Anda di halaman 1dari 26

PERAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENGEMBANGKAN

BAKAT DAN MINAT SISWA KELAS XI MAN INSAN CENDEKIA JAMBI


TAHUN 2018/2019

DISUSUN OLEH:

OLEH:
AHMAD ZUFAR MAULANA

AQSHAL ILHAM RAMADANA

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI
2018

1
Daftar Isi

Daftar Isi i

LEMBAR PENGESAHAN iii

Abstrak iv

KATA PENGANTAR v

BAB I 1

Latar Belakang Masalah 1

Rumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 3

BAB II 4

Pengertian Peranan 4

Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup ​(life skill) 4

Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup ​(life skill) 5

2.2.1 Tujuan Umum 5

2.2.2 Tujuan Khusus 5

Ciri-Ciri Pendidikan Kecakapan Hidup ​(Life Skill) 6

Jenis-jenis Pendidikan Kecakapan Hidup​ (life skill) 7

1. Kecakapan Hidup yang bersifat umum ​(Generic Life Skill) 7

2. Kecakapan sosial ​( Social Skill ) 7

Pengertian Minat dan Bakat 8

BAB III 10

3.1 Jenis Penelitian 10

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 10

3.2.1 Lokasi Penelitian 10

2
3.2.2 Waktu Penelitian. 10

3.3 Fokus Penelitian 10

3.4 Data dan Sumber Data 11

3.5 Metode Penguumpulan Data 11

3.5.1 Observasi 11

3.5.2 Wawancara 11

3.6 Analisis Data 12

BAB IV 14

4.1. Peran Pendidikan Kecakapan Hidup ( ​life skill ​) dalam Mengembangkan Bakat dan
Minat Siswa Kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi tahun 2018/2019 14

BAB V 17

5.1 Simpulan 17

5.2 Saran 17

Daftar pustaka 18

Lamprian

Dokumentasi

3
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah remaja yang berjudul : “ Peran Pendidikan Kecakapan Hidup ( life skill
) dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi
tahun 2018/2019.” yang disusun oleh Ahmad Zufar Maulana, dan Aqshal Ilham Ramadhana,
telah diperiksa dan disetujui.

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Melia Fitri Yani, S.Pd​ ​Rullida, S.Pd, M.Pd

NIP. 198705222009122003
NIP.1970031202003122008

4
Abstrak

Maulana Ahmad Zufar; Aqshal Ilham Ramadhana 2018. Peran Pendidikan Kecakapan Hidup
( ​life skill ​) dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Kelas XI MAN Insan
Cendekia Jambi tahun 2018/2019. Karya Tulis Ilmiah , MAN Insan Cendekia Jambi {I}
Pembimbing (1) Melia Fitriyani, S.Pd (2) Rullida, S.Pd, M.Pd.

Kata Kunci : Bakat, Minat, Pendidikan Kecakapan Hidup ​( Life Skill )

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran Pendidikan


Kecakapan
Hidup ( ​life skill ​) dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Kelas XI MAN Insan
Cendekia Jambi tahun 2018/2019.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Fokus penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi yang pernah
mengikuti kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup atau yang lebih dikenal dengan istilah ​life
skill​. Data berasal dari informan penelitian yang menjadi narasumber penelitian. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup ​( life skill
) berperan dalam pengembangan bakat, dan minat siswa kelas XI tahun 2018/2019.
Tingginya patisipasi siswa kelas XI tahun2018/2019 ini dapat meningkatkan atau
mengembangkan bakat dan minat siswa XI tahun2018/2019.
Saran dalam penelitian ini yaitu, yang pertama , Pendidikan Kecakapan hidup ​( life
skill ) d​ apat dijadikan salah satu media untuk mengembangkan bakat dan minat siswa XI
tahun2018/2019. Kedua, diharapkan kepada MAN Insan Cendekia Jambi dapat terus
melaksanakan kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup ​ ( life skill )​.

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT kerena masih berkenan
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini yang berjudul “Peran Pendidikan Kecakapan Hidup ( ​life skill )​ dalam
Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi tahun
2018/2019” Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi persyaratan kenaikan kelas.
Adapun karya ilmiah ini terdiri dari lima bab. Bab satu pendahuluan, bab dua kajian pustaka,
bab tiga metode penelitian, bab empat deskripsi data dan analisis hasil penelitian, dan bab
lima penutup. Penelitian ini membuktikan bahwasanya ​Life Skill berperan dalam upaya
pengembangan bakat dan minat siswa.
Peneliti bersyukur berkat rahmat dan ridho yang Allah SWT limpahkan, peneliti dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini, walaupun dalam proses penelitian peneliti menemukan
berbagai macam permasalahan dan rintangan. Namun, dalam penyelesaian karya tulis ilmiah
ini tentunya peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut serta
membantu peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Adapun pihak-pihak yang telah
membantu dan turut serta dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, yaitu :

1. Allah SWT yang telah memberu kesehatan dan kesempatan dalam penyelesaian karya
ilmiah ini.
2. Ibu Melia fitriyani S.Pd, Ibu Rullida, S.Pd, M.Pd, Ibu Maryana S.Pd yang bersedia
menjadi pembimbing peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
3. Kedua orang tua yang memberikan do’a dan dukungan penuh atas segala yang
peneliti lakukan selama itu baik.

6
4. Bahrum Nisar, M Ihsan Suaidi, M Rifa`i Huda selaku Narasumber peneliti yang telah
turut serta membantu, memberi dukungan, serta motivasi peneliti dalam pembuatan
karya ilmiah ini.

5. Teman-teman Efrossia yang selalu saling mendukung.


6. Seluruh civitas akademika MAN Insan Cendekia Jambi yang telah berpartisipasi
dalam penulisan karya ilmiah ini.
Peneliti berharap karya ilmiah ini bermanfaat bagi masyarakat Indonesia maupun dunia
untuk menambah pengetahuan bagi pembaca dan sebagai bahan pertimbangan bagi
pemerintah untuk membuat kebijakan terkait dengan pembangunan lembaga pendidikan
berbasis ​boarding school​. Sehubungan dengan itu, maka peneliti membuka diri untuk
menerima kritik, saran, dan masukan demi perbaikan.

Jambi, November 2018

Peneliti

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan


sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Pendidikan kecakapan hidup bukan mata pelajaran baru sehingga dalam
pelaksanaannya tidak perlu menambah mata pelajaran. Yang perlu dilakukan adalah
mengubah orientasi pendidikan dari ​subject matter oriented menjadi ​life skills oriented.​
Dengan prinsip ini, mata pelajaran bukan sebagai tujuan, melainkan sebagai alat untuk
dikembangkan life skills di dalamnya, sehingga kemudian bisa digunakan peserta didik
dalam menghadapi kehidupan nyata (Depdiknas, 2005).
MAN Insan Cendekia Jambi merupakan madrasah unggulan yang berada di bawah
naungan Kementerian Agama, secara sadar dibangun karena dorongan kebutuhan ideal,
yaitu menghasilkan lulusan pendidikan tingkat menengah berbasis ke-Islaman yang kuat
di bidang iman dan takwa (IMTAQ), Akhlak mulia, ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), dan seni budaya, untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat dewasa
ini.
MAN Insan Cendekia Jambi adalah salah satu Madrasah yang menyelenggarakan
Pendidikan Kecakapan Hidup ​(life skill) yang berfungsi mengembangkan potensi
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan

1
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional kegiatan pendidikan
kecakapan hidup ​(life skill).
Pendidikan kecakapan Hidup ​(life skill)​ di MAN Insan Cendekia Jambi merupakan
kegiatan peningkatan mutu yang terdiri dari tata boga, tata busana, teknik elektro, dan
seni kriya. Peserta kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup ​(life skill) adalah siswa XI
tahun pelajaran 2017/2018. Kegiatan ini merupakan program peningkatan mutu dari
MAN Insan Cendekia Jambi tahun 2018 yang bertujuan untuk menggali potensi
keterampilan siswa baik dalam bidang tata boga, tata busana, teknik elektro, dan seni
kriya.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan meneliti peran pendidikan
kecakapan hidup di MAN Insan Cendekia Jambi dengan judul “​Peran Pendidikan
Kecakapan Hidup (​life skill​) dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa
Kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi Tahun 2018/2019”

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimanakah Peran Pendidikan Kecakapan Hidup ​(life skill) dalam mengembangkan bakat
dan minat siswa kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi?”

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Peran Pendidikan
kecakapan Hidup ​(life skill) dalam mengembangkan bakat dan minat siswa kelas XI MAN
Insan Cendekia Jambi.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Mengetahui hubungan Pendidikan kecakapan Hidup ​(life skill) dalam
mengembangkan bakat dan minat siswa kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi
2. Meningkatkan semangat siswa kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi dalam mengikuti
kegiatan Pendidikan kecakapan Hidup ​(life skill).

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Peranan
Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:1173), “Peranan adalah tindakan
yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa atau bagian yang
dimainkan seseorang dalam suatu peristiwa”,​sementara itu menurut soejono ​Soekanto
(2009).​”Menurutnya, peran adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan dinamis sesuai
dengan status atau kedudukan yang disandang. Status dan kedudukan ini sesuai dengan
keteraturan sosial, bahkan dalam keteruran tindakan semuanya disesuaikan dengan peran
yang berbeda”.

Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup ​(life skill)

Istilah Kecakapan Hidup​ (​ ​life skills​) diartikan sebagai kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan penghidupan secara
wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta
menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya ​(Dirjen PLSP, Direktorat
Tenaga Teknis, 2003)​.
Brolin (1989)​ menjelaskan bahwa, ​“Life skills constitute a continuum of
knowledge and aptitude that are necessary for a person to function effectively and to avoid
interruptions of employment experience”.​ Dengan demikian ​life skills​ dapat dinyatakan
sebagai kecakapan untuk hidup. Istilah hidup, tidak semata-mata memiliki kemampuan
tertentu saja (​vocational job)​ , namun ia harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya
secara fungsional seperti : membaca, menulis, menghitung, merumuskan, dan memecahkan
masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam tim, terus belajar di tempat kerja,
mempergunakan teknologi ​(Satori, 2002)​.
Disimpulkan dari pendapat diatas dan diramu dengan pemikiran sendiri,
Pendidikan Kecakapan Hidup (​life skills​) lebih luas dari sekedar keterampilan bekerja,
apalagi sekedar keterampilan manual. Pendidikan kecakapan hidup merupakan konsep
pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga belajar agar memiliki keberanian

3
dan kemauan menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa
tertekan kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu mengatasinya.

Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup ​(life skill)


2.2.1 Tujuan Umum

Pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan non


formal bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap warga belajar
di bidang pekerjaan/usaha tertentu sesuai dengan bakat, minat perkembangan fisik dan
jiwanya serta potensi lingkungannya, sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk
bekerja atau berusaha mandiri yang dapat dijadikan bekal untuk meningkatkan kualitas
hidupnya.

2.2.2 Tujuan Khusus

Memberikan pelayanan pendidikan kecakapan hidup kepada Siswa agar belajar :


1. Memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam
memasuki dunia kerja baik bekerja mandiri (wirausaha) dan/atau bekerja pada
suatu perusahaan produksi/jasa dengan penghasilan yang semakin layak untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan
karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global.
3. Memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya
sendiri maupun anggota keluarganya.
4. Mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan sepanjang
hayat (​life long education​) dalam rangka mewujudkan keadilan di setiap lapisan
masyarakat.

2.2.3 Ciri-Ciri Pendidikan Kecakapan Hidup ​(Life Skill)

Ciri dari pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menurut Departemen


Pendidikan Nasional (Depdiknas) yaitu sebagai berikut:

4
1. Terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar.
2. Terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama.
3. Terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar usaha
mandiri dan usaha bersama.
4. Terjadi proses penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional, akademik,
manajerial serta kewirausahaan.
5. Terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar,
hingga menghasilkan produk bermutu.
6. Terjadi proses interaksi saling belajar dari para ahli.
7. Terjadi proses penilaian kompetensi.
8. Terjadi pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk usaha bersama.

2.2.4Jenis-jenis Pendidikan Kecakapan Hidup​ (life skill)


1. Kecakapan Hidup yang bersifat umum ​(Generic Life Skill)
Merupakan kecakapan yang diperlukan oleh siapapun, baik yang bekerja, yang
tidak bekerja dan yang sedang menempuh pendidikan. Kecakapan ini terbagi lagi
menjadi 2, yaitu:

a. Kecakapan personal ​(Personal Skill)


Kecakapan personal adalah suatu kemampuan berdialog yang diperlukan oleh
seseorang untuk dapat mengaktualisasikan jati diri dan menemukan kepribadiannya,
dengan cara menguasai serta merawat raga dan jiwa atau jasmani dan rohani.
Kecakapan personal ini meliputi:
Kesadaran diri sebagai hamba Allah SWT (​spiritual skill)​ Yaitu berkesadaran
diri bahwa Allah adalah pencipta dirinya. Kesadaran akan eksistensi Allah merupakan
kesadaran spiritual yaitu aktivitas ruhani yang wujud dalam bentuk penghayatan diri
sebagai hamba Allah yang hidup berdampingan dengan sesama dalam alam semesta,
sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Kesadaran spiritual ini merupakan

5
kesadaran fitrah, dalam arti ketulusan dan kesucian, sebagai potensi dasar manusia
untuk mengesakan Allah atau sebagai iman bawaan yang telah diberikan Allah sejak
manusia berada dalam alam rahim.

b. Kecakapan berpikir rasional ​( thinking skill )


Kecakapan rasio adalah pola pemikiran yang mengutamakan akal dalam
berpikir. Mencakup antara lain: kecakapan menggali dan menemukan informasi,
kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan serta kecakapan
memecahkan masalah secara kreatif.

2. Kecakapan sosial ​( Social Skill )


Kehidupan sosial memang sidah kodrat manusia yang selalu membutuhkan
antra satu sama lain maka dalam hal tersebut dibuthkan Kecakapan sosial yang
penting dikembangkan dalam proses pembelajaran; yaitu meliputi kompetensi bekerja
sama dalam kelompok, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi
dan berinteraksi dalam masyarakat dan budaya lokal serta global yang dapat
menimbulkan hubungan yang harmonis. Kecakapan sosial ini dapat diwujudkan
berupa:

a. Kecakapan berkomunikasi ( communication skill )


Dalam berkomunikasi baik itu dalam hal tulisan maupun secara lisan maka
diperlukan kecakapan. Dikarenakan saat berinteraksi dan berkomunikasi baik secara
lisan maupun tulisan. Dalam realitanya berkomunikasi tidaklah mudah, karena sering
kali orang tidak mau menerima pendapat lawan bicaranya, bukan karena isinya namun
dalam penyampaiannya yang kurang berkesan. Akan tetapi Dalam hal ini maka
diperlukan kemampuan untuk memilih kata yang benar agar dimengerti oleh lawan
bicaranya.

6
b. Kecakapan bekerja sama ( ​collaboration skill )​
Selaku makhluk sosial Kerja sama atas dasar empati sangat diperlukan
mengingat karena manusia taklepas dari kerja sama untuk membangun semangat
komunalitas yang harmonis. Kecakapan yang diperlukan meliputi:
1. Kecakapan bekerja dalam tim dengan empati, bersama teman setingkat (teman
sejawat). Kecakapan bekerjasama ini membuat teman setingkat sebagai partner
kerja yang terpercaya dan menyenangkan.
2. Kecakapan sebagai pemimpin yang berempati merupakan hubungan
kerjasama antara bawahan dan atasan. Kecakapan kerjasama dengan bawahan
menjadikan seseorang sebagai pimpinan tim kerja yang berempati kepada
bawahan.

2.2.5 Pengertian Minat dan Bakat


Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan
diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas (
Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59).
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto;
1988; 62).
Jadi, dapat disimpulkan ​minat​ ialah suatu proses pengembangan dalam
mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu
kepada suatu kegiatan yang diminatinya.
Menurut para ahli bakat adalah, ​“bakat adalah kapasitas yang ada pada diri
seseorang yang mana dalam melakukan tugas serta melakukannya dipengaruhi oleh
latihan yang sudah dijalaninya”( William B. Michael), “​Bakat atau aptitude dapat
diartikan sebagai sebuah kemampuan bawaan dari seseorang yang mana sebagai
potensi yang maish perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar dapat
​ .C Utami Munandar (1985))​, “bakat
mencapai impian yang ingin diwujudkan” (S

7
merupakan hal yang mencakup segala faktor yang ada di dalam diri individu yang
dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian menumbuhkan
perkembangan keahlian, ketrampilan, dan kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya
laten potensial, sehingga masi bisa tumbuh dan dikembangkan” (​ Kartini Kartono
(1979)).
Dari penjelasan para ahli dapat disimpulkan bahwa, Bakat adalah kemampuan
dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang
lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh
seseorang sebagai bawaan sejak lahir

Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan
lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis peneltian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan
deskriptif-kualitatif. Penelitian ini akan mendeskripsikan Peran Pendidikan Kecakapan Hidup
(​life skill)​ dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Kelas XI MAN Insan Cendekia
Jambi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian Karya Ilmiah ini Bertempat di MAN Insan Cendekia Jambi yang
terletak di jalan lintas Jambi-Muara Bulian KM 21 Kelurahan Pijoan Kecamatan Jambi Luar
Kota Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.

8
3.2.2 Waktu Penelitian.

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September sampai November tahun 2018.

3.3 Fokus Penelitian


Penelitian ini berfokus pada, ​Peran Pendidikan Kecakapan Hidup (​life skill)​ dalam
Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Kelas X MAN Insan Cendekia Jambi,agar para
siswa MAN Insan Cendekia Jambi menjadi lebih semangat dalam menjalani kegiatan
non-formal yang di selenggarakan oleh MAN Insan Cendekia Jambi.

3.4 Data dan Sumber Data


Penelitian ini bekerja sama dengan siswa MAN Insan Cendekia Jambi sebagai
sumber data yang diperlukan dalam mengembagkan penelitian ini

3.5 Metode Penguumpulan Data


3.5.1 Observasi
Peneliti mengawali penelitian dengan mengobservasi atau pegamatan terlebih
dahulu pada siswa MAN Insan Cendekia Jambi yang mengikuti kegiatan Pendidikan
Kecakapan Hidup ​(life skill)​,sebagai sampel penelitian. Adapun kegiatan Pendidikan
Kecakapan Hidup ​(life skill)​,yang akan diteliti meliputi empat bidang yang bisa dipilih
oleh siswa MAN Insan Cendekia Jambi sebagai berikut:
1. Peranan Tata boga Busana terhadap ​Mengembangkan Bakat dan
Minat Siswa Kelas X MAN Insan Cendekia Jambi
2. Peran Tata Busana terhadap ​Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa
Kelas X MAN Insan Cendekia Jambi
3. Peran Teknik Elektro Busana terhadap ​Mengembangkan Bakat dan
Minat Siswa Kelas X MAN Insan Cendekia Jambi

3.5.2 Wawancara
Wawancara bertujuan untuk menggali hal-hal yang diketahui dan dialami
sesorang atau subjek yang diteliti dan apa yang dipertanyakan oleh pewawancara bisa
mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu yang berkaitan dengan masa lampau,

9
masa sekarang dan juga masa mendatang mengenai Peran Pendidikan Kecakapan
Hidup (​life skill)​ dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Kelas X MAN Insan
Cendekia Jambi, Adapun wawancara yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:

3.5.2.1 Wawancara Tidak Terstruktur


Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis permasalahan yang akan ditanyakan

3.5.2.2 Wawancara terstruktur


​Wawancara terstruktur adalah teknik wawancara dimana pewawancara
sudah menyiapkan daftar pertanyaan sehingga proses wawancara akan terarah
dengan baik.

3.6 Analisis Data


Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara
terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut
mengakibatkan variasi data yang tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umunya adalah
data kualitatif ,sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang
jelas. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan
data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Melalui pendekatan
ini dimungkinkan temuan-temuan dalam penelitian muncul dari keadaan umum tanpa
mengabaikan hal-hal yang muncul oleh struktur metodologisme. Pendekatan ini
dimaksudkan untuk membantu pemahamn tentang pemaknaan dalam data yang rumit
melalui pengembangan tema-tema yang disimpulkan dari data umum

10
Bila berdasarkan data yang diperoleh dengan teknik triangulasi, dan kemudian
hipotesis dapat diterima maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Analisis data
dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, dan setelah selesai
di lapangan.

BAB IV
PAPARAN HASIL PENELITIAN

4.1. Peran Pendidikan Kecakapan Hidup ( ​life skill ​) dalam Mengembangkan Bakat
dan Minat Siswa Kelas XI MAN Insan Cendekia Jambi tahun 2018/2019

Pendidikan Kecakapan hidup ( Life skill ) adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler
yang diselenggarakan oleh MAN Insan Cendekia jambi yang mana kegiatan ini ditujukan
untuk siswa dan siswi MAN Insan Cendekia Jambi, akan tetapi kali ini penulis akan lebih
fokus kepada siswa kelas XI tahun ajaran 2018/2019 yang mana mereka adalah kelompok
yang paling semangat mengikuti kegiatan Life skill ini.
Life skill adalah kegiatan ekstrakulikuler yang bertujuan untuk membekali para
pelajar yang ada dalam bagian MAN Insan Cendekia Jambi agar lebih siap menghadapi
tantangan yang akan dihadapi pada jenjang kehidupan yang selanjutnya, ​life skill sendiri
memiliki tiga cabang kegiatan yang sangat diminati oleh para siswa kelas XI tahun
2018/2019 yaitu life skill Tata Boga, Tata Busana, dan Teknik Elektro kegiatan life skill ini
biasanya dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 09.00 – 11.30, kegiatan ini pun mendapat
sambutan postif dari berbagai pihak mulai dari guru hingga siswa kelas XI tahun
2018/2019, pelaksanaan kegiatan ​life skill i​ ni dapat dilihat pada bagian lampiran.

Dalam hal pelaksanaan kegiatan ​life skill ini,​ dilakukan dengan cara penentuan jadwal
pasti dalam pelaksanaan kegiatan, dan penentuan lokasi dilaksanakannya setiap ​life skill,​
seperti kelompok Tata Boga yang ditempatkan di kantin atau terkadang di dapur sekolah,

11
kelompok Teknik Elektro di ruang kelas dan di lab fisika, serta Tata Busana dilaksanakan di
kelas dan ruang BK.

Menurut sebagian besar siswa Pendidikan Kecakapan Hidup ​( Life Skill ) i​ ni sangat
penting bagi mereka sebagai bekal untuk menghadapi masa depan yang pasti akan mereka
hadapi seperti yang dikemukakan oleh saudara Bahrum yang tergabung dalam kegiatan
ekskul Tata Boga, sebagai berikut:

“life skill tu merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita,
karena kita hidup tidak bisa terus terusan mengharapkan oranng lain.”

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Suaidi sebagai anggota ​life skill​ Tata
busana, menurutnya:

“Pendidikan ​Life Skill t​ u kegiatan yang lumayan bermanfaat karena, dengan


adanya kegiatan ini membuat kita bisa lebih mempersiapkan hidup kita di masa
depan.”
Komentar tenteng ​life skill i​ ni juga datang dari anggota ​life skill Teknik
Elektro yang bernama Rifa`i, menurutnya.
“life skill sangat membantu, karena dengan mengikuti life skill kita bisa tahu
apa saja yang dilakukan dalam pekerjaan yang akan diambil.”

Sedangkan dalam hal pengembangan bakat dan minat siswa, ternyata kegiatan ini
di anggap cukup efektif oleh para siswa yang tergabung dalam kegiatan ekskul atau ​ life
skill i​ ni. Seperti yang diungkapkan oleh saudara Suaidi pada kegiatan ​life skill​ Tata
Busana, sebagai berikut:

“Ya, karena bakat saya yang ingin saya kembangkan adalah tata busana.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Rifa’i, menurutnya:

“life skill berperan penting bagi pendidikan karena sebagai contoh jika kita
ingin mengambil kuliah Teknik elektro kita dapat mengetahui materi – materi yang
ada di dalam Teknik elektro.”

12
Berdasarkan wawancara, informan mengungkapkan bahwa manfaat ​Life
Skill bisa langsung dirasakan oleh peserta yang sungguh – sungguh dalam mengikuti
kegiatan ​Life Skill, ​seperti yang diungkapkan Suaidi,
“Lumayan berpengaruh jika siswa tersebut serius terhadap kegiatan ini”
Bahrum juga mengungkapkan bahwa kegiatan ​Life Skill,​ ini sangat berpengaruh
terhadap bakat dan minatnya, ungkapnya.
“iya, kegiatan ini sangat ber pengaruh terhadap pengembangan bakat dan minat saya
karena kegiatan ini kemampuan saya dalam memasak semakin meningkat”
Selain berperan dalam pengembangan bakat dan minat, ternyata ​Life Skill​,
juga berperan sebagai sarana ​refreshing u​ ntuk siswa MAN Insan Cendekia, seperti
yang diungkapkan oleh Bahrum,
” life skill tata boga adalah kegiatan yang menurut saya sangat menarik, dan
sangat bermanfaat intruktur nya juga sangat seru dan membuat kegiatan life skill ini
semakin menarik. “
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dinyatakan bahwa
Pendidikan Kecakapan Hidup atau ​Life Skill berperan dalam mengembangkan bakat
dan minat siswa kelas XI tahun2018/2018 MAN Insan Cendekia Jambi dan
sekaligus menjadi sarana ​refreshing​ untuk para siswa.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dinyatakan bahwa Pendidikan
Kecakapan Hidup atau ​Life Skill berperan dalam mengembangkan bakat dan minat siswa
kelas XI tahun2018/2018 MAN Insan Cendekia Jambi dan sekaligus menjadi sarana
refreshing untuk para siswa, kegiatan ini juga dimanfaatkan siswa untuk menambah bekal
mereka untuk menghadapi masa depan yang penuh rintangan serta cobaan, serta
​ erupakan ​soft skill yang membantu siswa dalam
menambah wawasan. ​Life Skill m
persaingan di masyarakat.

5.2 Saran
Saran yang disampaikan sehubungan dengan hasil tentang Peran Pendidikan
Kecakapan Hidup ( ​life skill )​ dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa Kelas
XI MAN Insan Cendekia Jambi tahun 2018/2019 yaitu yang ​pertama​, Pendidikan
Kecakapan Hidup ​( Life Skill ),​ dapat dijadikan media untuk mengembangkan bakat dan
minat siswa kelas XI tahun 2018/2019. Kedua, ​diharapkan kepada MAN Insan Cendekia
Jambi agar terus melaksanakan kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup ​( Life Skill )​.

14
Bibliography
Djohar. (2003). ​Pendidikan Strategik: Alternatif untuk Pendidikan Masa Depan.​ LEFSI.

PLSP, D. (2003). ​life skill untuk pengembangan masyarakat.​ jakarta: Direktorat Tenaga Teknis,.

Psychologymania. (2015, 12 1). ​pengertian pendidikan kecakapan hidup​. Retrieved from


psychologymania:
https://www.psychologymania.com/2013/07/pengertian-pendidikan-kecakapan-hidup.html

Soekanto, S. (2002). Teori Teori Sosiologi. ​Pengertian peranan,​ 212-213.

Solehpati, S. (2005, february 21). ​eprint uny.​ Retrieved from eprint uny : eprints.uny.ac.id

suhendar, D. (2008). ​Kamus Besar Bahasa Indonesia.​ Jakarta: Balai Pustaka.

15
Lampiran 1.:

Lampiran Teknik elektro:

Nama narasumber: Muhammad Rifa`I Huda

1. Bagaimana pendapat anda mengenai pendidikan kecakapan hidup​ ( Life skill )


Jawab: life skill sangat membantu, karena dengan mengikuti life skill kita bisa tahu
apa saja yang dilakukan dalam pekerjaan yang diambil.

2. Bagaimana pendapat anda mengenai peran pendidikan kecakapan hidup ​( Life skill)
dalam pengembangan bakat dan minat siswa MAN Insan Cendekia Jambi
Jawab: life skill berperan penting bagi pendidika karena sebagai contoh jika kita ingin
mengambil kuliah Teknik elektro kita dapat mengetahui materi – materi yang ada di
dalam Teknik elektro.

3. Apakah kegiatan ​life skill i​ ni benar benar berperan terhadap pengembangan bakat dan
minat anda ?
Jawab: ya sangat membantu.
Pertanyaan sunah:

4. Bagaimana pendapat anda tentang ​life skill t​ eknik elektro ?


Jawab: bagus dan sangat bermanfaat.

5. Apakah ​life skill t​ eknik elektro membantu anda untuk mengembangkan bakat dan
minat anda ?
Jawab: iya sangat membantu.

6. Benda apa yang pernah anda buat dan apa kendala dalam pembuatan benda tersebut,
serta apa fungsi dari benda tersebut ?
Jawab: lampu flip flop dan semacam music box

16
Lampiran 2.:

Lampiran Wawancara ​Life Skill ​Tata Boga:

Nama Narasumber: Bahrum Nisar

1. Bagaimana pendapat anda mengenai pendidikan kecakapan hidup​ ( Life skill )


Jawab: life skill itu merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita,
karena kita hidup tidak bisa terus terusan mengharapkan oranng lain.

2. Bagaimana pendapat anda mengenai peran pendidikan kecakapan hidup ​( Life skill)
dalam pengembangan bakat dan minat siswa MAN Insan Cendekia Jambi
Jawab: sangat berpengaruh Karena tidak semua orang memiliki bakat dalam bidang
akademik tetapi juga kecakapan lainnya , dan life skill ini bisa menjadi wadah untuk
mengembangkannya

3. Apakah kegiatan ​life skill i​ ni benar benar berperan terhadap pengembangan bakat dan
minat anda ?
Jawab: iya, kegiatan ini sangat ber pengaruh terhadap pengembangan bakat dan
minat saya karena kegiatan ini kemampuan saya dalam memasak semakin meningkat.

4. .Bagaimana pendapat anda tentang ​life skill t​ ata boga ?


Jawab: life skill tata boga adalah kegiatan yang menurut saya sangat menarik, dan
sangat bermanfaat intruktur nya juga sangat seru dan membuat kegiatan life skill ini
semakin menarik.

5. Apakah ​life skill t​ ata boga membantu anda untuk mengembangkan bakat dan minat
anda ?
Jawab: iya sangat membantu.

6. Masakan apa yang pernah anda masak dan telah mahir untuk memasaknya ?
Jawab: pindang, nasi goreng, kue basah, brownis, ayam bakar

17
Lampiran 3.:

Lampiran Tata Busana

Narasumber : M Ihsan Suaidi

Pertanyaan wajib:

1. Bagaimana pendapat anda mengenai pendidikan kecakapan hidup​ ( Life skill )


Jawaban narasumber: Pendidikan ​Life Skill t​ u kegiatan yang lumayan bermanfaat
karena, dengan adanya kegiatan ini membuat kita bisa lebih mempersiapkan hidup
kita di masa depan.

2. Bagaimana pendapat anda mengenai peran pendidikan kecakapan hidup ​( Life skill)
dalam pengembangan bakat dan minat siswa MAN Insan Cendekia Jambi
Jawaban Narasumber:
Bakat dan minat saya lebih bisa di persiapkan lagi

3. Apakah kegiatan ​life skill ini benar benar berperan terhadap pengembangan bakat dan
minat anda ?
Jawaban narasumber:
Lumayan berpengaruh jika siswa tersebut serius terhadap kegiatan ini

Pertanyaan sunah
4. Bagaimana pendapat anda tentang ​life skill​ tata busana ?
Life skill tata busana mengajarkan bagaimana sikap kit ajika memiliki baju yang
robek, untuk dijahit sendiri dan caranya membuat baju.

5. Apakah ​life skill t​ ata busana membantu anda untuk mengembangkan bakat dan minat
anda ?
Ya, karena bakat saya yang ingin saya kembangkan adalah tata busana.

18
6. Busana apa yang telah anda buat, dan apakah anda benar - benar sudah mahir untuk
membuat sebuah baju ?
Ya, saya sudah mempelajari cara untuk mengukur baju, dan sya telah membuat baju “
Teluk Belango “, tetapi saya masih memerlukan arahan dari pemateri life skill,tata
busana tersebut.

19

Anda mungkin juga menyukai