Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

VISITE

Oleh :

1. ANASTASIA 07170100220 A1

2. SITI P UTIY 07170100221 A1

3. WATRASI F METALOHY 07170100222 A1

4. Kristina Febbriani Kaya 07170100225 A1

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang “Visite “ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai visite, dan juga mengenal lebih dalam

materi tersebut. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di

masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran

yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

maupun orang yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan

kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan di masa depan terima kasih.

Jakarta, 13 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR .........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................1

1.2 Tujuan..........................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah........................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN VISTE......................................................................3

2.2 TUJUAN VISTE................................................................................3

2.3 SELEKSI PASIEN............................................................................4

2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN................4

2.5 KEBIJAKAN DALAM VISTE.........................................................4

2.6 PELAKSANAAN VISITE................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN..................................................................................8

3.2 SARAN .............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit antara lain adalah visite

pasien dan pengkajian penggunaan obat. Visite ke pasien merupakan kegiatan

kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim dokter dan tenaga kesehatan

lainnya. Tujuannya adalah untuk pemilihan obat, menerapkan secara langsung

pengetahuan farmakologi terapetik, menilai kemajuan pasien dan bekerja sama

dengan tenaga kesehatan lain. Pengkajian penggunaan obat merupakan

program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan berkesinambungan.

Kegiatan visite dilakukan oleh dokter baik secara mandiri maupun

bersama tim tenaga kesehatan lainnya. Tujuan visite adalah menilai

rasionalitas obat, penyakit yang di derita oleh pasien, menilai kemajuan pasien

dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. Pengkajian merupakan

program evaluasi yang terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin

pelayanan pada rawat inap yang digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan

terjangkau oleh pasien.

Sebagai konsekuensi perubahan orientasi pelayanan kefarmasian, apoteker

dituntut untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

agar dapat melaksanakan visite dengan baik. Saat ini, masih belum tersusun

secara sistematis tata cara pelaksanaan visite sebagai panduan bagi apoteker

yang akan melakukan visite.

1
2

Oleh karena itu diperlukan pedoman bagi apoteker dalam menjalankan

praktik visite untuk meningkatkan hasil terapi dan keselamatan pasien.

1.2 Tujuan

1. memberikan Pelayanan Informasi pada rawat inap kepada pasien dan

keluarga pasien.

2. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada tenaga kesehatan lain di

rumah sakit dalam rangka peningkatan rasionalitas dalam melakukan visite

atau evaluasi perkembangan pada pasien

3. Pedoman visite apoteker di ruang rawat disusun sebagai panduan bagi

apoteker dalam melakukan visite.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Visite ?

2. Apa Tujuan dari Visite ?

3. Faktor apa saja yang perlu di perhatikan ?

4. Apa saja kebijakan dalam visite ?

5. Bagaimana prosedur visite ?


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Visite

Visite dokter spesialis adalah : Kegiatan kunjungan oleh dokter kepada

pasien untuk lebih mengetahui kondisi perkembangan dengan cara

mendatangi, memeriksa, dan berkomunikasi secara langsung kepada pasien di

ruang perawatan. Visite pasien adalah salah satu aktivitas rutin dokter di

rumah sakit. Istilah visite dinisbatkan pada aktivitas seorang dokter yang

memeriksa dan mengevaluasi perkembangan pasien yang dirawat inap,

termasuk rencana terapi dan pemberian obat. Secara harfiah visite adalah

mengunjungi. Mengunjungi atau menjenguk orang sakit/pasien, memiliki

banyak keutamaan dan mendapatkan pahala istimewa dalam pandangan

Islam. Dokter yang menjual jasa di rumah sakit biasanya akan diberikan

bayaran sesuai dengan level spesialisasinya. Jasa medis visite seorang dokter

umum jauh berbeda dengan jasa medis seorang dokter spesialis konsultan.

2.2 Tujuan Visite

1. Meningkatkan pemahaman mengenai riwayat pengobatan pasien,

perkembangan kondisi klinik, dan rencana terapi secara komprehensif

2. Dalam pemilihan obat-obatan yang tepat pada pasien

3. Memantau kemajuan perkembangan kondisi pasien yang dirawat dengan

baik.

4. Memberikan rasa aman dan rasa diperhatikan bagi pasien yang

dikunjungi.

5. Melaksanakan pelayanan pasien dengan baik

3
4

2.3 Seleksi Pasien

Seharusnya layanan visite diberikan kepada semua pasien yang masuk

rumah sakit. Namun mengingat keterbatasan jumlah apoteker maka layanan

visite diprioritaskan untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut :

1. Pasien baru (dalam 24 jam pertama)

2. Pasien dalam perawatan intensif

3. Pasien yang menerima lebih dari 5 macam obat

4. Pasien yang mengalami penurunan fungsi organ terutama hati dan ginjal

2.4 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan

1. Pengetahuan cara berkomunikasi

2. Memahami teknik edukasi

3. Mencatat perkembangan pasien

2.5 Kebijakan dalam Visite

1. Visite dokter ke pasien di ruangan adalah kunjungan dokter dalam rangka

pemeriksaan fisik, perencanaan pemberian terapi dan tindakan medis

yang harus diberikan kepada pasien yang di rawatnya, yang semuanya itu

harus diketahui dan dibantu pelaksanaannya oleh bidan, perawat atau

petugas kesehatan lainnya.

2. Dokter Penanggung jawab atau dokter ruangan melakukan visite

terhadap pasien yang dirawatnya setiap hari.

3. Dokter yang melakukan visite harus mengisi berkas rekam medik pasien

yang di kunjunginya sesuai dengan peraturan yang berlaku.


5

4. Setiap dokter yang berhalangan atau keluar kota wajib memberitahukan

kepada penanggung jawab/ petugas ruangan perawatan terkait. Dengan

disiplin ilmu yang sama atau kelompok staf medis yang sama.

5. Dokter yang keluar kota wajib memberitahukan kepada pasien yang di

rawatnya bahwa ada dokter penggantinya.

6. Rencana pemulangan pasien di konfirmasikan 1 hari sebelumnya

2.6 Pelaksanaan visite

Kegiatan Visite dapat dilakukan oleh apoteker secara mandiri atau

kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan situasi dan kondisi.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu

diperhatikan dalam melakukan kegiatan visite.

1. Siapkan status pasien, baca dan teliti :

a. Status di lihat apakah sesuai dengan dokternya

b. Hasil penunjang diagnostic lengkap atau belum, kalau belum catat

alasannya dalam buku catatan visite

c. Apakah instruksi doter sudah atau belum dilaksnakan

d. Catat keluhan pasien dan obat-obatan yang sudah habis atau

masalah-masalah pengobatan (alergi, mual dan sebagainya)

2. Siapkan semua data-data di atas untuk mempermudah waktu dokter

memerlukan (simpan dalam status masing-masing atau kereta dorong)

3. Menyiapkan pasien, alat-alat dan lingkungannya


6

Dokter sewaktu mengunjungi pasien memberi salam dan pada

waktu kunjungan pertama kali dokter perkenalkan diri

4. Mendampingi pasien selama pemeriksaan dokter

5. Menulis instruksi dokter dicatatan perkembangan

6. Mencatat hasil pelaksanaan program sesuai instruksi dokter dalam

dokumentasi kebidanan

7. Kunjungan kepada pasien jangan dilaksanakan dengan tergesa-gesa, hal

ini dimaksudkan agar lebih teliti dalam memeriksa terutama pasien yang

bermasalah sehingga mampu mendeteksi tanda-tanda keadaan gawat

lebih awal.

8. Kunjungan / Visite dokter spesialis diatur sebagai berikut :

a. Dokter Obsgyn :

 Kunjungan pasien Post Partum Spontan : minimal 1 (satu) kali.

 Kunjungan pasien Post Sectio Caesaria : minimal 2 (dua) kali.

 Kunjungan pasien Ibu hamil , perawatan dengan kasus obsetri

dan gynekologi yang dirawat : setiap hari.

b. Dokter Anak dan Perina : Kunjungan pasien Perina dan Anak sakit

yang dirawat : setiap hari.

c. Dokter Penyakit Dalam / Bedah / Spesialis Lain-lain : Kunjungan

pasien yang dirawat : setiap hari.

d. Visite Dokter pasien Bayi Baru Lahir :

 Kunjungan pasien Bayi Baru Lahir harus dilakukan oleh Dokter

Spesialis. Anak dalam waktu 12 jam setelah bayi dilahirkan dan


7

berikan informasi kepada orangtua pasien oleh dokter

bersangkutan.

 Setiap hari jika Dokter Spesialis Anak tidak dapat melakukan

kunjungan, maka kunjungan dapat digantikan oleh Dokter

spesialis anak yang ditunjuk atau dokter jaga Jaga Ruangan, dan

hasil pemeriksaan diinformasikan

 Dokter Jaga Ruangan harus konsultasi terlebih dahulu kepada

Dokter Anak bersangkutan mengenai keadaan bayi, sebelum

memberikan informasi lebih lanjut kepada orangtua bayi.

 Jika orangtua bayi berkeinginan bayinya dikunjungi oleh Dokter

Spesialis. Anak dan dokter yang dimaksud tidak dapat datang,

maka pihak rumah sakit akan mengganti dengan Dokter

Spesialis Anak yang lain dan untuk selanjutnya pasien tersebut

menjadi pasien Dokter Spesialis Anak pengganti.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Visite adalah Kegiatan kunjungan oleh dokter kepada pasien untuk lebih

mengetahui kondisi perkembangan dengan cara mendatangi, memeriksa, dan

berkomunikasi secara langsung kepada pasien di ruang perawatan.

Keterkaitan dalam penanganan pasien atau praktik kolaborasi yang efektif

hanya terjadi saat visite, adapun rapat interprofesi tidak rutin dilakukan.

Kontrol kekuasaan diantara para profesi kesehatan sudah berjalan dengan

baik, hal ini dibuktikan saat visite pasien. Masing-masing profesi terlibat

dalam perencanaan tindakan yang akan diberikan kepada pasien. Selain itu

evaluasi rutin dilakukan setiap bulan

3.2 Saran

Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi atauvisite lebih lanjut terhadap

kesesuaian proses pelayanan pasien dan standar pelayanan minimal sebagai

upaya perbaikan mutu layanan secara berkesinambungan. Dokter sebaiknya

membuat pernyataan atau pertanyaan klarifikasi untuk memastikan apakah

pasien benar-benar memahami pesan/informasi yang sudah disampaikan.

8
Daftar Pustaka

Aslam, M., Tan, C. K., Prayitno, A. (2003). Farmasi Klinis (Clinical Pharmacy),
Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien. Jakarta:
Elex Media Komputindo. Hal. 18.

Kementerian Kesehatan, 2011, Pedoman Visite. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta.

Siregar, Ch. J.P., dan Amalia, L., 2004, Farmasi Rumah Sakit, Teori dan
Penerapan, 25 – 49, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai