Anda di halaman 1dari 6

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Ekonomi dalam

Penyelenggaraan Negara yang Sehat dan Dinamis

Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dengan
lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan
prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam memperjuangkan
kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman
bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga
disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara
Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur
dan sentosa,
Didalam “IMPLEMENTASI ATAU PENERAPAN WAWASAN NUSANTARA” harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain,
wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara
dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup Aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh yaitu;
1. Wawasan nusantara sebagai pancaran falsafah pancasila
2. Wawasan nusantara dalam pembangunan nasional
3. Penerapan wawasan nusantara
4. Hubungan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara.


Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan
penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah
lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour

1
atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-
bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:
 Satu kesatuan wilayah
 Satu kesatuan bangsa
 Satu kesatuan budaya
 Satu kesatuan ekonomi
 Satu kesatuan hankam.
Rumusan Masalah
Didalam makalah ini yang berjudul “Sasaran dan Implementasi Wawasan Nusantara”
mempunyai beberapa rumusan masalah yaitu
1. Apa pengertian dari implementasi wawasan nusantara?
2. Bagaimana penerapan atau implementasi dari wawasan nusantara?

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Memenuhi kelengkapan dalam proses pembelajaran khususnya dalam mata kuliah
KEWARGANEGARAAN.
2. Supaya mengetahui bagaimana menerapkan wawasan nusantara.
3. Mengenal dan mampu memahami isi makalah ini agar dapat menerapkan dari wawasan
nusantara didalam kejidupan berbangsa dan bernegara.

2
Pengertian Implementasi

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan atau


penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah kurikulum yang telah
dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Kalau diibaratkan dengan sebuah
rancangan bangunan yang dibuat oleh seorang Insinyur bangunan tentang rancangan sebuah
rumah pada kertas kalkirnya maka impelementasi yang dilakukan oleh para tukang adalah
rancangan yang telah dibuat tadi dan sangat tidak mungkin atau mustahil akan melenceng atau
tidak sesuai dengan rancangan, apabila yang dilakukan oleh para tukang tidak sama dengan hasil
rancangan akan terjadi masalah besar dengan bangunan yang telah di buat karena rancangan
adalah sebuah proses yang panjang, rumit, sulit, dan telah sempurna dari sisi perancang dan
rancangan itu.

Pengertian Wawasan Nusantara

Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila, latar


belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan,
terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara dengan
rumusan pengertian yang sampai saat ini berkembang sebagai berikut :
1. Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai berikut :
Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada
pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Pengertian Wawasan Nusantara menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua program S-2
PKN-UI) : “wawasan nusantara adalah cara pandangan bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai negara kepulawan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam” tersebut disampaikannya pada waktu lokakarya Wawasan Nusantara

3
dan Ketahanan Nasional di Lemhannas pada bulan Januari tahun 2000. Ia juga
menjelaskan bahwa Wawasan Nusantara merupakan Geopolitik Indonesia.
3. Pengertian Wawasan Nusantara, menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara, yang
di usulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dibuat di
Lemhannas tahun 1999 adalah sebagai berikut :
“cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan bernilai, strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.

Pengantar Implementasi Wawasan Nusantara

Dalam rangka menerapkan Wawasan Nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti
dan memahami pengertian, ajaran dasar, hakikat, asas, kedudukan, fungsi serta tujuan dari
Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional yang mencakup kehidupan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan harus tercermin dalam pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di atas kepentingan pribadi dan golongan. Dengan demikian, Wawasan
Nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku
pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku,
paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau
jati diri bangsa Indonesia.

4
Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional

Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, Wawasan Nusantara harus dijadikan
arahan, pedoman, acuan, dan tuntunan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun
dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu,
implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap,
Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Dengan kata lain,
Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka, menghadapi, menyikapi atau menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Implementasi Wawasan Nusantara di Berbagai Bidang

Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan


ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat mencerminkan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah
secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu :
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam pengembangan
kehidupan ekonominya.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran
rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh Implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya dengan
menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-Undang No. 25 Tahun
1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang

5
semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90%
hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :
1) Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah.
2) Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk daerah.
3) Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80% untuk
daerah.
4) Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk pusat
dan 30% untuk daerah. Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya “Dana
Alokasi Umum” yang dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu,
yang jumlah totalnya adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai
perimbangan. (Dikutip dari berbagai sumber)

Anda mungkin juga menyukai