Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh seluk beluk yang berhubungan dengan
sosial. Banyak aspek yang dipelajari dalam ilmu sosiologi dimana berkait dengan kehidupan
sosial, hubungan antar sesama, kekeluargaan, kasta, rumpun, bangsa, agama dan asosiasi
kebudayaan, ekonomi dan organisasi politik, dari keseluruhan yang tersebut adalah
pernyataan naluri dari khalayak sosial. Dapat diambil pernyataan bahwa masyarakat lebih
dahulu dari pada Negara.
Gilchrist: mengatakan, didalam ilmu politik kita mesti mengambil fakta- Fakta dan hukum
dari asosiasi masyarakat, dimana fakta- fakta dan hukum tersebut merupakan kewajiban dari
ilmu sosiologi dalam penentuan.
Asal mula hukum- hukum dan pertumbuhan negara diputuskan oleh ilmu sosiologi dimana
keistimewaannya diminati oleh para pelajar ilmu politik.
Giddings: menegaskan, Bagaimana musibah bagi kita yang mengajarkan teori Kenegaraan
untuk masyarakat dimana kita sendiri atau masyarakat tersebut tidak mengetahui dasar ilmu
sosiologi, maka pengajaran tersebut serupa dengan mengajarkan mereka tentang ilmu bintang
atau ilmu pergerakan panas, dimana masyarakat bahkan kita sendiri tidak mengetahui syarat
hukum dari pada Newtonian, maka sia- sialah.
Abad ini metodologi dari ilmu sosiologi dan hukum- hukum masyarakat secara keseluruhan
ditemukan dengan terbuka sehingga ilmu politik juga turut berpengaruh. Demikian pula, ilmu
sosiologi berhutang budi terhadap ilmu politik atas informasi yang berkenaan dengan
organisasi dan aktifitas dalam Negara.
Ilmu Politik dan Etika
Etika adalah ilmu ketertiban dimana pokok masalah moralitas dipelajari. Singkatnya ilmu
tatasusila adalah ilmu moralitas. Didalam ilmu ini tertetapkan hukum- hukum moralitas dan
menentukan kebiasaan tingkah laku. Ilmu tatasusila juga memaksimalkan setiap tingkah laku
manusia baik secara benar atau berhaluan kiri.
Menurut Plato dan Aristotle negara lahir hanya untuk menghasilkan atau melangkah
kepada arah yang lebih baik, sedangkan untuk meraih kebaikan tersebut dibutuhkan iringan
nilai moral yang tinggi.
Mahatma Gandhi Bapak bangsanya India menekankan kedekatan hubungan ilmu politik
dan etika, dia mengatakan: politik yang kehilangan agama adalah sebuah perangkap
kematian, karena mereka telah membinasakan jiwa. Agama disini diartikan sebagai tatasusila
atau moral yang tinggi. Maka jika para philosophy dahulu menyamakan politik dan etika
namun sekarang ide tersebut telah berubah, buktinya banyak para pejabat kita yang tidak
mempunyai moral seperti apa yang digambarkan oleh philosophy-philosophy terdahulu.
Sejarah adalah riwayat hidup ummat manusia, Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari
peradaban manusia, Melalui pelajaran ini segala ide- ide, kesuksesan dan peradaban manusia
dikupas. Disini pula kita mengetahui kejadian- kejadian dahulu, gerak- gerik dan penyebab
dimana memiliki timbal- baliknya pula.
Di dalam sejarah juga terdapat pembahasan perkembangan ekonomi, sosial, agama, para
cendekiawan, pergerakan artistik, perkembangannya dan juga membahas pertumbuhan dan
kemunduran negara, organisasi dan sebab kegagalan mereka.
Professor Seely mengatakan: Sejarah tanpa ilmu politik laksana pohon tanpa buah,
sedangkan ilmu politik tanpa sejarah bagaikan pohon tanpa akar, dapat disimpulkan keduanya
sangat berhubungan dekat.
Freeman mengemukakan histori atau sejarah adalah politik masa dahulu, sedangkan politik
adalah sejarah dimasa kini.
Beberapa fakta sejarah seperti yang dikatakan oleh Appadorai bahwa terdapat bagian dasar
dari ilmu politik, dimana fakta- fakta sejarah memberikan kita materi mentah dari ilmu
politik. Maka bagaimanakah kita mengolah mentah tersebut sehingga bermanfaat bagi kita.
Menurut Garner: musti tergambar dan ditekan dari ideal mental serta moral
sentiment dari mereka, dimana merupakan tombak dalam kekuasaan, singkatnya,
semua itu musti terdapat dalam keselarasan dengan mental konstitusi dari bangsa.
Buckle percaya bahwa aktifitas dari satu kelompok atau oknum tidak hanya dikuasai
dengan kemauan yang bebas, akan tetapi juga tetap ditentukan oleh fisik lingkungan
khususnya dari segi makanan, iklim, dan kondisi umum geografis.
Bagaimanapun, harus dinyatakan untuk menciptakan disiplin yang baru yang mana
diberi judul ‘’’GEOPOLITIK ‘’’. Dimana bisa mempelajari faktor pengaruh geografis
terhadap politik luar negeri dari negara- negara yang berbeda. Ini merupakan
perkembangan yang perlu, bahkan ini juga bermakna bahwa pengaruh geografis tidak
secara total terhapuskan dalam ilmu politik.
Ilmu politik dan ekonomi sejak dahulu kala sampai pd saat ini selalu sangat erat
hubungannya. Orang2 yunani pada abad yg lalu menciptakan istilah “oikonomos” yg
berartis aturan rumah tangga. Dari definisi ilmu ekonomi sampai sekarang ini
hubungan itu merupakan suatu kenyataan yg tdk memerlukan pembuktian lagi.
Ilmu yg mengatur kehidupan politik orang2 yunani purba disebut Ilmu politik
(politike episteme). Kehidupan politik orang2 yunani terus berlangsung dlm
organisasi yg di namakan “polis”. Polis ini bertujuan memberikan kehidupan yg
baik(The good life) kepd seluruh warganegara dan mempertahankan kehidupan yg
baik. Maka dr itu pula dapatlah di mengerti bhw bagi orang2 yunani purba ilmu
politik merupakan “ratu dari semua ilmu (Queen of the sciences).