Hubungan timbal balik antara setiap individu menjadi sangat kentara di era
pandemi saat ini, artinya manusia membutuhkan interaksi sosial yang normal.
Kesehatan diri kita sangat tergantung dari kesehatan orang lain begitupun sebaliknya.
Ketidakpedulian dan sikap acuh tak acuh satu orang terhadap usaha mencegah
penyebaran Covid 19 akan berpengaruh pada meningkatnya jumlah warga yang
terpapar virus tersebut. Setiap negara yang dilanda Covid-19 memiliki cara yang
berbeda dalam mengani penyebaran Covid-19 mulai dari Lockdown. Lockdown adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu upaya pengendalian penyebaran
infeksi. Mengacu kepada penjelasan Presiden Joko Widodo, Lockdown mengharuskan
sebuah wilayah menutup akses masuk maupun keluar sepenuhnya 1. Lockdown juga
1
Memahami Istilah Lockdown yang Mencuat di Tengah Pandemi Virus Corona,
https://www.alodokter.com/memahami-istilah-lockdown-yang-mencuat-di-tengah-pandemi-virus-corona
2
PSBB ini menyebabkan sejumlah indsutri mati. Sektor yang paling terdampak adalah
pariwisata dan jasa angkutan umum.
Bagi personel TNI AD, memiliki literasi baru sudah menjadi sebuah
keniscayaan, alutsista modern ke depan akan didominasi oleh internet of things, bida
data, robotics. Berdasarkan kepada latar belakang pemikiran diatas, maka
permasalahan yang menjadi fokus dalam penulisan esai ini adalah “bagaimana
membangun literasi baru untuk menciptakan SDM TNI AD yang profesional dan
unggul”. Literasi baru yang meliputi literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia
harus segera dimulai agar TNI AD tidak terlambat dalam menghadapi perubahan
zaman. Pandemi Covid-19 menyadarkan kita semua bahwa manuju SDM yang
profesional dan unggul masih sangat jauh dari harapan.
4
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan TNI AD saat ini dan
kedepan harus dijadikan sebagai prioritas utama. Hal ini bertujuan untuk membentuk
SDM Prajurit TNI AD yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tantangan tugas
ke depan yang semkin berat dan kompleks penuh tantangan. Sehingga diharapkan
pembangunan SDM TNI AD akan melahirkan prajurit-prajurit TNI AD yang unggul,
berjiwa kesatria, militan, dan memiliki loyalitas yang kuat dengan tetap
mengedepankan jati diri Prajurit TNI sebagai Tentara Profesional.
Sebagai tentara profesional, TNI adalah tentara yang terlatih, terdidik, dan
diperlengkapi secara baik dan dijamin kesejahteraannya oleh negara serta
melaksanakan kebijakan politik negara (well trained and well equiped).
Menggarisbawahi kata terlatih dan terdidik, tentunya sangat relevan dengan kondisi
yang saat ini sedang dihadapi yaitu revolusi industri 4.0 yang menuntut keseimbangan
bahkan kemajuan satu langkah dalam hal literasi data, literasi teknologi dan literasi
manusia. Oleh karena itu, pembangunan SDM TNI AD harus menghasilkan the man
behind the gun yaitu personel TNI AD yang profesional sesuai tuntutan organisasi dan
tantangan tugas ke depan.
Kebutuhan Organisasi
Revolusi industri 4.0 yang begitu menakjubkan karena hampir semua sektor
terimbas dan memiliki peluang yang samauntuk menikmati revolusi industri 4.0.
Revolusi industri 4.0 secara fundamental dapat mengubah cara kita hidup, bekerja,
dan berhubungan satu dengan yang lain. Ketepatan, kecepatan, efesiensi dan kualitas
produksi adalah pembeda dari era revolusi industry sebelumnya. Pada era revolusi
industry 4.0 yang paling fenomenal adalah dengan ditandai munculnya terobosan-
terobosan teknologi dalam sejumlah bidang ,antara lain : bidang robotika; kecerdasan
buatan (Artificial Intelegence / AI), nanoteknologi; komputasi kuantum (Quantum
Computing), internet of things; industry internet of things ( IIoT), teknologi nirkabel
generasi kelima (5 G), aditif manufaktur/ pencetakan 3D; dan industri kenderaan
5
otonomi penuh (Fully autonomous vehicles) 2. Dinamika situasi pada era Revolusi
industri 4.0 yang diiringi oleh pandemi Covid-19 saat ini, menuntut profesionalisme TNI
AD sebagai jaminan terpenuhinya kebutuhan organisasi oleh SDM yang unggul dan
memiliki kemampuan untuk mengembangkan literasi data, literasi teknologi dan literasi
manusia.
Oleh karena itu moment revolusi industri 4.0 dan perkembangan pandemi
Covid-19 harus dapat diambil sisi positifnya untuk dimanfaatkan bagi kepentingan
organisasi TNI AD ke depan dalam membentuk profesionalisme prajurit. Karema
bagaimanapun juga kondisi tersebut menuntut TNI AD untuk membangun postur SDM
2
Revolusi Industri 4.0 Dan Pengaruhnya Bagi Industri Di Indonesia, dikutip dari
https://www.kemhan.go.id/pusbmn/2019/04/30/revolusi-industri-4-0-dan-pengaruhnya-bagi-industri-di-
indonesia.html
6
masa depan yang mumpuni yang didukung sistem pembinaan jati diri TNI AD. Dalam
konteks inilah, perlu transformasi sistem pendidikan TNI AD yang lebih modern.
Dimulai dari proses perekrutan yang baik dan sesuai dengan kemajuan Iptek.
Rekrutmen SDM TNI AD harus terpadu satu dengan lainnya. Sehingga dalam
pelaksanaan rekrutmen memiliki kualitas dengan standar yang prima dan sesuai
dengan perkembangan Iptek. Selain pengembangan SDM yang sesuai tuntutan
zaman, juga perlu menumbuhkan spirit mengembangkan alutsista dan industri
pertahanan untuk mengimbangi revolusi industri 4.0 di Tanah Air. Mengembangkan
secara progresif SDM TNI AD sesuai dengan Rencana Strategis ketiga angkatan.
Dengan demikian dibutuhkan suatu konsep pemikiran yang sama antar pemangku
kepentingan dalam menyiapkan SDM TNI AD yang sesuai dengan tuntutan tugas di
masa yang akan datang agar dapat menguasai literasi data, literasi teknologi dan
literasi manusia.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah alat negara yang memiliki kemampuan
dan tergelar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sesuai
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004, kemampuan TNI dapat
didayagunakan untuk membantu pelaksanaan fungsi pemerintah dalam kondisi dan
situasi yang memerlukan sarana, alat dan kemampuan TNI. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 4, dan Pasal 5
menyatakan bahwa pertahanan negara bertujuan untuk menegakkan kedaulatan
negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI dan melindungi keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman, serta berfungsi untuk mewujudkan dan
mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai satu kesatuan pertahanan.
Manajemen SDM.
Kompetensi perilaku dan kepribadian, yang lebih terkait dengan aspek psikologi,
berhubungan dengan apa yang dapat dilakukan oleh seseorang. Seorang yang
memiliki pengalaman dan kualifikasi teknis yang memadai, belum tentu memiliki kinerja
yang baik, jika yang bersangkutan tidak mampu menunjukkan perilaku yang
mendukung pelaksanaan tugas dan jabatannya. Dari pemahaman tentang
kepribadian tersebut, maka para ahli ilmu perilaku telah memformulasikan konsep
strengths-based approach (pendekatan berbasis keunggulan), yang bertujuan untuk
8
dan inovasi yang unggul untuk negara Indonesia. Untuk menjadi SDM yang unggul
ada beberapa syarat menurut para pakar yaitu, menguasai teknologi, menguasai
bahasa dan memiliki jejaringan.