Anda di halaman 1dari 14

EKONOMI INTERNASIONAL

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VALUTA ASING

OLEH:

KELOMPOK 9

Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa

Tahun Ajaran 2018/2019


KATA PENGANTAR

Om Swastiastu

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan ida sang hyang widhi wasa atau tuhan
yang maha esa, karena atas berkat rahmat-NYA lah kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing” selesai tepat pada waktunya.

Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini kami tidak lupa mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga kami
dapat menyelesaikannya dengan baik.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan di dalamnya, untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Dengan adanya makalah ini agar bias menambah
informasi bagi masyarakat pada umumnya mengenai Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Valuta Asing. Tiada gading yang tak retak, kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih

Om Santih Santih Santih Om

Denpasar, Desember 2019

Penyusun
DAFTAR NAMA

NAMA NPM

1. A. A. Bagus Dwi Andika Putra (1832121304)

2. Luh Putu Mega Darmayanti (1832121307)

3. Ni Luh Putri Junia Widyantari (1832121310)

4. Ni Komang Tri Aprianti (1832121327)

5. Anjali Jovita Dewi Habur (1932121722)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, hubungan


ekonomi antar negara akan menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus
perdagangan barang maupun uang serta modal antarnegara. Terjadinya perubahan indikator
makro di  negara lain, secara tidak langsung akan berdampak pada indikator suatu Negara.
Kurs mata uang asing berubah-ubah apalagi dengan standart nomenas yang berlaku saat ini.
Dengan melihat kurs rupia dolar yang berfluktuasi cukup tajam setelah Bank Indonesia
melepaskan kendali atas kurs. Kurs mata uang negara maju seperti dolar atau yen mengalami
fluktuasi yag cukup tajam, sehingga memusingkan transaksi bisnis, sekaligus memberi
kesempatan pada para spekulan. Tentunya akan timbul pertanyaan faktor-faktor apa saja
yang meningkatkan ataupun menurunkan nilai maa uang suatu negara. Maka dari itu kami
pemakalah akan membahas tentang bab Faktor-faktor yang mempengaruhi valuta asing.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi Valuta Asing ?
2) Bagaimana contoh perhitungan Valuta Asing (Tugas dan Latihan)?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi Valuta Asing
2) Untuk megetahui contoh perhitungan Valuta Asing (Tugas dan Latihan)
3) Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ekonomi Internasional
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing

Di samping tingkat inflasi dan suku bunga, nilai tukar mata uang sering digunakan
untuk mengukur level perekonomian suatu negara. Nilai tukar mata uang memegang peranan
penting dalam perdagangan antar negara, dimana hampir sebagian besar negara-negara di
dunia saat ini terlibat dalam aktivitas ekonomi pasar bebas. Bagi perusahaan investasi dan
investor mancanegara, nilai tukar mata uang akan berdampak pada return dan portofolio
investasinya

Nilai tukar mata uang suatu negara adalah relatif, dan dinyatakan dalam perbandingan
dengan mata uang negara lain. Tentu saja perubahan nilai tukar mata uang akan
mempengaruhi aktivitas perdagangan kedua negara tersebut. Nilai tukar yang menguat akan
menyebabkan nilai ekspor negara tersebut lebih mahal, dan impor dari negara lain lebih
murah, dan sebaliknya. Apa yang menyebabkan nilai tukar itu bisa naik turun?

Berikut adalah 6 faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antara dua
negara:

1. Perbedaan Tingkat Inflasi

Antara Dua Negara Suatu negara dengan tingkat inflasi konsisten rendah akan
lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi.
Daya beli (purchasing power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada
akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman
dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata
uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan
negara partner dagangnya.

2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga


Antara Dua Negara Suku bunga, inflasi, dan nilai tukar sangat berhubungan erat.
Dengan merubah tingkat suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi
inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan
permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan
tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan
keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral
menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang
negara tersebut.

3. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan antara dua negara berisi semua pembayaran dari hasil jual
beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut
membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran
yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan
lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang
negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut
surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner
dagang.

4. Hutang Publik (Public Debt)

Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-
proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public
debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit
anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan
bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal
bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung
memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

5. Ratio Harga Ekspor Dan Harga Impor


Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata
uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara
tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya
untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.

6. Kestabilan Politik Dan Ekonomi

Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan
kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung
beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada
kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai
tukar mata uang negara tersebut.  

Secara keseluruhan, berikut adalah infografi yang merangkum penjelasan


mengenai 6 faktor penggerak nilai tukar mata uang:
2.2 Contoh Soal Perhitungan Valuta Asing

KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA

SIMBOL MATA UANG KURS JUAL KURS BELI

AUD Australia – Dollar 10,185.81 10,079.01

CAD Canada – Dollar 10,409.11 10,301.12

CHF Swiss – Franc 13,625.14 13,480.71


EUR Eropa – Euro 14,582.42 14,435.61

GBP English - Poundsterling 20,027.71 19,820.11

HKD HongKong - Dollar 1,679.86 1,663.08

JPY Japan – Yen 10,880.31 10,769.04

SAR Riyal – Saudi 3,473.68 3,438.83

SGD Singapura - Dollar 9,553.39 9,455.97

USD Amerika - USD Dollar 13,027.00 12,897.00

Contoh Soal :

a) Mr Wong berlibur ke indonesia dengan membawa uang 500  Yen dan $100 USD . Ketika
ditukar ke Bank maka uang rupiah yang diterima oleh Mr wong  adalah 
Jawab :
 500 yen x kurs beli yaitu:

500 yen x Rp 10,769.04 = Rp 5.384.520

 $100 USD x kurs beli yaitu:

$100 USD x Rp 12,897.00 = Rp. 1.289.700

 Jadi total yang diterima Mr wong adalah

Rp 5.384.520 + Rp. 1.289.700 = Rp. 6.674.220

b) Ibu mira berencana akan membuka usaha salon kecantikan di singapura, ia membutuhkan
$ 100.000 untuk modal usaha. Berapa rupiah yang harus ia siapkan jika ia mempunyai
tabungan senilai $ 50.000 USD ?
Jawab :
SGD =  $100.000* 9,553.39 (Kurs jual)

= 955.339.000

USD =  $50.000* 12,897.00 (Kurs beli)

= 644.850.000

Jadi Rupiah yang harus disiapkan sebesar  (955.339.000 –  644.850.000 ) = Rp.


310.489.000

c) Rudi mendapat kiriman uang dari ibu nya yang bekerja di Saudi  sebesar SAR 3.000 dan
kiriman Paman yang bekerja di Jepang sebesar ¥2.000. Kurs jual dan rudi mempunyai
tabungan $ 100 USD dan rudi berencana menukarkan semua uang tersebut ke Rupiah
berapa Rupiah uang yang di peroleh rudi ?
Jawab :

SAR =  3.000     x Rp. 3,438.83    =  Rp 10.316.490

JPY  =  ¥2.000   x Rp. 10,769.04  =  Rp 21.538.080

USD =  $ 100     x Rp. 12,897.00  =  Rp 1.289.700 +

Rp 33.144.270

Jadi Total Rupiah Yang Diterima Rudi Adalah Rp 33.144.270

d) Sepulang Dari Amerika Doni mempunyai uang $ 1000  dan dia berniat untuk
membelikan kalung emas ¥200 dan gelang emas $ 100 SGD  untuk anak nya Berapa
Rupiah sisa uang Rudi ?
Jawab :

USD =  $ 1000 x 12,897,00 = Rp 12.897.000

JPY  =  ¥200    x 10,880.31 = Rp   2.176.062


SGD = $ 100    x  9,553.39 = Rp     955.339 –

Rp 9.765.599

Jadi sisa uang Rudi adalah Rp 9.765.599

        

e) Mira ingin berlibur ke Raja ampat di papua, ia mempunyai uang sebanyak $ 5000 USD.
Dia menginginkan agar uangnya sisa sebesar  $ 1800 USD. Berapa Rupiah kah sisa uang
Ny. Mira dan berapa pengeluaran selama berlibur di raja ampat ?
Jawab   :
 USD = $ 15000  x 12,897.00 (kurs beli)
 = Rp.64.485.000
 USD = $ 1800 x 12,897.00 (kurs beli)
= Rp. 23.214.600

Rp. 64,485.000 - Rp. 23.214.600 = Rp. 41.270.000

Sisa Uang = Rp 23.214.600

Pengeluaran = Rp 41.270.000

f) Pak Budi mengimpor motor harley davidson dari German dengan harga 30.000 Euro.
Berapa yen  yang harus dibayar ?

Jawab   :

EUR    = 30.000 x 14,582.42 (kurs jual)

= Rp 437.472.600

JPY    = Rp. 437.472.600 / 10,880.31 (kurs jual)

=  ¥ 40207,73
g) David ingin Membuka restoran di kanada dengan biaya $ 150.000 CAD. Berapa Euro
yang harus dia siapkan lagi jika punya tabungan 50.000 EUR ?
Jawab   :

 EUR = 50.000 x 14,435.61 (kurs beli) = Rp. 721.780.500

 CAD = 150.000 x 10,409.11 (kurs jual) = Rp. 1.561.366.500

Jadi yang harus dia siapkan lagi sebesar 57.575 Euro

Rp. 1.561.366.500 - Rp. 721.780.500 = Rp. 839.586.000

Rp. 839.586.000 / 14,582.42 (Kurs Jual)  = 57.575 Euro

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nilai tukar mata uang pada suatu negara bersifat fluktuatif dan dinyatakan dalam
perbandingan dengan mata uang negara lain. Jika nilai mata uang menguat maka nilai ekspor
produk dari negara tersebut akan menjadi lebih tinggi dan sebaliknya jika nilai mata uang
melemah, maka nilai impor barang dari negara lain akan lebih rendah atau murah.

Kenaikan nilai tukar uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing,
sedangkan depresiasi adalah penurunan nilai tukar uang domestik atas mata uang asing. Nilai
Mata Uang Berfluktuasi disebabkan karena beberapa faktor yang sudah dipaparkan diatas
yang menyebabkan fluktuasi nilai mata uang.

3.2 Saran

Ada beberapa saran untuk menghadapi resiko valuta asing, yaitu pertama, dengan
melakukan pembatasan nilai transaksi tunai. Kebijakan ini bisa dijadikan buffer atau saringan
terhadap tindak pidana korupsi. Dengan sistem ini penyidik akan mudah membuktikan
terduga bersalah. Kedua, bila pembatasan nilai transaksi tunai dilaksanakan, berarti ketika
seseorang bertransaksi tidak perlu membawa uang tunai. Dengan sistem ini pemerintah
mempunyai kesempatan secara tidak langsung untuk merubah nilai mata uang Rupiah ke
dalam mata uang emas murni, dimana di dalam sistem ini setiap warga negara akan
mempunyai deposit emas di rekeningnya masing-masing. Maka dengan demikian, dengan
sendirinya Dollar atau  mata uang asing lainnya tidak dapat  masuk lagi ke dalam negeri,
karena kita mendeposit emas ke dalam bank.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksi-bi/Default.asp

Anda mungkin juga menyukai