Mata Kuliah
Disusun Oleh :
DOSEN PENGAMPU :
A. Latar Belakang
Sistem pemberkasan arsip di Galeri Arsip Statis Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Padang ini menggunakan sistem “Klasifikasi Detail” maksudnya
tu disini apapun bentuk arsipnya dipecah dan dikhususkan. Tetapi tidak
menyalahi aturan pengelolaan kearsipan yang ditetapkan UUD No. 43 dengan
konsep otonomi daerah UUD No. 30 ini kita diberi kewenangan menata dan
mengelola rumah tangga yang bisa dikaitkan dengan pengelolaan arsip.
Pemberkasan dan penataan arsip perlu adanya pengetahuan dan keterampilan
yang cukup memahami faktor-faktor tentang pemberkasan dan penataan arsip
agar arsip dapat diperlukan dalam sistem kegiatan pemberkasan dan penataan
arsip. Kegiatan ini sangat penting dalam pemberkasan dan penataan arsip di
Galeri Arsip Statis Kota Padang yang berkenan dengan pengelolaan arsip
termasuk dalamnya adalah upaya memelihara arsip baik dari segi fisik maupun
kerusakan.
Pada sistem pemberkasan arsip di Galeri Arsip Statis Kota Padang ini
mempunyai kelebihan, yaitu sangat memudahkan temu kembali informasi serta
memudahkan penyekatan apresiasi terhadap arsip statis dengan konsep
menyuguhkan penampilan terbaik. Sebab, dalam klasifikasi detail arsip yang
telah didetailkan klasifikasinya itu di halaman sampulnya akan di sampaikan
caption, narasi singkat atau berupa penjelasan. Jadi, sebelum pengunjung
menyentuh fisik bisa terlebih dahulu membaca captionnya. Tentu saja ada
kendala dalam sistem pemberkasan arsip Kendalanya yaitu pada SDM (Sumber
Daya Manusia). SDM perpustakaan dengan SDM kearsipan itu yang bisa
disamakan adalah konsep layanan yang sama-sama melakukan pelayanan, tapi
dalam segi pengelolaan itu tidak sama. Kalau buku konsepnya itu eksemplar,
kalau arsip lembaran.
B. Rumusan Masalah
1. Sistem pemberkasan arsip apa yang digunakan di Galeri Arsip Statis?
2. Bagaimana sistem temu kembali arsip yang digunakan pada sistem
pemberkasan arsip di Galeri Arsip Statis?
3. Landasan apa yang digunakan dalam sistem pemberkasan arsip?
4. Peralatan dan perlengkapan apa yang dibutuhkan dalam sistem pemberkasan
arsip di Galeri Arsip Statis?
C. Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui Sistem pemberkasan arsip apa yang digunakan di Galeri
Arsip Statis
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem temu kembali arsip yang digunakan
pada sistem pemberkasan arsip di Galeri Arsip Statis
3. Untuk mengetahui landasan yang digunakan dalam sistem pemberkasan
arsip
4. Untuk mengetahui peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam
sistem pemberkasan arsip di Galeri Arsip Statis
PEMBAHASAN
A. Profil Instansi
Galeri arsip statis merupakan ruang pamer yang memuat arsip dokumen
pemerintah Kota Padang khususnya dari masa lalu. Arsip statis adalah arsip
yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan,
telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi
baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik
Indonesia dan/atau lembaga kearsipan. Maka tak heran kita akan menemukan
arsip dan dokemen tentang berbagai hal mulai Surat Ijin Kendaraan Umum yang
dikeluarkan pada tahun 1952, juga berbagai surat ijin pendirian usaha dan
perusahaan yang diterbitkan tahun 1952-1957 pada awal nasionalisasi
perusahaan.
Ada juga surat kuitansi pembayaran perusahaan air minum pada masa
Belanda. Tak lupa ada foto-foto kota Padang masa lalu. Semua koleksi adalah
upaya Marshalleh, seorang PNS yang gigih mewujudkan galeri arsip sebagai
bagian penghargaan atas nilai sejarah masa lalu khususnya dari berbagai
kebijakan, transaksi resmi antar warga dengan institusi maupun perkembangan
ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan yang terpaparkan dari arsip dan foto.
Marshalleh mendapatkan berbagai koleksi di galeri dari kumpulan dokumen
yang terletak dibagian gedung (gudang) jam Gadang di Padang, yang berada
dalam otoritas Pemkot Padang. Salah satu arsip yang pertamakali ditemukan
tahun 2006 adalah poster iklan Rinso (pembersih pakaian). Poster Iklan ini
beredar di Padang.
Sejak berdirinya dan diresmikan oleh Walikota Padang pada Mei 2015,
Galeri Arsip Statis telah banyak dikunjungi oleh pelajar dari SD hingga
Perguruan Tinggi. Pendirian galeri ini didukung oleh Kepala Kantor Arsip,
Dokumentasi Perpustakaan Pemerintah Kota Padang yang dipimpin oleh Ibu
Swesti Faloni. Siapapun dapat datang untuk mendapatkan informasi dan
pengetahuan tentang perkembangan sejarah dan pembangunan Kota Padang, di
masa lalu termasuk diantaranya tentang kisah dan cerita tentang berbagai macam
Tugu atau Patung, termasuk patung Perindo yang terletak persis di depan
Gedung PKK yang berdampingan dengan Galeri. Kedua gedung ini mulanya
gedung sekolah SMA 1 Padang, yang kemdian pindah pasca tsunami. Galeri
Arsip Statis kini masih menggunakan ruang yang sederhana berukur 5x6 Meter,
sebuah ruang yang jauh dari memadai bagi pelestarian arsip sebagai sumber
pengetahuan dan pembanding, atas kebijakan pemerintah masalalu dan sekarang.
Sistem arsip di Galeri Arsip Statis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Padang ini menggunakan sistem “Klasifikasi Detail” maksudnya tu disini apapun
bentuk arsipnya dipecah dan dikhususkan. Tetapi tidak menyalahi aturan
pengelolaan kearsipan yang ditetapkan UUD No. 43 dengan konsep otonomi daerah
UUD No. 30 ini kita diberi kewenangan menata dan mengelola rumah tangga yang
bisa dikaitkan dengan pengelolaan arsip.
2. Alasan Observasi
Alasan melakukan observasi dan memilih narasumber Bapak Marshalleh
Adaz di Galeri Arsip Statis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang
ini karena narasumber Bapak Marshalleh Adaz merupakan Pengelola Arsip
Statis Kota Padang dan bagaimana cara penataan dan sistem pemberkasan
arsip serta Bapak Marshalleh Adaz yang gigih mewujudkan galeri arsip
sebagai bagian penghargaan atas nilai sejarah masa lalu khususnya dari
berbagai kebijakan, transaksi resmi antar warga dengan institusi maupun
perkembangan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan yang terpaparkan
dari arsip dan foto. Maka dari itu, kami berkeinginan melakukan observasi di
Galeri Arsip Statis Kota Padang ini karena dengan selain banyaknya arsip
juga akan mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang perkembangan
sejarah dan pembangunan Kota Padang di masa lalu.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pemberkasan arsip di Galeri Arsip Statis Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Padang ini menggunakan sistem “Klasifikasi Detail” maksudnya
tu disini apapun bentuk arsipnya dipecah dan dikhususkan. Tetapi tidak
menyalahi aturan pengelolaan kearsipan yang ditetapkan UUD No. 43 dengan
konsep otonomi daerah UUD No. 30 ini kita diberi kewenangan menata dan
mengelola rumah tangga yang bisa dikaitkan dengan pengelolaan arsip. Sistem
temu kembali arsip yang digunakan pada sistem pemberkasan arsip di Galeri
Arsip Statis sistemnya yaitu melalui sistem klasifikasi detail. Pertama
pengunjung melihat daftar kemudian dengan menyebutkan nomor urutnya,
misalnya pengunjung ingin melihat daftar nomor 36 dan nantik akan terlihat
rinciannya setetalah itu diambil box nya dan dicari nomor 36, setelah itu dilihat
caption pada daftar nomor 36 tersebut. Jadi, sebelum menyentuh fisik
pengunjung sudah bisa melihat isinya. Jadi, arsip-arsip yang bersifat statis ini
sekitar 20% sudah discan, sudah digitalisasikan. Kemudian dari arsip nasional
ada websitenya yaitu SIKN (Sistem Informasi Kearsipan Nasional), jadi kita
gabung ke SIKN dalam konteks JIKN (Jaringan Informasi Kearsipan Nasional).
Peralatan dan perlengkapan pada sistem pemberkasan arsip di Galeri
Arsip Statis, kalau peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya dalam
pengelolaan misalnya masker untuk keamanan kita, sarung tangan, pencaha-
yaan yang cukup. Kemudian dalam bentuk penyelamatannya bisa berupa seperti
kertas sampul kacang, box arsip. Kelebihan pada sistem pemberkasan ini yaitu
kelebihannya sangat memudahkan temu kembali informasi serta memudahkan
penyekatan apresiasi terhadap arsip statis dengan konsep menyuguhkan
penampilan terbaik. Adapun kendala pada sistem pemberkasa ini yaitu SDM
(Sumber Daya Manusia).
B. Saran
Sistem pemberkasan arsip di Galeri Arsip Statis Kota Padang ini sudah
sangat memenuhi sarana dalam pemberkasan arsip, karena sistem nya sangat
lebih detail yang memudahkan pengunjung dalam menemukan temu kembali
informasi. Sebelum pengunjung menyentuh fisik pengunjung sudah bisa melihat
isinya. Tetapi, dalam kendala sistem pemberkasan arsip yaitu SDM (Sumber
Daya Manusia) sebaiknya arsip harus bisa dikelola sesuai dengan jenisnya.
Karena SDM perpustakaan dengan SDM kearsipan itu hanya sama dalam
melakukan pelayanan saja, tetapi tidak sama dalam mengelola.
DAFTAR PUSTAKA
Feminis, Warta. (2015, 5 Desember). Galeri Arsip Statis Kota Padang. Diperoleh 9
November 2019, dari https://wartafeminis.com/2015/12/05/galeri-arsip-statis
kota-padang/.