Fany Widiyana Bab Ii PDF
Fany Widiyana Bab Ii PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masalah Hipertermi
banyak faktor yang menjadi penyebab fluktuasi suhu tersebut, agar suhu
selain itu sistem enzim tubuh juga memiliki rentang suhu yang sempit agar
berfungsi optimum, maka fungsi tubuh yang normal tergantung pada suhu
melebihi titik set, yang biasanya diakibatkan oleh kondisi tubuh atau
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
8
memerah, kulit hangat bila disentuh, kuku kebiruan, hipertensi dan muka
yang sering terjadi pada anak. Insiden kejang demam 2.2-5% pada anak di
B. Konsep Medis
1) Pengertian
ditemukan pada anak, hal ini terutama pada rentang usia 4 bulan
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38 C) yang
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
9
(Ngastiyah, 2005).
Kejang demam sering terjadi pada anak dibawah usia satu tahun
sampai awal kelompok usia 2 sampai 5 tahun, karena pada usia ini
oleh suhu badan yang tinggi demam dengan suhu diatas 38 C yang
ekstrakranium.
2) Etiologi
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
10
saluran kemih, kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi.
4. Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan, yang tidak
1. Demam
4. Warna kulit berubah pucat, bahkan tampak membiru dan bola mata
naik ke atas
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
11
7. Anak tidak dapat mengontrol untuk buang air kecil atau besar
kali.
a. Anatomi
Gambar 2.1 anatomi otak
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
12
serta hipotalamus
kuadrigeminus.
dari lapisan fiber (berserat) dan termasuk sel yang terlibat dalam
(otak besar), brain stem (batang otak) dan cerebelum (otak kecil)
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
13
kelabu (zat kelabu) yaitu pada bagian korteks serebral dan zat
saraf.
cerebrum.
b. Batang otak
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
14
refleks.
medulla oblongata.
c. Cerebellum
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
15
b. Fisiologis
yubuh yang cepat seperti kontraksi otot, peristiwa fiselar yang berubah
efektif dan selektif antara cairan ekstra seluler dan cairan intra seluler.
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
16
yaitu:
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
17
5) Patofisiologi
otak mencapai 65% dari seluruh tubuh dibandingkan dengan orang dewasa
(hanya 15%), oleh karena itu kenaikan suhu tubuh dapat mengubah
keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu singkat terjadi
difusi dari ion kalium dan natrium melalui membran listrik. Ini demikian
besarnya sehingga meluas dengan seluruh sel dan membran sel sekitarnya
Anak dengan ambang kejang yang rendah, kejang dapat terjadi pada suhu
38 C dan anak dengan ambang kejang demam tinggi, kejang baru terjadi
pada suhu 40 C atau lebih, kejang yang berlangsung lama (>15 menit)
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
18
yang tidak teratur dan makin meningkatnya suhu tubuh karena tingginya
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
19
Peningkatan
Reaksi inflamasi Perubahan konsentrasi ion
produksi sputum
Kurang terpaparnya
informasi
Lebih dari 15 menit
Kurang pengetahuan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari Mual, muntah
kebutuhan tubuh
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
20
6) Klasifikasi kejang
Menurut Hidayat (2006) kejang dibagi dalam dua kategori besar yakni
yang bersifat lokal atau dinamakan kejang parsial dan kejang yang bersifat
umum.
Kejang parsial terdiri atas dua yakni yang berifat sederhana dan
wajah, tangan atau salah satu bagian sisi tubuh, biasanya disertai
lenjutan dapat terjadi pada orang sehat selama tidur dan bila
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
21
kaku pada otot ekstremitas, batang tulang dan wajah yang dapat
tahun
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
22
kali
menit, fokal atau multipel (lebih dari 1 kali dalam 24 jam). Disini
C. Konsep Keperawatan
mempunyai risiko tiga kali untuk terjadi serangan kejang demam berulang,
riwayat kejang yang mempunyai risiko 2-3 kalki terjadi bangkitan kejang
demam berulang ayah dan saudara kandung dengan riwayat kejang demam
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
23
1. Pengkajian
pekerjaan, alamat.
b. Keluhan utama
oleh anak.
anak.
3) Lama serangan
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
24
4) Pola serangan
5) Frekuensi serangan
terjadi.
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
25
apakah bayi panas, diare, muntah, tidak mau netek dan kejang-
kejang.
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
26
g. Riwayat imunisasi
h. Riwayat perkembangan
dengan lingkungannya.
i. Riwayat sosial
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
27
j. Pola fungsional
pertama.
2. Pola nutrisi
dikonsumsi oleh anak, makanan apa saja yang disukai dan yang
3. Pola eliminasi
kencing.
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
28
Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
belum.
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
29
b. Rambut
c. Muka/ Wajah
d. Mata
e. Telinga
berkurangnya pendengaran.
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
30
f. Hidung
g. Mulut
h. Tanggorokan
i. Leher
j. Thorax
tambahan.
k. Jantung
atau tachycardia.
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
31
l. Abdomen
hepar.
m. Kulit
n. Ekstremitas
o. Genetalia
2. Diagnosa keperawatan
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
32
pola interaksi.
3. Intervensi Keperawatan
1) Batasan karakteristik
rentang normal
3) NOC : Termoregulation
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
33
Kriteria hasil:
Intervensi:
karakteristik
kebiasaan.
normal.
Kriteria hasil:
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
34
1) Batasan karakteristik
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
35
Kriteria hasil:
bersih
Intervensi:
tambahan
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
36
1) Batasan karakteristik
rongga mulut.
Kriteria hasil:
c) Energi adekuat
Intervensi:
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
37
Krtiteria hasil:
resiko
Intervensi:
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
38
dengan ambulasi
bergerak
1) Batasan karakteristik
Kriteria hasil:
secara benar.
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
39
Intervensi:
tepat.
pola interaksi.
1) Batasan karakteristik
kekhawatiran, cemas.
cemas teratasi.
Kriteria hasil:
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
40
kecemasan
Intervensi:
prosedure
ansietas
memperluas focus
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
41
Hipertermi Pada An. A Dengan..., FANY WIDIYANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014