Anda di halaman 1dari 2

1.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)/Labor Force Participation Rate


Adalah angka yang menunjukkan persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia
kerja.

 Digunakan sebagai dasar untuk mengetahui penduduk yang aktif bekerja ataupun
mencari pekerjaan
 Tingkat partisipasi total dari seluruh penduduk dlm usia kerja (Tingkat Aktivitas
Umum)
 TPAK < penduduk usia kerja banyak yg tergolong bukan angkatan kerja: sedang
sekolah, IRT dll
 Negara maju TPAK >.> pd gol.umur dan pendidikan ttt.
 TPAK menurut gol. Umur dan pendidikan

2. Tingkat Aktivitas Umum/General Activity Rate


• Angkatan kerja dibagi dg seluruh pddk usia kerja
• Activity Rate biasanya dipakai PBB, yg lazim “Participation Rate”

3. Tingkat Aktivitas Menurut Umur dan Jenis Kelamin/Age Sex Specific


Activity Rate
• Biasanya disebut TPAK menurut Umur dan Sex > sering dipakai
• Sbg basic rates dipelajari dan diproyeksikan dlm analisa economically active
population
• Bisa utk karakteristik angkatan kerja yg lain: tk, Pendidikan, status
perkawinan, tk. Pendapatan di rumah tangga

4. Tingkat Pengangguran (Unemployed Rate)


 Angka yg menunjukkan berapa banyak dari jmh angkatan kerja yg aktif mencari
pekerjaan thd angkatan kerja.
 Menganggur: mereka yg tdk bekerja dan skrg ini sedang aktif mencari pekerjaan
menurut referensi waktu tertentu > termasuk mereka yg pernah bekerja atau skrg
sdng dibebastugaskan, sedang menganggur dan mencari pekerjaan > open
unemployment (pengangguran terbuka

5. Tingkat Setengah Pengangguran (TSP)

6. Tingkat Setengah Pengangguran Kritis (TSPK)

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang
besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan
setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi
yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat
mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat
pembangunan dalam jangka panjang.
Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan
sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber
utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan
dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Pembangunan bangsa Indonesia ke depan sangat tergantung pada kualitas sumber daya
manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai keterampilan dan
keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk
mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi
kebutuhan hidup, kesehatan, dan pendidikan anggota keluarganya.
Olehnya itu, masalah ketenagakerjaan dan pengangguran harus diminimalisasi agar tidak
berdampak terhadap kemiskinan. Dalam mengatasi ketenagakerjaan dan pengangguran,
dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang mampu menurunkan angka pengangguran dan
mengatasi masalah ketenagakerjaan

Anda mungkin juga menyukai