Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Sekolah : SMA Negeri 4 Kendari


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester :XI / Satu
Materi Pokok : Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
Alokasi Waktu :12 x 45 menit (3 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.5. Menganalisis kebijakan moneter dan Pertemuan ke 15
kebijakan fiskal 3.5.1. Menjelaskan pengertian kebijakan moneter
3.5.2. Mengidentifikasi tujuan dan peran kebijakan moneter
3.5.3. Mengidentifikasi instrument kebijakan moneter

Pertemuan ke 16
3.5.4. Menghitung besarnya jumlah uang yang beredar
3.5.5. Menjelaskan Kebijakan Moneter sebagai salah satu
Kebijakan Ekonomi Makro
3.5.6. Menjelaskan Pengaruh Kebijakan Moneter dalam
Perekonomian

Pertemuan ke 17
3.5.7. Menjelaskan pengertian kebijakan fiskal
3.5.8. Mengidentifikasi tujuan dan peran kebijakan fiskal
3.5.9. Mengidentifikasi instrument kebijakan fiskal
3.5.10. Mendeskripsikan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
4.5. Menyajikan hasil analisis kebijakan 4.5.1 Mengevaluasi peran dan fungsi kebijakan moneter dan
moneter dan kebijakan fiscal kebijakan fiskal

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, dan menyajikan
hasil analisis hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dengan dengan penuh tanggung jawab, bekerja
keras dan bekerja sama.

D. Materi Pembelajaran:
Kebijakan Moneter
1. Pengertian kebijakan moneter
2. Tujuan kebijakan moneter
3. Instrumen kebijakan moneter
Kebijakan kebijakan fiskal
1. Tujuan kebijakan fiskal
2. Instrumen kebijakan fiskal

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


a. Pendekatan :Saintifik
b. Model : PBL
c. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Laptop, LCD, Peta Konsep dan Power point

G. Sumber Belajar
Ismawanto. 2017. Buku Ekonomi untuk Kelas XI SMA Kurikulum 2013. Untuk Lingkungan Sendiri SMA N 2 Kendari
Ismawanto. 2017. Panduan Materi Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan Mikro). Jakarta: Bina
Prestasi Insani.
Buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pertemuan Minggu XV
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; 15 menit
kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi (absensi,
kebersihan kelas,menyiapkan media dan alatserta buku yang
diperlukan)
b) Peserta didikdi tegaskan kembali tentang topic dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai
c) Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya topik pembelajaran
ini.
d) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para
peserta didik. Guru memperingatkan kepada peserta didik bahwa
pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian
kompetensi.
e) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V, dan
VI) dan diberikan waktu untuk diskusi 60 menit.

Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari pengertian kebijakan moneter, 150 menit
tujuan dan peran kebijakan moneter, dan instrument kebijakan
moneter, peserta didikdapat diberikan apersepsi dengan
menanyakan tentang inflasi dan kebijakan untuk mengatasi inflasi
berdasarkan hal yang mereka ketahui.
b) Kelompok I, II dan III ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
Pengertian kebijakan moneter, tujuan dan peran kebijakan moneter
melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
c) Kelompok IV, V dan VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
instrument kebijakan moneter melalui buku-buku yang tersedia
termasuk ke perpustakaan.
d) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah
yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-
gambar yang relevan.
e) Kelompok I, II, IV dan V ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan
kajiannya kemudian kelompok III dan VI yang tidak presentasi dapat
mengajukan pertanyaan.
f) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar kertas kerja.
g) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.

Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut. 15 menit
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan kertas kerja.
c) Guru menutup pembelajaran minggu ke-22 ini dengan memberikan
ringkasan tentang makna k e b i j a k a n m o n e t e r . Dan mengajak
berdoa semoga pembelajaran hari ini bermanfaat untuk kita semua.
d) Peserta didik diberikan uji pemahaman materi dan tugas mandiri atau
tugas kelompok

b. Pertemuan Minggu XVI


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; 15 menit
kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
kelas, menyiapkan media dan alatserta buku yang diperlukan).
b) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topic dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
c) Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya topik pembelajaran
ini.
d) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para
peserta didik. Guru memperingatkan kepada peserta didik bahwa
pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian
kompetensi.
e) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V,
danVI) dan diberikan waktu untuk diskusi 60 menit.
Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari Kebijakan Moneter sebagai salah satu 150 menit
Kebijakan Ekonomi Makro dan Pengaruh Kebijakan Moneter dalam
Perekonomian, peserta didik dapat diberikan apersepsi dengan
menanyakan tentang instrument kebijakan moneter untuk mengatasi
inflasi dan deflasi berdasarkan hal yang mereka ketahui.
b) Kelompok I, II dan III ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
Kebijakan Moneter sebagai salah satu Kebijakan Ekonomi Makro, tujuan
dan peran kebijakan moneter melalui buku-buku yang tersedia
termasuk ke perpustakaan.
c) Kelompok IV, V dan VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian melalui buku-buku
yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
d) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah
yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-
gambar yang relevan.
e) Kelompok III, IV, V dan VI ditunjuk oleh guru untuk
mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok I dan II yang tidak
presentasi dapat mengajukan pertanyaan.
f) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar kertas kerja.
g) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.

Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut. 15 menit
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan kertas kerja.
c) Guru menutup pembelajaran minggu ke-23 ini dengan memberikan
ringkasan tentang makna Kebijakan Moneter sebagai salah satu
Kebijakan Ekonomi Makro dan Pengaruh Kebijakan Moneter dalam
Perekonomian. Dan mengajak berdoa semoga pembelajaran hari ini
bermanfaat untuk kita semua.
d) Peserta didik diberikan uji pemahaman materi dan tugas mandiri atau
tugas kelompok

c. Pertemuan Minggu XVII


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; 15 menit
kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan
kelas,menyiapkan media dan alatserta buku yang diperlukan).
b) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topic dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
c) Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya topik pembelajaran ini.
d) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para
peserta didik. Guru memperingatkan kepada peserta didik bahwa
pembelajaran ini lebih ditekankan pemaknaan dan pencapaian
kompetensi
e) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II, III, IV, V, dan VI)
dan diberikan waktu untuk diskusi 60 menit.
Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari Kebijakan fiskal, peserta didikdapat 150 menit
diberikan apersepsi dengan menanyakan tentang pendapatan dan belanja
negara dan hal-hal yang telah mereka ketahui.
b) Kelompok I, II dan III ditugaskan untuk melakukan kajian tentang pengertian
kebijakan fiskal, Tujuan dan peran kebijakan fiscal melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
c) KelompokIV, V dan VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang instrument
kebijakan fiskal melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
d) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah yang dikaji.
Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-gambar yang relevan.
e) Kelompok I, II, III dan VI ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan
kajiannya kemudian kelompok IV dan V yang tidak presentasi dapat
mengajukan pertanyaan.
f) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar kertas kerja
g) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.

Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi 15 menit
tersebut
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan kertas kerja.
c) Guru menutup pembelajaran minggu ke-24 ini dengan memberikan
ringkasan tentang makna K e b i j a k a n f i s k a l . Dan mengajak
berdoa semoga pembelajaran hari ini bermanfaat untuk kita semua.
d) Peserta didik diberikan uji pemahaman materi dan tugas mandiri atau
tugas kelompok

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian:
A. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
B. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
A. Tes tertulis : Pilihan ganda dan Uraian beserta pedoman penilaian
B. Unjuk kerja :lembar penilaian presentasi dan pedoman penilaian
C. Portofolio : Pengumpulan tugas mandiri
3. Instrumen penilaian : terlampir
4. Alat Penilaian : Soal terlampir

Mengetahui, Kendari, Juli 2019


Kepala SMA Negeri 4 Kendari Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Ruslan, S.Pd, M.Si. La Mindi, S.Pd.


NIP : 19710509 199702 1 003 NIP : 199012152015 1 003
Lampiran Materi Pembelajaran
Materi Pertemuan XV

KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL

A. KEBIJAKAN MONETER

4. Pengertian kebijakan moneter


Kebijakan moneter atau politik moneter adalah kebijakan yang meliputi langkah-langkah pemerintah yang
dilaksanakan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam
perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua macam bentuk yaitu :
a. Kebijakan Moneter Ekspansif (Easy Money Policy / politik uang longgar) adalah kebijakan untuk
meningkatkan permintaan agregat sehingga dapat menaikkan pendapatan nasional atau produksi nasional
dan berakibat terjadi kenaikan harga-harga (inflasi). Permintaan Agregat (Aggregate Demand : AD) adalah
permintaan keseluruhan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga.
b. Kebijakan Moneter Kontraktif (Tight Money Policy / Politik uang ketat)adalah kebijakan untuk
meningkatkan penawaran agregat sehingga dapat menambah produksi barang/jasa nasional dan berakibat
terjadi penurunan harga-harga (deflasi). Penawaran Agregat (Aggregate Supply : AS) adalah pendapatan
nasional riil (nilai barang dan jasa) yang akan diproduksikan/diciptakan oleh perusahaan pada berbagai
tingkat harga.

5. Tujuan dan peran kebijakan moneter


Tujuan pemerintah melakukan kebijakan moneter antara lain :
a.Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang.
b. Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang rupiah, baik untuk dalam negeri maupun untuk lalu lintas
pembayaran luar negeri
c.Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral
d.Mencegah terjadinya inflasi (kenaikan harga barang secara umum)
Peran kebijakan moneter diantaranya
a.    Menjaga Stabilitas Ekonomi       
b.   Menjaga Kestabilan Harga       
c.    Meningkatkan Kesempatan Kerja
d.   Memperbaiki Nereca Perdagangan dan Neraca Pembayaran

6. Instrumen Kebijakan Moneter


Instrumen kebijakan moneter atau jenis kebijakan moneter, diantaranya :
a. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter dalam rangka untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar yang bersifat kuantitatif
antara lain :
1) Discount Policy (Politik diskonto) artinya kebijakan untuk menaikkan atau menuruntak suku
bunga bank dalam rangka untuk memperlancar likuiditas sehari-hari.
2) Open Market Policy (Politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka) artinya Kebijakan
untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh Bank Indonesia di pasar uang.
3) Cash Receive Ratio (Politik Cadangan Kas atau Giro wajib minimum) artinya kebijakan
untuk menaikan atau menurunkan cadangan kas yang harus ada di bank-bank umum.

Jumlah uang yang beredar dapat dirumuskan sebagai berikut :


Alat likuid atau uang tunai
Jumlah uang yang beredar =
Cadangan wajib minimum

Contoh : Jika bank Indonesia menetapkan cadangan wajib minimum yang harus ditaati oleh bank umum
sebesar 12,5%, dan bank umum memiliki alat likuid sebesar Rp 400 milyar, maka Jumlah uang yang
beredar adalah :

Rp 400. 000 .000.000, 00


Jumlah uang yang beredar = 12 ,5% = Rp 3.200.000.000.000,00

b. Kebijakan Moneter Kualitatif


1) Plafon Credit Policy (Politik Pagu kredit) artinya kebijakan untuk mmperketat atau
mempermudah dalam pembelian pinjaman kepada masyarakat.
2) Moral Suation Policy (Politik Pembujukan Moral) artinya Bank Indonesia menghimbau kepada
bank-bank umum untuk mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro agar arus uang dapat
berjalan dengan lancar.
INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XXII

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!


1. Jelaskan perbedaan antara Kebijakan Moneter!
2. Identifikasikan bentuk kebiajakn moneter!
3. Identifikasikan tujuan kebijakan Moneter!
4. Bagaimana peran kebijakan moneter? Jelaskan!
5. Identifikasikan instrument kebijakan moneter!

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : JUmlah Score x 4

TUGAS MANDIRI
Isilah perhitungan jumlah uang yang beredar terait dengan politik cash ratio !
Jumlah uang yang Kredit yang dapat
No. Cadangan kas Alat likuid
beredar diberikan
1. 40% Rp 100.000.000,00 Rp …………………. Rp ………………….
2. 15% Rp 265.000.000,00 Rp …………………. Rp ………………….
3. 10% Rp 800.000.000,00 Rp …………………. Rp ………………….
4. 30% Rp 275.000.000,00 Rp …………………. Rp ………………….
5. 25% Rp 400.000.000,00 Rp …………………. Rp ………………….
Materi Pertemuan XVI

7. Kebijakan Moneter sebagai salah satu Kebijakan Ekonomi Makro


Kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan makro ekonomi, sehingga kebijakan
moneter tersebut ditujukan untuk mendukung sasaran ekonomi makro. Ban Indonesia sebagai bank sentral
mempunyai otoritas moneter yang mengatur peredaran uang di masyarakat dan mengatur alokasi uang yang
beredar serta mempengaruhi tingkat bunga dalam rangka untuk mencapai sasaran ekonomi makro seperti yang
telah disebutkan di muka, yaitu : pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Pemerataan pembangunan, Perluasan
kesempatan kerja, Pemerataan distribusi pendapatan, Kestabilan harga dan Keseimbangan neraca
pembayaran yang semakin mantap. Sasaran tersebut sedapat mungkin diusahakan untuk tercapai secara
maksimal dan serentak.
Ada beberapa pilihan atau alternatif yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam memantapkan kebijakan
moneter dalam rangka mencapai sasaran tersebut, yaitu :
1.Memilih tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan mengabaikan tingkat inflasi dan keseimbangan
neraca pembayaran
2. Memilih tingkat inflasi yang rendah dan keseimbangan neraca pembayaran dengan mengabaikan
pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja
3. Menetapkan semua sasaran yang akan dicapai secara serentak, tetapi tidak satupun sasaran dapat dicapai
secara maksimal
Kebijakan moneter pada dasarnya dapat pula dibedakan antara Kebijakan Moneter Longgar (Easy Monetery
Policy) dan Kebijakan Moneter Ketat (Tight Monetery Policy). Kebijakan Moneter Longgar pada umumnya
ditempuh untuk mengatasi kelesuan ekonomi dlam negeri, dengan penambahan jumlah uang yang beredar,
sehingga pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, namun terjadi inflasi dan dapat menekan keseimbangan neraca
pembayaran.Kebijakan Moneter Ketat dilakukan untuk menjaga kestabilan harga dan dapat membantu
keseimbangan neraca pembayaran dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar, akan tetapi dapat
memperkecil pertumbuhan ekonomi suatu negara

8. Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian


Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Kebijakan moneter di suatu negara sangat terbatas operasinya, terlebih
di negara-negara yang sedang berkembang. Beberapa alasan dikemukakan untuk menjelaskan keterbatasan
operasi kebijakan moneter, antara lain :
1. Sempitnya ruang lingkup pasar uang
2. Berkembangnya lembaga-lembaga keuangan non bank di negara sedang berkembang
3. Banyaknya bank-bank umum yang mempunyai kelebihan dana
4. Banyaknya bank-bank asing yang mendapatkan kemudahan serta prioritas untuk terhindar dari kebijakan
moneter
INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XXIII
Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Mengapa kebijakan moneter sebagai salah satu kebijakan ekonomi makro? Jelaskan!
2. Identifikasikan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi makro!
3. Apa yang dimaksud politik uang ketat dan politik uang longgar? Jelaskan!
4. Bagaimana pengaruh kebijakan moneter terhadap Kegiatan Perekonomian !
5. Siapa yang mengatur dan melaksanakan kebijakan moneter? Jelaskan!

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 4

TUGAS KELOMPOK
1. Carilah informasi melalui internet tentang berbagai kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia!
2. Diskusikan dengan kelompokmu untuk membahas dan menganalisis berbagai kebijakan moneter yang dilakukan
oleh Bank Indonesia!
3. Buatlah laporan hasil diskusi dan sampaikan kepada gurumu!
Materi Pertemuan XVII

B. KEBIJAKAN FISKAL

3. Pengertian kebijakan fiskal


Kebijakan Fiskal atau Kebijakan Anggaran adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan
dan pengeluaran Negara atau APBN, agar sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dan pada
gilirannya akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.
Kebijakan Fiskal dapat dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu :
a. Kebijakan Fiskal Ekspansif adalah kebijakan pemerintah untuk menambah pengeluaran negara sehingga
meningkatkan investasi dan menciptakan suatu kegiatan ekonomi dengan penggunaan tenaga kerja yang
tinggi/penuh tanpa inflasi dan selalu mengalami pertumbuhan yang memuaskan.
b. Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah kebijakan pemerintah untuk menambah penerimaan negara dengan
peningkatan pajak / mengefektifkan pajak atau mengurangi pengeluaran negara sehingga inflasi dapat
teratasi.

4. Tujuan dan peran kebijakan fiskal


Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian. Kebijakan fiskal bukan semata‐mata kebijakan dibidang perpajakan,
akan tetapi menyangkut bagaimana mengelola pemasukan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi
perekonomian.
Kebijakan fiskal dilakukan pemerintah disebabkan :
a. Semakin diperlukannya peran pemerintah dalam perekonomian
b. Kegagalan kebijakan Moneter menangani ketidakstabilan ekonomi terutama
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan (pengangguran terbuka semakin meningkat)
c. Pembagian dan distribusi pendapatan sebagian besar terkonsentrasi pada
kelompok tertentu tertentu yang mendominasi perekonomian
Sedangkan Tujuan kebijakan Fiskal
– Mencegah pengangguran atau meningkatkan kesempatan kerja
– Stabilitas harga atau menanggulangi inflasi
– Untuk mendorong investasi sosial secara optimal
– Meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan internasional
– Untuk meningkatkan dan meredistribusikan Pendapatan Nasional

5. Instrumen kebijakan fiskal


Jenis Kebijakan fiskal :
a. Kebijakan fiskal deskresioner, menyangkut kebijakan anggaran belanja –
surplus atau defisit
Kebijakan Fiskal Diskresi Adalah tindakan strategis di bidang fiskal yang mandatoris sudah melekat dan
yang bersifat aktif menjadi wewenang serta tanggung jawab dari pejabat pembuat kebijakan sebagaimana
yang sudah diatur oleh undang‐undang. (Karena melaksanakan undang‐undang, berarti sudah mendapat
ijin dari DPR). Ketika tindakan strategis yang akan diambil belum diatur / tidak menjadi kewenangannya,
maka presiden bisa membuat peraturan pemerintah pengganti undang‐undang untuk itu. Perubahan
kebijakan fiscal yang diajukan oleh presiden (diusulkan oleh ekonom penasehat presiden) dimana
tindakantindakan yang harus diambil misalnya dalam perubahan tingkat pajak, dan dalam program
pemberian subsidi, memerlukan persetujuan dari DPR dan jika akhirnya DPR bisa menyetuji, maka
perubahan ini merupakan diskresi dari pejabat atau institusi terkait
b. Kebijakan fiskal Penstabil Otomatik (built in stability) berupa pajak, asuransi
pengangguran dan kebijakan harga minimum
Penyeimbang otomatis adalah sebuah mekanisme yang dapat menaikkan atau menurunkan penerimaan
pajak (T) maupun belanja pemerintah (G) secara otomatis tanpa secara khusus menetapkan kebijakan untuk
menaikkan atau menurunkan T dan G. Jadi penyeimbang otomatis adalah mekanisme yang dapat
menaikkan deficit anggaran belanja pemerintah (menurunkan surplus anggaran pemerintah) selama kurun
waktu resesi dan menaikkan surplus anggaran pemerintah (atau menurunkan deficit anggaran pemerintah)
selama periode ekspansi tanpa memerlukan tindakan yang nyata / spesifik dari pembuat kebijakan.

Sedangkan Instrumen Kebijakan fiskal, diantaranya :


a. Pembiayaan Fungsional
b. Pengelolaan anggaran
c. Stabilisasi anggaran otomatis
d. Anggaran belanja seimbang (kebijakan
anggaran belanja defisit untuk mengatasi depresi dan pengangguran. Bila terjadi inflasi maka kebijakan
anggaran surplus dilakukan)
INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUANXXIV

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!


1. Jelaskan pengertian kebijakan fiscal!
2. Jelaskan bentuk-bentuk kebijakan fiscal!
3. Identifikasikan tujuan dan peran kebijakan fiscal!
4. Identifikasikan instrument kebijakan fiscal!
5. Siapa yang berwenang mengambil kebijakan fiscal di Indonesia? Jelaskan!

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 4

TUGAS KELOMPOK
1. Carilah informasi melalui internet tentang berbagai kebijakan fiskal yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia!
2. Diskusikan dengan kelompokmu untuk membahas dan menganalisis berbagai kebijakan fiskal yang dilakukan oleh
Pemerintah Indonesia!
3. Buatlah laporan hasil diskusi dan sampaikan kepada gurumu!

TUGAS MANDIRI
Bagaimana caranya pemerintah untuk dapat mengefektifkan kebijakan fiscal, sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat serta pendapatan nasional?
PENILAIAN LAPORAN

Penilaian kompetensi ketrampilan :Penilaian Proyek


KD IPK
4.5. Menyajikan hasil analisis kebijakan 4.5.1. Mengevaluasi peran dan fungsi kebijakan moneter dan
moneter dan kebijakan fiscal kebijakan fiskal

Satuan pendidikan : SMA Negeri 4 Kendari


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Ekonomi

Skor Perolehan Jml


No Nama Siswa/Kelompok Kerjasama Kecepatan Ketepatan Tehnik
Laporan
kellompok pengerjaan pengerjaan presentasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nilai atau skor dalam rentang 0 – 100

Nilai akhir ketrampilan :

Jumlah SkorPerolehan
Nilai =
5
Penilaian kompetensi ketrampilan : Portofolio

KD IPK
4.5. Menyajikan hasil analisis kebijakan 4.5.1. Mengevaluasi peran dan fungsi kebijakan moneter dan
moneter dan kebijakan fiscal kebijakan fiskal

Satuan pendidikan : SMA Negeri 4 Kendari


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Ekonomi
SKOR
No Nama Siswa Ketepatan Kebenaran Nilai Akhir
Kerapihan
waktu Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Nilai atau skor dalam rentang 0 – 100
Perolehan Score
Nilai Akhir =
3
SOAL ULANGAN HARIAN

1. Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah dapat


melakukan kebijakan moneter….
a. ekspansif dengan menaikkan reserve requirement ratio
b. ekspansif dengan menurunkan reserve requirement ratio
c. kontraktif dengan menaikkan reserve requirement ratio
d. kontraktif dengan menurunkan reserve requirement ratio
e. ekspansif dengan menaikkan tingkat diskonto

2. Bila Bank Indonesia melakukan kebijakan moneter


ekspansif, ceteris paribus maka....
a. menimbulkan inflasi di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) naik dari kiri bawah ke
kanan atas
b. menimbulkan deflasi di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) naik dari kiri bawah ke
kanan atas
c. tingkat bunga meningkat di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) naik dari kiri bawah
ke kanan atas
d. tingkat bunga turun di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) naik dari kiri bawah ke
kanan atas
e. tingkat bunga turun di mana bentuk kurva jumlah uang beredar (penawaran uang) vertikal

3. Kebijakan fiskal kontraktif dilakukan dengan cara….


a. menurunkan pengeluaran pemerintah (G), menambah pembayaran transfer (Tr) dan meningkatkan pemungutan
pajak (Tx)
b. menurunkan G. mengurangi Tr, dan meningkatkan Tx
c. menurunkan G, menambah Tr, dan menurunkan Tx
d. meningkatkan G. mengurangi Tr. dan menurunkan Tx
e. meningkatkan G, menambah Tr, dan menurunkan Tx

4. Dilakukan dengan cara apakah kebijakan tingkat diskonto oleh Bank Sentral dalam melakukan kebijakan moneter?
a. Mengatur jumlah pemberian kredit
b. Menetapkan harga surat-surat berharga di pasar uang
c. Menetapkan giro wajib minimum (reserved requirement ratio)
d. Mengatur tingkat bunga tabungan
e. Mengatur tingkat bunga pinjaman bank sentral kepada bank umum

5. Keadaan dalam masyarakat terjadi harga yang selalu naik, banyak terjadi PHK, pengangguran bertambah, inflasi
semakin tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah mengadakan kebijakan antara lain :
1. menaikkan tariff pajak
2. diversifikasi pajak
3. menaikkan suku bunga
4. politik pasar terbuka
5. mengadakan diskriminasi harga
Yang termasuk kebijakan fiskal adalah ….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5

6. Investasi bank lesu, daya beli melemah akan berdampak kepada apresiasi rupiah terhadap mata uang asing
memburuk. Kebijakan moneter yang paling tepat dilakukan pemerintah adalah....
a. menaikkan suku bunga bank
b. membeli surat berharga
c. memberikan subsidi kepada masyarakat
d. membatasi pengeluaran negara
e. menaikkan pajak penghasilan

7. Apa akibat yang ditimbulkan dari kebijakan fiskal ekspansif bila tidak diikuti dengan kebijakan moneter yang
ekspansif?
a. Output bertambah, suku bunga tetap
b. Output bertambah, suku bunga turun
c. Output bertambah, suku bunga naik
d. Output turun, suku bunga naik
e. Output turun, suku bunga turun

8. Di bawah ini adalah jenis kebijakan moneter yang berhubungan dengan pengaturan jumlah uang yang beredar di
masyarakat, kecuali ... .
a. Kebijakan moneter ekspansif (Monetary Expansive Policy)
b. Operasi pasar terbuka (Open Market Operation)
c. Kebijakan moneter kontraktif (Monetary Contractive Policy) / Tight Money Policy
d. Fasilitas diskonto (Discount Rate)
e. Meningkatkan jumlah barang di pasar output

9. Pada saat nilai rupiah terhadap dolar mengalami pelemahan dari Rp 10.500,00 menjadi Rp11.760,00 harga barang
impor mengalami kenaikan.
Kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah ... .
a. memborong dolar Amerika di pasar uang untuk membayar utang
b. meningkatkan produksi barang dan jasa bagi masyarakat
c. membeli surat berharga jangka panjang di pasar modal
d. menginstruksikan bank umum untuk menambah cadangan
e. menurunkan suku bunga tabungan dan pinjaman

10. Ketika kebutuhan kedelai meningkat dan petani gagal panen karena terserang hama maka pemerintah harus
mengimpor kedelai dari luar negeri yang harganya lebih mahal.
Kebijakan yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah ... .
a. menentukan tarif pajak kedelai lebih rendah dari sebelumnya
b. menentukan standar harga kedelai dari yang rendah sampai mahal
c. memberikan subsidi kepada petani yang menghasilkan kedelai
d. meningkatkan produktivitas kedelai dengan mengganti tanaman padi
e. membatasi impor kedelai dan meningkatkan ekspor ke luar negeri

11. Operasi pasar terbuka dalam pengendalian uang yang beredar dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara ... .
a. Membeli surat berharga pemerintah dan Menjual surat-surat berharga pemerintah
b. Menaikkan tingkat bunga Bank Sentral pada bank umum dan Menjual surat-surat berharga pemerintah
c. Menaikkan tingkat bunga Bank Sentral pada bank umum dan Membeli surat berharga pemerintah
d. Menurunkan tingkat bunga Bank Sentral pada bank umum dan Membeli surat berharga pemerintah
e. Menaikkan tingkat bunga Bank Sentral pada bank umum dan Menurunkan tingkat bunga Bank Sentral pada
bank umum

12. Cara pemerintah mengatasi inflasi yang dilakukan dengan menerapkan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
adalah:
1. politik diskonto
2. menaikkan pajak
3. politik pasar terbuka
4. menaikkan cash ratio
5. meningkatkan impor
6. meningkatkan pinjaman
Dari cara yang diterapkan pemerintah tersebut, yang merupakan kebijakan moneter adalah ….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 4, dan 5
d. 3, 4 dan 5
e. 4, 5 dan 6

13. Pada kondisi apakah pemerintah sebaiknya tidak memberlakukan kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter?
A. Ekonomi mengalami deflasi.
B. Perekonomian berada dibawah output potensialnya.
C. Tidak terjadi inflasi dan tingkat pengangguran berada dibawah target tingkat pengangguran.
D. Tingkat pengangguran berada diatas target tingkat pengangguran.
E. Ekonomi mengalami inflasi.

14. Bank sentral memasok dana ke dalam cadangan perbankan sebesar Rp 10 trilyun Pada saat yang sama bank
sentral menetapkan rasio kebutuhan cadangan sebesar 2%. Dari proses penciptaan uang, jumlah uang yang
beredar dapat bertambah sebesar... .
a. Rp 10,2 trilyun
b. Rp 12 trilyun
c. Rp 50 trilyun
d. Rp 102 trilyun
e. Rp 500 trilyun

15. Bank X menerima tambahan deposit Rp. 500 juta dan menyalurkannya sebagai kredit pada nasabah A setelah
dikurangi cadangan wajib perbankan 10%. Bila A menyimpan pinjamannya pada Bank Y dan bank ini menyisihkan
cadangan dengan rasio yang sama, dan menyalurkan sebagai kredit, begitu seterusnya. Jumlah uang yang beredar
adalah ….
A. 50 juta
B. 500 juta
C. 1.000 juta
D. 5.000 juta
E. 50.000 juta

16. Kalau GWM atau reserve requirement bank – bank umum sebesar 5 %, maka multiplier deposit adalah sebesar :
a. 5 c. 15 e. 25
b. 10 d. 20

17. Kalau GWM di naikkan dari 5% menjadi 10 % maka :


a. multiplier naik menjadi 10 kali
b. multiplier turun menjadi 10 kali
c. multiplier tetap
d. multiplier naik menjadi 50 kali
e. multiplier turun menjadi 5 kali

18. Jika defisit riil senilai Rp. 100 Milyar dengan tingkat inflasi sebesar 7.5% dan defisit nominal senilai Rp. 400 Milyar,
maka total hutang akan sebesar:
A. Rp. 1 Triliun. D. Rp. 4 triliun
B. Rp. 2 Triliun. E. Rp. 5 triliun
C. Rp. 3 Triliun.

19. Misalkan sistem perbankan memiliki Rp. 100.000.000,- dalam bentuk simpanan dan Rp. 35.000.000,- dalam bentuk
cadangan, sedangkan giro wajib minimum (GWM) adalah 20% dan masyarakat diasumsikan tidak menyimpan uang
dalam bentuk kas, nilai maksimum yang dapat ditambahkan oleh bank ke dalam penawaran uang adalah sebesar:
A. Rp. 15.000.000,-
B. Rp. 75.000.000,-
C. Rp. 175.000.000,-
D. Rp.500.000.000,-
E. Rp.675.000.000,-

20. Untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, pemerintah dalam hal ini Bank Sentral dapat menggunakan berbagai
macam kebijakan moneter. Ketika terjadi inflasi salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah menginstruksikan
bank umum untuk menambah cadangan/persediaan kas (cash ratio policy).
Dampak dari penerapan kebijakan tersebut adalah … .
a. jumlah uang yang beredar akan bertambah sehingga harga barang akan mengalami penurunan
b. harga barang akan mengalami penurunan sebagai akibat jumlah uang yang beredar berkurang
c. penambah cadangan pada bank umum menimbulkan jumlah uang semakin banyak beredar
d. jumlah barang akan semakin banyak beredar sebagai akibat dari kelangkaan jumlah uang
e. penambahan jumlah barang tidak dapat dihindari karena modal perusahaan semakinbertambah

21. Apabila diketahui bahwa Indonesia mengalami defisit anggaran nominal (nominal deficit) sebesar Rp. 400 Triliun,
defisit anggaran riil (real deficit) sebesar Rp. 360 Triliun, dan total hutang Indonesia mencapai Rp. 2.000 Triliun,
maka tingkat inflasi Indonesia mencapai:
a. 0,5%
b. 1,0%
c. 1,5%
d. 2,0%
e. 2,5%

22. Jika defisit riil senilai Rp. 200 Milyar dengan tingkat inflasi sebesar 10% dan defisit nominal senilai Rp. 800 Milyar,
maka total hutang akan sebesar:
A. Rp. 3 Triliun.
B. Rp. 4 Triliun.
C. Rp. 5 Triliun.
D. Rp. 6 Triliun.
E. Rp. 8 Triliun.
23. Berikut ini adalah berbagai kebijakan yang dapat dilakukan oleh institusi Bank Indonesia sebagai bank sentral,
kecuali....
A. operasi pasar terbuka
B. menetapkan giro wajib minimum
C. menjual saham
D. kebijakan tingkat diskonto
E. pengawasan kredit secara selektif

24. Apabila tingkat inflasi pada 2010 adalah 10 persen dan kemudian pada 2011 menjadi 7 persen, manakah dari
pemyataan berikut yang paling tepat?
A. tingkat inflasi turun dan tingkat harga turun
B. tingkat inflasi turun dan tingkat harga naik
C. tingkat inflasi turun dan tingkat harga tetap
D. tingkat inflasi meningkat dan tingkat harga naik
E. tingkat inflasi meningkat dan tingkat harga turun

25. Misalkan sistem perbankan memiliki Rp. 100.000.000,- dalam bentuk simpanan dan Rp. 35.000.000,- dalam bentuk
cadangan, sedangkan giro wajib minimum (GWM) adalah 20% dan masyarakat diasumsikan tidak menyimpan uang
dalam bentuk kas, nilai maksimum yang dapat ditambahkan oleh bank ke dalam penawaran uang adalah sebesar:
A. Rp. 15.000.000,-
B. Rp. 75.000.000,-
C. Rp. 175.000.000,-
D. Rp.500.000.000,-
E. Rp.675.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai