OLEH :
HESTI SELVIANA
171030100213
SI KEPERAWATAN
STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah individu yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-
kanak menuju dewasa. Masa remaja selalu disertai dengan perubahan aspek
seperti fisik, psikologis, emosional, dan sosial ( Ali & Ansori, 2012 Dalam
tergantung dari mana dan siapa yang memandangnya. Menurut WHO, remaja
adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Menurut Peraturan Menteri
Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum
Bangsa Bangsa (PBB) mencapai 266,79 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut
mencapai puncaknya pada 2062 mencapai 324,76 juta jiwa dengan asumsi
hingga akhir abad 21. Ahasil, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi
sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk. Berdasarkan
proyeksi penduduk pada tahun 2015 menunjukan bahwa jumlah remaja (usia
10-24 tahun) indonesia mencapai lebih dari 66,0 juta atau 25 % dari jumlah
setiap 4 orang Penduduk Indonesia adalah remaja. Jumlah yang besar tersebut
Sensus Penduduk 2010 sebesar 63 juta jiwa atau sekitar 26 persen dari total
yang tidak tamat Sekolah Dasar, dan terdapat 25 persen yang sudah dalam
status bekerja. Pada aspek lain, data hasil pemutakhiran BDKI 2018
menunjukkan bahwa dari total 62 juta keluarga Indonesia saat ini, 2,66 persen
(Susenas, 2016).
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena
kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu tubuh yang tadinya
fungsi, struktur, dan pusat-pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga.
Tubuh pada saat yang sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan
ke dalam aliran darah akan membuat mengantuk. Proses tersebut jika di ubah
demikian, ada beberapa orang yang membutuhkan waktu tidur lebih atau
(Priyoto, 2015).
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia adalah gejala yang dialami oleh
orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari
tidur, dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif (Ulfiana N, 2018:2) Insomnia
jumlah, kualitas atau waktu tidur pada seseorang individu. Gangguan tidur
muka pucat dan mata sembab, badan lemes, dan daya tahan tubuh menurun
tingkat kesulitan tidur di Asia sudah mendekati angka yang terjadi di negara
maju. Menurut survei yang dilakukan oleh Crampex (produsen pil tidur)
bahwa 86% orang diseluruh dunia mengalami gangguan tidur yaitu insomia
seperti di inggris sendiri, sebanyak sepuluh juta resep obat tidur telah ditulis
tidur yang buruk dan hampir 10% mengalami insomnia kronis (Medikal
mencapai 10% yang artinya dari total 238 juta penduduk di indonesia sekitar
depresi dan kecemasan pada seseorang (Life & Style, 2017). Nurmiati Amir,
10 persen dari total penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang. Total
Dengan kata lain, gejala insomnia sering terjadi pada orang susah tidur
jam semalam. Walaupun saat usia menua, biasanya para lansia sering kurang
dari jumlah tersebut. Mengutip penelitian para ahli kimia, dr. P. Carbone dari
berasal dari seluruh kegiatan otot tubuh (sebagian besar terdiri atas dioksida
dan asam laktat) menumpuk dalam darah dan mempunyai efek toksik pada
gangguan tidur tertentu seperti sleep apneu yang berat dapat dibantu dengan
non farmakologis yaitu terapi yang tidak menggunakan obat seperti stimulus
teknik relaksasi. Teknik relaksasi yang bisa digunakan salah satunya menurut
memfasilitasi tidur. Menurut Potter & Perry (2005) Dalam Deswita, dkk
yang kuat seperti perubahan dalam fungsi imun (Potter & Perry, 2009 Dalam
dan mencegah reaksi alergi. Namun pada umumnya imagery digunakan untuk
peneymbuhan nyeri dan kanker, baik bagi anak-anak/ remaja maupun orang
dewasa.
B. Rumusan Masalah
Pamulang Barat ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Barat.
2. Tujuan Khusus
Pamulang Barat.
D. Pertanyaan Penelitian
E. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi dosen dan mahasiswa
untuk peneliti selanjutnya serta sebagai bahan acuan yang ingin meneliti
mengalami insomnia.