Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI IMUNOLOGI


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA Dosen : Dr. Refdanita, M.Si., Apt.
2020

Kelompok 11 :
 Rahmah Shovi Utami 16334052
 Puji Lestari 16334080
 Fiqri Pujiutomo 17334736
 Eka Ayu Safira 18334732
 Pinesti 19334728
jika terjadi penurunan dapat menyebabkan infeksi

kejadian penyakit-penyakit autoimun rematik,


endokrinologi, gastrointestinal dan neurologi
meningkat antara 4-7 persen setiap tahun, dengan
SISTEM IMUN peningkatan terbesar di penyakit celiac, diabetes tipe
1, myasthenia gravis (kelelahan otot cepat)
(Kompas.com)

terapi menggunakan obat-obatan

2
Farmakoimunologi atau Imunofarmakologi adalah cabang ilmu
yang mempelajari tentang spesialisasi medis yang berfokus
pada obat-obatan yang mempengaruhi sistem kekebalan
tubuh, baik untuk menekannya, mengaktifkannya, atau
memanipulasi dalam beberapa cara. Agen imunofarmakologi
paling terkenal yaitu obat anti-penolakan dan vaksin. Secara
garis besar imunofarmakologi dalam kajiannya membahas
tentang imunomodulator.
Imunorestorasi
(mempotensiasi)

IMUNOMODULATOR
Imunostimulasi
(menstimulasi)

Merupakan agen yang dapat


mengembalikan dan
memperbaiki sistem imun yang
fungsinya terganggu atau untuk Imunosupresi
(mendepresi)
menekan yang fungsinya
berlebihan.
Suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem imun
yang terganggu dengan memberikan berbagai
komponen sistem imun

• Dapat diberikan secara IV dengan aman. Reaksi anafilaksis timbul bila terjadi
kompleks imun dari anti IgA yang dibentuk resipien yang defisien IgA terhadap
IgA yang berasal dari preparat ISG. Kompleks IgA-anti IgA dapat mengaktifkan
komplemen melalui jalur klasik atau alternatif. Kompleks tersebut sering
ISG & HSG ditemukan segera setelah pemberian infus, tetapi segera menghilang tanpa
disertai gejala.

• Antigen memacu produksi berbagai antibody, masing-masing dengan spesifisitas


sendiri. Valensi antigen adalah sama dengan jumlah total epitop yang dimiliki
antigen. Keuntungan dapat diberikan dalam jumlah besar tanpa menimbulkan
Plasma rasa sakit.
• Dilakukan dengan mengambil darah, plasma dipisahkan dan fraksi yang
mengandung banyak sel darah merah dikembalikan. Sebaliknya pada
exchange plasma dilakukan dengan mengambil darah, plasma
Plasma- dipisahkan dan mengembalikan fraksi yang kaya dengan sel darah
pheresis merah dalam plasma donor.

• Pemisahan leukosit secara selektif dari penderita telah pula dilakukan


dalam usaha terapi pada atritis rheumatoid yang tidak memberikan
Leuko- respons dengan cara-cara yang sudah ada.
pheresis
 Imunostimulasi adalah No Biologik Sintetik
senyawa yang meningkatkan
mekanisme pertahanan
tubuh baik secara spesifik 1 Hormon timus Levamisol
maupun non spesifik, dan
terjadi induksi non spesifik 2 Limfokin Isoprinosin
baik mekanisme pertahanan
3 Interferon Muramil Dipeptida (MDP)
seluler maupun humoral.
4 Antibodi monoklonal Vaksin BCG
 Biological Response Modifier
(BRM) adalah bahan-bahan Bahan-bahan lain, seperti :
5 Transfer factor / ekstrak leukosit  Tuftsin
yang dapat merubah respons
imun, dapat dibagi sebagai 6 Nukleotida  Maleic anhydride
berikut :  6-phenil-pyrimidol
7 Lymphokin-Activated Killer (LAK)
 Azimexon
cells
8 Bahan asal bakteri
9 Bahan asal Jamur
 Imunosupresi adalah kelompok obat yang digunakan untuk
menekan respon imun seperti pencegah penolakan transpalansi,
mengatasi penyakit autoimun dan mencegah hemolisis rhesus dan
neonatus. Sebagain dari kelompok ini bersifat sitotoksik dan
digunakan sebagai antikanker.
Imunosupresan Inhibitor sel T spesifik :
 menghambat aktivasi dan proliferasi sel Th oleh ag serta ekspresi IL dan sitokin lainnya
 contoh : Siklosporin, Takrolimus

Obat-obat sitotoksik :
 blok proliferasi dan diferensiasi sel B dan T
 contoh : Azathioprin, Siklofosfamid, Methotreksat, Mikofenolat mofetil, klorambusil

Imunosupresan Glukokortikoid
 menghambat ekspresi MHC dan produksi IL-1, IL-2 dan IL-6, dinding sel T tidak
teraktivasi
 contoh : prednisolon, metilprednisolon

Antibodi
 secara spesifik berikatan dengan sel Th, mencegah responnya dan mengurangi
jumlahnya.
 contoh : Muromonab CD3, Antithymosit globulin (ATG)
 Kesesuaian antigen target
 Optimasi interaksi antara antigen-antibodi
 Sel-sel APC dan sel T
 Adanya regulasi negatif dari sistem imun yang
dapat menekan respon imun
 Farmako imunologi atau Imunofarmakologi adalah
cabang ilmu yang mempelajari tentang spesialisasi
medis yang berfokus pada obat-obatan yang
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, baik untuk
menekannya, mengaktifkannya, atau memanipulasi
dalam beberapa cara.

 Imunomodulator adalah obat yang dapat


mengembalikan dan memperbaiki sistem imun
yang fungsinya terganggu atau untuk menekan
yang fungsinya berlebihan. Obat golongan
imunomodulator bekerja menurut 3 cara, yaitu
melalui:
o Imunorestorasi
o Imunostimulasi
o Imunosupresi

Anda mungkin juga menyukai