Anda di halaman 1dari 4

3.2.2.

Pengelolaan Resep Di Apotek


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek, Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter atau dokter gigi, kepada
Apoteker, baik dalam bentuk paper maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan
Obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. Tujuan pelayanan resep adalah mendapatkan
obat yang sesuai dengan resep dokter serta mengetahui cara pemakainya. Pengelolaan resep di
Apotek Kimia Farma No. 285, meliputi :
A. Resep Umum
Resep umum dapat dilayani hanya dengan Resep asli dari dokter. Resep dirahasiakan dan
disimpan selama 5 tahun yang bertujuan untuk mengetahui kendala pasien selama
menggunakan Obat yang terdapat pada Resep. Resep dipisahkan antara Resep yang
mengandung Obat Narkotika dan Psikotropika dan Resep yang mengandung Obat biasa
(bebas,bebas terbatas,keras) pad setiap satu bulan sekali. Resep dapat dimusnahkan dengan
cara dibakar. Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga
kefarmasian lainnya, jika Resep terdapat Obat Narkotika dan Psikotropika maka harus
disaksikan oleh Dinas Kesehatan dan pemusnahan harus dilengkapi dengan berita acara
pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan. Berita acara tesebut memuat:
a. Hari dan Tanggal Pemusnahan
b. Tanggal Awal dan Akhir Resep
c. Berat Resep yang dimusnahkan dalam kilogram
Adapun alur pelayanan resep umum di Apotek Kimia Farma No. 285, yaitu:
1. Menerima Resep dari Pasien
2. Melakukan Skrinning Resep
Meliputi pemeriksaan kelengkapan administrasi resep meliputi nama dokter, nomor
praktek dokter, alamat praktek, tanggal penulisan resep, nama pasien, umur pasien, nama
obat, jumlah obat dan aturan pakai. Jika ada keraguan terhadap resep maka harus
dikonsultasikan kepada dokter penulisan resep dengan memberikan pertimbangan dan
alternatif seperlunya.
3. Pengecekkan obat dan memberikan harga obat
Ketika seorang pasien tidak setuju dengan harga obat, ada 2 pilihan yang harus dilakukan
oleh seorang tenaga teknis kefarmasian yang sedang bertugas, yaitu:
a. Memberi pilihan obat yang mempunyai khasiat sama dengan obat yang berada di resep
dan harganya terjangkau.
b. Mempersilahkan pasien untuk menebus obat semampunya dahulu (tidak diambil semua)
dengan catatan bahwa petugas Apotek harus memberikan copy resep kepada pasien,
agar sewaktu-waktu pasien dapat menebus kembali obatnya.
4. Pembayaran resep dikasir ketika pasien sudah setuju dengan informasi harga yang
diberikan oleh petugas Apotek
5. Melakukan penyiapan Obat
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Melakukan perhitungan bahan yang akan diambil sesuai permintaan yang ada di resep.
c. Setelah mengambil obat, meminta pengecekan kepada Apoteker atau Asisten Apoteker
untuk menghindari kesalahan yang berarti saat peracikan.
6. Peracikan Obat (jika perlu)
Melakukan peracikan obat jika tablet ataupun kaplet. Menggerus obat yang jumlahnya
sedikit terlebih dahulu lalu digabungkan dengan obat yang jumlahnya besar, digerus
sampai homogen. Setelah homogen maka obat tersebut dibagi secara merata lalu dikemas
kemudian meminta pengecekkan kembali kepada Apoteker atau Asisten.
7. Penulisan etiket
Setelah selesai meracik dilakukan dengan menulis etiket disertai dengan aturan pakai.
Sebelum diserahkan kepada pasien, ada baiknya di periksa kembali agar menghindari
terjadinya kesalahan dalam pemakain obat.
8. Penyerahan obat kepada pasien
Setelah obat diracik dan penulisan etiket sudah benar maka obat diserahkan kepada pasien
disertai dengan Pelayanan Informasi Obat (PIO).

Terima Cek obat


resep
Skrining dan harga

Pengecekan
Pembayaran Peracikan
akhir

Penyerahan
(PIO)
Gambar 3.2.1. Alur Pelayanan Resep Umum.
B. Resep Kredit
Resep kredit adalah resep yang berasal dari instansi atau perusahaan yang berkerja sama
dengan Apotek Kimia Farma. Pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Resep kredit di Apotek Kimia Farma
No. 28 yaitu :
a. Resep BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Alur pelayanan resep BPJS yaitu :
1. Resep diterima lalu diperiksa kelengkapan resep ataupun persyaratan BPJS.
Kelengkapan resep memuat (tanggal resep, nama dokter, umur pasiem , nama obat,
dosis, jumlah obat, aturan pakai) dan berkas persyaratan BPJS, yaitu:
 Resep asli dari FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)
 Kartu BPJS
 Surat rujuk balik
 Surat rujuk balik khusus rumah sakit
 Surat eligibilitas
 Nomor kunjungan FKTPyang sudah terdaftar online
Masing-masing persyaratan BPJS wajib di photo copy 2. Setelah persyaratan telah di
periksa, kemudian dilakukan pengecekan apabila pasien melakukan pengambilan obat
yang pertama, maka kita harus mengisi buku data pasien BPJS meliputi, data pasien
(nama, nomor kartu BPJS, alamat, tanggal lahir, tekanan darah terakhir), rekam data
penggunaan Obat pasien, dan tanda tangan pasien.
2. Kemudian melakukan penyiapan obat yang tertera di Resep, lalu dilakukan penulisan
etiket (aturan pakai) sesuai dengan resep.
3. Setelah obat telah siap maka dilakukan pengecekan kembali pada obat tersebut
sebelum diserahkan kepada pasien untuk menghindari kesalahan
4. Setelah diperiksa, obat tersebut kemudian diberikan kepada pasien dengan
memberikan Penyampaian Informasi Obat (PIO).
5. Persyaratan BPJS berkas asli dicap serta diparaf sesuai dengan pengambilan Obat dan
persyaratan BPJS berkas asli dikembalikan kepada pasien untuk difotocopy di
pengambilan selanjutnya.

Terima pengecekan penulisan data pasien


resep syarat BPJS (pengambilan pertama)

penyiapan Pengecekan
Obat akhir

penyerahan berkas yang Penyerahan


sudah ditandatangani (PIO)

Gambar 3.2.2. Alur Pelayanan Resep BPJS

Anda mungkin juga menyukai