Anda di halaman 1dari 25

Saling Berbuat Baik Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, hal itu pula yang mau diingatkan

mbacaan Alkitab kita hari ini, hal itu pula yang mau diingatkan oleh
Galatia 6:1-10 Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia. Kita tahu bahwa salah satu
pergumulan khas dari jemaat kristen mula-mula adalah gontok-gontokannya
Ada satu cerita fabel tentang tikus dan kancil. anggota jemaat yang berasal dari Yahudi dengan mereka yang berasal dari
Suatu hari sang Kancil mendengar tangisan yang berasal dari sebuah lubang. Yunani, padahal sama-sama pengikut Kristus tuh mereka itu: saling mengejek,
Ternyata setelah dilihat, ada seekor tikus yang terperangkap jatuh di lubang. menjatuhkan, saling gak peduli dengan sesama dan yang lain, yang akhirnya
"Ngapain lu di bawah?" tanya Kancil ngeledek. "Tolongin saya napa 'Cil, saya membuat mereka hidup dalam ancaman perpecahan dalam 'tubuh jemaat' itu
jatuh nih gak bisa keluar dari lubang ini," teriak Tikus. "hahahaha ... makanya sendiri.
kalau jalan tuh, liat liat napa, ati ati kalau jalan" Kancil makin meledek. "Iya
iya, aku salah ... kamu mau nolongin aku gak?" Tikus memelas. "Nolong kamu? Bayangkan saja, bila satu jemaat - siapapun itu - mengalami pergumulan yang
Buat apa?" kata Kancil. "Ya, mungkin saja suatu hari nanti gantian, saya bisa seperti ini. Nyamankah kita bersekutu dan beribadah? Ah .. pastinya tidak.
nolongin kamu, 'Cil" Tikus menjelaskan. "Ah, badan kau saja kecil begitu, mau
belagu nolong aku segala. Tapi udahlah, sini kutolong kamu keluar dari lubang Mari kita lihat bagaimana firman Tuhan melalui Rasul Paulus hari ini bisa
ini ... kau naik ya ke punggungku ..." kemudian Kancil turun ke lubang, dan menolong kita atau siapapun mereka agar tidak terjebak dalam situasi yang
melompat keluar dari lubang itu bersama Tikus. "Wah, makasih ya 'Cil, suatu sama:
hari nanti moga-moga aku bisa membalas kebaikanmu ini" Tikus berteriak
kegirangan. "Ah sudahlah, lupakan saja" kata Kancil dingin. 1. Prinsip Jari Menunjuk (ayat 1-2)

Beberapa minggu kemudian .... Menarik ya, ada seorang yang kedapatan melakukan pelanggaran, lalu ada
Tikus mendengar ada suara tangisan, eh ternyata si Kancil yang menangis. seorang yang disebut, "kamu yang rohani" ... Kemudian diingatkan bahwa
"Kenape lu 'Cil?" tanya Tikus sambil senyam-senyum. "Iya nih, aku kena "memimpin dalam roh lemah lembut" dan "jaga dirimu sendiri". Yang diakhiri
kejerat sama tali perangkapnya pak Tani, jadi gak bisa kemana-mana nih dengan kalimat "bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu.
aku ..." Kancil sedih. Tikus pun makin tersenyum, "Tuh kan, sekarang saya bisa
menolong kamu 'Cil". "Nolong bagaimana kamu, badan kecil aja mau nolong- Setiap kita nyatanya punya beban.
nolong" kata Kancil. Jawab Tikus: "Hehehe, kamu lupa ya 'Cil, saya kan Setiap kita punya kesemptan untuk bergumul dengan hal-hal yang sama. Jatuh
binatang pengerat. Sini ku gigitin tali yang menjerat kaki mu itu, biar putus bangunnya seseorang adalah gambaran hidup yang nyata yang bisa dialami
talinya dan kau pun bisa lepas bebas lagi 'Cil". oleh semua orang.

Bukankah gambaran dari cerita fabel itu adalah sebuah gambaran yang nyata Jadi bijaklah dalam menggunakan jari.
dalam kehidupan keseharian kita: bahwa kita hidup bersama-sama dengan Sebab ketika satu jari menunjukk ke orang lain, ada 3 jari kita yang menunjuk
yang lain, bahwa kita berjuang untuk melawan sikap-sikap merendahkan pada diri kita sendiri. Tiga jari kita inilah yang seharusnya senantiasa
yang lain (merasa diri paling kuat, paling hebat, paling benar) - seperti si mengingatkan kita bahwa: itulah Roh Lemah Lembut yang jangan sampai
Kancil yang merasa bahwa Tikus gak akan mampu berbuat apa-apa terlupakan oleh kita.
menolongnya, ternyata bisa nolong juga kan si Tikus itu.
2. Prinsip Kaca (ayat 3-4) keluarga kita, kasihi tetangga kita ... Mulailah dari yang kecil, dari yang
terdekat. Sebab kalau yang kecil saja sudah sulit, kalau yang dekat saja sudah
Katanya, orang Indonesia itu kalau jadi komentator memang yang paling gak bisa, gak usah ngimpi bisa membuat perubahan dalam kehidupan kita.
hebat sedunia. Liat aja kalau ada orang lagi pada kumpul nonton bareng sepak
bola di tv, wah itu bisa jelek-jelekin abis pemain bola yang lagi main itu
(padahal yang dijelek2in itu Ronaldo! bayangin coba, hehehe) ... "gitu aja gak
gol! dasar!" ... Padahal mah yang komen itu sendiri gak bisa main bola.

Nah yang itu dia lupa bawa kaca - seperti yang dikatakan dalam ayat 3: "dia
menyangka dia bisa lebih baik, padahal tidak sama sekali."

Atau keadaannya seperti ayat 4. Dia bawa kaca, tapi salah ngacanya. "Ya saya
masih lebih baik lah di banding koruptor-koruptor negara yang sampai ber-
M-M itu ... Saya kan cuma korupsi kecil-kecilan, cuma ratusan ribu ajah".

Bukankah lebih baik untuk kita berkaca pada diri kita sendiri dan berjuang
untuk terus menerus memperbaharui diri menjadi orang yang lebih baik?
Dibandingkan mengomentari kehidupan orang lain.

3. Prinsip Tabur - Tuai (ayat 8-9)

Apa yang kita tabur, itulah juga yang akan kita tuai.
Saya suka mendengar cerita tentang seseorang yang tiba tiba suatu hari
didatangi oleh temannya yang marah-marah luar biasa. Lalu orang itu
bertanya di dalam hatinya: "Tuhan, apakah temanku yang lagi marah-marah
didepanku sekarang ini sedang menabur, atau aku kah yang sedang menuai?"
Bila aku sedang menuai hari ini, ampunilah aku. Tapi bila hari ini temanku
yang sedang menabur, berikanlah padaku kesabaran.

4. Prinsip Langkah Kecil (ayat 10)


 
Perubahan hanya akan terjadi ketika kita mau memulai sebah langkah kecil.
Mulailah dari yang terkecil, yang terdekat, yang ada di depan mata kita.

Kita mau belajar hidup saling mengasihi? Mulailah dari yang terdekat: kasihi
Galatia 6:1-10
PRINSIP RODA
Dua Prinsip untuk Mewujudkan Kasih Ayat 1-3

Pembukaan Apa yang mereka alami sekarang (pergumulan, kesusahan, jatuh dalam dosa),
hal itu nyata-nyatanya bisa juga terjadi dalam hidup kita. Beberapa orang
Santo Agustinus, seorang Bapa Gereja, pernah ditanya tentang: “Apa sih Kasih berkata: “Hidup itu bagai roda, kadang di bawah, tapi ada saatnya juga ada di
itu? Bagaimana bentuk dan rupa Kasih itu?”. Santo Agustinus kemudian atas”Saya tertarik ayat 3 … sebab menurut saya ini masalah utamanya:
menjawab pertanyaan itu begini: Kesombongan Diri. Sepuluh tahun ‘hidup di atas’ … jadinya sombong … Tapi
Kasih memiliki tangan untuk menolong orang lain, Kasih memiliki kaki untuk kita ‘gak tahu sama sekali bahwa yang 10 tahun itu bias saja berubah seketika
menghampiri mereka yang miskin, Kasih memiliki mata untuk melihat dalam hitungan detik.
kebutuhan-kebutuhan orang lain, Kasih memiliki telinga untuk mendengar
rintihan mereka yang menderita. PRINSIP TABUR-TUAI
Sederhana, tepat sasaran! Apa itu perwujudan kasih? Kasih itu punya tangan, Ayat 7-8
kaki, mata dan telinga yang bukan hanya bias kita gunakan untuk diri kita
sendiri saja … melainkan bisa juga kita gunakan untuk menjangkau mereka Apa yang kita tabur hari ini dalam menghadapi pergumulan-pergumulan kita?
yang lain yang ada disekitar kita. Kasih bukan hanya ‘melihat ke dalam’ tapi Kita akan menuai apa yang telah kita tabur itu. Ada satu cerita tentang
juga ‘melihat keluar’. seorang guru yang tiba-tiba di maki-maki habis oleh seorang ibu dari
muridnya … Sebelum sempat guru itu marah balik … dia bertanya pada
Namun sayangnya, wujud kasih itu seringkali tidak seimbang …. Rasanya dirinya sendiri dalam hati: “Si ibu ini maki-maki saya sekarang itu ‘dia yang
banyak orang yang lebih mudah mewujudkan kasih itu untuk hidupnya sedang menabur’ atau ‘saya nih yang sedang menuai?”
sendiri, dan ketika ada orang-orang diluar diri mereka membutuhkan
perwujudan nyata dari kasih itu … hmmmm … di sini sulitnya … Seperti ada Cepat atau lambat kita akan menuai apa yang kita tabur. Oleh sebab itu,
lawakan yang sering kita dengar yang bercerita tentang seorang yang dapat Firman Tuhan menutup perikop kita hari ini dengan ajakan untuk tetap
undian berhadiah 10 juta, ditanya: ‘ mau disumbangin kemana nih hadiahnya?’ menaburkan apa yang baik, sehingga di kemudian hari, yang kita tuai adalah
Jawaban dia: ‘saya mau menyumbangkan hadiah ini untuk orang-orang yang yang baik juga.
membutuhkannya … mereka adalah anak-anak dan istri saya sendiri’
Pokok Diskusi
Penjelasan & Penerapan Bahan
1. Bentuk Kasih macam apa yang bias kita tunjukkan kepada orang-
Galatia 6:1-10 berbicara mengenai bagaimana kita bisa menyeimbangkan orang yang ada disekitar kita?
Hukum Kristus itu … bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga 2. Adakah pengalaman bapak atau ibu berjumpa dengan Prinsip Roda
menjangkau orang-orang lain yang ada disekitar kita. atau Prinsip Tabur Tuai dalam keseharian hidup kita?
MENJADI MUJIZAT (Galatia 6 : 1-10) b.  Menolong mereka yang menanggung beban (ay.2)
”Beban” adalah suatu kesulitan yang dialami sebagai akibat dari sesuatu
peristiwa, kejadian dan sebagainya. Ayat ini       pasti punya hubungan
Tommy Barnet menulis buku dengan judul “Mujizat di tangan anda.”  Dalam dengan apa yang disebutkan di atas. Dan prinsip kebenaran yang terdapat
buku tersebut ia mengulas banyak tentang mujizat yang tidak bersifat di sini adalah menerapkan ajaran kasih Kristus dalam perbuatan nyata
spektakuler yang Tuhan taruh di tangan kita. Banyak kali kita hanya berpikir secara tulus dalam segala kebersamaan. Sebab kebanggaan dan nilai hidup
pada mujizat yang besar dan mengabaikan hal-hal yang kecil di tangan kita. kristiani terletak pada apa yang dilakukannya (ay.3,4). Dan masing-masing
Apapun yang ada di tangan kita mempunyai potensi menjadi mujizat jika
kita harus memikul ”tanggungannya” maksudnya, tugas pelayanan yang
diserahkan kepada Tuhan menjadi alat kemuliaan-Nya. Dalam teks di atas,
dipercayakan Tuhan kepada kita masing-masing.
kita diajak & ditantang untuk menjadi tangan Tuhan yang terulur bagi dunia
khususnya sesama seiman. Kita sering membatasi pikiran kita pada Tuhan
sebagai pembuat mujizat, kita lupa bahwa banyak mujizat yang dikerjakan
c.  Menolong hamba-hamba Tuhan (ay. 6)
Tuhan, dikerjakan-Nya melalui tangan manusia. Marilah kita lihat apa yang
Prinsip ini telah diletakkan Allah sejak dahulu pada jaman Perjanjian Lama.
Firman Tuhan katakan dalam teks kita.
Yesus meneruskan prinsip ini dalam  gereja-Nya (1 Kor 9 :14 bd. Mat 10 10;
Luk 10:7). Rasul-rasul mengajarkannya dalam setiap jemaat. Apa yang
1.  Tanggung Jawab Moral Orang Percaya
diajarkan di sini merupakan ajaran Alkitab sepenuhnya (PL-PB). Jemaat
punya kewajiban dan tanggung jawab untuk menopang hidup jasmani hamba-
a.  Menolong mereka yang jatuh dalam dosa (ay. 1)
hamba Tuhan. Apapun yang anda lakukan untuk seorang hamba Tuhan
Kemungkinan berbuat salah terbuka bagi setiap orang. Tugas kita bukan
( benar-benar hamba Tuhan bukan gadungan, kredible dan keberadaanya
menghakimi, mengkritik, menggosipkan, menjelekkan tetapi menolongnya.
jelas dapat dipertanggungjawabkan) anda telah melakukannya untuk Kristus.
Menolong orang yang jatuh adalah gaya hidup orang ”yang rohani”, penuh
Roh Kudus. Orang rohani harus ”memimpin” orang yang jatuh, maksudnya
membuat mereka dalam keadaan baik. Seperti tukang bangunan yang
memperbaiki bangunan yang rusak atau seorang dokter mengobati
pasiennya. Pada saat yang bersamaan kita diingatkan agar tetap waspada
terhadap berbagai kemungkinan jebakan dosa.
2.    Bimbingan Moral ( Prilaku Pelayanan) Orang Percaya lakukanlah itu hari ini sebab mungkin besok tidak ada lagi. Dan ketahuilah,
setiap perbuatan baik yang anda lakukan bagi sesama dalam kebutuhannya,
a.  Peringatan atas sikap ceroboh (ay.7) itu adalah mujizat bagi orang itu. Jadilah mujizat bagi setiap orang dalam
Ini merupakan peringatan atas sikap melakukan sesuatu yang kebutuhannya. Kiranya, peran kita jemaat Talitakum sebagai tangan Tuhan

berhubungan dangan tiga kebenaran tersebut di atas dengan tidak tulus. yang terulur lebih nampak dan dirasakan oleh sesama kita  sebagaimana yang

Meremehkan suatu perbuatan kebaikan. Sikap ini sama dengan kita telah lakukan melalui bansos Talitakum bagi korban banjir di kota

merendahkan Allah dan Firman-Nya. Palopo.

b.  Hukum tabur  - tuai (ay.8)


Prinsip ini ditetapkan Allah sejak awal dan harus disadari dan diperhatikan
setiap umat Tuhan. Kita akan menuai apa yang kita tabur bukan saja
jumlahnya tetapi jenisnya. Menabur dalam hawa nafsu menuai kebinasaan.
Menabur dalam Roh menuai kehidupan.

c.  Dorongan untuk tetap berbuat baik (menabur) - ay. 9.


”Jemu”, sama dengan melalaikan. ”Menjadi lemah” – kehilangan semangat,
kehabisan tenaga. Kita diingatkan jangan terjadi demikian. Pahala,
keuntungan, berkat bagi setiap orang yang berbuat kebaikan kepada
sesamanya pasti akan diterimanya. Janji ini pasti terjadi pada ”waktunya”.

d.  Berbuat baik hanyalah satu kesempatan yang terbatas sekali (ay.
10.)
Jika anda mengabaikan  ”kesempatan” ( Kairos – waktu yang genting dan
terbatas) sekarang untuk berbuat baik, melayani, bersaksi, beribadah, siapa
yang menjamin besok kesempatan yang sama seperti hari ini masih ada ? Jika
anda dapat melukakan sesuatu yang baik hari ini untuk Tuhan dan sesama
SALING MEMBERKATI ( GALATIA 6:1-10)  
Yang pertama ialah (1) sikap mengampuni. Di ayat 1 dikatakan
Suatu ketika saya berjumpa dengan seorang anak remaja dan hendak “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu
menguji iman kristen dia dan bertnya: menurut kamu, untuk apa sih kamu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan
percaya kepada Tuhan? Jawabnya simpel: Supaya saya bisa masuk surga yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya
ko. Cuma itu? Terus dia diam dan berpikir panjang, seakan-akan tidak kamu juga jangan kena pencobaan.” Sikap pengampunan merupakan
ada jawaban yang lain. Dan tahukah saudara, bukan hanya anak ini, sikap ilahi, karena Yesus sudah menunjukkan kepada kita ketika ia mau
ternyata kalau kita bertanya kepada banyak anak Tuhan, merekapun akan mengampuni kita orang berdosa. Sebab itu sikap yang dapat kita lakukan
menjawab sama, “Saya percaya Tuhan, agar saya diselamatkan dan ketika orang bersalah kepada kita ialah, mari kita berikan pengampunan.
kemudian saya bisa masuk surga.” Jawaban ini tidak salah, namaun jika Pengampunan itu sangat memberkati sesama kita.
tujuan kita mengikut Tuhan hanya untuk agar kita selamat, maka betapa
egoisnya kita. Mengapa egois? Karena dengan demikian, kita hanya Kedua, (2) jauhi sikap kesombongan. Kesombongan merupakan
memikirkan kesenangan diri kita sendiri, yaitu agar kita bisa masuk surga. perusak utama daripada relasi antar sesama manusia. Ketika seorang
menjadi sombong, maka ia akan cenderung untuk merendahkan orang lain.
Tentu tidaklah demikian. Tuhan memanggil kita bukan hanya Untuk itu Paulus berkata di ayat 3 “Sebab kalau seorang menyangka, bahwa
untuk menyelamatkan kita agar kita bisa masuk surga, tetapi lebih dari itu, ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.”
Tuhan memanggil kita untuk hidup berbuah selama kita ada di dunia ini. Kita harus menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa. Kalau saudara
Panggilan kita adalah untuk berbuah dan memberkati sesama kita. Itu merasa diri saudara berarti, dalam arti kita merasa kita lantas menganggap
sebabnya salah satu hukum terutama yang diberikan Tuhan kepada kita kita terlalu berjasa untuk orang lain, maka sebenarnya kita menipu diri
selain mengasihi Tuhan Allah kita adalah mengasihi sesama kita seperti kita sendiri. Sebab sebenarnya setiap kita tidak ada artinya. Tuhan yang
mengasihi diri kita sendiri. Dan itu juga yang di tulis oleh Paulus di ayat2: memberikan segala kemampuan kepada kita dalam segala hal. Sebab itu
Bertolong-tolonglah dalam menanggung bebanmu. Ya.. Setiap kita kita harus menghindari sikap sombong.
dipanggil untuk memberkati sesama. Untuk itu dalam perikop yang kita
baca, Paulus memaparkan beberapa sikap yang diperlukan agar setiap kita Ketiga, (3) Sikap untuk tidak lekas menghakimi. Berikutnya
dapat hidup berbuah dan memberkati sesama kita. Paulus berkata di ayat 4 dan 5 “Baiklah tiap-tiap orang menguji
pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri Apalagi jika perbuatan baik itu di salah artikan atau disalah pahami. Atau
dan bukan melihat keadaan orang lain. Sebab tiap-tiap orang akan memikul orang yang kepadanya kita sudah berbuat baik, eh..kita malah mendapat
tanggungannya sendiri.” Dalam arti Paulus meminta kita untuk tidak balasan yang tidak baik. Namun apa pun yang terjadi, jangan pernah jemu
lekas menghakimi. Setiap kita diminta untuk menguji pekerjaan sendiri. untuk berbuat baik. Karena itu adalah panggilan kita ketika kita mengikut
Umumnya kita lebih suka menguji atau menilai pekerjaan orang lain bukan? dan percaya Tuhan.
Ketika orang lain berbuat sesuatu, kita komentari, kita kritik, kita ceritakan
kejelekannya, tanpa sadar kita jatuh dalam penghakiman. Tapi giliran Baru baru saya sangat tersentuh ketika melihat acara Kick Andy.
pekerjaan kita yang di nilai dan dikritik, ooo kita defend mati-matian. Kita Pada waktu itu yang menjadi nara sumber adalah seorang dokter yang
berusaha untuk menang argumen. Bukankah hal ini banyak terjadi? dikenal sebagai dokter gila. Namanya dokter Lie A Dharmawan. Ia
Mungkin kita salah satu orang yang demikian. Paulus sekali lagi terkenal sebagai dokter gila. Mengapa? Karena ia mendedikasikan
mengingatkan kita untuk menguji pekerjaan sendiri. Karena setiap kita hidupnya untuk memberikan pengobatan kepada orang-orang daerah
akan memikul tanggungan kita sendiri. terpencil di Indonesia dengan menggunakan perahu kayu yang jelek. Ia
menamakan proyek ini adalah proyek rumah sakit apung. Dengan kapal
Inilah ketiga hal yang ingin ia tekankan yang sesuai dengan kayunya ini ia mengelilingi indonesia, kedaerah-daerah tidak terjangkau
pergumulan jemaat Galitea, yang saya kira juga baik untuk kita pelajari dan untuk memberikan pengobatan gratis. Saat ini usianya sudah 70 tahun.
lakukan. Mari kita suka memberi pengampunan, mari kita ringan tangan Dalam perjalanan hidupnya persama perahu apungnya, dr lie sudah
untuk menolong sesama kita, dan mari kita menjauhi sikap angkuh dan mengoperasi dan bedah sebanyak 177 kali, dan telah merawat ribuan pasien.
sikap menghakimi sesama kita. Dan semua itu tidak mendapat bayaran. Uangnya hanya didapat dari
sukarelawan dan sponsor-sponsor serta beberapa tabungan yang ia miiliki.
Dalam kesimpulannya, Paulus berkata di ayat 9: “Janganlah kita Tahukah apa yang memotivasi ia melakukan hal ini? Yang pertama, dr Lie
jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan sendiri dulunya adalah orang miskin. Ia pernah merasakan bagaimana
menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” Ya… jangan pernah jemu untuk rasanya tidak bisa makan, Cuma minum air putih. Mamanya pernah suatu
berbuat baik. Tapi jalani panggilan kita untuk mengasihi sesama, dan ketika menyuruh ia bermain keluar, sementara ia menemukan, mamanya
jadilah berkat bagi orang-orang yang ada disekitar kita. Paulus mengatakan lagi menangis karena tidak punya beras dirumah. Namun hal kedua yang
jangan jemu karena ia tahu, kadang kita bisa jemu dalam berbuat baik. memotivasi dokter lie adalah karena cintanya kepada Tuhan. Dalam
kesaksiannya di luar kick andy, ia pernah bersaksi. Suatu saat ketika ia
sedang mengambil waktu teduh: kemudian ia merasa Tuhan berkata kepada
dia: “Maukah engkau melayani-Ku?” Spontan Dokter Lie menjawab,
“Tuhan, jangan aku. Aku sudah terlalu capek.” Meski jawabnya bertendensi
mengelak, dorongan untuk melayani sesama yang tak mampu dan sulit
terjangkau secara geografis, terus bergema di relung hatinya. Ia pun
“menyerah”; ia tak dapat lari dari kehendak-Nya.Akhirnya, Dokter Lie
menjawab panggilan Tuhan melalui profesinya. “Ya Tuhan, aku mau. Aku
mau melayani-Mu,” ungkapnya sambil berkaca-kaca. “Saya
mendeklarasikan kesetiaan untuk melayani Tuhan,” imbuhnya seraya
menyeka air mata yang berguguran di pelupuk matanya. Cinta kepada
Tuhan, membuat ia berkomitmen untuk memuliakan Tuhan dalam
pekerjaannya. Kini smua mata yang melihat kisah hidupnya memuliakan
Tuhan.

Mari saudara, Dr. Lie telah menjalani panggilannya untuk berbuat


baik dengan talenta dan bidang yang dipercayakan kepadanya. Mari
kitapun mengambil bagian, dalam apa yang telah dipercayakan kepada kita,
untuk berbuat baik kepada sesama kita. Mari kita saling tolong menolong
dalam menanggung beban sesama kita. Marilah kita saling memberi
pengampunan, dan hindari sikap angkuh dan sikap menghakimi. Jangan
pernah jemu untuk berbuat baik, sebab itulah panggilan kita sebagai
pelayan Tuhan.
Menabur dan Menuai pekerjaan yang tidak bisa dilakukan sekali-sekali saja dalam sepanjang hidup
ini (Pkh. 11:6). Banyak orang tidak menabur karena banyak
Bacaan: Galatia 6:7-10 mempertimbangkan segala sesuatu (Pkh. 11:4). Keadaan baik tidak akan
datang jika kita tidak menabur dan selalu memikirkan untung rugi.
Menabur dan menuai adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jika tidak
ada yang ditabur maka tidak akan ada yang dituai. Menabur dan menuai juga Gal. 6:10 ? Menabur adalah kesempatan!
adalah kebenaran hukum alam yang berlaku sampai hari ini. Menabur bukanlah suatu kerugian, melainkan kesempatan yang tidak boleh
kita sia-siakan. Firman Tuhan mengajak kita untuk memakai kesempatan
Gal. 6:7 ? Jangan terbuai Kasih Karunia. menabur dengan cara berbuat baik kepada semua orang, terlebih kepada
Sebagai orang Kristen kita hidup di dalam Kasih Karunia Tuhan, tetapi hal ini saudara seiman.
tidak boleh membuai kita sehingga melupakan kebenaran yang lain. Apa yang
kita tabur pasti kita tuai. Jika kita menabur yang baik, pasti menuai yang baik. Ada tiga jenis benih yang disadari atau tidak pasti kita tabur setiap hari, yaitu:
Menabur yang jahat kita juga pasti menuai yang jahat. 1. Perkataan (Ams. 18:21).
Perkataan yang kita ucapkan adalah benih yang kita tabur dan pasti kita tuai.
Gal. 6:8 ? Menaburlah dalam pimpinan Roh Kudus. Perempuan dalam sehari bisa mengucapkan +20.000 kata/hari; laki-laki
Jika kita mau menuai tentu kita harus menabur terlebih dahulu. Bagaimana mengucapkan + 7.000 kata/hari. Dalam sekian banyak kata-kata yang
caranya kita menabur? Kita tidak boleh menabur dengan sembarangan diucapkan sangat mungkin ada kata-kata yang tidak baik, yang menyakitkan,
(kedagingan kita)� tetapi menaburlah dalam pimpinan Roh Kudus. Mzm. yang kasar, yang tidak murni, dan lain-lain. Kata-kata yang seperti itu adalah
126:5 mengajarkan untuk menabur dengan cucuran air mata, artinya benih yang pasti kita tuai.
menabur dalam roh itu tidak mudah tetapi pasti akan menuai dengan sorak- Pesan untuk kita semua: �Jagalah lidahmu terhadap apa yang jahat�(Mzm.
sorai. Sebaliknya, menabur karena keinginan diri sendiri (kedagingan)
34:13-14).� Perkataan kita menentukan hidup kita, karena itu mari kita jaga
kelihatannya mudah dan bisa kita lakukan dengan sorak-sorai. Tetapi satu
perkataan jika kita rindu menuai yang baik.
hari kita pasti menuai yang kita tabur dalam kedagingan itu dengan� cucuran
air mata. 2. Perbuatan (Bil. 14:18).
Tidak ada perbuatan jahat yang akan lewat begitu saja. Jika ada perbuatan
Gal. 6:9 ?Jangan berhenti menabur. jahat yang belum dibalas atau dihukum oleh Tuhan, bukan berarti Tuhan
Jangan berhenti menabur sampai kita menuai hasilnya. Menabur adalah membiarkan. Ingat, perbuatan jahat itu benih yang sedang bertumbuh dan
satu hari akan dituai. Kasih Karunia Allah itu mengampuni dosa kita, tetapi
akibat perbuatan kita tetap harus kita tanggung. Daud adalah seorang yang
berkenan di hati Tuhan. Satu hari Daud pernah menabur perbuatan jahat
dengan membunuh Uria dan mengambil istrinya (2Sam. 12:9-14). Dosanya
Daud diampuni tetapi akibat perbuatannya dituai sampai anak cucunya.
Pesan untuk kita semua: �Hati-hati dengan perbuatan jahat yang kita
lakukan dengan sembunyi-sembunyi, akibatnya akan kita tanggung dengan
terang-terangan.�

3. Pemberian (2Kor. 9:6-7).


Setiap pemberian yang kita lakukan dengan rela dan sukacita adalah benih
yang kita tabur dan pasti akan kita tuai. Ada banyak orang takut untuk
memberi karena takut akan kekurangan. Firman Tuhan menjamin orang yang
memberi tidak akan pernah kekurangan (Ams. 11:24). Tuhan tidak pernah
berniat sedikitpun untuk merampas milik kita, Tuhan mau kita tabur apa yang
kita punya sehingga kita bisa menuai. Saat Tuhan meminta Abraham
mempersembahkan Ishak, maka Abraham taat. Karena itulah Abraham
dipakai untuk memberkati banyak bangsa.
Pesan untuk kita semua: Pemberian adalah benih, jika Tuhan meminta kita
untuk memberi maka kita mau belajar untuk taat.

Ingat bahwa ada hukum tabur tuai. Karena itu, Awas! Perkataan, perbuatan
dan pemberian kita adalah benih yang suatu hari akan kita tuai. Jadi, Ayo
mulai menabur yang baik, kita pasti menuai yang baik. Tuhan Yesus
memberkati. (LM)
Nat's : Kejadian 8:22 memaksakan diri menggunakan salib miliknya, karena salibnya pendek, ia
Tema : Prinsip Menabur dan Menuai tidak sampai ke bukit, ia masuk ke dalam jurang.

Ada 2 umat Tuhan disuruh memikul salib menuju suatu bukit, dimana satu
Dalam kehidupan kita, kadang ada aturan Tuhan yang sudah ditentukan
orang masing-masing satu salib, mereka berjalan dengan tertatih-tatih dan
dalam hidup kita, kita tidak bisa mencampur-adukkan aturan Tuhan dengan
pegal karena salib itu memang berat dan besar. Ditengah jalan mereka
aturan kita, kita tidak bisa memangkas aturan Tuhan, karena aturan Tuhan
melihat ada sebuah gergaji.
memiliki rencana yang itu baik bagi diri kita, ini adalah sebuah prinsip Tuhan,

Orang 2 :  eh lihat ada gergaji, bagaimana jika salib besar itu kita potong menabur dan menuai.

sehingga menjadi pendek, toh yang penting bentuknya tetap salib.


Ada pepatah Korea, jika ada menanam kacang, maka akan memanen kacang,

Orang 1 : tidak mau, kamu saja sendiri. bukan memanen anggur atau strawberry, ada orang berkata : Tuhan berkati
aku, apa yang menjadi dasar Tuhan untuk memberkati kita?.. Tuhan melihat
Orang 2 : (nekat, mengambil gergaji dan dipotonglah salib tersebut sehingga dari apa yang kita tabur di masa-masa sebelumnya.
menjadi pendek),
Ia menghina orang 1 dengan berkata, lihat salib yang aku pikul, sangat ringan Ada prinsip menabur dan menuai :

dan tidak menjadi beban, kamu disuruh ikuti apa yang saya katakan, tapi
1. Perhatikan benih yang kita tabur (Galatia 6:7)
menolak, ya deritamu memikul salib berat dan besar.

Kata "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan", dalam


Singkat cerita sampailah mereka di puncak bukit, melihat malaikat Tuhan
veri lain diterjemahkan "Do not be deceived, God is not mocked" (Jangan
menjumpai di bukit berbeda, hai pemuda, gunakan salib itu sebagai jembatan
tertipu, Tuhan tidak dapat dikelabui/dibohongi).
dari bukit 1 ke bukit ke 2.. Orang 1 menggunakan salib tersebut untuk
melewati dari bukit 1 ke 2 dengan lancar, dan ukuran salib itu pas ukurannya - benih yang baik (Amsal 11:18, Galatia 6:9), benih yang baik berbicara
untuk menghubungkan bukit 1 ke bukit 2. Orang ke-2 bingung karena salib mengenai kebenaran, benih dari sorga. Ketika kita masih hidup dalam dosa,
miliknya sudah dipotong, ia berpikir, gampang nanti gunakan salib milik tidak ada benih yang baik yang bisa kita tabur, namun ketika Yesus datang,
orang ke-1 saja, orang pertama menyebrangi bukit itu dan ketika ia kita mempunyai benih yang baik yang daripada Allah, yaitu kasih. Ketika kita
menyebrangi bukit itu, salib itu hilang setelah dilewati, orang ke-2, bingung, menerima Yesus, kita sebenarnya sudah mempunyai benih yang baik itu.
karena ia tidak bisa memakai salib orang pertama maupun salib miliknya, ia
- benih yang jahat (Amsal 22:8), benih yang baik berbicara mengenai ketidak- 3. Perhatikan tempat dimana benih itu ditabur
benaran, misalnya kecurangan. Kalau kita mengurangi kecurangan, maka apa
yang kita tuai adalah bencana. Kita terkadang mempunyai 1001 alasan untuk Kita sangat perlu untuk menabur ditempat yang benar. Alkitab menyatakan

berbuat ketidak-benaran untuk menutupi apa yang seharusnya tidak kita bahwa hanya punya 2 ladang/tempat dimana kita bisa menabur:

lakukan, namun apapun itu lebih baik jangan kita menabur benih yang jahat.
a. Menabur dalam daging (Galatia 6:8)

Orang yang menabur kesusahan, maka kita juga akan menuai kesusahan,
Menabur dalam daging itu artinya orang Kristen yang mementingkan dirinya
misalnya ketika ada orang mengalami kesusahan, kita malah senang dan
sendiri, tidak memikirkan kebutuhan orang lain, dan tidak berpartisipasi
menertawakan, namun ketika orang senang, kita malah susah, misalnya iri
dalam pekrjaan Tuhan.
terhadap orang yang mengalami kesenangan.
Alkitab mencatat bahwa orang semacam ini, pasti akan menuai kebiasaan.

  Kata "kebinasaan" (bahasa Yunani : phthora) yang memiliki arti "menuju


kebinasaan, membusuk, rusak, musnah", dalam BIS ungkapan itu
2. Perhatikan jumlah benih yang ditabur/ditanam (2 Korintus 9:6) diterjemahkan "menjadi tidak berguna lagi".

Apa yang ditabur orang sedikit, maka kita akan menuai sedikit, orang yang b. Menabur dalam Roh (Galatia 6:8)
menabur banyak, maka kita juga akan menuai banyak, oleh sebab itu, jangan
kita klaim Tuhan, ketika kita ingin menuai banyak, namun kita tidak pernah Menabur dalam Roh adalah orang yang mau berbagi untuk orang lain dn mau

menabur. Belajarlah untuk memperhatikan jumlah benih yang kita tabur, ini mengambil bagian secara aktif untuk pekerjaan Tuhan (Love God, Love

janji Tuhan. People).

Ketika kita menanam sebutir biji jagung, maka kita akan menuai sebatang Terkadang ada orang mengasihi sesama, namun tidak mengasihi Tuhan,

tanaman jagung dengan beberapa bonggol jagung, ternyata pada bonggol- maupun sebaliknya, ada orang yang mengasihi Allah, namun tidak mengasihi

bonggol jagung, terdapat banyak ratusan butir jagung, itulah yang kita tuai.. sesama. Namunlah kita mulai untuk mencintai Tuhan dan sesama (2

Kita tidak bisa klaim Tuhan ingin kenuai jagung, tapi kita tidak pernah Tesalonika 3:13, Galatia 6:8).

menanam sebutir biji jagung.


 

 
4. Perhatikan waktu Menuai (Pengkhotbah 3:2)

Alkitab mengajarkan kita bahwa setiap jenis tanaman mempunyai waktu


menuai berbeda-beda, kalau kita menanam jagung, padi, kedelai, tentu 3-4
bulan kita sudah panen. Tentu berbeda jika kita menanam suatu tanaman
seperti durian dan semacamnya, tentu akan memakan waktu tahunan.

Menabur adalah bagian kita, sedangkan menumbuhkan itu urusan Tuhan.


Untuk itu lakukan saja bagian kita, karen suatu saat kita akan menuai.

Kesimpulan :

Jika kita menabur pikiran, maka kita akan menuai tindakan

Jika kita menabur tindakan, maka kita akan menuai kebiasaan

Jika kita menabur kebiasaan, maka kita akan menuai karakter

Jika kita menabur karakter, maka kita akan menuai masa depan
Prinsip Menabur Untuk Menuai nutrisi tahu bahwa jika Anda makan makanan yang mengandung lemak
dan karbohidrat yang tinggi, Anda akan menuai kelebihan berat badan.
Kekasih Anda tahu bahwa jika Anda menabur benih kebaikan, Anda
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
akan menuai respon kebaikan pula.
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia
6:9). Perikop dalam Galatia 6:7-10 adalah salah satu kebenaran kekal
yang paling jelas dalam Alkitab. Ini merupakan kebenaran universal Langkah kita menuju kedewasaan iman menuntut kita memahami
yang mengatur, baik hal fisik maupun rohani. kebenaran ini dan membuat pilihan yang tepat setiap yaitu menabur
dalam Roh, dan bukan dalam daging.Ketika Paulus berkata,”…Karena
apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena
apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab
barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan ” Prinsip umum yang sama diajarkan di seluruh Alkitab. Ayub berkata,
dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan
hidup yang kekal dari Roh itu. menabur kesusahan, ia menuainya juga.” (Ayub 4:8). Raja Salomo
berkata dalam Pengkhotbah 3:2, ”…ada waktu untuk menanam, ada
waktu untuk mencabut yang ditanam”.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu,
selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik Tuhan Yesus berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara
seiman.” dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan
buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah
yang tidak baik.” (Matius 7:16-17).
Setiap petani tahu prinsip ini. Ia tahu bahwa jika ia menabur jagung, ia
akan menuai jagung. Jika ia menabur semangka, ia akan menuai
semangka. Jika petani menanam jeruk, ia tidak akan mengharapkan Prinsipnya sudah jelas, “kita menuai apa yang kita tabur,” dan “kita
untuk menuai lemon – karena dunia fisik diatur oleh hukum menabur menuai apa yang kita tanam”.Ada 3 bagian dalam prinsip ini :
dan menuai.
1.Seseorang tak akan menuai jika dia tidak menabur. Pencuri akan
dirampok, penipu akan ditipu, orang yang curang akan dicurangi, dan
Ilmu pengetahuan menyebut hukum ini hukum sebab-akibat. Setiap orang yang suka memberi akan diberi. Ini prinsip menabur dan menuai
ilmuwan tahu bahwa untuk setiap akibat pasti ada penyebabnya. Ahli sejenisnya.
Dan apa yang kita tabur pada masa muda akan kita tuai pada saat tua.
Dan apa yang kita tabur pada waktunya akan kita tuai dalam kekekalan. Allah selalu menyelesaikan perhitungan-Nya. Hari pembalasan kan
Apakah Anda ingat cerita tentang Yakub dalam Kejadian 27-29? Yakub datang suatu hari kelak dan setiap orang akan menuai sesuai kerangka
menipu ayahnya Ishak. Ia memakai kulit kambing berbulu dan berpura- waktu Allah. Salah satu pemikir terbesar di dunia telah mengingatkan
pura menjadi kakaknya Esau. Yakub ingin merebut berkat hak anak kita, “Taburlah pikiran maka Anda akan menuai tindakan, taburlah
sulung milik Esau. tindakan maka Anda akan menuai kebiasaan, taburlah kebiasaan maka
akan menuai karakter, dan taburlah karakter maka Anda akan menuai
masa depan.”
Jadi, ia menipu ayahnya yang sudah rabun tua. Setelah berhasil menipu
ayahnya, ia melarikan diri kepada pamannya, Laban. Yakub berpikir
bahwa ia sudah terlepas. Ia berpikir ia sudah bebas dan bersih dari 3.Agar menuai yang baik maka harus menabur di ladang yang
dosa penipuan. Kemudian ia jatuh cinta pada anak bungsu Laban yang baik.Karena kita semua menuai apa yang kita tabur, kita sangat perlu
cantik bernama Rahel. Untuk menikah dengan Rahel, Laban meminta untuk menabur di ladang yang benar. Dan kita sebagai umat Tuhan
Yakub untuk berkerja selama 7 tahun bagi dia. hanya punya 2 ladang di mana kita bisa menabur.

Pada hari pernikahan setelah upacara pernikahan selesai dan komitmen Yang pertama yaitu ladang kedagingan. “Sebab barangsiap menabur
dibuat, Yakub membuka tudung mempelainya. Dan di balik tudung dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya .” (Galatia
adalah kakak Rahel bernama Lea. Si penipu telah tertipu. Saya yakin 6:8). Daging merujuk pada pola hidup lama kita yang berdosa, pada
pada saat bulan madu Yakub menyadari : “Anda menuai apa yang Anda kebiasaan hidup lama dan cara berpikir serta bertindak yang lama. Ini
tabur.” Anda tidak menuai sesuatu yang berbeda tetapi Anda menuai adalah prinsip hidup yang jahat yang sudah berurat akar yang
sesuai jenisnya. Anda menuai mirip yang Anda tabur. bertentangan dengan Allah.

2.Setiap orang akan menuai apa yang mereka tabur. Seseorang suatu Ini adalah bagian diri kita yang menginginkan cara kita sendiri dan
kali berkata, “Apa yang kita tabur pada masa muda, akan kita tuai pada ingin melakukan kehendak diri sendiri. Daging adalah tempat tinggal
saat tua. Dan apa yang kita tabur pada waktunya, akan kita tuai dalam dosa yang masih ada dalam kehidupan orang percaya. Ini adalah hawa
kekekalan.” Kita mungkin tidak selalu menuai dengan cepat tetapi kita nafsu yang menjadi bagian diri anda yang terus-menerus menarik
akan selalu menuai. Petani tahu ada waktu untuk menanam dan ada Anda untuk berbuat dosa.
waktu untuk memetik – masing-masing terjadi pada waktu yang
berbeda.
Menabur dalam daging berarti mengijinkan pikiran kita menaruh Akhirnya kita tidak pantas digunakan dalam Kerajaan Allah. Itulah
dendam, menolak untuk mengampuni, memikirkan hal-hal kotor, atau sebabnya Rasul Paulus berkata, “…barangsiapa melakukan hal-hal
mengasihani diri sendiri, kita menabur dalam daging. Demikian juga yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”
keadaannya bila kita berusaha mengontrol situasi atau seseorang (Galatia 5:21). Jika kita menabur dalam daging, kita akan menuai
dengan memanipulasi rasa bersalah, penolakan, atau seks. kerusakan oleh daging. Hosea 8:7 berkata, “Sebab mereka menabur
angin, maka mereka akan menuai puting beliung…” Yakobus 1:15 :
“Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan
Setiap kali kita berusaha melarikan diri dari kenyataan melalui narkoba apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”
dan alkohol, atau kita menyangkal realitas dengan harapan hal itu akan
menyingkir begitu saja, atau menyangkal segala sesuatu yang memang
salah, kita sedang menabur dalam daging. Namun ada ladang kedua tempat kita di mana kita bisa menabur.
Galatia 6:8b : “…tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan
menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Menabur dalam Roh itu sama
Setiap kali kita mengembangkan sikap kritis, menganggap orang lain dengan “berjalan dalam Roh” (Galatia 5:16-21) dan “menetapkan
bodoh, berprasangka atau mengeluh, kita menabur dalam daging. pikiranmu dalam Roh” (Roma 8:6).
Setiap kali kita melepaskan kemarahan dengan bersikap kasar, dengan
kata-kata kita, kita menabur dalam daging.
Yang Kedua ialah Menabur dalam Roh berarti mencari Allah dan
menetapkan pikiran Anda pada hal-hal yang dari Allah. Itulah yang
Setiap kali kita melawan otoritas, bersikap tidak kooperatif, tidak mau dikatakan Rasul Paulus dalam Kolose 3:1-2, “Karena itu, kalau kamu
diajar, dan suka berdebat, kita menabur dalam daging. Setiap kali kita dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di
tidak memiliki belas kasihan, tidak murah hati, dan tidak mau mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara
mengerti, kita menabur dalam daging.Ketika kita menabur dalam yang di atas, bukan yang di bumi.”
daging, kita akan menuai “kehancuran”.

Setiap kali kita mengampuni orang-orang yang menyesal, menolak


Kata ini berarti “membusuk”, dan itulah yang kita lakukan jika kita pikiran-pikiran yang kotor, mengatasi sikap mengasihani diri sendiri,
secara moral dan rohani membusuk. Kita berubah dari hidup menjadi meninggalkan perbuatan jahat, mempraktekkan pengendalian diri, kita
mati. Itulah sebabnya jika seorang umat percaya merangkul pola hidup menabur dalam Roh. Setiap kali kita memilih untuk melakukan hal yang
kedagingan, mereka beralih dari baik menjadi buruk dan dari buruk baik dan benar, melakukan apa yang kita tahu menyenangkan hati
menjadi buruk sekali, di mana pembusukan mulai berjalan, dan ia Tuhan, kita menabur dalam Roh.
mulai mati.
Jika kita membuat pilihan setiap hari untuk menabur dalam Roh, kita Seorang Skotlandia terkesiap hatinya melihat seorang anak laki-laki
akan menuai “hidup kekal”. Kata ini merujuk pada kualitas maupun yang terjatuh dan terperangkap dalam pasir apung yang berbahaya.
kuantitas hidup. Jika kita menabur dalam Roh, kita akan menuai buah Anak itu sangat ketakutan dan berteriak-teriak minta tolong karena
Roh dan hidup kita akan ditandai dengan, “kasih, sukacita, damai semakin bergerak, ia semakin tersedot ke dalam lumpur pasir tersebut.
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5:22-23).
Orang Skotlandia itu cepat bergerak untuk menolong anak yang
malang itu walau beresiko bisa kehilangan nyawanya sendiri. Dengan
Dalam ladang mana Anda menabur? .Jika Anda menabur dalam daging, susah payah ia berjuang menyelamatkan anak yang nampak pucat pasi
Anda akan menuai kehancuran. Tetapi jika Anda menabur dalam Roh, itu dari kematian yang mengancam, dan akhirnya ia berhasil
Anda akan menuai hidup kekal. Karena setiap kita akan menuai apa mengeluarkan anak itu dari lumpur pasir itu.
yang kita tabur, maka Rasul Paulus menasehati kita dan mendorong
kita untuk menabur dalam Roh, mendorong kita untuk tidak menjadi
lelah dalam berbuat baik dan tidak pernah menyerah – seperti umat- Kemudian badan anak itupun dibersihkan dan anak itu diberinya
umat Tuhan yang berada di Jemaat Makedonia yang telah menjadi minum. Lalu anak itu diantarnya pulang ke rumah orang tuanya yang
teladan sebagai penatalayan yang rajin berbuat baik, selalu sedia ternyata seorang yang cukup kaya. Betapa berterima kasih ayah anak
dengan senang hati memberi bagi kepentingan pelayanan pekerjaan itu dan ia ingin melakukan sesuatu yang patut untuk orang Skotlandia
Tuhan,- karena Anda akhirnya akan menuai. yang telah berjasa menyelamatkan nyawa anaknya.

Apakah Anda sudah berdoa untuk keselamatan orang-orang yang Anda Namun orang itu menolak. Ayah anak itu kemudian berkata, ”Jikalau
kasihi dan mereka masih mengeraskan hati? Jangan menyerah. Apakah saya tidak dapat memberimu sesuatu hadiah, bolehkah saya melakukan
Anda sudah bersaksi kepada rekan sekerja dan mereka masih belum sesuatu untuk keluargamu?” Akhirnya orang Skotlandia itu setuju
membuat keputusan? Jangan berhenti bersaksi. bahwa ayah anak yang cukup kaya itu bisa membantu membiayai
anaknya kuliah, di mana anak orang Skotlandia itu masuk fakultas
kedokteran di kampus terbaik dan akhirnya lulus menjadi seorang
Apakah Anda telah mengajak orang tua Anda ke gereja tapi mereka dokter.
masih belum mau datang? Jangan jemu karena Anda akan menuai pada
waktunya. Frase “pada waktunya” merujuk pada “waktu Tuhan”. Pada
waktunya Anda akan menuai. Jadi, jangan menyerah, tetaplah menabur Anak orang Skotlandia itu bernama dr. Alexander Flemming, yang
dalam Roh. kemudian dikenal karena berjasa menemukan Penisilin.Sedangkan anak
orang kaya tersebut suatu ketika dewasa terluka saat terjadi perang,
menderita sakit dan hampir mati.

Akhirnya obat baru Penisilin diantar oleh dokter Alexander Flemming


kepadanya. Obat itu diminumnya sehingga kondisinya segera membaik
dan berangsur menjadi sembuh. Orang muda anak orang kaya yang
telah disembuhkan dengan obat Penisilin itu adalah Winston Churchill,
yang kelak menjadi Perdana Menteri Inggris.

Betapa indahnya bilamana umat-umat Tuhan dapat menikmati berkat


kebahagiaan dalam memberi. Kiranya setiap kita menabur dalam Roh,
akan dapat menikmati segala berkat Allah yang melimpah dan berkat
kebahagiaan melalui memberi.
Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia
mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya
Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Fleming
dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin
bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi menabur kebaikan — Ia menuai kebaikan pula — cita-citanya terkabul, ia
hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya, dengan susah payah
menjadi dokter. Fleming menemukan penisilin yang akhirnya menolong
pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama
memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya. jiwa Churchil.

Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah…
Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang di berikan Apa yang kita tabur itu juga yang kita tuai.  Kita akan menuai apa yang
kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama ini
telah kita tabur. Dalam Galatia 6: 7 mengatakan apa yang kita tabur itu juga
menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama
manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan. yang akan kita tuai.

Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan. Pemuda pertama adalah


seorang yang miskin, sedangkan pemuda kedua adalah bangsawan yang Taburkanlah kebaikan..!!!
kaya raya. Si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi
dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Tetapi, ada seorang
yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda bangsawan itu. Ia memberi
beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter. Tahukah saudara nama
pemuda miskin yang jadi dokter ini? Namanya Alexander Fleming
, yang kemudian menemukan obat Penisilin.

Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan
perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi
karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para
dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr.Fleming dan mereka
menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru. Apa
yang terjadi? berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda
akhirnya sembuh !! Tahukah saudara siapa nama pemuda itu? Dia adalah
WINSTON CHURCHIL, PM Inggris yang terkenal karena
kepahlawanannya dalam melawan Jerman di perang dunia kedua.
MENABUR SEKARANG MENUAI DI KEKEKALAN dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa
menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Doa : Tuhan Yesus, saat kami membaca renungan ini berilah kami mengerti
akan kebenaran firmanMu lewat renungan ini, supaya selama kami hidup di Pengajaran tabur tuai juga seharusnya diaplikasikan dalam kehidupan
dunia ini biarlah kami mau hidup sesuai kebenaran firmanMu dan melakukan pelayanan setiap orang percaya atau anak-anak Tuhan yang saat ini mau
kehendakMu. Didalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa, haleluya. memberikan segenap hidupnya berjerih lelah dalam pelayanan pekerjaan
Amin. Tuhan, maka dikekekalan nanti orang-orang seperti ini akan menuai
kebahagiaan dan menerima kemuliaan.
Firman Tuhan : Galatia 6 : 7 – 8.
Inilah yang dikatakan didalam Roma 8:17 Dan jika kita adalah anak, maka
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 6:8 Sebab menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama
barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,
dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
hidup yang kekal dari Roh itu.
Hanya orang-orang yang mau mengorbankan hidupnya, mau berlelah ikut
Selama ini seringkali kita mendengar saat orang berbicara tentang tabur tuai mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan dengan tidak lagi melihat
maka akan selalu dihubungkan dengan materi atau selalu diaplikasikan kepentingan dirinya sendiri, maka ia akan memperoleh tempat perhentian
dengan uang, contohnya saat orang memberi persembahan di gereja yang penuh dengan kelegaan dan kemuliaan dimana tidak ada lagi tangis dan
seringkali masih ada orang-orang yang berpikir, memberi persembahan air mata, dan inilah hasil tuaian dari orang-orang yang mau hidup saat ini
karena Tuhan akan menggantikan berkali lipat ganda. Kalau saat ini masih hanya untuk kepentingan Tuhan.
ada orang percaya atau anak-anak Tuhan yang berpikiran demikian maka ia
telah terjerat dalam pola pikir yang salah. Tentu bagi orang-orang yang saat ini memilih hidup untuk menikmati
kesenangan dunia, hidup dalam pesta pora dunia, hidup hanya untuk
Bila berbicara tentang tabur tuai maka seharusnya diaplikasikan dengan kepentingan diri sendiri, ini artinya ia sedang menabur didalam daging, dan
kehidupan setiap orang percaya saat ini, dimana apa yang ditabur saat ini menabur didalam daging seperti yang firman Tuhan katakan diatas maka
itulah yang akan dituainya nanti didalam kekekalan, seperti yang firman yang akan dituai olehnya adalah kebinasaan.
Tuhan katakan di dalam, Galatia 6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam
Ingat, kekekalan bukanlah waktu yang singkat tetapi kekekalan adalah waktu Orang-orang yang menabur didalam daging adalah orang-orang yang saat ini
yang tak berujung. Jadi bila yang dituai seseorang nantinya didalam kekekalan sedang menikmati dan mabuk dalam percintaan dunia, mengejar ambisi dan
adalah kebinasaan kekal maka ia akan mengalami penderitaan yang tiada keinginannya untuk memuaskan hasrat hatinya dengan berbagai kesenangan
berujung atau tiada berakhir, dan ini sangat mengerihkan. Itulah sebabnya dunia, sehingga mereka lupa bahwa waktu kematian bisa datang tiba-tiba dan
firman Tuhan katakan; Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya itu artinya tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat, maka yang akan
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya adalah kebinasaan kekal.
dituainya (Galatia 6:7).
Tetapi orang-orang yang menabur didalam Roh akan memberi segenap sisa
Seandainya saat ini bila kita ditanya “mau pilih yang mana, menuai hidupnya hanya untuk belajar mengerti apa yang menjadi kehendak Allah dan
kebinasaan kekal atau menuai kemuliaan bersama dengan Kristus . . ?” melakukannya, sekalipun ada penderitaan, tangis dan air mata, tetapi ia akan
sebagai orang percaya tentu kita akan menjawab “menuai kemuliaan bersama tetap bertahan karena ia selalu percaya bahwa bersama dengan Tuhan ia akan
dengan Kristus”. Tetapi perlu diingat bahwa untuk menuai kemuliaan cakap menanggung segala perkara.
bersama dengan Kristus maka setiap orang percaya harus menabur didalam
Roh, dan itu artinya sepanjang perjalanan sisa hidup kita didunia ini harus Orang-orang seperti ini seperti yang firman Tuhan katakan didalam Mazmur

diserahkan kepada Tuhan untuk menjadi milik Tuhan. 126:5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan
menuai dengan bersorak-sorai. Senada dengan hal ini Paulus juga berkata
Menyerahkan hidup kepada Tuhan artinya kita tidak memiliki lagi hak atas didalam 2 Timotius 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kehidupan kita, tetapi Tuhanlah yang berhak sepenuhnya atas kehidupan kita. kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang
Dengan kata lain kita tidak boleh lagi mempunyai keinginan apapun, adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga
sebaliknya yang kita lakukan disepanjang sisa umur hidup kita didunia ini, kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
semuanya itu merupakan keinginan Tuhan. Jadi tetap berjalan dalam
pimpinan Roh yaitu, terus hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan hanya Saat engkau membaca kebenaran ini, mari koreksi dirimu saat ini dan periksa

melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. dirimu saat ini apa yang sedang engkau tabur dalam hari-hari hidupmu saat
ini. Bila engkau sedang menabur didalam daging, bertobatlah dan berbaliklah
Mungkin bagi sebagian orang akan merasa cara hidup seperti ini akan sangat pada Tuhan dan carilah Tuhan sekarang juga selama Ia masih berkenan
sulit dan menyakitkan, tetapi sesungguhnya kita harus menyadari bahwa ditemui, dan sebelum terlambat karena setiap detik waktu Tuhan akan datang
hanya ada dua pilihan hidup yaitu menabur didalam daging atau menabur dengan tiba-tiba dan tidak ada seorangpun yang mengetahuinya.
didalam Roh, dan tidak ada lagi pilihan yang lain.
Tanamkan beberapa hal ini dalam hatimu saat ini:

1. Menabur didalam daging yang merupakan percintaan dengan dunia


akan membawa kebinasaan kekal.
2. Senantiasa berjaga-jagalah karena hari Tuhan akan datang seperti
pencuri pada malam hari.
3. Menaburlah didalam Roh, dengan memberikan segenap hidupMu
menjadi milik Tuhan, hiduplah takut akan Dia dan lakukanlah
kehendakNya, supaya engkau akan menuai kemuliaan bersama
dengan Kristus didalam kekekalan.

Kiranya kebenaran ini menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus
memberkati. Amin.

Bila engkau diberkati dengan kebenaran ini maka berikanlah link renungan
ini kepada semua orang yang engkau kasihi,
Galatia 6: 1-10 Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut,terbersit
seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly.
JANGAN BERHENTI BERBUAT BAIK Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju
kamar si wanita tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu.


Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang.
dari pintu ke pintu, menemukan bahwa di ka ntongnya hanya tersisa Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan
beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia
selalu member ika n perhatian khusus pada kasus wanita itu.
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah
berikutnya. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan..
Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda . Wanita itu sembuh !!.
membuka pintu rumah. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh
Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan.
air. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar
tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut
pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa
Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “berapa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil
saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?” seumur hidupnya.
Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”. Akhirnya Ia memberan ika n diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada
“Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk keba ika n” kata sesuatu yang menarik perhatuannya pada pojok atas lembar tagihan
wanita itu menambahkan. tersebut.
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :” Dari dalam Ia membaca tulisan yang berbunyi.. “Telah dibayar lunas dengan segelas
hatiku aku berterima kasih pada anda.” besar susu..”
tertanda, DR Howard Kelly.
Sekian belas tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang
sangat kritis. Air mata kebahagiaan membanjiri matanya.
Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh
bumi melalui hati dan tangan manusia.”
Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter
spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.
Demikianlah cuplikan kisah nyata dari seorang DR Howard Kelly yang sangat
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan.
menyentuh hati dan pikiran kita. Bukankah perbuatan-perbuatan baik seperti
inilah yang sangat dibutuhkan oleh semua orang di dunia? Dan memang, mungkin orang lain akan berprasangka bahwa ada maksud buruk dibalik
perbuatan baik selalu mempengaruhi untuk segala sesuatu bisa sedikit atau
banyak menjadi lebih baik. Bahkan rupanya perbuatan baik kerap perbuatan baik yang kita lakukan. Tetaplah berbuat baik.
mempengaruhi dan membuat orang lain juga melakukan satu perbuatan dan
perbuatan-perbuatan baik berikutnya.
Saat kita  jujur dan terbuka berbuat baik, orang lain mungkin akan menipumu.
Dan sesungguhnya, di konteks pembacaan kita kali ini tidak hanya berhenti Bersikap jujur akan mendatangkan berkat, begitu pula sebaliknya, bila
soal perbuatan. Tetapi bahkan sampai kepada sikap dan hal-hal baik secara menipu akan mendatangkan kutuk. Tetaplah bersikap jujur dan terbuka
rohani dan iman kita. Rasul Paulus tidak ingin ada orang yang bermegah atas
kejatuhan orang lain. Justru orang yang tidak jatuh karena rohaninya kuat karena berkat Tuhan akan dicurahkan atas kita.
harus mampu menunjukkan sikap kristiani yang penuh kasih terhadap
mereka yang jatuh.
Apa yang telah kita bangun bertahun-tahun, dapat dihancurkan orang dalam
Sikap kristiani itu adalah wujud kualitas kekristenan sejati. Pertama, ia tidak satu malam saja. Janganlah berhenti dan tetaplah membangun. Bila kita
akan menghakimi saudara yang sedang jatuh, sebaliknya ia akan mengampuni menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin
dan mengangkatnya (ayat 1). Ini adalah sikap yang meneladani Kristus.
Kedua, ia menyadari diri juga lemah dan bisa jatuh sehingga akan selalu akan iri hati pada kita. Tetaplah berbahagia. Kebaikan yang kita lakukan hari
berjaga-jaga agar tidak jatuh (ayat 3). Dengan kesadaran seperti itu, ini, mungkin besok akan diingat atau dilupakan orang. Tetapi jangan pernah
terbangunlah sikap saling menolong di antara sesama anak Tuhan (ayat 2).
berhenti berbuat baik karena itulah yang Tuhan inginkan dari kita. Berikanlah
Ketiga, ia tidak menilai diri dengan memakai standar manusia melainkan
standar Firman (ayat 4-5). Keempat, ia akan rendah hati menerima teguran yang terbaik dari apa yang kita miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah
firman karena kesalahannya dan bersikap hormat kepada yang menegur cukup. Tetapi sekali lagi, jangan pernah berhenti berbuat baik dan memberi
dengan kasih (ayat 6). Paulus juga terus mendorong supaya orang yang jatuh
cepat bertobat karena Allah tidak dapat dipermainkan (ayat 7-8). yang terbaik.

Akhirnya, Paulus juga menasihati jemaat Galatia agar terus menerus


Dan ingatlah, jadikan ayat ini juga sebagai motivasi hidup kehidupan kita
mewujudkan karakter ilahi mereka dengan perbuatan-perbuatan yang baik
dan menjadi berkat untuk semua orang (ayat 9-10). serta perbuatan-perbuatan baik kita yang tiada henti:
“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yohanes 4:
Tiap pribadi kita dan persekutuan jemaat Allah  seharusnya menjadi wadah
kasih yang diwujudkan. Orang yang suka menolong banyak sahabatnya, dan 19). Amin.
para pengampun berlimpah saudaranya. Tetapi sesorang yang menolak untuk
berbuat kebaikan kepada orang lain, maka bisa dipastikan sikapnya itu sangat
mendukakan Hati-Nya dan hidup orang tersebut sangat kesepian dan jauh
dari berkat serta kebahagiaan.

Mari.. apapun dan bagaimanapun, dari hal-hal yang sangat sederhana di tiap
hari: Jangan berhenti berbuat baik untuk semua orang. Saat kita berbuat baik,

Anda mungkin juga menyukai