Anda di halaman 1dari 69

8.

Teori Ikatan dan Struktur


KI1101 Kimia Dasar 1 A
Institut Teknologi Bandung
Student Learning Outcome
Setelah mengikuti perkuliahan tentang teori ikatan dan struktur, mahasiswa diharapkan
memiliki kemampuan:
· meramalkan bentuk molekul dan ion

· meramalkan kepolaran berdasarkan bentuk dan momen dipol

· menerapkan teori ikatan valensi untuk meramalkan bentuk molekul dan ion serta ikatan
kimia pembentuknya

· menerapkan teori orbital molekul untuk meramalkan ikatan kimia dan sifat kemagnetan
molekul dan ion

· menerapkan teori pita untuk meramalkan sifat sik padatan

2/68
Struktur molekul
- Molekul yang terdiri dari 3 atau lebih atom dapat memiliki bentuk molekul yang berbeda.

- Bentuk molekul ditentukan berdasarkan jumlah domain elektron yang terkoneksi pada
atom pusat.

- Ada dua tipe domain elektron:

1. Domain ikatan, yaitu pasangan elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan antara
dua atom. Semua elektron dalam ikatan tunggal, ikatan rangkap 2 dan 3 dianggap domain
elektron yang sama

2. Domain nonikatan, yaitu pasangan elektron yang tidak digunakan dalam pembentukan
ikatan.

3/68
Teori VSEPR
Muatan negatif dari elektron menimbulkan gaya tolak menolak yang kuat antar elektron.

Teori VSEPR menerangkan bahwa bentuk molekul paling stabil adalah bentuk molekul
dengan energi potensial tolakan antar domain elektron paling rendah.

Untuk mencapai energi potensial rendah, maka domain elektron harus disusun saling
berjauhan. Susunan ini menciptakan 5 bentuk geometri dasar dari molekul.

4/68
Lima bentuk dasar domain elektron

5/68
Latihan 1
Di antara 5 geometri dasar domain elektron untuk molekul dan ion, manakah yang memiliki
sudut ikatan terkecil?

A. linear
B. segitiga datar

C. tetrahedral
D. oktahedral

E. bipiramida segitiga
Submit Show Hint Show Answer Clear

6/68
Efek pasangan elektron non-ikatan

7/68
Variasi bentuk molekul

8/68
Latihan 2
Untuk spesi ICl5 tentukan jumlah domain elektron ikatan dan nonikatan

A. 1, 5

B. 4, 1
C. 1, 4

D. 5, 2

E. 5, 1
Submit Show Hint Show Answer Clear

9/68
Latihan 3
Apa bentuk geometri domain elektron untuk ICl5 ?

A. segitiga datar

B. tetrahedral

C. bipiramida segitia

D. oktahedral
Submit Show Hint Show Answer Clear

10/68
Latihan 4
Apa geometri molekul (bentuk molekul) dari ICl5 ?

A. bipiramid segitita

B. segitiga datar
C. tetrahedral terdistorsi

D. piramida segiempat
Submit Show Hint Show Answer Clear

11/68
Latihan 5
Sebuah molekul memiliki satu atom pusat yang dikelilingi oleh 2 pasang elektron non-
ikatan dan 3 atom. Berdasarkan teori VSEPR, bentuk dari molekul ini adalah ...

A. Bipiramid segitiga.
B. oktahedral.

C. segitiga planar.

D. Bentuk T.

E. see-saw.
Submit Show Hint Show Answer Clear

12/68
Latihan 6
Besarnya sudut ikatan pada Cl2 O adalah ...

A. 90

B. 109.5

C. 120

D. 145

E. 180∘
Submit Show Hint Show Answer Clear

13/68
Latihan 7
Sudut ikatan F−P−F terkecil dalam PF6 adalah

A. 90

B. 109.5

C. 120

D. 145

E. 180

Submit Show Hint Show Answer Clear

14/68
Latihan 8
Berdasarkan teori VSEPR, bentuk dari XeOF4 adalah ...

A. bentuk V.
B. linier.

C. tetrahedral.

D. piramida segitiga.

E. piramida segiempat.
Submit Show Hint Show Answer Clear

15/68
Latihan 9
Berdasarkan teori VSEPR, sudut ikatan dalam AsF4 adalah ...

A. 90

B. 109.5

C. 120

D. 90
∘ ∘ ∘
, 120 , 180

E. 90
∘ ∘
, 180

Submit Show Hint Show Answer Clear

16/68
Bentuk molekul dan kepolaran
Bila bentuk molekul diketahui, kepolaran dapat diperkirakan dengan menentukan resultan
total momen dipol pada ikatan kimia dalam molekul.

Molekul simetris bersifat non-polar

Momen dipol pada molekul simetris saling meniadakan, sehingga resultannya adalah nol.
Oleh karena itu, molekul simetri bersifat nonpolar.

17/68
Bentuk molekul dan kepolaran
Molekul simetris tanpa pasangan elektron Molekul simetris dengan pasangan
non ikatan elektron non ikatan

18/68
Bentuk molekul dan kepolaran
Molekul asimetris bersifat polar

Momen dipol pada molekul asimetris tidak saling meniadakan, sehingga resultannya
adalah tidak nol. Oleh karena itu, molekul asimetri bersifat polar.

19/68
Latihan 10
Berdasarkan aplikasi dari teori VSEPR, manakah yang termasuk molekul nonpolar?

A. CH3 Cl

B. CSe2

C. H 2 O

D. NH3

E. OF2
Submit Show Hint Show Answer Clear

20/68
Latihan 11
Di bawah ini, manakah molekul yang polar?

A. CF4

B. BF3

C. C2 H 2

D. CS2

E. IBr
Submit Show Hint Show Answer Clear

21/68
Latihan 12
Di bawah ini, manakah molekul yang bersifat nonpolar?

A. NCl3

B. SO2

C. NO2

D. SO3

E. CH2 Cl2
Submit Show Hint Show Answer Clear

22/68
Latihan 13
Di bawah ini, manakah yang merupakan contoh dari molekul polar?

A. XeF2

B. BrF5

C. XeF4

D. CCl4

E. PBr5
Submit Show Hint Show Answer Clear

23/68
Latihan 14
Di bawah ini, manakah yang merupakan contoh dari molekul nonpolar?

A. CHCl 3

B. BrF5

C. CO2

D. SO2

E. NH3
Submit Show Hint Show Answer Clear

24/68
Latihan 15
Ramalkan geometri molekul (bentuk molekul) dan polaritas dari molekul SO
2
dengan
menerapkan teori VSEPR.

A. linier, nonpolar

B. linier, polar

C. bentuk V, sudut ikatan 109.5 , polar


D. bentuk V, sudut ikatan 120 , polar


E. bentuk V, sudut ikatan 109.5∘ , nonpolar


Submit Show Hint Show Answer Clear

25/68
Teori ikatan kovalen
1. Teori ikatan valensi

Menurut teori ikatan valensi, ikatan kovalen terbentuk dari hasi tumpang suh (overlap)
orbital-orbital atom pada kulit valensi.

2. Teori orbital molekul

Menurut teori orbital molekul, setiap molekul memiliki orbital molekul sebagai akibat
dari interaksi antar orbital atom, dimana interaksi antar orbital atom ini menciptakan orbital
ikatan dan anti-ikatan. Ikatan terbentuk bila jumlah elektron yang mengisi orbital ikatan lebih
dominan dibanding orbital anti-ikatan.

Kedua teori berusaha menerangkan mengenai bentuk molekul, kekuatan ikatan, kemagnetan
dll.

26/68
Teori ikatan valensi pada H 2 dan F2

Molekul H
2
terbentuk dari tumpang suh orbital 1s dari setiap atom H, sedangkan molekul F
2

terbentuk dari orbital 2p yang saling sumpang suh.

27/68
Teori ikatan valensi HF dan H 2 S
Molekul HF terbentuk dari tumpangsuh orbital 1s dari H dan 2p dari F.

Molekul H S
2
terbentuk dari hasil tumpang
suh dua orbital 1s dari H dengan orbital 3p

dari S.

Sudut ikatan yang tebentuk dari tumpangsuh


ini adalah 90o cukup dekat dengan hasil
pengukuran eksperimen 92o

28/68
Kesulitan penerapan teori ikatan valensi pada CH4
Kon gurasi elektron C: 1s2 2s2 2p2 dan H: 1s1 .

Pada karbon semua orbital memiliki elektron yang berpasangan, kecuali 2 elektron pada orbital
2p yang ada pada posisi 90o , sehingga diramalkan hasil tumpangsuh dua orbital 1s pada H
dengan orbital 2p pada C akan menghasilkan sudut ikatan 90o .

Agar 4 H terikat pada C, maka 1 elektron pada orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p, sehingga
saat ini ada 4 orbital dengan elektron yang tidak berpasangan, yaitu 1 orbital 2s dan 3 orbital
2p. Hal ini menyebabkan atom H tidak terikat pada orbital yang sama.

Fakta ekspeirmen, metana, CH


4
memiliki empat ikatan C−H yang dengan energi ikatan yang
sama dan berdasarkan pada teori VSEPR bentuk molekul CH
4
adalah tetrahedral dengan
sudut ikatan H−C−H adalah 109.5o

29/68
Hibridisasi
Hibridisasi adalah peleburan orbital atom pada kulit valensi dengan tujuan untuk mendapatkan
tumpang suh maksimum dan sudut ikatan yang lebih realistis.

Ketika orbital s dan p saling melebur akan


terbentuk orbital baru yang disebut sebagai
orbital hibrida.

Di samping adalah contoh pembentukan


orbital hibrida sp

30/68
Pembentukan ikatan pada orbital sp
Be memiliki kon gurasi elektron 2
1s 2s
2

dimana elektron hanya mengisi orbital s.


Orbital 2p masih kosong.

Pada pembentukan molekul BeH


2
, atom
pusat Be harus memiliki dua elektron tidak
berpasangan untuk dapat mebentuk ikatan
kovalen dengan H. Hal ini dilakukan dengan
mempromosikan 1 elektron pada 2s ke
orbital 2p.

Agar tercipta ikatan yang ekivalen, maka


orbital 2s dan 2p melebur membentuk dua
orbital hibrida sp, dengan cara ini
elektron 1s pada H akan tumpang suh pada
orbital yang sama.

31/68
Pembentukan orbital hibrida sp 3

1. Promosi elektron: Kombinasi orbital hibrida:

2. Hibridisasi:

32/68
Tabel orbital hibrida

33/68
Hibridisasi molekul yang memiliki pasangan
elektron non-ikatan
MOLEKUL ORBITAL HIBRIDA GEOMETRI SUDUT IKATAN

CH
4
sp3 tetrahedral 109.5o

NH
3
? ? 107o

H O
2
? ? 104.5o

· Sudut ikatan pada NH3 dan H 2 O menyarankan bahwa kedua molekul menggunakan orbital
hibrida sp3

· Namun, tidak semua orbital hibrida digunakan oleh elektron ikatan, sebagian diisi oleh
pasangan elektron non-ikatan.

· Pasangan elektron non-ikatan harus selalu dihitung untuk menentukan geometri.

34/68
Hibridisasi dalam molekul NH3

35/68
Hibridisasi dalam molekul H 2 O

36/68
Latihan 16
Untuk molekul H CNO
3 2
, orbital hibrida yang digunakan atom nitrogen untuk berikatan
adalah ...

A. sp3 d 2

B. sp

C. sp3 d

D. sp3

E. sp2
Submit Show Hint Show Answer Clear

37/68
Latihan 17
Apa orbital hibrida yang digunakan oleh atom belerang dalam molekul SF4 ?

A. sp3 d 2

B. sp

C. sp3 d

D. sp3

E. sp2
Submit Show Hint Show Answer Clear

38/68
Latihan 18
Apa orbital hibrida yang digunakan oleh As dalam ion AsF4 ?

A. sp3 d 2

B. sp

C. sp3 d

D. sp3

E. sp2
Submit Show Hint Show Answer Clear

39/68
Latihan 19
Manakah molekul atau ion di bawah ini yang tidak menggunakan orbital hibrida 3
sp d
2

pada atom pusatnya untuk berikatan.

A. SF6

B. PF−
6

C. IF4
+

D. XeF4

E. BrF5
Submit Show Hint Show Answer Clear

40/68
Ikatan rangkap dua dan tiga
· Menurut teori VSEPR, ikatan rangkap dua dan tiga tidak mempengaruhi geometri.

· Ikatan kovalen tambahan pada ikatan rangkap dua dan tiga tidak ada dalam orbital
hibrida, karena setiap orbital hibrida maksimum hanya menampung dua elektron.

Pada ikatan rangkap ada dua tipe ikatan, yaitu:

1. Ikatan sigam (σ) yang menerangkan ikatan pertama.

2. Ikatan pi (π) yang menerangkan ikatan kedua dan ketiga.

41/68
Ikatan sigma (σ)
· Terbentuk dari tumpang suh orbital yang saling berhadapan dalam satu sumbu (head to
head).

· Awan elektron terkonsentrasi di antara dua inti.

42/68
Ikatan pi (π)
· Terbentuk dari tumpang suh sejajar (side by side) dua orbital p yang tidak terhibridisasi.

· Kerapatan elektron terbagi menjadi dua daerah yang terletak pada posisi berlawanan dan
mengapit ikatan sigma (σ).

43/68
Ikatan pada etena (C2 H 4 )
Setiap karbon pada C H
2 4
terhibridisasi sp
2
Ikatan sigma
dan menyisakan satu orbital p yang tidak
terhibridisasi

· Ikatan C=C terdiri dari


Ikatan pi
- satu ikatan σ (sp 2
− sp
2
)

- satu ikatan π (p − p)

44/68
Ikatan pada formaldehid

45/68
Ikatan etuna
· Setiap karbon terhibridisasi sp menyisakan
dua orbital, yaitu px dan py yang tidak
terhibridisasi.

· Ikatan C≡C terdiri dari:

- satu ikatan σ

- dua ikatan π

46/68
Latihan 20
Berapa banyak ikatan σ dan ikatan π dalam molekul H 2 CNO2

A. 7 ikatan σ dan 0 ikatan π

B. 6 ikatan σ dan 1 ikatan π


C. 1 ikatan σ dan 5 ikatan π

D. 5 ikatan σ dan 2 ikatan π

E. 2 ikatan σ dan 1 ikatan π


Submit Show Hint Show Answer Clear

47/68
Latihan 21
Untuk molekul SOCl
2
, tentukan berapa jumlah ikatan π dan apa orbital hibrida yang
digunakan untuk ikatan σ dalam molekul.

A. 1, sp3 d

B. 1, sp2

C. 2, sp3

D. 2, sp3 d

E. 3, sp3
Submit Show Hint Show Answer Clear

48/68
Latihan 22
Untuk ion klorosulfonat, ada ... ikatan , jumlah dan ... orbital hibrida yang

ClSO π
3

digunakan untuk mebentuk ... ikatan σ.

A. 1, dua sp3 d, 2

B. 1, satu sp3 , 2

C. 2, empat sp3 , 4
D. 2, lima sp3 d, 4

E. 3, empat sp3 , 3
Submit Show Hint Show Answer Clear

49/68
Latihan 23
Perhatikan struktur vitamin C (asam ascorbat) berikut:

Tentukan jumlah ikatan σ, π, dan orbital hibrida sp2 .

A. 20 σ, 2 π, dan 4sp
2

B. 20 σ, 2 π, dan 3sp
2

C. 21 σ, 2 π, dan 4sp
2

D. 21 σ, 2 π, dan 3sp
2

E. 19 σ, 2 π, dan 3sp
2

Submit Show Hint Show Answer Clear

50/68
Teori orbital molekul
Teori orbital molekul (MO) menerangkan ikatan kimia berdasarkan kombinasi dari fungsi
gelombang dari orbital atom. Contoh pada molekul H
2
, menurut MO ikatan pada H
2

terbentuk dari kombinasi fungsi gelombang orbital 1s dari setiap atom H.

Kombinasi fungsi gelombang ini ada yang menghasilkan interferensi konstruktif


membentuk orbital ikatan

Kombinasi fungsi gelombang juga ada yang menghasilkan interferensi destruktif


membentuk orbital anti ikatan.

51/68
Ringkasan teori MO pada molekul H 2

Orbital molekul ikatan Orbital molekul anti-ikatan

Interferensi konstruktif antar fungsi Interferensi destruktif antar fungsi


gelombang orbital atom menaikan gelombang orbital atom menurunkan
kerapatan elektron di antara inti dan kerapatan elektron di antara inti,
menstabilkan molekul (energi lebih sehingga mendestabilkan molekul (energi
rendah) lebih tinggi)

52/68
Pengisian elektron pada orbital molekul
1. Pada MO juga berlaku Prinsip Aufbau, yaitu elektron mengisi orbital molekul dengan
tingkat energi paling rendah terlebih dahulu.

2. Larangan Pauli juga berlaku, dimana dalam satu orbital molekul tidak boleh diisi lebih
dari dua elektron dan bila dua elektron mengisi orbital yang sama, spin kedua harus
berlawanan.

3. Pada MO juga diterapkan aturan Hund, dimana bila ada orbital molekul dengan energi
yang sama, maka elektron disebar terlebih dahulu tanpa berpasangan, bila masih ada elektron
berlebih baru dipasangkan.

53/68
Diagram MO untuk H 2

− −
∑e − ∑e
ikatan anti ikatan
Orde ikatan =
2

2 − 0
Orde ikatan H = = 1
2
2

54/68
Diagram MO untuk He2
· Total elektron pada He
2
adalah 4 elektron,
sehingga orbital molekul σ1s dan σ
1s

terisi
penuh elektron.

· Order ikatan (OI) He2 :

2 − 2
OI He = = 0
2
2

· Karena OI = 0, maka tidak ada ikatan


yang terbentuk

55/68
MO dari orbital 2p

56/68
Diagram energi MO unsur pada perioda kedua

57/68
Diagram energi MO unsur pada perioda kedua

58/68
Diagram energi MO untuk N 2 dan O 2
Diagram MO N 2 Diagram MO O 2

59/68
Diagram energi orbital molekul NO
Pada molekul NO, atom O memiliki
kelelktronegatifan lebih tinggi
dibanding N, sehingga energi orbital atom O
lebih rendah dibanding N. Oleh karena itu,
diagram energi MO akan mengikuti pola O 2 .

60/68
Diagram energi orbital molekul HF
· Atom F jauh lebih elektronegatif dibanding
H, sehingga energi orbital atommnya lebih
rendah dibanding H, bahkan orbital 2s dari
F jauh lebih rendah dibanding orbital 1s
dari H sehingga tidak terlibat dalam
pembentukan ikatan.

· Pada HF, hanya satu orbital 2p dari F yang


berinteraksi dengan orbital 1s pada H, dua
orbital 2p lainnya menjadi orbital non-
ikatan.

61/68
Molekul poliatom
Dengan bantuan komputer, teori MO dapat diterapkan pada molekul atau ion poliatom dan
hasilnya cukup dekat dengan hasil eksperimen. MO untuk molekul atau ion poliatom di luar
lingkup mata kuliah ini. Namun, konsep delokalisasi elektron merupakan kontribusi penting
dari MO dalam menerangkan ikatan kimia pada molekul yang beresonansi.

Contoh pada molekul ozone, O


3
. Teori ikatan valensi membedakan ikatan antar O pada
molekul ozone, padaha secara eksperimen keduan ekivalen.

62/68
Delokalisasi elektron pada O3

Delokalisasi pada benzena

· Berdasarkan teori ikatan valensi:

- Enam atom C masing-masing terhibridisasi sp2

- Setiap C juga memiliki satu orbital p yang tidak terhibridisasi, sehingga benzena memiliki
3 ikatan π

· Berdasarkan teori orbital molekul: Orbital molekul π pada benzena terbentuk dari
kombinasi linier enam orbital 2p karbon dan terdelokalisasi diseluruh molekul.
63/68

Latihan 24
Orde ikatan untuk spesi O 2 , O 2 , O 2 berturut-turut adalah ...
+ −

A. 1.5, 2.0, 2.5

B 2.0, 1.5, 2.5

C. 2.0, 2.5, 1.5

D. 2.5, 2.0, 1.5


E. 2.5, 1.5, 2.0
Submit Show Hint Show Answer Clear
64/68

Latihan 25
Berdasarkan diagram energi orbila molekul, manakah spesi yang memiliki elektron tidak
berpasangan paling banyak pada keadaan dasar?

A. Ne2

B. O +
2

C. O 2 4. D. O 2

E. F2
+

Submit Show Hint Show Answer Clear


65/68

Latihan 26
Manakah di antara spesi berikut: NO , NO , O
3 2 3
yang memiliki orbital molekul
terdelokalisasi?

A. NO3 dan NO2

B. NO2 dan O 3

C. NO3 , NO2 and O 3

D. hanya NO3

E. NO3 dan O 3
Submit Show Hint Show Answer Clear
66/68

Ikatan dalam padatan


Teori pita dikembangkan untuk
menerangkan sifat-sifat padatan.

Pita energi adalah tingkat energi yang


terbentuk dari kombinasi orbital-orbital atom
dari setiap atom.

Pada Na, sebagai contoh, orbital 1s


bergabung dengan sesamanya membentuk
pita 1s, begitu pula untuk 2s dan 2p.
67/68

Konduktor, semikonduktor dan isolator


68/68

Anda mungkin juga menyukai