Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN UJIAN TENGAH CAWU AUDITING

Danang Mujoko NIM: S4311005


JAWABAN NOMOR. 1
JAWABAN NOMOR. 2
Contoh opini

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Nomor : 001/EI-2011/TTS

Kepada Yth:
Direksi dan Pemegang Saham
PT. ABC
Jl. Hati 2 , Kecamatan Laweyan, Kotamadya Surakarta.

Kami telah mengaudit neraca, PT. ABC untuk periode yang berakhir 31 Desember
2010, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut


Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar
pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. ABC tanggal 31
Desember 2010, dan hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK DR PAYAMTA, CPA


Izin Usaha KAP Nomor: 1111/KM.1/2010

DR. PAYAMTA, M.Si, Akt, CPA


Izin Akuntan Publik Nomor: 99.1.0695

Surakarta, 10 Mei 2011

PERBEDAAN FRASA

0
JAWABAN UJIAN TENGAH CAWU AUDITING
Danang Mujoko NIM: S4311005
PERBEDAAN SPAP 2001 SPAP 2011
FRASA
Bentuk baku Bentuk baku Penerapan SAK
ETAP
Paragraf 1 Sama Sama Sama
Paragraf 2 Kami melaksanakan Kami melaksanakan Kami melaksanakan
audit berdasarkan audit berdasarkan audit berdasarkan
standar auditing yang standar auditing yang standar auditing yang
ditetapkan Ikatan ditetapkan Institut ditetapkan Institut
Akuntan Indonesia Akuntan Publik Akuntan Publik
Indonesia Indonesia
Paragraf 3 sesuai dengan Prinsip sesuai dengan Standar sesuai dengan Standar
Akuntansi yang Akuntansi Keuangan Akuntansi Keuangan
berlaku umum di di Indonesia Entitas tanpa
Indonesia Akuntabilitas Publik
(sumber: ilustrasi Laporan Audit PT ETAP INDONESIA diterbitkan oleh IAPI)
(sumber: SPAP 2001 diterbitkan oleh IAI dan SPAP 2011 terbitan IAPI)

JAWABAN NOMOR. 3
A. Makna yang dimaksud dalam prasa yang berbunyi bahwa “laporan keuangan telah sesuai
dengan standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (paragraph ke-3)
Frasa Standar Akuntansi Keuangan Di Indonesia merupakan suatu frasa yang merujuk
pada definisi “Standar Akuntansi Keuangan” yang terdapat dalam PSAK No. 1R dan
PSAK No. 25R yang berlaku di Indonesia, yang mengandung pengertian “Pernyataan dan
Intrerpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas berada dibawahnya, sesuai
dengan PSAK No. 25R, “laporan keuangan telah sesuai dengan standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia adalah entitas yang menggunakan pertimbangannya dalam
mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan
informasi yang:
a) Relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi pengguna
b) Andal, dalam laporan keuangan yang:
 Menyajikan secara jujur posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas.
 Mencerminkan substansi ekonomi transaksi, peristiwa, atau kondisi lainnya, dan
bukan hanya bentuk hokum.
 Netral, yaitu bebas dari bias
 Pertimbangan sehat
 Lengkap dalam semua hal yang material.
B. Kriteria laporan keuangan yang diberikan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah

1
JAWABAN UJIAN TENGAH CAWU AUDITING
Danang Mujoko NIM: S4311005
Pendapat auditor, bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia harus didasarkan atas pertimbangannya apakah:
(a) prinsip akuntansi yang dipilih dan diterapkan telah berlaku umum di Indonesia,
(b) prinsip akuntansi yang dipilih tepat untuk keadaan yang bersangkutan,
(c) laporan keuangan beserta catatannya memberikan informasi cukup yang dapat
mempengaruhi penggunaan, pemahaman, dan penafsirannya.
(d) laporan keuangan mencerminkan peristiwa dan transaksi yang mendasarinya dalam
suatu cara yang menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas dalam batas-
batas yang dapat diterima, yaitu batas-batas yang layak dan praktis untuk mencapai
laporan keuangan.(Sumber: PSA No. 72 SA Seksi 411)
(e) Pengungkapan Memadai dalam Laporan Keuangan), Penyajian laporan keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mencakup
dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai atas hal-hal material. Hal-hal
tersebut mencakup bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan, serta catatan atas
laporan keuangan

JAWABAN NOMOR. 4
JAWABAN NOMOR. 5
JAWABAN NOMOR. 6
JAWABAN NOMOR. 7
Studi Komparasi antara SPAP 2001 dan SPAP 2011
NO Segi SPAP 2011 SPAP 2001
Perbedaan/Kesamaan
1. Tahun Terbit 31 Maret 2011 1 Januari 2001
2. Diterbitkan Untuk IAPI IAI Kompartemen Akuntan
Publik
3. Kode Etik  Kode Etik Profesional  Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik Akuntan Publik
 Berlaku Efektif 1 Januari  Berlaku efektif 31
2010 Desember 2001
4. Perubahan Frasa Prinsip akuntansi yang Standar Akuntansi
berlaku umum di Indonesia Keuangan di Indonesia
5. Penggunaan Istilah  Aktiva  Aset
 Kewajiban  Liabilitas
 Neraca  Laporan Posisi Keuangan
 Laporan laba rugi  Laporan Laba Rugi
Komprehensif
6. Standar Auditing Mencabut: Masih Berlaku:

2
JAWABAN UJIAN TENGAH CAWU AUDITING
Danang Mujoko NIM: S4311005
 SA Seksi 332 (PSA No.7)  SA Seksi 332 (PSA No.7)
tahun 2001 tahun 2001
 SA Seksi 441 (PSA No 72)  SA Seksi 441 (PSA No 72)
tahun 2001 tahun 2001
7. Standar Auditing Menambah: Tidak terdapat:
 SA Seksi 412 (PSANo. 78)  SA Seksi 412 (PSANo. 78)
“Penggunaan Frasa Standar “Penggunaan Frasa Standar
Akuntansi Keuangan Akuntansi Keuangan
ENtitas Tanpa Akuntabilitas ENtitas Tanpa
Publik” Akuntabilitas Publik”
 SA Seksi 413 (PSA No. 80)  SA Seksi 413 (PSA No. 80)
“Makna Frasa Standar “Makna Frasa Standar
Akuntansi Keuangan di Akuntansi Keuangan di
Indonesia” Indonesia”

8. Persamaan Selain mengalami Selain mengalami


perubahan, pencabutan dan perubahan, pencabutan dan
penambahan masih sama penambahan masih sama
(sumber: SPAP 2011, diolah)

JAWABAN NOMOR. 8
JAWABAN NOMOR. 9
JAWABAN NOMOR. 10
JAWABAN NOMOR. 11
JAWABAN NOMOR. 12
Perbedaan prosedur audit asset tetap
PROSEDUR UMUM

No. Tujuan Prosedur Audit Pertama kali 3 tahun


diaudit sebelumnya
pernah diaudit
1. Aktiva tetap yang dilaporkan  Lakukan inspeksi fisik atas  Dilakukan  Fokus pada
aktiva tetap yang tercatat terhadap seluruh penambahan
dalam neraca adalah benar
 Lakukan inspeksi dokumen- asset tetap tahun
ada dan produktif/digunakan dokumen kepemilikan. berjalan

3
JAWABAN UJIAN TENGAH CAWU AUDITING
Danang Mujoko NIM: S4311005
(keberadaan)
2. Semua aktiva tetap yang  Dapatkan daftar dari aktiva  Dilakukan  Dilakukan
disewa tetap, penambahan, semua semua
dimiliki atau
penghapusan dan
perusahaan dicatat di dalam pergerakan aktiva tetap
daftar aktiva tetap. Semua selama tahun berjalan.
 Periksa penambahan aktiva
penambahan dan tetap dalam tahun berjalan
pengurangan/ penghapusan  Periksa
pengurangan/penghapusan
aktiva tetap dibukukan aktiva tetap dalam tahun
(kelengkapan) berjalan
3. Perlakuan akuntansi yang Periksa akun biaya perbaikan  Dilakukan mulai  Focus pada
tahun pertama tahun
tepat atas pengeluaran-dan pemeliharaan.
perusaan berdiri berjalan saja
pengeluaran yaitu
dikapitalisasi atau dibebankan
sebagai perbaikan dan
pemeliharaan (penilaian)
4. Biaya penyusutan telah  Analisa kewajaran biaya  Tes  Tes
penyusutan berdasarkan penghitungan penghitungan
dihitung sesuai metode
nilai perolehan aktiva dan dilakukan mulai biaya
penyusutan yang dapat tarif depresiasi yang dari tanggal penyusutan
konsisten berlaku perolehan asset hanya pada
diterima dan
 Lakukan test penghitungan tetap tahun
berdasarkan masa manfaat kembali biaya penyusutan. berjalan
yang wajar (penilaian)
5. Nilai aktiva tetap yang  Periksa dan analisa  Dibandingkan  Dibandingka
tercatat dapat direalisasi dan kemungkinan penurunan dengan nilai n dengan
nilai dari aktiva tetap revaluasi jika nilai
kemungkinan penurunan nilai ada revaluasi jika
ada
aktiva tetap telah dievaluasi
(penilaian)
6. Klien mempunyai  Lakukan inspeksi dokumen-  Inspeksi  Inspeksi
dokumen kepemilikan, dokumen dan dokumen dan
kepemilikan atas aktiva tetap
 Telaah perjanjian sewa telaah perjanjian telaah
atau hak dan kewajiban atas menyewa (leasing) sewa menyewa perjanjian
dilakukan secara sewa
aktiva tetap yang disewa guna
keseluruhan dan menyewa
usaha (hak dan kewajiban) focus pada nilai focus pada
yang material tahun
berjalan

7. Aktiva tetap diklasifikasikan  Perhatikan persyaratan  Dilakukkan  Focus pada


dan diungkapkan dengan penyajian dan semua perubahan
pengungkapan dalam tahun
semestinya (penyajian dan laporan keuangan. berjalan

4
JAWABAN UJIAN TENGAH CAWU AUDITING
Danang Mujoko NIM: S4311005
pengungkapan)  Ketahui aktiva tetap yang
dijaminkan untuk pinjaman
bank.
(sumber: PEABK diolah)

JAWABAN NOMOR. 13
Usulan jurnal untuk PT. XYZ per 31 Desember 2010 adalah:
 Usulan jurnal hasil konfirmasi bahwa Rp.200.000.000,- adalah piutang kepada karyawan
perusahaan.
Piutang Lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rp. 200.000.000,-
Piutang Usaha Rp. 200.000.000,-

Transaksi tersebut timbul bukan karena aktivitas perdagangan atau aktivitas usaha lainnya,
namun timbuk karena transaksi dengan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa.
Sesuai dengan PSAK No 7 dan/atau SAK ETAP bab 28, transaksi tersebut digolongkan
dalam Transaksi Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa.

 Usulan jurnal atas hasil konfirmasi dan penelusuran ke buku besar bahwa Piutang Rp.
100.000.000,- adalah piutang yang kepada pemegang saham yang belum bibayar selama 4
tahun
Aset Tidak Lancar - Piutang Lain - Pihak yang Rp. 100.000.000,-
mempunyai hubungan istimewa
Piutang Usaha Rp. 100.000.000,-

Transaksi tersebut timbul bukan karena aktivitas perdagangan atau aktivitas usaha
lainnya, namun timbuk karena transaksi dengan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan
Istimewa. Sesuai dengan PSAK No 7 dan/atau SAK ETAP bab 28, transaksi tersebut
digolongkan dalam Transaksi Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa. Sesuai
dengan PSAK No. 1 tentng Penyajian Laporan Keuangan, piutang harus diklasifikasikan
menurut Pembagian Lancar dengan Tidak Lancar dan Jangka Pendek dengan Jangka
Panjang, dan/atau SAK ETAP BAB 4 tentang NERACA tentang Klasifikasi asset dan
kewajiban, piutang tersebut masuk dalam klasifikasi asset tidak lancar.

JAWABAN NOMOR. 14
Essai diberlakukannya UU Nomer 5 tahun 2011 tentang akuntan public berkaitan dengan
perkembangan profesi akuntan public dan resiko bisnis yang dihadapi KAP;

5
JAWABAN UJIAN TENGAH CAWU AUDITING
Danang Mujoko NIM: S4311005
JAWABAN NOMOR. 15
A. Saldo persediaan barang dagangan yang wajar disajikan dalam neraca per 31 Desember
2010. Barang Konsinyasi/Titipan bukanlah hak milik perusahaan sehingga harus
dikeluarkan dari barang dagangan. Barang rusak tidak layak jual juga harus dikeluarkan
dari daftar persediaan sehingga Saldo persediaan barang dagangan yang wajar disajikan
dalam neraca per 31 Desember 2010 hanyalah Barang Dagangan senilai Rp. 10.000.000,-

B. Usulan Jurnal Koreksi


Jurnal koreksi penghapusan persediaan rusak tidak layak jual
-HPP- barang rusak tidak layak jual Rp.
2.000.000,-
-Persediaan barang dagang Rp. 2.000.000,-

Jurnal Koreksi persediaan konsinyasi yang diakui sebagai persediaan


-Penerimaan Barang Konsinyasi Rp. 5.000.000,-
-Persediaan Barang Dagangan Rp. 3.000.000,-
-Penjualan Barang Konsinyasi Rp. 2.000.000,-

C. Saldo Laba(Rugi) yang wajar

Anda mungkin juga menyukai