm, 8 cm dan 7,8 cm. sehingga material ini memenuhi
batas syarat nilai slump test untuk beton yaitu 10±2 cm.
40

Tabel 4.4. Nilai Slump

Titik Rata-Rata Nilai


Pengecoran
1 2 3 Slump (cm)

  I   7.80 8.50 8.20 8.17

  II   8.30 8.60 7.90 8.27

  III   8.50 8.90 7.50 8.30

  IV   7.90 8.50 8.60 8.33

Gambar 4.3. Pengujian Slump Test

4.4. Kuat Tekan Beton

Pengujian Kuat Tekan Beton dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari,


28 hari dan 90 hari dengan menggunakan silinder berukuran 150 mm x
300 mm masing-masing sebanyak 4 buah seperti yang tercantum dalam
Tabel 4.5. Pengujian Kuat Tekan mengacu pada ASTM C39/ C39M-01
(Standard Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete
Speciments) dan termuat pada SNI 1974:2011 seperti pada Gambar 4.4.
berikut
41

Gambar 4.4. Pengujian Kuat Tekan dengan Tokyo Machine Test

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal

BEBA KUAT
KODE UMUR BERAT LUAS N TEKAN KUAT TEKAN
RATA-RATA
SAMPEL (HARI) (Kg) (mm2) (kN) (MPa) (MPa)
N-0 12.312 17662.50 212.24 12.016
N-0 12.410 17662.50 212.05 12.006
3 12.057
N-0 12.250 17662.50 213.38 12.081
N-0 12.445 17662.50 214.18 12.126
N-0 12.045 17662.50 309.57 17.527
N-0 11.920 17662.50 335.68 19.005
7 19.490
N-0 11.830 17662.50 365.00 20.665
N-0 11.905 17662.50 366.74 20.764
N-0 12.460 17662.50 527.10 29.843
N-0 12.547 17662.50 536.94 30.400
28 30.085
N-0 12.442 17662.50 534.24 30.247
N-0 12.528 17662.50 527.22 29.850
42

N-0 12.595 17662.50 567.22 32.114


N-0 12.360 17662.50 566.18 32.055
91 32.025
N-0 12.600 17662.50 567.26 32.117
N-0 12.730 17662.50 561.94 31.815

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Kuat Tekan dengan penambahan NaCl 2 %

BERA KUAT
KODE UMUR T LUAS BEBAN TEKAN KUAT TEKAN
SAMPE RATA-RATA
L (HARI) (Kg) (mm2) (kN) (MPa) (MPa)
N-2 11.935 17662.50 221.52 12.542
N-2 11.960 17662.50 215.36 12.193
3 12.382
N-2 12.045 17662.50 224.02 12.683
N-2 12.010 17662.50 213.90 12.110
N-2 12.105 17662.50 370.74 20.990
N-2 12.015 17662.50 362.40 20.518
7 21.582
N-2 11.995 17662.50 417.04 23.612
N-2 12.055 17662.50 374.62 21.210
N-2 12.525 17662.50 525.50 29.752
N-2 12.490 17662.50 548.00 31.026
28 31.148
N-2 12.485 17662.50 566.62 32.080
N-2 12.450 17662.50 560.50 31.734
N-2 12.705 17662.50 706.80 40.017
N-2 12.635 17662.50 676.60 38.307
91 37.995
N-2 12.660 17662.50 700.80 39.677

N-2 12.680 17662.50 600.14 33.978

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Kuat Tekan dengan penambahan NaCl 5 %


43

BERA KUAT
KODE UMUR T LUAS BEBAN TEKAN KUAT TEKAN
SAMPE RATA-RATA
L (HARI) (Kg) (mm2) (kN) (MPa) (MPa)
N-5 11.955 17662.50 267.62 15.152
N-5 11.970 17662.50 272.00 15.400
3 15.440
N-5 12.910 17662.50 275.84 15.617
N-5 12.925 17662.50 275.38 15.591
N-5 12.415 17662.50 458.54 25.961
N-5 12.310 17662.50 470.40 26.633
7 27.440
N-5 12.360 17662.50 510.72 28.915
N-5 12.345 17662.50 498.98 28.251
N-5 12.615 17662.50 558.14 31.600
N-5 12.850 17662.50 566.30 32.062
28 31.649
N-5 12.520 17662.50 575.78 32.599
N-5 12.582 17662.50 535.80 30.335
N-5 12.660 17662.50 735.20 41.625
N-5 12.665 17662.50 683.60 38.703
91 38.602
N-5 12.680 17662.50 566.23 32.058

N-5 12.810 17662.50 742.20 42.021

Pengujian Kuat Tekan Bertujuan untuk mengetahui kekuatan beton


(compressive strength) yang direndam (curing) di Laboratorium pada
umur 3 hari, 7 hari, 28 hari dan 90 hari. Pengujian dilakukan pada tiga
jenis beton dengan perlakuan yang berbeda yaitu, Beton normal tanpa
penambahan NaCl, Beton dengan penambahan NaCl 2%, dan Beton
dengan penambahan NaCl 5% yang masing-masing terdiri dari 4 benda
uji.

Benda Uji Silinder berukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm


dipasang pada mesin tekan secara sentris. Pembebanan dilakukan sampai
44

benda uji menjadi hancur dan tidak dapat lagi menahan beban yang
diberikan (jarum penunjuk berhenti kemudian bergerak turun), sehingga
didapatkan beban maksimum yang ditahan oleh benda uji tersebut.
Kemudian hitung Kuat Tekan beton yaitu besarnya beban persatuan luas.
Komposisi material penyusun beton memiliki pengaruh tehadap kuat
tekan yang dihasilkan dari beton tersebut. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 4.5. yang menunjukkan hubungan kuat tekan terhadap umur
beton sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan. Pada umur 91 hari,
kuat tekan rata-rata beton normal 32,025 MPa, NaCl 2% sebesar 38,144
MPa, NaCl 5% sebesar 38,602 MPa.

40
35
KUAT TEKAN BETON (MPa)

30
25
20
NORMAL
15 NACL 2%
NACL 5%
10
5
0
0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91
UMUR (HARI)

Gambar 4.5. Peningkatan kuat tekan beton normal dan beton NaCl 2% , NaCl 5%
pada umur 3,7,28, dan 91 hari
45

50

45
KUAT TEKAN BETON NORMAL (MPa)
40

35

30 UMUR 3 HARI
UMUR 7 HARI
25 UMUR 28 HARI
UMUR 91 HARI
20

15

10
10 15 20 25 30 35 40 45 50
KUAT TEKAN BETON NACL 2% (MPa)

Gambar 4.6. Peningkatan kuat tekan beton normal dan beton NaCl 2% pada
umur 3,7,28, dan 91 hari

50

45
KUAT TEKAN BETON NORMAL (MPa)

40

35

30 UMUR 3 HARI
UMUR 7 HARI
25 UMUR 28 HARI
UMUR 91 HARI
20

15

10
10 15 20 25 30 35 40 45 50
KUAT TEKAN BETON NACL 5% (MPa)

Gambar 4.7. Peningkatan kuat tekan beton normal dan beton NaCl 5% pada
umur 3,7,28, dan 91 hari
46

Dari grafik di atas dapat dilihat peningkatan kuat tekan beton yang
dicampur dengan menggunakan natrium klorida (NaCl) lebih tinggi kuat tekannya
bila dibandingkan dengan beton normal air tawar. Pada sampel beton NaCl 2%,
peningkatan kuat tekan umur 3 hari sebesar 32,59%, umur 7 hari sebesar 56,80%
dan umur 28 hari sebesar 81,98% dari rata-rata kuat tekan pada umur 91 hari yaitu
38,144 MPa. Untuk beton NaCl 5%, peningkatan kuat tekan umur 3 hari sebesar
39,99%, umur 7 hari sebesar 71,08% dan umur 28 hari sebesar 81,99% dari rata-
rata kuat tekan pada umur 91 hari yaitu 38,602 MPa. Sedangkan Pada sampel
beton normal, peningkatan kuat tekan umur 3 hari sebesar 37,65%, umur 7 hari
sebesar 60,86% dan umur 28 hari sebesar 93,94% dari rata-rata kuat tekan pada
umur 91 hari yaitu 32,025 MPa.
Untuk masing-masing perbandingan kuat tekan berdasarkan umur
rendaman 3,7,28 dan 91 hari, dapat juga dilihat pada gambar diagram batang
dibawah ini.
40

35

30
KUAT TEKAN BETON (MPa)

25

20

15

10

0
3 7 28 91

Gambar 4.8. Perbandingan kuat tekan pada beton normal dan beton penambahan
NaCl umur 3,7,28 dan 91 hari

Apabila dibandingkan kuat tekan pada umur 91 hari antara beton


normal dengan beton penambahan NaCl 2% terjadi selisih 19,11% lebih
47

tinggi beton penambahan NaCl 2% dari beton normal. Sedangkan beton


normal dengan beton penambahan NaCl 5% terjadi selisih 20,54% lebih
tinggi beton penambahan NaCl 5% dari beton normal.

4.5. Modulus Elastisitas Beton

Pengujian modulus elastisitas beton dilakukan pada umur 3 hari, 7


hari, 28 hari dan 91 hari dengan menggunakan silinder berukuran
diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.
Dari hasil pengujian diperoleh modulus elastisitas pada umur 3, 7
28, dan 91 hari. Adapun hasil pengujian modulus elastisitas beton yang
mengandung natrium klorida sebanyak 0%,2% dan 5% dapat dilihat pada
Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Hasil modulus elastisitas beton normal dengan beton penambahan
natrium klorida 2% dan 5%.
MODULUS ELASTISITAS (N/mm2)
BENDA UJI
3 7 28 91
14774.614 14999.621 21059.917 36307.025
13247.097 15423.877 28730.311 36896.646
NORMAL
9633.529 14608.150 23291.971 32997.675
7144.747 19413.918 27378.162 34539.995
RATA-RATA 11199.997 16111.392 25115.090 35185.335
17947.513 22151.578 29365.692 29442.329
16668.929 21531.244 28706.094 43426.145
NACL 2%
12761.962 21107.595 24099.081 34356.060
14694.618 17399.835 27120.197 38266.711
RATA-RATA 15518.256 20547.563 27322.766 36372.811
13456.804 23692.198 29509.588 36819.620
19900.943 21240.774 28420.655 35877.936
NACL 5%
14126.902 18387.584 29459.981 42325.456
19369.263 19423.794 28700.130 37677.971
RATA-RATA 16713.478 20686.088 29022.589 38175.246
48

Dari hasil pengujian elastisitas, terlihat bahwa beton dengan


penambahan natrium klorida mempunyai nilai modulus elastisitas yang
lebih tinggi dibandingkan dengan beton normal, secara rinci dapat dilihat
pada Gambar.4.9. di bawah ini
40000
MODULUS ELASTISITAS BETON (N/mm2)

30000

20000
NORMAL
NACL 2%
NACL 5%
10000

0
0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91
UMUR (HARI)

Gambar 4.9. Peningkatan modulus elastisitas beton normal dengan beton


penambahan natrium klorida

Dari grafik di atas dapat dilihat modulus elastisitas beton yang


dicampur dengan menggunakan natrium klorida (NaCl) lebih tinggi bila
dibandingkan dengan beton normal air tawar. Pada sampel beton NaCl
2%, peningkatan modulus elastisitas umur 3 hari sebesar 42,66%, umur 7
hari sebesar 56,49% dan umur 28 hari sebesar 75,12% dari rata-rata
modulus elastisitas pada umur 91 hari yaitu 36372,811 N/mm2 . Untuk
beton NaCl 5%, peningkatan modulus elastisitas umur 3 hari sebesar
43,78%, umur 7 hari sebesar 54,19% dan umur 28 hari sebesar 76,02%
dari rata-rata kuat tekan pada umur 91 hari yaitu 38175,245 N/ mm2.
Sedangkan Pada sampel beton normal, peningkatan kuat tekan umur 3 hari
sebesar 31,83%, umur 7 hari sebesar 45,79% dan umur 28 hari sebesar
49

71,38% dari rata-rata kuat tekan pada umur 91 hari yaitu 35185,335 N/
mm2 .
Dalam diagram batang pada Gambar 4.10. terlihat pula perbedaan
elastisitas beton NaCl dan beton normal pada umur 1, 3, 7 dan 28 hari.

40000
MODULUS ELASTISITAS BETON (N/mm2)

30000

20000

10000

0
3 7 28 91

Gambar 4.10. Perbandingan modulus elastisitas pada beton normal dan beton
penambahan NaCl umur 3,7,28 dan 91 hari

Apabila dibandingkan modulus elastisitas pada umur 91 hari antara beton


normal dengan beton penambahan NaCl 2% terjadi selisih 3,37% lebih tinggi
beton penambahan NaCl 2% dari beton normal. Sedangkan beton normal dengan
beton penambahan NaCl 5% terjadi selisih 8,49% lebih tinggi beton penambahan
NaCl 5% dari beton normal.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai


kuat tekan beton maka semakin besar pula modulus elastisitasnya. Sedangkan
modulus elastisitas dengan penambahan natrium klorida (NaCl) lebih tinggi dari
50

pada modulus elastisitas dengan tanpa penambahan natrium klorida (NaCl) dapat
dilihat pada Gambar 4.11

50
45
MODULUS ELASTISITAS MORTAR (Gpa)

40
35
f(x) = 0.91 x + 0.93
30 R² = 0.89

25
normal
20 NACL 2%
15 NACL 5%

10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
KUAT TEKAN MORTAR (N/mm2)

Gambar 4.11. Hubungan kuat tekan dan modulus elastisitas pada beton

Anda mungkin juga menyukai