Anda di halaman 1dari 60

DIALOG 10.

MAJALAH
GLOBAL
3 edisi per tahun dalam 17 bahasa

Membahas Sosiologi
bersama Alain Caillé Sari Hanafi

Ngai-Ling Sum
Protes dan Michalis Lianos
Jorge Rojas Hernández

Gerakan Gunhild Hansen-Rojas


Rima Majed

Marlen van den Ecker


Marisol Sandoval
Sebastian Sevignani
Media dan Mark Andrejevic
Jack Linchuan Qiu
Kapitalisme Digital Tanner Mirrlees
Mandy Tröger

Perspektif
Teoretis Francis Nyamnjoh

Sosiologi dari Louie Benedict R. Ignacio


VOLUME 10 / EDISI 2 / AGUSTUS 2020
https://globaldialogue.isa-sociology.org/

John Andrew G. Evangelista

Filipina
Filomin C. Gutierrez
Phoebe Zoe Maria U. Sanchez

COVID-19: Geoffrey Pleyers

Pandemi dan Krisis Klaus Dörre


Sari Hanafi

Seksi Terbuka
> Ruang Perkotaan Berbasis Gender
di Bangladesh
DG

> Internasionalisme Buruh dan Sirkulasi


Modal secara Bebas
> Portugal Menghadapi Kelompok
Ekstrem Kanan
> Editorial

P
andemi dan krisis COVID-19 mendominasi Simposium kedua menyoroti bagaimana media dan ko-
diskusi-diskusi dan perkembangan situasi di munikasi bersama-sama dengan dorongan untuk mencari
banyak negara di seluruh dunia. Apa yang di- keuntungan membentuk masyarakat kita. Artikel-artikel
sebut dengan hotspot atau kesenjangan anta- yang disusun oleh Marlen van den Ecker dan Sebastian
ra negara-negara Utara Global dan Selatan menunjukkkan Sevignani membahas berbagai aspek-aspek dan efek-
betapa masalah-masalah ketimpangan itu penting. Bukan efek yang berbeda dari digitalisasi dan marketisasi komu-
hanya pelayanan kesehatan yang akan menjadi masalah
nikasi—dari para pengguna media sosial yang bertindak
di tahun-tahun mendatang tetapi juga perkembangan ke-
sebagai buruh tanpa bayaran serta peran data dalam
berhasilan ekonomi, sosial dan politik yang mengikutinya.
Di beberapa negara, krisis ekonomi sama dengan krisis akumulasi dan kepemilikan kapitalis hingga para pekerja
sosial mendalam yang sedang berlangsung, dan/atau de- digital baru di Tiongkok dan restrukturisasi sistem-sistem
mokrasi terancam oleh politik restriktif. Melalui edisi ini Di- media—serta menunjukkan bagaimana proses-proses ini
alog Global memulai serangkaian penerbitan tentang pan- berjalan seiring dengan transformasi kapitalisme di berba-
demi dan maknanya bagi masyarakat dan sosiologi serta gai belahan dunia.
mengundang para penulis dari berbagai negara dan wi-
layah untuk menyumbangkan wawasan-wawasan mereka. Seksi tentang 'Perspektif Teoritis' juga membahas tentang
Untuk memulai seri ini, tiga penulis membagikan refleksi teknologi informasi dan komunikasi. Francis Nyamnjoh
mereka tentang COVID-19 dan efek-efeknya. merefleksikan gagasan Afrika Barat dan Tengah tentang
manusia yang melekat dalam ontologi "ketidaklengkapan
Pada seksi ‘Membahas Sosiologi’ Sari Hanafi melakukan dan penggabungan dalam proses menjadi manusia" serta
wawancara dengan Alain Caillé, salah satu pendiri gerakan menunjukkan bagaimana ini dipengaruhi oleh penggunaan
dan manifesto konvivialis. Caillé mengkritik sudut pandang teknologi.
neoliberal, menjelaskan akar “Konvivialisme,” dan menun-
jukkan mengapa dan bagaimana fungsinya sebagai “pe- Pada seksi kami yang menaruh fokus pada sosiologi ne-
nanda kosong” (empty signifier) yang menyatukan orang- gara atau wilayah tertentu, Filomin Gutierrez telah meng-
orang yang berharap dan berusaha untuk menciptakan ambil tanggung jawab untuk mengundang rekan-rekan
2
“dunia pasca-neoliberal.” dari Filipina guna menyajikan isu-isu dan temuan-temuan
sosiologis yang penting. Hasilnya adalah koleksi bahan
Dalam tahun-tahun terakhir kita telah menyaksikan begitu yang mengesankan dari studi perkotaan, sosiologi publik
banyak protes yang menentang kecenderungan-kecende- dan banyak lagi.
rungan anti-demokrasi, pembangunan-pembangunan neo-
liberal, dan efek dari ketidaksetaraan ekonomi dan sosial Artikel-artikel yang dimuat pada Seksi Terbuka membahas
yang didorong oleh pasar. Bentuk-bentuk gerakan-gerakan topik-topik sosiologis penting seperti penggenderan ruang
dan sosial protes baru telah bermunculan dan menantang terbuka, internasionalisme tenaga kerja, kapitalisme
politik kaum mapan (the establishment) di banyak wilayah di keuangan, dan reaksi terhadap populisme sayap kanan.
dunia. Simposium pertama kami—dengan kontribusi-kon-
tribusi dari Ngai-Ling Sum, Michalis Lianos, Jorge Rojas Her-
nández, Gunhild Hansen-Rojas, dan Rima Majed—menyo- Brigitte Aulenbacher dan Klaus Dörre,
roti situasi di Hong Kong, Prancis, Cile, Lebanon, dan Irak. editor Global Dialogue

> Dialog Global dapat diperoleh dalam 17 bahasa di ISA website.


> Naskah harap dikirim ke globaldialogue.isa@gmail.com.

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


> Dewan Redaksi
Editor: Brigitte Aulenbacher, Klaus Dörre.
Asisten Editor: Johanna Grubner, Christine Schickert.
Rekan Editor: Aparna Sundar.
Editor Pelaksana: Lola Busuttil, August Bagà.
Konsultan: Michael Burawoy.
Konsultan media: Juan Lejárraga.
Di tahun-tahun terakhir, banyak negara di seluruh dunia telah menyaksikan
Editor Konsultasi: peningkatan gerakan sosial dan demonstrasi massa. Protes dan gerakan ini,
Sari Hanafi, Geoffrey Pleyers, Filomin Gutierrez, Eloísa yang paling sering diungkapkan di jalan-jalan, mengangkat isu dan tuntutan
Martín, Sawako Shirahase, Izabela Barlinska, Tova Benski, berbeda terhadap kecenderungan anti-demokrasi, perkembangan neoliberal,
Chih-Jou Jay Chen, Jan Fritz, Koichi Hasegawa, Hiroshi
dan akibat dari ketidaksetaraan ekonomi dan sosial yang digerakkan oleh pasar.
Ishida, Grace Khunou, Allison Loconto, Susan McDaniel,
Simposium ini mencakup empat kajian yang mencerminkan bentuk spesifik dari
Elina Oinas, Laura Oso Casas, Bandana Purkayastha,
Rhoda Reddock, Mounir Saidani, Ayse Saktanber, Celi
gerakan sosial dan protes ini di Lebanon, Irak, Prancis, Cile, dan Hong Kong.
Scalon, Nazanin Shahrokni.
Editor Wilayah
Dunia Arab: (Tunisia) Mounir Saidani, Fatima Radhouani,
Habib Haj Salem; (Aljazair) Souraya Mouloudji Garroudji;
(Maroko) Abdelhadi Al Halhouli, Saida Zine; (Lebanon)
Sari Hanafi.
Argentina: Magdalena Lemus, Pilar Pi Puig, Martín
Urtasun.
Bangladesh: Habibul Haque Khondker, Hasan Mahmud,
US Rokeya Akhter, Juwel Rana, Toufica Sultana, Asif Bin Ali,
Khairun Nahar, Kazi Fadia Esha, Muhaimin Chowdhury, Helal
Uddin, Md. Eunus Ali, Mostafizur Rahman, Jhilik Saha, Maria
Sardar, Tahmid Ul Islam.
Seksi ini menyajikan wawasan mengenai sosiologi dari Filipina. Para anggota
Brasil: Gustavo Taniguti, Angelo Martins Junior, Andreza
Masyarakat Sosiologi Filipina (PSS) membahas penelitian sosiologi mereka 3
Galli, Dmitri Cerboncini Fernandes, Gustavo Dias, José
Guirado Neto, Jéssica Mazzini Mendes.
dengan menitikberatkan isu seperti urbanisasi dan tata kelola, gerakan LGBT,
kekerasan dalam perang melawan narkoba, mempraktikkan sosiologi publik di
Prancis/Spanyol: Lola Busuttil. kalangan kaum miskin, dan marginalisasi wilayah Mindanao.
India: Rashmi Jain, Nidhi Bansal, Pragya Sharma, Manish
Yadav.
Indonesia: Kamanto Sunarto, Hari Nugroho, Lucia Ratih
Kusumadewi, Fina Itriyati, Indera Ratna Irawati Pattinasarany,
Benedictus Hari Juliawan, Mohamad Shohibuddin,
Dominggus Elcid Li, Antonius Ario Seto Hardjana,
Diana Teresa Pakasi, Nurul Aini, Geger Riyanto,
Aditya Pradana Setiadi.
Iran: Reyhaneh Javadi, Niayesh Dolati, Abbas Shahrabi,
Sayyed Muhamad Mutallebi, Faezeh Khajehzade.
Jepang: Satomi Yamamoto.
Kazakhstan: Aigul Zabirova, Bayan Smagambet,
Adil Rodionov, Almash Tlespayeva, Kuanysh Tel, Almagul
Mussina, Aknur Imankul. Mulai edisi ini, Dialog Global mengawali rangkaian tulisan mengenai COVID-19
Polandia: Justyna Kościńska, Magdalena Kamela, untuk membahas makna dan konsekuensi pandemi bagi negara dan wilayah
Aleksandra Lubińska, Adam Müller, Jonathan Scovil, yang berbeda, bagi masyarakat secara keseluruhan, dan bagi sosiologi. Dalam
Aleksandra Biernacka, Jakub Barszczewski, Agnieszka seksi ini tiga orang sosiolog menyajikan wawasan mereka mengenai tantangan
Szypulska, Iga Łazińska, Aleksandra Senn, Sara dan tanggung jawab yang dihadapi sosiologi di hari-hari ini.
Herczyńska, Zofia Penza-Gabler, Iwona Bojadżijewa,
Weronika Peek.
Romania: Raluca Popescu, Raisa-Gabriela Zamfirescu,

DG
Diana Alexandra Dumitrescu, Iulian Gabor, Bianca Mihăilă,
Alexandra Mosor, Mioara Paraschiv, Maria Stoicescu.
Rusia: Elena Zdravomyslova, Anastasia Daur, Valentina
Isaeva.
Taiwan: Wan-Ju Lee,Tao-Yung Lu, Po-Shung Hong, Yu-Min Global Dialogue dapat
Huang, Bun-Ki Lin, Yu-Chia Chen. terselenggara berkat
Turki: Gül Çorbacıoğlu, Irmak Evren. dana hibah dari SAGE
Publications.

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


> Dalam Edisi Ini
Editorial 2 > PERSPEKTIF TEORETIS
TIK sebagai Juju: Inspirasi Afrika
oleh Francis Nyamnjoh, Afrika Selatan 33
> MEMBAHAS SOSIOLOGI
Manifesto Konvivialis: Ideologi Politik Baru.
Wawancara dengan Alain Caillé > SOSIOLOGI DARI FILIPINA
oleh Sari Hanafi, Lebanon 5
Mempraktikkan Sosiologi di Filipina
oleh Filomin C. Gutierrez, Filipina 36

> PROTES DAN GERAKAN Studi Perkotaan di Filipina: Sosiologi sebagai Jangkar
oleh Louie Benedict R. Ignacio, Filipina 37
Perkembangan Global dan Gerakan Lokal
oleh Johanna Grubner, Austria 8 Navigasi Konflik melalui Lensa Queer
Protes Hong Kong 2019-20: Suatu Pandangan oleh John Andrew G. Evangelista, Filipina 39
Neo-Foucauldian
Narasi Sumbang Perang Filipina Melawan Narkoba
oleh Ngai-Ling Sum, Inggris Raya 9 41
oleh Filomin C. Gutierrez, Filipina
Politik Eksperiensial dan Rompi Kuning
Memberlakukan Sosiologi Publik di Filipina
oleh Michalis Lianos, Prancis 12 43
oleh Phoebe Zoe Maria U. Sanchez, Filipina
Kebangkitan Sosial Melawan Ketidaksetaraan Neoliberal
Mengarusutamakan Mindanao dalam Sosiologi Filipina
oleh Jorge Rojas Hernández dan Gunhild Hansen- 45
oleh Mario Joyo Aguja, Filipina
Rojas, Cile 15
Memahami Pemberontakan Oktober di Irak dan Lebanon
oleh Rima Majed, Lebanon 18 > COVID-19: PANDEMI DAN KRISIS
Sosiologi Global dalam Pandemi
oleh Geoffrey Pleyers, Belgia 47
> KAPITALISME DIGITAL
COVID 19: Pelajaran Pertama dari Pandemi Saat Ini 4
Media dan Komunikasi dalam Kapitalisme Digital: 49
oleh Klaus Dörre, Jerman
Perspektif Kritis
oleh Marlen van den Ecker dan Sebastian Sevignani, Sosiologi dalam Dunia Pasca-Corona
oleh Sari Hanafi, Lebanon 51
Jerman 20
Eksploitasi Digital: Menghubungkan Komunikasi dan Kerja
oleh Marisol Sandoval, Inggris Raya dan Sebastian > SEKSI TERBUKA
Sevignani, Jerman 22
Ruang Perkotaan Berbasis Gender di Bangladesh
Mengautomasikan Kapitalisme oleh Lutfun Nahar Lata, Australia 54
oleh Mark Andrejevic, Australia 25
Internasionalisme Buruh dan Sirkulasi Modal secara Bebas
Temporalitas dan Pembentukan Kelas Buruh Digital Tiongkok oleh Raquel Varela, Portugal 57
oleh Jack Linchuan Qiu, Hong Kong 27
Portugal Menghadapi Kelompok Ekstrem Kanan
Persaingan AS-Tiongkok? 59
oleh Elísio Estanque, Portugal
Teknologi Digital dan Industri Budaya
oleh Tanner Mirrlees, Kanada 29
Pasar Bebas untuk Kebebasan Pers Pasca-Sosialisme?
oleh Mandy Tröger, Jerman 31

“Orang-orang muda kian sadar betapa dekatnya malapetaka ekologis


ini, namun tidak dapat melihat dengan jelas bahwa kita tidak akan
bisa menghadapinya tanpa mempertanyakan hegemoni neoliberalisme
dan tanpa mengembuskan nyawa baru kepada imajinasi demokratis. ”
Alain Caillé

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


> Manifesto
Konvivialis:
Ideologi Politik Baru
Wawancara dengan Alain Caillé
Alain Caillé adalah Profesor Emeritus So-
siologi di Universitas Paris Ouest Nanterre
La Défense dan editor La Revue du MAUSS
(Gerakan Anti-Utilitarian di Ilmu Sosial). Ia
dikenal karena kritik radikalnya terhadap
ekonomi dan utilitarianisme kontempo-
rer dalam ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan
pencetus Manifesto Konvivialis. Dalam pe-
luncuran versi kedua manifesto ini (Interna-
tionale convivialiste, Second Manifeste con- 5
vivialiste, Pour un monde post-néolibéral,
Februari 2020), Sari Hanafi, Presiden Aso-
siasi Sosiologi International (ISA) melaku-
kan wawancara ini dengannya.

Alain Caillé. Kredit: Alain Caillé.

SH: Dapatkah Anda memperkenalkan Manifesto Konvivi- atas segalanya, memantik pergeseran yang menentukan da-
alis kepada pembaca kami? lam pendapat umum dunia. Selama beberapa dekade, kita
hidup di bawah pengaruh, di bawah hegemoni, sebagaimana
AC: Sebelum membicarakan isinya, perlu diperhatikan bah- Gramsci istilahkan, dari ideologi neoliberal yang mencegah
wa Manifesto Konvivialis Kedua ini ditandatangani oleh ham- kita untuk membayangkan sebuah dunia di luar dunia kita
pir tiga ratus cendekiawan (ekonom, filsuf, sosiolog, aktivis sendiri, yang sepenuhnya menyerah kepada norma kapital-
komunitas) dan seniman dari 33 negara berbeda. Mereka isme rente dan spekulatif. Dengan sendirinya, hal ini me-
membentuk embrio dari semacam Konvivialis Internasional munculkan ketimpangan-ketimpangan yang membingung-
(nama yang telah dipilih untuk mewakili para penulis kolek- kan, yang semakin hari semakin mengosongkan nilai-nilai
tif dari Manifesto). Perkumpulan Internasional, sepenuhnya demokrasi. Kecuali di negara-negara yang tengah berusaha
informal, tanpa kantor, tanpa organisasi (hanya itikad baik) melengserkan diktatornya, “keyakinan” terhadap nilai-nilai
dan tanpa pendanaan, tapi aktif dalam memperluas jangkau- ini kian tergerus, lebih-lebih di antara kawula muda. Hal ini
an manifesto keluar lingkup 300 penandatangan awalnya, tentu saja merupakan suatu bencana. Demokrasi di mana-
hingga para cendekiawan, aktivis, dan seniman lain dan, di mana di seluruh dunia kini berada di bawah ancaman, se-

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
bagaimana halnya di Eropa pada tahun 1930-an. Dengan kita sebagai makhluk yang membutuhkan, ideologi-ideologi
itu, semuanya yang merupakan bagian pikiran kritis, dimulai ini mengabaikan sumber konflik lain, yang sekurangnya sama
dengan sosiologi, tengah terancam menghilang. pentingnya dengan kelangkaan material, yaitu keinginan akan
pengakuan. Akibatnya, mereka tidak mampu memperlihatkan
SH: Mengapa ideologi neoliberal begitu berkuasa? kepada kita tentang cara-cara bagaimana kebudayaan serta
agama yang berbeda dapat hidup berdampingan secara da-
AC: Ia disokong, tentu saja, oleh sumber daya material, eko- mai (coexist), baik di antara negara-negara maupun dalam
nomi, finansial, militer, polisi, media, dan terkadang kriminal suatu negara–belum lagi menyangkut hubungan antara lelaki
yang berskala sangat besar. Akan tetapi, ada juga suatu fak- dan perempuan.
tor lain yang lebih jarang diperhatikan namun penting, yang
merupakan raison d’être dari konvivialisme: hingga hari ini, Istilah “konvivialisme” karenanya dapat dilihat setidaknya se-
tidak ada ideologi alternatif, tidak ada seperangkat ide, kon- bagai penanda kosong (empty signifier) (sejajar dengan mana
sep, teori atau nilai yang kurang-lebih koheren yang dapat dalam pengertian Lévi-Strauss…) yang melambangkan ha-
menghimpun mereka yang jumlahnya tak terhitung, yang rapan untuk ideologi politik baru di mana semua yang ingin
mendambakan sesuatu di luar dunia yang dikelola semata membangun suatu dunia pasca-neoliberal dapat menautkan
dengan logika finansial dan spekulatif. Sebuah dunia, yang dirinya, dan masing-masing dari mereka meletakkan aspirasi
sebagaimana kita ketahui dengan baik, sedang berada di te- serta kepentingan mereka dalam istilah ini.
pian bencana iklim serta lingkungan yang tak bisa diperbaiki.
Di negara-negara kaya, orang-orang muda kian sadar dengan SH: Namun apakah istilah “konvivialisme” merupakan
betapa dekatnya malapetaka ekologis ini, namun mereka ti- pilihan terminologis paling tepat untuk menamakan ide-
dak melihat, atau tidak dapat melihat dengan jelas, bahwa ologi politik baru ini?
kita tidak akan bisa menghadapinya tanpa mempertanyakan
hegemoni neoliberalisme dan tanpa mengembuskan nyawa AC: Apakah ini merupakan kata yang tepat? Dan apakah
baru kepada imajinasi demokratis. neoliberalisme merupakan persoalan sesungguhnya? Apakah
ia merupakan kata yang tepat? Dalam bahasa Inggris dan
Dengan cara yang ideal-tipikal, mari kita katakan saja bahwa Prancis, konvivialitas ialah seni menyantap makanan bersama
ideologi neoliberal ditata berdasarkan enam proposisi berikut: teman-teman dan meluangkan waktu yang menyenangkan
1) Tidak ada masyarakat, hanya ada individu. 2) Ketamakan bersama-sama. Kata konvivialitas karenanya mempunyai
itu baik. 3) Semakin kaya suatu masyarakat, semakin baik suatu konotasi yang agak “menyenangkan” (nice), yang
masyarakat bersangkutan, karena semua akan diuntungkan menjauhkan sebagian kalangan yang berpotensi menjadi 6
dengan efek trickle-down (menetes ke bawah). 4) Satu-satu- pendukung. Namun, kami tidak dapat memikirkan istilah yang
nya modus koordinasi yang didambakan di antara subjek-sub- lebih baik untuk suatu filosofi hidup bersama (konvivialitas)
jek manusia adalah pasar bebas, termasuk pasar finansial yang dapat membantu kami untuk menanyakan bagaimana
serta spekulatif yang meregulasi dirinya sendiri. 5) Tidak ada orang-orang dapat dan perlu bekerja sama dengan “saling
batas-batas. Semakin banyak pasti berarti semakin baik. 6) beroposisi tanpa menyembelih satu sama lain” (sebagaimana
Tidak ada alternatif. Yang mengherankan adalah bahwa tidak kata-kata Mauss). Apakah ini merupakan persoalan yang
ada di antara proposisi ini yang mempunyai konsistensi teore- tepat? Beberapa ilmuwan yang kami hubungi menolak untuk
tis maupun empiris nyata. Meskipun demikian, kita tak yakin menandatangani dan mengatakan bahwa persoalan pokok hari
dapat melawan mereka dengan apa. ini bukanlah hegemoni neoliberalisme melainkan kebangkitan
populisme. Populisme memang merupakan suatu dampak
SH: Bagaimana Anda menjelaskan hal ini? dari hegemoni neoliberal, merupakan sisinya yang lain, kalau
dapat kita katakan begitu. Seseorang hanya perlu membaca
AC: Jikalau kita tetap tidak berdaya di hadapan neoliberalis- ulang The Great Transformation karya Karl Polanyi untuk dapat
me, itu karena ideologi-ideologi politik besar yang kita warisi: diyakinkan mengenai hal ini.
liberalisme, sosialisme, komunisme, anarkisme (dan yang
kita kombinasikan sesuai dengan keinginan kita) tidak dapat SH: Apa asas-asas dasar konvivialisme?
menangani lagi persoalan-persoalan yang kita hadapi hari ini.
Setidaknya terdapat tiga alasan untuk ini: 1) Semua ideolo- AC: “Konvivialisme” bukan sekadar suatu penanda kosong,
gi ini, setidaknya varian utamanya, didasarkan pada premis suatu simbol harapan. Bagi saya, saya lega dengan kenyata-
bahwa manusia pertama dan utamanya merupakan makhluk an bahwa sosok cendekiawan yang sangat beragam—yaitu
yang membutuhkan, dan konflik di antara mereka disebabkan mereka yang merupakan sumber inspirasi liberal atau sosialis
oleh kelangkaan material, yang berujung pada deduksi pemi- bagi sebagian, inspirasi komunis atau anarkis untuk yang lain,
kiran bahwa hal pertama yang paling penting ialah mempro- belum lagi mereka yang mempunyai tradisi-tradisi keagamaan
duksi lebih banyak lagi. 2) “Jalan keluar” ini bisa masuk akal yang berbeda-beda–dapat menyepakati lima nilai atau prinsip
sepanjang alam tampak tak ada habis-habisnya dan dapat paripurna yang tidak dapat saya rinci di sini: asas-asas alam
dieksploitasi selamanya (sepanjang kita tidak terancam stag- bersama, kemanusiaan bersama, sosialitas bersama, individu-
nasi sekuler [suatu kondisi di kala dalam ekonomi berbasis asi yang sah, serta oposisi kreatif (“untuk bekerja sama dengan
pasar terjadi pertumbuhan yang tak berarti] sebagaimana saling beroposisi tanpa menyembelih satu sama lain”). Keli-
didiagnosis oleh banyak ekonom). Kita sekarang tahu bah- ma asas ini membentangkan ruang aksiologis bersama yang
wa kenyataannya tidaklah demikian. 3) Dalam memandang membatasi ranah dari pilihan politik sah yang dimungkinkan.
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
Masing-masing saling memperkuat. Namun kesemuanya dile- sesuatu seperti Majelis Dunia untuk Kemanusiaan Bersama,
takkan dalam keutamaan yang dapat dikatakan kategoris: yak- melibatkan perwakilan dari masyarakat sipil, kawula filsafat,
ni kefasihan yang mutlak yang menentang pemborosan dan apa yang dinamakan ilmu “pasti”, ilmu-ilmu humaniora ser-
kepongahan. Kemanusiaan tidak punya banyak waktu untuk ta sosial, dan bagian dari berbagai arus etis, spiritual, dan
belajar bagaimana mengendalikan kecenderungannya untuk religius yang menautkan dirinya dengan asas-asas konvivia-
pongah. Barangkali tugas mendesak dari sosiologi ialah meno- lisme. Buat saya, nampaknya ISA (Asosiasi Sosiologi Inter-
longnya untuk mempelajari hal tersebut. nasional) dapat memainkan peranan penting di sini.

SH: Apakah sosiologi Anda merupakan panggilan untuk SH: Sudahkah refleksi dalam manifesto ini dicermati fa-
menautkan sosiologi dengan filsafat moral? edah/validitasnya untuk negara-negara Selatan Global?
Sudahkah penelitian dilakukan di negara-negara terse-
AC: Di antaranya, ya. Saya tidak dapat memperlakukan kar- but?
ya klasik sosiologi, Marx, Tocqueville, Weber, Durkheim, dan
lain-lain selain sebagai karya filsuf moral dan politik, kendati AC: Saya akan menjawab, ya dan tidak. Ya, karena banyak
dalam kategori yang agak khusus. Filsuf yang, berbeda de- dari penandatangan datang dari apa yang Anda katakan se-
ngan Hobbes atau Rousseau (yang bilang: “Mari kita kesam- bagai negara-negara Selatan Global dan karena sejumlah ka-
pingkan semua fakta”), peduli terhadap fakta dan kesejarah- wan dari Selatan sudah terlibat dengan inisiatif konvivialisme
annya. Mereka juga peduli terhadap antropologi. Bagaimana sejak Manifesto (2013) pertama. Dan tidak, sayangnya, kare-
kita dapat memahami masa kini tanpa melihat apa yang ma- na kebanyakan dari kerja penulisan dan penyusunannya dila-
sih tersisa dari bentuk sosial di masa silam? Karenanya ke- kukan di Utara. Langkah yang penting untuk diambil sekarang
tertarikan saya dengan Marcel Mauss, yang memperlihatkan adalah pengambilalihan dan pengayaan dari refleksi konvi-
kepada kita bagaimana masyarakat awal mula menata diri vialis oleh mereka yang di Selatan. Terjemahan kini tengah
untuk mendistribusikan pengakuan kepada anggota-anggota- dilakukan ke bahasa Portugis dan Spanyol (selain Inggris, Jer-
nya sesuai dengan pemberian atau partisipasi para anggota man, Italia, dan Jepang), dan teman-teman diharapkan akan
dalam apa yang disebut oleh tradisi fenomenologi sebagai membawanya ke Argentina, Brasil, Meksiko tetapi juga, saya
donasi. Suatu bidang dimana mana merupakan bentuk peng- harap, India, Afrika, dan lain-lain. Terjemahan ke bahasa Arab
ungkapan yang dikenal terbaik. Tanpa adanya dimensi filsafat akan sangat penting untuk berbagai alasan. Namun, intinya
moral ini, karya klasik tidak akan berbicara kepada kita dan begini. Saya akan mengatakan bahwa Manifesto Kedua mele-
tidak akan menarik perhatian kita. Suatu sosiologi yang ingin takkan dasar untuk konsensus pasca-neoliberal dalam isu-isu
membatasi dirinya pada keinginan untuk menemukan fakta— ekologis, ekonomi, dan politik penting. Ini sudah bagus. Teta- 7
sebuah tugas yang tak berujung (fakta yang mana? bagaima- pi, masih diperlukan banyak kerja untuk mengintegrasikan se-
na? mengapa?)—akan menjadi kering dan membuat dirinya mua perdebatan yang dibawa oleh perspektif pascakolonial,
menjadi tidak berarti. gender, subaltern, serta budaya. Ini akan menjadi Manifesto
Konvivialis Ketiga (yang akan membutuhkan pembaruan lagi
SH: Di antara para penggerak moral terdapat otoritas pada akhirnya), atau apa yang dapat kita katakan sebagai
keagamaan. Apakah Anda berencana untuk berdiskusi/ Suplemen untuk Manifesto-manifesto Konvivialis. Dan di sini
berkolaborasi dengan mereka? kontribusi dari negara-negara Selatan tak bisa digantikan.

AC: Keyakinan saya adalah bahwa satu-satunya kesempat- SH: Apakah Anda optimistis dengan penyebaran konvi-
an kita untuk menghindari bencana–ekologis, ekonomis, vialisme?
finansial, sosial, politik dan moral–yang mengancam kita,
ialah kesadaran global akan betapa mendesak dan urgen- AC: Saya melihat Manifesto Konvivialis Kedua meletakkan
nya isu-isu yang tengah diperjuangkan. Terhadap kerusakan dasar dari filsafat politik yang sekarang sangat kita butuhkan.
yang diakibatkan oleh kapitalisme finansial dan spekulatif Namun filsafat politik tidak dengan sendirinya berujung pada
yang sekarang dominan (Anda tentu sudah menangkap suatu kebijakan. Untuk melangkah lebih jauh, kini diperlukan
bahwa saya tidak mengatakan apa pun tentang kapitalisme “para wirausahawan politik” untuk membawanya dan mem-
pada umumnya…) kita mesti berhasil memobilisasi pen- perlihatkan di setiap negara secara konkret apa yang hampir
dapat umum mayoritas di sebanyak mungkin negara. Saya setiap orang (karyawan biasa, pekerja prekariat, pedagang
tidak mengatakan bahwa hal ini akan mudah atau bahwa kecil serta wirausahawan, penduduk yang terpisah, dll.) bisa
kita mempunyai peluang besar untuk berhasil, namun sudah dapatkan dari konvivialisme. Jika, dalam setiap kategori sosial
ini, lebih banyak orang mulai berpikir kepada dirinya sendi-
jelas bahwa kita tak akan berhasil tanpa dukungan otoritas
ri dan saling berkata “saya adalah seorang konvivialis,” kita
keagamaan. Inilah mengapa Manifesto Kedua mengutip cu-
akan memiliki peluang untuk menghindari malapetaka yang
kup panjang pernyataan dari sebuah deklarasi, Human Fra-
menanti kita.
ternity for World Peace and Living Together, yang ditandata-
ngani bersama pada 4 Februari 2019 oleh Paus Francis atas
SH: Terima kasih, Alain. Saya berharap yang terbaik un-
nama umat Kristen dan oleh Imam Besar al-Azhar (Mesir),
tuk Manifesto Konvivialis Anda.
Ahmad al-Tayyeb, atas nama umat Muslim. Dan saya tidak
melihat alasan mengapa otoritas moral Protestan, Buddha, Seluruh korespondensi ditujukan kepada:
Yahudi, dan yang lainnya tak dapat dihubungkan dengannya. Alain Caillé <alaincaille90@gmail.com>
Sari Hanafi <sh41@aub.edu.lb>
Mungkin kita perlu mencoba untuk selekasnya mendirikan

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


PROTES DAN GERAKAN

> Perkembangan
Global
dan Gerakan Lokal
oleh Johanna Grubner, Universitas Johannes Kepler, Austria dan Asisten Editor Dialog Global

S
ebelum berjangkitnya Covid-19 dan diterap- an mengenai gerakan spontan dan non-partisan ini yang
kannya karantina wilayah pada ruang gerak menantang pemahaman sosiologis kita mengenai organi-
dan hak berkumpul, banyak negara di seluruh sasi, arsitektur, dan keberhasilan tindakan politik kolektif
dunia menyaksikan adanya peningkatan pro- dan refleksivitas.
tes sosial yang berwujud pawai dan demonstrasi. Pro-
tes-protes ini, terutama yang diekspresikan di jalanan, Setelah 40 tahun politik neoliberal dan protes berke-
mengangkat isu dan tuntutan yang berbeda-beda. Sim- panjangan di Cile, suatu kesadaran emansipatif berkem-
posium ini mencakup lima bagian yang mencerminkan bang di kalangan orang Cile, yang memantik protes yang
bentuk-bentuk spesifik gerakan sosial tersebut di Leba- masif dan kreatif pada bulan Oktober 2019. Jorge Rojas
non, Irak, Prancis, Cile, dan Hong Kong. Hernández and Gunhild Hansen-Rojas menggambarkan
8
krisis sosial dalam negara yang diakibatkan oleh neolibe-
Simposium diawali dengan sebuah artikel oleh Ngai- ralisme, kesempatan historis unik yang dihadapi Cile, dan
Ling Sum, yang mengkaji protes-protes yang berlangsung protes-protes sosial yang mendorong munculnya seruan
di jalanan Hong Kong pada bulan Juni 2019. Sum me- untuk diadakannya referendum mengenai penyusunan
nafsirkan protes tersebut dari suatu sudut pandang Fou- suatu konstitusi yang baru.
cauldian dan memperlihatkan bagaimana, dalam kondisi
otoriter yang illiberal [tanpa kebebasan], protes tersebut Kami mengakhiri simposium ini dengan kajian Rima
berkembang menjadi suatu gerakan sosial, bagaimana Majed terhadap gerakan yang terjadi pada bulan Okto-
pergulatan tersebut dinyatakan penguasa melalui pe- ber 2019 di Irak dan Lebanon. Majed menganalisis ge-
ningkatan penerapan kontrol dengan jalan penggunaan rakan-gerakan ini dalam artian proses revolusioner dalam
kekerasan polisi secara tidak proporsional, dan bagaima- sistem politik yang dikenal sebagai consociational de-
na biopolitik afirmatif dari para pemberontak garis depan mocracy [demokrasi dalam masyarakat yang sangat ter-
memuncak dengan perlindungan nyawa dari (ancaman) kotak-kotak karena keragaman ideologi, kelas, etnisitas,
maut. agama, bahasa, wilayah]. Dalam pencarian “kita” yang
telah hilang, para aktor sosial harus tetap menempatkan
Pada bulan November 2018, protes oleh kaum Rompi fokus sosial dan politik mereka pada tuntutan akan kea-
Kuning muncul di seluruh Prancis, yang memprakarsai su- dilan sosial-ekonomi seraya menolak sistem pembagian
atu struktur dan praktik gerakan sosial yang baru. Dalam kekuasaan sektarian.
artikelnya, Michalis Lianos memberikan kita suatu wawas-

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


PROTES DAN GERAKAN

> Protes Hong Kong


2019-20:
Suatu Pandangan Neo-Foucauldian
oleh Ngai-Ling Sum, Universitas Lancaster, Inggris Raya

Para demonstran melindungi diri mereka dengan payung terhadap gas air mata polisi di Hong Kong, 2019. Foto oleh Joe Lee.

P
rotes Hong Kong pada Juni 2019 dipicu oleh kehidupan Satu Negara di negara Tiongkok daratan yang ber-
RUU Ekstradisi yang, jika disahkan, akan me- daulat. Contohnya mencakup peluncuran legislasi pro-Tiong-
mungkinkan pemulangan para warga atau pe- kok yang dimulai dengan Pasal 23 dari RUU anti-subversi
ngunjung Hong Kong ke Tiongkok daratan untuk pada tahun 2003 hingga RUU Lagu Kebangsaan [Tiongkok]
menjalani tuntutan pidana yang menggunakan sistem rule pada tahun 2019. Langkah-langkah ini disertai dengan diku-
by law [memerintah di atas hukum] (dan bukan rule of law ranginya unsur-unsur demokrasi Hong Kong, seperti penolak-
[tak seorangpun berada di atas hukum]). Ini memicu keta- an pemilihan Kepala Eksekutif secara langsung pada tahun
kutan warga setempat terhadap hilangnya “otonomi tingkat 2015 dan diskualifikasi enam legislator pro-demokrasi dari
tinggi” Hong Kong yang ada di dalam kerangka Satu-Negara- jabatan yang dipegang pada tahun 2017. Perambahan seper-
Dua-Sistem. Yang terakhir ini dijamin oleh Deklarasi Bersama ti itu oleh denyut kehidupan Satu-Negara semakin ditekankan
Tiongkok-Inggris tahun 1984 dan Undang-Undang Dasar Ti- dengan dipercepatnya peluncuran RUU Ekstradisi 2019. Bah-
ongkok 1990 ketika Hong Kong dikembalikan ke Tiongkok da- kan pemerintahan SAR, dengan dukungan dari pemerintah
ratan sebagai Daerah Administratif Khusus (SAR) pada tahun pusat Tiongkok, melangkahi pengawasan legislatif yang lazim
1997. Di bawah kerangka ini, Hong Kong memperoleh kekua- dilakukan pada tahap komite dan membawa RUU tersebut
saan eksekutif dan legislatif, peradilan independen, serta hak langsung ke legislatif pro-Tiongkok untuk memperoleh per-
atas seorang Kepala Eksekutif yang ditunjuk oleh pemerintah setujuan. Menghadapi urgensi seperti itu, pertama-pertama
pusat berdasarkan pemilihan atau konsultasi yang diadakan satu juta, dan kemudian dua juta orang berpartisipasi dalam
di tingkat lokal. demostrasi damai, masing-masing pada tanggal 9 dan 16
Juni. Karena lambatnya tanggapan-tanggapan resmi dan ada-
Sejak tahun 2003, ketakutan akan hilangnya otonomi ini nya tindakan brutal polisi, protes-protes tersebut berlangsung
semakin meningkat dengan semakin merambahnya denyut terus secara teratur. Para pemrotes memiliki lima tuntutan,

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PROTES DAN GERAKAN

yaitu: pencabutan RUU Ekstradisi; penghentian penggambar- Tabel 2: Bentuk Protes dengan Cara Damai dan dengan Cara Paksa
an demonstran sebagai “perusuh”; pemberian amnesti untuk
semua pemrotes yang ditangkap; dilakukannya penyelidikan Sifat Protes Contoh
independen terhadap kebrutalan polisi; dan pemberian hak
Demonstrasi, rantai manusia,
pilih universal untuk pemilihan Kepala Eksekutif dan Dewan menyanyikan lagu/berkumpul di
tempat umum, membuat poster/
Legislatif Hong Kong. RUU itu akhirnya ditarik kembali pada Cara Damai pertanyaan, Tembok/Dinding
tanggal 4 September 2019. Namun, karena kebrutalan polisi Lennon, advokasi Internasional, dsb.
yang berulang dan penolakan Ketua Eksekutif untuk meme-
nuhi empat tuntutan lainnya dari para pemrotes (lihat Tabel Kaleng semprot, obor laser,
bentrokan di jalan, bom bensin,
1), perlawanan berubah menjadi suatu gerakan sosial. barikade, pelecehan terhadap
Cara Paksa pribadi/publik, pelemparan batu
bata, pembakaran gerai komersial
Dalam menganalisis protes ini sebagai suatu gerakan sosi- pro-Tiongkok, pendudukan
al, makalah ini menerapkan perspektif neo-Foucauldian yang universitas, dst.
berfokus pada biopolitik kehidupan/kematian yang berdaulat.
Bagi Foucault, penguasa yang berdaulat melihat dirinya me- lebih keras dengan menggunakan gas air mata, penangkapan
miliki hak untuk memerintah suatu wilayah dan terlibat da- sewenang-wenang/paksa, pemukulan brutal, water cannon
lam biopolitik kehidupan/kematian untuk mempertahankan kimiawi, dan bahkan tembakan-tembakan senjata api. Me-
keamanan/keselamatannya sendiri. Tingkat kedaulatan ter- reka telah menyusupkan mata-mata dan menyebut pemrotes
sebut berbeda-beda di masyarakat modern dan hal tersebut sebagai “kecoak-kecoak” yang dapat dibasmi untuk menjaga
lebih terlihat dalam konteks otoriter iliberal dibandingkan de- keamanan. Kondisi ini merosot ke dalam skenario “kekerasan
ngan yang demokratis. Dengan dimulainya denyut kehidupan yang menghasilkan lebih banyak kekerasan” dan para pem-
Satu-Negara di Hong Kong, pemerintahan SAR terlibat dalam rotes mulai mengalami ketakutan/keputusasaan baik bersifat
pemerintahan bersama dengan rezim satu partai Tiongkok pribadi maupun publik.
daratan dalam menjaga stabilitas/keamanan Hong Kong. Para
pemrotes Hong Kong terpinggirkan dari kekuasaan-bersama Para pemrotes garis depan melawan dengan mempersenja-
otoriter ini dan hanya punya sedikit ruang untuk bermanu- tai diri untuk melindungi nyawa mereka dalam menghadapi
ver. Biopolitik perlawanan mereka dengan demikian mengan- kekerasan polisi yang tidak proporsional maupun rasa takut
dalkan para pemberontak garis depan yang mempersenjatai mereka akan masa depan–mereka sendiri, dan masa depan
nyawa mereka sampai (nyaris) mati; dan para pendukung Hong Kong. Penolakan mereka untuk dipindahkan mem-
di belakang yang menegaskan perlindungan bagi kehidupan berikan suatu lahan yang subur bagi pertumbuhan identitas
para pemberontak dari ancaman (mendekati) kematian. Hong Kong. Beberapa pemberontak siap untuk mengorban- 10
kan nyawa mereka karena mereka ingin mempertahankan/
> Biopolitik pemberontak: Mempersenjatai menyelamatkan kehidupan otonom Hong Kong sebagaimana
hidup sampai (nyaris) mati diatur dalam [kerangka] Dua-Sistem. Dalam pertempuran
laksana zona-perang melawan polisi, beberapa orang bahkan
Dalam menghadapi meningkatnya denyut kehidupan telah menaruh surat-surat wasiat mereka (dan catatan-catat-
Satu-Negara yang berdaulat di Tiongkok daratan dan terpi- an yang tidak terkait bunuh diri) dalam ransel-ransel mere-
cunya protes 2019 akibat hal tersebut, polisi (dan hukum) ka. Refleksi-refleksi pribadi tersebut termasuk “Menyerahkan
memainkan peran berdaulat dalam biopolitik [dengan cara]: hidup demi Masyarakat Hong Kong,” “Membela Hong Kong
a) melemahkan keberlangsungan protes di jalanan; b) me- dengan Darahku,” dan “Mati demi Kebebasan,” Cara-cara
nimbulkan rasa takut melalui penangkapan, penuntutan, dan mempersenjatai hidup ini dalam biopolitik pemberontak Hong
persidangan; dan c) mencederai secara fisik melalui kekeras- Kong dibingkai dengan penuh semangat dalam arti harapan/
an yang tidak proporsional. Dengan sikap pemerintah pusat ketakutan, kejutan, kemarahan, air mata, darah, dan (nyaris)
Tiongkok yang mengutuk demonstran sebagai “mirip teroris,” kematian. Perlawanan melibatkan biopolitik trauma psikolo-
dan sikap Kepala Eksekutif Hong Kong yang tidak menanggapi gis, pengorbanan diri, ketakutan akan cedera fisik, penang-
lima tuntutan mereka (lihat Tabel 1), protes telah berubah kapan, penahanan, penuntutan, pemenjaraan, penghilangan,
dari cara-cara yang damai menjadi yang lebih memaksakan/ dan bunuh diri.
menggunakan cara-cara kekerasan (lihat Tabel 2). Polisi anti
huru hara, dengan dukungan Ketua Eksekutif, telah bereaksi > Biopolitik afirmatif: Perlindungan hidup
dari (nyaris) kematian
Tabel 1: Lima Tuntutan Pemrotes Hongkong, 2019
Biopolitik pemberontak para pemrotes mengundang upa-
Cabut Rancangan Undang-Undang Ekstradisi
ya afirmatif untuk melindungi kehidupan. Para protagonis
yang berasal dari Gerakan Payung tahun 2014 sebelumnya
Hentikan penyebutan para demonstran sebagai perusuh mengetahui bahwa para pemimpin [gerakan] dapat dituntut
dan dipenjara. Pengalaman ini memberi sumbangan pada
Keluarkan amnesti bagi semua pemrotes yang ditangkap
gerakan saat ini yang bekerja tanpa seorang pemimpin for-
Lakukan penyelidikan independen terhadap kebrutalan polisi mal. Gerakan ini menggunakan strategi tanpa pemimpin
Berikan hak pilih pada seluruh warga untuk pemilihan Kepala dan menerapkan taktik “menjadi air” dan saling membantu.
Eksekutif dan Dewan Legislatif Hong Kong Hal ini difasilitasi oleh penggunaan aplikasi-aplikasi Internet
seperti Telegram dan Airdrop untuk berbagi informasi dan

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PROTES DAN GERAKAN

Demonstrasi massa di Hong Kong pada tahun 2019. Foto oleh Virginia Pak.

mengoordinasikan aksi-aksi/berbagai keputusan di antara Para penyokong Hong Kong bergandengan tangan dengan
mereka sendiri. diaspora/para pendukung untuk melakukan advokasi inter- 11
nasional dan diplomasi antar-masyarakat yang menargetkan
Gerakan ini didanai dari sumbangan simpatisan tanpa ikat- komunitas-komunitas lokal, legislatif nasional, media global,
an (cloud funding) dan diperkuat oleh kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi internasional untuk “Berdiri bersa-
yang saling membantu lintas pekerjaan, generasi, gender dan ma Hong Kong” dalam perjuangan ini.
ras. Para pendukung ini berkumpul untuk melindungi nyawa
para pemberontak dari (nyaris) kematian. Satu contohnya
> Catatan Penutup
adalah kampanye Lindungi Anak-anak yang dimulai oleh ke-
lompok “rambut perak” (warga usia lanjut) untuk mewaspadai
dan melindungi anak-anak muda yang berada di garis de- Makalah ini menggunakan pendekatan neo-Foucauldian un-
pan. Beberapa orang memilih untuk berdiri di antara polisi tuk mengupas protes Hong Kong tahun 2019-20. Mengingat
anti huru-hara dan orang-orang di garis depan; sementara hal itu terjadi dalam kondisi-kondisi yang otoriter iliberal dari
yang lain memegang plakat dengan pernyataan seperti “Ja- kekuasaan berdaulat-bersama antara pemerintah SAR Hong
ngan Tembak Anak-Anak Kami.” Aksi-aksi perisai kehidupan Kong dan rezim satu partai Tiongkok daratan, perspektif bio-
ini juga ditopang oleh rantai pasokan biopolitik yang menyedi- politik berdaulat penting dalam memahami protes ini. Ini me-
akan sumbangan, makanan, air, masker wajah (untuk perlin- nyoroti peristiwa pada tahun 2019 ketika makin digulirkannya
dungan identitas/keselamatan), payung, perlindungan data, kehidupan Satu-Negara di Hong Kong disertai oleh penolakan
transportasi gratis, bantuan medis, perawatan sosial, pena-
dari beberapa warga negara Dua-Sistem untuk menyerahkan
sehat hukum, dan rumah-rumah terbuka untuk menampung
“otonomi tingkat tinggi” mereka. Perjuangan Satu-Negara-
orang-orang garis depan.
Dua-Sistem ini diungkapkan melalui semakin meningkatnya
penegasan kontrol kedaulatan dengan menggunakan keke-
Biopolitik afirmatif lainnya termasuk: a) membangun rantai
rasan polisi secara tidak proporsional. Ini ditanggapi para
manusia sepanjang tiga puluh mil di kedua sisi Pelabuhan
pemrotes dengan biopolitik pemberontakan hidup/mati yang
Hong Kong untuk melambangkan keinginan akan kebebas-
berdampingan dengan tindakan-tindakan biopolitik afirma-
an; b) menyelenggarakan perkabungan umum bagi mereka
tif dari pendukung dalam perjuangan politik penggeseran di
yang meninggal untuk memfasilitasi penyembuhan jiwa ko-
Hong Kong ini.
munal sekaligus pembaharuan komitmen; c) menyelesaikan
dan merekam lagu-lagu baru seperti Glory to Hong Kong Seluruh korespondensi ditujukan kepada Ngai-Ling Sum
dalam waktu lima hari untuk mendorong semangat juang <n.sum@lancaster.ac.uk>
dan menyatukan gerakan; dan d) mendirikan serikat-seri-
Ucapan Terima Kasih
kat buruh baru dan dukungan-dukungan untuk pemilihan Saya mengucapkan terima kasih kepada Brigitte Aulenbacher, Bob Jessop, Vir-
umum guna mengkonsolidasikan energi protes jalanan. ginia Pak, Joe Lee dan Lancaster Stands With Hong Kong Group atas dukungan
Praktik-praktik peningkatan denyut kehidupan yang serupa mereka dalam penulisan makalah ini dan penyediaan foto-foto.

dapat ditemukan secara (lintas-)lokal dan (lintas-)nasional.

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


PROTES DAN GERAKAN

> Politik
Eksperiensial
1
dan Rompi Kuning
oleh Michalis Lianos, Universitas Rouen, Perancis

12

Kehadiran sejumlah besar polisi pada demonstrasi di Paris pada tahun 2019. Foto oleh Michalis Lianos.

G
erakan “Rompi Kuning” tiba-tiba muncul kan pemilihan presiden dan parlemen di Prancis, dan se-
tanpa diduga. Masyarakat Prancis sangat orang Presiden yang belum pernah terpilih untuk jabatan
tidak menyadari potensi dari gerakan sema- manapun sebelumnya. Harapan untuk perbaikan tinggi
cam itu. Sudah diketahui khalayak umum dan demikian pula kekecewaan yang mengikutinya.
bahwa lembaga-lembaga politik dan media yang mapan
cenderung tidak berpihak pada gerakan ini. Hal ini bu- Gerakan ini muncul di ruang publik nasional pada 17
kanlah sesuatu yang mengherankan karena kelas bawah November 2018. Dua minggu kemudian ia menjadi be-
kulit putih selama ini dipandang sebagai pembatas yang rita utama global. Selama waktu itu, transformasi yang
tumpul di antara minoritas-minoritas ras yang tersegre- spektakuler telah berlangsung. Dari percikan awal terkait
gasi dan berbagai lapisan kelas menengah. Yang menge- dengan pajak bahan bakar, para Rompi Kuning dengan
jutkan adalah bahwa gerakan spontan dan non-partisan cepat bergerak maju mempertanyakan seluruh arsitektur
muncul dan menerobos arsitektur stratifikasi politik yang politik masyarakat kontemporer. Mereka sekarang me-
mapan dalam masyarakat pascaindustri. Ini tentu terka- nuntut ditetapkannya referendum yang diprakarsai warga
it dengan konjungtur yang langka dari partai politik baru sebagai alat untuk memberikan kontrol sepenuhnya ke-
(“La République En Marche”) yang sekaligus memenang- pada “rakyat” atas keputusan penting di semua bidang

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PROTES DAN GERAKAN

dan praktik gerakan sosial. Berbagai aspek orisinal mere-


ka menantang serangkaian asumsi tentang sifat, organi-
sasi, dan keberhasilan aksi politik kolektif. Secara singkat
saya akan menyentuh lima poin yang berjenjang untuk
menggambarkan minat sosiologis dari inovasi-inovasi itu:

1. Penolakan semua hubungan dengan


partai politik dan gerakan-gerakan yang
terkait dengannya

Bagian yang paling mengesankan dari fenomena ini


adalah spontanitasnya. Para Rompi Kuning tidak berkum-
pul dalam suatu pendekatan atau teori politik tertentu.
Mereka bahkan tidak memiliki suatu perspektif politik
bersama yang longgar. Walau begitu, mereka secara na-
luriah merasa bahwa semua struktur politik yang telah
“diformat” tidak dapat dipercaya. Siapapun yang meme-
gang atau mencari kekuasaan, di mata mereka adalah
korup, dapat melakukan korupsi atau, paling tidak, ter-
tarik untuk mengutamakan kepentingannya sendiri, dan
bukan kepentingan “rakyat”. Ini bukan mau mengatakan
bahwa mereka bergerak menuju “populisme.” Sebalik-
nya, mereka tidak hanya mengecam otoriterisme tetapi
juga hirarki di antara gerakan. Mereka segera menjadi
komunitas individu-individu yang erat, sebuah “keluar-
ga” sebagaimana mereka sering menyebut diri mereka,
orang-orang yang dengan cemburu menjaga hak mereka
untuk memutuskan secara terpisah setiap masalah ke-
tika mereka setuju atau tidak. Mereka secara spontan 13
menghindari kerangka atau platform sosiopolitik tertentu.

2. Keragaman Ideologi

Gerakan-gerakan sosial dikenal karena kerawanan me-


reka terhadap homogenitas ideologi. Sementara kete-
Seorang demonstran menyatakan sikapnya, Paris, 2019. gangan dan antagonisme selalu muncul dalam sebuah
Foto oleh Michalis Lianos. gerakan, biasanya hampir diterima begitu saja, bahwa
ketegangan-ketegangan itu akan berputar-putar di seki-
pemerintahan. Pada saat yang sama, mereka menyata- tar kendali untuk mempersatukan kerangka ideologis dan
kan bahwa mereka adalah “rakyat” dan bahwa mereka tindakan-tindakan yang menjadi konsekuensinya. Para
telah dihina dan diam-diam hidup hampir dalam kemis- Rompi Kuning sekali lagi merupakan pengecualian yang
kinan, tidak dipandang oleh “elit,” bahkan ketika mereka mencolok dari hukum homogenitas itu. Mereka tidak ha-
telah hadir di tengah jantung masyarakat Prancis. Pera- nya tidak bertemu dalam ideologi politik tertentu teta-
pi pada waktu yang sama mereka berhasil membangun
saan berkaitan dengan legitimasi sosial itu terutama di-
fondasi pluralis untuk tuntutan mereka. Hal itu menjadi
perkuat oleh representasi diri mereka sebagai “apolitis”
mungkin karena mereka dengan tegas menjauhkan par-
dan “cinta damai” karena sebagian besar dari mereka
tai politik dari gerakan mereka dan karena mereka secara
tidak pernah berpartisipasi dalam demonstrasi sebelum-
spontan menerima hidup berdampingan satu sama lain,
nya dan bersikap acuh tak acuh atau memusuhi partai
walaupun mereka sering sangat berbeda pendapat ten-
politik. Oleh karena itu mereka terkejut dan tersinggung tang isu-isu spesifik. Penjelasan bersifat eksperiensial.
ketika berhadapan dengan penindasan dengan keke- Mereka berada “dalam masalah yang sama” dan yang
rasan, sebab mereka menganggap diri mereka sebagai penting adalah persamaan dari tujuan mereka dan kei-
warga negara yang taat hukum yang untuk pertama kali nginan untuk mengubah kondisi itu. Penjelasan mereka
menggunakan hak mereka untuk protes. untuk kondisi itu mungkin beragam tetapi mereka sela-
lu berhadapan dengan sistem di mana yang kuat tidak
Selain dari signifikansi gerakan protes mereka, para cukup menghormati “rakyat” untuk menjamin kehidupan
Rompi Kuning telah memulai tahap baru dalam struktur yang layak bagi mereka.

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PROTES DAN GERAKAN

3. Arsitektur dan Otonomi Neuronal masyarakat kontemporer harus berubah. Mereka menun-
tut diterapkannya referendum yang diprakarsai warga di
Gerakan ini mengorganisasikan diri di sekitar sebagian setiap bidang. Mereka akan memutuskan, dan para “elit”
kelompok-kelompok yang tumpang tindih yang muncul hanya akan melaksanakan keputusan mereka.
baik secara daring atau secara spasial. Setiap peserta ter-
libat dalam diskusi-diskusi, debat-debat, pertemuan-per- 5. Toleransi terhadap Ketidakpastian
temuan, dan aksi-aksi protes baik melalui satu atau le-
bih kelompok daring, atau satu atau lebih diskusi sampai Kita hari ini (23 Februari, 2020) berada di minggu ke-67
tuntas (roundabout). Perkembangan struktur neuronal ini dari gerakan kaum Rompi Kuning. Tidak diragukan lagi ini
yang meliputi Prancis secara keseluruhan (termasuk wila- adalah gerakan paling lama dari protes politik yang men-
yah kolonialnya yang terpencil) adalah sifat vital dari para cakup semua bidang dalam sejarah saat ini. Para Rompi
Rompi Kuning. Kesadaran mereka tentang otonomi indi- Kuning tidak pernah memiliki sebuah utopia spesifik yang
vidu yang ditawarkan oleh Internet tercermin dalam pilih- mereka kejar dan rencana politik khusus untuk diimple-
an mereka terhadap diskusi sampai tuntas sebagai titik mentasikan. Sebaliknya, mereka tetap terbuka secara tim-
konvergensi komunitas. Premis konseptual dalam kedua bal balik tentang prioritas dan gagasan pluralis mereka. Itu
kasus itu adalah bahwa titik persimpangan yang otonom memungkinkan mereka untuk mencapai tingkat refleksivi-
menjamin bahwa hanya jaringanlah yang memegang keku- tas kolektif yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mere-
asaan. Tidak ada atasan yang memerintah dan tidak ada ka fokus pada kemajuan menuju perubahan politik secara
bawahan yang melaksanakan. keseluruhan, daripada merebut bagian kekuasaan dalam
sistem yang mapan. Dengan melakukan itu, mereka tidak
4. Demokrasi Langsung keberatan dengan ketidakpastian dari hasilnya. Seperti
yang biasanya mereka katakan ketika saya mewawancarai
Secara alamiah, karakteristik-karakteristik ini memben- mereka, “Kita harus melanjutkan. Kami akan melihat apa
tuk fondasi simbolis yang diarahkan pada pemerintahan yang dihasilkan gerakan ini.”
di mana partisipasi yang konstan dan setara dipandang
sebagai prasyarat daripada sebuah tujuan utopis. Secara Meskipun tidak banyak, beberapa pertemuan, pawai,
mengesankan, suatu gerakan para pengunjuk rasa yang dan protes para Rompi Kuning berlanjut di berbagai tem-
berpendidikan menengah, kelas bawah, baru pertama pat di seluruh Prancis. Semua orang bertanya-tanya apa
kali melakukan protes, segera menegaskan bahwa sis- dampak jangka panjang dari gerakan itu. Bagaimanapun 14
tem partisipasi dan keputusan yang representatif sudah juga, satu kesimpulan dapat ditarik dengan aman. Para
usang dan berbahaya. Mereka menggunakan dua cara Rompi Kuning telah membuktikan bahwa sebuah tingkat-
yang kuat untuk mengekspresikan pernyataan itu. Perta- an baru refleksivitas politik kolektif dimungkinkan. Mere-
ma, mereka melarang representasi gerakan oleh siapa- ka telah membangun hubungan baru antara pengalaman
pun di tingkat mana pun. Mereka hanya memilih “jurubi- individu, komunitas, dan pemerintahan sebagai prasyarat
cara-jurubicara” hasil diskusi tuntas berdasarkan kasus demokrasi langsung berskala besar.
per kasus, meskipun ada tekanan besar dari semua lem-
1. Artikel ini didasarkan pada penelitian empiris yang ekstensif sejak Gerakan Rompi
baga politik untuk meminta mereka memilih wakil-wakil Kuning dimulai. Untuk analisis lebih lanjut silahkan melihat di sini, sini, atau sini.
yang tetap. Tidak pernah ada orang yang bisa berbicara
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Michalis Lianos
atas nama para Rompi Kuning, dan upaya apapun untuk <michalis.lianos@univ-rouen.fr>
melakukannya sama dengan mengkhianati gerakan. Ke-
dua, mereka memutuskan bahwa seluruh struktur politik

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


PROTES DAN GERAKAN

> Kebangkitan
Sosial
Melawan Ketidaksetaraan Neoliberal
oleh Jorge Rojas Hernández, Pusat Studi Air bagi Pertanian dan Pertambangan (CRHIAM),
Cile, dan Gunhild Hansen-Rojas, Universidad de Concepción, Cile

15

P
Memukul pot dan panci untuk menarik perhatian merupakan bagian rotes sosial saat ini di Cile (estallido social)
dari protes di Cile. Foto oleh Diego Correa/flickr.com. Hak tertentu secara kreatif disertai dengan grafiti, mural,
dilindungi.
musik, puisi, lagu, pertemuan-pertemuan dan
debat kolektif. Ketidakpuasan orang Cile yang
terakumulasi secara historis diekpresikan melalui suatu
bentuk estetika baru. Ketidakpuasan, kesewenang-wenang-
an sosial, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial selama ber-
puluh-puluh tahun telah dicela dalam slogan-slogan seperti:
“Cile telah bangkit!”, “….hingga martabat manusia menjadi
keseharian kita!”, “Cile akan mengubur neoliberalisme!”,

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PROTES DAN GERAKAN

“Aku sudah kehilangan rasa takutku!”, “Tidak ada lagi ke- partisipasi publik, masalah lingkungan dan kerentanan
sewenang-wenangan!”, “Hilangkan dana pensiun privat!”, terhadap perubahan iklim, maupun kelangkaan air dan
“Pasar tidak melindungi hak-hak sosial!”, “Kita tidak sedang sumber daya telah menghasilkan masalah tambahan
berperang!”, “Konstitusi baru!”, “Tidak akan ada kesepa- yang terkait dengan penyediaan pelayanan dasar.
katan politik tanpa kami perempuan!”, “Kami butuh demo-
krasi baru!”, “Pendidikan gratis untuk semua!”, “Hak atas Kebijakan privatisasi dan individualisasi menghilang-
air yang gratis dan publik!”, “Ketakutan terbesarku adalah kan makna dan menghasilkan ketidakpastian terhadap
ketika segalanya akan tetap sama!”, “Normalitas adalah masa depan. Hasilnya adalah protes dan kemunculan
masalahnya!”, “hak untuk hidup damai!” gerakan sosial baru: pada tahun 2006 dapat disaksikan
“protes pinguin”—gerakan siswa sekolah menengah yang
> Kebangkitan yang Menyakitkan menuntut perbaikan sistem pendidikan publik. Gerakan
siswa besar-besaran dan berpengaruh yang menuntut
Pada 18 Oktober 2019 Cile berubah. Kemarahan yang pendidikan gratis di tingkat universitas mulai terbentuk
terpendam telah dilepaskan dengan cara yang masif dan tahun 2011. Kedua gerakan itu memperoleh dukungan
kreatif. Saat ini, setelah protes berkelanjutan berlangsung besar dari sejalan dengan publik. Di tahun 2018, gerak-
selama empat bulan, semangat republikan baru sudah an “No+APF” yang melawan sistem privatisasi pensiun
bisa dirasakan, dan sudah tidak bisa diubah kembali. Se- mulai muncul. Gerakan etnik dan terutama representasi
telah 40 tahun, orang Cile menjadi sadar akan dampak dari komunitas Mapuche menuntut pengakuan terhadap
negatif dari keberlangsungan model neoliberal yang ber- mereka dalam konstitusi, pengembalian tanah mereka,
sifat merkantilis dan tidak diatur, yaitu: ketidaksetaraan dan otonomi tertentu sebagai minoritas etnik. Ada pula
sosial, privatisasi pelayanan dasar, pensiun, pendidikan, gerakan protes dan gerakan lingkungan baru melawan
layanan kesehatan, dan sumber daya alam. Pemerintah pembangunan megaproyek yang berdampak pada hi-
menanggapinya dengan menggunakan kekerasan polisi. langnya ekosistem dan habitat. Megaproyek Hidro-Aysen
Lebih dari 400 orang kehilangan penglihatan mereka ka- di Patagonia menjadi simbol terpenting gerakan ini. Di-
rena penggunaan senjata api, para perempuan telah di- tambah lagi, protes warga terhadap kebijakan lingkungan
perkosa. Penyiksaan dan penangkapan ribuan orang seca- bisa dilihat di apa yang dinamakan wilayah-wilayah yang
ra sewenang-wenang telah berlangsung. Komisioner PBB ditinggalkan (zonas de sacrificio) di kotamadya Quintero,
untuk Hak-hak Asasi Manusia dan organisasi internasional Puchuncaví, dan Coronel, yang sangat terkontaminasi
lain telah mengkonfirmasi bahwa pelanggaran hak-hak oleh tingkat kepadatan industrial yang sangat tinggi dan 16
asasi manusia secara besar-besaran telah berlangsung memiliki angka penyakit yang sangat tinggi. 2019 meru-
dan telah menyerukan kepada pemerintah Cile untuk ber- pakan pula tahun gerakan perempuan terhadap peleceh-
tindak secara proaktif. an seksual dan untuk kesetaraan gender. Contoh-contoh
ini menunjukkan bahwa masyarakat Cile secara bertahap
Kebangkitan masyarakat Cile tidaklah berlangsung se- telah tergerak, menyadari sisi-sisi gelap dari model yang
cara spontan, melainkan merupakan hasil dari sebuah selama ini disanjung, dan telah mulai mengorganisir se-
proses kompleks yang terbangun dari berbagai pengalam- cara proaktif dari bawah.
an negatif dan ketidakpuasan sosial. Setelah 40 tahun,
sistem neoliberal telah mengalami kejenuhan dan telah > Reformasi sosial dan kontrak/pakta
memuncak menjadi krisis, menyingkap secara terbuka sosial
kerusakan tak terpulihkan yang akan sangat mempersulit
negara untuk dapat bangkit kembali. Melalui protes dan Dalam situasi ini, Cile membutuhkan reformasi sosial
derasnya aliran informasi baru, suatu kesadaran emansi- besar-besaran untuk bisa menjadi negara kesejahteraan
patoris baru sedang berkembang di kalangan warga Cile. yang bisa memberi kompensasi untuk kekurangan yang
ada dan memenuhi tuntutan para pelaku protes. Suatu
> Ketidaksetaraan sosial dan ekologis dan himpunan dari berbagai macam organisasi sosial, Mesa
gerakan sosial de Unidad Social, telah menuntut suatu pakta sosial de-
ngan partisipasi aktif dari masyarakat sipil dengan slo-
Ketidaksetaraan sosial dan struktural di Cile tumbuh gan “tanpa keadilan sosial tidak akan ada perdamaian.”
lebih cepat daripada janji-janji pasar: upah rendah, pen- Pada 22 Desember 2019, mayoritas kotamadya di Cile
siun yang tidak manusiawi, privatisasi sistem kesehatan berhasil menyelenggarakan suatu survei warga terkait
dan pendidikan dan disertai kenaikan biaya, kerentanan masalah-masalah mendesak yang dihadapi masyarakat,
pekerjaan, pelayanan dasar yang terlalu mahal dan dipri- di mana lebih dari 2.5 juta penduduk Cile berpartisipasi
vatisasi, biaya hidup yang sangat tinggi, dan pemusatan aktif dengan hasil sebagai berikut: 91.3% menginginkan
kekayaan secara ekstrem. Di samping itu, generasi muda suatu konstitusi baru; 89.9% bersedia berpartisipasi da-
mengalami kesulitan untuk bisa masuk dalam pasar ker- lam suatu referendum pada bulan April 2020; sebagai
ja, masih adanya diskriminasi terhadap perempuan, dan besar mendukung suatu majelis konstituante yang dipi-
hak-hak masyarakat adat masih belum diakui. Sedikitnya lih secara demokratis. Referendum juga telah menun-

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PROTES DAN GERAKAN

jukkan adanya tiga prioritas penting: pensiun yang lebih menyelesaikan masalah-masalah kini. 87% mendukung
baik, sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik, dan pemimpin yang bisa mempromosikan dialog dan konsen-
jaminan akses ke sistem pendidikan publik yang diper- sus sosial dan politik. Menurut responden, tiga masalah
baiki. Karena itu, suatu pakta sosial akan menjadi kon- berikut sangat penting untuk diselesaikan oleh pemerin-
tribusi penting bagi penyelesaian krisis model neoliberal tah: 64% menyebutkan isu pensiun, 46% kesehatan, dan
yang sedang dihadapi. 38% pendidikan. Survei ini menggarisbawahi legitimasi
demokrasi sebagai sebuah sistem politik.
Tuntutan-tuntutan sosial ini telah menjadi bagian dari
demokrasi abad ke-20, tetapi sebagian telah dihilang- > Untuk konstitusi baru dan demokrasi
kan oleh strategi neoliberal global. Sebagaimana telah yang diperbaharui
ditunjukkan dalam perkembangan dan diskusi global, ca-
paian-capaian historis dari negara kesejahteraan tersebut Pada 15 November 2019, protes sosial yang kuat dan
harus diperjuangkan kembali di abad ke-21 dan diintegra- permanen mendorong pemerintah dan oposisi bersepakat
sikan ke dalam kebijakan terkini untuk menjamin kualitas untuk referendum pada 25 Oktober 2020 untuk mem-
hidup rakyat, bertindak melawan populisme sayap kanan, bentuk konstitusi baru. Para wakil yang akan merumuskan
dan mengamankan pembangunan negara-negara. konstitusi baru ini akan dipilih pada 11 April 2021 dan ha-
rus memenuhi tiga kriteria penting: adanya keseimbangan
> Krisis legimitasi negara dan partai politik antara laki-laki dan perempuan, tidak adanya afiliasi de-
ngan partai politik, dan representasi minoritas masyarakat
Krisis sosial menunjukkan kelemahan negara yang dibentuk adat.
oleh neoliberalisme. Neoliberalisme selalu menyerukan peran
minimal negara dan privatisasi dan individualisasi masyara- Dengan plebisit ini dan strategi terkait untuk masa de-
kat. Konsekuensi merusak dari doktrin ini bisa dirasakan saat pan, Cile memiliki kesempatan historis yang unik untuk
ini. Pemerintahan konservatif Cile merasa kewalahan dan be- menyelesaikan masalah politik dan sosial yang ada secara
reaksi dengan kekerasan, deklarasi negara dalam keadaan damai dan demokratis dengan partisipasi semua aktor so-
darurat dan penindasan, tanpa secara jelas membedakan sial. Namun satu hambatan potensial adalah penolakan
antara protes damai warga demokratis secara besar-besaran dari sektor konservatif untuk mendukung proses ini karena
dan penjarahan, pembakaran, atau tindakan kekerasan des- keinginan mereka untuk mencegah konstitusi baru, mo-
truktif yang dilakukan kelompok kecil yang terpisah. dernisasi institusi dan pensiun, sistem kesehatan dan pen- 17
didikan, dan dengan demikian mempertahankan struktur
Dalam konteks ini, Centro de Estudios Públicos, mem- pasar dan kekuasaan yang ada. Diharapkan pada akhirnya
publikasikan pada Desember 2019 hasil survei mengenai tuntutan gerakan warga akan tercermin dalam suatu pro-
kepercayaan masyarakat Cile terhadap institusi-institusi- ses yang damai dan demokratis, serta keberhasilan suatu
nya, dengan hasil sebagai berikut: hanya 5% yang percaya peblisit yang melibatkan partisipasi luas semua sektor.
pada pemerintah, 3% pada parlemen, 2% pada partai poli-
tik, dan 8% pada pengadilan. Sebagai besar rakyat meno- Seluruh korespondensi ditujukan kepada:
Jorge Rojas Hernández <jrojas@udec.cl>
lak kekerasan sebagai bentuk protes, maupun kekerasan Gunhild Hansen-Rojas <hansen-rojas@udec.cl>
oleh polisi. 67% menyerukan konstitusi baru, 56% perca-
ya bahwa konstitusi baru adalah instrumen penting untuk

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


PROTES DAN GERAKAN

> Memahami
Pemberontakan Oktober
di Irak dan Lebanon
oleh Rima Majed, American University of Beirut, Lebanon, dan anggota Komite Penelitian
ISA tentang Angkatan Bersenjata dan Resolusi Konflik (RC01), Rasisme, Nasionalisme,
Indigeneitas dan Etnisitas (RC05), Sosiologi Politik (RC18), Perempuan, Gender dan
Masyarakat (RC32), Kelas Sosial dan Gerakan Sosial (RC47), Gerakan Sosial, Aksi Kolektif
dan Perubahan Sosial (RC48)

Karena virus corona dunia berubah, dan


bersama itu teori dan analisis sosiologi
berubah pula. Sumber: Creative Commons.

18

D
unia menyaksikan meletusnya mobilisa- rakan anti-rezim berdasarkan tuntutan sosial-ekonomi, di luar
si massa di Irak dan Lebanon pada Oktober lensa politik identitas yang terlalu dibesar-besarkan. Selain itu,
2019 yang belum pernah terjadi sebelumnya. “ledakan sosial” revolusioner ini dengan jelas meletus dalam
Bagaikan kebakaran besar, protes menyebar konteks “gelombang kedua pemberontakan Arab” yang telah
dengan cepat di kedua negara dan dalam beberapa hari dimulai pada akhir 2018 di Sudan dan Aljazair dan berhasil
menarik ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan pengunjuk menggulingkan dua diktator.
rasa. Inti dari tuntutan para pengunjuk rasa adalah ma-
salah pengangguran, perpajakan yang tidak adil, korupsi Namun, apa yang membuat kasus-kasus Irak dan Lebanon
yang meluas, kurangnya layanan dasar seperti air dan lis- sebanding, dan berbeda dengan kasus-kasus di kawasan Arab
trik, dan tata kelola pemerintahan yang buruk. Meskipun ini lainnya sejak 2011, adalah sistem politik yang hendak ditum-
bukan pertama kalinya tuntutan seperti itu disuarakan di bangkan oleh para demonstran di kedua negara ini. Semen-
jalan-jalan, ditilik dari ruang lingkup dan besarannya protes tara revolusi di dunia Arab semuanya terjadi di negara-negara
Oktober 2019 jelas berbeda dengan gerakan sebelumnya. dengan rezim atau monarki otoriter, Lebanon dan Irak adalah
Di Lebanon, seperti di Irak, pemberontakan ini dengan ce- kasus-kasus di mana pemberontakan meletus di dalam sistem
pat dijuluki “revolusi”—menandai perbedaan besar dengan politik yang dikenal sebagai demokrasi konsosiasional—suatu
gelombang-gelombang mobilisasi sebelumnya seperti pro- pengaturan pembagian kekuasaan berbasis identitas (sektari-
tes yang terjadi di 2011 dan 2015 di kedua negara. an dan etnis) di mana rezim tidak memiliki seorang “kepala”
yang jelas untuk digulingkan. Hal ini—bersama dengan neoli-
Walaupun pemberontakan-pemberontakan ini mungkin tidak beralisme, klientelisme sektarian (dikenal sebagai muhasasa),
termasuk dalam apa yang dalam kamus gerakan sosial dide- dan warisan perang saudara dan kekerasan—membuat arah
finisikan sebagai “revolusi”—karena mereka belum menggu- pemberontakan ini lebih sulit untuk ditelaah.
lingkan rezim secara keseluruhan—namun gerakan ini perlu di-
pandang sebagai sebuah proses yang revolusioner, ketimbang > Sekretarianisme versus Nasionalisme:
sebagai peristiwa yang berhasil atau gagal. Faktanya, pembe- Kerancuan?
rontakan Oktober 2019 di Irak dan Lebanon terjadi dalam kon-
teks siklus mobilisasi yang telah berlangsung lebih dari satu Sejak Oktober 2019, lapangan utama Lebanon dan Irak
dekade di mana pada tahun 2015 para aktivis telah berhasil telah dipenuhi dengan pengunjuk rasa yang mengibarkan
membentuk titik balik yang penting dengan memobilisasi ge- bendera nasional dan menyanyikan lagu kebangsaan, sebuah

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PROTES DAN GERAKAN

langkah simbolik yang sering diadopsi oleh para pengunjuk > Neoliberalisme dan ketidakpuasan: Mencari
rasa di negara-negara tersebut untuk menyatakan penolakan “kita” yang hilang
terhadap pemisahan sektarian dan etnis, dan untuk menyo-
roti adanya “ko-eksistensi” dan “persatuan nasional” walau- Neoliberalisme tumbuh subur di Lebanon pasca-perang
pun terdapat keanekaragaman. Namun, apakah nasionalis- (pasca-1990) dan Irak pasca-invasi (pasca-2003). Mundur-
me harus berlawanan dengan sektarianisme? nya negara dan meningkatnya klienisme sektarian digabung-
kan dengan budaya politik neoliberal yang pertama-tama dan
Selama beberapa dekade literatur tentang sektarianisme terutama berfokus pada individualisme. Budaya politik ini ti-
dan nasionalisme menunjukkan bahwa dua fenomena ini ti- dak hanya membentuk negara dan masyarakat pada umum-
dak selalu berlawanan, karena nasionalisme sering digunakan nya, tetapi juga tercermin pada sifat aktivisme dan perbedaan
dengan konotasi sektarian. Misalnya, nasionalisme Arab se- pendapat yang muncul.
ring dikaitkan dengan nuansa Sunni, sementara nasionalisme
Lebanon secara historis dikaitkan dengan suatu konotasi Kris- Sementara banyak aktivis telah aktif dalam gerakan so-
ten. Namun, di tingkat kemasyarakatan ide nasionalisme se- sial dan kampanye selama beberapa dekade terakhir, terli-
ring digunakan sebagai tanda penolakan terhadap sektarian- hat bahwa beberapa di antara inisiatif terbesar dan paling
isme. Pemberontakan di Irak dan Lebanon jelas berhadapan efektif masih berkisar di pusaran individu. Misalnya, salah
dengan masalah sektarianisme dalam mana hasrat terhadap satu kampanye pemilihan umum utama yang tumbuh dari
suatu “bangsa yang dibayangkan” menjadi jalan keluarnya. mobilisasi 2015 di Lebanon adalah Beirut Madinati (Beirut,
Kotaku). Alih-alih menekankan pada “kita” yang bersifat ko-
Di Irak, gerakan ini dimulai pada awal Oktober setelah se- lektif yang memikirkan kembali kota sebagai ruang bersama
ruan untuk mobilisasi oleh sebuah kelompok yang bernama untuk semua warga dan menentang logika individualisme
Nazel Akhod Haqqi (Saya Memobilisasi untuk Mengambil tentang neoliberalisme, nama tersebut malah menekankan
Hak-hak saya). Slogan-slogan utama di lapangan-lapangan di pada hubungan individu dengan kota. Demikian pula, setelah
Irak adalah “rakyat ingin menggulingkan rezim” yang mengge- keruntuhan keuangan pada tahun 2019, para aktivis pembe-
makan lagu terkenal dari tahun 2011, dan juga “kami ingin rontakan Lebanon menyemprotkan grafiti di jendela-jendela
tanah air”. Dalam menuntut sebuah “tanah air” atau “ne- bank dengan ujaran “Kembalikan Uang Saya” dan bukannya
gara” atau “bangsa”, para pengunjuk rasa mengisyaratkan “kembalikan uang kami.” Sementara kemarahan kolektif ter-
keinginan terhadap negara yang mampu melayani warganya hadap bank nampak jelas, budaya politik yang membentuk
dan memberikan rasa memiliki yang melampaui fragmentasi aktivisme masih merupakan produk dari sistem yang sedang
sektarian dan etnis. dilawannya.
19
Di Lebanon dapat diamati proses membayangkan kembali Banyak kampanye juga menekankan pendekatan berbasis
sebuah “bangsa” yang serupa. Sementara pemberontakan hukum dan hak-hak rakyat yang tampaknya masih terlepas
dimulai menyusul keputusan pemerintah untuk mengenakan dari realitas di Lebanon dan Irak. Di kedua negara, sistem
pajak baru—termasuk pajak untuk panggilan WhatsApp–la- hukum dan peradilan sangat lemah dan korup, dan rakyat
pangan-lapangan kota dengan cepat diisi dengan bendera kurang percaya pada keduanya. Oleh karena itu, bahasa
nasional, dan lagu kebangsaan Lebanon terdengar berulang “hak” dan “kewajiban” tidak menempati ruang sentral dalam
kali. walaupun slogan-slogan utama mencakup pula slogan imajinasi politik rakyat di kedua negara tersebut. Namun,
terkenal “rakyat ingin menggulingkan rezim,” namun kemu- beberapa gerakan dan kampanye politik terkemuka justru
dian ditambah slogan yang dibuat secara khusus, yakni “Se- memusatkan “hak” individu sebagai lokus aktivisme mereka.
mua Berarti Semua,“ yang mengacu pada penolakan terha- Beberapa contoh mencakup kampanye di Irak yang telah di-
dap sistem pembagian kekuasaan sektarian dan mengecam sebutkan sebelumnya: “Saya Memobilisasi untuk Mengambil
semua pemimpin, terlepas dari afiliasi sektarian mereka. Se- Hak Saya”; atau kelompok politik yang sangat aktif dalam
perti halnya di Irak, penolakan terhadap sektarianisme dinya- pemberontakan Lebanon yang disebut “Li Haqqi” (Untuk Hak
takan melalui keinginan untuk menyingkirkan semua pemim- Saya). Penekanan pada hak-hak individu ini merujuk pada
pin sektarian dan membangun “negara” dan “bangsa” yang kerinduan akan negara-bangsa modern yang dikhayalkan, di
melindungi warganya dan memperlakukan mereka secara mana lembaga-lembaga negara dapat mempertahankan hak-
setara dan adil. hak individu secara setara, meskipun dilanda korupsi dan
klienisme sektarian.
Sementara banyak yang percaya bahwa tingkat korupsi dan
ketidaksetaraan di kedua negara adalah hasil dari sistem sektari- Konsekuensi lebih lanjut dari sistem sektarian-neoliberal
an, pendekatan ini mengabaikan peran penting sistem ekonomi di Irak dan Lebanon adalah tidak adanya organisasi atau
(neoliberalisme) dalam menciptakan krisis yang menyebabkan serikat politik yang mewakili alternatif politik yang dapat ber-
pemberontakan ini. Tantangan utama bagi gerakan di Irak dan fungsi sebagai perancah bagi transisi pemberontakan ke da-
Lebanon masa kini adalah untuk melawan dua pilar rezim sekta- lam sistem politik baru. Dengan penyebaran COVID-19 saat
rian-neoliberal mereka secara bersamaan: menjaga fokus pada ini, kemunculan dan pengorganisasian suatu “kita” yang
permintaan keadilan sosial-ekonomi dan negara kesejahteraan, hilang menjadi prioritas untuk mengalahkan suatu sistem
sambil menolak pula sistem pembagian kekuasaan berdasar pe- yang jelas-jelas tidak dapat melindungi masyarakat, baik
ngelompokan sektarian. dari bencana ekonomi, maupun dari pandemi kesehatan.

Seluruh korespondensi ditujukan kepada Rima Majed <rm138@aub.edu.lb>

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


KAPITALISME DIGITAL

> Media dan Komunikasi


dalam Kapitalisme Digital:

Perspektif
Kritis
oleh Marlen van den Ecker, Universitas Friedrich Schiller Jena, Jerman dan Sebastian
Sevignani, Universitas Friedrich Schiller Jena dan Universitas Paderborn, Jerman

20

Dalam kapitalisme digital pengguna sering berfungsi sebagai pekerja tak berbayar. Foto oleh Alex Kotliarskyi/unsplash.com.

T
eknologi media kontemporer berkembang dan gai penjuru dunia: sementara di satu sisi dunia kapitalisme
digunakan untuk berkomunikasi dalam kondi- digital mendorong pembentukan kelas-kelas kreatif dan pe-
si sosial yang kerap kali dijuluki “kapitalisme ngetahuan serta memacu konsumerisme, di sisi lain jutaan
digital.” Berbeda dengan diagnosis “pascain- orang mencari nafkah dengan mengekstraksi bahan men-
dustri,” “informasi,” atau bahkan “masyarakat berpenge- tah yang diperlukan atau merakit komponen-komponen
dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Namun dalam
tahuan global,” “kapitalisme digital” menyatakan bahwa
keragaman ada pula kesatuan: para pengguna berperan
perubahan sosial secara simultan memperlihatkan keber-
sebagai kelas baru yang dieksploitasi oleh platform media
lanjutan penting yang terkait dengan hubungan-hubungan sosial atau produsen media digital. Teknologi pengawasan
sosial dasar dari eksploitasi ekonomi, alienasi budaya, dan (surveillance) mengancam hak-hak pribadi warga negara.
dominasi politik. Kepentingan yang didorong oleh modal mencegah potensi
demokratis dan subversif dari media akar rumput yang dior-
Kapitalisme digital beroperasi secara berbeda di berba- ganisasi secara mandiri.
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
KAPITALISME DIGITAL

Dengan semakin meningkatnya relevansi teknologi me- mulasi kapitalis. Alih-alih bertanya apakah sistem-sistem
dia digital, sosiologi media kritis dan komunikasi menawar- otomatis harus digunakan, Andrejevic mempertanyakan
kan wawasan bagi pemahaman kita tentang perubahan bagaimana sistem-sistem tersebut telah dirancang sejauh
sosial secara luas dan bahkan memainkan peran sebagai ini.
perintis bagi disiplin ilmu kita. Hal tersebut berkontribusi
pada sosiologi industri dan kerja ketika menjelaskan ge- Dengan menulis dari Hong Kong, Jack Linchuan Qiu
lombang baru rasionalisasi, (de-)kualifikasi, dan reorgani- membahas kemungkinan pembentukan kelas pekerja di-
sasi aktivitas kerja serta rantai nilai. Sosiologi media kritis gital baru. Contoh Tiongkok menunjukkan bahwa teknolo-
dan komunikasi berinteraksi dengan sosiologi ekonomi gi pengawasan (surveillance) pemerintah memang kuasa
dan konsumen saat menyelidiki peran penting data besar melakukan kontrol sosial terhadap ruang publik. Namun
(big data), algoritme, iklan bersasaran, dan platform digi- Qiu menunjukkan bahwa, ketika berfokus pada pola tem-
tal sebagai pasar baru. Sosiologi media kritis dan komu- poral yang berbeda, kelas pekerja digital dapat menampil-
nikasi bekerjasama dengan sosiologi budaya dan politik, kan potensi subversif saat mereka terlibat dalam aksi-aksi
menyelaraskan ranahnya dengan industri budaya digital disruptif kolektif seperti aksi memperlambat kerja, sabota-
dan transformasi ruang publik kontemporer. Dan sosiologi se, atau pemogokan. Perjuangan kelas pekerja digital ada-
media kritis dan komunikasi merangsang perkembangan lah untuk mendorong cara-cara baru demi mendapatkan
teori sosial, di kala bidang tersebut menguak kekaburan kedaulatan temporal.
hubungan antara komunikasi dan tenaga kerja dalam fe-
nomena digital seperti “prosuming” [produksi oleh konsu- Bahkan meskipun secara umum dibingkai seperti ini,
men]. rekan kami Tanner Mirrlees dari Kanada meragukan bahwa
Tiongkok adalah pesaing serius bagi AS. Ia menggarisba-
Wawasan kritis yang disajikan dalam artikel-artikel di sim- wahi bahwa AS tidak hanya memiliki kekuatan ekonomi
posium ini diharapkan membuka jalan bagi inisiatif baru dan militer terbesar: teknologi digital dan industri budaya-
untuk menelusuri ulang isu-isu ini hingga ke akar-akarnya. nya juga jauh melampaui pesaingnya, Tiongkok, dalam hal
ukuran, jangkauan, dan laba pada saat ini.
Berhubung penelitian sosial kritis yang telah ada nampak-
nya tidak banyak membahas media dan komunikasi, dan, Artikel terakhir, yang disediakan oleh rekan kami Mandy
di sisi lain, penelitian komunikasi sering mengabaikan ma- Tröger, mengajarkan kepada kita pelajaran sejarah tentang
salah eksploitasi melalui kerja digital, Marisol Sandoval dan transformasi pascasosialis sistem media setelah reunifi- 21
Sebastian Sevignani menghubungkan komunikasi dan kerja kasi Jerman. Pada musim semi 1990, inisiatif yang tak
dengan berpikir melalui “eksploitasi digital.” Sering kali di- terhitung jumlahnya di Republik Demokratik Jerman untuk
abaikan bahwa produksi budaya media global kontemporer menciptakan pers Jerman Timur yang bebas dan demo-
tergantung pada komunikasi dan kerja sama–yang dikenda- kratis dengan cepat digilas oleh segelintir kelompok politik
likan dan dikelola oleh Big Tech. Sebagai pengguna platform dan ekonomi Jerman Barat yang membangun struktur pa-
media sosial, kita berfungsi sebagai pekerja digital yang ti- sar untuk kepentingan mereka. Ini menjadi contoh utama
dak dibayar untuk perusahaan-perusahaan ini, di kala me- bagaimana, sepanjang sejarah, infrastruktur media de-
reka meraup laba dari jejak data para pengguna. ngan potensi demokrasi telah berulang kali tergusur oleh
kepentingan ekonomi swasta.
Cendekiawan Australia Mark Andrejevic turut memanfa-
atkan logika model-model bisnis berbasis data. Artikelnya Seluruh korespondensi ditujukan kepada:
membahas kecenderungan meningkatnya data yang diha- Marlen van den Ecker <marlen.van.den.ecker@uni-jena.de>
silkan secara otomatis dan peran kepemilikan dan aku- Sebastian Sevignani <sebastian.sevignani@uni-jena.de>

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


KAPITALISME DIGITAL

> Eksploitasi
Digital:
Menghubungkan Komunikasi
dan Kerja
oleh Marisol Sandoval, City, Universitas London, Inggris Raya, dan Sebastian
Sevignani, Universitas Paderborn dan Universitas Jena, Jerman

22

M
Dalam menganalisis media dan komunikasi peran kerja sering edia kritis dan sosiologi komunikasi se-
diabaikan. Foto oleh 7shifts/unsplash.com. Creative Commons. dang menghadapi suatu dilema teoretis
dan praktis: Sementara untuk teori so-
sial kritis, yang diilhami oleh pemikiran
Marxis dan Marxian, kegiatan produktif merupakan kunci
untuk memahami momentum transformasi sosial, komu-
nikasi dan media cenderung tetap menjadi isu-isu margi-
nal. Penelitian komunikasi kritis, di sisi lain, menganalisis
ideologi dan efek-efek media tetapi sering mengabaikan
[aspek] kerja (labour). Tampaknya pemikiran Jürgen Ha-

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
KAPITALISME DIGITAL

bermas yang berpengaruh yang membedakan antara tin- > Berkomunikasi untuk berproduksi
dakan instrumental dan tindakan komunikatif sebagai dua
bidang kehidupan sosial yang terpisah menghantui tidak Kedua, dapat dikatakan bahwa untuk berproduksi, se-
hanya sosiologi media dan studi komunikasi arus utama seorang harus berkomunikasi dan bekerja sama. Setiap
tetapi juga membatasi tradisi kritis. Ini menciptakan keter- produksi terjadi di dalam hubungan produksi yang komu-
batasan serius untuk memahami media dan komunikasi di nikatif dan termediasi. Di sini sosiologi media dan ko-
era digitalisasi. Karena itu kami mengusulkan pendekatan munikasi berinteraksi dengan sosiologi kerja dan peneli-
integratif yang dibangun pada tradisi penelitian humanis tian-penelitian tentang bagaimana kerja diorganisasikan
kritis. Kami mengusulkan tiga cara di mana komunikasi dan dikendalikan. Teknologi-teknologi komunikasi dan
dan kerja secara praktis dan teoretis saling terkait. media (baru), seperti surel, telepon pintar, dan platform
digital yang menciptakan budaya yang-selalu-daring,
> Kondisi Kerja di Media berkontribusi pada penambahan jumlah total jam kerja,
dan mengintegrasikan bentuk-bentuk kerja baru yang
Cara pertama, dan mungkin cara yang paling jelas seringkali tidak berbayar ke dalam rantai nilai. Hal-hal
untuk menghubungkan komunikasi dan kerja adalah de- tersebut juga mengintensifkan kerja dengan menjadikan
ngan menganggap serius kondisi kerja yang menopang pembagian dan komposisi ulang di tempat kerja mau-
budaya media kontemporer dalam skala global. Setelah pun antarperusahaan lebih efisien dan fleksibel demi ke-
para kritikus dengan tepat menggambarkan pekerjaan pentingan dinamis dari modal. Untuk angkatan-angkatan
sebagai titik buta (blind spot) dari penelitian media dan kerja tertentu, aplikasi media seperti Slack mendukung
komunikasi, banyak penelitian selama dekade terakhir perubahan ke arah bentuk kerja yang semakin otonom,
telah menyelidiki kondisi kerja di berbagai profesi sektor berorientasi dialog, dan eksploratif yang mengalihkan tu-
media dan budaya termasuk jurnalisme, desain, mode, gas manajemen tradisional kepada pekerja pengetahuan
media, dan seni. Studi-studi ini mendokumentasikan dan proyek. Berbagai bentuk aplikasi umpan balik dan
bahwa, di balik etika meritokrasi, keremajaan, keterbu- alat-alat evaluasi yang algoritmik kemudian digunakan
kaan, kreativitas, otonomi, dan realisasi-diri yang meling- untuk memastikan bahwa kerja kooperatif dan komuni-
kupi industri-industri ini, ada ketidaksetaraan struktural katif yang “otonom” seperti itu masih dapat dikendalikan
pada ras, kelas, dan gender, kontrak-kontrak yang rawan dan diarahkan oleh mereka yang menguasai alat produk-
(precarious), kerja yang tidak berbayar, dan budaya jam si komunikasi.
kerja yang panjang, stres dalam pekerjaan, kecemasan, 23
kecenderungan menyalahkan diri sendiri, persaingan, > Komunikasi sebagai produksi
dan individualisme.
Pilihan ketiga untuk menghubungkan komunikasi dan
Pandangan lebih jauh sepanjang rantai pasok produk- kerja agak kontra-intuitif: Komunikasi itu sendiri dapat di-
si budaya global mengungkapkan adanya lapisan kedua lihat sebagai pekerjaan dan produksi. Ini menjadi masuk
yang lebih dalam tentang bagaimana budaya media akal jika kita membayangkan komunikasi memiliki struk-
terkait secara struktural dengan produksi fisik. Budaya tur yang sama dengan kerja dan jika kita mengintegra-
media kontemporer tidak akan terbayangkan tanpa kerja sikan keduanya ke dalam kerangka yang sama sebagai
dari ribuan pekerja industri yang merakit komputer dan aktivitas objektifikasi. Manusia secara kooperatif meng-
produk-produk elektronik di pabrik-pabrik di seluruh du- gunakan alat dan bahan (mentah) untuk menghasilkan
nia. Penelitian terhadap pekerjaan di bidang manufaktur objek dan dengan demikian—menghadapi kedaulatan
elektronik secara kuat menunjukkan bahwa budaya digital dunia materi yang terkadang resisten—hal-hal tersebut
modern secara struktural ditopang oleh industri yang me- mengembangkan dan memperbaiki subjektivitasnya. Ini
langgengkan kondisi kerja yang menyerupai masa-masa adalah titik awal antropologi Marxis yang menganggap
awal kapitalisme industri. Meskipun ada skandal-skan- manusia sebagai makhluk sosial yang aktif, melakukan
dal––seperti serangkaian bunuh diri pekerja di Foxcoon objektifikasi, merampas, dan belajar. Alih-alih melakukan
pemasok Apple pada tahun 2010––kenyataan sehari-hari obyektifikasi kemampuan seseorang menjadi objek ma-
para pekerja ini sebagian besar tetap tersembunyi di ba- terial, komunikasi melibatkan kerja yang menggunakan
lik permukaan ramping dari gadget-gadget modern dan tanda-tanda dan simbol-simbol dengan memakai alat
kampanye-kampanye iklan yang menekankan ringannya komunikasi (Raymond Williams), yaitu, tanda-tanda lain,
[produk] dan inovasi. Dengan melihat, misalnya, pada simbol-simbol lain, dan media lain, untuk memproduksi-
[kedudukan] para jurnalis, desainer, dan seniman seba- kan informasi. Kata informasi yang berasal dari bahasa
gai pekerja, sambil juga membingkai manufaktur elektro- Latin––“in-formare,” yang berarti membentuk atau me-
nik sebagai kerja industri dan komunikasi, menunjukkan ngesankan dan menginformasikan seseorang––meng-
bahwa media, seni, dan komunikasi tidak pernah menja- ungkapkan ini dengan sempurna. Tanda-tanda yang di-
di sekadar fenomena superstruktur tetapi sangat terinte- obyektifikasikan atau makna-makna yang dikodekan (dari
grasi ke dalam ekonomi kapitalis dan struktur eksploitasi. Stuart Hall dan Kajian Budaya Inggris) harus dirampas

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
KAPITALISME DIGITAL

atau diterjemahkan (decoded), dan ini memiliki efek: Namun, kepentingan laba di balik modal media sosial
Alih-alih menstrukturkan dunia materi, komunikasi men- tidak hanya mengeksploitasi komunikasi dan merepro-
strukturkan pengaturan psikis komunikator sendiri dan duksi hubungan sosial yang tidak setara demi kepenting-
subyek-subyek lain. Orang hanya dapat berkomunikasi an mereka sendiri; ini juga merembet ke bentuk alienasi
dengan bekerja dengan tanda-tanda dan setiap interaksi, digital yang lebih umum. Di zaman data besar (big data)
baik itu yang paling langsung, maupun yang sebenarnya dan algoritma, yang diajarkan oleh aktivitas komunikasi
dimediasi oleh dunia material-simbolis ini. kita, adalah hal yang sulit untuk mempertahankan dan
bahkan membayangkan suatu bentuk informasi yang
Bayangkanlah misalnya para pengguna yang terpikat secara merdeka dan manusiawi dapat ditentukan sen-
pada taman-taman berdinding dari platform media sosi- diri tanpa benar-benar menantang ekonomi politik yang
al yang dimonopoli, seperti Facebook, Instagram, Weibo, mendasari kapitalisme digital. Perampasan obyektifi-
Snapchat, TikTok, dan lainnya. Dalam kerangka [pemi- kasi-obyektifikasi komunikasi dan alienasi dari aktivitas
kiran] baru yang diusulkan [di atas], mereka secara aktif komunikasi telah mulai menjadikan kita sebagai objek,
berkomunikasi tetapi sekaligus prosumen yang dieksploi- bukan subjek, dari era digital.
tasi. Objektifikasi komunikasi mereka terus meninggalkan
jejak data yang diperhitungkan oleh modal media sosial Dengan memperluas analisis budaya media di luar kon-
dalam model bisnis mereka yang berbasis pengawasan ten dan efek media, pendekatan integratif humanis yang
(surveillance). Tanpa aktivitas komunikasi dari pengguna kami usulkan membuat kita berada pada posisi yang
Internet dan perampasan obyektifikasi mereka, tidak akan lebih baik untuk memahami kompleksitas kapitalisme
ada komoditas untuk dapat dijual ke industri periklanan komunikasi dan untuk mengkritik ketimpangan distribusi
dan tidak ada keuntungan bagi media sosial komersial. dalam kerja budaya global. Hal ini juga memungkinkan
Dalam hubungan sosial yang tidak setara dan eksploitatif kita untuk memperhatikan momen-momen solidaritas
di antara kerja/komunikasi dan modal ini, modal [selalu] yang mungkin muncul dari pengalaman eksploitasi dan
berusaha untuk mendorong kita menggunakan media di- alienasi yang lazim dalam modal media global. Menyeli-
gital secara lebih keras dan lebih intensif; mereka meng- diki cara-cara di mana komunikasi dan kerja yang diben-
arahkan dan menyalurkan aktivitas komunikasi kita ke- tuk oleh kontradiksi kapitalisme global dan bagaimana
pada periklanan dan konsumerisme. Aktivitas pengguna hal-hal tersebut dapat memberi sumbangan bagi trans-
dengan demikian diserap menjadi modal; Modal (media formasinya tetap merupakan suatu tugas berkelanjutan
sosial) menjadi aktivitas komunikatif “mati” yang diken- bagi sosiologi media dan komunikasi yang kritis. 24
dalikan oleh kelas-kelas sosial yang kaya untuk selanjut-
Seluruh korespondensi ditujukan kepada:
nya mengeksploitasi orang-orang lain. Marisol Sandoval <marisol.sandoval.1@city.ac.uk>
Sebastian Sevignani <sebastian.sevignani@uni-jena.de>

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


KAPITALISME DIGITAL

> Mengautomasikan
Kapitalisme
oleh Mark Andrejevic, Universitas Monash, Australia

25

Automasi: menciptakan suatu dunia material yang ditujukan untuk


melayani manusia? Foto oleh Franck V./unsplash.com. Creative
Commons.

I
de “automasi” dalam dunia yang abstrak, terlepas caranya. Kita juga tahu bahwa sistem terautomasi, dalam
dari hubungan-hubungan sosial, mengundang kha- banyak kasus, menilai kinerja kita di tempat kerja, kelayak-
yalan mengenai suatu dunia materi yang diabdi- an kita untuk memperoleh kredit, dan peluang hidup kita.
kan pada pelayanan kepada manusia, seperti: ru-
mah-rumah yang, tanpa diminta, menyediakan kebutuhan Automasi akan memainkan peran makin penting di bi-
kita, pabrik-pabrik yang bekerja untuk kita, ruang-ruang dang kemasyarakatan karena infrastruktur interaktif yang kita
yang menyambut kita dengan membukakan pintu, mema- bangun untuk diri kita sendiri. Ini menghasilkan sedemikian
inkan musik, bahkan menangkap kita ketika kita terjatuh. banyak data, secara otomatis, sehingga satu-satunya cara
Namun, dalam situasi hubungan sosial kontemporer, bentuk untuk memanfaatkan data ini adalah dengan mengolahnya—
konkret automasi tampak seperti distopia, yang cenderung juga secara otomatis. Di kala informasi digital mengkonfigura-
menyerupai penjelmaan alienasi. Kita tahu bahwa aktivitas si ulang dunia kita, maka automasi perlu menyertainya.
kita sendiri saat ini, yang disaring melalui sistem-sistem te-
rautomasi, membentuk lingkungan informasi kita—musik Dengan demikian pertanyaan penting yang dihadapi pe-
yang mengalir melalui platform kita, berita yang membanjir neliti media adalah seperti apa bentuk yang akan dihasilkan
melalui dinding media sosial kita, hasil yang kita peroleh melalui automasi sebagai hasil penyesuaian dengan prioritas
dari laman pencari—meskipun kita tidak tahu bagaimana modal. Inilah pertanyaan yang perlu diajukan tentang interak-
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
KAPITALISME DIGITAL

tivitas [suatu cara berkomunikasi antara media dan penggu- data kolektif yang komprehensif. Dengan demikian preempti-
na] di kala pada suatu waktu, belum lama berselang, sempat on tidak dapat dipisahkan dari pemantauan spektrum penuh
didengungkan bahwa interaktivitas, pada umumnya, adalah yang berada di mana-mana: mengumpulkan apapun dan me-
pelopor demokrasi dan pemberdayaan massa. nyimpannya untuk selamanya.

Inilah pertanyaan yang kini perlu kita ajukan untuk menja- Framelessness menggambarkan sekaligus upaya (yang tidak
wab “janji” automasi—yang, bukan secara kebetulan, meng- mungkin) untuk menggandakan dunia dalam bentuk digital
gantikan interaktivitas, sebuah istilah yang penggunaannya (artinya, untuk tidak menyisakan apapun, tidak ada apapun
sempat memuncak di sekitar awal milenium ini, tapi kini telah di luar bingkai) dan pemanfaatan ulang data untuk keperluan
memudar. Ini bukanlah pertanyaan baru—ini adalah sebuah lain secara berkelanjutan. Kita menemukan bahwa kerangka
kritik terhadap ekonomi politik, yang secara terus menerus konvensional relevansi data kita terganggu ketika kita diberi-
membayangi kritik terhadap kapitalisme. Jika imbas dari tahu bahwa penjelajah web (browser) yang digunakan untuk
[skandal] Cambridge Analytica dan serangan balik terhadap mengisi lamaran pekerjaan merupakan prediktor yang lebih
“kapitalisme pengawasan” ini diharapkan akan berdampak baik mengenai kinerja dalam pekerjaan di masa depan dari-
konstruktif, hal tersebut harus berbentuk fokus pada pemu- pada apapun yang dicantumkan dalam formulir, atau bahwa
lihan pengaturan kekuasaan ekonomi-politik—dan, dalam tulisan tangan kita, atau jumlah panggilan telpon kepada ibu
konteks media, pada sistem terautomasi yang membentuk kita barangkali akan menunjukkan tingkat kelayakan kita un-
lingkungan informasi kita. Pertanyaannya bukanlah apakah tuk memperoleh kredit. Dalam konteks demikian penjelasan
automasi akan diterapkan, melainkan dengan cara bagaima- naratif tersisihkan, karena mereka berusaha menerapkan
na. ulang suatu kerangka dengan mendeskripsikan mengapa su-
atu variabel tertentu mungkin relevan. Namun mereka terting-
Untuk menjawab pertanyaan ini dibutuhkan keterikatan gal di belakang mesin korelasi, yang membayangkan dapat
pada logika automasi di bawah kondisi kepemilikan dan aku- membuangnya secara keseluruhan. Sebagaimana dijelaskan
mulasi kapital. Mengingat cepatnya perkembangan tekno- Chris Anderson dalam belasungkawanya bagi penjelasan:
logi, salah satu pendekatan yang potensial produktif adalah “Muncul di setiap teori tentang perilaku manusia, dari lingu-
untuk mengenali logika yang membentuk cara-cara yang tak istik hingga ke sosiologi. Lupakan taksonomi, ontologi, dan
terhitung jumlahnya melalui mana automasi akan digunakan psikologi. Siapa yang tahu mengapa manusia melakukan apa
untuk mengkonsolidasi kekuasaan dan meningkatkan kon- yang mereka lakukan? Intinya adalah mereka melakukan itu
trol. Keuntungan dari pendekatan seperti itu adalah bahwa dan kita bisa menelusuri dan mengukurnya dengan tingkat
cara itu menelusuri hubungan antara perkembangan terkini keyakinan yang tidak ada presedennya. Dengan data yang
dan mengidentifikasi tren dan kecenderungan di masa men- cukup, angka akan berbicara.” 26
datang. Tujuannya, tentu saja, adalah untuk mengantisipasi,
ketimbang untuk bereaksi: untuk bisa membayangkan ke- Mengikuti karya Harun Farocki tentang gambaran “operatif”
mungkinan membentuk teknologi berdasarkan prioritas yang (“operative” images) kita bisa mendeskripsikan ini sebagai
disepakati bersama, ketimbang untuk menyerahkan kontrol “operasionalisme” (operationalism): informasi yang tidak per-
pada generasi penerus para Zuckerberg dan Bezos. lu ditafsirkan lagi karena informasi tersebut bertindak. Artinya,
informasi menghasilkan suatu luaran tanpa perlu interpreta-
Kita dapat mulai dengan mengidentifikasi tiga kecende- si: siapapun yang menggunakan penjelajah web yang benar
rungan automasi yang saling berkaitan dengan kondisi kini atau kapitalisasi yang tepat akan memperoleh pekerjaan atau
dan mempertimbangkan implikasinya: preemption (langkah pinjaman. Siapapun yang cocok dengan pola bisa ditangkap,
mendahului), framelessness (ketiadaan bingkai), dan opera- dipromosikan, atau dijadikan sasaran.
tionalism (operasionalisme).
Logika ini—preemption, framelessness, dan operationalism—
Preemption merujuk pada manajemen risiko dan kesem- berlaku lintas spektrum proses terautomasi, mulai dari
patan berdasar janji prediktif dari pengumpulan dan penam- targeted ads (iklan untuk khalayak tertentu) hingga serangan
bangan data secara automasi. Logika ini menjadi semakin drone yang khas—dari penjualan hingga ke ke pembunuhan.
familier: Amazon membayangkan kemungkinan untuk mengi- Logika ini mengidentifikasi bahwa lokasi kekuasaan berada
rimkan produknya kepada kita sebelum kita tahu apakah kita di tangan mereka yang memiliki akses terhadap data dan
menginginkannya (mendahului hasrat/ preempting desire); kekuasaan untuk memprosesnya. Pengumpulan data
kebijakan prediktif kepolisian membayangkan kemungkinan secara otomatis ini mempersyaratkan proses terautomasi
menggagalkan kejahatan pada saat akan dilakukan. Sistem dan menfasilitasi respon terautomasi. Pada waktu yang
keamanan terautomasi menjanjikan bisa mendeteksi suatu bersamaan, logika semacam itu menandai suatu ruang
pukulan pada saat dilayangkan namun belum mengenai sa- perlawanan: tantangan yang berasal dari keterbatasan kita
sarannya. Waktu perseribu detik antara dua momen tersebut yang tidak dapat dikurangi. Tujuan kekuasaan adalah untuk
menandai interval dari preemption terautomasi: momen di mengaburkan fakta bahwa ambisi framelessness itu bersifat
kala sistem nantinya mungkin bisa merespon sebelum pukul- agung dan tidak dimungkinkan—yang berarti bahwa kita tidak
an didaratkan. akan pernah bisa menyempurnakan preemption ataupun
mengesampingkan penjelasan.
Preemption, dalam semua konteks ini, tergantung pada
Seluruh korespondensi ditujukan kepada: Mark Andrejevic
sensorisasi dan pengumpulan data terautomasi. Memahami <Mark.Andrejevic@monash.edu>
hasrat konsumen dan niatan penjahat sebelum mereka sen-
diri mengetahuinya berarti belajar sebanyak mungkin menge-
nai mereka melalui sensor yang melekat serta pengumpulan

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


KAPITALISME DIGITAL

> Temporalitas
dan Pembentukan Kelas Buruh
Digital Tiongkok
oleh Jack Linchuan Qiu, The Chinese University of Hong Kong

Teknologi digital telah hadir di mana-mana.


Teknologi digital dapat digunakan untuk
mengendalikan tetapi juga untuk melawan.
Foto oleh Owen Winkel/unsplash.com.
Creative Commons.

27

B
erkat bantuan platform media digital, layanan mempunyai konflik internal, yang memungkinkan pengamatan
berbasis lokasi, dan kecerdasan buatan (AI), pe- yang dinamis terhadap interaksi antara waktu bergelombang
merintah Tiongkok secara dramatis telah mem- dan waktu rata
perketat kendali sosial atas pergerakan spasial
rakyatnya dan perubahan geografi kota-kota dan daerah pe- Waktu bergelombang dan waktu rata membentuk dua ku-
desaannya. Akan tetapi artikel ini berpendapat bahwa bila tub dari suatu medan magnetik yang dipenuhi dengan ber-
kita menggeser perhatian dari spasialitas ke temporalitas bagai temporalitas yang, menurut kerangka teori Raymond
sambil memeriksa proses pembentukan dan peniadaan ke- William, menjadi bagian dari yang residual, yang dominan
las buruh digital Tiongkok, kita bisa melihat bahwa Beijing dan yang sedang bangkit. Sementara waktu rata itu domi-
sebenarnya mulai kehilangan kendali. Kelas di sini dipahami nan di kalangan kebanyakan buruh yang hidup sehari-hari-
dalam pengertian Marxis yang secara umum merujuk pada nya semakin bersifat digital, waktu bergelombang dalam
“waktu revolusi” dan pengertian Weberian yang bicara ten- momentum-momentum yang sedikit-banyak terfragmentasi
tang “waktu konsumsi.” mengendap-endap di antara yang residual dan/atau muncul
sebagai daya perubahan, melubangi permukaan waktu rata,
Revolusi dan konsumsi merupakan dua moda temporalitas alias “waktu abadi” (timeless time) à la Manuel Castells.
yang berlawanan; yang pertama bersifat disruptif, kolektif, Sementara waktu bergelombang membantu perlawanan ko-
antikapitalis, memandang ke depan, heroik dan hiperhisto- lektif dan pembentukan kelas buruh digital menjadi kelas
ris–yang saya istilahkan sebagai “spiky time” (waktu yang bagi dirinya, waktu rata menghalangi formasi kelas dengan
bergelombang), meminjam istilah Richard Florida dalam mendorong buruh untuk hidup dalam kondisi yang terasing,
buku “The World is Spiky” (Dunia itu Bergelombang); yang memimpikan mimpi orang lain, dan lupa bahwa identitas
kedua adalah berkelanjutan, individualistik, neoliberal, keki- mereka sebenarnya bisa mengarah pada sesuatu yang unik:
nian, profan, dan ahistoris–yang disebut “waktu rata,” me- solidaritas kelas buruh.
makai tesis Thomas Friedman dalam buku “The World is Flat”
(Dunia itu Rata). Saya memilih berfokus pada penduduk kelas Yang bergelombang dan yang rata juga mirip. Di Tiongkok,
buruh Tiongkok karena, bila dibandingkan kelompok-kelompok keduanya bertentangan dengan linearitas temporal yang meru-
sosial lain, mereka cenderung mendiami temporalitas yang pakan ciri rezim-rezim masa lalu, apakah Konfusian (memuja
beragam. Karena itu mereka layaknya museum komprehensif kemunduran), Buddhis (reinkarnasi sirkular), atau Modernis
berisi tatanan-tatanan temporal yang hidup bersama sembari (progresif tapi mudah ditebak). Waktu rata tidak regresif tapi
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
KAPITALISME DIGITAL

juga tidak progresif atau sirkular, sementara waktu bergelom- hasilkan berita bohong, memasarkan meme nasionalistik
bang ditentukan oleh tepian-tepiannya yang tak rata yang me- secara viral, menghasilkan apa yang oleh Adam Greenfield
rupakan akibat dari tabrakan antara kemajuan dan kemundur- disebut “keseharian pascamanusia” (posthuman everyday).
an, yang tercipta lewat apa yang disebut Stuart Hall sebagai Waktu rata itu bermakna ganda: bagi konsumen itu semes-
“politik tanpa jaminan.” tinya berarti “alami,” yang ditetapkan berdasar rumus sains
data dan Wall Street. Bagi perusahaan TI, waktu yang sama,
Baik waktu bergelombang maupun waktu rata sama-sama begitu tertangkap, dimiliki secara pribadi oleh korporasi, yang
kuat karena sinkron. Coba pikirkan pemogokan nasional para memanipulasi dan melakukan monetisasi atas waktu sebagai
supir truk melawan Yunmanman (platform transportasi untuk bahan mentah bagi akumulasi modal.
truk jarak jauh di Tiongkok) pada tahun 2018, mirip dengan
perlawanan terhadap Uber di kota-kota di Barat tetapi dalam Tetapi ada yang tidak biasa ketika tren global ini mulai bera-
kasus ini terjadi pada skala nasional; atau festival belanja da- kar di Tiongkok, yaitu mundurnya peran negara secara tak ter-
ring tahunan “Singles Day” (Hari Jomblo) setiap tanggal 11 duga. Tiongkok termasuk salah satu mesin negara paling kuat
November, ketika para konsumen di Tiongkok dari berbagai di dunia dalam hal melakukan nasionalisasi terhadap waktu,
kelas sosial berbelanja daring secara spektakuler. Para buruh bukan hanya melalui sekolah dan media massa tetapi juga
bisa berada pada waktu rata selama 360 hari dalam seta- mobilisasi politik rutin selama dan sesudah era Mao. Sejak
hun namun menghabiskan lima hari yang tersisa dalam waktu Deng Xiaoping melakukan reformasi pasar tahun 1992, Partai
bergelombang, biasanya karena sebab-sebab struktural yang Komunis Tiongkok tetap memainkan peran sentral dalam tata
memicu tindakan agen. ruang melalui pembangunan infrastruktur berskala besar yang
telah mulai menjangkau seberang Eurasia, Afrika, dan benua
Vektor kunci yang membedakan kedua makna waktu ter- Amerika. Meskipun demikian, di bawah Xi Jinping, para peja-
sebut—bergelombang atau rata, Konfusian atau Buddhis atau bat anehnya gagal mengendalikan temporalitas.
Modernis—adalah yang disebut Judy Wajcman sebagai “ke-
daulatan temporal” (temporal sovereignty), yaitu siapa yang Negara partai tersebut sudah mencoba. Akan tetapi meski
memegang kuasa tertinggi untuk menentukan temporalitas. negara telah berusaha, kuasa tertinggi untuk memanipulasi
Apa unit terkecil dari waktu? Bagaimana unit-unit itu berhu- temporalitas telah bergeser secara pasti dari penguasa publik
bungan satu sama lain? Apa itu totalitas temporal yang ber- ke korporasi swasta. Bagi para buruh, tidak ada kampanye
makna? yang diprakarsai negara yang dapat menyamai festival belan-
ja “Hari Jomblo.” Waktu negara hanya ada dalam status yang
Sementara makna-makna tradisional dari waktu seperti hampir residual. Setiap hari di jam tayang utama TV, pena-
pada Konfusian mengandaikan kuasa-kuasa transandental, yangan ritualistik dari Xi Jinping, sosok laksana dewa itu, keli-
temporalitas Modernis diwujudkan dalam konteks Tiongkok hatan sepele–satu bidikan kamera ke arah kerumunan orang
28
melalui statisme, apakah itu sosialisme-negara atau kapital- yang bertepuk tangan untuk Xi bisa berlangsung selama be-
isme-negara. Partai Komunis Tiongkok adalah bentuk paling berapa menit–menandakan bahwa waktu negara Modernis
nyata dari kuasa temporal Modernis. Meski demikian baik telah terkikis, terserap oleh waktu rata.
waktu bergelombang maupun waktu rata menentang rezim
temporal bentukan negara, sehingga menciptakan ruang ko- Bagi para buruh Tiongkok, 2004 menandai kembalinya
song untuk diisi oleh aktor-aktor nonnegara: korporasi di wak- waktu revolusioner di era Internet. Tiga perlawanan, di provin-
tu rata, dan para aktivis di waktu bergelombang. si Shaanxi, Sichuan, dan Guangdong, menerabas pembatas-
an informasi yang dibuat oleh pemerintah setempat dengan
Temporalitas, tentu saja, tak pernah statis, terutama di memakai forum daring dan weblog. Sejak itu, telah menjadi
Tiongkok saat ini yang ditandai oleh sekularisasi, individuali- lazim bagi para buruh pemberontak yang dibekali media digi-
sasi, dan mobilitas yang semakin meningkat. Meskipun ada tal untuk mengklaim sukses, untuk sebagian ataupun sepe-
kebaruan tertentu yang dibawa oleh telpon pintar dan kafe- nuhnya, melawan majikan mereka dan sensor yang otoriter,
kafe Internet, dalam kenyataan terdapat lebih banyak kon- seperti terlihat misalnya dalam pemogokan Honda Locks ta-
tinuitas historis daripada patahan, bila kita pertimbangkan hun 2010, pemogokan pabrik sepatu Yue Yuan tahun 2014,
pengalaman kolektif kelas buruh Tiongkok sejak awal abad dan perlawanan Jasic tahun 2018.
ke dua puluh.
Saya akan menutup dengan merujuk pada konsep Giorgio
Biasanya para buruh harus mengikuti arus waktu apapun Agamben, “waktu mesianik” lawan “waktu kronologis,” pa-
yang ditentukan oleh majikan mereka–waktu industrial di pab- sangan konsep temporalitas yang sejajar dengan perbandingan
rik mereka; waktu rata perusahaan yang menjalankan media antara waktu bergelombang dan waktu rata. Agamben menu-
sosial mereka. Tetapi sesekali, ketika terjadi kecelakaan kerja, lis: “waktu mesianik tidak berada di luar waktu kronologis; mu-
ketika kemarahan kolektif bangkit melawan manajemen yang dahnya, [waktu mesianistik] itu merupakan satu bagian (una
sewenang-wenang, ketika wabah virus corona menghentikan porzione) dari waktu kronologis, satu bagian yang mengalami
roda ekonomi, bahaya eksistensial yang mengancam para proses kontraksi yang mentransformasikannya secara total.”
buruh digital Tiongkok membangkitkan makna waktu alterna- Bagi para buruh digital Tiongkok, waktu mesianik sudah tiba.
tif di mana tak ada orang lain selain para buruh itu sendiri Dengan meluasnya penggunaan media digital dan berkuasa-
yang punya kuasa temporal. Pelambatan kerja. Penghentian nya waktu rata, asal muasal waktu revolusioner sering tidak
kerja. Sabotase. Pemogokan liar. Perjuangan kelas di era di- kasat mata. Akan tetapi waktu bergelombang dilipat di dalam
gital ini berkaitan dengan pembentukan rezim waktu alternatif waktu rata. Tepat pada saat-saat lengah itulah revolusi terjadi,
yang dimiliki buruh sendiri: waktu bergelombang sewaktu-waktu.

Munculnya waktu rata merupakan fenomena global. Pab- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Jack Linchuan Qiu
<jacklqiu@gmail.com>
rik-pabrik konten yang digerakkan kecerdasan buatan meng-

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


KAPITALISME DIGITAL

> Persaingan AS-Tiongkok?


Teknologi Digital dan
Industri Budaya
oleh Tanner Mirrlees, Universitas Tech Ontario, Kanada

29

Apakah dominasi ekonomi dan budaya Amerika Serikat telah berakhir? Sumber:
Wikimedia Creative Commons.

S
ejak berakhirnya Perang Dingin sampai Perang me- sementara Tiongkok hanya menaungi 309 perusahaan. Dari
lawan Teror global yang dipimpin AS terhenti kare- 20 perusahaan terbesar dunia, sepuluh berasal dari AS dan
na Resesi Besar, AS adalah imperium terbesar di lima dari Tiongkok. Dolar, dan bukan renminbi, menjadi ca-
dunia dan tanpa pesaing. Namun saat ini, Presiden dangan dunia dan mata uang yang paling sering dipakai, dan
AS Donald Trump, ahli strategi kebijakan luar negeri AS, dan nominal PDB AS berkisar sekitar $19,39 triliun, yang besar-
bahkan publik dalam survei oleh Pew Research Center melihat nya jauh lebih signifikan daripada Tiongkok yang berjumlah
Tiongkok sebagai ancaman terhadap cengkeraman AS pada $12,24 triliun. Anggaran pertahanan AS sebesar $684,6 mil-
tatanan dunia. Tajuk utama berita seperti “AS vs Tiongkok: Era yar mengungguli Tiongkok yang pengeluarannya $185 milyar,
Baru Kompetisi Kekuasaan Besar, namun Tanpa Batas” (New dan kekayaan dari anggaran perang ini mengalir ke kotak
York Times) dan “Saat persaingan AS-Tiongkok memanas, hari- simpanan Boeing, Lockheed Martin, dan General Dynamics,
hari tidak berpihak bagi Asia Tenggara akan segera berakhir” yang merupakan produser dan pengekspor senjata terbesar di
(South China Morning Post) membingkai AS dan Tiongkok se- dunia. Dari pangkalan udara militer Daegu di Korea Selatan
bagai “pesaing”. Namun benarkah mereka pesaing? Imperium sampai Spangdahlem di Jerman, ratusan pangkalan militer
AS telah sejak lama ditopang oleh tiga pilar kekuasaan struk- AS malang melintang di berbagai negara; baru-baru ini, AS
tural: kekuatan ekonomi global, supremasi militer, dan popu- menjangkau wilayah Indo Pasifik untuk secara fisik menge-
laritas teknologi dan budaya. Sementara ekonomi dan militer pung dan membatasi Tiongkok. Sebagai perbandingan, jejak
Tiongkok tumbuh dengan cepat, dan kampanye “kekuasaan lu- militer global Tiongkok sangat kecil dengan hanya satu pang-
nak” (soft power) Tiongkok sedang lepas landas, Tiongkok be- kalan di Djibouti, yang berjarak sangat jauh dari AS.
lum menjadi pesaing yang sesungguhnya. Pada tahun 2019,
imperium AS bertahan dan mengungguli Tiongkok dalam bi- Kekuasaan ekonomi dan kekuatan militer global AS
dang ekonomi dan militer, terutama dalam kerangka teknologi diperbesar dengan teknologi digital dan industri budaya, yang
digital dan industri budaya. ukuran, jangkauan, keuntungan dan kekuatannya jauh lebih
besar daripada Tiongkok. Pertimbangkan hal-hal berikut:
Menurut daftar perusahaan publik dunia terbesar Forbes 65 dari 154 perusahaan teknologi terbesar di dunia adalah
Global 2000, sebanyak 575 perusahaan bermarkas di AS, perusahaan AS sedangkan perusahaan Tiongkok hanya 20.

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
KAPITALISME DIGITAL

Delapan dari sepuluh yang terbesar adalah perusahaan AS untuk memasarkan tiap produknya. Tetapi pengiklan global
(Apple, Microsoft, Alphabet-Google, Intel, IBM, Facebook, juga membayar Hollywood untuk menempatkan merek pro-
Cisco Systems, dan Oracle) dan hanya ada satu perusahaan duknya dalam cerita. Dengan $288 juta untuk promosi yang
Tiongkok (Tencent Holdings). Dua perusahaan telekomunikasi terikat dengan cerita, Spider-Man: Far From Home meme-
terbesar di dunia berbasis di AS yaitu AT&T dan Verizon. Ketiga cahkan rekor dalam penempatan merek: Spider Man berta-
terbesar adalah China Mobile. Silicon Valley juga merupakan rung melawan Mysterio, dan menikmati Audi, Pepsi, dan Uni-
markas bagi 14 dari 20 laman yang paling sering diakses ted Airlines! Masa tayang ketiga Stranger Things memperoleh
di dunia termasuk mesin pencari Google yang memonopoli, iklan dari penempatan produk senilai $15 juta, berkat sinergi
jejaring sosial yang memiliki kekuatan super seperti Facebook, antara Coca-Cola, Burger King, dan KFC.
platform berbagi video seperti YouTube, maupun micro
blogging (Twitter), ensiklopedia (Wikipedia), hiburan streaming Teknologi digital dan industri budaya AS dijalankan dengan
(Netflix), surel (Outlook dan Yahoo), berbagi foto (Instagram), logika kapitalisme, namun operasinya juga terkait dengan
forum diskusi (Reddit), dan situs pornografi (Pornhub dan ambisi geopolitik AS. Departemen Luar Negeri AS mendorong
Xvideos) digital. Internet Tiongkok sedang tumbuh, namun perdagangan bebas budaya dan digital serta kebijakan
mereka hanya memiliki dua situs yang paling sering diakses kekayaan intelektual ketat untuk mendukung penciptaan
di dunia (Baidu dan qq.com). keuntungan Silicon Valley dan Hollywood di setiap negara yang
mereka sentuh. Badan Keamanan Nasional AS (US National
”Lima besar” studio Hollywood-Walt Disney Studios dan Security Agency/NSA) memanfaatkan model “kapitalisme
20th Century Studios (dimiliki oleh Walt Disney Company), pengawasan” dari Big Tech [perusahaan teknologi utama]
Warner Bros (dimiliki oleh AT&T-Warner Media), Universal Pic- untuk memproduksi dan kemudian memantau populasi
tures (dimiliki oleh Comcast-NBCUniversal), dan Paramount global sebagai profil data dan melakukan analisis prediksi
Pictures (dimiliki oleh Viacom CBS)-bukan studio Tiongkok, tentang ancamannya terhadap Amerika. Untuk mendukung
merajai “box office” [sukses komersial] secara global. Pada “kekuasaan lunak” AS, Kantor Diplomasi Publik dan Urusan
tahun 2019, box office Hollywood mencapai total $42,5 mil- Publik AS melakukan kampanye pro-Amerika di seluruh
yar yang merupakan rekor tertinggi: Box office Amerika Utara media, baik media lama maupun media baru. Departemen
meraih keuntungan $11,4 milyar dan box office internasio- Pertahanan AS mengoperasikan Internet dan platform media
nal menraih $31,1 milyar. Pemerintah Tiongkok melindungi sosial sebagai “senjata” dan “medan pertempuran” untuk
dan mendorong pertumbuhan industri hiburan nasional yang “perang dunia maya” (cyberwarfare), dan menjalin kontrak
menguntungkan, dan kebanyakan film dan serial televisi ter- dengan perusahaan seperti Amazon, Google, dan Microsoft
laris di Tiongkok adalah buatan dalam negeri atau “buatan untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan militer
Tiongkok” (made in China). Tiongkok bukan korban dari im- terhadap Internet of Things dan kecerdasan buatan (artificial 30
perialisme budaya AS namun hubungan perdagangan buda- intelligence/AI). Semua cabang negara keamanan AS melekat
ya antara Tiongkok dan AS tidak seimbang dan cenderung pada industri budaya, dan mereka secara rutin membantu film
menguntungkan AS. Film Hollywood tiap tahun meraup ke- dan televisi bertema pertahanan yang diproduksi Hollywood.
untungan besar di Tiongkok sementara film Tiongkok jarang CIA membantu produksi The Americans, drama televisi perang
ditayangkan di teater AS dan pendapatannya pun tidak dapat dingin: seorang mantan agen, Joe Weisberg, adalah salah
dibandingkan. Pada tahun 2019, film terlaris- Avengers: End- satu penciptanya. Departemen Pertahanan bekerjasama
game-menciptakan rekor 30 box office di Tiongkok sementa- dengan Hollywood dalam banyak “produk hiburan militer”
ra film terlaris (blockbuster) utama Tiongkok- The Wandering (militainment products) seperti Tom Gun: Maverick, Captain
Earth-tidak meraih sukses di AS. Singkatnya, industri hiburan Marvel, dan Transformers.
global Tiongkok bukanlah tandingan keuntungan lintas negara
dan daya tarik budaya Hollywood. Pertemuan di abad dua puluh dan dua puluh satu antara
logika kapitalis dari industri teknologi dan budaya AS, dan
Tiap tahun, Silicon Valley dan Hollywood menambahkan tindakan geopolitik dari negara keamanan AS, dikaji secara
milyaran pada PDB AS. Selain itu, platform media digital me- lebih rinci dalam buku saya: Hearts and Mines: The US Em-
menuhi kebutuhan kapitalisme untuk menciptakan konsu- pire’s Culture Industry (2016) dan edisi yang diedit bersama,
men dan merayu mereka untuk tetap membeli komoditas. Media Imperialism: Continuity and Change (2019). Singkat-
Google adalah penjual iklan digital terbesar di dunia, menca- nya, badan-badan negara AS dan teknologi digital serta in-
kup 31,1% dari pembelanjaan iklan di seluruh dunia, atau dustri budaya membangun, melindungi dan mendorong suatu
$103,73 milyar. Facebook ada di urutan berikutnya dengan sistem global terdiri atas aliansi negara-negara terintegrasi
pendapatan bersih $67,37 milyar dari pemasukan iklan, di- yang ditekan oleh pencarian laba Silicon Valley dan Holly-
ikuti oleh Alibaba yang berbasis di Tiongkok dengan $29,20 wood, diawasi oleh rezim keamanan militer AS, dan disu-
milyar, dan kemudian Amazon, dengan sekitar $14,1 milyar. supi oleh budaya populer dan platform AS. Tiongkok memang
Film Hollywood dan acara TV melayani pula kebutuhan ka- memperluas sumber daya kekuasaan lunak dan persenjataan
pitalisme akan iklan. Film dan acara TV tersebut, pertama perang dunia mayanya, serta terlibat dalam kampanye pe-
dan terutama, merupakan komoditas pengalaman dan buda- ngaruh budaya. Namun Tiongkok belum menjadi suatu tan-
ya, yang diproduksi oleh studio untuk dijual kepada distribu- dingan bagi imperium AS.
tor, dan didistribusikan untuk dijual kepada peserta pameran
berbagai bentuk pasar pameran penayangan dan streaming.
Antara $20 juta sampai $150 juta dihabiskan oleh Hollywood Seluruh korespondensi ditujukan kepada Tanner Mirrlees
<tanner.mirrlees@uoit.ca>

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


KAPITALISME DIGITAL

> Pasar Bebas


untuk Kebebasan Pers Pasca-Sosialisme?
oleh Mandy Tröger, Universitas Ludwig Maximilian Munich, Jerman

Demonstrasi di Berlin, November 1989.


Foto oleh Peter Zimmermann/Bundesarchiv.

31

M
ajalah serikat pekerja Jerman Barat, > Reformasi
Publizistik & Kunst menyebutnya “de-
mam emas,” sementara surat kabar Tujuan awal reformasi media pada November 1989 adalah
Die Tageszeitung menghubungkannya untuk memecah monopoli informasi dari Partai Persatuan
dengan “hari-hari awal kapitalisme.” Keduanya merujuk Sosialis (SED). SED memiliki sekitar 70% dari total produksi
pada perkembangan pasar pers pada musim semi tahun surat kabar RDJ. Sudah sejak Desember 1989 Dewan Men-
1990 di bekas Republik Demokratik Jerman (RDJ). Kelom- teri RDJ meratifikasi suatu resolusi yang mendukung kelom-
pok politik dan ekonomi Jerman Barat waktu itu sedang pok oposisi dengan menjamin akses setara ke media bagi
mereka. Tak lama setelah itu, pada 5 Februari 1990, Un-
membangun struktur pasar untuk kepentingan mereka
dang-Undang tentang Kebebasan Berpendapat, Informasi,
sendiri, yang menghambat reformasi media demokratis
dan Media melarang penyensoran dan menyatakan bahwa
secara luas [di bekas Jerman Timur].
pers bebas dari monopoli politik dan ekonomi, dan dengan
demikian, menjadi platform yang terbuka bagi debat publik.
Hanya lima bulan sebelumnya, pada November 1989, Setiap orang dan badan hukum dalam RDJ memiliki hak un-
ratusan ribu orang Jerman Timur telah turun ke jalan-jalan tuk menerbitkan, mencetak, dan mendistribusikan media.
untuk memprotes penindasan negara, menuntut media
yang bebas dan demokratis. Protes-protes ini merun- Perkembangan ini diikuti oleh ledakan rintisan perusa-
tuhkan Tembok Berlin dan memicu gelombang reforma- haan surat kabar: dalam bulan Februari 1990 saja sudah
si progresif, termasuk di bidang media. Akhirnya, pada 3 didirikan enam belas surat kabar baru; pada Juli 1990,
Oktober 1990, RDJ bergabung dengan Republik Federal, jumlahnya menjadi sekitar 100. Di sebuah negara de-
ngan hanya tujuh belas juta orang, gelombang rintisan
mempersatukan Jerman. Meskipun banyak yang telah
ini menunjukkan perkembangan reformasi struktural dan
menulis tentang reunifikasi tersebut, sejarah masa transisi partisipasi demokratis. Sementara itu, surat kabar mapan
tersebut telah terabaikan. Artikel ini menunjukkan bahwa mengklaim kemerdekaan politik dan menjalani reforma-
pasar pers Jerman telah secara efektif terunifikasi pada si internal; debat tentang apa yang membuat pers be-
bulan Mei 1990. nar-benar bebas mulai dilakukan di ruang redaksi, surat
kabar, dan surat kepada editor.
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
KAPITALISME DIGITAL

Pada saat yang sama, beberapa lembaga didirikan ti itu, dan memberi tekanan tambahan pada surat kabar
khusus untuk mereformasi media RDJ. Dewan Kontrol Jerman Timur: fasilitas percetakan yang sudah ketinggal-
Media (MKR) dari akar rumput yang non-partisan dan an zaman, kelangkaan kertas, dan infrastruktur distribusi
Kementerian untuk Kebijakan Media (MfM), misalnya, yang tidak dapat diandalkan membuat mereka sulit ber-
sudah didirikan pada April 1990. Tujuan mereka, me- saing. Terlebih lagi, pada 1 April 1990, RDJ mengakhiri
nurut Menteri Media Gottfried Müller pada Mei 1990, subsidi pers. Sebagian besar surat kabar menggandakan
adalah untuk memastikan “transisi yang dikembangkan atau melipattigakan harga mereka dan dengan cepat ber-
untuk kebebasan media”, untuk “tidak hanya menga- alih ke iklan, yang memerlukan keahlian pekerja Jerman
dopsi atau meniru model dan konsep Barat”. Tujuannya Barat. Hal tersebut–di samping investasi modal–mencip-
adalah untuk menemukan model baru untuk pers yang takan awal ketergantungan bagi surat kabar Jerman Timur.
bebas.
> Dua negara, satu pasar
> Pengambilalihan pasar
Pada April 1990, semua surat kabar Jerman Timur mela-
Bersamaan dengan inisiatif reformasi politik ini, peru- kukan negosiasi usaha patungan dengan penerbit Jerman
sahaan media Jerman Barat telah mulai mengeksplorasi Barat yang bertujuan untuk menciptakan keunggulan kom-
pasar Jerman Timur. Sudah sejak Desember 1989 para petitif di Timur. Sasaran utama dari usaha tersebut adalah
penerbit mendistribusikan publikasi mereka di RDJ. Eks- empat belas bekas surat kabar wilayah SED, yang memiliki
por sporadis segera berubah menjadi sistematis. Pada semi-monopoli di wilayah masing-masing. Secara resmi,
pertengahan Februari, Kementerian Dalam Negeri Jerman surat-surat kabar tersebut menandatangani perjanjian niat
Barat (BMI) mengakui sudah adanya kebutuhan untuk kerjasama. Namun pada kenyataannya, penerbit Jerman
regulasi: pajak tidak dibayarkan, harga tidak ditetapkan. Barat menerapkan hubungan bisnis yang mencakup aku-
Namun BMI “secara eksplisit mendukung” terhadap “kegi- isisi pengiklan, pencetakan surat kabar, dan termasuk in-
atan penerbit di bidang abu-abu hukum.” Dengan cara ini, vestasi ekuitas. Namun baru pada bulan April 1991 usaha
BMI bertujuan mengamankan aliran informasi untuk mem- patungan ini diubah menjadi kontrak hukum oleh badan
pengaruhi pemilihan umum bebas pertama di RDJ pada perwalian (Treuhandanstalt, THA) dari pemerintah Jerman.
bulan Maret 1990, yang didukung pembiayaan besar dari THA menyerahkan monopoli pers negara yang tidak diubah
kepentingan pihak partisan di Jerman Barat. Hal ini me- kepada penerbit-penerbit besar Jerman Barat yang segera
letakkan landasan politik bagi transisi pers yang dibentuk makin mengkonsolidasikan pasar. 32
oleh kepentingan pasar Jerman Barat.
> Kematian sebuah mimpi
Pada tanggal 5 Maret 1990, penerbit utama Springer,
Burda, Bauer dan Gruner + Jahr (G + J) mulai mengimpor Hasilnya adalah sebuah konsentrasi pers: dari 120 su-
secara sistematis produk-produk mereka ke RDJ. Mereka rat kabar yang didirikan pada tahun 1990, dua tahun ke-
memasang sendiri sistem produksi milik mereka sendiri. mudian, hanya tersisa sekitar 65 surat kabar dari sekitar
Dengan membagi RDJ menjadi empat zona distribusi, me- 50 penerbit. Pada November 1992, angka tersebut telah
reka bersama-sama mendistribusikan publikasi terutama menurun lagi menjadi 50 surat kabar dari 35 penerbit.
publikasi mereka sendiri, yang membanjiri pasar Jerman Bagi sejarawan Konrad Dussel, peristiwa tersebut adalah
Timur. Secara hukum federal hal tersebut adalah ilegal se- konsekuensi dari keputusan pemerintah federal yang “me-
hingga menyebabkan kekhawatiran di antara semua badan nentang eksperimen apapun.” Hal ini berarti kematian im-
politik dan pihak sipil RDJ. Namun, karena skema ini dimu- pian demokrasi tahun 1989. Pengalaman, ide, dan inisia-
lai hanya dua minggu sebelum pemilihan umum, pemerin- tif tentang bagaimana caranya memikirkan kembali pers
tah RDJ tidak dapat bertindak. Upaya regulasi ditolak atau yang bebas berdasarkan pengalaman GDR telah dilibas.
diabaikan. Hal ini menjadikan masa transisi sebuah peluang yang ter-
lewatkan, dan reunifikasi Jerman sebatas perluasan saja
Tak lama setelah pemilihan umum, penerbit-penerbit dari tatanan ekonomi-politik Barat. Suatu pers Jerman Ti-
bertujuan mendapatkan keunggulan kompetitif satu sama mur yang berdaulat tidak pernah berkembang.
lain dengan cara membanting harga. Tujuan bisnis yang
siap merugi ini adalah untuk menarik pembaca di masa Seluruh korespondensi ditujukan kepada Mandy Tröger
<Mandy.Troeger@ifkw.lmu.de>
depan. Hal ini mengucilkan penerbit kecil Jerman Barat
yang tidak mampu menjual dengan harga-harga seper-

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


PERSPEKTIF TEORETIS

> TIK sebagai Juju:

Inspirasi
Afrika
oleh Francis Nyamnjoh, Universitas Cape Town, Afrika Selatan

33

S
Ilustrasi oleh Arbu. aya dibesarkan di Afrika Barat dan Tengah di mana
kami percaya, mengatur, dan menjalankan hidup
di sekitar gagasan bahwa segala sesuatu di du-
nia dan dalam kehidupan tidaklah lengkap: alam
tidak lengkap, kekuasaan supranatural tidak lengkap, manu-
sia tidak lengkap, dan demikian pula tindakan serta capaian
manusia. Kami percaya bahwa semakin cepat seseorang me-
ngenali dan menghayati ketidaklengkapan (incompleteness)
sebagai cara hidup yang normal, semakin baik bagi kami.
Kami juga percaya bahwa karena ketidaklengkapan mere-
ka, bentuk dan isi orang tidak menyatu, walaupun penampil-

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PERSPEKTIF TEORETIS

an mereka mungkin memberi kesan demikian. Entitas yang tas, kesalingterhubungan, kecairan, dan keriangan; sebuah
ada pun tidak demikian. Kelenturan, perpaduan keberadaan dunia dalam mana tidak seorangpun memiliki monopoli atas
(compositeness of being), dan kapasitas untuk hadir secara kekuasaan atau ketidakberdayaan, sebuah dunia di mana
simultan dalam keberagaman yang menyeluruh ataupun ter- manusia dan wujud lain saling melengkapi.
fragmentasi merupakan realitas dan ontologi dari ketidakleng-
kapan. Selain itu, Afrika Barat dan Tengah adalah wilayah di Suatu penekanan pada kesalingterhubungan dan kesaling-
mana kesalingterhubungan dan kesalingtergantungan diakui tergantungan mengundang kita untuk merangkul ketidakleng-
dan dirayakan, dan digunakan sebagai ruang dominan dan kapan sebagai suatu keadaan dan keberadaan yang normal,
yang diinginkan untuk mengatur hubungan antarmanusia, dengan jalan secara sistematis melucuti diri kita dari aspirasi
serta antara manusia dengan dunia alam dan supranatural. zero-sum ke arah superioritas.

> Tentang Ketidaklengkapan > Teknologi digital sebagai juju

Karena pengakuan mengenai adanya ketidaklengkapan inilah Sebagaimana bunyi salah satu peribahasa dalam buku Chi-
orang-orang di Afrika Barat dan Tengah berhasrat mencari jalan nua Achebe mengenai kekuasaan tak kasat mata berjudul Ar-
untuk meningkatkan diri mereka melalui hubungan dengan ma- row of God (Panah Tuhan), “ketika kita melihat seekor burung
nusia lain, dan menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka kecil menari di tengah jalan, kita harus tahu bahwa penabuh
untuk memperoleh benda-benda gaib yang dapat memperluas genderangnya berada di balik semak-semak di dekatnya.” Un-
hubungan tersebut, maupun dalam interaksi, bersama berba- tuk dapat mengklaim atribut ilahiah berupa kemahatahuan,
gai keunikan dan keeksentrikan kekuatan atau agen alam dan kemahakuasaan, dan kemahahadiran, manusia harus beru-
supranatural. Objek magis semacam itu, yang dalam istilah saha meningkatkan kapasitas diri mereka yang awam dengan
modern disebut sebagai teknologi, lebih dikenal di Afrika Barat aktivator luar biasa–juju. Oleh sebab itu, kepercayaan luas di
dan Tengah dengan nama lokal yang telah saya terjemahkan Afrika Barat dan Tengah bahwa, meskipun kita manusia bia-
sebagai juju. Kosmologi dan ontologi yang memungkinkan ke- sa, kemampuan kita untuk menjadi mahatahu, mahahadir
percayaan dan praktik tersebut di masa lalu–dan untuk seba- dan mahakuasa dapat secara signifikan ditingkatkan oleh juju
gian besar masih berlanjut kini–disalahartikan dan diremehkan (yang mencakup tetapi tidak terbatas pada jimat, sihir, racikan
oleh para cendekiawan dan pengamat modern Afrika; diang- berkhodam, ramuan obat, dll). Juju semacam itu umumnya
gap sebagai sihir, klenik, penyembahan berhala, takhayul, dan dipersiapkan secara khusus oleh dukun atau cenayang yang
primitivisme. Secara paradoks, bahkan penerimaan kebaruan memiliki sebutan berbeda-beda tergantung pada konteksnya.
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diprakarsai oleh
revolusi digital tidak dipandang sebagai faktor pemulihan bagi Dengan demikian, saya menyamakan TIK atau teknologi 34
kosmologi dan ontologi, kepercayaan dan logika praktik oleh digital dengan apa yang oleh kami di Afrika Barat dan Te-
mereka yang bersikukuh untuk memandang modernisasi dan ngah biasanya dirujuk sebagai juju. Saya mengundang Anda
pembangunan sebagai suatu upaya zero-sum [upaya dalam sebagai cendekiawan humaniora digital untuk melihat da-
mana keuntungan satu pihak merugikan pihak lain]. lam kepercayaan di wilayah ini pada ketidaklengkapan dan
kejamakan hakikat eksistensi insani, maupun dalam kapa-
Namun, terlepas dari ambisi dominasi dan superioritas me- sitas untuk hadir di mana-mana pada saat yang bersamaan,
lalui penaklukan dan penolakan untuk mengakui utang dan sebuah indikasi bahwa kita harus banyak belajar dari masa
piutang, terbukti bahwa masa depan terpaut dengan keper- lalu tentang cara terbaik untuk memahami dan memanfaat-
cayaan dan praktik populer yang telah diabaikan, yang me- kan kemajuan TIK yang saat ini dianggap inovatif. Gagasan
ngandung realitas mengenai ketidaklengkapan. Jika manusia mengenai teknologi digital yang memungkinkan manusia dan
biasa dalam keadaan alamiah bersifat tidak lengkap, maka benda-benda untuk hadir dalam ketidakhadiran dan tidak ha-
semua upaya untuk meningkatkan diri melalui hubungan an- dir di saat mereka hadir ini tidak sedemikian berbeda dengan
tara sesama manusia dan melalui peminjaman dan teknologi, keyakinan pada apa yang sering dicap dan ditolak sebagai
alih-alih menjadikan mereka lengkap, mengarahkan mereka klenik dan sihir. Keyakinan ini cocok untuk sebuah dunia
pada kerendahan hati atas keberadaan mereka sebagai hasil dengan kemungkinan nirbatas–suatu dunia dengan kehadir-
perpaduan (being composite) serta pada pengakuan utang an dalam multiplisitas simultan dan kekuasaan abadi untuk
budi mereka pada pihak-pihak lain – manusia, alam, dan ke- mendefinisikan kembali realitas. Dunia rakyat Afrika Barat
kuatan supranatural. Ketidaklengkapan adalah kondisi yang dan Tengah–sebuah dunia dengan fleksibilitas, kecairan, dan
kekal, dalam artian bahwa pencarian perluasan (extension) ketidaklengkapan yang ditolak oleh kekuasaan kolonial dan
untuk memperbaiki keadaan ketidaklengkapan seseorang ha- terus diremehkan oleh para pelaku modernisasi–adalah se-
nya akan semakin menyadarkannya mengenai ketidakleng- buah dunia di mana waktu dan ruang tidak diperbolehkan
kapannya, bila dihadapkan dengan semua bentuk perluas- menghalangi kebenaran serta kompleksitasnya yang bernu-
an yang belum dikuasainya. Lagi pula, perluasan-perluasan ansa. Ini adalah sebuah dunia yang baru akhir-akhir ini saja
cenderung hanya berlaku untuk sebagian dan hanya untuk dapat kita pahami secara jauh lebih baik dengan munculnya
waktu tertentu, dan beberapa di antaranya bahkan merong- TIK baru seperti internet, telepon seluler, dan gawai, bersama
rong tingkat kelengkapan yang semula diduga telah tercapai. dengan “kegaiban” dan “sihir” berupa ketersediaan dan ke-
Fakta bahwa keadaan lengkap (completeness) adalah suatu terjangkauannya secara instan, maupun kecenderungannya
ilusi yang hanya dapat memicu ambisi steril mengenai pe- untuk memfasilitasi narsisme, kesenangan diri sendiri, dan
naklukan dan permainan zero-sum mengenai superioritas, pengutamaan penampilan. Alih-alih berpikir dalam dikotomi,
merupakan suatu ajakan untuk menjajaki, merenungkan, dan tradisi perluasan diri Afrika Barat dan Tengah melalui imajinasi
menyediakan sebuah dunia yang ditandai oleh ketiadaan ba- kreatif menganut sebuah ontologi kesalingterhubungan yang

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
PERSPEKTIF TEORETIS

dapat menjadi pendekatan yang bermanfaat untuk mengem- lunak di era teknologi digital dan meningkatnya potensi
bangkan teori tentang interseksi antara manusia dan TIK. algoritma. Tidaklah mustahil lagi bagi para peretas untuk
memasang spyware dari jarak jauh di telepon seluler pintar
Saya memandang juju sebagai teknologi aktivasi diri dan kita, yang memungkinkan mereka untuk mengakses semua
eksplorasi diri–sesuatu yang memungkinkan kita untuk bang- konten kita, termasuk data terenkripsi, serta mengontrol
kit melampaui keseharian (ordinariness) diri kita, dengan mikrofon dan kamera dari jarak jauh tanpa sepengetahuan
memberikan kepada kita potensi untuk mencapai sesuatu kita. Perancang spyware semacam itu tidak berbeda dengan
yang tidak dapat kita capai dengan hanya mengandalkan
perantara roh di semak-semak Afrika Barat dan Tengah yang
kapasitas atau kekuatan alami saja. Memang benar bah-
menggerakkan para langganan dan pengikutnya ke dalam
wa tubuh kita, jika diolah dengan baik, dapat menjadi juju
yang fenomenal, yang memungkinkan kita untuk mencapai hiruk-pikuk yang memabukkan saat secara berani melakukan
prestasi luar biasa. Namun bahkan raga yang terlatih secara kegiatan sukacita berlebihan di hadapan orang lain.
teknis, terprogram, atau berdisiplin seperti itu mungkin akan
menghadapi tantangan yang membutuhkan potensi tambah- Seperti halnya kehidupan yang sarat dengan hirarki yang
an. Dengan kata lain, meskipun tubuh kita memiliki potensi dibentuk dan ditopang oleh ketidaksetaraan, demikian pula
untuk menjadi juju pertama kita, pada akhirnya juju tambah- ketidaksetaraan dan hirarki pada juju. Semakin kuat juju sese-
an tetap kita butuhkan agar tindakan kita mencapai sasaran. orang, semakin baik peluang untuk mengejawantah, melihat,
melakukan, merasakan, dan mencium sesuatu, baik berwu-
Fakta bahwa juju sering bergantung pada jaringan antarhu- jud maupun nirwujud, serta memengaruhi dan mengendalikan
bungan yang rumit agar dapat berfungsi dengan tepat adalah orang lain, benda, peristiwa, dan fenomena. Sebuah juju dapat
suatu komplikasi tambahan dan merendahkan hati serta pe- digunakan secara tunggal maupun dalam kombinasi dengan
nangkal terhadap tiap kecenderungan untuk angkuh. Meleng- juju lain untuk memaksimalkan potensi mereka. Dengan se-
kapi atau memperluas diri sendiri dengan juju yang konon buah juju yang baik (misalnya drone), seseorang tidak perlu
lebih ilmiah dan teknis seperti komputer (meja atau jinjing), hadir secara fisik untuk membuktikan kemampuan keberha-
telepon seluler (dasar atau pintar), dan gawai lainnya (tablet, silannya pada pihak-pihak yang ia ingin pengaruhi secara baik
iPad) tetap bukan jaminan bahwa perangkat tersebut tidak atau buruk, karena cinta atau benci. Tidak ada yang dapat
akan gagal justru pada saat seseorang sangat membutuh- menjelaskan hal ini secara lebih baik daripada kemampuan
kannya. sebuah gawai pintar bersumber lengkap (dengan aplikasi dan
kontak) – salah satu juju paling sensasional yang kini menjadi
Mungkin karena alasan inilah juju pria dan wanita di Afri- mode – dengan akses pada Wi-Fi, hotspot, atau Bluetooth, di
ka Barat dan Tengah tidak menghindari penggunaan teknologi era media sosial, konektivitas supercepat, dan meningkatnya
modern/ilmiah (ponsel pintar, tablet, iPad, dll.) bersama de- tuntutan akan keramahtamahan. 35
ngan apa yang oleh sebagian orang dijuluki sebagai “perangkat
elektronik Afrika” mereka. Mereka menggunakan perpaduan Namun, terlepas dari kontradiksi dan daya manipulatifnya,
juju tradisional dan modern untuk aktivasi dan perluasan diri, kehidupan akan bersifat sangat sehari-hari, diprediksikan ter-
dan untuk memungkinkan mereka berjumpa dan melayani kli- standar, rutin tanpa adanya rasa petualangan dan ambisi yang
en di berbagai lokasi di luar desa mereka, di kota-kota, dan dibawa oleh mekarnya keriangan kreatif dalam juju (teknis dan
bahkan di benua lain. teknologi). Gagasan mengenai inovasi kreatif akan mati, ma-
nakala individu dan masyarakat akan kehilangan kemampuan
Ketergantungan pada juju, jimat, mantra, dan cenayang untuk berimprovisasi dan menemukan ulang diri mereka sen-
mungkin tampak primitif dan tidak rasional, tetapi ini merupa- diri. Hal ini menyorot peran krusial juju dalam masyarakat dan
kan bagian dari repertoar potensi dari mana kami memperoleh hubungan sosial. Individu dan kolektivitas menggunakan juju
agensi mengingat fakta mengenai ketidaklengkapan kita. Da- untuk memengaruhi, membujuk, dan mengendalikan situasi
lam hubungan ini, sebagaimana dijelaskan di atas, juju tidak dan orang lain, dan untuk mengatasi dan mempersulit ber-
jauh berbeda dengan teknologi untuk memperluas diri yang bagai tantangan tersebut dengan cara-cara yang tidak akan
kita kenal yang dianggap lebih ilmiah, rasional, dan modern dimungkinkan tanpa repertoar mereka tentang juju.
(foto, komputer, internet, telepon seluler, gawai pintar, media
massa, media sosial, buku, listrik, mesin cuci, kecerdasan ar- Kehadiran juju di mana-mana harus dikaitkan dengan ide
tifisial, senjata nuklir, dll.). Pencarian Google sederhana untuk bahwa kekuasaan–alih-alih terkonsentrasi di tangan segelintir
kata-kata seperti “marabout” di Prancis, Kanada, atau Belgia, orang–sebenarnya merupakan sesuatu yang datang dan pergi,
misalnya, akan membawa Anda tidak hanya ke laman daring seringkali tanpa peringatan. Betapapun saktinya seseorang, ia
dan rincian kontak marabout di Senegal, Mali, atau Nigeria, selalu berusaha meningkatkan dirinya dengan perpanjangan
tetapi juga ke kantor, agen, nomor telepon, dan jadwal mere- bagian tubuh dan indera tambahan di satu sisi, dan juju (teknik
ka di seluruh dunia. Di Kamerun, misalnya, tidak jarang kita dan teknologi) di sisi lain. Hal ini seharusnya membuat kita le-
menemukan para cenayang memanggil orang-orang diaspora bih peka terhadap kebutuhan untuk menumbuhkan dan mem-
Kamerun di seluruh dunia melalui komputer, gawai pintar, dan perjuangkan sebuah disposisi untuk memasukkan yang di luar
tablet untuk hadir dan mempertanggungjawabkan penderitaan dan mengeluarkan yang di dalam.
dan kesulitan dari kerabat prihatin yang ditinggalkan.

> Juju: Suatu aib yang diperlukan? Seluruh korespondensi ditujukan kepada Francis Nyamnjoh
<francis.nyamnjoh@uct.ac.za>

Kita sedang menyaksikan kekuasaan yang fenomenal,


tumbuh, dan mengganggu dari para perancang perangkat

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SOSIOLOGI DARI FILIPINA

> Mempraktikkan Sosiologi

di Filipina
oleh Filomin C. Gutierrez, University of the Philippines, Filipina dan anggota Komite Penelitian
ISA mengenai Sosiologi Penyimpangan (RC29), dan Perempuan, Gender dan Masyarakat (RC32)

E
disi Dialog Global kali ini menghadirkan refleksi publik Filipina terhadap kampanye anti-narkoba bertentangan
berbagai anggota Masyarakat Sosiologi Filipina dengan keluhan mengenai pelanggaran hak asasi manusia dan
(Philippine Sociological Society, PSS), menyorot narasi para tahanan narkoba mengenai kekerasan polisi, na-
berbagai isu seperti urbanisasi dan tata kelola, mun mengkonfirmasi pandangan polisi tentang kampanye ter-
gerakan LGBT, kekerasan dalam perang melawan narkoba, sebut sebagai solusi untuk masalah narkoba. Saat topik ini ter-
mempraktikkan sosiologi publik di antara kaum miskin, dan buka untuk narasi berbeda tergantung pada fokus seseorang,
marginalisasi wilayah Mindanao. Berlatar belakang tiga wila- para peneliti sosial dituntut untuk melihatnya dari sudut pan-
yah atau kelompok pulau yang berbeda, Luzon, Visayas, dan dang yang melampaui batasan perdebatan antara populisme
Mindanao, mereka mendiskusikan minat penelitiannya ma- hukuman–sebuah pendekatan yang mengadvokasikan tindakan
sing-masing dan merenungkan tantangan yang dihadapi para hukuman terhadap kejahatan berdasarkan pada sentimen pub- 36
sosiolog Filipina saat ini. lik–dan elitisme hukuman–pandangan yang mengistimewakan
pendapat ilmiah atau ahli tentang kejahatan dan memandang
Louie Benedict Ignacio mengangkat masalah urbanisasi sentimen publik sebagai hal yang simplistik.
di Filipina dengan merujuk pada dinamika metropolitanisasi
Metro Manila, berupa jejaring urban dari beberapa kota yang Tulisan Phoebe Zoe Maria Sanchez mengkritik rezim populis
membentuk Kawasan Ibu Kota Nasional. Pertumbuhan komu- otoriter Presiden Rodrigo Duterte sebagai suatu perpanjangan
nitas berpagar (gated communities) berkembang dari penye- dari kegagalan revolusi People Power pada tahun 1986 untuk
diaan keamanan ekonomi untuk penjaminan keamanan fisik mencapai transisi demokrasi, dan merupakan kegagalan yang
bagi para penghuni yang berkecukupan, di saat kemiskinan hanya memperbaharui, kalau tidak memperburuk, ciri-ciri fa-
perkotaan meningkat dan permukiman kumuh berkembang sisme negara yang ditampilkan selama kediktatoran Marcos.
biak. Ignacio menyajikan krisis urbanisasi yang dibentuk tidak Sanchez berpendapat bahwa sosiologi publik dapat memper-
hanya oleh masalah-masalah bersama dalam pengelolaan oleh manfaat dari dukungan terhadap organisasi kaum mis-
sumber daya dan transportasi, tetapi juga oleh segmentasi kin dan menyingkap budaya diam mereka untuk memperkuat
sosial dan isu-isu tata kelola. partisipasi mereka dalam masyarakat sipil dan berdampak
pada kebijakan negara.
John Andrew Evangelista membahas bagaimana per-
spektif queer memandang perbedaan ideologis di balik ke- Terakhir, Mario Aguja menulis tentang marginalisasi Min-
lompok-kelompok dalam gerakan LGBTQ di Filipina. Logika danao di Filipina Selatan terhadap hegemoni Metro Manila
ideologis yang beraneka ragam menyajikan berbagai klaim, di Utara sebagai pusat de facto kekuasaan ekonomi, politik,
mulai dari klaim mereka yang mengadvokasi undang-undang militer, dan budaya. Ia mengangkat isu hubungan pusat-peri-
anti-diskriminasi dan menyerukan transformasi sistem ekono- feri tersebut untuk merangkum praktik sosiologi itu sendiri. Se-
mi yang berlaku, hingga ke klaim mereka yang menitikberat- mentara isu-isu dari Mindanao, seperti konflik Muslim-Kristen,
kan pada aspek pesta dari Pride Parade [pawai kebanggaan tingkat kemiskinan ekstrem, dan ekstremisme kekerasan me-
kaum LGBTQ]. Ia berpendapat bahwa ruang kontradiksi dan rupakan topik yang menarik untuk analisis sosiologis, wacana
konflik dalam membangun sejarah gerakan LGBTQ menun- sosiologi Filipina terbatas pada topik-topik yang menarik bagi
jukkan bahwa perbedaan antara bagian-bagian gerakan ter- Pusat. Untuk membalikkan bias ini, PSS baru-baru ini secara
sebut lebih merupakan produk historis daripada perbenturan menentukan berputar arah ke Mindanao dengan menggelar
kepentingan. konperensi-konperensi tahunannya ke wilayah tersebut dan
menempatkan para sosiolog Mindanao di garis depan wacana
Gutierrez menyajikan kekerasan dalam perang melawan nar- nasional.
koba yang menewaskan ribuan “orang narkoba” di Filipina,
yang menampilkan disonansi antara berbagai narasi. Dukungan
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Filomin C. Gutierrez
<fcgutierrez@up.edu.ph>

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SOSIOLOGI DARI FILIPINA

> Studi Perkotaan


di Filipina:
Sosiologi sebagai Jangkar
oleh Louie Benedict R. Ignacio, Universitas Santo Tomas, Filipina dan anggota dari
Komite Penelitian ISA mengenai Sosiologi Pendidikan (RC04) dan Pengembangan Regional
dan Perkotaan (RC21)

37

Metro Manila, di mana adanya warga hunian liar merupakan


pemandangan biasa, merupakan salah satu kawasan metropolitan
terpadat di dunia. Foto oleh Rhon Paolo C. Velarde.

S
tudi perkotaan di Filipina, dan secara khusus kompleks. Hal ini juga melahirkan berbagai diskusi menge-
sosiologi perkotaan, melihat pertumbuhan yang nai kehidupan kota. Berbagai aspek kehidupan kota, ter-
cepat mulai tahun 1980-an dan seterusnya ke- masuk perumahan dan lingkungan terbangun, segmentasi
tika ibu kota negara, Manila, dan kota-kota di penduduk berdasarkan status ekonomi, kriminalitas, dan
sekitarnya mulai berkembang secara ekonomi dan poli- tata kelola semuanya membutuhkan lensa khusus dalam
tik. Sebelum adanya penataan komunitas dan kemajuan memahami kota.
teknologi, daerah-daerah yang sekarang penuh dengan
gedung-gedung tinggi, komunitas berpagar (gated com- Secara politis, untuk mengatasi masalah ini, negara
munities), dan jalan-jalan yang sibuk dahulu tertutup oleh menyerahkan sebagian fungsinya ke berbagai unit pe-
sawah-sawah hijau dan sistem pengairan dan sungai yang merintah lokal seperti administrasi urusan lokal. Di Fili-
terhubung. Namun ketika penduduk di daerah-daerah ini pina, proses desentralisasi diatur dalam dalam Peratur-
bertambah, kebutuhan komunitas juga mengalami evolusi, an Pemerintah Daerah tahun 1991. Menurut Pasal 24
sehingga perkembangan mereka tidak lagi dapat didukung Peraturan ini, negara mendelegasikan fungsinya kepada
dengan sumber daya mereka sendiri. Perubahan-perubah- unit-unit pemerintah lokal sehingga setiap unit bertang-
an ini memperlihatkan perlunya sebuah tata kelola kehi- gung jawab atas serangkaian layanan dan fasilitas mi-
dupan ekonomi, politik, dan sosial penduduk yang lebih nimum yang harus dipenuhi sesuai dengan kebijakan,
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SOSIOLOGI DARI FILIPINA

serta pembuangan limbah juga merupakan masalah yang


ditimbulkan oleh urbanisasi yang cepat, yang mengakibat-
kan degradasi lingkungan. Infrastruktur dan fasilitas trans-
portasi yang tidak memadai di kota-kota menyebabkan
kemacetan yang membatasi pertumbuhan ekonomi. Pada
gilirannya, semua masalah perkotaan ini menyebabkan
keruntuhan tatanan sosial kota-kota sejak akhir 1970-an,
yang mencapai puncaknya pada awal 1990-an sejak pe-
mulihan demokrasi di Filipina, dan membawa konsekuensi
hingga saat ini.

Penelitian saya telah mencoba melihat bidang studi


perkotaan yang luas ini, khususnya di Metro Manila. Saya
pertama-tama memusatkan perhatian pada bagaimana
Sungan Pasig mengalir di Metro Manila. Kualitas airnya dianggap
sebuah badan nasional, antarkota, seperti Metropolitan
tidak memenuhi standar lingkungan permukiman. Foto oleh Rhon Manila Development Authority mengatasi masalah perko-
Paolo C. Velarde. taan berupa manajemen lalu lintas, dengan alasan bahwa
dinamika politik antara pejabat unit pemerintah daerah
pedoman, dan standar nasional yang telah ditetapkan. dan pejabat lembaga nasional memainkan peran penting
Menurut Pasal 25 Peraturan ini, unit-unit pemerintah da- dalam menyelesaikan masalah yang sedemikian kom-
erah sebaiknya menyediakan layanan dasar seperti fasili- pleks. Saya melanjutkan dengan memusatkan perhatian
tas komunikasi dan transportasi yang memadai, layanan pada bagaimana komunitas berpagar di daerah perkota-
dan fasilitas pendukung untuk pendidikan, polisi dan per- an Metro Manila muncul, khususnya melihat bagaimana
lindungan kebakaran, serta pengembangan masyarakat. fungsi komunitas berpagar berubah dari bentuk keamanan
ekonomi, menjadi bentuk keamanan fisik, dan lebih jauh
menjadi keduanya. Baru-baru ini, saya mempelajari dina-
Di Filipina, konsep metropolitanisasi – wilayah dan tata
mika layanan keamanan di lingkungan perkotaan, mengi-
kelola metropolitan –pertama kali disusun pada awal 1970- ngat bahwa komunitas berpagar, yang merupakan entitas
an untuk mengkoordinasikan layanan kawasan metro ke milik pribadi yang dikelola oleh asosiasi pemilik rumah pri-
tiga kota baru dan tiga belas kotamadya di sekitar Metro badi swasta, memberikan kepada penghuni rumah tingkat
Manila yang terintegrasi. Badan pengelola metropolitan keamanan yang lebih tinggi daripada yang diberikan oleh 38
pertama di Filipina didirikan pada tahun 1975 berdasarkan pemerintah lokal kepada masyarakat umum. Fenomena
Keputusan Presiden No. 824: Komisi Metro Manila, yang ini, dilihat melalui pendekatan neoliberalisme dan Mana-
bertugas dari tahun 1975 hingga 1986. Fungsinya adalah jemen Publik Baru, berakibat pada melemahnya legitimasi
untuk mengkoordinasikan layanan seperti manajemen lalu unit-unit pemerintah lokal dengan memonopoli sumber
lintas dan transportasi, kontrol penghuni liar, dan pelesta- layanan sambil menarik lebih banyak penghuni kota dari
rian lingkungan yang bersih dan hijau. Pada tahun 1995, kelas yang lebih tinggi untuk menggunakan pengaturan
berdasarkan Undang-Undang Republik No. 7924, Otori- hunian seperti ini.
tas Pembangunan Metro Manila (MMDA) dibentuk, yang
mencakup fungsi perencanaan, pengawasan, koordinasi, Mengingat pertumbuhan penduduk Metro Manila yang
regulasi, dan integrasi tujuh belas kota dan kotamadya da- berlangsung terus–dengan peningkatan yang stabil sebesar
lam hal menyediakan layanan dasar. Layanan dasar yang 1,7% per tahun, sama dengan megalopolis lain di seluruh
disediakan MMDA meliputi: kemacetan lalu lintas dan efi- dunia–menjadi lebih penting bahwa perspektif yang digu-
siensi transportasi; manajemen kerja; pemantauan polusi; nakan dalam memahami daerah perkotaan perlu lebih be-
pengelolaan banjir dan air limbah; pembaharuan perkota- ragam. Studi perkotaan di Filipina telah dikotak-kotakkan
an, zonasi dan perencanaan penggunaan lahan, kesehat- ke dalam berbagai bidang seperti kesehatan, perencanaan
an dan sanitasi; dan keselamatan publik, yang mencakup dan desain perkotaan, politik dan pemerintahan, kesen-
operasi penyelamatan jangan antara kelompok sosial-ekonomi, dan bahkan risiko
dan bencana. Untuk Metro Manila, dengan jumlah pendu-
Jika abad dua puluh ditandai dengan dominasi urbani- duk 12,8 juta jiwa dan salah satu kota dengan kepadatan
sasi, pada abad kedua puluh satu hal ini telah bergeser penduduk tertinggi di dunia, sosiologi dapat memberikan
ke metropolitanisasi sebagai pendekatan komprehensif kerangka kerja menyeluruh untuk memahami hubungan
terbaru untuk tata kelola dan manajemen perkotaan. Ur- antara individu dan lingkungan mereka. Sosiologi dapat
banisasi lahir beriringan dengan meningkatnya kemiskinan menyediakan jangkar untuk menghubungkan masalah dan
perkotaan karena terbatasnya pendapatan dan kesempat- kemungkinan solusi yang disediakan oleh penelitian berba-
an kerja di kota-kota, karena penduduk perkotaan terus sis bukti dan keterlibatan di dalam kota.
tumbuh secara alami dan melalui migrasi dari pedesaan.
Hal ini juga memunculkan penyebaran daerah kumuh di Seluruh korespondensi ditujukan kepada Louie Benedict R. Ignacio
<lrignacio@ust.edu.ph>
perkotaan. Kurangnya pasokan air minum dan sanitasi

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SOSIOLOGI DARI FILIPINA

> Navigasi Konflik


melalui Lensa Queer
oleh John Andrew G. Evangelista, University of the Philippines Diliman, Filipina, dan
anggota Komite Penelitian ISA mengenai Perempuan, Gender dan Masyarakat (RC32)

Bagaimana Filipina nampak dari sudut pandang


queer? Sumber: Wikimedia Creative Commons.

dipahami sebagai ruang-ruang kacau-balau di mana logi-


ka yang saling bertentangan bertemu satu sama lain. Ini
memberikan kerangka yang layak untuk memahami kondi-
si sosial dan historis di mana para aktor menghadapi dan
menegosiasikan makna, interpretasi, dan bahkan ideologi
yang tampaknya saling bertentangan.

Dalam bukunya Global Divas (2003), Manalansan men-


ceritakan sebuah kisah menarik tentang seorang lelaki gay
Filipina yang tinggal di New York yang tampaknya telah
menciptakan pembagian spasial di dalam apartemennya.
Di satu sisi, terdapat altar dengan simbol-simbol agama 39
Katolik sementara di sisi lain, terdapat foto-foto pria te-
lanjang. Warisan agama kolonialisme Spanyol di Filipina
melancong ke kota yang memberikan kebebasan relatif
bagi orang-orang LGBTQ. Kasus ini menunjukkan keadaan
queer tidak hanya dengan memetakan perjumpaan ka-
cau-balau antara keadaan gay dan agama. Kasus ini juga

K
menyoroti bagaimana kondisi sosial dan historis berkontri-
etika pertama kali muncul sebagai ke- busi dalam membangun kekacauan semacam itu.
rangka melalui mana masyarakat da-
pat dianalisis, teori queer [mereka yg > Terjebak di tengah-tengah
menolak identitas gender dan seksual-
nya didefinisikan dalam kerangka heteronormativitas] Seperti apartemen kacau-balau yang disebutkan di atas,
mengarahkan visi kita ke arah pemahaman, jika bukan para peneliti keadaan queer sering menemukan diri me-
pemujaan, terhadap hal-hal yang mengandung oposisi. reka dalam ruang-ruang kontradiksi dan konflik. Seringkali,
Untuk melawan ortodoksi patriarki dan heteronormativi- mereka merasa seperti terjebak di tengah-tengah interpre-
tas, teori ini menggali peristiwa, momen, identitas, dan tasi yang berlawanan. Dalam karya saya sendiri tentang
budaya yang menentang biner gender dan seksualitas sejarah gerakan LGBTQ di Filipina, saya mendapati diri
yang kaku. Teori ini mencari logika yang menumbangkan saya berdiri di tengah-tengah ketegangan ideologis yang
hierarki yang ada. Dalam bingkai ini, menjadi queer ber- berbeda di antara para aktivis. Bukan rahasia lagi bahwa
arti menjadi curiga terhadap apapun yang menyerupai gerakan sosial tidak pernah monokromatik. Mengusung
normalitas. berbagai ideologi, para aktivis sering membaca dan me-
nyusun klaim dengan beragam cara. Ketegangan seperti
Antropolog Martin Manalansan menggunakan konsepsi inilah yang dihadapi oleh para peneliti keadaan queer se-
queerness (keadaan queer) ini dengan membumikannya perti saya dalam memahami gerakan LGBTQ.
dalam kekacau-balauan. Tugasnya bukan hanya mera-
yakan tindakan dan pikiran subversif. Sebaliknya, misi- Keterlibatan saya dalam mengorganisir LGBTQ Filipina
nya adalah untuk menggambarkan berbagai cara melalui baik sebagai peneliti maupun aktivis, membiasakan diri
mana penyimpangan bersilangan dan bertabrakan dengan saya dengan ketegangan di antara berbagai segmen ge-
yang normal. Keadaan queer, dengan demikian, dapat rakan. Sementara beberapa mengedepankan kebutuhan
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SOSIOLOGI DARI FILIPINA

akan undang-undang, yang lain mengaitkan gender dan tersebut ketika mereka mengenali celah politik dan me-
pembebasan seksual dengan transisi sosialis. Yang lain manfaatkannya untuk memperjuangkan agenda progresif.
mengakui homofobia dan misogini sebagai produk kesa- Organisasi-organisasi yang menolak untuk melihat masa-
daran individu, yang mendorong mereka untuk mendukung lah dari analisis kelas murni juga muncul. Terletak dalam
pendidikan yang responsif gender. Akhirnya, suatu segmen berbagai segmen dari kaum Kiri Filipina, para aktivis LGB-
gerakan juga mengakui adanya titik temu antara berbagai TQ disosialisasikan dalam berbagai aliran politik yang ber-
isu. Dengan demikian, mereka menghindari argumen yang beda, yang mempercepat keragaman ideologis di dalam
berpusat pada satu sebab dan satu solusi. gerakan.

Ketegangan ini dapat dipahami dalam lensa queer. Ke- > Kelaziman dari keadaan queer
beradaan berbagai ideologi dalam gerakan secara esen-
sial mencirikan gerakan itu sebagai kacau-balau, karena Di tengah suara-suara yang saling bertentangan ini, teo-
berbagai logika ideologis berhadapan satu sama lain. ri queer dapat membantu memfasilitasi percakapan dalam
Ini khususnya dapat diamati selama pawai kebangga- suatu gerakan yang terpolarisasi oleh ideologi. Kecende-
an (Pride marches) di Metro Manila. Para peserta pawai rungan beberapa organisasi LGBTQ adalah menolak berdis-
membawa berbagai klaim yang terbentuk dalam ideologi kusi dengan organisasi lain terutama ketika tidak terdapat
tertentu. Sementara beberapa menyerukan pengesahan keselarasan antara keyakinan masing-masing pihak. Sikap
undang-undang anti-diskriminasi tertentu, yang lain juga dan perilaku ini sebagian besar berasal dari logika bahwa
mengedepankan keperluan adanya transformasi sistem perbedaan ideologis itu penting, alami, dan sudah demikian
ekonomi saat ini. Yang lain bahkan menyerukan untuk keadaannya. Beberapa bahkan menyatakan kepada saya
mengakhiri kontraktualisasi tenaga kerja (praktik kerja bahwa upaya menjembatani akan lebih sering gagal kare-
jangka pendek) sementara rombongan dari perusahaan na ideologi begitu mengakar sehingga mereka akan selalu
tampak berpesta dan menari. menghalangi persepsi positif tentang kelompok tertentu.

Seseorang dapat memahami ketegangan dan kekacau- Saya berpendapat bahwa lensa queer merupakan sua-
an semacam itu dengan memahami kondisi sosial dan his- tu kerangka berpikir yang layak dalam konteks ini. Alih-alih
toris di mana gerakan itu muncul. Organisasi LGBTQ mulai memandang aliran politik sebagai kontradiksi alami, saya
terbentuk beberapa tahun setelah jatuhnya rezim diktator menafsirkan perbedaan mereka sebagai produk historis. Ke-
Marcos pada tahun 1986 yang dihasilkan dari protes be- laziman dari pemikiran queer ini terletak pada kapasitasnya 40
sar dan berkelanjutan. Tidak lagi sibuk dengan tujuan akhir untuk mengembangkan empati terhadap para aktivis yang
menggulingkan rezim diktator, para aktivis mulai menje- membawa ideologi berbeda. Memperhatikan seruan untuk
lajah ke berbagai advokasi. Institusi dari Konstitusi 1987 menjadi queer adalah untuk bersikap taktis dalam tindak-
yang berpusat pada perlindungan hak-hak sipil memperce- an. Kita perlu beralih dari pemahaman kontradiksi ideolo-
pat pembentukan organisasi-organisasi hukum yang me- gis sebagai hal yang sudah demikian keadaannya ke cara
nangani beragam masalah, termasuk antara lain keadilan memandangnya sebagai produk dari sejarah spesifik. Hanya
seksual dan gender. dengan begitu kita dapat menggunakan suatu ideologi yang
berfungsi untuk saat ini seraya tidak terhambat untuk me-
Bersamaan dengan kesempatan untuk berorganisasi manfaatkan yang lain, jika diperlukan.
adalah perpecahan ideologis di kaum Kiri Filipina. Di satu
sisi, sebuah segmen menyatakan bahwa feodalisme te- Seluruh korespondensi ditujukan kepada John Andrew G. Evangelista
tap menjadi kekuatan yang memicu penindasan. Di sisi <jgevangelista@up.edu.ph>

lain, beberapa kelompok menyimpang dari pemahaman

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SOSIOLOGI DARI FILIPINA

> Narasi Sumbang


Perang Filipina Melawan Narkoba
oleh Filomin C. Gutierrez, University of the Philippines, Filipina dan anggota Komite Penelitian
ISA mengenai Sosiologi Penyimpangan (RC29), dan Perempuan, Gender dan Masyarakat (RC32)

K
etika Rodrigo Duterte menjabat sebagai Narasi-narasi mengenai penderitaan dari para tahanan dan
Presiden Filipina pada Juli 2016, perang para janda dari mereka yang terbunuh membentuk latar dari
melawan narkoba seketika menjalar ke ko- realitas baru Filipina yang penuh kekerasan. Realitas ini dii-
munitas-komunitas Filipina. Kampanye ini kuti dengan paradoks hiper-stigmatisasi mengenai penggu-
melibatkan upaya anggota Polisi Nasional Filipina mem- naan narkoba oleh rezim politik dan peradilan pidana saat ini
bujuk pengguna narkoba untuk menyerahkan diri secara vis-à-vis “penyebaran yang dinormalkan” dari narkoba, seper-
suka rela dan berjanji mengakhiri kebiasaan mereka, de- ti terungkap dalam istilah talamak (kronis) yang biasa digu-
ngan lebih dari satu juta “orang narkoba” (drug persona- nakan oleh para tahanan, media dan publik pada umumnya.
lities) yang menyerahkan diri hanya dalam tempo enam
bulan masa pemerintahan Duterte. Kampanye anti-nar- Dalam studi saya sendiri, saya harus berjuang untuk
koba ini dikenal luas sebagai Oplan Tokhang, suatu istilah memahami narasi-narasi sumbang dari para tersangka
yang berasal dari gabungan kata toktok dan hangyo, yang kasus narkoba, khususnya yang melibatkan pengguna-
berturut-turut berarti “mengetuk” dan “mengaku” dalam an stimulan methamphetamine (dikenal dengan istilah
Bahasa Cebuano. Sejak 2016, tokhang telah menjadi lokal shabu). Saya mewawancarai 27 laki-laki di pen-
suatu eufemisme untuk extra-judicial killing (EJK) [pem- jara, kebanyakan kelas pekerja yang berada pada awal 41
bunuhan di luar putusan pengadilan], baik oleh otoritas dan menengah hingga akhir masa dewasa yang ditahan
maupun oleh kelompok warga anti-narkoba yang main pada tahun pertama Oplan Tokhang atas tuduhan terka-
hakim sendiri (vigilantes). it narkoba. Mereka mengaku bahwa mereka merupakan
korban salah tangkap, bahwa polisi merekayasa barang
Lonjakan angka kematian akibat perang melawan nar- bukti, dan bahwa mereka diperlakukan buruk atau di-
koba ini telah memicu kritik dari kelompok-kelompok hak siksa agar mengakui kesalahan mereka. Mereka meng-
asasi manusia. Sumber resmi melaporkan bahwa hingga gambarkan nasib mereka sebagai walang kalaban-laban
Juli 2019, sebanyak 5.375 orang narkoba telah terbu- (tak mampu membela diri) terhadap polisi yang dengan
nuh dalam operasi polisi. Kelompok-kelompok hak asa- paksa mendobrak ke dalam kediaman mereka. Terlepas
si manusia menaksir bahwa total angka kematian, yang dari nasib buruk pribadi yang dialami, kebanyakan di an-
mencakup EJK, telah mencapai lebih dari 25.000. The tara mereka masih mendukung kampanye anti-narkoba
International Criminal Court (ICC, Mahkamah Pidana In- dari Duterte karena hal ini merupakan tindakan tegas ter-
ternasional) mulai menginvestigasi Duterte pada Februa- hadap memburuknya situasi narkoba yang telah sekian
ri 2018 atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan. lama diabaikan.
Survei opini publik oleh Social Weather Stations (SWS)
pada akhir 2019 menunjukkan bahwa 75% warga Filipina Sudah jelas, para “pelanggar narkoba” di atas ada-
percaya bahwa pelanggaran hak asasi manusia banyak lah bagian dari publik “penal populist” yang memberi-
terjadi akibat Oplan Tokhang. kan dukungan bagi terpilihnya Duterte sebagai presiden
pada 2016. Kepanikan moral atas meningkatnya jumlah
Perang melawan narkoba telah memicu perhatian sa- pecandu narkoba dan kerawanan lingkungan perumah-
ngat besar di kalangan para peneliti ilmu sosial Filipina, an telah mendongkrak kebangkitan populisme hukum-
yang sebagian besar tergerak oleh perspektif hak asasi an (penal populism), suatu istilah yang diusulkan John
manusia. Perkiraan angka kematian yang saling berten- Pratt sebagai sebuah pendekatan yang mengadopsi
tangan, beserta penilaian yang saling bertentangan me- tindakan-tindakan lebih menghukum terhadap krimina-
ngenai luasan dan keparahan problem narkoba, menan- litas yang didasarkan pada sentimen publik ketimbang
dai perdebatan moral dan politik seputar anti kampanye bukti-bukti empiris atau pertimbangan para ahli. Hal ini
ilegal melawan narkoba antara pihak-pihak berwenang, dapat dicermati pada jajak opini publik yang dikeluarkan
kelompok hak asasi manusia, dan para ahli, termasuk SWS di akhir 2019 yang memperlihatkan bahwa Duterte
peneliti sosial. memperoleh tingkat kepuasan sebesar 72% dari warga
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SOSIOLOGI DARI FILIPINA

“Persoalan narkoba di Filipina tidak dapat direduksi


menjadi pertarungan antara orang baik versus orang
jahat, para pecandu versus yang bukan pecandu, dan
polisi baik versus polisi jahat ”
Filipina, dan perangnya melawan narkoba memperoleh alaman yang disalahpahami oleh kelompok hak asasi
tingkat kepuasan sebesar 70%. manusia dan disalahsajikan oleh media. Mereka me-
nyatakan keyakinan mereka dalam menjalankan mandat
Sebelum Duterte menjabat presiden, studi-studi yang dan cita-cita melindungi negara dan penduduknya dari
dilakukan Gideon Lasco telah menunjukkan bahwa anak- bahaya narkoba “yang tampak tidak ada akhirnya.” Se-
anak muda Filipina di suatu komunitas pelabuhan meng- mentara mengakui bahwa narkoba mengisi ruang kosong
gunakan shabu sebagai pampagilas (pemacu kinerja) yang diciptakan oleh kemiskinan dan bahwa para bandar
untuk pekerjaan mereka di sektor informal (seperti pen- narkoba secara ekonomi mengeksploitasi para pecandu
jaja, tukang angkut, pekerja seks). Begitu pula, partisi- dan penduduk miskin, mereka juga menganggap bahwa
pan studi saya juga mengaku menggunakan shabu untuk orang-orang narkoba ini sebagai pejuang bersenjata yang
memulihkan tenaga dari kelelahan, tetap terjaga, dan siap melakukan balas dendam. Lebih penting lagi, me-
untuk menjalankan pekerjaan yang sulit diperoleh atau reka secara reflektif melihat Oplan Tokhang ini sebagai
membutuhkan waktu panjang yang tidak dapat diprediksi kampanye yang mengungkapkan “kedalaman sebenar-
(seperti sopir truk dan jeepney, pekerja konstruksi). Me- nya dari problem narkoba,” dan bagaimana problem ini
reka menolak disebut “pecandu” karena, dalam keyakin- telah “secara parah mengkorup jajaran polisi.” Apabila
an mereka, mereka dapat berhenti kapan saja mereka suatu kisah mendalam–satu pendekatan yang digunakan
mau dan tidak membiarkannya menjadi kebiasaan yang Arlie Hochschild untuk menangkap pengalaman kalangan
buruk. Bahwa mereka membelinya dari pendapatan sen- [partai] Republik Amerika sayap kanan–dapat dituturkan
diri dan tidak dengan uang yang diperoleh dari pencuri- dari narasi para “pelanggar narkoba,” agaknya kisah ter-
42
an, perampokan atau aksi kriminal lain membuat shabu sebut akan menyajikan gambaran yang amat berbeda de-
memperoleh legitimasi sebagai barang konsumsi di pasar ngan realitas Filipina yang dirakit dari narasi pihak polisi.
terbuka. Oleh karena itu, cakupan analisis atas pemakai-
annya perlu bergerak melampaui pengertian-pengertian Penelitian ilmu sosial tentang perang Filipina melawan
tentang kesenangan atau pengunduran diri dan juga te- narkoba dapat benar-benar berkontribusi pada penye-
ori-teori subkultural mengenai kecanduan, dan mengarah diaan kebijakan yang berbasis bukti, baik dengan me-
pada fungsinya sebagai suatu sarana arus utama untuk libatkan keahlian metodologis untuk mengukur tingkat
menghadapi tekanan kemiskinan dan kerentanan ekono- kecanduan, mengonseptualisasikan ulang berbagai tipo-
mi. logi pemakaian narkoba, atau menginterpretasikan opini
publik mengenai kriminalitas. Tantangan bagi sosiologi
Terlepas dari pembelaan diri para partisipan terhadap adalah bahwa ia harus menjaga kehati-hatian terhadap
konsumsi narkoba mereka, ujung pembicaraan saya de- kerangka yang menyodorkan aneka bentuk biner yang
ngan mereka adalah pengakuan mereka bahwa shabu mereduksi persoalan narkoba di Filipina menjadi perta-
adalah “perusak keluarga,” “sumber kriminalitas,” “pada rungan antara orang baik versus orang jahat, para pe-
akhirnya jahat,” dan “masalah nasional” yang harus di- candu versus yang bukan pecandu, dan polisi baik versus
basmi. Salah satu aspek kunci dari narasi mereka adalah polisi jahat. Yang lebih penting lagi, para sosiolog yang
bahwa polisi yang mendapatkan informasi keliru telah meneliti perang melawan narkoba harus sangat waspada
melakukan kesalahan dengan menangkap mereka, alih- untuk tidak mengistimewakan elitisme hukuman (penal
alih menyasar pihak-pihak yang benar-benar bersalah: elitism), suatu istilah yang digunakan Victor Shammas
para pecandu yang dengan keji melakukan kejahatan un- untuk merujuk penilaian berlebihan atas pendapat ilmiah
tuk membiayai kebiasaan jelek mereka, para pemasok atau ahli dan pengabaian pendapat publik yang dianggap
yang berburu uang dengan mengeksploitasi mereka, dan emosional, irasional dan simplistis. Refleksi diri sema-
para polisi korup yang memeras uang dari para pecandu cam ini pada gilirannya akan menuntut para sosiolog un-
dan penjaja. tuk merasa nyaman dengan berbagai narasi yang saling
berkontestasi dalam kelompok-kelompok aktor sosial,
Wawancara awal saya dengan para perwira polisi dan antara apa yang dianggap sebagai kubu-kubu dalam
mengenai Oplan Tokhang juga menyiratkan satu peng- spektrum politik dan moral yang membentuk publik.

Seluruh korespondensi ditujukan kepada Filomin C. Gutierrez <fcgutierrez@up.edu.ph>

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SOSIOLOGI DARI FILIPINA

> Memberlakukan
Sosiologi Publik
di Filipina
oleh Phoebe Zoe Maria U. Sanchez, SMAG/CriDIS, UC Louvain, Belgia, dan University
of the Philippines Cebu, Filipina and anggota Komite Penelitian ISA mengenai Sosiologi
Politik (RC18)

Anggota organisasi agama, ilmiah dan


masyarakat sipil bergabung dalam protes di
jalan melawan peringatan Undang-undang
Darurat Militer, pada tahun 2018.

43

T
umpukan jenazah telah membubung di bawah baru-baru ini telah meningkatkan pengawasan polisi, mili-
rezim Duterte sekarang ini (Rappler, Desem- ter dan paramiliter terhadap komunitas-komunitas Filipina
ber 2018). Lebih konkretnya, rezim ini telah di kala rezim menanamkan politik kotor melalui kecurang-
mengawali suatu skema penyelesaian politik an dalam pemilihan umum, penyalahgunaan kekuasaan,
yang mengesankan bersama suatu jejaring keluarga poli- serta korupsi, dan terlibat dalam meluapnya secara dras-
tik feodal dan komprador di jabatan publik yang mendu- tis pembunuhan dengan jebakan gaya McCarthy [tuduhan
kungnya sebagai juru bicara yang tangguh, serta birokrasi tanpa disertai bukti] sebagai pembenaran untuk membu-
negara dari polisi dan militer Filipina. Hal ini diperlihatkan nuh aktivis sosial, agamawan, pegiat advokasi hak asasi
tatkala Duterte mengerahkan bagian terbesar anggota De- manusia, praktisi hukum, guru besar universitas, petani,
wan Perwakilan Filipina dan menurunkan seorang Ketua pemuda dan golongan lain.
Mahkamah Agung pada tahun 2018.
Suatu praktik substansial dalam sosiologi Filipina sejak
Para ilmuwan menamakannya “populisme otoriter” kediktaturan pertama dari rezim Marcos adalah penerapan
mengingat bahwa, untuk sebagian, hal tersebut diselingi sosiologi publik sebagai suatu tanggapan yang diperlukan
dengan program-program yang populer dan dari segi pem- terhadap persepsi mengenai tidak dikenalnya sosiologi
bangunan bersifat progresif, meskipun secara terbuka oleh publik Filipina. Hal ini bersumber pada sudut pandang
menyerukan dilakukannya “pembunuhan” sebagai suatu bahwa masyarakat Filipina dihadapkan pada suatu krisis
strategi dalam kebijakan-kebijakan penanggulangan ke- kediktatoran yang permanen, dari rezim Marcos sampai
jahatannya. Tetapi rezim tersebut menobatkan sejenis di- ke Duterte. Hal ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan
namika politik yang secara terang-terangan dan telanjang mengenai sifat dari apa yang dinamakan Revolusi Rakyat
merupakan suatu bentuk otoritarianisme. Rezim tersebut EDSA (EDSA People Power Revolution) pertama di tahun
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SOSIOLOGI DARI FILIPINA

1986 yang menggulingkan kediktatoran Marcos dan apa- Rajutan dari tautan-tautan yang telah disebutkan mem-
kah hal tersebut benar-benar telah membuka jalan bagi bentuk campuran teknis yang konkret yang memungkin-
berlangsungnya suatu transisi demokratis. Sayangnya kan sosiologi publik bekerja sebagai suatu bidang ilmu.
kini tampaknya telah ditarik kesimpulan bahwa Revolusi Sosiologi publik berlangsung manakala dinamika demo-
Rakyat EDSA pertama dahulu kekurangan perangkat yang kratisasi memungkinkan sektor-sektor yang termarginali-
diperlukan bagi demokratisasi sejati mengingat telah di- sasi untuk mengakses sumber daya dan memainkan pe-
dirikannya suatu tatanan fasis 33 tahun kemudian. Hal ran penting dalam masyarakat sipil dan di dalam negara.
ini menandakan adanya krisis berupa otoritarianisme per- Sosiologi publik pada mulanya berbentuk suatu pelatih-
manen, yang menantang Sosiologi Cebu Filipina (Filipino an akademik dalam imajinasi sosiologis, sebagai bahan
Cebuano Sociology) untuk memikirkan ulang apakah ta- pembahasan di antara para mahasiswa dan profesor. Ke-
hun-tahun yang mengikuti Revolusi Rakyat EDSA pertama mudian meluas ke luar empat dinding ruang kelas, untuk
sungguh-sungguh merupakan tahun-tahun penyempur- bertugas sebagai suatu perangkat sosial dan mekanisme
naan suatu transisi demokrasi sepenuhnya, ataukah ta- pendukung untuk membuka budaya bungkam di kalang-
hun-tahun pemantapan bentuk kediktatoran yang seka- an komunitas yang tertindas melalui diskusi-diskusi yang
rang dihidupkan kembali. Kalau tidak, bagaimana praktik ekstensif, berteori, dan rekayasa sosial dengan men-
otoriter sebelumnya dapat hidup dalam bentuknya yang dukung organisasi-organisasi di kalangan individu dan
sekarang dan dengan dampak yang lebih mematikan? komunitas miskin, terdeprivasi, tertindas, dan terzalimi.
Karena, dibandingkan dengan pembunuhan-pembunuhan Kemampuan seorang sosiolog untuk mengerahkan suatu
oleh Marcos yang berjumlah 3.000 lebih sedikit, jumlah kekuatan atau jumlah orang merupakan suatu cara untuk
kematian di masa kini adalah rata-rata 33 orang tiap hari, membuka kedok cara-cara melalui mana negara secara
artinya, lebih dari 30.000 orang dalam tiga tahun pertama terus terang dan dengan menggunakan kekerasan telah
pemerintahan Duterte (Rappler, Desember 2018). menjadi alat untuk melindungi dan melestarikan kepen-
tingan kelas yang berkuasa.
Sosiologi publik yang dipraktikkan di University of the Phi-
lippines Cebu menghubungkan: a) Sosiologi Profesional, Khususnya di Filipina masa kini, para sosiolog publik
b) Sosiologi Kritis, dan c) Sosiologi Kebijakan Publik. Ini harus memberanikan diri untuk menjadi pelopor proses
sejalan dengan sosiologi publik Burawoy (2004) yang demokratisasi karena Filipina berhadapan dengan bera-
berdiri di atas pembagian kerja antara empat sosiolo- karnya defisit demokrasi dan ketiadaan supremasi hukum.
gi, yaitu: a) sosiologi profesional, b) sosiologi kritis, c) Kali ini, seperti di era Marcos, Filipina memerlukan formasi
sosiologi publik (publik majemuk), dan d) sosiologi ke- masyarakat sipil yang mengorganisasi diri, sukarela, bang-
bijakan. Sosiologi profesional menyediakan mekanisme kit mandiri, secara tulus otonom dari negara, dan mampu 44
untuk keahlian sosiologi dalam desain penelitian yang mengartikulasi kepentingan umum, terikat oleh tatanan
sesuai dan penggunaan metode serta teknik yang te- hukum atau seperangkat aturan yang dimiliki bersama.
pat, misalnya: studi kasus, sosiografi, etnografi, peng- Oleh sebab itu tujuan akhir sosiologi publik dapat disebut
amatan terlibat, integrasi massa dasar dan sebagainya. sebagai sosiologi demonstrasi publik (sociology of public
Ini memungkinkan sosiolog maupun mahasiswa untuk demonstration). Sosiologi demonstrasi publik ini terdiri
menguji tesis mereka dan terlibat dalam pembahasan atas bukti-bukti, perangkat bujukan, mekanisme transak-
mengenai kebijakan sosial dan publik, institusi sosial, sional dan koordinasi, perlengkapan kognitif dan rasional
kebudayaan, kelompok, organisasi, dan proses inter- dalam bentuk komunikator kolektif yang terdidik dalam hal
aksi di antara orang-orang yang bekerjasama. Dengan isu-isu atau advokasi, dan/atau mobilisasi dan persaingan
cara yang sama, sosiologi profesional mengundang para antara aparat dalam bentuk massa rakyat atau bank sua-
ilmuwan sosial untuk melakukan imajinasi ulang terha- ra. Sosiologi demonstrasi publik ini mengukur efisiensi dan
dap masalah-masalah sosial di luar konstruktivisme so- efektivitas sosiologi publik yang sedang dikerahkan. Dan
sial, memperluas wacana publik orang Filipina ke jalan- publik dalam demonstrasi merupakan isyarat bagi instru-
an, dan menyediakan mekanisme untuk merekam dan mentasi kebijakan publik karena menyediakan jalan bagi
menerbitkan pola-pola artikulasi kepentingan publik. Ini penilaian dan penjelasan efektivitas atau kegagalan dari
berdiri di atas praktik politik pribumi atau lokal dalam kebijakan publik pemerintah.
pemerintahan, dalam mana sosiologi kritis memungkin-
kan pemahaman perebutan kekuasaan di antara dan Suatu tujuan utama sosiologi publik ialah untuk menyim-
di dalam kelompok-kelompok yang terlibat dalam kon- pulkan dan berteori mengenai hubungan antara pemerin-
flik mengenai sumber daya tertentu yang ketersediaan- tah dengan yang diperintah (Lascoumes and Le Galès,
nya terbatas. Sosiologi kritis mempertimbangkan struk- 2007; The American Sociologist, 2005). Dari perspektif
tur–baik yang dominan maupun yang didominasi, siapa Selatan Global, datanglah pemerintahan yang sebenarnya
yang mengendalikan dan siapa yang dikendalikan. Tujuan dalam kerangka suatu logika setempat atau berbagi dalam
akhirnya adalah untuk menciptakan suatu massa kritis kolektif dalam komunitas dan hubungan dalam solidaritas.
Filipina yang dapat dimobilisasi untuk demonstrasi pub- Kerangka ini kemudian dicakup dalam pembuatan makna,
lik yang nyata yang diorganisasikan untuk menciptakan pengaturan, pengembangan pajak dan komunikasi massa
suatu gerakan sosial. Gerakan sosial ini, pada gilirannya, dari lembaga pemerintah yang tunduk pada pengawasan
menjadi penggerak utama yang diperlukan untuk tautan publik oleh masyarakat sipil dan demonstrasi publiknya.
terakhir yaitu penilaian dan evaluasi isi dan konteks ke-
bijakan-kebijakan publik dalam bentuk sosiologi publik.
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Phoebe Zoe Maria U. Sanchez
<phoebe.sanchez@uclouvain.be>

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SOSIOLOGI DARI FILIPINA

> Mengarusutamakan
Mindanao
dalam Sosiologi Filipina
oleh Mario Joyo Aguja, Mindanao State University, Filipina, Presiden Masyarakat Sosiologi
Filipina dan Anggota Komite Penelitian ISA tentang Angkatan Bersenjata dan Resolusi Konflik
(RC01), Sosiologi Usia Lanjut (RC11), Sosiologi Perkotaan dan Pembangunan Regional (RC21),
Sosiologi Seni (RC37), and Sosiologi Bencana (RC39)

45

Para peserta konferensi Masyarakat Sosiologi Filipina 2019 di


Mindanao. Kredit: Philippine Sociological Society.

K
epulauan Mindanao yang sering disebut se- tahun 1898, dan sejak itu dijajah “secara legal.” Namun AS
baga Filipina Selatan, paling sering menderi- selaku suatu imperium penguasalah yang mengawali kolo-
ta marginalisasi dalam suatu sejarah nasional nisasi destruktif terhadap Mindanao yang mengakibatkan
yang dipenuhi narasi-narasi mengenai margi- marginalisasi ekonomi, politik dan budayanya. Ketidakadilan
nalisasi. Mindanao, yang sebelumnya berada di bawah Kesul- sejarah yang dilakukan terhadap rakyat Mindano telah terhu-
tanan Maguindanao dan Sulu, telah mengembangkan sistem bung dengan perjuangan getir berbagai kelompok separatis
pemerintahan yang terpusat dan peradaban yang lebih maju Moro dan menjelaskan buruknya keadaan kesejahteraan di
dibandingkan daerah lain di negeri ini sebelum kedatangan Filipina Selatan. Ketidakadilan yang dilakukan terhadap rak-
orang Spanyol pada tahun 1521. Kesultanan-kesultanan ter- yat Mindanao tetap merupakan pokok bahasan keadilan tran-
sebut berperang melawan penjajah selama 300 tahun dalam sisional hingga hari ini.
“Perang-perang Moro” yang pahit dan tidak pernah dijajah.
Mindanao seketika menjadi bagian dari Filipina ketika Ame- Kebangkitan Manila (yang kemudian disebut Metro Manila)
rika menandatangani Perjanjian Paris dengan Spanyol pada di Utara sebagai pusat de fakto ekonomi, politik, militer, dan
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SOSIOLOGI DARI FILIPINA

kekuasaan budaya rezim kolonial dan domestik melanjutkan > Perubahan Mandat
hubungan yang tidak adil dalam relasi pusat-periferi di negeri
ini. Langkah menuju perdamaian di Selatan dan desentralisasi Dimulai sejak tahun 2000-an, PSS telah mengambil banyak
pemerintahan menuju pemberdayaan ekonomi dan politik yang insiatif dari Mindanao. Ini merupakan tanggapan terhadap
lebih otonom masih belum terwujud. Walaupun sumber daya tuntutan zaman, tetapi juga karena orang-orang Mindanao
alamnya berlimpah, Mindanao mempunyai angka kemiskinan pada akhirnya menjadi bagian dari kepemimpinan. Ini menja-
yang tinggi dan dilanda separatisme yang dilandasi konflik Is- di kesempatan untuk PSS untuk tak hanya membawa ang-
lam-Kristen. Upaya damai yang dicapai melalui Comprehensive gotanya ke Mindanao, tetapi juga untuk mendekatkan anggo-
Agreement on the Bangsamoro (CAB) pada tahun 2014, antara tanya dengan wacana Mindanao sebagai bagian dari narasi
nasional. Meskipun khawatir terhadap keamanan, Konferensi
Pemerintah Filipina dan Moro Islamic Liberation Front (MILF), di
PSS pada tahun 2014 berhasil dilaksanakan dengan sukses
mana ancaman ekstremisme dengan kekerasan tetap memba- di Kota General Santos, bagian kota paling Selatan dari Min-
yangi, menambah status periferi yang termarginalisasi dari Min- danao dengan temanya “Krisis, Ketangguhan, Komunitas:
danao dalam bangsa Filipina sebagai subyek dan obyek yang Sosiologi di Era Bencana.” Belum puas, dan sebagai bagi-
penting dari kajian sosiologi. an dari organisasi keadilan transisional (transitional justice),
pada Konferensi tahun 2015, dengan tema “Sosiologi Da-
> Naratif Sentris dari Masyarakat Sosiologi mai dan Konflik: Konteks dan Tantangan” kembali diadakan
Filipina di Mindanao, di Iligan City di bagian Utara Mindanao. Tema
ini sejalan dengan telaah terhadap harapan Perjanjian Bang-
Narasi nasional tentang relasi pusat-periferi mengusik bi- samoro pada tahun 2014 antara Pemerintah Filipina dengan
dang kegiatan yang berbeda di negeri ini, termasuk narasi MILF maupun dengan insiden Tragedi Mamasapano yang me-
nelan korban jiwa 44 orang anggota Pasukan Khusus Polisi Fi-
dari akademia, ilmuwan, dan kaum profesional. Narasi dari
lipina. Dengan naiknya Rodrigo Duterte ke tampuk kekuasaan
Masyarakat Sosiologi Filipina (Philippine Sociological Society/ populis di tahun 2016, ia menjadi Presiden Filipina pertama
PSS) adalah salah satu contoh dari sekian narasi model ini. dari Mindanao, dan PSS menyelenggarakan konferensinya di
Berkembanganya sosiologi di Filipina dulunya merupakan in- kotanya, Davao City, dengan tema “Imagined Democracies:
siatif pusat-metropolitan. Keanggotaan dan kepemimpinan- Transformation of Power and Knowledge in Philippines Soci-
nya didominasi para sosiolog dari pusat. Publikasinya, The ety.” Konferensi pada tahun 2017 dan 2018 diselenggarakan
Philippine Sociological Review, biasanya mempunyai penu- di Visayas Islands namun pada tahun 2019 kembali diadakan
lis-penulis dari pusat yang membahas topik yang sesuai de- di Mindanao, di Provinsi Bukidnon, dengan tema “Engaged
ngan minat pusat. Konferensinya umumnya dilaksanakan di Citizenship and Identities.”
pusat. Namun akhir-akhir ini tren tersebut berubah.
Konferensi-konferensi di Mindanao memberikan kesem-
patan kepada berbagai perguruan tinggi di Mindanao yang
46
Dulunya PSS terutama diorganisir oleh orang-orang dari
menawarkan gelar sosiologi untuk menjadi tuan rumah, dan
pusat yang memiliki berbagai program sosiologi di universitas
ini menempatkan institusi-institusi mereka dalam narasi nasi-
mereka. Daftar anggota pendiri dan afiliasi institusi mereka onal tentang pendidikan para sosiolog baru yang berasal dari
mencerminkan hal ini. Ketika PSS diorganisir tahun 1952, Mindanao. Mindanao State University (MSU)-General Santos
anggota pendirinya terafiliasi dengan institusi-institusi berikut, City menjadi tuan rumah pada konferensi tahun 2014, dan
yang kesemuanya berada di Metropolitan Manila, seperti: De diikuti MSU-Iligan Institute of Technology di tahun 2015, dan
la Salle University, Phil. Women’s University, Phil. Rural Chris- Ateneo de Davao University di tahun 2016. Pada tahun 2019
tian Fellowship, University of the East, College of Holy Spirit, Central Mindanao University (CMU) dan Bukidnon State Uni-
Union Theological Seminary, dan University of the Philippines. versity menjadi tuan rumah Konferensi PSS. Ini turut mem-
berikan kesempatan kepada orang Mindanao yang menekuni
Sebagai konsekuensinya, kepemimpinan PSS diatur dari sosiologi untuk naik mimbar untuk presentasi hasil penelitian
mereka, menjalin persahabatan, dan menjadi bagian dari
metropolis. Selama 69 tahun keberadaannya, jabatan pre- transformasi PSS menuju sosiologi nasional yang sesungguh-
siden dari organisasi ini dipegang oleh Metropolitan Manila nya.
sebanyak 54 kali, bagian lain dari Luzon 7 kali, dan Mindanao
8 kali. Kepulauan Visayas masih harus menanti untuk dapat Saat ini, dijumpai rasa kepedulian lebih tinggi di antara para
memegang tampuk kepemimpinan organisasi. Selama 43 ta- sosiolog Filipina tentang Mindanao–tentang orangnya, tem-
hun University of the Philippines dan Ateneo de Manila saling pat-tempat, kekayaan budayanya, dan wacananya. Mindanao
bersaing untuk memimpin organisasi ini, sedangkan Minda- telah mulai mendobrak hegemoni metropolitan dan menga-
nao hanya memegang pucuk kepemimpinan selama 8 tahun, rusutamakan dirinya sebagai “Filipina yang lain” yang berhak
atau 10.29%. Terakhir kali posisi tersebut mereka pegang atas wacana sosiologi kritis dan kepemimpinan. Dengan kerja
adalah tahun 1980. Baru pada tahun 2019 dan 2020 Min- keras yang telah dilakukan di Mindanao dalam tahun-tahun
terakhir, Masyarakat Sosiologi Filipina telah memberikan kon-
danao kembali memegang pucuk kepemimpinan dan mem-
tribusi sangat besar terhadap upaya sosiologi Filipina untuk
punyai kesempatan untuk memberikan perspektif Mindanao
menjadi sosiologi nasional yang sejati.
yang kuat dalam wacana sosiologi di negeri tersebut.

Korespondensi langsung ditujukan kepada Mario J. Aguja


<mario.aguja@msugensan.edu.ph>

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


COVID-19: PANDEMI DAN KRISIS

> Sosiologi Global


dalam Pandemi
oleh Geoffrey Pleyers, Universitas Katolik Louvain, Belgia, Wakil Presiden ISA untuk
Penelitian, Mantan presiden Komite ISA untuk Penelitian tentang Kelas Sosial dan Gerakan
Sosial (RC47), dan anggota Komite Penelitian ISA tentang Sosiologi Agama (RC22), Sosiologi
Pemuda (RC34), and Gerakan Sosial, Tindakan Kolektif dan Perubahan Sosial (RC48)

Pandemi COVID-19 merupakan suatu krisis


sosial, ekologi, dan politik di seluruh dunia
yang menuntut adanya suatu sosiologi
global. Sumber: Creative Commons.

47

V
irus corona telah mem- jukkan bahwa pandemi COVID-19 Kembalinya nasionalisme metodo-
bawa kembali ilmu pe- bukan sekadar suatu krisis sani- logi adalah sebuah paradoks karena
ngetahuan ke pusat tasi, melainkan juga suatu krisis pandemi COVID-19 adalah suatu fe-
ruang publik, bahkan politik, ekologi dan sosial. nomena global yang mendalam. Pan-
di negara-negara di mana pemim- demi ini tidak berhenti di perbatasan
pin populisnya biasanya melaku- Pandemi telah menyebabkan ke- yang ditutup dan mengungkapkan
kan delegitimasi terhadapnya. Para cenderungan “deglobalisasi”. Ne- betapa dalamnya kita telah menjadi
ahli epidemiologi, dokter dan ahli gara-negara telah menutup perbatas- saling tergantung. Kolaborasi inter-
biologi mengemukakan fakta nyata an mereka. Perjalanan telah menurun nasional merupakan hal yang krusi-
bahwa pandemi berkembang setiap secara tajam. Acara internasional al dalam menghadapi pandemi. Hal
hari dan jauh lebih parah daripada yang besar–seperti forum ISA–telah ini pasti benar di bidang kedokteran
sekadar “flu berat”. Para ilmuwan dibatalkan atau ditunda. Prioritas dan ilmu pasti untuk dapat mencapai
sosial telah memunculkan fak- pemerintah nasional adalah untuk pemahaman yang lebih baik tentang
ta yang sama nyatanya dan tidak mengamankan akses ke peralatan virus itu sendiri, memperbaiki pengo-
bisa dipertanyakan bahwa: semen- kesehatan dan persediaan dasar bagi batan medis, dan muncul dengan se-
tara virus tersebut dapat menulari “rakyatnya sendiri”. Ilmu-ilmu sosial buah vaksin. Kolaborasi internasional
siapa saja, kita berada dalam ke- telah seringkali mengikuti langkah ini juga sama krusialnya di bidang ilmu-
senjangan yang lebar dalam meng- dan fokus pada skala nasional. Para ilmu sosial. Kita perlu belajar dari
hadapinya. Kebijakan kesehatan ilmuwan dan pakar telah melakukan pengalaman negara-negara lain dan
masyarakat dan kesenjangan sosi- kajian statistik nasional, menganalisis wilayah dunia lainnya dengan pande-
al setidaknya sama pentingnya de- dampak virus lintas kelas dan ras di mi. Perspektif global seperti ini tidak
ngan cara tubuh kita bereaksi, di negara mereka, memantau tanggap- seharusnya menjadi “globalisme me-
kala kita berhadapan dengan kon- an pemerintah terhadap krisis, dan todologis” dan hanya terbatas pada
sekuensi mematikan dari virus ini. berkontribusi terhadap debat publik analisis makro. Agar berguna di masa
Para ilmuwan sosial telah menun- nasional. pandemi, kita harus memfasilitasi di-
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
COVID-19: PANDEMI DAN KRISIS

alog global di antara ilmuwan sosial termasuk PBB dan Uni Eropa. Pande- tas dan bahkan seringkali menyusut-
dari berbagai wilayah, terlibat sepe- mi telah mengungkap kekuatan dan kan batas komunitas di mana aturan
nuhnya dalam suatu realitas yang keterbatasan sistem politik nasional. tersebut diterapkan. Sementara ja-
pada waktu yang bersamaan bersifat Kurangnya efisiensi pemerintah na- ringan solidaritas baru muncul pada
lokal, nasional, regional dan global. sional atau wacana berulang-ulang lingkungan dan kota, kita juga me-
oleh pemimpin nasional yang me- nyaksikan keterbatasan solidaritas
Walaupun seringkali terpinggirkan remehkan pandemi serta menunda pada komunitas nasional atau pada
oleh pembuat kebijakan, kontribusi langkah karantina wilayah (lockdown) keluarga.
ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi telah mengakibatkan ratusan kemati-
pandemi virus corona sama penting- an tambahan. Menghadapi pandemi, 4. Akankah suatu dunia
nya, dan dalam banyak hal menjadi tiap pemerintah telah menetapkan baru bangkit dari krisis?
pelengkap bagi ilmu-ilmu pasti dan politik kematian (necropolitics) ma-
alam. Kontribusi tersebut terutama sing-masing. Kebanyakan telah gagal Perangkat analisis keempat mem-
berfokus pada empat perangkat de- menyediakan perlindungan dasar ter- bahas dampak jangka lebih panjang
bat berikut. hadap penyebaran virus pada tenaga dari pandemi. Sebagai suatu krisis
kesehatannya. Melalui kebijakannya, global, pandemi COVID-19 telah
1. Pandemi sebagai suatu pemerintah memberikan kesempat- membuka cakrawala kemungkinan
krisis sosial an yang lebih kecil pada sekelompok dan barangkali suatu kesempatan
orang tertentu dalam menghadapi untuk menata ulang dunia dengan
Para ilmuwan sosial telah virus daripada kelompok lain, semen- cara yang berbeda. Banyak ilmuwan
mengungkapkan bahwa, meskipun tara para lanjut usia yang meninggal sosial menekankan perlunya dunia
virus bisa menulari setiap manusia, di panti wreda tidak muncul di keba- yang lebih peka terhadap manusia,
namun dampak pandemi pada tiap nyakan statistik publik di banyak ne- kepedulian, dan kesenjangan sosial,
orang berbeda-beda, dan cara virus ini gara. dan terhadap sistem layanan kese-
ditangani terkait erat dengan faktor- hatan masyarakat yang lebih kuat.
faktor sosial. Pandemi COVID-19 telah Pandemi dan karantina wilayah Namun krisis dapat pula membuka
mempertajam kesenjangan sosial dan telah mengubah relasi antara warga jalan bagi model kemasyarakatan
mengungkap struktur sosial, terutama negara dan pemerintah. Warga nega- yang lain. Sejauh ini, peningkatan
dalam kerangka kelas, ras dan gender. ra berpaling pada pemerintah untuk kompetisi telah melebihi solidaritas 48
Suatu pendekatan inter-seksional perlindungan, perawatan dan pan- baru dalam manajemen krisis. Paket
sangat krusial untuk memahami duan menghadapi pandemi. Banyak bantuan ekonomi secara masif jus-
bagaimana krisis ini dialami dan warga menerima kontrol sosial yang tru difokuskan untuk menyelamatkan
mengapa cara kita menghadapinya lebih kuat dari negara dan teknologi korporasi nasional daripada untuk
sangat tidak setara dan tidak adil. Di pengawasan baru serta pengenalan memperkuat layanan kesehatan ma-
negara-negara dan daerah kumuh wajah sebagai harga yang harus di- syarakat. Pandemi juga dapat mem-
tanpa sistem kesejahteraan yang bayar untuk mengendalikan pandemi. buka jalan untuk suatu era otoriter
kuat, krisis sanitasi dengan cepat yang baru, dengan biopolitik yang
mengubahnya menjadi suatu krisis 3. Bagaimana masyarakat didasarkan pada teknologi baru.
kemanusiaan, dengan konsekuensi bereaksi
yang mematikan, karena organisasi Cara kemanusiaan mengatasi pan-
kemanusiaan nasional dan Perangkat kontribusi ketiga meng- demi COVID-19 akan bergantung
internasional tidak dapat bertindak analisis cara individu dan masyara- pada dunia medis dan ilmu penge-
seperti biasanya. kat sipil mengatasi krisis. Sosiolog tahuan, terutama untuk menemu-
menggali dampak yang dalam dari kan suatu vaksin. Namun hal ini juga
2. Tata kelola COVID-19 karantina wilayah pada kehidupan akan bergantung pada bagaimana
masyarakat, subjektivitas, dan relasi masyarakat, pembuat kebijakan dan
Seperangkat kontribusi kedua sosial. Relasi antargenerasi mem- warga negara menangani krisis ini
menganalisis cara pembuat kebijakan buat bentuk dan makna yang baru. dan menanamkan benih dunia yang
dan rezim politik mengatasi pande- Teknologi digital telah memainkan akan dihasilkannya.
mi. Negara-bangsa memaksakan diri peranan penting dalam memper-
menjadi pemain utama dalam mena- tahankan hubungan sosial. Peng- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Geoffrey
ngani pandemi. Institusi internasional aturan menjaga jarak sosial telah Pleyers <Geoffrey.Pleyers@uclouvain.be>

telah menghilang dalam krisis global mengakibatkan risiko pada solidari-

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


COVID-19: PANDEMI DAN KRISIS

> COVID-19:
Pelajaran Pertama dari
Pandemi Saat Ini
oleh Klaus Dörre, Universitas Jena, Jerman

Pandemi sangat memukul usaha kecil,


termasuk di antaranya restoran dan
pengecer. Kredit: Russ Loar/flickr.com. Hak
tertentu dilindungi.

49

P
ada April 2020, ketika terlihat selama krisis 2007-9. Menurut Jerman di Eropa, pulih. Tindakan
saya menulis ini, ekono- Institut Penelitian Ekonomi ifo, karantina pemerintah federal Jerman [pun] saling
mi sedang menuju rese- wilayah selama tiga bulan dapat bertentangan: seharusnya tertarik pada
si. Tidak ada yang bisa menyebabkan penurunan pertumbuhan bantuan cepat dalam EU, tetapi malah
membuat prediksi yang pasti mengenai ekonomi hingga 20%, dengan hingga memblokir oblikasi euro sebagai sarana
perkembangan dalam beberapa bu- 5,5 juta orang dalam pekerjaan jangka manajemen krisis.
lan mendatang, karena tidak pastinya pendek (apa yang disebut Kurzarbeit
berapa lama pandemi akan berlang- di Jerman, karena karyawan di Jerman Banyak yang perlu dikhawatirkan.
sung. Tetapi, ini mungkin bukan terlalu tidak diberhentikan selama resesi Tidak ada yang baik tentang krisis ini.
dibuat-buat untuk mengantisipasi ke- tetapi jam kerja mereka dapat dikurangi Krisis mengancam ribuan orang dengan
merosotan ekonomi yang mendalam. menjadi 0 sementara pemerintah kematian, akan menyebabkan jutaan
Satu-satunya pertanyaan adalah sebe- membayar sebagian dari pendapatan kehilangan pekerjaan, dan sementara
rapa dalam kemerosotan akan terjadi. mereka yang hilang). Tetapi banyak waktu merampas miliaran orang dari
usaha-usaha kecil dan mikro tidak hak-hak dasar yang penting. Semakin
> Perkembangan ekonomi akan mampu bertahan lama tanpa lama pandemi ini berlangsung, sema-
dan dampaknya terhadap bantuan keuangan langsung. Ini adalah kin serius dampak destruktifnya terha-
tenaga kerja masalah khusus untuk daerah-daerah dap budaya, masyarakat, dan ekonomi.
dengan ekonomi skala kecil. Bagi juara Oleh karena itu, hal-hal berikut ini harus
Dalam skenario kasus terbaik, dunia dalam hal ekspor seperti Jerman, berlaku untuk perusahaan besar dan
karantina wilayah (shutdown) di sebagian pertumbuhan yang pesat setelah kecil: jangan ada pengurangan tenaga
besar negara akan berakhir setelah berakhirnya pandemi merupakan hal kerja, tetapi sebaiknya pemutusan hu-
satu bulan. Bahkan kemudian, Jerman, yang tidak pasti. Itu tergantung pada bungan kerja sementara yang disubsidi.
misalnya, harus memperhitungkan seberapa cepat negara-negara lain, Secara umum, menyelematkan peker-
jatuhnya pertumbuhan seperti yang seperti Tiongkok dan tetangga-tetangga jaan akan menjadi penting. Di Jerman

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
COVID-19: PANDEMI DAN KRISIS

ada langkah-langkah yang dicoba dan situasi. Segala macam teori konspirasi tapi kita tidak bisa hidup tanpa tukang
teruji dalam bentuk kerja jangka waktu sedang menyebar secara daring. Mere- roti, petani, asisten medis, pengemudi
pendek berjangka panjang. ka yang mempercayainya tidak hanya truk, dan tetangga yang membantu. Ini
mempertaruhkan kesehatan mereka menunjukkan bahwa kita semua mem-
Proses produksi tergantung pada ker- sendiri, tetapi juga kesehatan orang butuhkan infrastruktur sosial yang ber-
ja sama, yang meliputi kontak antara lain. Tetapi orang-orang akan melihat fungsi dengan baik. Ini harus menjadi
orang-orang; kontak sosial di tempat bahwa di mana pun populis sayap ka- aset publik yang didanai dengan baik.
kerja penting bagi banyak orang. Bah- nan seperti Trump atau radikal sayap Jika Anda membandingkan penghasilan
kan aktivitas yang secara fisik melelah- kanan seperti Bolsonaro berkuasa, ma- bulanan pesepakbola profesional Jadon
kan dan monoton lebih mudah untuk najemen krisis gagal total. Oleh kare- Sancho dengan gaji seorang perawat
ditoleransi ketika hubungan antara pe- na itu, saya percaya bahwa krisis akan usia lanjut, langsung menjadi sangat je-
kerja baik. Hal tersebut sekarang telah mengakibatkan kekalahan besar bagi las bahwa ada sesuatu yang tidak beres
menghilang. “Jaga jarak Anda!” pada para populis sayap kanan dan radikal. dalam masyarakat kita. Layanan-layan-
dasarnya berarti de-sosialisasi radikal an sosial harus ditingkatkan secara so-
atau bahkan de-komunitarisasi. Sebaliknya, ada keprihatinan yang sial–secara finansial, tetapi juga dalam
berbeda dalam hal proses demokrasi: piramida pengakuan.
Di sisi lain, dalam pekerjaan yang saat Perubahan iklim dapat menyebabkan
ini dianggap relevan secara sistematik di sejumlah guncangan eksternal, yang Mengenai tantangan perubahan iklim,
rumah sakit, pasar swalayan, panti wre- juga membutuhkan manajemen krisis krisis ini merupakan perlambatan per-
da, pertanian, dll., kontak fisik hampir skala besar. Karena itu kita harus ber- tumbuhan (degrowth) melalui bencana.
tidak dapat sepenuhnya dihindari. Sese- hati-hati agar keadaan darurat tidak Seperti pada 2009, emisi yang merusak
orang dapat mengikuti aturan dan me- menjadi norma. Demokrasi membutuh- iklim dan mungkin juga konsumsi sum-
lindungi asisten toko dengan lembaran kan diskusi publik, debat, demonstra- ber daya akan berkurang. Karena krisis,
Plexiglas (kaca akrilik), misalnya, tetapi si, dan pemogokan. Hak-hak dasar ini Jerman pada akhirnya mungkin dapat
bagi setiap orang yang tidak bekerja dari harus dijaga selamanya – terlepas dari mencapai target iklimnya. Namun, ini
rumah, risiko terhadap kesehatan mere- krisis. sama sekali tidak ada hubungannya de-
ka jauh lebih besar secara tidak propor- ngan revolusi dalam keberlanjutan yang
sional. Hal ini adalah salah satu alasan > Perubahan yang sangat kita butuhkan. Kita dapat melihat
mengapa pengemudi bus, staf kasir, te- diperlukan sekarang dengan sangat jelas bahwa ne-
naga perawatan, dan perawat sekarang gara bersikap asertif dalam masa krisis.
menerima apresiasi lebih besar dari pe- Setelah corona, dunia–dan dunia Negara dapat membatasi kebebasan 50
langgan dan masyarakat umum. Orang kerja–akan berbeda. Dogma-dogma yang kita lakukan dengan mengorban-
hanya dapat berharap bahwa ini akan kebijakan ekonomi yang selama ini kan orang lain, melalui aturan-aturan
berlanjut dan di masa depan juga akan dianggap tak terbantahkan dalam be- wajib, untuk kepentingan semua! Tetapi
tercermin dalam gaji yang lebih baik, le- berapa dekade terakhir telah tersa- seperti yang disebutkan di atas, selalu
bih banyak staf, dan kondisi kerja yang pu: plafon utang–ketinggalan zaman! penting bahwa tindakan negara harus
lebih baik di bidang-bidang ini. Bagai- “black zero” [pembatasan hutang] dari tunduk pada pengambilan keputusan
manapun juga, negara-negara yang anggaran pemerintah yang berimbang– yang demokratis. Kebebasan memiliki
akan melalui krisis terbaik adalah ne- itu adalah hal kemarin: sekarang utang dimensi sosial yang mengikat dan ini
gara-negara dengan sistem kesehatan publik adalah segalanya. Pergeseran juga berlaku untuk kebebasan wirausa-
yang kokoh dan negara kesejahteraan paradigma ini akan berlanjut setelah ha. Di masa depan, kebebasan ini harus
yang tahan krisis. Ini juga memperjelas pandemi. Hal itu sudah terlambat dan secara ketat dikaitkan dengan tujuan
negara-negara mana di benua Eropa krisis corona hanya mempercepatnya. keberlanjutan. Satu hal yang lebih baik
yang paling parah terkena dampak dari Orang-orang juga akan bertanya-tanya daripada tidak mengendarai SUV adalah
krisis ini – negara-negara di Selatan dan bagaimana menafsirkan fakta bahwa tidak memproduksinya! Dan yang lebih
Tenggara. Tingkat kematian yang tinggi untuk kedua kalinya dalam sepuluh baik daripada tidak mengekspor pera-
dari mereka yang terinfeksi virus corona tahun, ekonomi pasar kapitalis harus latan militer adalah tidak memproduk-
di Spanyol dan Italia juga terkait dengan diselamatkan dengan metode yang ter- sinya. Contoh-contohnya memperjelas:
pemotongan di sektor kesehatan yang masuk dalam ekonomi non-pasar. Di setelah krisis, kita membutuhkan debat
dipaksakan pada mereka oleh kebijakan masa depan tidak akan mungkin untuk yang mendasar tentang tatanan ekono-
penghematan Eropa. mengabaikan peristiwa seperti itu seba- mi kita–dan debat ini tidak boleh hanya
gai suatu “black swan” [peristiwa lang- dilakukan oleh para ekonom dan politisi
> Melemahnya demokrasi? ka yang berdampak besar]. Kita juga karier.
akan lebih mudah untuk memutuskan
AS saat ini merupakan pusat pande- hal yang benar-benar kita butuhkan. Seluruh koorespondensi ditujukan kepada
Klaus Dörre <Klaus.doerre@uni-jena.de>
mi global. Kaum radikal kanan dengan Bahkan saya bisa hidup dengan sangat
sendirinya berusaha memanfaatkan baik tanpa sepakbola Bundesliga. Te-

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


COVID-19: PANDEMI DAN KRISIS

> Sosiologi
dalam Dunia Pasca-Corona
oleh Sari Hanafi, American University of Beirut, Lebanon dan Presiden Asosiasi
Sosiologi Internasional (2018-22)

Karena virus corona dunia berubah, dan


bersama itu teori dan analisis sosiologi
berubah pula. Sumber: Creative Commons.

ngan virus corona telah dengan sa-


ngat jelas mengungkapkan betapa
dunia ini benar-benar saling berhu-
bungan, mengubah citra suatu desa
global yang semula hanya metafo-
ra menjadi suatu kenyataan. Tetapi
kita masih perlu menghasilkan lebih
banyak solidaritas global dan lebih
51
banyak globalisasi yang humanistik.
Untuk dapat melakukannya dengan
sukses diperlukan konseptualisasi
skala berjenjang (multi-scale). Gilles
Deleuze berpendapat bahwa kaum
Kiri (termasuk sebagian besar il-
muwan sosial) memandang dunia

S
dalam pengertian hubungan yang
uasana ganjil dari pan- sekaligus terlibat secara aktif dalam
dimulai dari yang paling jauh, dan
demi COVID-19 telah menangani realitas baru ini.
bergerak ke dalam. Ketidaksetara-
mengungkapkan kere-
an sosial, misalnya, telah dipahami
takan-keretakan dalam Sosiologi akan menjadi seperti
sebagai suatu fenomena eksploitasi
kepercayaan di antara manusia, an- apa dalam dunia pasca-Corona?
global besar yang dapat ditelusuri
tara negara, dan antara warga dan Saya ingin menekankan pada tiga
ke dalam, melalui imperialisme dan
pemerintah; hal tersebut mendorong tugas sosiologi: untuk membangun
kolonialisme. Karena itu, sebagian
kita untuk mengajukan pertanyaan fokus tingkatan berjenjang (multi-
besar ilmuwan sosial menyerukan
besar tentang diri kita sendiri, hu- level) yang bercabang dari komunitas
untuk berhadapan dengan struktur
bungan sosial kita, dan kehidupan ke kemanusiaan; untuk melakukan
imperialisme dan kolonialisme su-
secara umum. Krisis ini tidak hanya pendekatan aktif dalam memerangi
paya dapat menangani dengan tepat
terbatas pada kesehatan masya- penyakit Anthropocene dan
penderitaan kelas-kelas sosial (ab-
rakat dan lingkungan atau pereko- Capitalocene; dan, terakhir, untuk
strak) yang terdampak.
nomian; yang kita saksikan adalah menetapkan agenda yang lebih baik
momen kebenaran mengenai krisis untuk pengakuan dan kewajiban
Bertentangan dengan hal tersebut
modernitas mutakhir dan sistem ka- moral.
terdapat beberapa gerakan politik
pitalisnya dalam skala yang luas dan
identitas (misalnya beberapa gerak-
menyeluruh. Kita tidak akan dapat > Fokus tingkatan
an Islam, dan gerakan sayap kanan
dengan mudah kembali ke “bisnis berjenjang, dari komunitas
dan konservatif) yang berpandangan
seperti biasa” setelah kita melewati ke kemanusiaan
bahwa hubungan itu dimulai dari titik
krisis ini, dan ilmu-ilmu sosial harus
dekat, dan bergerak ke yang paling
berusaha untuk menganalisis dan Pertama, situasi sehubungan de-
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
COVID-19: PANDEMI DAN KRISIS

jauh. Mereka percaya pada kerja ko- nguras sumber daya yang tidak da- bali ekonomi dengan sosial, dan
munitas, dan dalam hubungan ke- pat diperbaharui oleh planet Bumi menautkan hal tersebut dengan po-
luarga dan bertetangga. Misalnya, kita, dan virus ini hanyalah salah litik, dan dengan budaya. Kita perlu
pendukung Trump percaya pada ke- satu (meskipun signifikan) episode menghidupkan kembali konsep kele-
mampuannya untuk mengatasi ke- konsumerisme semacam itu. Seperti katan sosial (social embeddedness)
tidaksetaraan sosial yang dihadapi kita ketahui, virus ini ditularkan dari Karl Polanyi. Polanyi memperke-
oleh komunitas Amerika kulit putih hewan yang tidak dijinakkan (seperti nalkan tiga bentuk pengintegrasian
pedesaan yang terlupakan. Dan or- musang, trenggiling, dan kelelawar) masyarakat ke ekonomi: pertukaran,
ganisasi berbasis agama di Lebanon ke manusia melalui konsumsi he- redistribusi, dan resiprositas. Ilmu-
saat ini adalah organisasi nonpeme- wan-hewan ini. Apakah mereka se- ilmu sosial kita dengan demikian ha-
rintah paling proaktif yang berurusan demikian lezat? Bourdieu mungkin rus memikirkan kembali ketiga istilah
dengan keluarga yang kehilangan akan menganggap ini sebagai tanda tersebut dengan serius, karena pa-
pekerjaan selama karantina wilayah pembedaan (distinction), menunjuk sar (tempat pertukaran) perlu dimo-
(lockdown). Dalam kasus gerakan pada sejumlah besar objek yang ti- ralisasi, termasuk penetapan kontrol
politik identitas lainnya (yang terfo- dak perlu dan mewah yang dikon- sosial yang ketat terhadap semua
kus di seputar etnisitas, gender, sek- sumsi oleh kita, kelas menengah bentuk spekulasi. Redistribusi tidak
sualitas, dsb.), perjuangan mereka dan menengah bawah. Di sini, bagi dapat dilakukan tanpa mengambil
mungkin sangat bervariasi tergan- banyak orang Lebanon, liburan men- langkah-langkah signifikan untuk
tung pada konteksnya tetapi sering jadi sinonim dengan bepergian ke mencegah konsentrasi kekayaan ke
berlabuh dalam perjuangan komu- luar negeri. dalam suatu minoritas perusaha-
nitas, yang dipersenjatai dengan an di masing-masing sektor, tanpa
doktrin hak asasi manusia universal. Konsumerisme rakus ini dise- menetapkan pajak yang tinggi pada
Namun, bagi Richard Rorty, keti- babkan oleh apa yang disebut oleh modal dan kekayaan berskala be-
ka memajukan agenda pluralisme sosiolog Prancis Rigas Arvanitis sar, dan tanpa bergerak ke ekonomi
budaya, perjuangan “Kiri budaya” sebagai akses mitologis terhadap yang tumbuh lambat dan akibatnya
ini untuk keadilan kelas sosial ka- kebahagiaan, yang pada akhirnya (termasuk kebutuhan akan transpor-
dang-kadang sangat minim (seperti berfungsi sebagai percepatan yang tasi umum yang murah dan rendah
kasus di AS). efektif bagi lebih banyak masalah karbon, memandang layanan publik
kesehatan, epidemi, kematian, dan sebagai investasi daripada sebagai 52
Saya melihat sosiologi pasca-Coro- bencana. Meneliti hubungan skala kewajiban, dan meningkatkan ke-
na sebagai sesuatu yang mampu berjenjang ini tidak dapat dilakukan amanan pasar tenaga kerja). Saya
menemukan kembali bagaimana tanpa menghubungkan kembali indi- akan menempatkan masalah re-
sosiologi secara tradisional menen- vidu, masyarakat, dan alam. Misal- siprositas di bagian selanjutnya di
tukan fokusnya (dari luar ke dalam, nya, mengatasi perubahan iklim dan artikel ini.
atau dari dalam ke luar) menuju ter- sistem ekonomi politik tidak dapat
ciptanya metode yang menggunakan dilakukan tanpa meningkatkan ke- Kami sadar bahwa perjuangan un-
fokus skala berjenjang: memikirkan sadaran publik tentang hubungan tuk lingkungan tidak dapat dipisah-
kembali pentingnya keluarga, ko- manusia dengan bumi dan kema- kan dari pilihan ekonomi politik kita,
munitas, dan tentang etika cinta, nusiaan. Jason Moore mengusulkan dan dari watak sistem ekonomi yang
keramahtamahan, dan kepedulian, gagasan “Capitalocene” sebagai su- kita inginkan – dan hubungan antara
dan kemudian dinaikkan ke tingkat atu bentuk provokasi kritis terhadap manusia dan alam ini belum pernah
negara-bangsa dan kemanusiaan kepekaan Anthropocene. Baginya, terhubung secara sedemikian lang-
secara keseluruhan. kapitalisme mengatur alam secara sung atau intim seperti sekarang. Ada
keseluruhan: hal tersebut adalah suatu krisis akut berupa pertumbuh-
> Berjuang melawan ekologi dunia yang bergabung de- an cepat yang diungkapkan dengan
Anthropocene/ ngan akumulasi modal, pengejaran sangat jelas oleh mantan Presiden
Capitalocene kekuasaan, dan produksi bersama Amerika Serikat, Ronald Reagan, ke-
alam dalam konfigurasi sejarah yang tika dia berkata: “[di sini] tidak ada
COVID-19 adalah penyakit yang berurutan. sesuatu yang bernama batas pertum-
muncul bukan hanya karena glo- buhan, karena tidak ada batas pada
balisasi tetapi juga Anthropocene. Pendekatan skala berjenjang ini kemampuan manusia dalam hal ke-
Kredo konsumerisme manusia me- membutuhkan penghubungan kem- cerdasan, imajinasi, dan kehebatan.”

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
COVID-19: PANDEMI DAN KRISIS

Dalam edisi Dialog Global sebelum- Resiprositas yang berfungsi tergan- khotbah ulama dan utopia sosiolog
nya James Galbraith dan Klaus Dörre tung pada kekuatan atau kelemahan adalah bahwa sosiolog tidak serta
menyampaikan bahwa sebenarnya kewajiban moral dalam hubungan merta mencela visi anti-utopia orang
memang ada batas pada pertumbuh- sosial. Hubungan sosial yang kuat lain, dan bahkan mungkin berusaha
an dan menggambarkan suatu pere- dapat dilihat dalam jaringan solida- untuk bekerja dengan mereka. So-
konomian baru yang dengan disadari ritas yang diajukan oleh Mark Gra- siologi seperti itu dengan demikian
tumbuh lambat, dengan memasuk- novetter, yang berpendapat bahwa harus menghargai dan memajukan
kan fondasi biofisik dari ekonomi ke kadang-kadang hubungan jaringan hubungan pemberian menurut Ma-
dalam mekanisme fungsinya. yang kuat adalah hubungan yang uss dan kewajiban moral yang meng-
berbasis pemberian (gift-based). hubungkan ilmu-ilmu sosial dengan
> Politik pengakuan dan Terkait dengan hal ini, dan menjadi- filsafat moral.
kewajiban moral kannya dasar untuk memperluasnya,
adalah pandangan Alain Caillé yang Krisis global ini mungkin telah men-
Sekarang saya akan membahas mendorong suatu hipotesis anti-uti- dorong strategi baru untuk memper-
pertanyaan mengenai resiprositas litarian, di mana keinginan manusia kuat eksploitasi, perampasan, dan
dalam kelekatan sosial Polanyi. Po- untuk dihargai sebagai pemberi ber- kapitalisme neoliberal, dan mening-
lanyi mendefinisikannya sebagai per- arti bahwa hubungan kita tidak dida- katkan jangkauan keserakahan dan
tukaran timbal balik barang atau jasa sarkan pada minat saja, tetapi juga egoisme kita, tetapi krisis global juga
sebagai bagian dari hubungan jangka dalam kesenangan, tugas moral dan memberi kita kesempatan untuk
panjang, di mana resiprositas, kewa- spontanitas. menjajaki dan menyediakan cara-
jiban moral, dan kekhawatiran ditam- cara baru untuk memahami dan
bahkan pada hubungan-hubungan Sosiologi pasca-corona hanya merebut kembali keadilan sosial dan
kontrak. Resiprositas membutuhkan akan bermakna jika dipersenjatai kemanusiaan kita.
suatu politik pengakuan antarke- dengan suatu utopia yang, meskipun
lompok dan/atau jaringan yang me- tidak sepenuhnya dapat diwujudkan, Seluruh korespondensi ditujukan kepada Sari Hanafi
<sh41@aub.edu.lb>
nerima identitas orang lain, yang namun akan mengarahkan tindakan
bekerja sejalan dengan paradigma kita. Tidak ada kehidupan etis tan-
pluralisme dan multikulturalisme. pa utopia, dan perbedaan antara
53

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SEKSI TERBUKA

> Ruang Perkotaan


Berbasis Gender
di Bangladesh
oleh Lutfun Nahar Lata, Universitas Queensland, Australia dan anggota Komite Penelitian
ISA tentang Pengembangan kota dan Regional (RC21)

Kaum perempuan dari hunian kumuh


Sattola sedang menjual sayur-mayur di
hunian kumuh. Kredit: Lutfun Nahar Lata.

54

M
egakota (megacities) yang paling ce- yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar perenca-
pat tumbuh di dunia gagal membe- naan pemerintah dan strategi pembangunan di Dhaka le-
rikan dukungan pada mata penca- bih berfokus pada infrastruktur dan pengembangan lahan
harian bagi kaum miskin perkotaan. yasan (real estate) untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
Akibatnya, informalitas, yang mengacu pada kegiatan formal dan perumahan elit, dan lebih sedikit menangani
yang sebagian besar tetap tidak diakui oleh rezim “for- kebutuhan perumahan dan pekerjaan kaum miskin per-
mal” dan mencakup praktik perumahan dan mata penca- kotaan. Karena itu, sektor informal telah menjadi pilihan
harian, merupakan bagian besar dari ekonomi kota-kota mata pencaharian paling penting bagi orang miskin. Na-
di Selatan. Orang miskin bergantung pada sektor informal mun, pedagang informal mengalami banyak tantangan
untuk mendapatkan penghasilan, seringkali dengan sta- dalam menggunakan ruang publik di Dhaka untuk mata
tus hukum yang ambigu. Ekonomi informal menyediakan pencaharian mereka.
60% hingga 80% pekerjaan di perkotaan dan hingga 90%
pekerjaan baru di banyak kota. Dhaka, suatu megakota Di antara banyak hambatan yang dibebankan infor-
Selatan, tidak terkecuali. Kecuali bagi mereka yang ber- malitas terhadap peluang dalam mendapatkan pengha-
gerak di sektor garmen dan pekerjaan bergaji rendah la- silan adalah hambatan untuk mengakses ruang publik
innya, mayoritas penghuni daerah kumuh di Dhaka tidak untuk melakukan usaha, termasuk di lokasi yang dekat
memiliki akses ke peluang ekonomi formal. Penelitian dengan tempat tinggal dan pemukiman orang miskin.

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SEKSI TERBUKA

Sejumlah penelitian di seluruh dunia telah mengeksplo- mewawancarai 94 pekerja informal (18 perempuan dan
rasi pentingnya ruang publik untuk melakukan kegiatan 76 laki-laki). Temuan saya menggambarkan bagaimana
penjualan dan mengungkapkan bahwa akses ke ruang perempuan menanggung tiga beban berupa stigma so-
publik untuk mata pencaharian sangat penting bagi kaum sial, hambatan agama, dan patriarki dalam mengakses
miskin perkotaan di Selatan Global. Namun, di sebagian ruang publik untuk mendapatkan penghasilan.
besar kota-kota di Selatan Global, perencanaan kota dan
praktik-praktik tata kelola belum memberikan ruang bagi Penelitian saya menemukan bahwa sebagian besar
meningkatnya jumlah kaum miskin perkotaan. Selain itu, perempuan di Sattola tidak terlibat dalam kegiatan yang
karena pertumbuhan penduduk yang terus berkelanjutan, menghasilkan pendapatan; karena ini tidak dianjurkan
yang sebagian besar berasal dari migrasi desa-kota, dan oleh norma agama purdah – suatu kebiasaan orang Mus-
permintaan lahan untuk pengembangan lahan yasan, lim yang membatasi gerak perempuan, pilihan pakaian,
tekanan terhadap tanah sangat tinggi. Akibatnya, akses dan aktivitas kerja. Keterlibatan dalam kegiatan-kegi-
ke ruang publik adalah salah satu tantangan utama bagi atan mencari pendapatan di luar rumah juga dianggap
penelitian mengenai mata pencaharian di masa depan di sebagai tanda kemiskinan ekstrem. Akibatnya, hanya
megakota. 3% perempuan pedesaan yang bekerja dalam pekerjaan
upahan dibandingkan dengan 24% laki-laki pedesaan;
Ruang kota dikonstruksikan secara sosial: aktor yang dan partisipasi perempuan dalam sektor non-pertanian
berbeda memiliki kepentingan, kebutuhan, dan keingin- berbayar adalah sebesar 18%. Ini terjadi karena tenaga
an serta kekuasaan yang berbeda untuk mendominasi kerja perempuan yang dibayar tidak dihargai sebanyak
ruang. Karena penggunaan ruang publik untuk menju- peran reproduksi mereka dalam pengasuhan dan tugas
al produk secara resmi dilarang di Dhaka, kaum miskin rumah tangga lainnya. Perempuan, bahkan perempuan
kota secara berkala diusir dari ruang publik, yang me- lanjut usia, yang telah melanggar batas-batas gender
langgar keamanan mata pencaharian dan hak mereka
ini dan pergi ke luar rumah mereka untuk mendapatkan
atas kota. Hal lain yang menjadi masalah terus-menerus
penghasilan menghadapi pelecehan seksual dan verbal
adalah penggunaan ruang berdasarkan gender. Wacana
dan berbagai jenis pelecehan dan perlakuan tidak pantas
tentang ruang dan gender telah sangat berubah sejak
lainnya. Laki-laki berbicara buruk tentang karakter mere-
tahun 1970-an, dengan runtuhnya konstruksi lama laki- 55
ka karena dianggap melanggar norma sosial. Sebagian
laki publik dan perempuan privat, dikarenakan seringnya
besar peserta yang terlibat dalam perdagangan informal
perempuan mengakses dan menggunakan ruang publik
pernah mengalami hal tersebut meskipun mereka setiap
perkotaan. Namun demikian, akses ke ruang publik un-
hari duduk di dekat rumah mereka untuk menjual barang
tuk mendapatkan penghasilan masih menjadi masalah
dan sayuran. Salah seorang peserta penelitian saya, mi-
bagi perempuan. Akses ke ruang publik bagi perempuan
salnya, berkata, “karena saya seorang perempuan yang
tergantung pada norma sosial, nilai-nilai, praktik kea-
melakukan usaha, banyak orang berbicara buruk. Mes-
gamaan, dan pekerjaan gender yang ditentukan secara
kipun setelah itu saya harus menjalankan toko ini untuk
sosial dan budaya. Partisipasi perempuan miskin dalam
mendidik anak-anak saya”. Peserta lain berkata, “ketika
ekonomi informal Dhaka penting untuk kelangsungan hi-
saya menjual teh, beberapa pria membuat saya jengkel.
dup rumah tangga miskin yang tinggal di daerah kumuh,
karena pendapatan tunggal biasanya tidak cukup untuk Mereka terkadang menyentuh tubuh saya untuk mele-
menyokong keluarga. Sekalipun demikian, akses perem- cehkan saya”. Beberapa wanita mengabaikan pendapat
puan miskin ke ruang publik sering terhambat, karena orang lain karena mereka terlalu miskin dan rentan un-
ideologi gender dominan masih melihat bahwa tempat tuk mendengarkan mereka. Seperti yang dikatakan oleh
perempuan seharusnya di rumah. penjual telur rebus, “Orang yang berbeda memiliki men-
talitas yang berbeda dan saya tidak peduli tentang hal
Meskipun sebagian besar studi di kota-kota Asia Se- itu”. Sangat sering perempuan miskin melakukan usaha
latan mengungkapkan keterlibatan perempuan miskin di jalanan karena mereka tidak punya alternatif lain un-
dalam pekerjaan berbasis rumah, beberapa penelitian tuk mencari nafkah. Misalnya, suami Moyna sakit dan
telah mengeksplorasi penggunaan ruang publik oleh pe- tidak dapat melakukan pekerjaan apapun, dan putra-
rempuan untuk mata pencaharian. Saya melakukan stu- nya adalah pecandu narkoba dan tidak tinggal bersama
di etnografi di perkampungan kumuh Sattola di Dhaka mereka, sehingga dia harus menjalankan usaha sendiri.
untuk mengeksplorasi aspek-aspek gender dari peman- Ketika para pejabat Dewan Penelitian Medis Bangladesh
faatan ruang publik perkotaan untuk mata pencaharian. (BMRC) mengusir mereka dari trotoar yang berdekatan
Saya melaksanakan kerja lapangan selama empat bulan dengan kantor BMRC, dia kemudian mulai berjualan di
mulai dari November 2015 hingga Februari 2016 dan jalan utama daerah kumuh Sattola di Dhaka.

>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SEKSI TERBUKA

Penelitian selanjutnya menemukan bahwa banyak pe- identifikasi perempuan atas posisi subordinasi mereka
rempuan menghadapi pelecehan seksual yang ekstrem terhadap laki-laki. Pemerintah dan organisasi nonpeme-
oleh pria. Jika perempuan berkeliling di tempat tertentu rintah juga telah bekerja untuk membantu partisipasi pe-
untuk menjual barang atau makanan, terkadang laki-laki rempuan dalam pekerjaan, memberikan mereka pinjam-
memperlakukan mereka sebagai “pekerja seks”. Akibat- an kecil untuk memenuhi “kepentingan gender praktis”
nya, sebagian besar perempuan yang menjalankan usa- mereka. “Kepentingan gender praktis” muncul sebagai
ha di luar daerah kumuh ditemani oleh kakak laki-laki respons terhadap kebutuhan mendesak yang dirasakan
mereka, tetangga, suami, atau anak-anak. Misalnya, ke- oleh perempuan dalam konteks spesifik yang sesuai de-
tika Tahera memulai usaha bunga, tetangganya Noakhali ngan peran mereka yang diterima secara sosial dalam
akan menemaninya sehingga dia tidak mengalami pele- masyarakat, daripada menghasilkan tujuan strategis
cehan lisan dan seksual oleh pria lain. Sering dikemu- jangka panjang seperti emansipasi perempuan. Namun,
kakan argumen bahwa pekerjaan perempuan dan peng- sangat penting untuk memperbaiki kondisi kerja perem-
hasilannya akan memberdayakan mereka. Namun ini puan perkotaan dan menyediakan fasilitas lain, seperti
tampaknya merupakan mitos bagi perempuan termiskin pusat penitipan anak, yang memungkinkan partisipasi
di Dhaka di mana keamanan (fisik) mereka tergantung angkatan kerja perempuan. Lebih penting lagi, pemerin-
pada dipunyainya teman pria. tah perlu mengambil langkah-langkah untuk memastikan
keamanan fisik perempuan dan melakukan inisiatif un-
Pemerintah Bangladesh bangga atas capaiannya mera- tuk membangun kota yang aman terlebih dahulu. Jika
ih peringkat ke-47 di antara 144 negara dalam Laporan pemerintah dan organisasi nonpemerintah gagal untuk
Kesenjangan Gender Global 2017. Namun, pemerintah memastikan keamanan fisik perempuan di ruang publik,
sebagian besar berfokus pada peningkatan kehidupan semua upaya mereka – semua peraturan dan regulasi
dan mata pencaharian perempuan miskin pedesaan dan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk pemberda-
telah mengambil langkah-langkah untuk memberikan pe- yaan perempuan sejauh ini –akan gagal menghasilkan
latihan yang menghasilkan pendapatan bagi perempuan capaian yang berarti.
pedesaan dan kota kecil. Hingga saat ini, pemerintah dan
organisasi nonpemerintah menekankan pada “kepen- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Lutfun Nahar Lata <l.lata@uq.edu.au>
tingan gender strategis” perempuan, yang muncul dari 56

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SEKSI TERBUKA

> Internasionalisme
Buruh
dan Sirkulasi Modal secara Bebas
oleh Raquel Varela, New University of Lisbon, Portugal

Foto oleh Nick Bastian/flickr.com. Hak


tertentu dilindungi.

57

P
ada musim panas 2016, perusahaan multinasional > Migrasi buruh di pusaran restrukturisasi
asal AS, Dura Automotive–pemasok suku cadang buruh Eropa
otomotif dunia yang beroperasi di berbagai
negara–berkomitmen untuk memasok komponen Dalam suatu masyarakat yang terkomodifikasi–di mana te-
bagi Chrysler, Audi, dan BMW. Jumlah pesanan sedang naga kerja merupakan komoditas–para buruh berkompetisi
meningkat dan Dura berisiko membayar denda tinggi bila
bukan hanya dalam satu sektor, tetapi juga di pasar tenaga
buruhnya menolak untuk bekerja lembur di akhir pekan untuk
kerja nasional dan internasional untuk menjual tenaga mere-
menyelesaikan pesanan tersebut. Para buruh Jerman di
ka. Migrasi buruh terhubung dengan sebuah faktor objektif;
Dura Plettenberg memutuskan hanya mau lembur bila Dura
menerima perjanjian kolektif dengan IG Metall, serikat buruh nilai upah dan hak untuk mendapatkan pekerjaan. Tiadanya
metal Jerman; pabrik itu terancam dipindah dari Jerman ke partai politik kuat yang mewakili kepentingan kelas buruh in-
Portugal dan negara-negara lain, dan pengurangan pekerjaan ternasional telah membuat persoalan ini tersandera oleh dua
dari 1000 menjadi 700. Manajer Dura bereaksi dengan varian kebijakan nasional: satu yang sifatnya rasis/pelarang-
melakukan dumping radikal–mereka meminta 260 buruh an (ekstrem kanan) dan satu yang mendukung pergerakan
Portugis dari pabrik Dura Carregado untuk ke Jerman untuk bebas buruh (partai-partai liberal, konservatif, dan sosial de-
bekerja pada bulan Juli 2016. Perjalanan itu awalnya dihalangi mokrat), kadang-kadang termasuk mendukung beberapa hak
melalui tekanan lokal: para buruh Jerman mengancam untuk sosial (khusus untuk partai-partai sosial demokrat). Saat ini
menutup pabrik. Tetapi pada bulan Oktober 2016, setelah tak ada politik radikal internasionalis yang punya pengaruh
terjadi beberapa kali negosiasi, sekitar 300 orang buruh konkret nyata pada persoalan ini di masyarakat Eropa. Kebi-
Portugis datang ke Jerman untuk mengerjakan pesanan jakan-kebijakan migrasi negara-negara Eropa terutama beru-
tersebut pada hari Sabtu dan Minggu selama hampir 2 bulan. pa tanggapan terhadap kewajiban manajemen tenaga kerja
saja, dan bukan pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan
Banyak buruh menyambut mereka dengan protes. Semen- atau multikultural. Tanpa adanya ikatan solidaritas efektif
tara itu IG Metall telah membawa kasus itu ke pengadilan. antara mereka yang berpenghasilan lebih demi mereka yang
Pengadilan mengambil suatu keputusan yang belum ada pre- berpenghasilan kurang, rasisme dan xenofobia akan mempu-
seden: proses itu sah karena selama hari kerja biasa Dura di nyai landasan sosial untuk tumbuh.
Jerman adalah Jerman, dan selama akhir pekan, perusahaan
itu adalah Portugis! Dalam sebuah wawancara, seorang bu- Globalisasi telah menciptakan kompetisi di antara para bu-
ruh Portugis mengatakan bahwa ketika mereka datang sua- ruh dengan menurunkan upah di seluruh dunia, tetapi mung-
sananya “tegang” dan sebagian mesin sudah disabotase oleh kin juga telah menciptakan kondisi bagi peristiwa sebaliknya:
buruh setempat. internasionalisme. Jika sekelompok buruh di Dura Carregado
bisa menghentikan pemogokan di Jerman, para buruh pela-
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SEKSI TERBUKA

buhan seluruh Eropa, dengan ongkos minim, bisa mogok bagi Pemogokan selama dua jam tersebut berakhir dengan ke-
buruh pelabuhan di Portugal, membantu mereka memenang- menangan untuk para buruh pelabuhan di Lisbon–dijanjikan
kan perjuangan. bahwa 47 orang buruh rentan akan dipekerjakan kembali,
sebagian dengan kondisi kerja yang lebih baik daripada sebe-
> Mendukung pemogokan lintas perbatasan lumnya. Pemogokan dengan solidaritas internasional ini dan
pemogokan Ryanair di seluruh Eropa pada bulan Juni 2018,
Serikat Buruh Pelabuhan Internasional (IDF), dengan sejauh kami ketahui, merupakan satu-satunya pemogokan
140.000 orang anggota saat ini, dibentuk 20 tahun lalu di internasional yang menunjukkan solidaritas seluruh Eropa
Liverpool, Inggris. Pada yang tanggal 29 September 1995, setelah krisis 2008. Dalam kasus-kasus lain yang lebih ba-
500 orang buruh pelabuhan dengan kontrak permanen dari nyak terjadi adalah pendekatan nasionalistik dari serikat di
Liverpool menolak menerobos garis batas pemogokan (cross negara-negara masing-masing.
a picket line) yang dibuat oleh sekitar 50 orang buruh rentan.
Mersey Docks and Harbour Company (MDHC) memecat me- Dalam pandangan saya, yang paling menentukan dalam
reka semua, mengawali perselisihan yang nantinya mendunia kekalahan di Dura dan kesuksesan buruh pelabuhan Lisbon
antara 1995 dan 1998. adalah evolusi dari serikat buruh dan kepemimpinan politik
dan serikat. Akan tetapi kesimpulan ini tidak dengan sendi-
Perselisihan di Liverpool itu bisa dianggap sebagai gerakan rinya jelas. Pertanyaannya: kondisi sejarah macam apa yang
internasional pertama dari para buruh di Eropa melawan telah menghasilkan program internasionalis di satu tempat
neoliberalisme–dan perlawanan semacam itu sangat jarang. dan ideologi nasionalis di tempat lain? Untuk menjawab ini,
Itu juga merupakan konflik yang akan mempersatukan kita akan memerlukan analisis kasus demi kasus terhadap
para buruh rentan dan fleksibel dengan para buruh mapan setiap faktor.
dalam perjuangan yang sama melalui tindakan kolektif yang
menggerakkan solidaritas aktif di antara kedua kelompok > Solidaritas: Tak sekadar kata-kata
tersebut. Strategi dan prinsip yang sama kemudian pada
tahun 2013 membawa António Mariano, buruh pelabuhan Globalisasi telah menciptakan model produksi seluas du-
Portugis yang paling aktif berpartisipasi mendukung gerakan nia–belum pernah kita setergantung ini pada satu sama lain.
untuk Liverpool tersebut, memenangkan pemilihan pimpinan Dalam abad ke sembilan belas, jika terjadi pemogokan di
serikat di Lisbon. Sejak awal, Serikat Buruh Pelabuhan sebuah pabrik dan majikan mau menghentikannya, ia akan
Internasional dicirikan oleh sikap solidaritas internasional membayar polisinya sendiri–preman bayaran lokal. Tetapi di
sejati yang melampaui kata-kata diplomasi–yang biasanya abad ke sembilan belas, yang lokal bukan hanya penindas-
terlalu sering terjadi di konfederasi-konfederasi lainnya– annya; demikian pula halnya dengan produksi harian: bahan
dengan melakukan pemogokan-pemogokan solidaritas yang mentah, buruh, suku cadang, pemeliharaan, semuanya ter- 58
aktif di tingkat regional atau internasional, strategi bersama
dapat dalam pabrik yang sama atau di dekatnya. Ini tidak
dalam rapat-rapat, dan pertemuan-pertemuan lokal dan
lagi berlaku. Kapal kontainer bisa dibangun di Korea, dengan
global.
baja dari Spanyol, mesin berasal dari Finlandia, tinta dibuat di
Jerman, dan didesain di universitas di Amerika.
Antara tahun 2013 dan 2016, serikat ini mengembang-
kan serangkaian pemogokan dan perlawanan yang berhasil
Para buruh pelabuhan cepat menyadari bahwa kerentanan
mempekerjakan para buruh yang semula rentan di Pelabuhan
para buruh kontrak baru itu akan segera jadi bom waktu bagi
Lisbon, bertentangan dengan hukum yang telah meliberalkan
mereka sendiri, dan menjadi sadar akan kekuatan mereka.
proses penyewaan pelabuhan ke pihak lain atas permintaan
Karena masyarakat yang kompleks ini berjalan saling terhu-
Troika (Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan IMF) saat ter-
bung seperti rantai, menghentikan rantai ini untuk waktu ter-
jadi krisis keuangan di Portugal.
tentu akan menghalangi seluruh produksi dengan biaya yang
besar. Jadi, seluruh negara bisa dihentikan dan semua pro-
Pada tanggal 1 Agustus 2012, pemerintah Portugis me-
duksi bisa benar-benar terganggu. Bukan hanya buruh trans-
nyetujui undang-undang perburuhan baru yang membatalkan
portasi yang punya kuasa potensial ini. Hal sama berlaku juga
Perjanjian Kerja Kolektif dan menggantikannya dengan satu
bagi para dokter, guru, pegawai administrasi, dan hakim.
usulan tentang hubungan industrial yang baru; mengakhiri
pembatasan penggunaan buruh kontrak; membatalkan kate-
Meningkatnya peluang untuk menentukan nasib sendiri bagi
gori-kategori buruh paling trampil; menambah jam kerja dan
para buruh di seluruh dunia sangat terkait dengan usaha me-
mengurangi tingkat upah dari 1.700 euro menjadi sekitar
ngenali keperluan dan kesempatan yang beragam di antara
550 euro; dan pemutusan hubungan kerja. Jajaran pimpin-
“gerakan sosial secara keseluruhan.” Analisa terhadap dina-
an serikat menanggapinya dengan satu strategi yang jelas:
mika akumulasi modal dan pemanfaatan secara strategis dari
mereka mensubsidi buruh-buruh rentan yang dipecat dengan
perbatasan di pasar dunia niscaya akan membawa kita pada
memakai dana pemogokan yang dimiliki para buruh tetap,
metodologi internasionalis yang sejati. Perspektif internasio-
dan berusaha meyakinkan Dewan Buruh Pelabuhan Internasi-
nalis semacam itu perlu dibangun atas dasar pengorganisasi-
onal (IDC) agar mengorganisir pemogokan di seantero Eropa
an buruh, tanpa tergantung pada modal. Verba non sufficiunt
pada bulan Februari 2014.
ubi opus est factum. Kata-kata saja tidak cukup; harus diikuti
tindakan konkret.
Pada tanggal 4 Februari 2014, atas inisiatif IDC, dibuatlah
pertemuan-pertemuan di berbagai pelabuhan di Eropa untuk
memberitahu semua buruh tentang apa yang sedang terja- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Raquel Varela
di di Lisbon. Selama pertemuan tersebut, kerja dihentikan <raquel_cardeira_varela@yahoo.co.uk>
di semua pelabuhan untuk menunjukkan solidaritas mereka.

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020


SEKSI TERBUKA

> Portugal Menghadapi


Kelompok Ekstrem Kanan
oleh Elísio Estanque, Universitas Coimbra, Portugal, dan anggota Komite
Penelitian ISA tentang Kelas Sosial dan Gerakan Sosial (RC47)

Demonstrasi selama periode Troika di


Lisbon, 2012. Foto oleh Elísio Estanque.

59

D
alam bukunya On Extremism and Democracy dimensi sosiologis penting yang dapat menjelaskan watak dari
in Europe yang terbit pada tahun 2017, Cas perubahan ini: sejarah kediktatoran yang panjang; revolusi de-
Mudde menekankan bahwa perjuangan uta- mokratis yang diradikalisasi pada April 1974; dan dampaknya
ma dari partai populis sayap kanan radikal berupa restrukturisasi kerangka kelas yang beriringan dengan
ialah untuk menonjolkan pentingnya isu-isu “mereka,” se- lestarinya ketimpangan sosial.
perti korupsi, imigrasi, dan keamanan. Dengan menyangkal
keberadaan berbagai kepentingan dalam suatu masyarakat, > Latar Belakang Sejarah
dan dengan memaksakan konsepsi monolitik serta esensia-
lis tentang “rakyat” melawan “elite” yang korup, populisme Di bawah rezim konservatisme integralis “Estado Novo,”
ekstrem sayap kanan berujung pada pandangan Manichean yang dilembagakan sejak 1933 namun kelahirannya meren-
dan terpolarisasi tentang budaya politik. Ia juga memobilisasi tang balik sejak kudeta militer 1926, gerakan kelas pekerja
para pemilih agar melawan elite politik dengan menyalahkan akar rumput yang dipicu oleh lengsernya rezim monarkis pada
mereka karena tidak mencegah “ancaman-ancaman” ekster- 1910 menjadi sasaran utama serangan. Di bawah selubung
nal, yang direpresentasikan oleh “yang liyan,” “orang asing,” Gereja Katolik, yang ingin membalas serangan para republi-
“orang kulit hitam,” “gipsi,” atau “imigran.” Dalam konteks kan, sosialis, serta anarkis terhadap hak-hak istimewa lama-
kian berkurangnya tenaga kerja industrial, defisit pengakuan nya sepanjang 1920-an, gagasan moralistis Salazar membu-
yang dialami oleh sebagian kelas pekerja yang tidak dapat at Portugal terbelakang dalam hal pendidikan, kebudayaan,
mengklaim kepentingan ekonominya sendiri mungkin beru- ekonomi, dan industri, dengan terutama menghukum ke-
jung pada subjektivitas yang penuh amarah. Sebagaimana las-kelas bawah serta mempersekusi, menangkap, dan me-
dijelaskan Klaus Dörre (2019), pengalaman spesifik kelas nyiksa oposisi selama lebih dari empat dekade. Walaupun
bersangkutan dapat menjadi “bahan dari formasi blok populis terdapat aparatus yang represif dan penyensoran, pada awal
sayap kanan.” dekade tujuhpuluhan aksi-aksi pemogokan berlangsung dan
struktur serikat yang klandestin mengalami konsolidasi, seba-
Kendati Portugal hingga hari ini dianggap sebagai kasus ter- gian besar di bawah pengaruh Partai Komunis Portugis dan
sendiri di Eropa karena tidak memiliki partai atau gerakan fa- beberapa kalangan progresif yang bertaut dengan gereja. Pe-
sis, hal ini bisa saja berubah. Saya akan memperlihatkan tiga rang Kolonial di Afrika dan unjuk rasa mahasiswa di Lisbon,
>>
DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020
SEKSI TERBUKA

Coimbra, dan Porto pada 1960-an yang dipengaruhi oleh tren gaji rata-rata pada 2008). Seiring dengan luruhnya harapan
mancanegara, meningkatkan ketidakpuasan (terutama di an- dari kelas menengah dan sebagian besar dari angkatan ker-
tara kawula muda, korban pertama dari peperangan), yang ja, masyarakat Portugal yang tenggelam dalam kepasrahan
mencuatkan harapan atas demokrasi di Portugal. dan kemarahan senyap, berangsur-angsur merasa terpisah
dari tindakan dan asosiasi politik. Hal ini bisa dijumpai dari
Kudeta Militer pada 25 April 1974 oleh sekelompok kapten meningkatnya ketidakhadiran dalam pemilihan umum parle-
yang menolak untuk melanjutkan peperangan dan berjuang menter, dari 8,3% pada 1976 menjadi 51,4% pada 2019.
untuk negara yang lebih demokratis dan maju adalah hal yang Ketidakamanan, kerentanan, dan ketakutan mengarahkan
penting, namun yang menjadi “sekolah” besar untuk demokra- orang-orang ke kecenderungan untuk taat pada kekuasaan
si adalah fase mobilisasi rakyat (pemogokan dan pendudukan, sosial serta pemimpin yang oportunistis, lahan yang paling
debat ideologis, serta celah politik yang mendalam). Sekolah subur untuk bertumbuhnya populisme sayap kanan.
pembentukan demokrasi dan kewarganegaraan ini, sayangnya,
diliputi dengan kontras, ilusi, serta konflik terbuka di mana “so- > Ancaman populis
sialisme” menjadi jantung dari pertikaian dan penolakan ter-
hadap “fasisme” menjadi faktor pemersatu utama. Kesatuan Kehidupan demokratis di Portugal karenanya tidak kebal ter-
anti-fasis tidak menghambat kebencian struktural terhadap hadap narasi populis. Liputan media terhadap politik, jurna-
para komunis dan sosialis, kebencian yang bertahan hingga lisme tabloid sensasional, dan menanjaknya popularitas dari
2015, dan hanya berakhir mengikuti munculnya persekutuan sosok-sosok televisi (beberapa karena kehadiran konstannya
yang dinamai geringonça (alat). di dunia hiburan dan/atau program diskusi sepak bola, mi-
salnya) telah membawa dividen politik untuk beberapa orang
> Erosi demokrasi protagonis. Presiden Marcelo Rebelo de Sousa merupakan
contoh yang baik–ia mempunyai program televisi mingguan
Dalam 46 tahun demokrasi dan 35 tahun setelah ber- selama lebih dari sepuluh tahun, dan menghimpun ketenar-
gabung dengan UE (sejak 1986), Portugal memperlihatkan an di seantero negeri. Salah satu dari protagonis yang paling
kemajuan sosial serta kelembagaan yang berarti. Dalam ra- kontroversial dari populisme ekstrem sayap kanan masa kini,
nah politik, pemerintah senantiasa didukung oleh mayoritas André Ventura, muncul dari tengah-tengah spektrum politik
parlementer yang berayun di antara partai politik berspektrum hegemonik (mantan anggota PSD, Partai Demokratis Sosial,
kanan-tengah (PSD dan CDS) dan kiri-tengah (PS), di mana yang berafiliasi dengan kelompok Liberal di Parlemen Eropa).
kubu kanan di parlemen direpresentasikan utamanya oleh Ia mulai menonjol ketika, sebagai kandidat partai untuk su-
CDS (Pusat Sosial dan Demokratis, diinspirasi oleh demokrasi atu kotamadya di pinggiran Lisbon, ia mengusulkan untuk 60
Kristen). Ekspresi elektoralnya mencapai 16% pada 1976 (di melawan komunitas Roma dengan kekerasan polisi dan bah-
bawah pemimpin moderat Freitas do Amaral, pendiri partai, kan berjanji akan mensterilisasi perempuan Roma, dengan
yang pada tahun-tahun akhirnya mendekati Partai Sosialis), mengklaim bahwa komunitas bersangkutan pada hakikatnya
namun sejak saat itu menyusut, dan saat ini hanya memper- gemar kekerasan, hidup dari aktivitas-aktivitas ilegal, dan di-
oleh 4,25%. untungkan dengan kebijakan sosial yang menggunakan sum-
ber daya publik. Selanjutnya, ia meninggalkan PSD, dan pada
Wacana paling radikal, dengan referensi ke Salazarisme dan pemilihan umum terakhir ia mendirikan partai baru bernama
praktik xenofobia, sampai saat ini hanya terbatas pada ke- “Chega” (“Cukup,” dilegalisasi pada 2019), yang berusaha
lompok yang sangat kecil: PNR (Partai Pembaruan Nasional), masuk ke parlemen; ia terpilih sebagai deputi tunggal, mem-
didirikan pada 2000 (menggabungkan sejumlah kelompok peroleh 1,3% dari suara. Partai Ventura juga mengandalkan
radikal kecil), yang tidak pernah mendapatkan suara di atas bantuan dari kader-kader lama dan para ideolog yang terhu-
0,2%, dan sempat dibawa ke pengadilan karena kekerasan, bung dengan kelompok serta kawanan neo-fasis yang akrab
xenofobia, serta kepemilikan senjata ilegal; dan Orde Sosial dengan kekerasan dan merindukan Salazar.
Baru, didirikan pada 2014, dan dipimpin oleh Mário Machado,
seorang disiden PNR yang sebelumnya diadili untuk kekeras- Wacana nasionalis, xenofobia, serta anti-imigran sudah dira-
an xenofobia. Pada Agustus 2019, sebuah pertemuan yang dikalisasi dan bahasa radikal serta moralistis terhadap negara
sempat diumumkan sebagai “ajang nasionalis paling akbar di sudah berulang kali melecehkan aturan demokrasi serta mar-
Portugal,” mempertemukan beberapa lusin orang, termasuk di tabat parlemen. “Chega” mempromosikan pertarungan gerilya
antaranya perwakilan dari partai-partai neo-fasis Eropa. Perte- lisan dan sikap viktimisasi terhadap para elite politik. Selain me-
muan ini menjadi sasaran unjuk rasa tandingan ratusan aktivis ningkatnya liputan media karena kehadirannya di parlemen, jajak
di depan hotel di mana pertemuan berlangsung. pendapat terakhir sudah menunjukkan partai ini memperoleh 6%
suara (Expresso/SIC poll, 14 Februari 2020). Memang terdapat
Sebagaimana kita ketahui, program politik UE, terlepas tanda-tanda mengkhawatirkan yang menunjukkan bahwa Portu-
dampak positifnya bagi Portugal, berangsur-angsur menye- gal tak bisa lagi dianggap sebagai pengecualian terkait kehadiran
rah pada orientasi lebih umum ke kapitalisme neoliberal dan partai-partai neo-fasis.
pemakaian mata uang bersama. Hal ini telah sangat meng-
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Elísio Estanque
guncang ekonomi Portugal. Dengan krisis yang baru-baru ini
<elisio.estanque@gmail.com>
terjadi, ketimpangan sosial meningkat dan, dengannya, ke-
rentanan, kemiskinan, serta stagnasi gaji pada umumnya se-
cara terus-menerus (gaji rata-rata pada 2018 sejajar dengan

DG VOL. 10 / # 2 / AGUSTUS 2020

Anda mungkin juga menyukai