Anda di halaman 1dari 6

Kesehatan

Virus Corona di Indonesia

Disusun oleh :

Yenni Triana A

Kelompok 5 Trigeminal

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020
Pendahuluan

Pada awal tahun 2020 Indonesia dihebohkan dengan munculnya virus baru
yang berasal dari Kota Wuhan, virus tersebut adalah virus corona yang menjadi
penyebab covid-19. Penyebaran virus begitu cepat sampai membuat beberapa
negara terjangkit virus tersebut. Kurang lebih diatas 200 negara yang sudah
terpapar virus tersebut dan terus bertambah.

Penyebaran virus ini melalui droplet yang berasal dari mulut atau hidung
yang kemudian menyebar di udara atau jatuh mengenai benda dan nantinya benda
itu akan dipegang oleh tangan. Virus corona ini menyerang saluran pernapasan.
Gejala yang sering terjadi seperti batuk kering, pilek, sesak napas, dan demam
diatas 38 derajat (Luthfia Ayu Azanella,2020)

Karena penyebaran virus ini sudah memberikan begitu banyak dampak


dan merugikan berbagai hal, maka kasus ini harus mendapatkan perhatian khusu
dari pemerintah.

Pembahasan

Virus corona ini masuk kedalam keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan (Luthfia Ayu Azanella,2020). Jika pada
manusia virus ini menyerang saluran pernapasan, bermula dari flu nantinya bisa
menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) bahkan bisa sampai
mengakibatkan sindrom pernapasan akut atau Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) (dr. Silviana,2020).

Berbeda dengan SARS virus yang ditemukan pada akhir tahun 2019 pada
manusia di Wuhan ini mempunyai angka kematian yang lebih rendah daripada
SARS walau kasus untuk covid-19 ini lebih banyak dan penyebarannya lebih
cepat dibanding SARS. Sama seperti penyakit yang menyerang pernapasan
lainnya covid-19 juga menunjukan gejala yang ringan seperti batuk, pilek, dan
demam (dr. Silviana,2020)
Maka dari itu kita harus selalu khawatir dengan adanya virus ini, jika kita
selalu khawatir maka kita pasti kan lebih memperhatikan dan berhati-hati akan
virus corona ini. Walaupun banyak juga kasus corona ini yang sembuh tanpa
adanya perawatan khusus, biasanya hanya perlu diisolasi mandiri. Lalu ada yang
mengalami sakit parah yang disertai pneumonia atau kesulitan bernapas yang
muncul secara bertahap. Biasanya untuk kasus yang parah ini terjadi pada pasien
yang sudah lanjut usia dan sebelumnya mempunyai riwayat penyakit lain. Melihat
dari perkembangan kasus meski banyak kasus bertambah tetapi pasien yang
sembuh dan meninggal lebih banyak yang sembuh.

Sampai saat ini Indonesia masih berjuang untuk lepas dari virus corona
ini, pada awal penemuan virus ini di Indonesia pemerintah menerapkan kebijakan
untuk berdiam diri dirumah selama dua minggu. Tapi kebijakan tersebut tak
diindahkan oleh berapa penduduk sehingga menyebabkan virus ini menyebar
dengan cepat mengingat penyebaran virus ini bisa melalui udara, air, dan benda
yang terdapat virus tersebut. Karena gejala yang timbul sama seperti penyakit flu
banyak orang yang tidak terlalu peduli dan mengabaikannya. Dan akhirnya
merenggut nyawa banyak orang. Karena virus tersebut, kurang lebih ribuan orang
yang kehilangan nyawanya.

Sampai saat ini vaksin untuk mencegah infeksi covid-19 ini belum
tersedia, mendengar dari beberapa sumber ternyata vaksin tersebut masih dalam
tahap pengembangan atau uji coba. Karena vaksin dari virus coronai ini belum
tersedia, maka diperlukan kesadaran setiap orang untuk menjaga tubuhnya dari
virus tersebut dengan berbagai cara. Mungkin saat ini sudah banyak orang yang
mulai menerapkan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari seperti, rajin
mencuci tangan setelah adanya kontak fisik dengan apapun dan siapapun,
membawa hand sanitizer, memakai masker saat bepergian, menutup mulut dan
hidung saat batuk atau bersin, jaga jarak sosial ditempat ramai, tidak berpegian
untuk sementara waktu, menerapkan pola hidup sehat, hingga banyak yang mulai
membeli vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh (dr. Rizal Fadli).

Pemerintah juga berperan seperti sering menghimbau para warga untuk


selalu memakai masker saat hendak pergi, menghimbau untuk menjaga jarak
ditempat ramai, membatasi seluruh transportasi dan tempat umum, juga selalu
menyemprotkan cairan disinfektan di beberapa tempat yang dirasa sebagai tempat
yang disinggahi oleh virus corona tersebut. Maka dari itu mulai sekarang
tanamkan dalam diri untuk selalu menjaga kesehetan dimanapun, kapanpun, dan
dalam keadaan apapun.

Terlebih lagi kasus tersebut terus bertambah sehingga beberapa rumah


sakit rujukan covid-19 bahkan wisma atlit yang menjadi rumah sakit darurat pun
sudah tidak cukup untuk menampung pasien covid-19. Hal ini karena pemerintah
tidak bisa tegas dalam mengambil langkahyang tepat untuk menangani
permasalahan yang serius ini.

Pemerintah akhirnya memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala


Besar) seperti yang suddah dilakukan pada awal munculnya virus ini. Akibat dari
virus corona ini sangat merugikan seluruh warga negara Indonesia bahkan
pemerintah. Dampak dari adanya kejadian ini benar-benar membawa kerugian
besar. Mulai dari diberlakukannya PSBB yang mengakibatkan warga tidak bisa
beraktivitas seperti biasa untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan
pokoknya.

Bahkan ada beberapa perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan


karena pemasukan yang terganggu. Bahkan angka kejahatan yang terus meningkat
karena banyak yang kehilangan pekerjaan (Dina Sukma, 2020). Perekonomian
negara juga ikut melemah karena seluruh pemasukan negara tidak berjalan lancar,
tetapi negara harus mensubsidi para rakyat nya dengan memberikan bantuan
sosial. Juga dampak pada sektor pendidikan yang mengakibatkan tidak adanya
kegiatan belajar mengajar tatap muka seperti biasa dan menteri pendidikn
menggantinya dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang menggunakan metode
smart learning dengan menggunakan platform yang berkaitan dengan pendidikan.

Serta dampak yang cukup menyedihkan dari dunia kesehatan, sudah


banyak sekali tenaga medis yang gugur selama mereka bekerja menjadi relawan
dan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien covid-19,
mereka tidak sadar sudah mengancam nyawa nya sendiri. Tapi sudah merupakan
tugas para tenaga kesehatan untuk mengobati para pasien, jadi mereka gugur
sebagai pahlawan yang berperang langsung dengan virus corona ini. Tapi tidak
hanya itu dampak yang menghantam bidang kesehatan, karena kebanyakan tenaga
medis teralihkan fokusnya pada kasus corona jadi adanya pengurangan pasien
rawat jalan dan rawat inap terkecuali saat dalam keadaan darurat, hal itu
menyebabkan pendapatan rumah sakit berkurang.

Penutup

Meski berbeda dari SARS dan tingkat kematian nya lebih rendah tetapi
kita semua tetap harus mengkhawatirkan adanya virus corona ini. Walau karena
gejala yang ditimbulkan terlihat biasa dan seperti penyakit flu pada umumnya kita
tetap tidak boleh menyepelekannya dan harus segera melapor atau melakukan tes
kesehatan sesuai dengan arahan dari petugas medis bila dirasa mendapatkan gejala
tersebut (dr. Rizal Fadli,2020). Kita harus berani berbuat lebih untuk kesehatan
dan keselamatan tubuh kita sendiri dengan selalu waspada akan penularan virus
ini, karena dilihat dari cara penularannya yang bisa melalui udara,air, dan benda.
Kita harus selalu hati-hati dan selalu mematuhi prokol kesehatan yang ada, untuk
kesehatan diri kita sendiri supaya bisa terhindar dari virus corona.

Jangan pernah menyepelekan himbauan dari pemerintah untuk tidak


bepergian selama masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hal ini
dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona supaya tidak
berkepanjangan dan kita semua menjalani kehidupan normal seperti sedia kala.

Kita harus prihatin kepada semua yang merasakan dampak dari kasus ini,
jangan bertindak egois dan merasa yang paling dirugikan dalam permasalahan ini,
karena sebenarnya semua orang juga terkena imbasnya. Terlebih lagi para tenaga
medis yang mengorbankan waktu dan tenaganya. Mereka berjuang dengan keras
untuk menyembuhkan semua pasien covid dan tidak berkumpul dengan keluarga
mereka. Hargai usaha mereka yang selalu berusaha menyembuhkan pasien dan
membuat keadaan kembali normal.
Daftar Pustaka

Irwandy. 2020. Dampak Pandemi COVID-19: Hantam Sistem Layanan Kesehatan


dalam 4 Gelombang. National Geographic Indonesia. Diakses pada 12
September 2020, 18.10 WIB melalui
https://nationalgeographic.grid.id/read/132255604/dampak-pandemi-
covid-19-hantam-sistem-layanan-kesehatan-dalam-4-gelombang?
page=all
Wanda Azhar. 2020. Merawat Keluarga yang Sedang Sakit di Rumah Selama
Wabah. Artikel Kesehatan. Diakses pada 12 September 2020, 19.41 WIB
melalui https://rsu.tangerangselatankota.go.id/category/artikel-kesehatan/
Wanda Ayu. 2020. Pandemik Corona Kesehatan Mental Tetap Harus Terjaga.
https://www.ui.ac.id/pandemik-corona-kesehatan-mental-tetap-harus-
terjaga/
Zahrotunnimah. 2020. Langkah Taktis Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan
Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia. Jurnal Sosial dan
Budaya Syar-i. Diakses pada 12 September 2020, 14.58 WIB melalui
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/15103/0

Anda mungkin juga menyukai