Garin Arya Gani-4C-20188610062-Kolom Winogradsky
Garin Arya Gani-4C-20188610062-Kolom Winogradsky
”Kolom Winogradsky”
Disusun oleh:
(2018610062)
FAKULTAS PERTANIAN
2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam beberapa minggu akan terdapat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat hidup
secara anaerob di dalam tanah, seperti metanogen yang menghasilkan gas metana (CH4) dan
bakteri pereduksi sulfat yang menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S).Beberapa bakteri
metanogen yang ada antara lain Methanobacterium, Methanocaldococcus, dan Methanosarcina
sedangkan bakteri pereduksi sulfat yang ada antara lain: Desulfovibrio, Desulfobacter, dan
Desulfuromonas.
Air yang ada pada bagian kolom yang terkena cahaya matahari terlihat lebih keruh karena
adanya pertumbuhan bakteri fotoautotrof yang tumbuh secara aerob seperti Cyanobacter sp. dan
Chlorobium dan bakteri pengoksidasi sulfat seperti Thiobacillus sp. Warna hitam di permukaan
tanah dapat terjadi karena hidrogen sulfida (H2S) yang bereaksi dengan zat besi (Fe) membentuk
endapan.
Adanya pertumbuhan bakteri secara aerob dan anaerob dapat terjadi di dalam kolom
Winogradsky karena adanya mekanisme sintropi.Dalam hal ini, hasil metabolisme dari bakteri
pereduksi sulfat yang menghasilkan gas H2S, digunakan oleh bakteri pengoksidasi sulfat untuk
mengoksidasi sulfat.Selain itu, bakteri metanogen yang menghasilkan gas CH4 dapat digunakan
untuk pertumbuhan bakteri metanotrof yang menggunakan CH4 sebagai sumber karbon untuk
menghasilkan gas CO2. Secara tidak langsung dapat diketahui bahwa telah terjadi aliran energi
dan siklus materi yang seimbang pada kolom Winogradsky sehingga dapat terjadi pertumbuhan
yang baik pada bakteri kondisi aerob dan anaerob.
Gas-gas yang terbentuk akan membuat terbentuknya rongga udara pada kolom yang semakin
lama akan semakin membesar dan akan mengangkat tanah diatasnya semakin tinggi.Kebalikan
dengan oksigen yang semakin ke bawah semakin berkurang, hidrogen sulfida makin bertambah.
Saat kolom tersebut dibuka, akan tercium bau belerang yang disebabkan oleh gas H2S
dari bakteri-bakteri pereduksi sulfat, contohnya Desulfovibrio sp.[8] Selain itu juga terbentuk
warna kehitam-hitaman di lumpur bagian atas yang disebabkan oleh kegiatan bakteri-bakteri
aerob yang menghasilkan ion sulfat (S042-) seperti contohnya Thiobacillus sp. dan Beggiatoa sp.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Kolom ini pertama kali digunakan pada tahun 1880 untuk mengamati
mikroorganisme yang hidup di tanah.dengan cara mengamati siklus sulfur, nitrogen, fosfor,
ataupun nutrien lain yang umumnya terjadi di antara segmen permukaan yang sifatnya
membutuhkan oksigen (aerob) dan di segmen bawah yang bersifat tidak membutuhkan oksigen
(anaerob).
Kolom ini juga digunakan sebagai model untuk mempelajari interaksi populasi
bakteri pada berbagai komunitas perairan dan sedimen perairan. Kolom Winogradsky
menggambarkan bagaimana mikroorganisme yang berbeda membentuk hubungan interdependen,
dimana aktivitas suatu organisme mampu memengaruhi organisme lain untuk tumbuh atau
sebaliknya.
METODOLOGI
Gelas ukur 1 L
Alumunium foil (sebagai penutup)
Alat pengaduk
Wadah untuk mengaduk
Air danau/air sungai/air laut 1 L
Lumpur danau/lumpur sungai/lumpur laut 200 g
CaSO4/Na2SO4 10 g
Bubur kertas koran 200 g
Kuning telur rebus 1 butir
ISI
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Kolom winogradsky adalah salah satu cara sederhana untuk mempelajari hubungan
timbal balik mikroorganisme dengan lingkungan alami di laboratorium. Kolom ini digunakan
sebagai model untuk mempelajari interaksi populasi bakteri pada berbagai komunitas perairan
dan sedimen perairan dan sedimen. Menurut Atlas (1988), lumpur dan sedimen yang digunakan
mengandung atau teraugmentasi dari substrat senyawa organic karbon, sulfide, dan sulfat. Hal ini
yang mengakibatkan perkembangan sejumlah bakteri heterotroph dan fotoautotrof termasuk
bakteri sulfur fotosintetik anaerob. Kolom ini dapat diisi tanah lumpur, dan air dari berbagai
macam lingkungan dan dapat dimodifikasi dengan kultur pengayaan. Dalam praktikum ini,
kolom diisi dengan lumpur kolam, bubur kertas koran, kuning telur.
Pada kolom winogradsky, bagian permukaan kolom terpapar dengan oksigen semakin ke
bagian bawah kolom semakin berkurang oksigennya, dan ketika mencapai dasar bagian kolom
akan berada pada zona anaerob. Bagian permukaan dan tepi kolom terkena cahaya maka
mikroorganisme pada bagian itu membutuhkan cahaya dan oksigen hingga mikroorganisme
yang membutuhkan cahaya namun tidak membutuhkan oksigen. Mikroorganisme berkembang
biak dan membentuk zona-zona berbeda. Mikroorganisme aerobic akan berkumpul di
permukaan, biasanya alga, cyanobacteria, dan bakteri pengokdasi sulfur karena adanya oksigen,
sedangkan organisme yang butuh kadar oksigen randah atau tidak butuh sama sekalin akan
menmepati lapisan bawahnya.
Dalam beberaoa minggu akan terdapat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat hidup
secara anaerob di dalam tanah, seperti metanogen yang menghasilkan gas metana (CH4) dan
bakteri pereduksi sulfat yang menghasilkan gas (H2S). Beberapa bakteri metanogen yang ada
antara lain Methanobacterium, Methanicaldococcus, dan Methanosarcina sedangkan bakteri
pereduksi sulfat yang ada antara lain : Desulvovibrio, Desulfobacter, dan Desulfuromonas.
Air pada bagian kolom yang terkena cahaya airnya akan terlihat lebih keruh, hal ini
disebabkan adanya pertumbuhan bakteri fotoautotrof yang tumbuh secara aerob seperti
Cyanibacter sp. Dan Chlorobium dan bakteri pengoksidasi sulfat seperti Thiobacillus sp. Warna
hitam di permukaan tanah dapat terjadi karena H2S yang bereaksi dengan zat besi membentuk
endapan.
Adanya pertumbuhan bakteri secara anaerob dan aerob dapat terjadi di dalam
winogradsky karena adanya mekanisme sintropi. Hasil metabolism dari bakteri pereduksi sulfat
yang menghasilkan gas H2S, digunakan oleh bakteri pengoksidasi sulfat untuk mengoksidasi
sulfat. Lalu bakteri metanogen yang menghasilkan gas CH4 dapat digunakan untuk pertumbuhan
bakteri metanotrof yang menggunakan CH4 sebagai sumber karbon untuk mneghasilkan gas
CO2.
Seiring berjalannya waktu, tanah-tanah yang ada di dasar kolom akan terangkat ke
permukaan disebabkan membesarnya rongga udara yang terbentuk. Kebalikan dengan oksigen
yang kian lama kian mengurang, hydrogen sulfida makin bertambah.
Saat kolom dibuka, maka aka tercium bau belerang yang disebabkan gas H2S. selain itu
juga terbentuk warna kehitam-hitaman di lumpur bagian atas yang disebabkan oleh kegiatan
bakteri-bakteri aerob yang menghasilkan ion sulfat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran