Anda di halaman 1dari 52

DIALOG 8.

MAJALAH
GLOBAL
3 Edisi per tahun dalam 17 bahasa

Membahas Sosiologi dengan


Nancy Fraser Christine Schickert

Hauke Brunkhorst
Christian Fuchs
Andrea Silva-Tapia
Hlengiwe Ndlovu

Demokrasi yang Gerassimos Kouzelis


Haryati Abdul Karim
Esteban Torres Castaños
Tertantang Amy Austin Holmes
Peter Wahl

Dalam Kenangan:
Anibal Quijano Nicolás Lynch
Raquel Sosa Elízaga

Menghadapi Joshua Budlender


Vassilis Arapoglou
Juliana Martínez Franzoni

Kemiskinan
VOLUME 8 / EDISI 3 / DESEMBER 2018

Fabian Kessl
http://globaldialogue.isa-sociology.org/

Mustafa Koç

Perspektif
Teoretis Sujata Patel

Marta Bucholc
Jan Czarzasty
Juliusz Gardawski
Adam Mrozowicki
Vera Trappmann
Katarzyna Debska
Sosiologi Sara Herczynska
DG

Justyna Koscinska

di Polandia Kamil Trepka


Maciej Gdula
> Editorial

D
i banyak negara di dunia, institusi-institusi Untuk simposium kedua kami yang berjudul “Mengha-
dan proses-proses demokratis mengha- dapi Kemiskinan,” kami mengumpulkan makalah-maka-
dapi peningkatan tantangan dan tekanan. lah yang menganalisis berbagai manifestasi kemiskinan,
Kecenderungan otoriter dapat diamati pada mulai dari dampak politik penghematan di Yunani hingga
[praktik-praktik] demokrasi muda maupun tua di mana peningkatan jumlah perempuan miskin di Amerika Latin,
kepemimpinan dari atas (top-down) memperoleh reputa- walaupun terdapat juga ekonomi politik yang ramah. Enam
si kembali, nasionalisme meningkat, dan masyarakat sipil orang penulis dari seluruh dunia diundang untuk menje-
diperlemah melalui pembatasan hak-hak politik. Hak-hak laskan perkembangan regional yang spesifik mengenai
perempuan dan minoritas, khususnya, sedang mempero- kemiskinan dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh
leh serangan. Dalam wawancara yang membuka edisi Dia- kebijakan-kebijakan untuk memberantasnya.
log Global ini Nancy Fraser, salah seorang pemikir feminis
yang paling terkenal dan mempunyai pemikiran menantang, Dalam artikelnya tentang modernitas global, Sujata Pa-
mengangkat beberapa aspek perkembamgan ini ketika ia tel, seorang sosiolog terkemuka dari India, mendiskusikan
menperdebatkan pertanyaan mengenai upaya membangun sifat dan isi teori mengenai dunia yang mengglobalisasi.
gerakan feminis yang lebih inklusif dan menduskusikan pe- Ia memberikan pandangan sejarah dan teoretis mengenai
mikirannya mengenai feminisme bagi 99% [kaum perem- konsep modernitas majemuk dan kritik yang dikemukakan
puan]. terhadapnya.

Artikel-artikel dalam simposium pertama kami tentang “De- Sejak awal, para pemikir Polandia telah memainkan sua-
mokrasi yang Tertantang” mengkaji bagaimana demokrasi tu peran penting dalam pengembangan sosiologi sebagai
berada di bawah tekanan di belahan-belahan khusus dunia, sebuah disiplin ilmu dan oleh karena itu edisi ini mena-
dari situasi pasca-apartheid Afrika Selatan hingga ke politik warkan pandangan mengenai sejarahnya di Polandia. Na-
penghematan yang mengancamnya di negara seperti Yuna- mun bukan hanya sejarahnya yang merangsang kita untuk
ni dan penghapusan kontribusi perempuan dalam kisah me- memfokuskan pada negara ini, tetapi juga kejelasan ke-
ngenai Revolusi Mesir. Ketika para penulis menggambarkan terlibatan sosiologinya saat ini dalam banyak isu di masa 2
dan menganalisis perkembangan-perkembangan yang baru kita. Artikel-artikel tersebut memperkenalkan pembaca
seperti kebangkitan [kekuasaan] otoriter dalam kapitalisme, pada penelitian-penelitian saat ini, seperti kajian-kajian
mereka juga mengevaluasi konsep-konsep dan ide-ide yang tentang pekerja prekariat muda, perilaku memilih saat ini
bertujuan untuk memperkuat proses-proses demokratis. pada masyarakat Polandia maupun perubahan-perubahan
di ruang publik Polandia dan implikasi-implikasinya pada
Pada bulan Mei 2018, Anibal Quijano, salah seorang so- sosiologi masa kini.
siolog ternama Peru dan Amerika Latin, meninggal dunia
pada usia 87 tahun. Hasil karyanya mengenai imperialisme, Brigitte Aulenbacher dan Klaus Dörre,
kolonialisme, dan konsepnya mengenai “kolonialitas kekua- Editor Dialog Global
saan” (coloniality of power) mempengaruhi generasi-gene-
rasi sosiolog di manapun. Dua orang rekan dan sahabatnya
melihat kembali kehidupannya dan menghormati warisan
pemikirannya.

> Dialog Global dapat diperoleh dalam 17 bahasa pada website ISA.
> Naskah harap dikirim ke globaldialogue.isa@gmail.com.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


> Dewan Redaksi
Editor: Brigitte Aulenbacher, Klaus Dörre.
Asisten Editor: Johanna Grubner, Christine Schickert.
Rekan Editor: Aparna Sundar.
Editor Pelaksana: Lola Busuttil, August Bagà.
Konsultan: Michael Burawoy.
Konsultan Media : Gustavo Taniguti.
Demokrasi di berbagai penjuru dunia kini sedang mengalami tekanan.
Editor Konsultasi : Dalam simposium ini delapan orang sosiolog menyoroti tantangan yang
Sari Hanafi, Geoffrey Pleyers, Filomin Gutierrez, Eloísa dihadapi demokrasi di berbagai negara, juga membahas bagaimana orang
Martín, Sawako Shirahase, Izabela Barlinska, Tova Benski, memperjuangkan lebih banyak hak demokratis, dan secara kritis menganalisis
Chih-Jou Jay Chen, Jan Fritz, Koichi Hasegawa, Hiroshi
praktik sosial di masa kini.
Ishida, Grace Khunou, Allison Loconto, Susan McDaniel,
Elina Oinas, Laura Oso Casas, Bandana Purkayastha,
Rhoda Reddock, Mounir Saidani, Ayse Saktanber, Celi
Scalon, Nazanin Shahrokni.
Editor Wilayah
Dunia Arab: Sari Hanafi, Mounir Saidani.
Argentina: Juan Ignacio Piovani, Alejandra Otamendi,
Pilar Pi Puig, Martín Urtasun.
Bangladesh: Habibul Haque Khondker, Hasan Mahmud,
Juwel Rana, US Rokeya Akhter, Toufica Sultana, Asif Bin
Ali, Khairun Nahar, Kazi Fadia Esha, Helal Uddin,
Muhaimin Chowdhury, Md. Eunus Ali.
Brasil: Gustavo Taniguti, Andreza Galli, Lucas Amaral Topik kemiskinan dan realitas yang dialami orang yang menghadapi
Oliveira, Benno Warken, Angelo Martins Junior, Dmitri kemiskinan selalu merupakan suatu isu yang mendesak bagi para
Cerboncini Fernandes. sosiolog. Dalam simposium ini lima orang ilmuwan dari berbagai penjuru
Prancis/Spanyol: Lola Busuttil. dunia membahas keadaan (atau ketiadaan) pengembangan kebijakan
penanggulangan kemiskinan di berbagai kawasan tertentu dan menganalisis
India: Rashmi Jain, Jyoti Sidana, Nidhi Bansal, Pragya 3
berbagai jalur berbeda dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia di bidang
Sharma.
khusus seperti keamanan pangan.
Indonesia: Kamanto Sunarto, Hari Nugroho, Lucia Ratih
Kusumadewi, Fina Itriyati, Indera Ratna Irawati
Pattinasarany, Benedictus Hari Juliawan, Mohamad
Shohibuddin, Dominggus Elcid Li, Antonius Ario Seto
Hardjana, Diana Teresa Pakasi, Nurul Aini, Geger Riyanto,
Aditya Pradana Setiadi.
Iran: Reyhaneh Javadi, Niayesh Dolati, Sina Bastani,
Sayyed Muhamad Mutallebi, Vahid Lenjanzade.
Jepang: Satomi Yamamoto, Sara Maehara, Masataka
Eguchi, Riho Tanaka, Marie Yamamoto, Kaori Hachiya,
Ayana Kaneyuki, Erika Kuga, Kaya Ozawa, Tsukasa
Shibagaki, Michiaki Yuasa, Rikuho Baba.
Kazakstan: Aigul Zabirova, Bayan Smagambet,
Adil Rodionov, Almash Tlespayeva, Kuanysh Tel.
Seksi ini menyajikan suatu pengantar ke dalam pengembangan sejarah
Polandia: Jakub Barszczewski, Iwona Bojadżijewa, Katar-
sosiologi Polandia maupun wawasan mengenai penelitian sosiologi masa
zyna Dębska, Paulina Domagalska, Krzysztof Gubański,
Sara Herczyńska, Justyna Kościńska, Łucja Lange, Adam
kini di negara ini.
Müller, Zofia Penza-Gabler, Anna Wandzel, Jacek Zych.
Rumania: Cosima Rughiniș, Raisa-Gabriela Zamfirescu,
Luciana Anăstăsoaie, Adriana Lavinia Bulumac, Cristian
Chira, Denisa Dan, Diana Alexandra Dumitrescu, Radu
Dumitrescu, Iulian Gabor, Alecsandra Irimie-Ana, Bianca
Mihăilă, Andreea Elena Moldoveanu, Rareș-Mihai Mușat,

DG
Oana-Elena Negrea, Mioara Paraschiv, Alina Cristina Păun,
Codruţ Pînzaru, Susana Maria Popa, Adriana
Sohodoleanu, Elena Tudor.
Rusia: Elena Zdravomyslova, Anastasia Daur, Valentina
Isaeva. Global Dialogue dapat
Taiwan: Jing-Mao Ho. terselenggara berkat
Turki: Gül Çorbacıoğlu, Irmak Evren. dana hibah dari SAGE
Publications.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


> Dalam Edisi Ini
Editorial 2 > MENGHADAPI KEMISKINAN
Ciri-ciri Kunci Kemiskinan Pasca-Apartheid
oleh Joshua Budlender, AS 30
> MEMBICARAKAN SOSIOLOGI
Feminisme di Era Neoliberal: Kesejahteraan Pasca-Bailout: Wajah Baru
Wawancara dengan Nancy Fraser Kemiskinan di Yunani
oleh Christine Schickert, Jerman 5 oleh Vassilis Arapoglou, Yunani 32

Mengapa Ada Lebih Banyak Perempuan Miskin


> DEMOKRASI YANG TERTANTANG di Amerika Latin?
oleh Juliana Martínez Franzoni, Kosta Rika 34
Krisis Demokrasi
oleh Hauke Brunkhorst, Jerman 9 “Ekonomi Belas-kasih”: Dalam Bayang-bayang Negara
Kebangkitan Kapitalisme Otoriter Kesejahteraan
11 oleh Fabian Kessl, Jerman 36
oleh Christian Fuchs, Inggris
Wacana Ketahanan Pangan: Tantangan untuk Abad 21
Kewarganegaraan yang Dietniskan sebagai Kewarganegaran
Tidak Sah oleh Mustafa Koç, Kanada 38
oleh Andrea Silva-Tapia, Jerman 13
Kekeliruan Demokrasi di Afrika Selatan Pasca-1994 > PERSPEKTIF TEORETIS
oleh Hlengiwe Ndlovu, Afrika Selatan 15 Modernitas Global
Demokrasi di Athena oleh Sujata Patel, India 40
oleh Gerassimos Kouzelis, Yunani 17
Media Sosial dan Demokrasi – Pedang Bermata Dua? > SOSIOLOGI DI POLANDIA
oleh Haryati Abdul Karim, Malaysia 19 Apakah (Di manakah) Kami Bermakna? Kilas Balik
Kemunduran Demokrasi di Argentina Sosiologi Polandia
oleh Esteban Torres Castaños, Argentina oleh Marta Bucholc, Jerman/Polandia 43 4
21
Penghapusan Perempuan dari Revolusi Mesir Pekerja Muda yang Rawan di Polandia dan Jerman
oleh Amy Austin Holmes, Mesir 23 oleh Jan Czarzasty, Juliusz Gardawski,
Adam Mrozowicki, Polandia, dan Vera Trappmann,
Tata Kelola Global: Inggris Raya 45
Sebuah Konsep untuk Tatanan Dunia yang Demokratis?
Mengapa Rakyat Memilih Partai Sayap Kanan?
oleh Peter Wahl, Jerman 25
oleh Katarzyna Dębska, Sara Herczyńska, Justyna
Kościńska, dan Kamil Trepka, Polandia 48
> MENGENANG: ANÍBAL QUIJANO Prospek bagi Sosiologi dalam Ranah Publik yang Baru
50
1930-2018 oleh Maciej Gdula, Polandia
Cendekiawan Unggulan
oleh Nicolás Lynch, Peru 27
Kebahagiaan Pejuang
oleh Raquel Sosa Elízaga, Meksiko 29

“Dalam dunia kita masa kini, kita tidak dapat lagi memikirkan
negara-bangsa yang homogen secara budaya, ras, atau
etnis. Mendengarkan orang-orang yang telah dibungkam
merupakan sebuah utang sejarah yang harus dibayar untuk
memperdalam demokrasi ”
Andrea Silva-Tapia

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


> Feminisme
di Era Neoliberal
Wawancara dengan Nancy Fraser

Nancy Fraser adalah salah seorang teoretikus


kritis dan pemikir feminis terkemuka saat ini.
Dia adalah Profesor Filsafat dan Politik di Seko-
lah Baru untuk Penelitian Sosial (The New Sc-
hool for Social Research) di New York. Di sejum-
lah publikasi yang banyak dibaca, di antaranya
Redistribution or recognition? A Political-Phi-
losophical Exchange (2003), sebuah perdebat-
an dengan Axel Honneth, dia mengembangkan
sebuah konsep teoretis tentang keadilan dan
ketidakadilan, dengan berargumen bahwa ke-
adilan dapat dikonseptualisasikan dengan dua 5
cara: sebagai keadilan distributif dan keadilan
pengakuan. Dia mengklaim bahwa redistribusi
dan pengakuan merupakan hal pokok untuk
memerangi ketidakadilan saat ini. Dia juga te-
lah menerbitkan sejumlah besar buku dan arti-
kel tentang feminisme dan isu-isu feminis, baik
sebagai seorang ilmuwan maupun sebagai ak-
tivis, di antaranya Fortunes of Feminism: From
State-Managed Capitalism to Neoliberal Crisis
(2013). Di sini dia diwawancarai oleh Christine
Schickert, direktur administratif dari Kelom-
pok Penelitian tentang Masyarakat Pascaper-
tumbuhan di Departemen Sosiologi Universitas
Jena, Jerman dan asisten editor Dialog Global.
Nancy Fraser.

CS: Hampir sepuluh tahun sudah berlalu sejak arti- dan perubahan, telah terpilih menjadi presiden. Ini ada-
kel Anda “Feminism, Capitalism and the Cunning of lah periode di mana semua orang mengakui bahwa kita
History” diterbitkan. Di dalamnya Anda pada dasar- berada pada momen yang sangat menentukan dan me-
nya berargumen bahwa feminisme arus utama atau nakutkan, dan ada banyak harapan bahwa sesuatu yang
feminisme liberal telah dikooptasi oleh kapitalisme berbeda mungkin terjadi. Ada sesuatu tentang momen
untuk tujuan-tujuannya sendiri. Bisakah Anda meng- tersebut yang membuat saya tiba-tiba mampu berpikir
uraikan argumen Anda di sini? tentang sejarah saat-saat itu dan sejarah feminisme seca-
ra keseluruhan. Dalam kurun waktu yang lama saya tidak
NF: Saya menulis makalah itu pada momen yang sangat senang dengan arah yang diambil oleh feminisme liberal
spesifik, tepat ketika krisis finansial dunia sedang berlang- atau feminisme arus utama, yang sudah saya coba tulis
sung, dan Barack Obama yang berbicara tentang harapan sebelumnya dengan berbicara mengenai fokus yang ber-

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
lebihan pada pengakuan (recognition) dan kurangnya per- ada sesuatu yang sedang salah dengan feminisme. Ada
hatian pada distribusi, tetapi persoalan ini membuat saya perasaan yang umum bahwa dunia yang kita pikir akan
berpandangan lebih jelas lagi mengenai momen krisis ini. kita buat bukanlah dunia yang sebenarnya kita tinggali.
Ada lebih banyak orang daripada yang saya duga yang ber-
Perasaan saya adalah bahwa telah terjadi pergeseran sedia memikirkan tentang tesis ini.
besar dalam sifat masyarakat kapitalis yang berjalan ber-
samaan dan sejajar dengan perkembangan feminisme. Saya merasa bahwa ini bukan tuduhan atau soal memper-
Ketika gelombang feminisme kedua terjadi pada akhir salahkan, melainkan suatu kebutuhan mendesak untuk
1960-an dan awal tahun 70-an, kami benar-benar ber- memahami bagaimana suatu bentuk hegemoni neoliberal
ada di titik puncak, dan kami berpikir bahwa kami masih progresif tertentu dapat membangun dirinya sendiri dan
berjalan dalam rezim sosial demokrat atau rezim kapitalis memenangkan pertempuran akal sehat saat itu. Saya pikir
negara yang kuat. Kami berpikir [saat itu] bahwa keun- kita perlu memahami peran apa yang mungkin telah kita
tungan yang dibawa rezim itu kurang-lebih aman dan kita mainkan tanpa disadari, sehingga kita bisa berbuat lebih
bisa berangkat dari sana menuju dunia yang lebih egaliter baik dan melakukan suatu koreksi terhadap haluan kita.
radikal dan demokratis di mana feminisme akan menjadi Tidak ada feminis kulit putih yang suka mendengar dari
pemain utama. perempuan kulit hitam bahwa kita, tanpa bermaksud un-
tuk itu, telah mereplikasi banyak asumsi yang terikat pada
Yang justru terjadi adalah krisis demokrasi sosial, yang supremasi kulit putih atau sama sekali tidak peka terha-
baru saja akan berkembang, dan kebangkitan neolibe- dap situasi yang berbeda dari perempuan kulit berwarna.
ralisme. Ini adalah bentuk kapitalisme yang benar-benar Tetapi kita harus mendengarkannya dan kita harus menye-
baru, dan kaum feminis—dan tidak hanya feminis tetapi rapnya, dan saya pikir hal yang sama juga berlaku untuk
banyak aktor gerakan sosial yang progresif—sangat lam- ini. Reaksi pertama sering defensif, tetapi Anda tidak bisa
bat menyadari hal ini; sederhananya, kami masih melan- hanya tetap berada dalam keadaan tersebut.
jutkan agenda yang fokus pada pengakuan tanpa mema-
hami tentang bagaimana ekonomi politik telah berubah. CS: Tapi saya berasumsi bahwa para feminis liberal
Bukan hanya kami lupa tentang redistribusi, tetapi tanpa tidak melihat diri mereka sebagai pendukung suatu
disadari—atau setidaknya banyak orang tidak menyadar- agenda neoliberal melainkan berjuang untuk keseta-
inya—kami sebenarnya telah menyumbangkan sesuatu raan gender yang lebih besar...
yang positif dan penting untuk neoliberalisme. Kami telah 6
memberikannya semacam karisma dan legitimasi, yang NF: Pertanyaannya di sini adalah: apa yang kita maksud
memungkinkannya untuk menggunakan kharisma pem- dengan kesetaraan? Kesetaraan adalah salah satu di
bebasan yang emansipatoris sebagai semacam alat le- antara konsep-konsep dasar yang dikontestasikan dengan
gitimasi atau alibi untuk rezim ekonomi politik baru yang interpretasi yang bersaingan. Interpretasi liberal adalah
regresif yang sedang diperkenalkan. apa yang saya sebut sebagai interpretasi meritokratis.
Ini adalah gagasan bahwa pada akhirnya perempuan
Itu argumennya. Karena kami nampaknya berada dalam adalah individu dan mereka, sama seperti laki-laki, harus
momen krisis, pada tahun 2008-9, saya berpikir bahwa memiliki kesempatan dan peluang untuk melangkah
itu adalah saat—seperti yang saya katakan di akhir esai sejauh bakat mereka akan membawa mereka sebagai
—untuk dapat berpikir besar, untuk berpikir di luar kotak, individu. Kesetaraan di sini berarti mencoba membongkar
dan untuk memperkenalkan jenis feminisme baru melalui hambatan-hambatan yang menyebabkan diskriminasi;
perubahan atau koreksi haluan, di mana kita bisa menjadi masalah ketidaksetaraan adalah masalah diskriminasi, dan
bagian dari suatu proyek anti-neoliberal yang nyata. dengan menghilangkan hambatan-hambatan diskriminatif,
para individu perempuan yang berbakat ini bisa melangkah
CS: Saya dapat membayangkan bahwa banyak pe- sama tingginya dengan laki-laki.
rempuan yang mengidentifikasikan dirinya sebagai
aktivis atau ilmuwan feminis yang melihat kerja me- Hal pertama yang ingin saya katakan adalah bahwa ini
reka untuk haluan feminis, menjadi dipertanyakan adalah cita-cita spesifik kelas. Maksud sebenarnya adalah
dan memberikan tanggapan defensif terhadap ana- bahwa mereka ingin setara dengan laki-laki kulit putih he-
lisis Anda. teroseksual dari kelas mereka sendiri. Arti feminisme bagi
saya adalah gagasan kesetaraan yang lebih kuat dan ra-
NF: Ketika saya menerbitkan esai, saya mengharapkan dikal yang benar-benar tidak mendiversifikasi hierarki sek-
saya akan mendapatkan banyak sekali penolakan. Ke- sual, tetapi menghapusnya—atau setidak-tidaknya sangat
nyataannya adalah bahwa saya mendapatkan jauh lebih menguranginya. Jadi ide persamaan meritokrasi ini tidak
sedikit daripada yang saya perkirakan, setidaknya dari akan benar-benar saya sebut sebagai kesetaraan. Meri-
lingkaran feminis akademis yang saya jalani. Bahkan jika tokrasi liberal sebagai suatu interpretasi kesetaraan telah
orang-orang tidak sepenuhnya setuju dengan saya, me- membawa beberapa keuntungan nyata tetapi hanya untuk
reka berpikir bahwa saya sedang melakukan sesuatu dan suatu lapisan sangat tipis dari para perempuan. Mayoritas

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
utama kaum perempuan tidak memecahkan langit-langit CS: Anda sendiri, bersama dengan sejumlah pemikir
kaca [batas-batas yang selama ini tak dapat ditembus] ; feminis terkemuka lainnya, baru-baru ini membahas
mereka terjebak di ruang bawah tanah, mereka [hanya] masalah penciptaan suatu gerakan feminis yang le-
membersihkan dan menyapu pecahan kaca. Saya adalah bih inklusif dan mengembangkan ide untuk “feminis-
bagian dari upaya untuk mengembangkan sejenis feminis- me bagi yang 99 persen.” Bisakah Anda memberitahu
me alternatif terhadap feminisme liberal meritokratis ini. kami lebih banyak tentang inisiatif ini?

CS: Sejak terpilihnya sejumlah pemimpin sayap ka- NF: Ini adalah bahasa populis yang kami pinjam dari [ge-
nan di Amerika Serikat dan Eropa, muncul perdebatan rakan] Occupy. Dapat dikatakan bahwa, dari sudut pan-
seputar pertanyaan apakah fokus yang berat sebelah dang sosiologis yang ketat, ini tidak sepenuhnya tepat,
pada “identitas” dalam gerakan sosial dengan me- tetapi hal ini memiliki kekuatan memobilisasi yang luar
ngorbankan ketidaksetaraan ekonomi terletak pada biasa dan dengan segera menyatakan bahwa ini bukan
akar keberhasilan sayap kanan. Apa makna debat ini feminisme Christine Lagarde dan Hillary Rodham Clinton.
bagi gerakan feminis, yang di permukaan mempunyai Ini nyaris merupakan suatu cara “perang kata-kata” untuk
satu faktor penggerak, yakni identitas bersama kita menggambarkan diri Anda yang sedang melawan langit-
sebagai perempuan? -langit kaca yang retak, lean-in feminism (feminisme aser-
tif). Ini justru merupakan suatu upaya koreksi haluan. Apa
NF: Saya pikir kita bisa mengatasinya pada level yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir, ketika saya
yang berbeda. Pada tingkat konseptual, saya selalu mendiagnosisnya dalam esai itu, adalah bahwa dalam su-
berargumen bahwa gagasan yang mengatakan bahwa atu pengertian tertentu feminisme—atau feminisme yang
beberapa gerakan merupakan gerakan identitas dan penting, dan dominan—entah bagaimana telah tersedot
beberapa gerakan merupakan gerakan kelas merupakan ke dalam sejenis aliansi atau, seperti yang dikatakan oleh
suatu kesalahpahaman. Gerakan berbasis kelas memiliki Hester Eisenstein, sebuah “hubungan yang berbahaya”
dua aspek. Mereka memiliki aspek struktural yang saya dengan kekuatan-kekuatan neoliberal semacam ini dan
coba teorikan dalam hal distribusi walaupun ada cara lain tampil sebagai alibi bagi mereka. Oleh karena itu, antite-
untuk menjelaskannya, dan mereka selalu memiliki aspek sis dari kekuatan-kekuatan neoliberal yang mewakili yang
identitas dalam artian bahwa semua perjuangan kelas, 1% adalah feminisme yang mewakili yang 99%. Itu adalah
bahkan ketika mereka tidak secara eksplisit fokus pada strategi retorik yang sangat sederhana. Hal yang menarik
hal ini, menyampaikan suatu citra mengenai perjuangan tentang hal ini—dan hanya beberapa dari kami yang me- 7
tentang siapakah mereka itu—baik menguntungkan mimpikannya—adalah bahwa itu benar-benar membumi
atau merugikan, dll. Menurut saya feminisme tidak ada dan agak tertanam, yang bagi saya menunjukkan bahwa
bedanya; subordinasi perempuan dalam masyarakat ada sesuatu di sana yang sedang menunggu berlangsung-
kapitalis sama tersudutnya secara struktural seperti nya sesuatu seperti ini. Ada kebutuhan nyata yang dirasa-
eksploitasi kelas. Jadi saya merasa kesal ketika orang kan untuk itu.
mengatakan bahwa feminisme adalah gerakan identitas
dan hal lain ini adalah gerakan kelas. Saya pikir klaim Feminisme bagi yang 99% ini benar-benar berkaitan de-
kami memiliki kedalaman struktural dan akar yang sama ngan situasi mayoritas perempuan yang melakukan bagian
dengan yang biasa mereka katakan tentang kontradiksi- terbesar dari reproduksi sosial dan pekerjaan upahan dan
kontradiksi utamanya. Pada saat yang sama, semua mereka yang kondisi kehidupannya memburuk di bawah
gerakan memiliki suatu basis identitas. rezim kapitalisme finansial yang neoliberal ini. Bentuk kapi-
talisme ini membutuhkan lebih banyak jam kerja berbayar
Namun dasar identitas dapat menyesatkan Anda. per rumah tangga daripada jenis kapitalisme sebelumnya,
Sekarang ada suatu jargon, interseksionalitas menyerang kesejahteraan sosial dan semua jenis rezim
(intersectionality). Saya memiliki beberapa kritik terhadap perlindungan sosial di tingkat nasional, dan menggunakan
bahasa itu, tetapi poin utamanya adalah benar. Poin utang sebagai senjata. Perempuan berada di garis depan
utamanya adalah bahwa tidak semua perempuan berada serangan terhadap reproduksi sosial ini, dan kaum feminis
di perahu yang sama, tidak semua orang kelas pekerja
yang 99% memusatkan aspek-aspek tersebut dan benar-
berada di perahu yang sama, dan tidak semua orang
benar mengikat mereka pada permasalahan bentuk kapi-
kulit berwarna berada di perahu yang sama. Ada asimetri
struktural lintas sektoral; asimetri kekuasaan, keuntungan talisme ini. Kami sedang mencoba untuk memberi nama
dan kerugian, dll. Suatu feminisme yang mengatakan pada sistemnya, seperti yang biasanya kami katakan di SDS
bahwa “kita tidak akan melihat isu-isu tersebut, kita (Mahasiswa untuk Masyarakat Demokratis), dan ketika fe-
hanya akan berbicara tentang perempuan” pada akhirnya minisme liberal mendapatkan akses ke sistem tersebut, kita
hanya akan berbicara atas nama lapisan perempuan berbicara mengenai cara-cara di mana sistem membuat hi-
yang mempunyai hak istimewa saja. Itulah yang menurut dup kita tidak layak.
saya yang sudah dilakukan oleh feminisme liberal dan
meritokratis. Feminisme harus sedikit banyak berbicara CS: Tetapi 53% di antara perempuan kulit putih di
tentang dan peka terhadap kelas, ras, dan semua poros Amerika Serikat memilih Donald Trump pada tahun
utama penindasan lainnya dalam masyarakat kapitalis.
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
2016, seorang kandidat yang tidak hanya seksis se- mereka. Saya peduli dengan mereka—dan saya pikir se-
cara terbuka tetapi juga tidak peduli dengan apapun jumlah besar di antara mereka—yang bisa dijangkau oleh
jenis kesetaraan gender. Dapatkah gagasan tentang kaum kiri. Kami tahu bahwa ada 8.5 juta orang Amerika
feminisme bagi yang 99% menjangkau para perem- yang memilih Trump pada tahun 2016 yang telah memilih
puan ini? Obama pada tahun 2012.

NF: Tidak semuanya, tapi saya pikir sebagian besar dari Yang paling penting adalah bahwa pada saat pemilihan
mereka. Tentu saja, beberapa dari mereka hanya seperti November tiba, satu-satunya pilihan lain hanyalah Hillary
laki-laki yang memilih Trump; mereka orang Partai Repub- Clinton, dan itu berarti neoliberalisme progresif. Bernie
lik yang membenci Hillary Clinton dan tidak akan mau me- Sanders telah mewakili sesuatu yang lain, tetapi pada saat
milihnya, orang-orang bisnis, mereka yang menginginkan itu dia sudah keluar dari pertarungan.
pasar bebas, dll. Banyak dari mereka adalah orang-orang
yang biasanya diduga memilih [Partai] Republik, tapi tidak CS: Jadi bagaimana menurut Anda 8.5 juta orang
semua. Beberapa dari mereka adalah perempuan kelas Amerika ini bisa dijangkau oleh kaum kiri?
pekerja dari daerah deindustrisasi yang telah benar-benar
hancur oleh pergeseran manufaktur ke luar Amerika Se- NF: Politik yang saya dukung, di mana feminisme bagi
rikat dan beberapa dari mereka adalah perempuan dari yang 99% adalah salah satu bagiannya, adalah mencoba
[Negara Bagian] Selatan. Ada industrialisasi baru di Se- untuk menghidupkan kembali sesuatu seperti opsi San-
latan, sering tanpa serikat pekerja, yang dalam beberapa ders (saya hanya menggunakan namanya sebagai sebuah
tahun terakhir telah hancur juga. Mereka telah terhem- singkatan). Ini melibatkan setiap gerakan sosial progresif,
paskan juga. Ada juga perempuan pedesaan, perempuan mencoba membaginya antara mereka yang mendukung
dari kota kecil di mana penganggurannya mengerikan, ke- yang 99% dan mereka yang mendukung yang 1%—tentu
canduan opioid merajalela, dan seterusnya. Intinya adalah saja ini kasar, tetapi ide harus jelas—dan menempatkan
bahwa mereka ini bukan orang-orang yang akan menda- mereka bersama-sama. Apa yang Anda miliki dengan San-
pat manfaat dari lean-in feminism (feminisme asertif) atau ders adalah gagasan bahwa Anda dapat menggabungkan
dari versi apapun dari neoliberalisme progresif. banyak isu pro-kelas-pekerja dan pro-keluarga-pekerja,
isu-isu pencarian nafkah sehari-hari (bread-and-butter): di
Sekarang belum terlalu banyak dijumpai, tetapi nantinya antaranya, Medicare [asuransi kesehatan] untuk semua,
diharapkan akan ada kajian etnografi yang serius dan te- membubarkan bank-bank [besar], dan biaya kuliah gratis. 8
liti tentang mengapa mereka memilih seperti yang sudah
mereka lakukan,. Dalam beberapa wawancara yang telah Ketika saya mengatakan kelas pekerja, saya tidak hanya
saya lihat—dan ini tidak sistematis—Anda bisa merasakan bermaksud orang kulit putih. Di Amerika Serikat, kelas pe-
apa yang orang rasakan. Ketika mereka mendengar re- kerja memiliki banyak orang kulit berwarna dan perempuan
kaman Hollywood Access (yang terjadi menjelang pemilih- di dalamnya, dan mereka semakin menganggap diri mere-
an ketika Trump menyombongkan diri tentang memegang ka sebagai kelas pekerja. Jadi ambillah isu-isu pencarian
genital perempuan), mereka mengatakan hal-hal seperti nafkah sehari-hari yang bisa bermanfaat bagi yang 99%
itu membuat mereka benar-benar merasa tidak enak, me- dan bergabunglah dengan mereka dengan hal-hal seper-
reka tidak menyukainya, itu tidak sopan, dan mereka tidak ti mereformasi sistem peradilan pidana, yang merupakan
ingin dia berbicara seperti itu, tetapi mengingat hal-hal masalah mendesak bagi orang kulit berwarna, dengan ke-
lain, dia masih menjadi yang terbaik bagi mereka. Selain bebasan reproduksi, yang merupakan masalah mendesak
itu, saya pikir ada juga orang-orang yang mungkin tidak bagi perempuan, dan dengan isu-isu serupa lainnya yang
suka cara dia berbicara tentang orang Meksiko atau Mus- bersifat struktural dan material yang—meskipun seharus-
lim, tetapi andaipun dia tidak menghormati orang-orang nya tidak perlu dianggap demikian—dianggap sebagai ma-
tersebut sampai sejauh itu, bagaimanapun juga dia berbi- salah identitas. Jadi saya pikir feminisme bagi yang 99%
cara tentang hal-hal yang akan dilakukannya untuk mem- adalah contoh gerakan sosial untuk diikuti yang lainnya.
perbaiki keadaan mereka. Jadi mari kita lakukan, misalnya, environmentalisme bagi
yang 99%. Kita memiliki aliran-aliran ini, tetapi marilah
Tentu saja, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa se- kita benar-benar menamakannya demikian dan menyatu-
mua pendukung Trump adalah rasis. Ada pemilih Trump kannya dengan cara yang jelas.
yang benar-benar rasis, tetapi mereka orang-orang yang
tidak dapat kami jangkau dan saya tidak peduli terhadap Seluruh korespondensi ditujukan kepada Nancy Fraser <frasern@earthlink.net>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Krisis Demokrasi


oleh Hauke Brunkhorst, Universitas Flensburg, Jerman

Bahwa demokrasi sedang berada dalam keadaan krisis merupakan


suatu analisis yang kini tersebar luas dalam ilmu-ilmu sosial.
Flickr/ItzaFineDay. Hak Cipta tertentu. 9

S
etelah seabad penuh pertentangan kelas, pe- (Hegel). Demokrasi berakhir—di mana-mana—di garis ba-
rang dunia dan revolusi yang berdarah-darah tas warna kulit dan gender. Sejak dekade 1960an, gerakan
dan brutal, negara kapitalis telah berubah men- sosial baru telah berkali-kali memprotes hal ini, dan secara
jadi negara kosmopolitan (misalnya Pasal 23 bertahap berhasil memenangkan penghormatan terhadap
hingga 26, Konstitusi Jerman), demokratis dan sosial (Pasal hak-hak asasi manusia, hak-hak sipil untuk orang kulit ber-
20 dan 28, Konstitusi Jerman). Di kawasan Global Utara, warna, emansipasi perempuan, hak-hak kaum difabel, hak
keadilan telah menjadi suatu “konsep mapan” (Hegel). atas identitas seksual, perlindungan lingkungan, dan budaya
kosmopolitan. Ketika buruh dan mahasiswa bersatu di Paris
Relasi-relasi produksi untuk sebagian telah disosialisasikan pada bulan Mei 1968, mimpi penyatuan kritik seni dan kritik
[menjadi hal yang wajar dalam masyarakat], dengan harta sosial terhadap kapitalisme modern (Boltanski) tampaknya
yang dipecah-pecah menjadi berbagai bentuk khas milik pri- menjadi kenyataan pada akhirnya. Menuntut hal yang mus-
badi dan milik umum yang jumlahnya tak terhingga. Para ka- tahil tampaknya menjadi hal yang realistis. Akan tetapi yang
pitalis dan buruh berlibur di tempat tetirah pantai yang sama, kemudian terjadi adalah resesi ekonomi—yang membawa
yang kapitalis dengan pemandangan menghadap laut semen- kaum politik kanan ke tampuk kekuasaan.
tara buruh dengan pemandangan menghadap jalan. Tetapi
mereka berenang di air yang sama, bermain di pantai yang > Dari pasar yang tertanam dalam negara
sama, dan anak-anak mereka sekolah di sekolah publik yang menjadi negara yang tertanam dalam pasar
sama—dan inilah inti persoalannya. Buruh mengendarai mo-
bil kecil, majikan mengendarai mobil yang lebih besar, tetapi Kudeta militer berdarah di Chile (1973) dan Argentina (1976)
masing-masing terjebak kemacetan yang sama, karena ma- yang sangat didukung Barat merupakan experimentum crucis
sih belum tersedia gedung pencakar langit dengan landasan [eksperimen penting untuk mendukung hipotesis], sementara
helikopter bagi orang kaya—tetapi juga belum ada gedung kemenangan neokonservatif di pemilihan umum Inggris Raya
tinggi dengan alat pemadam kebakaran yang memadai bagi (1979) dan Amerika Serikat (1981) membukakan jalan, dan
orang miskin. penghancuran diri sendiri oleh sosialisme birokratis (1989)
pada akhirnya menyingkirkan hambatan terakhir bagi globa-
Akan tetapi kemakmuran di kawasan Utara Global harus di- lisasi neoliberal. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun,
bayar mahal dengan kehancuran di kawasan Selatan Global. pasar yang tertanam dalam negara telah berubah menjadi ne-
Negara kesejahteraan nasional berciri kulit putih, laki-laki dan gara yang tertanam dalam pasar. Keutamaan hukum publik
heteroseksual. Tidak ada keadilan tanpa “kontradiksi mapan” telah digantikan oleh rezim-rezim transnasional (yang berjum-
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

lah semakin banyak) yang tunduk pada hukum perdata yang > Kesenjangan sosial menciptakan
seperti halnya Hukum Perdata Romawi di zaman dulu, yang kesenjangan politik
hanya bertujuan melayani kepentingan kelas penguasa di se-
luruh kekaisaran. Formalisme hukum yang membebaskan kita Prestasi-prestasi penting gerakan feminis dan multikultural,
semua dari kuasa informal, beriringan dengan hukum informal yang menghancurkan relasi dominasi yang sudah berlang-
yang sangat dinamis yang menyingkap realitas suatu “Nega- sung selama beberapa dasawarsa, sedang kehilangan “mak-
ra ganda” (Dual State) baru (Fraenkel) yang menyandingkan na sejatinya” (fair value) (Rawls). Para pengangguran, orang
hukum tertulis formal dan hukum penyelesaian perkara yang Yahudi, lesbian, dan mantan narapidana perempuan kulit hi-
informal. tam tidak bisa lagi meninggalkan “ikatan darah” (Marx) dari
ghetto aslinya—di mana ia rentan terhadap segala prasang-
Satu contoh paradigmatik yang menggambarkan situasi itu ka anti-Semit, homofobia, dan misogini yang sama seriusnya
adalah Eurogroup [kumpulan tak resmi para menteri keuang- dengan seksisme dan kekerasan oleh polisi serta geng-geng
an negara-negara yang memakai mata uang Euro]. Setelah laki-laki yang dihadapinya.
dikeluarkan dari kelompok ini pada puncak krisis tahun 2015,
menteri keuangan Yunani menyelidiki apakah ada dasar hu- Bilamana kampanye elektoral hanya menawarkan alternatif-
kum bagi tindakan tersebut. Ketua Eurogroup meminta para alternatif teknis yang berisi strategi ekonomi mikro demi
ahli hukumnya untuk menjelaskan bahwa kelompok ini tidak penyesuaian diri dengan pasar dunia,dan bukan alternatif-
mempunyai peraturan prosedur baku, karena secara hukum alternatif politik terhadap ekonomi pasar neoliberal, maka
kelompok ini pada dasarnya tidak ada, dan anggota-anggota- keberadaan demokrasi akan berakhir.
nya bisa melakukan apapun yang mereka inginkan asal bukan
pembunuhan. “Kemurungan yang gemerlap”(Kant) yang tampak di pusat-
pusat perbelanjaan memperlihatkan wajahnya yang tidak
Kuasa ekonomi negara untuk melakukan intervensi diha- gemerlap di padang pasir Libya, di laut, dan di kamp-kamp
lang-halangi oleh ditegakkannya kepatuhan pada pasar, se- sepanjang perbatasan di sebelah selatan [Jerman]. Di bekas
mentara kekuatan kelembagaan dan kuasa kepolisiannya te- kamp pengungsi Moria di pulau Lesbos di Yunani, yang
tap tak berubah agar bisa melakukan tugas mereka sebagai sekarang diubah menjadi suatu pusat deportasi, Uni Eropa
“pasukan pengendali di pabrik,” yang menjamin keberlanjut- sedang mengorbankan prinsip-prinsip yang dulu dianutnya.
an “tatanan pasar secara keseluruhan” tetapi tetap “terta- “Kawasan kebebasan, keamanan dan keadilan” (Pasal 4,
nam” dalam kekuasaan negara (Hayek). Ketertanaman atau Perjanjian tentang Beroperasinya Uni Eropa, disingkat TFEU)
keterikatan dalam pasar dunia menjamin bahwa investor da- “yang menghargai hak-hak dasar”(Pasal 67, TFEU), menjamin 10
pat secara bebas memilih negara tujuan, sementara negara “hak untuk mendapatkan suaka” internasional (Pasal 18,
tidak bisa memilih investor sehingga terpaksa ikut dalam pe- Piagam Hak-Hak Dasar Uni Eropa) dan “ketaatan pada prinsip
rebutan antarnegara untuk menciptakan iklim investasi yang non-refolement“ [anti pemulangan paksa] (Pasal 78, TFEU),
menarik. Akibatnya, perbedaan sosial antarkelas, bangsa, ke- di mana “rasisme dan xenofobia” dicegah dan diperangi
bangsaan, dan generasi melonjak drastis ke ketinggian yang (Pasal 67, TFEU), sedang diubah menjadi hukum kongkret
memuncak. melalui tiga jenis perbatasan di kamp Moria di Lesbos yang
sangat jorok, miskin peralatan medis, dan penuh sesak: Yang
Dalam banyak hal sepak bola adalah cerminan dari ma- pertama, perbatasan tembok yang mengepung kamp tahanan
syarakat global. Besaran penghasilan pemain profesional menjadi tempat menempatkan pencari suaka yang ditolak dan
di Liga Primer Inggris tahun 1985 adalah dua kali lipat dari orang-orang yang baru saja datang secara ilegal dan sudah
penghasilan penggemarnya, namun kini sudah 200 kali lipat. disetujui untuk dideportasi. Perbatasan kedua, terbuat dari
Bersamaan dengan naiknya penghasilan pemain, harga tiket kawat berduri, menara pengawas, dan penjaga bersenjata,
juga naik. Penggemar setia sepak bola yang tidak mampu mengepung kawasan tempat permukiman pengungsi yang
mengikuti kenaikan ini lalu mundur dan tak lagi hadir, dan di tengahnya ada kamp tahanan. Yang ketiga adalah laut,
bangku-bangku penonton sekarang diisi oleh mereka yang dan pulau yang tak boleh ditinggalkan oleh siapapun. Berkat
lebih mampu membayar. Situasi yang sama juga terjadi di perbatasan berupa laut yang melindungi hakikat kawasan
luar stadion: penduduk kawasan kumuh yang tak mampu lagi pasar [Eropa], perbatasan menjelma sebagai bagian dari
bergabung dengan masyarakat yang baru kemudian menjadi hukum alam. Siapapun yang datang akan ditahan, seolah-
apatis terhadap politik dan terjebak dalam penyalahgunaan olah menyelamatkan diri merupakan suatu kejahatan. Seperti
alkohol dan prostitusi yang terkait dengan narkoba. Kurang dikatakan Carolin Wiedermann: “Tempat-tempat seperti Moria
dari 30% pemilih di tempat itu datang ke tempat pemungutan itu sedang dirancang di seluruh Uni Eropa. Tempat-tempat
suara, sementara di perumahan yang kaya lebih dari 90% tersebut nantinya akan dinamai ‘Pusat-pusat Terkendali’
ikut memilih sehingga orang kaya merasa berada di garis (Controlled Centers) [dalam bahasa Jerman: Kontrollierte
depan kemajuan. Bahkan jika kemajuan itu ternyata tidak Zentren]. Lebih baik orang tidak menduga-duga apa istilah
sebesar yang dibayangkan, mereka masih tetap berdompet singkatan [dalam bahasa Jerman] dari nama ini.”
tebal. Jelas saja, partai-partai kiri yang terus-menerus kehi-
langan pemilih, makin bergeser ke kanan pada setiap pemi-
lihan umum—sebagaimana dapat diharapkan dalam situasi Seluruh korespondensi ditujukan kepada Hauke Brunkhorst
<brunkhorst@uni-flensburg.de>
ekonomi pasar yang berlandaskan persaingan evolusi tanpa
ujung.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Kebangkitan
Kapitalisme
Otoriter
oleh Christian Fuchs, Universitas Westminster, Inggris Raya

P
olitik ekstrim kanan dewasa ini telah meluas dan pinan dari atas (top-down leadership); nasionalisme; skema
mengkonsolidasi kekuasaannya. Kita punya Donald kawan/lawan; dan patriarki militan (kebijakan tertib hukum;
Trump (Partai Republik) di AS, Viktor Orbán (Fidesz) pemujaan terhadap perang dan tentara; penindasan terhadap
di Hungaria, Heinz-Christian Strache (Partai Kebe- musuh-musuh rekaan; relasi gender yang konservatif). RWA
basan) di Austria, Geert Wilders (Partai untuk Kebebasan) di mengabdi tujuan ideologis untuk mengalihkan perhatian dari
Belanda, Narendra Modi (Partai Bharatiya Janata) di India, Re- peran struktur kelas sosial dan kapitalisme sebagai landas-
cep Tayyip Erdoğan (AKP) di Turki, Partai Alternatif bagi Jerman, an dan penyebab dari masalah-masalah sosial. Pengungsi,
Jarosław Kaczyński (Partai Hukum dan Keadilan) di Polandia, imigran, negara-negara berkembang, Muslim, dll., dijadikan
Marine Le Pen (mantan anggota Front Nasional) di Prancis, kambing hitam bagi masalah-masalah seperti pengangguran,
Liga Utara (Lega Nord) di Italia, Vladimir Putin (Front Seluruh upah rendah, kemandegan ekonomi, kemerosotan pelayanan
Rakyat Rusia) di Rusia, dll. Bagaimana sebaiknya menjelaskan publik, krisis perumahan, dan kriminalitas. Trump menyalahkan
perkembangan ini? Kategori sosiologis macam apa yang paling Meksiko dan Tiongkok untuk deindustrialisasi dan kemerosotan
sosial tanpa pernah menyebut bahwa modal asal AS meng-
11
tepat untuk menjelaskan hal ini?
eksploitasi buruh baik di AS sendiri maupun di negara-negara
Satu usulan yang cukup banyak diterima adalah penggu- lain yang menjadi tujuan investasi Amerika, termasuk di pabrik-
naan konsep populisme. Jan-Werner Müller (2017) baru-baru -pabrik pemeras buruh di Tiongkok dan maquiladoras Meksiko.
ini memperbaharui gagasan tersebut dalam bukunya What Is
Gambar 1: Model otoriterisme sayap kanan
Populism? Dalam buku ini dia mendefinisikan populisme seba-
gai “suatu imajinasi politik moralistik tertentu, cara memahami
dunia politik yang mengadu rakyat […] yang sepenuhnya ber-
satu dan secara moral murni dengan elit yang dianggap korup
atau secara moral lebih rendah. […] Tokoh populis selalu an-
tikebhinekaan: mereka mendaku bahwa mereka, dan hanya
merekalah, yang mewakili rakyat.” Dia juga menulis bahwa
populisme adalah “suatu bentuk eksklusif dari politik identitas”
yang “membahayakan demokrasi” dan bertujuan untuk “mem-
bungkam masyarakat sipil.”

Pendekatan-pendekatan semacam itu memakai kategori yang


satu dan sama untuk Syriza, Evo Morales, Podemos,atau Bernie
Sanders di sayap kiri dan Donald Trump, Geert Wilders, atau
Marine Le Pen di sayap kanan. Hasilnya adalah bahwa, seperti
halnya teori totaliterisme, kaum kanan radikal dibandingkan de-
ngan kiri radikal sehingga bahaya yang ada pada kaum kanan
terkesan diremehkan. Bagi Müller, Donald Trump dan Bernie
Sanders sama-sama-sama populis. Bernie Sanders memang
bukan seorang politisi konvensional, tetapi bila dibandingkan
dengan Trump, orientasi demokratisnya tidak perlu diragukan
lagi.

Saya memakai pendekatan yang berbeda dalam buku saya Di-


gital Demagogue: Authoritarian Capitalism in the Age of Trump
and Twitter (2018) yaitu menggabungkan ekonomi politik kri-
tis, kritik ideologi, dan psikologi kritis. Otoriterisme sayap ka-
nan (right-wing authoritarianism, RWA) mengandung empat
elemen (lihat Gambar 1): keyakinan pada perlunya kepemim- Sumber: C. Fuchs, 2018.

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

RWA bukan sebentuk kesadaran atau struktur atau tipe Gambar 3: Kapital dalam GDP AS dan Uni Eropa
masyarakat. Ia adalah suatu proses yang bisa terjadi di ma- secara lintas waktu
cam-macam tingkat masyarakat: individu (struktur kepribadian
yang otoriter, kesadaran, perilaku politik individu), kelompok
dan gerakan politik, ideologi, lembaga, masyarakat sebagai
keseluruhan. Ekstremisme sayap kanan dan fasisme adalah
bentuk intensif dari RWA yang membiarkan atau malah aktif
menganjurkan kekerasan fisik dan teror sebagai alat politik.

Penjelasan kultural mengenai kebangkitan RWA menda-


ku bahwa kebangkitan suatu masyarakat “pasca-materialis”
telah menciptakan jurang antargenerasi, di mana generasi
yang lebih tua teguh memegang nilai-nilai konservatif sam-
bil mengeluhkan hilangnya kejayaan masa lalu. Akan tetapi,
misalnya, hipotesis pasca-materialisme tidak dapat menjelas-
Sumber Data: AMECO.
kan mengapa di pemilihan umum federal Austria tahun 2017,
kaum ekstrem kanan menang di kelompok usia 16-29 (30%), Kapitalisme otoriter adalah hasil dari dialektika negatif ka-
tetapi hanya menjadi nomer tiga di antara orang berusia 60 pitalisme neoliberal. Kontradiksi antara kebebasan pasar dan
tahun ke atas. kebebasan sosial menghasilkan melebarnya kesenjangan dan
krisis yang berubah wujud sesudah kerontokan ekonomi ta-
Suatu penjelasan alternatif memakai pendekatan ekonomi hun 2008. Borjuisisasi dan neoliberalisasi demokrasi sosial,
politk secara serius. Dalam hal ini, pendekatan yang dipakai kelemahan kelompok kiri, dan politik identitas pascamodern
teoretikus politik kritis Franz L. Neumann dalam esainya yang meremehkan pentingnya politik kelas dan analisis ke-
Anxiety and Politics (1957) sangat berguna. Menurut las membuat kebangkitan ekstrem kanan dan kapitalisme
penjelasan ini kebangkitan otoriterisme sayap kanan terkait otoriter makin menjadi-jadi. Kapitalisme neoliberal mengaki-
dengan alienasi buruh (lihat Gambar 2 dan 3); kompetisi yang batkan universalisasi alienasi. Sebagaimana dikatakan oleh
destruktif; alienasi sosial yang menciptakan ketakutan pada Harvey, Hardt dan Negri, dan saya sendiri di tempat lain, neo-
kemerosotan sosial; alienasi dari sistem politik, politisi dan liberalisme menghasilkan komodifikasi hampir segala-galanya
partai politik; dan pelembagaan kegelisahan yang dilakukan sehingga kita mengalami akumulasi primitif yang tak berke-
oleh kelompok-kelompok ekstrem kanan yang menakut- sudahan yang terjadi lewat perampasan hak milik dan penun-
nakuti orang dan menggunakan politik pengkambinghitaman. dukan masyarakat di bawah kapital. Menurut David Harvey: 12
“Alienasi yang meluas telah menghasilkan gerakan-gerakan
Gambar 2: Upah dalam GDP AS dan Uni Eropa se- Pendudukan (Occupy movements) maupun populisme ek-
cara lintas waktu strem kanan dan gerakan-gerakan nasionalis bigot dan rasis.
Donald Trump adalah Presiden alienasi.”

Seluruh korespondensi ditujukan kepada <christian.fuchs@triple-c.at>

Sumber Data: AMECO.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Kewarganegaraan
yang Dietniskan
sebagai Kewarganegaraan Tidak Sah
oleh Andrea Silva-Tapia, Universitas Humboldt Berlin and Universitas Justus Liebig Giessen,
Jerman

> Kewarganegaraan dan pengembangan dalam membangun negara-bangsa, di mana kolonialitas


negara-bangsa dalam dunia yang masih berjalan dengan kuat dan masih tetap berlangsung.
kolonial
Kewarganegaraan yang tidak sah adalah suatu cara lain
Kewarganegaraan (citizenship) sebagai sebuah konsep untuk menamai suatu kewarganegaraan yang bersifat ko-
bersifat ambigu dan perdebatan tentang maknanya agak lonial yang disisipkan ke dalam sistem dunia kita masa
luas. Sementara bagi beberapa orang istilah tersebut kini yang patriarkal, Eurosentris, dan berpusat pada aga-
mengacu pada status hukum murni yang diberikan oleh ma Kristen. Sistem dunia kolonial ini bekerja melalui hi-
negara atau kebangsaan yang dimiliki seseorang, bagi rarki ras/etnis global, yang menentukan kelompok mana
orang lain hal tersebut berkonotasi sebagai suatu bentuk yang pantas mendapatkan prestise dan mana yang tidak.
identitas. Menggabungkan berbagai definisi dan meng- Anja Weiss berpendapat bahwa kita dapat berbicara ten- 13
ikuti [pendapat] beragam penulis seperti T.H. Marshall, tang rasisme “ketika suatu penanda jangka panjang dan
Margaret Somers, T.K. Oommen, Engin F. Isin dan Patricia bersifat tetap seakan-akan membuat sesuatu yang didu-
K. Wood, kewarganegaraan dapat digambarkan sebagai ga liyan (otherness) menjadi terlihat dan berdampak pada
suatu bentuk keanggotaan modern dalam ruang politik klasifikasi sosial, praktik dan institusi-institusi dengan cara
dan geografis. Oleh karena itu, konsep kewarganegaraan menyematkan hak yang lebih rendah pada kolektif dari
mengekspresikan ikatan hukum dan simbolis [seseorang] kategori-kategori tersebut, terlepas dari apakah penan-
terhadap suatu negara-bangsa. Ini tampaknya suatu de- da ini mengacu pada perbedaan biologis atau jenis-jenis
finisi yang sederhana tetapi menjadi lebih kompleks jika perbedaan lain yang bersifat tetap.” Kewarganegaraan
kita mempertimbangkan konteks historis di mana konsep yang dietniskan (ethnicized) atau dirasialkan (racialized)
kewarganegaraan muncul. ini dialami tidak hanya oleh kelompok etnis setempat dan
minoritas di seluruh dunia, tetapi juga oleh para migran
Kewarganegaraan dalam bentuk modernnya berkembang yang mengalami proses etnisasi (ethnicization)/rasialisasi
seiring dengan asal-usul negara-bangsa. Kewarganegara- (racialization), seperti yang terjadi dengan orang Turki di
an adalah sebuah konsep yang secara bersamaan terkait Jerman atau orang Amerika Latin di AS. Proses etnisasi ini
dengan modernitas, pengembangan negara-bangsa, dan berarti bahwa suatu kelompok direndahkan dan dianggap
suatu rasa memiliki (a sense of belonging). Hal ini dapat di- sebagai suatu kelompok homogen karena karakteristik ra-
telusuri kembali pada gagasan di akhir abad ke-18 tentang sial atau budayanya.
suatu negara-bangsa, yang disuarakan dalam revolusi-revo-
lusi Prancis dan AS serta kemerdekaan dari negara-negara Dalam gagasan negara-bangsa ini yang berada pada
kolonial, yang mengikuti pola pengembangan negara-bang- suatu sistem dunia yang Eurosentris, bangsa merupakan
sa yang sama. Suatu negara-bangsa yang modern didefini- esensi di mana negara-negara modern dibangun dan me-
sikan sebagai negara merdeka, dengan konstitusi tertulis, rupakan dasar legitimasi mereka. Hubungan antara bang-
dan menjalankan kekuasaan atas nama warga negara yang sa dan negara modern tampak jelas dan biasanya tidak
setara. Dengan demikian, prinsip-prinsip legitimasi beru- dipertanyakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita se-
bah dari monarki (atau Hak Ilahi) menjadi representasi dari ring menggunakan istilah "bangsa," "negara," dan "negeri"
suatu bangsa dengan warga negara yang setara. Namun, secara bergantian. Dan kadang-kadang kita bahkan meng-
konsep-konsep kewarganegaraan dan negara-bangsa ini di- anggap kewarganegaraan sebagai suatu sinonim untuk ke-
dasarkan pada suatu cara yang tunggal (yang Eurosentris) semua hal tersebut.

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

“Warga negara yang dirasialkan, warga negara


yang tidak sah, selalu digambarkan sebagai
bagian dari suatu kelompok, dan tidak pernah
menjadi subyek individu yang otonom ”
> Warga negara yang sah dan tidak sah > Konsekuensi bagi demokrasi

Orang-orang yang mengintegrasikan bangsa sebagai su- Kewarganegaraan adalah sebuah konsep yang meng-
atu kelompok budaya yang homogen dianggap sebagai acu pada individu, tetapi ketika itu dirasialkan atau di-
warga negara yang sah, sementara warga-warga yang di- etniskan, individualitas subjek tersebut diambil. Warga
etniskan dianggap tidak sah. Mereka ini dianggap sebagai negara yang dirasialkan, warga negara yang tidak sah,
warga negara tetapi bukan yang sah atau yang “sebenar- selalu digambarkan sebagai bagian dari kelompok: “imi-
nya.” Keabsahan yang terkait dengan etnisasi dan devalu- gran,” “Arab,” “Muslim,” “masyarakat adat,” “orang India
asi ras ini merupakan suatu jenis khusus ketidaksetaraan Timur Laut,” dan tidak pernah menjadi subjek individu
yang mempengaruhi martabat orang dan peluang yang yang otonom. Individualitas ini [hanya] disediakan untuk
tersedia bagi mereka dan mengarah pada diskriminasi dan orang kulit putih. Sebagai akibatnya, kegagalan seorang
penghinaan. Ketidaksetaraan ini dimulai sebagai suatu kulit putih Eropa atau keturunan Eropa dianggap [hanya]
ketidaksetaraan kewarganegaraan bersamaan dengan ke- merupakan kesalahan individu; [karena] mereka memiliki
lahiran negara-bangsa, tetapi hal ini mengikuti klasifikasi hak istimewa untuk menjadi warga negara individual. Hal
dan struktur yang datang dari masa sebelumnya (masa ini telah dikonsepsikan sebagai “hak istimewa kaum kulit
pra negara-bangsa atau masa kolonial). Para pemimpin putih” (white privilege). Di sisi lain, kegagalan subjek ko-
yang membangun negara-bangsa atau gerakan kemerde- lonial, kesalahan warga negara yang tidak sah, dianggap
kaan mempromosikan suatu identitas nasional homogen berkaitan dengan budaya, bangsa, ras, etnisitas mereka,
14
yang mengesampingkan banyak kekhususan, seperti yang tetapi tidak pernah berkaitan dengan individu sebagai se-
terjadi pada kasus Mapuches (masyarakat adat di Cile), orang warga negara yang otonom. Para warga negara yang
atau warga wilayah Timur-laut (Northeasterners) di India tidak sah selalu terpenjara oleh etnisitas dan ras mereka
(yang mewakili beberapa kelompok etnis yang berbeda di dengan cara yang tidak dialami oleh orang-orang yang
India, tetapi distereotip dan diesklusikan dengan cara yang menikmati hak istimewa kaum kulit putih. Hak istimewa
sedikit-banyak sama) dan, seperti yang sekarang terjadi kaum kulit putih beroperasi sebagai suatu kepastian yang
dengan para migran yang teretnisasi (seperti kaum migran terselubung; [yang berarti] etnisitas dan ras mereka yang
Turki di Jerman). Warga Mapuches di Cile dan warga wila- memperoleh keistimewaan tidak pernah disebutkan atau
yah Timur-laut di India tinggal di daerah dengan lebih sedi- diakui. Hal-hal tersebut tidak ada dan fakta inilah yang
kit perkembangan industri di mana kesempatan kerja dan memunculkan kebebasan individualitas. Pencapaian dan
pendidikan juga lebih sedikit. Kedua kelompok mengalami kegagalan orang-orang yang memiliki hak istimewa ter-
serangkaian konflik dengan negara dan polisi (dalam ka- sebut dilihat sebagai prestasi individu dan bukan sebagai
sus warga Timur-laut India, bahkan mereka konflik dengan bagian dari etnis atau ras yang mereka miliki.
tentara) dan identitas mereka dihadapkan pada identitas
nasional yang hegemonik. Dalam kasus warga Timur-laut Tidak adanya pengakuan tentang pengalaman kelom-
India, mereka juga menghadapi kekerasan dan pelecehan pok-kelompok tertentu dapat menyebabkan terjadinya
dari penduduk lain, terutama ketika mereka meninggal- konflik dan bahkan kekerasan jika tuntutan mereka tidak
kan wilayah Timur Laut dan bermigrasi ke kota-kota seperti ditanggapi secara serius. Di dunia kita masa kini, kita tidak
Delhi, Mumbai atau Bangaluru. dapat lagi memikirkan negara-bangsa yang homogen se-
cara budaya, ras, atau etnis. Mendengarkan orang-orang
Warga negara yang sah dan tidak sah adalah dua jenis yang telah dibungkam merupakan sebuah utang sejarah
warga negara, terlepas dari pengakuan hukum terhadap yang harus dibayar untuk memperdalam demokrasi.
keduanya. Namun, dimensi ‘menjadi bagian’ (belonging)
hanya diakui untuk yang jenis warga pertama, yang me- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Andrea Silva-Tapia
<andrea.silva-tapia@sowi.uni-giessen.de>
nurunkan warga yang tidak sah sebagai warga sekunder.
Warga negara yang tidak sah [dianggap] “kekurangan” se-
suatu, budaya dan perilaku mereka dipandang tidak leng-
kap, dan ini memancing diskriminasi dan penghinaan yang
tidak tampak oleh masyarakat lainnya.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Kekeliruan
Demokrasi
di Afrika Selatan Pasca-1994
oleh Hlengiwe Ndlovu, Universitas Witwatersrand, Afrika Selatan

Buku Rioting and Writing muncul dari gerakan #FeesMustFall


(turunkan uang kuliah) dan penghimpunan artikel dari para aktivis
mahasiswa. Hak Cipta: SWOP

Meskipun konsep demokrasi memiliki beragam penafsiran


yang mencakup pemerintahan yang dipilih secara demokra-
tis, pemilihan umum yang bebas dan adil, dan pelaksanaan
beragam hak-hak asasi manusia dan individu, namun bagi
banyak orang Afrika Selatan makna demokrasi sangat bera-
kar pada sejarah ekslusi yang dialami mayoritas penduduk.
Di samping berabad-abad perbudakan dan kolonialisme, ada
46 tahun perjuangan memerangi sistem apartheid yang rasis
yang dengan sengaja memisahkan dan menyingkirkan warga
kulit hitam dari ruang-ruang sosiokultural dan peluang-pelu- 15
ang ekonomi. Warga kulit hitam Afrika Selatan mengharapkan
makna-makna konkrit dari demokrasi. Yang terpenting, ga-
gasan “bangsa pelangi” yang dicetuskan oleh salah seorang
ikon perjuangan, Uskup Desmond Tutu, menganjurkan bahwa
dengan hilangnya apartheid, warga Afrika Selatan yang ter-
belah-belah secara rasial akan menjadi satu bangsa dengan
kesempatan-kesempatan yang setara untuk memperoleh
sumber-sumber daya sosial budaya dan ekonomi.

Gerakan #FeesMustFall adalah sebuah perjuangan yang


dibangun di seputar kesadaran bahwa demokrasi hanyalah
sebuah lelucon dan bangsa pelangi hanyalah sebuah mitos.
Meskipun sebagian besar institusi kulit putih yang bersejarah
seperti Universitas Witwatersrand (Wits) dan Universitas Cape
Town (UCT), antara lain, membanggakan perubahan populasi

D
mahasiswanya dengan meningkatnya jumlah mahasiswa kulit
alam beberapa tahun belakangan, Afrika Selat-
hitam, hal ini sesungguhnya jauh dari kenyataan. Kedua uni-
an telah dicengkeram oleh gerakan mahasiswa
versitas ini masih berada di antara universitas paling mahal
dengan militansi yang agaknya belum pernah
di negara ini dengan kekerasan budaya dan epistemik yang
ada sebelumnya sejak pemberontakan maha-
mengakar. Selain itu, sementara jumlah mahasiswa kulit hi-
siswa Soweto tahun 1976. Gerakan #FeesMustFall (turunkan
tam meningkat, lembaga-lembaga pendidikan tinggi secara
uang kuliah) muncul pada tahun 2015 dan berlanjut sampai
sistematis terus mengeksklusi mahasiswa-mahasiswa yang
tahun 2016. Tuntutan tersebut diajukan di seputar akses
mempunyai latar-belakang miskin secara sosial, geografis,
terhadap pendidikan berkualitas yang murah, serta transfor-
budaya, dan ekonomi.
masi dan dekolonisasi lembaga pendidikan tinggi. Gerakan
ini menjangkau seluruh universitas negeri dan dicirikan oleh
Di Afrika Selatan muncul harapan bahwa, setelah tahun
suatu aliansi yang unik antara para mahasiswa dan para pe-
1994, kelompok-kelompok yang sebelumnya terekslusi akan
kerja alih daya (outsourced) universitas. Inti dari perjuangan
memperoleh manfaat dari keberadaan organisasi demokra-
tersebut sebenarnya adalah konfrontasi langsung terhadap
tis; partai pembebasan utama, Kongres Nasional Afrika (ANC)
kegagalan demokrasi dan kekeliruan gagasan tentang “bang-
yang mempunyai slogan “kehidupan yang lebih baik untuk se-
sa pelangi (rainbow nation)” [sebuah sebutan untuk bangsa
mua.” Orang-orang berharap kehidupan mereka akan mem-
Afrika Selatan yang multikultur] yang diobral kepada masya-
baik di semua bidang—termasuk akses kepada pendidikan
rakat Afrika Selatan setelah 1994.
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

berkualitas seperti yang diusulkan oleh Piagam Kebebasan, para mahasiswa kulit putih yang diuntungkan dan beberapa
akses memiliki perumahan yang layak, air bersih, listrik, ke- mahasiwa kulit hitam kelas menengah—akan memiliki
sempatan kerja, dan sanitasi—seperti yang dijabarkan dalam akses, sementara sebagian besar mahasiswa kulit hitam
dokumen kebijakan Program Rekonstruksi dan Pengembang- secara sistematis tereksklusi—[sehingga] menggagalkan
an (RDP). [Tetapi] gelombang-gelombang protes yang terkait angan-angan tentang sebuah bangsa pelangi. Selanjutnya,
penyelenggaraan pelayanan yang menghancurkan kota-kota staf akademik —baik yang internasional maupun dari Afrika
yang dihuni mayoritas kulit hitam setelah 1994, kekerasan Selatan—tetap [didominasi] kulit putih, sementara kurikulum
di sektor perburuhan seperti pembunuhan massal Marikana akademisnya tetap didominasi ciri Eurosentris. Ini menciptakan
di tahun 2012, dan protes-protes gerakan #FeesMustFall, ketidakcocokan dan bentrokan budaya. Kegagalan sebagian
antara lain, memperlihatkan kegagalan negara Afrika Selatan besar staf akademik untuk mengadopsi metode-metode
dalam memberikan hasil yang diharapkan dari demokrasi. yang Afrosentris dalam produksi pengetahuan ontologis
dan epistemologis terus menjadi tantangan bagi mayoritas
Universitas-universitas Afrika Selatan tidak dapat dipisah- mahasiswa kulit hitam dari kota-kota yang miskin.
kan dari tatanan sosial yang lebih luas. Untuk membongkar
krisis demokrasi pasca-1994, penting untuk meninjau ulang Gerakan #FeesMustFall muncul untuk menghadapi kegagalan
transisi demokrasi Afrika Selatan, yang pernah dinegosiasi- sistem politik demokratis dalam mencapai demokrasi konkrit
kan sebagaimana kemerdekaan-kemerdekaan lain di seluruh dan mewujudkan impian suatu bangsa pelangi. Meskipun ge-
Afrika dinegosiasikan. Negosiasi semata-mata berarti reposisi rakan itu menjadi tantangan besar bagi universitas-universitas
strategis dari pihak-pihak yang berunding yang disamarkan dan negara, gerakan tersebut juga memiliki tantangan tersen-
sebagai sebuah upaya putus asa untuk mencapai “transisi diri. Pada tahap-tahap awal gerakan ini dicirikan oleh kesatuan
damai.” Hal ini mengakibatkan orang Afrika Selatan kulit hi- antar afiliasi politik, ras, dan pemisahan kelas. Namun, sejak
tam mendapatkan kekuatan politik hanya untuk mengguna- awal, gerakan tersebut secara internal rentan karena kurang
kan hak mereka memilih dan mengorganisir—suatu hak yang demokratis di seputar isu-isu ideologis dan masalah-masalah
terus terancam oleh kekerasan negara pasca-1994. Di sisi gender. Meskipun gerakan ini dimulai oleh kaum womxn [ke-
lain, kekuatan ekonomi dan sumber daya strategis seperti lompok feminis yang inklusif], rekan-rekan mereka yang laki-
tanah, bank, dan tambang terus-menerus berada di tangan -laki dengan sengaja mengambil alihnya sehingga mendomi-
pemilik sebelumnya yang mempertahankan dominasi sistem nasi perjuangan dan menggerogoti peran kaum womxn serta
supremasi kulit putih. Ini terus mengeksklusikan hampir 80% mereka yang menganut gender non-konformis. Namun, kaum
penduduk kulit hitam dari kegiatan ekonomi. Berbicara ten- womxn di #FeesMustFall bertekad untuk tidak mereproduksi
tang demokrasi di Afrika Selatan pasca-1994 oleh karenanya sistem patriarkal yang sama dengan yang mereka perangi. Hal
menjadi tidak mungkin tanpa menghadapi ketidaksetaraan ini memecah gerakan, karena banyak yang menuduh bahwa
ekonomi struktural. suara-suara yang tidak setuju itu sedang memecah-belah. Le-
16
bih dari itu, negara dan universitas-universitas menjadi sangat
Gerakan #FeesMustFall muncul untuk menghadapi represif dan ganas. Polisi antihuru-hara dikerahkan di berbagai
permasalahan-permasalahan tentang eksklusi dan menuntut kampus dan diberi wewenang untuk menggunakan kekuatan
akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas yang yang berlebihan. Aktivis mahasiswa menjadi sasaran, ditang-
murah, transformasi, dan dekolonisasi proyek akademik kap, dan beberapa dikeluarkan dari universitas. Dengan ada-
dan budaya universitas. Menariknya, universitas-universitas nya sifat represif dari negara yang tidak demokratis tersebut,
yang secara historis didominasi warga kulit hitam seperti gerakan harus mundur dan menjajaki cara-cara alternatif untuk
Universitas Fort Hare (di mana banyak para ikon perjuangan memajukan perjuangan.
Afrika dididik), antara lain, telah melakukan perjuangan ini
sepanjang ingatan sejarah. Namun, diperlukan fenomena Gerakan #FeesMustFall saat ini dalam keadaan tak berke-
lain yang problematik—[seperti] romantisasi universitas- pastian. Beberapa aktivis mahasiswa masih mendekam di
universitas yang secara historis berwarga kulit putih penjara dan beberapa sedang menjalani proses pengadil-
oleh media supremasi kulit putih Afrika Selatan–untuk an. Meskipun negara Afrika Selatan mengalami kemajuan
mengangkat perjuangan menjadi sorotan internasional, dalam menggulirkan pendidikan gratis bagi kaum miskin,
di mana digambarkan bahwa perjuangan ini dimulai di perjuangan untuk memperoleh pendidikan berkualitas yang
Universitas Wits. Yang paling penting, gerakan #FeesMustFall murah dan terdekolonisasi terus berlanjut. Demokrasi tetap
muncul beberapa bulan setelah gerakan #RhodesMustFall merupakan peristiwa yang terjadi di jalan-jalan Afrika Se-
[gerakan mahasiswa merubuhkan patung Rhodes yang latan pada tahun 1990-an. Itu diakhiri dengan pelepasan
sang ikon perjuangan almarhum Nelson Mandela dan para
menyimbolkan perlawanan terhadap ketidakadilan rasial
tahanan politik lainnya dari Pulau Robben. Bagi mayoritas
dalam pendidikan] di UCT [Universitas Cape Town] telah
orang Afrika Selatan, demokrasi tetap merupakan sebuah
mengangkat isu-isu transformasi dan dekolonisasi kurikulum
kekeliruan dan bangsa pelangi merupakan sebuah mitos.
serta sistem pendidikan tinggi yang lebih luas. Berkaitan erat Untuk aktivis #FeesMustFall, perjuangan terus berlanjut,
dengan proyek dekolonisasi, perjuangan ini menjadi bagian dan untuk womxn dan badan-badan lain yang terpinggirkan
dari kritik terhadap sebuah proyek global komersialisasi dan lainnya, demokrasi tetap menjadi suatu perjuangan hingga
marketisasi universitas-universitas dengan mengorbankan berabad-abad mendatang.
kemajuan ontologis dan epistemologis.
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Hlengiwe Ndlovu
Meskipun secara historis lembaga-lembaga yang didominasi <hlengiepn@gmail.com>
kulit putih mengklaim telah mengalami transformasi dalam
populasi mahasiswanya, eksklusi yang sistematis dan
struktural terus-menerus mendistribusikan ketidaksetaraan
di sepanjang lini rasial. Biaya [kuliah] yang terlalu tinggi
berarti bahwa mereka yang mampu membayar—kebanyakan

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Demokrasi di
Athenaoleh Gerassimos Kouzelis, Universitas Athena, Yunani

17

Protes melawan langkah-langkah penghematan di depan Parlemen


Yunani. Flickr/konterz. Hak Cipta tertentu.

P
embahasan topik demokrasi langsung di masa benar dalam aspek tersebut—tetapi aspek fiskal tersebut di-
kini dapat terdengar sebagai hal yang sangat sebabkan oleh faktor sosiopolitik maupun ideologis. Poten-
indah karena potensi penerapannya sangatlah si maupun keharusannya disebabkan oleh dilucutinya suatu
terbatas. Ide bahwa demokrasi memiliki kon- negara sosial yang mengatur; prevalensi ideologi liberal yang
trol substansial di luar parlemen, seperti yang dikemuka- bersifat menghancurkan karena absennya suatu pihak opo-
kan pada literatur masa kini, terdengar seperti klaim kaum sisi; restrukturisasi politik dan sosial yang tidak terkendali di
radikal dengan unsur-unsur utopis. Bagaimana rakyat, “de- antara beberapa sektor ekonomi; dan, terutama, konsolidasi
mos,” mampu melaksanakan kekuasaan dan pengawasan, modal dan pengorganisasian blok kekuasaan ekonomi. De-
bahkan dengan melalui perantara, dalam sebuah rezim di ngan demikian suatu korelasi yang spesifik di antara berbagai
mana persyaratannya ditetapkan oleh aktor-aktor eksternal kekuatan memungkinkan, memupuk, dan mengeksploitasi
—organisasi-organisasi internasional—yang tidak terstruk- krisis tersebut.
tur secara demokratis? Kondisi-kondisi di Yunani, yang di-
dasarkan pada “nota kesepahaman,” bukanlah kondisi yang Meskipun istilah “dominasi neoliberal” cenderung menye-
memungkinkan demokrasi untuk berfungsi. Parlemen—para derhanakan permasalahan, istilah tersebut berguna untuk
wakil rakyat—tidak dapat bertindak secara otonom; kepu- memperlihatkan bagaimana kemunduran demokrasi sejak
tusan mereka untuk sebagian besar sudah ditentukan se- awal diiringi oleh adanya suatu diskursus (“neoliberalisme”)
belumnya. yang menangkap, melegitimasi, serta memperluas domi-
nasi jenis ini. Khususnya dari sudut pandang krisis Yunani,
Fakta bahwa kedaulatan nasional untuk sebagian besar dekonstruksi mendalam terhadap demokrasi jelas terlihat
sudah dikompromikan—sebagaimana halnya hak parlemen sebagai kebenaran nyata yang keras mengenai neoliberal-
untuk membuat keputusan otonom—adalah sebuah produk isme. Tumbuhnya seperangkat perkembangan yang terkait
(yang dibenarkan oleh banyak pihak) dari suatu krisis yang dengan prevalensi diskursus ini, kondisi artikulasinya mau-
dianggap bersifat fiskal dan yang berimplikasi finansial yaitu, pun konsekuensinya, dinamika reproduksi kapitalis, maupun
utang Yunani. Krisis yang telah memaksa Yunani untuk me- tren jangka pendek yang dipaksakan, keseluruhannya saling
nerapkan penghematan serta mengompromikan kedaulatan bersilang dalam memperkuat otoriterisme sosial.
nasional memang bersifat fiskal—ekonomisme yang berlaku
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

Di bawah ini, saya telah mencatat beberapa poros yang keputusan kolektif. Wilayah kedua adalah dekonstruksi ruang
telah banyak dibahas, yang menandai kurun waktu 2010- publik dan oleh karenanya, tidak memungkinkan pembentuk-
2015, sebelum terjadinya perubahan-perubahan politik: an pendapat umum yang berdasarkan penilaian yang dapat
• Kekuatan ekonomi yang meningkat secara radikal dan in- diandalkan. Dominasi wacana media yang dikontrol oleh se-
tervensinya dalam lingkup organisasi sosial di luar produksi gelintir orang tetap merupakan sistem utama yang memono-
yang ditandai dengan jenis dan tingkat skandal yang mere- poli “konstruksi realitas,” meskipun kancah politik telah beru-
sap di para “elite” serta menjalin kepentingan ekonomi de- bah, sedangkan konsultasi dan pertukaran argumen menjadi
ngan kepentingan politik. tidak lazim.
• Komersialisasi sepenuhnya dari media dan praktik-praktik
budaya (terutama media massa dan kompleks pers monopo- Ketidakmampuan membalikkan momentum di kedua bidang
listik yang diorganisasi berdasarkan kepartaian). ini mengingatkan kita bahwa dekonstruksi proses demokrasi
• Kemunduran dan rekonstruksi proses-proses perwakilan tidaklah sedemikian terkait dengan bagaimana manajemen
politik laksana pemasaran bisnis (partai-partai “melampaui” neoliberal menangani krisis, melainkan lebih terkait dengan
politik, ditampilkan sebagai produk komersial dan direpresen- aspek organisasi sosial yang diakui bersifat “sistemik” dan te-
tasikan oleh “bintang-bintang” televisi). lah dicatat sebagai unsur-unsur krisis demokrasi dewasa ini.
• Adanya kelaziman dari dasar pemikiran yang menekankan
arus sirkulasi barang yang buta sebagai prinsip utamanya Di sisi lain, gambaran telah berubah akibat berkembangnya
(“pasarlah yang akan menunjukkan jalannya”). wacana buruk yang membenarkan menyusutnya demokrasi
• Diberlakukan dan diimplementasikannya proses “manaje- atas dasar krisis ekonomi, yaitu retorika mengenai “diperlu-
men demokrasi” selama suatu masa ekspansi dari kekuasa- kannya” suatu pembatasan pada hak-hak. Hal ini tidak ha-
an eksekutif dan sebagian kekuasaan yudikatif secara berke- nya mengacu pada hak-hak sosial, melainkan—sebagaimana
sinambungan yang merugikan kekuasaan legislatif (melalui nampak pada krisis pengungsi maupun manipulasi teroristik
keputusan-keputusan menteri tanpa persetujuan parlemen terhadap derasnya tuntutan berekspresi secara publik (me-
dan intervensi yudikatif yang bersifat politis dan mengarah lalui pemilu umum maupun referendum)—juga pada hak-
pada kesewenang-wenangan). -hak politik. Selama lima tahun pertama krisis, pemerintah
• Destabilisasi kedaulatan negara, baik di dalam formasi so- mulai secara radikal mengekang hak-hak sosial (pekerjaan,
sial nasional maupun dalam keterikatan internasional (mela- kesejahteraan sosial, kesehatan) dan juga menolak tuntutan
lui justifikasi sehari-hari terhadap “persyaratan Troika”[terdiri politik (kontrol dan pendapat umum), menumbuhkan gagas-
atas Uni Eropa, Dana Moneter Internasional, dan Bank Sen- an bahwa keseluruhan hak tersebut adalah “kemewahan” di
tral Eropa]). tengah kurangnya sumber daya ekonomi. Pemerintahan baru,
• Pembentukan gugus-gugus yang tidak terjamah oleh kon- dengan mengutamakan prinsip solidaritas demokratis yang
trol demokrasi yang jauh dari publisitas dan tidak terlihat oleh telah terlupakan, telah menunjukkan bahwa krisis hanyalah
18
parlemen itu sendiri, seperti halnya bidang kebijakan fiskal sebuah dalih.
dan moneter, tetapi juga sebagian besar dari apa yang dipu-
tuskan di Brussels (sehingga benar-benar merupakan suatu Saat di mana lanskap belum cukup berubah dan krisis terus
“state of exception” [pengecualian dalam keadaan darurat berlangsung, maka kedua hal hal tersebut, baik secara ide-
yang melampaui kewenangan hukum]). ologis maupun substantif, akan dijumpai dalam semua hal
yang terkait dengan organisasi kehidupan seluruh warga ne-
Saat terjadi perubahan politik pada tahun 2015, aspek- gara terutama menyangkut pandangan, perspektif, pola pikir,
aspek-aspek poros-poros ini berubah pula. Dengan serta harapan mereka terhadap keluarga dan masa depan
demikian, tujuan yang kuat dan eksplisit untuk memperkuat komunitas mereka maupun mereka sendiri. Hal ini sangat
proses demokratis—suatu pilihan kebijakan sentral untuk penting karena kurangnya perspektif adalah inti dari bergulir-
Syriza—berhasil membalikkan tren poros terkini, sehingga nya sikap totaliter dan antidemokratis.
untuk sebagian besar namun belum secara menyeluruh
memulihkan kontrol parlemen, dalam artian bahwa sebagian Kekuatan neo-Nazi merupakan suatu ancaman. Ancaman
besar keputusan masih didikte oleh pusat-pusat eksternal tersebut memang tumbuh secara membahayakan, dan ter-
atau terhubung dengan komitmen pada (apa yang saat ini libat dalam manifestasi organisasi politik yang menawarkan
disebut)“institusi-institusi.” fenomena baru bagi Yunani, dalam bentuk “pemerasan,” sa-
lah satu ciri khas para-ekonomi dan delinkuensi sehari-hari.
Secara umum, kondisi politik baru ini membatasi maraknya Wacana mengenai kekuatan politik tertentu yang memu-
dinamika ancaman langkah-langkah keamanan, pengawasan, puk nasionalisme dan populisme, dan bahkan aspek-aspek
dan penindasan otoriter oleh aparat keamanan yang secara wacana neoliberal yang berlaku mengenai keuntungan dan
terbuka bekerjasama dengan kelompok-kelompok Nazi, dan kekuasaan (“kepribadian yang kuat” maupun “pengambilan
memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan langkah- keputusan yang efektif,” mengabaikan peraturan-peraturan
langkah demokratis. Demokrasi dalam kehidupan sosial dan institusional dan kendala “birokratis”) telah memainkan suatu
politik sehari-hari menjadi “normal” kembali. peran yang sangat negatif, yang terlalu sering bukan hanya
hanyut ke arus retorika yang kosong, namun bahkan turut
Namun demikian, tetap ada dua wilayah di mana wacana mentoleransi terbentuknya gerombolan “politik.” Dengan de-
neoliberal tetap menentukan persyaratan, sehingga mem- mikian, demokrasi, yang melemah dalam kondisi masa kini,
persulit efektivitas pelaksanaan kebijakan pemulihan. Yang dengan demikian memerlukan kewaspadaan.
pertama adalah definisi yang sinis mengenai realitas sebagai
seperangkat data fiskal, sebagai serangkaian perangkat ru- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Gerassimos Kouzelis
<gkouzelis@pspa.uoa.gr>
mit yang tidak dapat difahami atau dinilai oleh “rakyat,” dan
dengan demikian, pada dasarnya tidak dapat dikontrol dan
berada di luar tanggung jawab perencanaan demokratis atau

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Media Sosial


Dan Demokrasi
Pedang Bermata Dua?
oleh Haryati Abdul Karim, Universiti Malaysia Sabah (UMS), Malaysia

19

Telepon seluler dan media sosial telah menjadi bagian integral dari
aktivisme politik. Flickr/Sakuto. Hak Cipta tertentu.

T
idak dapat diragukan lagi bahwa salah satu anonim. Ini khususnya sangat berharga di negara-negara
efek yang paling mendalam dari media so- di mana kebebasan berekspresi bukanlah suatu budaya
sial di masyarakat ialah sejauh mana ia te- atau norma.
lah menjadi alat pemberdayaan bagi warga
negara biasa untuk menentukan masa depan kehidupan Dalam perkembangan baru ini Malaysia tidak terkecuali.
mereka. Kehidupan sosial saat ini dicirikan oleh aktivis- Saat ini orang Malaysia menggunakan media sosial secara
me Internet, di mana orang-orang dari semua lapisan ma- teratur untuk mengekspresikan diri mereka dalam berba-
syarakat dapat dengan mudah dilibatkan melalui telepon gai isu—suatu hal yang belum pernah mereka lakukan
cerdas (smartphone) di telapak tangan mereka. Ini tentu sebelumnya. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk
membuka jalan bagi warga biasa untuk berpartisipasi dan mengirim komentar, berbagi atau mengunggah sesuatu di
terlibat lebih bebas dalam diskusi publik tentang negara akun media sosial dan situs web mereka tentang isu-isu
mereka dan dunia luar, dengan tetap berkedudukan relatif yang sangat mengusik perasaan mereka, dan memulai
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

diskusi daring di antara teman-temannya. Media sosial se- komunikasikannya berulang kali inilah yang menyaksikan
perti Facebook, Instagram, dan YouTube semuanya sangat digulingkannya pemerintah BN yang berusia 61 tahun. BN
populer di kalangan orang Malaysia. Tetapi Facebook men- lambat dalam beralih ke media sosial, karena mengenda-
duduki puncaknya: sekitar 81% orang Malaysia menggu- likan media arus utama. Hasil dari strategi komunikasi PH
nakan Facebook; hampir 90% di antaranya mengaksesnya tersebut adalah bahwa dalam pemilihan 9 Mei 2018 PH
melalui telepon cerdas. memenangkan 113 dari 222 kursi parlemen, sementara
BN hanya berhasil mengamankan 79 kursi.
Sejauh mana media sosial telah benar-benar “membe-
baskan” orang Malaysia dapat dilihat dari bagaimana me- Ketika menyangkut masalah media sosial, kebebasan
reka secara terbuka mengekspresikan pandangan mereka pers, dan demokrasi, media sosial adalah sebuah pedang
secara vokal tentang pemerintah dan isu-isu yang diang- bermata dua. Sementara ia membuka lebih banyak pin-
gap sensitif, seperti agama dan etnisitas, meskipun ada tu untuk kebebasan berekspresi dan pemberdayaan diri,
undang-undang yang melarang diskusi seperti itu. Hal ini media sosial juga membuka jalan bagi terciptanya berita
membentuk suasana yang sehat dan bersemangat bagi palsu dan menjadi viral. Berita palsu telah menjadi suatu
orang-orang untuk terlibat dalam isu-isu nasional yang isu utama di kalangan orang Malaysia. Dalam pemilihan
mempengaruhi mereka. Selain politik, media sosial juga umum baru-baru ini, pemilih lebih dibanjiri dengan beri-
memungkinkan orang Malaysia untuk mengekspresikan ta palsu di media sosial ketimbang dengan laporan berita
dan mengukir suatu identitas hibrida global-lokal. otentik. Berita palsu yang mendistorsi informasi dengan
sempurna pada akhirnya menghalangi hak warga untuk
Di negara-negara di mana negara memiliki kontrol kuat mengetahui kebenaran. Ketergantungan yang berlebihan
terhadap media, baik melalui kepemilikan langsung media pada media sosial sebagai satu-satunya sumber informa-
atau melalui perundang-undangan, ketersediaan sebuah si semakin berkontribusi terhadap berkembangnya berita
saluran komunikasi untuk pandangan alternatif menjadi palsu karena warga jarang memeriksa kembali fakta. Upa-
terbatas. Oleh karena itu, publik dipaksa untuk masuk ke ya pemerintah untuk mengatasi masalah ini dengan me-
bawah tanah melalui media baru. Media sosial ternyata ngesahkan Undang-Undang Anti Berita Palsu pada tahun
menjadi jauh lebih efektif dibandingkan dengan portal be- 2018 gagal untuk mendefinisikan dengan jelas apa yang
rita alternatif dalam membentuk opini publik. [Gerakan] merupakan “palsu” ketika menyangkut berita. Bagaima-
Arab Spring menjadi contoh di mana saluran komunikasi napun juga, undang-undang itu tampak berumur pendek,
sangat terbatas dan masyarakat kehilangan kepercayaan karena pemerintah baru telah mengumumkan niatnya un-
terhadap pemerintah dan media arus utama. Media sosial tuk mencabutnya. 20
menjadi satu-satunya sumber informasi bagi orang-orang,
dan ruang di mana mereka dapat menyatakan pandangan Ancaman lain yang ditimbulkan media sosial saat ini
mereka. adalah ketika fanatisme politik pendukung kelas dominan
mengungguli pandangan-pandangan lain di dunia maya.
Di Malaysia, media sosial telah berkontribusi terhadap Mereka yang memiliki posisi alternatif mengalami perun-
apa yang disebut sebagai “tsunami politik” selama pro- dungan melalui dunia maya (cyberbullying) sedemikian se-
ses pemilihan umum 2008, yang menyaksikan hegemoni ringnya sehingga mengurangi motivasi mereka untuk ber-
pemerintah Koalisi Nasional (Barisan Nasional atau BN) partisipasi dalam diskusi demokratis; sementara yang lain
perlahan-lahan runtuh. Lawan politik BN, yang kemudian mengalami trauma karena respon bermusuhan dari me-
dikenal sebagai Aliansi Harapan (Pakatan Harapan atau reka yang fanatik politik. Bahkan jika beberapa poin yang
PH) terus bergerak di bawah tanah karena dieksklusikan diangkat adalah benar, para fanatik politik berkerumun
terus-menerus dari media arus utama. Media sosial men- bersama dan mengutuk para pengguna dengan hal-hal
jadi alat bagi pasukan dunia maya (cybertroopers) dan yang tidak senonoh, menyangkal hak dan kebebasan me-
pendukung kuat PH untuk menyebarkan pandangan me- reka untuk menyatakan pendapat. Kurangnya kesantunan
reka ke rakyat. Dengan menggunakan laman Facebook, dan rasionalitas di tataran orang-orang awam ini meredam
isu-isu pelik seperti Pajak Barang dan Jasa (GST), biaya semangat masyarakat untuk terlibat dalam diskusi yang
hidup yang tinggi, dan dugaan praktik korupsi oleh peme- sehat tentang isu-isu publik.
rintah BN disorot secara sistematis. Ini menyebabkan dis-
kusi di antara warga dan menciptakan suatu ruang publik. Agar media sosial menjadi suatu alat yang efektif untuk
Para Blogger yang merupakan pendukung kuat dari Aliansi demokrasi sejati, kesopanan dan literasi media harus ter-
menggunakan blog mereka untuk membentuk opini pub- lebih dahulu menjadi sebuah norma dan budaya di antara
lik yang menguntungkan mereka. Dalam pemilihan umum warga negara. Warga negara harus belajar untuk mema-
keempat belas yang telah terselenggara baru-baru ini, hami makna komunikasi yang rasional. Hanya dengan cara
WhatsApp mulai digunakan sebagai suatu alat kampanye demikian reformasi bangsa yang sejati melalui pertukaran
di samping Twitter dan Facebook. Tidak seperti Facebo- ide dapat dilangsungkan.
ok, WhatsApp menjangkau individu secara pribadi. Suatu
ranah publik dibuat di antara individu dalam grup obrolan Seluruh korespondensi ditujukan kepada Haryati Abdul Karim
<haryati@ums.edu.my>
WhatsApp untuk membahas pesan kampanye PH. Barang-
kali strategi kampanye yang sangat terorganisasi dengan
baik di mana PH berfokus pada isu-isu spesifik dan meng-

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Kemunduran
Demokrasi
di Argentina
oleh Esteban Torres Castaños, Universitas Nasional Cordoba dan Dewan Penelitian
Ilmiah dan Teknik Nasional (CONICET), Argentina

Krisis ekonomi yang baru telah membawa


tantangan baru bagi demokrasi di
Argentina. Flickr/Alex Proimos. Hak Cipta
tertentu.

21

R
epublik Argentina sedang mengalami Berkenaan dengan dimensi politik represif, dua peristiwa
kemunduran demokrasi secara mencolok. Ruang utama yang saling memperkuat adalah 1) keputusan
lingkup dan kompleksitas dari kemunduran ini kekuasaan eksekutif nasional untuk menetapkan, melalui
sukar dipahami jika kita menggunakan teori- dekrit, suatu transformasi doktrin dan fungsi Angkatan
teori demokrasi yang, dengan runtuhnya diktatur militer, telah Bersenjata dan 2) dukungan pemerintah terhadap didirikannya
menjadi kerangka analitis dominan bagi kekuatan kiri dan pangkalan militer AS di beberapa wilayah nasional.
progresif di dalam negeri dan di Amerika Latin. Demokratisasi
kontemporer, yang dipahami sebagai suatu proses sosial Sehubungan dengan peristiwa pertama, tonggak transfor-
berupa ekspansi kekuatan apropriasi publik, terdiri atas tiga masi yang diajukan kekuasaan eksekutif melalui Dekrit N°
vektor (arahan) kritis: sebuah vektor teknis-politis, vektor 683/2018 ialah diberikannya kewenangan bagi Angkatan
tekno-ekonomis, dan vektor teknis-komunikasional. Masing- Bersenjata untuk dapat melaksanakan tugas-tugas kea-
masing di antaranya memiliki beberapa dimensi. Di sini saya manan dalam negeri. Dengan cara ini, pembatas antara
hanya akan mendeskripsikan peristiwa-peristiwa kunci pada keamanan dalam negeri dan pertahanan nasional dalam
tahun 2018 yang telah mencetuskan kemunduran struktural praktik dihapuskan, sehingga memperkuat niat pemerintah
demokrasi di Argentina. Peristiwa-peristiwa tersebut terkait untuk melakukan kriminalisasi terhadap protes-protes sosial
dengan dimensi represi politik dari vektor politik tersebut di yang telah meluas di seluruh negara semenjak kemenangan
atas, dan dengan salah satu dimensi terpenting dari vektor Cambiemos (koalisi yang berkuasa) pada bulan Desember
tekno-ekonomis pada suatu negara pinggiran: tingkat otonomi 2015. Melalui tindakan ini, pemerintah Mauricio Macri beru-
negara untuk menentukan kebijakan ekonomi makronya. paya untuk menugaskan Angkatan Bersenjata untuk terlibat
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

pada program “anti perdagangan narkoba dan anti teroris” 65.5% dari PNB pada bulan Juni 2018. Dengan demikian,
agar tugasnya sepenuhnya sesuai dengan agenda politik luar dalam waktu sangat singkat koefisien pinjaman di Argentina
negeri AS. Dengan diterapkannya dektrit baru ini, maka, De- telah meningkat dari rendah ke tingkat yang sukar dikenda-
krit N° 1691/2006 dicabut, dan kerangka hukum yang terdiri likan. Jumlah seluruh pinjaman dalam mata uang lokal dan
atas Undang-undang Pertahanan Nasional (1998), Undang- asing telah mencapai hampir setara USD 133 milyar, yang te-
-undang Keamanan Dalam Negeri (1992) dan Undang- lah membuat negara tersebut menjadi suatu negara berdau-
-undang Intelijen Nasional (2001) hendak dicerai-beraikan. lat dengan pinjaman terbesar di antara negara-negara sedang
Peraturan-peraturan tersebut, yang merupakan hasil ekspansi berkembang di dunia dalam periode 2016-18.
demokratis selama tiga dasawarsa, ditegakkan melalui kese-
pakatan antarpartai dengan ruang lingkup yang belum pernah Berkaitan dengan para kreditor, yang menjadi peristiwa
terjadi dalam sejarah nasional. utama dalam siklus pinjaman yang baru ini ialah keputus-
an untuk menerapkan kembali hubungan ketergantungan
Sehubungan dengan peristiwa kedua, pemerintah sedang dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary
mendorong didirikannya pangkalan militer AS di bumi Argenti- Fund, IMF) setelah selama empat belas tahun menyelesaikan
na, yang arahan teknisnya berada di tangan Komando Selatan pinjaman dengan organisasi tersebut. Kembalinya hubung-
AS. Selama ini telah diidentifikasi tiga lokasi: perbatasan de- an dengan IMF ini diwujudkan melalui permohonan pinjam-
ngan tiga negara (Argentina, Brasil dan Paraguay), Tierra del an dengan komitmen khusus (standby loan). Hal yang baru
Fuego (Ushuaia) dan propinsi Neuquén. Kedua peristiwa di- pada pinjaman besar ini (USD 50 milyar) bila dibandingkan
perkuat dengan peristiwa ketiga: kedatangan pasukan AS di dengan pinjaman dengan komitmen khusus yang sebelum-
wilayah nasional pada tahun ini untuk melaksanakan latihan nya ditandatangani Argentina dengan IMF ialah bahwa kali ini
gabungan dengan pasukan setempat. Sebagaimana diumum- yang akan diawasi bukan hanya pajak dan sasaran moneter
kan oleh para pejabat dari kedua negara, latihan gabungan melainkan juga inflasi. Dengan cara ini, pemerintahan kep-
dilaksanakan dengan tujuan memberikan informasi [isyarat] residenan Macri sebenarnya telah mendelegasikan manaje-
“perlawanan terhadap perdagangan senjata penghancur ma- men perekonomian nasional kepada IMF. Dengan bertindak
sal.” Kedatangan pasukan asing memerlukan otorisasi dari demikian, pemerintahan kepresidenan Macri telah menjadi
Kongres Nasional, tetapi partai yang berkuasa belum mengaju- pelaksana program penyesuaian moneter neoliberal yang di-
kan permohonan otorisasi tersebut. kehendaki oleh IMF.

Sejalan dengan peristiwa-peristiwa ini, perlu diberikan per- Kebijakan-kebijakan militerisasi dalam negeri dan pinjam-
hatian pada rangkaian peristiwa kedua yang telah menye- an yang berjumlah besar (hyper-indebtedness) dalam kurun
babkan, dalam waktu singkat, hilangnya sama sekali dalam waktu singkat (express) telah mengikis kedaulatan nasional 22
waktu singkat otonomi negara nasional untuk merumuskan dan menyebabkan perlawanan masif dan demonstrasi di se-
kebijakan-kebijakan ekonomi makro. Saya merujuk pada luruh wilayah negara. Kekuatan-kekuatan oposisi melibatkan
kebijakan pinjaman yang telah ditunjukkan oleh pemerintah suatu spektrum luas aktor sosial yang telah dirugikan atau
Macri. Dua indikator kunci di sini adalah evolusi pinjaman tersisih dari masyarakat akibat transformasi sosial yang re-
luar negeri terhadap PNB (produk nasional bruto) Argentina gresif tersebut. Meskipun hubugan kekuasaan antara para
dan ciri-ciri komitmen yang dibuat dengan para kreditor. Da- pendukung demokratisasi dengan para pendukung rezim baru
lam kaitan dengan indikator pertama, kita dapat mengamati yang menerapkan globalisasi apropriasi makro swasta sangat
bahwa Cambiemos telah memicu pertumbuhan pinjaman luar tidak imbang dan menguntungkan pihak kedua, namun untuk
negeri tercepat dalam sejarah nasional dalam kerangka nilai sementara waktu masa depan politik nasional tidak dapat di-
finansial suatu rezim yang baru. Di bawah pemerintah Kirch- ramalkan. Perlu diingat bahwa deskripsi semata-mata terha-
ner (2003-2015), kebijakan ekonomi negara bertujuan me- dap proses erosi demokrasi pada waktu ini belumlah mema-
ngurangi pinjaman luar negeri melalui penerapan pendekatan dai. [Namun] yang penting dalam hal ini adalah menjelaskan
garis keras dalam perundingan dengan para kreditor. Keber- fenomena dari sudut pandang multidimensi mengenai demo-
hasilan relatif dari perundingan seperti itu memungkinkan di- krasi yang digolongkan dalam suatu teori sosial baru menge-
lancarkannya perekonomian yang produktif. Untuk sebagian nai apropriasi dan perubahan sosiohistoris. Suatu perangkat
besar hal tersebut memungkinkan pula ditinggalkannya nilai penjelasan seperti itu akan memungkinkan kita untuk mende-
finansial tahun 1976-2001. Sejak Desember 2015 dan se- finisikan ulang suatu program kiri baru mengenai perubahan
sudahnya, pemerintah Macri telah kembali kepada dorongan sosial yang membahas permainan sosial mengenai apropriasi
pinjaman luar negeri sebagai kunci untuk meluncurkan kem- ke dalam mana kami dilarutkan. Kita harus dapat mencapai-
bali sistem nilai finansial. Rasio pinjaman luar negeri publik nya sebelum terlambat bagi demokrasi.
dengan PNB telah meningkat sejak tahun 2011, ketika ber-
nilai 14.2%, tingkat terendah setelah pemulihan demokra-
si pada tahun 1983. Sejak masa itu, pinjaman telah mulai Seluruh korespondensi ditujukan kepada Esteban Torres Castaños
<esteban.tc@conicet.gov.ar>
meningkat, dan membubung pada masa kebijakan aksele-
rasi pinjaman dalam pemerintahan Macri hingga mencapai

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Penghapusan
Perempuan
dari Revolusi Mesir
oleh Amy Austin Holmes, Universitas Amerika di Kairo, Mesir, dan ilmuwan tamu di
Universitas Harvard, AS.

Flickr/lokha. Some rights reserved.

23

T
erpana oleh pemandangan protes massa di Tahrir aktor yang tidak penting dalam peristiwa bernama Musim Semi
Square, Musim Semi Arab (Arab Spring) telah meng- Arab. Tetapi hal tersebut samasekali tidak benar.
giring pembaruan minat pada studi tentang revolusi.
Walaupun literaturnya membanjir, namun perempu- Perempuan tidak hanya mengadvokasi hak-haknya perem-
an seringkali seakan tidak hadir. Buku A Revolution Undone (Se- puan. Perempuan seringkali berada di garda depan aktivisme
buah Revolusi yang Tidak Selesai) karya H.A Hellyer dimulai de- revolusi Mesir, sejak dari jaman diktator Mubarak yang telah
ngan sebuah glosarium mengenai 27 orang tokoh penting dalam melalui tahun-tahun bergejolak, hingga saat ini ketika rezim te-
revolusi Mesir. Hanya seorang perempuan yang disebut dalam lah mengubah diri di bawah Presiden Sisi. Kembali pada tahun
glosarium tersebut, di samping 26 laki-laki. Philip Marfleet dalam 2005, dalam upaya untuk mencegah penyalahgunaan dana dan
Egypt: Contested Revolution (Mesir: Revolusi yang Diperebutkan) memperkenalkan elemen akuntabilitas di dalam sistem otoriter
menampilkan seorang perempuan di sampul depan, tapi tidak Mesir, tiga perempuan mendirikan sebuah kelompok yang me-
banyak perempuan yang dicakup dalam analisisnya. Ilmuwan lain mantau pemilihan presiden dan parlemen. Mereka menamakan
memasukkan perempuan, tetapi terutama sebagai korban dari dirinya Shayfeencom, yang apabila diterjemahkan berarti “kami
pelecehan atau kekerasan, bukan sebagai protagonis yang ber- mengawasi kalian.” Salah seorang pendirinya, Bouthaina Kamel,
pengaruh di dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi. Untuk dapat kemudian menjadi perempuan pertama di dalam sejarah modern
menemukan perempuan di tengah samudra literatur mengenai Mesir yang mencalonkan diri sebagai presiden. Sebelum revolu-
Musim Semi Arab, kita harus mencarinya di sub-bidang studi si, The Nadeem Center adalah satu-satunya pusat di Mesir yang
gender, karena selama ini mereka sering tidak muncul dalam re- didedikasikan untuk melayani korban penyiksaan, dan pusat ini
ferensi pustaka yang mengklaim telah memberikan pandangan didirikan oleh seorang perempuan bernama Dr. Aida Seif El-Daw-
umum mengenai pemberontakan ini. Sebagai penduduk Kairo la. Dan siapakah yang membuat video yang kemudian menja-
yang telah tinggal di Mesir sejak tahun 2008, saya melihat keter- di viral satu minggu sebelum 25 Januari 2011, yang kemudian
libatan perempuan di setiap protes, di setiap pendudukan, bah- menggerakkan jutaan orang untuk turun ke jalan dan melakukan
kan di semua peristiwa yang saya saksikan. Tetapi perempuan protes? Dia adalah seorang perempuan juga: Asmaa Mahfouz
sedang dihapuskan dari sejarah revolusi Mesir. Generasi yang dari Gerakan Pemuda 6 April.
akan datang mungkin akan percaya bahwa perempuan adalah

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

Seringkali perempuan menghancurkan tabu sosial dengan


cara berbicara tentang kekerasan tak terkatakan yang
dilakukan terhadap baik perempuan maupun laki-laki. Adalah
Samira Ibrahim yang mengungkapkan praktik militer berupa
penyelenggaraan tes keperawanan bagi tahanan perempuan.
Heba Morayef, yang pada waktu itu menjadi direktur nasional
Mesir dari Human Rights Watch (Pengawasan Hak Asasi
Manusia) dan satu-satunya perempuan yang ditampilkan
dalam glosarium Hellyer, memimpin kampanye agar praktik tes
keperawanan diakhiri. Perempuan juga memainkan peran utama
dalam mengadvokasi hak-hak kaum pria. Dalia Abdel Hamid,
peneliti pada Egyptian Initiative for Personal Rights (Inisiatif Mesir
untuk Hak-hak Pribadi, EIPR), adalah satu dari sedikit orang
yang berasal dari Mesir yang melaporkan penindasan terhadap
komunitas LGBTQ pada musim gugur tahun 2017, termasuk
dengan paksa melakukan pemeriksaan anal terhadap laki-laki
yang dicurigai sebagai homoseksual.

Perempuan selama ini telah berada di garis terdepan dalam


ranah media oposisi di Mesir. Lina Attallah adalah pendiri dan
pemimpin redaksi Mada Masr, suatu situs berita Web yang dides-
kripsikan oleh The Guardian pada tahun 2015 sebagai penjaga
keberlangsungan kebebasan pers di Mesir. Karena keberanian
mereka bersuara, Mada Masr menjadi salah satu situs pertama
yang diblokir pada tahun 2017 dan satu tahun kemudian masih
disensor.

Generasi baru aktifis dari Nubia melahirkan beberapa perem-


puan yang menonjol. Fatma Emam bekerja pada komite penyu-
sunan rancangan konstitusi dan telah berhasil menjadikan Nubia
bisa untuk pertama kalinya disebutkan di dalam konstitusi Mesir.
Sebagai seorang blogger dan peneliti, Fatma terus menyebarkan
kesadaran terhadap isu-isu sensitif, termasuk penyitaan tanah
tradisional warga Nubia oleh militer di sepanjang perbatasan de-
ngan Sudan. Pada musim semi 2017, Seham Osman, seorang
24
perempuan muda dari Aswan, adalah perempuan pertama yang
mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presi-
den General Nubian Union (Perserikatan Umum Nubia), sebelum
Bouthaina Kamel (dalam foto) di atas Lapangan Tahrir pada tanggal
28 Januari 2011. Ia menjadi perempuan pertama yang mencalonkan pada akhirnya dia harus mengundurkan diri karena mendapatkan
diri menjadi presiden di Mesir. Hak Cipta: Amy Austin Holmes. tekanan luar biasa.

Setelah Mubarak diturunkan, selama satu setengah tahun Me- Terakhir adalah salah seorang pengacara hak asasi manusia
sir dikuasai oleh suatu junta militer yang dikenal sebagai Supre- paling terkenal di Mesir, Mahienour El Massry. Dia dikenal karena
me Council of Armed Forces (Dewan Tertinggi Angkatan Bersen- membela hak-hak seluruh warga Mesir, termasuk 21 perempuan
jata). Sebagaimana saya sampaikan di tempat lain, salah satu pendukung Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood), meskipun
tuntutan paling radikal dari revolusi ini adalah menghentikan ke- dia sendiri tadinya adalah kritikus terbuka terhadap organisasi
kuasaan militer. Upaya ini tidak hanya mencakup reformasi atau tersebut. Mahienour juga membela pengungsi Suriah, dan berta-
perubahan bertahap atau semata menurunkan seorang diktator han tidur di samping mereka di kantor polisi untuk memastikan
dari jabatannya belaka, melainkan suatu seruan untuk secara bahwa mereka tidak disiksa atau diperlakukan dengan tidak se-
mendasar mengubah struktur negara: untuk memperkenalkan nonoh. Pada tahun 2014, dia menerima penghargaan hak asa-
kepemimpinan sipil di suatu negara yang dipimpin oleh militer si manusia Ludovic Trarieux; pada tahun 1985 Nelson Mandela
sejak berdirinya di tahun tahun 1952. Militer Mesir didasarkan mendapatkan penghargaan yang sama.
pada wajib militer bagi seluruh warga laki-laki. Dengan demikian
perempuan terekslusi dari institusi paling berkuasa di negara ini. Tulisan-tulisan pendek seperti ini mungkin merepresentasikan
Mungkin bukanlah suatu kebetulan bahwa kebanyakan aktivis topik ini secara keseluruhan. Ini karena sebenarnya terlalu banyak
anti-militer terkemuka adalah perempuan. Kelompok No Mili- perempuan kalau semua harus disebut. Women and the Egyptian
tary Trials (Jangan Ada Pengadilan Militer) menuntut diakhirinya Revolution (Perempuan dan Revolusi Mesir) karya Nermin Allam
praktek diadilinya orang sipil di pengadilan militer. Beberapa to- adalah salah satu rujukan untuk analisis yang lebih rinci. Tetapi
koh terkemuka dalam kelompok ini mencakup Shahira Abou Leil saya berharap telah menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya
dan Mona Seif. Sebuah kelompok lain mengungkapkan banyak mengadvokasi hak-hak perempuan. Mereka adalah bagian yang
pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer me- integral dari perjuangan yang lebih besar. Penghapusan perempu-
lalui penayangan video di ruang publik. Kelompok ini bernama an dari sejarah revolusi atau mengecilkan peran mereka ke dalam
Askar Kazeboon, yang berarti Tentara adalah Pembohong, dan bidang studi gender berarti mengekalkan struktur-struktur patriarki
didirikan secara bersama oleh Sally Toma, seorang perempuan yang mereka lawan.
Kristen Koptik. Seluruh korespondensi ditujukan kepada Amy Austin Holmes
<holmes@aucegypt.edu>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


DEMOKRASI YANG TERTANTANG

> Tata Kelola


Global: Sebuah Konsep untuk Tatanan Dunia
yang Demokratis?
oleh Peter Wahl, anggota dewan eksekutif, Asosiasi Ekonomi, Ekologi & Pembangunan
Dunia (WEED), Berlin, serta salah seorang pendiri Attac Germany, Jerman

P
ada tahun 1990-an, sebuah konsep memulai
kariernya: tata kelola global. Konsep ini men-
janjikan suatu tipe sistem internasional yang
baru dan lebih demokratis serta suatu [sistem]
globalisasi yang berwajah manusiawi. Lintasan perkem-
bangan dari konsep ini memberikan hikmah yang menarik.
25
Pertama-tama: tata kelola bukanlah pemerintah. Kata
aslinya dalam bahasa Prancis, gouverner, berarti menun-
tun, mengarahkan, mengatur. Pada pokoknya, poin pen-
ting berikut terkait dengan konsep ini:
• Proses ekonomi dari globalisasi lolos dari pengaturan
politik (political regulation). Hal ini disebabkan oleh keme-
nangan neoliberalisme, yang bertumpu pada pasar yang
mengatur dirinya sendiri, liberalisasi, privatisasi, serta de-
regulasi.
• Persoalan global baru telah muncul, seperti pemanasan
global, yang solusinya di luar kemampuan masing-masing
negara-bangsa.
• Persoalan internasional konvensional, seperti keamanan
bersama, perlombaan persenjataan, non-proliferasi nuklir
dll. menuntut pendekatan baru.
• Bentuk baru dari pengaturan politik dibutuhkan melalui
campuran dari perjanjian formal dan mengikat, penentu-
an standar yang tidak mengikat, perjanjian sukarela, serta
jaringan multilateral, yang secara bersama-sama dikombi-
nasikan untuk membentuk sebuah rezim.
Illustrasi oleh Arbu. • Kesemua ini membutuhkan bentuk interaksi baru di an-
tara para aktor dalam sistem internasional, yaitu, peme-
rintah, lembaga multilateral, sektor bisnis, dan masyara-
kat sipil. Inklusi, kerja sama, dialog, pembentukan jejaring,
negosiasi, serta pengimbangan kepentingan merupakan
perangkat utama.

Seiring berakhirnya Perang Dingin, konsep ini nampaknya


mempunyai kesempatan yang realistis untuk diterapkan.
Tata kelola global bertemu dengan semangat zaman dan
menjadi populer. Konferensi PBB di Rio pada 1992, kon-
>>
GD VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
DEMOKRASI YANG TERTANTANG

ferensi terbesar dalam sejarah, yang melibatkan lebih dari menjadi suatu negara adikuasa, kembalinya kapitalisme
100 kepala negara dan keterlibatan besar-besaran dari ma- negara Rusia sebagai suatu kekuatan yang besar,
syarakat sipil, boleh dianggap sebagai simbol darinya. Rio pergeseran dari pusat gravitasi ekonomi dunia menuju
merupakan terobosan dari narasi “satu dunia,” yang dapat Asia, dan erosi (relatif) dari dominasi AS dan Barat.
secara bersama terhubung dengan kosmopolitanisme libe-
ral dan internasionalisme sayap kiri. Para pendatang baru mengorganisir pihaknya dalam
berbagai komposisi dan bersandar pada pusparagam
Namun tak lama kemudian muncul kekecewaan. Dalam aliansi berbasis isu di kalangan mereka sendiri, seperti
konferensi pertama untuk mengevaluasi situasi, yang dige- Organisasi Kerjasama Shanghai (Shanghai Cooperation
lar lima tahun kemudian, menjadi gamblang bahwa globa- Organization) atau Brasil, Rusia, India, RRT (BRICS).
lisasi kapitalisme neoliberal tidak menepati janji-janjinya. Mereka mendirikan lembaga finansial multilateral seperti
Banjir kemakmuran, yang mengangkat derajat baik kelom- Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure
pok kecil maupun besar, tidak terjadi. Sebaliknya, terlalu Investment Bank, atau AIIB) sebagai alternatif dari Dana
banyak pihak dirugikan. Menariknya, banyak dari antara Moneter Internasional (International Monetary Fund) dan
mereka hidup dalam masyarakat dengan perekonomian Bank Dunia (World Bank) dan membayangkan proyek
yang maju — dengan dampak yang baru hari ini kita lihat ekonomi serta infrastruktur besar seperti Jalur Sutra Baru
dalam segenap dimensinya, ketika banyak pihak yang di- (New Silk Road). Hal ini diiringi dengan kemunculan struktur
rugikan berpaling ke ekstrem kanan. Sebagaimana diper- paralel dalam ekonomi dunia, seperti sistem alternatif dari
lihatkan dalam unjuk rasa menghebohkan di pertemuan SWIFT — sistem neural elektronik dari keuangan global —
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization) oleh RRT dan Rusia, serta sebuah sistem kartu kredit yang
di Seattle pada tahun 1999, kian banyak orang menyadari mendobrak monopoli dari Mastercard, Visa, dan American
sisi buruk dari globalisasi, di antaranya ancaman terhadap Express. Perjanjian perdagangan kian menggeser dolar
keadilan sosial, lingkungan, serta demokrasi. AS melalui unit tukar yang disepakati secara bilateral,
meremehkan salah satu tiang penyangga dari hegemoni
Dengan kata lain, dinamika dari ekonomi pasar kapitalis AS. Dengan kata lain, terdapat reaksi alternatif terhadap
terus lestari. Pada tahun 2008, keyakinan bahwa pasar globalisasi yang didasarkan pada gagasan mengenai
finansial akan efisien dan dapat mengatur dirinya sendi- kekuatan penyeimbang. Satu unsur di antaranya adalah
ri secara definitif terbukti tak lebih dari mitos. Kapitalis- semacam “de-globalisasi selektif.”
me finansial kehilangan kendalinya, berujung pada krisis
finansial terbesar sejak Depresi Besar. Tata kelola global Tentu saja, tatanan dunia yang akan datang membawa
bahkan tidak mampu mempengaruhi proses ini, apa lagi risiko-risiko baru. Sebagaimana biasanya dijumpai dalam 26
membalikkan arah gelombang pasangnya. keadaan serupa, kompetisi di antara para pendatang baru
dengan para pemain lama yang sudah mapan bermua-
Namun bukan hanya di ranah ekonomi saja pendekatan ra pada konflik dan ketidakstabilan. Dengan kemunculan
tata kelola global tidak dapat menghasilkan apa-apa. Se- pemerintahan Trump dan unilateralisme ekstremnya yang
mangat tata kelola global pun tidak berlaku dalam hubung- bertujuan “menjadikan Amerika unggul lagi,” risiko-risiko-
an internasional. Jadi, perluasan Pakta Pertahanan Atlan- nya memperoleh suatu kualitas baru.
tik Utara (NATO) ke Timur dimulai pada tahun 1997 untuk Apabila kita tanyakan mengapa tata kelola global tidak
bekerja, alasan-alasan utamanya adalah:
menghadapi Rusia yang dipimpin Yeltsin. Ketika pada ta-
• ketidakpekaan mengenai hubungan kekuasaan dalam
hun 1999 NATO memulai perangnya di bekas Yugosla-
ekonomi politik dari globalisasi kapitalisme, atau sebagai-
via tanpa mandat PBB, serangkaian aksi politik kekuatan mana dituturkan oleh Marx, kekerasan senyap dari hu-
unilateral dan pelanggaran hukum internasional dilakukan. bungan-hubungan ekonomi;
Ini berlanjut dengan “perang terhadap teror” selepas 9/11, • ketidakpekaan mengenai hubungan kekuasaan dalam
serangan terhadap Irak dengan “koalisi di antara mereka sistem internasional; dan
yang menghendakinya” yang bersifat global, kemerdekaan • pengabaian dari ketidakmampuan negara-bangsa seba-
unilateral dari Kosovo di bawah perlindungan NATO pada gai kerangka yang masih dominan untuk mengorganisasi
tahun 2008, serta perubahan rezim di Libya pada tahun masyarakat kapitalis.
2011. Kesemuanya ini merupakan kebalikan dari pende-
katan tata kelola global. Tata kelola global sedari awal terlalu ideal sebagai sebuah
konsep. Kendati demikian, gagasan dari kerja sama inter-
Berpijak dari latar belakang ini, bukan hal yang nasional masih relevan dan seyogianya tidak ditinggalkan
mengherankan bila lantas reaksi berlawanan bermunculan. oleh teori sosial kritis maupun praxis. Namun, peninjauan
Pada khususnya Rusia, dan secara berangsur-angsur RRT, lebih cermat terhadap siapa yang bermitra dengan siapa
merasa terdorong untuk keluar dari tatanan dunia pasca- dan juga melawan siapa serta penilaian yang lebih realistis
Perang Dingin. Ini bukan hanya suatu gejala yang bersifat terhadap keseimbangan kekuasaan akan dibutuhkan bila
sementara. Gejala ini berlandaskan suatu transformasi alternatif-alternatif yang masuk akal ingin dikembangkan.
tektonis mendalam dalam sistem internasional. Kita
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Peter Wahl
sekarang menyaksikan transisi menuju suatu tatanan dunia <peter.wahl@weed-online.org>
yang polisentris. Ciri mendasarnya yakni kebangkitan RRT

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


MENGENANG: ANÍBAL QUIJANO, 1928-2018

> Cendekiawan
Unggulan
oleh Nicolás Lynch, Universitas Nasional San Marcos, Peru

27

A
Aníbal Quijano in 2015. Creative Commons. níbal Quijano (1928- di tahun 1960-an dan 1970-an, kritik
2018) merupakan cen- terhadap status quo sedang memun-
dekiawan kritis unggulan cak. Quijano tidak pernah menyerah
di Peru dan Amerika La- pada panggilan Marxisme-Leninisme
tin, seseorang yang bertindak sesuai yang mencapai bentuk paling biadab
dengan prinsip yang dianutnya. Keti- pada Shining Path [partai komunis
ka ia tampil sebagai seorang sosiolog Peru]. Di tahun 1990-an, di puncak

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
MENGENANG: ANÍBAL QUIJANO, 1928-2018

pengaruh Bank Dunia dan Dana rika Latin, yang diorganisasikan di se- pandangan Quijano, konsep ini ber-
Moneter Internasional, kutukannya kitar modal sebagai suatu fenomena awal dari kolonisasi Eropa terhadap
terhadap terpinggirkannya (subalter- yang tidak hanya bersifat nasional apa yang kemudian dinamakan Ame-
nization) kategori-kategori sosial ter- tetapi juga transnasional dan, pada rika, dan menjadi suatu unsur sentral
tentu pada akhirnya menggerakannya akhirnya, global. dalam klasifikasi hirarki sosial yang
untuk memberikan suatu sumbangan berlaku di wilayah tersebut. Identitas
yang sangat penting dalam menjelas- Quijano dengan demikian mena- dibangun di sekitar ras, dan demi-
kan proses-proses yang berlangsung ngani isu kondisi ketergantungan (de- kian pula halnya dengan dominasi.
di Peru masa kini dan di Amerika La- pendency) Amerika Latin. Meskipun Bersamaan dengan ketergantungan,
tin pada umumnya. ia menolak untuk merujuk pada apa konsep ras hendak dijadikan kunci
yang dinamakan “teori ketergantung- dalam konstruksi kolonialitas keku-
Quijano terutama bekerja sebagai an” (dependency theory), namun je- asaan. Quijano berargumen bahwa
seorang profesor dan peneliti di Uni- las bahwa ia bagian dari narasi yang kolonialitas kekuasaan memerlukan
versitas San Marcos di Lima, Peru, diluncurkan oleh Raúl Prebisch dan suatu dominasi eksternal, oleh suatu
dan di sejumlah universitas lain di CEPAL (dalam bahasa Inggris: ECLAC) kerajaan terhadap suatu koloni atau
Amerika Latin dan AS. Sebagai aki- di tahun 1950-an dan yang kemudian neokoloni, mencakup pula domi-
bat dari keterlibatannya yang singkat dilanjutkan oleh Cardoso dan Faletto nasi intern oleh elite yang berkuasa
dalam politik langsung dengan jurnal dan akhirnya oleh Ruy Mauro Mari- terhadap masyarakat—justru karena
Sociedad y Política di tahun 1970-an, ni di tahun 1960-an dan 1970-an. adanya konstruksi ras yang berbeda.
ia dideportasi ke Meksiko oleh peme- Keterlibatannya dengan perdebat- Dengan demikian kolonialitas kekua-
rintah militer Juan Velasco Alvarado, an yang muncul di kala itu, dengan saan menjadi tantangan utama bagi
sehingga dengan demikian tampil sumbangan yang berbeda di bidang terbentuknya negara-negara nasional
sebagai seorang cendekiawan publik perencanaan kota dan tenaga kerja, dan plurinasional sejati di Amerika
yang memiliki komitmen mendalam tiga dasawarsa kemudian secara jitu Latin.
dengan perjuangan rakyat Peru dan berujung pada karakterisasi global
Amerika Latin. Ia kemudian memang dari Amerika Latin melalui konsep Sebagaimana dapat kita lihat di
mengabdikan hidupnya untuk menge- kolonialitas kekuasaan (coloniality of sini, kreativitas teoretis Aníbal Qui-
tahui mengapa proses-proses sosial power). jano dan posisinya dalam tradisi pe-
dan politik yang membentuk masya- mikiran sosial otonom di kawasan ini 28
rakat kita berlangsung seperti yang Tetapi Quijano juga memberikan telah menjadikannya seorang tokoh
sekarang terjadi, dan untuk menjajaki suatu sumbangan yang sangat acuan yang penting dalam sosiologi
mekanisme ke arah transformasinya. bermakna pada masalah identitas Peru dan benua yang lebih luas.
Amerika Latin: dari sumbangannya
Aspek pertama dari sumbangan- pada proses cholificación di awal
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Nicolás
nya bersifat epistemologi. Quijano tahun 1970-an di Peru, sampai Lynch <nicolaslynch54@gmail.com>
memberikan suatu penjelasan “dari ke pemulihannya terhadap tulisan-
Selatan” bagi proses-proses sosial di tulisan José Carlos Mariátegui—
wilayahnya. Dalam melakukannya, ia pemikir besar Marxis kritis di Amerika
menjauhkan diri dari dikotomi tradisi Latin tahun 1930-an—dan simpatinya
modernitas yang berasal dari sosio- yang khusus bagi perjuangan
logi fungsionalis dan memperjuang- masyarakat adat dan konsep buen
kan heterogenitas historis-struktural vivir yang kini dikembangkan oleh
sebagai narasi utama. Ia melihat berbagai gerakan etnik.
adanya seperangkat bentuk-bentuk
produksi yang hidup berdampingan Sumbangannya pada isu identitas
dalam masyarakat-masyarakat Ame- didasarkan pada konsep ras. Dalam

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


MENGENANG: ANÍBAL QUIJANO, 1928-2018

> Kebahagiaan
Pejuang
oleh Raquel Sosa Elízaga, Universitas Nasional Otonom Meksiko, Meksiko

P “Moto hidupnya adalah: Hidup


ahlawan dari seribu per-
tempuran, Aníbal Quijano,
tercengang ketika Universi-
tas Kosta Rika memberikan
padanya gelar Doktor honoris causa. Ia di dalamnya dan lawan”
bahkan lebih tercengang ketika hadirin
di suatu auditorium yang penuh sesak
berdiri untuk memberikannya penghor- Sejarah panjang perlawanannya me- untuk tidak lagi menjadi subjek keku-
matan padanya. Ia secara hangat ber- maksanya, ketika ia kembali ke negara asaan yang ada, baik dalam maupun
terima kasih kepada para pejabat dan asalnya Peru pada awal tahun 1990- luar negeri. Ini adalah panggilan untuk
akademisi yang telah “mendekatkan an, untuk melepaskan kedudukannya beralih ke pengetahuan, sebagai alat
diri mereka dengan hasil karyanya;” di Universitas San Marco setelah dik- dan senjata untuk mencari jalan ke
dan menekankan rasa terima kasihnya tator Fujimori memerintahkan militer transformasi nyata demi kemanfaatan
di kala ia menyampaikan pikirannya untuk mengambil alih kendali univer- rakyat di dunia yang telah dicemarkan,
sitas. Maka ia sekali lagi mencari per- dirugikan, dieksklusi, dan diabaikan. 29
bahwa pengakuan ini disebabkan oleh
suatu cara hidup “yang memberi mak- lindungan di Universitas Binghamton,
na terhadap apa yang dituliskan dan dan juga di Paris, dan di tempat-tempat Seperti para pendahulunya Aimé
dan dipikirkan seseorang.” Dengan ke- lain; dan baru pada awal dekade kedua Césaire, Frantz Fanon, dan khususnya
rendahan hati dan kesederhanaan yang abad tersebut Universitas Ricardo Pal- José Carlos Mariátegui, Aníbal Quijano
luar biasa ia menawarkan kepada pub- ma di Peru dengan murah hati mena- membawa makna historis yang asli
lik apa yang dianggapnya sebagai moto warkan padanya tempat yang baginya pada hasil karyanya, berdasarkan pada
hidupnya: “Hidup di dalamnya dan la- merupakan tahun-tahun terakhir per- semangat yang menunjukkan cara
wan.” Dan ia menambahkan: “Tidak juangannya. Selama hidupnya ia tan- melalui mana dunia telah mengalami
ada cara lain untuk hidup di suatu du- pa mengenal lelah mengorganisir dan transformasi sejak abad enam belas,
nia yang mempersatukan kekuasaan, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di kala rasisme dan perbudakan
eksploitasi, dan kekerasan.” yang bersifat akademik, politik, dan telah diubah menjadi kekuatan-
pendidikan, dan secara terus menerus kekuatan ekonomi yang menggerakkan
Saya bertemu Aníbal Quijano bertahun- menjangkau rakyat; selalu formatif dan pengembangan kapitalisme.
tahun yang lalu, jauh lebih lama daripada selalu memperlihatkan solidaritas yang Pemahaman dan penolakan atas siklus
yang dapat saya ingat, di negara saya tinggi. Ia menulis bab-bab yang brilian penindasan dan alienasi yang tidak
ketika ia tiba sebagai orang yang dengan berkolaborasi dengan banyak berhenti sampai saat ini, menjadi tema
diasingkan pada pertengahan tahun intelektual dan akademisi yang berpar- yang terus-menerus dalam hidupnya.
1970-an. Pemikiran anti-imperialis dan tisipasi dengannya dalam Forum Sosial Mengasingkan diri dari tren dan
perjuangannya; keyakinannya terkait Dunia, termasuk Immanuel Wallerstein perayaan-perayaan, tanpa merasa pedih
dengan kebutuhan untuk melandaskan and Pablo González Casanova, para sa- oleh periode isolasi atau ketidakjelasan,
pengetahuan sosial pada tuntutan dan habat karibnya. penderitaan pribadi atau persekusi
perjuangan rakyat Amerika, Asia, dan politik, itulah cara kegembiraan seorang
Afrika; empatinya dengan perjuangan Visinya tentang kolonialitas kekua- pejuang. Ia adalah seseorang yang
perempuan, kaum muda, masyarakat saan (coloniality of power), yang telah bahagia karena ia mengetahui bahwa
adat, imigran, orang-orang yang memperoleh pengakuan di seluruh ia memperjuangkan suatu tujuan
tergusur, dan pengungsi di seluruh garis lintang di planet ini, berakar dari yang lebih besar daripada dirinya. Dan
dunia, kesemuanya mengarahkan suatu perjuangan yang bersifat poli- ia menikmati kehidupan, keindahan,
dirinya untuk menempuh perjalanan tis maupun akademis. Kenyataannya, keluarganya dan teman-temanya,
yang tak terhitung jumlahnya dan saya berpendapat bahwa ini merupa- dengan seluruh kekuatan sejauh
menjadi dikenal dan diterima di kan suatu panggilan moral dan bahkan umurnya memungkinkannya. Mari kita
berbagai tempat yang jarang dikunjungi sebuah tuntutan untuk meningkatkan rayakan keteladanannya yang luar biasa,
para akademisi. pandangan dan harga diri seseorang, tekadnya, dan integritasnya!

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


MENGHADAPI KEMISKINAN

> Ciri-ciri kunci kemiskinan

Pasca-Apartheid
oleh Joshua Budlender, Universitas Massachusetts Amherst, AS

Frederik Willem De Klerk dan Nelson


Mandela di Forum Ekonomi Dunia di Davos
pada tahun 1992.
Hak Cipta: World Economic Forum.

30

S
udah jamak diterima sebagai kebenaran bahwa Agak berkurangnya angka kemiskinan untuk sebagian besar
meskipun mayoritas kaum kulit hitam Afrika Selatan terkait dengan masifnya ekspansi "hibah sosial" dari pemerin-
telah mencapai kemerdekaan politik dengan bera- tahan pasca-apartheid - berupa transfer bantuan tunai bulan-
khirnya apartheid pada tahun 1994, kemerdekaan an tanpa syarat yang menargetkan beberapa kategori kaum
ekonomi substantif tetap belum terwujud. Namun ungkapan miskin. Bagi 40% rumah tangga termiskin di Afrika Selatan,
yang diulang-ulang ini dinyatakan dalam paparan yang sangat kontribusi hibah sosial pemerintah saat ini umumnya lebih dari
umum, atau dalam konteks studi yang sangat khusus terkait setengah dari total pendapatan rumah tangga mereka.
fenomena yang sangat khas. Di sini saya mencoba memapar-
kan bukti dalam cakupan yang lebih luas, untuk menunjukkan Peningkatan utama lain terkait kondisi material di era
apa saja yang telah berubah dan apa yang tidak berubah ter- pasca-apartheid berkaitan dengan dengan beberapa aspek
kait dengan pertanyaan tentang luasnya kemiskinan material deprivasi material di luar pendapatan. Beberapa program
di Afrika Selatan. publik yang besar telah secara dramatis meningkatkan akses
pada pasokan saluran air, listrik dan pendidikan, sedangkan
> Tingkat kemiskinan di era pasca-apartheid angka malnutrisi dan angka kematian telah menurun secara
Afrika Selatan mencolok. Peningkatan-peningkatan di bidang ini mereflek-
sikan pembiaran dan deprivasi yang sangat luar biasa di era
Poin pertama dan paling mendasar yang harus disam- apartheid, tetapi telah terjadinya kemajuan substantif tidak
paikan adalah bahwa proporsi dari populasi di Afrika Selatan bisa dipungkiri, terutama di daerah pedesaan.
yang secara khusus dikategorikan sebagai “miskin pendapat-
an” nyaris tidak berubah di era pasca-apartheid. Angka-angka Meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan material
yang muncul ditentukan oleh garis kemiskinan yang dipakai, ini, kemiskinan akut tetap meluas di daerah pedalaman,
namun umumnya antara 50% dan 65% populasi dikatego- khususnya di tempat yang dulu dikenal sebagai homelands
rikan “miskin,” sehingga berdasarkan angka-angka agregat [kawasan hunian mandiri di luar kota khusus bagi warga kulit
ini, hanya terjadi peningkatan beberapa persen saja sejak ta- hitam] di era apartheid. Ketika indikator deprivasi dipakai
hun 1994. Tingkat kemiskinan ini secara tajam masih terba- untuk memetakan kemiskinan di Afrika Selatan, daerah
gi berdasarkan ras sesuai dengan klasifikasi sensus, dengan dengan deprivasi tertinggi sering kali secara sempurna cocok
komposisi 73% kaum kulit hitam Afrika, 48% ras campuran dengan batas-batas bekas homelands, yang menunjukkan
(Coloureds), 12% India/Asia, dan 2% kaum kulit putih masuk suatu jejak warisan selama lebih dari dua dekade lalu
di bawah garis kemiskinan masa kini.
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
MENGHADAPI KEMISKINAN

semenjak daerah-daerah tersebut secara resmi dimasukkan dasar di Afrika Selatan sedang berada dalam keadaan krisis
kembali ke dalam pangkuan Afrika Selatan. yang tidak teratasi, di mana, contohnya, 8 dari 10 orang sis-
wa kelas 4 tidak mampu memahami makna apa yang dibaca-
Namun kemiskinan tentu bukan hanya masalah perdesaan. nya. Namun, pendidikan tak sepenuhnya mampu menjelas-
Rumah tangga yang berada di area informal di daerah urban kan keseluruhan cerita.
juga punya sedikit peluang lebih baik untuk keluar dari kemis-
kinan jika dibandingkan dengan rumah tangga sejenis di pe- Salah satu persoalan yang harus dipahami adalah minim-
desaan, namun berhadapan dengan halangan struktural. Pe- nya kebutuhan tenaga kerja sektor swasta. Dengan berakhir-
rencanaan di era apartheid telah memaksa kaum pekerja kulit nya apartheid, dan runtuhnya kontrol arus masuk warga (in-
hitam untuk pindah ke daerah pinggiran kota yang jauh, jauh flux) di akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an, persediaan
dari tempat bekerja dan fasilitas-fasilitas yang berkembang de- pekerja meningkat secara dramatis, karena para warga kulit
ngan baik di jantung kota. Di era pasca-apartheid, pola ini se- hitam Afrika Selatan yang ruang geraknya semula terbatas
makin mengakar lewat perlindungan terhadap hak kepemilikan pada homelands kini dapat mencari penghidupan yang le-
pribadi dan kebijakan pemerintah, yang mengakibatkan pem- bih baik di kota-kota. Permintaan terhadap pekerja dalam
bangunan rumah bersubsidi di lahan murah di daerah ping- periode ini tidak dapat mengikuti pertumbuhan persediaaan
giran. Diperuncing oleh kurangnya layanan sistem transportasi pekerja, sehingga menyebabkan kesenjangan pengangguran
publik, para pekerja Afrika Selatan harus menempuh waktu struktural yang terus berlangsung hingga hari ini. Meskipun
perjalanan yang panjang dan harus membayar ongkos komuter para pelaku bisnis sering mengeluh bahwa peraturan yang su-
yang mahal; ini mengakibatkan sampai 40% dari gaji mereka lit menyebabkan penerimaan tenaga kerja menjadi berisiko,
dihabiskan untuk “pajak transportasi.” Yang utama, “kota-kota data administrasi menunjukkan bahwa sektor swasta Afrika
apartheid” nampaknya juga cenderung untuk membuat peng- Selatan ditandai oleh tingginya angka pekerja yang berhen-
huni kawasan pinggiran mengalami kesulitan mendapatkan ti bekerja. Pada saat yang sama, minimnya permintaan pe-
pekerjaan. kerja juga terkait dengan rendahnya investasi tetap di sektor
swasta. Praktik-praktik pada akhir apartheid berupa ekspansi
> Pekerjaan terlalu sedikit dan gaji terlalu bisnis dengan cara akuisisi daripada investasi produktif te-
rendah lah digantikan dengan model corporate unbundling [situasi di
mana perusahaan mempertahankan bisnis utamanya, tetapi
Secara umum, tidak berfungsinya pasar tenaga kerja ada- menjual aset, alur produksi, divisi, dan bagian di bawahnya],
lah persoalan yang mengganjal di jantung kemiskinan pasca- shareholder payouts [pembayaran pemegang saham oleh
-apartheid. Pengangguran jelas menarik perhatian media dan perusahaan], dan berpindahnya modal ke luar negeri, teta-
pembuat kebijakan, hal mana lazim mengingat tingginya ang- pi ketiadaan ketertarikan pada investasi domestik produktif
ka penggangguran. Berdasarkan definisi global yang“sempit” tetap sama.
31
terkait pengangguran, angka pengangguran berkisar antara
25% dan 30%. Sedangkan berdasarkan definisi “luas”—yang > Kerawanan dan dinamika kemiskinan
lebih masuk akal untuk konteks Afrika Selatan—angka peng-
angguran berkisar 40%. Sejak tahun 1994 Afrika Selatan telah mengikuti tren global
berupa alih daya (outsourcing) dan “labour broking” [praktik
Angka pengangguran massal dalam skala ini jelas tidak pengerahan tenaga kerja alih daya lepas melalui perantara]
bisa dianggap remeh. Hal ini, sayangnya, sering mengalihkan yang menyebabkan meningkatnya angka bentuk-bentuk kerja
perhatian orang dari sangat rendahnya gaji pekerja di Afrika yang rawan (precarious). Analisa dinamika kemiskinan di Afri-
Selatan. Dari sekian rumah tangga di Afrika Selatan yang me- ka Selatan menunjukkan bahwa 40% dari rumah tangga yang
miliki seorang pencari nafkah, setengah di antaranya berada tidak miskin bersifat “rentan”—mereka berhadapan dengan
di bawah garis kemiskinan berdasarkan angka kalkulasi garis risiko serius untuk jatuh miskin di masa depan—sedangkan
kemiskinan terbaru di Afrika Selatan (88% dari rumah tang- 80% dari rumah tangga miskin diklasfikasikan sebagai “mis-
ga yang tidak memiliki pencari nafkah juga berada di bawah kin kronis” karena tidak adanya prospek bagi mereka untuk
garis kemiskinan yang sama). Sementara gaji telah semakin keluar dari kemiskinan.
meningkat di puncak distribusi, sejak tahun 1994 angka me-
dian gaji jumlahnya tetap stagnan dalam arti yang sebenar- Ungkapan yang menyatakan bahwa kemerdekaan ekono-
nya. Bukti-bukti etnografi semakin menunjukkan bahwa para mi substantif tetap belum terwujud di Afrika Selatan menja-
pekerja Afrika Selatan sering kali berhenti bekerja karena di hal yang biasa karena memang sangat berasalan; realitas
gaji mereka masih terlalu rendah jika dibandingkan dengan membuktikan hal tersebut. Namun suatu poin yang perlu
kombinasi antara ongkos materi dan psikologis (seperti ong- mendapatkan perhatian lebih besar di Afrika Selatan adalah
kos transportasi dan pengalaman menerima perlakuan tidak sejauh mana penanganan hal ini membutuhkan restrukturisa-
hormat) yang terkait dengan pekerjaan mereka, meskipun itu si fundamental terhadap ekonomi apartheid yang masih ada
berarti mereka kemudian menjadi pengangguran. bersama kita. Tidak diragukan lagi bahwa ekspansi lanjutan
pemberian hibah sosial dan layanan dasar akan merupakan
Apa penyebab tingginya angka pengangguran dan gaji yang tindakan yang progresif. Namun, pasar tenaga kerja Afrika
rendah? Suatu penjelasan favorit yang muncul adalah jelek- Selatanlah yang merupakan jantung disfungsi ekonomi, dan
nya kualitas pendidikan. Berdasarkan teori ini, Afrika Selatan ruang inilah yang perlu menjadi sasaran intervensi jika keter-
sedang mengalami “ketidaksesuaian ketrampilan” (skill mis- gantungan pada jalur apartheid ingin diputus.
match), di mana para pemberi kerja semakin membutuhkan
pekerja berketrampilan tinggi tetapi sistem pendidikan dasar Seluruh korespondensi ditujukan kepada Joshua Budlender
<jbudlender@umass.edu>
terlalu disfungsional untuk dapat menghasilkan pekerja yang
dibutuhkan. Tentu benar bahwa meskipun angka penerimaan
sekolah meningkat secara dramatis, tetapi sistem pendidikan

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


MENGHADAPI KEMISKINAN

> Kesejahteraan
Pasca-Bailout:
Wajah Baru Kemiskinan di Yunani
oleh Vassilis Arapoglou, Universitas Crete, Yunani

32

Kemiskinan terlukis pada dinding rumah-rumah yang ditinggalkan,


sementara bagi banyak orang tidur di jalan menjadi realitas sehari-
hari. Sumber: Vassilis Arapoglou.

S
fetelah delapan tahun menjalani diterapkannya al, yang berkembang dengan beragam kecepatan di banyak
penghematan (austerity) yang sangat ketat, negara secara global, dan diadopsi oleh Komisi Eropa untuk
Pemerintah Yunani telah mengantisipasi era menyempurnakan deregulasi pasar tenaga kerja dan untuk
pasca-bailout [bailout: upaya penyelamatan mengurangi hak-hak sosial. Agenda pascakesejahteraan
lembaga keuangan yang bangkrut] dan mempromosikan mencakup penataan ulang hubungan-hubungan lokal negara,
“Strategi Pertumbuhan Masa Depan” (Growth Strategy for the pasar, dan masyarakat sipil dalam bingkai program-program
Future), sebuah rencana yang telah dinegosiasikan dengan jaringan pengaman sosial dan inklusi sosial. Desentralisasi
Eurogroup [kelompok menteri keuangan negara anggota tanggung jawab kebijakan sosial menghasilkan suatu arena
Uni Eropa yang menggunakan mata uang Euro], Komisi politik untuk persaingan strategi. Di satu sisi, suatu strategi
Eropa, dan IMF terkait upaya untuk memperketat bentuk neoliberal bertujuan untuk mentrasformasikan lembaga-lem-
pengawasan fiskal menyusul keluarnya Yunani dari program- baga dan relawan lokal dan klien mereka menjadi investor
program dukungan finansial. Rencana ini menggarisbawahi modal manusia (human capital) dan para konsumen layanan
kendali Yunani terhadap proses reformasi dan upaya untuk sosial. Di sisi lain, strategi progresif bertujuan untuk mela-
memprioritaskan “pertumbuhan yang adil dan inklusif.” wan proyek dari atas yang menempatkan kesejahteraan dan
masyarakat sipil dalam aturan-aturan pasar. Koalisi-koali-
Catatan singkat ini mengulas klaim-klaim rencana ini me- si advokasi bertujuan mengintegrasikan pengetahuan dan
ngenai suksesnya kebijakan tersebut dengan menempat- klaim-klaim insiatif akar rumput, yang memungkinkan mereka
kannya dalam suatu kerangka ruang-waktu yang lebih luas mengakses aset-aset lokal dan pembiayaan untuk mengem-
dan dengan mengkontraskannya dengan temuan-temuan bangkan aktivitas mereka dalam bidang-bidang baru seperti
penelitian terbaru saya tentang kemiskinan di kota-kota di kesehatan dan layanan sosial, perumahan, dan ekonomi digi-
Yunani. Percakapakan tentang “pasca-bailout” bisa dianggap tal, dan ekologi urban.
sebagai suatu upaya pembeda menuju “pascakesejahteraan”
(post-welfare), sebuah strategi desentralisasi dukungan sosi- Dua persetujuan bailout pertama di Yunani merupakan sua-

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
MENGHADAPI KEMISKINAN

tu upaya yang disengaja untuk memperkecil nilai tenaga kerja dan praktek-praktek lama dalam penanggulangan kemiskin-
dan aset-aset para pekerja. Penurunan kondisi hidup secara an. Iklim harapan telah menyebar ke upaya-upaya yang sedi-
drastis mulai tahun 2010 telah dihentikan selama dua tahun kit-banyak terorganisasi untuk memenuhi kebutuhan mereka
terakhir ini, tetapi situasi ini tidak bisa diperbaiki secara me- yang membutuhkan tetapi tidak masuk dalam kategori admi-
nyeluruh karena terkait cara kapitalisme Eropa kini diorgani- nistratif yang ada. Dukungan informal telah menjadi perisai
sir. Angka kemiskinan di tahun 2016, ketika dikalkulasikan terhadap semakin dalamnya proses peminggiran, dan inisia-
dengan standar kemiskinan tahun 2008, mendekati angka tif-inisiatif solidaritas lokal telah menyambut kedatanga para
50%. Ini sesungguhnya berarti bahwa setengah dari popu- pengungsi di kota-kota Yunani, berlawanan dengan kebijakan
lasi Yunani hidup dalam kemiskinan jika kita menggunakan Eropa yang mendua terkait kebijakan imigrasi.
standar hidup Yunani tahun 2008. Bahkan, jika kita tetap
menggunakan standar penghasilan saat ini, hampir setengah Namun “spontanitas” dan “kemauan baik” tidak cukup
dari populasi yang berusia kurang dari 25 tahun itu miskin, dalam melakukan perubahan, khususnya ketika insiatif akar
sangat merana (severely deprived), atau pengangguran. Kerja rumput dihadapkan dengan kecurigaan Uni Eropa atau ha-
paruh waktu untuk anak muda juga meluap: satu dari empat rus beroperasi dalam lingkungan yang sangat birokratis. Ber-
pekerja berusia di bawah 25 tahun bekerja paruh waktu, dan tentangan dengan pandangan umum yang luas, perlu wak-
satu dari lima tergolong pekerja miskin. Yunani telah keluar tu bertahun-tahun untuk mengumpulkan pengetahuan di
dari program perjanjian bailout yang menghasilkan pening- daerah-daerah yang menurut sejarahnya sejak dulu aktif, di
katan kesenjangan dan setengah dari populasi muda mereka mana sektor relawan, asosiasi profesional, penghuni liar, in-
berada dalam kondisi miskin dan kondisi hidup yang rawan siatif akar rumput bergerak bersama, dan di mana akses ke
(precarious). Kemiskinan yang baru ini telah berdampak pada jaringan advokasi internasional atau gerakan telah didirikan.
generasi yang lebih muda, imigran, dan para penduduk kota. Namun sebagian besar dari kapasitas ini belum terlalu dija-
jaki. Mental otoriter dan clientelist [jual-beli dukungan politik]
Temuan dari riset terbaru (seperti ditunjukkan dalam masih hidup di kalangan partai-partai yang berkuasa, karena
buku Contested Landscapes of Poverty and Homelesness mereka menggunakan organisasi-organisasi kolektif sebagai
in Southern Europe: Reflections from Athens yang saya perpanjangan tangan negara, merendahkan keahlian sosial
tulis bersama Kostas Gounis) menggambarkan bagaimana (social expertise), dan membungkam suara-suara mereka
berbagai langkah-langkah darurat telah mendominasi yang berbeda pendapat.
kebijakan-kebijakan antikemiskinan di tingkat lokal. Upaya
pengenalan skema “social solidarity income” [penghasilan “Strategi untuk pertumbuhan yang adil dan inklusif” mungkin
minimum bagi rumah tangga sangat miskin] mendapatkan dapat dilihat sebagai sebuah upaya Yunani untuk memperbaiki
posisi utama dalam penurunan pelayanan sosial, tetapi fragmentasi kebijakan dan untuk mencapai suatu kompromi 33
dukungan pendapatan ini tidak memadai dan terkait dengan dengan institusi-institusi Eropa tentang masa depan era
berbagai persyaratan ketat bagi para workfarist [penganggur pascakesejahteraan. Organisasi-organisasi masyarakat sipil
yang dipekerjakan sebagai ganti bantuan sosial]. Berhadapan telah mengkritik perumusan rencana tersebut dan negosiasi
dengan terkurasnya sumber daya, badan-badan lokal dan dengan Komisi karena ketiadaan transparansi. Rencana
para pelaku masyarakat sipil dipaksa untuk mendisain ulang tersebut tidak menetapkan sasaran yang kongkret mengenai
program inklusi sosial untuk menarik dana swasta. Perlu pengurangan kemiskinan dan memuji pentingnya dukungan
ditekankan bahwa program-program bailout tak hanya telah terarah (targeted assistance), tanpa melakukan penilaian
menghancurkan bentuk-bentuk dukungan yang sudah rapuh terhadap dampak sosial dari dukungan yang sekarang
dan tak memadai, tetapi juga telah membentuk suatu jalur bertingkat rendah. Hal serupa juga terjadi pada upaya prioritas
khas menuju privatisasi layanan publik dan dukungan bagi untuk “integrasi ekonomi dan sosial untuk pemuda” dan untuk
sumbangan amal. “ekonomi berorientasi sosial” yang tidak didukung dengan
ukuran-ukuran kongkret. Hal yang mengejutkan adalah bahwa
Hal yang paling mengecewakan adalah temuan bahwa isu tentang integrasi pengungsi dan kaum migran amat jarang
sering dibuat suatu penggolongan semu antara “orang mis- disebut. Rencana tersebut mengidentifikasi bidang-bidang
kin baru,” dengan siapa warga kelas menengah biasa dapat utama yang dinegosiasikan dengan Komisi, utamanya terkait
mengidentifikasikan diri mereka (sebab orang-orang tersebut bagaimana memulihkan perundingan kolektif dan upah
mewakili mereka yang bernasib sama dalam hal berisiko jatuh minimum, yang menjadi perhatian para aktivis buruh. Namun
miskin), dan para kaum terpinggirkan lainnya—para pecan- akan sangat sulit untuk membalikkan perundang-undangan
du obat-obatan, orang dengan gangguan kesehatan mental, antiperburuhan, dan pajak bagi yang berpendapatan rendah
migran ilegal, dan orang yang sedang berpindah (people on dan kaum muda yang berwirausaha, dan untuk menunda
the move). Dalam hal ini ketidakampuan kebijakan lokal un- pemotongan pensiun, yang sudah disepakati dengan
tuk menanggapi, bukan hanya berarti kegagalan untuk me- para pemberi pinjaman. Mengingat kondisi-kondisi yang
nanggapi kemiskinan material, tetapi juga sebuah ukuran sedemikian tidak menguntungkan seperti ini, perjuangan
mengenai penggolongan simbolik di antara para kaum miskin lokal untuk pemberdayaan politik dan ekonomi masyarakat
sebagai suatu cara untuk menghindari rasa bersalah dan rasa sipil merupakan satu-satunya dasar untuk optimisme.
takut.
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Vassilis Arapoglou <arapov@uoc.gr>
Bertentangan dengan itu, pluralisme dalam masyarakat sipil
telah membuat orang mampu mempertanyakan logika pasar

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


MENGHADAPI KEMISKINAN

> Mengapa Ada Lebih Banyak


Perempuan Miskin
di Amerika Latin?
oleh Juliana Martínez Franzoni, Universitas Kosta Rika, dan anggota Komite Penelitian
Kemiskinan, Kesejahteraan Sosial dan Kebijakan Sosial ISA (RC19)

W
alaupun terjadi pertumbuhan ekonomi, Belanja sosial menjadi proporsi besar dari total belanja publik,
kompetisi elektoral dan kebangkitan peme- meningkat dari 49% di tahun 2000 menjadi 58% di tahun
rintahan kiri, angka kemiskinan perempu- 2014. Dalam ukuran per kapita, jumlahnya meningkat dari
an di Amerika Latin meningkat dari 114 ke 687 USD di tahun 2000 menjadi 1619 USD di tahun 2014
127 di antara 100 laki-laki (Gambar 1). Apa yang salah pada sebagaimana dilaporkan oleh Komisi Ekonomi untuk Amerika
jutaan perempuan di seluruh wilayah ini? Latin dan Karibia (Economic Commission for Latin America
and the Carribean, ECLAC). Meskipun besarnya kenaikan di
Gambar 1. Angka kemiskinan laki-laki dibandingkan dengan
perempuan, usia 20-39 tahun antara negara-negara bervariasi, trend ini muncul di seluruh
wilayah dan bisa dilihat baik dalam program baru maupun
program yang direformasi.

Sebagian besar pengeluaran sosial mengutamakan pening-


katan akses perempuan terhadap sumber daya pemerintah
melalui transfer dana dan layanan. Sebagian besar interven-
si pemerintah di seluruh Amerika Latin membidik para ibu
dan perempuan. Perkembangan kebijakan telah meningkat- 34
kan proporsi perempuan yang memiliki penghasilan sendiri
melalui program Transfer Tunai Bersyarat (Conditional Cash
Transfers, CCT) dan memperluas jangkauan pensiun. Inter-
vensi-intervensi ini meningkatkan akses perempuan terhadap
jaminan hari tua atas nama mereka sendiri, dibandingkan
Sumber: Elaborasi sendiri berdasar data ECLAC, CEPALSTAT, 2018. dengan jaminan yang diperoleh sebagai anggota keluarga su-
ami (dependent). Di samping itu, lama dan jangkauan cuti
hamil dan melahirkan meningkat dan lambat laun mengawali
> Konteks suatu reorganisasi perawatan di luar keluarga dan pekerjaan
keibuan perempuan yang tak berbayar. Dengan keterlibatan
Amerika Latin sedang bangkit dari suatu ”left turn” (tikungan yang lebih besar di pasar tenaga kerja, kehidupan perempuan
ke kiri) atau “Pink Tide” (Gelombang Pasang Merah Muda) ditransformasikan.
yang dimulai pada tahun 1998 dan berlangsung hingga per-
tengahan 2010-an. Kompetisi elektoral membawa pengaruh > Pasar tenaga kerja dan inkorporasi negara
lebih luas terhadap platform progresif dan menggarisbawahi (state incorporation)
tuntutan bagi kebijakan tenaga kerja dan sosial yang progre-
sif. Sepanjang tahun 2000-an, agregat partisipasi tenaga kerja
perempuan melambat karena tingginya jumlah perempuan
Pergeseran ke kiri merupakan capaian politik dari keke- dengan pendidikan tinggi (tertiary education): perempuan
cewaan warga negara terhadap janji-janji yang tidak ditepati berpendidikan tinggi berusia 24 sampai 59 tahun mengalami
dari pemerintahan konservatif sebelumnya. Kekecewaan ini partisipasi tenaga kerja sebesar hampir 90%. Peningkatan
bertepatan dengan suatu ledakan ekonomi. Meskipun bera- partisipasi angkatan kerja perempuan menuntut pengga-
gam, partai-partai sayap kiri dan para pemimpin mereka terus bungan perempuan yang berpendidikan lebih rendah. Namun
menyuarakan tuntutan terhadap perubahan, terutama terkait para perempuan-perempuan dari kalangan ini menghadapi
kondisi hidup. Di tahun 2000, luaran sosial dan kebijakan hambatan struktural ketika masuk dalam pasar kerja. Seca-
publik mengalami kemajuan di seluruh wilayah. ra umum, pola perubahan secara menyeluruh tidak berlaku
untuk seluruh perempuan, tetapi kesenjangan pendapatan di
> Tindakan negara antara kaum perempuan juga menjadi tersegmentasi.

Kebijakan ekonomi yang diimplementasikan selama Pink Dengan alasan-alasan yang berbeda, meleburnya perem-
Tide memerlukan reformasi kebijakan pasar tenaga kerja yang puan dalam pasar tenaga kerja mencapai suatu titik stagnan
menaikkan upah minimum riil dan meningkatkan formalisasi. baik di kalangan perempuan dengan pendapatan rendah ma-

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
MENGHADAPI KEMISKINAN

upun pendapatan tinggi pada awal tahun 2000-an. Di kalang- kan bahwa setidaknya 60% kebutuhan konsumsi anak-anak
an mereka yang paling mengalami stagnasi, angka partisipasi dan pemuda Amerika Latin berasal dari transfer pribadi. Pe-
mencapai puncaknya disebabkan oleh adanya pembagian meliharaan ekonomi dan perawatan anak-anak terhubung
kerja berdasarkan jenis kelamin, tingkat kesuburan reproduk- dengan kehidupan para ibu mereka, yang biasanya menjadi
si yang lebih dini dan lebih tinggi, serta sumber daya terbatas wali anak-anak mereka. Perempuan memberi makan, meng-
untuk bisa membeli jasa layanan di pasar swasta. Pembagian asuh, membawa anak-anak mereka untuk cek kesehatan,
kerja berdasarkan jenis kelamin yang tidak berubah berarti serta melakukan sederet tugas-tugas lain yang terkait dengan
bahwa para perempuan berpendidikan tinggi telah mencapai pengasuhan anak. Pemenuhan kebutuhan, nilai, dan kon-
angka partisipasi tenaga kerja yang sama dengan laki-laki, sumsi yang tidak terlihat ini berlangsung di dalam keluarga
dengan cara merendahkan dan menunda kesuburan dan dan diatasi oleh perempuan yang melakukan perawatan dan
membeli jasa layanan dari pasar swasta. pekerjaan domestik tanpa dibayar. Survei-survei regional me-
ngenai penggunaan waktu melaporkan hal ini, terlepas dari
> Pengaturan keluarga yang berubah pendapatan, umur, dan pengaturan keluarga.

Keluarga Amerika Latin juga mengalami transformasi men- Perempuan mengalami perubahan dalam partisipasi pasar
dalam seiring dengan revolusi demografis yang kedua. Relasi tenaga kerja, namun laki-laki hanya mengalami sedikit per-
perkawinan yang bervariasi berarti opsi lebih luas untuk ma- ubahan dalam partisipasi domestik. Perempuan tetap mela-
suk ke dalam dan keluar dari keluarga serta distribusi hak dan kukan pekerjaan perawatan dan pekerjaan domestik tanpa
kewajiban yang lebih baik. Meskipun jumlah keluarga lebih dibayar dua atau tiga kali lebih besar daripada laki-laki. Lagi
sedikit, ini pun tidak stabil dan rentan terhadap keretakan. pula, di kala keluarga retak, lebih sedikit anak-anak yang ting-
gal bersama ayahnya. Pembagian kerja domestik yang terjadi
Di seluruh wilayah, keluarga inti tergerus karena pengaturan terus menerus dan timpang seperti itu memiliki konsekuensi
keluarga menurun dan keluarga tunggal, kohabitasi, pasang- negatif pada akses perempuan terhadap sumber daya. Be-
an pernikahan sejenis, dan bentuk keluarga lain meningkat. ban domestik membatasi partisipasi perempuan dalam pa-
Meningkatnya angka perceraian adalah salah satu indikasi sar tenaga kerja (misalnya jam kerja berbayar) dan melesta-
dari transformasi ini. Gambar 2 menunjukkan menurunnya rikan segregasi pekerjaan demi mengakomodasi kebutuhan
proporsi orang tua ganda dengan laki-laki sebagai kepala keluarga. Perbedaan pendapatan membatasi kemampuan
keluarga disandingkan dengan peningkatan proporsi keluar- perempuan untuk mengubah sebagian pekerjaan tak berba-
ga dengan kepala keluarga perempuan. Unit keluarga pada yar menjadi pekerjaan berbayar perempuan yang dikerjakan
dasarnya dapat kooperatif ataupun terlibat konflik. Transfor- di rumah—suatu ciri inti dari rezim perawatan Amerika Latin
masi keluarga yang sedang berjalan memberi tantangan bagi yang timpang.
aspek kooperatif dari keluarga yang terdiri dari orang-orang
35
dewasa yang merawat dan melindungi satu sama lain dan ke- > Implikasi
turunan mereka dari risiko sosial, terutama konflik lama dan
konflik baru. Salah satu konsekuensi transformasi ini adalah Pengaturan keluarga yang berubah, lebih banyak ayah yang
meningkatnya jumlah anak yang tidak lagi tinggal satu atap lepas tangan untuk hal-hal di luar relasi perkawinan, dan
dengan ayah mereka. minimnya keterlibatan langsung negara dalam kesejahtera-
an materiil anak, secara bersama-sama menciptakan suatu
Gambar 2. Amerika Latin: Evolusi rumah tangga yang dikepalai
laki-laki dan perempuan, 1997-2014
kebutuhan untuk perubahan adaptif pada hukum dan kebi-
jakan negara. Negara-negara menghadapi tantangan dalam
mengembangkan kebijakan-kebijakan yang mampu meres-
pon kebutuhan keluarga bercerai yang jumlahnya meningkat,
rumah tangga dengan orang tua tunggal (sebagian besar
ibu), keluarga dengan pencari nafkah ganda, mitra sejenis,
dan lebih banyak anak dan perempuan yang rentan terhadap
kemiskinan. Di samping itu, pengakuan hukum dan hak-hak
yang setara bagi pengaturan keluarga yang sangat beragam
ini membutuhkan intervensi negara yang mampu menegak-
kan kerjasama antar berbagai bentuk pengaturan keluarga
dan intervensi negara yang melebihi transfer tunai untuk me-
dikepalai laki-laki dikepalai perempuan
nanggulangi kemiskinan. Kesemua ini merupakan suatu tan-
tangan baru bagi semua aktor politik, termasuk partai-partai
Sumber: Berdasarkan data ECLAC. sayap kiri.

Transformasi keluarga membawa implikasi signifikan bagi


semua pihak yang terlibat. Data catatan nasional menunjuk- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Juliana Martínez Franzoni
<juliana.martinez@ucr.ac.cr>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


MENGHADAPI KEMISKINAN

> “Ekonomi
Belas Kasih”
Dalam Bayang-Bayang Negara
Kesejahteraan
oleh Fabian Kessl, Universitas Duisburg-Essen, Jerman

P
ada bulan Desember 2017 dewan direktur
bank pangan lokal (Tafel) di Essen (Jerman)
memutuskan untuk membatasi akses bagi
para pengguna berlatarbelakang migran.
Merujuk pada dugaan perbuatan buruk seorang pemu-
da migran, bank pangan tersebut mencabut akses bagi 36
warga yang tidak punya paspor Jerman. Keputusan untuk
membatasi akses ke bank pangan atas dasar garis etnis
tersebut telah ramai dibicarakan secara internasional dan
dikritik secara keras karena rasisme yang terkandung di
dalamnya. Kasus Essen tersebut menunjuk pada satu per-
ubahan dalam persoalan sosial. Bukannya memperhati-
kan kesenjangan dan hubungan antara “atas dan bawah”
di kota seperti Essen, yang sangat terpecah antara yang
kaya dan yang miskin, suatu pembedaan baru malah di-
perkenalkan, yaitu antara “orang dalam dan orang luar.”
Perbandingan yang dibuat sekarang adalah antara “pen-
siunan Jerman yang membutuhkan dan rentan” dengan
Di Jerman saja, jutaan orang merupakan pengguna dapur sup, “laki-laki muda bukan Jerman yang asertif.” Bahkan dalam
toko pakaian sumbangan, tempat pembagian makanan, dan bank konteks suatu masyarakat demokratis, perubahan seperti
makanan lainnya. itu perlu dibicarakan secara publik dan ilmiah. Yang tetap
Creative Commons.
dianggap lumrah dalam agenda baru ini, justru, kebera-
daan bank-bank pangan lokal di kota-kota besar Eropa.
Hebatnya, debat ini hanya sebentar saja menyentuh per-
soalan mengapa di abad ke-21 ini orang masih menggu-
nakan bank pangan di suatu negara seperti Jerman—atau
di negara-negara Eropa lain dan di negara-negara Amerika
Utara—setiap hari.

Di Jerman, angka resmi mengenai bantuan pangan


hanya ada berdasarkan data yang disediakan oleh
asosiasi-asosiasi nasional seperti Asosiasi Bank Pangan
Jerman (Tafel Deutschland e.V.). Asosiasi ini melaporkan
bahwa ada 934 bank pangan lokal pada tahun 2016,
dengan hanya menghitung anggota asosiasi. Bila kita
memasukkan organisasi-organisasi lain yang bertugas
membagikan bahan pokok kepada “yang membutuhkan,”

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
MENGHADAPI KEMISKINAN

kita akan menjumpai sistem tanggap kemiskinan yang jauh memberi manfaat ekonomi bagi mereka yang menyum-
lebih luas di seluruh Eropa—bahkan di luarnya. Di Jerman bangkan barang-barang primer tersebut karena mereka
saja, jutaan orang tercatat sebagai penerima bantuan menerima keuntungan yang sebanding dengan sumbang-
dari dapur umum, toko baju bekas, pusat pembagian an yang mereka berikan. Penyumbang makanan murah
makanan, dan bank-bank pangan yang lain. Riset kami masih bisa mengambil untung dari barang-barang yang
sendiri menunjukkan bahwa ada sekitar 5.000-6.000 mereka sumbangkan karena (a) bisa mengurangi ongkos
organisasi di hanya lima dari 16 Bundesländer (negara pembuangan dan mungkin juga pajak; dan (b) perusahaan
bagian Jerman). Sebuah sistem baru untuk mengatasi yang menjadi penyumbang atau sponsor resmi bisa me-
kemiskinan telah berdiri sejak 1980an (atau lebih awal moles citra publiknya sebagai perusahaan yang melaksa-
seperti di AS). Sistem itu bisa disebut sebagai suatu nakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“ekonomi belas kasih yang baru” (new charity economy).
Karena itu “ekonomi belas kasih baru” ini menggambarkan
Istilah “ekonomi belas kasih” menggambarkan suatu sis- kehadiran negara kesejahteraan bayangan yang masif
tem distribusi di mana bahan kebutuhan pokok dibagikan dan makin besar. Berbeda dari anggapan orang, bank
secara gratis atau dijual murah kepada “orang miskin” pangan, dapur umum, toko pakaian bekas bersumber
atau “orang yang membutuhkan” melalui para relawan amal dan sejenisnya bukanlah satu-satunya inisiatif
atau tenaga yang dibayar murah. Sistem ini mengandal- berbasis sukarela dalam masyarakat sipil. Riset kami
kan persediaan bahan konsumsi sehari-hari yang berasal memperlihatkan bahwa di Jerman 90% dari organisasi-
dari satu dari tiga sumber ini: kelebihan produksi industri; organisasi yang masuk dalam “ekonomi belas kasih
barang yang tidak bisa dijual lagi karena alasan ketentuan baru” menyediakan bantuan materi dan berbagai jenis
standarisasi dan alasan pemasaran; dan barang-barang layanan sosial. Maka, ada hubungan yang kuat dengan
yang tidak lagi diperlukan oleh rumah tangga. negara kesejahteraan formal, yang juga kelihatan dari
pembiayaan ekonomi belas kasih: biasanya dijumpai
“Ekonomi belas kasih yang baru” menyasar kelom- gabungan antara sumbangan, dana sponsor, dana
pok orang yang tidak punya sarana atau sumber daya masyarakat, iuran anggota, pendapatan dari penjualan,
untuk berpartisipasi dalam sistem distribusi barang ka- dan/atau biaya layanan. Selain itu, penyedia bantuan yang
pitalis. Akan tetapi, ekonomi jenis baru ini terutama ha- berbasis sumbangan seringkali menerapkan syarat-syarat
nya menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok untuk bagi calon penerima (means-testing), dengan memakai
hidup sehari-hari. Dengan demikian sistem ini mengu- aturan-aturan negara kesejahteraan yang resmi. Dengan
bah bentuk jaring pengaman sosial yang dulunya adalah kata lain, yang menghubungkan “ekonomi belas kasih
tanggungjawab negara kesejahteraan dan lembaga-lem- baru” dengan sistem layanan dalam negara kesejahteraan 37
baganya (sebagaimana kita kenal di Eropa atau Amerika adalah sistem evaluasi (assessment) situasi individu
Utara di pertengahan abad ke dua puluh). Dalam sistem yang dibuat oleh administrasi negara. Ini kelihatan dalam
jaminan sosial negara kesejahteraan, kekurangan da- kerjasama tak langsung antara otoritas sosial pemberi
lam penyediaan kebutuhan pokok karena faktor hukum tunjangan dan layanan-layanan yang diselenggarakan
ditambal terutama dengan bantuan tunai dan ditambah oleh “ekonomi belas kasih baru.” Misalnya, staf pada
dengan layanan publik. Namun “ekonomi belas kasih pusat informasi lowongan kerja dan agen-agen rekrutmen
baru” menempatkan tunjangan non-tunai, asuransi so- akan mengarahkan orang-orang yang mendaftar untuk
sial wajib, rantai pasokan barang, atau struktur kesejah- mendapatkan tunjangan negara ke layanan-layanan
teraan sebagai subsidi bagi mereka yang membutuhkan. yang tersedia seperti pusat-pusat pembagian makanan.
Kadang-kadang, sistem ini bahkan menggantikan jaring Karena itu terbentuklah relasi subsidiaritas baru—dalam
pengaman sosial itu. Dalam hal ini, para pengguna jaring mana unit yang lebih kecil diharapkan memberi bantuan
pengaman sosial dirujuk ke layanan bantuan kehidupan sebelum unit lain yang lebih besar melakukannya. Pegawai
yang baru ini, yang dibiayai oleh sumbangan. Keterse- administrasi negara memahami layanan-layanan “ekonomi
diaannya tidak berdasarkan hak, melainkan atas dasar belas kasih baru” sebagai tambahan atau malah pengganti
kemurahan hati (secara implisit mensyaratkan kesetia- bagi tunjangan-tunjangan negara kesejahteraan meskipun
an). “Ekonomi belas kasih yang baru” mengubah peng- tak ada dasarnya dalam perundang-undangan sosial.
entasan kemiskinan menjadi tanggap kemiskinan dengan
mengubah cara penyaluran bantuan: donatur dan rela- “Ekonomi belas kasih baru” bisa menjadi contoh utama
wan bertindak atas dasar belas kasih dan bukan atas da- dari pembagian kerja baru antara tiga sektor dalam
sar “solidaritas dengan orang asing” (Hauke Bunkhorst). masyarakat sipil, ekonomi dan negara di mana batas-batas
Yang menandai “ekonomi belas kasih baru” adalah ben- dan logika tindakan mereka masing-masing kabur. Karena
tuk kepedulian sementara terhadap kemalangan sesa- itu, saat ini kita sedang mengarah pada suatu perubahan
ma, dan bukan suatu hak resmi untuk membantu. mendasar dalam hal layanan bantuan tradisional bagi
orang-orang yang membutuhkan.
Tetapi ini juga bukan sistem tanggap kemiskinan ber-
basis kesetiaan dan belas kasih seperti yang kita kenal
dari masa-masa awal industrialisme. “Ekonomi belas ka- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Fabian Kessl
<fabian.kessl@uni-due.de>
sih baru” harus dimengerti sebagai sistem ekonomi se-
kunder juga. Terkait erat dengan pasar primer, ekonomi
belas kasih membantu proses transfer barang-barang sisa
dari ekonomi primer ke sistem sekunder. Transfer ini juga

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


- MENGHADAPI KEMISKINAN

> Wacana
Ketahanan Pangan:
Tantangan untuk Abad 21
oleh Mustafa Koç, Universitas Ryerson, Kanada, dan anggota Komite Penelitian
Sosiologi Migrasi (RC31) dan Pertanian dan Pangan (RC40) ISA

persaingan imajinasi mengenai bagaimana akses ke ma-


kanan harus dikelola dalam ekonomi pasar serta perubah-
an dalam cara-cara khusus sistem makanan diatur, yaitu
kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik yang mendefinisi-
kan penyediaan makanan di paruh kedua abad keduapu-
luh.

Sejak tahun 1980-an, konseptualisasi ketahanan pangan


telah mengalami revisi dalam lingkungan liberalisasi pasar,
intensifikasi hubungan ekonomi global, dan restrukturisasi
ekonomi dan negara. Kebijakan neoliberal yang diadopsi
sebagai solusi untuk krisis keuangan tahun 1970-an me-
nyebabkan pemotongan pengeluaran program sosial dan
perubahan dalam kondisi kerja, menyusutnya peran nega- 38
ra dalam ekonomi, deregulasi, privatisasi, dan liberalisa-
si perdagangan. Perubahan-perubahan ini menyebabkan
penurunan pekerjaan di sektor manufaktur yang memiliki
serikat pekerja, dan pekerjaan rawan dan dan paruh waktu
yang sebagian besar di sektor informal dan layanan. Penu-
runan program-program sosial membuat situasi membu-
ruk, yang mengakibatkan tingkat kemiskinan dan kerawan-

K
an pangan yang lebih tinggi.
etahanan pangan muncul sebagai wacana
Wacana ketahanan pangan neoliberal mencakup suatu
selama krisis keuangan global pada perte-
pergeseran dari bahasa berbasis hak di era sebelumnya ke
ngahan tahun 1970-an sebagai prioritas in-
orientasi pasar yang mengidentifikasi makanan sebagai su-
ternasional untuk mengatasi ketersediaan
atu komoditas, dan kerawanan pangan sebagai kegagalan
dan aksesibilitas pangan bagi semua. Salah satu definisi
pribadi daripada kegagalan sistem pertanian pangan. Sebu-
ketahanan pangan yang paling dikenal adalah dari Orga-
ah dokumen Bank Dunia tahun 1993 dengan jelas mencer-
nisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa
minkan pergeseran ini: “Namun, dalam praktiknya, makan-
(FAO) pada Konferensi Tingkat Tinggi Pangan Dunia tahun
an adalah suatu komoditas.” Karena fungsi sosial negara
1996. Berdasarkan definisi tersebut, ketahanan pangan
kesejahteraan menyusut dan program sosial nasional dia-
“ada ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fi-
lihkan ke pemerintah provinsi dan lokal, bantuan sosial dan
sik, sosial, dan ekonomi terhadap makanan yang cukup,
fungsi perawatan semakin diserahkan kepada organisasi
aman, dan bergizi yang memenuhi kebutuhan makanan
masyarakat sipil dan keluarga. Organisasi filantropis, se-
dan preferensi makanan mereka untuk kehidupan yang
perti bank makanan, mulai mengisi celah yang tersisa dari
aktif dan sehat.”
program-program sosial yang diselengarakan pemerintah.
Bank makanan, yang untuk pertama kali muncul di Amerika
Meskipun memiliki pengakuan yang luas dari organi-
Serikat pada tahun 1967, tidak memiliki transparansi dan
sasi-organisasi internasional seperti FAO, konsep keta-
akuntabilitas, tidak seperti lembaga kesejahteraan sosial,
hanan pangan telah menjadi konsep yang membingung-
namun mulai menyebar ke seluruh dunia sebagai meka-
kan dengan beragam definisi dan prioritas yang berbeda
nisme penting jaminan sosial untuk menyediakan “surplus
yang terus berubah selama bertahun-tahun. Kebingungan
makanan” ke “surplus populasi.”
konseptual dari wacana ketahanan pangan mencerminkan
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
MENGHADAPI KEMISKINAN

Dalam ekonomi pasar, produk yang telah diproduksi un- baru-baru ini. Sementara para pengungsi menderita kera-
tuk konsumsi manusia tetapi tidak dapat dijual di pasar wanan pangan jangka panjang dan kronis dan kekurangan
sebelum tanggal terbaik mereka menjadi surplus. Redis- gizi, mereka juga menjadi sumber kerawanan pangan dan
tribusi surplus pangan telah dipromosikan sebagai solusi ketidakstabilan politik di negara-negara tuan rumah.
untuk menangani limbah makanan dan kemiskinan pa-
ngan. Perhatian yang tampaknya mulia ini, bagaimana- > Ancaman terhadap ketahanan pangan di
pun, cenderung mengabaikan peran pemerintah di dalam masa depan
pemotongan bantuan sosial dan peran tuntutan pemasar-
an dari perusahaan-perusahaan pertanian pangan dalam Pada tahun 2050, populasi dunia diperkirakan men-
meningkatnya kerawanan pangan. Meskipun benar bahwa capai 9 miliar. Ketika ekonomi berkembang mengadopsi
hingga 40% dari makanan yang diproduksi untuk konsum- pola konsumsi negara-negara kaya yang boros dan konflik
si manusia hilang atau terbuang antara ladang dan piring bersenjata di seluruh dunia menciptakan gelombang baru
dan pengurangan limbah ini dapat memungkinkan kita un- pengungsi, tingkat kerawanan pangan bisa bertambah
tuk memberi makan kepada semua yang rawan pangan parah. Sejauh ini, kita mengandalkan mencari cara-cara
di dunia, penyebab kerawanan pangan bukan karena ke- untuk meningkatkan kapasitas produktif kita dan mening-
kurangan makanan, tetapi karena ketidaksetaraan akses. katkan akses ke makanan untuk segmen populasi yang
Saat ini, sebagian besar biji-bijian dan minyak nabati dunia rentan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas pro-
digunakan sebagai pakan ternak, bahan bakar hayati, dan duktif melalui metode pertanian industri menyebabkan
produk industri seperti sirup jagung fruktosa tinggi, alih-alih meningkatnya konsentrasi kepemilikan ke tangan petani-
sebagai makanan. Pengurangan makanan yang terbuang -petani yang lebih efisien dan mendorong jutaan petani
itu dengan demikian membutuhkan peninjauan ulang se- dan petani kecil ke kota-kota. Meningkatnya penggunaan
cara kritis tentang bagaimana tuntutan keuntungan dari agrokimia juga menciptakan masalah lingkungan utama,
sistem pertanian pangan dan subsidi di sektor-sektor ter- seperti degradasi tanah, polusi udara dan air, dan hilang-
tentu secara simultan menciptakan surplus yang sangat nya keanekaragaman hayati. Pertanian menyumbang se-
besar dari makanan dan kelaparan. kitar 13% dari emisi gas rumah kaca. Meningkatnya dam-
pak perubahan iklim menciptakan ancaman lain terhadap
> Kemajuan tidak bersifat universal kapasitas produksi di seluruh dunia. Sementara menca-
ri kebijakan baru untuk meningkatkan ketersediaan dan
Pada Konperensi Tingkat Tinggi Pangan Dunia pada aksesibilitas makanan dan pengurangan kehilangan dan 39
tahun 1996, sebuah komitmen dibuat untuk mengurangi pemborosan, kita mungkin juga perlu mempertanyakan
jumlah orang yang kekurangan gizi hingga setengahnya pola makan, pola konsumsi, dan pengaturan sistem agri-
pada tahun 2015. Pada saat itu, perkiraan jumlah keti- bisnis pangan kita yang telah berlangsung sepanjang abad
dakamanan pangan adalah 799 juta. Pada tahun 2009, yang lalu.
perkiraan jumlah kerawanan pangan mencapai 1,023 Gerakan kedaulatan pangan yang muncul telah menghu-
miliar. FAO menanggapi hal ini dengan mengubah meto- bungkan petani, pekerja, dan konsumen makanan dalam
dologi mereka pada tahun 2012. Bahkan dengan meto- upaya untuk bekerja menuju sistem pangan alternatif. Se-
dologi baru ini, jumlah orang yang kurang gizi hanya da- mentara kedaulatan pangan berbagi beberapa wawasan
pat dikurangi menjadi 815 juta pada tahun 2015. Selain dengan wacana sebelumnya tentang keamanan pangan,
itu, di Afrika dan Timur Tengah, jumlah orang yang kurang dengan penekanannya pada peran negara-negara dalam
gizi menunjukkan peningkatan karena perang dan konflik mendefinisikan kondisi penyediaan makanan dalam batas-
bersenjata. Dalam beberapa dekade terakhir, konflik ber- -batas nasional /lokal, hal itu juga mencakup pengertian
senjata di berbagai belahan dunia telah mengubah juta- baru mengenai perlawanan terhadap globalisasi. Berbeda
an orang menjadi surplus populasi yang rawan pangan. dengan interpretasi neoliberal tentang ketahanan pangan,
Menurut perkiraan FAO 2017, sekitar 60% dari 815 juta wacana kedaulatan pangan mengakui pangan sebagai hak
orang yang tidak aman makanan dan kurang gizi kronis asasi manusia; menggarisbawahi pentingnya kepemilikan
di dunia hidup di negara-negara yang terkena dampak dan kontrol atas tanah, air, dan sumberdaya genetik oleh
konflik. Sekitar 75% anak-anak menderita pertumbuhan masyarakat lokal/adat; menekankan keberlanjutan dan
terhambat (stunting) akibat kekurangan gizi hidup di ne- ketahanan, bukan efisiensi dalam proses produksi; dan
gara-negara yang dilanda perang. Kerusakan ekonomi do- menolak penggunaan makanan sebagai senjata. Seperti
mestik, infrastruktur, dan lembaga-lembaga utama negara ketahanan pangan, wacana kedaulatan pangan juga dina-
akibat perang juga telah menyebabkan jutaan orang men- mis dan cair, dibentuk oleh perubahan sejarah politik dan
jadi pengungsi, sementara upaya untuk menahan perge- ekonomi. Akan menarik untuk melihat peran yang dima-
rakan populasi di wilayah masing-masing telah mengubah inkan kedaulatan pangan dalam merekonstruksi persepsi
negara-negara tetangga menjadi kamp pengungsi. Enam publik tentang prioritas sistem pangan dan mendefinisikan
juta pengungsi Afghanistan di Pakistan dan Iran, dan 5,6 kembali ketahanan pangan.
juta warga Suriah di Turki, Yordania, Lebanon, Irak, dan
Mesir hanya dua dari contoh pergerakan massa regional
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Mustafa Koç <mkoc@ryerson.ca>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


PERSPEKTIF TEORETIS

> Modernitas
Global
oleh Sujata Patel, Institut Kajian Lanjutan India, India dan anggota Komite Penelitian ISA
tentang Sejarah Sosiologi (RC08), Perkembangan Perkotaan dan Regional (RC21), Sosiologi
Konseptual dan Terminologis (RC35), Sosiologi Sejarah (RC56), serta anggota dewan RC08

S
ejak akhir 1990-an, istilah “modernitas global” terkait dengan teori-teori modernitas yang substantif,
(global modernity) kian meluas penggunaannya dan karenanya membuka ruang untuk memperdebatkan
dalam tulisan-tulisan yang mendiskusikan wa- pilar-pilar dari disiplin sosiologi. Dalam tulisan ringkas ini,
tak dan substansi dari teori-teori tentang dunia saya menunjukkan tiga perangkat perspektif yang muncul
yang mengalami globalisasi. Istilah ini sendiri memadukan sejak akhir 1980-an serta awal 1990-an. Perspektif-
dua konsep, globalisasi dan modernitas, serta merumus- perspektif ini adalah teori-teori modernitas jamak (multiple
kan ulang masing-masing teori bersangkutan seiring de- modernities), teori lokal dan Selatan, serta sudut pandang
ngan saling bertautnya kedua konsep tersebut. dekolonialisme (decolonialism).

Teori-teori tentang modernitas global awalnya muncul > Modernitas jamak


dari pemikiran sosiologi arus utama yang mempertanyakan 40
relevansi teori-teori klasik dalam menilai perubahan kon- Teori modernitas jamak memiliki banyak ragam dan
temporer di belahan Utara Global. Pertanyaan ini berujung melibatkan banyak penulis. Istilah ini dicetuskan oleh
pada perumusan pertanyaan-pertanyaan lainnya, yang sa- Shmuel Eisenstadt, yang melalui banyak cara telah menjadi
lah satunya adalah apakah teori-teori modernisasi tahun penggagas dari posisi ini serta yang mempertautkan
1950-an dan 1960-an yang merujuk pada posisi sosiologi modernitas dengan kajian peradaban; kendati demikian,
klasik dan bersandar pada pengalaman Eropa dapat tetap perspektif ini juga melibatkan para pemikir yang tak ingin
berguna untuk memahami modernitas yang bergulir di se- menandai modernitas sebagai keberadaban. Apa yang
antero dunia. Dalam waktu singkat disadari bahwa model menghubungkan para pengkaji dari perspektif ini antara
modernisasi sesungguhnya menjadikan pengalaman Ero- lain adalah asumsi-asumsi sebagai berikut: a) terdapat
pa homogen dan hegemonik dengan berargumen bahwa bukan hanya satu melainkan banyak modernitas; dengan
organisasi institusional serta ciri kebudayaan yang mewa- kata lain: modernitas tidaklah tunggal melainkan majemuk;
kili proses modernisasi di Eropa akan berulang di berbagai b) meskipun ekspresi institusional dari modernitas
belahan dunia. Apa yang dibutuhkan, menurut kajian ini, nampaknya sama, namun perbedaannya terkait dengan
adalah sebuah perspektif yang menggantikan teori konver- latar belakang khas kebudayaan dari tiap masyarakat; dan
gensi mengenai modernitas dengan perspektif lain yang c) guna memahami perbedaan ini, dibutuhkan perumusan
mengakui perbedaan yang mengorganisasi pengalaman ulang dari teori-teori sosiologi klasik.
modern di berbagai wilayah dunia.
Dengan demikian kajian modernitas jamak semula ber-
Penerimaan posisi ini dalam sosiologi arus utama pijak pada gagasan serta posisi Eropa yang mengajukan
telah membuka kotak Pandora. Hal ini membuka celah pertanyaan-pertanyaan historis serta filosofis terkait apa
bagi intervensi terhadap tema ini dari berbagai perspektif yang menyebabkan perbedaan pengalaman moderni-
dengan akar yang berbeda seperti Weberian, Marxis, tas Eropa. Kajian ini lantas mengkaji apakah perbedaan
strukturalis, serta pascastrukturalis dan menyandingkannya ini menghasilkan sebuah perumusan untuk mengorgani-
dengan perspektif lain yang berkembang di luar belahan sasi sebuah kerangka guna menilai perbedaan di berba-
dunia Utara Global, yang dinamakan teori-teori lokal gai belahan dunia. Kedua, para pengkaji mencoba untuk
(indigenous) dan/atau Selatan. Masuknya sudut pandang mempertanyakan dasar-dasar dari inti (core) modernitas
baru dan berbeda ini memperluas cakupan dan raihan dari dengan menghadapkannya kepada unsur-unsur pinggiran-
tema ini, menjadikannya suatu area kajian serta refleksi nya (peripheries). Eisenstadt berargumen bahwa inti dari
yang terpisah. Saat ini, wilayah kajian yang didefinisikan modernitas merupakan agensi insani (human agency).
sebagai modernitas global melibatkan isu yang sangat luas Ia menganggap bahwa agensi ini otonom, rasional, kre-
yang berwatak ontologis, epistemologis, serta metodologis atif, serta bebas. Ketiga, bilamana inti dari agensi insani
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
PERSPEKTIF TEORETIS

“Menggantikan praktik keilmuan Barat adalah


hal yang penting dilakukan karena hal ini akan
menjadikan para subyek menjadi objek telaahan ”
adalah rasionalitas, bagaimana inti ini mengejewantahkan ini dengan demikian meyebutkan adanya keperluan untuk
dirinya secara berbeda-beda di berbagai belahan dunia? membingkai sosiologi alternatif dari dalam narasi/kebuda-
Eisenstadt menekankan bahwa inti ini—agensi insani rasi- yaan setempat.
onal—berakar pada religiusitas yang khas dari peradaban
Axial. Hanya saja, pada peradaban Eropa-Kristen Axial ciri Teori lokal berargumen bahwa jika ilmu-ilmu sosial ber-
modernitas muncul pertama kalinya dan selanjutnya me- kembang di Barat melalui suatu keterlibatan dengan sis-
nyebar. Model Barat ini tidak diterima dalam bentuk serta tem filosofisnya, maka hal yang sama dapat juga dilakukan
pola awal mulanya dan ciri kulturalnya diseleksi, ditafsir- melalui kebudayaan serta sistem filosofis lainnya. Teori ini
kan ulang, serta dirumuskan ulang di kala masing-masing berharap dapat memberikan suara epistemik kepada diri-
terlibat dengan corak yang diterima dari tiap peradaban nya sendiri untuk menggantikan kekuatan suara epistemik
Axial. Akibatnya, ciri inti baru menyeruak; unsur-unsur ini Barat. Teori ini percaya bahwa ia dapat menciptakan asas/
menjadi pijakan dari versi modernitas belakangan. Dengan abstraksi yang peka terhadap sejarah dan kehidupan so-
demikian, selagi di satu sisi selalu terjadi konvergensi di sial lokal serta membantu merumuskan cara-cara “alter-
berbagai belahan dunia terkait aspek-aspek sentral insti- natif” untuk melakukan sosiologi di luar bahasa “sosiologi
tusionalisasi, seperti struktur pekerjaan dan industrial atau universal” sebagaimana dirumuskan oleh sosiologi Barat/
mereka yang di bidang pendidikan serta pembentukan Utara.
kota, senantiasa ada pula perbedaan dalam hal bagaima-
na dinamika institusional dan persoalan terkait berkem- Ada tiga tren yang dapat diidentifikasi dalam perspektif
bang di kala agensi dan struktur berinteraksi satu sama ini. Tren pertama dielaborasi oleh Akiwowo Akinsola, se-
lain. orang sosiolog Nigeria. Ia membenarkan bahwa sosiolo-
gi dapat dibangun di atas dongeng, mitos, serta pepatah
Sebagaimana sudah disampaikan, tesis modernitas ja- masyarakatnya bersama dengan “hukum-hukum kearifan 41
mak menyumbang kepada peralihan kebudayaan dalam te- Afrika sejati.” Ia dan para rekannya menghimpun teori so-
ori sosial kontemporer. Sudah jelas dari apa yang disampai- siologis yang diperahnya dari puisi suku Yoruba di Nigeria.
kan di atas bahwa dalam diskusi ihwal modernitas ini proses Mereka berargumen bahwa prinsip-prinsip yang termuat
material hanya memperoleh sedikit perhatian atau bahkan dalam puisi ini memperlihatkan bahwa unit dari segenap
tidak memperoleh perhatian sama sekali. Di samping itu, kehidupan sosial adalah individu dan karena individu se-
meskipun tesis ini mengadvokasi kesejarahan, tidak ada bagai suatu keutuhan “diri jasmaniah membutuhkan ke-
rujukan pada kolonialisme, cara mengorganisasi moderni- mitraan dari individu lainnya,” maka kehidupan komunitas
tas, prosesnya yang eksploitatif, serta hubungannya dengan yang didasarkan pada kepentingan bersama bermakna
sistem pengetahuan dan khususnya sistem pengetahuan bagi keberadaan individu. Posisi ini telah dipertanyakan
ilmu-ilmu sosial. Perspektif yang diulas di bawah memba- karena adanya masalah-masalah metodologi serta epis-
has isu-isu ini. temik yang dikandungnya, seperti misalnya penggunaan
kebudayaan rakyat untuk menganyam teori sosiologi, “ke-
> Teori-teori lokal dan Selatan benaran” dari terjemahan serta tafsirannya, serta apakah
perumusannya dapat ditelaah melalui metode ilmiah.
Teori-teori lokal berangkat dari asumsi bahwa ilmu-ilmu
sosial seyogianya memiliki otonomi untuk membingkai Tren kedua dari kajian lokal mencoba menjawab per-
perhatian epistemik di wilayah mereka. Mereka sepakat tanyaan terakhir—tentang kemampuan untuk menjawab
dengan argumentasi Raewyn Connell bahwa ketimpang- pertanyaan melalui metode ilmiah—dengan mengusulkan
an kekuasaan di antara pusat (metropole) dan pinggiran bahwa ilmu pengetahuan Barat tidak perlu dikukuhkan se-
(periphery) membentuk wajah ilmu-ilmu sosial dan situasi bagai satu-satunya yang ada di dunia. Karena mendukung
ini menyebabkan teori-teori Utara serta sudut pandang, suatu ilmu sosial otonom yang relevan sekaligus kritis,
perspektif, dan persoalan mereka menjadi universal. Da- Syed Farid Alatas membingkai ulang persoalan teori lokal
lam kajian-kajian Selatan, dua konsep menilai proses ini. dengan mempertanyakan apakah kebudayaan yang khas
Pertama yakni “ekstroversi” (extroversion) sebagaimana serta epistemologinya dapat dimanfaatkan guna memba-
dirumuskan oleh Paulin Houtondji yang mendefinisikannya ngun kerja ilmiah kritis yang baru. Ia berpendapat bahwa
sebagai ilmu-ilmu sosial yang berorientasi eksternal. Kon- sistem pengetahuan lokal, sebagaimana yang dimiliki Is-
sep lainnya yakni “ketergantungan akademis” (academic lam, di dalamnya memiliki kekritisan ilmiah yang memung-
dependency) yang dicetuskan oleh Syed Farid Alatas. Kon- kinkan telaah kerja empiris. Ia menekankan bahwa prin-
sep ini menekankan bahwa pengetahuan Barat dipaksa- sip-prinsip ini dapat dipergunakan pula untuk membangun
kan ke seluruh dunia. Karenanya, pengetahuan tersebut cara-cara dalam melakukan sosiologi. Pertanyaan-perta-
tetap tidak kontekstual serta tidak relevan. Para ilmuwan nyaan yang diajukannya adalah: bagaimana Islam menye-
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
PERSPEKTIF TEORETIS

diakan dasar metafisis serta epistemologis untuk memba- sepsikan oleh Enrique Dussel; dan “perbedaan kolonial”
ngun pengetahuan baru tanpa berkomitmen pada suatu (colonial difference) yang dicetuskan oleh Walter Mignolo.
sosiologi yang Islami atau suatu fisika yang Islami? Inter- Ketiganya beririsan satu sama lain.
vensi yang demikian tidak berarti seseorang harus mening-
galkan ilmu pengetahuan, khususnya keterpakuannya ter- Kolonialitas kekuasaan, menurut Quijano, dibangun di
hadap cara berpikir yang kritis serta investigatif, melainkan atas dua mitos Eurosentris: evolusionisme dan dualisme.
justru memperluas bingkainya serta melibatkan konsep Di satu sisi, evolusionisme menata sejarah sebagai sua-
baru ihwal kekritisan dari kebudayaan non-Barat. tu narasi yang linear, yang bergerak dari tahapan primitif
menuju modern. Linearitas ini, yang dikonsepsikan pada
Pendekatan ketiga terhadap kelokalan diajukan oleh periode awal modernitas Eropa, telah dipaksakan dalam
kajian Linda Tuhiwai Smith yang juga berfokus pada ilmu menafsirkan sejarah dunia non-Eropa. Dualisme merupa-
pengetahuan Barat. Ia beranggapan bahwa mengganti
kan suatu alat dan mitos lainnya yang dipergunakan oleh
praktik keilmuan Barat adalah hal yang penting dilakukan
karena hal ini akan menjadikan para subjek menjadi objek Erosentrisme untuk membedakan sejarah dan masyarakat
telaahan. Ilmu pengetahuan Barat memaksakan “kebe- Eropa dengan non-Eropa. Melalui dualisme, Erosentrisme
naran” pada orang dan wilayah di seluruh dunia tanpa me- membangun pengetahuan tentang yang lain sebagai opo-
libatkan diri dengan pengetahuan orang dalam itu sendiri. sisinya serta dalam skema biner. Melekat dalam skema
Ia menyarankan perlunya merumuskan kembali metodo- biner ini adalah hierarki: ini mendudukkan sejarah serta
logi ilmu pengetahuan serta mengusulkan ilmu pengeta- masyarakat Eropa sebagai yang lebih unggul (karena me-
huan yang peka terhadap nilai kebudayaan dari individu, rupakan yang pertama kali menciptakan modernitas) dan
komunitas, serta orang-orang yang dikaji. Ia meminta para sisanya sebagai yang lebih rendah.
peneliti untuk merenungi cara-cara bagaimana menggun-
cang kekuasaan dari proses penelitian objektivis dan un- Kolonialitas kekuasaan berpandangan bahwa Erosen-
tuk mengintegrasikan suara dari kelompok terpinggirkan
trisme merupakan teori-teori yang membenarkan kontrol
(subaltern)/masyarakat lokal ke dalam proses penelitian.
terhadap: a) ekonomi melalui perampasan lahan, eksploi-
tasi tenaga kerja, kontrol sumber daya alam; b) otoritas
Ketiga tren ini menelaah praktik akademik di Selatan.
melalui lembaga tentara, polisi, serta kekuatan politik; c)
Sebuah posisi yang lebih revolusioner kini muncul dari
gender dan seksualitas melalui keluarga dan sistem pendi-
perspektif dekolonial yang mengikuti arahan Marx bahwa
dikan; dan d) subjektivitas dan pengetahuan lewat elabo-
ilmu-ilmu sosial perlu mengubah dunia alih-alih sekadar
rasi sistem-sistem epistemologi/pengetahuan.
merenunginya.
Konsep perbedaan kolonial dari Walter Mignolo (pemi- 42
> Perspektif dekolonial lahan modernitas dari kolonialitas dan penggunaannya
untuk memperdalam keterpilahan serta perbedaan dalam
Teori/perspektif dekolonial—yang juga disebut program pengetahuan) melanggengkan permasalahan yang dicip-
penelitian kolonialisme/ modernitas—merupakan gerakan takan “kolonialitas kekuasaan” dan mengelaborasinya se-
intelektual yang berasal dari wilayah Amerika Latin. Teori bagai suatu alat epistemik yang mengistimewakan ruang
ini berpijak pada kombinasi sejumlah perspektif, terma- intelektual dan politis dari dan untuk orang-orang Eropa.
suk teori-teori ketergantungan, teologi pembebasan, serta Mignolo menekankan bahwa konsep ini membantu me-
pembuatan teori gerakan sosial yang mewakili pengalaman mahami objektivasi dari dunia kolonial dan orang-orang-
Amerika Latin. Bingkainya luas: teori ini berargumen ten- nya, subordinasi dari imajinasi serta pengetahuan mereka.
tang pentingnya mendorong kritik epistemik dan, dengan
sendirinya, metodologis terhadap teori-teori modernitas Enrique Dussel membingkai ulang mitos evolusionisme
Eropa sehingga posisi epistemik baru serta berbeda da-
Quijano untuk memperlihatkan bahwa sejarah kontempo-
pat mengemuka. Teori tersebut mengusulkan perumusan
ulang ilmu-ilmu sosial melalui penciptaan asumsi-asumsi rer diciptakan sebagai teori interioritas yang disarikan dari
baru yang dapat memperluas pengkajian terhadap moder- sejarah regional Eropa untuk membangun mitos bahwa
nitas hingga ke “tapal batas pemikiran.” sejarah berwatak universal dan linear. Ia menekankan bah-
wa apa yang diperlukan adalah suatu program penelitian
Teori dekolonisasi berangkat dari pandangan bahwa ke- tentang dan untuk modernitas sebagai teori eksterioritas,
suatu cara untuk memandang dunia dari luar Eropa, dari
keliruan utama dalam teori-teori modernitas kontemporer
suatu sudut pandang dekolonial. Apa yang dibutuhkan ia-
dan dalam sosiologi adalah penghapusan pengalaman ko-
lah untuk menata kembali asumsi-asumsi filosofis, sosial,
lonial dari bahasa teoretisnya. Teori tersebut berargumen serta historis kontemporer dalam ilmu sosial dan untuk
bahwa ketiadaan kekasatmataan ini telah menyebabkan menyajikan asumsi-asumsi alternatif yang didasarkan
teori modernitas kontemporer menjadi etnosentris. Te- pada suara-suara mereka yang tidak terjajah. Di sini tuju-
ori ini menamakan etnosentrisme tersebut Erosentrisme annya sangatlah ambisius: yakni guna merombak epistem
(Eurocentrism). Bagi para dekolonialis Erosentrisme me- ilmu-ilmu sosial yang disusun pada akhir abad ke-18 dan
rupakan sebuah epistem yang melekat pada semua ca- mencetuskan agenda penelitian baru untuk merumuskan
bang ilmu-ilmu sosial dan terutama mengejewantah pada ulang tema, spesialisasi, serta pertanyaan-pertanyaan un-
disiplin sejarah serta sosiologi. Tiga kategori menguntai tuk membingkai ulang landasan ilmu-ilmu sosial.
bersama di posisi ini, yakni: “kolonialitas kekuasaan” (co-
loniality of power) yang diteorisasi oleh Aníbal Quijano; “in- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Sujata Patel
terioritas/eksterioritas” (interiority/exteriority) yang dikon- <patel.sujata09@gmail.com>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


SOSIOLOGI DI POLANDIA

> Apakah (Di Manakah)


Kami Bermakna?
Kilas Balik Sosiologi Polandia1
oleh Marta Bucholc, Universitas Bonn, Jerman dan Universitas Warsawa, Polandia

Leon Petrażycki dan Florian Znaniecki,


dua orang tokoh besar dalam sosiologi
Polandia.

43

S
ejarah sosiologi di Polan- negara di sebagian besar periode ini), dampak pemikiran para ilmuwan dari
dia sejak awal ditandai pemikiran tersebut dianggap sebagai Eropa Tengah dan Timur pada per-
oleh ketegangan anta- ilmu yang bersifat pribadi. Ketika pro- kembangan ilmu sosial secara kese-
ra dampak keterlibatan ses pelembagaan sosiologi dimulai luruhan dapat dikatakan cukup tinggi
(consequentiality) internasional dan hampir pada waktu yang bersamaan secara tidak berimbang justru karena
keterlibatan lokal. Ketegangan terse- di banyak negara, ilmu baru tersebut rintangan yang menghalangi akses
but sulit untuk dinegosiasikan karena dengan cepat mulai mengembangkan pada jaringan ilmiah imperium Eropa
menyentuh fondasi mendalam identi- beberapa corak yang khas. Hal ini sebelum tahun 1918 relatif rendah.
tas disiplin keilmuannya dan menge- ditandai oleh sirkulasi pengetahuan
jawantah pada strategi-strategi pene- dan keterlibatan bersama dalam apa Pengalaman ganda berupa kepen-
litian, berteori, kelembagaan, hingga yang sering disebut sebagai tradisi tingan mapan terhadap jaringan ilmi-
biografi. sosiologi nasional. Secara retrospek- ah lokal maupun transnasional meru-
tif, nasionalisasi ilmu sosial mem- pakan takdir para sosiolog Polandia
Kukuhnya ketegangan tersebut un- persulit penilaian kontribusi penulis awal yang mengenyam pendidikan di
tuk sebagian disebabkan oleh fakta seperti Leon Petrażycki atau Ludwik Barat, terutama Florian Znaniecki dan
bahwa sosiologi akademik di Polandia Gumplowicz. Konsep-konsep mere- Stefan Czarnowski, yang aktivitasnya
pada dasarnya merupakan sebuah ka yang sangat murni sesuai dengan dikembangkan di negara-bangsa Po-
produk impor. Meskipun terdapat ba- interaksi antara kepentingan kognitif landia yang diciptakan ulang. Pada
nyak pemikiran sosial orisinal di be- lokal dengan politik dalam lingkung- waktu itu, sosiologi Barat telah dija-
kas teritori Polandia pada akhir abad annya, tetapi mencerminkan pula dikan universal: suatu ilmu penge-
kedelapan belas dan kesembilan be- partisipasi mereka dalam komunitas tahuan baru, gaya berpikir baru, jalur
las (Polandia sendiri belum berbentuk ilmiah transnasional. Di lain pihak, karier baru, moda intelektual baru,

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
SOSIOLOGI DI POLANDIA

sekaligus mitra yang dihargai dalam na dimaksudkan oleh Edward Said, akan kita lakukan? Sosiologi Polan-
perumusan kebijakan publik. Suatu mungkin di masa itulah hal tersebut dia, hingga saat ini, untuk sebagian
insentif tambahan yang nyata dalam terjadi. Di sisi lain, beberapa sosio- besar merupakan suatu ilmu menge-
mempelajari ilmu baru ini adalah bah- log, misalnyanya Stanisław Ossowski, nai masyarakat yang menyatakan diri
wa penyerapannya merawat suatu ja- berhasil mempraktikkan keterampilan sebagai masyarakat yang abnormal,
lur komunikasi dengan Dunia Barat. untuk berpijak di dua dunia pada saat suatu penelitian yang menganalisis
Keseluruhan abad kesembilan belas yang bersamaan. penyimpangan yang nyata maupun
dalam kebudayaan Polandia dapat yang imajiner. Kami telah dibiasakan
dirangkum sebagai sebuah kisah Kecenderungan ini—saat seseo- dengan pandangan mengenai terke-
pencarian kepemilikan yang tentunya rang yang merupakan sosiolog Polan- cualinya (exceptionalism) Polandia,
menembus batasan lokalitas. Menja- dia dapat secara otomatis mengklaim tetapi suatu hal yang benar-benar
di seorang sosiolog adalah salah satu validitas universal dan dampak keter- kami harapkan adalah bahwa masya-
cara untuk mencapai tujuan ini. libatan internasional—mencapai pun- rakat kami tidak lagi menjadi sebuah
caknya pada tahun 1980-an. Hal ini pengecualian. Namun hal ini berarti
Apabila generasi pertama sosiolog disebabkan oleh karena lokalitas khas bahwa kami harus menemukan cara-
akademik Polandia di tahun 1920-an Polandia, yang ditandai oleh “Soli- -cara lain untuk mengatasi tuntutan
dan 1930-an dapat dengan mudah darność,” jelas merupakan hal yang yang sudah berlangsung selama se-
menerima universalitas sosiologi Barat secara universal penting. Hal ini pun ratus tahun untuk bersifat penting
sebagai suatu hal yang sudah lazim, sangat menginspirasi secara teoretis secara universal.
bagi para penerus mereka kenyata- sekaligus menantang secara empi-
annya tidaklah sesederhana itu. Pada ris. Namun demikian, efek kebaruan Tantangan ini bukan hal sepele.
masa-masa kelam Perang Dunia II ini usai dengan cepat. Untungnya, Tekanan masa lalu pada dampak ke-
dan Stalinisme, hubungan dengan ko- dalam waktu kurang dari sepuluh ta- terlibatan internasional yang berakar
munitas internasional terputus sehing- hun, peluang baru untuk mengklaim pada dilema etis kaum intelektual
ga masalah kepemilikan dan dampak dampak keterlibatan internasional abad kesembilan belas telah mem-
keterlibatan internasional yang berten- hadir melalui transformasi sistemik: peroleh dukungan tak terduga dari
tangan dengan parokialitas dan margi- setelah tahun 1989, semua orang manajemen sains dan pendidikan
nalitas muncul dengan sangat tajam. tertarik padanya, meskipun Polandia tinggi yang neoliberal, yang diambil
Ketika sosiologi Polandia dibuka kem- hanyalah bagian dari negara-negara alih secara halus oleh pemerintah na- 44
bali pada dunia di era 1950-an, strate- pascasosialis lain, bukan suatu tipe sional-konservatif masa kini dari para
gi kepemilikan harus disempurnakan. masyarakat yang khas. pendahulunya yang liberal. Dalam
Untungnya, masyarakat Polandia di buku saya, Sociology in Poland: To
bawah sosialisme ternyata memukau Sebetulnya sosiologi Polandia perlu Be Continued? (2016), saya berpen-
bagi Barat, dan menjembatani kedua bersyukur atas terjadinya kemundur- dapat bahwa mengatasi ketegangan
dunia menjadi sebuah misi bagi para an demokrasi yang baru-baru terjadi antara dampak keterlibatan interna-
sosiolog—ilmuwan sosial yang paling di negaranya. Tahun 2015 menghi- sional dan keterlibatan lokal adalah
kosmopolitan dan berorientasi pada dupkan kembali layunya minat ma- satu-satunya cara bagi sosiologi Po-
Barat—yang menikmati cukup banyak syarakat terhadap iklim transformasi landia untuk bertahan hidup dan ber-
kebebasan dibandingkan dengan para di Polandia. Di luar negeri, kami di- makna. Perlawanan terhadap daya
ilmuwan di negara-negara Blok Timur minta menjawab pertanyaan menge- tarik imbalan dampak keterlibatan
lainnya. Selama lebih dari tiga deka- nai apa yang salah setelah tahun internasional universal yang kadang-
de, resep terbaik untuk menjadi bagi- 1989, dan dengan menjawab perta- -kadang bersifat semu adalah suatu
an dari sosiologi adalah dengan cara nyaan yang pada intinya bersifat lokal cara yang sama pentingnya dengan
eklektik dalam teori (dengan pengaruh ini, kami dapat berkontribusi lagi ter- suatu kesadaran yang tenang bah-
kuat dari Marxisme Polandia, jauh dari hadap perdebatan umum mengenai wa masyarakat kami tidaklah penting
standar-standar Soviet) dan berori- krisis demokrasi dan supremasi hu- bagi kami karena masyarakat terse-
entasi lokal dalam penelitian. Barat kum, perang kebudayaan, serta kon- but unik bagi orang lain.
akan siap memaafkan bahasa Inggris tra-revolusi populis. Lokalitas kami
yang kikuk, tulisan akademis yang sekali lagi bernilai bagi orang banyak.
1
Penulis memperoleh dukungan dari Pusat Sains
aneh, kesenjangan dalam perumusan Namun demikian, mari kita asumsi-
Nasional Polandia.
teoretis, dan metodologinya yang se- kan bahwa kemunduran yang bersifat
ringkali agak kasar, berhubung pada antidemokratis tersebut dapat dita- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Marta
Bucholc <mbucholc@uni-bonn.de>
masa-masa tersebut Dunia Barat ngani dan stabilitas politik dipulihkan,
sangat menyambut kehadiran Timur dan bahwa masyarakat Polandia me-
Liar yang ternyata beradab. Jika pada masuki fase yang tampaknya telah di-
abad kedua puluh sosiologi Polandia capai setelah 2007: stabilisasi yang
pernah diorientalisasikan sebagaima- tidak menentu. Apa yang kemudian

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


SOSIOLOGI DI POLANDIA

> Pekerja Muda


yang Rawan
di Polandia dan Jerman
oleh Jan Czarzasty dan Juliusz Gardawski, Sekolah Ekonomi Warsawa, Polandia, Adam
Mrozowicki, Universitas Wrocław, Polandia dan anggota Komite Penelitian ISA tentang
Gerakan Buruh (RC44), dan Vera Trappmann, Sekolah Bisnis Universitas Leeds, Inggris
Raya.

45

A
da banyak bukti bahwa rikat dengan jumlah tenaga ker- secara kelembagaan terjamin bagi
generasi muda di selu- ja secara nasional], serta sulitnya para pekerja. Namun, reformasi pa-
ruh Eropa mengalami transisi dari sekolah ke dunia kerja. sar tenaga kerja di tahun 2000-an
peningkatan ketidak- Proyek PREWORK berfokus pada juga berkontribusi pada penyebar-
pastian dalam kehidupan mereka dua negara Eropa, yaitu Jerman dan an pekerjaan-pekerjaan alih daya
yang disebabkan oleh pertumbuh- Polandia. Jerman mewakili negara (agency work) [atau outsourcing],
an pekerjaan sementara dan pa- dengan ekonomi pasar yang terkoor- peningkatan pekerjaan tidak tetap
ruh-waktu yang bersifat terpaksa dinasi (disingkat CME, seperti yang (temporary work), dualisasi pasar
(involuntary part-time), penurunan disebutkan Hall dan Soskice) yang tenaga kerja, stagnasi upah, dan
kepadatan serikat pekerja [rasio secara tradisional dikenal karena perundingan konsesi (concession
perbandingan jumlah anggota se- memberikan keamanan kerja yang bargaining) yang dilakukan oleh

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
SOSIOLOGI DI POLANDIA

serikat pekerja. Di Polandia, yang besar (N = 1.000 di setiap negara) dukung prinsip etatisme (33,8% vs.
lebih dekat dengan ekonomi pasar dari orang-orang yang berusia 18- 24,8%), tetapi sedikit lebih con-
liberal (LME), gelombang prekaria- 30 tahun; dan 2) dengan menguji dong ke arah egaliterisme sosial
tisasi (precarization) ketenagakerja- hubungan antara meningkatnya pe- (69,1% vs. 65% masing-masing).
an yang terjadi baru-baru ini berasal kerjaan rawan dan strategi hidup/ Pandangan ekonomi dari kaum
dari perubahan hukum yang dituju- pola karir kaum muda serta bentuk muda Polandia merupakan kombi-
kan untuk [mendorong] fleksiblilisa- mobilisasi kolektif mereka (dan de- nasi dari dukungan kuat terhadap
si pasar tenaga kerja. mobilisasi), melalui lebih dari 120 “kapitalisme domestik” (preferensi
wawancara narasi biografis dengan terhadap perusahaan-perusahaan
Di kedua negara, kaum muda di- para pekerja tidak-tetap muda di Polandia dan pengaturan ekono-
rugikan dengan keberadaan mereka Polandia (60) dan Jerman (60), mi oleh negara) dengan kecende-
dalam pasar tenaga kerja yang me- yang berusia 18-35 tahun, yang se- rungan ultraliberal yang relatif kuat,
miliki tingkat pekerjaan tidak-tetap dang memiliki pekerjaan non-stan- yaitu: 53,4% orang Polandia yang
yang tinggi (di Polandia), pening- dar, menganggur, atau mengikuti diwawancarai lebih memilih [tun-
katan risiko kemiskinan dan mem- bentuk-bentuk VET (pelatihan keju- jangan] pensiun hari tua yang suka-
peroleh pekerjaan yang memiskin- ruan) yang rawan. rela daripada yang wajib dibanding-
kan (di Jerman), dan risiko eksklusi kan hanya 12,3% orang Jerman.
ekonomi yang lebih besar di kedua Studi ini masih berlangsung teta- Kesadaran ekonomi kaum muda
negara. Kami berasumsi bahwa pi beberapa pengamatan tentatif Jerman lebih condong kepada eko-
kerawanan (precarity) lebih lanjut dapat diajukan. Penelitian kuanti- nomi pasar terkoordinasi (CME),
yang dialami kaum muda tersebut tatif tersebut menyoroti persepsi dengan dukungan mereka terhadap
dapat terlihat dalam lapangan kerja subyektif tentang kerawanan: di sistem pengambilan keputusan ber-
yang tidak pasti, berupa; hilangnya mana 48,8% dari pekerja muda Po- sama (co-determination) di tempat
upah layak, keterikatan sosial (so- landia dan 31% pekerja muda Jer- kerja, kompensasi atas perbedaan
cial embeddedness), dan hak-hak man mengaku telah bekerja dalam pendapatan melalui kebijakan pa-
sosial yang penuh; serta perasaan kondisi rawan, yang didefinisikan jak, dan kebebasan pekerja untuk
subyektif kerawanan yang didasari sebagai pendapatan yang rendah berpindah kerja di Eropa (didukung
oleh hilangnya pengakuan dan in- atau bekerja pada kontrak jangka oleh 88,7% orang Jerman yang di-
tegrasi sosial. Namun, terlepas dari pendek. Namun, kesadaran eko- wawancarai, dibandingkan dengan 46
perkembangan negatif ini, mobilisa- nomi kaum muda di kedua negara 66,6% di Polandia). Pandangan
si kolektif kaum muda untuk mela- bervariasi. Polandia muda lebih dekat dengan
wan kerawanan [masih] terbatas, ekonomi pasar liberal (LME), meski-
dan kepuasan mereka terhadap ke- Bertolak belakang dengan harapan pun ada beberapa ketidakkonsiste-
hidupan secara keseluruhan tetap kami, status yang rawan dari kaum nan yang mencolok.
cukup tinggi. Ini mendorong pada muda Polandia dan Jerman tidak
pertanyaan: apa hubungan antara memiliki dampak signifikan kepada Penelitian kualitatif memberi kita
kondisi kerja yang semakin rawan visi normatif mereka tentang eko- wawasan lebih jauh ke dalam pem-
(precarious) dengan kesadaran so- nomi. Kami berasumsi bahwa me- bingkaian biografi tentang penga-
sial dan strategi hidup kaum muda? miliki kontrak tidak permanen akan laman yang terkait dengan peker-
Apakah kerawanan dianggap se- menghasilkan dukungan yang lebih jaan. Kami merekonstruksi enam
bagai masalah oleh para peker- kuat untuk intervensi negara dalam jenis perbedaan strategi tentang ke-
ja muda di Polandia dan Jerman? ekonomi dan egaliterisme. Indikator hidupan yang berhubungan dengan
Atau apakah mereka melihatnya yang digunakan dalam penelitian pekerjaan, yang secara beragam
sebagai suatu norma, bagian yang kami terdiri dari lima belas variabel. terkait dengan bentuk-bentuk pe-
diharapkan dari lingkungan kerja Di Polandia, hanya lima variabel nanggulangan terhadap kerawanan.
mereka di mana seorang individu yang menunjukkan perbedaan sta- Bagi “para buruh”—pekerja kerah
perlu beradaptasi? tistik antara tanggapan orang yang biru rawan yang mendambakan pe-
mempunyai kontrak permanen dan kerjaan yang stabil dan dapat dip-
PREWORK berusaha mengajukan orang yang memiliki kontrak se- rediksi—fleksibilitas pekerjaan tidak
jawaban melalui dua tingkatan: 1) mentara. Lebih jauh lagi, karyawan diterima secara normatif, tetapi di-
dengan meneliti dampak kondisi dengan kontrak non-permanen me- sesuaikan dan diatasi dengan cara
kerja dan hidup yang tidak stabil nunjukkan sikap yang lebih liberal mencari stabilitas di bidang lain,
pada berbagai dimensi kesadaran dalam beberapa dimensi daripada wilayah-wilayah kehidupan di luar
sosioekonomi pekerja yang rawan mereka yang memiliki kontrak per- kerja maupun keterbatasan-keter-
melalui survei-survei CATI di Polan- manen. Di Jerman, perbedaannya batasan diri dalam meraih cita-cita.
dia dan Jerman dengan mengambil lebih jelas. Orang dengan kontrak "Para profesional," biasanya mere-
sampel acak dalam jumlah sangat non-permanen sedikit kurang men- ka yang merupakan pekerja kerah

>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
SOSIOLOGI DI POLANDIA

putih, bercita-cita untuk pekerjaan ada jenis "yang terblokir", yaitu me- kata lain, kita menyaksikan "normali-
yang tetap, penuh waktu dengan reka yang kritis terhadap kerawanan sasi" kerawanan yang terus berlang-
pendapatan yang lebih tinggi dan tetapi tidak secara aktif meniada- sung, yang kemudian diperlakukan
prospek karir yang bagus, memi- kannya karena masalah psikologis oleh banyak kaum muda sebagai
lih antara melegitimasi kerawanan dan/atau menolak risiko kehidupan kondisi alamiah yang semu.
sebagai pengalaman yang diperlu- yang harus dibayar dalam mem-
kan terkait dengan transisi ke pasar peroleh keamanan; dan jenis "yang 1
Artikel ini dipersiapkan dalam proyek PREWORK
“Pekerja muda yang rawan di Polandia dan Jerman:
kerja atau, terutama pada kohor menarik diri", yaitu mereka yang di- sebuah kajian perbandingan sosiologis tentang kon-
yang lebih tua, mengkritiknya kare- cirikan oleh keberjarakan informan disi kerja dan kehidupan, kesadaran sosial dan ke-
na [kerawanan tersebut] memblokir dari dunia pekerjaan rutin yang te- terlibatan kewargaan” yang didanai oleh Pusat Ilmu
Pengetahuan Nasional di Polandia dan Yayasan Pene-
proyek-proyek kehidupan individual. lah kehilangan—atau tidak pernah litian Jerman (DFG). Tim peneliti di Jerman terdiri dari
Sebuah pendekatan yang berbeda memperoleh—arti kehidupan. Vera Trappmann, Jule-Marie Lorenzen, Alexandra Se-
ehaus, Denis Neumann. Tim Polandia terdiri dari Juli-
diperlihatkan oleh "para kreatif," ya- usz Gardawski, Adam Mrozowicki, Jan Czarzasty, Mag-
itu mereka yang sering melakukan Penelitian kuantitatif dan kualitatif dalena Andrejczuk, Aleksandra Drabina-Różewicz,
Jacek Burski, Mateusz Karolak, Agata Krasowska.
pekerjaan berbasis proyek di LSM, secara bersamaan mengungkapkan
pekerjaan-pekerjaan kreatif dan sek- bahwa kaum muda di kedua nega- Seluruh korespondensi ditujukan kepada:
Adam Mrozowicki (penulis utama)
tor budaya, yang melihat fleksibilitas ra merasa rawan tetapi biasanya <adam.mrozowicki@uwr.edu.pl>,
sebagai harga yang perlu dibayar tidak mengkritik atau menantang Jan Czarzasty <jczarz@sgh.waw.pl>
untuk memperoleh kebebasan dari kerawanan mereka. Sebagian besar Juliusz Gardawski <jgarda@sgh.waw.pl>
Vera Trappmann <V.Trappmann@leeds.ac.uk>
rutinitas perusahaan atau pekerjaan kaum muda tampaknya telah terbi-
pabrik. Bagi para “bricoleurs” (peng- asa dengan kerawanan, melihatnya
rajin), yang bereksperimen dengan sebagai hal sementara baik karena
berbagai proyek kewirausahaan, tahap kehidupan mereka atau ka-
kerawanan dianggap sebagai harga rena investasi yang mereka tanam
yang perlu dibayaruntuk mempero- yang akan berbuah pada akhirnya.
leh kemandirian dari ketergantungan Kritik yang dikemukakan lemah dan
mereka terhadap majikan, keluarga, jarang mengarah pada mobilisasi
atau dukungan negara. Akhirnya, politik atau serikat pekerja. Dengan
47

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


SOSIOLOGI DI POLANDIA

> Mengapa Rakyat Memilih


Partai Sayap Kanan?
oleh Katarzyna Debska, Sara Herczynska, Justyna Koscinska, dan Kamil Trepka,
Universitas Warsawa, Polandia

Meskipun memperoleh dukungan rakyat,


pemerintah PiS juga memicu protes yang
meluas. Flickr/Platforma Obywatelska RP.
Hak Cipta tertentu.

S
ebagaimana telah dijelaskan
Arlie Hochschild dalam
Dialog Global pada tahun
2016, para sosiolog perlu
mencari jawaban terhadap pertanyaan
yang diajukan dalam judul artikel ini,
tidak hanya dalam proses ekonomi dan
munculnya sentimen sosial, tetapi juga
dalam biografi para pendukung partai- otoriterisme Baru dalam politik Polandia pat perlunya kebebasan memilih bagi
partai tersebut. Intuisi yang sama dari perspektif kota kecil.” Para politisi perempuan dan menekankan adanya
mendorong tim peneliti kami (yang, di PiS telah menggunakan gagasan “peru- beban atas membesarkan anak yang
samping para penulis naskah ini, terdiri bahan yang baik” sejak awal kampanye sakit. Terlepas dari dukungan signifikan
pula atas Prof. Maciej Gdula sebagai presiden tahun 2015. beberapa orang yang diwawancarai ter- 48
peneliti utama, beserta Stanisław hadap kemungkinan liberalisasi pera-
Chankowski, Maja Głowacka, Zofia Untuk menjajaki keyakinan politik para turan anti-aborsi, nampaknya terdapat
Sikorska, dan Mikołaj Syska) untuk pendukung PiS, kami melakukan dua juga pendapat kuat yang menentang
menjajaki penyebab membesarnya wawancara dengan masing-masing dari aborsi pada umumnya.
dukungan untuk Partai Hukum dan 30 responden—penduduk Miastko: wa-
Keadilan (Law and Justice, PiS), partai wancara pertama adalah mengenai bio- Sebagian besar yang kami wawanca-
yang berkuasa di Polandia sejak tahun grafi, dan yang kedua menyangkut pan- rai menentang menerima pengungsi di
2015. Hukum dan Keadilan dianggap dangan mereka tentang isu-isu seperti Polandia. Kelas pekerja yang diwanca-
sebagai suatu partai konservatif secara aborsi atau kebijakan negara kesejah- rai berpendapat bahwa para pengung-
sosial: konservatif dalam nilai-nilai dan teraan. Metodologi yang kami gunakan si tidak akan mau bekerja dan akan
etatis [mendukung kontrol total negara bersumber dari teori perbedaan kelas mengharapkan jaminan sosial. Mereka
atas warga] pada dimensi ekonomi. oleh Pierre Bourdieu dan adaptasinya di menyoroti bahaya potensial kemuncul-
Meskipun pemerintah anti Uni Eropa Polandia oleh Maciej Gdula dan Przemy- an para pengungsi terhadap stabilitas
(Eurosceptic) dan nasionalis ini telah sław Sadura. Kami membagi responden sistem perawatan sosial Polandia dan
menghadapi banyak kritik baik dari Uni kami menjadi dua kelompok: kelas pe- ketidakadilan yang muncul dari jamin-
Eropa dan bagian yang lebih liberal dari kerja dan kelas menengah. Penting un- an yang dapat mereka peroleh. Mere-
masyarakat Polandia, dukungannya tuk dicatat bahwa kami tidak melakukan ka umumnya menghubungkan situasi
telah terus berkembang: dalam jajak wawancara dengan mereka yang dise- pengungsi dengan kondisi perang, dan
pendapat yang dilakukan pada akhir but “pecundang transformasi,” sebuah biasanya mengakui bahwa para korban
tahun 2017 dukungan bagi partai ini istilah untuk merujuk pada orang-orang harus menerima bantuan, namun me-
mencapai 50% suara. yang bernasib buruk di bawah perubah- nolak membantu mereka di wilayah Po-
an kapitalistik setelah tahun 1989. landia. Hanya dua orang yang berpen-
> Memperkenalkan dapat bahwa menerima pengungsi ke
penelitian kami > Dua topik yang sangat dalam masyarakat Polandia tidak akan
diperdebatkan: aborsi dan merugikan siapapun—karena sedikit-
Penelitian kami dilakukan di sebu- pengungsi nya jumlah yang diusulkan untuk diteri-
ah kota kabupaten di Polandia tengah ma oleh pemerintah terdahulu.
yang kami juluki “Miastko” ( “kota ke- Kelas pekerja yang diwawancarai
cil” dalam bahasa Polandia). Partai pada umumnya menentang larangan Kelas menengah yang diwawanca-
yang berkuasa menerima hampir 50% total terhadap aborsi. Perempuan kelas rai lebih sering mengklaim bahwa para
suara di Miastko pada tahun 2015, pekerja yang lebih tua lebih menyukai pendatang mewakili budaya yang ber-
dibandingkan dengan 37,6% secara liberalisasi terhadap undang-undang beda dan tidak mau menerima aturan
nasional. Laporan kami diterbitkan se- anti-aborsi yang berlaku. Perempuan budaya Polandia dan Eropa. Solidari-
bagai “Perubahan yang baik di Miastko: kelas menengah biasanya berpenda- tas terhadap mereka yang melarikan
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
SOSIOLOGI DI POLANDIA

diri dari perang, kesamaan pengalam- berhasil untuk menangguhkan kontrol saja dipicu karena adanya dukungan fi-
an perang, dan ketidakstabilan politik konstitusional atas pemerintah. nansial untuk orang miskin. Sebaliknya,
masyarakat Polandia sangat jarang di- program redistribusi tersebut berhasil
rujuk. Menurut kelas menengah yang > Kebijakan sosial PiS: karena tindakan-tindakannya menarik
diwawancarai, pengungsi harus tetap program “Keluarga 500+” berbagai kebutuhan dan nilai dari se-
tinggal “di mana mereka berada, di mua kelas. Politisi PiS menanggapi ke-
mana mereka memiliki tempat mereka Program “Keluarga 500+” (Family butuhan kelas pekerja akan martabat
sendiri.” Untuk beberapa orang, ga- 500+) diperkenalkan pada bulan April dan pengakuan sosial dengan meng-
gasan tentang Eropa didefinisikan oleh 2016 sebagai kebijakan sosial unggul- kritik konsumsi tanpa batas dari para
eksklusi; pelindungan terhadap “ke- an pemerintah PiS. Ini jelas merupakan mantan "elit" yang menggunakan dana
murnian” Eropa menuntut bahwa para salah satu langkah politik yang paling publik. Mereka juga membicarakan wa-
pengungsi—yang hanya diidentifikasi penting. Program ini adalah suatu pro- tak kelas menengah yang mendamba-
berdasar religiusitas dan latar belakang gram tunjangan anak universal; setiap kan kedaulatan dan ketertiban umum.
etnis mereka—harus ditinggalkan di keluarga menerima 500 zlotys (sekitar Studi kami mengungkapkan suatu pola
luar. Sikap untuk menata dan member- 120 Euro) untuk anak kedua dan ketiga yang sangat menarik: opini dan dekla-
sihkan perbatasan muncul dalam suatu (keluarga miskin dapat menerima uang rasi politik tidak selalu tumpang tindih
solusi dari salah seorang perempuan juga untuk anak pertama). Implemen- dengan pengalaman pribadi orang yang
kelas menengah yang kami wawanca- tasinya menandai perubahan signifikan diwawancarai.
rai: jika para pengungsi perlu berada di di Polandia pascakomunis: ini adalah
Polandia, mereka harus dipisahkan dari pertama kalinya sejak 1989 bahwa ne- Pada saat yang bersamaan, PiS telah
masyarakat Polandia. gara Polandia telah menerapkan suatu mulai menghancurkan lembaga-lemba-
upaya redistribusi berskala besar yang ga demokratis (seperti Tribunal Konsti-
> Penghancuran institusi menguntungkan baik kelas menengah tusi), kesemuanya dengan mengatas-
supremasi hukum yang maupun kelas pekerja. namakan demokrasi dan “perubahan
demokratis yang baik.” Penelitian ini mengungkap-
Sebagian besar peserta mendukung kan bahwa pengikut PiS menganggap
Pada bulan Desember 2015, implementasi tunjangan anak, kecuali diri mereka “demokrat,” tetapi menolak
pemerintah mulai menghalangi beberapa anggota kelas menengah dari bentuk liberalnya yang pada intinya di-
pekerjaan Constitutional Tribunal oposisi liberal yang menganggapnya dasarkan pada pembatasan diri. Maci-
(Tribunal Konstitusi) yang dimandatkan sebagai suatu bentuk “membeli sua- ej Gdula menyebut fenomena baru ini
untuk menilai apakah suatu undang- ra.” Manfaat program tersebut disukai sebagai "otoriterisme baru." Menurut
undang sesuai dengan konstitusi oleh mayoritas kelas menengah yang Gdula, kita sekarang mengamati se-
Polandia. Pemerintah terdahulu telah diwawancarai, yang menganggap dite- buah "otoriterisme baru" yang ditandai
memilih lima orang hakim ke Tribunal rapkannya hal tersebut sebagai suatu dengan perubahan radikal terhadap 49
Konstitusi pada bulan September simbol kekuatan baru negara. Pem- ruang publik (didominasi oleh Internet,
2015, hanya satu bulan sebelum bayaran tunjangan anak tidak dilihat bukan oleh surat kabar seperti di masa
pemilihan legislatif. Mayoritas parlemen sebagai sesuatu yang berlebihan, me- lalu) dan suatu hubungan khusus an-
pada waktu itu, sebuah aliansi dari Civic lainkan sebagai suatu tindakan ukur- tara pemilih dan pemimpin partai yang
Platform (Platform Kewarganegaraan) an “normal” khas yang dijumpai pada berkuasa.
yang konservatif-liberal dan Partai negara-negara Barat yang berkembang
Petani, memiliki hak untuk memilih dengan baik, dan suatu tanda bahwa Hasil penelitian kami mengkonfir-
tiga hakim, tetapi memilih lima orang. Polandia bergabung dengan mereka. masi bahwa penjelasan yang berlaku
Terlepas dari kenyataan bahwa Tribunal Peserta kelas pekerja juga mendukung tentang keberhasilan partai-partai sa-
mempertahankan pemilihan tiga tunjangan anak, meskipun sebagian yap kanan telah habis. Temuan kami
hakim (yang dipilih secara hukum) besar dari mereka juga menyatakan du- mendapat perhatian publik yang sa-
dan membatalkan pemilihan dua kungan untuk pandangan bahwa otori- ngat besar dan memicu debat publik
hakim (yang dipilih secara ilegal), tas lokal harus mengontrol pengeluaran yang luas yang diikuti baik intelektual
parlemen baru yang didominasi PiS sejumlah penerima bantuan. sayap kiri maupun kanan, yang terlibat
menominasikan lima orang hakim dalam diskusi mengenai perpecahan
baru dan menghentikan penerbitan > Penyebab munculnya dalam masyarakat Polandia.
keputusan Tribunal. Sumpah jabatan dukungan terhadap PiS
hakim yang baru oleh Presiden Andrzej berlapis majemuk
Duda tidak hanya menyebabkan krisis Seluruh korespondensi ditujukan kepada:
Katarzyna Dębska <k.debska@is.uw.edu.pl>
konstitusional, tetapi juga demonstrasi Hukum dan Keadilan mewakili suatu
Sara Herczyńska <sara.herczynska@gmail.com>
jalanan di Warsawa dan kota-kota besar model baru dalam memerintah dengan Justyna Kościńska <j.koscinska@is.uw.edu.pl>
lainnya di Polandia. Masalah kabsahan memunculkan suatu program redistri- Kamil Trepka <k.trepka@is.uw.edu.pl>
langkah-langkah pemerintah terhadap butif. Penelitian kami menemukan bah-
Mahkamah Konstitusi tidak terbagi wa para pendukung PiS ternyata jauh
menurut garis kelas, melainkan garis lebih terdiferensiasi daripada yang dia-
partisan: pendukung PiS mendukung sumsikan oleh opini publik. Dalam arti-
tindakan partai tersebut serta kel ini, kami mencoba untuk menjajaki
mengklaim bahwa tindakan tersebut apa yang merupakan perbedaan-perbe-
memulihkan “pluralitas” ke sebuah daan sosialnya dan faktor apa saja yang
Tribunal yang katanya didominasi dapat kami kaitkan dengan meningka-
Platform Kewarganegaraan; bagi nya partai-partai sayap kanan.
lawan-lawannya, tindakan-tindakan
tersebut merupakan suatu serangan Penelitian kami menunjukkan bahwa
terhadap demokrasi dan upaya yang kemunculan dukungan untuk PiS, tidak

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018


SOSIOLOGI DI POLANDIA

> Prospek bagi


Sosiologi
dalam Ranah Publik yang Baru
oleh Maciej Gdula, Universitas Warsawa, Polandia

Otoriterisme Baru Gdula adalah suatu


contoh yang baik mengenai Sosiologi
Publik.

P ada bulan November 2017, dua ta-


hun telah berlalu sejak berlangsungnya
pemilihan umum yang memungkinkan
partai Hukum dan Keadilan (Law and
Justice party, PiS) untuk membentuk
50
pemerintahnya sendiri. Meskipun se-
lama dua tahun tersebut banyak per-
aturan demokrasi liberal telah dilang-
gar, lebih dari 40% para pemilih masih
mendukung pemerintah. Pada titik ini-
lah laporan saya "Perubahan yang baik
di Miastko: Neo-otoriterisme dalam
politik Polandia dari perspektif sebuah
kota kecil" diterbitkan.

Laporan ini, yang didasarkan


pada penelitian di suatu kota kecil
yang terletak di Polandia tengah—
Miastko—memicu suatu diskusi
yang hangat, dalam mana wartawan,
politisi dan ilmuwan ikut serta selama
beberapa pekan. Beberapa di antara
konsep dan penafsirannya telah
menjadi butir rujukan yang konstan
dalam perdebatan mengenai politik
dan masyarakat. Namun, alih-
alih merayakan keberhasilan dari
laporan ini, saya ingin memikirkan
mengenai kondisi-kondisi sosial
bagi kemungkinannya. Hal ini dapat
menjadi penting dalam memikirkan
ulang strategi bagi kehadiran
sosiologI di ranah publik dan untuk
memperkuat perannya, bukan hanya
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
SOSIOLOGI DI POLANDIA

dalam mendeskripsikan tetapi juga komsep “pascakebenaran” (post- penjelasan yang digunakan menjadi
dalam mempengaruhi proses sosial. truth). Persaingan yang ganas untuk semakin kurang meyakinkan. Misal-
Meskipun saya terutama merujuk meraih perhatian publik telah meng- nya, pandangan umum ialah bahwa
pada konteks Polandia, namun gusur jurnalisme yang berlandasan walaupun PiS berjanji untuk membuat
hal ini tidak merupakan hal yang proses pengumpulan bahan yang le- perhitungan dengan kaum elite, me-
unik dalam proses-proses yang bih lama dan produksi teks yang lebih reka sendiri menciptakan elite yang
berlangsung di Polandia. canggih. Cara untuk meraih kebera- baru, dengan kecenderungan untuk
daan banyak media adalah dengan melakukan korupsi, yang seharusnya
> Suatu ranah publik yang menciptakan suatu khalayak yang menghasilkan turunnya dukungan
baru berkaitan dengan identitas, yang ter- karena telah mengkhianati cita-cita-
hubung dengan medium oleh suatu nya. Sementara itu, hal tersebut tidak
Untuk merefleksikan ruang lingkup rasa keunggulan moral dan partisipasi terjadi dan PiS tetap menikmati du-
sosiologi untuk meningkatkan dam- yang tidak terlalu terkait dengan dis- kungan 40% dari penduduk. Laporan
paknya pada debat publik orang ha- kusi mengenai isu publik melainkan menjelaskan hal ini dengan gagas-
rus memperhitungkan perubahan ter- dengan suatu perjuangan peradaban. an mengenai neo-otoriterisme yang,
kini di ranah publik. Secara singkat, Politik dan diskusi mengenai bersama-sama dengan isu-isu lain,
ini terdiri atas transisi dari dominasi masalah publik juga menyesuaikan menanggapi peran seorang pemim-
pers ke hegemoni Internet. Ranah diri dengan kondisi ini dan para pin dalam mengendalikan kaum eli-
publik pers—setidaknya dalam hu- politisi menjadi “kaum militan media” te mereka sendiri dan menjaga arah
bungannya dengan politik—diorgani- yang mewakili pandangan radikal dan perubahan politik.
si seputar pers, dan “para perantara menyiapkan pernyataan yang dapat
budaya”—wartawan, para ahli dan diklik (clickable). Agar studi ini berdampak, sinkro-
politisi—memainkan suatu peran nisasi dengan proses sosial yang
penting dalam debat publik. Penye- Khalayak berpartisipasi dalam ko- sedang berlangsung merupakan hal
baran Internet telah memukul pers munikasi cepat, agresif, dan moral, yang penting. Dengan sendirinya hal
cetak, baik dalam artian kekuasaan namun masih ada ruang bagi penge- ini tidak seluruhnya tergantung pada
ekonomi maupun simbolis. Di Polan- tahuan yang berhubungan dengan para so-siolog namun kita tidak dapat
dia proses ini berlangsung dengan isu publik yang penting dan pada mengabaikan pertanyaan mengenai
cepat dan dramatis. Antara 2005 waktu yang bersamaan menghadapi kecepatan produksi. Lajunya harus 51
and 2017, misalnya, surat kabar ter- mereka dengan hasil penelitian. Per- jauh lebih cepat daripada produksi
besar, Gazeta Wyborcza, kehilangan saingan yang sengit antara para pro- akademik tradisional agar terkait de-
75% pembacanya dusen berarti bahwa debat publik ngan isu-isu yang kini relevan bagi
cenderung disterilisasi dan bergerak khalayak yang lebih luas. Untuk mem-
Dalam ranah publik yang didomina- dalam ruang lingkup suatu komentar perdalam penelitian terhadap para
si oleh Internet, terdapat penyebar- yang cepat. Jurnalisme tradisional pendukung PiS idealnya dilaksanakan
an yang lebih besar dalam produksi kehabisan waktu dan dana. Dalam si- penelitian tambahan di berbagai lo-
isi. Ini ditangani oleh webcast [siaran tuasi ini, pengetahuan sosiologi yang kasi, menambah jumlah wawancara,
media melalui Internet] yang besar, menawarkan suatu penafsiran yang dan mengkajinya secara lebih men-
situs web yang lebih kecil, maupun
baru mengenai realitas memperoleh dalam. Masalahnya ialah bahwa hasil
produsen tunggal seperti para peng-
perhatian dan tanggapan yang besar, dari upaya demikian dapat diperoleh,
guna YouTube yang sering berhasil
meraih khalayak yang besar. Persa- mempengaruhi arah debat publik. misalnya, setelah pemilihan umum
ingan antara para produsen ini untuk berikutnya, di kala hasil tersebut ha-
meraih perhatian sosial telah menja- > Melaksanakan sosiologi nya akan menjadi sejarah.
di semakin ketat, dengan titik berat yang berdampak
pada kecepatan dalam bereaksi, dan Isu penting kedua ialah hubung-
konflik, skandal, dan moralitas yang Apa patokannya agar dapat an dengan pengetahuan akal sehat.
lebih besar. menciptakan pengetahuan seperti Wacana akademik telah menjadi se-
itu? Atas dasar laporan mengenai makin kompleks, dan masalah pene-
> Kelemahan perantara dan Miastko dan penerimaan terhadapnya, litian dan kesimpulannya dikonstruk-
sosiologi saya akan mengambil risiko untuk sikan dan disajikan dengan cara-cara
merumuskan beberapa tesis. yang merupakan tantangan bahkan
Melemahnya hambatan untuk da- bagi pembaca yang berpendidikan.
pat masuk ke ranah publik beraki- Pertama-tama, momentum mun- Di kala mengkonstruksikan pengeta-
bat pada penyebaran informasi palsu culnya teks merupakan hal penting. huan yang dimaksudkan untuk dapat
dan meningkatnya penyebaran waca- Di Polandia, laporan mengenai sum- membawa suatu dampak sosial, kita
na yang dengan sengaja melanggar ber dukungan bagi PiS muncul pada harus merujuk pada penilaian yang
akuntabilitas dalam hal rujukan ke suatu saat di kala beberapa di antara meluas, bahkan jika—dan mungkin
kebenaran, sehingga memunculkan
>>
DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018
SOSIOLOGI DI POLANDIA

khususnya di kala—kita tidak se- huan yang menghubungkan mereka kecenderungan untuk berakhir dalam
pendapat dengan mereka. Nampak- dengan pengalaman dan pendapat konflik ritual, dalam mana kekejaman
nya merupakan hal penting bahwa mereka, tetapi memperdalamnya dan penyederhanaan pesan bersifat
kita tidak menolaknya sebagai bukti atau terhubung dengan mereka, hal utama. Kita tidak dapat menyalah-
tentang ketidakmatangan, ketidakta- tersebut akan menarik. Orang-orang kan para wartawan dan politisi untuk
huan, dan keterbatasan mental dan yang membaca laporan mengenai keadaan ini. Mereka bergerak dalam
sebagainya, melainkan memperlaku- Miastko tertarik, misalnya, pada ber- kondisi khas yang tidak dapat mereka
kannya sebagai penilaian yang perlu bagai kritik terhadap kaum elite yang tanggulangi dengan mudah. Namun
diverifikasi. dirumuskan oleh oleh para perwakil- tidak ada alasan mengapa aturan
an pendukung, PiS dari kelas bawah ini tidak dapat ditangkal oleh para
Dalam kasus penelitian kami di Mi- atau menengah. Bagi kelas bawah, sosiolog, dengan menyediakan pe-
astko, terdapat beberapa penilaian kritiknya didasarkan pada pengung- ngetahuan yang mengimbangi kecen-
populer mengenai para pendukung kapan alienasi kaum elite dan ja- derungan negatif yang menghantui
PiS. Salah satu di antaranya ialah raknya dari orang-orang biasa. Bagi komunikasi public kita.
adanya kepercayaan bahwa para kaum kelas menengah, kaum elite te-
pendukung PiS terutama adalah lah kehilangan mandat moralnya un- Suatu tugas yang penting bagi so-
orang-orang yang mengalami eksklu- tuk memerintah karena telah meng- siologi ialah untuk memberikan suara
si atau setidaknya mempunyai pera- kompromikan diri dengan melakukan yang nyata pada orang-orang yang
saan tercedera yang mendalam. Hal korupsi. Ini adalah untuk pertama hanya memiliki sedikit ruang gerak di
ini tidak terkonfirmasi oleh wawanca- kalinya, setelah sekian lama, bahwa ranah publik. Bagi saya hal yang se-
ra biografis, karena sebagian besar topik keanekaragaman kelas muncul cara khusus penting ialah untuk men-
mayoritas responden berbicara me- dalam debat publik di Polandia. ciptakan suatu ruang bagi kelas-kelas
ngenai kehidupan mereka dalam ka- khalayak ramai dan menampilkan
itan denga telah tercapainya tujuan Bertentangan dengan stereotip, perspektif dan pengalaman mereka.
mereka atau bahkan dalam kaitan orang tertarik pada isi yang kompleks
dengan sukses. Suatu keyakinan lain dan berat. Namun hal ini lebih daripa- Pertanyaan ketiga ialah bagaimana
yang kami perhitungkan ialah asum- da penampilan kompleksitas ilmiah. sosiologi menempatkan dirinya
si bahwa dukungan bagi PiS didasar- Penyederhanaan pesan, yang terdiri terhadap aktor-aktor lain di ranah
kan pada rasa terima kasih karena atas mempopulerkan pengetahuan publik. Menurut pendapat saya, cara 52
dana dari program Family 500+ (su- dengan tujuan menimbulkan konflik terdekat ialah dengan memandangnya
atu tunjangan bulanan sebesar seki- dan persaingan untuk memperoleh secara berseberangan dengan apa
tar 120 Euro untuk tiap anak sete- perhatian sosial bukanlah jalan yang yang dilakukan wartawan dan politisi.
lah anak pertama). Para responden ditempuh para sosiolog. Sebaliknya, Sosiologi berbeda karena kepekaannya
yang memberikan suara bagi PiS ti- kompleksitas harus diperkenalkan dan pengetahuan yang disediakannya,
dak mendefinikan program ini dalam untuk memicu iritasi dan friksi dalam maupun otonominya dari persaingan
artian pemuasan kebutuhan pribadi, wacana publik. untuk memperoleh perhatian sosial
melainkan menafsirkannya sebagai dan jarak dari tekanan konflik politik.
bukti mengenai solidaritas negara > Peran sosiologi Tipe sosiologi ini dapat mengimbangi
dan sebagai suatu pertanda bahwa peserta lain dalam ranah publik dengan
Polandia pada akhirnya bergabung Apa yang dapat kita peroleh dari menempatkan pembatasan pada
dengan negara-negara yang telah sosiologi yang menghasilkan penge- kekuasaannya untuk mendefinisikan
berkembang dalam hal pelaksanaan tahuan sosial? Dengan menyadari realitas sosial.
kebijakan yang komprehensif yang bahwa tidak akan ada jawaban yang
Seluruh korespondensi ditujukan kepada Maciej
mendukung keluarga. dapat memuaskan semua sosiolog,
Gdula <gdulam@is.uw.edu.pl>
saya akan menyebutkan opsi-opsi
Ketiga, pengetahuan sosiologis se- yang secara khusus penting bagi
yogyanya memperkenalkan kom- saya.
pleksitas yang tidak dijumpai pada
diskusi publik. Orang-orang menyukai Sosiologi jenis ini berpeluang un-
simplifikasi, tetapi keadaannya tidak tuk mengimbangi bentuk-bentuk ko-
selalu demikian! Jika ada pengeta- munikasi masa kini yang mempunyai

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018

Anda mungkin juga menyukai