Anda di halaman 1dari 3

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN

a. Alat dan Bahan

 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu:
 Tabung reaksi
 Cawan porselen
 Gelas ukur
 Pipet
 Penangas air
 Batang pengaduk
 Pipet kapiler
 Chamber eluasi
 Tissue, lap, dan kertas saring
 Tabung venoject
 Sentrifuge

 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu:

 Hasil ekstraksi tanaman (warna coklat mengkilat)


 Larutan etanol 96%
 Larutan asam asetat anhidrat
 Larutan H 2 SO4 pekat
 Larutan n-heksana:etil asetat (4:1)
 Larutan Anisaldehida asam sulfat
 Larutan HCl 2N
 Larutan NH 4 OH
b. Prosedur Kerja

Identifikasi senyawa golongan saponin

 Uji buih

Ekstrak sebanyak 0,2 gram dimasukkan tabung reaksi, kemudian ditambah air suling
10 ml, dikocok kuat-kuat selama kira-kira 30 detik

Tes buih positif mengandung saponin bila terjadi buih yang stabil selama lenih dari 3
menit dengan 3 cm diatas permukaan cairan.

Identifikasi senyawa golongan steroid, terpenoid, glikosida


 Preparasi sampel

0,5 gram ekstrak dilarutkan dalam 15 ml etanol

Kemudian dibagi menjadi tiga bagian masing-masing 5 ml, disebut sebagai larutan IIA,
IIB, dan IIC

 Uji Liebermann-Burchard

Larutan IIA digunakan sebagai blanko, Larutan IIB sebanyak 5ml ditambah 3 tetes
asam asetat anhidrat dan 1 tetes pekat

Diamati perubahan warna yang terjadi, kemudian dikocok perlahan dan diamati
terjadinya perubahan warna

Terjadinya warna hijau biru menunjukkan adanya saponin steroid, warna merah ungu
menunjukkan adanya saponin triterpenoid dan warna kuning muda menunjukkan
adanya saponin triterpenoid / steroid jenuh
Sebagian larutan IVC diberi beberapa tetes larutan , kemudian diamati terjadinya
perubahan warna

Jika terjadi warna hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin

Jika pada penambahan gelatin dan NaCl tidak endapan putih, tetapi setelah ditambah
dengan larutan terjadi perubahan warna hijau biru hingga hitam, menunjukkan adanya
senyawa polifenol

 Kromatografi Lapis Tipis

Sebagian larutan IVC digunakan untuk pemeriksaan dengan KLT.


Fase diam : Kiesel gel GF 254.
Fase gerak : Kloroform-Etilasetat-Asam formiat (0.5 : 9 : 0,5).
Penampak noda : pereaksi.

Larutan IVC ditotolkan sebanyak 4 x 10uL = 40uL, pada salah satu titik penotolan

Jika timbul warna hitam menunjukkan adanya polifenol dalam sampel

Anda mungkin juga menyukai