Amita dilarang mengikuti perkumpulan itu karena kemalasan dan kecurangannya. Amita dilarang mengikuti perkumpulan itu karena malas dan curang.
Karena pembicaraan yang tak jelas arahnya,
tak dapat diambil keputusan atau kompromi mengenai hal itu.
Karena menyadari bahwa hidup itu berat dan
khianat, dia pergi bersemedi dan bertapa. Dia memang tak berpengalaman, tetapi dapat menguasai dengan cepat dan tepat membuat keputusan. Andi mengatakan bahwa dia ingin masuk fakultas hukum, menyelesaikan studi secepatnya dan berkarya. Selama masa depresi, banyak orang kehilangan pekerjaan dan jualan sayur- sayuran dan buah-buahan di kaki lima.