Anda di halaman 1dari 11

Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi

Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

HUBUNGAN GANGGUAN POLA TIDUR DENGAN HIPETENSI


PADA LANSIA

Albertina Madeira1), Joko Wiyono2), Nia Lukita Ariani3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail: Albertina.M@yahoo.com

ABSTRAK

Tidur merupakan kondisi istirahat yang diperlukan oleh manusia secara reguler.Tidur
mempunyai efek yang sangat besar terhadap kesehatan fisik, mental, emosi dan sistem
imunitas tubuh. Seseorang yang kualitas dan kuantitas tidurnya kurang cenderung lebih
mudah terserang penyakit, diantaranya adalah serangan jantung, anemia dan tekanan darah
tinggi. Hipertensi merupakan gejala yang sering ditemui pada orang lansia dan menjadi
faktor resiko utama insiden penyakit kardiovaskuler. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan gangguan pola tidur dengan hipertensi pada lansia di
Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari Wilayah Kerja Dinoyo Kota Malang. Desain
penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian berjumlah 42 orang yang di tentukan dengan teknik purposive sampling.
Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Person product moment (P < 0,05).
Hampir seluruhnya (79%) gangguan tidur responden termasuk dalam kategori terganggu
yaitu 33 orang dan sebagian besar responden lansia tergolong dalam kategori hipertensi
derajat 1 sebanyak 33 orang (79%). Hasil analisis bivariat menunjukkan Pvalue (0,002) <
(0,050) artinya ada hubungan yang signifikan antara gangguan pola tidur dengan hipertensi
pada lansia di Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari Wilayah Kerja Dinoyo Kota Malang.
Diharapkan petugas kesehatan dapatmelakukan penyuluhan kepada lansia agar bisa
berperilaku hidup sehat dengan cara menghindari gangguan pola tidur untuk mengurangi
jumlah penderita hipertensi di Indonesia.

Kata Kunci : Gangguan pola tidur; hipertensi lansia.

29
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

RELATIONSHIP OF SLEEP PATTERN DISORDER WITH HIPERTENSION


IN ELDERLY

ABSTRACT

Sleep is a resting condition needed by humans on a regular basis. Sleep has a huge effect
on the physical, mental, emotional and immune systems of the body. Someone whose sleep
quality and quantity is less likely to be more susceptible to disease, including heart attacks,
anemia and high blood pressure. Hypertension is a symptom that is often found in elderly
people and is a major risk factor for the incidence of cardiovascular disease. The purpose
of this study was to determine the relationship of disturbances in sleep patterns with
hypertension in the elderly in Posyandu Mawar, Merjosari Village, Dinoyo Work Area,
Malang City. The research design used descriptive analytical method with cross sectional
approach. The research sample amounted to 42 people who were determined by purposive
sampling technique. Data were analyzed using Person product moment test (P <0.05).
Almost all (79%) sleep disturbances of respondents included in the disrupted category
were 33 people and the majority of respondents in the elderly were classified as in the
category 1 hypertension as many as 33 people (79%). The results of the bivariate analysis
showed that there was a significant relationship between the disturbance of sleep patterns
and hypertension in the elderly in Posyandu Mawar, Merjosari Village, Dinoyo Work
Area, Malang City, which was positive, Pvalue (0.002) < (0.050). Health workers are
expected to be able to educate the elderly to be able to behave in a healthy manner by
avoiding disturbances in sleep patterns to reduce the number of hypertensive sufferers in
Indonesia

Keywords: Sleep pattern disorder; elderly hypertension.

PENDAHULUAN keadaan sakit, pola tidur seseorang


biasanya terganggu, sehingga perawat
Tidur merupakan kebutuhan dasar perlu berupaya untuk mencukupi ataupun
yang dibutuhkan oleh semua orang, untuk memenuhi kebutuhan tidur (Erfandi,
dapat berfungsi secara optimal, maka 2008).
setiap orang memerlukan istirahat dan Menua (aging) adalah proses alami
tidur yang cukup, tidak terkecuali juga yang disertai adanya penurunan kondisi
pada orang yang sedang menderita sakit, fisik, psikologis maupun sosial yang
mereka juga memerlukan istirahat dan saling berinteraksi satu sama lain.
tidur yang memadai. Namun dalam Keadaan itu berpotensi menimbulkan
30
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

masalah kesehatan secara umum maupun 1.36%. Sedangkan untuk laki-laki dengan
kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. angka persentase sebesar 11,2% dengan
Proses usia lanjut merupakan proses alami rincian kategori umur 60-69 tahun sebesar
yang disertai dengan adanya penurunan 6,95%, kategori umur 70-79 tahun 3,11%
kondisi fisik dan psikososial yang saling dan kategori umur ≥80 tahun sebesar
berinteraksi satu sama lain. Keadaan ini 1,14% (Susenas, 2015).
berpotensi menimbulkan masalah Bertambahnya usia diiringi dengan
kesehatan secara umum maupun permasalahan kesehatan yang dihadapi.
kesehatan mental secara khusus pada Proses degeneratif pada lansia
lansia(Nugroho, 2008). menyebabkan terjadinya penurunan
WHO mengatakan bahwa usia kondisi fisik, psikologis dan sosial. Salah
harapan hidup di Indonesia meningkat satu dampak dari perubahan fisik yang
yaitu 72 tahun. Jumlah penduduk lansia di sering dialami lansia adalah terjadinya
Indonesia pada tahun 2013 mencapai 28 gangguan tidur (Majid, 2014).
juta jiwa atau sekitar delapan persen dari Menurut National Sleep Foundation
jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun sekitar 67% dari 1,508 lansia di Amerika
2025 diperkirakan jumlah lansia usia di atas 65 tahun melaporkan
membengkak menjadi 40 jutaan dan pada mengalami gangguan tidur dan sebanyak
tahun 2050 diperkirakan akan melonjak 7,3% lansia mengeluhkan gangguan tidur
hingga mencapai 71,6 juta jiwa (Badan atau insomnia. Di Indonesia gangguan
Pusat Statistik, 2013). Selain itu beberapa tidur menyerang sekitar 50% orang yang
sumber data seperti Badan Pusat Statistik berusia 60 tahun. Insomnia merupakan
Propinsi Jawa Timur tahun 2015 gangguan tidur yang paling sering
menyebutkan bahwa lansia di Propinsi ditemukan, setiap tahun diperkirakan
Jawa Timur dengan kategori umur ≥60 sekitar 20%-50% lansia melaporkan
tahun dengan indeks rata-rata 11,46%, adanya insomnia dan sekitar 17%
untuk Kabupaten Malang sendiri dengan mengalami gangguan tidur yang serius
angka persentase sebesar 12,05% dengan (Maryam,2008).Gangguan pola tidur
indeks rata-rata dari setiap kategori umur merupakan keadaan ketika individu
diantaranya kategori umur 60-69 tahun mengalami suatu perubahan dalam
sebesar 7,08%, kategori umur 70-79 tahun kuantitas atau kualitas pola istirahatnya
3,72% dan kategori umur ≥80 tahun yang menyebabkan rasa tidak nyaman
sebesar 1,25%, dari total persentase yang atau mengganggu gaya hidup yang
ada di Kabupaten Malang, untuk lansia diinginkannya (Carpenito, 2007).
perempuan dengan angka persentase Menurut (Darmojo,2009).
sebesar 12,9% dengan rincian lansia Gangguan tidur pada lansia dapat dibagi
dengan kategori umur 60-69 tahun sebesar menjadi ; kesulitan masuk tidur, kesulitan
7,21%, kategori umur 70-79 tahun 4,33% untuk mempertahankan tidur nyenyak dan
dan kategori umur ≥80 tahun sebesar bangun terlalu pagi. Prevalensi gangguan
31
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 2013, prevalensi hipertensi sebesar 37,4%.
67%. Walaupun demikian hanya satu dari Menurut Survei Terpadu Penyakitatau
delapan kasus yang menyatakan bahwa disingkat STP di Kabupaten
gangguan tidurnya telah didiagnosis oleh Malang,jumlah penderita hiperetensi
dokter (Amir, 2007).Kebutuhan tidur sebesar 31,789 orang 33,5%. (BPS, 2013).
umur 60 tahun ke atas yaitu rata-rata 6 Adapun hasil penelitian yang
jam sehari(Nugroho, 2008). Orang yang dilakukan oleh Yuni (2015) pada 85
berusia lebih dari 60 tahun sering responden dengan hasil penelitian
menyampaikan keluhan gangguan tidur, menunjukkan bahwa 68,2% mayoritas
terutama masalah kurang tidur (Aziz, responden mengalami kualitas tidur yang
2008). buruk. Sedangkan hasil penelitian oleh
National Heart, Lung, and Blood setyorini (2014) pada 30 responden
Institut dari United States Department of menunjukkan bahwa (86,70%), memiliki
Health and Human Services pada tahun kualitas tidur buruk, dan (46,70%),
(2009) menginformasikan bahwa kurang responden lansia memiliki hipertensi stage
tidur atau kualitas tidur yang buruk 2Lansia belum terlalu mengenal gangguan
meningkatkan resiko terjadi hipertensi, tidur, dengan gejala hipertensi sehingga
penyakit jantung, dan kondisi medis jarang melakukan konsultasi ke dokter
lainnya.Hipertensi merupakan gejala yang sebab dianggap sebagai keluhan yang
sering ditemui pada orang lansia dan tidak terlalu serius padahal sesungguhnya
menjadi faktor resiko utama insiden hipertensi akan berpengaruh langsung
penyakit kardiovaskuler (Setiyorini, terhadap penurunan kualitas kehidupan
2014). Hipertensi sering terjadi pada lansia.
orang berusia lebih dari 60 tahun karena Berdasarkan studi pendahuluan yang
tekanan darah secara alami cenderung dilakukan di RW 04Posyandu Mawar
meningkat seiring dengan bertambahnya Kelurahan Merjosari Wilayah Kerja
usia (Palmer, 2007). Berdasarkan WHO Dinoyo Kota Malang, dengan jumlah
((World Health Organization) tahun 2011 lansia adalah 67 orang, jumlah lansia yang
menunjukkandi seluruh dunia sekitar 972 mengalami hipertensi sebanyak 42 orang,
juta orangatau 26,4% penduduk bumi dari hasil wawancara dengan 15 orang
menghidaphipertensi dengan perbanding lansia yang mengalami hipertensi, 12 dari
26,65 priadan 26,1% wanita. Hasil riset mereka mengeluh tidak bisa tidur
kesehatandasar (RISKESDAS) pada tahun nyenyak, dan sering terbangun pada
2013menunjukkan tingginya malam hari dan susah tidur kembali.
prevalensihipertensi di Indonesia yaitu Tujuan penelitian untukmengetahui
25,8% danhanya sekitar 9,5% penduduk hubungan gangguan pola tidur dengan
yang sudahmengetahui memiliki hipertensi pada lansia di RW 04 Posyandu
hipertensi. Menuruthasil riset Dinas Mawar Kelurahan Merjosari Wilayah
Kesehatan Provinsi JawaTimur tahun Kerja Dinoyo Kota Malang
32
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

METODE PENELITIAN YX: skore pertanyaan dikali skore


total.
Rancangan penelitian yang Hubungan kedua variabel terssebut
digunakan deskriptif analitik dengan diperlihatkan dengan memakai tabulasi
pendekatan cross sectional. Populasi silang dan uji korelasi pearson product
dalam penelitian ini adalah lansia yang moment dengan menggunakan bantuan
terdaftar di posyandu mawar sebanyak 67 SPSS 20 for windowdengan tingkat
orang. Sampel dalam penelitian ini lansia kemaknaan sebesar 0,05(tingkat
yang aktif berobat di posyadu mawar dan kepercayan 95%). Setelah data dimasukan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. komputer dicari nilai koefisien korelasi
Jumlah sampel dalam penelitian ini dengan pvalue atau Asymp. Sig < α (0.05)
sebanyak 42orang, diambil secara yang berarti H1 ditolak sehingga dapat
Purposive Sampling. Kriteria inklusi disimpulkan ada hubungan yang
dalam penelitian ini adalah lansia yang signifikan antara kedua variabel.
berumur 60 tahun keatas dan lansia yang
tekanan darah sistolik > 140 dan diastolik
> 90 mmHg, lansia yang mengalami HASIL DAN PEMBAHASAN
gangguan pola tidur. Variabel
indenpenden dalam penelitian ini adalah Tabel 1. Karakteristik berdasarkan data
gangguan pola tidur dan variabel demokrafi lansia meliputi
dependen dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan pekerjaan dan
hipertensi. Teknik pengumpulan data yang jenis kelamin di Posyandu
digunakan adalah kuisioner. Penelitian ini Mawar Kelurahan Merjosari
dilaksanakan di RW 04 Posyandu Mawar Wilayah Kerja Puskesmas
Kelurahan Merjosari wilayah kerja dinoyo Dinoyo Kota Malang (2017)
pada bulan September 2017. Umur f (%)
Analisis data menggunakan Pearson 60-65 28 67,0
66-70 10 24,0
Product Moment dipilih dalam penelitian
71-75 4 9,0
ini dengan pertimbangan bahwa kedua Pendidikan
variabel penelitian dengan tingkat SD 25 59,5
pengukuran adalah interval dengan rumus SMP 12 28,6
SMA 5 11,9
sebagai berikut (Notoadmojo, 2010):
Pekerjaan
IRT 14 33,3
Petani 19 45,2
Swasta 3 7,1
Keterangan : Dagang 6 14,3
r : nilai korelasi Jenis Kelamin
n : banyaknya sampel Perempuan 18 57,1
X : skore item Laki-Laki 24 42,9
Total 168 100
Y : skore total item
33
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

Berdasarkan Tabel 1 Distribusi Tabel 3. Deskriptif minimum, mean,


frekuensi berdasarkan data demokafi maximum tekanan darah lansia
lansiadi atas didapatkan sebagian besar di RW 04 Posyandu Mawar
(67,0%) responden lansia berumur anatara Kelurahan Merjosari Wilayah
60-65 tahun dan sebagian kecil (9%) Kerja PuskesmasDinoyo Kota
responden lansia berumur antara 71-75 Malang Tahun 2017
tahun tingkat pendidikan didapatkan Tekanan
sebagian besar (59,5%) responden lansia Darah Minimum Mean Maximum
berpendidikan SD dan sebagian kecil Sistolik 140.00 146.19 170.00
(11,9%) responden berpendidikan SMA, Diastolik 90.00 93.09 105.00
pekerjaan responden lansia didapatkan
bahwa hampir setengahnya (45,2%) Berdasarkan Tabel 3 didapatkan
responden lansia memiliki pekerjaan minimum tekanan darah lansia sebesar
sebagai petani dan sebagian kecil (7,1%) 140,00/90,00 mmHg atau mengalami
responden berpekerjaan sebagai swasta tekanan darah hipertensi derajat 1, mean
dan jenis kelamin responden lansia tekanan darah lansia sebesar 146,19/93,09
didapatkan sebagian besar (57,1%) mmHg atau mengalami tekanan darah
responden lansia berjenis kelamin laki- hipertensi derajat 1. Didapatkan maximum
laki dan hampir setengahnya (42,9%) tekanan darah lansia sebesar
responden berjenis kelamin perempuan. 170,00/105,00mmHg atau hipertensi
Tabel 2. Berdasarkan gangguan pola tidur derajat 2.
dan hipertensi pada lansia di Tabel 4. Analisis statistik tabulasi silang
RW 04 Posyandu Mawar gangguan pola tidur dengan
Kelurahan Merjosari Wilayah hipertensi pada lansia di RW 04
Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Posyandu Mawar Kelurahan
Malang Tahun 2017 Merjosari Wilayah Kerja
Gangguan Pola Tidur f (%) PuskesmasDinoyo Kota Malang
Tidak terganggu 4 9,5 Tahun 2017
Cukup terganggu 3 7,1 Hipertensi
Terganggu 33 78,6 Hubungan Hipertensi Hipertensi (%)
Sanggatterganggu 2 4,8 antara variabel derajat I derajat II
Hipertensi pada Lansia Tidak
Hipertensi derajat I 33 78.6
terganggu 4(9,5%) 0 (0,0%) 9,5
Hipertensi derajat II 9 21.4
Cukup
Total 84 100 Pola
terganggu 3(7,1%) 0 (0,0%) 7,1
Tidur
Tergangu 26(61,9 %) 7 (16,7%) 78,6
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan Sanggat
hampir seluruhnya (78,6%) lansia terganggu 0(0,0%) 2 (4,8%) 4,8
mengalami gangguan pola tidur Total 33(78,6%) 9 (21,4%) 100
terganggu. Hampir seluruhnya (78,6%) Koefisen Korelasi0.665
Signifikasi (p) 0.002
lansia mengalami hipertensi derajat I.
34
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

Berdasarkan Tabel 4 tabulasi lingkungan, gaya hidup dan usia. Lansia


silang didapatkan dari 33 (78,6%) lansia yang mengalami pola tidur terganggu
yang mengalami pola tidur terganggu dikarenakan terjadinya perubahan fisik
menyebabkan sebanyak 33 (78,6%) orang secara alami sehingga lansia mudah
mengalami hipertensi derajat I, hal ini mengalami terbangun ditengah malam,
membuktikan bahwa rata-rata lansia mimpi buruk dan susah memulai tidur
masih mengalami pola tidur malam. Lansia yang mengalami gangguan
terganggu.Dari hasil analisa kedua pola tidur akan menyebabkan kebutuhan
variabel diatas dengan menggunakan uji tidur tidak terpenuhi selama 6 jam,
pearson product moment didapatkan sehingga menyebabkan lansia mudah
bahwa ada hubungan yang signifikan terserang penyakit seperti hipertensi
antara kedua variabel dengan nilai (Carpenito, 2007).
koefisien korelasi adalah (r) = 0,665, Faktor psikologis seperti lansia
artinya bahwa tingkat hubungan antara mengalami kecemasan tentang masalah
kedua variabel tersebut positif. pribadi sehingga susah memulai tidur
Sedangkan nilai signifikan (p) = 0.002 awal saat malam hari. Faktor sakit fisik
yang menunjukkan nilai tersebut <0,050 seperti mengalami sesak nafas sehingga
sehingga H0 ditolak, artinya ada hubungan terbangun di tengah malam. Faktor
yang signifikan antara gangguan pola lingkungan seperti terdapat beberapa
tidur dengan hipertensi pada lansia di RW keluarga yang melakukan kegiatan pada
04 Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari malam hari sehingga menimbulkan
Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota kebisingan sehingga lansia tidak bisa tidur
Malang. dan terbangun ditengah malam. Faktor
gaya hidup seperti kebiasaan lansia
Gangguan Pola Tidur Pada Lansia mengkonsumsi kopi yang menyebabkan
Berdasarkan Tabel 2. membuktikan lansia tidak mengantuk saat malam hari.
bahwa sebagian besar lansia mengalami Faktor usia seperti terjadinya perubahan
gangguan pola tidur terganggu di RW 04 fisik sehingga lansia mengalami berbagai
Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari penyakit yang menyebabkan susah tidur
Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota dan terbangun ditengah malam (Perry dan
Malang. Responden yang mengalami pola Potter, 2005).
tidur terganggu diketahui dari lansia Cara menghilangkan gangguan pola
mengalami terbangun untuk ke kamar tidur pada lansia seperti membiasakan
mandi di malam hari, mengalami mimpi tidur malam lebih awal, tidak
buruk, merasa kedinginan saat tidur mengkonsumsi minuman yang bisa
malam dan tidak dapat tertidur selama menyebabkan susah tidur seperti kopi
waktu 30 menit sejak terbaring.Faktor- pada malam hari, menjaga kebugaran fisik
faktor mempengaruhi pola tidur pada seperti melakukan jalan pagi minimal 2
lansia yaitu faktor psikologis, sakit fisik, kali seminggu, mengontrol mengkonsumsi
35
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

makanan yang asin dan berlemak yang yang menyebabkan peningkatan resistensi
bisa menyababkan peningkatan tekanan insulin sehingga menyebabkan tekanan
darah, serta rutin mengontrol kesehatan darah meningkat. Faktor gaya hidup
fisik dengan mengikuti kegiatan di seperti mengkonsumsi makanan yang asin
posyandu lansia yang diselengarakan dan merokok (Asmadi, 2008).
petugas kesehatan minimal 1 bulan sekali Hipertensi yang tidak ditangani
(Azizah, 2011). Lansia perlu dengan serius bisa menyababkan berbagai
membutuhkan kualitas tidur yang baik komplikasi penyakit seperti stroke,
untuk meningkatkan kesehatan dan serangan jantung, gagal jantung dan gagal
memulihkan kondisi tubuh agar tetap ginjal. Berdasarkan hal tersebut maka
sehat (Khasanah, 2012). penyakit hipertensi harus dicegah dan
diobati dengan baik, untuk mengurangi
Hipertensi Pada Lansia angka komplikasi hipertensi (Ridwan,
Berdasarkan Tabel 2. membuktikan 2008).
bahwa hampir seluruh lansia mengalami Perilaku pencegahan hipertensi yang
hipertensi derajat 1 di RW 04 Posyandu dilakukan lansia seperti mengontrol
Mawar Kelurahan Merjosari Wilayah makanan dengan mengurangi konsumsi
Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang. makanan asin atau berlemak, mengurangi
Responden yang mengalami hipertensi stres, melakukan tidur malam tepat waktu
derajat 1 diketahui dari rata-rata lansia sehingga tercukupi kebutuhan tidur
mengalami tekanan darah 146,19/93,09 selama 6 jam dalam satu hari, melakukan
mmHg. olahraga atau aktivitas fisik dan rutin
Lansia yang mengalami hipertensi mengontrol tekanan darah atau
tinggi karena terjadinya peningkatan melakukanpemeriksaan kesehatan
tekanan darah melebihi angka normal minimal 1 bulan sekali ke rumah sakit
yaitu 140/90 mmHg.Hipertensi atau puskesmas(Azizah, 2011).
berhubungan berbagai resiko penyakit
yang bisa menyerang fisik lansia. Hubungan Gangguan Pola Tidur
Faktor-faktor mempengaruhi Dengan Hipertensi Pada Lansia
hipertensi yaitu genetik, usia, obesitas dan Berdasarkan Tabel 4. hasil analisis
gaya hidup (Anggraini, dkk, 2009). Faktor membuktikan bahwa ada hubungan yang
genetik seperti adanya hubungan dalam signifikan antara gangguan pola tidur
keluarga yang memiliki riwayat hipertensi. dengan hipertensi pada lansia di RW 04
Faktor usia menyebabkan beberapa Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari
perubahan fisiologis, pada lansia sehingga Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota
terjadi peningkatan resistensi perifer dan Malang. Hasil tabulasi silang diketahui
aktivitas simpatik yang menyebabkan bahwadari hampir seluruhnya lansia yang
peningkatan tekanan darah. Faktor obesitas mengalami pola tidur terganggu
seperti terjadinya kelebihan berat badan
36
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

menyebabkan sebagian besar lansia membuktikan bahwa ada hubungan antara


mengalami hipertensi derajat 1. kualitas tidur dengan tekanan darah.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Menurut penelitian Arif (2013),
dipahami bahwa lansia yang mengalami membuktikan bahwa faktor kualitas tidur
pola tidur terganggu bisa menyebabkan berisiko tinggi menyebabkan hipertensi.
terjadinya hipertensi derajat 1. Nugroho Berdasarkan hasil penelitian dan
(2008), mengemukakan gangguan pola penelitian terdahulu dapat dipahami
tidur dapat mengubah hormon stres bahwa lansia yang mengalami gangguan
kortisol dan sistem saraf simpatik, pola tidur bisa menyebabkan peningkatan
sehingga terjadi peningkatan tekanan tekanan darah yang menyebabkan
darah sehingga mengalami hipertensi. hipertensi.
Menurut Javaheri (2008), seseorang yang
mengalami kekurangan tidur dapat
menyebabkan gangguan metabolisme dan KESIMPULAN
endokrinyang berkontribusi menyebabkan
gangguan kardiovaskular sehingga 1) Sebagian besar lansia mengalami
terjadinya hipertensi.Lansia yang gangguan pola tidur terganggu di RW
mengalami pola tidur terganggu 04 Posyandu Mawar Kelurahan
mengalami hipertensi derajat 1. Pola tidur Merjosari Wilayah Kerja Puskesmas
yang terganggu bisa menyebabkan Dinoyo Kota Malang.
lansiakecenderunganlebih rentan 2) Hampir seluruh lansia mengalami
terhadappenyakit hipertensi,pelupa, hipertensi derajat 1 di RW 04
konfusi,disorientasi, serta menurunnya Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari
kemampuan berkonsentrasi dan membuat Wilayah Kerja PuskesmasDinoyo Kota
keputusan. Terjadinya hipertensi pada Malang.
lansia karena tidak menjalankan hidup 3) Terdapat hubungan yang signifikan
sehat berupa tidur tidak teratur, kurang antara gangguan pola tidur dengan
olahraga dan lansa mengalami stres. hipertensi pada lansia di RW 04
Menurut Darmojo (2009), gangguan tidur Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari
pada lansia diketahui dari kesulitan Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo
memulai tidur, kesulitan untuk Kota Malang.
mempertahankan tidur nyenyak dan
bangun terlalu pagi sehingga tidak
tercukupi kebutuhan tidur selama 6 jam, SARAN
hal tersebut menyebabkan lansia mudah
mengalami kelelahan dan stres sehingga Disarankan untuk peneliti
bisa meningkatkan tekanan darah. selanjutnya agar dapat memperbaiki,
Hasil penelitian ini sepaham dengan mengembangan dan memodifikasi
penelitian yang dilakukan Albert. (2012),
37
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

kuesioner PSQI agar dapat dimengerti Availableathttp://www.depkesw.go.id


oleh lansia sehingga hasilnya tidak bias. /downloads/Buletin Lansia pdf.
Diakses pada tanggal 6 November,
2016.
DAFTAR PUSTAKA Carpenito, L.J. 2007. Buku Saku
Diagnosis Keperawatan. Jakarta :
Albert. 2012. Hubungan Antara Kualitas EGC.
Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Darmojo. B 2009. Geriatri( Ilmu
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Kesehatan Usia Lanjut) Edisi 4.
Universitas Sumatera Utara Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Amir. N. 2007. Gangguan Tidur Pada Erfandi, 2008. Konsep dasar istirahat dan
Lansia Diagnosis dan tidur. Jakarta. EGC
Penatalaksanaan. Cermin dunia Javaheri2008:, Amy. S et al. Sleep Quality
Anggraini, dkk. 2009. Faktor yangBerh and elevated blood preasure in
ubungan Dengan Hipertensi Pada adolecence. Circulation AHA.
Pasien Yang Berobat di Poliklinik doi:10.1161/CIRCULATIOAHA.
Dewasa Puskesmas Bangkinang Diakses pada tanggal 6 November,
Periode Januari Sampai Juni 2016.
2008.Pekanbaru Riau : Faculty of Khasanah, K. 2012. Kualitas TidurLansi
Medicine –University of Riau. a Balai Rehabilitasi Sosial MandiriS
Arif, Rustono.2013.Faktor-faktor yang emaran. Jurnal Nursing Studies. 1(1).
Berhubungan dengan HipertensiPada Maryam, RS; Mia, FE; Rosidawati;
Lansiadi Pusling Desa Klumpit UPT Ahmad, J; dan Irwan, B. 2008.
Puskemas Gribig Kabupaten Kudus. MengenalUsia Lanjut dan Perawatan
Asmadi,2008. Tehnik Prosedural Kepe nya.Jakarta: Salemba Medika.
rawatan : Konsep dan Aplikasike Majid 2014. Pengaruh Akrupresure
butuhan dasar klien. Jakarta : Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di
Salemba Medika Balai Perlindungan Sosial Tresna
Azizah, L. 2011. Keperawatan Lansia. Werdha Ciparay. Naskah Publikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Bandung : Program Studi Magister
Badan Pusat Statistik. 2013. Proyeksi Keperawatan Fakltas Ilmu
Penduduk Indonesia 2010-2035. Keperawatan Universitas Padjadjaran
Badan Perencanaan Pembangunan Bandung
Nasional, Badan Pusat Statistik, National Institutes of Health. National
United Nation Population Fund Heart Lung and Blood Institute. Your
Badan Pusat Statistik, 2015.Gambaran guide to low-ering blood pressure
Kesehatan Lansia di Indonesia. with DASH. 2009 [cited2010 Apr].
Buletin Jendela Data & Informasi Availablefrom:http://www.nhlbi.nih.g
Kesehatan, Semester I, 1, pp 1-16, ov/health/public/heart/hbp/dash/nedas
38
Nursing News Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipetensi
Volume 4, Nomor 1, 2019 Pada Lansia

h.pdf. Diakses pada tanggal 6 nemia 2011. Diakses tanggal 11


November, 2016. Februari 2016.
Nugroho, Wahjudi. 2008. Keperawatan Widyastuti Yuni 2015,Hubungan Antara
Gerontik & Gerialtik. Edisi 2. Jakara: Kualitas Tidur Lansia Dengan
EGC. Tingkat Kekambuhan Pada Pasien
PalmerAandWilliam, B. 2007. Simple G Hipertensi Di Klinik Dhanang
uid Tekanan Darah Tinggi. Alih Husada Sukoharjo
Bahasa dr Elizabeth Yasmine. Editor
Rina Astikawati, Amalia Safitri.
Jakarta : Erlangga.
Potter, P A, Perry, A G. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik, Vol. 1. E/4.
Jakarta: EGC.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Laporan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. 2013. Jakarta.
hal. 8990.
Ridwan, M. 2008. Mengenal, Mencegah,
Mengatasi Silent Killer Hipertensi.
Jakarta : Pustaka Widyamara.
Setyorini Yekti, 2014. Hubungan Kualitas
Tidur Dengan Tekanan Darah Pada
Lansia Hipertensi Di Gambing
Sleman Yokyakarta. Naskah
Publikasi. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan. Aisyiyah Yokyakarta
Susenas, C. 2015. Kategori umur jawa
timur.https://plus.google.com/104536
419644851924610/posts.Diakses
tanggal 12 November 2016.
World Health Organization (WHO). 2011.
The Global Prevalence Of Anemia In
2011.http://who.int/nutrition/publicati
ons/micronutrions/gloal_prevalence_a

39

Anda mungkin juga menyukai