-Kyungsoo-
Length : Chapter
HUNHAN STORY!
"OMO!" kaget Luhan karena baru membuka pintu disambut dengan wajah konyol Sehun
"Menjemputmu tentu saja" jawab Sehun santai dan masuk kedalam flat Luhan
"Ayolah Sehunna nanti kita terlambat. Kalian sendiri yang mau berkemah" kesal Luhan pada Sehun
"Ini. Aku hanya membawa tas ini" Luhan memberikannya pada Sehun dan Sehun segera mengecek
bawaan Luhan
Sehun mengernyit karena bawaan Luhan yang sangat sedikit. Dan seperti dugaannya Luhan benar-benar
tidak niat untuk berkemah
"Serius Lu? Kau hanya membawa pakaian sejadimu? Kita ini akan gunung bukan ke pantai, mana selimut
dan baju hangatmu" kesal Sehun
"Aku kan bisa pinjam kalian. Aku tidak mau berat Sehunna" rengek Luhan
"Lu" Sehun memperingati Luhan dan dengan merengek Luhan mengambil jaket dan selimutnya
"Karena aku yang mengepak bajumu bayi besar. Aku yang akan membawa barangmu nanti jangan
khawatir" balas Sehun cepat
..
..
..
..
..
..
"Karena kau hanya merengut saja daritadi. Aku tidak mau jalan sebelum kau membuatku tertawa" kesal
Sehun
"Sehunnie kita sudah termabat, kita benar-benar membuang waktu kita" protes Luhan
"Terserah" balas Sehun
"Buat aku tertawa atau kita tidak akan jalan" ancam Sehun
"Bbuing-..bbuing"
Luhan melakukan pose terimutnya agar Sehun tertawa, awalnya Sehun tetap memasang wajah datarnya
namun Luhan juga tidak mau kalah, dia terus mengeluarkan jurus terimutnya
Kali ini dia mengerucutkan bibirnya, mengembungkan pipinya, dan menatap Sehun dengan pupy
eyesnya
"Ya Tuhan Luhannie. Berapa usiamu? Kenapa kau sangat imut?" gemas Sehun menciumi pipi Luhan
bergantian
Kali ini Luhan yang diam karena lagi-lagi Sehun mencium dirinya sesukanya
..
..
Tak lama kemudian mereka sampai di kampus mereka. Semua mata menatap sebal pada mereka
terutama Luhan. Luhan sudah mempunyai fans yang membencinya yang terdiri dari penyihir yang
berjumlah sembilan orang
"Ckkckckck… kenapa kalian berdua sangat terlambat?" protes Kim Jonghyun, ketua panitia perjalanan ke
Gyeongju
"EMPAT PULUH LIMA MENIT KAU BILANG TIDAK TERLAMBAT?" geram Jonghyun
"Maafkan kami Jonghyun, Sehun mengalami masalah dijalan" Luhan mencari alasan
"Sehun sangat cerewet pagi ini, makanya kami terlambat" balas Luhan
"Bagi yang namanya telah disebut cepat masuk kedalam bis. Teman sebangku disesuaikan dengan
fakultas yang sama agar mudah diabsen" teriak Jonghyun
"Ayo Kyung, kau duduk denganku" Kai menarik Kyungsoo membuatnya merona
Mereka sudah dua jam di perjalanan, tapi belum sampai juga ke tempat tujuan
"Lu" panggil Sehun melepas headsetnya yang dia dengarkan bersama Luhan
"Aniya, aku memperhatikanmu daritadi, apa semalam kau tidak tidur?" tanya Sehun
"Aku memang tidak bisa tidur. Apa sangat terlihat?" tanya Luhan
"Tidak, hanya terlihat saat aku memperhatianmu, dahimu selalu mengkerut seperti ini" katanya
mencontohkan pada Luhan
"Baiklah aku tidur dulu ya" Luhan menyenderkan kepalanya ke jendela bis
DUGH!
"Aww" ringis Luhan saat bis melewati lubang besar membuatnya terbentur kaca
"hahahaha.. jangan bersender disana. Sini aku peluk" Sehun tertawa dan membawa Luhan ke
pelukannya
Luhan yang awalnya meringis menjadi merinding karena nafas Sehun dan degup jantung Sehun sangat
terdengar
"A-aniya, sangat nyaman Sehunnie" ucap Luhan melingkarkan tangannya di pinggang Sehun
Dan tak lama Luhan pun tertidur dengan nyenyak di pelukan Sehun. Sementara Sehun terus
memperhatikan Luhan dan memastikan bahwa Luhan sudah tidur.
..
..
..
Setelah menempuh perjalanan empat jam. Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan
"Lu, kita sudah sampai" Sehun membangunkan Luhan dengan perlahan
"Ah benarkah" tanya Luhan yang merasa terganggu karena sedang asyik tidur
"Hmm… ayo kita turun, aku akan membawakan kopermu. Kau berjalan dengan rombongan hmm" pesan
Sehun
Luhan turun terlebih dulu meninggalkan Sehun yang membawa barangnya dan barang miliknya
"Aigooo Luhannie kelihatan lelah sekali. Apa tidur dengan nyenyak?" tanya Kai memastikan wajah Luhan
"Itu disana, sedang mengobrol dengan Chen" Kai menunjuk ke arah Kyungsoo
"Ishh… pahlawan kesianganmu akhirnya mengeluh juga, ayo Lu kita jalan" ajak Kai terlebih dulu
meninggalkan Luhan
Jonghyun sedang mengabsen, setelah mengabsen semuanya dipersilakan jalan mengikuti arah panah
menuju perkemahan.
Luhan sudah akan berjalan ke mengikuti Kyungsoo yang sedang asik mengobrol dengan Chen, sampai
dia merasa kehilangan mp3 playernya. Dia menebak itu tertinggal di bis, diam-diam Luhan
mengambilnya didalam bis dan meninggalkan rombongan
Merupakan kesalahan karena Luhan tidak mengajak siapapun, karena ada empat pasang mata yang
melihatnya dan tersenyum licik
"Ah ketemu!" Luhan berseru dan segera meninggalkan bis menyusul rombongan
Dia merasa sudah tertinggal cukup jauh, tapi Luhan tida panik dia hanya harus mengikuti tanda panah
"Ah itu dia.. kesana" seru Luhan melihat tanda panah, Luhan tidak mengetahui jika tanda panah itu
sudah dirubah arahnya oleh Taeyeon dan Jessica
Luhan berjalan semakin menjauh, namun dia merasa aneh karena sama sekali belum bertemu
rombongan. Dia mulai ketakutan dan tidak tahu harus melanjutkan atau tidak.
"Argghhh" teriak Luhan melihat anjing hutan berlari
Dia bersyukur ini masih siang hari, jadi masih ada kesempatan untuk mencari rombongan
PUK!PUK!
"Si-siapa? Jangan ganggu aku. Kau pasti setan hutan yang jelek" gugup Luhan
PUK! PUK!
"y-yak! jangan ganggu aku. Pergi setan kayu jelek" teriak Luhan
PUK!PUK!
"Kau ini belum apa-apa sudah tersesat…" gemas Sehun membantu Luhan berdiri dan mencubit
hidungnya keras
"Aku hanya mengikuti tanda panah" protes Luhan dengan suara tercekat
"Ada yang merubahnya Lu, itu pasti perbuatan fans sejatimu" kekeh Sehun
"Aku pikir tidak akan bertemu denganmu lagi, aku pikir aku akan dimakan anjing hutan disini. Aku takut
Sehunna" isak Luhan
"Sssttt.. aku sudah menemukanmu hmm… jangan menangis lagi" katanya mengelus kepala Luhan
menenangkannya
"Dia tidak doyan daging rusa yang kurus kering" goda Sehun membuat Luhan sebal
"Ayo kita menyusul yang lain" Sehun merangkul pinggang Luhan agar pria yang lebih kecil ini merasa
nyaman
"Sehunnie, darimana kau tahu aku ada disana?" tanya Luhan polos
"Aku menyalakan gps mu dan Kai menyalakan gps Kyungsoo, kami sudah menduga hal ini akan terjadi"
kekeh Sehun
"Whoaa kalian jenius juga" puji Luhan karena dia tidak membayangkan jika Sehun tidak menyalakan gps
nya, dia pasti sudah tersesat jauh kedalam hutan
"Aku sudah bilang berkali-kali kau hanya jenius di pelajaran, bukan hal lain" katanya mengeratkan
pelukannya di pinggang Luhan
"Jadi apa aku akan diledek karena tersesat?" tanya Luhan merasa malu
"Tidak ada yang tahu kau tersesat. Aku mengatakan kau sedang buang air kecil dan aku menyusulmu.
Untung kau tidak pergi terlalu jauh tadi" Sehun mendesah lega
"Aku sudah menyadari kalau ada yang aneh dengan jalan sepi itu, makanya aku berdiri disana" lirih
Luhan
"Hmm aku tahu. Yang penting kau sudah bersamaku" kini Sehun menggenggam tangan Luhan menuju
rombongan
Membuat Luhan bersyukur karena Sehun selalu datang dan menyelamatkannya tepat waktu.
..
..
..
..
Akhirnya acara kemah ke Gyeongju pun terlaksana. Sehun, Kai dan Kyungsoo sangat bersemangat
mengikuti acara yang ditentukan panitia. Berbeda dengan Luhan yang tampak malas dan kelelahan
"Jadi kalian akan dibagi menjadi kelompok. Satu kelompok terdiri dari dua orang. Aku akan bagikan
kelompoknya sekarang" teriak Jonghyun
Terdengar suara protes dimana-mana, karena mereka tidak bisa memilih sendiri kelompok mereka
Jonghyun mengabaikan suara protes dia terus berteriak membagi dan membacakan nama kelompok.
"Yey.. Aku dengan Sehunnie" teriak Kyungsoo senang membuat Luhan dan kai mendesah malas
"Yak! Kkamjong, kita bersama" teriak Taemin yang sedang duduk dipohon
"MWO?" Teriak lima suara protes bersamaan. Tentu saja itu milik Sehun, Kai, Kyungsoo, Luhan dan
tentunya Taeyeon sendiri
"Yak! Kim Jonghyun, aku tidak mau dengan si miskin ini" teriak Taeyeon mempermalukan Luhan
"Tidak boleh protes dan tidak boleh bertukar kelompok. Nama kalian sudah didaftar, jadi jangan
repotkan panitia. Terimakasih" teriak Jonghyun
"Aniya Kyungie. Tidak apa aku dengan si penyihir itu. Dia tidak akan macam-macam jika tidak bersama
teman-temannya" Luhan meyakinkan ketiga temannya
"Kalian akan diberi tugas untuk memberikan makanan dan pakaian pada penduduk di sekitar sini."
Jonghyun kembali berteriak
"Oh ayolah. Bukankah kita akan senang-senang" terdengar suara protes dimana mana
"Kalian pikir ini acara keluarga? Ini acara amal. Setelah selesai dengan tugas kalian. Kalian bebas" teriak
Jonghyun tak kalah kesal
"Aku bagikan tempat dan arah dimana kalian bisa menemukan penduduk yang membutuhkan disekitar
pegunungan ini. Kelompok 1-5 ke arah selatan. 6-10 ke arah timur dan 11-15 ke belakang pegunungan"
"Kita harus kembali sebelum jam 5 disini lagi. Kalian mengerti kan?" Teriak Jonghyun
"Baiklah. Kita berangkat sekarang" Joghyun kembali memberikan perintah
"Sehunna kita kelompok 7 ayo bersiap dengan yang lain" Kyungsoo merangkul lengan Sehun
"Kau tunggu disini dulu sebentar Kyung" katanya meninggalkan Kyungsoo dan berlari menghampiri
seseorang
"Apa benar kau baik-baik saja dengannya?" Tanya Sehun melirik Taeyeon
"Aktifkan ponselmu. Dan setelah selesai cepat kembali kesini hmm" katanya khawatir
"Aku pergi dulu" katanya pamit dan menghampiri Taeyeon yang sudah memasang tampang sebalnya
"Tergantung keadaan aku rasa" balasnya meninggalkan Sehun yang benar-benar khawatir sekarang.
"Jangan dengarkan dia. Dah Sehunnie" Luhan menyusul Taeyeon dan meninggalkan Sehun yang cemas
"Dia akan baik-baik saja Sehunna. Kau harus percaya" Kai menghampiri Sehun dan melihat Luhan pergi
"Entahlah. Aku selalu merasa khawatir padanya" Sehun masih memperhatikan Luhan dan kelompok
yang sama dengannya perlahan tak terlihat
"Ayo kita selesaikan ini, dan menikmati liburan setelahnya" usul Kai
"Yah benar. Sayangnya tidak ada satupun dari kita yang bisa mengawasi Luhan."
"Aku sudah dipanggil. Kyungie juga menunggumu sepertinya" Kai memberitahu Sehun
Tak lama Kai pergi, Sehun juga menghampiri Kyungsoo dan teman kelompok yang lain untuk kegiatan
amal mereka
..
..
..
"Luhan, Taeyeon. Kalian ke sebelah sana, tampaknya ada rumah di sebelah sana" tunjuk Chanyeol
memberitahu
"Araseo. Sampai ketemu ditenda. Aku hanya ingin memberitahu banyak binatang buas dan penculik
berkeliaran dihutan. Berhati-hatilah nona perfect" balas Luhan malas
Luhan tidak menjawab dan tetap berjalan menuju satu-satunya rumah yang ada di sekitar pegunungan
"Cih, aku akan membunuh Jonghyun karena membuatku satu kelompok denganmu" kesal Taeyeon
Mereka sampai pada rumah yang terlihat sangat kumuh itu. Luhan mulai mengetuk rumah itu
Tok! Tok!
"Siapa?" Tanya suara dari dalam yang memunculkan nenek berusia 60 tahunan
Luhan terdiam melihat nenek yang begitu tua dan rapuh ini
"Ne, anyeonghaseyo halmoni saya Luhan mahasiswa bisnis yang sedang mengadakan amal" Luhan
membungkuk memperkenalkan diri
Karena takut berada sendirian di luar, Taeyeon mengikuti Luhan kedalam rumah
"Halmoni tinggal sendiri?" Tanya Luhan melihat rumah itu begitu sepi
"Hmm... Nenek seorang diri nak, cucu nek belum lama pergi meninggalkan nenek" lirih si nenek pada
Luhan
Luhan hanya bisa menatap dengan pandangan maaf pada nenek tua itu
"Omo! Terimakasih nak. Aku sangat membutuhkan semua ini. Aku sudah tidak punya persediaan beras
lagi. Terimakasih. Sungguh terimakasih" kata nenek itu menangis sambil membungkukan badannya
Luhan sudah akan menangis sebentar lagi. Mengetahui ada seseorang yang hidupnya lebih sulit dirinya
membuatnya sedih dan malu dalam satu waktu
Luhan seringkali mengeluh tentang hidupnya ini, tapi lihat betapa nenek tua yang rapuh ini bertahan
hidup seorang diri
"Jadi, apa kita sudah selesai?" Tanya Taeyeon yang sudah jijik dengan rumah nenek tersebut
"Baiklah nek. Sepertinya kami harus pamit dulu, ini sudah sore" Luhan tersenyum menatap nenek
tersebut
"Tunggu sebentar nak, nenek baru buat sup. Mungkin kalian ingin mencobanya. Nenek ambilkan
sebentar"
"Tidak usah repot-repot..." Luhan berusaha mencegah tapi tampaknya si nenek tetap pergi
mengambilkan sup
"Kau juga nak. Silakan dimakan, ini bagus untuk kesehatan" katanya menatap Taeyeon
Berbeda dengan dirinya, Luhan merasa Taeyeon akan membuang sup tersebut didepan nenek Han.
Dengan sigap Luhan mencengkram lengan Taeyeon
"Jika kau berani membuangnya, aku bersumpah akan meninggalkanmu disini agar kau dimakan binatang
buas. Aku serius" geram Luhan menakutkan
Karena takut dengan ancaman Luhan, Taeyeon dengan terpaksa memakan sup yang menurutnya
menjijikan ini
"Nenek yang berterimakasih nak" balas nenek Han tersenyum pada Luhan
"Oia nek. Ambillah ini, ini tidak seberapa, tapi mudah-mudahan cukup" Luhan memberikan seluruh
gajinya di kafe untuk nenek han
"Ambillah nek. Kami pamit" Luhan melambai dan segera pergi dari rumah nenek Han
..
..
..
Tak lama setelah pamit, Luhan dan Taeyeon segera menuju perkemahan sebelum gelap
"Aku tidak miskin. Aku hanya belum sukses" balas Luhan malas
"Miskin tetap saja miskin" sindir Taeyeon
"Aku bertaruh kalau kau akan sangat menyukai namja miskin taeyon-ssi. Dan saat itu terjadi aku akan
tertawa keras karenanya" kekeh Luhan yang tidak mempedulikan Taeyeon
"Yak! Berani-beraninya..."
Luhan yang berjalan didepannya langsung menoleh dan kaget mendapati Taeyeon terjerembab didalam
lubang
Luhan memapah Taeyeon keluar dari lubang itu. Tumitnya sudah berdarah sangat banyak.
"Lihat kan? Ini akibat kau terlalu banyak bicara" sindir Luhan
Luhan mendesah malas menghadapi ratu manja ini, dia berbalik dan membantu Taeyeon berdiri. Tapi
karena langit sudah makin gelap, terlalu lama jika Luhan memapah Taeyeon. Akhirnya Luhan mau tak
mau menggendong Taeyeon di belakang punggungnya. Taeyeon sendiri hanya pasrah pada apa yang
Luhan lakukan. Karena selain tumitnya sakit, dia mulai kelaparan dan takut akan gelap
Luhan berterimakasih pada lubang itu. Karena lubang itu membuat seorang ratu manja seperti Taeyeon
diam dan tidak mengoceh
..
..
..
"Yak Jonghyun! Luhan belum kembali juga. Kapan kita akan mencari" teriak Kai panik
Sehun mendesah kesal mendengar jawaban Jonghyun, bisa-bisanya dia disuruh menunggu sementara
Luhan entah ada dimana
Kyungsoo hanya tersenyum lirih melihat betapa Sehun dan Kai menghawatirkan Luhan
Tak lama bergumam, Kyungsoo melihat seseorang sedang berjalan ke arahnya tampak menggendong
sesuatu
"Lu, kau tidak apa-apa kan?" Tanya Sehun memeriksa wajah dan tubuh Luhan
Tak lama Jonghyun menghampiri Luhan dan Taeyeon dia segera membantu Taeyeon untuk diobati.
"Nah Lu, sekarang naik ke punggungku. Kau pasti lelah" tawar Kai yang berjongkok didepan Luhan
"Kaiyaaa gomawo" teriak Luhan senang dan langsung berlari ke gendongan Kai
"Ayok kita istirahat" teriak Kai yang sudah menggendong Luhan di punggungnya meninggalkan Sehun
yang menatap mereka dengan tatapan sulit dijelaskan.
Kyungsoo melihat semuanya, ia tersenyum karena semakin yakin dengan keputusannya, dia bertekat
untuk memberitahu Sehun malam ini karena dirinya sudah lelah hanya bisa merasa iri dan sakit pada
Luhan
..
..
..
"Jadi kenapa tak kau tinggalkan saja si nenek sihir itu?" Tanya Kyungsoo pada Luhan
"Aku kan laki-laki. Mana mungkin meninggalkan wanita yang sedang terluka seperti ini. Itu bukan lelaki
sejati namanya" katanya memakerkan otot kempesnya
"Awas kalau kau membuat dirimu dalam bahaya lagi" kini Kai yang menjitak Luhan
Mereka berempat sedang menikmati dinginnya malam yang menusuk saat ini. Keempatnya sedang
berbagi hangat di depan api unggun sambil bercerita tentang pengalama amal mereka.
"3 bulan dari sekarang kita akan kembali kesini. Dengan jumlah yang sama dan kelompok yang sama
ketempat yang sama. Ini keputusan rektorat. Tidak ada yang membantah"
"Jika ada yang hadir malam ini tidak datang tiga bulan kemudian, silakan menghadapi komisi disiplin
mahasiswa dengan kemungkinan skors tiga bulan" teriak Jonghyun
"Ishh kalian menyebalkan. Ini untuk menaikkan akreditasi kampus kita. Jangan protes! Nama-nama
kalian sudah aku email kebagian kemahasiswaan untuk ikut lagi tiga bulan mendatang. Terimakasih"
Jonghyun segera kembali ke teman-temannya
"Kalian mengajakku liburan atau jadi panitia sosial" geram Luhan mendelik Kai, Sehun dan Kyungsoo
"Hehee... Kami juga tidak tahu akan menjadi seperti ini" cengir Kyungsoo yang terkena tipuan iklan di
mading
"Tapi bagus kan? Tiga bulan kita liburan lagi" elak Kai tak mau disalahkan
"Untuk hiburan malam ini. Sehun dan Kai dipersilakan maju" Baekhyun berteriak memanggil keduanya
"Kami perform dulu ya" Sehun dan Kai berlagak sok artis dan dengan percaya diri menghibur semua
teman-temannya
Penampilan sekedarnya Sehun dan Kai pun mampu menghidupkan suasana yang bosan karena
perkemahan ini menurut mereka adalah jebakan agar turun langsung dan bersosialisasi. Tidak seperti
yang di gembor-gemborkan di mading yang menjamin ini adalah liburan angkatan yang menyenangkan.
Buktinya mereka harus kembali ketempat ini lagi tiga bulan kemudian. Tapi berkat penampilan keren
dan konyol Sehun dan Kai semua bersorak riang dan tertawa konyol karenanya.
"Lu, aku kesana sebentar" Kyungsoo memberitahu Luhan yang sedang terbahak
"Oke. Hati-hati Kyung" katanya masih memperhatikan kekonyolan Sehun dan Kai
..
..
..
Luhan sedang tertawa terbahak sendiri sampai tidak memperhatikan ada yang menghampirinya
"Eh?" Luhan menatap pada asal suara dan cukup kaget karena yang menawarkan jagung bakar itu
adalah Taeyeon
"Cepat ambil. Aku tidak bawa uang banyak. Jadi ambillah ini" katanya memaksa Luhan
"Anggap saja ucapan terimakasih karena telah menolongku, karena jika itu kau, aku pasti sudah
meninggalkanmu" katanya tanpa rasa bersalah.
"Jangan pancing amarahku. Aku sedang baik sekarang" kesal Taeyeon karena Luhan belum juga
mengambil jagung bakarnya
"Cepat ambil, aku tidak mau ketiga temanmu melihatku. Aku juga dalam masalah jika teman-temanku
melihatku memberikan ini padamu" paksa Taeyoon
"Duduklah dulu. Sepertinya mereka masih sibuk melihat pertunjukkan" katanya pada Taeyeon
Mendengar ajakan Luhan, Taeyeon pun segera duduk disamping Luhan dan memperhatikan Luhan yang
sedang memakan jagung bakar darinya.
"Kenapa? Kau mulai menyukaiku?" Tanya Luhan yang merasa risih karena Taeyeon memperhatikannya
"Tidak semua. Hanya Jessica. Kau tahu kan? Dia masih sakit hati karena kau tolak" kekeh Taeyeon
"Aku memang tidak menyukai wanita, aku ini hanya menyukai satu orang dalam hidupku" katanya
memberitahu Taeyeon sambil memperhatikan Sehun
"Sehun?" Tebak Taeyeon
Luhan sedang memperhatikan Sehun, sampai ia melihat Kyungsoo menghampiri Sehun dan
membawanya ke belakang tenda mereka. Karena penasaran Luhan mengikuti keduanya
"Aku kesana dulu. Terimakasih untuk jagungnya" teriak Luhan meninggalkan Taeyeon
Luhan kesulitan mencari Kyungsoo dan Sehun sampai akhirnya dia melihat ada dua orang yang sedang
berbincang-bincang. Dia menebak itu pasti Sehun dan Kyungsoo
Tebakan Luhan benar, sekarang dia sedang meihat Kyungsoo sedang berbicara sambil merona pada
Sehun, dan tak lama mereka berpelukan
"Sehun dan Kai cepat tampil lagi" suara Jonghyun menginterupsi pelukan Kyungsoo dan Sehun
Sehun juga seperti mendengus kesal karena diganggu, ia melepaskan pelukannya pada Kyungsoo dan
mencium kening Kyungsoo setelah itu pergi menyusul Kai yang sudah bersiap.
Luhan masih memperhatikan Kyungsoo, entah kenapa ia merasa marah pada Kyungsoo yang sepertinya
benar-benar ingin menerima Sehun
Luhan segera menghampiri Kyungsoo yang masih berada disana, ada sesuatu yang harus ia tanyakan
pada Kyungsoo
"Kyung ikut aku" Luhan menarik Kyungsoo ke belakang perkemahan menghindari semua teman-
temannya
"Kenapa kita kemari, kita bisa terjatuh, dibawah sepertinya menyeramkan" protes Kyungsoo karena
Luhan membawanya ke pinggir tebing dekat tempat mereka berkemah
"Apa kau benar-benar akan menerima Sehun" tanya Luhan tak sabar
"Lu, aku kan sudah bilang aku memang akan mencoba menerima Sehun" katanya tersenyum
"Kau hanya mencintai Kai, tidak seharusnya kau memanfaatkan Sehun untuk membuatnya cemburu"
lirih Luhan
"Kyung, aku mohon jauhi Sehun" pinta Luhan
"Kau tahu kan kalau Kai mencintaimu? Apa bedanya kita berdua Lu. Kita sama-sama jahat pada mereka"
teriak Kyungsoo tak terima
"Kau bilang padaku jangan sakiti Sehun, tapi kau sendiri menyakiti orang yang paling aku cintai. Kenapa
kau begitu egois" Kyungsoo masih berteriak
"Aku akan memperlakukan Kai dengan baik, aku janji, tapi aku mohon jauhi Sehun, aku mohon Kyung"
pinta Luhan
"Kau mau tahu Lu? Aku tidak bisa. Aku rasa aku mulai menyukai Sehun" katanya menyeringai
memberitahu Luhan
Kyungsoo sendiri sudah cukup lama menahan rasa kesalnya pada Luhan karena selalu mengabaikan Kai.
Dia juga tidak menyangka kalau Luhan menyukai Sehun. Kyungsoo sendiri masih belum yakin dengan
perasaannya pada Sehun. Tapi bukankah dia sudah mengatakan kalau dia bosan diabaikan dan tak
diperhatikan. Satu-satunya yang memperhatikannya hanya Sehun, jadi tidak apakan jika dirinya menjadi
egois.
"Aku pergi" katanya meninggalkan Luhan yang sudah tak berkata kata lagi
SREK!
Luhan terkejut melihat Kyungsoo terpeleset dan terjerembab jatuh kebawah tebing
"Kyungieee" teriak Luhan
"Aghhhhhh tolong! Luhan mendorong Kyungsoo ke bawah tebing" teriak Jessica yang mengambil
kesempatan untuk menuduh Luhan
Sehun dan Kai yang sedang tertawa tiba-tiba memucat mndengar dua teriakan yang berbeda. Keduanya
langsung menghampiri asal teriakan dan terkejut mendapati Luhan yang sepertinya akan turun ke
bawah tebing
"Lu, apa yang terjadi hmm… mana Kyungsoo kenapa kau mau kesana?" tanya Sehun mengguncangkan
bahu Luhan
Kai yang mendengarnya langsung merampas senter Jonghyun dan segera menuruni bawah tebing untuk
menemukan Kyungsoo
"BOOM! Bom meledak. Ucapkan selamat tinggal pada teman-temanmu….. miskin" seringai Jessica
meninggalkan Luhan yang masih menangis.
tobecontinued