Anda di halaman 1dari 30

Makalah

METODE PENELITIAN SAINS


(PENELITIAN SEKUENSIAL)

Disusun oleh:

Nama : NURUL AINUN


Stambuk : A 202 19 022

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dari mata kuliah Metodelogi Penelitian Sains dengan judul “Penelitian Sekuensial”
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, sehingga makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Palu, November 2019

Nurul Ainun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Metode Kombinasi.......................................................................................3
2.2 Model Metode Penelitian Kombinasi............................................................................3
2.3 Metode Model Sequential Explanatory.........................................................................4
2.4 Metode Kombinasi Model/Desain Sequential Exploratory (Urutan Penemuan)......12

BAB III PENUTUP.................................................................................................................26


1.1 Kesimpulan..................................................................................................................26
1.2 Saran............................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode
ekuantitatif dan metode kualitatif. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan penelitian dengan
metode kombinasi (Met Kom), maka harus dipahami dahulu karakteristik kedua metode tersebut.
Penelitian kuantitatif memandang bahwa, suatu gejala dianggap relatif tetap, tidak berubah
dalam waktu tertentu. Peneliti kuantitatif dalam memandang gejala adalah bebas nilai. Dengan
menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan sampel yang diambil secara
random, sehingga peneliti tidak ada kontak langsung dengan sumber data. Dengan demikian data
yang diperoleh adalah yang objektif dan bebas nilai.
Metode kualitatif berlandasan pada filsafat pospositivisme atau enterpretive. Filsafat ini
berpandangan bahwa suatu gejala bersifat holistik, belum tentu dapat diamati dan diukur,
hubungan gejala bersifat reciprocal, data bersifat dinamis dan terikat nilai.
Penelitian kualitatif memandang tidak semua gejala dapat diamati dan diukur. Gejala yang
mengandung makna tidak dapat diamati. Gejala dalam penelitian kualitatif tidak bersifat sebab-
akibat (kausal), tetapi lebih bersifat reciprocal (saling mempengaruhi). Hasil penelitian kualitatif
tidak akan bebas nilai, karena peneliti berinteraksi dengan sumber data.
Berdasarkan uraian dia atas, dapat sikemukakan disini bahwa, landasan filsafat kedua
metode penelitian tersebut sangat berbeda bahkan bertentanga, sehingga secara teoritis kedua
metode tersebut tidak dapat dikombinasikan untuk digunakan bersama-sama.
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa, pertama, kedua metode tersebut dapat digabungkan
tetapi digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif,
sehingga ditemukan hipotesis tersebut diuji denganmetode kuantitatif. Kedua, metode penelitian
tidak dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data yang
dapat digabungkan.
Penggabungan antara filsafat metode kuantitatif (positivistik) dan metode kualitatif
(pospositivistik/enterpretif) oleh Johnson dan Cristensen (2007) disebut filsafat pragmatik.
Dalam hal ini dinyatakan, mulai tahun 1990an, beberapa peneliti menolak tesis yang menyatakan
bahwa metode penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak dapat digabungkan, dan mulai

1
mengembangkan pemikiran prgmatis, bahwa penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat
dikombinasikan dalam satu kegiatan penelitian.
Metode kombinasi tidak harus di tengah-tengahnya, tetapi bisa lebih berat ke kuantitatif atau
ke kualitatif. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud metode penelitian sekuensial ?
2. Apa yang dimaksud penelitian sekuensial Eksplanatori ?
3. Apa yang dimaksud penelitian sekuensial Eksploratori ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud penelitian sekuensial.
2. Dapat mengetahui apa yang dimaksud penelitian sekuensial Eksplanatori.
3. Dapat mengetahui apa yang dimaksud penelitian sekuensial Eksploratori.

2
BAB II

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Metode Kombinasi


Johnson dan Cristensen (2007) memberikan definisi tentang metode penelitian kombinasi
(mixed recearch) sebagai berikut. Metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam
penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Hal ini mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif, dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian.
Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian kuantitatif dan kualitatifuntuk
digunakan secara bersama-samadalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang
lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.
Dengan menggunakan metode kombinasi maka realibilitas data akan dapat ditingkatkan,
karena relibilitas data yang tidak dapat diuji dengan metode kualitatif atau sebaliknya.
3.2 Model Metode Penelitian Kombinasi
Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama metode kombinasi yaitu
model sequential (kombinasi berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran). Model
urutan (sequential) ada dua yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory) dan model
urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent (campuran) ada dua yaitu,
model concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara berimbang)
dan concurrent embedded (campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).
1. Model Sequential
Creswell (2009) mengemukakan tentang metode kombinasi model sequential adalah suatu
prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan
metode yang lain.
Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan metode dikombinasikan secara
berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan
kualitatif, maka metode tersebut dinamakan kombinasi sequential explanatory dan bila urutan
pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode kuantitatif,
maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential exploratory.

3
a. Sequential Explanatory Design
Metode penelitian kombinasi model sequential explanatory, dicirikan dengan pengumpulan
data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan
analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang
dilakukan pada tahap pertama.
b. Sequential Exploratory Design
Metode ini sama dengan metode sequential explanatory, hanya dibalik, dimana pada
metode ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan
metode kuantitatif. Bobot metode lebih pada metode tahap pertama yaitu metode kualitatif dan
selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif. Kombinasi data kedua metode
bersifat connecting (menyambung) hasil penelitian tahap pertama (hasil penelitian kualitatif) dan
tahap berikutnya (hasil penelitian kuantitatif). Kelemahan dari metode ini adalah bahwa
penelitian memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang lebih besar.
c. Sequential Transformative Strategy
Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipadu oleh teori lensa (gender, ras, ilmu
sosial) pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan metode kuantitatif
atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan metode kualitatif atau kuantitatif.
Teori lensa dikemukakan pada bagian pendahuluan proposal penelitian untuk memandu
dirumuskannya pertanyaan penelitian untuk menggali masalah.

3.3 Metode Model Sequential Explanatory


A. Pengertian
Metode penelitian model atau desain sequential explanatory adalah metode penelitian
kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan,
dimana pada tahap pertama penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan
pada tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif. Metode kuantitatif berperan untuk
memperoleh data kuantitatif yang terukur dan dapat bersifat deskriptif, komparatif, dan asosiatif,
sedangkan metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memperdalam, memperluas,
memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal.

4
B. Langkah-langkah Penelitian Desain sequential explanatory
Sesuai karakteristik metode kombinasi sequential explanatory, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kadua menggunakan metode
kualitatif. Dengan demikian, penelitian kombinasi dilakukan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian kuantitatif dan rumusan masalah penelitian kualitatif, atau rumusan masalah yang
berbeda, tetapi saling melengkapi.
1. Metode Kuantitatif
Langkah-langkah dalam metode kuantitatif adalah menentukan masalah/potensi dan
membuat rumusan masalah, melakukan kajian teori dan merumuskan hipotesis,
mengumumpulkan dan analisis data untuk menguji hipotesis, dan selanjutnya dapat dibuat
kesimpuan berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
a. Masalah dan potensi
Penelitian kuantitatif berangkat dari masaah dan atau potensi yang sudah jelas. Masalah
adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi (das sein dan das solen).
Misalnya, penyimpangan antara kebijakan dengan pelaksanaan atau penyimpangan antara
perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.
Suatu penelitian juga bisa diangkat dari potensi. Penelitian yang berangkat dari potensi
cenderung lebih baik daripada penelitian yang berangkat dari masalah. Jika penelitian yang
berangkat dari masalah, maka hasil penelitian lebih berguna untuk memecahakan masalah,
sedangkan jika penelitian berangkat dari potensi, hasil penelitian berguna untu pengembangan,
atau peningkatan kemajuan. Potensi adalah segala sesuatu yang bila dikembangkan akan dapat
meningkatkan nilai tambah. Sebagai contoh,  potensi sumber daya pertanian di Indonesia yang
dapat dijadikan sumber energi alternatif.
Setiap masalah harus ada yang melatarbelakangi, karena jika tidak ditemukan latar
belakangnya, data yang sepertinya masalah menjadi bukan masalah lagi. Masalah yang
dikemukakan juga harus disertai dengan fakta dari sumber yang dapat dipercaya.
Dari penelian kuantitatif, penyajian masalah berangkat dari variabel dependen (y). misalnya
mengenai rendahnya minat belajar IPS di kelas. Dalam paparan rendahnya minat belajar IPS di
kelas, perlu diberikan data hasil pengamatan di kelas beserta indikator-indikator yang
menandakan kurangnya minat siswa untuk belajar IPS. Selanjutnya dicari variabel-variabel yang
menyebabkan rendahnya minat siswa terhadap pelajaran IPS. Selanjutnya variabel-variabel yang

5
telah ditemukan dianalisis lagi dan dipilih variabel mana yang paling mempengaruhi secara
langsung terhadap minat siswa. Selanjutnya, variabel-variabel yang terpilih di deskripsikan
menjadi identifikasi masalah.  Oleh karena itu, identifikasi masalah adalah deskripsi seluruh
masalah pada setiap variabel independen yang diduga mempengaruhi variabel dependen.
Identifikasi masalah dirumuskan dalam bentuk pernyataan, bukan pertanyaan.
Karena peneliti tidak ingin seluruh masalah yang telah diidentifikasikan diteliti, maka
peneliti akan membatasi beberapa masalah atau beberapa variabel independen saja. Setelah
variabel yang diteliti ditetapkan, maka selanjutnya dibuat rumusan masalah. Rumusan masalah
merupakan pertanyaan penelitian yang memandu penelliti untuk menentukan teori yang
digunakan, perumusan hipotesis, penyusunan instrumen, pengumpulan data, analisis data, dan
membuat kesimpulan serta saran.
b. Landasan Teori dan Hipotesis
Setelah masalah dirumuskan, maka peneliti mencari dan memilih teori yang relevan
sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah, memberi definisi operasional,
merumuskan hipotesis dan mengembangkan instrumen. Jumlah teori yang digunakan tergantung
pada jumlah variabel yang diteliti. Hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis
deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
c. Pengumpulan Analisis Data Kuantitatif
Setelah hipotesis dirumuskan, maka hipotesis tersebut selanjutnya dibuktikan kebenarannya
berdasarkan data. Untuk itu sebelum dikumpulkan, perlu ditetapkan populasi dan sampelnya
beserta instrumen penelitiannya. Jumlah instrumen tergantung pada variabel yang diteliti.
Sebelum digunakan, instrumen juga perlu teruji validitas dan reabilitasnya. Setelah data
terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang
telah dirumuskan.
d. Hasil Pengujian Hipotesis
Ini merupakan langkah akhir dari tahap metode kuantitatif. Data kuantitatif yang telah
dianalisis dan hipotesis yang telah diuji selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar,
dan narasi singkat. Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai setiap variabel, setiap
indikator, bahkan setiap butir instrumen. Dengan demikian nilai setiap variabel, setiap indikator
dan setiap butir instrumen dapat diketahui.

6
Penyajian berikutnya adalah penyajian data terhadap hasil pengujian hipotesis. Semua
hipotesis yang telah dirumuskan dan diuji perlu disajikan.
2. Metode kualitatif
Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian berakhir setelah hipotesis terbukti atau tidka
terbukti. Dalam penelitian campuran model sequential explanatory, penelitian masih berlanjut
dengan metode kualitatif, untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas,
memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal.
a. Penentuan Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif pada tahap awal, selanjutnya
peneliti kualitatif, menentukan sumber data yang diharapkan dapat memberi informasi yang
dapat digunakan untuk melengkapi  data kuantitatif yang telah diperoleh  pada penelitian tahap I.
sesuai dengan metodenya, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara kualitatif, misalnya
melaui purposive (narasumber yang paling tahu tentang apa informasi yang dibutuhkan) dan
bersifat snowball (jumlahnya berkembang semakin banyak).
b. Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif
Setelah sumber data ditetapkan, maka selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data
dengan metode kualitatif seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dan
pengujian kredibilitas data dapat dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data dan
setelah selesai pengumpulan data. Dari hasil analisis kualitatif diharapkan diperoleh data
kualitatif yang kredibel untuk melengkapi data kuantitatif.
c. Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif
Setelah kedua data (kuantitatif dan kualitatif) diperoleh, langkah selanjutnya adalah
menganlisis kembali kedua kelompok data tersebut. Analisis data dapat dilakukan dengan
menggabungkan kedua data yang sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam
dengan data kulitatif. Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan kedua kelompok
data, sehingga dapat ditemukan perbedaan dan kesamaan diantara 2 kelompok data tersebut.
d. Kesimpulan Hasil Penelitian
Langkah terakhir penelitian adalah membuat laporan penelitian yang didalamnya terdapat
kesimpulan dan memberikan saran-saran. Kesimpulan yang diberikan adalah untuk menjawab
secara singkat terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan fakta yang ditemukan di
lapangan. Jumlah butir kesimpulan harus sama dengan jumlah rumusan masalah. Berdasarkan

7
kesimpulan tersebut, selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki keadaan. Saran yang diberikan
tentunya berdasarkan pada hasil penelitian. Jumlah butir saran tidak harus sama dengan jumlah
butir kesimpulan.
C. Contoh Judul Penelitian Kombinasi Desain sequential Explanatory.
Berikut diberikan beberapa contoh judul penelitian kombinasi desain/ model squential
explanatory, untuk pengembangan ilmu, pengembangan tindakan melalui action research atau
penenlitian tindakan.
1. Penelitian untuk ppengembangan Ilmu
Penelitian pengembangan ilmu dapat berupa penenlitian deskriptif, komparatif dan asosiatif.
a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat menggambarkan suatu fenomena,
peristiwa, gejala, baik menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif. Berikut ini diberikan tiga
contoh judul penelitian deskriptif.
a. Profil pegawai negeri sipil di unit kerja tertentu
Penelitia pertama dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif tentang profil Pegawai
Negeri Sipil yang terkait ddengan tinggi badan, berat badan, derajat kesehatan, usia, jam masuk
kerja, jam pulang kerja, jam efektif kerja, performa kerja (kinerja), dan produktivitas kerja.
penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif untuk membuktikan (memperkuat,
memperlemah atau menggugurkan), memperdalam dan memperluas data kuantitatif profil
pegawai, khususnya pada aspek makna kerja, kinerja dan produktivitas kerja dengan data
kualitatif.
2) Profil rakyat miskin di kota
Penelitian tahap pertamadilakukan untuk memperoleh data kuantitatif tentang orang miskin
di kota, yang terkait dengan tinggi badan, berat badan, derajat kesehatan, usia penghasilan rata-
rata per bulan, jumlah keluarga, biaya hidup perbulan. Penelitian tahap kedua dilakukan dengan
metode kualitatif untuk memperluas dan memperdalam data tentang profil kemiskinan, yaitu
makna hidup bagi orang miskin, usaha mempertahankan hidup.
3) Profil guru professional
Penelitian tahap pertama dilakukan utuk memperoleh data kuantitatif tentang tinggi badan,
nilai pencapaian kompetensi guru berdasarkan kompetensi kepribadian, pedagogi, professional

8
dan sosial. Penelitian tahap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperluas dan
memperdalam data tentang profil guru.
b. Penelitian Komparatif
Penelitan komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan suatu fenomena,
peristiea, gejala, pada satu populasi/sampel yang satu dengan sampel yang lain, atau waktu
tertentu dengan waktu yang lain dengan menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif. Berikut
in i diberikan tiga contoh judul penelitian komparatif.
1) Perbandingan profil pegawai negeri sipil di Pusat dan Daerah
Penelitian tahap pertamadilakukan untuk memperoleh data kuantitatif tentang perbandingan
profil Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah yang baerkait dengan tinggi badan, berat badan,
derajat kesehatan, usia, jam masuk dan pulang kerja, jam kerja efektif, performa kerja, dan
produktivitas kerja. Penelitian tahap ke dua denganmenggunakan metode kualitatif untuk
membuktikan (memperkuat atau menggugurkan), memperdalam danmemperluas data kuantitatif
dengan kualitatif tentang perbandingan profil pegawai pusat dan daerah, khususnya pada apek
kinerja, produktivitas kerja, penghayatan makna kerja, proses dalam melaksanakan pekerjaan
dan lain sebagainya.
2) Perbandingan profil rakyat miskin di kota dan desa
Penelitian tahap pertama dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif tentang perbandingan
orang miskin di kota dan desa terkait dengan tinggi badan, berat badan, derajat kesehatan, usia,
penghasilan rata-rata perbulan, jumlah keluarga, biaya hidup perbulan. Penelitian tahap ke dua
dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperluasa dan memperdalam data perbandingan
profil ornag miskin di kota dan desa, yaitu makna hidup bagi orang miskin, usaha untuk
mempertahankan hidup dan sebagainya.
3) Perbandingan profil guru SD dan SMP
Penelitian tahap pertama dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif perbandingan antara
guru SD dan SMP dalam hal tinggi badan, berat badan, usia, derajat kesehatan, nilai pencapaian
kompetensi guru berdasarkan kompetensi kepribadian, pedagogi, profesional dan social.
Penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperluas dan memperdalam
data tentang perbandingan profil guru SD dan SMP, yaitu perbandingan dalam penghayatan
terhadap nilai-nilai kinerja guru, interaksi guru dengan murid di kelas, cara mendorong siswa

9
belajar, gerak tubuh dalam mengajar tanggapan gueu terhadap pertnyaan murid, cara
mengkoreksi soal-soal ujian, objektivitas dalam memberikan penilaian dan lain sebagainya.
c. Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bersifat membuktikan, dan menemukan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dapat berbentuk hubungan simetris, kausal,
dan reciprocal. Berikut diberikan contoh judul penelitiannya.
1) Hubungan motivasi dan prestasi
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif untuk memperolah data
kuantitatif hubungan (korelasi) antara motovasi dan prestasi kerja pegawai di perusahaan X.
Selanjutnya penelitian tahap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperoleh data
kualitatif guna membuktikan kembali (memperkuat, memperlemeh, atau menolak),
memperdalam dan memperluas data kuantitatif yang telah diperoleh melalui penelitian
kuantitatif. Karakteristik motivasi dan prestasi kerja pegawai dapat diperdalam dan diperluas
dengan data kualitatif. Korelasi antara motivasi dapat dikethaui apakah korelasi tersebut
berbentuk simtris, kausal dan reciprocal.
2) Pengaruh iklan dan profil pembelian terhadap nilai penjualan dan dampak selanjutnya
terhadap kesejahteraan pegawai
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif untuk memperoleh data
kuantitatif pengaruh iklan dan profil pembeli terhadap nilai penjualan dan dampak selanjutnya
terhadap kesejahteraan pegawai. Analisis menggunakan analisis jalur (path alaysis), sehingga
dapat dibuktikan struktur hubungan variabel tersebut, pengaruh langsung dan tidak langsung
antara variabel iklan dan profil pembeli terhadapat kesejahteraan pegawai, dan besranya
pengaruh tiap variabel dalam penelitian. Seanjutnya penelitian thap ke dua dilakukan dengan
metode kualitatif guna membuktikan kembali, memperdalam dan memperluas data kuantitatif
yang telah diperoleh melalui penelitian kuantitatif. Karakteristik iklan, profil pembeli, nilai
penjualan dan kesejahteraan pegawai dapat diperdalam dan diperluas dengan data kualitatif.
Model hubungan antara variabel, pengaruh langsung dan tidak langsung, sertavariabel-
variabel lain yang mempengaruhi kesejahteraan pegawai dapat diperdalam dan diperluas
dengandata kualitatif.

10
2. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang berfungsi untuk
menemukan tindakan efektif, yaitu yang tindakan bila dilaksanakan akan dapat memeperbaiki
kinerja. Untk dapat memperaiki tindakan secara efektif maka, diperlukan penelitian kombinasi,
yang dalam hal ini adalah penelitian kombinasi desain sequential explnatory. Penenlitian tahap
pertama dilakukan dengan metode kuantitatif dengantujuan untuk mendiagnosis, sehingga dapat
ditemukan “penyakit” yang ada pada unit kerja tertentu dan selanjutnya berdasarkan penyakit
tersebut ditemukan hipotesis tindakan. Selanjutnya penelitian pada tahap kedua adalah menguji
apakah hipotesis tindakan tersebut efektif dalam menignkatkan kinerja atau tidak. Berikut ini
diberikan contoh judul penelitiannya.
a. Peningkatan kinerja pegawai di PT Petan
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif (mengedarkan kuesioner
tertutup kepada para pegawai, mengapa kinerja pegawai rendah dan tindakan apakah yang efektif
utuk meningkatkan kerja pegawai PT Petan. Misalnya hasil penelitian pada tahap pertama,
memperoleh saran agar sistem kerja diperbarui. Berdasarkan hal tersebut peneliti merancang
sistem kerja baru yang dipandang dapat meningkatkan kinerja pegawai. Jadi pada penelitian tahp
pertama menghasilkan rancangan sistem kerja baru.
Selanjutnya penelitian pada tahap kedua adalah menguji rancangan kerja baru tersebut
dengan metode kualitatif untuk mengetahui apakah terjadi perubahan positif dalam proses
pelaksanaan kerja, interaksi antar pegawai, motivasi dan semangat kerja pegawai setelah dengan
metode baru tersebut digunakan. Bila pengujian pada siklus pertama tersebut belum berhasil
meningkatkan kinerja, maka diperluka refleksi, untuk untuk mengetahui mengapa sistem kerja
baru tidak afektif. Untuk itu maka sistem tersebut perlu direvisi, setelah direvisi dicoba lagi dan
diukur efektivitasnya. Bila pada siklus kedua sudah efektif, maka diperlukan pengujian satu
siklus lagi untuk mengetahui konsistensi efektifitas sistem kerja baru tersebut.
b. Peningkatan kualitas pembelajran matematika siswa kelas II SMK Merapi
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kuantitatif untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan dalam pembelajaran matematika pada SMK Merapi kelas II. Berdasarkan hasil
penelitian pertama memperoleh saran dari banyak responden, supaya pembelajaran matematika
menggunakan metode kontekstual (CTL: Contextual Teaching Learning). Berdasrakan saran
responden tersebut, selanjutnya penelitian merancang model pembelajaran matematika dengan

11
metode CTL. Selanjutnya rancangan metode CTL tersebut diuji dengan metode kualitatif untuk
mengetahui proses pembelajrannya, perhatian murid terhadap pelajran, meningkatnya
pengetahuan dan lain-lain.
3.4 Metode Kombinasi Model/Desain Sequential Exploratory (Urutan Penemuan)
A. Pengertian
Metode kombinasi model atau desain sequential exploratory adalah metode penelitian
kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan,
dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap ke dua
metode kuantitatif. Metode berfungsi untuk menemukan hipotesis pada kasus tertentu atau
sampel terbatas, dan metode kuantitatif berfungsi untuk menguji hipotesis pada populasi yang
lebih luas. Jadi metode ini berguna untuk menemukan hipotesis dan sekaligus membuktikan
validitas eksternal hipotesis tersebut.
B. Langkah-langkah Penelitian dalam desain sequential exploratory
Langkah-langkah utama penelitian kombinasi desain/model sequential explatory (urutan
penemuan)
a. Metode kuantitatif : menguji hipotesis
Pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif, yang langkah-langkahnya
adalah menetukan seting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya
peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam
mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian
dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya peneliti dapat
menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari
hipotesis. Pada tahap ke dua peneliti menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi untuk
menguji hipotesis yang ditemukan pada penelitian tahap pertama. Langkah-langkah dalam
penggunaan metode kuantitatif adalah menetukan populasi dan sampel sebagai tempat untuk
menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji instrumen untuk pengumpulan data,
analisis data dan selanjutnya membuat laporan yang diakhiri dengan kesimpulan saran.
b. Metode kualitatif
Langkah pertama dalam metode penelitian kombinasi model/desain seqential explatory
adalah melakukan penelitian dengan metode kualitatif. Seperti telah dikemukakan
langkahnya adalah menetukan seting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi.

12
Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu
peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting
penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya
peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut,
mengkonstruksi makna dari hipotesis.
1. Masalah dan judul penelitian
Setiap penelitian berangkat dari masalah tetentu. Masalah dalam penelitian kualitatif
berbeda dengab masalaj dalam kuantitatif. Masalah dalam penelitian belum jelas, masih remang-
remang bahkan masih gelap, sehingga masalah yang dibawa peneliti kualitatif masih bersifat
semntara. Penelitian kualitatif juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi bisa dari dugaan
adanya potensi, bahkan bisa berangkat dari rasa keingintahuan di suatu objek itu ada apa.
Setelah masalah, potensi atau keinginan untuk mengetahui sesuatu yang di situasi
sosial/tempat/objek penelitian ditetapkan, maka selanjutnya dapat dibuat rumusan masalah yang
bersifat sementara. Rumusan masalah dapat bersifat rumusan masalah deskriptif, komparatif,
asosiatif.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa
oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga
sejak awal sampai akhir penelitian masalahnya sama. Dengan demikian judul proposal dengan
judul laporan penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki
penelitian berkembang. Jadi masalah diperluas atau diperdalam. Dengan demikian tidak terlalu
banyak perubahan, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan demikian antara judul dalam
proposal dengan judul laporan penelitian tidak sama sehingga judulnya diganti. Dalam institusi
tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi
yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik
masalah kualitatif ini.
2. Hasil Penelitian Kualitatif (Temuan Hipotesis)
Pola hubungan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
a. Produktifitas perusahaan di PT Sinar Pelangi tidak memenuhi target karena baru mencapai
70 persen.
b. Tidak tercapainya target produktivitas tersebut disebabkan oleh dua hal utama, yaitu mesin-
mesin yang tua, dan motivasi kerja pegawai yang semakin menurun. Menurunnya motivasi

13
pegawai disebabkan oleh kepemimpinan atasan langsung yang kurang motivasi kerja, dan
insetif yang semakin menurun. Insentif dan kepemimpinan semakin menurun disebabkan
karena produktivitas lembaga menurun, sehingga keuntungan perusahaan menurun. Karena
keuntungan perusahaan menurun, maka besarnya insentif yang diberikan kepada karyawan
dan pim pinana atasan lanhsung karyawan menurun.
Temuan pola hubungan variabel seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas tersebut
hanya berlaku di PT. Sinar Pelangi, sehingga temuan tersebut masih bersifat hipotesis bagi
perusahaan yang lain. Oleh karena itu apakah temuan tersebut juga berlaku untuk perusahaan
lain, maka diperlukan penelitian untuk membuktikan hipotesis tersebut pada populasi yang lebih
luas. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diperlukan metode penelitian kuantitatif. Jadi
metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dipakai pada tahap kedua yang
digunakan untuk membuktikan hipotesis hasil temuan penelitian tahap pertama.
3. Langkah-langkah penelitian kuantitatif
Langkah-langkah penelitian kuantitatif yaitu, penentuan populasi dan sampel, pengumpulan
data, analisis data dan membuat laporan yang ada kesimpulan dan sarannya.
a. Penentuan populasi dan sampel untuk menguji hipotesis
Dalam suatu penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai
sumber data.selainitu populasi dan sampel juga untuk menguji hipotesis yang telah ditemukan.
Misalnya hipotesis mengenai perusahaan diatas, maka populasi yang diambil adalah seluruh
perusahaan di Provinsi Kahuripan. Ada 3 perusahaan di provinsi tersebut dengan jumlah pegawai
masing- masing 50 orang pegawai, jadi populasi keseluruhan adalah 150 orang pegawai.
Penelitian menggunakan sampel pegawai yang diambil dari populasi dengan kesalahan 5 persen.
Berdasarkan jumlah anggota populasi 150 pegawai dan kesalahan 5 persen, maka jumlah
anggota populasi sampel 105. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportiona random
sampling. Dengan demikian, jumlah sampel untuk perusahaan A- (50: 150) x 105 – 35.
Perusahaan B dan C juga memiliki sampel 35 pegawai.
b. Pengumpulan Data dan Analisis Data Kuantitatif
Untuk mengumpulkan data dalam rangka pembuktian hipotesis di perlukan instrumen.
Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti.
Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrumen tersebut perlu diuji validitas dan
relibilitasnya lebih dulu. Setelah instrumen terbukti valid dan reliabel, maka instrumen tersebut

14
selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan
memberikan instrumen  kepada 110 anggota sampel.
Setelah 110 anggota sampel megisi instrumen terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi
data untuk setiap variabel.
c. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data ditujukan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditemukan dari penelitian
kualitatif sebelumnya. Data yang telah terkumpul selanjutnya dihitung korelasi dan koefisien
determinisnya (pengaruh). Hasil penghitungan tersebut dianalisis apakah hipotesis yang telah
ditemukan itu dapat diterima atau ditolak.
d. Kesimpulan dan saran.
1. Kesimpulan
Setelah data di analisis dan membuktikan hipotesis, maka seorang peneliti dapat mengambil
kesimpulan penelitian yang telah ia temukan.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, peneliti memberikan saran kepada objek yang
telah diteliti atau bagi peneliti lainnya untuk lebih baik lagi.
C. Contoh Judul-Judul Penelitian Kombinasi Desain Sequential Exploratory
Penelitian kombinasi desain sequintal exploratory dapat digunakan untuk pengembangan
ilmu, pengembangan tindakan yang efektif melalui penelitian tindakan (Action Research) dan
pengembangan produk melalui Research and Development (R&D). Berikut ini diberikan contoh-
contoh judul penelitian kombinasi desain sequintial exploratory.
1. Penelitian untuk Pengembangan Ilmu
Penelitian untuk pengembangan ilmu dapat berupa penelitian deskriptif, komparatif, dan
asosiatif.
a. Penelitian Deskriptif
1) Profil Pegawai Negeri Sipil di Unit Kerja Tertentu
Penelitian tahap perrtama dilakukan pada kasus tertentu dengan metode kualitatif untuk
menemukan profil pegawai negeri sipil. Penelitian dilakukan secara mendalam dengan teknik
pengumpulan data wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Hasil
penelitian kualitatif misalnya menemukan profil pegawai negeri sebagai berikut. Kebiasaan

15
masuk kantr sering terlambat, disiplin kerja pegawai rendah, produktivitas kerja kurang
memuaskan, dan jam pulang kantor lebih awal.
Hasil penelitian dengan metode kualitatif pada sampel kecil ini selanjutnyua ingin
dibuktikan pada sampel yang lebih luas dengan metode kuantitatif apakah terbukti di tempat lain
pada populasi yang lebih luas atau tidak.
2) Profil Rakyat Miskin Desa
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif untuk memperoleh data
kualitatif tentang profil rakyat miskin di desa tertentu. Penelitian dilakukan secara mendalam
dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi partisipan, pengamatan, dan
dokumentasi. Hasil penelitian kualitatif misalnya menemukan pekerjaan, penghasilan, pola
hidup, hubungan dengan masyarakat, cara mendidik anak-anaknya, cara mengatur keuangan,
partisipasi politik.
Penelitian pada tahap kedua dilakukan pada sampel yang lebih luas untuk membuktikan
apakah profil orang miskin tersebut berlaku pada sampel yang luas atau tidak.
b. Penelitian Komporatif
Penelitian komparatif dalam metode kombinasi ini diartikan sebagai penelitian yang pada
tahap awalnya menggunakan metode kualitatif, sehingga dapat ditemukan perbandingan gejala
antara dua sampel kecil atau lebih dan pada tahap berikutnya menguji perbandingan gejala
tersebut pada populasi yang lebih luas dengan metode kuantitatif. Berikut ini diberikan dua
contoh judul penelitian komparatif.
1) Perbandingan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Pusat dan Daerah
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif melalui pengamatan dan
wawancara mendalam kepada beberapa sampel kecil pusat dan daerah. Melalui wawancara
misalnya diperoleh informasi bahwa, penampilan fisik pegawai pusat lebih baik daripada
pegawai daerah, namun dari segi komitmen kerja, kedisiplinan kerja, produktivitas kerja pegawai
daerah lebih baik daripada pegawai pusat. Hasil penelitian dengan metode kualitatif tersebut
selanjutnya dibuktikan pada sampel lebih luas pada pegawai pusat dan daerah.
2) Perbandingan Profil Rakyat Miskin di Kota dan Desa
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode kualitatif pada sampel kecil orang miskin
kota dan desa. Dari hasil penelitian kualitatif diperoleh data di mana berat badan, penghasilan,
semangat kerja dan biaya hidup orang miskin kota lebih tinggi daripada orang miskin di desa.

16
Selanjutnya hasil penelitian tersebut ingin dibuktikan pada sampel yang lebih luas. Untuk itu
maka digunakan metode kuantitatif.
c. Penelitian Asosiatif
Dalam hal ini, penelitian asosiatif diartikan sebagai penelitian yang pada tahap awalnya
menggunakan metode kualitatif sehingga dapat ditemukan pola hubungan antara dua variabel
atau lebih, dan pada tahap berikutnya dibuktikan hubungan variabel  tersebut dengan populasi
yang lebih luas dengan metode kuantitatif. Berikut ini diberikan contoh dua judul penelitian.
1) Pengaruh Tunjangan Profesi Guru terhadap Kinerja Guru
Diadakan penelitian dengan metode kualitatif terhadap kinerja beberapa guru yang sudah
mendapat tunjangan profesi guru. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat disimpulkan
bahwa kinerja guru masih sama dengan pada waktu sebelum memperoleh tunjangan profesi.
Berdasarkan penelitian kualitatif tersebut dapat diajukan hipotesis bahwa, kinerja guru setelah
mendapat tunjangan profesi tidak berebeda dengan kinerja sebelum mendapat tunjangan.
Hipotesis tersebut dibuktikan dengan menggunakan metode kuantitatif pada sampel yang lebih
luas.
2) Pengaruh Anak terhadap Penghasilan
Dilakukan pengamatan terhadap beberapa pengemis yang membawa anak kecil.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang mendalam diperoleh informasi bahwa, anak yang
dibawa bukan anaknya, dan dengan membawa anak kecil penghasilan dari menegemis lebih
banyak. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan hipotesis bahwa pengemis  yang membawa anak
penghasilannya lebih banyak daripada yang tidak membawa anak. Hipotesis tersebut selanjutnya
dibuktikan melalui penelitian kuantitatif pada populasi yang lebih luas.
2. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan tindakan baru yang
teruji secara efektif dapat memperbaiki situasi kerja. Penelitian tindakan (action research) yang
baik menggunakan metode kombinasi, bisa kombinasi dengan desain sequential
explanatory maupun exploratory. Pada penelitian tindakan dengan desain sequential exploratory,
pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif untuk menemukan atau
mendiagnosis masalah secara diteliti, sehingga dapat ditemukan masalah atau penyakit yang ada
dalam situasi kerja tersebut. Berdasarkan masalah atau penyakit yang ditemukan tersebut,
selanjutnya dikaji dengan berbagai teori pengalaman sehingga ditemukan tindakan baru yang

17
apabila diterapkan akan dapat memperbaiki situasi kerja. Untuk menguji efektivitas tindakan
tersebut digunakan metode eksperimen (metode kuantitatif). Untuk mengetahui efektivitas
tindakan, dapat diketahui dengan membandingkan situasi sebelum ada tindakan baru dan situasi
setelah ada tindakan baru.
Berikut ini diberikan contoh judul penelitian tindakan yang diteliti dengan metode
kombinasi desain sequential exploratory.
1) Peningkatan Kinerja Perusahaan
Ada gejala nilai penjualan produk perusahaan menurun. Berdasarkan hal tersebut dilakukan
penelitian kualitatif untuk menemukan sebab-sebab nilai penjualan menurun. Penelitian
dilakukan ke beberapa toko. Dari toko diperoleh informasi bahwa para konsumen beralih ke
merk lain karena toko sering kehabisan stok. Toko kehabisan stok karena pengiriman lewat pihak
ketiga sering terlambat. Jadi hasil penelitian kualitatif menemukan “penyakit” bahwa nilai
penjualan turun karena pengiriman barang terlambat. Pengiriman barang terlambat karena
pengiriman lewat pihak ketiga. Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan mengambil tindakan
baru dalam mengirimkan barang tidak lagi diusahakan oleh pihak ketiga, tetapi pengiriman
dilakukan oleh perusahaan sendiri. Tindakan yang akan diuji adalah “tindakan mengirimkan
barang dilakukan oleh diri sendiri”. Pengujian tindakan dengan metode eksperimen, yang
merupakan metode kuantitatif melalui beberapa siklus. Efektivitas tindakan diukur dengan
membandingkan nilai penjualan barang sebelum ada tindakan baru dan setelah ada tindakan
baru.
2) Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil ujian nasional nilai matematika kelas 6 SD Baruna menurun. Untuk
mencari sebab-sebab mengapa nilai matematika menurun digunakan metode kualitatif.
Berdasarkan wawancara kepada siswa yang ikut ujian nasional diperoleh informasi bahwa,
menurunnya nilai metematika Karena guru dalam mengajar selalu menggunakan metode
ceramah. Setelah dilakukan analisis dengan berbagai teori dan wawancara mendalam kepada
beberapa guru dan pengwas diperoleh alternatif tindakan baru, yaitu supaya dalam mengajar
matematika menggunakan media pembelajaran yang realistik. Dengan demikian tindakan yang
akan diuji adalah “tindakan mengajar yang menggunakan merdia pembelajaran yang realistik”.
Pengujian dengan metode eksperimen (kuantitatif). Efektivitas tindakan diukur dengan

18
membandingkan nilai siswa yang diajar dengan metode ceramah dengan nilai siswa yang diajar
dengan menggunakan media yang realistik.
3) Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D).
Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan dan menguji produk
tertentu. Penelitian dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama dengan metode kualitatif
sehingga dapat diperoleh rancangan produk penelitian tahap ke dua dengan metode kuantitaif
(eksperimen). Metode eksperimen digunakan untuk menguji efektivitas produk tersebut. Berikut
diberikan dua contoh judul penelitian pengmbangan yang menggunakan metode kombinasi
desain sequential exploratory.
4) Daun Salam untuk Pengobatan Sakit Gula
Beberapa teman saya yang kadar gula darahnya agak tinggi (180 mg setelah dua jam makan)
mengonsumsi air daun salam yang direbus. Dengan mengonsumsi air tersebut kadar gula
darahnya menjadi normal. Berdasarkan informasi tersebut peneliti melakukan penelitian dengan
metode kualitatif melalui wawancara dan pengamatan terhadap orang yang sakit gula
mengonsumsi air daun salam. Pengamatan dilakukan terhadap berat  daun salam yang direbus,
usia daun, lama merebus, volume air untuk merebus dan volume air rebus yang diminum. Hasil
penelitian kualitatif tersebut selanjutnya diujikan pada sampel yang lebih luas dengan metode
eksperimen. Efektivitas diukur dengan cara membandingkan kadar gula darah orang sebelum
minum air daun salam dan sesudah minum air daun salam. Pengujian dilakukan berulang-
berulang pada sampel yang semakin luas. Kalau banyak orang yang minum air daun salam dan
kadar gulanya normal, maka daun salam tersebut efektif dapat menurunkan gula darah. Produk
yang diuji adalah efektivitas daun salam untuk penyembuhan orang sakit gula.
5)  Pengembangan Buku Ajar Fisika Kelas II SMP Berbasis Kontekstual
Murid-murid kelas II SMP sulit menerima pelajaran fisika, karena buku pelajaran fisika
yang digunakan berisi contoh-contoh asing yang tidak familiar dengan kehidupan sehari-hari.
Nilai rata-rata kelas 4,57. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian kualitatif untuk
meyusun buku pelajaran fisika yang berisi dengan contoh-contoh yang familiar dengan
kehidupan sehari-hari murid. Setelah buku tersusun maka selanjutnya diuji efektivitasnya dengan
cara menggunakan buku tersebut sebagai referensi untuk pembelajaran fisika kelas II. Buku ajar
tersebu dinyatakan efektif kalau hasil belajar fisika murid kelas II SMP setelah menggunakan
buku tersebut lebih baik dari nilai sebelum menggunakan buku.

19
D. Proposal Penelitian
Seperti telah dikemukakan bahwa, proposal penelitian merupakan rancangan penelitian
yang berisi langkah-langkah rasional dan sistematis yang akan dilakukan dalam penelitian.
Proposal penelitian model/desain kombinasi sequential exploratory, berisi rencana dua kegiatan
penelitian yang berkesinambungan, di mana kegiatan pada tahap pertama menggunakan metode
kualitatif dan tahap ke dua menggunakan metode kuantitatif. Garis besar sistematika proposal
penelitian dengan metode kombinasi desain sequential exploratory.

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

Teori A

Teori B

Teori C

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Langkah-langkah Penelitian (Kombinasi kualitatif dan kuantitatif)

Metode Kualitatif

Tempat Penelitian

Sampel Sumber data

Teknik Pengumpulan Data

Analisis Data Kualitatif

20
Pengujian Kredibilitas Data

Temuan Hipotesis

Metode Kuantitatif

Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

Gambar 21.5. Sistematika Proposal Penelitian Metode Kombinasi Desain Sequintial Exploratory

Penelitian kombinasi desain sequential exploratory adalah penelitian yang pada tahap awalnya


menggunakan metode kualitatif dan tahap ke dua menggunakan metode kuantitatif. Dengan
metode kualitatif diharapkan dapat ditemukan hipotesis, dan dengan metode kuantitatif
digunakan untuk menguji hipotesis yang ditemukan dengan metode kualitatif. Karena penelitian
pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, maka proposal penelitian masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah di lapangan. Proposal penelitian hanya berisi garis-garis
besar yang akan dilakukan dalam penelitian.

E. Laporan Penelitian
Judul laporan penelitian kombinasi desain sequential exploratory bisa berbeda dengan judul
proposal penelitian. Hal ini disebabkan oleh karena pada tahap pertama dalam penelitian
menggunakan metode kualitatif. Dalam metode kualitatif, proposal masih bersifat sementara dan
judul penelitian dapat disusun berdasarkan temuan. Jadi judul penelitian dibuat setelah selesai
penelitian kualitatif.
Garis besar sistematika laporan penelitian dengan metode kombinasi desain sequential
explanatory ditunjukkan pada tabel 21.6 berikut. Berdasarkan gambar 21.6 tersebut, terlihat
bahwa laporan penelitian terdiri atas lima bab, yaitu Bab Pendahuluan, Kajian Teori, Metode
Penelitian, Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran.

21
Penjelasan setiap bab isi proposal dan laporan penelitian dapat dilihat pada bab proposal dan
laporan penelitian di Bagian III Metode Kualitatif dan bagian II Metode Kuantitatif. Laporan
berisi hasil penelitian kualitatif yang bersifat temuan dan hasil penelitian kualitatif yang bersifat
menguji temuan atau hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

Teori A

Teori B

Teori C

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Kuantitatif

Tempat penelitian

Sampel Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Analisis Data Kualitatif

Pengujian Kredibilitas Data

Temuan Hipotesis

Metode Kualitatif

22
Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Deskripsi Hasil Penelitian

Temua Hipotesis

Hasil Pengujian Hipotesis

Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

F. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian kombinasi dengan model concurrent triangulation dikemukakan berikut,
merupakan hasil penelitiandengan metode kombinasi, yang menggunakan teknik pengumpulan
data dan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yang dikemukakan
meliputi: profil pekerjaan industri pemesinan modern yang dikerjakan dengan mesin – mesin
perkakas berbasis computer (CNC), sistem evaluasi kerja, perbandingan kemampuan kerja
karyawan lulusan SMA dan SMK, perbedaan perkembangan kemampuan kerja antara karyawan
lulusan SMA dan SMK, serta perbedaan faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja
karyawan lulusan SMA dan SMK.

23
Profil pekerjaan industry pemesinan yang dikerjakan dengan mesin frais berbasis komputer
(CNC) adalah sebagai berikut:
1) Pemotongan lurus dalam satu bidang, sebanyak 30%.
2) Pemotongan kombinasi melingkar dan lurus dalam satu bidang, sebanyak 20%.
3) Pemotongan berulang dalam satu bidang 15%.
4) Pemotongan translasi berulang, sebanyak 12%.
5) Pemotongan bidang miring, sebanyak 10%.
6) Pemotongan permukaan parabola, sebanyak 6%.
7) Pemotongan sculptured surface (konis), sebanyak 7%.
Sistem evaluasi kinerja karyawan berdasarkan kualitas produk kerja yang dihasilkan dan
kecepatan kerja. Kualitas produk kerja memiliki 4 tingkatan, yaitu produk ready for used, cacat
tetapi ready for used, rework dan reject. Kecepatan kerja ada 3 tingkatan, yaitu lebih cepat dari
standar, tepat dan lambat. Nilai tertinggi adalah kualitas produk ready for used dan dikerjakan
dengan waktu yang lebih cepat dari standar.
Berdasarkan data hasil ujian setelah mengikuti diklat, terdapat perbedaan kemampuan kerja
antara kelompok karyawan lulusan SMA dan SMK. Lulusan SMA lebinh unggul dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Geometrid dan NC Programming dan lulusan SMK lebih unggul
dalam mata pelajaran Menggambar Teknik, Ilmu Bahan dan Proses pemesinan. Nilai rata – rata
secara keseluruhan kelompok SMA = 64,32 dan SMK = 64,88.
Berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan dan yang reject, tidak terdapat perbedaan yang
berarti antara karyawan lulusan SMA dan SMK. Namun bila dilihat dari produk yang perlu
di rework, kemampuan kerja karyawan lulusan SMK lebih baik dari SMA. Jumlah produk yang
perlu di rework lulusan SMA = 40,7% dan lulusan SMA = 27,08%. Sebelum dua tahun bekerja
pengawasan dan bimbingan yang diberikan oleh supervisor lebih banyak kepada lulusan SMa
daripada SMK.
Terdapat perbedaan perkembangan kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dan
SMK. Sebelum 4 tahun sama – sama bekerja kemampuan lulusan SMK lebih baik daripada
lulusan SMA, tetapi setelah sama – sama 4 tahun bekerja, kemampuan kedua kelompok
karyawan sudah sama, dan perbedaan latarbelakang pendidikan tidak berpengaruh lagi terhadap
kemampuan kerja. Yang lebih berpengaruh adalah karakteristik dari individunya masing –
masing, dan peranan supervisor, pimpinan dan lingkungan kerja.

24
Terdapat perbedaan urutan faktor/variable yang mempengaruhi kemampuan kerja antara
karyawan lulusan SMA dan SMK. Urutan variable yang mempengeruhi kemampuan kerja
karyawan lulusan SMA adalah: Hasil training dari IPTN, Intensif bagi yang berprestasi, Mesin
CNC, Kejelasan tugas, Kesadaran bekerja, Pengawasan, Uang karyawan, Gaji bulanan, Ruang
kerja, Hasil belajar, dari SMA. Sedangkan urutan variable yang mempengaruhi kemampuan
kerja karyawan lulusan SMK adalah: Hasil belajar dari SMK dan hasil Training dari IPTM,
Bakat seseorang, Intensif bagi yang berprestasi, Pegawasan, Kesadaran bekerja, Mesis CNC,
Teladan Pimpinan, Kejelasan tugas. Gaji bulanan, Hubungan sesame karyawan, Uang lembur
Ruang kerja.
G. Saran
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diberikan saran untuk penyiapan tenaga kerja
industri pemesinan modern sebagai berikut.
1) Tenaga kerja industri pemesinan modern dapat disiapkan melalui jalur SMA dan SMK. Bila
lewat Jalur SMA, maka lulusan SMA sebelum bekerja diberi pelatihan CNC selama 2 tahun,
dan bila lewat jalur SMK, maka lulusan SMK sebelum bekerja diberi pelatihan CNC
sebelum bekerja selama 6 bulan.
2) Lembaga pendidikan kejuruan seperti SMK perlu dukembangkan karena mampu
menghasilkan lulusan yang lebih siap pakai dan memiliki komitmen serta etos kerja yang
tinggi.
3) Pembelajaran praktik pada jurusan Mesin di SMK perlu dikembangkan dengan
menggunakan mesin – mesin CNC sehingga lulusannya memiliki kompetensi untuk
menghasilkan produk yang memiliki 7 tingkatan seperti pada kesimpulan no 1.
4) Lulusan SMA yang akan bekerja pada industri pemesinan modern lebih diarahkan pada
pembuatan program, sedangkan lulusan lebih diarahkan pada pengerjaan lapangan.

25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Metode penelitian model atau desain sequential explanatory adalah metode penelitian
kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara
berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
kuantitatif dan pada tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif. Metode kuantitatif
berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang terukur dan dapat bersifat deskriptif,
komparatif, dan asosiatif, sedangkan metode kualitatif berperan untuk membuktikan,
memperdalam, memperluas, memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah
diperoleh pada tahap awal.
2. Metode kombinasi model atau desain sequential exploratory adalah metode penelitian
kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara
berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada
tahap ke dua metode kuantitatif. Metode berfungsi untuk menemukan hipotesis pada kasus
tertentu atau sampel terbatas, dan metode kuantitatif berfungsi untuk menguji hipotesis pada
populasi yang lebih luas. Jadi metode ini berguna untuk menemukan hipotesis dan sekaligus
membuktikan validitas eksternal hipotesis tersebut.

3.2 Saran
Penelitian metode campuran adalah suatu rancangan yang baik untuk digunakan jika kita
mencoba mendasarkan pada kekuatan data kuantitatif maupun kualitatif. Karena memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan penelitian, dibandingkan jika secara sendiri –
sendiri.

26
DAFTAR PUSTAKA
Afni, R. (2015). Metode Campuran Mixed Methods. [Online]. Tersedia:
http://retnoafni.blogspot.com/2015/11/metode-campuran-mixed-methods.html. [16
November 2019]
Rahma, T. (2015). Mixed Method. [Online]. Tersedia :
http://rahmahtri9.blogspot.com/2015/11/mixed-method.html [16 November 2019]
Suratmi, E. (2013). Metode Kombinasi. [Online]. Tersedia:
https://elitasuratmi.wordpress.com/2013/02/11/metode-kombinasi/. [16 November 2019]
Titin, A. S. (2013). Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Sejarah.
Repository.upi.edu. Universitas Pendidikan Indonesia.

27

Anda mungkin juga menyukai