DENTAL SIDE TEACHING Pasak
DENTAL SIDE TEACHING Pasak
Kasus
Seorang pasien wanita berusia 21 tahun yang berdomisili di Kleak, datang ke RSGM PSPDG
Univ. Sam Ratulangi dengan keluhan gigi depan kanan atas ingin dibuatkan mahkota tiruan
setelah sebelumnya telah dirawat saluran akar sekitar 2 bulan yang lalu (23 Maret 2017).
Keluhan utama
Gigi depan kanan atas ingin dibuatkan mahkota tiruan setelah sebelumnya telah dirawat saluran
akar.
1|Page
Pemeriksaan subyektif
Perkusi (-), palpasi (-) dan tekanan (-).
Gambaran radiografi
Akar Saluran akar telah selesai dilakukan perawatan endointrakanal dan diisi dengan bahan
pengisi guttap-percha dengan pasta endometason-eugenol.
Foto periapikal
Rencana perawatan
Mahkota pasak tuang
Prognosis
Baik, karena akar tidak fraktur, panjang akar normal, tidak tampak resorpsi internal akar,
jaringan periodontal baik dan pasien kooperatif.
2|Page
Semen stopper
Plastic filling instrument
Glass slab
Dappen glass
Kapas
Alkohol 70%
Cotton roll
Cotton pellet
Tumpatan sementara (Orafil)
Pesso reamer
K-file No. 70-80, 90-140
Jarum lentulo
Jarum irigasi endodontik
Disposable syringe 3 ml
Aquades
Paper points
Zinc Phosphate Cement
GIC tipe I
Malam violet
Lampu spritus
Paper clips
Mahkota sementara (Ezi-Crown)
Bahan cetak double impression (Exaflex)
Tahap Perawatan
3|Page
Panjang akar =panjang gigi− panjang mahkota
Panjang akar =25−6=19 mm
2
Panjang kerja preparasi pasak= panjang akar+ panjang mahkota
3
2
Panjang kerja preparasi pasak= 19+ 6=25 mm
3
2. Persiapan preparasi
Sebelum preparasi dimulai, daerah kerja dipersiapkan. Lakukan disinfeksi daerah kerja
dan blocking-out dengan cotton roll dan saliva ejector.
3. Preparasi
Preparasi dimulai dengan membongkar tumpatan sementara. Guttap point dikeluarkan
dengan menggunakan pesso reamer sampai terasa longgar sesuai panjang kerja untuk
pasak, selanjutnya saluran akar dilebarkan memakai K-file sampai kurang lebih 1/3
ukuran penampang akar biasanya pada gigi insisivus pertama menggunakan tiga nomor
K-file di atas nomor terakhir peparasi saluran akar (K-file no. 70).
4. Pembentukan seat
a. Melakukan dekaputasi dengan membuang sisa jaringan mahkota setinggi interdental
papil.
b. Dibuat atap dengan memotong bagian labial dan palatal sehingga membentuk sudut
tumpul (> 90º) dengan menggunakan fissure bur flat-end.
c. Sebaiknya jaringan gigi pada bagian labial dan palatal jangan dipreparasi sampai di
bawah tepi gusi agar tidak terjadi penutupan pinggiran preparasi oleh gingiva yang
dapat mengganggu ketepatan pencetakan. Nanti sebelum pasak dipasang barulah gigi
area servikal dapat dipreparasi kembali sampai 0,5 mm di bawah permukaan gingiva
pada bagian labial.
d. Dibuat dudukan pada saluran akar dengan fissure bur selebar 2 mm dari tepi akar dan
kedalaman 2 mm dari preparasi bagian labial/palatal.
4|Page
Labial Palatal Labial Palatal
e. Pencetakan dilakukan dengan sendok cetak partial dan teknik pencetakan double
impression. Pencetakan dapat dilakukan dengan teknik direct (light body dimasukkan
langsung ke saluran akar dengan bantuan lentulo) maupun dengan teknik indirect
sebagai berikut:
- Tahap I
Kawat dan malam terlebih dahulu dikeluarkan dari dalam saluran
akar.Selanjutnya, bahan cetak putty type diaduk sampai homogen sesuai aturan
5|Page
pabrik dan diletakkan pada sendok cetak. Masukkan ke dalam mulut pasien,
tunggu sampai setting kemudian keluarkan dari dalam mulut.
Selanjutnyadiperiksa kemungkinan adanya daerah undercut yang dapat
memyulitkan pengembalian sendok cetak ke dalam mulut kembali. Apabila ada
“penyulit” maka area tersebut dihilangkan dengan cutter. Cobakan kembali ke
dalam mulut, hingga dipastikan sendok cetak telah dapat masuk ke posisi semula
dengan tepat.Selanjutnya bersihkanlah dengan menggunakan semprotan udara
dari syringe.
- Tahap II
Sebelum pencetakan tahap II, masukkan kembali kawat beserta malam ke dalam
saluran akar. Selanjutnya, bahan cetak light body type diaduk di atas glass slab
dengan menggunakan spatula semen sampai homogeny kemudian dituangkan di
atas hasil cetakan yang jenis putty type tadi. Lalu dicetakkan kembali ke dalam
mulut pasien.Setelah bahan cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari mulut
dengan hati-hati.Periksa keakuratan hasil cetakan tersebut. Setelah itu, hasil
cetakan dicor dengan menggunakan gips Tipe IV untuk model kerja.
6. Menyiapkan pasak sementara dan mahkota sementara
a. Dalam pembuatan mahkota pasak seluruh jaringan mahkota dihilangkan, maka untuk
melekatkan suatu mahkota sementara diperlukan pasak sementara. Pasak sementara
dapat dibuat dari sisa paper-clips yang dilipat sampai kedua ujungnya merapat seperti
pada gambar. Kedua ujung yang merapat dapat direnggangkan seperlunya agar jika
dimasukkan dalam saluran akar terdapat friksi/gesekan terhadap dinding saluran akar
sehingga dapat memegang mahkota pada tempatnya.
6|Page
menggunakan zinc phospate cement pada pasak yang muncul di luar saluran akar
tersebut.
c. Mahkota sementara yang digunakan untuk keperluan ini berupa mahkota sementara
yang dibuat sendiri menggunakan komposit Ezi-Crown.
7. Pemasangan mahkota sementara
Pasak sementara yang telah disiapkan sebelumnya dimasukkan ke dalam saluran akar,
kemudian mahkota sementara disemen dengan menggunakan zinc phospat cement pada
pasak sementara yang muncul di luar saluran akar tersebut.
8. Pengecoran pasak
Tahap pengecoran logam dilakukan di laboratorium. Namun, sebelum pengiriman ke
laboratorium model kerja ditunjukkan terlebih dahulu pada instruktur.
9. Pemasangan pasak
a. Pasak dicoba dimasukkan ke dalam saluran akar. Jika terdapat kelebihan logam
seperti bintil logam yang dapat menghalangi arah masuk atau insersi, maka kelebihan
logam tersebut dipotong/dibuang.
b. Inti tidak boleh tergigit gigi antagonis dengan tujuan agar nantinya tersedia ruangan
untuk pemasangan mahkota.
c. Sebelum pemasangan pasak, dilakukan foto trial terlebih dahulu.
d. Irigasi saluran akar menggunakan aquades kemudian keringkan dengan paper point.
e. Untuk melekatkan pasak dalam saluran akar digunakan GIC tipe I yang diaduk agak
encer, dan dimasukkan ke dalam saluran akar menggunakan lentulo.
f. Pasak juga dilumuri dengan adukan semen tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
saluran akar secara perlahan-lahan agar kelebihan semen dapat mengalir keluar.
Tekan selama ± 1 menit kemudian bersihkan kelebihan semen.
g. Instruksikan pada pasien mengigit cotton roll ± 7 menit sehingga semen setting
h. Pasien diinstruksikan untuk tidak menggunakan pasakmenggigit sesuatu yang keras.
i. Prosedur akan dilanjutkan dengan mempersiapkan gigi untuk mahkota jaket.
10. Retraksi gingiva
Sebelum dilakukan preparasi mahkota terlebih dahulu dilakukan retraksi gingiva.
Retraksi gingiva berguna untuk membebaskan tepi preparasi mahkota jaket dari jaringan
7|Page
lunak pada waktu preparasi dan pencetakan, melihat bentuk anatomis mahkota gigi serta
preparasi pundaks ervikal terlihat jelas.
Penatalaksanaannya yaitu dengan bantuan pinset, benang retraksi terlebih dahulu
direndam dalam cairan adrenalin. Selanjutnya, benang retraksi ditekan secara hati-hati
kedalam sulkus gingival dengan menggunakan plastic filling instrument (berujung datar).
Setelah 3-5 menit, benang retraksi dikeluarkan dari dalam sulkusi yang akan dilakukan
hampir sama dengan preparasi untuk pembuatan mahkota jaket, pada bagian servikal
akan dibuat pundak dibawah gusi sekitar 1-2 mm lalu pada bagian labial dan palatal serta
insisal dikurangi disesuaikan mengikuti bentuk gigi sehingga bentuknya seperti miniatur
gigi asli, preparasi berbentuk landai dan tidak ada bagian yang bersudut tajam. Sesudah
selesai dipreparasi dihaluskan dengan bur poles, dipersiapkan untuk dicetak.
11. Preparasi untuk pembuatan mahkota
Bentuk preparasi yang akan dilakukan hampir sama dengan preparasi untuk pembuatan
mahkota jaket, pada bagian servikal akan dibuat pundak dibawah gusi sekitar 1-2 mm
lalu pada bagian labial dan palatal serta insisal dikurangi disesuaikan mengikuti bentuk
gigi sehingga bentuknya seperti miniatur gigi asli, preparasi berbentuk landai dan tidak
ada bagian yang bersudut tajam. Sesudah selesai dipreparasi dihaluskan dengan bur
poles, dipersiapkan untuk dicetak.
12. Pencetakan
Sebelum proses pencetakan gigi dimulai, terlebih dahulu dilakukan pembersihan
menyeluruh pada permukaan gigi dan pasak yang telah dipreparasi. Semua partikel
kotoran dibersihkan dengan semprotan udara dan air, lalu dikeringkan. Proses pencetakan
dilakukan dengan teknik mencetak double impression. Pencetakan dilakukan dua tahap
dengan menekan sendok cetak yang telah diberibahan cetak pada gigi.Cetakan kavitas
dan lengkung gigi (RA) dibuat dengan menggunakan bahan cetak elastomer, sedangkan
cetakan dari rahang antagonisnya (RB) dicetak dengan alginat.
- Tahap I, bahan cetak putty type diaduk sesuai aturan pabrik dan diletakkan pada
sendok cetak. Dimasukkan ke dalam mulut pasien (RA) dan ditunggu sampai
setting.Kemudian dikeluarkan dari dalam mulut.
- Tahap II, bahan cetak light body type diaduk kemudian dituangkan di atas hasil
cetakan yang jenis putty type tadi (RA). Lalu dicetakkan kembali ke dalam mulut
8|Page
pasien.Setelah bahan cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari mulut dengan hati-
hati. Diperiksa keakuratan hasil cetakan tersebut ketika preparasi untuk pembuatan
mahkota sudah baik dan tidak ada undercut.
9|Page
b. Aplikasi dentin conditioner pada permukaan gigi yang telah dipreparasi. Diamkan
selama ± 10 detik, kemudian bilas dengan kapas yang telah dibasahi dengan aquades.
Setelah itu keringkan dengan kapas.
c. Mahkota jaket dibersihkan dan dikeringkan
d. Semen dicampur sesuai instruksi pemakaian
e. Semen diaplikasikan kepermukaan gigi yang telah dipreparasi dan mahkota jaket
f. Mahkota jaket didudukkan pada tempatnya secara perlahan-lahan kemudian ditekan
selama ± 1 menit, bersihkan kelebihan semen dengan menggunakan eskavator
g. Sisa semen yang berada di daerah tersembunyi (proksimal) dihilangkan/dibersihkan
dengan menggunakan benang gigi (dental floss) atau cotton pellet sebelum mengeras.
h. Instruksikan pada pasien untuk menggigit cotton roll selama ± 7 menit
i. Diperiksa kembali kondisi mahkota jaket pada gigi, oklusi serta artikulasi pasien serta
pasien diberikan dental health education agar perawatan yang dilakukan dapat
bertahan dengan baik.
18. Kontrol
Kontrol dilakukan 2-3 minggu kemudian setelah pemasangan mahkota jaket. Pada saat
kontrol dilakukan pemeriksaan oklusi dan tepi mahkota jaket serta dianamnesa kembali,
tanyakan pada pasien apa ada keluhan selama ia memakai mahkota jaket tersebut dan
pasien kembali diberikan dental health education.
10 | P a g e