Anda di halaman 1dari 16

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM MANDIRI BERBASIS


SIMULASI PHET DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG
GERAK PARABOLA PADA BIDANG DATAR

Debora Natalia Sudjito


Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya
Wacana, Salatiga 50711, Jawa Tengah, Pusat Studi Pendidikan Sains, Matematika, dan Teknologi
(e-SisTeM), Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga 50711,
Jawa Tengah
E-mail: debora.natalia@uksw.edu

ABSTRAK
Pada perkuliahan tentang gerak parabola, pembelajaran yang komprehensif dan mengatasi
keterbatasan waktu tatap muka dan penggunaan peralatan laboratorium di era Revolusi Industri
4.0 ini dapat dilakukan dengan simulasi PhET “Projectile Motion” dan panduannya agar
peserta didik dapat belajar dengan terarah dan mandiri. Dalam penelitian ini, modul praktikum
mandiri tentang gerak parabola menggunakan simulasi PhET “Projectile Motion” yang telah
dibuat pada penelitian sebelumnya diterapkan dalam kelas Fisika Dasar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas modul praktikum mandiri tentang gerak parabola
menggunakan simulasi PhET “Projectile Motion” terhadap pemahaman mahasiswa tentang
gerak parabola. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sebanyak 30 mahasiswa
Fisika, Matematika, dan Pendidikan Fisika tingkat pertama menggunakan modul praktikum
mandiri ini untuk belajar di luar jam tatap muka secara berkelompok. 90% mahasiswa berhasil
mengerjakan modul dengan benar. Oleh sebab itu modul praktikum mandiri tentang gerak
parabola menggunakan simulasi PhET “Projectile Motion” dapat dikatakan efektif digunakan
untuk membantu siswa memahami gerak parabola melalui pembelajaran mandiri di luar jam
tatap muka.
Kata kunci : modul praktikum mandiri, simulasi PhET, gerak parabola, bidang datar, tanpa
gesekan udara.

ABSTRACT
In physics learning about projectile motion, comprehensive learning and overcoming the
limitations of face-to-face time and the use of laboratory equipments in the Industrial
Revolution 4.0 era can be done with PhET "Projectile Motion" simulations and its guidelines
so that students can learn in a directed and independent way. In this study, an independent
practicum module on projectile motion using a PhET "Projectile Motion" simulation that was
made in a previous study was applied in the Fundamental Physics class. This study aims to
determine the effectiveness of an independent practicum module about projectile motion using
a PhET "Projectile Motion" simulation of students' understanding of projectile motion. This
research is a qualitative descriptive study. Thirty Physics, Mathematics and Physics Education
freshmen used this independent practicum module to study outside face-to-face hours in
groups. There were 90% of students successfully worked on modules correctly. Therefore an
independent practicum module about projectile motion using PhET "Projectile Motion"
simulation can be said to be effectively used to help students understand projectile motion
through independent learning outside of face-to-face hours.
Keywords: independent practicum module, PhET simulation, projectile motion, flat plane,
without friction.

1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

modul praktikum mandiri tentang gerak


PENDAHULUAN
parabola pada bidang datar tanpa gesekan
Pada perkuliahan tentang gerak udara menggunakan simulasi PhET
parabola, khususnya pada bidang datar tanpa “Projectile Motion” diterapkan dalam
gesekan udara, pembelajaran yang praktikum mandiri di perkuliahan Fisika
komprehensif mencakup melakukan variasi Dasar.
besaran fisis pada gerak parabola, seperti Penelitian ini bertujuan untuk
posisi, jarak, kecepatan, waktu, dan sudut mengetahui efektivitas modul praktikum
elevasi. Namun jika pembelajaran seperti ini mandiri tentang gerak parabola pada bidang
dilakukan, maka kecil kemungkinan datar tanpa gesekan udara menggunakan
dilakukan hanya pada saat pertemuan tatap simulasi PhET “Projectile Motion” terhadap
muka di kelas. Oleh sebab itu dibutuhkan pemahaman mahasiswa tentang gerak
waktu di luar pertemuan tatap muka di kelas. parabola dan memberi saran perbaikan untuk
Hal ini tentunya harus didukung dengan pengembangan modul.
media pembelajaran yang dapat digunakan di
mana saja dan kapan saja [1]–[3].
Pada umumnya, pembelajaran gerak METODE
parabola di dalam kelas dapat menggunakan Penelitian ini adalah penelitian
peralatan laboratorium, namun tentu saja deskriptif kualitatif. Sebanyak 30 mahasiswa
peralatan laboratorium itu tidak mungkin Fisika, Matematika, dan Pendidikan Fisika
dibawa pulang oleh siswa Salah satu tingkat pertama yang mengambil mata kuliah
kemungkinan melakukan praktikum di luar Fisika Dasar menggunakan modul praktikum
kelas tanpa meminjam peralatan mandiri ini untuk belajar di luar jam tatap
laboratorium di sekolah/kampus adalah muka secara berkelompok. Setiap kelompok
laboratorium virtual, yang tentunya terdiri dari 3 orang, sehingga ada 10
melibatkan media digital. Hal ini relevan kelompok. Instrumen penelitian yang dipakai
dengan tuntutan pembelajaran di era adalah modul praktikum mandiri tentang
Revolusi Industri 4.0 yang mendorong guru gerak parabola pada bidang datar tanpa
untuk menggunakan media digital [4]. gesekan udara menggunakan simulasi PhET
Alternatif media digital yang dapat “Projectile Motion”. Modul ini adalah modul
digunakan untuk pembelajaran Fisika adalah yang dibuat oleh Karanggulimu, dkk (2017),
simulasi PhET. Akan tetapi supaya siswa namun sudah dimodifikasi karena simulasi
dapat menggunakan simulasi PhET secara PhET yang digunakan sudah diperbarui oleh
mandiri dan terarah, dibutuhkan panduan University of Colorado yang membuatnya.
berupa modul [5]. Laman simulasi PhET dapat diunduh secara
Pada penelitian sebelumnya, beberapa gratis dan dioperasikan online maupun offline
modul praktikum mandiri tentang gerak melalui https://phet.colorado.edu/ [6].
parabola menggunakan simulasi PhET
“Projectile Motion” telah dibuat. Hasil kerja responden dianalasis
Karanggulimu, dkk (2017) membuat modul secara deskriptif kualitatif. Apabila minimal
praktikum mandiri tentang gerak parabola 70% mahasiswa berhasil mengerjakan modul
pada bidang datar tanpa gesekan udara dengan benar, maka modul praktikum
menggunakan simulasi PhET “Projectile mandiri tentang gerak parabola
Motion” [2]. Laga, dkk (2019) membuat menggunakan simulasi PhET “Projectile
modul praktikum mandiri tentang gerak Motion” dapat dikatakan efektif digunakan
parabola pada bidang datar dengan gesekan untuk membantu siswa memahami gerak
udara menggunakan simulasi PhET parabola secara komprehensif melalui
“Projectile Motion”[1]. Shadday, dkk (2019) pembelajaran mandiri di luar jam tatap muka
membuat modul pembelajaran mandiri [1], [2].
tentang gerak parabola pada bidang miring
dengan gesekan udara [3]. Modul-modul
praktikum/pembelajaran mandiri tersebut HASIL
sudah diujicobakan kepada mahasiswa
Modul praktikum mandiri tentang gerak
tingkat pertama. Semua penelitian itu
parabola menggunakan simulasi PhET
menyatakan bahwa penggunaan modul
“Projectile Motion” ini diawali dengan
praktikum/pembelajaran mandiri efektif
penjelasan tentang definisi gerak parabola,
membantu siswa memahami materi gerak
tujuan modul, dan langkah-langkah
parabola [1]–[3]. Pada penelitian kali ini

2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

mengunduh, memasang, dan membuka


simulasi PhET “Projectile Motion” secara
offline seperti pada Gambar 1. Selanjutnya
diberikan petunjuk dan penjelasan mengenai
fitur-fitur yang dapat diubah dan diamati
seperti pada Gambar 2. Pendahuluan seperti
itu diberikan supaya peserta didik dapat
memilih dan mengoperasikan simulasi
dengan tepat seperti yang diharapkan oleh
pengajar, karena modul ini dikerjakan secara
mandiri di luar pertemuan tatap muka.
Bagian modul yang berikutnya adalah
bagian praktikum yang menugaskan peserta
didik melakukan praktikum mandiri dengan
simulasi PhET “Projectile Motion”. Peserta
didik ditugaskan menentukan variabel
kontrol, variabel terikat, dan variabel bebas
serta mengubah-ubah nilai variabel kontrol
Gambar 1. Halaman modul yang berisi
(Gambar 3), mengoperasikan simulasi,
definisi gerak parabola, tujuan modul, dan
mengamati simulasi gerak parabola,
langkah-langkah mengunduh, memasang,
mengukur variabel dengan alat ukur yang
dan membuka simulasi PhET “Projectile
disediakan pada simulasi (Gambar 4),
Motion” secara offline.
mencatat data yang diperoleh, dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan
mereka membuat kesimpulan (Gambar 5).
Bagian praktikum mandiri ini terdiri dari lima
kegiatan, yaitu : (1) menyelidiki pengaruh
massa benda terhadap jarak terjauh, titik
tertinggi, dan waktu jatuh benda yang
bergerak parabola tanpa gesekan udara; (2)
menyelidiki pengaruh bentuk benda
terhadap jarak terjauh, titik tertinggi, dan
waktu jatuh benda yang bergerak parabola
tanpa gesekan udara; (3) menyelidiki
pengaruh kecepatan awal benda terhadap
jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh
benda yang bergerak parabola tanpa gesekan
udara; (4) menyelidiki pengaruh posisi awal
benda terhadap jarak terjauh, titik tertinggi,
dan waktu jatuh benda yang bergerak
parabola tanpa gesekan udara; dan (5)
menyelidiki pengaruh besar sudut elevasi
terhadap jarak terjauh, titik tertinggi, dan
waktu jatuh benda yang bergerak parabola
tanpa gesekan udara. Gambar 2. Halaman modul yang berisi
petunjuk dan penjelasan mengenai fitur-
fitur yang dapat diubah dan diamati.

3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

variabel dengan alat ukur yang disediakan


pada simulasi.

Gambar 3. Halaman modul yang berisi


fitur-fitur variabel kontrol, variabel terikat,
dan variabel bebas serta bagaimana
mengubah-ubah nilai variabel kontrol.
Gambar 5. Halaman modul yang berisi
tabel data hasil pengukuran dan
pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk
membuat kesimpulan.

Kegiatan 1. Menyelidiki pengaruh massa


benda terhadap jarak terjauh, titik
tertinggi, dan waktu jatuh benda yang
bergerak parabola tanpa gesekan udara.
Pertanyaan pemantik pada kegiatan ini
adalah apakah massa benda (𝑚)
mempengaruhi jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik
tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) benda
yang bergerak parabola. Kemudian peserta
didik ditugaskan untuk menentukan variabel
bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Selanjutnya peserta didik diarahkan untuk
melakukan simulasi dan merekam datanya.
Data hasil percobaan dari semua kelompok
Gambar 4. Halaman modul yang berisi dapat dilihat di Gambar 6.
petunjuk dan contoh untuk
mengoperasikan simulasi, mengamati
simulasi gerak parabola, dan mengukur

4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Data Jarak Terjauh xj (m)

m = 1 kg m = 2 kg m= 3 kg

1
20,00
10
19,86 2
19,80
19,6019,4919,49
9
19,86 19,40 3
19,86
19,20
19,49
8 4
19,86

19,86
7 19,86
5
19,86
6

(a)

Data Titik Tertinggi yt (m)

m = 1 kg m = 2 kg m= 3 kg

1
2,90
10
2,87 2
2,85 2,81
2,81
9
2,87 2,80 3
2,87
2,75
2,81
8 2,87
4
2,84
2,87
7 5
2,87
6

(b)

Data Waktu Jatuh t (s)

m = 1 kg m = 2 kg m= 3 kg

1
1,531,53
10 1,52 2
1,51 1,50
1,50 1,50
1,53
9 1,53
3
1,49
1,48
1,50
8 4
1,53

7 5
1,53 1,53
6
1,53
(c)
Gambar 6. Data pengukuran jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh benda yang bergerak
parabola jika massa benda diubah-ubah.

4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

adalah sama walaupun massa benda (𝑚)


diubah-ubah. Hal ini dinyatakan jelas oleh
Berdasarkan Gambar 6, tampak bahwa semua kelompok (100%) dalam menjawab
masing-masing kelompok mendapatkan nilai pertanyaan-pertanyaan menarik kesimpulan
jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan sehingga semua kelompok (100%) dapat
waktu jatuh (𝑡) yang sama pada ketiga variasi menyimpulkan bahwa massa benda (𝒎)
nilai massa di kegiatan ini. Namun ada variasi tidak mempengaruhi jarak terjauh (𝒙𝒋 ),
nilai pada masing-masing besaran. Untuk titik tertinggi (𝒚𝒕 ), dan waktu jatuh (𝒕)
jarak terjauh (𝑥𝑗 ), 7 kelompok (70%) benda yang bergerak parabola. Jadi
mendapatkan nilai sebesar 19,86 m dan 3 Kegiatan 1 pada modul praktikum mandiri
kelompok (30%) mendapatkan nilai sebesar tentang gerak parabola menggunakan
19,49 m. Kelompok 1, 2, dan 8 menuliskan simulasi PhET “Projectile Motion” ini dapat
data pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ) yang lebih dikatakan efektif digunakan untuk membantu
kecil 0,37 m dari data kelompok mayoritas. siswa memahami pengaruh massa benda
Untuk titik tertinggi (𝑦𝑡 ), 6 kelompok (60%) terhadap jarak terjauh, titik tertinggi, dan
mendapatkan nilai sebesar 2,87 m; 3 waktu jatuh benda yang bergerak parabola
kelompok (30%) mendapatkan nilai sebesar tanpa gesekan udara melalui pembelajaran
2,81 m; dan 1 kelompok (10%) mendapatkan mandiri di luar jam tatap muka.
nilai sebesar 2,84 m. Kelompok 1, 2, dan 8
menuliskan data pengukuran jarak terjauh Kegiatan 2. Menyelidiki pengaruh bentuk
(𝑥𝑗 ) yang lebih kecil 0,08 m dari data benda terhadap jarak terjauh, titik
tertinggi, dan waktu jatuh benda yang
kelompok mayoritas; sedangkan data
bergerak parabola tanpa gesekan udara.
Kelompok 5 lebih kecil 0,03 m dari data
Di awal kegiatan, peserta didik diberi
kelompok mayoritas. Untuk waktu jatuh
pertanyaan: apakah bentuk benda
(𝑡), 7 kelompok (70%) mendapatkan nilai
mempengaruhi jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik
sebesar 1,53 s dan 3 kelompok (30%)
mendapatkan nilai sebesar 1,50 s. Ada tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) benda
perbedaan 0,03 s pada pengukuran mereka. yang bergerak parabola. Kemudian peserta
Perbedaan data antarkelompok terjadi karena didik ditugaskan untuk menentukan variabel
peserta didik kurang presisi saat meletakkan bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Selanjutnya peserta didik diarahkan untuk
alat ukur pada titik terjauh (𝑥𝑗 ) dan titik
melakukan simulasi dan merekam datanya.
tertinggi (𝑦𝑡 ). Namun demikian, sekalipun Data hasil percobaan dari semua kelompok
ada perbedaan nilai pengukuran, tampak
dapat dilihat di Gambar 7.
bahwa kecenderungan nilai jarak terjauh
(𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡)

Data Jarak Terjauh xj (m)

football tankshell human piano

1
20,00
10
19,86 2
19,80
19,6019,4919,49
9
19,86 19,40 3
19,86
19,20
19,49
8 4
19,86

19,86
7 19,86
5
19,86
6

(a)

5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Data Titik Tertinggi yt (m)

football tankshell human piano

1
2,88
2,87
10 2,86 2
2,84
2,812,81
2,87
9 2,82 2,87
3
2,80
2,78
2,81
8 4
2,87
2,84
7
2,87 5
2,87
6

(b)

Data Waktu Jatuh t (s)

football tankshell human piano

1
1,53 1,53
10 1,52 2
1,51 1,50
1,50 1,50
1,53
9 1,53
3
1,49
1,48
1,50
8 4
1,53

7 5
1,53 1,53
6
1,53
(c)
Gambar 7. Data pengukuran jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh benda yang bergerak parabola jika
bentuk benda diubah-ubah.

mendapatkan nilai sebesar 2,87 m; 3


Berdasarkan Gambar 7, ada empat jenis kelompok (30%) mendapatkan nilai sebesar
benda yang disimulasikan, yaitu football, 2,81 m, dan 1 kelompok (10%) mendapatkan
tankshell, human, dan piano. Serupa dengan nilai sebesar 2,84 m. Kelompok 1, 2, dan 8
Kegiatan 1, tampak bahwa masing-masing menuliskan data pengukuran jarak terjauh
kelompok mendapatkan nilai jarak terjauh (𝑥𝑗 ) yang lebih kecil 0,08 m dari data
(𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh kelompok mayoritas; sedangkan data
(𝑡) yang sama pada keempat variasi bentuk Kelompok 5 lebih kecil 0,03 m dari data
benda di Kegiatan 2 ini dan juga ada variasi kelompok mayoritas. Untuk waktu jatuh
nilai pada masing-masing besaran. Untuk (𝑡), 7 kelompok (70%) mendapatkan nilai
jarak terjauh (𝑥𝑗 ), 7 kelompok (70%) sebesar 1,53 s dan 3 kelompok (30%)
mendapatkan nilai sebesar 19,86 m dan 3 mendapatkan nilai sebesar 1,50 s. Ada
kelompok (30%) mendapatkan nilai sebesar perbedaan 0,03 s pada pengukuran mereka.
19,49 m. Kelompok 1, 2, dan 8 menuliskan Perbedaan data antarkelompok terjadi karena
data pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ) yang lebih peserta didik kurang presisi saat meletakkan
kecil 0,37 m dari data kelompok mayoritas. alat ukur pada titik terjauh (𝑥𝑗 ) dan titik
Untuk titik tertinggi (𝑦𝑡 ), 6 kelompok (60%) tertinggi (𝑦𝑡 ). Namun demikian, sekalipun

6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

ada perbedaan nilai pengukuran, tampak terjauh (𝑥𝑗 ) yang lebih kecil daripada data
bahwa kecenderungan nilai jarak terjauh kelompok mayoritas. Untuk titik tertinggi
(𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) (𝑦𝑡 ), 6 kelompok (60%) mendapatkan nilai
adalah sama walaupun bentuk benda diubah- sebesar 1,27 m, 2,87 m, 5,10 m, dan 7,96 m;
ubah. Hal ini dinyatakan sekali lagi oleh 3 kelompok (30%) mendapatkan nilai sebesar
semua kelompok (100%) dalam menjawab 1,25 m, 2,81 m, 5,00 m, dan 7,81 m; serta 1
pertanyaan-pertanyaan menarik kesimpulan kelompok (10%) mendapatkan nilai sebesar
sehingga semua kelompok (100%) dapat 1,28 m, 2,86 m, 5,07 m, dan 7,94 m.
menyimpulkan bahwa bentuk benda tidak Kelompok 1, 2, 5, dan 8 menuliskan data
mempengaruhi jarak terjauh (𝒙𝒋 ), titik pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ) yang lebih
tertinggi (𝒚𝒕 ), dan waktu jatuh (𝒕) benda kecil daripada data kelompok mayoritas.
yang bergerak parabola. Jadi Kegiatan 2 Untuk waktu jatuh (𝑡), 7 kelompok (70%)
pada modul praktikum mandiri tentang gerak mendapatkan nilai sebesar 1,02 s, 1,53 s, 2,04
parabola menggunakan simulasi PhET s, dan 2,55 s serta 3 kelompok (30%)
“Projectile Motion” ini dapat dikatakan mendapatkan nilai sebesar 1,00 s, 1,50 s, 2,00
efektif digunakan untuk membantu siswa s, dan 2,50 s. Kelompok 1, 2, 8, dan 9
memahami pengaruh bentuk benda terhadap menuliskan data pengukuran waktu jatuh
jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh (𝑡) yang lebih kecil daripada data kelompok
benda yang bergerak parabola tanpa gesekan mayoritas. Dari ketiga pengukuran variabel
udara melalui pembelajaran mandiri di luar jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan
jam tatap muka. waktu jatuh (𝑡) tampak ada perbedaan nilai
pada pengukuran masing-masing kelompok.
Kegiatan 3. Menyelidiki pengaruh Perbedaan data antarkelompok disebabkan
kecepatan awal benda terhadap jarak karena peserta didik kurang presisi saat
terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh meletakkan alat ukur pada titik terjauh (𝑥𝑗 )
benda yang bergerak parabola tanpa
dan titik tertinggi (𝑦𝑡 ). Namun demikian,
gesekan udara. sekalipun ada perbedaan nilai pengukuran,
Kegiatan ini mengarahkan peserta didik
tampak bahwa kecenderungan nilai jarak
untuk menyelidiki apakah kecepatan awal
terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu
benda (𝑣0) mempengaruhi jarak terjauh
(𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) jatuh (𝑡) adalah semakin besar saat kecepatan
awal benda (𝑣0 ) berubah semakin besar. Hal
benda yang bergerak parabola. Peserta didik
ini dinyatakan sekali lagi oleh semua
ditugaskan untuk menentukan variabel bebas,
kelompok (100%) dalam menjawab
variabel terikat, dan variabel kontrol. Lalu
pertanyaan-pertanyaan menarik kesimpulan
peserta didik diarahkan untuk melakukan
sehingga semua kelompok (100%) dapat
simulasi dan merekam datanya. Data hasil
menyimpulkan bahwa kecepatan awal
percobaan dari semua kelompok dapat dilihat
benda (𝑣0) mempengaruhi jarak terjauh
di Gambar 8.
(𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡)
Berdasarkan Gambar 8, ada empat
variasi kecepatan awal benda (𝑣0 ), yaitu 10 benda yang bergerak parabola. Semakin
m/s, 15 m/s, 20 m/s, dan 25 m/s. Sama halnya besar kecepatan awal benda (𝒗𝟎 ), semakin
dengan Kegiatan 1 dan Kegiatan 2, di besar jarak terjauh (𝒙𝒋 ), titik tertinggi
Kegiatan 3 ini tampak bahwa masing-masing (𝒚𝒕 ), dan waktu jatuh (𝒕) benda yang
kelompok mendapatkan nilai jarak terjauh bergerak parabola. Jadi Kegiatan 3 pada
(𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh modul praktikum mandiri tentang gerak
(𝑡) yang bervariasi pada masing-masing parabola menggunakan simulasi PhET
besaran. Berikut ini disajikan data “Projectile Motion” ini dapat dikatakan
pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi efektif digunakan untuk membantu siswa
memahami pengaruh kecepatan awal benda
(𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) untuk variasi nilai
terhadap jarak terjauh, titik tertinggi, dan
kecepatan awal (𝑣0 ) yang berurutan.Untuk
waktu jatuh benda yang bergerak parabola
jarak terjauh (𝑥𝑗 ), 7 kelompok (70%) tanpa gesekan udara melalui pembelajaran
mendapatkan nilai sebesar 8,83 m, 19,86 m, mandiri di luar jam tatap muka.
35,31 m, dan 55,17 m serta 3 kelompok
(30%) mendapatkan nilai sebesar 8,66 m,
19,49 m, 34,60 m, dan 54,13 m. Kelompok 1,
2, dan 8 menuliskan data pengukuran jarak

7
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Data Jarak Terjauh xj (m)

v0 = 10 m/s v0 = 15 m/s
v0 = 20 m/s v0 = 25 m/s
1
54,13
60,00
55,17
10 54,13
2
50,0034,60
35,3140,00 34,60
30,0019,49
19,86 19,49
55,17
9 20,00 8,66 55,17
3
35,31 8,83 8,66 35,31
19,86 10,00 19,86
8,83 8,83
0,00
8,66
19,49 8,8319,86
34,60 8,83 8,83 35,31
8
54,13 8,83 4
55,17
19,86 19,86
19,86
35,31 35,31
7 35,31 5
55,17 55,17
6
55,17
(a)

Data Titik Tertinggi yt (m)

v0 = 10 m/s v0 = 15 m/s
v0 = 20 m/s v0 = 25 m/s
7,81
1
7,96 8,00 7,81
10 5,00 2
6,00
5,10 5,00
4,00 2,81
2,87 2,81
7,969 1,25 37,96
5,10 1,27
2,00 1,25 5,10
2,87 2,87
1,27 1,27
0,00
1,25 1,27
2,81 2,87
5,00 1,27 1,28 5,10
7,818 1,27 47,96
2,87 2,86
2,87
5,10 5,07
7 5,10 5
7,96 7,94
6
7,96
(b)

8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Data Waktu Jatuh t (s)

v0 = 10 m/s v0 = 15 m/s
v0 = 20 m/s v0 = 25 m/s
1
3,00 2,50
2,55 2,50 2,00
10 2
2,50
2,04 2,00 1,50 2,00
1,53 1,00 1,50
1,50
1,02 1,00
9
2,55
2,041,53 1,00 3
2,55
2,04
1,02 0,50 1,021,53
0,00
1,00
1,50 1,021,53
8 2,00
2,50 2,04 4
2,55
1,02 1,02
1,53 1,02 1,53
2,04 1,53 2,04
7
2,55 2,04 5
2,55
2,55
6

(c)
Gambar 8. Data pengukuran jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh benda yang bergerak parabola
jika kecepatan awal benda diubah-ubah.

terjauh (𝑥𝑗 ), 7 kelompok (70%)


mendapatkan nilai sebesar 24,14 m, 27,40 m,
Kegiatan 4. Menyelidiki pengaruh posisi 30,14 m, dan 31,77 m serta 3 kelompok
awal benda terhadap jarak terjauh, titik (30%) mendapatkan nilai sebesar 23,73 m
tertinggi, dan waktu jatuh benda yang
(kecuali Kelompok 2), 26,99 m, 29,71 m, dan
bergerak parabola tanpa gesekan udara.
31,33 m. Kelompok 1, 2, dan 8 menuliskan
Pada Kegiatan 4 peserta didik
ditugaskan untuk menyelidiki apakah posisi data pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ) bervariasi
awal benda (𝑦0 ) mempengaruhi jarak nilainya dan lebih kecil daripada data
terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu kelompok mayoritas. Untuk titik tertinggi
jatuh (𝑡) benda yang bergerak parabola. (𝑦𝑡 ), 6 kelompok (60%) mendapatkan nilai
Kemudian peserta didik ditugaskan untuk sebesar 5,87 m, 8,87 m, 11,87 m, dan 13,87
menentukan variabel bebas, variabel terikat, m; 3 kelompok (30%) mendapatkan nilai
dan variabel kontrol. Lalu peserta didik sebesar 5,81 m, 8,81 m, 11,81 m, dan 13,81
diarahkan untuk melakukan simulasi dan m; serta 1 kelompok (10%) mendapatkan
merekam datanya. Data hasil percobaan dari nilai sebesar 5,87 m, 8,92 m, 11,85 m, dan
semua kelompok dapat dilihat di Gambar 9. 13,90 m. Kelompok 1, 2, 5, dan 8 menuliskan
Berdasarkan Gambar 9, ada empat data pengukuran titik tertinggi (𝑦𝑡 ) yang
variasi posisi awal benda (𝑦0 ), yaitu 3 m, 6 lebih kecil daripada data kelompok
m, 9 m, dan 12 m. Sama halnya dengan mayoritas; namun ada satu data Kelompok 5
Kegiatan 3, di Kegiatan 4 ini tampak bahwa yang lebih besar daripada data kelompok
masing-masing kelompok mendapatkan nilai mayoritas. Untuk waktu jatuh (𝑡), 7
jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan kelompok (70%) mendapatkan nilai sebesar
waktu jatuh (𝑡) yang bervariasi pada masing- 1,86 s, 2,11 s, 2,32 s, dan 2,45 s serta 3
masing besaran. Berikut ini disajikan data kelompok (30%) mendapatkan nilai sebesar
1,83 s, 2,08 s, 2,29 s, dan 2,41 s. Kelompok
pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi 1, 2, dan 8 menuliskan data pengukuran
(𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) untuk variasi nilai waktu jatuh (𝑡) yang lebih kecil daripada
posisi awal (𝑦0 ) yang berurutan.Untuk jarak data kelompok mayoritas. Dari ketiga

9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

pengukuran variabel jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik yang bergerak parabola. Semakin besar
tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) tampak posisi awal benda (𝑦0 ), semakin besar
ada perbedaan nilai pada pengukuran jarak terjauh (𝒙𝒋 ), titik tertinggi (𝒚𝒕 ),
masing-masing kelompok. Perbedaan data dan waktu jatuh (𝒕) benda yang bergerak
antarkelompok disebabkan karena peserta parabola. Jadi Kegiatan 4 pada modul
didik kurang presisi saat meletakkan alat ukur praktikum mandiri tentang gerak parabola
pada titik terjauh (𝑥𝑗 ) dan titik tertinggi menggunakan simulasi PhET “Projectile
(𝑦𝑡 ). Namun demikian, sekalipun ada Motion” ini dapat dikatakan efektif
digunakan untuk membantu siswa
perbedaan nilai pengukuran, tampak bahwa memahami pengaruh posisi awal benda
kecenderungan nilai jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik terhadap jarak terjauh, titik tertinggi, dan
tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) adalah waktu jatuh benda yang bergerak parabola
tanpa gesekan udara melalui pembelajaran
semakin besar saat posisi awal benda (𝑦0 ) mandiri di luar jam tatap muka.
berubah semakin besar. Hal ini dinyatakan
sekali lagi oleh semua kelompok (100%)
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
menarik kesimpulan sehingga semua
kelompok (100%) dapat menyimpulkan
bahwa posisi awal benda
(𝑦0 ) mempengaruhi jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik
tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) benda

Data Jarak Terjauh xj (m)

y0 = 3 m y0 = 6 m y0 = 9 m y0 = 11 m
1
31,33
35,0029,71
26,99
31,77
30,14
10 30,0023,73 31,33
29,71
2
27,40 26,99
24,14 25,00 23,75
20,00
15,00
31,77
30,14
9 24,14
27,40 31,77
30,14
3
27,40
10,00 24,14
5,00
0,00

8 23,73
26,99
29,71 24,14
27,40
4
31,33 30,14
31,77

24,14 24,14
27,40
7 27,40
5
30,14
31,77 24,14 30,14
31,77
27,40
30,14
6
31,77
(a)

10
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Data Titik Tertinggi yt (m)

y0 = 3 m y0 = 6 m y0 = 9 m y0 = 11 m
13,81
1
13,87 14,0011,81 13,81
11,87
10 12,00 8,81 2
11,81
8,87 10,00 8,81
8,00 5,81
5,87 5,81
6,00
13,87
9
11,87 313,87
11,87
8,87 4,00 8,87
5,87 2,00 5,87
0,00
5,81 5,87
8,81 8,87
8
11,81
13,81 413,87
11,87
5,87 5,87
5,87 8,82
8,87
7
11,87 8,87 5
11,85
13,87 13,90
11,87
6
13,87
(b)

Data Waktu Jatuh t (s)

y0 = 3 m y0 = 6 m
y0 = 9 m y0 = 11 m
2,41
1
2,29
2,50 2,08
2,45
2,32 1,83 2,41
2,29
10
2,11 2,00 2
2,08
1,86 1,83
1,50

2,45 1,00
2,32
91,86
2,11 32,45
2,32
2,11
1,86
0,50
0,00

81,83
2,08
2,29
2,41
1,8642,45
2,11
2,32

1,86 1,86
7
2,11 5
2,11
2,32
2,45 1,86 2,32
2,45
2,11
6
2,32
2,45
(c)
Gambar 9. Data pengukuran jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh benda yang bergerak
parabola jika posisi awal benda diubah-ubah.

tertinggi, dan waktu jatuh benda yang


bergerak parabola tanpa gesekan udara.
Kegiatan 5. Menyelidiki pengaruh besar
sudut elevasi terhadap jarak terjauh, titik

11
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Apakah sudut elevasi (𝜃 ) ditugaskan untuk menentukan variabel bebas,


variabel terikat, dan variabel kontrol.
mempengaruhi jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik
Selanjutnya peserta didik diarahkan untuk
tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) benda melakukan simulasi dan merekam datanya.
yang bergerak parabola menjadi pertanyaan Data hasil percobaan dari semua kelompok
utama pada Kegiatan 5. Peserta didik kembali dapat dilihat di Gambar 10.

Data Jarak Terjauh xj (m)

q = 25° q = 35° q = 45°


q = 55° q = 65° q = 75°
1
22,50
25,0021,14
22,94
21,55 17,24 22,50
10 20,00 2
21,14
17,57 17,24
15,0011,25
11,47 11,25
10,00
22,94
21,55
9 17,57 22,94
21,55
21,54
3
17,57
11,47 5,00 11,47
0,00
11,25 11,47
8 17,24
21,14
22,50
17,57 4
21,54
21,55
22,94
11,73 11,47
11,47
18,02 17,57
19,50
7 5
22,23
22,90 17,57 21,55
22,94
23,90
21,55
6
22,94
(a)

12
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Data Titik Tertinggi yt (m)

q = 25° q = 35° q = 45°


q = 55° q = 65° q = 75°
1
10,50
12,00 9,24
10,70
10 10,00 7,55 10,50
2
9,42 9,24
7,69 8,00 5,62 7,55
5,73 6,00 3,70 5,62
3,77 2,01 3,70
10,70
99,42 4,00
2,05 2,01 10,70
3
9,42
7,695,73 7,09
5,73
3,772,052,00 2,053,77
0,00
2,01 2,053,77
7,555,623,70 5,73
7,09
89,24
10,50 2,01 9,42
4
10,70
3,05 2,05 3,78
4,77 3,77 5,72
6,73
5,73 7,66
8,69 9,40
7
10,42 7,69 5
10,69
11,70 9,42
10,70
6

(b)

Data Waktu Jatuh t (s)

q = 25° q = 35° q = 45°


q = 55° q = 65° q = 75°
1
3,50 2,90
2,72
10
2,95 3,00 2,46
2,12 2
2,90
2,77 2,72
2,51 2,50 1,72 2,46
2,16 2,12
1,75 2,00 1,27 1,72
1,29
1,50 1,27
92,77
2,952,51 1,00 3
2,95
2,77
2,51
2,16
1,75 2,16
1,75
1,29 0,50 1,29
0,00
1,27
1,72 1,29
1,75
2,12
2,46 2,16
2,51
82,72
2,90 2,77
4
2,95
1,43 1,29
1,86 1,29 1,75
2,25 1,75 2,16
2,58 2,51
2,84
7 2,16 2,77
5
2,95
3,02
2,51
2,77
2,95
6

(c)
Gambar 10. Data pengukuran jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh benda yang bergerak
parabola jika sudut elevasi diubah-ubah.

13
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

s, 2,46 s, 2,72 s, dan 2,90 s; serta 1 kelompok


Berdasarkan Gambar 10, ada enam (10%) mendapatkan nilai sebesar 1,43 s, 1,86
variasi sudut elevasi (𝜃), yaitu 25°, 35°, 45°, s, 2,25 s, 2,58 s, 2,84 s, dan 3,02 s. Kelompok
55°, 65°, dan 75°. Di Kegiatan 5 ini masih 1, 2, dan 8 menuliskan data pengukuran
tampak bahwa masing-masing kelompok waktu jatuh (𝑡) yang lebih kecil daripada
mendapatkan nilai jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik data kelompok mayoritas; sedangkan
Kelompok 7 menuliskan data pengukuran
tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) yang
waktu jatuh (𝑡) lebih besar daripada data
bervariasi pada masing-masing besaran. kelompok mayoritas. Dari ketiga pengukuran
Berikut ini disajikan data pengukuran jarak
variabel jarak terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi
terjauh (𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu
(𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡) tampak ada
jatuh (𝑡) untuk variasi nilai sudut elevasi
perbedaan nilai pada pengukuran masing-
(𝜃) yang berurutan. Untuk jarak terjauh masing kelompok. Perbedaan data
(𝑥𝑗 ), 6 kelompok (60%) mendapatkan nilai antarkelompok terjadi karena peserta didik
sebesar 17,57 m, 21,54 m atau 21,55 m, 22,94 kurang presisi saat meletakkan alat ukur pada
m, 21,55 m, 17,57 m, dan 11,47 m; 3 titik terjauh (𝑥𝑗 ) dan titik tertinggi (𝑦𝑡 ).
kelompok (30%) mendapatkan nilai sebesar Namun demikian, sekalipun ada perbedaan
17,24 m, 21,14 m, 22,50 m, 21,14 m, 17,24 nilai pengukuran, tampak bahwa
m, dan 11,25 m; serta 1 kelompok (10%)
mendapatkan nilai sebesar 19,50 m, 22,90 m, kecenderungan nilai titik tertinggi (𝑦𝑡 ) dan
23,90 m, 22,23 m, 18,02 m, dan 11,73 m. waktu jatuh (𝑡) adalah semakin besar saat
Kelompok 1, 2, dan 8 menuliskan data sudut elevasi (𝜃) berubah semakin besar.
pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ) bervariasi Akan tetapi, fenomena unik terjadi pada
nilainya dan lebih kecil daripada data pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ). Jika 𝜃 < 45°,
kelompok mayoritas. Kelompok 7 maka semakin besar sudut elevasi (𝜃),
menuliskan data pengukuran jarak terjauh
semakin besar jarak terjauh (𝑥𝑗 ). Jika 𝜃 =
(𝑥𝑗 ) lebih besar daripada data kelompok
45°, maka semakin besar sudut elevasi (𝜃),
mayoritas. Untuk titik tertinggi (𝑦𝑡 ), selain
jarak terjauh (𝑥𝑗 ) mencapai nilai
pada 𝜃 = 55°, 5 kelompok (50%)
mendapatkan nilai sebesar 2,05 m, 3,77 m, maksimumnya. Jika 𝜃 > 45°, maka semakin
5,73 m, 9,42 m, dan 10,70 m; 3 kelompok besar sudut elevasi (𝜃), semakin kecil jarak
(30%) mendapatkan nilai sebesar 2,01 m, terjauh (𝒙𝒋 ). Hal ini dinyatakan sekali lagi
3,70 m, 5,62 m, 9,24 m, dan 10,50 m; 1 oleh semua kelompok (100%) dalam
kelompok (10%) mendapatkan nilai sebesar menjawab pertanyaan-pertanyaan menarik
2,01 m, 3,78 m, 5,72 m, 9,40 m, dan 10,69 m; kesimpulan sehingga semua kelompok
serta 1 kelompok (10%) mendapatkan nilai (100%) dapat menyimpulkan bahwa sudut
sebesar 3,05 m, 4,77 m, 6,73 m, 10,42 m, dan
elevasi (𝜃), mempengaruhi jarak terjauh
11,70 m. Kelompok 1, 2, dan 8 menuliskan
data pengukuran jarak terjauh (𝑥𝑗 ) bervariasi
(𝑥𝑗 ), titik tertinggi (𝑦𝑡 ), dan waktu jatuh (𝑡)
benda yang bergerak parabola. Jadi Kegiatan
nilainya dan lebih kecil daripada data
5 pada modul praktikum mandiri tentang
kelompok mayoritas. Kelompok 7
gerak parabola menggunakan simulasi PhET
menuliskan data pengukuran jarak terjauh
“Projectile Motion” ini dapat dikatakan
(𝑥𝑗 ) lebih besar daripada data kelompok efektif digunakan untuk membantu siswa
mayoritas. Data Kelompok 7 nilainya terlalu memahami pengaruh sudut elevasi terhadap
jauh daripada kesembilan kelompok yang jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh
lain, sehingga tidak akurat dan diprediksi ada benda yang bergerak parabola tanpa gesekan
ketidaktelitian saat mengukur. Pada 𝜃 = udara melalui pembelajaran mandiri di luar
55°, nilai yang terukur sangat bervariasi, jam tatap muka.
sehingga perlu penegasan kembali soal Di akhir modul, 9 kelompok (90%)
ketepatan peletakkan alat ukur. Untuk waktu dapat menyimpulkan bahwa massa benda
jatuh (𝑡), 6 kelompok (60%) mendapatkan dan bentuk benda tidak mempengaruhi
nilai sebesar 1,29 s, 1,75 s, 2,16 s, 2,51 s, 2,77 jarak terjauh, titik tertinggi, dan waktu jatuh
s, dan 2,95 s; 3 kelompok (30%) benda yang bergerak parabola tanpa gesekan
mendapatkan nilai sebesar 1,27 s, 1,72 s, 2,12 udara; serta kecepatan awal benda, posisi

14
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

awal benda, dan sudut elevasi pengajar dapat mengikuti atau merekam jejak
mempengaruhi jarak terjauh, titik tertinggi, aktivitas peserta didik, sehingga
dan waktu jatuh benda yang bergerak kemungkinan salah langkah dapat
parabola tanpa gesekan udara. Namun pada diantisipasi. Keenam, perlu perhitungan
saat membuat rangkuman akhir, hanya 4 kuantitatif untuk mengonfirmasi pengukuran
kelompok (40%) yang dapat membuat kualitatif.
rangkuman akhir yang tepat dari seluruh
kegiatan. Walaupun demikian, pada masing-
masing kegiatan, respon mahasiswa SIMPULAN
menunjukkan bahwa mereka dapat mengikuti
kegiatan dan menyimpulkan. Hal ini Modul praktikum mandiri tentang gerak
disebabkan oleh kurangnya pertanyaan parabola menggunakan simulasi PhET
“Projectile Motion” dapat dikatakan efektif
penggiring untuk menuntun siswa
merangkum hasil kegiatan. Penambahan digunakan untuk membantu siswa
kalimat penggiring ini menjadi masukan memahami gerak parabola melalui
yang baik untuk merevisi modul. Jadi dengan pembelajaran mandiri di luar jam tatap muka.
demikian, modul praktikum mandiri tentang
gerak parabola menggunakan simulasi PhET
“Projectile Motion” dapat dikatakan efektif DAFTAR PUSTAKA
digunakan untuk membantu siswa M. U. Laga, D. N. Sudjito, D. Noviandini, P.
memahami gerak parabola melalui S. Sains, and F. Sains, “Desain
pembelajaran mandiri di luar jam tatap muka. Modul Pembelajaran Mandiri
Tentang Gerak Parabola Pada
Saran Perbaikan Modul Bidang Datar Dengan
Setelah digunakan dalam praktikum Memperhitungkan Gesekan Udara,”
mandiri di luar pertemuan tatap muka oleh 30 vol. 2, no. 2, pp. 42–53, 2019.
mahasiswa yang menjadi responden dalam L. Karanggulimu, D. N. Sudjito, and D.
penelitian ini, didapati bahwa masih Noviandini, “TENTANG GERAK
diperlukan perbaikan-perbaikan pada modul. PARABOLA MENGGUNAKAN
Pertama, sebelum kesimpulan dan SIMULASI Ph ET ” PROJECTILE
rangkuman akhir, perlu diberi pertanyaan MOTION ”,” pp. 216–226.
penggiring sekali lagi, minimal mengulang S. J. Shadday, N. A. Wibowo, and D. N.
pertanyaan rumusan masalah yang ada di Sudjito, “Desain Modul
awal. Kedua, sebaiknya di modul diberi Pembelajaran Mandiri tentang Gerak
petunjuk dan halaman kosong supaya peserta Parabola pada Bidang Miring
didik dapat menyalin dan menempelkan dengan Gesekan Udara,” vol. 10, no.
(copy-paste atau screenshoot atau print- 1, 2019.
screen) hasil simulasi dan pengukuran M. Pendidikan, D. A. N. Kebudayaan, and
mereka pada simulasi PhET, supaya pengajar R. Indonesia, “No Title,” pp. 1–6,
dapat mengecek hasil pengukuran siswa, 2013.
apakah mereka sudah teliti meletakkan alat L. Fidiana, S. Bambang, and D. Pratiwi,
ukurnya atau belum. Ketiga, petunjuk “PEMBUATAN DAN
pengukuran, khususnya peletakan alat ukur IMPLEMENTASI MODUL
untuk mengukur titik tertinggi (𝑦𝑡 ), perlu PRAKTIKUM FISIKA Info Artikel
diperjelas acuannya supaya ketidaktelitian Abstrak Abstra ct,” vol. 1, no. 2252,
pengukuran yang mungkin terjadi bisa 2012.
diminimalisir. Keempat, sebaiknya modul https://phet.colorado.edu/
praktikum mandiri ini dibuat online, supaya

15

Anda mungkin juga menyukai