Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Keuangan
Internasional
• Elemen-elemen Risk Country
• Teknik Mengukur Risk Country

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

13
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 84076 Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si.

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang risiko Mampu mengetahui dan memahami
suatu negara serta teknik tentang risiko suatu negara serta teknik
mengukurnya mengukurnya
Pendahuluan
Risiko Negara atau yang biasa disebut dengan istilah country risk merupakan risiko yang
timbul karena perubahan ekonomi atau politik suatu negara yang berdampak pada negara
lain yang akan berhubungan dengan negara tersebut; misalnya, kekurangan cadangan
devisa suatu negara akan menyebabkan keterlambatan pembayaran pinjaman kepada bank
kreditur di negara lain.

Dewasa ini fenomena geopolitik internasional telah memperlihatkan bagaimana country risk
menjadi salah satu risiko yang cukup besar terhadap perekonomian suatu negara. Perang
dagang antara Amerika Serikat dengan Republik Rakyat China (RRC) merupakan contoh riil
dari adanya country risk. Bahkan perang dagang ini telah menimbulkan dampak yang luas
terhadap perekonomian global.

Sebagai dua negara raksasa di dunia, perang dagang ini telah memberikan efek terhadap
hampir semua negara terutama negara-negara yang memiliki hubungan secara langsung
dengan kedua negara tersebut termasuk Indonesia.

Perang dagang ini telah mengubah kesembangan ekonomi dan dunia industri hampir di
seluruh negara. Bahkan beberapa negara mengalami dampak buruk dari perang dagang
antara AS dn China ini.

Selain perang dagang antara AS dan China, fenomena dari embargo Arab Saudi dan kawan
dan kawan terhadap negara Qatar dan kawan-kawan juga menjadi contoh riil dari country
risk. Dengan demikian bisa dikatakan hampir tidak ada negara yang dapat terbebas dari
suatu risiko baik risiko ekonomi secara langsung maupun risiko politik yang berdampak ke
risiko ekonomi. Oleh karena itu, pemahaman secara komprehensif terhadap country risk
menjadi hal yang wajib terutama bagi para pelaku Multinational Company (MNC).

‘1 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 2 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Risiko Negara
Country risk atau risiko di suatu Negara dapat diartikan sebagai risiko yang mungkin terjadi
dalam bentuk peristiwa luar biasa yang bisa terjadi di Negara tuan rumah (host country),
Negara asal perusahaan (home country), atau Negara ketiga (third country) yang dapat
mengganggu kelancaran operasional perusahaan.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Risiko Negara

Untuk menentukan kemungkinan tinggi rendahnya tingkat country risk di suatu Negara
dalam bisnis internasional maka perlu dilakukan identifikasi factor-faktor yang memengaruhi
tingkat risiko suatu Negara. Beberapa factor yang memengaruhi risiko suatu Negara dapat
dijabarkan sebagai berikut:

1. Faktor Politik – Hukum, terdiri dari:


a. Sistem politik
b. Group penguasa
c. Group oposisi
d. Sistem pemerintahan
e. Potensi Konflik
f. Hubungan dg partner
g. Hubungan home country dg Negara lain
h. Sistem hukum dan peradilan
i. Kepastian hukum

2. Faktor Ekonomi – Keuangan, terdiri dari:


a. Pertumbuhan ekonomi
b. Tingkat inflasi
c. Jumlah penduduk
d. Siklus ekonomi
e. Exchange rate
f. Posisi BoP
g. Kekuatan pasar keuangan domestik
h. Elastisitas permintaan barang ekspor
i. Hubungan dagang luar negeri

3. Faktor Sosial – Budaya, terdiri dari:

‘1 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 3 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Grup sosial: etnis, agama, bahasa, dan kelas sosial
b. Sikap penduduk
c. Tingkat Pendidikan
d. Kesadaran politik
e. Ketenangan sosial
f. Pandangan terhadap materi

Teknik Menentukan Risiko Negara

a. Cheklist Approach
Cara ini digunakan dengan mendasarkan risiko pada suatu judgment terhadap semua
factor yang memengaruhi seperti faktor politik, ekonomi dan finansial yang dapat
menentukan penetapan country risk oleh suatu perusahaan.

b. Delphi Technique
Dalam metodologi penelitian, Delphi Technique dikenal sebagai teknik wawancara
mendalam terhadap beberapa orang yang dianggap ahli atau berkompeten untuk
memberikan penilaian terhadap suatu objek yang diteliti. Pendapatan para ahli tersebut
bersifat subjektif berdasarkan penilaian masing-masing ahli. Opini dari para ahli tersebut
kemudian dianalisis dan diolah dg teknik tertentu sehingga perusahaan mendapatkan
hasil yang dianggap mampu mewakili.

c. Quantitative Analysis
Moetode ini adalah melihat seberapa besar pengaruh / risiko suatu negara dilihat dari
variabel-variabel yang memengaruhinya dengan menggunakan metode kuantitative
analysis.
Contoh quantitative analysis dengan menggunakan metode regresi Ordinary List
Square (OLS):

‘1 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 4 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Inspection Visit
Cara ini dilakukan dengan melakukan kunjungan / perjalanan ke suatu negara yang
menjadi target rencana investasi. Dalam kunjungan tersebut sang calon investor
melakukan pertemuan dan wawancara dengan pejabat pemerintah, pelaku usaha,
akademisi, konsumen, dan pihak-pihak lainnya yang terkait dengan rencana
investasinya tersebut. Cara ini bisa dikombinasikan atau bahkan menjadi bagian dari
Delphi Technique.

e. Combination of Techniques
Biasanya, karena tidak terdapat satupun cara yang mutlak dapat diterima maka
biasanya perusahaan menggunakan kombinasi dari berbagai cara yang tersedia yang
telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan harapan mendapatkan hasil yang
lebih komprehensif dan valid.

‘1 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 5 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kasus Pengayaan:

Perang Dagang AS vs China Mulai Berdampak ke Industri

Koran Sindo Jum'at, 24 Mei 2019 - 08:05 WIB

BEIJING - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berdampak sejumlah
sektor industri terkena imbasnya, mulai dari manufaktur, teknologi, jasa hingga ritel.

Salah satu yang paling terasa adalah sektor manufaktur seperti produsen telekomunikasi
dan produk konsumer. Yang terbaru, perusahaan telekomunikasi China, Huawei, kian
terancam setelah beberapa perusahaan di sejumlah negara di Asia dan Eropa menyatakan
akan menunda peluncuran produk terbaru berbasis 5G.

“Kami telah menghentikan pemesanan dan akan mengamati dari dekat dampak sanksi AS
terhadap Huawei,” kata Juru Bicara (Jubir) NTT Docomo Yoshikumi Kuroda seperti dikutip
cnn.com kemarin. Perusahaan Jepang lainnya yang juga menunda tanggal rilis smartphone
terbaru Huawei ialah SoftBank Corp dan KDDI Corp.

Sebelumnya, berdasarkan laporan Reuters, perang dagang telah menyebabkan Huawei


tidak akan diberi akses terhadap android versi umum yang dikeluarkan Google karena
lisensinya akan dicabut. Kondisi ini membuat Huawei tidak akan semenarik para pesaingnya
di hadapan para konsumen internasional. Para pengguna tidak akan mampu mengakses
Gmail, Youtube hingga Google Maps.

Aplikasi pihak ketiga yang bergantung pada Google Maps juga tidak akan dapat berfungsi
baik. Di AS, para produsen sepatu juga memprotes kebijakan Presiden Donald Trump
karena dianggap akan membuat produk mereka kalah bersaing. Produsen sepatu seperti
Nike dan Adidas menilai perang tarif impor hanya akan mematikan industri.

Para produsen alas kaki itu memperingatkan Trump melalui surat bahwa dampak “bencana”
perang dagang akan berpengaruh besar terhadap konsumen. Surat yang ditandatangani
173 perusahaan, termasuk Nike dan Adidas, itu mengungkapkan keputusan Presiden AS
untuk meningkatkan tarif impor juga berdampak pada kelas pekerja. Produsen sepatu itu
menilai kenaikan tarif tersebut bisa mengancam masa depan bisnis mereka.

Selain Adidas dan Nike, perusahaan sepatu lainnya seperti Clarks, Dr Martens, dan
Converse juga mengungkapkan bahwa rata-rata tarif AS untuk sepatu mencapai 11,3% dan
dalam beberapa kasus mencapai 67,5%. “Penambahan pajak sebesar 25% berarti keluarga

‘1 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 6 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pekerja AS akan membayar kenaikan harga sepatu mencapai 100%,” demikian keterangan
perusahaan sepatu seperti dilansir BBC.

Mereka menyatakan bahwa perang dagang itu tidak terduga. “Saat ini waktunya untuk
mengakhiri perang dagang,” demikian seruan perusahaan-perusahaan sepatu.

Sebelumnya Trump mengungkapkan defisit perdagangan dengan China merusak ekonomi


AS. Presiden AS meningkatkan tarif impor terhadap produk China senilai USD200 miliar dari
10% menjadi 25% sekitar sepekan lalu.

Itu dilakukan setelah Washington dan Beijing gagal mencapai kesepakatan perdagangan.
China tidak tinggal diam. Beijing membalas dengan berencana meningkatkan tarif dagang
terhadap USD60 miliar terhadap impor produk AS sejak 1 Juni.

Trump mengungkapkan, kenaikan tarif sejak awal bulan ini seharusnya bisa menjadikan
perusahaan tersebut mengurangi biaya dengan mengalihkan produksinya ke AS.
Perusahaan sepatu dan ritel mengungkapkan mereka juga sedang merencanakan
mengalihkan produksinya dari China.

“Sepatu merupakan industri yang padat modal dengan perencanaan tahunan dan
perusahaan tidak bisa memindahkan pabrik dengan berbagai penyesuaian yang terjadi,”
demikian ungkap perusahaan-perusahaan tersebut.

Pada Selasa lalu (21/5) sebuah survei yang dilakukan American Chambers of Commerce
(AmCham) di China dan Shanghai di China menyatakan sekitar 40% perusahaan akan
merelokasi bisnis mereka keluar dari China karena perang dagang tersebut. Kemudian
survei AmCham mengungkapkan sepertiga responden menunda dan membatalkan
investasinya karena perang dagang tersebut.

Kelompok itu merepresentasikan lebih dari 900 perusahaan AS yang beroperasi di China.
Peningkatan eskalasi pada konflik perdagangan, termasuk pembatasan terhadap
perusahaan raksasa China Huawei, menciptakan ketegangan dengan banyak perusahaan di
China. Hal itu setelah pemerintahan Trump memasukkan Huawei ke dalam perusahaan
terlarang, yaitu melarang perusahaan AS untuk membeli teknologi mereka tanpa
persetujuan pemerintah.

Kepada BBC, Ketua AmCham di China Tim Stratford mengatakan, anggotanya memberikan
perhatian penuh terhadap sanksi AS terhadap Huawei. “Secara khusus tentang keputusan
Huawei dalam daftar itu, ada perhatian Pemerintah China yang akan membalas aksi
tersebut dengan menarget perusahaan AS,” ujarnya.

‘1 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 7 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Boeing dan perusahaan farmasi Pfizer dan perusahaan raksasa Coca-Cola juga tergabung
dalam AmCham. Tahun lalu Boeing telah membuka pabrik untuk memproduksi pesawat
penumpang 737 di China timur. Presiden Boeing di China John Bruns mengungkapkan, dia
sangat terkejut dengan kondisi lingkungan yang di yang disebabkan perang tarif dagang.

Bagaimana langkah Pemerintah China? Beijing masih memberikan sinyal untuk bekerja
sama dengan Washington untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan. Tidak ada
diskusi yang dijadwalkan pada perundingan terakhir yang berakhir pada 10 Mei. “China
tetap ingin melanjutkan perundingan dengan kolega kita AS untuk mencapai kesimpulan,”
kata Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai kepada Fox News.

Para pemimpin AS dan China pun dijadwalkan akan bertemu dalam KTT G-20 di Jepang
pada bulan depan. Sebenarnya China dan AS terlibat friksi dalam isu perdagangan sejak
awal Trump berkuasa. Pada kampanye pemilu presiden pada 2016, Trump berulang kali
menuding China melakukan perdagangan tidak adil dan melakukan pencurian hak kekayaan
intelektual.

Selain produk sepatu dan software, sektor lain yang terkena dampak adalah perdagangan
produk kacang-kacangan, mainan anak, kimia, dan permesinan. Produk-produk tersebut
mengalami kenaikan tarif impor China dari semula antara 5–10% menjadi 25%.

"Tarif baru tampaknya akan berdampak pada produk almon panggang yang diproduksi di
AS. Kami sedang bekerja untuk memverifikasi dampaknya," kata Wakil Presiden
Perdagangan Global dan Urusan Pengaturan di Almond Board of California, Julia Adams.

Dia menambahkan, sebagian besar ekspor kacang almon dari AS ke China sebelumnya
sudah terkena tarif dan akan dikenai tarif yang lebih tinggi. Namun asosiasi dagang di AS
mengatakan mereka belum mendapatkan panduan yang jelas mengenai penerapan tarif
baru.

‘1 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 8 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Hady, Hamdy. 2016. Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Mitra Wacana

Rachbini, Didik J. 2008. Arsitektur Hukum Investasi Indonesia. Penerbit Indeks. Jakarta

‘1 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 9 Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai