Anda di halaman 1dari 8

PROSES KEPERAWATAN SEBAGAI METODE DALAM

MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN

Arifah Mutia Saroh/ 181101016

arifahmutia2000@gmail.com

Abstrak

Latar belakang : Standar praktik keperawatan profesional di Indonesia telah dijabarkan oleh
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada tahun 2000. Standar tersebut mengacu pada
proses keperawatan yang terdiri atas lima tahap, yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Tujuan : Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui bahwa proses keperawatan itu adalah
metode dalam memberikan asuhan keperawatan.
Metode : Metode yang digunakan adalah literature review. Literature review ini menganalisis
jurnal, text book, dan e-book yang relevan dan berfokus pada proses keperawatan sebagai
metode dalam memberikan asuhan keperawatan.
Hasil : Proses keperawatan adalah suatu cara atau metode yang sistematis dalam memberikan
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat dan bekerjasama dengan pasien yang
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang telah diberikan dengan berfokus
pada pasien, berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Pembahasan : Proses keperawatan memiliki lima tahap yang konsisten sesuai dengan
perkembangan profesi keperawatan, yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi yang memiliki tujuan, manfaat, dan sifat.
Penutup : Proses keperawatan merupakan metode dalam memecahkan masalah keperawatan
yang bersifat terbuka dan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pasien dengan memberikan
asuhan keperawatan dengan dilakukan secara sistematis sehingga meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan.
Kata Kunci : Proses keperawatan , asuhan keperawatan, pelayanan keperawatan.

Latar Belakang dengan peningkatan kebutuhan terhadap


pelayanan kesehatan yang bermutu
Pada masa lalu di Indonesia,
sejak tahun 1983, Persatuan Perawat
perawat sebagi pelaksana keperawatan
Nasional Indonesia (PPNI) dalam
dikatakan sebagai pekerjaan vokasional
Lokarkarya Nasional mengikrarkan
yang dalam melaksanakan kegiatannya
bahwa keperawatan adalah profesional.
sebagai tim kesehatan selalu bergantung
pada profesi kesehatan lain. Sejalan
Menurut Nursalam (2008) masyarakat. Proses keperawatan terdiri
standar praktik keperawatan profesional atas lima tahap yang berurutan dan
di Indonesia telah dijabarkan oleh salng berhubungan, yaitu pengkajian,
Persatuan Perawat Nasional Indonesia diagnosis, perencanaan, implementasi,
(PPNI) pada tahun 2000. Standar dan evaluasi. Tahap-tahap tersebut
tersebut mengacu pada proses berintegrasi terhadap fungsi intelektual
keperawatan yang terdiri atas lima problem-solving dalam mendefinisikan
tahap, yaitu pengkajian, diagnosis, suatu asuhan keperawatan (dalam
perencanaan, implementasi, dan Nursalam, 2008).
evaluasi (dalam Sudono, Setya, dan H,
Menurut Zori & morrison (2009)
2017).
dalam Sudono, Setya, dan H (2017)
Dalam UU Nomor 38 tahun asuhan keperawatan merupakan metode
2014, pelayanan keperawatan adalah ilmiah dalam penyelesaian masalah
suatu bentuk pelayanan profesional klien. Kemampuan perawat
yang merupakan bagian integral dari mengidentifikasi masalah klien dan
pelayanan kesehatan yang didasarkan memilih solusi intervensi yang tepat
pada ilmu dan kiat keperawatan tidak lepas dari kemampuan perawat
ditujukan kepada individu, keluarga, beripikir kritis, yaitu kemampuan
kelompok, atau masyarakat, baik sehat perawat menggali alasan berdasarkan
maupun sakit. evidence base dari setiap problem dan
solusi yang teridentifikasi.
Ilmu keperawatan didasarkan
pada suatu teori yang sangat luas. Tujuan
Menurut Lyer dkk (1996) proses
Tujuan penulisan ini yaitu untuk
keperawatan adalah metode dimana
mengetahui bahwa proses keperawatan
suatu konsep diterapkan dalam praktik
itu adalah metode dalam memberikan
keperawatan. Hal ini dapat disebut
asuhan keperawatan dan tujuan dan
sebagai suatu pendekatan untuk
manfaat proses keperawaran.
memecahkan masalah (problem
solving) yang memerlukakn ilmu, Asuhan keperawatan adalah
teknik, dan keterampilan interpersonel suatu proses atau rangkaian kegiatan
yang bertujuan untuk memenuhi pada praktik keperawatan yang
kebutuhan klien, keluarga, dan langsung diberikan kepada klien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan, keluarga, masyarakat) yang bertujuan
dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah
dasar manusia, dengan menggunakan keperawatan dengan melakukan
metodologi proses keperawatan, pengkajian, menentukan, diagnosa,
berpedoman pada standar praktik merencanakan tindakan yang akan
keperawatan, dilandasi etik dan etika dilakukan, melaksanakan tindakan serta
keperawatan, dalam lingkup wewenang mengevaluasi hasil asuhan keperawatan
serta tanggung jawab keperawatan. yang telah diberikan dengan berfokus
Metodologi proses keperawatan pada pasien, berorientasi pada tujuan
merupakan metodologi penyelesaian yang telah ditetapkan bersama
masalah kesehatan klien secara ilmiah (Budiono, 2016).
berdasar pengetahuan ilmiah serta
Proses keperawatan merupakan
mnggunakan teknologi kesehatan dan
alat bagi perawat untuk melaksanakan
keperawatan (Suprajitno, 2004).
asuhan keperawatn yang dilakukan
Metode kepada pasien yang memilki arti
penting bagi kedua belah pihak.
Metode yang digunakan adalah
Seorang perawat dapat menggunakan
literature review. Literature review ini
proses keperawatan sebagai pedoman
menganalisis jurnal, text book, dan e-
dalam memecahkan masalah pasien,
book yang relevan dan berfokus pada
menunjukkan profesi yang memiliki
proses keperawatan sebagai metode
profesionalitas yang tinggi, serta dapat
dalam memberikan asuhan
memberikan kebebasan kepada pasien
keperawatan. Jurnal-jurnal yang
untuk mendapatkan pelayanan yang
digunakan adalah jurnal yang
cukup sesuai dengan kebutuhan
diterbitkan 10 tahun terakhir.
(Alimul, 2009).
Hasil
Pembahasan
Proses keperawatan adalah suatu
Sejarah Proses Keperawatan
cara atau metode yang sistematis dalam
memberikan asuhan keperawatan yang Proses keperawatan merupakan lima

dilakukan oleh perawat dan tahap yang konsisten sesuai dengan

bekerjasama dengan pasien (individu, perkembangan profesi keperawatan.


Tahap tersebut pertama kali dijabarkan
oleh Hall (1995). Pada tahun 1967, pengembangan definisi dan standar
Yura dan Walsh menjabarkan menjadi legal praktik keperawatan dan juga
empat tahap, yaitu pengkajian, sebagai kriteria dalam program
perencanaan, implementasi, dan sertifikasi. Kurikulum pendidikan
evaluasi. Pada tahun yang sama, edisi keperawatan pada setiap jenjang
pertama proses keperawatan pendidikan (D3, S1, S2, maupun S3)
dipubikasikan dalam empat tahap yang saat ini telah menggunakan proses
meliputi pengkakjian, perencanaan, keperawatan sebagai kerangka kerjanya
implementasi, dan evaluasi. Kemudian (Nursalam, 2008).
pada edisi kedua (1973), proses
Pengertian Proses Keperawatan
keperawatan semakin meningkat
dipublikasikan. Pada pertengahan tahun Proses keperawatan adalah

1970-an, Bloch (1974), Roy (1975), sarana atau alat yang digunakan oleh

Mundunger dan Jauron (1975) serta seorang perawat dalam bekerja dan tata

Aspinal (1976) menambahkan tahap cara pelaksanaanya tidak boleh dipisah-

diagnosis pada proses keperawatan pisah antara tahap pertama, kedua,

sehingga menjadi lima tahap yaitu ketiga dan seterusnya. Tahap pertama

pengkajian, diagnosis, perencanaan, pengkajian, tahap kedua menegakkan

implementasi, dan evaluasi. Dengan diagnosa keperawatan, tahap ketiga

berkembangnya waktu, proses menyusun rencana keperawatan yang

keperawatan telah dianggap sebagai mengarah kepada penanganan diagnosa

suatu dasar hukum dalam praktik keperawatan, tahap keempat

keperawatan. Pada tahun 1973, diimplementasikan dan tahap kelima

American Nursing association (ANA) atau tahap terakhir adalah evaluasi.

menggunakan proses keperawatan Orientasi dari pelayanan asuhan

sebagai pedoman dalam pengembangan keperawatan adalah pada pencapaian

standar praktik keperawatan dan tujuan asuhan keperawatan. Asuhan

digunakan sebagai suatu kerangka keperawatan yang telah ditetapkan

konsep kurikulum pendidikan dalam perencanaan keperawatan telah

keperawatan. Di Indonesia, definisi dan tercapai (Budiono, 2016).

tahap-tahap proses keperawatan telah Tujuan Proses Keperawatan


digunakan sebagagai dasar
Tujuan penerapan proses keperawatan 1. Akan mempunyai rasa percaya
bagi klien : diri, karena semua perencanaan
disusun dengan baik
1. Mempertahankan kesehatan
berdasarkan kepada diagnosa
klien.
keperawatan yang ditunjang
2. Mencegah sakit yang lebih
oleh data-data yang tepat dan
parah/ penyebaran penyakit/
akurat.
komplikasi akibat penyakit.
2. Kepuasan kerja, karena
3. Membantu pemulihan kondisi
memberikan peningkatan
klien setelah sakit.
kualitas asuhan keperawatan
4. Mengembalikan fungsi
sehingga mempercepat proses
maksimal tubuh.
kesembuhan pasien.
5. Membantu klien termial untuk
3. Pengembangan profesionalisme
meninggal dengan tenang.
keperawatan pada umumnya.
Tujuan penerapan proses keperawatan
Manfaat proses keperawatan bagi klien :
dalam praktik keperawatan :
1. Klien akan ikut berpartisipasi
1. Mempraktikan metode
dalam menentukan perencanaan
pemecahan masalah dalam
keperawatan dan akan
praktik keperawatan.
meningkatkan kerjasama klien
2. Meggunakn standar praktik
dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan.
keperawatan.
3. Memperoleh metode yang baku,
2. Proses keperawatan menjamin
rasional, dan sistematis.
klien akan mendapatkan asuhan
4. Memperoleh hasil asuhan
keperawatan yang
keperawatan dengan efektivitas
berkesinambungan.
yang tinggi.
3. Mencegah terjadinya duplikasi
(Asmadi, 2008) tindakan dan kekurangan

Manfaat Proses Keperawatan tindakan.


4. Klien akan mendapatkan
Manfaat proses keperawatan bagi
kualitas pelayanan asuhan
perawat :
keperawatan yang prima.
Manfaat proses keperawatan bagi rumah diberikan kepercayaan oleh klien, atau
sakit atau puskesmas : tidak semua data (yang sehubungan
dengan masalah keperawatan) akan
1. Kepuasan klien
disampaikan oleh klien. Pada situasi ini
2. Dengan sendirinya klien akan
maka dibutuhkan suatu pendekatan
menceritakan kepuasannya
yang individual kepada klien.
kepada orang lain sehingga
orang lain berkeinginan untuk 3. Penanganan masalah terencana
mendapatkan kepuasan tersebut.
Setelah masalah keperawatan
3. Meningkatkan jumlah klien.
ditemukan, maka akan disusun
(Budiono, 2016) perencanaan yang berlandasarkan
kepada ilmu keperawatan yang kokoh.
Sifat Proses Keperawatan
4. Mempunyai arah dan tujuan
Menurut budiono (2016) ada beberapa
sifat proses keperawatan : Perencanaan yang disusun
mempunyai arah dan tujuan yang akan
1. Terbuka dan fleksibel
dicapai dalam batasan waktu tertentu.
Proses keperawatan menganut
5. Merupakan siklus yang saling
sistem terbuka. Jika sewaktu-waktu
berhubungan
terjadi perubahan respon klien maka
akan memberikan perubahan terhadap Setiap tahap saling berhubungan dan
diagnosa, rencana dan tindakan yang tidak dapat dipisah-pisah.
akan diberikan. Fleksibel karena semua
6. Terdapat validasi data dan
rencana yang telah disusun tidak serta
pembuktian masalah
merta harus dilaksanakan seluruhnya,
tetapi harus melihat perubahan dan Data yang dikumpulkan pada saat

perkembangan kondisi. pengkajian betul-betul data yang


diperoleh dari alat yang terukur dan
2. Dilakukan melalui pendekatan
diperoleh perawat yang terampil dan
individual
ahli.
Ada banayak hal yang bersifat
Tahap-tahap Proses Keperawatan
individual dan merupakan privasi klien.
Sehingga tidak kepda semua perawat
Menurut Budiono (2016) ada 5 tahapan  Mengumpulkan data yang
dalam proses keperawatan : berhubungan dengan hasil
 Membandingkan data
1. Tahap pengkajian
 Menghubungkan tindakan
 Mengumpulkan data
keperawatan dengan tujuan/
 Pengelompokan/ mengatur
hasil
data
 Menarik kesimpulan tentang
 Validasi data
status masalah
 Mendokumentasikan data
 Melanjutkan, memodifikasi
2. Tahap diagnosa kesehatan,
atau mengakhiri rencana
resiko, kekuatan
asuhan
 Menganalisa data
 Pengidentifikasi masalah Penutup
 Merumuskan pernyataan
Kesimpulan
 Diagnosa keperawatan
3. Tahap perencanaan Proses keperawatan merupakan
 Memprioritaskan masalah metode dalam memecahkan masalah
 Merumuskan tujuan/ hasil keperawatan yang bersifat terbuka dan
 Memilih intervensi fleksibel dalam memenuhi kebutuhan
keperawatan pasien dengan memberikan asuhan
 Menulis rencana keperawatan dengan dilakukan secara
keperawatan sistematis sehingga meningkatkan
4. Tahap implementasi kualitas pelayanan keperawatan.
 Mengkaji kembali pasien
Daftar Pustaka
 Menentukan bantuan
Alimul, A. A. (2006). Pengantar
 Mengimplementasikan Kebutuhan Dasar Manusia
rencana Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba
 Tindakan keperawatan
Medika.
 Melalukan survei
Allen, C. V. (1998). Memahami Proses
keperawatan Keperawatan dengan
 Mendokumentasikan Pendekatan Latihan. Jakarta:
EGC.
tindakan keperawatan
5. Tahap evaluasi hasil
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Kinerja Perawat dalam
Keperawatan. Jakarta: EGC. Memberikan Asuhan
Keperawatan Berpengaruh
Budiono. (2016). Konsep Dasar
trehadap Kepuasan Pasien
Keperawatan . Jakarta:
Rawat Inap Vol 8 No. 2. Jurnal
Kementerian Kesehatan
Ilmiah Kesehatan, 154-161.
Republik Indonesia.
Kodim, Yulianingsih. (2015). Konsep
Bumulo, M. I., Bidjuni, H., &
Dasar Keperawatan. jakarta:
Bawotong, J. (2017, Agustus).
TIM.
Pengaruh Manajemen Model
Asuhan Keperawatan Nursalam. (2008). Proses dan
Profesional Tim terhadap Dokumentasi Keperawatan.
Kualitas Pelayanan Keperawatan Jakarta: Salemba Medika.
di Bangsal Pria RSUD Datoe
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005).
Binangkang Kabupaten Bolang
Buku Ajar Fundamental
Mongondow. e-Jurnal
Keperawatan : Konsep, Proses,
Keperawatan (e-Kp), 5, 1-6.
dan Praktik (edisi 4). Jakarta:
DS, B. S., A, D. s., & H, R. A. (2017, EGC.
April). Gambaran Kemampuan
Simamora, R. H. (2019) Menjadi
Brpikir Kritis Perawat Primer
Perawat yang: CIH’HUY.
dalam Pelaksanaan Asuhan
Surakarta: Kekata Publisher.
Keperawatan Di Rumah sakit
Islam Surakarta Vol 10 No 1. Suprajitno. (2004). Asuhan
Jurnal Ilmu Keperawatan Keperawatan Keluarga :
Indonesia. Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:
EGC.
Hidayah, N. (2014). Manajemen Model
Asuhan Keperawatan Supratti, & Ashriady. (2016, juli).
Profesional (MAKP) Tim Dalam Pendokumentasian Standar
Peningkatan Kepuasan Pasien di Asuhan Keperawatan di Rumah
Rumah Sakit Volume VII No. 2. Sakit Umum Daerah Mamuju,
Jurnal Kesehatan. Indonesia. Jurnal Kesehatan
Manarang, 2, 44-51.
Husna, A. (2019). Tingkat Berpikir
Kritis Dalam Keperawatan. Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013,
Osf.io November). Hubungan
Karakteristik Perawat, Motivasi,
Kartika, I. R., Hariyati, R. S., &
dan Supervisi dengan Kualiatas
Nelwati. (2018, Maret).
Dokumentasi Proses Asuhan
Kompetensi Perawat dan
Keperawatan. Jurnal
Kepuasan Pasien Terhadap
Managemen Keperawatan, 2,
Pelayanan Keperawatan di
107-114.
Rawat Jalan Volume 14 No. 2.
Jurnal Kepera Khamida, &
Mastiah. (2015, Agustus).

Anda mungkin juga menyukai