JEMBATAN
PEKERJAAN
(SUPERVISION ENGINEER OF BRIDGE
CONSTRUCTION)
MODUL
SEBC – 08 : SERAH TERIMA PEKERJAAN
2007
MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
SEBC-08: Serah Terima Pekerjaan
KATA PENGANTAR
Modul ini disusun berdasarkan dokumen kontrak yang selama ini dipakai oleh proyek-
proyek pemerintah terutama proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga,
Departemen Pekerjaan Umum.
Serah terima pekerjaan adalah kegiatan yang mencakup serah terima hasil pekerjaan
pertama (provisional hand over-PHO), masa pemeliharaan (warranty period) dan
Serah terima pekerjaan akhir (final hand over – FHO) kepada pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang merupakan salah unsur dalam
pelaksanaan proyek.
Serah terima pekerjaan merupakan unsur yang penting untuk mengetahui hasil
pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan baik oleh pengelola proyek maupun
atasannya dalam rangka pengendalian proyek.
LEMBAR TUJUAN
NOMOR : SEBC – 08
TUJUAN PELATIHAN :
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum ............................................................................................... I-1
1.2 Rujukan Serah terima Pekerjaan ....................................................... I-1
RANGKUMAN
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
HAND OUT
DAFTAR MODUL
7 SEBC – 07 Pelaporan
PANDUAN INSTRUKTUR
A. BATASAN
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Waktu = 10 menit
Waktu = 45 menit
Waktu = 90 menit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Serah terima pekerjaan adalah proses penyerahan hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh kontraktor dan sekaligus penerimaan oleh pemimpin proyek/pemimpin
bagian proyek/kepala satuan kerja selaku pemilik proyek. Sesuai ketentuan kontrak, salah
satu kewajiban penyedia jasa adalah menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan kepada pengguna jasa. Pengajuan
permintaan penyerahan pertama hasil pekerjaan dapat dilakukan oleh penyedia jasa
apabila pekerjaan telah terselesaikan 100% (seratus persen). Untuk kontrak internasional
(ICB-International Competitive Bid), sesuai dengan ketentuan Pasal 48.1 FIDIC General
Conditions of Contract (Red Book), permintaan penyerahan pertama dapat disampaikan
kepada pengguna jasa apabila pekerjaan secara substansial telah selesai.
Pada prinsipnya, serah terima pekerjaan telah diatur dan mengikuti ketentuan-ketentuan
yang tercakup dalam berbagai pengaturan sebagai berikut:
Keppres No. 80/2003: Lampiran I, Bab II.D.2.f mengenai Serah Terima Pekerjaan;
Kepmen Kimpraswil No. 257/2004 mengenai Syarat-syarat Umum Kontrak, Bab
IV.A.49 mengenai Serah Terima Pekerjaan;
Kepmen Kimpraswil No. 349/2004, Bab V.R.36 mengenai Serah Terima Pekerjaan;
FIDIC General Conditions of Contract 4th Edition 1987 Reprinted 1992
dengan baik dan wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum
dibayar atau mengembalikan jaminan pemeliharaan.
d. Penyedia barang/jasa wajib melakukan pemeliharaan atas hasil pekerjaan selama
masa yang ditetapkan dalam kontrak, sehingga kondisinya tetap seperti pada saat
penyerahan pekerjaan dan dapat memperoleh pembayaran uang retensi dengan
menyerahkan jaminan pemeliharaan
e. Masa pemeliharaan minimal untuk pekerjaan permanen 6 (enam) bulan untuk
pekerjaan semi permanen 3 (tiga) bulan dan masa pemeliharaan dapat melampaui
tahun anggaran
f. Setelah masa pemeliharaan berakhir, pengguna barang/jasa mengembalikan
jaminan pemeliharaan kepada penyedia barang/jasa.
Pasal 49.
49.1. Pengguna jasa membentuk panitia penerima pekerjaan yang terdiri dari unsur
atasan langsung, proyek dan direksi teknis.
49.2. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia jasa mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pengguna jasa untuk penyerahan pertama
pekerjaan.
49.3. Pengguna jasa memerintahkan panitia penerima pekerjaan untuk melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia jasa
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari
penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan,
penyedia jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian panitia penerima
pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan
ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan.
49.4. Setelah penyerahan pertama pekerjaan pengguna jasa membayar sebesar
100% (seratus persen) dari nilai kontrak dan penyedia jasa harus
menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
kontrak.
49.5. Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.
49.6. Setelah masa pemeliharaan berakhir penyedia jasa mengajukan permintaan
secara tertulis kepada pengguna jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan.
49.7. Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia jasa
melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik,
setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan dan telah dibuat berita
acara penyerahan akhir pekerjaan.
49.8. Setelah penyerahan akhir pekerjaan pengguna jasa wajib mengembalikan
jaminan pemeliharaan dan jaminan pelaksanaan.
49.9. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sesuai
kontrak, maka pengguna jasa berhak mencairkan jaminan pemeliharaan untuk
membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan jaminan pelaksanaan dan
disetor ke kas negara, penyedia jasa dikenakan sanksi masuk daftar hitam
selama 2 (dua) tahun.
(b) any substantial part of the Permanent Works which has been both completed to
the satisfaction of the Engineer and, otherwise than as provided for in the Contract,
occupied or used by the Employer, or
(c) any part of the Permanent Works which the Employer has elected to occupy or
use prior to completion (where such prior occupation or use is not provided for in
the Contract or has not been agreed by the Contractor as a temporary measure).
BAB II
SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN PERTAMA (PHO)
1. Kontraktor
Segera setelah kontraktor menyelesaikan pekerjaan fisik dengan ketentuan pekerjaan
aspal, bahu jalan dan jembatan selesai 100%, kontraktor melapor sekaligus dapat
mengajukan permintaan secara tertulis untuk serah terima sementara kepada
pengguna jasa/direksi pekerjaan dengan tembusan kepada direksi teknis. Sesuai
ketentuan Keppres 80/2003, pengajuan oleh kontraktor dapat diajukan setelah
pekerjaan selesai 100%.
2. Direksi Teknik
Setelah menerima tembusan surat permohonan kontraktor, direksi teknik harus
melakukan pemeriksaan pendahuluan paling lambat 5 (lima) hari setelah menerima
surat permohonan tersebut dan melaporkannya secara tertulis kepada direksi
pekerjaan/pemimpin proyek dan memberitahukan tanggal atau hari penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.
Dalam laporan tersebut disampaikan kepada direksi pekerjaan/pemimpin proyek:
a. Daftar cacat dan kekurangan (list of defects and deficiensies), jika ada
b. Rekomendasi tanggal peyelesaian pekerjaan sebagai tanggal tentatif pekerjaan
selesai sekaligus sebagai tanggal tentatif penyerahan pekerjaan pertama
3. Pengguna Jasa
Pengguna jasa membentuk panitia penilai pekerjaan selesai sudah dibentuk
setelah berkonsultasi dengan atasan langsungnya.
Paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima surat dari direksi teknik, pengguna
jasa memerintahkan kepada panitia penerima pekerjaan untuk melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan .
Acara Rapat I:
1) Informasi umum tentang proyek (oleh unsur proyek yang bersangkutan).
2) Penjelasan tentang tata cara pemeriksaan:
a) Jenis Pemeriksaan.
Pemeriksaan kantor/administrasi (office examination), meliputi
pemeriksaan surat pengesahan pendanaan, surat pengesahan proyek,
surat penetapan pemimpin proyek, struktur organisasi dan personil,
dokumen kontrak, dan dokumen pembayaran..
Pemeriksaan laboratorium: pengujian mutu (quality control) meliputi
pengambilan contoh bahan uji dan pengukuran.
Pemeriksaan lapangan (visual observation) meliputi pengamatan visual
di lapangan dan mencatat segala cacat-cacat (defects) serta
kekurangan-kekurangan (deficiencies) yang ditemukan di lapangan.
b) Pembagian kelompok dan jadwal pemeriksaan.
Sesuai dengan 3 jenis pemeriksaan tersebut, maka tim dibagi menjadi
3 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan unsur-unsur
dari panitia penerima pekerjaan, proyek, kontraktor dan konsultan dan
dipilih personil yang mempunyai tingkat kemampuan yang memadai.
Sekaligus ditetapkan jadwal pemeriksaan dimana pemeriksaan
tersebut dilaksanakan secara serempak.
c) Menetapkan tata cara pengambilan contoh lapangan:
Jarak titik pengambilan ditetapkan, misalnya setiap 100m, 200m dan
sebagainya (selang seling sisi kiri dan kanan jalan), dilengkapi dengan
gambar situasi.
Jumlah titik pengambilan contoh ditetapkan, misalnya minimum 5 titik,
maximum 100 titik, dilengkapi dengan gambar situasi.
Pengujian beton dilakukan apabila laporan pengujian mutu selama
pelaksanaan meragukan maka panitia melakukan test ulang untuk:
o Beton jalan dengan core drill
o Beton jembatan dengan hammer test.
Hasil rapat tersebut disusun dan dibuat risalah rapat yang ditanda tangani oleh
pihak kontraktor, konsultan dan panitia.
b. Pelaksanaan Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Kantor/Administrasi (Office Examination)
Pemeriksaan kantor dimaksudkan untuk mengevaluasi ketaatan, kelengkapan
dan kebenaran administrasi selama pelaksanaan proyek dan mengevaluasi
2) Pengujian Mutu
Pengujian mutu dimaksudkan untuk mengevaluasi kebenaran pelaksanaan
pekerjaan, apakah telah sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah ditentukan
dalam dokumen kontrak.
Dengan melihat jenis pekerjaan dan dokumen spesifikasi teknis dapat
diketahui jenis-jenis pekerjaan mana saja yang harus memenuhi spesifikasi.
Sebagai contoh: hal-hal yang dilakukan dalam pengujian mutu adalah sebagai
berikut:
a) Pekerjaan Perkerasan Jalan dan Bahu Jalan
Pengambilan contoh di lapangan
Pengukuran dimensi
Pengujian mutu.
Lapis permukaan lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah (dengan
aspal), dilakukan pemeriksaan; kepadatan lapangan; stability, flow, void,
kadar aspal, gradasi dan muka bidang pecah.
Lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah (granular) dilakukan
pemeriksaan kepadatan lapangan; CBR; index plastis dan gradasi.
Bahu jalan dilakukan pemeriksaan kepadatan lapangan, index plastis dan
gradasi.
b) Pekerjaan Beton (Jembatan, box culvert dan lain-lain).
c) Pengamatan lapangan (Visual Observation).
Pengamatan lapangan dilakukan dengan maksud untuk menginventarisasi
segala kekurangan dan cacat yang mungkin terjadi di lapangan dan
mengidentifikasikan apakah hal tersebuat masih dalam kerangka janggung
jawab kontraktor atau bukan.
Selanjutnya sekaligus diberikan saran cara penanganannya dan atas biaya
siapa (Kontraktor atau Proyek).
Hal yang perlu dilakukan dalam pengamatan lapangan (visual observation)
adalah sebagai berikut:
Pengamatan dilakukan dari titik awal proyek sampai titik akhir proyek.
Agar diamati secara cermat cacat (kerusakan/defects, kekurangan
(ketidak-sempurnaan)/deficiencies dan cacat seperlunya.
Dicatat dan diberikan saran cara penanganan defects dan deficiencies
tersebut. Untuk penanganan kerusakan, perbaikannya atas biaya
kontraktor sedangkan untuk penanganan ketidak lengkapan dan tidak
tercantum dalam dokumen kontrak perlu menetapkan siapa yang
bertanggung jawab untuk pembiayaannya.
Jenis pekerjaan yang harus diamati adalah seluruh jenis pekerjaan
yang ada pada dokumen kontrak antara lain drainase (saluran
samping, saluran pembuang), gorong-gorong; pekerjaan jalan (lereng
timbunan/galian, perkerasan, bahu jalan); pekerjaan jembatan
(bangunan atas dan bangunan bawah, bangunan pelengkap) dan
pengaman (tembok penahan, guide post, road marking, bronjong dan
sebagainya).
Hasil pengamatan lapangan (visual observation) tersebut dicatat dalam
format dan diketahui oleh unsur Panitia, Proyek, Konsultan dan
Kontraktor.
5) Pemeriksaan ke II/Kunjungan ke II
a) Pemeriksaan ke II/Kunjungan ke II diperlukan apabila kepada kontraktor
diberikan waktu tenggang (grace period) untuk menyelesaikan cacat dan
kekurangan pada kunjungan I.
b) Apabila seluruh cacat dan kekurangan telah dilaksanakan dan pekerjaan
dinyatakan dapat diterima dengan baik maka dapat dibuat berita acara
penyerahan pekerjaan pertama (PHO) yang ditandatangani oleh panitia
penerima pekerjaan, diketahui oleh pengguna jasa, direksi pekerjaan,
konsultan dan kontraktor.
c) Apabila kontraktor tidak dapat menyelesaikan perbaikan cacat dan
kekurangan maka pekerjaan tidak dapat dinyatakan diterima sampai
kontraktor menyelesaikan kewajibannya memperbaiki cacat dan
kekurangan.
1). Berdasarkan berita acara penilaian hasil pekerjaan selesai, pengguna jasa/direksi
pekerjaan memutuskan bahwa pekerjaan telah selesai/atau memuaskan dan setelah
diadakan pengujian maka selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) hari setelah
Pelatihan Supervision Engineer of Bridge Construction (SEBC) II-6
SEBC-08: Serah Terima Pekerjaan Bab II: Serah Terima Hasil
Pekerjaan Pertama (PHO)
dilakukan kunjungan akhir, akan mengeluarkan berita acara serah terima pertama
dan sejak tanggal diterimanya pekerjaan yang dinyatakan dalam berita acara PHO,
masa pemeliharaan dimulai selama sebagaimana dinyatakan dalam dokumen
kontrak.
2). Dengan dapat diterimanya pekerjaan tersebut maka panitia penerima pekerjaan
menyatakan tanggal tentatif penyelesaian pekerjaan (yang dinyatakan oleh direksi
teknis dalam surat laporannya kepada pengguna jasa pada awal proses PHO yang
lalu), sebagai tanggal definitif penyerahan pekerjaan atau tanggal PHO. Sejak
tanggal definitif penyerahan pekerjaan tersebut, masa pemeliharaan mulai
diberlakukan.
3). Apabila kontraktor tidak dapat menyelesaikan perbaikan cacat dan kekurangan maka
pekerjaan tidak dapat dinyatakan diterima sampai kontraktor menyelesaikan
kewajibannya memperbaiki cacat dan kekurangan. Maka tanggal PHO bukan lagi
diambil dari tanggal tentatif PHO, namun harus diperhtungkan waktu penyelesaian
pekerjaan sebenarnya dengan memperhitungkan keterlambatan panitia
melaksanakan penilaian.
4). Dengan demikian dalam berita acara penyerahan pekerjaan pertama (PHO) terdapat
2 (dua) tanggal yakni:
a). Tanggal berita acara penyerahan pekerjaan pertama; dan
b). Tanggal definitif penyerahan pekerjaan pertama.
Selain itu dalam berita acara penyerahan pekerjaan pertama juga harus
dincantumkan tanggal rencana penyerahan pekerjaan akhir (final hand-over/FHO)
BAB III
MASA PEMELIHARAAN (WARRANTY PERIOD)
Penyediaan peralatan, bahan dan tenaga kerja harus telah diperhitungkan secara matang
dan disesuaikan dengan rencana kegiatan sebagai berikut:
Pemeliharaan drainase (saluran samping, saluran pembuangan) gorong-gorong.
Pemeliharaan timbunan dan galian; gebalan rumput dan serta mencegah
kelongsoran.
Pemeliharaan perkerasan dan bahu jalan.
Pelatihan Supervision Engineer of Bridge Construction (SEBC) III -1
SEBC-08: Serah Terima Pekerjaan Bab III: Masa Pemeliharaan
(Warranty Period)
Kontraktor harus selalu mengamati kondisi lapangan setiap saat, sehingga cacat yang
terjadi dapat segera ditanggulangi dalam waktu sedini mungkin.
Apabila di lapangan terjadi cacat, kerusakan atau kekurangan, maka direksi pekerjaan
dapat memerintahkan kepada kontraktor untuk melakukan pemeriksaan di lapangan.
Apabila kerusakan, cacat dan kekurangan tersebut bukan merupakan kesalahan dan
tanggung jawab kontraktor, maka perbaikannya merupakan pekerjaan tambah.
Dengan demikian kondisi jalan yang telah diserah terimakan pada saat PHO tetap
terpelihara dengan baik selama masa pemeliharaan.
BAB IV
SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN
(FINAL HAND-OVER/FHO)
Apabila seluruh kewajiban penyedia jasa selama masa pemeliharaan telah diselesaikan
dan disetujui; maka selambat-lambatnya dalam waktu 28 (dua puluh delapan) hari setelah
berakhirnya masa pemeliharaan, direksi teknis akan menerbitkan sertifikat berakhirnya
masa pemeliharaan yang menyatakan tanggal penyelesaian seluruh kewajiban kontraktor
dengan baik atas pekerjaan pemeliharaan, penyelesaian sisa pekerjaan, pekerjaan
tambahan, rekonstruksi, perbaikan kerusakan atau kesalahan.
Dalam waktu maksimal 56 (lima puluh enam) hari setelah terbitnya sertifikat berakhirnya
masa pemeliharaan, kontraktor wajib menyampaikan kepada pengguna jasa/direksi
pekerjaan konsep perhitungan akhir dengan dilampiri dokumen pendukung berupa
nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai kontrak dan
sejumlah pembayaran sesuai kontrak yang wajib diterima.
Selanjutnya, dalam waktu 28 (dua puluh delapan) hari setelah diterimanya perhitungan
akhir, pengguna jasa/direksi pekerjaan akan membuat berita acara serah terima akhir
pekerjaan (berita acara FHO) dan menerbitkan sertifikat penyelesaian pekerjaan
(certificate of final completion) yang mengakhiri tugas dan tanggung-jawab kontraktor
dengan pernyataan:
jumlah nilai kontrak akhir sesuai pendapat pengguna Jasa/Direksi Pekerjaan, dan
sisa kewajiban (bila ada) dari pengguna jasa kepada penyedia jasa atau sebaliknya.
Secara garis besar, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses FHO, antara lain
sebagai berikut :
Pengembalian jaminan pemeliharaan/pelaksanaan (sesuai ketentuan dalam kontrak);
Hasil pemeriksaan lapangan oleh panitia PHO dan FHO;
Berita acara FHO oleh panitia PHO dan FHO; dan
Penerbitan sertifikat penyelesaian pekerjaan oleh pengguna jasa/direksi pekerjaan.
Untuk keperluan perencanaan di masa datang dan menyimpan sejarah proyek, asal usul
proyek serta tujuan pengoperasian dan pemeliharaan, maka laporan akhir/dokumen
berikut gambar terlaksana (as-built drawings) agar disampaikan kepada instansi terkait
masing-masing.
1) Direksi teknik dalam waktu 5 (lima) hari mempelajari permintaan tersebut dan
memberitahukan kepada pengguna jasa/diereksi pekerjaan bahwa memang pekerjaan
telah siap untuk serah terima akhir (FHO)
3) Dalam waktu 6 (enam) hari sebelum berakhir masa pemeliharaan, panitia penerima
pekerjaan mengadakan inspeksi lagi.
4) Setelah pekerjaan perbaikan yang tercantum pada daftar rekapitulasi selesai 100%
dan disetujui oleh panitia penilai pekerjaan, maka panitia membuat berita acara
pemeriksaan akhir, kemudian direksi teknik mempersiapkan berita acara serah terima
akhir (FHO)
5) Seperti halnya dalam PHO, defects dan deficiencies yang diperbaiki kontraktor apabila
penyebabnya bukan karena mutu bahan dan cara pekerjaan maka dapat dibayar
kepada kontraktor sebagai kerja tambah dan dibuat addendum kontrak terakhir, serta
secara keseluruhan dengan kuantitas item-item pekerjaan yang lain merupakan
volume pekerjaan final (final quantities)
Kontraktor harus memelihara lokasi pekerjaan, harus bersih dan teratur selama
pelaksanaan konstruksi dan masa pemeliharaan. Pada akhir pekerjaan kontraktor harus
membersihkan semua peralatan, bahan yang berlebihan dan merapikan lokasi pekerjaan
termasuk pembersihan bekas bangunan sementara yang digunakan selama pelaksanaan
(jembatan darurat dan sebagainya)
Bangunan kantor direksi teknik di lokasi proyek harus diserahkan kepada pengguna jasa
setelah pekerjaan selesai kecuali jika tercantum lain dalam dokumen kontrak
Apabila kontraktor tidak menyerahkan gambar terlaksana, maka pengguna jasa dapat
memperhitungkan pembayaran kepada kontraktor sesuai ketentuan dokumen kontrak.
Apabila panitia penerima pekerjaan (panitia FHO) menyimpulkan bahwa kontraktor telah
memenuhi kewajibannya selama masa pemeliharaan, maka panitia FHO membuat berita
acara pemeriksaan akhir.
Apabila panitia FHO belum puas maka dibuat catatan-catatan tentang cacat dan
kerusakan yang perlu diperbaiki
Paling lambat 6 (enam) hari sebelum FHO, panitia FHO melakukan rapat.
Apabila panitia FHO menyimpulkan bahwa kontraktor telah memperbaiki dan volume
serta mutunya disetujui oleh panitia FHO maka dibuatkan berita acara pemeriksaan akhir
dan direksi teknis menyiapkan berita acara serah terima akhir (BA-FHO)
RANGKUMAN
Tata cara serah terima pekerjaan oleh kontraktor kepada pengguna jasa tercantum dalam
syarat-syarat kontrak (general conditions of contract).
DITERIMA?
PEMBENTUKAN
PANITIA PHO / FHO 4 Pemberitahuan jadwal PHO dan komposisi Panitia PHO.
DITERIMA?
ya
PENYERAHAN
Rincian akhir perhitungan kuantitas seluruh pekerjaan
PERHITUNGAN 9 yang telah diperiksa direksi teknis
KUANTITAS AKHIR
SERTIFIKAT
PENYELESAIAN 7 Akhir tugas dan tanggung-jawab penyedia jasa.
PEKERJAAN
2. Administrasi Proyek
3. As Built Drawings
5. Program Pemeliharaan
6. Fasilitas Direksi/Konsultan
………………………,………………20…..
Ketua………………………………………
Sekretaris ………………………………..
Anggota ………………………………….
Anggota …………………………………..
Mengetahui,
Kontraktor ………………
PEMIMPIN
PROYEK
BENDAHARA ASISTEN
PELAKSANA
PENGAWAS
PEMIMPIN
LAPANGAN
PROYEK
PEMIMPIN
Lampiran 1 b
PEMIMPIN
PEMIMPIN
PROYEK
BENDAHARA ASISTEN
ASISTEN
ASISTEN
Lampiran 1 c
LAPANGAN
ASISTEN LAPANGAN
ASISTEN LAPANGAN
ASISTEN LAPANGAN
ASISTEN
TEAM LEADER
Provincial
Provincial
Team
Chief
Supervision Engineer
Field
Teams
Lampiran 1 d
Inspection Inspection Inspection Inspection Inspection Inspection
Engineer Engineer Engineer Engineer Engineer Engineer
P1 P2 P3 P4 P5 P6
GENERAL
SUPERINTENDENT
SITE OFFICE
MANAGER MANAGER
SECRETARY
QUANITY QUALITY
LOGISTIK SUPERVISOR SURVEYOR MECHANIC
ENGINEERING CONTROL
Lampiran 1 e
Pelatihan Supervision Engineer of Bridge Construction (SEBC) L.2-6
SEBC-08: Serah Terima Pekerjaan Lampiran 2
Formulir A
Lampiran 1b
PANGKAT/
NO. NAMA PEGAWAI JABATAN STATUS KEPEGAWAIAN
GOLONGAN
PEGAWAI KETERANGAN
PEGAWAI PEGAWAI
ORGANIK
NEGERI HARIAN
PROYEK
1 2 3 4 5 6 7 8
*) Dalam keterangan dicantumkan
:
- Tetap kerja pada proyek selesai
- Dipindahkan
- Di PHK
-----------------------------, 20-------------
Mengetahui;
Atasan Langsung Pemimpin Proyek Pemimpin Proyek
(______________________) (_________________________)
NIP: NIP:
Lampiran 2 Formulir A
I. Surat Menyurat
A Surat Keluar:
…………………………
……………..
B Surat Masuk:
…………………………
……………..
II. Laporan
B Laporan mingguan:
……………………………………
…………………
C Laporan bulanan:
……………………………………
…………………
D Laporan triwulan:
……………………………………
…………………
E Laporan khusus:
……………………………………
…………………
Formulir A
Lampiran 2
Pemeriksaan Kantor
III. Dokumen
B Kontrak supervisi
……………………………………
…………………
C Pembangunan pada
Kontraktor/Konsultan
……………………………………
…………………
E Notulen Rapat
……………………………………
…………………
G Pekerjaan
……………………………………
…………………
Formulir A
Lampiran 2
Pemeriksaan Kantor
F Perubahan Design.
……………………………………
…………………
Formulir A
Lampiran 2
Pemeriksaan Kantor
V. Data-data lainnya
…………………………………. …………………………….
Panitia Direksi
Formulir A
Lampiran 3
Pemeriksaan Kantor
…………………………………. …………………………….
Panitia Direksi
Formulir A
JENIS KONDISI
RENCANA REALISASI
No PERALATAN KETERANGAN
(Bh) (Bh) B RR RB RSS
LABORATORIUM
Formulir A
Lampiran 4
Pemeriksaan Kantor
…………………………………. …………………………….
Panitia Direksi
Formulir A
Lampiran 5
Pemeriksaan Kantor
FASILITAS DIREKSI/KONSULTAN
Formulir A
JENIS KONDISI
RENCANA REALISASI
No PERALATAN KETERANGAN
(Bh) (Bh) B RR RB RSS
LABORATORIUM
Form K
K-1
MUKA
KEPADATAN INDEKS STABILITAS/ KADAR KOKOH
URAIAN CBR GRADASI BIDANG DIMENSI
LAPANGAN PLASITISITAS LELEH/VOID ASPAL KUBUS
PECAH
Lapisan Permukaan
X X X X X X
(AC/HRS/Sejenisnya)
Lapisan Pondasi Atas
X X X X X X
(ATB/Sejenisnya)
Lapisan Pondasi Atas
X X X X X X
(Granular/Sejenisnya)
Lapisan Pondasi Bawah
X X X X X
(ATSB/Sejenisnya)
Lapisan Pondasi Bawah
X X X X X
(Granular/Sejenisnya)
Bahu Jalan
X X X X X
Pekerjaan Beton
X X
(Jembatan/Sejenisnya)
Catatan : X = Test yang dilaksanakan
K-2
Halaman :……….……..
Ki DERAJAT PLASTISITAS GRADASI TEBAL
CBR
No LOKASI KEPADATAN MASUK KELUAR REALISASI RENCANA
Ka (%) LL PL PI
(%) SPEC SPEC (cm) (cm)
K-3
Halaman :……….……..
Ki PLASTISITAS GRADASI MUKA TEBAL
DERAJAT
CBR BIDANG ABRASI
No LOKASI KEPADATAN MASUK KELUAR REALISASI REALISASI
Ka (%) LL PL PI PECAH (%)
(%) SPEC SPEC (cm) (cm)
(%)
K-4
HASIL TES LAPISAN PONDASI BAWAH/ATAS DENGAN ASPAL (ATSB/ATB)
K-5
K-6
K-7
Formulir D
REKAPITULASI
DAFTAR KERUSAKAN, KEKURANGAN, DAN CACAT-CACAT
(LIST OF DEFECTS AND DEFICIENCIES)
……………………………………………..
Nomor :………………………….
……………………………………………..
Nomor :………………………….
Nomor : ……………………………………….
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan serah terima Pekerjaan Sementara
untuk pekerjaan ………………….…………sesuai dengan pasal…………..………syarat-
syarat Umum dalam surat Perjanjian Kerja antara Kabupaten Dati II
………………………….dengan ……………………nomor
………………tanggal……………………….…..sebagaimana di dalam ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal ……………………………
Pasal 3
PIHAK KEDUA berkewajiban memelihara pekerjaan dimaksud pada pasal 1 dalam masa
pemeliharaan yang ditetapkan selama …………………. Hari kalender terhitung sejak
tangal ……………………………..
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam ………………………….. rangkap dan mempunyai
kekuatan hokum yang sama, dua diantaranya bermaterai cukup.
(________________________) (________________________)
Nip ………………………
SAKSI :
PANITIA PENILAI/PENERIMA HASIL PEKERJAAN
(________________________)
Nomor :
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan serah terima pekerjaan akhir untuk
pekerjaan
……………………………………………………………………………………………….
Sesuai dengan pasal ……………………………Syarat-syarat Umum dalam Surat
Perjanjian Kerja antara Proyek IPJK
…………………………………………………………………….dengan
………………………….Nomor……………………………………………………………tanggal
……………………….sebagaimana diatur di dalam ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Pasal 2
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam …………….rangkap dan mempunyai kekuatan
hokum yang sama, dua diantaranya bermaterai cukup.
(____________________) (___________________)
SAKSI
PANITIA PENILAI/PENERIMA HASIL PEKERJAAN
(_____________________)
TENTANG :
PEMBENTUKAN PANITIA PENILAI/PENERIMA HASIL PEKERJAAN
…………………………………………………………………
PEMIMPIN PROYEK : ……………………………………..
……………………………………………………………….
MENIMBANG :
2. Bahwa pejabat-pejabat yang namanya tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini,
dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk diserahi tugas tersebut:
MEMBACA :
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
Kel-ima : Bila dianggap perlu Ketua Panitia Penilai dapat mengambil sebanyak-
banyaknya tiga (tiga) anggota dan staf pembantu.
Ke-tujuh : Surat keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkanya dan
berakhir setelah pekerjaan diserahkan dan diterima dengan baik oleh
Pemimpin Proyek, dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : …………………………………………..
Pada Tanggal : …………………………………………..
( )
NIP …………………………………………………………………….
Halaman : ………….....
No. LOKASI JENIS CARA ATAS KETERANGAN
KERUSAKAN/ PENANGANAN BIAYA
KETIDAK
SEMPURNAAN
DAFTAR PUSTAKA