Laporan Praktikum Lab Konstruksi Acuan Dan Perancah 1 Politeknik Negeri Kupang PDF
Laporan Praktikum Lab Konstruksi Acuan Dan Perancah 1 Politeknik Negeri Kupang PDF
Konstruksi
Acuan Dan Perancah I
Disususn Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktek dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Penulisan laporan
praktek ini merupakan salah satu syarat yang digunakan untuk acuan penilaian dalam
mata kuliah Acuan dan Perancah I yang bertempat pada Lab. Konstruksi.
Pada kesempatan kali ini saya menulis laporan praktek yang didalamnya
membahas tentang job-job yang telah dilaksanakan pada mata kuliah Acuan dan
Perancah I seperti, Acuan dan Perancah Fondasi, Acuan dan Perancah Kolom, Acuan
dan Perancah Lantai, dan Acuan dan Perancah Tangga serta teknik-teknik
pembongkaran Acuan dan Perancah.
Laporan praktek ini saya akui masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun teknik penulisan. Oleh kerena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penting untuk penyempuranaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulam
5.2 Saran
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah praktek yang melingkupi pembuatan
alat bantu yang berfungsi untuk membentuk beton yang biasa dikenal dengan
sebutan Acuan dan Perancah/Bekisting/Form Work yang berupa cetakan dengan
berbagai macam bentuk dan mudah di bongkar.
1.2.1 Manfaat
Dengan mengikuti mata kuliah ini maka mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami fungsi dari Acuan dan Peranca serta langkah-langkah pembuatanya.
1.2.2 Tujuan
Adapun beberapa jenis job yang akan di praktekan pada mata kulih Acuan
dan Perancah I yaitu :
Job 1 Acuan dan Perancah Fondasi
Job 2 Acuan dan Perancah Kolom
Job 3 Acuan dan Perancah Balok
Job 4 Acuan dan Perancah Lantai
Job 5 Acuan dan Perancah Tangga
Pembongkaran Acuan dan Perancah
BAB II
PEMBAHASAN
Papan acuan dan tiang perancah yang digunakan biasanya dari kayu yang
harganya murah dan mudah dikerjakan. Juga dapat dipergunakan pelat-pelat baja,
pelat seng bergelombang, plywood dan lain sebagainya. Meskipun acuan dan
perancah dibuat dari kayu yang murah, tetapi kayunya harus cukup baik dan tidak
boleh terlalu basah, sebab kayu yang terlalu basah akan mudah melengkung dan
pecah.
Ukuran papan acuan biasanya adalah tebal 2-3 cm dan lebarnya 15-20 cm. Untuk
perancah biasanya digunakan kasau 4/6 atau 5/7 cm, namun banyak juga yang
menggunakan perancah dari bambu. Perkembangan yang terjadi dewasa ini, banyak
digunakan acuan yang telah siap rakit, papan acuan dari pelat baja, sedang
perancahnya menggunakan frame scafolding.
Kayu
Multipleks
Tripleks
Paku
Benang
2.3 Peralatan Yang Digunakan Dalam Pengerjaan Acuan dan Perancah
Unting-unting
Waterpass
Palu Cakar
Gergaji Tangan
Kaka Tua
Pensil/Kapur Tulis
Digunakan sebagai penanda dimensi yang telah diukur
Benag
Linggis
Siku
Alat ini berfungsi untuk mengukur kesikuan
3.1.2 Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk
Mahasiswa dapat mengetahui langkah kerja pemasangan papan duga di
lapangan.
Mahasiswa dapat menetukan kedataran dan kesikuan suatu konstruksi
bangunan
Mahasiswa dapat menentukas as bangunan
3.1.3 Bahan
Daftar bahan yang diperlukan
3.1.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Selang Plastik
Gergaji Tangan
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
3.1.6 Langkah Kerja
Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja
Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
Tancapkan gelagar pertama pada sebagai acuan ( apabila tanah mempunyai
kemiringan, maka gelagar pertama harus ditancapkan di aera tanah yang
paling tinggi)
Ukur dan berilah tanda menggunakan pensil 30 cm dari permukaan tanah
pada gelagar pertama sebagai penanda tinggi pondasi dari muka tanah
Isi penuh slang plastik dengan air, lalu tanam gelagar lainya sesuai gambar
kerja
Dalam memasang gelagar usahakan harus lurus dan siku menggunakan
rumus Phitagoras c a 2 b 2
Gunakan slang plastik yang telah terisi air sebagai pengatur elevasi tanah
untuk mengukur tinggi pondasi dari muka tanah pada gelagar lainya
dengan gelagar pertama sebagai acuan.
Setelah semuah gelagar telah diberi tanda pasang papan duga pada
gelagar-gelagar tersebut
tentukan as bangunan menggunakan benang sesuai gambar kerja dengan
penyetelan menggunakan unting-unting
Ukur kesikuan sudut dengan menggunakan perbandingan 3:4:5
Tunjukan hasi kerja kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi.
3.2.2 Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk
Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam bentuk kolom.
Mahasiswa dapat membuat acuan kolom segi empat
Mahasiswa dapat merangkai bekisting kolom segi empat
Mahasiswa dapat menyetel bekisting dalam satu garis lurus
3.2.3 Bahan
Daftar bahan yang diperlukan
Multipleks 12 mm
Kaso 4/6 x 400
Paku 3 cm
Paku 5 cm
3.2.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Selang Plastik
Gergaji Tangan
Gergaji Mesin
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
Mistar Siku
3.2.6 Langkah Kerja
Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja
Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
Pelajari gambar kerja secara seksama
Pilihlah dan perhitungkanlah kebutuhan bahan yang diperlukan
Potonglah bahan sesuai ukuran yang tertera pada gambar kerja dan
rangkailah bahan-bahan tersebut
Rangkaikan papan-papan acuan dengan menggunakan klam dari kaso yang
telah di potong
Rangkaikanlah papan-papan acuan pada langkah 5 menjadi cetakan kolom
segi empat dan kontrol kesikuannya mengunakan penyiku.
Pasangkanlah gelagar kaso 4/6 di setiap sisi luar acuan, yaitu pada kedua
bagian tepi dan tengah sepanjang acuan kolom
Setelah acuan tersebut menggunakan unting-unting
Jika sudah mempunyai jarak yang sama, maka pakukan sekur dengan
blok-blok atau balok kayu, dengan demikian kedudukannya telah vertikal
Periksalah sekali lagi semua hubungan maupun sambungan kayu yang ada
agar didapat kedudukan bekisting yang betul betul kokoh.
Tunjukan hasi kerja kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi.
3.3.2 Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk
Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan acuan dan
perancah balok
Mahasiswa dapat melakukan penyetelan acuan dan pereancah balok
Mahasiswa dapat memperhitungkan kebutuhan bahan dalam membuat acuan
dan perancah balok
Mahasiswa mengetahui bagian-bagian acuan dan perancah balok
3.3.3 Bahan
Daftar bahan yang diperlukan
Multipleks 12 mm
Kaso 4/6 x 400
Paku 3 cm
Paku 5 cm
3.3.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Gergaji Tangan
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
Mistar Siku
3.3.6 Langkah Kerja
Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja
Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
Pelajari gambar kerja secara seksama
Pilihlah dan perhitungkanlah kebutuhan bahan yang diperlukan
Potonglah bahan sesuai ukuran yang tertera pada gambar kerja dan
rangkailah bahan-bahan tersebut
Rangkaikan papan-papan acuan dengan menggunakan klam dari kaso yang
telah di potong
Rangkaikanlah papan-papan acuan pada langkah 5 menjadi cetakan balok
dan kontrol kesikuannya mengunakan penyiku.
Rencanakan jarak tiang perancah agar didapat jarak yang sama dan segaris
lurus dengan tiang perancah kolom jika ada
Dirikan tiang perancah pertama yang berkedudukan dekat dengan bekisting
kolom
Agar tiang perancah bisa berdiri, maka pasanglah sekur mendatar dan miring
sepanjang balok yang akan dibuat acuannya.
Periksalah sekali lagi semua hubungan maupun sambungan kayu yang ada
agar didapat kedudukan bekisting yang betul betul kokoh.
Tunjukan hasi kerja kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi.
3.4.2 Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk
Mahasiswa dapat mengetahui langkah kerja pembuatan bekisting plat lantai
Mahasiswa dapat mengetahui fungsi lantai
Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian bekisting lantai
Mahasiswa dapat melakukan penyetelan acuan dan perancah lantai
3.4.3 Bahan
Daftar bahan yang diperlukan
3.4.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Selang Plastik
Gergaji Tangan
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
3.4.6 Langkah Kerja
Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja
Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
Persiapkan tempat untuk bekerja
Pelajari gambar kerja dengan seksama
Pilihlah dan hitung kebutuhan bahan yang diperlukan
Ukur dan potong bahan sesuai dengan gambar kerja
Dirikan tiang perancah
Buatlah gelagar untuk menahan atau menopang cetakan plat lantai
Pasanglah bekisting lantai diatas gelagar yang telah dibuat
RUMUS TANGGA:
1 AANTRADE + 2 OPTRADE = 57 SAMPAI DENGAN 60 CM
Pertimbangan
Panjang langkah orang dewasa dengan tinggi badan normal itu rata-rata 57– 60
cm. Menurut penelitian pada saat mengangkat kaki dalam arah vertikal untuk
tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat pada saat melangkah dalam arah
horizontal.
Misal sebuah bangunan bertingkat dengan tinggi lantai 2,25 m anak tangga tegak
(optrade) ditaksir 14 cm.
Jadi jumlah optrade = 225 : 14= 16,07 buah dibulatkan = 17 buah sehingga
optradenya menjadi 225: 17 = 13,23 cm serta lebar aantradenya adalah 24
cm dan mencari besar sudut dari tangga tersebut adalah:
Tan α = o÷a
Tan α = 14 ÷ 24 = 0,583
Jadi, α= 30,02 º
3.5.2 Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk
Mahasiswa dapat mengetahui langkah kerja pembuatan bekisting tangga
Mahasiswa dapat mengetahui fungsi tangga
Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian bekisting tangga
Mahasiswa dapat melakukan penyetelan acuan dan perancah tangga
Mahasiswa dapat merencanakan bordes tangga
Mahasiswa dapat merencanakan tata letak tangga
Mahasiswa dapat memilih bahan yang tepat dalam membuat bekisting
tangga
3.5.3 Bahan
Daftar bahan yang diperlukan
3.5.4 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Meteran Baja
Pensil
Selang Plastik
Gergaji Tangan
Benang
Palu Cakar
Unting-Unting
Waterpass
3.5.6 Langkah Kerja
Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja
Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
Persiapkan tempat untuk bekerja
Pelajari gambar kerja dengan seksama
Pilihlah dan hitung kebutuhan bahan yang diperlukan
Ukur dan potong bahan sesuai dengan gambar kerja
Dirikan tiang perancah
Buatlah gelagar
Timbanglah gelagar
Memasang cetakan bawah dan samping
Memasang penjepit dan sekur atas
Sebelumnya dicek ketegakan dan kesikuan cetakan
Melukis antrdade dan optrade pada cetakan samping
Memasang klos untuk optrade
Memasang cetakan optrade
Memasang penguat cetakan optrade
a) Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu pembongkaran dibagi menjadi dua, yaitu :
Untuk cetakan samping atau yang tidak menahan momen, acuan ini
boleh dibongkar setelah bentuk beton stabil (cetakan dinding balaok,
cetakan dinding) ± > 24 jam.
Untuk penyangga datar yang menahan momen : boleh dibongkar
setelah beton mencapai kekuatan penuh, dibuktikan dengan hasil uji
kubus di laboratorium, untuk beton konvensional ± 28 hari
(beton tanpa bahan tambahan).
b) Berdasarkan Metode
Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan
momen yang telah direncanakan.
3.6.2 Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk
Mahasiswa dapat menjelaskan teknik pembongkaran bekisting dengan baik
Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran bekisting kolom
Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran bekisting balok
Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran bekisting lantai dan tangga
3.6.3 Peralatan
Daftar peralatan yang diperlukan
Palu cakar
Linggis kecil
Tang atau kaka tua
Proses Pembongkaran Acuan dan Perancah Kolom, Balok, Lantai, dan Tangga
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN BAHAN
V =pxlxt
= 12 m x 0.06 m x 0.04 m`
= 0.0288 m3
Jadi jumlah Kaso 4/6 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan duga adalah 3 batang
4.1.2 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Papan Acuan
V =pxlxt
= 9.6 m x 0.20 m x 0.012 m`
= 0.0230 m3
Jadi jumlah Papan Borneo 1.2/20 yang harus diorder untuk digunakan pada
pekerjaan papan duga adalah 3 lembar
4.2 Analisa Perhitungan Bahan Job 2 Acuan dan Perancah Kolom
Multipleks 12 mm
Diketahui
:
Panjang 1 Lembar Multipleks (p) = 2.44 m'
Lebar 1 Lembar Multipleks ( l ) = 1.44 m'
Tebal 1 lembar Multipleks ( t ) = 0.012 m'
Jadi jumlah Multipleks yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan acuan kolom adalah 4 Lembar
4.2.2 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Klam Perangkai Bekisting Kolom
Kaso 4/6
V =pxlxt
= 88.48 m x 0.06 m x 0.04 m`
= 0.212 m3
Jumlah batang Kaso 4/6 untuk Pembuatan Tiang Klam Bekisting Kolom
Jadi jumlah Kaso 4/6 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
klam perangkai kolom adalah 22 batang
4.2.3 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Gelagar Bekisting Kolom
Kaso 5/7
V =pxlxt
= 16 m x 0.05 m x 0.07 m`
= 0.056 m3
Jadi jumlah Kaso 4/6 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
gelagar kolom adalah 4 batang
4.3 Analisa Perhitungan Bahan Job 3 Acuan dan Perancah Balok
Multipleks 12 mm
Diketahui
:
Panjang 1 Lembar Multipleks (p) = 2.44 m'
Lebar 1 Lembar Multipleks ( l ) = 1.22 m'
Tebal 1 lembar Multipleks ( t ) = 0.012 m'
Jadi jumlah Multipleks yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan acuan balok adalah 2 Lembar
4.3.2 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Klam Perangkai Bekisting Balok
Kaso 4/6
V =pxlxt
= 20.84 m x 0.06 m x 0.04 m`
= 0.05 m3
Jumlah batang Kaso 4/6 untuk Pembuatan Klam Perangkai Bekisting Kolom
Jadi jumlah Kaso 4/6 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan klam
perangkai bekisting balok adalah 6 batang
4.3.3 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Gelagar Bekisting Balok
Kaso 5/7
V =pxlxt
= 5 m x 0.05 m x 0.07 m`
= 0.0175 m3
Jadi jumlah Kaso 5/7 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan gelgar
bekisting balok adalah 1 batang
4.3.4 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Sekur Bekisting Balok
Kaso 5/7
V =pxlxt
= 5 m x 0.05 m x 0.07 m`
= 0.0175 m3
Jadi jumlah Kaso 5/7 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan sekur
bekisting balok adalah 1 batang
4.4 Analisa Perhitungan Bahan Job 4 Acuan dan Perancah Lantai
Multipleks 12 mm
Diketahui
:
Panjang 1 Lembar Multipleks ( p ) = 2.44 m'
Lebar 1 Lembar Multipleks ( l ) = 1.22 m'
Tebal 1 lembar Multipleks ( t ) = 0.012 m'
5.95 m 2
2.97 m 2
= 2 lembar
Jadi jumlah Multipleks yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan acuan lantai adalah 2 Lembar
4.4.2 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Tiang Penopang Papan Acuan Lantai
Kaso 5/7
Diketahui
:
Panjang 1 Batang Kaso 5/7 ( p ) = 4 m'
Lebar 1 Batang Kaso 5/7 ( l ) = 1.22 m'
Tinggi 1Batang Kaso 5/7 ( t ) = 0.012 m'
V =pxlxt
= 57 m x 0.05 m x 0.07 m`
= 0.199 m3
57 m
4m
= 14 lembar
Jadi jumlah Kaso 5/7 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan
papan acuan lantai adalah 14 Lembar
4.5 Perencanaan Acuan dan Perancah Tangga
Catatan :
Pada job pembuatan Acuan dan Perancah Tangga, tidak ada dilakukan analisa
perhitungan bahan. Yang dilakukan hanya perhitungan perencanaan anak tangga
(trade) dan gambar kerja yang telah didesain oleh Umari Al Khawari Bethan. Hal
ini disebabkan karena kami belum sempat mempraktekan pembuatan Acuan dan
Perancah Tangga karena keterbatasan waktu praktek yang tersedia.
a + 2O = 60 - 65 cm
Diketahui :
Perencanaan
Antrade ( a ) 28 cm
Optrade ( o ) 17 cm
a + 2O = 28 + (2 x 17.45 cm) = 63 cm OK
Ukuran = 17.45 cm
Jumlah = 14 buah
Ukuran = 17.45 cm
Jumlah = 14 buah
4.2 Kesimpulan
Dengan adanya mata kuliah praktek Acuan dan Perancah 1, saya sebagai
mahasiswa mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimna cara membuat, memilih
bahan, menghitung bahan serta menyetel acuan dan perancah.
4.3 Saran
Setelah melaksanakan mata kuliah praktek Acuan dan Perancah 1, saya melihat
adanya beberapa kekurangan yang seharusnya tidak terjadi pada praktek ini yang
disebabkan oleh kurangnya komunikasi, baik dari pihak peserta praktek maupun
pembimbing praktek.D iharapkan setelah praktek ini kita sama-sama belajar dari
kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, agar tidak terulang kembali pada
praktek-praktek yang akan datang.