Anda di halaman 1dari 88

Ruang Lingkup Ilmu Geografi

Ruang lingkup geografi sangat luas, yaitu menyangkut segala fenomena atau gejala pada geosfer.
Geosfer merupakan lingkup kajian geografi yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu atmosfer,
litosfer, biosfer, dan hidrosfer. Tiap komponen tersebut mempunyai batasan kajian, meskipun begitu
semuanya tercakup dalam kajian geosfer. Seperti litosfer, mempunyai tiga aspek kajian, yaitu batuan
(litologi), bentuk lahan, dan tanah. Bagaimana dengan komponen geosfer lainnya? Coba kamu
temukan berbagai aspek kajiannya. Dalam geografi, analisis fenomena atau gejala yang terjadi di
geosfer dilakukan dengan melihat persebaran, interaksi, dan interelasi unsur-unsur di dalamnya.

Ilmu geografi dapat diterapkan dalam kehidupan guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Ilmu
geografi banyak membantu manusia dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia di Bumi. Dalam
buku ”The Scope of Geography ”, Rhoads Murphy menulis tentang ruang lingkup kajian geografi. Ruang
lingkup kajian geografi terdiri atas tiga hal, yaitu:
a. Persebaran dan keterkaitan (relasi) manusia di Bumi serta aspek keruangan dan pemanfaatannya
bagi tempat hidup manusia.
b. Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik alam yang merupakan bagian dari
kajian keanekaragaman wilayah.
c. Kerangka regional dan analisis wilayah yang berciri khusus.

Ruang lingkup ilmu geografi secara umum adalah sama luasnya dengan objek studi yang menjadi
kajian dari ilmu geografi, yaitu meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam maupun gejala sosial,
serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Ruang lingkup studi ilmu geografi yaitu:
1. kajian terhadap wilayah (region);
2. interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari
keanekaragaman wilayah;
3. persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan usaha
manusia untuk memanfaatkannya.

Kenyataan yang ada sekarang ini, ketiga ruang lingkup ilmu geografi tersebut telah terintegrasi pada
suatu analisis wilayah (region). Hal ini disebabkan karena analisis suatu wilayah pada hakikatnya
adalah kajian yang komprehensif dan terpadu antara unsur-unsur yang ada di wilayah tersebut, seperti
unsur lokasi, fisik, sosial juga interaksi dan interrelasi antarunsur.
Obyek Ilmu Geografi secara luas terbagi atas dua bagian, yakni:
Objek Material
Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum dan luas
adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi:

 Litosfer (lapisan keras),

Merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak bumi dalam ilmu geologi.

 Atmosfer (lapisan udara),

Terutama adalah lapisan atmosfer bawah yang

 Hidrosfer (lapisan air),

Berupa lautan, danau, sungai dan air tanah.

 Biosfer (lapisan tempat hidup),

Terdiri atas hewan, tumbuhan.

 Pedosfer (lapisan tanah),

Merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik, maupun
kimia.
Objek Formal
Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek,

 Aspek Keruangan,

Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan.

 Aspek Kelingkungan,

Geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-
komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah.

 Aspek Kewilayahan,

Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas.

 Aspek Waktu

Geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode waktu atau perkembangan


dan perubahan dari waktu ke waktu.
10 Konsep Esensial Geografi
1. Lokasi
,,,a. Rumah yang bagus akan berkurang nilainya apabila berdekatan dengan :
,,,,,,- pemakaman (mengerikan)
,,,,,,- stasiun KA, lapangan terbang, pabrik (bising)
,,,,,,- kawasan industri (pencemaran).
,,,b. Di daerah dingin, orang umumnya berpakaian lebih tebal.

2. Jarak
,,,a. Harga produksi pertanian akan lebih mahal bila harus diangkut ke pasar yang jauh.
,,,b. Nilai tanah akan semakin tinggi bila semakin dekat dengan kota / jalan raya.
,,,c. Biaya angkutan umum (barang) paling murah adalah dengan :
,,,,,,- kapal, bila jarak minimalnya 1000 km
,,,,,,- kereta, bila jarak minimalnya 500 km
,,,,,,- truk, bila jaraknya kurang dari 500 km

3. Keterjangkauan
,,,a. Keterjangkauan Yogyakarta - Jakarta (menggunakan pesawat terbang), Yogyakarta - Magelang
(mobil).
,,,b. Daerah A yang surplus padi dan daerah B yang minus padi tidak dapat berinteraksi jika tidak ada
jalan / sarana penghubung lainnya.

4. Pola
,,,a. Pola aliran sungai sering terkait dengan jenis batuan, tanah, dan struktur geologi.
,,,b. Pola permukiman terkait, antara lain dengan sungai, jalan, dan bentuk lahan.

5. Morfologi
,,,a. Bentuk lahan terkait dengan erosi pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan
ketersediaan air.
,,,b. Bentuk pulau mencirikan panjang garis pantai yang berkaitan dengan pengelolaan daerah pantai.

6. Aglomerasi
,,,Masyarakat / anggota kelompok penduduk cenderung mengelompok dengan masyarakat yang
memiliki tingkatan hampir sama. Akibatnya, timbul daerah kumuh, daerah elit, dan sebagainya.

7. Nilai Kegunaan
,,,Daerah wisata memiliki nilai yang berbeda bagi orang yang berbeda. Oleh karena itu, ada orang yang
sering mengunjungi, jarang, / bahkan tidak pernah mengunjungi daerah tertentu.

8. Interaksi (interpendensi)
,,,Mobilitas manusia, barang, / gagasan dari suatu tempat ke tempat lainnya, misalnya :
,,,- gerakan manusia dari daerah padat penduduk ke daerah jarang penduduk
,,,- gerakan barang dari desa ke kota / sebaliknya
,,,- gerakan berita (informasi) melalui media massa.

9. Diferensiasi Area
,,,Fenomena yang berbeda di suatu tempat dengan tempat lain, misalnya :
,,,- jarak dekat, sedang, dan jauh dari jalan
,,,- perumahan yang padat, sedang, jarang
,,,- harga tanah (rumah) yang mahal, sedang, murah.
,,,- pendapatan yang tinggi, sedang, rendah.

10. Keterkaitan keruangan


,,,,Setelah dikaji melalui peta, ternyata terdapat keterkaitan keruangan antara Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.
Diposkan oleh Reine Fatah di 01:21
Label: about geography
Tektonisme, Vulkanisme dan Seisme (gempa)
Posted on 24 Agustus 2010
Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme , vulkanisme, dan seisme (gempa).

1. Hasil dari proses tektonisme

Tektonisme
adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical.
Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan
orogenesa.

1. Epirogenese
adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta
meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenese dibagi menjadi dua sebagai
berikut :
1. Epirogenese
positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami kenaikan.
2. Epirogenese
negative, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami penurunan.
2. Orogenese
adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi secara cepat seperti
meliputi wilayah yang sempit. Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik.

Berdasarkan bentuknya prosesnya tektonisme dibedakan atas patahan dan lipatan.

3. Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis)
sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas
dinamakan punggung lipatan (anticlinal), sedangkan yang melipat ke bawah
dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis-jenis lipatan sebagai berikut :
1. Lipatan tegak (symmetrical folds) terjadi karena pengaruh tenaga horizontal
sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
2. Liputan miring (asymmetrical folds), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak
sama.
3. Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensial saja yang
bekerja.
4. Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari
satu arah.
5. Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena ada pergerakan pada panjang
kerak bumi.
4. Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relative cepat , baik secara vertical
maupun secara horizontal. Jenis-jenis patahan sebagai berikut :
1. Tanah naik
(horst), yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat
dataran di sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerakan tektogenesa
horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan
kerak bumi terdorong naik.
2. Tanah turun
(graben/slenk), yaitu kenampakkan dataran yang letaknya lebih rendah dari
daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi
karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
3. Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal
dan hanya sebagian saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu
dekstral dan sinistral.
Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser
kekanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita
bergeser ke kiri.
4. Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa
patahan, blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk
retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik ada yang turun da nada pula
yang berbentuk miring sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yang
terdiri atas balok-balok lithosfera.

Tenaga endogen berperan untuk mendorong terjadinya tumbukan antara lempeng samudra dan
lempeng benua
Lempeng dasar samudera
menghunjam ke
bawah lempeng benua, sehingga
terbentuk
subduction zone.
Kemudian magma yang terbentuk di bawah
zona subduksi naik ke permukaan
vulkanisme sebenarnya merupakan bentuk lain penyaluran proses tektonik
sehingga vulkanisme tidak bisa dipisahkan dari dari proses tektonisme
Aktivitas vulkanisme didahului dengan proses tektonisme.
Jenis-jenis Peta
1. Berdasarkan Sumber Datanya
a. Peta Induk (Basic Map)
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan
sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar
(basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
b. Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak
memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.
2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
a.  Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur
alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang
dipetakan. Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
1). Peta topografi
peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief
permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada
peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
Contoh Peta Kontur
2). Peta chorografi,
peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya
berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.
Kumpulan Peta Dalam Atlas sebagian besar termasuk dalam kategori peta Chorografi
3). Peta dunia
peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
b. Peta Tematik
Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus. Misal peta
geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan
sebagainya
3. Berdasarkan Skalanya
a. Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci
sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan,
jaringan air, dan sebagainya.
b. Peta Skala Besar
Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan
untuk perencanaan wilayah.
c. Peta Skala Sedang
Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta Skala Kecil
Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta Geografi/Peta Dunia
Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
4. Berdasarkan Bentuknya
a. Peta Stasioner
Peta Stasioner menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif tetap (stabil).
Contohnya: peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah
b. Peta Dinamis
Peta Dinamis menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu berubah
(dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan
komunikasi.
5. Berdasar Tujuannya
a. Peta Pendidikan (Educational Map)
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
b. Peta Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c. Peta Informasi Umum (General Information Map)
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
d. Peta Turis (Tourism Map)
Contohnya: peta museum, peta rute bus.
e. Peta Navigasi
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
f. Peta Aplikasi (Technical Application Map)
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
g. Peta Perencanaan (Planning Map)
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan
Menghitung Skala Peta (1)
Pada sebuah peta di wilayah Asia atau peta-peta lain kita akan sering menemui ada 2 macam skala
yang sering ditampilkan oleh pembuat, yaitu skala numerik dan skala garis. Mengapa harus ada 2
macam skala yang digambarkan?
Hal ini sebenarnya mengacu pada sifat yang berbeda dari kedua skala tersebut jika peta yang ada
mengalami perubahan, misalnya diperbesar/diperkecil melalui media Scanning dan Fotokopi.
Perbedaan kedua skala tersebut adalah :

1. Skala numerik bersifat statis, jika sebuah peta diperbesar/diperkecil melalui fotokopi maka nilai
skala yang tergambar tidak akan berubah. Sebagai contoh : jika sebuah peta skala numeriknya
1 : 20.000 diperbesar 4 kali dengan menggunakan mesin fotokopi, maka skala yang baru
adalah 1 : 5.000  tetapi pada peta tersebut masih tergambar 1 : 20.000
2. Skala garis bersifat dinamis, jika sebuah peta diperbesar/diperkecil melalui fotokopi maka skala
garis akan mengikuti perubahan pada peta tersebut. Sebagai contoh : jika sebuah peta
diperbesar dengan fotokopi maka gambar skala garis akan mengikuti perbesaran peta
tersebut.

Mengubah skala numerik ke skala garis


Skala numerik dapat kita buat menjadi skala garis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Contoh :
Diketahui sebuah peta memiliki skala 1 : 25.000, jika akan dibuat skala garis yang mencerminkan jarak
4 km dilapangan maka berapa panjang skala garis yang akan tergambar?
Jawab :
0004 km
= ——————–
00025.000 cm
000400.000 cm
= ——————-
00025.000 cm
= 16 cm
Jadi skala garis yang tergambar adalah 16 cm.
=====================================================
Mengubah skala garis ke skala numerik
Pada peta yang telah mengalami perubahan ukuran karena telah difotokopi maka nilai pada skala
numerik menjadi salah, maka untuk mengetahui skala numerik yang baru adalah dengan
menggunakan rumus.
Sebagai contoh :
sebuah peta setelah difotokopi maka skala garisnya adalah seperti pada gambar berikut :
Sebelum diperbesar panjang skala garisnya adalah 4 cm, setelah diperbesar 2 kali maka panjang skala
garisnya menjadi 8 cm. Berapa skala numerik yang baru?
00020 km
= —————
00008 cm
0002.000.000 cm
= ———————–
000 8 cm
= 250.000
Jadi skala numerik yang baru dari peta tersebut adalah 1 : 250.000
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem
informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat
geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus
untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi
kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi
adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks
(atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi ( georeference). Disamping itu, SIG juga
dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem
otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara
pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta,
lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey
lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa
komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai
sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto
udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti,
1995).

sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari
beberapa komponen utama yaitu:

1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta
tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital
penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data
digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk
basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak
berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan,
dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.

2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada
komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat
ditampilkan/cetak pada kertas).

3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya
overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan
sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari
SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan
menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi

4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi
bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat
bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat
dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain ( hard copy), atau dalam
cetak lunak (seperti file elektronik).

Pelapukan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat
permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan/atau biologi. Hasil dari pelapukan ini
merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk diketahui bahwa
proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk
kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari
mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi
tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya.
Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh
alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.
Di alam pada umumnya ke tiga jenis pelapukan (fisik, kimiawi dan biologis) itu bekerja bersama-sama,
namun salah satu di antaranya mungkin lebih dominan dibandingkan dengan lainnya. Walaupun di
alam proses kimia memegang peran yang terpenting dalam pelapukan, tidak berarti pelapukan jenis
lain tidakpenting. Berdasarkan pada proses yang dominan inilah maka pelapukan batuan dapat dibagi
menjadi pelapukan fisik, kimia dan biologis. Pelapukan merupakan proses proses alami yang
menghancurkan batuan menjadi tanah. Jenis pelapukan:

 Pelapukan biologi: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. contoh:
tumbuhnya lumut
 Pelapukan fisika: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim
.contoh : perubahan cuaca
 Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan
zat - zat kimia . contoh: tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia

Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil yang terus ditetesi oleh air
hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. peristiwa itu sering disebut
dengan pelapukan fisika. batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur. peristiwa
tersebut sering disebut pelapukan biologi.Dan masih banyak lagi contoh-contoh pelapukan.

Pelapukan Batuan
by admin on 1 April in Artikel, Geologi Umum
Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh
cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran
batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam
air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan
biologis.

1. Pelapukan Mekanis

Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa
mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian,
pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan
malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini:
a. Akibat pemuaian
b. Akibat Pembekuan Air
c. Akibat perubahan Suhu tiba-tiba
d. Perbedaan Suhu yang besar antara Siang dan Malam

2. Pelapukan Kimiawi

Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi
perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain
senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk
melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst.
Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan
kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst
biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua
kapur.

3. Pelapukan Biologis

Mungkin Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan
palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Atau mungkin Anda pernah
melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan
cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis.
Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya
adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan
bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu
mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan
lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan
batuan tersebut
Kawasan Karangsambung juga menjadi bukti teori tektonik lempeng dan menjadi referensi dunia.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim terdiri atas unsur suhu, hujan, kelembapan, tekanan udara dan angin.

Sungai dan Jenis-jenisnya


PERAIRAN DARAT (SUNGAI, DAERAH ALIRAN SUNGAI dan PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT)
Setelah mempelajari urian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugas-tugas yang terdapat di dalamny
diharapkan Anda dapat:
1. menjelaskan pengertian sungai dan jenis-jenisnya;
2. menjelaskan bagian-bagian dari sungai dan ciri-cirinya;
3. menjelaskan pengertian daerah aliran sungai (DAS) dan jenisnya;
4. menjelaskan gejala-gejala alam yang terjadi bila DAS rusak; dan
5. menyebutkan pemanfaatan perairan darat.

Sungai dan Jenis-jenisnya


Amatilah sungai-sungai yang ada di sekitarmu, kemudian jawablah pertanyaan berikut ini: Apa yang dimaksud dengan
sungai? Setelah Anda jawab, sekarang cocokkan jawabanmu dengan jawaban berikut ini.
Bagaimana apakah jawabanmu mempunyai maksud yang sama dengan jawaban tersebut?, yang jelas dari pengertian
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai b
berasal dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu
mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai h
sungai gletser dan sungai campuran.

a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya adalah sunga
sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-benar m
berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di In
(yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat
dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
c. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber m
air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).

Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik,
episodik, dan sungai ephemeral.

a. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah
sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumate
b. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau
kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak
Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Tim
c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak
Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jen
hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subseku
sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.

a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
b. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.
c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawan
arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara
sungai subsekuen.
e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.

Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.

a. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geolog
(batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang
merintanginya.
b. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang
menutupinya.

Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate (Ti
Geografi, Yudhistira, p. 84).

a. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:


1. Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat d
daerah gunung yang berbentuk kerucut.
2. Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah bas
(cekungan).
b. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh
dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.
c. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
d. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
e. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
f. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.

Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada kesulitan Anda dapat mendiskusikan hal tersebut dengan teman-tem
atau dengan Guru Pamongmu atau dapat juga Anda tanyakan dengan Guru Binamu. Sekarang mari kita lanjutkan untu
membicarakan tentang bagian-bagian sungai dan ciri-cirinya.

Definisi/Pengertian Danau, Macam/Jenis & Fungsi Danau Di Indonesia - Belajar Geografi

Mon, 28/01/2008 - 12:55am — godam64


Arti danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau dapat memiliki
manfaat serta fungsi seperti untuk irigasi pengairan sawah, ternak serta kebun, sebagai objek
pariwisata, sebagai PLTA atau pembangkit listrik tenaga air, sebagai tempat usaha perikanan darat,
sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan
erosi.
Janis-Jenis / Macam-Macam Danau yang ada di Indonesia :
1. Danau Buatan / Waduk
Danau buatan adalah danau yang secara sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air
pertanian, perikanan darat, air minum, dan lain sebagainya. Contoh : Waduk Jatiluhur di Jawa Barat.
2. Danau Karst
Danau karts adalah danau yang berada di daerah berkapur di mana yang berukuran kecil disebut
doline dan yang besar dinamakan uvala.
3. Danau Tektonik
Danau tektonik adalah danau yang terjadi akibat adanya aktivitas / peristiwa tektonik yang
mengakibatkan permukaan tanah pada lapisan kulit bumi turun ke bawah membentuk cekung dan
akhirnya terisi air. Contoh yakni : Danau Toba di Sumatera Utara.
4. Danau Vulkanik / Danau Kawah
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk pada bekas kawah gunung berapi. Contoh yaitu : Danau
Batur di Bali.

Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang di batasi oleh kriteria tertentu dan bagian-
bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat di bagi menjadi empat jenis yaitu; (1) wilayah homogen, (2)
wilayah nodal, (3) wilayah perencanaan, (4) wilayah administrative.
a. Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/kriteria mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang
relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur
produksi dan kosumsi yang homogen, daerah dengan tingkat pendapatan rendah/miskin dll.), geografi seperti
wilayah yang mempunyai topografi atau iklim yang sama), agama, suku, dan sebagainya. Richarson (1975) dan
Hoover (1977) mengemukakan bahwa wilayah homogen di batasi berdasarkan keseragamamnya secara internal
(internal uniformity).
b. Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat
(inti) dan daerah belakangnya (interland). Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor
produksi, barang dan jasa, ataupun komunikasi dan transportasi. Sukirno (1976) menyatakan bahwa pengertian
wilayah nodal yang paling ideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah, mengartikan
wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang yang di kuasai oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi.
Batas wilayah nodal di tentukan sejauh mana pengaruh dari suatu pusat kegiatan ekonomi bila di gantikan oleh
pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi lainnya. Hoover (1977) mengatakan bahwa struktur dari wilayah nodal
dapat di gambarkan sebagai suatu sel hidup dan suatu atom, dimana terdapat inti dan plasma yang saling
melengkapi. Pada struktur yang demikian, integrasi fungsional akan lebih merupakan dasar hubungan
ketergantungan atau dasar kepentingan masyarakat di dalam wilayah itu, dari pada merupakan homogenitas
semata-mata. Dalam hubungan saling ketergantungan ini dengan perantaraan pembelian dan penjualan barang-
barang dan jasa-jasa secara lokal, aktifitas-aktifitas regional akan mempengaruhi pembangunan yang satu
dengan yang lain.
Wilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda di dalam organisasi tata ruag masyrakat.
Perbedaan ini jelas terlihat pada arus perdagangan. Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogen
adalah suatu out put yang dapat diekspor bersama dimana seluruh wilayah merupakan suatu daerah surplus
untuk suatu out put tertentu, sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak sama sekali
kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara luas di antara satu sama lainya. Sebaliknya, dalam
wilayah nodal, pertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah tersebut merupakan suatu hal yang
mutlak harus ada. Biasanya daerah belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa
tenaga kerja pada daerah inti, sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk barang
jadi.
c. Wilayah Administratif
Wilayah administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukan berdasarkan kepentingan administrasi
pemerintahan atau politik, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW. Sukirno (1976)
menyatakan bahwa di dalam praktik, apabila membahas mengenai pembangunan wilayah, maka pengertian
wilayah administrasi merupakan pengertian yang paling banyak digunakan. Lebih populernya pengunaan
pengertian tersebut disebabkan dua factor yakni: (a) dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah
diperlukan tindakan-tindakan dari berbagai badan pemerintahan. Dengan demikian, lebih praktis apabila
pembangunan wilayah didasarkan pada suatu wilayah administrasi yang telah ada; dan (b) wilayah yang
batasnya ditentukan berdasarkan atas suatu administrasi pemerintah lebih mudah dianalisis, karena sejak lama
pengumpulan data diberbagai bagian wilayah berdasarkan pada suatu wilayah administrasi tersebut.
Namun dalam kenyataannya, pembangunan tersebut sering kali tidak hanya dalam suatu wilayah administrasi,
sebagai contoh adalah pengelolaan pesisir, pengelolaan daerah aliran sungai, pengelolaan lingkungan dan
sebagainya, yang batasnya bukan berdasarkan administrasi namun berdasarkan batas ekologis dan seringkali
lintas batas wilayah administrasi. Sehinga penanganannya memerlukan kerja sama dari suatu wilayah
administrasi yang terkait.
d. Wilayah Perencanaan
Boudeville (dalam Glasson, 1978) mendefinisikan wilayah perencanan (planning region atau programming
region) sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah
perencanaan dapt dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-
perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan kerja, namun cukup kecil untuk
memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapat dipandang sebagai satu kesatuan.
Klassen (dalam Glasson, 1978) mempunyai pendapat yang hampir sama dengan Boudeville, yaitu bahwa
wilayah perencanaan harus mempunyai ciri-ciri: (a) cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan
investasi yang berskala ekonomi, (b) mampu mengubah industrinya sendiri dengan tenaga kerja yang ada, (c)
mempunyai struktur ekonomi yang homogen, (d) mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan
(growth point), (e) mengunakan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan, (f) masyarakat dalam
wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-persoalannya.
Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan ekonomi, namun ada juga dari aspek ekologis. Misalnya
dalam kaitannya dengan pengelolaan daerah aliran sugai (DAS). Pengelolaan daerah aliran sungai harus
direncanakan dan dikelola mulai dari hulu sampai hilirny
INTERAKSI WILAYAH DESA-KOTA
Desa adalah suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial,
ekonomis, politis dan kulturil yang terdapat di situ dalam hubungannya dan pengaruh timbal balik
dengan daerah-daerah lainnya.
Unsur-unsur Desa :
 Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak produktif beserta penggunaannya,
termasuk unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografi setempat.
 Penduduk, dalam hal jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian
penduduk desa setempat.
 Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.

  Kota
Menurut Bintarto, kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan srata sosial-ekonomi yang heterogen dan
coraknya yang materialistis.
Unsur-unsur Kota :
 Ruang, termasuk tanah dan lingkungan yang diatur dan digunakan untuk mendirikan gedung dan
bangunan.
 Pengatur kota, baik pengatur administratif maupun pengatur tata kota.
 Warga kota yang mengisi segala kesibukan kota.

  Pengertian Interaksi
Interaksi adalah kontak atau hubungan yang terjadi antara dua wilayah atau lebih (perkotaan dengan
pedesaan) beserta hasil hubungannya.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada dalam desa, kota
dan diantara desa dan kota. Kemajuan masyarakat desa, perluasan jaringan jalan desa-kota, integrasi
atau pengaruh kota terhaap desa, kebutuhan timbal balik desa-kota telah memacu interaksi desa-kota.
Dengan adanya kemajuan di bidang perhubungan dan lalu lintas antar-daerah, maka sifat isolasi desa
berangsur-angsur berkurang. Desa-desa yang dekat dengan kota telah banyak mendapat pengaruh
kota sehingga persentase penduduk desa yang bertani berkurang dan beralih dengan pekerjaan
nonagraris. Daerah-daerah pedesaan di perbatasan kota yang dipengaruhi oleh tata kehidupan kota
disebut “rur-ban areas” singkatan dari rural-urban areas.
Dengan perkembangan di bidang prasarana dan sarana transportasi ada kemungkinan gejala
urbanisasi. Dalam hal ini, perpindahan penduduk desa ke kota dapat berkurang dan mereka cukup
dapat melakukan tugasnya di kota dengan memanfaatkan angkutan umum dan selanjutnya menjadi
penglaju.
Perkembangan ini juga mempengaruhi bidang-bidang lain, seperti pendidikan dan perdagangan.
Gedung-gedung sekolah dapat didirikan juga di desa-desa yang letaknya jauh dari kota dan para
pengajarnya dapat datang bertugas dari kota kecamatan dan kota kabupaten.
Perdagangan antardesa-kota yang berupa barang-barang hasil kerajinan tangan dan terutama hasil
pertanian dapat terlaksana dengan lancar sehingga para konsumen di kota masih bisa membeli sayur-
mayur dan buah-buahan yang masih segar. Pasar-pasar kecil juga bermunculan di tempat-tempat
tertentu di tepian kota.
Daerah-daerah rurban ini makin lama berkembang sebagai desa dagang. Hasil-hasil bumi dari desa
dan hasil industri dari kota diperdagangkan di daerah rurban ini. Bertambahnya penduduk dan jaringan
lalu lintas di daerah ini akan mempercepat terjadinya suatu kota kecil yang baru.

  Zone Interaksi
Zone-zone kota-desa yang dapat menimbulkan berbagai wujud interaksi desa-kota :
1. City diidentikkan dengan kota
2. Suburban adalah suatu area yang lokasinya dekat pada pusat kota dengan luas yang mencakup
daerah penglaju (subdaerah perkotaan).
3. Suburban fringe adalah suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan
antara kota dan desa (jalur tepi subdaerah perkotaan).
4. Urban fringe adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali inti
kota (jalur tepi daerah perkotaan aling luar).
5. Rural-urban fringe adalah jalur daerah yang terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan
penggunaan tanah campuran (jalur batas desa-kota).
Zone suburban, suburban fringe, urban fringe dan rural urban fringe yaitu daerah-daerah yang memiliki
suasana kehidupan modern yang dapat disebut daerah perkotaan.
Skema Zone Kota-Desa
Keterangan :
1. City = kota
2. Suburban = subdaerah perkotaan
3. Suburban fringe = jalur tepi subdaerah perkotaan
4. Urban fringe = jalur tepi daerah perkotaan paling luar
5. Rural urban fringe = jalur batas desa kota
6. Rural = pedesaan.

  Interaksi Desa-Kota
Interaksi desa-kota adalah proses hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada di
kota dan di desa dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan
melalui kontak langsung, berita yang didengar atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala
baru, baik berupa fisik maupun non fisik.
Wujud interaksi desa-kota :
 Pegerakan barang dari desa ke kota atau sebaliknya seperti pemindahan hasi pertanian, produk
industri dan barang tambang.
 Pergerakan gagasan dan informasi terutama dari kota ke desa
 Pergerakan manusia dalam bentuk rekreasi, urbanisasi, mobilitas penduduk baik yang sifatnya
sirkulasi maupun komutasi.
Interaksi antara desa - kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun bagi kota. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota, dan adanya persamaan
kepentingan.
Contoh interaksi Desa-Kota :
Misalnya interaksi antara kota Surabaya dengan Bumi Aji di Malang. Bumi Aji merupakan daerah
pemasok buah-buahan dan sayur-sayuran segar ke Surabaya. Sedangkan Surabaya sebagai tempat
pemasarannya. Petani Bumi aji yang memasok hasil produksinya ke Surabaya akan mendapatkan
uang dan pihak Surabaya sendiri kebutuhan pokoknya dapat terpenuhi. Selain itu, Bumi Aji juga dapat
membeli produk hasil industri dari pabrik-pabrik yang ada di Surabaya. Sehingga hal ini menimbulkan
interaksi yang saling menguntungkan.

  - tempat pemasaran - daerah pemasok buah dan sayur


  - penghasil produk industri

Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab interaksi antarwilayah, yaitu :


1. Region Complementary (wilayah yang saling melengkapi)
Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas maupun
kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa menyebabkan timbulnya interaksi. Jadi ada
kebutuhan saling melengkapi atau komplementaritas. Ini didorong oleh permintaan dan penawaran.
Perancis berdagang anggur dengan Belanda karena Belanda merupakan konsumennya. Relasi
komplementaritas hanya terjadi jika tawaran bermanfaat bagi pihak yang minta. Manfaatnya ditentukan
oleh banyak hal seperti : budaya, pengetahuan, teknik, kondisi kehidupan dan sebagainya. Semakin
besar komplementaritas, semakin besar arus komoditas.
Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Perkotaan :
 Terpenuhinya sumber daya alam sebagai bahan mentah/bahan baku industri.
 Terpenuhinya kebutuhan pokok yang dihasilkan pedesaan.
 Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan bagi perkotaan.
 Tersedianya tempat pemasaran hasil industri.
Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Pedesaan :
 Terpenuhinya barang-barang yang tidak ada di desa
 Masuknya pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari kota ke pedesaan.
 Membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian.

2. Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi)


Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan
sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar intervening opportunity, semakin kecil arus
komoditas.

3. Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang)


Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun informasi. Proses
pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya dipengaruhi antara lain :
 Jarak mutlak maupun jarak relatif antarwilayah
 Biaya transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain
 Kelancaran transportasi antarwilayah
Jadi, semakin mudah transfer abilitas, semakin besar arus komoditas.

Kedudukan Desa dalam Interaksi :


 Desa berfungsi sebagai hinterland atau daerah dukung yang berfungsi sebagai suatu daerah
pemberi bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela disamping bahan makanan lain seperti
kacang, kedelai, buah-buahan dan bahan makanan lain yang berasal dari hewan.
 Dari sudut ekonomi, sebagai lumbung bahan mentah
 Pensupplai tenaga kerja
 Dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa
industri, desa nelayan dan sebagainya.

  Dampak Adanya Interaksi Desa-Kota :


  Interaksi antara desa dan kota dapat menimbulkan pengaruh positif maupun pengaruh negatif
terhadap desa dan kota termasuk penghuninya.

a. Dampak positif :
 Tingkat pengetahuan penduduk desa bertambah karena lebih banyak sekolah di pedesaan.
Demikian pengetahuan tentang pemilihan bibit unggul, pemeliharaan keawetan atau kelestarian
kesuburan tanah menjadi lebih diperhatikan. Pengetahuan mengenai usaha-usaha lain di bidang yang
nonagraris menjadi lebih terbuka.
 Mengurangi ketertinggalan dan ketimpangan.
 Terbukanya wilayah desa karena transportasi yang baik sehingga hubungan sosial-ekonomi warga
desa dan kota semakin baik.
 Masuknya para ahli di berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan banyak bermanfaat bagi desa
dalam melestarikan lingkungan pedesaan khususnya pencegahan erosi dan pencarian sumber air
bersih dan di bidang pengairan.
 Teknologi masuk desa menyebabkan deversifikasi produk, misalnya teknologi tepat guna di bidang
pertanian dan peternakan meningkatkan produksi desa, sehingga penghasilan penduduk desa dapat
bertambah.
 Campur tangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah meningkatkan kualitas dan kuantitas
di bidang wiraswasta seperti kerajinan tangan, industri rumah tangga, peternak unggas dan sapi.
 Pengetahuan tentang masalah kependudukan lebih merata di pedesaan. Ini penting karena desa
dikenal dengan keluarga yang besar dan ini harus di cegah. Pengetahuan dan kesadaran mempunyai
keluarga kecil telah mulai diresapi di banyak daerah pedesaan.
 Berkembangnya koperasi dan organisasi sosial di pedesaan telah menunjukkan bukti juga adanya
pengaruh positif di daerah pedesaan.

b. Dampak negatif :
 Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang tidak sesuai dengan kebu-dayaan atau tradisi desa
mengganggu tata pergaulan atau seni budaya desa. Misalnya pengaruh dari “fashion-show”, atau
berbagai kontes kecantikan telah ditiru oleh para wanita di beberapa daerah pedesaan.
 Pengaruh televisi mempunyai segi negatif, misalnya pengaruh dari film-film barat yang berbau
kejahatan dapat meningkatkan kriminalitas di pedesaan.
 Terbukanya kesempatan kerja dan daya tarik kota di berbagai bidang telah banyak menyerap
pemuda desa sehingga desa mengalami pengurangan tenaga potensial di bidang pertanian karena
yang tinggal di pedesaan hanya orang-orang tua yang semakin kurang produktif.
 Motivasi urbanisasi tinggi sehinga terjadi perluasan kota dan masuknya orang-orang kota ke daerah
pedesaan yang telah banyak mengubah tata guna lahan di pedesaan, terutama di tepian kota yang
berbatasan dengan kota. Banyak daerah hijau telah menjadi daerah pemukiman atau bangunan
lainnya.
 Munculnya slum area dan squatter area.
Dinamika Penduduk dan Unsur-Unsurnya

Unsur-unsur Dinamika Penduduk


A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang.
Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh
karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.

Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :


1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status sosial
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.  

b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :


1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3. Semakin banyak wanita karir

c.Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR) adalah jumlah kelahiran hidup dari tiap 1000
orang penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah : 

Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran
dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ? 

Hal ini berarti setiap 1000 orang penduduk, rata-rata kelahirannya 32 orang bayi dalam
setahun. 
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk

Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
a.Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan

b.Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :


1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
5. Kemajuan di bidang kedokteran.
c. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian setiap 1000 penduduk dalam
waktu satu tahun. Rumusnya adalah :

Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam
setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasar negara tersebut ?  

Hal ini berarti setiap 1000 orang, penduduk yang meninggal rata-rata 15 orang dalam setahun.
Penggolongan angka kelahiran kasar :
1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk
B. Piramida Penduduk
B. Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang
disebut piramida penduduk.

a. Bentuk-bentuk Piramida Penduduk


Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada
usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya:
Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia
dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda,
Norwegia, Finlandia.
3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari
pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang
baru dilanda perang.
Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas,
sedangkan negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan. 
Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida :
1. Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi

2. Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :


a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat

3. Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri :


a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
b. Kondisi Penduduk Indonesia
Piramida Penduduk Indonesia Tahun 2000

Kondisi penduduk Indonesia tahun 2000 berdasarkan piramida penduduk di atas menunjukkan
beberapa hal berikut ini :
1.       Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun 1990
2.       Angka ketergantungan masih sedang yaitu lebih kurang 53, sehingga tingkat kesejahteraan masih
rendah
3.       Angka kelahiran masih terus meningkat
4.       Rasio jenis kelamin 98, dimana penduduk perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.

5.       Migrasi Penduduk

6.       Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas
administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk.
7.       faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, yaitu
8.       ·         Faktor ekonomi (ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru)
9.       ·         Faktor keselamatan (ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung
meletus dan bencana alam lainnya)
10.   ·         Faktor keamanan (migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar
kelompok)
11.   ·         Faktor pendidikan (migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi)
12.   ·         Faktor kepentingan pembangunan (migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti
pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA)
13.   usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut :
14.   ·         Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah
15.   ·         Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa
16.   ·         Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar 
17.   ·         Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan
18.   ·         Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan

19.   migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu: Migrasi Internasional dan Migrasi Nasional atau Internal.
20.   Migrasi Internasional, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi ini dapat dibedakan atas tiga
macam yaitu: Imigrasi(masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap), Emigrasi (keluarnya
penduduk dari suatu negara ke negara lain), Remigrasi (kembalinya imigran ke negara asalnya).
21.   Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara. Migrasi ini terdiri atas beberapa jenis,
yaitu Urbanisasi, Transmigrasi, Ruralisasi.
22.   Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Factor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi
yaitu Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi, Ingin mencari pengalaman di
kota, Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagainya.
23.   Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam
wilayah Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang
dikenal dengan nama kolonisasi.
24.   Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari
urbanisasi.

Dampak migrasi penduduk


25.   Migrasi penduduk baik nasional maupun internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah
asal maupun daerah tujuan.
26.   Dampak positif dari imigrasi yaitu dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli, dapat menambah rasa solidaritas
antarbangsa, adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
27.   Dampak negatif dari imigrasi yaitu masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, imigran yang
masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-
lain.
28.   Dampak positif dari emigrasi yaitu dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing, dapat
memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain, dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri.
29.   Dampak negatif dari emigrasi yaitu emigran yang tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya, kekurangan tenaga
terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
30.   Dampak positif dari transmigrasi yaitu dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya, dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran, dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan
transmigrasi, dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk.
31.   Dampak negatif dari transmigrasi yaitu adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran,
terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya
32.    
33.   Dampak Positif Urbanisasi yaitu dapat mengurangi jumlah pengangguran di desa, dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja
di kota, meningkatkan taraf hidup penduduk desa, dapat meningkatkan Perekonomian di kota.
34.   Dampak negatif dari urbanisasi yaitu berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa, produktivitas pertanian di desa
menurun, meningkatnya pengangguran di kota, meningkatnya tindak kriminalitas di kota, timbulnya pemukiman kumuh
akibat sulitnya mencari perumahan.

. Definisi dan pengertian industri


Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha
perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya
berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para
konsumennya.
- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional
maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam
pembangunan serta pengoperasiannya.
Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya
= berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 =
1. Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4. Aneka industri
misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri rumah tangga
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
F. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan
mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan
semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented
industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri
tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau
memotong biaya transportasi yang besar.
G. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri primer
adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah
terlebih dahulu
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder
industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang
untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier
Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang
lainnya.

Ruang lingkup geografi


Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis
persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.

Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan hubungan timbal
balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk
dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya
sebagai bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.

Ruang Lingkup Geografi


Pengertian tentang geografi di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi ternyata
sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup bahasan geografi.
Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang meliputi
atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk,
relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat,
laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
Geografi Sosial: Geografi sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi dan
interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun budaya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas
manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.
Geografi Regional: Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup
suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik
dari aspek fisik ataupun sosial sehingga dianggap sebagaio bentuk tertinggi dalam geografi.

Struktur Ilmu Geografi

Ilmu Geografi sebagai subyek dari integrasi berbagai studi menurut Peter Hagget membagi menjadi
beberapa percabangan,

Geografi Fisik

Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi fisik mempelajari bentang lahan
(Landscape) yaitu bagian ruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan
interdependensi bentuk lahan. Berikut merupakan pencabangan geografi fisik,

Geologi
Geomorfologi
Meteorologi dan Klimatologi
Hidrologi
Oceanografi
Biogeografi
Kosmografi
Pedologi
Geografi Manusia

Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi manusia mempelajari yang
mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk. Berikut merupakan pencabangan
geografi manusia,

Geografi Ekonomi
Demografi
Geografi Politik
Etnografi
Geografi Sosial
Geografi Industri
Geografi Pariwisata
Geografi Sejarah
Geografi Pertanian
Geografi Transportasi

Geografi Regional
Geografi regional merupakan studi tentang variasi persebaran gejala dalam ruang pada waktu
tertentu baik lokal, nasional, maupun kontinental. Geografi regional terbagi atas,

Geografi Regional berdasar Zonasi


Geografi Wilayah Tropik, Geografi Wilayah Arid, Geografi Wilayah Kutub, Geografi Desa, Geografi
Kota
Geografi Regional berdasar Kultur
Geografi Kawasan Asia Tenggara, Geografi Kawasan Eropa, Geografi Kawasan Amerika Utara,
Geografi Kawasan Amerika Selatan, Geografi Kawasan Afrika, Geografi Kawasan Australia
Geografi Teknik

Geografi teknik merupakan studi terbaru di bidang ilmu geografi yang berkembang seiring pesatnya
perkembangan teknologi yang mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan
informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dan citra hasil penginderaan jauh.
Geografi teknik terbagi atas,

Kartografi
Penginderaan Jauh
Sistem Informasi Geografis
Metode Kuantitatif Geografi

Ruang Lingkup Geografi


Ruang lingkup ilmu geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam maupun
gejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ruang lingkup studi ilmu geografi
yaitu:

Kajian terhadap wilayah (regional);


Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari
keanekaragaman wilayah;
Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan usaha
manusia untuk memanfaatkannya

Ruang Lingkup Kajian Geografi Regional

1. Apa yang menjadi ruang lingkup kajian geografi regional?

Geografi regional dianggap sebagai studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang di wilayah
tertentu baik secara lokal, negara maupun benua. Yang dibicarakan semua gejala di wilayah yang
bersangkutan baik gejala fisik maupun manusia.

Geografi Regional mengkaji:

a. Lokasi (location)

lokasi adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat menunjukkan posisi suatu tempat,
benda atau gejala di permukaan bumi. Lokasi dapat menjawab pertanyaan di mana (where) dan
mengapa di sana (why is it thre) tidak di tempat lain.

Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, gejala, peristiwa lain. Ada dua komponen lokasi yaitu arah
dan jarak. Arah menunjukkan posisi suatu tempat bila dibandingkan dengan tempat dimana kita
berada. Sedangkan jarak adalah ukuran jauh atau dekatnya dua benda atau gejala tersebut.

Ada dua macam lokasi, yaitu:

1. Lokasi Absolut

Lokasi absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi
absolut ini mutlak adanya dan dapat dipercaya karena massa daratan relatif tetap, perubahannya
kecil sekali dan berlaku umum di seluruh dunia. Melalui lokasi absolut kita dapat mengetahui jarak
dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi.

2. Lokasi Relatif

Lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah sekitarnya. Kondisi dan
situasi disini dapat berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan
daerah disekitarnya. Seperti Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua. Dilalui oleh
dua jalur pegunungan dunia. Secara sosial budaya Indonesia merupakan tempat yang strategis
karena berada di daerah persilangan antara dua budaya yang berbeda yaitu Asia dan Australia.
Kedua benua tersebut mempunyai kondisi fisik dan corak kehidupan yang berbeda.

b. Tempat (place)
tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah. Suatu tempat dibentuk oleh
karakter fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup
di dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan,
pendapatan dan kebudayaannya).

Dalam mengkajisuatu tempat, kita dapat melihatnya dari dua aspek yaitu site dan situasi. Site
berkenaan dengan kondisi internal suatu tempat atau daerah, seperti iklimnya, keadaan tanah,
topografi, penduduknya, dan segala sumber daya yang terkandung di dalamnya.

Situasi adalah kondisi eksternal suatu tempat atau kondisi suatu tempat bila dibandingkan dengan
daerah lainnya.

c. Hubungan Timbal balik (interelasi)

setiap gejala dipermukaan bumi ini pada dasarnya adalah hasil hubungan timbal balik antara
berbagai faktor. Hubungan ini dapat berupa antar faktor fisik, faktor fisik dengan manusia dan antar
faktor manusia.

Contoh hubungan antar faktor fisik: ketinggian tempat dengan faktor iklim makro; kemiringan lereng
dengan erosi; kesuburan lahan dengan jenis batuan; ketersediaan air tanah dengan curah hujan.

Contoh hubungan antara faktor manusia: perdagangan; transportasi; komunikasi dan organisasi.

Contoh hubungan antara faktor manusia dan faktor fisik: penggundulan hutan oleh manusia yang
dapat menimbulkan banjir; penggalian bahan tambang yang berlebihan dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan; irigasi untuk pengairan; industri yang dapat meningkatkan daya dukung lahan
dan pemanfaatan sinar matahari untuk sumber energi dan pertanian (greenhouse).

d. Gerakan (movement)

Setiap gejala di permukaan bumi mengalami gerakan. Gerakan obyek tersebut ada yang tampak dan
tidak tampak. Gerakan ini menjadi kajian geografi untuk memahami latar belakang terjadinya suatu
gejala atau fenomena di permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau fenomena lain.
Contohnya adalah terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai akibat dari adanya perbedaan
iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya sirkulasi udara secara global di atmosfer.

e. Perwilayahan (regionalisasi)

Tema yang paling mendasar dari studi geografi adalah region, adapun kajian utamanya adalah
berbagai bentuk region dan perubahannya. Regionalisasi pada dasarnya adalah pengklasifikasian
atau pengelompokan data kedalam data sejenis. Dari pengelomp[okan tersebut maka akan tampak
daerah yang menunjukkan persamaan dan perbedaan. Kesatuan daerah yang menunjukkan
karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dengan daerah lainnya disebut region. Karakteristik
atau ciri khas daerah suatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia atau gabungan
keduanya.

Jenis region menurut Stephen L.J. Smiith:


1. region apriori : region yang dibuat tidak berdasarkan regionalisasi secara metodologis, jadi unsur
kesamaannya dibentuk oleh pandangan yang bersifat individual atau kepentingan tertentu seperti
unsur politik, kebiasaan setempat atau keuntungan-keuntungan lainnya secara sepihak.

2. region formal atau regional homogenius : region yang dibentuk karena adanya kesamaan
kenampakan secara internal.

3. regional fungsional : region yang dibentuk oleh tinggi atau rendahnya derajat interaksi antar
tempat di permukaan bumi.

Pembagian regionalisasi berdasarkan presepsi individual yaitu:

1. Region uniform atau formal

Region uniform atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan,
termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan lahan lain.

2. Region nodal

Region nodal atau region dinamis ditandai oleh gerak dari dan ke pusat. Pusat ini disebut sebagai
node.

Region nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek yang statis dan
terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi.

Terdapat 4 unsur yang esensial dalam struktur regional nodal, yaitu:

1. adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia

2. adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir

3. adanya wilayah yang makin meluas

4. adanya jaring-jaring rute tempat tukar-menukar berlangsung

2. Apa unsur-unsur esensial dalam geografi regional?

Geografi regional mempelajari hubungan yang bertautan antara aspek-aspek fisik dengan aspek-
aspek manusia dalam kaitan keruangan di suatu wilayah (region) tertentu. Melalui interpretasi dan
analisis geografi regional maka ciri khas suatu wilayah dapat ditonjolkan sehingga perbedaan antar
wilayah akan nampak semakin jelas.

Geografi regional adalah geografi yang mempelajari kewilayahan atas dasar luas dan sempitnya
daerah tersebut. Jadi, unsur esensial dalam geografi adalah region atau wilayah. Region adalah suatu
wilayah yang mempunyai kesamaan yang dapat dilihat dari unsur fisikal, unsur manusia maupun
gabungan antara keduanya.

Wittlesay mengemukakan unit-unit region dapat dibentuk oleh:

1. kenampakan iklim saja, tanah saja, sehingga menunjukkan areal saja.


2. multiple feature region (region yang menunjukkan kenampakan majemuk seperti gabungan
antara jenis tanah dan tumbuhan, tumbuhan dengan budidaya bercocok tanam).

3. region total atau compage yang terdiri atas banyak unsur fisik dan manusianya seperti provinsi,
negara atau kawasan tertentu.

Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari:

1. a. Keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu (region uniform)

b. wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan dengan
garis melingkar (nodal region)

2. a. Generic region, klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya, fungsinya
diabaikan.

b. spesific region, klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal


mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus.

3. wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistik deskriptif.

Ruang Lingkup Geografi

Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis
persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.

Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan hubungan timbal
balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk
dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya
sebagai bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.

Berdasarkan uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah
dan aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek itu diungkapkan dalam satu ruang
berdasarkan prinsip-prinsip penyebarannya, relasinya, dan korologinya. Selanjutnya prinsip relasi
diterapkan untuk menganalisis hubungan antara masyarakat manusia dengan lingkungan alamnya
yang dapat mengungkapkan perbedaan arealnya, dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip,
penyebaran, dan korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah
yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region yang berbeda satu
sama lain.

Untuk mengunkanpan fenomena atau permasalahan yang terjadi digunakan pertanyaan-pertanyaan


geografi. Untuk pertanyaan what? Geografi dapat menunjukkan fenomena apa yang terjadi? Untuk
pertanyaan when, geografi dapat menunjukkan kapan peristiwa itu terjadi. Untuk pertanyaan
where? Geografi dapat menunjukkan lokasi terjadinya peristiwa. Untuk pertanyaan why? Geografi
dapat menunjukkan relasi-interelasi-interaksi-integrasi gejala-gejala itu sebagai faktor yang tidak
terlepas satu sama lain. Untuk pertanyaan how? Geografi dapat menunjukkan kualaitas dan
kuantitas gejala dan interelasi/interaksi gejala-gejala tadi dalam ruang yang bersangkutan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran Geografi di SMA dan MA adalah:
1. Penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG)
2. Dinamika perubahan atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, dan
antroposfer
3. Sumber daya alam dan pemanfaatannya
4. Lingkungan hidup
5. Konsep dasar perwilayahan
6. Negara maju dan negara berkembang
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFI
RINGKASAN MATERI

A. Penginderaan jauh
1. Pengertian
Penginderaan adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan menggunakan
sensor, baik alamiah maupun buatan. Sensor adalah berupa mata, telinga, hidung,
lidah dan kulit. Sensor buatan antara lain kamera, sonar, magnetometer,
radiometer, dan scanner.
Penginderan jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh informasi
terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi tanpa
menyentuh langsung objek.
Definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a. Linden
Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk dan
menganilisis tentang bumi
b. Welson dan Bufon
Penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu ilmu, seni, dan teknik untuk
memperoleh objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak
langsung dengan objek area dan gejala tersebut.
c. Lillesand dan Keifer.
Penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi
tentang objek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data-data yang
diperoleh dengan suatu alat, tanpa berhubungan langsung dengan objek, wilayah
atau gejala yang sedang dikaji.

2. Komponen-komponen penginderaan jauh


a. Tenaga
Tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh dibedakan menjadi 2 yaitu
tenaga alamiah (sinar matahari dan sinar bulan) dan sinar buatan. Namun yang
biasanya dipakai adalah sinar matahari. Penginderaan jauh yang menggunakan
sinar matahari disebut system pasif, sedangkan yang menggunakan tenaga buatan
disebut system aktif. Fungsi dari sumber energi ini adalah untuk menyinari objek
permukaan bumi dan memantulkan pada alat pengamat (sensor)
b. Atmosfer
Merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer akan mempengaruhi
penginderaan jauh dalam hal penyerapan. Pemantulan, penghamburan dan
melewatkan radiasi elektromagnetik. Bagian jendela atmosferlah yang nantinya
akan melanjutkan energi yang ditangkap oleh mata. Jendela atmosfer adalah
bagian spectrum tampak mata yang sering digunakan. Proses penghambatan di
atmosfer dapat berbentuk serapan, pantulan dan hamburan. Hamburan adalah
pantulan kea rah serba benda yang disebabkan oleh benda yang permukaannya
kasar dan bentuknya tak menentu. Hamburan terdiri atas :
1) Hamburan Rayleigh yaitu hamburan yang terjadi pada atmosfer Rayleigh. Ciri-
ciri dar hamburan ini adalah butir atmosfer diameternya > 0,1 panjang gelombang
terjadi pada ketinggian 4.500-9.000 m, dan terjadi gelombang pendek serta
cuaca cerah.
2) Hamburan Mie
Ciri-cirinya adalah terjadi pada ketinggian kurang dari 45.000 m, terjadi
gelombang panjang, dan cuaca berwarna.
3) Hamburan nonselektif
Penyebab hamburan ini adalah butir-butir alam atmosfer yang diameternya jauh
lebih besar dari panjang gelombang spectrum tampak. Ciri-cirinya adalah tidak
tergantung besar dari panjang gelombang, tidak terjadi pada spectrum tampak
dan spectrum infra-merah.
c. Objek
Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam penginderaan jauh
antara lain atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer.

d. Sensor
Sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam objek-objek di permukaan
bumi. Berdasarkan proses perekamannya sensor dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Sensor fotografik, yaitu, sensor berupa kamera yang bekerja pada spectrum
tampak mata dan menghasilkan foto atau citra. Keuntungan sensor fotografi
adalah caranya sederhana, biaya murah, resolusi spasial baik, integritas
geometric baik.
2) sensor Elektormagnetik, yaitu sensor bertenaga elektrik dalam bentuk sinyal
elektrik yang beroperasi pada spectrum yang uas, yaitu sinar X sampai
gelombang radio dan gelombang elektromagnetik lebih besar, perbedaan
karakteristik objek yang diamati jelas, dan analisis serta interpretasi lebih
cepat.
e. Wahana
Dalam penginderaan jauh wahana yang sering digunakan adalah pesawat terbang
atau balon udara. Pada masa sekarang karena teknologi yang sudah canggih, maka
wahana yang digunakan adalah satelit.
f. Citra/keluaran
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau
tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang bergambar pada citra dapat
dikenali dari cirri yang terekam pada sensor yaitu cirri spasial, temporal, dan
spectral.
1) Ciri spasial; berkaitan dengan ruang, meliputi bentuk, ukuran,bayangan, pola,
tekstur, situs, dan asosiasi.
2) Ciri tempral: cirri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat perekaman
3) Ciri spectral : cirri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda
yang dinyatakan dengan rona dan warna.
Citra dibedakan menjadi dua, yaitu : (a) citra foto, (b) citra nonfoto

3. Citra Foto
Citra foto yaitu citra yang dibuat dari foto udara, dibuat denan pesawat udara
dengan kamera sebagai alat dan menggunakan spectrum tampak mata dan
perluasannya.
Citra foto dibedakan berdasarkan :
a. Sistem wahanam ;
1) Foto satelit, dibuat dari satelit
2) Foto udara dibuat dari pesawat udara atau balon udara
b. Sumbu kamera
1) Foto vertical (ortho photograph), yaitu foto yang dibuat tegak lurus terhadap
permukaan bumi.
2) Foto condong (oblique photograph), adalah foto yang dibuat dengan kamera
menyudut terhadap garis tegak lurus di permukaan bumi
3) Foto sangat condong adalah foto yang dibuat dengan kamera menyudut sangat
besar, sehingga daerah yang terpotret memperlihatkan cakrawala
c. Berdasarkan sudut pandang kamera;
1) Sudut normal, jika besar sudut pandangnya 600, dengan panjang focus 17-21
cm.
2) Sudut besar, jika besar sudutnya 950 dengan focus 10-15 cm
3) Sudut sangat besar, sudut pandang sebesar 1200 , dan focus 17-88 cm.
d. Berdasarkan jenis kamera
1) Foto tunggal, dibuat dengan kamera tunggal
2) Foto jamak, dibuat dengan beberapa kamera pada saat yang sama
Berdasarkan warna :
1) Foto warna semu (false color)
2) Foto warna asli (true color)

4. Citra Nonfoto
Citra nonfoto yaitu citra yang diperoleh dari pemotretan kamera tunggal dengan
berdasarkan atas penyinaran denan scanner untuk menghasilkan gambarnya.
Macam citra nonfoto.
a. Berdasarkan wahana :
1. Citra dirgantara (dari udara), missal ; citra infra merah thermal, citra radar,
citra MSS.
2. Citra satelit (dari angkasa luar), missal citra untuk penginderaan planet, cuaca,
sumber daya alam maupun laut.
b. Berdasarkan spectrum elektromagnetik :
1) Citra radar; dibuat dengan spectrum gelombang mikro
2) Citra inframerah: dibuat dengan spectrum infra merah thermal
3) Citra gelombang.
c. Berdasarkan sensor
1) Citra tunggal
2) Citra jamak
Pemanfaatan penginderaan Jauh ;
a. Sebagai alat bantu dalam menyusun teori
b. alat bantu menemukan fakta
c. alat penelitian
d. sebagai dasar penjelasan
e. alat dalam prediksi dan pengendalian

B. Interpretasi Pola dan Ciri Kenampakan Alam dari Hasil Pemetaan dan Citra
1. Keunggulan citra penginderaan jauh antara lain
a. Menggambarkan objek secara lengkap seperti wujud sebenarnya di muka bumi
b. Tiap lembar citra dapat meliputi daerah yang luas
c. Dari citra jenis tertentu dapat dimunculkan gambaran tiga dimensi
d. Merupakan satu, cara untuk menetapkan daerah bencana
e. Citra dapat dibuat pada periode ulang yang pendek
f. Karakteristik yang tak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga
dimungkinkan pengenalannya
2. Keterbatasan citra antara lain sebagai berikut :
a. Tidak semua data daapt disadap, misalnya migrasi, susunan penduduk, produksi
padi dan sebagainya.
b. Ketelitian hasil interpretasi sangat tergantung pada kejelasan objek atau
gejala pada citra dan karakteristik yang digunakan dalam menyidiknya.
3. Tahap-tahap interpretasi citra :
a. Deteksi
b. Identifikasi
c. Interpretasi citra
Untuk melakukan interpretasi citra perlu memperhatikan unsure-unsur berikut
ini
1. Rona/warna
Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra. Rona dapat
diukur secara relative, menggunakan mata biasa dan cara kuantitatif,
menggunakan alat ukur. Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan
menggunakan spectrum sempit. Cara mengukur warna yaitu dengan cara integral
(penggabungan) dan cara analitik (pengukuran tiap lapis)
2. Ukuran
Hal yang dapat diukur adalah jarak, luas, tinggi, dan volume
3. Bentuk
Bentuk merupakan konfigurasi suatu objek
Contoh, gedung sekolah dapat dikenali dari bentuk huruf I,L,U dan persegi
panjang, gunung berapi berbentuk kerucut, dan sebagainya.
4. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra, biasanya dinyatakan denan
kasar, sedang, atau halus.

5. Pola
Pola adalah hubungan susunan keruangan suatu objek.
Contoh ; pola aliran sungai menandai struktur geologi, litogi, dan jenis tanah
6. Bayangan
Bayangan citra bersifat menyembunyikan objek yang berada di daerah gelap.
Objek yang berada di daerah bayangan bisa tidak tampak sama sekali atau hanya
samar-samar.
7. Situs
Situs adalah tempat kedudukan atau letak suatu objek yang dipotret dalam
hubungannya denan tempat lain
8. Asosiasi
Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dan yang lain.
Contoh ; stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya
lebih dari satu.
9. Konvergensi Bukit
Konvergensi bukit adalah penggunaan beberapa unsure interpretasi citra
sehingga lingkupnya menjadi semakin sempit kea rah satu kesimpulan.
Contoh : tumbuhan dengan tajuk berbentuk bintang, jelas berupa palma. Namun
untuk memberikan satu kesimpulan yang jelas, perlu dilengkapi unsure lain.

C. Sistem Informasi Geografi


1. Pengertian SIG
SIG adalah system berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisis data atau informasi geografi. Pada system itu
disajikan data permukaan bumi secara lengkap misalnya keadaan geologi,
topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Data ini diperoleh dari
berbagai sumber, misalnya dari BPS, hasil penelitian, atau citra foto.
Beberapa definisi SIG antara lain :
a. SIG merupakan system komputerisasi data yang penting
b. SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan data
c. SIG merupakan system penanganan data keruangan
d. SIG merupakan system informasi otomatis data keruangan
e. SIG merupakan alat pengumpulan dan pengambilan kembali data kerungan
f. SIG merupakan system analisis data yang terkait dengan muka bumi.
Pengertian SIG menurut beberap ahli
1. Paryono
Sistem informasi Geografis adalah system berbasis computer yang digunakan
untuk menyimpan, memanipulasi dan menganalisis informasi geografi.
2. Burrough P.A
Sistem informasi Geografi adalah suatu system perangkat yang dapat melakukan
pengumpulan, penyimpanan, pengambilan kembali pengubahan (transformasi), dan
penayangan (visualisasai) dari data keruangan (spatial) untuk kebutuhan tertentu.
3. Menurut Stan Aronaff
Sistem informasi Geografi (SIG) adalah system informasi yang berdasarkan
kerja computer yang mampu menerima masukan, mengelola (memberi, mengambil,
memanipulasi, dan menganalisis data), kemudian memberikan uraian.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa system informasi
geografi merupakan pengelolaan data geografi yang didasarkan pada kerja
computer.
Tahapan Kerja SIG
Tahapan kerja SIG meliputi tiga hal yaitu masukan (input), proses, dan keluaran
(output). Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
Masukan ———-> Proses ——- Keluaran
1. Masukn input
Masukan akan membentuk database di dalam computer yang digunakan untuk
pengolahan selanjutnya. Ada dua macam data yang dimasukan yaitu :
a. Data atribut adalah data yang terdapat pada ruang atau tempat.
b. Data keruangan adalah data yang menunujukan ruang lokasi atau tempat-
tempat di permukaan bumi,

2. Proses
Proses SIG meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang telah
tersimpan dalam computer.
Macam-macam analisis data :
a. Analisis lebar
Analisis lebar mengolah data dalam computer yang menghasilkan daerah tepian
sungai dengan lebar tertentu
b. Analisis penjumlahan aritmatik (arithmethic addition)
Analisis ini menghasilkan penjumlahan. Dapat digunakan untuk peta berklasifikasi
yang akan menghasilkan klasifikasi baru.
c. Analisis garis bidang
Analisis ini digunakan untuk menentukan wilayah atau region dalam radius
tertentu. Misalnya untuk menentukan daerah rawan gempa, rawan banjir, dan
sebagainya.
3. Keluaran
Adalah penyajian semua atau sebagian data dalam bentuk table, peta file
elektronik, atau grafik. Dalam SIG ada dua jenis perangkat yang digunakan yaitu
perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras meliputi satu unit
computer yang terdiri atas digitizer, printer, plotter, CPU, VDU, Disk Drive, dan
Tape Drive.

Pengoperasian SIG secara Konvensional


Pengolahan data dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ; cara manuak
(konvensional) dan dengan menggunakan computer.
a. Pengolahan secara manual (konvensional)
Yaitu pengolahan data melalui perhitungan-perhitungan dengan menggunakan alat
yang konvensional. Ketepatan dan ketelitian hasil yang diperoleh tergantung pada
ketepatan dan ketelitian data yang terkumkpul, keterampilan dan ketelitian
orang yang mengolah data. Informasi yang disajikan pada peta konvensional
merupakan informasi yang murah, namun data yang digunakan pada peta tersebut
telah digeneralisir sehingga tidak menunjukan kenampakan aslinya. Contoh ; lebar
jalan atau sungai, luas suatu kota disajikan tidak sesuai dengan ukuran aslinya.
Suatu wilayah akan mengalami perkembanganl,sehingga informasi yang disajikan
harus terus diperbaharui. Bila menggunakan cara konvensional memerlukan
banyak waktu, sehingga informasi yang disajikan terkadang sudah mengalami
perubahan sehingga sudah tidak sesuai dengan kenyataan.
b. Pengolahan dengan computer
Dengan menggunakan computer pengolahan data dapat diselesaikan lebih cepat
dengan hasil ketelitian yang tinggi. Keunggulannya adalah :
1) pengolahan data lebih mudah dan cepat
2) jika terjadi kesalahan pada saat input data, mudah diperbaharui
3) Jika membutuhkan data yang terdahulu, mudah dicari
4) data lebih aman karena dikunci dengan kode
5) Penyimpanan data lebih hemat dan ringkas
6) mudah dibawa atau dipindahkan
7) relative murah
Penerapan SIG dalam Kajian Geografi
a. Inventarisasi sumber daya alam
Penerapan SIG dengan teknik penginderaan jauh mampu menghasilkan data
potensi sumber daya alam di berbagai daerah, serta dapat menyajikannya dengan
cepat dan tepat. SIG dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi sumber daya alam
di antaranya.
1) Sumber daya air
Inventarisasi sumber daya air menjelaskan tentang banyaknya distribusi air,
kualitas air, baik permukaan maupun air tanah
2) Sumber daya lahan
Inventarisasinya meliputi kesediaan, kesesuaian, dan kemampuan lahan
3) Sumber daya mineral
Yang dapat dinventasisasi misalnya jenis, kualitas, cadangan dan persebarannya.
4) Sumber daya hutan
Misalnya tentang luas, jenis dan kerusakan hutan,.
5) Sumber daya laut
Inventarisasinya meliputi potensi sumber daya laut, baik sumber daya mineral
maupun sumber daya hayati laut, jenis, potensi, dan persebarannya,.
b. Analisis Keruangan
Untuk keperluan analisis keruangan SIG memiliki beberapa analisis, diantaranya :
1) Analisis overlay (tumpang tindih). Analisis ini untuk mencari dan mendata
daerah yang diliputi oleh dua tema yang berlainan. Analisis ini juga untuk
mengetahu perbedaan batas atau perubahan dari masa ke masa.
2) Analisis sebaran (distribusi). Analisis ini untuk memahami pola dan jumlah
atribut terhadap peluang atau objeknya.
3) Analisis aliran (flow). Untuk menganalisis pola aliran lalu lintas
4) Analisis tiga dimensi
Perencanaan Pembangunan wilayah
Untuk penyusunan rencana pembangunan yang tepat dibutuhkan informasi yang
lengkap dan akurat tentang berbagai masalah dan potensi sumber daya alam yang
terkandung dalam wilayah yang bersangkutan. SIG dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat. Sehingga SIG daapt dimanfaatkan
untuk merencanakan pola pembangunan suatu wilayah.
Kegunaan SIG :
a. Merencanakan pembangunan bendungan
SIG digunakan untuk mengetahui daerah genangan air dan volume air, daerah
yang harus digusur, daerah lahan pertanian yang akan tergenang, volume urukan
untuk bendungan, besar masukan dan keluarnya volume air, daerah lahan
pertanian yang diairi, rencana pembuatan pembangkit tenaga listrik, rencana
pembangunan jalan, dan dampak dari pembangunan tersebut.
b. Pemetaan sumber daya
Sistem informasi geogarfi dalam pemetaan sumber daya digunakan untuk
pemetaan penggunaan lahan, pemetaan lahan hijau yang diperlukan bagi
keberadaan lahan pertanian, pemetaan daerah pasang surut, pemetaan geologi
untuk kepentingan eksplorasi dan penanggulanagan bencana
c. Pertanian dan kehutanan
SIG digunakan untuk menginventarisasi tanaman pangan, pemantauan perubahan
penggunaan lahan, inventarisasi tanaman perkebungan, inventarisasi dan
pemantauan hutan untuk reboisasi, perluasan hutan dan pencegahan kerusakan
hutan, inventarisasi lahan kritis, dan inventarisasi tanaman sagu.
d. Transmigrasi
Untuk keperluan transmigrasi SIG bermanfaat untuk pemilihan lokasi
transmigrasi, perencanaan waktu pemindahan penduduk dengan keadaan daerah
yang sesuai, perencanaan pembuatan jalan, dan irigasi
e. Lingkungan Hidup
SIG digunakan untuk perencanaan kota yang berkaitan dengan tata ruang,
pemantauan terhadap pencemaran lingkungan hidup.,
f. Pemantauan bencana alam
Dengan bantuan penginderaan jauh yang multitemporal dan multi spectral SIG
dapat digunakan untuk menginventarisasi, mengevaluasi, dan memantau bencana
alam, sepert gunung meletus, gempa bumi, kebaran hutan, dan serangan hama.
g. Perencanaan dan pemantauan daerah pantai dan laut
Dalam hal ini SIG digunakan untuk pencarian lokasi ikan laut, pemantauan
perubahan garis pantai dan daerah abrasi,pantauan proses-proses yang terjadi di
laut, seperti pengangkatan arus dan instrusi air laut.
h. Pemantuan program IDT
SIG digunakan untuk mendapatkan :
1) Informasi potensi desa yang berkaitan dengan LKMD, sarana jalan dan
angkutan, mata pencaharian penduduk, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan
,pasar, sarana komunikasi dan jarak untuk berhubungan.
2) Informasi penduduk yang berkaitan dengan kepadatan, persebaran,
pertambahan, susunan, atau komposisi penduduk.
3) Informasi lingkungan yang berkaitan dengan sumber air, penerangan, tempat
ibadah, tempat pembuangan sampah, jamban atau MCK.
i. Pembangunan jalan raya atau jalan tol baru
SIG digunakan untk mengetahui pembebasan lahan pemukiman dan lahan
pertanian, arah dan penempatan jalan yang efisien, volume pemotongan tanah
untuk tanjakan, volume urukan tanah untuk penimbunan, pembuatan jealan
penyebrangan yang efektif, dan dampak dari pembangunan tersebut.
j. Pajak Bumi dan Bangunan
SIG digunakan untuk mengetahui besarnya pemasukan berdasarkan luas lahan,
jenis lahan, dan jenis usaha di kota atau desa, target pemasukan pajak di setiap
desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi.
JAGAT RAYA
 Jagat raya adalah ruang maha luas tempat benda-benda angkasa berada. Terdiri
dari galaksi-galaksi,planet-planet,dan benda angkasa lainnya.

TEORI PEMBENTUKAN JAGAT RAYA


1.Teori BigBang
 Menurut teori ini,jagat raya terbentuk akibat ledakan yang sangat besar.
Awalnya, terdapat 1 bintang yang sangat besar,lalu memuai dan meledak hingga
menjadi materi-materi yang beragam membentuk planet,asteroid,bintang seperti
yang kita lihat sekarang ini. Teori ini didukung oleh Stepehen Hawking, ahli fisika
teoritis

2.Teori Keadaan Tetap


 Astronom asal Inggris,Fres Hoyle menyebutkan bahwa dari dahulu jagat raya
bentuknya selalu tetap hingga sekarang. Adanya perbedaan letak, dan bentuk
galaksi diakibatkan oleh galaksi baru yang muncul akibat adanya gas-gas atau
penambahan jumlah zat yang memerlukan waktu sangat lama.

3.Teori Ekspansi
 Jagat raya kita saat ini,dulunya memampat & meledak dan membentuk tatanan
jagat raya yang kita lihat saat ini.Teori ini didukung oleh Hubble

Pandangan Jagat Raya


1.Antroposentris
 Pandangan ini menyebutkan manusia adalah pusat alam semesta. Anggapan ini
berasal dari konsep alam semesta bangsa babylon
2.Geosentris
 Anggapan ini menyatakan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dan
pusat segala kekuatan, benda langit lainnya bergerak mengelilingi bumi.
Anggapan ini muncul kira-kira pada abad ke-6sebelum Masehi. Keberadaan
anggapan Geosentris juga didukung oleh beberapa ilmuwan, seperti: Plato,
Socrates, Aristoteles, Anaximander, dan Pythagoras.

3.Heliosentris
 Anggapan ini menyatakan bahwa matahari merupakan pusat jagad raya.
Anggapan ini muncul sejak berkembangnya penelitian yang didukung oleh
peralatan yang lebih maju, demikian pula sifat ke ingintahuan ilmuwan yang
memunculkan gagasan-gagasan kritis.

Keberadaan anggapan Heliosentris juga didukung oleh beberapa ilmuwan,


seperti: Galileo, Isaac Newton, Nicolaus Copernicus, dan Johanes Kepler.
  
GALAKSI
 Galaksi adalah kumpulan bintang, planet, gas, debu, nebula dan benda-benda
langit lainnya yang didalam ruang hampa jagat raya. 
Keberadaan galaksi dapat di amati dengan teleskop.

Menurut Hubble (1926) bentuk galaksi dibagi 4,yaitu : 

1.Galaksi bentuk spiral. 


 Pada galaksi ini terlihat adanya roda-roda Catherina di dalamnya, dengan
lengan-lengan berbentuk spiral yang keluar dari pusat yang terang. Sekitar 60%
dari galaksi berbentuk spiral.
contohnya seperti galaksi kita yaitu, Bimasakti.

2.Galaksi bentuk spiral berpalang. 


 Pada galaksi ini terlihat dari bagian ujung suatu pusat keluar lengan-lengan
spiral galaksi. Sekitar 18% dari jumlah galaksi di jagad raya ini berupa spiral-spiral
ataupun spiral-spiral yang terpotong.

3.Galaksi bentuk elips. 


 Galaksi ini berbentuk elips, dari berbentuk hampir menyerupai bola kaki sampai
pada bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby. Sekitar 18% galaksi di jagad
raya berbentuk elips.
contohnya seperti galaksi M87

4.Galaksi bentuk tak beraturan. 


 Galaksi berbentuk tak beraturan, atau tidak mempunyai bentuk tertentu, sekitar
4% galaksi di jagad raya berbentuk tak beraturan.

Ciri-ciri Galaksi
1.Memancarkan cahaya sendiri
2.Jarak antar galaksi mencapai jutaan tahun cahaya

Satuan Jarak yang Digunakan di Jagat Raya


1.Satuan Astronomi (SA)
 - Jarak antar matahari - bumi sekitar 150 juta Km

2.Satu Tahun Tropik


 - 1 tahun Tropik = 31.536.000 detik

3.Satu Tahun Cahaya


 - 1 tahun cahaya = kecepatan cahaya (sekitar 300jt Km/s) x      
   satuan detik dalam 1 tahun (31.336.000 s)

TATA SURYA 
 Tata surya adalah matahari & benda angkasa seperti planet,komet,dll. yang
mengelilinginya.

Anggota Tata Surya


1.Asteroid
 Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid,
umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet
Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet
menampakkan ekor sementara asteroid tidak.

2.Komet
 Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar
berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.
Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah
lainnya adalah bintang berekor yang tidak tepat karena komet sama sekali
bukan bintang. Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan
debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika
mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk
kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam
sistem tata surya.
Contoh komet adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali.
 
3.Meteor
 Meteoroid : benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada
asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul.
  Meteor   : Meteoroid yang akan jatuh ke bumi
 Meteorit  : Meteorit adalah batu meteor yang berhasil mencapai  permukaan
bumi.

4.Matahari
 Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata
surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing,
planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi
Matahari.

5.Planet
Ciri-ciri Planet

1. mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;


2. mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar
dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut
mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
3. tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap
deuterium di intinya; dan,
4. telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood;
mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran
cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
5. Berdiameter lebih dari 800 km

Planet dalam Tata Surya


1.Merkurius
 Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat
dengan Matahari dengan revolusi 88 hari dan rotasi 59 hari. Jarak Merkurius
dengan matahari adalah 57.910.000 km.

2.Venus
 Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah
Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, diameter 12.104 km. Atmosfer
Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir
tidak mungkin terdapat kehidupan.  Rotasinya 243 hari, sedangkan kala
revolusinya 225 hari.
Jarak Merkurius dengan matahari adalah 57.910.000 km.

3.Bumi
 Bumi adalah planet ketiga di tata surya. Mengandung unsur yang bisa dihuni
makhluk hidup. Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya
banyak mengandung unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu
satuan Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000 km).
Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik.

4.Mars
  Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu yang
digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi
selama 24 jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen
demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps,
yaitu tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Mars mempunyai dua
satelit, yaitu Deimos (satelit luar) dan Phobos (satelit dalam). Kedua satelit ini
ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah
227.940.000 km.

5.Jupiter
 Jupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya lebih
dari 130.000 kilometer. Rotasi Jupiter terhadap matahari paling cepat, yaitu 10
jam sekali putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya unsur kimia
yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi
(sangat lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini sangat
rendah karena sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain 85%
Hidrogen dan 15% Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4, NH3,
dan lainnya. Yupiter mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah. Penemuan terakhir
menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi. Empat dari satelit itu adalah Io, Europa,
Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar bumi), dan Calistio. Jarak Yupiter
dengan Matahari adalah 778.300.000 kilometer.

6.Saturnus
 Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet
bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter.
Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan
Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga
berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.  Jarak
antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.

7.Uranus
 Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan
terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani
kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus
(Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet
klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena
redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan
penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari
Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Waktu yang digunakan
untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan waktu rotasi 369 hari.
Jarak Uranus dengan Matahari adalah 2.863.840.000 kilometer.

8.Neptunus
 Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis. Jika
dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar Uranus, terutama
besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang lebih
53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang
lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya terdiri atas
metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit
besar yang diberi nama Triton dan Nereid.

TEORI TERJADINYA TATA SURYA


1.Teori Kabut/Nebula
 Pada awalnya tata surya berbentuk massa gas raksasa yang bercahaya dan
berputas perlahan-lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil dan
mendekati bentuk bola dan akhirnya menjadi planet. Pencetus teori Nebula
adalah Immanuel Kant.

2.Teori Planetesimal
 Suatu ketika terdapat bintang yang melintas dengan kecepatan tinggi dan dekat
dengan matahari. Karena besarnya daya tariknya mengakibatkan pasang pada
pusat matahari. Sehingga massa gas terlempar keluar dan tertahan oleh grafitasi
matahari. Kemudian massa itu mendingin kemudian memadat, akhirnya
terbentuklah planet. Pencetus teori ini adalah Forest Ray Moulton dan T.C.
Chamberlain. 

3.Teori Pasang Surut


 Hampir sama dengan teori planetesimal. Tetapi pada teori ini planet tidak
terbentuk secara planetesimal. Ketika bintang mendekat bahkan menyrempet
matahari, menyebabkan filamennya tersedot. Filament itu membesar di bagian
tengah dan mengecil di kedua ujung. Filament ini lah yang membentuk planet.
Penetus teori ini adalah Sir James Jeans dan Sir Harold Jeddreys. 

4.Teori Bintang Kembar


 Menurut teori tersebut, dahulu terdapat 2 bintang yang hampir sama. Saling
mengelilingi 1 sama lain. Kemudian salah satu bintang tersebut meledak dan
menjadi planet-planet,asteroid, dan benda angkasa lainnya di tata surya (kecuali
matahari). Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari kita saat ini.
Konsep Wilayah dan Interaksi Wilayah
BAB I POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA

Ø Standar Kompetensi

Menganalisis wilayah dan perwilayahan.

Ø Kompetensi Dasar

Menganalisis pola persebaran spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan
kota.

A. DESA

1. Pengertian Desa

a. Menurut Sutardjo Kartohardikusumo

Desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

b. Menurut Prof. Drs Bintarto

Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis,


sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki
hubungan timbal balik dengan daerah lain.

c. Menurut UU No. 5 th 1979

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan
negara kesatuan RI

d. Menurut William Ogburn dan MF Nimkoff

Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.

2. Ciri-ciri desa, antara lain :

a. Masyarakat sangat erat dengan alam.

b. Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim

c. Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja

d. Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil

e. Struktur ekonomi bersifat agraris

f. Masyarakatnya bersifat gemeinschaft

g. Proses sosial relatif lambat

h. Sosial kontrol ditentukan oleh hukum informal

3. Unsur-unsur desa, antara lain :

a. Daerah

b.Penduduk

c. Tata kehidupan

4. Klasifikasi desa

a. Berdasarkan angka kepadatan penduduk


1. Desa terkecil < 100 / km2 2. Desa kecil 100-500 / km2 3. Desa sedang 500-1500 /
km2 4. Desa besar 1500-3000 / km2 5. Desa terbesar 3000-4500 / km2 b.
Berdasarkan faktor luas 1. Desa terkecil 0-2 km2 2. Desa kecil 2-4 km2 3. Desa
sedang 4-6 km2 4. Desa besar 6-8 km2 5. Desa terbesar 8-10 km2 c. Berdasarkan
jumlah penduduk desa 1. Desa terkecil Penduduk < 800 orang 2. Desa kecil
Penduduk 800-1600 orang 3. Desa sedang Penduduk 1600-2400 orang 4. Desa besar
Penduduk 2400-3200 orang 5. Desa terbesar Penduduk > 3200 orang

d. Berdasarkan perkembangan masyarakat

1. Desa tradisional

2. Desa swadaya

3. Desa swakarya

4. Desa swasembada

5. Desa pancasila

e. Berdasarkan aktivitas masyarakat

1. Desa agraris

2. Desa industri

3. Desa nelayan

f. Berdasarkan ikatannya

1. Desa geneologis

2. Desa territorial

3. Desa campuran

5. Potensi Desa
a. Potensi fisik : tanah, air, iklim, ternak, manusia

b. Potensi Non Fisik :

1. Masyarakat desa yang gotong royong

2. Lembaga-lembaga sosial

3. Aparatur atau pamong desa yang tertib

6. Struktur keruangan desa / pola desa

a. Dilihat dari tingkat penyebaran penduduknya (SD Misra)

1. Compact Settlements (pemukiman yang mengelompok) karena :

· Tanah yang subur

· Relief rata

· Keamanan belum dapat dipastikan

· Permukaan air tanah dalam

2. Fragmented Settlements (pemukiman yang tersebar) karena :

· Daerah banjir

· Topografi kasar

· Keamanan terjamin

· Permukaan air tanah dangkal

b. Dilihat dari bentuknya (Menurut Daldjoeni)

1. Pola desa linier atau memanjang jalan / sungai


2. Pola desa mengikuti garis pantai

3. Pola desa terpusat

4. Pola desa mengelilingi fasilitas

c. Menurut Bintarto

1. Memanjang jalan

2. Memanjang sungai

3. Radial

4. Tersebar

5. Memanjang pantai

6. Memanjang pantai dan jalan kereta api

d. Dilihat dari pesebarannya

1. Nucleated Agricultural Village Community / menggerombol

2. Line Village Community / memanjang

3. Open Country or Trade Center Community / tersebar

B. KOTA

1. Pengertian kota

a. Menurut Max Weber, kota adalah tempat yang penghuninya sebagian besar telah
mampu memenuhi kebutuhannya lewat pasar setempat yang barang-barangnya
berasal dari pedesaan.

b. Menurut Bintarto, kota adalah sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang
cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik
dibanding dengan daerah belakangnya.

2. Karakteristik kota

a. Ciri fisik ditandai adanya :

1. Tempat-tempat untuk pasar

2. Tempat-tempat untuk parkir

3. Tempat-tempat rekreasi dan olahraga

b. Ciri sosial

1. Pembagian kerja tegas

2. Masyarakatnya heterogen

3. Individualisme

4. Materialisme dan konsumerisme

5. Adanya toleransi sosial

6. Kontrol sosial

7. Segregasi keruangan

3. Potensi kota

a. Potensi sosial

b. Potensi fisik

c. Potensi ekonomi

d. Potensi politik
e. Potensi budaya

4. Pola keruangan kota

Ada tiga teori pola keruangan kota :

1. Teori konsentris oleh Ernest W. Burgess

2. Teori sektoral oleh Homer Hoyt

3. Teori Inti Ganda oleh Harris Ullman

5. Klasifikasi kota

a. Berdasarkan fungsinya

1. Kota sebagai pusat industri

2. Kota sebagai pusat perdagangan

3. Kota sebagai pusat pemerintahan

4. Kota sebagai pusat kebudayaan

5. Kota sebagai pusat pendidikan

6. Kota sebagai pusat kesehatan

b. Berdasarkan jumlah penduduk

1. Kota kecil penduduknya 20000-50000 jiwa

2. Kota sedang penduduknya 50000-100000 jiwa

3. Kota besar penduduknya 100000-1000000 jiwa

4. Metropolitan penduduknya 1000000-5000000 jiwa


5. Megapolitan penduduknya > 5000000 jiwa

6. Tahap perkembangan kota

a. Menurut Lewis Mumford, tingkat perkembangan kota ada 6 tahap :

1. Tahap eopolis : Tahapan perkembangan desa yang sudah teratur menuju arah
kehidupan kota

2. Tahap polis : Suatu kota yang sebagian penduduknya masih agraris

3. Tahap metropolis : Kota yang kehidupannya sudah mengarah industri

4. Tahap megapolis : Wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa dari beberapa
kota metropolis

5. Tahap tryanopolis : Suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan ,


kemacetan lalu lintas , tingkat kriminalitas

6. Tahap nekropolis : Suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya / kota mati

b. Menurut teknologi dan peradaban ada 3 fase perkembangan kota :

1 . Fase Mezo Teknik : Perkembangan kota yang menyandarkan eksploitasi manusia


atas sumber daya angin dan air .

2 . Fase Paleo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan uap
air dan mesin – mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja

3 . Fase Neo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan
bensin dan uap air

c . Menurut Griffith Taylor , tingkat perkembangan kota ada 4 tahap :

1 . Tahap infantile

Pada tahap ini ditandai dengan tidak adanya tempat pemisah antara pusat
perekonomian dengan tempat peumahan sehingga biasanya dijadikan satu antara
toko dan perumahan.

2. Tahap Juvenile

Pada tahap ini ditandai dengan munculnya rumah-rumah baru diantara rumah-
rumah lama atau tua dan mulai nampak terpisahnya antara toko atau perusahaan
atau perumahan.
3. Tahap Mature

Pada tahap ini ditandai adanya pengaturan tempat ekonomi dan perumahan atau
sudah adanya perencanaan tata kota yang baik

4. Tahap sinile

Pada tahap ini kota kembali menjadi rumit karena adanya pengembangan-
pengembangan kota yang lebih luas lagi sehingga terjadi pembongkaran dan
penggusuran perumahan maupun untuk dipindahkan keluar kota.

C . INTERAKSI DESA KOTA

1. Faktor yang mempengaruhi interaksi desa kota menurut Edward Ulman :

a. Adanya wilayah yang saling melengkapi

b. Adanya kesempatan untuk saling berintervensi

c. Adanya kemudahan perpindahan dalam ruang

2. Zona – zona interaksi :

a. City : inti kota

b. Sub urban / faubourg : suatu daerah yang lokasinya dekat pusat kota

c. Sub urban fringe : daerah peralihan antara desa kota

d. Urban fringe : semua daerah perbatasan luar kota namun mempunyai keadaan
yang mirip dengan kota

e. Rural urban fringe : jalur daerah yang terletak antara dearah kota dengan desa

f. Rural : suatu daerah yang jauh dari kota

3. Menghitung kekuatan interaksi

a . Teori gravitasi oleh W.J Reilly yang mengadopsi teori Issac Newton

Bahwa kekuatan interaksi antar wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jarak

Rumus : I.ab = k Pa Pb

(dab)2

b. Teori Titik Henti

Bahwa jarak titik henti dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya
berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan tsbdan berbanding
terbalik dgn satu ditambah akar kwadrat jumlah penduduk dari wilayah yang
penduduknya lebih besar dibagi dgn jumlah penduduk pada wilayah yang jumlah
penduduknya lebih kecil.

Rumus Dab = dab

1+Vpa/pb

c. Teori koneksitas KJ Kansky

Bahwa kekuatan interaksi antar kota dalam suatu wilayah ditentukan oleh jaringan
jalan

Rumus B = C

BAB 2 KONSEP WILAYAH DAN PERWILAYAHAN


Ø Standar Kompetensi

Menganalisis wilayah dan perwilayahan

Ø Kompetensi dasar

Menganalisis kaitan antar konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan


pembangunan wilayah

A . Pengertian

Wilayah adalah bagian daerah tertentu di permukaan bumi yang mempunyai sifat
khas sebagai akibat dari adanya hubungan khusus antara kompleks lahan , air udara
flora .fauna dan manusia .

Perwilayahan adalah usaha untuk membagi permukaan bumi tertentu dan tujuan
tertentu pula .

B . Identifikasi perbedaan wilayah formal dan fungsional

Wilayah formal adalah wilayah yang mempunyai kenampakan yang sama

Wilayah fungsional adalah wilayah yang memiliki keaneka ragaman

C . Identifikasi pusat pertumbuhan

1 . Pengertian

Pusat pertumbuhan adalah kawasan yang mempunyai pertumbuhan sangat pesat di


segala bidang yang dapat mempengaruhi kawasan sekelilingnya.

2. Teori pusat pertumbuhan

a. Teori tempat sentral oleh W. Christaller

bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang senantiasa melayani berbagai kebutuhan
penduduk harus terletak pada suatu tempat yang sentral.
b. Teori kutub pertumbuhan oleh Perroux

bahwa kutub pertumbuhan merupakan fokus dalam wilayah ekonomi yang abstrak
yang memancarkan kekuatan sentrifugal dan sentripetal yang menarik

c. Teori polarisasi oleh Gurnal Myrdal

Bahwa setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan memiliki daya tarik terhadap
tenaga buruh dan daerah pinggiran

D. Faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan

1. Faktor alam : iklim, tanah, air,mineral

2. Faktor budaya : iptek, industri, sarana transportasi

3. Faktor sosial : pendidikan, kesehatan

E. Pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia

Wilayah I : Aceh dan Sumatera Utara, berpusat di Medan

Wilayah II : Sumatera Barat dan Kepulauan Riau, berpusat di Pekanbaru

Wilayah III : Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung, berpusat di
Palembang

Wilayah IV : Jakarta, Banten, Jawa Barat dan DIY, berpusat di Jakarta

Wilayah V : Kalimantan Barat, berpusat di Pontianak

Wilayah VI : Jawa Timur dan Bali berpusat di Surabaya

Wilayah VII : Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, berpusat
di Balikpapan dan Samarinda

Wilayah VIII : Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, berpusat di Makassar

Wilayah IX : Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo, berpusat di Manado

Wilayah X : Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua bagian barat, berpusat di Sorong

Wilayah tersebut dibagi menjadi :

1. Wilayah pembangunan utama A : wilayah I dan II berpusat di Medan

2. Wilayah pembangunan utama B : wilayah III, IV dan V berpusat di Jakarta

3. Wilayah pembangunan utama C : wilayah VI dan VII berpusat di Surabaya

4. Wilayah pembangunan utama D : wilayah VII, VIII, IX dan X berpusat di Makassar

BAB 3 : NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

Ø Standar Kompetensi :

Menganalisis wilayah dan perwilayahan

Ø Kompetensi Dasar :

Menganalisis wilayah/perwilayahan negara maju dan berkembang

Guna mengetahui sebuah negara termasuk dalam negara maju atau berkembang
dapat dilakukan dengan dua metode

a. Metode bersifat deskriptif

Metode bersifat deskriptif merupakan upaya untuk mempelajari gejala-gejala


perekonomian yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan besarnya
pendapatan.

b. Metode bersifat kuantitatif

Metode bersifat kuantitatif merupakan upaya untuk mempelajari gejala-gejala


ekonomi di masyarakat yang berhubungan dengan data-data statistik.

A. Ciri negara berkembang dan negara maju

1. Ciri-ciri negara berkembang

Menurut Prof. Harvey Leibenstein

a. Sebagian besar penduduknya beraktivitas dalam bidang pertanian

b. Adanya pengangguran tersembunyi dan kurangnya kesempatan kerja di luar


bidang pertanian

c. Modal per orang kecil

d. Pendapatan per orang rendah

e. Tingkat kebutuhan rendah

f. Tabungan sedikit

g. Sebagian besar pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan


kebutuhan primer lainnya

h. Adanya ekspor barang produksi primer

i. Volume perniagaan per kapita sangat rendah

j. Fasilitas kredit dan marketing kurang baik

k. Fasilitas perumahan baik

Menurut Meier dan Baldwin

a. Merupakan negara produsen barang-barang primer

b. Kekurangan modal
c. Penduduknya miskin dan melarat

d. Menghadapi masalah tekanan penduduk

e. Mempunyai sumber-sumber alamiah yang belum dieksploitasi

Menurut General of United Nation Spacial for Economic Development

a. Penduduknya miskin, banyak pengemis di kota dan penduduk desa hidup pada
tingkat subsistem

b. Rumah-rumah sakit dan lembaga-lembaga perguruan tinggi masih jarang

c. Sebagian besar penduduknya masih buta huruf

d. Sistem perbankan yang kurang baik, pinjaman yang kecil berasal dari orang-orang
yang mempunyai uang biasanya bersifat ijon

e. Kegiatan-kegiatan ekspor terutama berupa bahan-bahan dasar, bijih besi dan


kadang-kadang mewah

2. Ciri-ciri negara maju

a. Pendapatan per kapita tinggi

b. Angka pertumbuhan penduduk kecil

c. Angka kematian kecil

d. Memiliki kualitas sumber daya manusia tinggi, sehingga kesejahteraan masyarakat


tinggi

e. Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi yang bergerak cepat

f. Sumber daya alam sudah diolah secara efektif

B. Indikator keberhasilan dengan tepat negara maju menurut UNSRID Tahun 1997
Indikator untuk mengetahui perkembangan suatu negara adalah pendapatan
rasional, pendapatan per kapita, indeks pembangunan manusia dan pemenuhan
kebutuhan pokok.

1. Pendapatan nasional

2. Pendapatan per kapita

3. Indeks mutu hidup

4. Indeks pembangunan manusia

5. Pemenuhan kebutuhan pokok

1. Pendapatan Nasional (Gross National Product / GNP)

Pendapatan nasional dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan


ekonomi suatu negara. Pendapatan nasional merupakan nilai produksi barang-
barang dan jasa yang dihasilkan dalam sistem perekonomian selama satu tahun.

Indikator untuk mengetahui perkembangan pembangunan suatu negara dengan


menghitung pendapatan nasional dengan cara berikut ini :

a. Pengeluaran / GNP

b. Produksi / GDP

c. Pendapatan / NI

2. Pendapatan per kapita : pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk

3. Indeks mutu hidup

Ditentukan berdasarkan 3 faktor yaitu : angka kematian bayi, angka harapan hidup
dan tingkat melek huruf

4. Indeks pembangunan manusia


Indeks pembangunan manusia adalah ukuran standar PBB yang dapat digunakan
untuk mengukur kualitas sumber daya manusia antara lian umur, pendidikan,
kesehatan dan standar hidup

Pemenuhan kebutuhan pokok

Kebutuhan pokok meliputi nutrisi, pendidikan dasar, kesehatan, sanitasi, suplai air
dan perumahan yang cukup

C. Tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow

1. Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

Ciri-cirinya adalah :

a. Pada umumnya masyarakatnya belum produktif

b. Produktivitas dalam perekonomian masih rendah

c. Sistem kerja bersifat turun-temurun

d. Sistemperekonomian belum berorientasi pada pasar

e. Mata pencaharian di sektor pertanian

2. Tahap Prakondisi Lepas Landas (The Precondition for Take Off)

Ciri-cirinya adalah :

a. Masyarakatnya sedang menuju pada perubahan di segala bidang baik ekonomi,


sosial maupun politik

b. Masyarakatnya makin mengenal teknologi yang lebih produktif

c. Masyarakat mulai mengenal lembaga keuangan sebagai tempat menabung

d. Kegiatan perekonomian bergerak lebih maju


3. Tahap Lepas Landas (Take Off)

Ciri-cirinya adalah :

a. Usaha produksi yang dilakukan terus berkembang

b. Pertumbuhan ekonomi makin mantap

c. Kegiatan industri lebih dominan di dalam pertumbuhan ekonomi

d. Pendapatan per kapita terus meningkat

4. Tahap Gerak Menuju Kematangan (The Drive for Maturerity)

Ciri-cirinya adalah :

a. Pertumbuhan ekonomi berlangsung terus-menerus

b. Penggunaan teknologi makin tinggi

c. Struktur ekonomi makin mantap

d. Industri modern makin banyak tumbuh dan berkembang

5. Tahap Konsumsi Masa Tinggi (The Age of High Mass Consumption)

Ciri dalam tahap ini antara lain daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok
sudah sangat tinggi

D. Contoh negara berkembang dan negara maju

1. Contoh negara berkembang


1. Cina 4. Brasil
2. Saudi Arabia 5. Afrika Selatan
3. India

2. Contoh negara maju


a. Amerika Serikat
b. Jepang
c. Negara-negara di Eropa Barat
d. Australia

Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti
hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup
(habitat) makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Ketiga lapisan tersebut saling berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer tempat
ditemukannya kehidupan di bumi. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat
masing-masing di biosfer untuk tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat
hidup itu disebut habitat, yaitu tempat hidup suatu organisme. Tempat hidup
dengan unsurunsurnya beserta makhluk hidup yang tinggal di suatu kawasan secara
keseluruhan akan membentuk sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Sistem
kehidupan di biosfer yang sebesar bumi secara umum dibagi menjadi ekosistem
daratan (terrestrial ecosystem), ekosistem laut (marine ecosystem), dan ekosistem air
tawar (fresh water ecosystem).

Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat
yang paling sederhana individu  ke tingkat organisasi yang paling kompleks (biosfer).
Tingkat organisasi dari bawah ke atas, semakin kompleks. tingkatan ekologis tersebut
adalah :
   1.  Organisme (Individu) adalah suatu benda hidup, atau makhluk hidup.
   2.  Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan
berkembangbiak pada suatu daerah
        tertentu. Misalnya, populasi manusia di Jakarta, populasi banteng di Baluran,
atau populasi badak di
        Ujung Kulon.
   3.  Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis yang menempati
suatu daerah tertentu
   4.  Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang
        saling memengaruhi.
   5.  Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup
    Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah:

1. elevasi dan morfologi

Suatu tempat memiliki ketinggian tertentu bila dihitung dari permukaan air laut (0
m). Semakin kearah pegunungan semakin tinggi tempat tersebut inilah yang disebut
dengan elevasi. sedangkan morfologi adalah bentuk bentang alam atau kondisi relief
yang berbentuk pegunungan, bukit, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, jurang,
dsb.

Pengaruh elevasi dan morfologis terhadap persebaran flora dan fauna adalah
semakin tinggi letak suatu tempat akan memiliki kecendrungan suhu yang semakin
rendah serta kelembaban udara dan curah hujan yang tinggi. Kondisi elevasi dan
morfologi ini menyebabkan flora dan fauna memiliki adaptasi lingkungan sesui
dengan karakteristik flora dan fauna tersebut. Contohnya kelapa sawit, kelapa, padi
dan tebu lebih sesuai hidup di dataran rendah, sedangkan pohon pinus, teh dan
bunga lonceng lebih sesuai hidup di dataran tinggi.

2. Letak lintang Geografis

Letak lintang suatu tempat, yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas
matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang
tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak
pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan
iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim
dingin. ada kecendrungan makin besar akan semakin sedikit variasi flora dan fauna
yang dapat hidup, walaupun ada pengecualian di daerah padang pasir yang secara
fisik tidak dapat memenuhi syarat kehidupan dalam jumlah yang relatif banyak

3. Klimatologis

Kondisi iklim yang memiliki kelembaban udara cukup tinggi dan penyinaran matahari
yang relatif banyak menyebabkan penyebaran flora dan fauna relatif cukup besar.
Dilain pihak pada wilayah yang memiliki kelembaban udara cukup rendah dan suhu
sangat rendah (padang pasir) ataupun suhu sangat rendah (kutub) akan
menyebabkan penyebaran flora dan fauna yang relatif sedikit
4. Kesuburan tanah

Kondisi tanah yang subur secara ideal apabila terdiri atas 45% unsur anorganik, 5%
unsur organik, 25% unsur air dan 25% unsur udara. Komposisi unsur tanah pada
umumnya mampu memberikan kebutuhan dasar tanaman walaupun kebutuhan
masing-masing tumbuhan berbeda-beda. Pada kawasan tanah yang subur seperti
tanah vulkanis, tufa vulkanis, podzol, margalit, alluvial terdapat berbagai jenis
vegetasi disertai dengan jenis serangga dan unggas. Sedangkan pada tanah yang
kurang subur seperti tanah laterit, terarosa, dan kapur flora dan fauna kurang
berkembang dengan baik.

Persebaran Fauna di Dunia

Fauna , dari bahasa Latin , atau alam hewan artinya adalah khazanah segala macam


jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Istilah yang sejenis
untuk tumbuhan adalah flora / Nabatah . Nabatah, alam hewan dan bentuk
kehidupan lain sepertifungi dalam suatu kesatuan disebut biota . Penulisan Nabatah
dan alam hewan biasanya ditulis di depan nama geografis , misalnya alam
hewan transisi , alam hewan Asia atau alam hewan Australia

Subdivisi fauna

Epifauna, Epifauna adalah hewan yang hidup di atas permukaan sedimen atau tanah.

Infauna,  Infauna adalah hewan akuatik yang hidup di dasar substratum, bukan di


permukaannya. Biasanya, hewan infauna semakin jarang ditemukan seiring
bertambahnya kedalam air dan jaraknya dari garis pantai.

Microfauna, Microfauna adalah hewan mikroskopik atau sangat kecil (biasanya


termasuk hewan-hewan protozoa dan hewan yang sangat kecil, seperti rotifera).

Makrofauna, Macrofauna adalah organisme darat atau laut yang panjang tubuhnya


lebih dari atau sama dengan satu milimeter.
Megafauna, Megafauna adalah hewan besar pada tempat dan zaman tertentu.
Misalnya, megafauna Australia.

Meiofauna, Meiofauna adalah hewan invertebrata perairan berukuran kecil yang


hidup di air tawar dan air laut (asin). Istilah Meiofauna diartikan sebagai
kumpulan organisme yang lebih besar dari mikrofauna, tetapi lebih kecil dari
makrofauna. Organisme ini bisa melewati saringan berukuran 1 mm, tapi tidak dapat
melewati saringan berukuran 45 μm (ukuran dapat berbeda-beda
berdasarkan researcher).

Mesofauna, Mesofauna adalah hewan invertebrata daratan berukuran besar,


seperti arthropoda, cacing tanah, and nematoda.

Lain-Lain

Meliputi avifauna, yang berarti "fauna unggas" dan piscifauna (atau ichthyofauna),


yang berarti "fauna ikan".

Persebaran Fauna di Dunia

Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan
kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace(1876). Ada beberapa faktor
alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat,
yaitu faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya
perairan (sungai, danau, laut), daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir, dll),
iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban, dll). Alfred Russel Wallace mengelompokkan
persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu:
Zona Australis

Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan


pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini
adalah kanguru, kiwi, koala, platipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang
khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kelompok
reptil antara lain buaya, kura-kura, ular piton.[1]

Zona Ethiopian

Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun Sahara,


Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah
afrika, badak afrika, gorila, babon, simpanse, jerapah,mamalia padang
rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, dan mamalia
pemakan serangga yaitutrenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda
nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga
terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang
hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti
golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan,kelelawar, dan anjing.[2]

Zona Neartik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika


Utara dekat Kutub Utara, danGreenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun
liar, tikus berkantung, bison, muskox, caribou, domba gunung. Di daerah ini juga
terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik
seperti kelinci,kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.[3]

Zona Neotropik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian


besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian
selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut
listrik di sungai Amazon, ilama (sejenis unta) di padang
pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal
sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan
spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti
buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap
darah.[4]

Zona Oriental

Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang


masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini
adalah harimau, orang utan, gibon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan
lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil,
dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara
lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.[5]

Zona Paleartik

Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia,


daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya,
kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di
pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang
tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di afrika utara,
binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal
dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan
kijang telah menyebar ke wilayah lain.[6]

Flora
Flora, dari bahasa Latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala
macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis.
Misalnya, nabatahJawa, nabatah Asia atau nabatah Australia.

Untuk hewan hal ini disebut fauna/alam hewan. Alam tumbuhan dan hewan


berarti semua khazanah kehidupan tanpa mikroba.

Persebaran Flora di Dunia

Berikut macam-macam bioma di bumi yang diklasifikasikan ke dalam 7 bioma


yaitu:

1.       Hutan hujan tropis (tropic rain forest)

2.       Hutan gugur (decidous forest)

3.       Tundra

4.       Taiga (boreal forest)

5.       Sabana (savana)

6.       Padang Rumput (stepa)

7.       Gurun (desert)       

Pada tahun 1889, Clinton Hart Merriam, seorang peneliti biologi alam


berpendapat bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah di pengaruhi oleh suhu.
Kemudian dapat dibuktikan adanya faktor kelembaban ternyata lebih berperan
daripada faktor suhu. Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah
dengan curah hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan
kecil, padang rumput dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir. Komunitas
flora secara umum di dunia dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu :

 Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar

 Padang rumput, tumbuhan utama adalah rumput

 Gurun, tumbuhan utama adalah kaktus.

Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa jenis
komunitas. Berikut ini adalah macam-macam komunitas organisme tumbuhan
berdasarkan perubahan naik garis lintang (yang berarti pola penurunan suhunya)
dalam pembagian zona menurut suhu.

Hutan tropis

Di daerah hutan basah tropika terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan, yang


mungkin berbeda dengan yang lain. Hutan-hutan basah tropika di seluruh dunia
mempunyai persamaan. Sepanjang tahun hutan cukup mendapatkan air dan
keadaan alamnya memungkinkan terjaginya pertumbuhan yang lama sehingga
komunitas hutan tersebut kompleks. Misalnya, terdapat di daerah tropika dan
subtropika yang ada di Indonesia, daerah Australia bagian utara, Papua, Afrika
Tengah dan Amerika Tengah. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-
40 meter dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat sehingga membentuk
suatu tudung yang mengakibatkan hutan menjadi gelap. Dasar hutan selalu
gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutantersebut secara langsung. Kelembaban
selalu tinggi dan tetap dengan rata-rata 25 °C. Pada hutan bawah tropika selain
pepohonan yang tinggi, terdapat tumbuhan yang khas yaitu liana dan
epifit. Rotan adalah jenis liana, sedangkan anggrek adalah jenis epifit.[1]

Hutan gugur

Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan
kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang
disebabkan oleh hal-hal berikut:
 Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta
adanya musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan mengadakan
penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim
dingin.

 Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim


gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya
terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim dingin. Yang tinggal
hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah
menjelang musim panas.

 Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan
jaraknya. Di hutan gugur, jarak antara pohon-pohonnya tidak terlalu padat
dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.[2]

Padang rumput

Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah
subtropika. Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan
yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit
untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah,
seperti yang terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai 3 meter,
misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah padang
rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya adalah
rumput buffalo grasses dan rumput grama. Padang rumput terdiri dari beberapa
macam seperti berikut:

 Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis


tumbuhan yang ada adalah rumput-rumput kerdil

 Praire (padang rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang


berimbang bengan musim panas. Rumput di praire lebih tinggi di
bandingkan dengan rumput tundra.

 Stepa terdapat di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa


umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak
belukar.
 Sabana berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-
pohon tinggi. Tumbuhan yang bias tahan hidup di daerah sabana adalah
jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban rendah. [3]

Padang gurun

Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang
rumput. Keadaan alam dari padang rumput kearah gurun biasanya makin jauh
makin gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar 250 mm per tahun atau kurang.
Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan
terjadi penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim
panas, suhu dapat lebih dari 40 °C. Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat
besar. Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang
dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. Pada
umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri
atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat
mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan
spon. Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga dan
berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah
hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang lagi pada musim
berikutnya.[4]

Taiga

aiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang


terdapat di hutan taiga misalnya konifera, terutama
pohon picia, alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini
merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan
terdapat di belahan bumi utara (Siberia Utara, Rusia, Amerika Tengah dan utara),
dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6
bulan.[5]
Tundra

Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah
lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang dan
gelap dan musim panas yang panjang dan serta terang terus menerus. Daerah
tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena
matahari hanya mencapai 23½°LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi,
kalau ada pohon maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra
ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichens(lumut kerak).
Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang
mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim
pertumbuhan, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat
beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup meskipun
dalam keadaan beku.[6]

Persebaran Flora Di Indonesia

Hutan Musim

Hutan musim terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan
memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada
musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh
hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan
musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.[7]

Hutan Hujan Tropis

Hutan ini terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim
tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar
matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di
Indonesia, hutan hujan tropis terdapat di
Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.[8]
Sabana

Sabana terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang
rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.[9]

Stepa

Stepa adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang
curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terdapat di Nusa Tenggara
Timur. Stepa sangat cocok untuk peternakan.[10]

Hutan Bakau atau Mangrove

Hutan bakau tumbuh di dekat pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak


terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Jawabagian utara, Kalimantan
Barat dan Kalimantan Selatan.[11]

UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!


1. Lapisan yang membentuk kehidupan di bumi disebut….
    a. ionosfer                          d. stratosfer
    b. biosfer                            e. ozon
    c. mesosfer

2. Biosfer terjadi karena adanya interaksi antara lapisan-lapisan….


    a. antroposfer-stratosfer-pedosfer         d. litosfer-atmosfer-hidrosfer
    b. pedosfer-litosfer-ionosfer                   e. kosmosfer-litosfer-hidrosfer
    c. antroposfer-atmosfer-hidrosfer

3. Tempat di mana makhluk hidup bertempat tinggal disebut….


    a. adaptasi                           d. habitat
    b. biom                                 e. ekosistem
    c. komunitas

4. Faktor utama yang membentuk kehidupan khas di daratan adalah….


    a. letak lintang                    d. letak geografis
    b. keadaan geologi              e. keadaan ekologi
    c. keadaan iklim

5. Lapisan kehidupan (biosfer) di darat yang memiliki ketampakan formasi 

biota yang sama 

    disebut ....

    a. angiosfermae                  d. ekosistem


    b. biom                                 e. habitat
    c. nicea

6. Biom yang terdapat di daerah tropika antara lain, kecuali….


    a. hutan hujan tropika               d. hutan musim tropika
    b. hutan pegunungan tropika    e. taiga
    c. gurun

7. Hutan hujan tropika terdapat di benua-benua ini, kecuali….


    a. Asia                                       d. Afrika
    b. Amerika                                e. Eropa
    c. Australia

8. Salah satu ciri dari hutan musim tropika adalah….


    a. hujan tinggi merata sepanjang tahun
    b. musim kemarau panjang
    c. tumbuhan berupa semak-semak
    d. temperatur tinggi
    e. tumbuhan selalu hijau

9. Biom sabana di Indonesia terdapat di….


    a. Jawa Timur                            d. Nusa Tenggara Timur
    b. Sulawesi Tengah                    e. Bali
    c. Sulawesi Tenggara

10. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kehidupan di perairan adalah, kecuali….


      a. suhu                                     d. arus
      b. mineral garam                     e. kejernihan
      c. iklim

11. Organisme yang hidup di dasar endapan perairan disebut….


      a. asbestos                              d. periphyton
      b. bentos                                  e. plankton
      c. nekton

12. Terumbu karang yang tumbuh karena pengaruh pulau gunung api 

adalah….

      a. karang atol                          d. karang dalam


      b. karang penghalang             e. karang tepi
      c. karang pinggiran

13. Perairan Indonesia yang paling kaya dengan terumbu karang terletak di 

sekitar Pulau….

      a. Papua                                  d. Jawa


      b. Maluku                               e. Sumatra
      c. Kalimantan

14. Indonesia merupakan negara dengan kekayaan jenis-jenis hayati 

terbanyak di dunia nomor....

      a. 1                                          d. 4
      b. 2                                          e. 5
      c. 3

15. Kayu jati banyak dijumpai di hutan....


      a. tropik hujan                       d. tropik sedang
      b. musim                                e. pantai
      c. konifer

B. ESSAY
Jawablah dengan kalimat yang singkat!
1. Berikan pengertian biosfer menurut pendapat Anda!
2. Jelaskan bahwa biosfer merupakan interaksi antara atmosfer, hidrosfer, dan
litosfer!
3. Jelaskan pengertian bioma!
4. Jelaskan ciri-ciri biom hutan hujan tropika!
5. Sebutkan tempat di bumi yang terdapat biom gurun!
6. Jelaskan pengertian ekosistem akuatik!
7. Sebutkan pembagian daerah-daerah persebaran hewan di Indonesia!
8. Mengapa pepohonan di hutan musim merontokkan daunnya pada musim
kemarau?
9. Jelaskan mengapa hewan dan tumbuhan perlu dilestarikan!
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan padang lamun?
BAB II ANTROPOSFER
1. Pengertian fenomena antroposfer

Antroposfer adalah manusia dan kehidupannya di permukaan bumi, dalam


pembahasannya nanti lebih di tekankan pada aspek kependudukannya, yang
berkaitan dengan masalah kependudukan, antara lain ; kepadatan, penyebaran
yang tidak merata, jumlah dan kualitas penduduk.

2. Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bersifat universal, karena
umur dan jenis kelamin selalu menjadi dasar dalam pengelompokan penduduk
dan mempunyai perana yang penting dalam kehidupan masyarakat antara lain
menentukan kedudukan atau status dalam masyarakat, menentukan kesempatan
dalam memperoleh pekerjaan dll.
Pengelompokan menurut jenis kelamin jelas laki-laki dan perempuan sedangkan
berdasarkan umur, menurut beberapa sumber dikelompokkan sebagai berikut :

 a. Kelompok usia muda / belum produktif antara 0 – 14 tahun

 b. Kelompok usia dewasa / produktif antara 15 th – 64 tahun

 c. Kelompok usia tua / tidak produktif diatas 65 tahun

Berdasarkan pengelompokan tersebut dapat diketahui angka ketergantungan


atau sering disebut Dependency Ratio dengan menggunakan Rumus sebagai
berikut :
Contoh   : Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa
dengan komposisi ; jumlah usia muda 250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa
sedangkan jumlah usia tua sebanyak 50.000 jiwa, hitungka angka
ketergantungannya.
Jawab     :
Jadi angka ketergantungannya sebanyak 17 artinya setiap 100 penduduk usia
dewasa harus menanggung beban kehidupan sebanyak 17 orang disamping
harus menghidupi dirinya sendiri.
Dalam kehidupan nyata apakah mungkin itu terjadi ?

3. Menghitung tingkat kelahiran penduduk

Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah
kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut
angka kelahiran kasar/ CBR ( Cruth Birth Rate ), dengan kriteria sebagai berikut 
:

 a. diatas 30 berarti angka kelahirannya tinggi

 b. antara 20 – 30 berarti angka kelahirannya sedang

 c. Dibawah 20 berarti angka kelahirannya rendah

Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas

 a. Nikah usia muda

 b. Pergaulan bebas

 c. Derasnya arus informasi

 d. Lemahnya iman

 e. Kurangnya kesadaran ber-KB

 f. Dll

Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas

 a. menunda nikah

 b. Pantang nikah

 c. Penyakit

 d. KB

 e. dll

4. Menghitung tingkat kematian penduduk

Angka kematian atau sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian dalam
setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate,
dengan kriteria sebagai berikut :
 a. diatas 20 berarti angka kematiannya tinggi

 b. 10 – 20 berarti angka kematiannya sedang

 c. Dibawah 10 berarti angka kematiannya rendah

Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas

 a. Perang

 b. Penyakit

 c. Kriminalitas

 d. Bunuh diri

 e. Bencana alam

 f. Dll

Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas

 a. Perdamaian

 b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran

 c. Imunisasi

 d. Kebersihan

 e. Makanan bergizi

 f. Dll

5. Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah

 a. Pertumbuhan Penduduk alami

Pertumbuhan Penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya


memperhatikan aspek kelahiran dan kematian saja, juga disebut Natural Increase

Pertumbuhan Penduduk L – M

 b. Pertumbuhan Penduduk Total


Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk dengan
memperhatikan aspek kelahiran, kematian, migrasi masuk dan  migrasi keluar.
Pertumbuhan Penduduk Total ( L – M ) + ( I – E )

 c. Proyeksi penduduk

Proyeksi Penduduk adalah memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang


akan datang.
Proyeksi Penduduk
Pn = Po(1+r)n
Contoh       : Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak
2 juta jiwa, pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk Klaten pada tahun 2008.
Jawab         :
Pn=2.000.000(1+2%)2
Pn=2.000.000(1+0,02) 2
Pn=2.000.000(1,02) 2
Pn=2.000.000(1,04 )
Pn=2.080.000

6. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia.

 a. Pertumbuhannya tinggi

 b. Persebarannya tidak merata

 c. Komposisinya sebagian usia muda

 d. Kualitasnya rendah

7. Usaha mengatasi masalah kependudukan di Indonesia

 a. KB

 b. Transmigrasi

 c. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan

8. Menyajikan informasi kependudukan melalui peta tabel dan grafik/diagram

 a. Simbol Ordinal / bertingkat

Adalah simbul yang menunjukkan adanya tingkatan nilai data, seperti kepadatan
penduduk ( padat, sedang dan jarang ), pertumbuhan penduduk dll
 b. Simbol Kuantitatif

Adalah si,mbol yamg menunjukkan  data secara kuantitatif dan kualitatif, misal
jumlah penduduk di berbagai kecamatan di Bantul
Simbol ini dapat berupa diagram batang, lingkaran dll

 c. Simbol Pictorial

Adalah simbul yang menggunakan bentuk sesuai dengan keadaan yang


sesungguhya, misal jumlah penduduk menggunakan simbul bentuk manusia
sesuai dengan jumlahnya, dll

9. Membedakan antara migrasi ekstern dan migrasi intern

Migrasi Intern adalah perpindahan penduduk antara satu daerah dengan daerah
lain dalam satu negara
Misalnya          : transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negara
Misalnya          : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi

1. Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam atau sering disebut Natural Resource adalah Segala potensi
alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

2. Klasifikasi Sumber Daya Alam

 a. Berdasarkan kemungkinan pemulihannya

1).  Renewable Resource /dapat diperbaharuhi


Adalah sumber daya alam yang dapat dikembalikan persediaannya dengan cara
yang relatif mudah dan waktunya relatif cepat, misal hasil pertania, perkebunan,
kesuburan tanah dll.
2).  Unrenewable Resource/tidak dapat diperbaharuhi
Adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuhi setelah habis
dipergunakan atau pemulihannya memakan waktu yang sangat lama jutaan
tahun, misal  minyak bumi, batu bara dan berbagai jenis tambang mineral yang
lain.

 b. Berdasarkan sifatnya
1).  Sumber Daya Alam  Fisik
Adalah sumber daya alam yang berupa benda, misal barang tambang, air, tanah
dll
2).  Sumber Daya Alam Hayati
Adalah sumber daya alam yangnberupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun
hewan.

 c. Berdasarkan kecepatan habisnya

1).  Sumber daya alam yang cepat habis


sumber daya alam yang cepat sekali  habis, karena nilai konsumtifnya tinggi,
sehingga banyak pemakainya. Misal ; minyak bumi, gas alam dan bahan bakar
lainnya konsumsinya tinggi.
2).  Sumber Daya Alam yang tidak cepat habis
Sumber daya alam yang nilai nya tidak akan pernah habis, dan biasanya nilai
konsumtifnya rendah, misal emas, intan mutiara dll
3).  Sumber Daya Alam yang tidak akan habis
Sumber daya alam yang tidak akan habis karena ada pembaharuan secara alami,
misal ; sinar matahari, udara/oksigen.

 d. Berdasarkan Lokasinya

1).  Sumber Daya Alam Terestrial


Adalah sumber daya alam yang berada di daratan, misalnya bahan galian, tanah,
hutan dll
2).  Sumber Daya Alam Akuatik
Adalah sumber daya alam yang berda di lautan, misalnya ikan, rumput laut,
garam, energi gelombang dll.

 e. Berdasarkan UU No 11 tahun 1976 Tentang pertambangan

1).  SDA Golongan A / Strategis


Adalah golongan bahan galian yang strategis untuk pertahanan dan kemanan
atau untuk menjamin perekonomian negara, misal minyak bumi, batu bara, nikel,
mangaan dll
2).  SDA Golongan B/ Vital
Adalah golongan SDA yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak , misal
emas, perak, magnesium dll
3).  SDA Golongan C
Adalah golongan SDA yang termasuk batuan industri , misal  batu, gamping,
pasir dll

3. Persebaran Sumber Daya Alam

NO NAMA TEMPAT

1 Hutan Papua, Sulawesi, Kalimantan,


Sumatra

2 Minyak bumi Cupu, Cirebon,Plaju,


Palembang
,Sorong,Kalimantan

3 Gas Alam ( LNG ) Arun

4 Batu-Bara Ombilin,Kalimantan, Aceh, 


Bukit Asam,Jambi,Riau,

5 Emas Perak Tembaga Pura, batu Hijau,


Tasikmalaya,Bengkulu,
Jampang ( Jabar )

6 Nikel Danau Matana, Towuti, Kolaka

7 Timah

8 Bauksit P. Bintan

9 Marmer Trenggalek, Bayat

10 Tembaga Tembaga Pura, Tirtomoyo


Wonogiri, Muara
Sipeng( Sulawesi )

11 Mangaan KliripanP. Doi ( Halmahera)


Karang Tunggal ( Tasikmalaya)

12 Intan Martapura

13 Platina/Emas Putih Peg. Verbeek

14 Fosfat Cirebon, gunung


Ijen,Banyumas

15 Mika Kep. Banggai


4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik
terus, karena:

 a. pertambahan penduduk yang cepat

 b. perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains


dan teknologi. Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat
dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.

 1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang


maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar
produktivitasnya tetap berkelanjutan.

 2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi


sumber daya alam.

 3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang


ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian
sikap serasi dengan lingkungannya.

 4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya


pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya
untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin
pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya
dengan daur ulang.

d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses


pembaruannya.

Anda mungkin juga menyukai