PROGRAM PENGOBATAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Segala puji bagi Allah SWT, yang dengan rahmat serta karunia Nya memberikan
nikmat Nya kepada saya sehingga dipermudah dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini, saya susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar
Administrasi Kebijakan Kesehatan di Universitas Baiturrahmah.
Dalam penulisan, saya berupaya sesederhana mungkin karena saya mengerti dengan
keterbatasan yang ada pada saya. Sehingga diharapkan tidak mengurangi kualitas, tetapi tetap
dapat memudahkan rekan mahasiswa dan lainnya dalam memahami isi kandungan dalam
makalah ini
Tak lupa pula, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen, selaku
dosen Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan yang terus membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas ini.
Besar harapan saya , agar kiranya rekan sejawat memberikan saran dan kritiknya demi
perbaikan pembuatan makalah selanjutnya
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan wajib dalam puskesmas yang biasa dikenal dengan “basic six”
yang terakhir yaitu tentang upaya pengobatan dasar yang ditujukan kepada semua
penduduk, tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Makalah Program pengobatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik untuk
mahasiswa, petugas kesehatan, dan masyarakat pada umumnya serta dapat diaplikasikan guna
meningkatkan pembangunan nasional di bidang kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses
pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil
mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang
rasional.
Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi,
diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga
terjangkau. Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedia
suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan
kesehatan dasar atau puskesmas.
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985
dan mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi pelaksana pelayanan kesehatan
dasar. Telah pula dicetak ulang beberapa kali dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah isinya.
Oleh karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun
farmasi menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan, sehingga perlu
merevisi pedoman tersebut (Depkes, 2007).
1. Tujuan Pengobatan
- Merujuk penderita ke fasilitas diagnosa dan pelayanan yang lebih canggih bila perlu
o Mutu Pelayanan Pengobatan. Oleh karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang
terpilih untuk masing-masing penyakit / diagnosis.
o Standar Profesi. Senantiasa menjadi standar profesi setinggi-tingginya karena disusun dan
diputuskan atas kesepakatan para ahli.
o Pengamanan Hukum. Merupakan landasan hukum dalam menjalankan profesi karena disusun
dan disepakati para ahli dan diterbitkan oleh pemerintah.
o Kebijakan dan Manajemen Obat. Perencanaan obat yang digunakan akan lebih tepat, secara
langsung dapat mengoptimalkan pembiayaan pengobatan
o Untuk Pelaksana Pengobatan. Tingkat profesionalisme tinggi karena sesuai dengan standar.
o Untuk Pemegang Kebijakan Kesehatan dan Pengelolaan Obat. Pengendalian biaya obat dan
suplai obat dapat dilaksanakan dengan baik
Ø Poli Umum
Ø Apotek
Ø Rujukan Kasus
Ø Kegiatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) yang dilaksanakan dalam gedung meliputi
pelayanan: (Pendaftaran;Pemeriksaan dan konsultasi kesehatan; Pelayanan pengobatan dasar,
umum dan gigi; Tindakan medis sederhana; Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk
pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas; Imunisasi; Pelayanan KB; Pelayanan laboratorium
sederhana dan penunjang lainya)
Ø Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan, meliputi
pelayanan: (Pelayanan perawatan pasien; Persalinan normal dan perawatan Nifas; Tindakan
medis yang dibutuhkan; Pemberian obat-obatan (generik); Pemeriksaan Laboratorium dan
penunjang medis lainnya; Perawatan perbaikan gizi buruk)
Ø Pelayanan kesehatan Luar Gedung yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringanya, meliputi
kegiatan: (Pelayanan rawat jalan melalui Puskesmas Keliling roda empat, Pusling perairan
maupun roda dua; Pelayanan kesehatan di Posyandu, Polindes/Poskesdes dan Poskestren;
Pelayanan kesehatan melalui knjungan rumah bagi pasien pasca rawat inap (home care);
Penyuluh kesehatan; Imunisasi; Pelayanan ibu hamil melalui berbagai kegiatan/program;
Pelayanan Nifas; Surveilans penyakit dan surveilans gizi; Kegiatan sweeping; Fogging
(pengasapan), Pemberantasan sarang nyamuk (PSN); Pelayanan kesehatan lainnya yang
menjadi tugas dan fungsi Puskesmas)
Ø Menbuat diagnosa
3. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
Ø Rujukan diagnostik
3. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam Medis Pasien yang bersangkutan
di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit Pelayanan atau Poli dimana tempat Pasien
ingin berobat.
5. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa dan lain-lain, termasuk obat yang
diberikan dan tindakan medis kalau ada.
6. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk diberikan ke ruang obat.
7. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis), kemudian dipanggil
lagi untuk menerima obat.
8. Pasien pulang.
Silahkan menuju ruang tunggu puskesmas, menanti giliran panggilan pelayanan yang
diperlukan
Setelah mendapatkan giliran dipanggil oleh petugas, pasien diarahkan langsung menuju
tempat pemeriksaan dokter (poli umum,poli gigi atau poli KIA) sesuai keluhan yang
dialaminya.
Pengunjung yang mendapatkan resep obat, setelah diperiksa dokter, dimohon menunggu
dengan sabar, pelayanan obat yang bisa ditebus langsung di ruangan apotek puskesmas.
Para pengunjung mengecek kembali perlengkapan yang dibawa dan diwajibkan selalu
berpartisipasi aktif menjaga kebersihan dan keasrian ruangan pelayanan dan halaman
puskesmas.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) telah diisebutkan bahwa Subsistem obat
dan perbekalan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan,
pemenuhan kebutuhan serta pemanfaatan dan pengawasan obat dan perbekalan kesehatan
secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan subsistem obat dan perbekalan kesehatan adalah
tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang mencukupi, terdistribusi secara adil dan
merata serta termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna, untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Unsur utama subsistem obat dan perbekalan kesehatan terdiri dari :
1. Perencanaan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah dan
mutu obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan
2. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya pemenuhan kebutuhan obat dan
perbekalan kesehatan sesuai dengan jenis, jumlah dan mutu yang telah direncanakan sesuai
kebutuhan pembangunan kesehatan
3. Pemanfaatan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya pemerataan dan peningkatan
keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan.
Inovatif dalam program pengobatan di Indonesia adalah diciptakan suatu program yang
kreatif
MASTOBAT (Masyarakat Taat Obat) dimana program ini bertujuan untuk mengajak
masyarakat yang sakit agar taat akan menjalankan atau meminum obatnya agar bisa kembali
sehat
Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan Di Sumatera Barat :
kosmetika.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program kerja pengobatan antara lain melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui
(1) mendapatkan riwayat penyakit, (2) mengadakan pemeriksaan fisik, (3) mengadakan
pemeriksaan laboratorium, (4) menbuat diagnosa, melakssanakan tindakan pengobatan,
melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa: (1) rujukan
diagnostik, (2) rujukan pengobatan atau rehabilitasi, (3) rujukan lain.
Kegiatan Pokok yang dilakukan antara lain: (1) Peningkatan ketersediaan dan
pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diseluruh puskesmas dan jaringannya, (2)
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan, (3) peningkatan
keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin, (4)
peninkatan mutu pelayanan farmasi, komunitas dan rumah sakit.
B. Saran
1. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatann strata pertama yang salah satu Basic
Sixnya yaitu pengobatan dasar, pelayanannya harus bisa mencangkup seluruh masyarakat di
wilayah kerjanya sehingga dapat memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
bermutu, merata dan terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA