Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan Pustaka

Jantung pisang

Tanaman pisang ( musa sp) termasuk jenis tanaman yang mudah tubuh. Di Indonesia hingga ke plosok-
plosok, di dataran rendah atau dataran tinggi, pisang tetap bisa tumbuh dan memproduksi. Tanaman
pisang merupakan tanaman serbaguna, mulai dari bagian bawah (bonggol) sampai bagian atas (jantung
pisang) dapat dimanfaatkan melalui proses yang sederhana sehingga dapat dimungkinkan untuk
menaikkan nilai tambah tanaman pisang (Susilowati 2009:8).

Jantung pisang atau musa paradisca pada umumnya di buang atau tidak dipergunakan kembali. Jantung
pisang dapat di gunakan sebagai pangan alternatif. Jantung pisang merupakan salah satu bagian dari
tanaman pisang yaitu bunga dari pisang yang masih kurang pemanfaatnya, biasanya hanya diolah
menjadi sayur. Jantung pisang ini mempunyai manfaat yang banyak untuk kesehatan dan mempunyai
serat yang tinggi dan hanya mengandung sedikit lemak serta protein yang tingi. Jantung pisang juga
mengandung zat yang baik bagi kesehatan seperti fosfor, mineral, kalsium, vitamin B1, vitmin C, dan
kandungan serat yang cukup tinggi. Jantung pisang juga sering dikatakan merupakan makanan yang
memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Velumani (2016), kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.)
mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tannin. Alkaloid, flavanoid dan tanin bermanfaat sebagai
antioksidan. Alkaloid juga berguna sebagai analgesik, antispasmodik dan bakterisidal. Flavonoid
dilaporkan mempunyai efek menghambat berbagai macam virus dan juga telah terbukti sebagai
antimikroba.

Flavonoid

Flavonoid merupakan senyawa polifenol.Sebagai antifungi senyawa fenol bersifat dapat merusak
membran sel sehingga terjadi perubahan permeabilitas sel yang dapat mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan atau matinya sel (Kumalasari & Sulistyani, 2011). Senyawa fenol juga dapat
mendenaturasi protein sel dan mengerutkan dinding sel sehingga dapat melisiskan dinding sel jamur.
Selain itu, senyawa fenol melalui gugus hidroksi yang akan berikatan dengan gugus sulfihidril dari
protein fungi sehingga mampu mengubah konformasi protein membran sel target (Kumalasari &
Sulistyani, 2011)

Penelitian Sowmia dkk. (2014) menunjukkan bahwa ekstrak metanol jantung pisang
mas mengandung senyawa flavonoid yang mempunyai aktivitas antioksidan. Senyawa flavonoid
secara in vitro telah terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat, salah satunya yaitu
sebagai antioksidan (Winarsi, 2007). Flavonoid mempunyai efek untuk menghambat berbagai macam
virus dan juga telah terbukti sebagai antimikroba. Flavonoid berfungsi sebagai antivirus, antikanker dan
anti alergik

Anda mungkin juga menyukai