Pengukuran Missalignment
Pengukuran Missalignment
Mistar
Shim
Kunci L
Pengungkit
B. LANGKAH PENGAMATAN
1. Memasang bracket pada kedua shaft (poros)
11. Melakukan alignment pada poros sesuai data yang ditampilkan pada layar
12. Melakukan pengukuran aligment ulang untuk memastikan kondisi alignment poros telah
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan standar yang diizinkan
13. Mencatat data penyimpangan yang terjadi sebagai data Final condition
C. HASIL PENGAMATAN
Equipment/ Machine : Motor penggerak dan poros yang digerakkan (TDS dan TDM)
Power :-
Existing condition
Existing condition
0.04
Vertical Misalignment
0.02
0.03 0
300 50 150
-0.02
Horizontal Misalignment
-0.03
-0.04 0.10
300 50 150
-0.42
300 50 150
Final condition
0.44
300 50 150
Final condition
poros sehingga sentris antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakan dengan dua
tumpuan saling berkaitan. Tetapi dalam kenyataannya pengertian lurus tidak bisa didapatkan
100% sehingga harus diberikan toleransi kurang dari 0,05 mm, untuk mendapatkan kesentrisan
antara kedua poros pemutaran dan poros yang diputar hingga tidak menimbulkan gesekan,
memperpendek umur sebuah mesin yang tentu akan mengurangi beban operasional perbaikan
mesin . Kehandalan unit produksi suatu perusahaan yang didalamnya terdiri dari berbagai macam
unit mesin sangatlah didambakan oleh seluruh pengelolanya dan ownernya, agar hasil produksi
pada mesin yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu komponen pada mesin, bahkan dapat
mengakibatkan kerusakan komponen mesin dan mesin lainnya yang terkait, kesalah langkah
excessive vibration,
reduced bearing life,
increased temperature,
higher energy consumption,
increased seal wear from shaft bending, etc
Pemeliharaan atau perawatan mesin merupakan faktor penentu apakah performa mesin
dalam keadaan baik atau tidak untuk dioperasikan berdasarkan jangka waktu yang telah
ditentukan. Produksivitas mesin yang diinginkan tidak akan tercapai jika pemeliharaan mesin tidak
gauge/ straightedge (pisau perata), dial indicator, maupun laser alignment. Setiap metode
memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, baik itu dalam hal cara penggunaan,
Dari data spesifikasi motor penggerak pompa dan tabel standar misalignment yang
diizinkan, batas penyimpangan kondisi aligment pada Parallel offset of shafts/coupling maksimal
untuk hasil Acceptable sebesar 0.09 mm dan untuk hasil Excellent sebesar 0.06 mm. sedangkan
untuk Angular error per 100 mm untuk hasil Acceptable sebesar 0.07 mm dan untuk hasil Excellent
0.05 mm.
E. SIMPULAN
kondisi horizontal misalignment, parallel offset sebesar -0.11 mm dan angular error
sebesar -0.09 mm. Sedangkan pada kondisi vertical misalignment, parallel offset sebesar
-5.07 mm dan angular error sebesar -0.87 mm. Batas maksimal penyimpangan yang
terjadi adalah parallel offset sebesar 0.03-0.06 mm dan angular error 0.05-
0.07mm/100mm.
2. Dapat disimpulkan, bahwa kondisi alignment pada poros TDM sebelum dilakukan
alignment belum memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan dan standar yang diizinkan.
3. Pada pengamatan yang dilakukan pada saat alignment poros, kondisi horizontal
misalignment, parallel offset sebesar -0.04 mm dan angular error sebesar -0.02 mm.
Sedangkan pada kondisi vertical misalignment, parallel offset of shafts/couplings sebesar
-0.02 mm dan angular error sebesar -0.03 mm, sehingga telah memenuhi standar yang
diizinkan.
4. Pada pengamatan yang dilakukan setelah dilakukan alignment (final condition), kondisi
horizontal misalignment, parallel offset sebesar -0.42 mm dan angular error sebesar -0.06
mm. Sedangkan pada kondisi vertical misalignment, parallel offset sebesar -0.44 mm dan
angular error sebesar -0.07 mm. Batas maksimal penyimpangan yang terjadi adalah
belum memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan dan standar yang diizinkan.
6. Kondisi alignment pada poros TDM belum memenuhi syarat dan tidak dapat beroperasi