Anda di halaman 1dari 8

:t;.: ::a::::::.:.

' : 11i: -:,,


:::::tt :i:- .:.

Dovid A. Bender, PhD & Peter A. Moyes, PhD, DSc

PERAN BIOMEDIS GIIKOLISIS DAPAT BERFUNGSI PADA


KEADAAN ANAEROB
Kebanyakan jaringan setidaknya memerlukan glukosa' Di
otak, kebutuhan ini bersifat substansiai' Glikolisis, yaitu jalur Pada tahap-tahap awal penelitian tentang glikolisis disadari
utama metabolisme glukosa, terjadi di sitosol semua sel. Jalur bahwa ferrnentasi di ragi serupa dengan penguraian glikogen
ini unik karena dapat berfungsi baik dalam keadaan aerob di otot. Diketahui bahwa jika suatu otot berkontraksi daiam
maupun anaerob, bergantung pada ketersediaan oksigen dan medium anaerob, yaitu medium dengan oksigen yang telah
rantai transpor elektron. Eritrosit yang tidak memiliki mito- dikeluarkan, glikogen akan lenyap dan muncul laktat'
dan laktat
kondria, bergantung sepenuhnya pada glukosa setragai bahan Jika oksigen dimasukkan, terjadi pemulihan aerob
bakar metaboliknya, dan memetabolisme glukosa melalui kemudian lenyap. Namun, jika kontraksi berlangsung dalam

glikolisis anaerob. Namun, untuk mengoksidasi glukosa kondisi aerob, penimbunan laktat tidak terjadi dan piruvat
melewati piruvat (produk akhir glikolisis) oksigen dan sistem adalah produk akhir utama glikolisis. Piruvat dioksidasi iebih
enzim mitokondria diperlukan, misalnya kompleks piruvat lanjut menjadi CO, dan air (Gambar 18-1). Jika pasokan
dehidrogenase, siklus asam sitrat, dan rantai respiratorik' oi<sigen berkurang, reoksidasi NADH di mitokondrta yang
Glikolisis merupakan rute utama metabolisme glukosa terbentukselama glikoiisis terhambat, dan NADH direoksidasi
dan juga jalur utama untuk metabolisme fruktosa, galaktosa, dengan mereduksi piruvat menjadi laktat sehingga glikolisis
dan karbohidrat lain yang berasal dari makanan. Kemampuan dapat berlanjut (Gambar 18-1). Meskipun glikolisis dapat
glikolisis untuk menghasilkan AIP tanpa oksigen merupakan b.il".tg.,rttg dalam kondisi anaerob, pengorbanan diperlukan
hal yang sangat penting karena hal ini memungkinkan otot karenahal ini membatasi jumlah AIP yang dibentuk per mol
rnngka bekerja keras ketika pasokan oksigen terbatas, dan glukosa yang teroksidasi sehingga jauh lebih banyak glukosa
memungkinkan jaringan bertahan hidup ketika mengalami y"ng h"tnt dimetabolisme daiam kondisi anaerob ketimbang
anoksia. Namun, otot jantung yang beradaptasi untuk bekerja dalam kondisi aerob. Di sel ragi dan beberapa mikroorganisme
ddam keadaan aerob, memiliki aktivitas glikolitik yang relatif lain, piruvat yang dibentuk dalam glikoiisis anaerob tidak
rendah dan kurang dapat bertahan hidup dalam keadaan direduksi menjadi laktat, tetapi mengalami dekarboksiiasi dan
iskemia. Penyakit akibat defisiensi enzim glikolitik (misalnya di reduksi menjadi etanol.
piruvat kinase) akan bermanifestasi terutama sebagai anemia
Lemolitikatau, jika defeknya mengenai otot rangka (misalnya REAKSI.REAKSI GLIKOLISIS MERUPAKAN
fosfofruktokinase), sebagai kelelahan. Di sel-sel kanker yang JATUR UTAMA PEMAKAIAN GLUKOSA
tumbuh pesat, glikolisis berlangsung cepat dan menghasilkan
banyak piruvat yarrg kemudian tereduksi menjadi laktat dan Persamaan keseluruhan untuk glikolisis dari glukosa menjadi
dikeluarkan. Hal ini menyebabkan terbentuknya lingkungan laktat adalah sebagai berikut:
tumor setempatyang bersifat asam' yang mungkin berdampak Clukosa + 2 ADP + 2 Pi+2 Laktat + 2 ATP + 2 H2O
pada terapi kanker. Laktat digunakan untuk glukoneogenesis
di hati, yakni suatu proses yang memakan banya-k energi, dan Semua enzim glikolisis (Gambar 18-2) ditemukan di sitosol'
menjadi penyebab utama hipermetabolisme yang dijumpai Giukosa memasuki glikolisis melalui fosforilasi menjadi
pada kahefisia kanker. Asidosis laktat dapat disebabkan glukosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh heftsokinase dengan
ol.h b.."g"- hai, mencakup gangguan aktivitas piruvat dehi- L.nggt.rk"rl ATP sebagai donor fosfat. Daiam kondisi
drogenase. fisioiogis, fosforilasi giukosa menjadi glukosa 6-fosfat dapat

r58
BAB i8: GLIKOIISIS & OKSIDASI PIRUVAT / 159

Glukosa Glikogen secara fungsional dapat dianggap ireversibei dalam kondisi


c- (cJ,
fisiologis; reaksi ini dapat diinduksi dan diatur secara alosterik,
dan memiliki peran besar dalam mengatur laju glikolisis.
Fruktosa 1,6-bisfosfat dipecah oleh aldolase (fruktosa 1,6-
bisfosfat aldolase) menjadi dua triosa fosfat, gliseraldehida
\/ 3-fosfat dan dihidroksiaseto n fosfat. Gliseraldehida 3 -fosfat
Heksosa fcfat dan dihidroksiaseton fosfat dapat saling terkonversi oleh
U-
enzim fosfotriosa isomerase.
Glikolisis berlanjut dengan oksidasi gliseraldehida 3-
fosfat menjadi 1,3-bisfosfogliserat. Enzim yang mengatalisis
reaksi olsidasi ini, gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase,
bersifat dependen-NAD. Secara struktural, enzim ini
Tricsab$at terdiri dari empat polipeptida identik (monomer) yang
U
membentuk suatu tetramer. Empat gugus -SH terdapat di
masing-masing polipeptida dan berasal dari residu sistein di
dalam rantai polipeptida. Salah satu gugus -SH terdapat di
U tempat/bagian aktif enzim (Gambar 18-3). Substrat yang
pada awalnya berikatan dengan gugus *SH ini, membentuk

ffi+ Piruval
rl
suatu tiohemiasetal yang diolaidasi menjadi suatu ester tiol;
ini dipindahkan
hidrogen yang dikeluarkan dalam oiaidasi
ke NAD.. Ester tiol kemudian mengalami fosforolisis;
fosfat anorganik (P,) ditambahkin yang membentuk 1,3-
Gambar 18-l. Ringkasan glikolisis. Q dihambat oleh keadaan bisfosfogliserat, dan gugus -SH direkonstitusi. Dalam reaksi
anaerob atau ketiadaan mitokondria yang mengandung enzim- berikutnya yang dikatalisis oleh fosfogliserat kinase, fosfat
enzim respirasi kunci, mis. pada eritrosit. dipindahkan dari 1,3-bisfosfogliserat ke ADB membentuk
ATP (fosforilasi tingkat-substrat) dan 3-fosfogliserat.
dianggap bersifat ireversibel. Heksokinase dihambat secara Karena untuk setiap molekul glukosa yang mengalami
alosterik oleh produknya, yaitu glukosa 6-fosfat. glikolisis dihasilkan dua molekui triosa fosfat, pada tahap
Di jaringan selain hati (dan sel pulau-p pankreas), ini dihasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa
ketersediaan glukosa untuk glikolisis (atau sintesis glikogen yang mengalami glikolisis. Toksisitas arsen terjadi karena
di otot dan lipogenesis di jaringan adiposa) dikontrol kompetisi arsenat dengan fosfat anorganik (P) dalam reaksi
oleh transpor ke dalam sel yang selanjutnya diatur oleh diatas untuk menghasilkan 1-arseno-3-fosfogliserat, yang
insulin. Heksokinase memiliki afinitas tinggi (K, rendah) mengalami hidrolisis spontan menjadi 3-fosfogliserat tanpa
untuk glukosa, dan di hati dalam kondisi normal enzim ini membentuk ATP 3-Fosfogliserat mengalami isomerisasi
mengalami saturasi sehingga bekerja dengan kecepatan tetap menjadi 2-fosfogliserat oleh fosfogliserat mutase. Besar
untuk menghasilkan glukosa 6-fosfat untuk memenuhi kemungkinannya bahwa 2,3-bisfosfogliserat (difosfogliserat,
kebutuhan sel. Sel hati juga mengandung suatu isoenzim DPG) merupakan zat antara dalam reaksi ini.
heksokinase, glukokinase yang memiliki K yang jauh lebih Langkah berikutnya dikatalisis oleh enolase dan melibat-
tinggi daripada konsentrasi glukosa intrasel normal. Fungsi kan suatu dehidrasi yang membentuk fosfoenolpiruvat. Eno-
glukokinase di hati adalah untuk mengeluarkan glukosa dari lase dihambat oleh fluorida, dan jika pengambilan sampel
darah setelah makan dan menghasilkan glukosa 6-fosfat yang darah untuk mengukur glukosa dilakukan, tabung penam-
melebihi kebutuhan untuk glikoiisis, yang digunakan untuk pung darah tersebut diisi oleh fluorida untuk menghambat
sintesis glikogen dan lipogenesis. glikolisis. Enzim ini juga bergantung pada keberadaan Mg'-
Glukosa 6-fosfat adalah suatu senyawa penting yang atau Mn2*. Fosfat pada fosfoenoipiruvat dipindahkan ke
berada di pertemuan beberapa jalur metabolik glikolisis, ADP oleh piruvat kinase untuk membentuk dua molekul
glukoneogenesis, jalur pentosa fosfat, glikogenesis, ATP per satu molekul glukosa yang dioksidasi.
dan glikogenoiisis. Pada glikolisis, senyawa ini diubah Keadaan redoks jaringan kini menentukan jalur mana
menjadi fruktosa 6-fosfat oleh fosfoheksosa isomerase dari dua jalur yang diikuti. Pada kondisi anaerob, NADH
yang melibatkan suatu isomerisasi aldosa-ketosa. Realsi tidak dapat direoksidasi melalui rantai respiratorik menjadi
ini diikuti oleh fosforilasi lain yang dikatalisis oleh olaigen. Piruvat direduksi oleh NADH menjadi laktat yamg
enzim fosfofruktokinase (fosfofruktokinase-l) untuk dikatalisis oleh laktat dehidrogenase. Terdapat berbagai
membentuk fruktosa 1, 6-bisfosfat. Realsi fosfofruktokinase isoenzim laktat dehidrogenase spesifik-jaringan yang
160 / BAGIAN ll: BIOENERGETIKA & METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID

Glikogen
I
Y
Glukosa 1-fosfat

H
H
t\ oH
HO\r

HOH ATP
n-o*Glukoea

o-Fruhosa 1,6-bisfosfat
ffiffiw
lodoaselat

coo-
ll
ffi
/ ?=o
CH,OH
I
C
I
H
-C:O
I
Dihidroksiaselon fosfai
H-C-OH <--- H-C-OH ? H-C-OH
A.-.-
J" -o-ro / \ADP i" -o-r"] * l^
cH. -o -(.]ry !
[,r+erper$e+,
I tSPltEB4$S J

-ATP - NADH +H'


NAD" l;"1

3-Fosfoglisarat 1 ,3-Bisfosfogliseral Gliseraldehida 3-fosfat

HrO
coo-
l^ 2-Fosfogliseral
ll
H -C -o-(e, ll
I ll
CH.OH {naeroilosis
A -,..^.,,^ I

Ms'N;.;fu4
' .-
I
I

{I coo-
I
I
I Fosfoenolpiruvat I
^
i-o'.,te
cH,
|;i::rni
asam sitrct
I
I
I

""F^'"W
I
Yr
NADH + H- NAD-
1
coo- coo- coo-
I Soontan I
I

C-OH--# C-O HO- C-H


ill I

CH, CH. CH,

(Enol) (Keto) L(+)-Laktat


Piruvet Piruval

Gambar IB-2. )alur glikolisis. @, P, HOPO.'Z; O, inhibiri. Di *: Karbon 1-3 fruktosa bisfosfat membentuk
-PO.L;
dihidroksiaseton fosfai dan karbon 4-6 membentuk gliseialdehida 3-fosfat. Kata "bis-," seperti pada bisfosfat, menunjukkan
bahwa gugus fosfat terpisah, sedangkan kala "di-", seperti pada adenosin difosfat, menunjukkan bahwa keduanya
berhubungan.
BAB l8: GLIKOLISIS & OKSIDASI PIRUVAT / t6t

S-Enz
N_L _U I
H-C*OH
ffi
I

H*C -OH I

H*C-OH
lr.-o*@ I

Gliseraldehida 3-fosfal
cH, -o -@
Kompleks enzim-substrat
HS *Enz

*.""r,#ffi
yang terikat
Oksidasi
subslrat
?-@ oleh NAD'
yang terikat
I

H- C -OH
1",-o-@
1 ,3.Bisfoefogllserat
S*Enz S*Enz
? ?
C:O
I

H-C -OH
I

cH" -o- @
ffi H-C-OH
C=O
i

l*,-o-@
Zat antara kaya-energi

Gambar 1B-3.Mekan ismeoksidasigliseraldehida 3-fosfat. (Enz, gliseraldeh ida 3-fosfat dehidrogenase.)


Enzim dihambat oleh racun -SH iodoasetat, yang karenanya mampu menghambat glikolisis. NADH
yang diproduksi pada enzim tidak berikatan pada enzim sekuat ikatan NAD-. Jadi, NADH mudah
digeser oleh molekul lain NAD-.

penting secara klinis (Bab 7). Reoksidasi NADH melalui eritrosit tidak memiliki mitokondria. Jaringan lain yang
pembentukan laktat memungkinkan glikolisis berlangsung secara normal memperoleh sebagian besar energinya dari
tanpa oksigen dengan menghasilkan cukup NAD- glikolisis dan menghasilkan laktat antara lain adalah otak,
untuk siklus berikutnya dari reaksi yang dikatalisis oleh saluran cerna, medula ginjal, retina, dan kulit. Hati, ginjal,
gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase. Pada keadaan aerob, dan jantung biasanya menyerap laktat dan mengoksidasinya,
piruvat diserap ke dalam mitokondria, dan setelah menjalani tetapi akan menghasilkannya pada kondisi hipoksik.
dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil KoA, dioksidasi
menjadi CO, oleh siklus asam sitrat. Ekuivalen pereduksi GTIKOTISIS DIATUR DI TIGA TAHAP DAN
dari NADH yang dibentuk dalam glikolisis diserap ke daiam MELIBATKAN REAKSI TIDAK.SETIMBANG
mitokondria untuk di oksidasi meialui salah satu dari dua
pembawa yang dijelaskan di Bab 13. Meskipun kebanyakan reaksi glikolisis bersifat reversibel,
namun tiga reaksi jelas bersifat eksergonik dan karena itu
Joringon yong Berfungsi dolom Kondisi harus dianggap ireversibel secara fisiologis. Ketiga reaksi
tersebut, yang dikatalisis oleh heksokinase (dan glukokinase),
Hipoksik Menghosilkqn Lqktot
fosfofruktokinase, dan piruvat kinase, adalah tempat-
Hal ini berlaku untuk otot rangka, terutama serabut putih, tempat utama pengendalian glikolisis. Fosfofruktokinase
dengan kecepatan kerja (dan karenanya kebutuhannya secara signifikan dihambat oleh AIP dalam konsentrasi
akan AIP) yang dapat melebihi kecepatan penyerapan dan intrasel normal; seperti dibahas di Bab 20, hambatan ini
pemakaian oksigen (Gambar 18-2). Glikolisis di eritrosit dapat cepat dihilangkan oleh 5'AMP yang terbentuk sewaktu
selalu berakhir dalam laktat karena reaksi-reaksi selanjutnya ADP mulai menumpuk, yang memberi sinyal akan perlunya
pada oksidasi piruvat berlangsung di mitokondria, dan peningkatan laju glikolisis. Sel-sel yang mampu melakukan
162 / BAGIAN ll: BIOENERGETIKA & METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID

glukoneogenesis (membalikkan jalur glikolisis) memiliki H-C:O {-**- Glukosa


I
enzim-enzim berbeda yang mengatalisis reaksi untuk H*C-OH
membalikkan tahap-tahap ireversibel ini; glukosa 6-fosfatase, t^
fruktosa 1,6-bisfosfatase, dan untuk membalikkan reaksi
cH" -o-try)
c lis€raldehida 3-fosfai
piruvat kinase, piruvat karboksilase dan fosfoenolpiruvat
karboksikinase. Fruktosa masuk ke ialur glikolisis melalui
fosforilasi menjadi fruktosa 1-fosfat, dan tidak melaiui tahap-
tahap regulatorik utama sehingga dihasilkan lebih banyak
NADH + H,
piruvat (dan asetil-KoA) daripada piruvat yang dibutuhkan
untuk membentuk ATP Di hati dan iaringan adiposa' hal ini
menyebabkan peningkatan lipogenesis dan tingginya asupan
ll ,^
t*-O^/('FJ
C
fruktosa berperan menyebabkan obesitas.
H.-C*0H
l^

Di Erirrosir, Tohop Pertqmq Glikolisis untuk


cH -o-€I
Membentuk ATP Dopot DiPintos 1 ,3-Bisfosfcgliseral

Di eritrosit, reaksi yang dikatalisis oleh fosfogliserat *' t^


kinase dapat dipintas dalam batas tertentu oleh reaksi "{ H-c-o-(,P]
bisfosfogliserat mutase, yang mengatalisis perubahan 1'3-
t^
bisfosfogliserat menjadi 2,3-bisfosfogliserat, dan diikuti oleh
cH- -o-(9
hidrolisis menjadi 3-fosfogliserat dan P., yang dikatalisis ^-r"4 2,3-tsisfosfogli$6ral
oleh 2,3-bisfosfogliserat fosfatase (Gambar 18-4). Jalur coo* ,/
alternatif ini tidak menghasilkan ATP dari glikolisis. Namun,
-'/V '
i
H_C-OH
jalur ini berfungsi menyediakan 2,3-bkfosfogliserat, yang i
!a .<l=;a*ffiiffij
berikatan dengan hemoglobin dan menurunkan afinitasnya cH -o-qLl I ioiiFArAs€ I

terhadap oksigen sehingga oksigen lebih mudah disalurkan 3-Foefogliserat


ke jaringan (lihat Bab 6).
L----> Piruvat

Gambar 8-4. Jalur 2,3-Bisfosfogliserat di eritrosit.


OKSIDASI PIRUVAT MENJADI ASETIT-
1

KoA MERUPAKAN RUTE IREVERSIBEI


DARI GIIKOIISIS KE SIKTUS ASAM yang tereduksi tersebut direoksidasi oleh suatu flavoprotein,
SITRAT yaitu dihidrolipoil dehidrogenase, yang mengandung FAD.
Alhirnya, flavoprotein tereduksi mengalami oksidasi oleh
Piruvat yang terbentuk sitosol diangkut ke dalam
di NAD., yang kemudian memindahkan ekuivalen pereduksi
mitokondria oleh suatu simporter proton (Gambar 13-10). ke rantai respiratorik.
Di dalam mitokondria, piruvat menga-lami dekarboksilasi Piruvat+NAD*+KoA-+Asetil-KoA + NADH + H*+CO,
oksidatif menjadi asetil-KoA oleh suatu kompleks
multienzim yang terdapat di membran dalam mitokondria. Kompleks piruvat dehidrogenase terdiri atas sejumlah
Kompleks piruvat dehidrogenase ini analog dengan rantai poiipeptida dari masing-masing ketiga enz-im kom-
kompleks ct-ketogiutarat dehidrogenase pada siklus asam ponen, dan zat-zat antartinya. tidak berdisosiasi, tetapi te-
sitrat (Gambar l7-3). Piruvat mengalami dekarbolailasi tap terikat enzim. Kompleks enzim semacam ini' dengan
oleh komponen piruvat dehidrogenase pada kompleks substrat yang dipindahkan dari satu enzim ke enzim lain,
enzim tersebut menjadi turunan hidroi<sietil cincin tiazol meningkatkan laju realai dan menghilangkan realsi-reaksi
tiamin difosfat (yang terikat enzim), yang kemudian samping sehingga efisiensi keseluruhan meningkat.
bereaksi dengan lipoamida teroksidasi, yakni gugus prostetik
pada dihidrolipoil transasetilase, untuk membentuk asetil Piruvot Dehidrogenose Diotur oleh lnhibisi
lipoamida (Gambar 18-5). Tiamin adalah vitamin B, (Bab Produk-Akhir don Modifikosi Kovolen
44) danjika jumlahnya kurang, metabolisme glukosa akan
terganggu dan mungkin terjadi asidosis laktat dan piruvatyang Piruvat dehidrogenase dihambat oleh produknya, yaitu asetil-
signifikan (yang dapat mengancam nyawa). Asetil lipoamida KoA dan NADH (Gambar 18-6). Enzim ini juga diatur
bereaksi dengan koenzim A untuk membentuk asetil-KoA melalui fosforilasi oleh suatu kinase tiga residu serin pada
dan lipoamida tereduksi. Reaksi ini tuntas jika lipoamida komponen piruvat dehidrogenase kompleks multienzim
BAB iB: GLIKOLISIS & OKSIDASI PIRUVAT I t63

cH^
-c -coo
Ptruval Asetil
lipoamida
a* KoA-SH

+O
-a) .:-

at-

TDP

H.C*C* OH
Hidroksietil

HtC
Lipoamida leroksidasi
5-b

+Asamlipoat++Rantai
samping lisin

n7''n--o

</
,/ tD
o-A
t
e CH3-CO-S-CoA
Asetil-KoA
E
Dihidrolipoamida

Gambar 1B-5. Dekarboksilasi oksidatif piruvat oleh kompleks piruvat dehidrogenase. Asam lipoat tergabung oleh
suatu ikatan amida dengan residu lisin komponen transasetilase kompleks enzim.Zat ini membentuk lengan panjang
yang fleksibel sehingga gugus prostetik asam lipoat dapat berputar secara sekuensial antara bagian aktif dari masing-
masing enzim pada kompleks tersebut. (NAD-, nikotinamida adenin dinukleotida; FAD, flavin adenin dinukleotida;
TDP, tiamin difosfat).

sehingga aktivitas enzim menurun, dan menyebabkan Oksidosi Glukoso Menghosilkon Hinggo 38
peningkatan aktivitas melalui defosforilasi oleh suatu Mol ATP podq Kondisi Aerob, Tefopi Honyo
fosfatase. Kinase diaktifkan oleh peningkatan rasio [ATP]/ 2 Mol Jiko Tidok Terdopot O,
[ADP], [asetil-KoA]/[KoA], dan [NADH]/[NAD.]. Oleh
sebab itu, piruvat dehidrogenase, dan dengan demikian Jika 1 mol glukosa dibakar dalam suatu kalorimeter menjadi
glikolisis, dihambat jika tersediaAlP dalam jumlah memadai CO, dan air, panas sebesar sekitar 2870 kJ akan dibebaskan.
(dan berkurangnya koenzim untuk membentuk AIP) dan Jika oksidasi berlangsung di jaringan, sekitar 38 mol ATP
jika asam lemak teroksidasi. Dalam keadaan puasa, ketika akan dihasilkan per molekul glukosa yang dioksidasi menjadi
konsentrasi asam lemak bebas meningkat, terjadi penurunan CO, dan air. In vivo, AG untuk reaksi AIP sintase dihitung
proporsi enzim tersebut dalam bentuk aktif sehingga sekitar 5 1 ,6 kJ. Oleh sebab itu, energi total yang terkandung
karbohidrat dihemat. Di jaringan adiposa, tempat glukosa dalam ATP per molekul glukosa yang teroksidasi adalah
menghasilkan asetil-KoA untuk lipogenesis, enzim tersebut 1761 kJ, atau sekitar 58o/o dan energi pembakaran. Sebagian
diaktifkan sebagai respons terhadap insulin. besar ATP yang dibentuk melalui fosforilasi oksidatif terjadi
164 / BAGIAN ll: BIOENERGETIKA & METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID

Asetil-KoA

NADH + H-

t
I

Lffi-
ffi

\^
\tr,,
1*
Mg':.,Qs:' \lnsuliil
(di jaringan adiposa

(A)
Gambar l8-6. Regulasi piruvat dehidrogenase (PDH). Tanda panah dengan garis berlekuk menunjukkan efek alosterik.
Regulasi melalui inhibisi produk-akhir. (B) Regulasi melalui perubahan (interkonversi) bentuk aktif dan inaktif.

akibat reoksidasi koenzim-koenzim yang tereduksi oleh setelah pemberian glukosa. Karena otak bergantung pada
rantai respiratorik. Sisanya dibentuk oleh fosforilasi tingkat glukosa sebagai bahan bakar, kelainan metabolisme tersebut
substrat (Thbel 18-1). sering menyebabkan gangguan neurologis.
Defisiensi herediter aldolase A dan defisiensi piruvat
ASPEK KTINIS kinase di eritrosit
menyebabkan anemia hemolitik.
Kemampuan pasien dengan defisiensi fosfofruktokinase
lnhibisi Metobolisme Piruvqt Menyebobkon otot untuk beraktivitas fisik menjadi rendah, terutama
jika mereka mengonsumsi diet tinggi-karbohidrat. Dengan
Asidosis Lqktqt
memberikan lipid sebagai bahan bakar alternatif, misalnya
Ion merkuri dan arsenit bereaksi dengan gugus -SH selama masa starvasi, ketika kadar asam lemak bebas dan
asam lipoat dan menghambat piruvat dehidrogenase, badan keton dalam darah meningkat, kemampuan pasien
demikian juga defisiensi tiamin dalam makanan' yang melakukan kerja meningkat.
memungkinkan terjadinya penimbunan piruvat. Banyak
pecandu alkohoi mengalami defisiensi tiamin (baik karena RINGKASAN
diet yang buruk maupun karena alkohol menghambat
penyerapan tiamin) dan dapat mengalami asidosis piruvat . Glikolisis adalah jalur metabolisme glukosa (atau
dan laktat yang mungkin mengancam nyawa. Pasien dengan glikogen) menjadi piruvat dan laktat di sitosol semua sel
defisiensi herediter piruvat dehidrogenase yang dapat mamalia.
disebabkan oleh defek pada satu atau lebih komponen . Glikolisis dapat berfungsi dalam keadaan anaerob dengan
kompleks enzim juga mengalami asidosis laktat terutama membentuk kembali NAD- teroksidasi (diperlukan
BAB l8: GLIKOLISIS & OKSIDASI PIRUVAT / 165

TabellB-1. Pembentukan ATP dalam katabolisme glukosa.

,,Giisers ids.3"foui"l',
.',,,.dehidlbgenoie r,,,,

,ra;i#i *in ,t'


Firuvof krings$:':,"

*Hal ini rnengisyaratkan bahwa NADI-I yang terbentuk dalam glikolisis diangkut ke mitokondria
oleh pengangkut malat (Cambar 1 3-1 3). jika pengangkut
gliserofosfat digunakan, hanya 2 ATP yang terbentuk per mol NADH. Perhatikan bahwa pemakaian glikogen dibandingkan glukosa untuk glikolisis anaerob di
otot jauh lebih menguntungkan karena produk glikogen {osforilase adalah glukosa 1 Jbs{at (Cambar 1 9-1 ), yang dapat berkonversi dengan glukosa 6-fosfat. Hal
ini menghemat ATP yang seharusnya digunakan oleh hcksokinase sehingga lumlah bersih ATP meningkat dari 2 menjadi 3 per glukosa.

dalam reaksi gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase), Boiteux A, Hess B. Design of glycolysis. Philosophical Tiansactions
dengan mereduksi piruvar menjadi laktat. Royal Society ofLondon Series B 198I;293:5.
. Laktat adalah produk akhir glikoiisis pada keadaan Fothergill-Gilmore lA. The evolution of the glycolytic pathway.
anaerob (misalnya otot yang sedang bekerja) atau jika 'frends in Biochemical Sciences 1986;Il:47.
perangkat metabolik untuk otraidasi piruvat lebih lanjut Gladden LB. Lactate metabolism: A new paradigm for the third
tidak tersedia (misalnya di eritrosit). millennium. Journal of Physiology 2004;558:5.
. Glikolisis diatur oleh tiga enzim yang mengaralisis reaksi Hers HG, Hue L. Gluconeogenesis and related aspects of glycolysis.
yang tak-setimbang: heksokinase, fosfofruktokinase, dan Annual Review of Biochemistry 1983;52:617.
piruvat kinase. Kim J-V, Dang CV. Multifaceted roles of glycolltic enzymes.
. Di eritrosit, tempat perrama dalam glikolisis untuk Trends in Biochemical Sciences 2005,30:142.
menghasilkan AIP dapat dipintas sehingga terbentuk Robergs RA, Ghiasvand F, Parker D. Biochemistry of exercise-
2,3-bisfosfogliserat, yang penting untuk menurunkan induced metabolic acidosis. American Journal of Physiology
afinitas hemoglobin terhadap O,. 2004:287:R502.
. Piruvat dioksidasi menjadi asetil-KoA oleh suatu Wang YM, Eys J. Nutritional significance of fructose and sugar
kompleks multienzim, piruvar dehidrogenase, yang alcohols. Annual Review of Nutrition 1981,;1:437.
bergantung pada kofaktor tiamin difosfat yang berasal \Wasserman DH. Regulation of glucose flLrxes during exercise

dari vitamin. in the postabsorptive state. Annual Review of Physiology


. Keadaan yang menyebabkan gangguan metabolisme 1995:57:191.
piruvat sering menyebabkan asidosis laktat.

REFERENSI

Behal RH, Buxton DB, Robertson JG, Olson MS. Regulation of


the pyruvate dehydrogenase multienzyme complex. Annual
Review of Nutrition 1993:13:497 .

Anda mungkin juga menyukai