Anda di halaman 1dari 11

Laporan praktikum Mikrobiologi

”Kolom Winogradsky”

Disusun oleh:

Garin Arya Gani

(2018610062)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2019-2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa minggu akan terdapat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat hidup
secara anaerob di dalam tanah, seperti metanogen yang menghasilkan gas metana (CH4) dan
bakteri pereduksi sulfat yang menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S).Beberapa bakteri
metanogen yang ada antara lain Methanobacterium, Methanocaldococcus, dan Methanosarcina
sedangkan bakteri pereduksi sulfat yang ada antara lain: Desulfovibrio, Desulfobacter, dan
Desulfuromonas.

Mikroorganisme berkembang biak dan membentuk zona-zona berbeda.Mikroorganisme


aerobik akan berkumpul di permukaan, biasanya alga, cyanobacteria, dan bakteri pengoksidasi
sulfur karena adanya oksigen, sedangkan organisme yang butuh kadar oksigen rendah atau tidak
butuh sama sekali akan menempati lapisan bawahnya, seperti contohnya bakteri sulfur ungu dan
bakteri non-sulfur ungu.

Air yang ada pada bagian kolom yang terkena cahaya matahari terlihat lebih keruh karena
adanya pertumbuhan bakteri fotoautotrof yang tumbuh secara aerob seperti Cyanobacter sp. dan
Chlorobium dan bakteri pengoksidasi sulfat seperti Thiobacillus sp. Warna hitam di permukaan
tanah dapat terjadi karena hidrogen sulfida (H2S) yang bereaksi dengan zat besi (Fe) membentuk
endapan.

Adanya pertumbuhan bakteri secara aerob dan anaerob dapat terjadi di dalam kolom
Winogradsky karena adanya mekanisme sintropi.Dalam hal ini, hasil metabolisme dari bakteri
pereduksi sulfat yang menghasilkan gas H2S, digunakan oleh bakteri pengoksidasi sulfat untuk
mengoksidasi sulfat.Selain itu, bakteri metanogen yang menghasilkan gas CH4 dapat digunakan
untuk pertumbuhan bakteri metanotrof yang menggunakan CH4 sebagai sumber karbon untuk
menghasilkan gas CO2. Secara tidak langsung dapat diketahui bahwa telah terjadi aliran energi
dan siklus materi yang seimbang pada kolom Winogradsky sehingga dapat terjadi pertumbuhan
yang baik pada bakteri kondisi aerob dan anaerob.
Gas-gas yang terbentuk akan membuat terbentuknya rongga udara pada kolom yang semakin
lama akan semakin membesar dan akan mengangkat tanah diatasnya semakin tinggi.Kebalikan
dengan oksigen yang semakin ke bawah semakin berkurang, hidrogen sulfida makin bertambah.

Saat kolom tersebut dibuka, akan tercium bau belerang yang disebabkan oleh gas H2S
dari bakteri-bakteri pereduksi sulfat, contohnya Desulfovibrio sp.[8] Selain itu juga terbentuk
warna kehitam-hitaman di lumpur bagian atas yang disebabkan oleh kegiatan bakteri-bakteri
aerob yang menghasilkan ion sulfat (S042-) seperti contohnya Thiobacillus sp. dan Beggiatoa sp.

1.2 Tujuan

1. Mengamati atau mempelajari ekosistem perairan


2. Mempelajari bakteri fotosintetik anoksigenik non-sulfur atau sulfur maupun bakteri
fotosintetik oksigenik
3. Mempelajari suksesid dengan mengamati perubahan warna yang terjadi setiap minggu
dan degradasi warna
4. Mempelajari mekanisme syntrophy mikroorganisme yang mungkin terjadi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kolom Winogradsky adalah suatu miniatur ekosistem buatan untuk membiakkan


mikrob yang menyerupai kondisi ekologis sebenarnya dengan menyediakan sumber bakteri
jangka panjang untuk pengkayaan kultur. Kolom Winogradsky adalah salah satu cara sederhana
untuk mempelajari hubungan silang antara dua komponen suatu lingkungan alami di
laboratorium.

Kolom Winogradsky merupakan ide seorang ilmuwan Rusia bernama Sergei


Winogradsky (1856-1953) dibantu oleh Martinus Beijerinck. Keduanya adalah ilmuwan yang
pertama kali mempelajari mikrobiologi lingkungan, di mana saat itu penelitian mengenai
mikrobiologi hanya berkisar pada bakteri patogen, dan penelitiannya memberi banyak kontribusi
pada pemahaman mikrobiologi lingkungan dan siklus nutrisi, seperti sulfur dan nitrogen.

Kolom ini pertama kali digunakan pada tahun 1880 untuk mengamati
mikroorganisme yang hidup di tanah.dengan cara mengamati siklus sulfur, nitrogen, fosfor,
ataupun nutrien lain yang umumnya terjadi di antara segmen permukaan yang sifatnya
membutuhkan oksigen (aerob) dan di segmen bawah yang bersifat tidak membutuhkan oksigen
(anaerob).

Kolom ini juga digunakan sebagai model untuk mempelajari interaksi populasi
bakteri pada berbagai komunitas perairan dan sedimen perairan. Kolom Winogradsky
menggambarkan bagaimana mikroorganisme yang berbeda membentuk hubungan interdependen,
dimana aktivitas suatu organisme mampu memengaruhi organisme lain untuk tumbuh atau
sebaliknya.

Tujuan lain pembuatan kolom Winogradski adalah mengamati perbedaan


metabolisme tiap organisme, seperti organisme yang membutuhkan cahaya (fototrof), kimia
(kemotrof), dan membuat makanannya sendiri (autotrof), atau mengambil makanan dari
organisme lain (heterotrof).Selain itu juga mengamati bagaimana mikroorganisme menggunakan
kebutuhan karbon dan mineral berdasarkan toleransi lingkungan, dan perannya dalam siklus
materi.
Pada kolom Winogradsky juga dapat diamati mekanisme sintropi, siklus energi dan
materi pada suatu ekosistem, yang sifatnya seimbang.Pada mekanisme sintropi, hasil
metabolisme mikroorganisme A akan dipakai oleh mikroorganisme B, hasil metabolisme
mikroorganisme B akan dipakai oleh mikroorganisme C, dan hasil metabolisme mikroorganisme
C akan dipakai oleh mikroorganisme A sehingga tercipta kondisi yang seimbang.

Secara umum, pembuatan kolom Winogradsky dilakukan dengan


memadatkan lumpur yang diperoleh dari lingkungan dan kemudian ditambahkan air yang
diambil dari lingkungan yang sama.Pengkayaan (enrichment) dilakukan dengan penambahan:

 sumber mineral yaitu kalsium karbonat (CaCO3), kalsium sulfat (CaSO4), dan kalium


monofosfat (KH2PO4),
 sumber asam amino yaitu kuning telur yang sudah direbus, dan
 sumber karbon yaitu kertas koran yang dipotong-potong kecil (sumber selulosa).

Penyusunan dalam bentuk kolom memungkinkan terbentuknya kondisi


kaya oksigen (aerob) di permukaan kolom dan kondisi miskin oksigen (mikroaerofil) atau tanpa
oksigen (anoksik) di bagian bawah.Bagian permukaan kolom terekspos dengan oksigen, dan
semakin ke bagian bawah kolom semakin kekurangan oksigen sampai ke bagian dasar
merupakan zona anaerob.Bagian permukaan dan tepi kolom terekspos dengan cahaya sehingga
dapat menggambarkan spektrum pertumbuhan organisme dari yang memutuhkan oksigen dan
cahaya sampai organisme yang membutuhkan cahaya tetapi tidak membutuhkan oksigen.Lumpur
dan sedimen yang digunakan mengandung substrat senyawa organik karbon, sulfida,
dan sulfat.Hal ini yang mengakibatkan perkembangan sejumlah
bakteri heterotrof dan fotoautotrof, termasuk bakteri sulfur fotosintetik anaerob. Kolom ini dapat
diisi dengan tanah, lumpur, dan air dari berbagai macam lingkungan dan dapat dimodifikasi
dengan kultur pengkayaan.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat

Kamis, 22 april 2020, Laboratorium Fakultas pertanian universitas muhammadiyah


jakarta

3.2 Bahan dan alat

 Gelas ukur 1 L
 Alumunium foil (sebagai penutup)
 Alat pengaduk
 Wadah untuk mengaduk
 Air danau/air sungai/air laut 1 L
 Lumpur danau/lumpur sungai/lumpur laut 200 g
 CaSO4/Na2SO4 10 g
 Bubur kertas koran 200 g
 Kuning telur rebus 1 butir

3.3 Langkah kerja

1. Lumpur danau/sungai/laut,CaSO4/Na2SO4,bubur kertas koran dan kuning terul


di masukkan dalam wadah,aduk
2. Adonan dimasukkan ke dalam gelas ukur 1 L.tambah air danau/sungai/laut
sampai ke tinggian 5 cm di bawah mulut gelas ukur 1 L. Di usahakan tidak ada
gelembung udara di dalam nya
3. Letakkan kolom winogradsky yang sudah di buat di tempat yang terpapar sinar
matahari.diamati setiap minggu selama 2 bulan,catat semua perubahan yang
terjadi tiap minggu
BAB IV

ISI

4.1 Hasil

No Sampel Warna Bau Kekeruhan Endapan


1 Minggu 1 Sedikit coklat sedikit sedikit

4.2 Pembahasan

Kolom winogradsky adalah salah satu cara sederhana untuk mempelajari hubungan
timbal balik mikroorganisme dengan lingkungan alami di laboratorium. Kolom ini digunakan
sebagai model untuk mempelajari interaksi populasi bakteri pada berbagai komunitas perairan
dan sedimen perairan dan sedimen. Menurut Atlas (1988), lumpur dan sedimen yang digunakan
mengandung atau teraugmentasi dari substrat senyawa organic karbon, sulfide, dan sulfat. Hal ini
yang mengakibatkan perkembangan sejumlah bakteri heterotroph dan fotoautotrof termasuk
bakteri sulfur fotosintetik anaerob. Kolom ini dapat diisi tanah lumpur, dan air dari berbagai
macam lingkungan dan dapat dimodifikasi dengan kultur pengayaan. Dalam praktikum ini,
kolom diisi dengan lumpur kolam, bubur kertas koran, kuning telur.

Pada kolom winogradsky, bagian permukaan kolom terpapar dengan oksigen semakin ke
bagian bawah kolom semakin berkurang oksigennya, dan ketika mencapai dasar bagian kolom
akan berada pada zona anaerob. Bagian permukaan dan tepi kolom terkena cahaya maka
mikroorganisme pada bagian itu membutuhkan cahaya dan oksigen hingga mikroorganisme
yang membutuhkan cahaya namun tidak membutuhkan oksigen. Mikroorganisme berkembang
biak dan membentuk zona-zona berbeda. Mikroorganisme aerobic akan berkumpul di
permukaan, biasanya alga, cyanobacteria, dan bakteri pengokdasi sulfur karena adanya oksigen,
sedangkan organisme yang butuh kadar oksigen randah atau tidak butuh sama sekalin akan
menmepati lapisan bawahnya.

Dalam beberaoa minggu akan terdapat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat hidup
secara anaerob di dalam tanah, seperti metanogen yang menghasilkan gas metana (CH4) dan
bakteri pereduksi sulfat yang menghasilkan gas (H2S). Beberapa bakteri metanogen yang ada
antara lain Methanobacterium, Methanicaldococcus, dan Methanosarcina sedangkan bakteri
pereduksi sulfat yang ada antara lain : Desulvovibrio, Desulfobacter, dan Desulfuromonas.

Air pada bagian kolom yang terkena cahaya airnya akan terlihat lebih keruh, hal ini
disebabkan adanya pertumbuhan bakteri fotoautotrof yang tumbuh secara aerob seperti
Cyanibacter sp. Dan Chlorobium dan bakteri pengoksidasi sulfat seperti Thiobacillus sp. Warna
hitam di permukaan tanah dapat terjadi karena H2S yang bereaksi dengan zat besi membentuk
endapan.

Adanya pertumbuhan bakteri secara anaerob dan aerob dapat terjadi di dalam
winogradsky karena adanya mekanisme sintropi. Hasil metabolism dari bakteri pereduksi sulfat
yang menghasilkan gas H2S, digunakan oleh bakteri pengoksidasi sulfat untuk mengoksidasi
sulfat. Lalu bakteri metanogen yang menghasilkan gas CH4 dapat digunakan untuk pertumbuhan
bakteri metanotrof yang menggunakan CH4 sebagai sumber karbon untuk mneghasilkan gas
CO2.
Seiring berjalannya waktu, tanah-tanah yang ada di dasar kolom akan terangkat ke
permukaan disebabkan membesarnya rongga udara yang terbentuk. Kebalikan dengan oksigen
yang kian lama kian mengurang, hydrogen sulfida makin bertambah.

Saat kolom dibuka, maka aka tercium bau belerang yang disebabkan gas H2S. selain itu
juga terbentuk warna kehitam-hitaman di lumpur bagian atas yang disebabkan oleh kegiatan
bakteri-bakteri aerob yang menghasilkan ion sulfat.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kolom winogradsky adalah sebuah miniature untuk mempelajari hubungan interdependen


yang terjadi antara mikroorganisme perairan, hububngan ini disebut mekanisme sintropi yaitu
hasil dari metabolism masing-masing bakteri akan digunakan oleh bakterinya di bagian kolom
lain.

5.2 Saran

Pengamatan yang konsisten dapat membuat pemahaman lebih baik.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai