(SAP)
Tempat :
Tujuan
Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan selama 15 menit tentang pneumonia & Batuk
Efektif, klien dan keluarga dapat mengerti dan mengetahui tentang pneumonia &
Batuk Efektif
Tujuan khusus :
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan klien dan keluarga
mampu :
a. Memahami apa itu pneumonia
b. Memahami penyebab dari pneumonia
c. Memahami tanda dan gejala dari pneumonia
d. Memahami apa itu ketidakefektifan bersihan jalan napas
e. Memahami Batuk Efektif
f. Memahami, Melakukan dan menerapkan Batuk Efektif
A. Materi
Terlampir
B. Media
Lembar balik
Leaflet
C. Metode penyuluhan
1. Ceramah : Memberikan penyuluhan / penjelasan tentang Chest Fisiotherapy &
Batuk Efektif
2. Diskusi dan Tanya jawab
D. Kegiatan penyuluhan
E. Evaluasi
1. Dari penyuluhan yang saya sampaikan , bisakah anda menjelaskan apa itu
pneumonia
Score
1 = Tidak mampu menjawab
2 = Menjawab tapi salah
3 = Menjawab tapi hanya sebahgian benar
4 = menjawab dengan baik dan benar
2. Apa penyebab dari pneumonia ?
Score
1 = Tidak mampu menjawab
2 = Menjawab tapi salah
3 = Menjawab tapi hanya sebahgian benar
4 = menjawab dengan baik dan benar
3. Bagaimana tanda dan gejala dari pneumonia?
Score
1 = Tidak mampu menjawab
2 = Menjawab tapi salah
3 = Menjawab tapi hanya sebahgian benar
4 = menjawab dengan baik dan benar
4. Apa itu ketidakefektifan bersihan jalan napss?
Score
1 = Tidak mampu menjawab
2 = Menjawab tapi salah
3 = Menjawab tapi hanya sebahgian benar
4 = menjawab dengan baik dan benar
5. Apa itu Batuk Efektif ?
Score
1 = Tidak mampu menjawab
2 = Menjawab tapi salah
3 = Menjawab tapi hanya sebahgian benar
4 = menjawab dengan baik dan benar
6. Bagaimana cara melakukan Batuk Efektif ?
Score
1 = Tidak mampu menjawab
2 = Menjawab tapi salah
3 = Menjawab tapi hanya sebahgian benar
4 = menjawab dengan baik dan benar
Keterangan:
1-6 = kurang
6-12 = cukup
12-18 = baik
18-24 = sangat baik
MATERI PENYULUHAN
PNEUMONIA DAN TEKNIK BATUK EFEKTIF
A. PNEUMONIA
a. Pemgertian Pneumonia
Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal
dari suatu infeksi. (Price, 1995). Pneumonia adalah peradangan yang mengenai
parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus
respiratorius, alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan
gangguan pertukaran gas setempat. (Zul, 2001)
Bronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi
didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. Pada
bronko pneumonia terjadi konsolidasi area berbercak. (Smeltzer,2001).
Menurut Bruner dan Sudarth(2003) Pneumonia adalah proses inflamasi dari
parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh preparat infeksius. Menurut Murwani
A(2011) Pneumonia adalah keadaan akut pada paru yang disebabkan oleh karena
infeksi atau iritasi bahan kimia sehingga alveolli terisi oleh eksudat peradangan.
b. Penyebab Pneumonia
Penyebaran infeksi terjadimelalui droplet yang sering disebabkan oleh
streptococcus pneumonia, melalui selang infuse oleh staphylococcus aureus
sedangkan pada pemakaian ventilator oleh P.aeruginosa dan enterobacter. Dan masa
kini terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti kekebalan tubuh dan penyakit
kronis, polusi lingkungan dan penggunaan antibiotic yang tidak tepat . setelah masuk
keparu-paru organism bermultipikasi dan jika telah berhasil mengalahkan mekanisme
pertahanan paru , terjadi pneumonia. Selain diatas penyebab terjadinya pneumonia
sesuai golongan yaitu:
1. Bacteria : diplococus pneumonia, pneumococus, steptococus hemolyticus,
streptococcus aereus , hemophilus influenza
2. Virus : respiratory syncitial virus,adenovirus, v.influenza, v.sitomegalitik
3. Mycoplasma pneumonia
4. Jamur : histoplasma capsulatum, candida abicans, blastomyces dermatitides
5. Aspirasi : makanan, kerosene (bensin, minyak tanah), cairan amnion, benda asing
6. Pneumonia hipostatik
7. Sindrom loeffler
c. Tanda dan gejala
a. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi pertama. Paling sering terjadi pada
usia 6bulan – 3 tahun dengan suhu mencapai 39,5-40.5
b. Meningismus, yaitu tanda meningeal tanpa infeksi meningen. Terjadi dengan
awitan demam yang tiba-tiba dengan disertai sakit kepala, nyeri, dan kekakuan
pada punggung dan leher, adanya tand kernig dan brudzinski dan akan berkurang
saat suhu turun
c. Anoreksia
d. Muntah
e. Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat menjadi berat.sering
menyertai infeksi pernapasan, khususnya karena virus
f. Nyeri abdomen, merupakan keluhan umum, biasanya tidak dapat dibedakan
dengan nyeri apendiksitis
g. Sumbatan nasal, pasase nasal kecil mudah tersumbat oleh pembengkakan mukosa
dan eksudasi, dapat mempegaruhi pernapasan dan menyusu pada bayi
h. Keluaran nasal, sering menyertai infeksi pernapasan. Mungkin encer dan sedikit
kental atau purulen, bergantung pada tipe atau tahap infeksi
i. Batuk, merupakan gambaran umum dari penyakit pernapasan. Dapat menjadi
bukti hanya selama fase akut
j. Bunyi pernapasan seperti bunyi mengi, mengorok, auskultasi terdengar mengi,
krekels
k. Disamping batuk dan kesulitan bernapas, hanya terdapat napas cepat saja