Ruang lingkup geografi sangat luas, yaitu menyangkut segala fenomena atau gejala pada geosfer.
Geosfer merupakan lingkup kajian geografi yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu atmosfer,
litosfer, biosfer, dan hidrosfer. Tiap komponen tersebut mempunyai batasan kajian, meskipun begitu
semuanya tercakup dalam kajian geosfer. Seperti litosfer, mempunyai tiga aspek kajian, yaitu batuan
(litologi), bentuk lahan, dan tanah. Bagaimana dengan komponen geosfer lainnya? Coba kamu
temukan berbagai aspek kajiannya. Dalam geografi, analisis fenomena atau gejala yang terjadi di
geosfer dilakukan dengan melihat persebaran, interaksi, dan interelasi unsur-unsur di dalamnya.
Ilmu geografi dapat diterapkan dalam kehidupan guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Ilmu
geografi banyak membantu manusia dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia di Bumi. Dalam
buku ”The Scope of Geography ”, Rhoads Murphy menulis tentang ruang lingkup kajian geografi. Ruang
lingkup kajian geografi terdiri atas tiga hal, yaitu:
a. Persebaran dan keterkaitan (relasi) manusia di Bumi serta aspek keruangan dan pemanfaatannya
bagi tempat hidup manusia.
b. Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik alam yang merupakan bagian dari
kajian keanekaragaman wilayah.
c. Kerangka regional dan analisis wilayah yang berciri khusus.
Ruang lingkup ilmu geografi secara umum adalah sama luasnya dengan objek studi yang menjadi
kajian dari ilmu geografi, yaitu meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam maupun gejala sosial,
serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Ruang lingkup studi ilmu geografi yaitu:
1. kajian terhadap wilayah (region);
2. interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari
keanekaragaman wilayah;
3. persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan usaha
manusia untuk memanfaatkannya.
Kenyataan yang ada sekarang ini, ketiga ruang lingkup ilmu geografi tersebut telah terintegrasi pada
suatu analisis wilayah (region). Hal ini disebabkan karena analisis suatu wilayah pada hakikatnya
adalah kajian yang komprehensif dan terpadu antara unsur-unsur yang ada di wilayah tersebut, seperti
unsur lokasi, fisik, sosial juga interaksi dan interrelasi antarunsur.
Obyek Ilmu Geografi secara luas terbagi atas dua bagian, yakni:
Objek Material
Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum dan luas
adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi:
Merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak bumi dalam ilmu geologi.
Merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik, maupun
kimia.
Objek Formal
Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek,
Aspek Keruangan,
Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan.
Aspek Kelingkungan,
Geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-
komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah.
Aspek Kewilayahan,
Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas.
Aspek Waktu
2. Jarak
,,,a. Harga produksi pertanian akan lebih mahal bila harus diangkut ke pasar yang jauh.
,,,b. Nilai tanah akan semakin tinggi bila semakin dekat dengan kota / jalan raya.
,,,c. Biaya angkutan umum (barang) paling murah adalah dengan :
,,,,,,- kapal, bila jarak minimalnya 1000 km
,,,,,,- kereta, bila jarak minimalnya 500 km
,,,,,,- truk, bila jaraknya kurang dari 500 km
3. Keterjangkauan
,,,a. Keterjangkauan Yogyakarta - Jakarta (menggunakan pesawat terbang), Yogyakarta - Magelang
(mobil).
,,,b. Daerah A yang surplus padi dan daerah B yang minus padi tidak dapat berinteraksi jika tidak ada
jalan / sarana penghubung lainnya.
4. Pola
,,,a. Pola aliran sungai sering terkait dengan jenis batuan, tanah, dan struktur geologi.
,,,b. Pola permukiman terkait, antara lain dengan sungai, jalan, dan bentuk lahan.
5. Morfologi
,,,a. Bentuk lahan terkait dengan erosi pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan
ketersediaan air.
,,,b. Bentuk pulau mencirikan panjang garis pantai yang berkaitan dengan pengelolaan daerah pantai.
6. Aglomerasi
,,,Masyarakat / anggota kelompok penduduk cenderung mengelompok dengan masyarakat yang
memiliki tingkatan hampir sama. Akibatnya, timbul daerah kumuh, daerah elit, dan sebagainya.
7. Nilai Kegunaan
,,,Daerah wisata memiliki nilai yang berbeda bagi orang yang berbeda. Oleh karena itu, ada orang yang
sering mengunjungi, jarang, / bahkan tidak pernah mengunjungi daerah tertentu.
8. Interaksi (interpendensi)
,,,Mobilitas manusia, barang, / gagasan dari suatu tempat ke tempat lainnya, misalnya :
,,,- gerakan manusia dari daerah padat penduduk ke daerah jarang penduduk
,,,- gerakan barang dari desa ke kota / sebaliknya
,,,- gerakan berita (informasi) melalui media massa.
9. Diferensiasi Area
,,,Fenomena yang berbeda di suatu tempat dengan tempat lain, misalnya :
,,,- jarak dekat, sedang, dan jauh dari jalan
,,,- perumahan yang padat, sedang, jarang
,,,- harga tanah (rumah) yang mahal, sedang, murah.
,,,- pendapatan yang tinggi, sedang, rendah.
Tektonisme
adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical.
Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan
orogenesa.
1. Epirogenese
adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta
meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenese dibagi menjadi dua sebagai
berikut :
1. Epirogenese
positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami kenaikan.
2. Epirogenese
negative, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami penurunan.
2. Orogenese
adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi secara cepat seperti
meliputi wilayah yang sempit. Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik.
3. Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis)
sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas
dinamakan punggung lipatan (anticlinal), sedangkan yang melipat ke bawah
dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis-jenis lipatan sebagai berikut :
1. Lipatan tegak (symmetrical folds) terjadi karena pengaruh tenaga horizontal
sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
2. Liputan miring (asymmetrical folds), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak
sama.
3. Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensial saja yang
bekerja.
4. Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari
satu arah.
5. Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena ada pergerakan pada panjang
kerak bumi.
4. Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relative cepat , baik secara vertical
maupun secara horizontal. Jenis-jenis patahan sebagai berikut :
1. Tanah naik
(horst), yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat
dataran di sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerakan tektogenesa
horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan
kerak bumi terdorong naik.
2. Tanah turun
(graben/slenk), yaitu kenampakkan dataran yang letaknya lebih rendah dari
daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi
karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
3. Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal
dan hanya sebagian saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu
dekstral dan sinistral.
Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser
kekanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita
bergeser ke kiri.
4. Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa
patahan, blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk
retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik ada yang turun da nada pula
yang berbentuk miring sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yang
terdiri atas balok-balok lithosfera.
Tenaga endogen berperan untuk mendorong terjadinya tumbukan antara lempeng samudra dan
lempeng benua
Lempeng dasar samudera
menghunjam ke
bawah lempeng benua, sehingga
terbentuk
subduction zone.
Kemudian magma yang terbentuk di bawah
zona subduksi naik ke permukaan
vulkanisme sebenarnya merupakan bentuk lain penyaluran proses tektonik
sehingga vulkanisme tidak bisa dipisahkan dari dari proses tektonisme
Aktivitas vulkanisme didahului dengan proses tektonisme.
Jenis-jenis Peta
1. Berdasarkan Sumber Datanya
a. Peta Induk (Basic Map)
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan
sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar
(basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
b. Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak
memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.
2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
a. Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur
alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang
dipetakan. Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
1). Peta topografi
peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief
permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada
peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
Contoh Peta Kontur
2). Peta chorografi,
peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya
berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.
Kumpulan Peta Dalam Atlas sebagian besar termasuk dalam kategori peta Chorografi
3). Peta dunia
peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
b. Peta Tematik
Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus. Misal peta
geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan
sebagainya
3. Berdasarkan Skalanya
a. Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci
sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan,
jaringan air, dan sebagainya.
b. Peta Skala Besar
Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan
untuk perencanaan wilayah.
c. Peta Skala Sedang
Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta Skala Kecil
Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta Geografi/Peta Dunia
Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
4. Berdasarkan Bentuknya
a. Peta Stasioner
Peta Stasioner menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif tetap (stabil).
Contohnya: peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah
b. Peta Dinamis
Peta Dinamis menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu berubah
(dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan
komunikasi.
5. Berdasar Tujuannya
a. Peta Pendidikan (Educational Map)
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
b. Peta Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c. Peta Informasi Umum (General Information Map)
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
d. Peta Turis (Tourism Map)
Contohnya: peta museum, peta rute bus.
e. Peta Navigasi
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
f. Peta Aplikasi (Technical Application Map)
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
g. Peta Perencanaan (Planning Map)
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan
Menghitung Skala Peta (1)
Pada sebuah peta di wilayah Asia atau peta-peta lain kita akan sering menemui ada 2 macam skala
yang sering ditampilkan oleh pembuat, yaitu skala numerik dan skala garis. Mengapa harus ada 2
macam skala yang digambarkan?
Hal ini sebenarnya mengacu pada sifat yang berbeda dari kedua skala tersebut jika peta yang ada
mengalami perubahan, misalnya diperbesar/diperkecil melalui media Scanning dan Fotokopi.
Perbedaan kedua skala tersebut adalah :
1. Skala numerik bersifat statis, jika sebuah peta diperbesar/diperkecil melalui fotokopi maka nilai
skala yang tergambar tidak akan berubah. Sebagai contoh : jika sebuah peta skala numeriknya
1 : 20.000 diperbesar 4 kali dengan menggunakan mesin fotokopi, maka skala yang baru
adalah 1 : 5.000 tetapi pada peta tersebut masih tergambar 1 : 20.000
2. Skala garis bersifat dinamis, jika sebuah peta diperbesar/diperkecil melalui fotokopi maka skala
garis akan mengikuti perubahan pada peta tersebut. Sebagai contoh : jika sebuah peta
diperbesar dengan fotokopi maka gambar skala garis akan mengikuti perbesaran peta
tersebut.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem
otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara
pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta,
lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey
lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa
komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai
sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto
udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti,
1995).
sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari
beberapa komponen utama yaitu:
1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta
tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital
penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data
digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk
basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak
berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan,
dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.
2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada
komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat
ditampilkan/cetak pada kertas).
3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya
overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan
sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari
SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan
menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi
4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi
bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat
bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat
dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain ( hard copy), atau dalam
cetak lunak (seperti file elektronik).
Pelapukan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat
permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan/atau biologi. Hasil dari pelapukan ini
merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk diketahui bahwa
proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk
kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari
mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi
tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya.
Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh
alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.
Di alam pada umumnya ke tiga jenis pelapukan (fisik, kimiawi dan biologis) itu bekerja bersama-sama,
namun salah satu di antaranya mungkin lebih dominan dibandingkan dengan lainnya. Walaupun di
alam proses kimia memegang peran yang terpenting dalam pelapukan, tidak berarti pelapukan jenis
lain tidakpenting. Berdasarkan pada proses yang dominan inilah maka pelapukan batuan dapat dibagi
menjadi pelapukan fisik, kimia dan biologis. Pelapukan merupakan proses proses alami yang
menghancurkan batuan menjadi tanah. Jenis pelapukan:
Pelapukan biologi: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. contoh:
tumbuhnya lumut
Pelapukan fisika: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim
.contoh : perubahan cuaca
Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan
zat - zat kimia . contoh: tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia
Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil yang terus ditetesi oleh air
hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. peristiwa itu sering disebut
dengan pelapukan fisika. batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur. peristiwa
tersebut sering disebut pelapukan biologi.Dan masih banyak lagi contoh-contoh pelapukan.
Pelapukan Batuan
by admin on 1 April in Artikel, Geologi Umum
Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh
cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran
batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam
air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan
biologis.
1. Pelapukan Mekanis
Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa
mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian,
pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan
malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini:
a. Akibat pemuaian
b. Akibat Pembekuan Air
c. Akibat perubahan Suhu tiba-tiba
d. Perbedaan Suhu yang besar antara Siang dan Malam
2. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi
perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain
senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk
melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst.
Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan
kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst
biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua
kapur.
3. Pelapukan Biologis
Mungkin Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan
palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Atau mungkin Anda pernah
melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan
cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis.
Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya
adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan
bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu
mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan
lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan
batuan tersebut
Kawasan Karangsambung juga menjadi bukti teori tektonik lempeng dan menjadi referensi dunia.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim terdiri atas unsur suhu, hujan, kelembapan, tekanan udara dan angin.
a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya adalah sunga
sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-benar m
berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di In
(yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat
dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
c. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber m
air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik,
episodik, dan sungai ephemeral.
a. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah
sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumate
b. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau
kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak
Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Tim
c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak
Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jen
hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subseku
sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
b. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.
c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawan
arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara
sungai subsekuen.
e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
a. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geolog
(batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang
merintanginya.
b. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang
menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate (Ti
Geografi, Yudhistira, p. 84).
Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada kesulitan Anda dapat mendiskusikan hal tersebut dengan teman-tem
atau dengan Guru Pamongmu atau dapat juga Anda tanyakan dengan Guru Binamu. Sekarang mari kita lanjutkan untu
membicarakan tentang bagian-bagian sungai dan ciri-cirinya.
Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang di batasi oleh kriteria tertentu dan bagian-
bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat di bagi menjadi empat jenis yaitu; (1) wilayah homogen, (2)
wilayah nodal, (3) wilayah perencanaan, (4) wilayah administrative.
a. Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/kriteria mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang
relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur
produksi dan kosumsi yang homogen, daerah dengan tingkat pendapatan rendah/miskin dll.), geografi seperti
wilayah yang mempunyai topografi atau iklim yang sama), agama, suku, dan sebagainya. Richarson (1975) dan
Hoover (1977) mengemukakan bahwa wilayah homogen di batasi berdasarkan keseragamamnya secara internal
(internal uniformity).
b. Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat
(inti) dan daerah belakangnya (interland). Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor
produksi, barang dan jasa, ataupun komunikasi dan transportasi. Sukirno (1976) menyatakan bahwa pengertian
wilayah nodal yang paling ideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah, mengartikan
wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang yang di kuasai oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi.
Batas wilayah nodal di tentukan sejauh mana pengaruh dari suatu pusat kegiatan ekonomi bila di gantikan oleh
pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi lainnya. Hoover (1977) mengatakan bahwa struktur dari wilayah nodal
dapat di gambarkan sebagai suatu sel hidup dan suatu atom, dimana terdapat inti dan plasma yang saling
melengkapi. Pada struktur yang demikian, integrasi fungsional akan lebih merupakan dasar hubungan
ketergantungan atau dasar kepentingan masyarakat di dalam wilayah itu, dari pada merupakan homogenitas
semata-mata. Dalam hubungan saling ketergantungan ini dengan perantaraan pembelian dan penjualan barang-
barang dan jasa-jasa secara lokal, aktifitas-aktifitas regional akan mempengaruhi pembangunan yang satu
dengan yang lain.
Wilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda di dalam organisasi tata ruag masyrakat.
Perbedaan ini jelas terlihat pada arus perdagangan. Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogen
adalah suatu out put yang dapat diekspor bersama dimana seluruh wilayah merupakan suatu daerah surplus
untuk suatu out put tertentu, sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak sama sekali
kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara luas di antara satu sama lainya. Sebaliknya, dalam
wilayah nodal, pertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah tersebut merupakan suatu hal yang
mutlak harus ada. Biasanya daerah belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa
tenaga kerja pada daerah inti, sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk barang
jadi.
c. Wilayah Administratif
Wilayah administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukan berdasarkan kepentingan administrasi
pemerintahan atau politik, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW. Sukirno (1976)
menyatakan bahwa di dalam praktik, apabila membahas mengenai pembangunan wilayah, maka pengertian
wilayah administrasi merupakan pengertian yang paling banyak digunakan. Lebih populernya pengunaan
pengertian tersebut disebabkan dua factor yakni: (a) dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah
diperlukan tindakan-tindakan dari berbagai badan pemerintahan. Dengan demikian, lebih praktis apabila
pembangunan wilayah didasarkan pada suatu wilayah administrasi yang telah ada; dan (b) wilayah yang
batasnya ditentukan berdasarkan atas suatu administrasi pemerintah lebih mudah dianalisis, karena sejak lama
pengumpulan data diberbagai bagian wilayah berdasarkan pada suatu wilayah administrasi tersebut.
Namun dalam kenyataannya, pembangunan tersebut sering kali tidak hanya dalam suatu wilayah administrasi,
sebagai contoh adalah pengelolaan pesisir, pengelolaan daerah aliran sungai, pengelolaan lingkungan dan
sebagainya, yang batasnya bukan berdasarkan administrasi namun berdasarkan batas ekologis dan seringkali
lintas batas wilayah administrasi. Sehinga penanganannya memerlukan kerja sama dari suatu wilayah
administrasi yang terkait.
d. Wilayah Perencanaan
Boudeville (dalam Glasson, 1978) mendefinisikan wilayah perencanan (planning region atau programming
region) sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah
perencanaan dapt dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-
perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan kerja, namun cukup kecil untuk
memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapat dipandang sebagai satu kesatuan.
Klassen (dalam Glasson, 1978) mempunyai pendapat yang hampir sama dengan Boudeville, yaitu bahwa
wilayah perencanaan harus mempunyai ciri-ciri: (a) cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan
investasi yang berskala ekonomi, (b) mampu mengubah industrinya sendiri dengan tenaga kerja yang ada, (c)
mempunyai struktur ekonomi yang homogen, (d) mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan
(growth point), (e) mengunakan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan, (f) masyarakat dalam
wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-persoalannya.
Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan ekonomi, namun ada juga dari aspek ekologis. Misalnya
dalam kaitannya dengan pengelolaan daerah aliran sugai (DAS). Pengelolaan daerah aliran sungai harus
direncanakan dan dikelola mulai dari hulu sampai hilirny
INTERAKSI WILAYAH DESA-KOTA
Desa adalah suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial,
ekonomis, politis dan kulturil yang terdapat di situ dalam hubungannya dan pengaruh timbal balik
dengan daerah-daerah lainnya.
Unsur-unsur Desa :
Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak produktif beserta penggunaannya,
termasuk unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografi setempat.
Penduduk, dalam hal jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian
penduduk desa setempat.
Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.
Kota
Menurut Bintarto, kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan srata sosial-ekonomi yang heterogen dan
coraknya yang materialistis.
Unsur-unsur Kota :
Ruang, termasuk tanah dan lingkungan yang diatur dan digunakan untuk mendirikan gedung dan
bangunan.
Pengatur kota, baik pengatur administratif maupun pengatur tata kota.
Warga kota yang mengisi segala kesibukan kota.
Pengertian Interaksi
Interaksi adalah kontak atau hubungan yang terjadi antara dua wilayah atau lebih (perkotaan dengan
pedesaan) beserta hasil hubungannya.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada dalam desa, kota
dan diantara desa dan kota. Kemajuan masyarakat desa, perluasan jaringan jalan desa-kota, integrasi
atau pengaruh kota terhaap desa, kebutuhan timbal balik desa-kota telah memacu interaksi desa-kota.
Dengan adanya kemajuan di bidang perhubungan dan lalu lintas antar-daerah, maka sifat isolasi desa
berangsur-angsur berkurang. Desa-desa yang dekat dengan kota telah banyak mendapat pengaruh
kota sehingga persentase penduduk desa yang bertani berkurang dan beralih dengan pekerjaan
nonagraris. Daerah-daerah pedesaan di perbatasan kota yang dipengaruhi oleh tata kehidupan kota
disebut “rur-ban areas” singkatan dari rural-urban areas.
Dengan perkembangan di bidang prasarana dan sarana transportasi ada kemungkinan gejala
urbanisasi. Dalam hal ini, perpindahan penduduk desa ke kota dapat berkurang dan mereka cukup
dapat melakukan tugasnya di kota dengan memanfaatkan angkutan umum dan selanjutnya menjadi
penglaju.
Perkembangan ini juga mempengaruhi bidang-bidang lain, seperti pendidikan dan perdagangan.
Gedung-gedung sekolah dapat didirikan juga di desa-desa yang letaknya jauh dari kota dan para
pengajarnya dapat datang bertugas dari kota kecamatan dan kota kabupaten.
Perdagangan antardesa-kota yang berupa barang-barang hasil kerajinan tangan dan terutama hasil
pertanian dapat terlaksana dengan lancar sehingga para konsumen di kota masih bisa membeli sayur-
mayur dan buah-buahan yang masih segar. Pasar-pasar kecil juga bermunculan di tempat-tempat
tertentu di tepian kota.
Daerah-daerah rurban ini makin lama berkembang sebagai desa dagang. Hasil-hasil bumi dari desa
dan hasil industri dari kota diperdagangkan di daerah rurban ini. Bertambahnya penduduk dan jaringan
lalu lintas di daerah ini akan mempercepat terjadinya suatu kota kecil yang baru.
Zone Interaksi
Zone-zone kota-desa yang dapat menimbulkan berbagai wujud interaksi desa-kota :
1. City diidentikkan dengan kota
2. Suburban adalah suatu area yang lokasinya dekat pada pusat kota dengan luas yang mencakup
daerah penglaju (subdaerah perkotaan).
3. Suburban fringe adalah suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan
antara kota dan desa (jalur tepi subdaerah perkotaan).
4. Urban fringe adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali inti
kota (jalur tepi daerah perkotaan aling luar).
5. Rural-urban fringe adalah jalur daerah yang terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan
penggunaan tanah campuran (jalur batas desa-kota).
Zone suburban, suburban fringe, urban fringe dan rural urban fringe yaitu daerah-daerah yang memiliki
suasana kehidupan modern yang dapat disebut daerah perkotaan.
Skema Zone Kota-Desa
Keterangan :
1. City = kota
2. Suburban = subdaerah perkotaan
3. Suburban fringe = jalur tepi subdaerah perkotaan
4. Urban fringe = jalur tepi daerah perkotaan paling luar
5. Rural urban fringe = jalur batas desa kota
6. Rural = pedesaan.
Interaksi Desa-Kota
Interaksi desa-kota adalah proses hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada di
kota dan di desa dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan
melalui kontak langsung, berita yang didengar atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala
baru, baik berupa fisik maupun non fisik.
Wujud interaksi desa-kota :
Pegerakan barang dari desa ke kota atau sebaliknya seperti pemindahan hasi pertanian, produk
industri dan barang tambang.
Pergerakan gagasan dan informasi terutama dari kota ke desa
Pergerakan manusia dalam bentuk rekreasi, urbanisasi, mobilitas penduduk baik yang sifatnya
sirkulasi maupun komutasi.
Interaksi antara desa - kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun bagi kota. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota, dan adanya persamaan
kepentingan.
Contoh interaksi Desa-Kota :
Misalnya interaksi antara kota Surabaya dengan Bumi Aji di Malang. Bumi Aji merupakan daerah
pemasok buah-buahan dan sayur-sayuran segar ke Surabaya. Sedangkan Surabaya sebagai tempat
pemasarannya. Petani Bumi aji yang memasok hasil produksinya ke Surabaya akan mendapatkan
uang dan pihak Surabaya sendiri kebutuhan pokoknya dapat terpenuhi. Selain itu, Bumi Aji juga dapat
membeli produk hasil industri dari pabrik-pabrik yang ada di Surabaya. Sehingga hal ini menimbulkan
interaksi yang saling menguntungkan.
a. Dampak positif :
Tingkat pengetahuan penduduk desa bertambah karena lebih banyak sekolah di pedesaan.
Demikian pengetahuan tentang pemilihan bibit unggul, pemeliharaan keawetan atau kelestarian
kesuburan tanah menjadi lebih diperhatikan. Pengetahuan mengenai usaha-usaha lain di bidang yang
nonagraris menjadi lebih terbuka.
Mengurangi ketertinggalan dan ketimpangan.
Terbukanya wilayah desa karena transportasi yang baik sehingga hubungan sosial-ekonomi warga
desa dan kota semakin baik.
Masuknya para ahli di berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan banyak bermanfaat bagi desa
dalam melestarikan lingkungan pedesaan khususnya pencegahan erosi dan pencarian sumber air
bersih dan di bidang pengairan.
Teknologi masuk desa menyebabkan deversifikasi produk, misalnya teknologi tepat guna di bidang
pertanian dan peternakan meningkatkan produksi desa, sehingga penghasilan penduduk desa dapat
bertambah.
Campur tangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah meningkatkan kualitas dan kuantitas
di bidang wiraswasta seperti kerajinan tangan, industri rumah tangga, peternak unggas dan sapi.
Pengetahuan tentang masalah kependudukan lebih merata di pedesaan. Ini penting karena desa
dikenal dengan keluarga yang besar dan ini harus di cegah. Pengetahuan dan kesadaran mempunyai
keluarga kecil telah mulai diresapi di banyak daerah pedesaan.
Berkembangnya koperasi dan organisasi sosial di pedesaan telah menunjukkan bukti juga adanya
pengaruh positif di daerah pedesaan.
b. Dampak negatif :
Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang tidak sesuai dengan kebu-dayaan atau tradisi desa
mengganggu tata pergaulan atau seni budaya desa. Misalnya pengaruh dari “fashion-show”, atau
berbagai kontes kecantikan telah ditiru oleh para wanita di beberapa daerah pedesaan.
Pengaruh televisi mempunyai segi negatif, misalnya pengaruh dari film-film barat yang berbau
kejahatan dapat meningkatkan kriminalitas di pedesaan.
Terbukanya kesempatan kerja dan daya tarik kota di berbagai bidang telah banyak menyerap
pemuda desa sehingga desa mengalami pengurangan tenaga potensial di bidang pertanian karena
yang tinggal di pedesaan hanya orang-orang tua yang semakin kurang produktif.
Motivasi urbanisasi tinggi sehinga terjadi perluasan kota dan masuknya orang-orang kota ke daerah
pedesaan yang telah banyak mengubah tata guna lahan di pedesaan, terutama di tepian kota yang
berbatasan dengan kota. Banyak daerah hijau telah menjadi daerah pemukiman atau bangunan
lainnya.
Munculnya slum area dan squatter area.
Dinamika Penduduk dan Unsur-Unsurnya
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh
karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.
Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:
c.Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR) adalah jumlah kelahiran hidup dari tiap 1000
orang penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah :
Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran
dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ?
Hal ini berarti setiap 1000 orang penduduk, rata-rata kelahirannya 32 orang bayi dalam
setahun.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
a.Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam
setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasar negara tersebut ?
Hal ini berarti setiap 1000 orang, penduduk yang meninggal rata-rata 15 orang dalam setahun.
Penggolongan angka kelahiran kasar :
1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk
B. Piramida Penduduk
B. Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang
disebut piramida penduduk.
Kondisi penduduk Indonesia tahun 2000 berdasarkan piramida penduduk di atas menunjukkan
beberapa hal berikut ini :
1. Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun 1990
2. Angka ketergantungan masih sedang yaitu lebih kurang 53, sehingga tingkat kesejahteraan masih
rendah
3. Angka kelahiran masih terus meningkat
4. Rasio jenis kelamin 98, dimana penduduk perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.
6. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas
administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk.
7. faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, yaitu
8. · Faktor ekonomi (ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru)
9. · Faktor keselamatan (ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung
meletus dan bencana alam lainnya)
10. · Faktor keamanan (migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar
kelompok)
11. · Faktor pendidikan (migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi)
12. · Faktor kepentingan pembangunan (migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti
pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA)
13. usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut :
14. · Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah
15. · Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa
16. · Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar
17. · Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan
18. · Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan
19. migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu: Migrasi Internasional dan Migrasi Nasional atau Internal.
20. Migrasi Internasional, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi ini dapat dibedakan atas tiga
macam yaitu: Imigrasi(masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap), Emigrasi (keluarnya
penduduk dari suatu negara ke negara lain), Remigrasi (kembalinya imigran ke negara asalnya).
21. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara. Migrasi ini terdiri atas beberapa jenis,
yaitu Urbanisasi, Transmigrasi, Ruralisasi.
22. Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Factor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi
yaitu Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi, Ingin mencari pengalaman di
kota, Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagainya.
23. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam
wilayah Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang
dikenal dengan nama kolonisasi.
24. Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari
urbanisasi.
Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan hubungan timbal
balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk
dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya
sebagai bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.
Ilmu Geografi sebagai subyek dari integrasi berbagai studi menurut Peter Hagget membagi menjadi
beberapa percabangan,
Geografi Fisik
Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi fisik mempelajari bentang lahan
(Landscape) yaitu bagian ruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan
interdependensi bentuk lahan. Berikut merupakan pencabangan geografi fisik,
Geologi
Geomorfologi
Meteorologi dan Klimatologi
Hidrologi
Oceanografi
Biogeografi
Kosmografi
Pedologi
Geografi Manusia
Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi manusia mempelajari yang
mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk. Berikut merupakan pencabangan
geografi manusia,
Geografi Ekonomi
Demografi
Geografi Politik
Etnografi
Geografi Sosial
Geografi Industri
Geografi Pariwisata
Geografi Sejarah
Geografi Pertanian
Geografi Transportasi
Geografi Regional
Geografi regional merupakan studi tentang variasi persebaran gejala dalam ruang pada waktu
tertentu baik lokal, nasional, maupun kontinental. Geografi regional terbagi atas,
Geografi teknik merupakan studi terbaru di bidang ilmu geografi yang berkembang seiring pesatnya
perkembangan teknologi yang mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan
informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dan citra hasil penginderaan jauh.
Geografi teknik terbagi atas,
Kartografi
Penginderaan Jauh
Sistem Informasi Geografis
Metode Kuantitatif Geografi
Geografi regional dianggap sebagai studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang di wilayah
tertentu baik secara lokal, negara maupun benua. Yang dibicarakan semua gejala di wilayah yang
bersangkutan baik gejala fisik maupun manusia.
a. Lokasi (location)
lokasi adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat menunjukkan posisi suatu tempat,
benda atau gejala di permukaan bumi. Lokasi dapat menjawab pertanyaan di mana (where) dan
mengapa di sana (why is it thre) tidak di tempat lain.
Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, gejala, peristiwa lain. Ada dua komponen lokasi yaitu arah
dan jarak. Arah menunjukkan posisi suatu tempat bila dibandingkan dengan tempat dimana kita
berada. Sedangkan jarak adalah ukuran jauh atau dekatnya dua benda atau gejala tersebut.
1. Lokasi Absolut
Lokasi absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi
absolut ini mutlak adanya dan dapat dipercaya karena massa daratan relatif tetap, perubahannya
kecil sekali dan berlaku umum di seluruh dunia. Melalui lokasi absolut kita dapat mengetahui jarak
dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi.
2. Lokasi Relatif
Lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah sekitarnya. Kondisi dan
situasi disini dapat berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan
daerah disekitarnya. Seperti Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua. Dilalui oleh
dua jalur pegunungan dunia. Secara sosial budaya Indonesia merupakan tempat yang strategis
karena berada di daerah persilangan antara dua budaya yang berbeda yaitu Asia dan Australia.
Kedua benua tersebut mempunyai kondisi fisik dan corak kehidupan yang berbeda.
b. Tempat (place)
tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah. Suatu tempat dibentuk oleh
karakter fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup
di dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan,
pendapatan dan kebudayaannya).
Dalam mengkajisuatu tempat, kita dapat melihatnya dari dua aspek yaitu site dan situasi. Site
berkenaan dengan kondisi internal suatu tempat atau daerah, seperti iklimnya, keadaan tanah,
topografi, penduduknya, dan segala sumber daya yang terkandung di dalamnya.
Situasi adalah kondisi eksternal suatu tempat atau kondisi suatu tempat bila dibandingkan dengan
daerah lainnya.
setiap gejala dipermukaan bumi ini pada dasarnya adalah hasil hubungan timbal balik antara
berbagai faktor. Hubungan ini dapat berupa antar faktor fisik, faktor fisik dengan manusia dan antar
faktor manusia.
Contoh hubungan antar faktor fisik: ketinggian tempat dengan faktor iklim makro; kemiringan lereng
dengan erosi; kesuburan lahan dengan jenis batuan; ketersediaan air tanah dengan curah hujan.
Contoh hubungan antara faktor manusia: perdagangan; transportasi; komunikasi dan organisasi.
Contoh hubungan antara faktor manusia dan faktor fisik: penggundulan hutan oleh manusia yang
dapat menimbulkan banjir; penggalian bahan tambang yang berlebihan dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan; irigasi untuk pengairan; industri yang dapat meningkatkan daya dukung lahan
dan pemanfaatan sinar matahari untuk sumber energi dan pertanian (greenhouse).
d. Gerakan (movement)
Setiap gejala di permukaan bumi mengalami gerakan. Gerakan obyek tersebut ada yang tampak dan
tidak tampak. Gerakan ini menjadi kajian geografi untuk memahami latar belakang terjadinya suatu
gejala atau fenomena di permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau fenomena lain.
Contohnya adalah terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai akibat dari adanya perbedaan
iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya sirkulasi udara secara global di atmosfer.
e. Perwilayahan (regionalisasi)
Tema yang paling mendasar dari studi geografi adalah region, adapun kajian utamanya adalah
berbagai bentuk region dan perubahannya. Regionalisasi pada dasarnya adalah pengklasifikasian
atau pengelompokan data kedalam data sejenis. Dari pengelomp[okan tersebut maka akan tampak
daerah yang menunjukkan persamaan dan perbedaan. Kesatuan daerah yang menunjukkan
karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dengan daerah lainnya disebut region. Karakteristik
atau ciri khas daerah suatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia atau gabungan
keduanya.
2. region formal atau regional homogenius : region yang dibentuk karena adanya kesamaan
kenampakan secara internal.
3. regional fungsional : region yang dibentuk oleh tinggi atau rendahnya derajat interaksi antar
tempat di permukaan bumi.
Region uniform atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan,
termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan lahan lain.
2. Region nodal
Region nodal atau region dinamis ditandai oleh gerak dari dan ke pusat. Pusat ini disebut sebagai
node.
Region nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek yang statis dan
terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi.
2. adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir
Geografi regional mempelajari hubungan yang bertautan antara aspek-aspek fisik dengan aspek-
aspek manusia dalam kaitan keruangan di suatu wilayah (region) tertentu. Melalui interpretasi dan
analisis geografi regional maka ciri khas suatu wilayah dapat ditonjolkan sehingga perbedaan antar
wilayah akan nampak semakin jelas.
Geografi regional adalah geografi yang mempelajari kewilayahan atas dasar luas dan sempitnya
daerah tersebut. Jadi, unsur esensial dalam geografi adalah region atau wilayah. Region adalah suatu
wilayah yang mempunyai kesamaan yang dapat dilihat dari unsur fisikal, unsur manusia maupun
gabungan antara keduanya.
3. region total atau compage yang terdiri atas banyak unsur fisik dan manusianya seperti provinsi,
negara atau kawasan tertentu.
b. wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan dengan
garis melingkar (nodal region)
2. a. Generic region, klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya, fungsinya
diabaikan.
Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis
persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.
Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan hubungan timbal
balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk
dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya
sebagai bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.
Berdasarkan uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah
dan aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek itu diungkapkan dalam satu ruang
berdasarkan prinsip-prinsip penyebarannya, relasinya, dan korologinya. Selanjutnya prinsip relasi
diterapkan untuk menganalisis hubungan antara masyarakat manusia dengan lingkungan alamnya
yang dapat mengungkapkan perbedaan arealnya, dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip,
penyebaran, dan korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah
yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region yang berbeda satu
sama lain.
A. Penginderaan jauh
1. Pengertian
Penginderaan adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan menggunakan
sensor, baik alamiah maupun buatan. Sensor adalah berupa mata, telinga, hidung,
lidah dan kulit. Sensor buatan antara lain kamera, sonar, magnetometer,
radiometer, dan scanner.
Penginderan jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh informasi
terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi tanpa
menyentuh langsung objek.
Definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a. Linden
Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk dan
menganilisis tentang bumi
b. Welson dan Bufon
Penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu ilmu, seni, dan teknik untuk
memperoleh objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak
langsung dengan objek area dan gejala tersebut.
c. Lillesand dan Keifer.
Penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi
tentang objek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data-data yang
diperoleh dengan suatu alat, tanpa berhubungan langsung dengan objek, wilayah
atau gejala yang sedang dikaji.
d. Sensor
Sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam objek-objek di permukaan
bumi. Berdasarkan proses perekamannya sensor dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Sensor fotografik, yaitu, sensor berupa kamera yang bekerja pada spectrum
tampak mata dan menghasilkan foto atau citra. Keuntungan sensor fotografi
adalah caranya sederhana, biaya murah, resolusi spasial baik, integritas
geometric baik.
2) sensor Elektormagnetik, yaitu sensor bertenaga elektrik dalam bentuk sinyal
elektrik yang beroperasi pada spectrum yang uas, yaitu sinar X sampai
gelombang radio dan gelombang elektromagnetik lebih besar, perbedaan
karakteristik objek yang diamati jelas, dan analisis serta interpretasi lebih
cepat.
e. Wahana
Dalam penginderaan jauh wahana yang sering digunakan adalah pesawat terbang
atau balon udara. Pada masa sekarang karena teknologi yang sudah canggih, maka
wahana yang digunakan adalah satelit.
f. Citra/keluaran
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau
tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang bergambar pada citra dapat
dikenali dari cirri yang terekam pada sensor yaitu cirri spasial, temporal, dan
spectral.
1) Ciri spasial; berkaitan dengan ruang, meliputi bentuk, ukuran,bayangan, pola,
tekstur, situs, dan asosiasi.
2) Ciri tempral: cirri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat perekaman
3) Ciri spectral : cirri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda
yang dinyatakan dengan rona dan warna.
Citra dibedakan menjadi dua, yaitu : (a) citra foto, (b) citra nonfoto
3. Citra Foto
Citra foto yaitu citra yang dibuat dari foto udara, dibuat denan pesawat udara
dengan kamera sebagai alat dan menggunakan spectrum tampak mata dan
perluasannya.
Citra foto dibedakan berdasarkan :
a. Sistem wahanam ;
1) Foto satelit, dibuat dari satelit
2) Foto udara dibuat dari pesawat udara atau balon udara
b. Sumbu kamera
1) Foto vertical (ortho photograph), yaitu foto yang dibuat tegak lurus terhadap
permukaan bumi.
2) Foto condong (oblique photograph), adalah foto yang dibuat dengan kamera
menyudut terhadap garis tegak lurus di permukaan bumi
3) Foto sangat condong adalah foto yang dibuat dengan kamera menyudut sangat
besar, sehingga daerah yang terpotret memperlihatkan cakrawala
c. Berdasarkan sudut pandang kamera;
1) Sudut normal, jika besar sudut pandangnya 600, dengan panjang focus 17-21
cm.
2) Sudut besar, jika besar sudutnya 950 dengan focus 10-15 cm
3) Sudut sangat besar, sudut pandang sebesar 1200 , dan focus 17-88 cm.
d. Berdasarkan jenis kamera
1) Foto tunggal, dibuat dengan kamera tunggal
2) Foto jamak, dibuat dengan beberapa kamera pada saat yang sama
Berdasarkan warna :
1) Foto warna semu (false color)
2) Foto warna asli (true color)
4. Citra Nonfoto
Citra nonfoto yaitu citra yang diperoleh dari pemotretan kamera tunggal dengan
berdasarkan atas penyinaran denan scanner untuk menghasilkan gambarnya.
Macam citra nonfoto.
a. Berdasarkan wahana :
1. Citra dirgantara (dari udara), missal ; citra infra merah thermal, citra radar,
citra MSS.
2. Citra satelit (dari angkasa luar), missal citra untuk penginderaan planet, cuaca,
sumber daya alam maupun laut.
b. Berdasarkan spectrum elektromagnetik :
1) Citra radar; dibuat dengan spectrum gelombang mikro
2) Citra inframerah: dibuat dengan spectrum infra merah thermal
3) Citra gelombang.
c. Berdasarkan sensor
1) Citra tunggal
2) Citra jamak
Pemanfaatan penginderaan Jauh ;
a. Sebagai alat bantu dalam menyusun teori
b. alat bantu menemukan fakta
c. alat penelitian
d. sebagai dasar penjelasan
e. alat dalam prediksi dan pengendalian
B. Interpretasi Pola dan Ciri Kenampakan Alam dari Hasil Pemetaan dan Citra
1. Keunggulan citra penginderaan jauh antara lain
a. Menggambarkan objek secara lengkap seperti wujud sebenarnya di muka bumi
b. Tiap lembar citra dapat meliputi daerah yang luas
c. Dari citra jenis tertentu dapat dimunculkan gambaran tiga dimensi
d. Merupakan satu, cara untuk menetapkan daerah bencana
e. Citra dapat dibuat pada periode ulang yang pendek
f. Karakteristik yang tak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga
dimungkinkan pengenalannya
2. Keterbatasan citra antara lain sebagai berikut :
a. Tidak semua data daapt disadap, misalnya migrasi, susunan penduduk, produksi
padi dan sebagainya.
b. Ketelitian hasil interpretasi sangat tergantung pada kejelasan objek atau
gejala pada citra dan karakteristik yang digunakan dalam menyidiknya.
3. Tahap-tahap interpretasi citra :
a. Deteksi
b. Identifikasi
c. Interpretasi citra
Untuk melakukan interpretasi citra perlu memperhatikan unsure-unsur berikut
ini
1. Rona/warna
Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra. Rona dapat
diukur secara relative, menggunakan mata biasa dan cara kuantitatif,
menggunakan alat ukur. Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan
menggunakan spectrum sempit. Cara mengukur warna yaitu dengan cara integral
(penggabungan) dan cara analitik (pengukuran tiap lapis)
2. Ukuran
Hal yang dapat diukur adalah jarak, luas, tinggi, dan volume
3. Bentuk
Bentuk merupakan konfigurasi suatu objek
Contoh, gedung sekolah dapat dikenali dari bentuk huruf I,L,U dan persegi
panjang, gunung berapi berbentuk kerucut, dan sebagainya.
4. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra, biasanya dinyatakan denan
kasar, sedang, atau halus.
5. Pola
Pola adalah hubungan susunan keruangan suatu objek.
Contoh ; pola aliran sungai menandai struktur geologi, litogi, dan jenis tanah
6. Bayangan
Bayangan citra bersifat menyembunyikan objek yang berada di daerah gelap.
Objek yang berada di daerah bayangan bisa tidak tampak sama sekali atau hanya
samar-samar.
7. Situs
Situs adalah tempat kedudukan atau letak suatu objek yang dipotret dalam
hubungannya denan tempat lain
8. Asosiasi
Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dan yang lain.
Contoh ; stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya
lebih dari satu.
9. Konvergensi Bukit
Konvergensi bukit adalah penggunaan beberapa unsure interpretasi citra
sehingga lingkupnya menjadi semakin sempit kea rah satu kesimpulan.
Contoh : tumbuhan dengan tajuk berbentuk bintang, jelas berupa palma. Namun
untuk memberikan satu kesimpulan yang jelas, perlu dilengkapi unsure lain.
2. Proses
Proses SIG meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang telah
tersimpan dalam computer.
Macam-macam analisis data :
a. Analisis lebar
Analisis lebar mengolah data dalam computer yang menghasilkan daerah tepian
sungai dengan lebar tertentu
b. Analisis penjumlahan aritmatik (arithmethic addition)
Analisis ini menghasilkan penjumlahan. Dapat digunakan untuk peta berklasifikasi
yang akan menghasilkan klasifikasi baru.
c. Analisis garis bidang
Analisis ini digunakan untuk menentukan wilayah atau region dalam radius
tertentu. Misalnya untuk menentukan daerah rawan gempa, rawan banjir, dan
sebagainya.
3. Keluaran
Adalah penyajian semua atau sebagian data dalam bentuk table, peta file
elektronik, atau grafik. Dalam SIG ada dua jenis perangkat yang digunakan yaitu
perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras meliputi satu unit
computer yang terdiri atas digitizer, printer, plotter, CPU, VDU, Disk Drive, dan
Tape Drive.
3.Teori Ekspansi
Jagat raya kita saat ini,dulunya memampat & meledak dan membentuk tatanan
jagat raya yang kita lihat saat ini.Teori ini didukung oleh Hubble
3.Heliosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa matahari merupakan pusat jagad raya.
Anggapan ini muncul sejak berkembangnya penelitian yang didukung oleh
peralatan yang lebih maju, demikian pula sifat ke ingintahuan ilmuwan yang
memunculkan gagasan-gagasan kritis.
Ciri-ciri Galaksi
1.Memancarkan cahaya sendiri
2.Jarak antar galaksi mencapai jutaan tahun cahaya
TATA SURYA
Tata surya adalah matahari & benda angkasa seperti planet,komet,dll. yang
mengelilinginya.
2.Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar
berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.
Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah
lainnya adalah bintang berekor yang tidak tepat karena komet sama sekali
bukan bintang. Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan
debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika
mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk
kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam
sistem tata surya.
Contoh komet adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali.
3.Meteor
Meteoroid : benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada
asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul.
Meteor : Meteoroid yang akan jatuh ke bumi
Meteorit : Meteorit adalah batu meteor yang berhasil mencapai permukaan
bumi.
4.Matahari
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata
surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing,
planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi
Matahari.
5.Planet
Ciri-ciri Planet
2.Venus
Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah
Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, diameter 12.104 km. Atmosfer
Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir
tidak mungkin terdapat kehidupan. Rotasinya 243 hari, sedangkan kala
revolusinya 225 hari.
Jarak Merkurius dengan matahari adalah 57.910.000 km.
3.Bumi
Bumi adalah planet ketiga di tata surya. Mengandung unsur yang bisa dihuni
makhluk hidup. Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya
banyak mengandung unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu
satuan Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000 km).
Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik.
4.Mars
Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu yang
digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi
selama 24 jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen
demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps,
yaitu tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Mars mempunyai dua
satelit, yaitu Deimos (satelit luar) dan Phobos (satelit dalam). Kedua satelit ini
ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah
227.940.000 km.
5.Jupiter
Jupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya lebih
dari 130.000 kilometer. Rotasi Jupiter terhadap matahari paling cepat, yaitu 10
jam sekali putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya unsur kimia
yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi
(sangat lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini sangat
rendah karena sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain 85%
Hidrogen dan 15% Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4, NH3,
dan lainnya. Yupiter mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah. Penemuan terakhir
menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi. Empat dari satelit itu adalah Io, Europa,
Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar bumi), dan Calistio. Jarak Yupiter
dengan Matahari adalah 778.300.000 kilometer.
6.Saturnus
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet
bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter.
Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan
Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga
berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik. Jarak
antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.
7.Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan
terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani
kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus
(Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet
klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena
redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan
penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari
Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Waktu yang digunakan
untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan waktu rotasi 369 hari.
Jarak Uranus dengan Matahari adalah 2.863.840.000 kilometer.
8.Neptunus
Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis. Jika
dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar Uranus, terutama
besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang lebih
53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang
lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya terdiri atas
metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit
besar yang diberi nama Triton dan Nereid.
2.Teori Planetesimal
Suatu ketika terdapat bintang yang melintas dengan kecepatan tinggi dan dekat
dengan matahari. Karena besarnya daya tariknya mengakibatkan pasang pada
pusat matahari. Sehingga massa gas terlempar keluar dan tertahan oleh grafitasi
matahari. Kemudian massa itu mendingin kemudian memadat, akhirnya
terbentuklah planet. Pencetus teori ini adalah Forest Ray Moulton dan T.C.
Chamberlain.
Ø Standar Kompetensi
Ø Kompetensi Dasar
Menganalisis pola persebaran spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan
kota.
A. DESA
1. Pengertian Desa
Desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan
negara kesatuan RI
a. Daerah
b.Penduduk
c. Tata kehidupan
4. Klasifikasi desa
1. Desa tradisional
2. Desa swadaya
3. Desa swakarya
4. Desa swasembada
5. Desa pancasila
1. Desa agraris
2. Desa industri
3. Desa nelayan
f. Berdasarkan ikatannya
1. Desa geneologis
2. Desa territorial
3. Desa campuran
5. Potensi Desa
a. Potensi fisik : tanah, air, iklim, ternak, manusia
2. Lembaga-lembaga sosial
· Relief rata
· Daerah banjir
· Topografi kasar
· Keamanan terjamin
c. Menurut Bintarto
1. Memanjang jalan
2. Memanjang sungai
3. Radial
4. Tersebar
5. Memanjang pantai
B. KOTA
1. Pengertian kota
a. Menurut Max Weber, kota adalah tempat yang penghuninya sebagian besar telah
mampu memenuhi kebutuhannya lewat pasar setempat yang barang-barangnya
berasal dari pedesaan.
b. Menurut Bintarto, kota adalah sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang
cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik
dibanding dengan daerah belakangnya.
2. Karakteristik kota
b. Ciri sosial
2. Masyarakatnya heterogen
3. Individualisme
6. Kontrol sosial
7. Segregasi keruangan
3. Potensi kota
a. Potensi sosial
b. Potensi fisik
c. Potensi ekonomi
d. Potensi politik
e. Potensi budaya
5. Klasifikasi kota
a. Berdasarkan fungsinya
1. Tahap eopolis : Tahapan perkembangan desa yang sudah teratur menuju arah
kehidupan kota
4. Tahap megapolis : Wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa dari beberapa
kota metropolis
6. Tahap nekropolis : Suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya / kota mati
2 . Fase Paleo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan uap
air dan mesin – mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja
3 . Fase Neo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan
bensin dan uap air
1 . Tahap infantile
Pada tahap ini ditandai dengan tidak adanya tempat pemisah antara pusat
perekonomian dengan tempat peumahan sehingga biasanya dijadikan satu antara
toko dan perumahan.
2. Tahap Juvenile
Pada tahap ini ditandai dengan munculnya rumah-rumah baru diantara rumah-
rumah lama atau tua dan mulai nampak terpisahnya antara toko atau perusahaan
atau perumahan.
3. Tahap Mature
Pada tahap ini ditandai adanya pengaturan tempat ekonomi dan perumahan atau
sudah adanya perencanaan tata kota yang baik
4. Tahap sinile
Pada tahap ini kota kembali menjadi rumit karena adanya pengembangan-
pengembangan kota yang lebih luas lagi sehingga terjadi pembongkaran dan
penggusuran perumahan maupun untuk dipindahkan keluar kota.
b. Sub urban / faubourg : suatu daerah yang lokasinya dekat pusat kota
d. Urban fringe : semua daerah perbatasan luar kota namun mempunyai keadaan
yang mirip dengan kota
e. Rural urban fringe : jalur daerah yang terletak antara dearah kota dengan desa
a . Teori gravitasi oleh W.J Reilly yang mengadopsi teori Issac Newton
Bahwa kekuatan interaksi antar wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jarak
Rumus : I.ab = k Pa Pb
(dab)2
Bahwa jarak titik henti dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya
berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan tsbdan berbanding
terbalik dgn satu ditambah akar kwadrat jumlah penduduk dari wilayah yang
penduduknya lebih besar dibagi dgn jumlah penduduk pada wilayah yang jumlah
penduduknya lebih kecil.
1+Vpa/pb
Bahwa kekuatan interaksi antar kota dalam suatu wilayah ditentukan oleh jaringan
jalan
Rumus B = C
Ø Kompetensi dasar
A . Pengertian
Wilayah adalah bagian daerah tertentu di permukaan bumi yang mempunyai sifat
khas sebagai akibat dari adanya hubungan khusus antara kompleks lahan , air udara
flora .fauna dan manusia .
Perwilayahan adalah usaha untuk membagi permukaan bumi tertentu dan tujuan
tertentu pula .
1 . Pengertian
bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang senantiasa melayani berbagai kebutuhan
penduduk harus terletak pada suatu tempat yang sentral.
b. Teori kutub pertumbuhan oleh Perroux
bahwa kutub pertumbuhan merupakan fokus dalam wilayah ekonomi yang abstrak
yang memancarkan kekuatan sentrifugal dan sentripetal yang menarik
Bahwa setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan memiliki daya tarik terhadap
tenaga buruh dan daerah pinggiran
Wilayah III : Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung, berpusat di
Palembang
Wilayah VII : Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, berpusat
di Balikpapan dan Samarinda
Wilayah VIII : Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, berpusat di Makassar
Wilayah X : Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua bagian barat, berpusat di Sorong
Ø Standar Kompetensi :
Ø Kompetensi Dasar :
Guna mengetahui sebuah negara termasuk dalam negara maju atau berkembang
dapat dilakukan dengan dua metode
f. Tabungan sedikit
b. Kekurangan modal
c. Penduduknya miskin dan melarat
a. Penduduknya miskin, banyak pengemis di kota dan penduduk desa hidup pada
tingkat subsistem
d. Sistem perbankan yang kurang baik, pinjaman yang kecil berasal dari orang-orang
yang mempunyai uang biasanya bersifat ijon
B. Indikator keberhasilan dengan tepat negara maju menurut UNSRID Tahun 1997
Indikator untuk mengetahui perkembangan suatu negara adalah pendapatan
rasional, pendapatan per kapita, indeks pembangunan manusia dan pemenuhan
kebutuhan pokok.
1. Pendapatan nasional
a. Pengeluaran / GNP
b. Produksi / GDP
c. Pendapatan / NI
Ditentukan berdasarkan 3 faktor yaitu : angka kematian bayi, angka harapan hidup
dan tingkat melek huruf
Kebutuhan pokok meliputi nutrisi, pendidikan dasar, kesehatan, sanitasi, suplai air
dan perumahan yang cukup
Ciri-cirinya adalah :
Ciri-cirinya adalah :
Ciri-cirinya adalah :
Ciri-cirinya adalah :
Ciri dalam tahap ini antara lain daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok
sudah sangat tinggi
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti
hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup
(habitat) makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Ketiga lapisan tersebut saling berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer tempat
ditemukannya kehidupan di bumi. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat
masing-masing di biosfer untuk tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat
hidup itu disebut habitat, yaitu tempat hidup suatu organisme. Tempat hidup
dengan unsurunsurnya beserta makhluk hidup yang tinggal di suatu kawasan secara
keseluruhan akan membentuk sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Sistem
kehidupan di biosfer yang sebesar bumi secara umum dibagi menjadi ekosistem
daratan (terrestrial ecosystem), ekosistem laut (marine ecosystem), dan ekosistem air
tawar (fresh water ecosystem).
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat
yang paling sederhana individu ke tingkat organisasi yang paling kompleks (biosfer).
Tingkat organisasi dari bawah ke atas, semakin kompleks. tingkatan ekologis tersebut
adalah :
1. Organisme (Individu) adalah suatu benda hidup, atau makhluk hidup.
2. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan
berkembangbiak pada suatu daerah
tertentu. Misalnya, populasi manusia di Jakarta, populasi banteng di Baluran,
atau populasi badak di
Ujung Kulon.
3. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis yang menempati
suatu daerah tertentu
4. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi.
5. Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah:
Suatu tempat memiliki ketinggian tertentu bila dihitung dari permukaan air laut (0
m). Semakin kearah pegunungan semakin tinggi tempat tersebut inilah yang disebut
dengan elevasi. sedangkan morfologi adalah bentuk bentang alam atau kondisi relief
yang berbentuk pegunungan, bukit, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, jurang,
dsb.
Pengaruh elevasi dan morfologis terhadap persebaran flora dan fauna adalah
semakin tinggi letak suatu tempat akan memiliki kecendrungan suhu yang semakin
rendah serta kelembaban udara dan curah hujan yang tinggi. Kondisi elevasi dan
morfologi ini menyebabkan flora dan fauna memiliki adaptasi lingkungan sesui
dengan karakteristik flora dan fauna tersebut. Contohnya kelapa sawit, kelapa, padi
dan tebu lebih sesuai hidup di dataran rendah, sedangkan pohon pinus, teh dan
bunga lonceng lebih sesuai hidup di dataran tinggi.
Letak lintang suatu tempat, yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas
matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang
tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak
pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan
iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim
dingin. ada kecendrungan makin besar akan semakin sedikit variasi flora dan fauna
yang dapat hidup, walaupun ada pengecualian di daerah padang pasir yang secara
fisik tidak dapat memenuhi syarat kehidupan dalam jumlah yang relatif banyak
3. Klimatologis
Kondisi iklim yang memiliki kelembaban udara cukup tinggi dan penyinaran matahari
yang relatif banyak menyebabkan penyebaran flora dan fauna relatif cukup besar.
Dilain pihak pada wilayah yang memiliki kelembaban udara cukup rendah dan suhu
sangat rendah (padang pasir) ataupun suhu sangat rendah (kutub) akan
menyebabkan penyebaran flora dan fauna yang relatif sedikit
4. Kesuburan tanah
Kondisi tanah yang subur secara ideal apabila terdiri atas 45% unsur anorganik, 5%
unsur organik, 25% unsur air dan 25% unsur udara. Komposisi unsur tanah pada
umumnya mampu memberikan kebutuhan dasar tanaman walaupun kebutuhan
masing-masing tumbuhan berbeda-beda. Pada kawasan tanah yang subur seperti
tanah vulkanis, tufa vulkanis, podzol, margalit, alluvial terdapat berbagai jenis
vegetasi disertai dengan jenis serangga dan unggas. Sedangkan pada tanah yang
kurang subur seperti tanah laterit, terarosa, dan kapur flora dan fauna kurang
berkembang dengan baik.
Subdivisi fauna
Lain-Lain
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan
kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace(1876). Ada beberapa faktor
alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat,
yaitu faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya
perairan (sungai, danau, laut), daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir, dll),
iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban, dll). Alfred Russel Wallace mengelompokkan
persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu:
Zona Australis
Zona Ethiopian
Zona Neartik
Zona Neotropik
Zona Oriental
Zona Paleartik
Flora
Flora, dari bahasa Latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala
macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis.
Misalnya, nabatahJawa, nabatah Asia atau nabatah Australia.
3. Tundra
5. Sabana (savana)
7. Gurun (desert)
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa jenis
komunitas. Berikut ini adalah macam-macam komunitas organisme tumbuhan
berdasarkan perubahan naik garis lintang (yang berarti pola penurunan suhunya)
dalam pembagian zona menurut suhu.
Hutan tropis
Hutan gugur
Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan
kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang
disebabkan oleh hal-hal berikut:
Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta
adanya musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan mengadakan
penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim
dingin.
Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan
jaraknya. Di hutan gugur, jarak antara pohon-pohonnya tidak terlalu padat
dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.[2]
Padang rumput
Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah
subtropika. Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan
yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit
untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah,
seperti yang terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai 3 meter,
misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah padang
rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya adalah
rumput buffalo grasses dan rumput grama. Padang rumput terdiri dari beberapa
macam seperti berikut:
Padang gurun
Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang
rumput. Keadaan alam dari padang rumput kearah gurun biasanya makin jauh
makin gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar 250 mm per tahun atau kurang.
Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan
terjadi penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim
panas, suhu dapat lebih dari 40 °C. Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat
besar. Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang
dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. Pada
umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri
atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat
mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan
spon. Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga dan
berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah
hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang lagi pada musim
berikutnya.[4]
Taiga
Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah
lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang dan
gelap dan musim panas yang panjang dan serta terang terus menerus. Daerah
tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena
matahari hanya mencapai 23½°LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi,
kalau ada pohon maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra
ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichens(lumut kerak).
Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang
mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim
pertumbuhan, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat
beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup meskipun
dalam keadaan beku.[6]
Hutan Musim
Hutan musim terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan
memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada
musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh
hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan
musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.[7]
Hutan ini terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim
tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar
matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di
Indonesia, hutan hujan tropis terdapat di
Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.[8]
Sabana
Sabana terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang
rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.[9]
Stepa
Stepa adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang
curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terdapat di Nusa Tenggara
Timur. Stepa sangat cocok untuk peternakan.[10]
Hutan Bakau atau Mangrove
UJI KOMPETENSI
disebut ....
12. Terumbu karang yang tumbuh karena pengaruh pulau gunung api
adalah….
13. Perairan Indonesia yang paling kaya dengan terumbu karang terletak di
sekitar Pulau….
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
B. ESSAY
Jawablah dengan kalimat yang singkat!
1. Berikan pengertian biosfer menurut pendapat Anda!
2. Jelaskan bahwa biosfer merupakan interaksi antara atmosfer, hidrosfer, dan
litosfer!
3. Jelaskan pengertian bioma!
4. Jelaskan ciri-ciri biom hutan hujan tropika!
5. Sebutkan tempat di bumi yang terdapat biom gurun!
6. Jelaskan pengertian ekosistem akuatik!
7. Sebutkan pembagian daerah-daerah persebaran hewan di Indonesia!
8. Mengapa pepohonan di hutan musim merontokkan daunnya pada musim
kemarau?
9. Jelaskan mengapa hewan dan tumbuhan perlu dilestarikan!
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan padang lamun?
BAB II ANTROPOSFER
1. Pengertian fenomena antroposfer
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bersifat universal, karena
umur dan jenis kelamin selalu menjadi dasar dalam pengelompokan penduduk
dan mempunyai perana yang penting dalam kehidupan masyarakat antara lain
menentukan kedudukan atau status dalam masyarakat, menentukan kesempatan
dalam memperoleh pekerjaan dll.
Pengelompokan menurut jenis kelamin jelas laki-laki dan perempuan sedangkan
berdasarkan umur, menurut beberapa sumber dikelompokkan sebagai berikut :
Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah
kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut
angka kelahiran kasar/ CBR ( Cruth Birth Rate ), dengan kriteria sebagai berikut
:
b. Pergaulan bebas
d. Lemahnya iman
f. Dll
a. menunda nikah
b. Pantang nikah
c. Penyakit
d. KB
e. dll
Angka kematian atau sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian dalam
setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate,
dengan kriteria sebagai berikut :
a. diatas 20 berarti angka kematiannya tinggi
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll
a. Perdamaian
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll
Pertumbuhan Penduduk L – M
c. Proyeksi penduduk
a. Pertumbuhannya tinggi
d. Kualitasnya rendah
a. KB
b. Transmigrasi
Adalah simbul yang menunjukkan adanya tingkatan nilai data, seperti kepadatan
penduduk ( padat, sedang dan jarang ), pertumbuhan penduduk dll
b. Simbol Kuantitatif
Adalah si,mbol yamg menunjukkan data secara kuantitatif dan kualitatif, misal
jumlah penduduk di berbagai kecamatan di Bantul
Simbol ini dapat berupa diagram batang, lingkaran dll
c. Simbol Pictorial
Migrasi Intern adalah perpindahan penduduk antara satu daerah dengan daerah
lain dalam satu negara
Misalnya : transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negara
Misalnya : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi
Sumber Daya Alam atau sering disebut Natural Resource adalah Segala potensi
alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
b. Berdasarkan sifatnya
1). Sumber Daya Alam Fisik
Adalah sumber daya alam yang berupa benda, misal barang tambang, air, tanah
dll
2). Sumber Daya Alam Hayati
Adalah sumber daya alam yangnberupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun
hewan.
d. Berdasarkan Lokasinya
NO NAMA TEMPAT
7 Timah
8 Bauksit P. Bintan
12 Intan Martapura
Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik
terus, karena: