Anda di halaman 1dari 24

MIXED METHODS RESEARCH: EMBEDDED

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Metode Penelitian Kualitatif
yang dibina oleh Dr. Lia Yuliati, M.Pd dan Dr. Parno, M.Si

oleh:
Anita Puspita Handayani 150321808034
Eduardus Fromotius Lebe 150321806026

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
MARET 2016

1
A. Pengertian Desain Embedded
Metode kombinasi model campuran, merupakan prosedur penelitian
dimana peneliti menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar diperoleh
analisis yang komprehensif guna menjawab masalah penelitian. Kalau dalam
tipe sequential,penggabungan metode dilakukan secara berurutan dalam waktu
yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan dengan cara
dicampur dalam waktu yang sama. Terdapat beberapa model yaitu: Concurrent
Triangulation strategy; concurrent embedded strategy, dan concurrent rent
transformative strategy.
Metode penelitian kombinasi model embedded, merupakan metode
penelitian yang mengkombinasikan pengguanaan metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif secara simultan/bersama – sama (atau sebaliknya), tetapi bobot
metodenya berbeda. Pada model ini ada metode yang primer dan metode
sekunder. Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang utama, dan
metode sekunder digunakan untuk memperoleh data guna mendukung data yang
diperoleh dari metode primer.
Peneliti mengumpulkan kedua Data kuantitatif dan kualitatif selama studi
tunggal (misalnya, percobaan atau korelasional studi), dua set data dianalisis
secara terpisah, dan mereka mengatasi berbagai pertanyaan penelitian. Misalnya,
data kuantitatif akan membahas apakah intervensi berdampak pada hasil,
sedangkan data kualitatif akan menilai bagaimana peserta mengalami intervensi.
Secara lebih jelas terdapat tiga pokok penting seperti berikut ini:
◆ Metode campuran peneliti memberikan prioritas kepada bentuk utama dari
pengumpulan data (sering Quan) dan status sekunder untuk bentuk mendukung
(sering qual) pengumpulan data. Bentuk sekunder yang digunakan dalam
penelitian metode campuran untuk mendukung dan memberikan informasi
tambahan untuk bentuk utama.
◆ Metode campuran peneliti mengumpulkan kedua data kuantitatif dan kualitatif
secara bersamaan atau berurutan. Kedua bentuk data dikumpulkan selama
penelitian di sekitar waktu yang sama atau secara berurutan. Hal ini penting untuk
memahami dan menggambarkan tujuan yang data sekunder yang dikumpulkan.

1
◆ Metode campuran peneliti menggunakan bentuk data sekunder untuk
menambah atau menyediakan sumber informasi tambahan yang tidak disediakan
oleh sumber utama data. augmentation adalah untuk mengumpulkan informasi
yang biasanya alamat yang berbeda pertanyaan dari diminta oleh bentuk utama
dari data. Misalnya, koleksi data kualitatif selama eksperimen mungkin untuk
memahami "proses" peserta, sedangkan data kuantitatif menilai dampak perlakuan
pada hasil.
Kekuatan dari desain ini adalah bahwa hal itu menggabungkan keunggulan
dari kedua kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif lebih efektif hasil
rekaman bereksperimen dari mengidentifikasi melalui data kualitatif bagaimana
individu mengalami proses. Ini juga menyediakan jenis desain metode campuran
di mana peneliti dapat mengumpulkan data kualitatif, namun desain keseluruhan
masih menekankan pendekatan kuantitatif. Dalam beberapa bidang baru untuk
penelitian kualitatif, peran ini dari data kualitatif membantu untuk melegitimasi
penggunaan bentuk-bentuk data. Salah satu tantangan dalam menggunakan desain
ini menjadi jelas tentang maksud dari database sekunder. Selain itu, dua database
tidak dapat dengan mudah dibandingkan karena data menjawab pertanyaan
penelitian yang berbeda. Ada juga kemungkinan yang memperkenalkan
pengumpulan data kualitatif selama percobaan (atau studi korelasional) akan
mempengaruhi hasil. Strategi perlu dimasukkan ke dalam tempat untuk
meminimalkan efek ini (Misalnya, mengumpulkan data kualitatif pada akhir
percobaan, pengalaman mereka yang berubah setelah percobaan).

B. Langkah-Langkah Penelitian Desain Concurrent Embedded


Seperti dikemukakan terdapat dua model dalam penelitian concurrent
embedded, yaitu metode kuantitatif yang menjadi metode primer dan atau metode
kualitatif yang metode primer. Secara umum langka-langkah sebagai berikut:

2
Sedangkan langkah-langkah penelitian metode kuantitatif sebagai metode primer
seperti di bawah ini.
Penelitian berangkat dari masalah atau potensi. Potensi yang ingin
diberdayakan, tetapi tidak bisa cara memberdayakan, juga akan menimbulkan
masalah. Setelah masalah dan yang melatarbelakangi dikemukakan dengan
fakta, selanjutnya dibuat rumusan masalah yang berbentuk pertanyaan
penelitian. Rumusan masalah bisa berbentuk rumusan deskriptif, komparatif,
asosiatif, dan komparatif asosiatif.
Setelah masalah dirumuskan maka, selanjutnya peneliti memilih teori
yang dapat digunakan untuk memperjelas masalah, merumuskan hipotesis dan
menyusun instrument penelitian. Setelah instrument disusun diuji validitas dan
reliabilitasnya. Setelah instrument terbukti valid dan reliable, maka selanjutnya
digunakan untuk mengumpulkan data guna menjawab rumusan masalah
kuantitatif dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pengumpulan data
kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data kualitatif. Pengumpulan data
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrument dan pengumpulan data
kualitatif dengan observasi, dan wawancara. Data kuantitatif diperoleh
berdasarkan sample penelitian yang diambil secara random dan pengumpulan
dan kualitatif dikumpulkan dengan sample purposive dan snowball. Data
kuantitatif yang telah terkumpul dianalisis dengan statistic dan data kualitatif
dianalisis secara kualitatif.
Data kuantitatif yang telah terkumpul dengan teknik pengumpulan data
kuantitatif dan data kualitatif yang telah terkumpul dengan teknik pengumpulan
data kualitatif, selanjutnya dianalisis untuk digabungkan dan dibandingkan,
sehingga dapat ditemukan data kualitatif mana yang memperkuat, memperluas
dan mengugurkan data kuantitatif. Data kuantitatif yang bersifat deskriptif atau
hasil pengujian hipotesis berikut data kualitatif sebagai pelengkapnya,
selanjutnya disajikan dalam bentuk table atau grafik dan dilengkapi dengan data
kualitatif. Data tersebut selanjutnya diberikan pembahasan, sehingga hasil
penelitian menjadi semakin jelas dan mantap. Langkah terakhir dari proses
penelitian ini adalah membuat laporan penelitian, yang di bagian akhirnya ada
kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa jawaban terhadap rumusan masalah

3
berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan kesimpulan hasil
penelitian selanjutnya diberikan saran. Bila kesimpulan memberikan informasi
yang baik, maka tidak perlu diberikan saran, sehingga jumlah saran tidak harus
sama dengan jumlah kesimpulan.

Langkah-langkah metode kualitatif sebagai metode primer sebagai berikut.


Seperti telah banyak dikemukakan bahwa, metode penelitian kualitatif digunakan
bisa berangkat dari potensi, keingintahuan di obyek ada apa, dan bisa dari masalah
yang bersifat sementara. Masalah tersebut akan berkembang setelah peneliti
memasuki lapangan. Setelah peneliti melakukan penjelajahan umum (grand tour
observation) ke obyek yang diteliti, maka peneliti baru dapat menemukan fokus
penelitian. Berdasarkan fokus penelitian tersebut, selanjutnya peneliti dapat
membuat rumusan masalah yang berupa pertanyaan penelitian sebagai panduan
untuk mengumpulkan data di lapangan.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan landasab teori sebagai
bahan untuk perumusan hipotesis, tetapi melakukan kajian berbagai teori
perspektif yang sesuai dengan konteks penelitian. Dengan kajian tersebut akan
dapat memperkuat peneliti kualitatif sebagai “human instrument”, sehingga
peneliti kualitatif mampu melakukan penjelajahan umum pada obyek yang diteliti,
menetapkan fokus, menetapkan sumber data, mengumpulkan dan analisis data
kualitatif. Teori yang digunakan oleh peneliti kualitatif, juga bersifat sementara
dan akan berkembang sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan peneliti di
lapangan. Penelitian kualitatif lebih dipandu oleh fakta-fakta yang diperoleh
dilapangan (bukan teori) untuk membangun hipotesis atau teori baru.

4
C. Kekuatan
Ada beberapa keuntungan yang spesifik dengan desain yang embedded:
1. Desain ini dapat digunakan ketika peneliti tidak memiliki cukup waktu atau
sumber daya untuk berkomitmen dalam pengumpulan data kuantitatif dan
kualitatif yang luas karena satu tipe data diberikan prioritas kurang daripada
yang lain.
2. Dengan penambahan data tambahan, peneliti mampu meningkatkan desain
yang besar.
3. Karena berbagai metode menangani berbagai pertanyaan, ini cocok desain
pendekatan dalam tim, dimana anggota tim dapat fokus kerja mereka pada
salah satu pertanyaan berdasarkan minat dan keahlian mereka.
4. Fokus pada pertanyaan yang berbeda berarti bahwa dua jenis hasil dapat
dipublikasikan secara terpisah.
5. Desain ini mungkin menarik bagi lembaga pendanaan yang kurang akrab
dengan metode penelitian mix methods karena fokus utama dari pendekatan
tradisional desain kuantitatif atau kualitatif.

D. Tantangan
Ada banyak tantangan yang berkaitan dengan desain embedded. Berikut ini
adalah tantangan dan strategi untuk desain embedded.
1. Peneliti harus memiliki keahlian dalam desain kuantitatif atau kualitatif
digunakan, di samping keahlian dalam penelitian metode mix methods.

5
2. Peneliti harus menentukan/mengumpulkan tujuan kualitatif (atau kuantitatif)
data sebagai bagian dari studi kuantitatif (atau kualitatif) lebih besar. Peneliti
dapat menyatakan ini sebagai tujuan primer dan sekunder untuk studi.
3. Peneliti harus memutuskan pada apa titik dalam penelitian eksperimental
untuk mengumpulkan data kualitatif dalam kaitannya dengan intervensi
(yaitu, sebelum, selama, setelah, atau beberapa kombinasi). Hal ini dapat sulit
untuk mengintegrasikan hasil ketika dua metode digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian berbeda.

E. Varian
Secara konseptual, ada dua varian desain embedded berdasarkan apakah
salah satu metode embedded sebagai suplemen untuk desain yang lebih besar atau
kedua metode embedded dalam kombinasi dalam desain besar atau prosedur.
Prototipikal varian desain embedded terjadi ketika peneliti menanamkan
sebuah set data tambahan dalam desain yang lebih besar untuk mengatasi
pertanyaan yang berbeda. Eksperimental embedded variant, yang terjadi ketika
peneliti menancapkan data kualitatif dalam metode kuantitatif (eksperimental atau
kuasi eksperimental). Embedded-correlational variant (Harrison,2005) dimana
data kuantitatif ditanamkan dalam metode kualitatif.

6
F. Pengumpulan Data
Mengetahui prosedur umum pengumpulan data penelitian kualitatif dan
kuantitatif sangat penting, karena penelitian mixed methods melibatkan
pengumpulan kedua bentuk data. Dibawah ini adalah beberapa pedoman umum
untuk mengumpulkan kedua bentuk data dalam penelitian mixed methods.
 Prosedur pengumpulan data akan berbeda-beda bergantung pada jenis desain
mixed methods. Cara yang digunakan untuk konsep pengumpulan data antara
desain adalah dengan mempertimbangkan pengumpulan data terjadi secara
konkuren atau skuensial. Dalam pengumpulan data secara konkuren, data
kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan secara bersamaan pada waktu yang
sama (seperti pada desain Embedded dan Triangulasi). Pada pengumpulan
data secara skuensial, data kuantitatif (atau data kualitatif) dikumpulkan
terlebih dahulu, dan hasilnya menginformasikan bentuk kedua (kuantitatif
atau kualitatif) dari pengumpulan data (seperti desain
Explanatory,Exploratory, dan Embedded).
 Ketika data dikumpulkan secara konkuren, dua bentuk data (kuantitatif dan
kualitatif) tidak bergantung satu sama lain; ketika data dikumpulkan secara
skuensial, dua bentuk data terkait atau terhubung.
 Menggunakan prosedur kuantitatif dan kualitatif.

7
1. Pengumpulan Data Konkuren
Bentuk konkuren pengumpulan data desain Embedded dapat dilihat pada
Gambar 1. Adapun pedoman umum untuk pengumpulan data dimana dua jenis
data dikumpulkan secara bersamaan yaitu sebagai berikut.
 Tidak hanya data yang dikumpulkan selama rentang waktu yang sama dan
independen satu sama lain, mereka dapat dikumpulkan dari tingkat yang sama
atau dari tingkat yang berbeda.
 Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dapat diberikan dengan
bobot/tingkatan yang sama ataupun tidak sama dalam sebuah penelitian.

Gambar 1. Bentuk konkuren dalam pengumpulan data mixed


methods
 Dalam pengumpulan data dalam konkuren, analisis dilakukan untuk tujuan
yang berbeda; dalam desain Embedded pengumpulan data yang dilakukan
secara konkuren dilakukan untuk menghasilkan data yang akan membahas
berbagai jenis pertanyaan.untuk mengumpulkan hasil temuan.

8
2. Pengumpulan Data Skuensial
Pengumpulan data skuensial melibatkan prosedur yang berbeda dengan
pengumpulan data secara konkuren. Beberapa petunjuk penggunaan untuk
pendekatan skuensial untuk pengumulan data adalah sebagai berikut.
 Pengumpulan data secara skuensial melibatkan pengumpulan data yang
dilakukan secara bertahap: satu pengumpulan data, diikuti data kedua.
 Dalam jenis pengumpulan data ini, pengumpulan data kuantitatif dan
kualitatif dihubungkan satu sama lain dan tidak saling bergantung
(independen). Data yang satu membangun data yang lain.
 Pengumpulan data pertama maupun yang kedua dapat berbobot lebih besar,
dan pengumpulan data utama dapat berupa kualitatif ataupun kuantitatif. Hal
ini bergantung pada masalah penelitian.

Gambar 2. Bentuk skuensial dalam pengumpulan data mixed


methods

9
 Pengumpulan data skuensial terdiri atas tiga tahap. Pada tahap pertama
dilakukan pengumpulan data dan analisis data baik kuantitatif ataupun
kualitatif. Keputusan yang dibuat dalam Tahap 2 tentang bagaimana hasilnya
akan digunakan untuk mempengaruhi pengumpulan data dan analisis data
pada Tahap 3.

G. Analisis Data
Beberapa petunjuk umum yang dapat membantu dalam menganalisis data
mixed methods yaitu sebagai berikut.
 Jenis analisis data akan berbeda tergantung pada jenis penelitian mixed
method yang digunakan. Prosedur analisis akan berbeda untuk masing-
masing desain.
 Menggunakan prosedur analisis mixed method untuk menjawab pertanyaan
penelitian yang diminta dalam penelitian.
 Prosedur analisis data mixed method berhubungan dengan analisis data
konkuren (tringulasi dan embedded desain) dan analisis data skuensial. Data
digabungkan atau ditempelkan dalam pendekatan konkuren dan dihubungkan
atau ditempelkan lagi dalam pendekatan skuensial. Pada pendekatan
konkuren analisis data kuantitatif dan kualitatif dipisahkan dan dalam data
skuensial analisis dari penelitian fase pertama digunakan untuk memandu
pengumpulan data dalam fase kedua.

1. Analisis data konkuren


Analisis konkuren dapat digunakan untuk desain embedded, seperti pada
gambar 3. Beberapa langkah untuk menganalisis data konkuren.
 Melakukan analisis data secara terpisah antara data kualitatif dan kuantitatif.
Meliputi, mengkoding, pengembangan tema atau interelasi tema dan analisis
deskriptif dan analisis inferensial untuk data kuantitatif.
 Dalam desain embedded data pendukung dapat memperkuat atau
memperlemah hasil dari data utama.
 Sebagai sebuah hasil dari gabungan data, peneliti bisa menjawab pertanyaan
penelitian yang dihubungkan dengan desain embedded pada pengumpulan

10
data konkuren. Pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan desain eksperimen
atau desain korelasi, dimana data yang dikumpulkan dan dianalisis secara
bersama-sama. Namun pertanyaan umumnya adalah: informasi tambahan apa
yang diperlukan selama intervensi atau penelitian korelasi.

Stage 1. Separate QUAL data analysis: QUAN data analysis:


QUAL and QUAN  Prepare the data  Prepare the data
analyses  Explore the data  Explore the data
 Analyze the data  Analyze the data
 Represent the  Represent the
result result

 Merge the two datasets


Stage 2. Merge  Transform the data and relate or compare
the two datasets the data.
 Compare the result (discussion or
matrices)
Gambar 3. Prosedur analisis data konkuren desain Embedded

2. Analisis data Skuensial


Gambar 4 menunjukkan secara visual contoh prosedur analisis data
skuensial. Prosedur analisis data ini digunakan untuk desain embedded yang
mendukung data yang dikumpulkan sebelum atau sesudah data pokok.
Beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk analisis data mixed
methods skuensial adalah sebagai berikut.
 Tujuan analisis data mixed methods skuensial adalah untuk menggunakan
informasi dari analisis database pertama untuk memberitahukan database
kedua.
 Analisis skuensial digunakan untuk menujukkan pertanyaan-pertanyaan
mixed methods.
 Tahap pertama adalah untuk analisis database pertama, baik database
kuantitatif maupun kualitatif. Informasi dari analisis ini kemudian diriview,
dan dalam Tahap 2, keputusan tentang informasi apa yang paling berguna

11
untuk Tahap 3, pengumpulan dan analisis database kedua. Peneliti perlu
mempertimbangkan pilihan yang berbeda, tergantung apakah data kualitatif
atau kuantitatif dikumpulkan dan dianalisis pertama.

Gambar 4. Prosedur analisis data skuensial desain Embedded

H. Analisis Jurnal
JUDUL : Do student use and understand free-body diagrams?
(Apakah siswa menggunakan dan memahami diagram benda bebas?)
OLEH : David Rosengrant, Alan Van Heuvelen, dan Eugenia Etkina

Literatur pendidikan fisika merekomendasikan menggunakan beberapa


representasi untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dan memecahkan
masalah. Namun, sedikit penelitian mengenai mengapa siswa menggunakan

12
representasi dan apakah mereka yang menggunakannya lebih sukses. Penelitian
ini membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut menggunakan diagram benda bebas
(representasi diagram digunakan dalam masalah yang melibatkan gaya) sebagai
jenis representasi. Dilaksanakan dua tahun studi kuantitatif dan kualitatif dari
penggunaan diagram benda bebas siswa sambil memecahkan masalah fisika.
Ditemukan bahwa ketika siswa menggunakan diagram benda bebas secara
konsisten di pelajaran, mayoritas dari siswa yang menggunakan diagramnya
sendiri dapat membantu memecahkan masalah ketika ujian bahkan ketika tidak
diminta untuk menggambar diagram. Selain itu, juga ditemukan bahwa siswa
yang menggambar diagram dengan benar secara signifikan lebih sukses dalam
memperoleh jawaban yang tepat untuk masalah tersebut. Terakhir, peneliti
mewawancarai siswa untuk mengungkap alasan mereka untuk menggunakan
diagram benda bebas. Ditemukan bahwa siswa berprestasi tinggi menggunakan
diagram untuk membantu memecahkan masalah dan sebagai alat untuk
mengevaluasi pekerjaannya sementara siswa berprestasi rendah hanya digunakan
representasi sebagai alat bantu dalam proses pemecahan masalah.

Pendahuluan dan Tujuan Penelitian


Pengetahuan konseptual dalam pelajaran fisika sering disajikan dalam
bentuk simbolik yang abstrak. Jika ingin siswa untuk memahami dan belajar
untuk menggunakan representasi simbolis yang merupakan bagian dari ilmu
(misalnya, deskripsi matematis dari proses), maka harus menghubungkan cara-
cara abstrak untuk deskripsi lebih konkret. Pertanyaan utama adalah untuk
memutuskan apakah sistem pembelajaran dengan penekanan pada
menggambarkan proses dalam dasar dan cara abstrak dan dibangun hubungan
antara representasi yang berbeda meningkatkan belajar siswa dan kemampuan
pemecahan masalah. Penelitian ini menginvestigasi tiga pertanyaan:
a. Jika siswa dalam pelajaran di mana mereka secara konsisten menggunakan
diagram benda bebas untuk membangun dan tes konsep dalam mekanika dan
listrik dan magnet dan untuk memecahkan masalah selama kelas, apakah
mereka menggambar diagram benda bebas mereka sendiri ketika
memecahkan masalah pada tes pilihan ganda?

13
b. Apakah siswa yang menggunakan diagram benda bebas untuk memecahkan
masalah pada tes lebih berhasil daripada mereka yang tidak?
c. Bagaimana siswa menggunakan diagram benda bebas saat memecahkan
masalah?

Kerangka Konseptual
Terdapat perbedaan-perbedaan antara pendekatan dari experts dan novices
dalam memecahkan masalah.
Tabel 1. Perbedaaan memecahkan masalah antara experts dan novices
Experts Novice
Pengetahuan konseptual mempengaruhi Pemecahan masalah sebagian besar
pemecahan masalah. independen dari konsep.
Sering melakukan analisis kualitatif, Biasanya memanipulasi persamaan.
terutama ketika terjebak.
Menggunakan strategi forward berbasis Menggunakan teknik backward melihat
konsep. cara-akhir.
Memiliki berbagai metode untuk Biasanya tidak bisa melepaskan diri
mendapatkan penyelesaian. tanpa bantuan dari luar.
Mampu berpikir tentang pemecahan Pemecahan masalah menggunakan
masalah ketika memecahan masalah. semua sumber daya yang tersedia
mental.
Mampu untuk memeriksa jawaban Sering hanya memiliki satu cara untuk
menggunakan metode alternatif. memecahkan masalah.

Terlepas dari bagaimana diagram benda bebas dibangun, akan membantu


siswa mengidentifikasi semua gaya yang bekerja pada objek yang terlepas dari
benda-benda lain dan kemudian memungkinkan mereka untuk menerapkan
hukum kedua Newton secara benar dalam bentuk komponen untuk menentukan
besarnya percepatan benda, atau jika percepatan diketahui untuk menentukan
besarnya gaya yang tidak diketahui.

Metode
A. Context
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahun berturut-turut dalam dua
semester besar (sekitar 500 siswa di masing-masing dua tahun). Sistem
pembelajaran inkuiri terbimbing yang melibatkan para siswa. Banyak tugas
representasi inovatif khusus sebagai masalah yang terpisah. Tugas-tugas ini

14
meminta siswa untuk mewakili fenomena yang sama dengan cara yang berbeda
atau untuk membangun representasi baru dari fenomena menggunakan beberapa
representasi lain tanpa siswa menghitung jawaban numerik. Guru menggunakan
strategi berikut untuk membantu siswa belajar: (1) Buatlah sketsa situasi yang
dijelaskan dalam masalah, (2) Lingkaran obyek (benda) yang menarik dalam
sketsa-kita menyebutnya sistem, (3) Model sistem sebagai partikel (jika
mungkin). Tempatkan di sisi sketsa sebuah “partikel” dot untuk mewakili sistem,
(4) Carilah benda-benda di luar sistem (obyek eksternal) yang berinteraksi dengan
sistem, (5) Menggambar panah gaya yang mewakili interaksi eksternal yang
mempengaruhi perilaku dari objek sistem, (6) Label pasukan dalam diagram
dengan dua subskrip mengidentifikasi dua benda berinteraksi.
Setelah siswa mengajukan pekerjaan rumah mereka, solusi masalah yang
diberikan kepada siswa model pendekatan yang diinginkan. Di laboratorium
pembelajaran, siswa harus menggunakan representasi ketika menganalisis data
yang mereka dikumpulkan atau untuk membantu membuat prediksi tentang hasil
dari percobaan. Siswa melakukan percobaan yang hasilnya mereka harus
memprediksi di muka menggunakan pengetahuan sebelumnya atau hipotesis yang
diajukan dalam handout laboratorium pembelajaran. Sesi pemecahan masalah dan
pembelajaran laboratorium, siswa bekerja dalam kelompok 3-4.

B. Studi Kuantitatif
1. Sample
Data dalam penelitian ini berasal dari permasalahan ujian (bagian
penelitian kuantitatif) dan wawancara (bagian penelitian kualitatif). Untuk
penelitian kuantitatif, digunakan data dari 125 siswa yang dipilih secara acak
pada tahun pertama; dalam tahun kedua menggunakan 120 siswa. Untuk
mengetahui laporan nilai dari siswa pada kedua tahun, digunakan tes Kruskal-
Wallace dan menemukan bahwa perbedaan tidak signifikan anatara siswa yang
menjadi sampel dan siswa dalam kelas (populasi). Jadi, sampel
memrepresentasikan populasi. Siswa untuk penelitian kulitatif dipilih dari siswa
tahun kedua. Untuk kelas kontrol, digunakan sedikit permasalahan.

15
2. Instrumen dan prosedur pengumpulan data
Data berasal dari kerja siswa pada pemilihan permasalahan pada ujian
multiple-choice. Permasalahan yan dipilih karena kesulitan dalam menyelesaikan
tanpa FBD. Kita memeriksa FBD yang siswa gambar di kertas ujian. Pada tahun
pertama, dipilih 5 masalah untuk 4 ujian; tahun kedua dipilih 7 masalah untuk 4
ujian. Kemudian mengkodekan diagram menggunakan rubrik.

3. Temuan
Untuk menemukan bagaimana siswa menggambar FBD dalam
menyelesaikan masalah, kita menghitung jumlah diagram benda bebas yang siswa
gambar ketika menyelesaikan masalah ujian. Pada harga rata-rata, 58% siswa dari
kelas representasi menggambar diagram benda bebas untuk membantu
menyelesaikan masalah. Untuk kelas kontrol, 17% siswa mengkontruk sebagian
diagram 68% dari yang seperti dikelas representasi.
Untuk menemukan siswa yang menggunakan FDB untuk menyelesaikan
permasalahan ujian lebih sukses daripada siswa yang tidak menggunakan, kita
memperkenalkan pengukuran yang disebut “succes rate”. Succes rate dari
kelompok siswa adalah presentase siswa dalam kelompok yang menyelesaikan
permasalahan dengan benar. Penilaian didasarkan pada rubrik tabel 2.
Ditemukan succes rate dari masing-masing kelompok-presentase dari
kelompok siswa nol melewati tiga yang memilih jawaban benar. “Whole sample
succes rate” mengindikasikan bagaimana kesulitan masing-masing masalah untuk
seluruh siswa pada tes.

16
Kita menemukan beberapa trend seperti tabel 4. Siswa mengkonstruk FDB benar
(kode 3) pada lembar ujian sangat mendekati penyelesaian masalah secara benar
(85%).

C. Qualitative study
1. sample
Untuk mengetahui bagaimana siswa menggunakan diagram benda bebas
selama proses pemecahan masalah, kita memilih siswa dari berbagai latar
belakang untuk studi kualitatif tambahan.Pembelajaran dilakukan awal semester
kedua tahun kedua. Enam siswa berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kami memilih siswa tertinggi yang melahirkan lebih banyak FBDs pada
lembar ujian dan lain yang tidak dan dua siswa rendah yang melahirkan lebih
banyak FBDs dan lain yang melakukan tidak yang mengambil kursus semester
pertama, dan dua mahasiswa yang memiliki instruktur yang berbeda di semester
pertama.
siswa berprestasi: Jose dan Mary menerima A di semester pertama
dengan instruktur ini yang dimodelkan penggunaan Funds dan representasi
lainnya dalam proses pemecahan masalah.
Siswa prestasi : Anna dan Eileen menerima C + dan D, masing-masing, di
semester pertama mereka dengan instruktur yang dimodelkan penggunaan Funds
dan representasi lainnya di proses pemecahan masalah.
Untuk semester kedua, siswa yang diterima berikut nilai: Jose-A; Mary-B
+; Anna-B; Eileen-C;Krutick-B; Sahana-C +.

2. Instrumen dan prosedur pengumpulan data


Kita menarik data untuk studi kualitatif dari data peserta ujian yang sama
seperti untuk studi kuantitatif dan dari dua kali wawancara satu-satu. Selama
wawancara pertama siswa memecahkan masalah terbuka yang sedikit reworded
pilihan ganda masalah dari salah satu tahun pertama masalah Elektrostatik Tahun
1. Akhir Teks dari masalah adalah sebagai berikut:
Elektrostatika Tahun 1 Soal Akhir: Sebuah bola dengan 2,0 C biaya hang pada
akhir string vertikal. Sebentar bola identik dengan -2,0 C biaya hang pada

17
akhirtali vertikal kedua. Puncak dari string dibawa dekat satu sama lain dan string
mencapai orientasi keseimbangan Tidak vertikalketika bola berada 3,0 cm. Jika
kekuatan bahwa Bumi diberikannya pada setiap bola adalah 30 N, apa gaya yang
diberikan oleh string pada bola?
Wawancara berlangsung selama setengah jam dan digelar di akhir Januari sekitar
tiga minggu ke semester kedua.

3. Respon siswa
Jose: Jose dimulai dengan menggambar gambaran yang benar. Jose
menyatakan bahwa gambar memungkinkan dia untuk memahami masalah. "Saya
hanya mencoba untuk memahami itu. Mendapatkan gambar di kepala saya
sehingga saya bisa menggambar bawah, jadi saya bisa menggambar di kertas….
Hal pertama yang saya akan lakukan adalah menggambar visual, apa yang kata-
kata yang mencoba untuk memberitahu saya.
Pertama, ia memilih satu bola karena ia mencatat bahwa
"Ketegangan akan menjadi sama untuk kedua bola." Dia dibangun diagram untuk
menentukan objek apa yang mengerahkan gaya pada objek yang menarik dan
dalam apa arah mereka mengerahkan kekuatan-kekuatan ini. Dari diagram, ia
dibangun hukum kedua Newton dalam bentuk komponen yang ia digunakan untuk
memecahkan kekuatan string pada bola. Pertama upaya pemecahan masalah
memberinya jawaban dari 1 N Karena dua kesalahan aljabar. Dia beralasan bahwa
ini adalah jumlah terlalu kecil karena kekuatan bumi pada bola adalah 30
Nsebagai pungkasnya melihat diagram bebas tubuhnya.
Mary: mary mulai memecahkan masalah dengan menggambargambar.
usaha pertamanya adalah tidak benar, tapi dia bebas tubuh diagram membuatnya
menyadari hal ini dan dia kembali dievaluasi fotonya. Ketika ia mulai
menggambar gaya yang diberikan oleh bumi, ia menyadari bahwa "jika bumi
bertindak maka tidak akan lurus ke atas( string yang bekerja pada bola (. "Dia
mampu menjelaskan bagaimana dia menggunakan diagram benda bebas untuk
mengevaluasi nya gambar.
Anna: Anna membuat gambar dari situasi masalah. Namun, tidak semua
dari jumlah yang berlabel dan fotonya telah string tidak benar berorientasi. Her

18
diagram benda bebas cocok dengan gambar yang salah dan gaya total di kedua
arah tidak sama dengan nol. Dia menggunakan diagram benda bebas untuk
membangun hukum kedua Newton; Namun, awalnya dia lakukan tidak
melakukan hal ini dalam bentuk komponen. kesalahan ini, dikombinasikan
denganbeberapa kesalahan lainnya matematika dan masalah dengan
menandatangani muatan membuatnya datang dengan jawaban yang salah. Dia
puas dengan jawabannya. Dia menyatakan bahwa jika jawabannya adalah salah
satu pilihan pada ujian, dia akan dilakukan. Dia tidak menggunakan salah
representasi nya untuk mengevaluasi dia menjawab atau pekerjaannya.
Eileen adalah murid terakhir dalam sampel kami yangbelajar dari
instruktur yang sama pada semester pertama. Dia dimulai dengan gambar yang
diberi label dengan benar. Lalu dia hukum digunakan Coulomb tepat tapi
membuat konversi satuan kesalahan. Dia menghitung besarnya gaya yang lingkup
masing-masing diberikannya pada yang lain sebelum dia menarik benda
bebasdiagram. Namun, dia tidak melihat kesalahannya. Selanjutnya, dia
menggambar diagram benda bebas yang berisi beberapa kesalahan minor. Dia
menggunakan diagram untuk membantunya menambah pasukan di x dan y dalam
arah. matematikanya adalah benar, tetapi dia terus menggunakan besarnya salah
gaya. Selama proses tersebut dia terus-menerus meminta jaminan.
Krutick mulai masalah dengan menggambar gambar dari situasi awal dan
situasi akhir dari masalah, termasuk jumlah tombol. Dia menarik panah mewakili
memaksa langsung pada gambaran situasi akhir. Kemudian dia menulis
persamaan nya. Dia tidak menggunakan diagram untuk menulis persamaan ia juga
tidak secara eksplisit menggunakan hukum kedua Newton. Sebaliknya ia berkata:
"gaya ini sama dengan gaya yang." Dia membuat Kesalahan yang mengakibatkan
besarnya gaya dari string pada bola menjadi 1.146 N. Untuk ini ia menjawab: "Itu
banyak ketegangan. Ini terlihat, luar biasa besar bagi saya. "Dia kembali dan re-
evaluasi matematika bekerja. Dia menemukan tidak ada kesalahan yang
meningkatkan kepercayaan diri dalam jawabannya dan ia berkata bahwa ia akan
memilih itu sebagai pilihan pada uji. Namun, dia terjebak pada satu titik dalam
waktu dan mengatakan bahwa jika ini adalah masalah pekerjaan rumah, ia akan
berhenti bekerja dan kemudian pergi meminta TA bantuan.

19
Sahana: Sahana mulai memecahkan masalah dengan gambar Dia tidak
menggunakan strategi yang jelas untuk memecahkan masalah selain gambar.
Dalam gambar dia berlabel semua potongan informasi. Dari sana, ia mulai
menggunakan random ide membutuhkan panjang string untuk menemukan sisi
miringuntuk menemukan sudut( dan persamaan. Dia bahkan menyatakan bahwa
"biasanya ketika saya bekerja pada ujian saya memiliki selembar rumus dan saya
main-main dengan itu. "Dia siap untuk menyerah oleh mengatakan "Saya tidak
tahu bagaimana melakukannya. Aku hanya tidak tahu bagaimana untuk pergi
tentang itu. Aku hanya tidak tahu arah mana yang harus pergi sekarang.
Sayahanya tidak mengerti bagaimana saya akan menemukannya.

4. Analisis tanggapan
enggunakan data dari wawancara pertama kami membuat daftar
komentar siswa tentang beberapa representasi dan kemudian
dibagi komentar ini ke dalam empat kategori yang berbeda:
1. komentar siswa yang berkaitan dengan penggunaan representasi untuk
memahami masalah / konsep.
2. komentar siswa yang berkaitan dengan penggunaan representasi untuk
membantu memecahkan masalah.
3. komentar siswa yang berkaitan dengan penggunaan representasi untuk
mengevaluasi kerja dan atau jawaban mereka.
4. komentar siswa yang berkaitan dengan penggunaan representasi untuk
memeriksa konsistensi representasi lainnya.
Tabel VI menunjukkan jumlah komentar yang jatuh ke masing-masing dari empat
kategori. Jose dan Mary membuat sebagian komentar di semua empat kategori.
Anna adalah satu-satunya siswa lain yang membuat komentar tentang bagaimana
dia menggunakan representasi( meskipun representasi nya tidak benaruntuk
membantunya memecahkan masalah. Semua siswa lain hanya mengatakan bahwa

20
mereka menggunakan representasi untuk membantu memahami masalah. Ingat
bahwa Jose dan Mary baik memecahkan masalah dengan benar.
Ketika kita menganalisis pekerjaan dari enam siswa di masalah dari wawancara
pertama, kami menemukan beberapa tren di bagaimana siswa memecahkan
masalah.
Tabel VII semua enam siswa menggambar gambar sementara memecahkan
masalah. Jose, Mary, Anna, dan Eileen J, M, A, dan E adalah bagian dari kelas-
semester representasi kaya. Mereka terus memodelkan proses pemecahan masalah
yang sama yang mereka pelajari di kelas. Semua dari mereka menggunakan
sebuah FBD untuk membangun matematika representasi sebagai bagian dari
proses pemecahan masalah. Namun, siswa rendah mencapai hanya dibangun
diagram seolah-olah itu adalah bagian dari prosedur mereka.

DISKUSI

Baru-baru ini, telah didokumentasikan bahwa dalam pembelajaran yang berbeda


lingkungan yang menggunakan berbagai representasi yang berbeda untuk
konstruksi konsep dan pemecahan masalah, siswa membangun diagram benda
bebas sementara mereka sendiri menyelesaikan masalah.
Dalam 8 dari 12 masalah lebih banyak siswa melakukan menggambar diagram
benda bebas daripada tidak. Ini jauh lebih tinggi daripada apa yang ditemukan
selama dua masalah dari kelompok kontrol 11% dan 23%(dan apa dilaporkan
dalam literatur untuk kursus tradisional diajarkan 10-20%.
Ada lagi fakta menarik tentang enam siswa di studi kualitatif. Seperti sebelumnya
kita menyatakan, para siswa menerima nilai berikut dalam semester kedua
mereka: Jose-A; Mary-B +; Anna-B; Eileen-C; Krutick-B; Sahana-C +. Jose
mempertahankan kelas A di kedua semester.

21
Mary, yang digunakan representasi yang lebih sedikit, memiliki nya kelas pergi
dari A pada semester pertama yang a + B di kedua. Anna, yang adalah seorang
mahasiswa yang rendah mencapai belum digunakan banyak representasi pergi dari
C + ke B tidak lagi rendah mencapai.
Eileen, yang rendah mencapai dan digunakan beberapa representasi hanya
membawanya D hingga C. Krutick digunakan lebih representasi dari Sahana di
kursus dan juga menerima lebih tinggi kelas, a dibandingkan dengan C +. Jumlah
ini terbatas data kami mengumpulkan menunjukkan bahwa siswa yang
menggunakan representasi akan meningkatkan nilai mereka.

IMPLIKASI UNTUK INSTRUKSI


Para siswa dalam penelitian kami menggunakan dana untuk membantu
memecahkan masalah bila tidak ada kredit diberikan untuk menggunakan
diagram. Banyak siswa menggunakan mereka tidak hanya untuk memahami
pernyataan masalah, tetapi untuk membantu membangun matematika deskripsi
masalah dan untuk mengevaluasi hasil mereka. Kita merasa bahwa hasil ini dapat
dikaitkan dengan beberapa aspek sistem miring.
1. Siswa melihat nilai dari diagram ketika dalam lingkungan di mana mereka
belajar bagaimana menggunakan FB untuk konsep pengembangan, untuk
pemecahan masalah, dan untuk melakukan penyelidikan eksperimental.
2. Siswa memperoleh kebiasaan menggunakan diagram dan melakukannya secara
otomatis ketika dalam lingkungan ketika representasi digunakan secara konsisten
dalam pertemuan besar-kamar, bacaan, dan laboratorium instruksional.
Belajar untuk mengevaluasi konsistensi yang berbedadari temuan kami
dan untuk membantu mengatasi keterbatasan. Itu studi kuantitatif hanya
memberitahu kita jika siswa menandai jawaban yang benar bukan apakah mereka
benar-benar memecahkan masalah benar dan bagaimana mereka menggunakan
diagram benda bebas untuk mendapatkan jawaban. Ini sebabnya kami
menambahkan penelitian kualitatif aspek. Namun, penelitian kualitatif memiliki
keterbatasan sendiri. Kami memiliki siswa memecahkan satu masalah.

22
DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J.W. 2012. Educational research: planning, conducting, and evaluating


quantitative and qualitative research, 4th edition. Boston: Pearson
Education, Inc.

Creswell, J. W. & Clark, V.L.P. 2007. Design and conducting mixed methods
research. Thousand Oaks: Sage Publications.

Rosengrant, David. et al. 2009. Do students use and understand free-body


diagrams?. Phys. Rev. St Phys. Educ. Res. 5, 010108.

Anda mungkin juga menyukai