Sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw, kota Madinah dikenal dengan
nama Yatsrib. Agama yang dianut penduduk Yatrib adalah Yahudi, Nasrani,
dan Pagan.
Sebagian kecil Penduduk Yasrib Mereka mengikuti kenyakinan orang Quraisy
dan Penduduk Mekkah Agama mereka dikenal dengan paganisme yaitu
Gambar penyembahan berhala
kepercayaan kepada benda-benda, dan kekuatan-kekuatan alam, seperti
matahari, bintang-bintang, bulan, dan sebagainya.
Kondisi ekonomi masyarakat madinah sebelum mengenal Islam
Bangsa Arab memiliki mata pencaharian bidang
perdagangan, pertanian, dan peternakan. Peternakan menjadi sumber kehidupan bagi Arab Badui. Adapun Masyarakat perkotaan yang tinggal di daerah subur, seperti Yaman, Thaif, Madinah, Najd, Khaibar atau yang lainnya, mereka menggantungkan sumber kehidupan pada pertanian. Selain pertanian, mayoritas mereka memilih perniagaan sebagai mata pencaharian, khusunya, penduduk Makkah.
Kondisi politik masyarakat madinah sebelum mengenal Islam
Sebelum datangnya Islam, ada tiga kekuatan politik besar yang
mempengaruhi politik Arab, yaitu kekaisaran Nasrani Byzantium, kekaisaran Persia yang memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian selatan. Mereka memiliki rasa cinta berlebihan terhadap sukunya. Tidak jarang, peperangan terjadi antar suku. Kondisi sosial masyarakat madinah sebelum mengenal Islam
Kehidupan bangsa Arab saat itu terkenal dengan
sebutan jahiliah. Keadaan masyarakat saat itu sangat tidak terkendali karena tidak adanya peraturan yang mengakibatkan mereka berbuat seenaknya sendiri. Kegiatan-kegiatan buruk mereka lakukan, mulai dari berjudi, mencela keturunan, mengubur hidup-hidup anak perempuan, serta menghina dan mencela orang miskin dan lemah