Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan

Amerika Serikat sebagai salah satu negara memprakarsai Internasional Accounting Standard Committee
(IASC) tahun 1973, yang membawai Internasional Accounting Standard Board (IASB) dan Internasional
Financial Reporting Interpretation Committee (IFRIC) yaitu sebagai standard akuntansi dan pelaporan
keuangan yang diberlakukan di samping IAS.

Terdapat beberapa kendala yang menjadi penghambat penerapan IFRS yang digunakan sebagai
standard akuntansi dan pelaporan keuangan, yaitu factor-faktor berikut :

1. Sistem Hukum dan Politik


2. Sistem Perpajakan dan Fiskal
3. Ekonomi dan Aktivitas Bisnis
4. Sistem Pasar Modal dan Peraturan
5. Budaya Korporasi
6. Teknologi

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA

Seperti di Amerika Serikat sebagai negara yang memprakarsai pendirian IASC, prinsip akuntansi yang
berlaku yaitu United States Generally Accepted Accounting Principles (US-GAAP). Sebagai standar
akuntansi dan pelaporan keuangan yang telah lengkap dan memadai. Sejak timbulnya skandal yang
melibatkan korporasi-korporasi besar seperti Enron, Adelpgia, dan lain sebagainya mengindikasikan
lemahnya standar akuntansi dan pelaporan keuangan di Amerika Serikat. Sehingga berkesimpulan
bahwa US-GAAP terdapat banyak masalah karena terlalu rule based.

Khususnya Indonesia, sekilas perkembangan standar akuntansinya diawali dengan lahirnya Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI). Sebelum tahun 1973 Indonesia belum mengenal standar akuntansi. Akuntansi
Indonesia berlatar belakang pendidikan akuntansi Belanda, akuntansi belanda lazimnya dikenal dengan
perkembangan dan pesatnya masuknya modal asing ke Indonesia.

Pada mulanya penyusunan standar akuntansi keuangan dihadapkan pada dua alternatif yaitu berkiblat
pada belanda (Continental) atau pada amerika serikat (Anglo Saxon). Dalam perkembangan PAI juga
mengalami revisi, karena sumbernya sendiri, US-GAAP telah direvisi secara signifikan sebagai tindak
lanjut Accounting Principles Board (APB) berubah menjadi Financial Accounting Standard Board (FASB).
Hal ini juga mengilhami Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (KPAI) menghasilkan standar akuntansi yang
khusus seperti standar akuntansi keuangan koprasi, minyak dan gas bumi, kehutanan, pertambangan
umum, telekomunikasi, dan lain sebagainya.

Mengubah PAI menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengadopsi penuh kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan dari IASC, sehingga meninggalkan US-GAAP. Beberapa hal
lainnya yang tidak kalah pentingnya bahwa PAI sudah tidak dapat dimaknai dari pengertian sebenarnya
yang seharusnya dapat membedakan prinsip (principle) dan konsep dasar (basic concepts) dengan
standar. Sebagai contoh adanya sifat informasi yang harus andal dan relevan sebagai persyaratan mutlak
yang harus dipenuhi yang tidak mengikuti perubahan keadaan. Disbanding dengan standar yang
digunakan sebagai pedoman aplikasi yang membutuhkan pepersetujuan otoritas profesi dan sebagai
consensus yang diikuti dan dipedomani para praktisi akuntansi. Hal ini dapat berubah sesuai
perkembangan keadaan.

Anda mungkin juga menyukai