mbacaan Alkitab kita hari ini, hal itu pula yang mau diingatkan oleh
Galatia 6:1-10 Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia. Kita tahu bahwa salah satu
pergumulan khas dari jemaat kristen mula-mula adalah gontok-gontokannya
Ada satu cerita fabel tentang tikus dan kancil. anggota jemaat yang berasal dari Yahudi dengan mereka yang berasal dari
Suatu hari sang Kancil mendengar tangisan yang berasal dari sebuah lubang. Yunani, padahal sama-sama pengikut Kristus tuh mereka itu: saling mengejek,
Ternyata setelah dilihat, ada seekor tikus yang terperangkap jatuh di lubang. menjatuhkan, saling gak peduli dengan sesama dan yang lain, yang akhirnya
"Ngapain lu di bawah?" tanya Kancil ngeledek. "Tolongin saya napa 'Cil, saya membuat mereka hidup dalam ancaman perpecahan dalam 'tubuh jemaat' itu
jatuh nih gak bisa keluar dari lubang ini," teriak Tikus. "hahahaha ... makanya sendiri.
kalau jalan tuh, liat liat napa, ati ati kalau jalan" Kancil makin meledek. "Iya
iya, aku salah ... kamu mau nolongin aku gak?" Tikus memelas. "Nolong kamu? Bayangkan saja, bila satu jemaat - siapapun itu - mengalami pergumulan yang
Buat apa?" kata Kancil. "Ya, mungkin saja suatu hari nanti gantian, saya bisa seperti ini. Nyamankah kita bersekutu dan beribadah? Ah .. pastinya tidak.
nolongin kamu, 'Cil" Tikus menjelaskan. "Ah, badan kau saja kecil begitu, mau
belagu nolong aku segala. Tapi udahlah, sini kutolong kamu keluar dari lubang Mari kita lihat bagaimana firman Tuhan melalui Rasul Paulus hari ini bisa
ini ... kau naik ya ke punggungku ..." kemudian Kancil turun ke lubang, dan menolong kita atau siapapun mereka agar tidak terjebak dalam situasi yang
melompat keluar dari lubang itu bersama Tikus. "Wah, makasih ya 'Cil, suatu sama:
hari nanti moga-moga aku bisa membalas kebaikanmu ini" Tikus berteriak
kegirangan. "Ah sudahlah, lupakan saja" kata Kancil dingin. 1. Prinsip Jari Menunjuk (ayat 1-2)
Beberapa minggu kemudian .... Menarik ya, ada seorang yang kedapatan melakukan pelanggaran, lalu ada
Tikus mendengar ada suara tangisan, eh ternyata si Kancil yang menangis. seorang yang disebut, "kamu yang rohani" ... Kemudian diingatkan bahwa
"Kenape lu 'Cil?" tanya Tikus sambil senyam-senyum. "Iya nih, aku kena "memimpin dalam roh lemah lembut" dan "jaga dirimu sendiri". Yang diakhiri
kejerat sama tali perangkapnya pak Tani, jadi gak bisa kemana-mana nih dengan kalimat "bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu.
aku ..." Kancil sedih. Tikus pun makin tersenyum, "Tuh kan, sekarang saya bisa
menolong kamu 'Cil". "Nolong bagaimana kamu, badan kecil aja mau nolong- Setiap kita nyatanya punya beban.
nolong" kata Kancil. Jawab Tikus: "Hehehe, kamu lupa ya 'Cil, saya kan Setiap kita punya kesemptan untuk bergumul dengan hal-hal yang sama. Jatuh
binatang pengerat. Sini ku gigitin tali yang menjerat kaki mu itu, biar putus bangunnya seseorang adalah gambaran hidup yang nyata yang bisa dialami
talinya dan kau pun bisa lepas bebas lagi 'Cil". oleh semua orang.
Bukankah gambaran dari cerita fabel itu adalah sebuah gambaran yang nyata Jadi bijaklah dalam menggunakan jari.
dalam kehidupan keseharian kita: bahwa kita hidup bersama-sama dengan Sebab ketika satu jari menunjukk ke orang lain, ada 3 jari kita yang menunjuk
yang lain, bahwa kita berjuang untuk melawan sikap-sikap merendahkan pada diri kita sendiri. Tiga jari kita inilah yang seharusnya senantiasa
yang lain (merasa diri paling kuat, paling hebat, paling benar) - seperti si mengingatkan kita bahwa: itulah Roh Lemah Lembut yang jangan sampai
Kancil yang merasa bahwa Tikus gak akan mampu berbuat apa-apa terlupakan oleh kita.
menolongnya, ternyata bisa nolong juga kan si Tikus itu.
2. Prinsip Kaca (ayat 3-4) keluarga kita, kasihi tetangga kita ... Mulailah dari yang kecil, dari yang
terdekat. Sebab kalau yang kecil saja sudah sulit, kalau yang dekat saja sudah
Katanya, orang Indonesia itu kalau jadi komentator memang yang paling gak bisa, gak usah ngimpi bisa membuat perubahan dalam kehidupan kita.
hebat sedunia. Liat aja kalau ada orang lagi pada kumpul nonton bareng sepak
bola di tv, wah itu bisa jelek-jelekin abis pemain bola yang lagi main itu
(padahal yang dijelek2in itu Ronaldo! bayangin coba, hehehe) ... "gitu aja gak
gol! dasar!" ... Padahal mah yang komen itu sendiri gak bisa main bola.
Nah yang itu dia lupa bawa kaca - seperti yang dikatakan dalam ayat 3: "dia
menyangka dia bisa lebih baik, padahal tidak sama sekali."
Atau keadaannya seperti ayat 4. Dia bawa kaca, tapi salah ngacanya. "Ya saya
masih lebih baik lah di banding koruptor-koruptor negara yang sampai ber-
M-M itu ... Saya kan cuma korupsi kecil-kecilan, cuma ratusan ribu ajah".
Bukankah lebih baik untuk kita berkaca pada diri kita sendiri dan berjuang
untuk terus menerus memperbaharui diri menjadi orang yang lebih baik?
Dibandingkan mengomentari kehidupan orang lain.
Apa yang kita tabur, itulah juga yang akan kita tuai.
Saya suka mendengar cerita tentang seseorang yang tiba tiba suatu hari
didatangi oleh temannya yang marah-marah luar biasa. Lalu orang itu
bertanya di dalam hatinya: "Tuhan, apakah temanku yang lagi marah-marah
didepanku sekarang ini sedang menabur, atau aku kah yang sedang menuai?"
Bila aku sedang menuai hari ini, ampunilah aku. Tapi bila hari ini temanku
yang sedang menabur, berikanlah padaku kesabaran.
Kita mau belajar hidup saling mengasihi? Mulailah dari yang terdekat: kasihi
Galatia 6:1-10
PRINSIP RODA
Dua Prinsip untuk Mewujudkan Kasih Ayat 1-3
Pembukaan Apa yang mereka alami sekarang (pergumulan, kesusahan, jatuh dalam dosa),
hal itu nyata-nyatanya bisa juga terjadi dalam hidup kita. Beberapa orang
Santo Agustinus, seorang Bapa Gereja, pernah ditanya tentang: “Apa sih Kasih berkata: “Hidup itu bagai roda, kadang di bawah, tapi ada saatnya juga ada di
itu? Bagaimana bentuk dan rupa Kasih itu?”. Santo Agustinus kemudian atas”Saya tertarik ayat 3 … sebab menurut saya ini masalah utamanya:
menjawab pertanyaan itu begini: Kesombongan Diri. Sepuluh tahun ‘hidup di atas’ … jadinya sombong … Tapi
Kasih memiliki tangan untuk menolong orang lain, Kasih memiliki kaki untuk kita ‘gak tahu sama sekali bahwa yang 10 tahun itu bias saja berubah seketika
menghampiri mereka yang miskin, Kasih memiliki mata untuk melihat dalam hitungan detik.
kebutuhan-kebutuhan orang lain, Kasih memiliki telinga untuk mendengar
rintihan mereka yang menderita. PRINSIP TABUR-TUAI
Sederhana, tepat sasaran! Apa itu perwujudan kasih? Kasih itu punya tangan, Ayat 7-8
kaki, mata dan telinga yang bukan hanya bias kita gunakan untuk diri kita
sendiri saja … melainkan bisa juga kita gunakan untuk menjangkau mereka Apa yang kita tabur hari ini dalam menghadapi pergumulan-pergumulan kita?
yang lain yang ada disekitar kita. Kasih bukan hanya ‘melihat ke dalam’ tapi Kita akan menuai apa yang telah kita tabur itu. Ada satu cerita tentang
juga ‘melihat keluar’. seorang guru yang tiba-tiba di maki-maki habis oleh seorang ibu dari
muridnya … Sebelum sempat guru itu marah balik … dia bertanya pada
Namun sayangnya, wujud kasih itu seringkali tidak seimbang …. Rasanya dirinya sendiri dalam hati: “Si ibu ini maki-maki saya sekarang itu ‘dia yang
banyak orang yang lebih mudah mewujudkan kasih itu untuk hidupnya sedang menabur’ atau ‘saya nih yang sedang menuai?”
sendiri, dan ketika ada orang-orang diluar diri mereka membutuhkan
perwujudan nyata dari kasih itu … hmmmm … di sini sulitnya … Seperti ada Cepat atau lambat kita akan menuai apa yang kita tabur. Oleh sebab itu,
lawakan yang sering kita dengar yang bercerita tentang seorang yang dapat Firman Tuhan menutup perikop kita hari ini dengan ajakan untuk tetap
undian berhadiah 10 juta, ditanya: ‘ mau disumbangin kemana nih hadiahnya?’ menaburkan apa yang baik, sehingga di kemudian hari, yang kita tuai adalah
Jawaban dia: ‘saya mau menyumbangkan hadiah ini untuk orang-orang yang yang baik juga.
membutuhkannya … mereka adalah anak-anak dan istri saya sendiri’
Pokok Diskusi
Penjelasan & Penerapan Bahan
1. Bentuk Kasih macam apa yang bias kita tunjukkan kepada orang-
Galatia 6:1-10 berbicara mengenai bagaimana kita bisa menyeimbangkan orang yang ada disekitar kita?
Hukum Kristus itu … bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga 2. Adakah pengalaman bapak atau ibu berjumpa dengan Prinsip Roda
menjangkau orang-orang lain yang ada disekitar kita. atau Prinsip Tabur Tuai dalam keseharian hidup kita?
MENJADI MUJIZAT (Galatia 6 : 1-10) b. Menolong mereka yang menanggung beban (ay.2)
”Beban” adalah suatu kesulitan yang dialami sebagai akibat dari sesuatu
peristiwa, kejadian dan sebagainya. Ayat ini pasti punya hubungan
Tommy Barnet menulis buku dengan judul “Mujizat di tangan anda.” Dalam dengan apa yang disebutkan di atas. Dan prinsip kebenaran yang terdapat
buku tersebut ia mengulas banyak tentang mujizat yang tidak bersifat di sini adalah menerapkan ajaran kasih Kristus dalam perbuatan nyata
spektakuler yang Tuhan taruh di tangan kita. Banyak kali kita hanya berpikir secara tulus dalam segala kebersamaan. Sebab kebanggaan dan nilai hidup
pada mujizat yang besar dan mengabaikan hal-hal yang kecil di tangan kita. kristiani terletak pada apa yang dilakukannya (ay.3,4). Dan masing-masing
Apapun yang ada di tangan kita mempunyai potensi menjadi mujizat jika
kita harus memikul ”tanggungannya” maksudnya, tugas pelayanan yang
diserahkan kepada Tuhan menjadi alat kemuliaan-Nya. Dalam teks di atas,
dipercayakan Tuhan kepada kita masing-masing.
kita diajak & ditantang untuk menjadi tangan Tuhan yang terulur bagi dunia
khususnya sesama seiman. Kita sering membatasi pikiran kita pada Tuhan
sebagai pembuat mujizat, kita lupa bahwa banyak mujizat yang dikerjakan
c. Menolong hamba-hamba Tuhan (ay. 6)
Tuhan, dikerjakan-Nya melalui tangan manusia. Marilah kita lihat apa yang
Prinsip ini telah diletakkan Allah sejak dahulu pada jaman Perjanjian Lama.
Firman Tuhan katakan dalam teks kita.
Yesus meneruskan prinsip ini dalam gereja-Nya (1 Kor 9 :14 bd. Mat 10 10;
Luk 10:7). Rasul-rasul mengajarkannya dalam setiap jemaat. Apa yang
1. Tanggung Jawab Moral Orang Percaya
diajarkan di sini merupakan ajaran Alkitab sepenuhnya (PL-PB). Jemaat
punya kewajiban dan tanggung jawab untuk menopang hidup jasmani hamba-
a. Menolong mereka yang jatuh dalam dosa (ay. 1)
hamba Tuhan. Apapun yang anda lakukan untuk seorang hamba Tuhan
Kemungkinan berbuat salah terbuka bagi setiap orang. Tugas kita bukan
( benar-benar hamba Tuhan bukan gadungan, kredible dan keberadaanya
menghakimi, mengkritik, menggosipkan, menjelekkan tetapi menolongnya.
jelas dapat dipertanggungjawabkan) anda telah melakukannya untuk Kristus.
Menolong orang yang jatuh adalah gaya hidup orang ”yang rohani”, penuh
Roh Kudus. Orang rohani harus ”memimpin” orang yang jatuh, maksudnya
membuat mereka dalam keadaan baik. Seperti tukang bangunan yang
memperbaiki bangunan yang rusak atau seorang dokter mengobati
pasiennya. Pada saat yang bersamaan kita diingatkan agar tetap waspada
terhadap berbagai kemungkinan jebakan dosa.
2. Bimbingan Moral ( Prilaku Pelayanan) Orang Percaya lakukanlah itu hari ini sebab mungkin besok tidak ada lagi. Dan ketahuilah,
setiap perbuatan baik yang anda lakukan bagi sesama dalam kebutuhannya,
a. Peringatan atas sikap ceroboh (ay.7) itu adalah mujizat bagi orang itu. Jadilah mujizat bagi setiap orang dalam
Ini merupakan peringatan atas sikap melakukan sesuatu yang kebutuhannya. Kiranya, peran kita jemaat Talitakum sebagai tangan Tuhan
berhubungan dangan tiga kebenaran tersebut di atas dengan tidak tulus. yang terulur lebih nampak dan dirasakan oleh sesama kita sebagaimana yang
Meremehkan suatu perbuatan kebaikan. Sikap ini sama dengan kita telah lakukan melalui bansos Talitakum bagi korban banjir di kota
d. Berbuat baik hanyalah satu kesempatan yang terbatas sekali (ay.
10.)
Jika anda mengabaikan ”kesempatan” ( Kairos – waktu yang genting dan
terbatas) sekarang untuk berbuat baik, melayani, bersaksi, beribadah, siapa
yang menjamin besok kesempatan yang sama seperti hari ini masih ada ? Jika
anda dapat melukakan sesuatu yang baik hari ini untuk Tuhan dan sesama
SALING MEMBERKATI ( GALATIA 6:1-10)
Yang pertama ialah (1) sikap mengampuni. Di ayat 1 dikatakan
Suatu ketika saya berjumpa dengan seorang anak remaja dan hendak “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu
menguji iman kristen dia dan bertnya: menurut kamu, untuk apa sih kamu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan
percaya kepada Tuhan? Jawabnya simpel: Supaya saya bisa masuk surga yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya
ko. Cuma itu? Terus dia diam dan berpikir panjang, seakan-akan tidak kamu juga jangan kena pencobaan.” Sikap pengampunan merupakan
ada jawaban yang lain. Dan tahukah saudara, bukan hanya anak ini, sikap ilahi, karena Yesus sudah menunjukkan kepada kita ketika ia mau
ternyata kalau kita bertanya kepada banyak anak Tuhan, merekapun akan mengampuni kita orang berdosa. Sebab itu sikap yang dapat kita lakukan
menjawab sama, “Saya percaya Tuhan, agar saya diselamatkan dan ketika orang bersalah kepada kita ialah, mari kita berikan pengampunan.
kemudian saya bisa masuk surga.” Jawaban ini tidak salah, namaun jika Pengampunan itu sangat memberkati sesama kita.
tujuan kita mengikut Tuhan hanya untuk agar kita selamat, maka betapa
egoisnya kita. Mengapa egois? Karena dengan demikian, kita hanya Kedua, (2) jauhi sikap kesombongan. Kesombongan merupakan
memikirkan kesenangan diri kita sendiri, yaitu agar kita bisa masuk surga. perusak utama daripada relasi antar sesama manusia. Ketika seorang
menjadi sombong, maka ia akan cenderung untuk merendahkan orang lain.
Tentu tidaklah demikian. Tuhan memanggil kita bukan hanya Untuk itu Paulus berkata di ayat 3 “Sebab kalau seorang menyangka, bahwa
untuk menyelamatkan kita agar kita bisa masuk surga, tetapi lebih dari itu, ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.”
Tuhan memanggil kita untuk hidup berbuah selama kita ada di dunia ini. Kita harus menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa. Kalau saudara
Panggilan kita adalah untuk berbuah dan memberkati sesama kita. Itu merasa diri saudara berarti, dalam arti kita merasa kita lantas menganggap
sebabnya salah satu hukum terutama yang diberikan Tuhan kepada kita kita terlalu berjasa untuk orang lain, maka sebenarnya kita menipu diri
selain mengasihi Tuhan Allah kita adalah mengasihi sesama kita seperti kita sendiri. Sebab sebenarnya setiap kita tidak ada artinya. Tuhan yang
mengasihi diri kita sendiri. Dan itu juga yang di tulis oleh Paulus di ayat2: memberikan segala kemampuan kepada kita dalam segala hal. Sebab itu
Bertolong-tolonglah dalam menanggung bebanmu. Ya.. Setiap kita kita harus menghindari sikap sombong.
dipanggil untuk memberkati sesama. Untuk itu dalam perikop yang kita
baca, Paulus memaparkan beberapa sikap yang diperlukan agar setiap kita Ketiga, (3) Sikap untuk tidak lekas menghakimi. Berikutnya
dapat hidup berbuah dan memberkati sesama kita. Paulus berkata di ayat 4 dan 5 “Baiklah tiap-tiap orang menguji
pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri Apalagi jika perbuatan baik itu di salah artikan atau disalah pahami. Atau
dan bukan melihat keadaan orang lain. Sebab tiap-tiap orang akan memikul orang yang kepadanya kita sudah berbuat baik, eh..kita malah mendapat
tanggungannya sendiri.” Dalam arti Paulus meminta kita untuk tidak balasan yang tidak baik. Namun apa pun yang terjadi, jangan pernah jemu
lekas menghakimi. Setiap kita diminta untuk menguji pekerjaan sendiri. untuk berbuat baik. Karena itu adalah panggilan kita ketika kita mengikut
Umumnya kita lebih suka menguji atau menilai pekerjaan orang lain bukan? dan percaya Tuhan.
Ketika orang lain berbuat sesuatu, kita komentari, kita kritik, kita ceritakan
kejelekannya, tanpa sadar kita jatuh dalam penghakiman. Tapi giliran Baru baru saya sangat tersentuh ketika melihat acara Kick Andy.
pekerjaan kita yang di nilai dan dikritik, ooo kita defend mati-matian. Kita Pada waktu itu yang menjadi nara sumber adalah seorang dokter yang
berusaha untuk menang argumen. Bukankah hal ini banyak terjadi? dikenal sebagai dokter gila. Namanya dokter Lie A Dharmawan. Ia
Mungkin kita salah satu orang yang demikian. Paulus sekali lagi terkenal sebagai dokter gila. Mengapa? Karena ia mendedikasikan
mengingatkan kita untuk menguji pekerjaan sendiri. Karena setiap kita hidupnya untuk memberikan pengobatan kepada orang-orang daerah
akan memikul tanggungan kita sendiri. terpencil di Indonesia dengan menggunakan perahu kayu yang jelek. Ia
menamakan proyek ini adalah proyek rumah sakit apung. Dengan kapal
Inilah ketiga hal yang ingin ia tekankan yang sesuai dengan kayunya ini ia mengelilingi indonesia, kedaerah-daerah tidak terjangkau
pergumulan jemaat Galitea, yang saya kira juga baik untuk kita pelajari dan untuk memberikan pengobatan gratis. Saat ini usianya sudah 70 tahun.
lakukan. Mari kita suka memberi pengampunan, mari kita ringan tangan Dalam perjalanan hidupnya persama perahu apungnya, dr lie sudah
untuk menolong sesama kita, dan mari kita menjauhi sikap angkuh dan mengoperasi dan bedah sebanyak 177 kali, dan telah merawat ribuan pasien.
sikap menghakimi sesama kita. Dan semua itu tidak mendapat bayaran. Uangnya hanya didapat dari
sukarelawan dan sponsor-sponsor serta beberapa tabungan yang ia miiliki.
Dalam kesimpulannya, Paulus berkata di ayat 9: “Janganlah kita Tahukah apa yang memotivasi ia melakukan hal ini? Yang pertama, dr Lie
jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan sendiri dulunya adalah orang miskin. Ia pernah merasakan bagaimana
menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” Ya… jangan pernah jemu untuk rasanya tidak bisa makan, Cuma minum air putih. Mamanya pernah suatu
berbuat baik. Tapi jalani panggilan kita untuk mengasihi sesama, dan ketika menyuruh ia bermain keluar, sementara ia menemukan, mamanya
jadilah berkat bagi orang-orang yang ada disekitar kita. Paulus mengatakan lagi menangis karena tidak punya beras dirumah. Namun hal kedua yang
jangan jemu karena ia tahu, kadang kita bisa jemu dalam berbuat baik. memotivasi dokter lie adalah karena cintanya kepada Tuhan. Dalam
kesaksiannya di luar kick andy, ia pernah bersaksi. Suatu saat ketika ia
sedang mengambil waktu teduh: kemudian ia merasa Tuhan berkata kepada
dia: “Maukah engkau melayani-Ku?” Spontan Dokter Lie menjawab,
“Tuhan, jangan aku. Aku sudah terlalu capek.” Meski jawabnya bertendensi
mengelak, dorongan untuk melayani sesama yang tak mampu dan sulit
terjangkau secara geografis, terus bergema di relung hatinya. Ia pun
“menyerah”; ia tak dapat lari dari kehendak-Nya.Akhirnya, Dokter Lie
menjawab panggilan Tuhan melalui profesinya. “Ya Tuhan, aku mau. Aku
mau melayani-Mu,” ungkapnya sambil berkaca-kaca. “Saya
mendeklarasikan kesetiaan untuk melayani Tuhan,” imbuhnya seraya
menyeka air mata yang berguguran di pelupuk matanya. Cinta kepada
Tuhan, membuat ia berkomitmen untuk memuliakan Tuhan dalam
pekerjaannya. Kini smua mata yang melihat kisah hidupnya memuliakan
Tuhan.
Ingat bahwa ada hukum tabur tuai. Karena itu, Awas! Perkataan, perbuatan
dan pemberian kita adalah benih yang suatu hari akan kita tuai. Jadi, Ayo
mulai menabur yang baik, kita pasti menuai yang baik. Tuhan Yesus
memberkati. (LM)
Nat's : Kejadian 8:22 memaksakan diri menggunakan salib miliknya, karena salibnya pendek, ia
Tema : Prinsip Menabur dan Menuai tidak sampai ke bukit, ia masuk ke dalam jurang.
Ada 2 umat Tuhan disuruh memikul salib menuju suatu bukit, dimana satu
Dalam kehidupan kita, kadang ada aturan Tuhan yang sudah ditentukan
orang masing-masing satu salib, mereka berjalan dengan tertatih-tatih dan
dalam hidup kita, kita tidak bisa mencampur-adukkan aturan Tuhan dengan
pegal karena salib itu memang berat dan besar. Ditengah jalan mereka
aturan kita, kita tidak bisa memangkas aturan Tuhan, karena aturan Tuhan
melihat ada sebuah gergaji.
memiliki rencana yang itu baik bagi diri kita, ini adalah sebuah prinsip Tuhan,
Orang 2 : eh lihat ada gergaji, bagaimana jika salib besar itu kita potong menabur dan menuai.
Orang 1 : tidak mau, kamu saja sendiri. bukan memanen anggur atau strawberry, ada orang berkata : Tuhan berkati
aku, apa yang menjadi dasar Tuhan untuk memberkati kita?.. Tuhan melihat
Orang 2 : (nekat, mengambil gergaji dan dipotonglah salib tersebut sehingga dari apa yang kita tabur di masa-masa sebelumnya.
menjadi pendek),
Ia menghina orang 1 dengan berkata, lihat salib yang aku pikul, sangat ringan Ada prinsip menabur dan menuai :
dan tidak menjadi beban, kamu disuruh ikuti apa yang saya katakan, tapi
1. Perhatikan benih yang kita tabur (Galatia 6:7)
menolak, ya deritamu memikul salib berat dan besar.
berbuat ketidak-benaran untuk menutupi apa yang seharusnya tidak kita bahwa hanya punya 2 ladang/tempat dimana kita bisa menabur:
lakukan, namun apapun itu lebih baik jangan kita menabur benih yang jahat.
a. Menabur dalam daging (Galatia 6:8)
Orang yang menabur kesusahan, maka kita juga akan menuai kesusahan,
Menabur dalam daging itu artinya orang Kristen yang mementingkan dirinya
misalnya ketika ada orang mengalami kesusahan, kita malah senang dan
sendiri, tidak memikirkan kebutuhan orang lain, dan tidak berpartisipasi
menertawakan, namun ketika orang senang, kita malah susah, misalnya iri
dalam pekrjaan Tuhan.
terhadap orang yang mengalami kesenangan.
Alkitab mencatat bahwa orang semacam ini, pasti akan menuai kebiasaan.
Apa yang ditabur orang sedikit, maka kita akan menuai sedikit, orang yang b. Menabur dalam Roh (Galatia 6:8)
menabur banyak, maka kita juga akan menuai banyak, oleh sebab itu, jangan
kita klaim Tuhan, ketika kita ingin menuai banyak, namun kita tidak pernah Menabur dalam Roh adalah orang yang mau berbagi untuk orang lain dn mau
menabur. Belajarlah untuk memperhatikan jumlah benih yang kita tabur, ini mengambil bagian secara aktif untuk pekerjaan Tuhan (Love God, Love
Ketika kita menanam sebutir biji jagung, maka kita akan menuai sebatang Terkadang ada orang mengasihi sesama, namun tidak mengasihi Tuhan,
tanaman jagung dengan beberapa bonggol jagung, ternyata pada bonggol- maupun sebaliknya, ada orang yang mengasihi Allah, namun tidak mengasihi
bonggol jagung, terdapat banyak ratusan butir jagung, itulah yang kita tuai.. sesama. Namunlah kita mulai untuk mencintai Tuhan dan sesama (2
Kita tidak bisa klaim Tuhan ingin kenuai jagung, tapi kita tidak pernah Tesalonika 3:13, Galatia 6:8).
4. Perhatikan waktu Menuai (Pengkhotbah 3:2)
Kesimpulan :
Jika kita menabur karakter, maka kita akan menuai masa depan
Prinsip Menabur Untuk Menuai nutrisi tahu bahwa jika Anda makan makanan yang mengandung lemak
dan karbohidrat yang tinggi, Anda akan menuai kelebihan berat badan.
Kekasih Anda tahu bahwa jika Anda menabur benih kebaikan, Anda
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
akan menuai respon kebaikan pula.
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia
6:9). Perikop dalam Galatia 6:7-10 adalah salah satu kebenaran kekal
yang paling jelas dalam Alkitab. Ini merupakan kebenaran universal Langkah kita menuju kedewasaan iman menuntut kita memahami
yang mengatur, baik hal fisik maupun rohani. kebenaran ini dan membuat pilihan yang tepat setiap yaitu menabur
dalam Roh, dan bukan dalam daging.Ketika Paulus berkata,”…Karena
apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena
apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab
barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan ” Prinsip umum yang sama diajarkan di seluruh Alkitab. Ayub berkata,
dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan
hidup yang kekal dari Roh itu. menabur kesusahan, ia menuainya juga.” (Ayub 4:8). Raja Salomo
berkata dalam Pengkhotbah 3:2, ”…ada waktu untuk menanam, ada
waktu untuk mencabut yang ditanam”.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu,
selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik Tuhan Yesus berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara
seiman.” dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan
buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah
yang tidak baik.” (Matius 7:16-17).
Setiap petani tahu prinsip ini. Ia tahu bahwa jika ia menabur jagung, ia
akan menuai jagung. Jika ia menabur semangka, ia akan menuai
semangka. Jika petani menanam jeruk, ia tidak akan mengharapkan Prinsipnya sudah jelas, “kita menuai apa yang kita tabur,” dan “kita
untuk menuai lemon – karena dunia fisik diatur oleh hukum menabur menuai apa yang kita tanam”.Ada 3 bagian dalam prinsip ini :
dan menuai.
1.Seseorang tak akan menuai jika dia tidak menabur. Pencuri akan
dirampok, penipu akan ditipu, orang yang curang akan dicurangi, dan
Ilmu pengetahuan menyebut hukum ini hukum sebab-akibat. Setiap orang yang suka memberi akan diberi. Ini prinsip menabur dan menuai
ilmuwan tahu bahwa untuk setiap akibat pasti ada penyebabnya. Ahli sejenisnya.
Dan apa yang kita tabur pada masa muda akan kita tuai pada saat tua.
Dan apa yang kita tabur pada waktunya akan kita tuai dalam kekekalan. Allah selalu menyelesaikan perhitungan-Nya. Hari pembalasan kan
Apakah Anda ingat cerita tentang Yakub dalam Kejadian 27-29? Yakub datang suatu hari kelak dan setiap orang akan menuai sesuai kerangka
menipu ayahnya Ishak. Ia memakai kulit kambing berbulu dan berpura- waktu Allah. Salah satu pemikir terbesar di dunia telah mengingatkan
pura menjadi kakaknya Esau. Yakub ingin merebut berkat hak anak kita, “Taburlah pikiran maka Anda akan menuai tindakan, taburlah
sulung milik Esau. tindakan maka Anda akan menuai kebiasaan, taburlah kebiasaan maka
akan menuai karakter, dan taburlah karakter maka Anda akan menuai
masa depan.”
Jadi, ia menipu ayahnya yang sudah rabun tua. Setelah berhasil menipu
ayahnya, ia melarikan diri kepada pamannya, Laban. Yakub berpikir
bahwa ia sudah terlepas. Ia berpikir ia sudah bebas dan bersih dari 3.Agar menuai yang baik maka harus menabur di ladang yang
dosa penipuan. Kemudian ia jatuh cinta pada anak bungsu Laban yang baik.Karena kita semua menuai apa yang kita tabur, kita sangat perlu
cantik bernama Rahel. Untuk menikah dengan Rahel, Laban meminta untuk menabur di ladang yang benar. Dan kita sebagai umat Tuhan
Yakub untuk berkerja selama 7 tahun bagi dia. hanya punya 2 ladang di mana kita bisa menabur.
Pada hari pernikahan setelah upacara pernikahan selesai dan komitmen Yang pertama yaitu ladang kedagingan. “Sebab barangsiap menabur
dibuat, Yakub membuka tudung mempelainya. Dan di balik tudung dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya .” (Galatia
adalah kakak Rahel bernama Lea. Si penipu telah tertipu. Saya yakin 6:8). Daging merujuk pada pola hidup lama kita yang berdosa, pada
pada saat bulan madu Yakub menyadari : “Anda menuai apa yang Anda kebiasaan hidup lama dan cara berpikir serta bertindak yang lama. Ini
tabur.” Anda tidak menuai sesuatu yang berbeda tetapi Anda menuai adalah prinsip hidup yang jahat yang sudah berurat akar yang
sesuai jenisnya. Anda menuai mirip yang Anda tabur. bertentangan dengan Allah.
2.Setiap orang akan menuai apa yang mereka tabur. Seseorang suatu Ini adalah bagian diri kita yang menginginkan cara kita sendiri dan
kali berkata, “Apa yang kita tabur pada masa muda, akan kita tuai pada ingin melakukan kehendak diri sendiri. Daging adalah tempat tinggal
saat tua. Dan apa yang kita tabur pada waktunya, akan kita tuai dalam dosa yang masih ada dalam kehidupan orang percaya. Ini adalah hawa
kekekalan.” Kita mungkin tidak selalu menuai dengan cepat tetapi kita nafsu yang menjadi bagian diri anda yang terus-menerus menarik
akan selalu menuai. Petani tahu ada waktu untuk menanam dan ada Anda untuk berbuat dosa.
waktu untuk memetik – masing-masing terjadi pada waktu yang
berbeda.
Menabur dalam daging berarti mengijinkan pikiran kita menaruh Akhirnya kita tidak pantas digunakan dalam Kerajaan Allah. Itulah
dendam, menolak untuk mengampuni, memikirkan hal-hal kotor, atau sebabnya Rasul Paulus berkata, “…barangsiapa melakukan hal-hal
mengasihani diri sendiri, kita menabur dalam daging. Demikian juga yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”
keadaannya bila kita berusaha mengontrol situasi atau seseorang (Galatia 5:21). Jika kita menabur dalam daging, kita akan menuai
dengan memanipulasi rasa bersalah, penolakan, atau seks. kerusakan oleh daging. Hosea 8:7 berkata, “Sebab mereka menabur
angin, maka mereka akan menuai puting beliung…” Yakobus 1:15 :
“Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan
Setiap kali kita berusaha melarikan diri dari kenyataan melalui narkoba apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”
dan alkohol, atau kita menyangkal realitas dengan harapan hal itu akan
menyingkir begitu saja, atau menyangkal segala sesuatu yang memang
salah, kita sedang menabur dalam daging. Namun ada ladang kedua tempat kita di mana kita bisa menabur.
Galatia 6:8b : “…tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan
menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Menabur dalam Roh itu sama
Setiap kali kita mengembangkan sikap kritis, menganggap orang lain dengan “berjalan dalam Roh” (Galatia 5:16-21) dan “menetapkan
bodoh, berprasangka atau mengeluh, kita menabur dalam daging. pikiranmu dalam Roh” (Roma 8:6).
Setiap kali kita melepaskan kemarahan dengan bersikap kasar, dengan
kata-kata kita, kita menabur dalam daging.
Yang Kedua ialah Menabur dalam Roh berarti mencari Allah dan
menetapkan pikiran Anda pada hal-hal yang dari Allah. Itulah yang
Setiap kali kita melawan otoritas, bersikap tidak kooperatif, tidak mau dikatakan Rasul Paulus dalam Kolose 3:1-2, “Karena itu, kalau kamu
diajar, dan suka berdebat, kita menabur dalam daging. Setiap kali kita dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di
tidak memiliki belas kasihan, tidak murah hati, dan tidak mau mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara
mengerti, kita menabur dalam daging.Ketika kita menabur dalam yang di atas, bukan yang di bumi.”
daging, kita akan menuai “kehancuran”.
Apakah Anda sudah berdoa untuk keselamatan orang-orang yang Anda Namun orang itu menolak. Ayah anak itu kemudian berkata, ”Jikalau
kasihi dan mereka masih mengeraskan hati? Jangan menyerah. Apakah saya tidak dapat memberimu sesuatu hadiah, bolehkah saya melakukan
Anda sudah bersaksi kepada rekan sekerja dan mereka masih belum sesuatu untuk keluargamu?” Akhirnya orang Skotlandia itu setuju
membuat keputusan? Jangan berhenti bersaksi. bahwa ayah anak yang cukup kaya itu bisa membantu membiayai
anaknya kuliah, di mana anak orang Skotlandia itu masuk fakultas
kedokteran di kampus terbaik dan akhirnya lulus menjadi seorang
Apakah Anda telah mengajak orang tua Anda ke gereja tapi mereka dokter.
masih belum mau datang? Jangan jemu karena Anda akan menuai pada
waktunya. Frase “pada waktunya” merujuk pada “waktu Tuhan”. Pada
waktunya Anda akan menuai. Jadi, jangan menyerah, tetaplah menabur Anak orang Skotlandia itu bernama dr. Alexander Flemming, yang
dalam Roh. kemudian dikenal karena berjasa menemukan Penisilin.Sedangkan anak
orang kaya tersebut suatu ketika dewasa terluka saat terjadi perang,
menderita sakit dan hampir mati.
Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah…
Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang di berikan Apa yang kita tabur itu juga yang kita tuai. Kita akan menuai apa yang
kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama ini
telah kita tabur. Dalam Galatia 6: 7 mengatakan apa yang kita tabur itu juga
menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama
manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan. yang akan kita tuai.
Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan
perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi
karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para
dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr.Fleming dan mereka
menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru. Apa
yang terjadi? berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda
akhirnya sembuh !! Tahukah saudara siapa nama pemuda itu? Dia adalah
WINSTON CHURCHIL, PM Inggris yang terkenal karena
kepahlawanannya dalam melawan Jerman di perang dunia kedua.
MENABUR SEKARANG MENUAI DI KEKEKALAN dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa
menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Doa : Tuhan Yesus, saat kami membaca renungan ini berilah kami mengerti
akan kebenaran firmanMu lewat renungan ini, supaya selama kami hidup di Pengajaran tabur tuai juga seharusnya diaplikasikan dalam kehidupan
dunia ini biarlah kami mau hidup sesuai kebenaran firmanMu dan melakukan pelayanan setiap orang percaya atau anak-anak Tuhan yang saat ini mau
kehendakMu. Didalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa, haleluya. memberikan segenap hidupnya berjerih lelah dalam pelayanan pekerjaan
Amin. Tuhan, maka dikekekalan nanti orang-orang seperti ini akan menuai
kebahagiaan dan menerima kemuliaan.
Firman Tuhan : Galatia 6 : 7 – 8.
Inilah yang dikatakan didalam Roma 8:17 Dan jika kita adalah anak, maka
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 6:8 Sebab menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama
barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,
dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
hidup yang kekal dari Roh itu.
Hanya orang-orang yang mau mengorbankan hidupnya, mau berlelah ikut
Selama ini seringkali kita mendengar saat orang berbicara tentang tabur tuai mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan dengan tidak lagi melihat
maka akan selalu dihubungkan dengan materi atau selalu diaplikasikan kepentingan dirinya sendiri, maka ia akan memperoleh tempat perhentian
dengan uang, contohnya saat orang memberi persembahan di gereja yang penuh dengan kelegaan dan kemuliaan dimana tidak ada lagi tangis dan
seringkali masih ada orang-orang yang berpikir, memberi persembahan air mata, dan inilah hasil tuaian dari orang-orang yang mau hidup saat ini
karena Tuhan akan menggantikan berkali lipat ganda. Kalau saat ini masih hanya untuk kepentingan Tuhan.
ada orang percaya atau anak-anak Tuhan yang berpikiran demikian maka ia
telah terjerat dalam pola pikir yang salah. Tentu bagi orang-orang yang saat ini memilih hidup untuk menikmati
kesenangan dunia, hidup dalam pesta pora dunia, hidup hanya untuk
Bila berbicara tentang tabur tuai maka seharusnya diaplikasikan dengan kepentingan diri sendiri, ini artinya ia sedang menabur didalam daging, dan
kehidupan setiap orang percaya saat ini, dimana apa yang ditabur saat ini menabur didalam daging seperti yang firman Tuhan katakan diatas maka
itulah yang akan dituainya nanti didalam kekekalan, seperti yang firman yang akan dituai olehnya adalah kebinasaan.
Tuhan katakan di dalam, Galatia 6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam
Ingat, kekekalan bukanlah waktu yang singkat tetapi kekekalan adalah waktu Orang-orang yang menabur didalam daging adalah orang-orang yang saat ini
yang tak berujung. Jadi bila yang dituai seseorang nantinya didalam kekekalan sedang menikmati dan mabuk dalam percintaan dunia, mengejar ambisi dan
adalah kebinasaan kekal maka ia akan mengalami penderitaan yang tiada keinginannya untuk memuaskan hasrat hatinya dengan berbagai kesenangan
berujung atau tiada berakhir, dan ini sangat mengerihkan. Itulah sebabnya dunia, sehingga mereka lupa bahwa waktu kematian bisa datang tiba-tiba dan
firman Tuhan katakan; Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya itu artinya tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat, maka yang akan
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya adalah kebinasaan kekal.
dituainya (Galatia 6:7).
Tetapi orang-orang yang menabur didalam Roh akan memberi segenap sisa
Seandainya saat ini bila kita ditanya “mau pilih yang mana, menuai hidupnya hanya untuk belajar mengerti apa yang menjadi kehendak Allah dan
kebinasaan kekal atau menuai kemuliaan bersama dengan Kristus . . ?” melakukannya, sekalipun ada penderitaan, tangis dan air mata, tetapi ia akan
sebagai orang percaya tentu kita akan menjawab “menuai kemuliaan bersama tetap bertahan karena ia selalu percaya bahwa bersama dengan Tuhan ia akan
dengan Kristus”. Tetapi perlu diingat bahwa untuk menuai kemuliaan cakap menanggung segala perkara.
bersama dengan Kristus maka setiap orang percaya harus menabur didalam
Roh, dan itu artinya sepanjang perjalanan sisa hidup kita didunia ini harus Orang-orang seperti ini seperti yang firman Tuhan katakan didalam Mazmur
diserahkan kepada Tuhan untuk menjadi milik Tuhan. 126:5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan
menuai dengan bersorak-sorai. Senada dengan hal ini Paulus juga berkata
Menyerahkan hidup kepada Tuhan artinya kita tidak memiliki lagi hak atas didalam 2 Timotius 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kehidupan kita, tetapi Tuhanlah yang berhak sepenuhnya atas kehidupan kita. kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang
Dengan kata lain kita tidak boleh lagi mempunyai keinginan apapun, adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga
sebaliknya yang kita lakukan disepanjang sisa umur hidup kita didunia ini, kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
semuanya itu merupakan keinginan Tuhan. Jadi tetap berjalan dalam
pimpinan Roh yaitu, terus hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan hanya Saat engkau membaca kebenaran ini, mari koreksi dirimu saat ini dan periksa
melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. dirimu saat ini apa yang sedang engkau tabur dalam hari-hari hidupmu saat
ini. Bila engkau sedang menabur didalam daging, bertobatlah dan berbaliklah
Mungkin bagi sebagian orang akan merasa cara hidup seperti ini akan sangat pada Tuhan dan carilah Tuhan sekarang juga selama Ia masih berkenan
sulit dan menyakitkan, tetapi sesungguhnya kita harus menyadari bahwa ditemui, dan sebelum terlambat karena setiap detik waktu Tuhan akan datang
hanya ada dua pilihan hidup yaitu menabur didalam daging atau menabur dengan tiba-tiba dan tidak ada seorangpun yang mengetahuinya.
didalam Roh, dan tidak ada lagi pilihan yang lain.
Tanamkan beberapa hal ini dalam hatimu saat ini:
Kiranya kebenaran ini menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus
memberkati. Amin.
Bila engkau diberkati dengan kebenaran ini maka berikanlah link renungan
ini kepada semua orang yang engkau kasihi,
Galatia 6: 1-10 Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut,terbersit
seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly.
JANGAN BERHENTI BERBUAT BAIK Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju
kamar si wanita tersebut.
Mari.. apapun dan bagaimanapun, dari hal-hal yang sangat sederhana di tiap
hari: Jangan berhenti berbuat baik untuk semua orang. Saat kita berbuat baik,