Anda di halaman 1dari 65

1.

Ciri-ciri Peristiwa Sejarah


 CIRI-CIRI UTAMA SEJARAH
 Peristiwa yang abadi, karena peristiwa tersebut tidak berubah rubah dan akan dikenang
sepanjang masa
 Peristiwa yang unik, karena hanya terjadi 1 kali dan tidak akan pernah terulang persis
sama untuk kedua kalinya
 Peristiwa yang penting, karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang
banyak
 CIRI-CIRI SEJARAH SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
 Empiris
Sejarah berasal dari pengalaman manusia yang didokumentsikan dalam dokumen
atau sebuah peninggalan sejarah yang biasanya digunakan oleh sejarawan untuk
menemukan fakta masa lampau.
 Mempunyai objek
Waktu adalah contoh objek sejarah yang dijadikan sebagai objek dalam
pembelajaran sejarah.
 Mempunyai teori
Teori sejarah digunakan untuk mendukung argumen atas sejarah yang terjadi.
 Mempunyai metode
Dalam rangka penelitian, sejarah memiliki metode pengamatan sendiri karena
terdapat pedoman-pedoman tradisi ilmiah.
 Generalisasi
Berdasarkan objek, teori dan metode penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan untuk menjelaskan fakta sejarah yang telah terjadi.
2. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA DAN KISAH, SEJARAH OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF,
SEJARAH SEBAGAI ILMU DAN SENI
 Sejarah sebagai peristiwa (history as event)
 Benar-benar terjadi apa adanya
 Sejarah sebagai kisah (history as narrative)
 Dikisahkan atau diceritakan kembali
 Sejarah sebagai ilmu ( history as edukative)
 Ciri: empiris, metode, objek dan teori
 Sejarah sebagai seni (history as art)
 Ciri: emosi, gaya bahasa, imajinasi dan intuisi/ilham
 Sejarah objektif
 Sebuah peristiwa sejarah yang terjadi apa adanya dan dapat diukur tanpa dipengaruhi oleh
pemikiran seseorang dan tanpa dugaan manusia
 Contoh : gempa bumi, tsunami dan bencana alam lain yang ditimbulkan oleh alam
 Sejarah subjektif
 Kisah sejarah yang melibatkan sedikit atau banyak unsur subjektif dari diri manusia selaku
orang yang mempelajari sejarah tersebut. Juga bisa diartikan sebagai suatu konstruk, yaitu
bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita.
 Contoh : Peranng, penemuan benda baru
3. KONSEP MANUSIA, RUANG, DAN WAKTU
 Manusia, sebagai subjek dan objek atau pemegang peran
 Ruang, sebagai unsur di mana peristiwa itu berlangsung/terjadi
 Waktu, sebagai penunjuk kapan peristiwa itu terjadi, unsure yang membatasi suatu
peristiwa sejarah
4. KONSEP BERPIKIR DIAKRONIS (KRONOLOGIS) DALAM ILMU SEJARAH
 Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu
kejadiannya. (Tidak terbatas pada waktu)
 Berpikir diakronis artinya memanjangkan waktu dan mementingkan proses terjadinya suatu
peristiwa.
 Berpikir diakronik dalam sejarah yaitu menganalisa/menelusuri suatu peristiwa dari awal
kejadian hingga akhir.
 Contohnya menceritakan pengalaman hidup seseorang sejak dilahirkan sampai sekarang.
 Ciri-ciri
 Bersifat vertikal. (menjelaskan prroses suatu peristiwa dari awal hingga akhir)
 Cakupan kajian jauh lebih luas.
 Terdapat konsep perbandingan.
 Memiliki sifat historis/komparatif.
 Mengkaji masa yang satu dan yang lain.
5. KONSEP BERPIKIR SINKRONIS (DIMENSI RUANG) DALAM SEJARAH
 Sinkronik artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan sinkronik
yaitu menganalisa sesuatu pada saat tertentu, tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal
dan hanya pada intinya saja.
 Contohnya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan menguraikan
berbagai aspek, seperti aspek sosial, ekonomi, politik, dan hubungan internasional.
 Ciri-ciri
 Bersifat horizontal. (tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya pada intinya
saja)
 Cakupan kajian yang lebih sempit.
 Cenderung lebih sulit dan serius.
 Kajiannya lebih terstruktur.
 Mengkaji masa tertentu.
 Tidak terdapat konsep perbandingan.
6. KONSEP PERUBAHAN/BERKELANJUTAN DALAM ILMU SEJARAH
 Perubahan
 Perubahan adalah keadaan yang berubah. Di mana keadaan yang sekarang tidak sama
dengan keadaan yang akan datang.
 Faktor Internal Perubahan
Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk
Penemuan-penemuan baru
 Invention adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan baru yang sudah
diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat.
 Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun
gagasan.
Pertentangan dalam masyarakat
Pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat
 Faktor Eksternal Perubahan
Lingkungan fisik
Peperangan
Pengaruh kebudayaan asing
 Berkelanjutan
 Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi merupakan peristiwa yang
berkelanjutan, sebab tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri dan bisa dipisahkan dengan
peristiwa lainnya.
 Adapun konsep keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama.
Keberlanjutan dalam sejarah merupakan rangkaian peristiwa di masa lalu, masa
sekarang, dan masa depan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya
7. KEHIDUPAN ZAMAN PALEOLITHIKUM, MESOLITHIKUM, NEOLITHIKUM, DAN
ZAMAN LOGAM
 Zaman Paleolithikum
 Ciri – ciri
Hidup berpindah-pindah atau nomaden
Pada waktu itu, tempat tinggal mereka yaitu padang rumput, goa, dan yang deket sama
sumber air (sungai, laut, pantai, dll).
Berkelompok kecil dengan tujuan untuk memudahkan pergerakan dalam hal mencari makan.
Bergantung dengan alam sekitar.
Menggunakan peralatan yang sederhana. Alat tersebut masih bertekstur kasar, contohnya
kapak genggam yang berfungsi untuk memotong, menggali dan menguliti binatang.
Menggunakan bahasa yang sederhana
Merupakan jenis Pithecanthropus Erectus yang berjalan tegap atau tegak, Meganthropus
paleojavanicus, Homo Wajakensis, dan Homo Soliensis.
Fosil yang ditemukan berada di aliran sungai Bengawan Solo.
 Kehidupan Sosial Ekonomi
Menggunakan sistem food gathering atau berburu untuk mengumpulkan atau mencari
makan.
Hidupnya berpindah-pindah atau nomaden. Mereka nantinya akan mencari tempat baru yang
dapat memberikan makanan yang cukup.
Tinggal dekat dengan sumber air. Sebab hewan yang diburu selalu berkumpul di area sumber
air, selain itu sumber air juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya.
 Peninggalan
Kapak Genggam
 Kapak genggam berfungsi sebagai alat untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti
binatang.

Kapak Perimbas
Fungsi dari kapak perimbas yaitu untuk merimbas kayu, memahat tulang, serta
digunakan sebagai senjata.

• Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa

• Flakes
Digunakan sebagai alat pengupas makanan, berburu, menangkap ikan, mengumpulkan
ubi serta buah-buahan.

▪ Kepercayaan
• Animisme merupakan kepercayaan bahwa dalam setiap benda memiliki roh. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya tulang belulang manusia yang telah mati di dalam gua.
• Dinamisme merupakan kepercayaan bahwa setiap benda mempunyai kekuatan ghaib.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya menhir.
• Sementara pemujuaan terhadap nenek moyang merupakan kepercayaan bahwa setiap
orang yang meninggal akan menuju ke alam atau tempat yang lebih baik.
• Manusia paleolitikum yakin bahwa setiap kejadian disebabkan kemarahan nenek
moyang.
 Zaman Mesolithikum
 Ciri-Ciri
Hidup menetap, sebab telah memiliki tempat tinggal yang resmi seperti gua dan pantai.
Memiliki kemampuan bercocok tanam meski teknik yang digunakan masih sangat
sederhana.
Sudah mengenal atau bisa membuat kerajian gerabah.
Masih menerapkan sistem food gathering atau mengumpulkan makanan.
Alat yang digunakan hampir sama dengan zaman palaeolithikum, yakni alat yang terbuat
dari bahan batu dan teksturnya masih kasar.
Adanya sampah dapur yang disebut dengan kjoken mondinger.
 Kepercayaan
Animisme
Dinamisme
 Kebudayaan
Kebudayaan Tulang dari Sampung (Sampung Bone Culture)
 Sebagian besar temuan dari zaman ini berupa tulang, sehingga para ahli arkeolog
menyebutnya sebagai sampung bone culture.
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
 Bacson hoabinh adalah kebudayaan yang ditemukan di dalam bukit kerang serta gua
yang berada di Indo-china, sumatera timur, serta melaka.
 Disini juga ditemukan alat lain seperti batu giling.
 Jika ada seseorang yang meninggal, peninggalan yang satu ini akan memposisikan
mayat dengan kondisi berjongkok. Serta mencatnya dengan warna merah.
Kebudayaan Toala
 Sebagian besar dari kebudayaan Toala membuat alat yang berasal dari bahan batu
dengan bentuk menyerupai batu api berasal dari eropa. Sebagai contoh: kaleson, jaspis,
obsidian dan kapur.
 Kebudayaan ini akan menguburkan orang yang meninggal di dalam gua dan pada saat
tulang mayat telah mengering akan diambil kembali dan diberikan kepada keluarganya
sebagai bentuk kenang-kenangan.
 Zaman Neolithikum
 Telah mampu bekerja sama dalam menebang hutan, membakar semak, menabur atau menanam
benih, memetik hasil ladang, mendirikan rumah, serta menyelenggarakan upacara.
 Untuk mengatur kehidupan bersama, mereka juga memulai memilih peran untuk dijadikan
pemimpin (primus interpares atau yang utama dari sesamanya), yakni Ketua Suku/Ratu/Datuk.
 Kerajinan
• Gerabah
Bahan dasar yang digunakan berupa tanah liat yang dicampur dengan pasir serta
teknik yang digunakan yakni teknik tangan dikombinasi teknik tatap sehingga hasil
gerabah masih kasar dan juga tebal.

• Anyam-anyaman

• Pakaian
Pakaian tersebut dibuat dari tenunan serat dari kulit kayu. Bahan yang digunakan
untuk membuat pakaian pada masa itu yaitu serat abaka (sejenis pisang) dan rumput
doyo.

• Perahu
Teknik yang digunakan untuk membuat perahu pada masa itu masih sangat
sederhana. Bahan yang digunakan berupa batang pohon, meranti, lanang,
dan kedondong.
➢ Kepercayaan mulai ditandai dengan adanya ilmu cara penguburan mayat.
➢ Mengenal kepercayaan upacara pemujaan terhadap arwah nenek moyang/para
leluhur.
➢ Para leluhur yang meninggal pada waktu itu dikuburkan dengan upacara
penguburan.
➢ Cara Penguburan
• Penguburan Langsung
❖ Cara peletakan mayat ada dua cara, yaitu membujur dan terlipat atau
meringkuk. Mayat selalu dibaringkan mengarah ke tempat roh/arwah para
leluhur (contohnya di puncak gunung).
❖ Penguburan seperti ini dapat kita jumpai di Anyer (Jawa Barat) dan di
Plawangan, Rembang (Jawa Tengah).
• Penguburan Tidak Langsung
❖ Penguburan dengan tekni ini biasanya diterapkan di daerah Melolo (Sumba),
Gilimanuk (Bali), Lesung Batu (Sumatra Selatan), dan Lomblen Flores (NTT).
❖ Cara penguburannya yakni awalnya mayat dikubur secara langsung di dalam
tanah tanpa diikuti dengan upacara tertentu.
❖ Setelah diperkirakan mayat telah berubah menjadi kerangka, makam kemudian
digali lagi. Kemudian kerangka tersebut dicuci serta diberi hematit pada
persendian lalu diletakkan dalam tempayan atau sarkofagus.
 Zaman Logam
 Ciri-Ciri
Kegiatan perdagangan berkembang semakin pesat
Mahir dalam pengolah logam
Kebudayaannya sudah semakin tinggi dan maju.
bidang pertanian yang sudah menggunakan sistem persawahan yang lebih efektif dan efisien
dari sistem ladang.
Sistem irigasi atau pengairan tidak selalu bergantung kepada hujan
Telah menguasai ilmu astronomi (untuk kepentingan pelayaran dan pertanian ).
Teknik pembuatan alat-alat pada zaman perunggu atau zaman prasejarah terdiri dari 2 cara
yaitu:
 Teknik a cire perdue (cetakan lilin)
▪ Teknik bivalve disebut sebagai teknik setangkup dimana untuk membuat
perunggu dilakukan dengan cara menangkupkan dua bagian batu
kemudian diisi cairan logam.
 Teknik bivalve (setangkap)
▪ Teknik A Cire Perdue disebut juga sebagai teknik cetak lilin dimana bahan
dasarnya berupa tanah liat dan lilin sebagai bahannya.
8. Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
 Melanesoid
 Mereka tersebar di lautan pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur irian dan Benua
Australia.
 Di kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan Nusa
Tenggara Timur. Bersama dengan papua-Nugini dan Bismarck, Solomon, New Caledonia dan
Fiji, Vanuatu, mereka tergolong rumpun Melanesoid.
 Pada mulanya kedatangan Bangsa Melanesoid di kepulauan Indonesia berawal saat zaman es
terakhir, yaitu tahun 70.000 SM. Pada saat itu kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Ketika
suhu turun hingga mencapai kedinginan maksimal, air laut menjadi beku.
 Permukaan laut menjadi lebih rendah 100 m dibandingkan permukaan saat ini. Pada saat itulah
muncul pulau-pulau baru. Adanya pulau-pulau itu memudahkan makhluk hidup berpindh dari
Asia menuju kawasan Oseania.
 Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga ke Papua, selanjutnya ke benua
Australia, yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang tehubung dengan papua. Bangsa
Melanesoid saat itu hingga mencapai 100 ribu jiwa meliputi wilayah papua da Australia.
Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan paleolitikum.
 Pada saat masa es berakhir dan air laut mulai nail lagi pada tahun 5000 S.M. Kepulauan papua
dan Benua Australia terpisah seperti yang dapat kita lihat saat ini. Pada saat itu jumlah penduduk
mencapai 0,25 juta dan pada tahun 500 S.M. mencapai 0,5 juta jiwa.
 Asal mula bangsa Melanesia, yaitu proto Melanesia merupakan penduduk pribumidi jawa.
Mereka adalah manusia Wajak yang terbesar ke timur dan menduduki papua, seblum zaman es
berakhir dan sebelum kenaikan permukaan laut yang terjadi pada saat itu. Di papua manusia
Wajak hidup berkelompok-kelompok kecil di sepanjang muara-muara sungai. Mereka hidup
dengan menagkap ikan di sungai dan meramu tumbuh-tumbuhan serta akar-akaran, serta berburu
di hutan belukar.
 Tempat tinggal mereka berupa perkampungan-perkampungan yang terbuat dari bahan-bahan
yang ringan.
 Bangsa proto Melanesoid terus terdesak oleh bangsa Melayu mereka yang belum sempat
mencapai kepulauan papua melakukan pencampuran dengan ras baru itu. Percampuran bangsa
Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Malanesoid-Melayu saat ini mereka
merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
9. Proses Masuknya Agama
 Hindu-Budha
Menurut para ahli sejarah, cara masuk dan proses penyebaran agama Hindu-Budha di
Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu:
 Masyarakat Berperan Pasif
Maksudnya adalah masyarakat Nusantara mempelajari agama Hindu dan Buddha
melalui masyarakat India dan China yang datang ke Nusantara.
 Beberapa Teori yang ada
Teori Brahmana
 Dikemukakan : Van Leur
▪ Kaum Brahmana diundang ke Nusantara karena ketertarikan raja yang
berkuasa dg ajaran Hindu dan Buddha
Teori Waisya
 Dikemukakan : N.J. Krom
 para pedagang yg beragama Hindu-Buddha penyebar utama agama tsb
▪ perdagangan pada jaman dahulu menggunakan jalur laut dan bergantung pada
angin, ketika para pedagang ini menetap di Nusantara, mereka memperkenalkan
agama dan kepercayaannya kepada masyarakat.
Teori Ksatria
 Dikemukakan : C.C. Berg, Mookerij, J.C. Moens
 Pada jaman masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara, di daratan India dan China sedang
berlangsung perang saudara.
 Raja-raja yang kalah peperangan melarikan diri ke Nusantara untuk berlindung.
 Masyarakat Berperan Aktif
Masyarakat Nusantara belajar langsung ke India dan China untuk mempelajari agama
tersebut secara mendalam kemudian kembali ke Nusantara sebagai penyebar agama tersebut.
 Beberapa Teori yang ada :
Teori Arus Balik
 Dikemukakan : F.D.K Bosch
 Perkembangan ajaran Hindu dan Buddha yang pesat di India kabarnya terdengar sampai
Nusantara dan kemudian menarik minat para kaum terpelajar Nusantara utk berguru ke
India
Teori Sudra
 Dikemukakan : Van Faber
 Para budak dari India dan China datang ke Nusantara karena dibawa oleh
pemiliknya atau karena mencari kehidupan yang lebih baik.
 Pada saat mereka menetap di Nusantara, mereka berasimilasi dan berakulturasi
dengan penduduk sekitar.
▪ Penduduk yang awalnya memeluk Animisme dan Dinamisme, berganti memeluk
agama Hindu atau Buddha.
 Islam
 Ada beberapa teori
Teori Gujarat
 Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para
pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka
 kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan
kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu.
 Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-
Saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat.
 Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.
Teori Persia
 Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke
Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari Gujarat. Persia
adalah sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran.
 Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara di abad
ke 13, ajaran yang marak saat itu adalah ajaran Syiah yang berasal
dari Persia. Selain itu, adanya beberapa kesamaan tradisi Indonesia
dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.
 Contohnya adalah peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa
dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah
Sumatera (Khususnya Sumatera Barat dan Jambi).
Teori Cina
 Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al
Qurtuby, mereka berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam
masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China.
 Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China
dari Kanton ke Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke
9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke Nusantara. Hal ini
dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak)
adalah keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah
China, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang
pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.
Teori Mekkah
 Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung
oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan
Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7. Hal ini diperkuat dengan adanya
sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal
dengan nama Bandar Khalifah.
 Selain itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah mahzab Syafi’i.
Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang
terakhir adalah digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja Samudera
Pasai seperti budaya Islam di Mesir. Teori inilah yang paling benyak
mendapat dukungan para tokoh seperti, Van Leur, Anthony H. Johns,
T.W Arnold, dan Buya Hamka.
10. Hasil Dan Nilai Budaya Manusia Praaksara Dan Pengaruhnya Pada Lingkungan Terdekat
 Hasil Budaya
 Kebudayaan Zaman Paleolithikum (Batu Tua)
Kebudayaan Pacitan
Alat berupa kapak genggam, serta alat serpih yang masih kasar, yang diperkirakan
hasil kebudayaan manusia jenis Meganthropus.

Kebudayaan Ngandong
Alat berupa peralatan yang terbuat dari tulang dan tanduk rusa, yang diperkirakan
sebagai alat penusuk, belati, atau mata tombak.

 Kebudayaan Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Madya)


Kjokkenmoddinger
Merupakan sampah dapur yang berupa tumpukan kulit kerang, yang di dalamnya
ditemukan kapak genggam/pebble dan kapak pendek.

Abris Sous Roche


Merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di gua-gua, ditemukan peralatan dari
batu yang sudah diasah, serta peralatan dati tulang dan tanduk.
Banyak ditemukan di daerah Bojonegoro, Sulawesi Selatan, serta Besuki.
 Kebudayaan Zaman Neolithikum (zaman batu baru/ batu muda)
Kapak Persegi (terkenal sampai sekarang)
Kapak persegi mirip dengan cangkul, digunakan untuk kegiatan persawahan dan tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.

Kapak Lonjong
 Alat dari batu yang diasash dan berbentuk lonjong seperti bulat telur

Daerah Penemuan di Indonesia Timur, Minahasa dan Papua


 Kebudayaan Logam
Disebut juga hasil kebudayaan perundagian
peralatan dari besi,yang berupa beliung, cangkul, mata pisau, mata tombak dan
sabit.
Gerabah, yakni peralatan yang terbuat dari tanah liat.
Pakaian, merupakan pakaian yang terbuat dari kulit kayu.
Perhiasan, berupa gelang dan kalung, baik yang terbuat dari batu dan kerang,
maupun yang terbuat dari perunggu.
Kapak Perunggu disebut juga Kapak Corong/Sepatu

Nekara, merupakan tambur yang berbentuk seperti dandang terbalik, digunakan


dalam upacara pemujaan, sehingga alat ini di anggap suci.

Banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Pulau Selayar, Pulau Roti.
 Kebudayaan Megalithikum
Menhir
 Menhir merupakan tiang atau tugu batu yang didirikan sebagai sarana dalam memuja
arwah nenek moyang.
 Menhir banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Kalimantan, dan Sulawesi Tengah.
 Istilah Menhir ini diambil dari bahasa Keltik, yang berasal dari kata men yang berarti
"batu" dan hir yang berarti "panjang".

Dolmen
 Dolmen merupakan bangunan yang berbentuk seperti meja batu, berkaki menhir
(menhir yang agak pendek).
 Bangunan ini digunakan sebagai tempat sesaji dan pemujaan terhadap nenek moyang.
 Bergungsi sebagai kuburan. Bangunan semacam ini dinamakan dengan pandusha.

Sakrofagus dan Kabur Batu


 Sarkofagus dan Batu Kubur
merupakan peti kubur batu yang bentuknya seperti lesung dan memiliki tutup.
 Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali.

Punden Berundak
 Punden berundak merupakan bangunan dari batu yang disusun secara bertingkat.
 Fungsi dari bangunan ini ialah sebagai pemujaan.
 Punden berundak ditemukan di daerah Lebak Sibedug, Banten Selatan.

Arca
 Arca merupakan patung yang dibuat dengan menyerupai dari bentuk manusia serta
binatang.
 Binatang yang digambarkan, diantaranya seperti gajah, kerbau, kera, dan harimau.
 Arca ini banyak ditemukan, antara lain seperti di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur.
 Bentuk arca manusia bersifat dinamis yang berarti wujud manusia dengan penampilan
dinamis seperti arca batu gajah.

 Nilai dan Pengaruh Zaman Praaksara


 Nilai Kepercayaan/ Religius
Merupakan kepercayaan akan keberadaan makhluk / roh halus, serta kepercayaan terhadap
benda – benda tertentu yang memiliki kekuatan ghaib.
Nilai kepercayaan ini disebut animisme dan dinamisme.
Nilai ini memiliki pengaruh yang cukup kuat hingga saat ini, bisa dikatakan mayoritas
masyarakat Indonesia masih percaya akan kekuatan tertentu pada benda – benda serta
kepercayaan akan keberadaan makhluk / roh halus.
 Nilai Musyawarah
Nilai yang di dapat sewaktu masa bercocok tanam dan perundagian, nilai ini terbentuk akibat
kebutuhan adanya sosok pemimpin kala itu, serta akibat kebutuhan akan penyelesaian segala
sesuatu pokok permasalahan yang tidak dapat diselesaikan secara individu.
 Nilai Gotong Royong
Nilai yang dapat dibuktikan bahwa manusia pada zaman praaksara lebih memilih hidup
secara berkelompok, dimana segala pekerjaan dilakukan secara bersama – sama, seperti
membangun tempat tinggal, menjaga wilayah tempat tinggal, bersama – sama mencari
hewan buruan / tumbuhan untuk dimakan, dsb.
Nilai ini menjadikan masyarakat Indonesia memiliki jiwa gotong royong yang
tinggi terutama masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan pedesaan.
 Nilai Keadilan
Merupakan nilai yang terbentuk sejak masa berburu dan paling mencolok ketika masa
perundagian.
Nilai Keadilan pada zaman praaksara dapat dibuktikan bahwa setiap elemen atau komponen
di dalam suatu kelompok memiliki tugas serta keahlian masing – masing.
Kaum Wanita tidak mendapat tugas seperti kaum Pria, begitu juga sebaliknya.
Kaum wanita lebih ditekankan dalam tugas logistik serta tugas yang minim menggunakan
kekuatan, sedangkan kaum pria lebih ditekankan memiliki tugas yang menggunakan
kekuatan.
11. Dampak Politik, Budaya, dan Sosial pada Masa Penjajahan bangsa Eropa dalam Kehidupan
Bangsa Indonesia Masa Kini
 Bidang Politik
 Kekuasaan kerajaan di Nusantara menurun karena intervensi colonial
Kerajaan local harus tunduk terhadap dominasi Belanda
 Awal abad XX (Gubernur Jend van Heutsz) mencetuska Pax Neerlandica : penyatuan
wilayah kepualaun indonesia di bawah Belanda
 Perubahan bentuk reformasi birokrasi
Pemerintah colonial Belanda tidak berhubungan langsung dengan penduduk local
Belanda mengangkat pejabat pribumi utk menjadi perantara pemerintahan Belanda
Adanya dualism kepemimpinan pada masa itu
 Devide et Impera (politik adu domba) – kolonial Belanda berhasil memengaruhi
penguasa daerah untuk tunduk thd kekuasaannya
Kitab UU Hukum Pidana dan Perdata yg dipakai dalam pengadilan [masa kini]
 Timbulnya banyak kebijakan-kebijakan baru
membagi wilayah Hindia Belanda khususnya Jawa menjadi 9 prefektur dan 30
regentschap.
Tiap prefektur dipimpin oleh prefek yang merupakan orang Eropa sedangkan tiap
regentschap (kabupaten) dipimpin bupati yang berasal dari orang pribumi
bangsawan.
Prefektur dan regent berada di bawah Gubernur Jenderal yang berkedudukan
sebagai pemimpin tertinggi pemerintah kolonial Belanda.
Gubernur Jenderal dibantu oleh enam departemen yaitu kehakiman, keuangan,
dalam negeri, kebudayaan dan kepercayaan, ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
 Wilayah kekuasaan yang diduduki oleh Kerajaan terus dipersempit, bahkan ada
kerajaan yg hancur lebur akibat ulah para Kolonial Belanda.
 Bidang Budaya
 Budaya Eropa berpadu dg budaya local (budaya indis)
 kehidupan Barat sedikit demi sedikit berkembang menjadi tata kehidupan pribumi,
mulai dari cara pergaulan, gaya hidup, bahasa dan cara berpakaian Barat mulai dikenal
oleh kalangan kraton maupun masyarakat
Sampai sekarang budaya Eropa yang bertentangan dengan nilai budaya bangsa
masih dijumpai di Indonesia [masa kini]
 mengikis tradisi tradisi kraton maupun masyarakat
 agama Kristen mulai berkembang di Indonesia.
 bangsa Barat mulai memperkenalkan agama Kristen di Indonesia, mulai dari kerajaan –
kerajaan sampai masyarakat biasa.
 Bidang Sosial
 Kedudukan masyarakat yang sebelumnya menjadi penguasa, berubah menjadi aparatur
pemerintah kolonial Belanda.
 Derajat dan kehormatan masyarakat sebagai pemuka masyarakat pribumi menurun
 Diskriminasi dan intimidasiberdasarkan golongan dalam kehidupan masyarakat
Budaya feodalisme : mengagung-agungkan jabatan [masa kini]
 Kedudukan masyarakat yang merupakan penguasa tidak diakui oleh pemerintah
kolonial Belanda.
 Derajat kehidupan rakyat biasa dinjak – injak. Martabat dan hak mereka tidak mendapat
pengakuan dan perlindungan.
 Keseharian masyarakat diliputi rasa takut, cemas, tidak percaya diri, bodoh dan terhina.
 Kedudukan sosial bangsa Indonesia dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
kelas ke - satu diduduki oleh bangsa Barat
kelas ke - dua oleh Timur Asing
kelas ke – tiga diduduki oleh masyarakat pribumi.
12. Dampak Eopada Masa Penjajahan bangsa Eropa dalam Kehidupan Bangsa Indonesia
Masa Kini
 Bidang Ekonomi
 Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) – Van den Bosch dan sistem Ekonomi Liberal
(Politik Pintu Terbuka).
 Pengusaha pribumi kedudukannya menjadi aparatur pemerintah kolonial, mereka tidak
lagi mendapatkan penghasilan dan upeti seperti sebelumnya.
 Pendapatan Pengusaha diganti dengan gaji menurut ketentuan pemerintah kolonial,
akibatnya penghasilan mereka menurun drastis dari sebelumnya.
 Perluasan kegiatan ekonomi colonial, perkembangan permodalan, perkembangan
industry, pergesaran pemilikan atanah, dan mata pencaharian
 Nasib rakyat, terutama para petani menanggung beban yg amat berat.
Petani harus menanam tanaman yang diperintahkan pemerintah kolonial.
 Banyak barang dagangan petani yang dijadikan Monopoli pemerintah kolonial Belanda
Kaum Kapital masih mengusai perekonomian Indonesia di bidang Industri [masa
kini]
 Masyarakat bisa mengenal komoditas baru dalam sector perkebunan dan pertambangan
 Bidang Pendidikan
 Pelaksanaan politik etis yang meliputi edukasi, irigasi, transmigrasi membawa
pengaruh yaitu perkembangan Pendidikan, pertumbuhan dan migrasi penduduk
 Memisahkan antara sekolah Eropa dan Bumiputra
Pendidikan Nasional dikembangkan dengan prioritas pelaksanaan Pendidikan 9
Tahun [masa kini]
 Pendidikan jauh lebih maju daripada sebelumnya, namun tidak untuk semua kalangan
 Munculnya golongan cendekiawan yang mencetuskan kemerdekaan Indonesi
13. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan Maknanya
 Persiapan Kemerdekaan
 BPUPKI – 1 Maret 1945 (diresmikan 29 April 1945)
Ketua : Radjiman Wedyodiningrat
Sidang I : 29 Mei – 1 Juni 1945 = pembahasan rumusan dasar negara Indonesia
Sidang II : 10 – 14 Juli 1945 = rumusan UUD dg preambule
Pembentukan pantia Sembilan utk mematangkan konsep Pancasila (hasil Piagam
Jakarta)
 PPKI – 7 Agt 1945
Mempersiapkan kemerdekaan
 Rengasdengklok
 Kekalahan Jepang diketahui rakyat Indonesia melalui Radio BBC (British Broadcasting
Corporation)
 Sutan Syarir tahu berita tsb dan memberitahu kpd golongan muda
15 Agt 1945 (Pemimpin : Chairul Saleh) – rapat di Gedung Mikrobiologi (Jalan
Pegangsaan Timur no.13)
 Pokok bahasan : Rencana utk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan
 Keputusan :
▪ Tuntutan” gol muda bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak rakyat Indo
yg tdk dapat digantungkan kpd org dan negara lain
▪ Ikatan, hubungan, janji kemerdekaan hrs diputs
▪ Mengadakan perundingan dg Ir. Soekarno dan Moh. Hatta agar kelompok
pemuda diikutsertakan dalam menyatakan prokalamasi
 Para pemuda : Darwis dan Wikana diutus utk mendesak gol tua melaksanakna
proklamasi kemerdekaan Indonesia
Ditolak oleh Soekarno Hatta – mrk berpendapat hrs dibicarakan dalam rapat PPKI
 Karena keinginan pemuda gagal, mrka rapat lagi di Jalan Cikini 71
KEPUTUSAN : membawa Soekarno-Hatta ke luar kota utk menjauhkan dari
pengaruh Jepang
Menurut pemikiran pemuda : kalau S-H di Jkt bisa dipengaurhi dan ditekan dan
dihalangi jepang utk melakukan proklamasi
Dipilih Rengasdengklok – karena jauh dari jalan raya dan mudah mengawasi gerak
gerik tentara Jepang
Soekarno,Hatta, Fatmawti dibawa ke rumah orang keturunan Tionghua – Jiauw Ki
Song
 Perumusan Naskah Proklamasi
 Tiba di Jakarta dari Rengasdengklok 23.30 langsung ke rumah Laksamana Tadashi
Maeda
 Kata “Proklamasi” adalah sumbangan pemikiran Soekarno, kalimat pertama adalah
sumbangan pemikiran Ahmad Soebarjo, dan kalimat terakhir merupakan sumbangan
pemikiran Hatta.
 Perubahan oleh Sukarno
 Pengetik Sayuti Melik
 Proklamasi Kemerdekaan
 Dibacakan pukul 10.00 WIB di Rumah Soekarno (Jl. Pegangsaan Timur no 56, Jakarta)
 B.M. Diah memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkan
 Pengibaran oleh Suhud dan Latief Hendraningrat
 Penjait bendera : Fatmawati
 Makna Kehidupan Sos-Bud
 Kesempatan kpd seluruh rakyat untuk menjadi rakyat cerdas, mandiri, dan
berkependidikan
 Mempnyai nilai budaya tinggi
 Makna Kehidupan Ekonomi
 Arah dan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan rakyat yang sejahtera
dan mempunyai kekuasaan dalam menguasai-mengelola sumber daya ekonomi secara
mandiri
 Makna Kehidupan Politik
 Menyatakan sikap utk membangun kehidupan baru menuju masyarakat Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makkmur
 Menyatakan keputusan bangsa Indonesia yang telah berhasil melepaskan diri dari
segala belenggu penjajahan dari para penjajah dan bukti kemenangan atas mereka
 Makna Kehidupan Pendidikan
 Memajukan kehidupan rakyat menjadi pintar dan jauh dari keterbelakangan
 Tidak ada diskriminasi
14. Perkembangan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan
Sampai Demokrasi Liberal
 Awal Kemerdekaan
 Politik
Tujuan : mengakoodasi suara rakyat yang nantinya berguna bagi pemerintahan
Keadaan politik masih belum stabil
Dinamika kehidupan politik
 Perubahan Fungsi KNIP
▪ Awalnya sebagai badan legislative dan eksekutif
▪ Pada akhirnya pertanggungjawaban Menteri dan Presiden ke BPKNIP
▪ Maka system presidensial berubah jadi parlementer
 Pembentukan Partai Politik
▪ 3 Nov 1945 – Wakil Presiden Moh. Hatta mengeluarkamn maklumat
tentang pembentukan parpol
▪ Parpol terbentuk setelah dikeluarkan maklumat : PKI, Masyumi, Partai
Buruh Indonesia, Partai Rakyat Jelata, Partai Kristen Indonesia, dll
 Perubahan Sistem Pemerintahan
▪ 11 Nov 1945 – Sutan Syahrir mengajukan maklumat KNIP tentang
pembentukan cabinet dg susunan Menteri yang bekerja kolektif dan
dipimpin perdana Menteri
▪ Format disetujui 14 Nov 1945 – resmi jadi system parlemen di Indonesia
 Perpindahan Ibu Kota Negara
▪ 14 Januari 1946 – Memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta
• Jakarta terancam oleh sekutu
 Demokrasi Liberal
 Politik
Sistem politik yang menganut kebebasan individu
Indonesia melaksanakan Demokrasi Liberal setelah pembubaran RIS, dengan demokrasi
Parlementer Liberal mencontoh parlementer barat
Indonesia dipimpin oleh PM dan bertanggung jawab pada parlemen, sedangkan Presiden
hanya sebagai Kepala Negara
Demokrasi ini berlangsung dari 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
Kehidupan politik
Nama Kabinet Tahun Pemerintahan
Kabinet Natsir (Masyumi) 6 Sep 1950-21 Maret 1951
Kabinet Sukiman
21 Apr 1951-3 Apr 1952
(Masyumi)
Kabinet Wilopo (PNI) 3 Apr 1952-3Juni 1953
Kabinet Ali Sastroamijoyo I
31 Jul 1953-12 Agt 1955
(PNI – NU)
Kabinet Burhanuddin
12 Agt 1955- 3 Mar 1956
Harahap (Masyumi)
Kabinet Ali Sastroamijoyo
20 Mar 1956-4 Mar 1957
II (PNI – Masyumi – NU)
Kabinet Djuanda 9 Apr 1957-5 Jul 1959
Jatuh bangun dianggap karena gagal mengendalikan pemerintahan, seperti Kabinet Wilopo
yang gagal mengatasi masalah peristiwa 17 OKtober 1952(gerakan AD dipimpin A.H.
Nasution tidak puas dan minta Soekarno membubarkan parlemen karena dianggap terlalu
ikut campur urusan internal TNI-AD). Akhirnya A.H Nasution diganti Kol. Bambang
Sugeng.
Pada Kabinet Ali Sastroamijoyo II, berhasil diselenggarakan KAA di Bandung pada 18-25
April 1955.
Berhasil menyelenggarakan pemilu pertama 1955
15. Perkembangan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan
Sampai Demokrasi Liberal
 Ekonomi Awal Kemerdekaan
 Ekonomi
Sangat kacau dan sulit
Ada hiperinflasi dan blockade ekonomi oleh belanda
 Penyebab : peredaran mata uang Jepang yang tak terkendali, ketersediaan
barang perdagangan tidak mencukupi
Nov 1945 – Belanda melakukan blokadi thd Indonesia
 Untuk mencegah peralatan militer masuk ke Indonesia
 Untuk mencegah keluarnya hasil perkebunan milik belanda
 Akibat : perdagangan Indonesia tertutup dan ekspor berhenti
Kebijakan pemerintah mengatasi masalah ekonomi:
 Mengeluarkan uang kertas yang disebut Oeang Republik Indonesia (ORI) dan
mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) pada 1 November 1946.
 Melakukan diplomasi dengan India melalui pemberian bantuan beras.
▪ Langkah ini bertujuan agar India aktif membantu perjuangan diplomasi
bangsa Indonesia dalam forum internasional.
 Membentuk organisasi Banking and Trading Corporation (BTC).
▪ BTC bertugas melakukan diplomasi dagang dengan negara lain dan
perusahaan swasta asing.
 Membentuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN)
▪ KPULN bertugas membeli senjata dan per lengkapan perang serta
memasukkannya ke Indonesia.
 Membentuk Planing Board (Badan Perancang Ekonomi)
▪ bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi dengan jangka waktu
dua sampai tiga tahun.
 Melaksanakan Program Pinjaman Nasional.
▪ mampu mengumpulkan dana hingga sebesar Rp500.000.000,00
 Ekonomi Demokrasi Liberal
Permasalahan Ekonomi
 Permasalahan dalam jangka pendek
▪ Pemerintah wajib mengurangi jumlah uang yang beredar dan memperbaiki
kenaikan biaya hidup.
 Permasalahan dalam jangka panjang
▪ Pertambahan penduduk yang tak terkendali dan tingkat kesejahteraan
penduduk yang relatif rendah.
Gerakan Benteng
 Sistem ekonomi gerakan benteng bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi
kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Program ini dicetuskan oleh Dr. Sumitro
Djojohadikusumo, seorang ahli ekonomi Indonesia, yang dituangkan dalam program
kerja Kabinet Natsir – Sukiman - Wilopo
 Bertujuan untuk melindungi para pengusaha dalam negeri dengan cara
memberikan bantuan berupa kredit dan bimbingan konkret.
 Program tahap 2 Program Benteng juga gagal karena banyak yang menjual lisensi
impor pada pengusaha non bumiputra
Sistem Ekonomi Ali Baba
 Sistem ekonomi Ali Baba diprakarsai oleh Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo menteri
ekonomi pada masa Kabinet Ali I.
 Kabinet ini fokus pada kebijakan Indonesia dan mengutamakan kaum pribumi.
 Kata “Ali” mewakili pengusaha pribumi dan “Baba” mewakili pengusaha Tionghoa.
 Program ini berisi pemberian kredit dan lisensi pemerintah untuk pengusaha swasta
nasional pribumi agar dapat bersaing dengan pengusaha nonpribumi.
 Gagal karena pengusaha pribumi masih miskin dibandingkan pengusaha nonpribumi.
Nasionalisasi de Javasche Bank
 pembentukan Panitia Nasionalisasi De Javasche Bank pada 19 Juni 1951
 pelantikan Syafruddin Prawiranegara sebagai Presiden De Javasche Bank yang baru
pada 12 Juli 1951
 pembelian 97 persen saham De Javasche Bank di bursa efek Amsterdam senilai 9 juta
rupiah,
 Diperkuat dengan adanya UU No. 11 Tahun 1953 tentang Undang-Undang Pokok
Bank Indonesia yang dinyatakan berlaku pada 1 Juli 1953.
Ada kegagalan pertukaran nota keuangan antara Achmad Soebardjo dan Dubes AS
Merle Cochran yang didasarkan Mutucal Security Act(MSA), dan terjadi
pembebasan pada politik luar negeri bebas aktif yang condong ke blok barat.
16. Peranan Tokoh Nasional dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia dan
Mempertahankan Keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia 1945-1965
Perannya dalam mempertahankan Indonesia dilakukan dengan gigih, pintar berdiplomasi
 Soekarno
 Presiden RI pertama
 Penyambung lidah rakyat
 Mendirikan PNI pada 1927
 Seorang paham nasionalis
 Moh. Hatta
 Melakukan pementukan Perhimpunan Indonesia.
 Menjadi seorang pemimpin dari Putera, yaitu Pusat Tenaga Rakyat.
 Menjadi seorang anggota Panitia Sembilan yang dimana melakukan perumusan
terhadap Piagam Jakarta.
 Menjadi orang yang bersama dengan Ir. Soekarno ketika melakukan penandatanganan
terhadap naskah Proklamasi yang dimiliki oleh kemerdekaan bangsa Indonesia.
 Menjadi seorang pemimpin dalam melaksanakan Konferensi Meja Bundar untuk pihak
Indonesia di Den Haag, Belanda.
 Padda tnaggal 27 Desember 1945, melakukan penandatanganan terhadap kedaulatan
yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia.
 Melakukan pendampinghan terhadap Ir. Soekarno yang dimana menjadi seorang wakil
presiden pertama dari Republik Indonesia.
 Frans Kaisiepo
 Menentang pembentukan NIT karena NIT tidak memasukkan Papua sbg bagiannya
 Mendirikan Partai Indonesia Merdeka
 Memimpin pemberontakan Biak pada Maret 1948
 Silas Papere
 Membentuk Komite Indonesia Merdeka
Menghimpun kekuatan dan mengatur gerak langkah perjuangan dalam
mempertahankan proklamasi kemerdekaan
Membentuk Partai Kemerdekaan Irian Indonesia
Sempat dipenjara krn dianggap mempengaruhi Batalion Papua utk memberontak
Bealnda
Pendiri badan perjuangan Irian di Yogyakarta
 Utk mendukung integrase wilayah Irian Barat dalam wilayah RI
 Marten Indey
 Berinteraksi dg tahanan politik yang diasingkan di Papua
 Ketua Partai Indonesia Merdeka
 Mengingingkan integrase Papua menjadi bagian RI
 Berusaha membujuk anggota militer yg bukan orang Belanda utk melaukan perlawan
thd Belanda
 Gatot Subroto
 Pemimpin pasukan Divisi Siliwangi I dan II yang berhasil menumpas pemberontakan
PKI Madiun
 Jendral A.H. Nasution
 Komandan Divisi III TKR
 Kepala Staf Angkatan Darat
 Memadamkan pemberontakan PKI Madiun yang diakhiri dengan kematian Musso
 Memadamkan dan menyelesaikan gerakan PRRI/Permesta di luar Jawa
 Ahmad Yani
 Bersama pasukan Benteng Raiders berperan dalam penumpasan DI/TII di Jawa Tengah
 Ditempatkan sebagai Staf Angkatan Darat
 1958-Komandan Operasi 17 Agustus dalam uupaya penumpasan peristiwa PRRI di
Sumatra Barat
 1962-menteri panglima AD menggantikan Nasution
 Gugur dalam peristiwa G30SPKI
 Sultan Hamengku Buwono IX
 Wapres Indonesia Kedua
 Menteri negara pada Kabinet Syahrir III, Amir Syarifuddin I, dan Hatta I
 Prointegrasi meskipun sebagai raja ia dapat mempertahankan pemerintahannya sendiri
 Sbg Bapak Pramuka Indonesia
 Peran besar dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1946
Belanda berhasil menguasai Yogyakarta
TNI Berhasil menguasai Yogyakarta dalam waktu 6 jam
Untuk memberi peringatan kpd Belanda dan dunia Internasional bahwa perjuangan
rakyat Indonesia masih terus berlanjut
 Slamet Riyadi
 Komandan Batalyon Resimen I Divisi X
 Melawan pemberontak RMS di Benteng Victoria yang gugur pada tanggak 25
September 1950
 Donald Izacus Panjaitan
 Mendirikan Pemuda Republik Indonesia (PRI) yang kemudian berubah menjadi BKR
pada tahun 1945.
 Diangkat menjadi Komandan Batalion I Resimen IV dengan pangkat mayor.
 Katamso Darmokusumo
 Salah satu korban saat terjadi G-30-S/PKI
 menyelesaikan berbagai pemberontakan yang terjadi contohnya pemberontakan yang
terjadi di Jawa Tengah Batalion 426.
17. Pembentukan Pertama Republik Indonesia
 Sidang Pertama PPKI (18 Agt 1945)
 Pengesahan UUD 1945 dan Pancasila
Pancasila sbg dasar dan ideologi negara
UUD NRI 1945 sbg landasan hukum
 Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Ir. Soekarno dan Moh. Hatta masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden.
(yang mengajukan Otto Iskandardinata)
 Sidang Kedua PPKI (19 Agt 1945)
 Pembentukan kementerian
Digunakan utk mempermudah kinerja pemerintahan
Panitia kecil atas pimpinan Ahmad Soebardjp mengajukan 12 Kementrian + 4
menteri negara
 12 Kementrian
▪ Menteri Luar Negeri (Mr. Achmad Soebardjo)
▪ Menteri Dalam Negeri (R.A.A. Wiranatakoesoema V)
▪ Menteri Keamanan Rakyat (Soeprijadi)
▪ Menteri Kehakiman (Prof. Dr. Soepomo)
▪ Menteri Penerangan (Amir Sjarifuddin)
▪ Menteri Keuangan (Dr. Samsi Sastrawidagda)
▪ Menteri Kemakmuran (Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo)
▪ Menteri Perhubungan (Abikoesno)
▪ Menteri Pekerjaan Umum (Abikoesno)
▪ Menteri Sosial (Iwa Koesoemasoemantri)
▪ Menteri Pengajaran (Ki Hadjar Dewantara)
▪ Menteri Kesehatan (Dr. Boentaran Martoatmodjo).
 4 Menteri Negara
▪ Mohammad Amir
▪ Wahid Hasjim
▪ Mr. Sartono
▪ Otto Iskandardinata.
 Pembagian wilayah
Indonesia terdiri ada 8 provinsi
 Jawa Timur  Sulawesi
 Jawa Tengah  Sunda Kecil (Nusa
 Jawa Barat Tenggara)
 Borneo (Kalimantan)  Sumatra
 Maluku
 Sidang Ketiga PPKI (22 Agt 1945)
 Pembentukan KNIP
Menggantikan PPKI
 Pembentukan PNI sbg partai negara yang mempersatukan kekuatan sosial politik
masyarakat
 Pembentukan BKR
untuk menjaga keamanan dan keselamatan bangsa dan negara
dibentuk dari PETA, Heiho, Keibodan, Seinendan
18. Peran dan Nilai Perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Proklamator dan tokoh
lain pada Proklamasi
 Ir. Soekarno
 Presiden RI pertama
 Peran :
Menyusun konsep teks proklamasi di rumah Maeda bersama Hatta dan Ahmad
Soebardjo
Menandatangani teks proklamasi atas nama Bangsa Indonesia
Membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di kediamannya
 Drs. Moh Hatta
 Wakil Presiden RI pertama
 Peran :
Merumuskan naskakh proklamasi
Memberikan rumusan paragraph kedua dalam naskah tsb
Mendampingi Soekarno dalam membacakan teks proklamasi
Menandatangi teks proklamasi a/n bangsa Indonesia
 Ahmad Soebardjo
Menteri LN pertama
Peran :
 Melakukan perundingan dengan salah satu golongan muda (wikana) mengenai
pelaksanaan Proklamasi kemerdekaan
▪ Meyakinkan golongan muda bahwa pelaksanaan proklamasi diadakan
selambat”nya 17/8/1945 pukul 12.00
 Menyusun konsep teks proklamasi
▪ Mengusulkan paragraph pertama naskah proklamasi kemerdekaan
 Sutan Syahrir
Mendesak golongan tua untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia
 Sukarni Kartodiwiryo
Mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi adalah Soekarno-Hatta
atas nama Bangsa Indonesia
Memimpin golongan muda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok
 B.M Diah
Wartawan yang menyiarkna kabar berita Indonesia merdeka ke seluruh penjuru
tanah air
Menggandakan naskah proklamasi
Mengoordinasi gol muda untuk menyebarkan keseluruh penjuru Kota Jakarta
 Frans Mendur
Mengabadikan momen proklamasi
 Fatmawati
Menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih
 Sayuti Melik
Mengetik naskah proklamasi
 Latief Hendraningrat, Suhud, Tri Murti
Pengibaran bendera
Tri Murti : pembawa baki
 Suwiryo
Ketua penyelenggara upacara Proklamasi
 Muwardi
Pengamanan jalannya upacara proklamasi kemerdekaan
Mengomandankan anggota Barisan Peolopor dan PETA
 Nilai perjuangan :
Cintah tanah air
Patriotism
Nasionalisme
Tenggang rasa
Bertanggung jawab dan perasaan senasib sepenanggungan
Pantang menyerah dan tahan penderitaan
Rela berkorban
19. Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia pada Demokrasi Terpimpin
 POLITIK
 22 April 1959 – Soekarno meminta Konstintuante menetapkan kembali UUD 1945 sbg
konstitusi negara
 5 Juli 1959 – dekrit Presiden
Pembubaran konstintuante
Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlaku kembali UUD 1945
Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR ditambah utusan daerah dan
golongana serta DPAS
 9 Juli 1959 – Kabinet Djuanda bubar dan dibuat cabinet kerja baru
 Soekarno melakukan integrase Lembaga tertinggi, tinggi, dan eksekutif
Ketetapan Presiden Nomor 94 Th 1962
MPRS, DP-GR, DPA, MA, Dewan Perancang Nasional dipimpin oleh Soekarno
 Kekuasaan presiden pada masa ini sangat besar(diatas Lembaga MPR)
 Kebijakan Politik :
Politik Mercusuar
 Politik mencari kemegahan dalam pergaulan antar bangsa
 Indonesia diangagap sebagai mercusuar yang mampu menerangi jalan negara
NEFO
 Diwujudkan dg pembangunan dan penyelenggaraan GANEFO (pesta olahraga)
Konfrontasi Malaysia
 Pemerintah menganggap pembentukan Federasi Malaysia sbg proyek
neocolonial Inggris
▪ Membayakan Indonesia dan NEFO
 Presiden mengumumkan DWIKORA (3 Mei 1964)
Indonesia Keluar dari PBB
 7 Januari 1965 – memutuskan keluar dari PBB
 Karena PBB menerima Malaysia sbg anggota tidak tetap DK PBB
 EKONOMI
 Perekonomian merosot akibat kekacauan politik sblm 1959
 Mengarah pada system perekonomian etatisme
Seluruh kegiatan ekonomim diatur dan dikendalikan pemerintah
Banyak mengabaikan prinsip dasar ekonomi
Akibat : deficit keuangan negara yang meningkat
 28 Maret 1963 – mengeluarkan landasan baru bagi perekenomian negara
Deklarsi ekonomi (Dekon) dg 14 peraturan pokok
 Tujuan : menciptakan perekonomian yang bersifat nasional, demokratis, dan
terbebas dari pengaruh imperialis shg mencapai ekonomi sosialis
Indonesia yang terpimpin
 Akibat nya justru stagnasi perekonomian shg kesulitan semakin terasa
 Usaha pemerintah untuk mengatasi :
Membentuk Dewan Perancang Nasional(Depernas) yang dipimpin Muh. Yamin.
 Mempersiapkan rancangan undang-undang pembangunan nasional serta
menilai penyelenggaraan pembangunan
Melakukan devaluasi mata uang rupiah yang bertujuan meningkatkan nilai rupiah
tanpa merugikan rakyat kecil.
Menekan laju inflasi dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1959.
 Untuk mengurangi banyaknya uangn yang beredar dan memperbaiki
perekonomian
Mengeluarkan kebijakan Dana Revolusi
 Kebijakan ini dilakukan dengan melakukan pungutan kepada perusahaan atau
perseorangan yang mendapat fasilitas kredit antara 250 juta hingga 1 miliar
rupiah.
20. Strategi Dan Bentuk Perjuangan Fisik Bangsa Indonesia Dalam Upaya Mempertahankan
Kemerdekaan Dari Ancaman Sekutu Dan Belanda
 Pertempuran Surabaya 10 November 1945
 Pada tanggal 25 Oktober 1945, Brigade 49 di bawah pimpinan Brigadir Jendral A.W.S.
Mallaby mendarat di Surabaya untuk melucuti Jepang dan menyelamatkan para
interminan sekutu.
 Pemimpin pasukan sekutu menemui Gubernur K.A. Soerjo (pemegang pemerintahan
Indonesia di Jawa Timur).
 Ada 4 pokok kesepakatan yang terjalin yaitu Inggris menjamin keamanan dan
ketentraman, disetujui kerjasama kedua belah pihak, akan segera dibuat kontak biro,
dan Inggris hanya melucuti senjata Jepang.
 Inggris mengingkari janji, pada 26 Oktober 1945 malam hari, 1 peleton Field Security
Section di bawah pimpinan Kapten Shaw melakukan penyerangan ke penjara Kalisosok
untuk membebaskan Kolonel Huiyer (seorang Kolonel AL Belanda).
 Berikutnya, Inggris menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, Kantor Pos Besar,
Gedung Internatio dan objek-objek vital lainnya.
 27 Oktober 1945 pukul 11.00, pesawat terbang Inggris menyebarkan pamflet-pamflet
yang berisi perintah agar rakyat warga Jawa Timur menyerahkan senjata yang di rampas
dari Jepang.
 Tanggal 27-30 Oktober 1945 terjadi kontak senjata antar pemuda dan pasukan Inggris,
pasukan sekutu dipukul mundur, Mallaby terbunuh dan objek vital direbut.
 9 November 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum menyerang Surabaya dari laut,
udara, dan darat.
 Isi ultimatum : bahwa semua pemimpin bangsa Indonesia dan semua pihak di Surabaya
harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 dengan
membawa bendera Merah Putih yang diletakkan di atas tanah pada jarak 100m dari
tempat berdiri lalu mengangkat tangan tanda menyerah.
 10 November 1945 terjadi pertempuran dahsyat dan diperingati sebagai hari Pahlawan
 Pertempuran Ambarawa-Magelang
 20 November 1945 – 15 Desember 1945, antara pasukan TKR dan pemuda Indonesia
melawan pasukan Inggris.
 Dilatarbelakangi oleh mendaratnya pasukan Inggris dari Divisi India ke-23 di Kota
Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 yang bertujuan membebaskan tawanan
perang di Magelang dan Ambarawa.
 26 November 1945, terjadi insiden di Magelang yang larut menjadi pertempuran
antara TKR dengan sekutu.
 Presiden Soekarno dan Brigadir Jendral Bethell datang ke Magelang untuk mengadakan
perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat yang dituangkan dalam 12
pasal pada tanggal 2 November 1945.
 Isi naskah : Pihak Sekutu dan para pasukannya akan tetap ditempatkan di Magelang,
Palang Merah atau Red Cross yang menjadi bagian dari pasukan Inggris, jumlah
pasukan Sekutu harus dibatasi sesuai dengan tugasnya, pihak Sekutu tidak akan
mengakui aktivitas NICA dan badan-badan di bawahnya, dan Jalan Raya Ambarawa
hingga Magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia dan Sekutu.
 20 November 1945 di Ambarawa terjadi pertempuran antar TKR dibawah pimpinan
Mayor Sumarto dan tentara sekutu.
 22 November 1945, pasukan sekutu melakukan pemboman terhadap kampung-
kampung di sekitar Ambarawa.
 Pasukan TKR bersama pasukan pemuda dari Boyolali, Salatiga, Kartasura bertahan di
kuburan Belanda, sehingga membentuk garis medan dan membelah kota Ambarawa.
 Dari arah Magelang, pasukan TKR dari Divisi V/Purwokerto dibawah pimpinan Imam
Adrogi melakukan serangan fajar pada tanggal 21 November 1945.
 26 November 1945, pimpinan pasukan dari Purwokerto, Letnan Kolonel Isdiman
gugur.
 11 November 1945, Kolonel Sudirman mengambil prakarsa untuk mengumpulkan
masing-masing komandan sektor.
 2 Desember 1945 dini hari, pasukan-pasukan TKR bergerak menuju sasaran masing-
masing dan dalam waktu setengah jam, kota Ambarawa berhasil dikepung dan akan
dikepung selama 4 malam.
 15 Desember 1945, musuh meninggalkan kota Ambarawa dan mundur ke Semarang.
 Pertempuran Medan Area
 9 November 1945, pasukan sekutu dibawah pimpinan Brigadir Jendral T.E.D. Kelly mendarat
di Sumatra Utara diikuti NICA.
 13 Oktober 1945 di Jalan Bali, Medan yang berawal dari ulah seorang penghuni hotel(tentara
NICA) yang merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih.
 Para pemuda geram dan menyerang tentara NICA, korban kebanyakan dari pihak NICA.
 16 Oktober 1945, tengah hari setelah sehari sebelumnya terjadi peristiwa Siantar Hotel,
menyerang gudang senjata Jepang di Pulo Brayan untuk memperkuat persenjataan.
 18 Oktober 1945 Kolonel T.E.D Kelly mengeluarkan ultimatum bahwa bangsa Indonesia
dilarang keras membawa senjata.
 1 Desember 1945 tentara sekutu membuat papan disetiap sudut bertuliskan Fixed Boundaries
Medan Area atau Perbatasan Tetap Area Medan.
 13 Desember 1945 Jenderal T.E.D Kelly mengeluarkan ultimatum kedua dan yang berani
membantah akan ditembak mati.
 Bulan April 1945, tentara Inggris sudah mulai mendesak pemerintah RI agar keluar kota
Medan,Gubernur Markas Besar Divisi TKR, dan walikota pindah ke Pematang Siantar, Inggris
menduduki Medan.
 10 Agustus 1946, diadakan pertemuan di Tebing Tinggi antara komando pasukan yang berjuang
di Medan Area yang bernama “Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area”.
 19 Agustus 1946 para pemuda di Kabanjahe membentuk Barisan Pemuda Indonesia atau BPI.
 10 oktober 1946 para pemuda melakukan penyerangan di 3 titik area yaitu Medan Timur, Barat,
dan Selatan.
 10 maret 1947 ditentukanlah batasan untuk melingkari kota Medan dan Belawan untuk
menentukan daerah yang dimiliki oleh Pihak sekutu dan NICA dan daerah kependudukan TKR
yakni sejauh 8.5 km.
 14 Maret 1947 dimulailah pemasangan patok batasan tersebut
 Pertempuran Bandung Lautan Api
 Sekutu (Inggris) memasuki kota Bandung sejak pertengahan bulan Oktober 1945.
 Sekutu mengultimatum yaitu agar senjata hasil pelucutan Jepang segera diserahkan pada Sekutu
serta masyarakat Indonesia segara mengosongkan kota Bandung paling lambat tanggal 29
November 1945.
 21 November 1945, TKR serta sebagian badan perjuangan Indonesia melancarkan serangan
pada kedudukan-kedudukan Inggris di wilayah Bandung bagian utara.
 24 November 1945, MacDonald menyampaikan ultimatum pada Gubernur Jawa Barat agar
Bandung Utara dikosongkan.
 6 Desember 1945 terjadi perang antara pemuda dan sekutu.
 23 Maret 1946 sekutu memerintahkan agar TRI (Tentara Republik Indonesia) segera
meninggalkan kota Bandung.
 24 Maret 1946 para pejuang melakukan serangan besar-besaran dan membumihanguskan
Bandung Utara agar fasilitas yang ada tidak dapat dimanfaatkan sekutu.
 Perang Puputan Margarana
 Dipimpin I Gusti Ngurah Rai dengan pasukannya Ciung Wanara.
 Dimulai bulan April 1946 di Denpasar.
 Dilatarbelakangi Perjanjian Linggarjati yang tidak mengakui Bali, karena Belanda ingin
menguasai dan mendirikan Negara Indonesia Timur.
21. Strategi Dan Bentuk Perjuangan Diplomasi Bangsa Indonesia Dalam Upaya
Mempertahankan Kemerdekaan Dari Ancaman Sekutu Dan Belanda
 Perjanjian Linggarjati
 Diadakan pada tanggal 11-13 November 1946, namun delegasi telah sampai di
Linggarjati pada tanggal 10 November (sehari sebelumnya). Kemudian, hasil
perundingan diparaf 15 November 1946 di Jakarta dan diratifikasi pada 25 Maret 1947
di Istana negara.
 Latar belakang : banyaknya konflik dan insiden pertempuran antara pejuang Indonesia
dan pasukan Sekutu-Belanda.
 Wakil dari 3 negara : Inggris sebagai pihak penengah : Lord Killearn, Indonesia : Sutan
Syahrir (Ketua) Muhammad Roem, Dr.A.K Gani dan Mr. Susanto Tirtoprojo, S.H, dan
Belanda : Prof. Schermerhorn (Ketua), Van Pool dan De Boer.
 Isinya 17 Pasal dan 3 pasal pokok : Belanda mengakui Republik Indonesia secara de
facto dengan wilayah kekuasan meliputi Sumatera, Jawa, Madura dan Belanda akan
meninggalkan Indonesia selambat-lambatnya 1 Januari 1949 ; Menyepakati
pembentukan negara serikat dengan nama Negara Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri
dari RI, Kalimantan dan Timur besar sebelum 1 Januari 1949. ; RIS dan Belanda akan
membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan ratu Belanda sebagai ketua.
 Perundingan Renville
 ditandatangani di tanggal 17 Januari 1948 di geladak USS Renville, kapal perang
Amerika yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.
 Dilatarbelakangi pecahnya Agresi Militer I yang melanggar Perjanjian Linggarjati.
 18 September 1947 DK PBB atau dewan keamanan PBB membentuk sebuah komisi
yang kemudian dikenal dengan sebutan KTN atau Komisi Tiga Negara. yang
anggotanya terdiri dari Australia (Richard Kirby), Belgia (Paul van Zeeland) dan
Amerika Serikat (Frank Graham). TUgasnya membantu menyelesaikan permasalahan
Belanda dan Indonesia.
 Delegasi Republik Indonesia : Amir Syarifuddin (ketua), Haji Agus Salim (anggota),
Ali Sastroamidjojo (anggota), Dr.Coa Tik Len (anggota), Dr. J.Leimena (anggota) dan
Nasrun (anggota).
 Delegasi Belanda R. Abdulkadir Wijoyoatmojo (ketua), Mr.H.A.L van Vredenburgh
(anggota), Dr. Chr. Soumoki (anggota) dan Dr. P.J. koets(anggota)
 Frank Graham (ketua), Paul van Zeeland (anggota) dan Richard Kirby (anggota) ketiga
orang ini adalah anggota KTN yang bertugas sebagai mediator utusan dari Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau PBB
 Isi perjanjian :
wilayah Republik Indonesia yang diakui Belanda hanya, Yogyakarta, Jawa Tengah
dan Sumatera
TNI harus ditarik mundur dari Jawa Barat dan Jawa Timur atau wilayah-wilayah
kekuasaan Belanda
Disetujuinya garis demarkasi/Van Mook yang menjadi pemisah antara wilayah
Indonesia dengan daerah pendudukan Belanda
akan dibentuk uni Indonesia-Belanda.
 Konferensi Meja Bundar
 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949 di Den Haag, Belanda.
 Tujuan : Mengakhiri perselisihan antara Indonesia dan Belanda dengan cara
melaksanakan perjanjian-perjanjian yang sudah dibuat antara Republik Indonesia
dengan Belanda, khususnya mengenai pembentukan Negara Indonesia Serikat (RIS),
Indonesia telah diakui sebagai negara yang berdaulat penuh oleh Belanda, walaupun
tanpa Irian Barat.
 Wakil Indonesia : Drs. Mohammad Hatta dan terdiri dari 12 delegasi;
 Wakil Belanda : Perwakilan BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
Perwakilan Belanda dipimpin oleh Mr. van Maarseveen dan UNCI diwakili Chritchley.
 Wakil dunia : UNCI
 Isi :
Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai sebuah
negara yang merdeka selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949
Status Provinsi Irian Barat diselesaikan paling lama dalam waktu setahun setelah
pengakuan kedaulatan
Dibentuknya Uni Indonesia-Belanda untuk mengadakan kerjasama antara RIS dan
Belanda yang dikepalai Raja Belanda
Republik indonesia Serikat harus membayar semua utang Belanda sejak tahun 1942
dan mengembalikan perusahaan Belanda
Tentara Kerajaan Belanda akan ditarik mundur, sedangkan Tentara Kerajaan
Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa anggotanya yang
diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
22. Upaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa Antara Lain
PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI
 PKI Madiun 1948
 15 September 1948, pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi Gubernur
Militer Daerah Surakarta yang membawahi wilayah Semarang, Pati, dan Madiun.
 19 September 1948, Soekarno menerukan melalui readio untuk memilih ‘Musso atau
Soekarno’ artinya memilih setia pada NKRI atau PKI.
 Pemerintah melarang surat kabar berhaluan komunis seperti Patriot, Bintang Merah,
Revolusioner, dan Suara Ibu Kota.
 BP KNIP menyetujui UU yang berikan kuasa ke Soekarno selama 3 bulan untuk
menyelamatkan Indonesia.
 Operasi penumpasan diserahkan ke Panglima Markas Besar Komando Djawa, Kolonel
A.H. Nasution.
 Kolonel Sungkono dan battalion menyerbu Madiun dari timur, sedangkan Kolonel
GatotSubroto dan Divisi Siliwangi menyerbu dari barat.
 30 September 1948, PKI berhasil ditumpas dan Madiun bebas dari pemberontak.
 Musso tertembak mati pada 31 Oktober 1948 di Samandang, Ponorogo, Jawa Timur.
 29 November 1948, Amir Syarifuddin, Suripno tertangkap di Purwodadi.
 DI/TII
 Jawa Barat
Jalan damai : pemerintah membentuk panitia yang bertugas membujuk
Kartosuwirjo, namun gagal. Wali Alfatah berusaha membujuk namun gagal.
Operasi militer : Pasukan Siliwangi melakukan operasi militer Bharatayudha
dengan strategi pagar betis.
4 Juni 1962 Kartosuwirjo ditangkap di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat oleh
pasukan Batalion 328 Divisi Siliwangi dan dieksekusi mati di Kepulauan Seribu,
Jakarta pada 5 September 1962.
 Jawa Tengah
Pada 1950, TNI bentuk Gerakan Banteng Negara (GBN) di bawah komando Letnan
Kolonel Sarbini(nanti diganti Letkol Bachrun) yang bertujuan memisahkan DI
Jawa Tengah dan Timur.
GBN berhasil menghentikan DI Jawa Tengah.
22 Desember 1950 Fatah berhasil ditangkap.
 Aceh
Komandan Daerah Militer (KDMA) Letkol Sjamaun menerapkan
kebijakan’Konsepsi Prinsipil Bijaksana’ .
Pada 5-7 Juli 1957, Sjamaun Gaharu mengadakan pertemuan dengan para Tokoh
DI di Desa Lamteh dan menghasilkan Ikrar Lamteh yang isinya sepakat
menghentikan tembak-menembak.
Daud Beureuh menolak ikrar dan tetap memberontak.
17 Desember 1962, diadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh digagas oleh
Pangdam I Kolonel M. Yasin dan akhirnya keamanan Aceh pulih.
 Sulawesi Selatan
3 Februari 1965 TNI berhasil menembak Kahar Muzakkar
 APRA
 Dilakukan perundingan antara PM RIS dan Komisaris Tinggi Belanda.
 Dilakukan perundiingan antara Kepala Staf Divisi Siliwangi Letkol Eri Sudewo dan
Panglima Divisi C tentara Belanda, Mayjen Engels.
 Dilakukan operasi militer dan berhasil menangkap Sultan Hamid II pada 4 April 1950.
 Kapten Raymond Westerling melarikan diri dengan pesawat Catalina ke luar negeri
pada 22 Februari 1950.
 Andi Azis
 8 April 1950 pemerintah mengeluarkan ultimatum agar dalam 2x24 jam melapor ke
Jakarta untuk tanggung jawab, dan diperintahkan semua pasukan diawasi serta
dikumpulkan dan senjata dikembalikan.
 15 April 1950 Andi Azis berangkat ke Jakarta setelah didesak Presiden NIT, Sukawati
namun ditangkap dan diadili sebagai pemberontak karena terlambat datang.
 21 April 1950, Sukawati menyatakan NIT mau gabung NKRI.
 TNI dipimpin Mayor H.V. Worang disusul pasukan TNI dipimpin Kolonel A. E.
Kawilarang menumpas sisa Andi Azis.
 RMS
 Dikirim dr. Leimena namun ditolak Soumokil yang malah minta bantuan dari Belanda,
AS, dan Komisi PBB.
 Ekspedisi militer dipimpin Kolonel Kawilarang yang menjabat panglima tentara dari
Indonesia Timur.
 14 Juli 1950, Gerakan Operasi Militer (GOM) III dipimpin Kolonel A. E. Kawilarang
menumpas RMS.
 Letkol Slamet Riyadi tewas merebut Benteng Nieuw Victoria.
 28 September 1950 APRIS menguasai Ambon dan situasi jadi kondusif.
 Sisa RMS melarikan diri ke Pulau Seram.
 PRRI
 Dibentuk pasukan gabungan bernama Operasi 17 Agustus dipimpin Kolonel A. Yani.
 14 Maret 1958, pasukan ini berhasil mengamankan sumber minyak di Pekanbaru dan
beralih ke basis pemberontak di Bukittinggi.
 4 Mei 1958, Bukittinggi berhasil diamankan dan banyak tokoh PRRI menyerah seperti
Ahmad Husain.
 Permesta
 Pemerintah melancarkan Operasi Merdeka pada April 1958 dipimpin Letkol Rukminto
Hendraningrat.
 TNI menemukan keterlibatan pihak asing yaitu pesawat asing yang ditembak jatuh di
perairan Ambon pada 18 Mei 1958 milik AS dan pilotnya A.L. Pope yang diyakini agen
CIA.
 Pemberontak lebih menguasai medan dan persenjataan lengkap membuat penumpasan
lebih berat dibanding PRRI.
 Pada pertengahan 1961 pemimpin Permesta menyerah.
 G-30 S/PKI
 Dipimpin Panglima Kostrad , Mayjen Soharto.
 1 Oktober 1965, Seoharto memimpin Resimen Para Komando Angkatan Darat (RKAD)
dan Batalion 328/Kujang/Siliwangi dalam operasi dan mengumpulkan badan yang
terpengaruh PKI agar bergabung menumpas.
 1 Oktober 1965 sore, RPKAD dipimpin Kol. Inf. Sarwo Edhie Wibowo merebut studio
RII dan Kantor Negara Telekomunikasi di Jakarta.
 2 Oktober 1965 siang RPKAD menguasai Pondok Gede, Jakarta.
 3 Oktober 1965, RPKAD menemukan sumur lokasi pembuangan jenazah korban
dibantu perwira polisi Sukitman yang diculik saat PKI sedang menculik Mayjen DI
Panjaitan namun berhasil lolos.
 4 Oktober 1965m Soeharto memerintahkan penggalian jenazah dan dimakamkan
sementara di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta.
 5 Oktober 1965, jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
 Operasi penumpasan dilakukan dengan menangkap tokoh PKI dan membekukan semua
kegiatan serta ormasnya.
 9 Oktober 1965, Kolonel Latief ditangkap di Jakarta.
 11 Oktober 1965, Letkol Untung ditangkap di Tegal, Jawa Tengah..
 Kelompok mahasiswa dan pelajar demonstrasi dan menggabungkan diri dalam Front
Pancasila pada 26 Oktober 1965, dan pada 12 Januari 1966 mendatangi gedung DPR-
GR dan menuntut Tritura(Tiga Tuntutan Rakyat) yaitu bubarkan PKI dan ormas,
bersihkan kabinet dari PKI, dan turunkan harga.
 11 Maret 1966 Soeharto menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar)
 12 Maret 1966 Sohearto mengumumkan pembubaran dan pelarangan PKI serta
ormasnya di Indonesia.
 18 Maret 1966 dilakukan penahanan 15 menteri yang terlibat.
 28 Juli 1966 Soeharto membentuk Kabinet Ampera untuk mengganti Kabinet 100
Menteri.
 10 Januari 1967 Soekarno berpidato ‘Nawaksara’ dan ‘Pelengkap Nawaksara’ di sidang
umum MPRS namun ditolak.
 23 Februari 1967 Seokarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto, pemegang
Ketetapan MPRS No. IX/MPRS.1966.
23. Kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
pada era kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi)
 Revolusi Hijau
 Awal Kemerdekaan
Dirintis tahun 1950-an mulai disuarakan upaya meningkatan produksi pangan dan
pemerintah menerapkan kebijakan Rencana Kemakmuran Kasimo(1952-1956).
Dilaksanakan beberapa program seperti program padi sentra (1959-1962) dan
program bimbingan masyarakat(bimas) (1963-1965) yang merintis penerapan
prinsip revolusi hijau.
Produksi beras per tahun meningkat, dari 5,79 juta ton pada 1950 menjadi 8,84 juta
ton pada 1965.
 Orde Baru
Pemerintah meningkatkan Ekstensifikasi melalui perluasan areal pertanian, dan
intensifikasi melalui Pancausaha Tani (teknik pengolahan lahan pertanian,
pengaturan irigasi, pemupukan, pemberantasan hama, dan penggunaan bibit
unggul).
Pemerintah melakukan program transmigrasi, kebanyakan penduduk pulau Jawa
dikirim ke daerah lain untuk menunjang program pembukaan lahan pertanian dan
perluasan tanah.
Revolusi hijau dilakukan sesuai Pelita (Pembangunan Lima Tahun)
Pelita I (1 April 1969-31 Maret 1974) di sektor pertanian dan industri. Dilakukan
juga intensifikasi masyarakat dan pendirian pusat penelitian padi.
Pelita II (1 April 1974-31 Maret 1979) di sektor industri pengolahan bahan mentah
jadi bahan baku untuk mendukung pertanian.
Pelita III (1 April 1979-31 Maret 1984) di sekotr pertanian dan industri pengolahan
barang baku jadi barang jadi.
Pelita IV (1 April 1984-31 Maret 1989) di sektor pertanian dan industri yang
menghasilkan mesin industri. 1987 dilaksanakan program supra intensifikasi
khusus(supra insus).
Pelita V (1 April 1989-31 Maret 1994) di sektor pertanian dan industri untuk
menghasilkan barang ekspor yang menyerap tenaga kerja dan mampu mengolah
ahsil pertanian.
Pelita VI (1 April 1994-31 Maret 1998) di bidang pertanian dan industri pada
pembangunan industri national.
Pada 1984 dan 1993 Indonesia mencapai swasembada beras.
Pada 1988 FAO memberikan penghargaan atas pencapaian swasembada beras di
tahun 1984.
Dampak negatif :
 menggeser sistem upah dan kesempatan kerja di pedesaan berkurang
 pengaruh ekonomi uang di berbagai hubungan sosial daerah pedesaan makin
kuat
 kebergantungan pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama berdampak pada
tingginya biaya produksi
 meningkatnya produksi pangan tidak diikuti pendapatan petani karena
penggunaan teknologi modern hanya dirasakan petani kaya
 Masa Reformarsi
Pembangunan pertanian meletakkan petani sebagai subjek bukan lagi objek
program pemerintah melalui program bimbingan masyarakat(bimas) intensifikasi
dan penyuluhan yakni pemerintah memberdayakan ekonomi petani dan
mengarahkan jenis tanaman.
Dibentuk gerakan mandiri(gema) termasuk Gerakan Mandiri Hortikultura Tropika
Nusantara (Gema Hortina) untuk mendorong laju peningkatan produksi
hortikultura. Tanmannya diutamakan memiliki nilai ekonomi tinggi, dan peluang
pasa besar seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan obat unggulan.
Pada 2000 pemerintah menghapus beda impor beras dan berdampak kesejahteraan
petani semakin rendah.
 Teknologi Transportasi
 Darat
28 September 1945, Indonesia mengelola kereta api dan diperingati sebagai Hari
Kereta Api Nasional. Di jawa dikelola Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia,
di Sumatra dikelola Kereta Api Negara Repoeblik Indonesia.
1953 kereta api masih tenaga uap, lalu terjadi dieselisasi.
1963 semua kereta dikelola Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA)
1973 PNKA ganti nama jadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)
1991 PJKA berubah jadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka), kemudian
menjadi PT Kereta Api Indonesia.
31 Juli 1955, pemerintah meresmikan kereta api ekspres Argo Bromo(melayani
penumpang rute Jakarta-Surabaya dengan kapasitas 500 orang) dan Argo
Gede(melayani rute Jakarta-Bandung hanya 2.5 jam) yang berkecepatan 120
km/jam.
PT Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta api penumpang Dwipangga, Mahesa
dan Sancaka.
 Air
1950-an masih dikuasai Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM).
Pemerintahberunding dengan KPM untuk patungan membuat perusahaan
pelayaran, namun gagal karena Indonesia ingin membagi saham 51:49, namun
KPM mau 50:50.
5 September 1950 Menter Perhubungan RI dan Menteri Pekerjaan Umum RI
mengeluarkan surat keputusan bersama tentang pendirian Yayasan Penguasaan
Pusat Kapal-Kapal (Pepuska) yang berdiri dengan 8 unit kapal dan tidak sanggup
bersaing dengan KPM hingga akhirnya bubar.
28 April 1952, dengan modal 200 jt pemerintah mendirikan Pelayaran Nasional
Indonesia (Pelni) yang terdiri dari kapal bekas Pepuska dan kapal asing sewaan
yang kemudiaan diganti dengan kapal pampasan perang. 1954, Pelni ada 42 kapal
namun 90% pelayaran masih dikuasai KPM.
3 Desember 1957 ada aksi ambil alih kantor KPM oleh serikat buruh KBKI dan
menguasai 34 kapal KPM, kemudian diambil alih 3 hari kemudian dan dilarang
beroperasi di Indonesia.
Indonesia menasionalisasi 8 perusahaan maritim Belanda beserta Cabang, yaitu
perusahaan galangan kapal dan dok serta kapal uap. (NISHM Tanjung Priok, NISE
Tanjung Priok, Droogdok Maatschappij Tanjung Priok, VPV Jakarta, Radio-
Holland, Droogdok Maatschappij Surabaya, IMP Palembang, dan Dock-Works
Semarang).
Indonesia juga menguasai 2 kapal uap dan perahu yaitu SSPV dan Semarang Veer
yang dibaung dengan Dock Works Semarang menjadi Perusahaan Angkutan Air
dan Dok Negara Semarang.
Pelita V berupa membangun sarana transportasi laut yakni dengan merehabilitasi
dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada.
 Contoh : pengadaan kapal feri, pengangkut barang, perbaikan pelabuhan laut,
terminal peti kemas, dan dermaga dengan tujuan memperlancar lalu lintas
antarpulau dan meningkatkan perdangan domestic serta internasional.
 Udara
Perusahaan penerbangan nasional pertama adalah Garuda Indonesia dan melayani
pada 26 Januari 1949 dengan pesawat DC-3 bernama Seulawah RI-001 yang dibeli
masyarakat Aceh.
1970-an muncul perusahaan Merpati, Sempati, Mandala, dan Pelita.
1990-an Boeing 737 dan 747, Fokker-28 dan 100, DC-10, Md-11, Airbus mlai
beroperasi.
1994 Garuda Indonesia memustakan penerbangan Internasional khususnya Asia
Pasifik yakni membuka jalur Jakarta-Bombay 2x seminggu dan rute ke Kansai 3x
seminggu.
Penerbangan domestic dilimpahkan ke Merpati Nusantara.
 Teknologi Kedirgantaraan
Satelit Buatan
 8 Juli 1976, dengan roket AS, Hughes (HS-333) diluncurkan dari Kennedy
Space center, Tanjung Canaveral, satelit pertama miliki Indonesia Satelit
Palapa A1 milik Perumtel berhasil mengorbit.
 Total 13 satelit berhasil diluncurkan pada 1976.
Pesawat Terbang
 Awal kemerdekaan belum dibangun skala besar karena minimnya iptek dan
bahan pembuat pesawat yang digunakan untuk latihan maupun pertempuran.
 26 April 1976, PT Industri Pesawat Terabng Nurtanio (IPTN) secara resmi
didirikan) dan dipimpinn BJ Habibie sebagai direktur utama.
 Nurtanio diambil dari laksamana muda Nurtanio Pringgoadisuryo yang
membuat pesawat pertama all metal and fighter bernama Sikumbang.
 Agustus 1976, sarana fisik industri selesai dan Soeharto meresmikan IPTN.
 11 Oktober 1985, IPTN ganti nama jadi PT Industri Pesawat Terbang
Nusantara (IPTN).
 24 Agustus IPTN ganti nama jadi Dirgantara Indonesia.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
 31 Maret 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI Ir.
Juanda (selaku ketua dewan penerbangan RI) dan RJ Salatun (selaku sekretaris
dewan penerbangan RI).
 Lahir proyek litbang Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) yaitu afiliasi
AURI dan ITB pada 22 September 1962 yang bertujuan membuat wahana
dasar yang standar bagi keperluan militer dan sipil.
 PRIMA berhasil merekam data satelit TIROS milik AS setelah India
 27 November 1963 berdasarkan SUrat Kepres No. 236 tentang formasi
pembentukan Lapan, pemerintah mendirikan Lapan yang merupakan lembaga
non kementrian yang berkegiatan mengembangkan teknologi dan pemanfaatan
pengindraan jauh, serta pemanfaatan sains atmosfer, iklim, dan antariksa.
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
 1983 Hinia Belanda menyatukan seluruh jawatan pengukuran ke 1 badan
Permanente Kartering-Commissie (Komisi Tetap untuk Pemerataan) yang
dibubarkan berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 3 Tanggal 17 Januari 1948.
 Pemerintah membentuk Raad en Directorium voor het Meet en Kaarteerwezen
in Nederlands Indies (Dewan dan Direktorium untuk Pengukuran dan
Pemetaan Hindia Belanda) dan dibubarkan melalui PP No. 71 tahun 1951.
 Indonesia membentuk Dewan dan Direktorium Pengukuran dan Penggambaran
Peta yang bertugas membuat kebijakan dan pelaksana.
 Dibentuk Panitia Pembuatan Atlas Sumber-Sumber Kemakmuran Indonesia
yang diawasi Biro Ekonomi dan Keuangan Menteri Pertama yang disahkan
wakil PM II, Ir. CHaerul Saleh taun 1964.
 Badan itu dibubarkan dan diganti oleh KOmando Survei dan Pemetaan
Nasional (kosurtanal) dan Dewan Survei dan Pemetaan Nasional (Desurtanal)
melalui Keppres No. 263 Tahun 1965 tanggal 2 September 1965.
 Pemerintah kembali membentuk Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional berdasarkan Keppres No. 63 Tahun 1969 tanggal 17
Oktober 1969 yang menggantikan Kosurtanal dan Desurtanal.
 Teknologi Komunikasi dan Informasi
 Masa Perjuangan Kemerdekaan
1920 ada 400 penerbitan, seperti Medan Prijaji di bnadung, Boemipoetra dipimpin
Sutan Mohammad Salim pada Juli 1909 di Jakarta.
16 Juni 1925 radio pertama kalinya disiarkan yang awalnya untuk kepentingan
mempercepat hubungan Belanda dengan daerah jajahan. Awalnya hanya
menyiarkan keseniaan dan kebudayaan, lama lama masuk unsur politik.
8 Desember 1941 Perang Pasifik berkoar dan Jepang menggunakan siaran radio
untuk perang propaganda setiap malam sekitar jam 10 dan Jepang membentuk
Hoso Kanri Kyoko.
14 agustus 1945 BBC menyiarkan penyerahan Jepang tanpa syarat pada Tenno
Heika.
 Masa Revolusi Fisik
Indonesia tahu Jepang menyerah lewat radio.
Selama Agustus 1945 angkasawan Indonesia mengumandangkan proklamasi ke
seluruh penjuru tanah air dan dunia
Jusuf Ronodipuro tercata berhasil menyiarkan berita proklamasi melalui radio milik
Jepang.
11 September 1945 Hoso Kanri Kyoko diambil alih dang anti nama menjadi Radio
Republik Indonesia (lahirnya RRI).
 Masa Mengisi Kemerdekaan
Selama Orde baru digunakan sebagai alat pembangunan, dan RRI beserta TVRI
dirancang membentuk identitas negara yang isinya sangat dikendalikan.
 Teknologi Arsitektur dan Konstruksi
 Arsitektur
1958 Soekarno berencana mengedepankan kebanggan nasional dan melibatkan
arsitek seperti Frederick Silaban(perancang kantor Bank Indonesia dan Masjid
Istiqlal) dan Sudarsono, yang telah mendapat pengaruh dari arsitektur lokal seperti
Liem Bovan, Sujadi, dan Han Awal(peranang kompleks CONEFO yang menjadi
gedung MPR/DPR).
Mentalitas Soekarno dipenuhi national pride, berciri khas memiliki pengaruh
international style, visinya kota dunia, pembangunan landmartk kota berupa patung
skala kota gaya realis, beragam ornament interior nusantara Indonesia, atap
limasan, hiasan puncak atap dan ventilasi silang dipertahankan untuk bangunan
rendah.
Karya Soekarno : Gedung Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia Group, Hotel
Samudra Beach, Hotel Bali Beach, Wisma Nusantara, Gedung Toserba Sarinah,
Gedung CONEFO, Masjid Istiqlal, Gedung Graha Purna Yudha, Rumah Sakit di
Rawamangun, Gedung PMI, Gedung Planetarium, Gedung Herbarium Bogor,
bundaran besar Palangkaraya, dan Tugu Monas.
Karya monument seperti Patung Diponegoro, Patung Tani, Monumen Pembebasan
Irian Barat, dan Monumen Selamat Datang.
1968, Atelier Enam terdiri dari 6 orang yaitu Adhi Moersid, Darmawan
Prawirohardjo, Robi Sularto, Nurrochman Siddhartha, Iman Sunario, dan Yuswadi
Saliya resmi menjadi biro konsultan bidang arsitektur pada 1972. Apresiasi
karyanya yaitu Masjid Said Naum di Jakarta yang mendapat Aga Khan Award pada
1986 dan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki pada 1996-2006.
 Konstruksi
Untuk menyambut Asian Games IV tahun 1962, dibangun 7 menara listrik
tegangan tinggi di daerah rawa kawasan Ancol.
Awalnya susah karena tanahnya lembek, akhirnya ditemukan konsep fondasi cakar
ayam yang menjadi solusi pembangunan di atas lahan lembek. Keunggulannya
tidak perlu sistem drainase dan sambungan kembang susut dan akhirnya diakui oleh
dunia.
Tjokordo Raka Sukawati pencipta teknik ‘landasan putar bebas hambatan (LPBH)
80’ / teknologi Sosrobahu yang berawal dari projek jalan laying di Cawang,
Jakarta.
24. Kehidupan Bangsa Indonesia Dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Pada Era Kemerdekaan (Sejak Proklamasi Sampai Dengan Reformasi) (SAMA KAYA 33)
25. Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru
 Politik
 Awalnya bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 yang murni dan konsekuen.
 Orba berhasil menyelenggarakan pemilu pada 1971, 1977,1982, 1987, 1992, dan 1997.
 Demokrasi Pancasila mengutamakan musyawarah dan mufakat yang berciri
pemerintahan dijalankan berdasar konstitusi, pemilu setipa 5 tahun sekali, penghargaan
terhadap HAM dan perlindungan hak minoritas.
 Demokrasi Pancasila mendudukkan MPR sebagai kekuasaan tertinggi negara,
menetapkan GBHN, serta memilih dan mengangkat presiden dan wakil.
 Presiden adalah penyelenggara tertinggi setelah MPR dan sebagai mandataris/pelaksana
keputusan MPR serta bertanggung jawab kepada MPR.
 Kedaulatan rakyat dijalankan oleh MPR, dibagi ke MA, BPK, dll.
 DPR berhak seperti hak inisiatif, amandemen, dan bujet, serta hak bertanya, hak
interpelasi/minta penjelasan, hak angket/menyelidik suatu hal, hak petisi/mengajukan
usul dan saran, serta mosi percaya/tidak percaya.
 Ada beberapa kebijakan politik Soeharto, yaitu :
Penyederhanaan Partai Politik
 Parpol yang ikut pemilu 1971 ada 9 yaitu IPKI, Murba, NU, IP.Perti, Partai
Katolik, Parkindo,PMI, PNI, dan PSII serta ada Golkar.
 Pemilu dimenangkan Golkar dan selalu meraih suara terbanyak sehingga
mengusulkan Soeharto sebagai presiden.
 Pada 1973 terbentuk 2 parpol dan 1 golkar, yakni Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) gabungan NU, PMI, PI Perti, dan PSII (yang agama) ;
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yakni PNI, Partai Katolikm IPKI, dan
Partindo (nasional) ; Golkar yang bertujuan stabilitas nasional.
Pelaksanaan Pemilu yang berkesinambungan
 Berlangsung 6x selama orde baru, yakni 1971, 1977,1982, 1987, 1992, dan
1997.
 Selalu didominasi GOlkar dan menaikkan Soeharto jadi presiden.
 Menggunakan asa Luber, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia.
Dwifungsi ABRI
 Tertuang dalam Doktrin Kekaryaan ABRI pada 1975
 Banyak ABRI dalam DPR, MPR, maupun DPD< serta simbiosis mutualisme
dengan Golkar.
Pedoman, Penghayatan, dan Pengalaman Pancasila (P-4)
 Pada 21 Mei 1978, rancangan disahkan MPR menajdi Tap MPR No.
II/MPR/1978
 Dibentuk komisi P4 dipimpin Dr. ROeslan Abdulgani.
 1985 diterapkan Pancasila sebagai Asal Tunggal berorganisasi.
Penataan Politik Luar Negeri Indonesia
 1 Januari 1965 Indonesia keluar PBB karena protes Malaysia diterima sebagai
anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
 28 September 1966 Indonesia masuk lagi, dan normalisasi hubungan dengan
Malaysia dan Singapura.
 29 Mei-1 Juni 1966, terjadi Persetujuan Bangok yang mengakhiri konflik
dengan Malaysia.
 2 Juni 1966, Indonesia mengakui Singapura.
 Orba membekukan hubungan diplomatic dengan Cina dan Kuba akibat G30
SPKI.
 Indonesia berperan dalam OKI, OPEC, APEC, dan ASEAN.
 Ekonomi
 MPRS mengeluarkan TAP MPRS No. XXIII/MPRS/1966 untuk menggariskan program
jangka pendek seperti stabilisasi dan rehabilitasi untuk pengendalian inflasi, prasarana
ekonomi, peningkatan kegiatan ekspor, dan pengikatan kebutuhan sandang pangan.
 1 April 1966 resmi dilancarkan repelita.
 Repelita I : Fokus rehabilitasi sarana(seperti pembuatan saluran irigasi, pemberian
bantuan pupuk, serta pemasaran hasil produksi) dan prasarana penting, pengembangan
iklim usaha, dan investasi. Diutamakan memenuhi kebutuhan pangan rakyat. Hasilnya
membawa pertumbuhan ekonomi dari 3 sampai 5.7% per tahun dan pendapatan
penduduk per kapita dari 70 dolar AS jadi 170 dolar AS, laju inflasi ditekan jadi 47%.
 Repelita II dan III (1974-1984) : fokus perencanaan pertumbuhan ekonomi, stabilitas
nasional, dan pemertaan pembangunan dengan penekanan sekotr pertanian serta industri
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. 1984 Indonesia menjadi swasembada
beras padahal 1970 masih impor beras.
 Repelita IV dan V (1984-1994) fokus menghasilkan barang ekspor, olah hasil pertanian,
serta industri padat karya yang serap banyak tenaga kerja dan hasilkan mesin industri.
 Kekurangan Orde Baru :
 Berkembangnya KKN.
 Pembangunan tidak merata, ada kesenjatan pusat dan daerah serta kaya dan miskin.
 Ketidakpuasan masyarakat berdampak pada gerakkan separatis akibat pembangunan
tidak merata.
 Kecemburuan sosial dari masyarakat lokal yang tinggal di wilayah tujuan transmigrasi,
karena peserta transmigrasi dapat unjungan kebutuh hidup, lokal tidak.
 Sejak peristiwa Malari 1974 pers diperketat, media masa seperti Indonesia Raya dan
Abadi dicabut izin terbitnya.
 Menurunnya kualitas ABRI karena sibuk berpolitik.
 Pengusaha swasta menguasai hampir 70% perekonomian Indonesia.
26. Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru
( SAMA KAYA 35)
27. Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia Pada Masa Awal
Reformasi
 Politik
 Kebijakan pemerintah memebrikan ruang gerak lebih luas terhadap hak untuk
mengeluarkan pendapat dan pikiran secara lisa maupun tulisan sesuai UUD 1945 Pasal
28.
 Keluarnya TAP MPR No. IX/MPR/1998 yang ditindaklanjuti dengan UU No. 30 Tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
 Penyelenggaraan pemilu yang lebih demokratis dimulai pada 1999, 2004, 2009, dan
2014 dengan memilih presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat pada
2004.
 HABIBIE( 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
Membuat Kabinet Reformasi Pembangunan yang terdiri dari 36 Menteri, yaitu 4
Menteri Negara dengan tugas sebagai menteri koordinator, 20 Menteri Negara yang
dipimpin oleh Departemen, dan 12 Menteri Negara yang memimpin tugas tertentu.
Mengadakan sidang istimewa MPR yang berlangsung dari tanggal 10-13
November 1998.
Hasil sidang MPR : Terbukanya kesempatan untuk mengamandemen UUD 1945
tanpa melalui referendum ; Pencabutan keputusan P4 sebagai mata pelajaran wajib
( Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 ) ; Masa jabatan presiden dan wakil presiden
dibatasi hanya sampai dua kali masa tugas, masing-masing lima tahun ( Tap MPR
No. XIII/MPR/1998 ) ; Agenda reformasi politik meliputi pemilu, ketentuan untuk
memeriksa kekuasaan pemerintah, pengawasan yang baik dan bebagai perubahan
terhadap Dwifungsi ABRI ; Tap MPR No. XVII/MPR/1998 mengenai HAM,
mendorong kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan pers, kebebasan
berserikat, dan pembebasan tahanan politik dan narapidana poitik.
Menghasilkan referendum Timor-Timur yang diumumkan tanggal 4 September
1999 oleh PBB yakni Timor-Timur lepas dari NKRI.
Melakukan rekonstruksi atau pembongkaran watak hukum orde baru, baik berupa
Undang Undang, Peraturan pemerintah, maupun peraturan menteri, melahirkan 69
Undang Undang, dan menata ulang struktur kekuasaan kehakiman.
Mengganti 5 paket undang-undang dan 3 di antaranya diubah agar lebih
demokratis.
Pengurangan jumlah anggota ABRI di MPR, dari 75 orang menjadi 38 orang.
Polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Istilah ABRI berubah
menjadi TNI.
 Abdurahman Wahid (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)
Pencabutan Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967 berisi pembatasan kepada etnis
Tionghoa untuk merayakan agama dan adat istiadat di depan umum secara
mencolok.
Munculnya TAP MPR No. V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan dan
Kesatuan Nasional, yang menjadi landasan konstitusi untuk UU No. 27 Tahun 2004
yang menugaskan pemerintah membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
(KKR).
Departemen Penerangan dibubarkan, dianggap mengganggu kebebasan pers, dan
Departemen Sosial dibubarkan, dianggap sebagai sarang korupsi.
Menyetujui penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir Desember
1999.
Diumumkannya nama-nama menteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat
KKN.
Pencabutan peraturan mengenai larangan terhadap PKI dan penyebaran Marxisme
dan Leninisme.
Membekukan MPR dan DPR dengan dekrit pada 23 Juli 2001.
MPR menggelar Sidang Istimewa untuk pertanggungjawaban Gus Dur mengenai
Gus Dur yang dikatakan telah melanggar TAP MPR Noo. VII/MPR/2000 tentang
Peran TNI dan Kapolri. Dalam Sidang, ditetapkanlah berakhirnya jabatan Gus Dur
dan Megawati naik sebagai presiden.
 Megawati Soekarnoputri (23 Juli 2001-20 Oktober 2004)
Diangkat berdasarkan TAP MPR No. III/MPR 2001.
Memimpin Kabinet Gotong Royong didampingi Hamzah Haz dari PPP sebagai
wakil.
10 November 2001, MPR mengamandemen UUD 1045, akni perubahan tata cara
pemilihan presiden dan wakil presiden yang dipilih langsung oleh rakyat dan mulai
diterapkan pada pemilu tahun 2004.
Membentuk KPK berdasar UU No. 30 Tahun 2—3 tentang tugasnya melakukan
pemberantasan korupsi secara professional, intensif, dan berkesinambungan
sebagai lembaga independen.
15 Agustus 2003 membentuk Mahkamah Konstitusi sesuai hasil keputusan
amandemen UUD 1945 dan menetapkan kebijakan netralisasi PNS dan TNI/Polri
yang berpolitik dan melanjutkan upaya amandemen UUD 1945 serta otonomi
daerah.
Mengeluarkan beberapa UU seperti UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu ; UU
No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD
; UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden ;
UU No. 18 Tahun 2001 tentang otonomi khusus NAD.
Gagal mempertahankan Pulau Sipadan dan Ligitan hingga menjadi milik Malaysia.
Menyelenggarakan pemilu legislative pada 5 April 2004, dengan suara terbanyak
Golkar, diikuti PDIP, lalu PKB, PPP, dan terakhir PAN.
Melalui Keputusan KPU No. 36 Tahun 2004 diputuskan 5 calon presiden yaitu
Wiranto-Salahuddin, Megawati-Ahmad Hasyim Muzadi, Amien Rais-Siswono
Yudohusodo, SBY-Jusuf Kalla, Hamzah Haz-H. Agum Gumelar.
Pasangan terpilih SBY-Jusuf Kalla.
 Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktoner 2004 – 20 Oktober 2014)
Mencapai kesepakatan damai dengan Gerakan Aceh Merdeka, dan mengadakan
pertemuan dengan GAM pada 28 Januari 2005 di Helsinki, Finlandia yang
menghasilkan nota kesepahaman (MoU) pada 15 Agustus 2005 di Helsnki untuk
mengakhiri konflik yang berlangsung lebih dari 3 dekade.
Pada 9 April 2009, diadakan pemilu legislative diikuti 44 parpol(khusus NAD ada
6 partai lokal), 10 pemenangya yaitu Partai Demokrat, Golkar, PDIP, PKS, PAN,
PPP, PKB, Gerindra, Hanura, dan PBB.
Pada 8 Juli 2009 diadakan pemilu kembali dengan 3 calon, Megawati-Prabowo ;
SBY-Budiono ; Jusuf Kalla-Wiranto.
21 Oktober 2009 SBY bentuk Kabinet Indonesia Bersatu II.
Pada 9 April 2014 diadakan pemilule legislatif dengan calon 12 parpol.
9 Juli 2014 diadakan pemilu presiden dengan Jokowi-Jusuf Kalla menjadi presiden
dan wakil presiden.
 Ekonomi
 Habibie
Pemerintah merekapitulasi perbankan, merekonstruksi perekonomian nasional,
melikuidasi beberapa bank bermasalah, menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika hingga di bawah Rp 10.000,00, dan mengimplementasikan reformasi
ekonomi yang disyaratkan IMF.
mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli atau
persaingan tidak sehat dan mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen.
 Abdurahman Wahid
Penerapan Otonomi Daerah
Buruknya hubungan IMF dan Indonesia.
Banyaknya Investor asing mencabut Investasinya di Indonesia.
 Megawati Soekarnoputri
Privatisasi BUMN, Megawati menjual Indosat pada 2003 untuk menurunkan
tingkat inflasi Indonesia.
Mengadakan pertemuan Paris Club 3 dengan IMF pada 12 April 2002 untuk
membicarakan penundaan pembayaran utang luar negeri Indonesia dan memutus
kerjasama dengan IMF.
Memperbaiki persentase pembagian hasil SDA antara pusat dan daerah Papua dan
Aceh. Berdasar UU No. 1b tahun 2001 dan UU No. 21 Tahun 2001, NAD dan
Papua menerima 70% hasil pertambangan minyak bumi dan gas alam.
 Susilo Bambang Yudhoyono
Memprioritaskan untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan dan
pengangguran serta pemberantasan KKN yang ia canangkan dalam program 100
hari pertama pemerintahannya seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Berupaya memberantas kemiskinan melalui peningkatan anggaran di sektor
pertanian dari 3,6 triliun rupiah ditingkatkan menjadi 10,1 triliun rupiah, gunanya
seperti memberikan pupuk murah pada petani.
Meningkatkan anggaran pendidikan yang semula berjumlah 21,49 triliun pada
tahun 2004 menjadi 50 triliun pada tahun 2007, digunakan untuk Bantuan
Operasional Sekolah (BOS).
Meningkatnya indeks pembangunan manusia, meningkatnya angka partisipasi
pendidikan menengah dan tinggi, meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya
tingkat kematian bayi, pendapatan per kapita meningkat di kelas menengah.
28. Peran Pelajar, Mahasiswa, dan Pemuda Dalam Perubahan Politik dan Ketatanegaraan
Indonesia
 Politik Etis
 Conrad Theodore van Deventer dan van Kool gigih memperjuangkan politik kolonial
yang lebih menyejahterakan pribudi kepada parlemen Belanda.
 Ada 2 kategori sekolah formal saat itu, yakni untuk bumiputra dan nonbumiputra..
 Nonpribumi disebut sekolah desa (volkschool) dibangun di desa dengan biaya dari
penduduk setempat, dengan subsidi dan pengawasan dari pemerintah kolonial.
Pendidikan dinyatakan selesai hingga kelas 3, dengan target kemampuan membaca,
menulis dan berhitung. Anak yang cukup cerdas boleh lanjut ke sekolah lanjutan
(vervolgschool) selama 2 tahun dan mendapat julukan semicendekiawan. Sekolah ini
dikenal dengan Tweede Klase School yang setelah lulus dapat bekeraj sebagai pegawai
administrasi rendahan di kantor Belanda.
 Pendidikan nonbumiputra ada Holland Inlandsche School(HIS) untuk golongan
bangsawan dan anak Belanda. Lalu ada sekolah dengan sifat lebih khusus seperti
Europeesche Lagere School(ELS) setingkat dengan TKS. Pendidikan menengah umum
yang bersifat lebih khusus adalah Hoogere Burger School(HBS) selama 5 tahun.
Sedangkan pendidikan menengah yang lebih umum yaitu Meer Uitbreid Lager
Onderwijs (MULO) selama 3 tahun yang lulusannya bisa lanjut ke Algemene
Middlebare Scholen (AMS) selama 3 tahun.
 Pendidikan tinggi banyak di Batavia, misal pendidikan kedokteran (STOVIA), hukum
(Recht HoogeSchool), sastra (Faculteit der Lettern en Wijsbegerte), pendidikan teknik
(Technische Hooge School) di Bandung, dan kedokteran di Surabaya. Sekolah swasta
yang dikelola bumiputra yaitu Muhammadiyah dan Taman Siswa dengan sistem
pembelajaran Barat.
 Tujuan pendirian sekolah terutama bagi bumiputra yaitu menghasilkan tenaga kerja
tramil dan terdidik yang patuh Belanda, namun memunculkan elite politik(para
terpelajar) yang melawan Belanda.
 Gerakan Kebangsaan
 Boedi Oetomo didirikan oleh pelajar STOVIA pada 20 Mei 1908 bertujuan
meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan.
 Mulai bermunculan Seperti Sarekat Dagang Islam (SDI) oleh Haji Samanhudi di Solo
1911 bertujuan menghadapi persaingan dalam bidang perdagangan terutama dengan
Tionghoa.
 Ir Seokarno mendirikan Perserikatan Nasional Indoensia (PNI) dengan para anggota
kelompok studi club (algemene studi club) Bandung yang perjuangannya
nonkooperatif, akhirnya memunculkan Perhimpunan Indonesia (PI).
 Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Paguyuban Pasundan, Sarekat Sumatra, Pemuda Betawi,
dan Indonesische Studie Club bergabung membentuk Permufakatan Politik Pemuda
Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
 Awal 1930-an dianggap puncak pergerakan nasional, ddukung kemantapan identitas
nasional yang diikrarkan melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1938.
 Gubernur Jendral de Jonge mengeluarkan peraturan yang melarang untuk mengadakan
rapat-dapat dan perlu izi khusus bagi pemimpin organisasi pergerakan jika ingin
bepergian, pegawai negeri dilarang ikut partai, dan beberapa tokoh nonkooperatif
seperti Soekarno, Hatta, dan Syahrir dibuang ke Papua.
 Muncul Organisasi pelajar, yakni Trikoro Darmo (Tiga tujuan Mulia) pada Maret 1915
yang sangat Jawa-sentris. Akhirnya diperluas menjadi Jong Java sehingga terbuka
bukan hanya bagi etnis Jawa. Mei 1922 Jong Java menegaskan hanya bergerak sebagai
organisasi sosial budaya.
 Tak lama lahir Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong Ambon, Pemuda Betawi, dan
Sekar Rukun.
 Lahir gerakan pemuda berlatar keagamaan seperti Muda Kristen Djawi (1920), dan
Jong Islamieten Bond (1925).
 Muncul organisasi pemuda yang menjadi bagian parpol, seperti Pemuda Muslimin
Indonesia (PSII) (1928), Pemuda Ansor (NU) (1934), dan Pemuda Muhammadiyah
(Muhammadiyah) (1932).
 Ada juga organsisasi di luar negeri seperti Indische Vereeniging di Belanda, anggota
salah satunya R.M. Sosrokartono.
 Pertengahan 1930-an, pemuda pelajar yang menuntut ilmu di Timur Tengah seperti
Kairo, Baghdad, dan Mekah mendirikan Persatuan Talabah Indonesia-Malaya.
 Gerakan Kepanduan
 Dipelopori orang Belnada bernama Baden Powell di Jakarta pada 1912 dengan nama
Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang awalnya untuk orang kulit putih.
 Ganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) akhirnya
meluas dan terbuka untuk Indonesia.
 Banyak memberi latihan keterampilan dan kepemimpinan dan asas nasionalisme
Indonesia, akhirnya menjadi cikal bakal Pramuka.
 Kegiatan perempuan muda awalnya hanya bersifat sosial dan menjadi bagian dari
organisasi lokal kedaerahan atau keagamaan.
 Muncul organisasi pertama 1912 Putri Mardika, bagian dari Boedi Oetomo.
 Muncul Kartini Fonds (dana Kartini) diprakarsai Nyonya van Deventer yang ebrhasil
mendirikan Sekolah Kartini di Jakarta, Bogor, Semarang, Malang, dan Surabaya.
 Di Tasikmalaya ada organisasi Keutamaan Istri (1913), di Sumatera Barat Kerajinan
Amai Setia (KAS) (1914).
TAMBAHAN
 Boedi Oetomo
 Didirikan atas inisiatif para pelajar STOVIA pada 20 Mei 1908, yaitu Dr. Sutomo dan
Goenawan Mangoenkoesoemo, digagaskan oleh Wahidin Sudirohusodo.
 Bertujuan memperbaiki kehidupan masyarakat terutama Jawa dan Madura yang masih
terbelakang dan ingin meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan.
 Boedi Oetomo bekerjasaman dengan pemerintah Belanda karena bersifat non politik,
dan dinilai sebagai hasil positif dari pelaksanaan politik etis.
 Boedi Oetomo lebih fokus bergerak di bidang pendidikan.
 Budi Utomo akhirnya berkembang menjadi organisasi yang mempunyai tujuan dan cita-
cita nasional, yaitu Indonesia merdeka. Pada 1935, Budi Utomo meleburkan diri dengan
PBI (Perhimpunan Bangsa Indonesia) yang didirikan oleh Soetomo dan hasil peleburan
itu memunculkan Partai Indonesia Raya (Parindra).
 Penyebab kegagalan Boedi Oetomo : mengutamakan pendidikan kaum priyayi daripada
rakyat jelata, keluarnya anggota dari elemen mahasiswa, kesulitan finansial, Sikap Tirto
Kusumo yang lebih mementingkan kepentingan pemerintah kolonial Belanda,
,memprioritaskan bahasa Belanda dibandingkan bahasa Indonesia, banyaknya kaum
priyayi yang mementingkan jabatan daripada nasionalismenya
 Indische Partij
 telah memberi lapangan hidup kepada mereka, menganjurkan kerjasama atas dasar
persamaan ketatanegaraan, memajukan tanah air Indonesia, dan mempersiapkan
kehidupan rakyat yang merdeka.
 Cita-cita organisasi ini untuk menyatukan semua golongan yang tersebar di Indonesia
seperti golongan bumiputera, golongan Indo, Cina dan Arab
 Gub.Jend. Idenburg mengeluarkan surat keputusan tanggal 18 Agustus 1913 untuk
mengasingkan ketiga pemimpin “Komite Boemi Poetra” karena dianggap
membahayakan kedudukan Belanda menggunakan "Hak Luar Biasa" (Exorbitante
rechten. Akhirnya tiga serangkai memilih pergi ke luar negeri .
 Lalu IP berganti nama menjadi Partai Insulinde yang pada tahun 1919 berganti nama
menjadi National Indische Partij(NIP).
 Perhimpunan Indonesia
 Awalnya bernama Indische Vereniging atau IV didirikan oleh para mahasiswa
Indonesia, diantaranya Sutan Kasayangan dan R. M. Noto Suroto di Belanda pada 1908.
 Semula hanya merupakan pusat kegiatan sosial – budaya yang bertujuan untuk
mengurus kepentingan bersama orang – orang perantauan Indonesia dan tempat ajang
bertukar pikiran.
 Dipengaruhi 3 tokoh IP hingga beralih ke politik.
 Nama beruabh menjadi Indonesische Vereniging pada 1922, dan pada 1924 berubah
menjadi Perhimpunan Indonesia(PI).
 Asasnya yaitu mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia yang bertanggung
jawab hanya pada rakyat Indoensia dan dicapai dengan mandiri tanpa pertolongan
apapun.
 Ketiga asas yang disampaikan oleh Soematri, kemudian menjadi inti dari manifesto
politik Perhimpunan Indonesia yang ditetapkan pada tahun 1925.
 Pada 10 Juni 1027, Mohammad Hatta, Abdulmajid Djojoadiningrat, Nazir Pamoncak,
dan Ali Sastroamidjojo ditangkap dan ditahan hingga 8 Maret 1928, karena dianggap
menghasut rakyat melakukan pemerontakan terhadap pemerintah melalui PI. Namun
pada 22 maret 1928 di Den Haag, dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.
 Sikap politik PI direspon oleh kaum pergerakan Indonesia dengan berdirinya studi klub
di beberapa daerah, yaitu Algemene Studie Club (ASC) dipimpin Ir. Seokarno di
Bandung, Indonesische Studie Club (ISC) dipimpin Sutomo di Surabaya, dkk, lalu
mengilhami berdirinya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927, Jong Indonesische
pada1927, dan PPPI pada 1926.
 Empat manifesto politik yang dikembangkan sejak 1925 yaitu kesatuan nasional,
solidaritas, nonkooperasi, dan swadaya.
 PNI
 PNI lahir dari hasil rapat antara Ir. Soekarno bersama beberapa rekan seperjuangannya
seperti Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Soedjadi, Mr. Budiarto, Mr. Soenarjo, dan Dr. Cipto
Mangunkusumo pada 4 Juli 1927.
 Awalnya bernama Perserikatan Nasional Indonesia, namun diubah menjadi Partai
Nasional Indonesia pada 1928.
 Memiliki trilogy yaitu kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan nasional.
 Asas PNI yaitu berjuang mandiri tanpa bantuan siapapun, nonkooperatif dan bersikap
antipasti pada Belanda.
 PNI membawa marhaenisme sebagai ideologi politiknya yang diciptakan Ir. Seokarno
setelah terinspirasi penderitaan buruh tani bernama Marhaen di Bandung Selatan.
 PNI dianggap membahayakan Belanda karena mengajarkan pergerakan kemerdekaan,
hingga keluar surat penangkapan pada 24 Desember 1929 yang baru dilakukan 29
Desember 1929. Tokoh yang ditangkap yaitu Soekarno, Gatot Mangkupraja,
Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja
 Pada 18 Agustus 1930, 4 tahanan diadili dan dimasukkan penjara Sukamiskin,
Bandung.
 Selama di penjara, Seokarno menulis naskah pidato ‘Indonesia Menggugat’ dan
dibacakan di pengadilan sebagai bentuk gugatannya.
 Mr. Sartono didaulat menggantikan Soekarno pada tanggal 25 April 1931 dan
mengubah PNI menjadi gerakan baru bernama Partindo, yang akhirnya didukung
Soekarno.
 Moh. Hatta yang juga berpengaruh di PNI tidak setuju akan berdirinya Partindo,
akhirnya mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI Baru di tahun yang sama.
 Pada 1933-1942, Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores. Kemudian 1934-
1943 Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira.
 Pada 1955, PNI memenangkan pemilu 1955, lalu pada Pemilu 1971 bergabung dengan
4 partai lain membentuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
 Supeni yang pernah menjabat sebagai duta besar keliling Indonesia membangkitkan
kembali PNI di tahun 1998 dan membuat PNI ikut dalam Pemilu tahun 1999.
 Pada 2002 PNI berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dan diketuai oleh Sukmawati
Soekarnoputeri, anak dari Soekarno.
 Sekarang dikenal sebagai PDIP (Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia) yang
dipimpin Megawati Soekarnoputri.
29. Peran Bangsa Indonesia dalam Perdamaian Dunia Antara Lain KAA, Misi Garuda,
Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting
 KAA
 Latar belakang
Bangsa Asia Afrika memiliki persamaan nasib, menderita di bawah kolonialisme
Lahinrya kesadaran memperjuangkan kemerdekaan, kesetaraan, dan menentukan
masa depan sendiri.
Mencegah pengaruh adikuasa berebut hegemoni dalam kondisi Perang Dingin
 Kronologi
23 Agustus 1953, Ali Sastroamidjojo – Perdana Menteri Indonesia mengusulkan
perlunya kerjasama antar negara-negara di Asia dan juga Afrika dalam perdamaian
dunia pada Dewan Perwakilan Rakyat Sementara.
25 April – 2 Mei 1954 – Konferensi Kolombo berlangsung di Sri Lanka yang
dihadiri pemimpin dari India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar) serta
Indonesia. Di konferensi ini Indonesia memberikan usulan perlu diadakannya
Konferensi Asia-Afrika.
28 – 29 Desember 1954 yaitu Untuk mematangkan gagasan masalah Persidangan
Asia-Afrika, diadakannya Persidangan Bogor. Dipersidangan ini dirumuskan lebih
rinci tentang tujuan persidangan dan siapa saja yang akan diundang.
18 – 24 April 1955 – Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan di Gedung Merdeka,
Bandung. Persidangan tersebut diresmikan oleh Presiden Soekarno dan juga
diketuai oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Hasil nya berupa persetujuan
yang dikenal dengan Dasasila Bandung.
 Tujuan:
Memajukan kehendak luhur (goowill) serta kerjasama antar bangsa-bangsa Asia
dan juga Afrika serta memajukan kepentingan-kepentingan mereka, baik yang silih
ganti ataupun yang bersama, serta dalam memajukan persahabatan atau
berhubungan sebagai tetangga baik.
Mempertimbangkan kegiatan serta hubungan-hubungan di bidang sosial, ekonomi,
dan juga kebudayaan negara yang diwakili.
Mempertimbangkan kegiatan berupa kepentingan khusus bangsa Asia-Afrika.
Misalnya seperti, kegiatan mengenai kedaulatan nasional serta masalah-masalah
rasialisme dan juga
Meninjau kedudukan Asia Afrika beserta rakyat-rakyatnya dalam dunia sekarang
ini, sumbangan di dunia sekarang ini, sumbangan yang bisa mereka berikan untuk
memajukan perdamaian serta kerjasama dunia.
 Tokoh pelopor:
Sir John Kotelawala dari Sri Lanka.
Ali Sastroamidjojo dari Indonesia.
Jawaharlal Nehru dari India.
U Nu dari Burma/Myanmar.
Muhammad Ali Bogra dari Pakistan
 Peran Indonesia
Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi
Pancanegara II yang berlangsung pada tanggal 28 sampai 29 Desember 1954 di
Bogor. Konferensi ini sebaagai pendahuluan dari Konferensi Asia-Afrika.
Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi
Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18 sampai 24 April 1955 di Gedung
Merdeka Bandung.
 Misi Garuda
 Indonesia sering mengirim pasukan sejak 1957 ke Mesir.
 Kontingen Garuda I di Mesir 1957 dipimpin Lektol Suadi Suromihardjo di bawah
misi UNEF.
 Kontingen Garuda II dan III dikirim ke Kongo di bawah misi UNOC pada 1960 dan
1962.
 Kontingen Garuda IV, V, dan VII dikirim ke Vietnam 1973(IV dan V) dan 1974
(VII) dipimpin Brigjen TNI Wiyogo Atmodarminto(IV), Brigjen TNI Harsoyo (V),
Brigen TNI S. Sumantri (VII) untuk mencegah pelanggaran, menjaga status quo,
mengawasi evakuasi pasukan dan alat perang, serta pertukaran tawanan perang.
 Kontingen Garuda VIII/1-9 ke wilayah Timur Tengah di bawah misi UNEF pada
1974-1979 , pasukan VIII/6 memindahkan markas di Kota Suez ke Wadi Reina untuk
tingkatkan komando dan pengendalian pasukan.
 Kontingen Garuda IX/1-3 tugas di Iran-Irak tahun 1988-1990 di bawah UNIMOG.
 Kontingen Garuda X tugas di Namibia tahun 1989 dipimpin Kolonel Amin S di
bawah misi UNTAG.
 Kontingen Garuda XI/1-5 tugas di Irak-Kuwait tahun 1922-1995 di bawah misi
UNIKOM yang menghasilkan prestasi yakni mengembalikan personel AS yang
ditangkap polisi Irak di Kuwait serta membujuk suku Bieloven untuk tidak
melaksanakan pasar gelap.
 Deklarasi Djuanda
 Pada cabinet Ali Sastroamijoyo II (24 Maret 1956- 14 Maret 1957 batas wilayah laut
Indonesia menyempit berdasar aturan Belanda Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonnatie 1939.
 Kolonel Laut RMS Pirngadi ditunjuk PM Ali Sastroamijoyo untuk pimpin tim buat
RUU tentang Wilayah Perairan Indonesai dan Lingkungan Maritim.
 Batas laut dari 3 mil diubah menjadi 12 mil, disahkan dan diperjuangkan untuk
mendapat pengakuan dari internasional.
 13 Desember 1957, pemerintah mengeluarkan Pengumuman Perintah yang dikenal
sebagai Deklarasi Djuanda, dan fungsi laut berubah menjadi alat pemersatu bangsa dan
sebagai wahana bagi pembangunan, keamanan, dan pertahanan nasional.
 Deklarasi Djuanda dijadikan UU No. 4 / PRP/ tahun 1960 tentang perairan Indonesia
dan baru diakui melalui Konvensi PBB tentang Hukum Laut di Montego Bay, Jamaika
Tahun 1982.
 Gerakan Non Blok
 Diilhami oleh KAA yang berprinsip pengakuan terhadap kedaulatan, meningkatkan
HAM seluruh negara, menentang imperialism, kolonialisme, dan diskriminasi ras.
 Diprakarsai Josip Bros Tito (Yugoslavia), Soekarno (Indonesia), Gamal Abdul Nasser
(Mesir), Kwame Nkrumah (Ghana), Sri Pandit Jawaharlal Nehru (India).
 Pertama dibikin pada 1961 di Beograd, Yugoslavia, dengan anggota 25 negara, 14 Asia,
9 Afrika, 1 Eropa(Yugoslavia), dan 1 Amerika Latin(Kuba).
 Pada KTT kedua di Kairo, Mesir 1964 bertambah menjadi 48 negara.
 KTT ketiga di Lusaka, Zambia, anggota menjadi 54 negara dan 9 negara pengamat.
 Soeharto dipilih secara aklamasi pada September 1991 sebagai ketua GNB periode
1992-1995 di KTT Acra, Ghana dan menjadi tuan rumah penyelenggara KTT ke-10.
 Soeharto mengagendakan kerja sama konomi selain politik, dan hasil KTT GNB ke-19
saat 1-6 September di Jakarta adalah peningkatan kerja sama ekonomi antar negara
Selatan dan Utara-Selatan, disapaikan di forum Sidang Umum PBB di New York.
 Awalnya GNB hanya fokus politik, karena kepemimpinan Indonesia mulai
memperhatikan masalah ekonomi, misal Indonesia membantu Bosnia-Herzegovina agar
PBB mencabut embargo senjata dan menyelesaikan konflik perbatasan Kamerun-
Nigeria.
 Ketua periode 1995-1998 adalah Kolombia, dan melanjutkan meningkatkan kerja sama
ekonomi para anggotanya.
 ASEAN (Asean of Southeast Asian Nations)
 Dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
 Latar Belakang : Persamaan Letak Geografis : terletak di antara Benua Asia dan Benua
Australia dan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik ; Persamaan Dasar
Kebudayaan : dasar kebudayaan, bahasa, tata kehidupan, dan pergaulan yang hampir
serupa sebagai pewaris peradaban rumpun Melayu Austronesia ; Persamaan Nasib :
pernah dijajah oleh bangsa Barat, kecuali Thailand ; Persamaan ekonomi : daerah
agraris ; Persamaan Kepentingan di Berbagai Bidang : bidang ekonomi, sosial budaya,
keamanan, politik. Tempat yang menjadi pintu gerbang perdagangan dunia juga
terdapat di Asia Tenggara, yaitu Selat Mala dan Selat Sunda.
 Tokoh pembentuknya yaitu Indonesia (Adam Malik), Malaysia (Tun Abdul Razak),
Filipina (Narsisco Ramos), Thailand (Thanat Koman), dan Singapura (S.
Rajaratnam).
 Tujuan :
meningkatkan perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara
melakukan perluasan perdagangan secara regional dan internasional
melakukan kerja sama aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budya,a serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan
kebudayaan
meningkatkan kerja sama dalam bidang produksi, industri, dan pertanian secara
efektif.
 KTT ASEAN pertama diselenggarakan di Bali, Indonesia pada 23-24 Februari 1976.
 ASEAN melakukan pendekatan bidang ekonomi, sosial, dan budaya, berbeda dengan
pendekatan militer dalam mengatasi masalah.
 Daerah lain bergabung : Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984 ;
Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995 ; Laos dan Myanmar bergabung pada 23 Juli
1997 ; Kamboja bergabung pada 30 April 1999
 OKI (Organisasi Kerja sama Indonesia)
 beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia
dan Afrika.
 Didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam
Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam sebagai reaksi terhadap terjadinya
peristiwa pembakaran Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal
21 Agustus 1969 dengan menyepakati Deklarasi Rabat.
 Tujuan : memperkokoh dan memperkuat solidaritas negara yang menjadi anggota,
kerjasamadalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan perkembangan iptek ;
memperjuangkan umat muslim dalam melindungi kehormatan dan haknya ; melakukan
aksi bersama melindungi tempat suci Islam dan memberi semangat terhadap pemerintah
Palestina untuk merdeka ; bekerja sama menentang diskriminasi sosial dan segala
bentuk penjajahan.
 Indonesia ikut mendamaikan konflik Pakistan India, serta persoalan minoritas muslim
di Moro, Filipina.
 Pada pelaksanaan KTT OKI di Thaif, Arab Saudi, Indonesia mengajukan resolusi
tentang solidaritas Islam dunia.
 Jakarta Informal Meeting (JIM)
 Dilatarbelakangi perang Kamboja.
 Norodom Sihanouk diakui sebagai raja Kamboja tanpa kekuasaan karena penguasa
sesungguhnya adalah pemerintah Jepang, dan kekalahan Jepang dimanfaatkan Ho Chi-
Minh untuk memasukkan Laos dan Kamboja ke wilayah kekuasaannya.
 Oada 18 Maret 1970, Lon Nol menggulingkan Sihanouk dan mengubah Kamboja
menjadi republic.
 Pol Pot merebut kekuasaan Lon Nol dengan dukungan rakyat Vietnam, namun akhirnya
bekerja sama dengan RRT dan bermusuhan dengan Vietnam.
 Vietnam menyerang Kamboja dan menggulingkan Pol Pol pada akhir 1978, dan pada
1979 dibentuklah Dewan Revolusi Rakyat Kamboja dipimpin Heng Samrin.
 Terbentuk pemerintahan yang dipimpin Pol Pot yang mendukung RRT dan pemerintah
pimpinan Heng Samrin yang didukung Vietnam.
 ASEAN mengusulkan koalisi CGDK(Coalition Government for Decomartic Khmer)
dan terbentuk pada 17 Juni 1982 dan resmi diakui PBB sebagai perwakilan resmi
Kamboja dalam hubungan internasional.
 Pada 5 Desember 1987, Kamboja menandatangani perjanjian damai di Paris, Prancis,
namun tidak berlangsung lama.
 Ali Alatas, menlu Indonesia mengusulkan JIM yang akhirnya diadakan di Bogor, Jawa
Barat pada 25-28 Juli 1988, sedangkan JIM kedua pada Februari 1989 di Jakarta.
 Indonesia dan Perancis memimpin KTT Juli 1989 di Perancis yang hasilnya adalah
pelaksanaan perundingan di Tokyo, Jepang pada 4 Juni 1990
30. Peran Bangsa Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Antara Lain KAA, Misi Garuda,
Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, Dan Jakarta Informal Meeting
(SAMA KAYA 39)
31. Konsep Berpikir Kronologi/Diakronik/ Sinkronik/Ruang dan Waktu dalam Sejarah
(SAMA KAYA 4 -5)
32. Strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Eropa
 INTINYA SEMUA PERANG SEBELUM ABAD 20 ITU BERSIFAT KEDAERAHAN
 http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/5385/mod_resource/content/1/3.2_P
OTONGAN%20MATERI.pdf – Per Perang
 Perlawanan Aceh terhadap Portugis
 Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam dan prajurit
 Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli dari Turki
pada tahun 1567.
 Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara
 Melarang daerah-daerah yang dikuasai Aceh menjual lada dan timah kepada Portugis.
 Aceh berhasil menjalin hubungan baik dengan Turki, Persia, dan Gujarat (India)
 Aceh memperoleh bantuan berupa kapal, prajurit, dan makanan dari beberapa pedagang
muslim di Jawa
 Kapal-kapal dagang Aceh dilengkapi dengan persenjataan yang cukup baik dan prajurit
yang tangguh
 Meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Demak dan Makassar.
 Perlawanan Kerajaan Demak terhadap Portugis di Malaka
 Demak melakukan blokade pengiriman beras ke Malaka sehingga Portugis kekurangan
makanan
 Mengirim pasukannya di bawah Pati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka
 Melancarkan serangan terhadap Portugis yang mulai menanamkan pengaruhnya di
Sunda Kelapa
 Perlawanan Rakyat Ternate pada Portugis
 Sultan Ternate menyerukan agar rakyat dari Irian sampai ke Pulau Jawa bersatu
melawan Portugis.
 Kerajaan Ternate dan Tidore bersatu
 Perang Padri
 Tuanku Imam Bonjol lalu mengajak Kaum Adat agar menyadari tipuan Belanda dan
akhirnya bersatu melawan Belanda.
 Perang Pattimura
 Berperang dengan cara perang gerilya dan mengumpulkan perahu-perahu untuk
menyerang benteng Durstede di Saparua.
 Perang Diponegoro
 perang gerilya dan memusatkan pertahanannya di Goa Selarong.
Penggunaan strategi perang gerilya ini terbukti cukup berhasil karena pasukan
Diponegoro mempu mendesak Belanda hingga ke daerah Pacitan.
 Perang Banjar
 strategi perang gerilya dengan membuat kerajaan baru di pedalaman dan membangun
benteng-benteng pertahanan di hutan-hutan.
 Perlawanan Rakyat Batak
 Rakyat batak melakukan perlawanan gerilya
 Sisingamangaraja XII menjalin hubungan dengan pasukan Aceh dan dengan tokoh-
tokoh pejuang Aceh beragama Islam untuk meningkatkan kemampuan tempur
pasukannya.
 Perang Jagaraga Bali
 Patih I Gusti Ketut Jelantik menyusun strategi dengan membangun benteng pertahanan
di Jagaraga.
 Patih I Gusti Ketut Jelantik dan pasukannya juga mendapatkan bantuan dan dukungan
dari kerajaan-kerajaan Bali lainnya sehingga terkumpullah pasukan perang sebanyak
7.000 hingga 8.000 orang dengan persenjataan yang lengkap.
Nilai-Nilai Sumpah Pemuda Dan Maknanya Bagi Kehidupan Bangsa Di Indonesia Pada
Masa Kini
 Nilai Sumpah Pemuda
 Nilai Cinta Bangsa dan Tanah Air
Makna akan satu tanah, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia
Wujud dari adanya rasa cinta terhadap bangsa dan juga tanah air Indonesia
Memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia juga berarti bahwa
setiap warga Indonesia wajib untuk selalu setia dan juga bangga terhadap satu
satunya bangsa dan negara Indonesia
 Nilai akan Sikap Rela Berkorban
Rela berkorban berarti bahwa ikhlas atau rela untuk memberikan apapun yang
dimilikinya demi kepentingan bangsa dan negara, walaupun dapat menimbulkan
penderitaan bagi diri sendiri
 Nilai Persatuan
Seluruh pemuda yang berasal dari berbagai daerah, suku, agama, hingga golongan
yang berbeda-beda. Walaupun datang dari suatu perbedaan, namun tidak
menghalangi para pemuda untuk dapat merasakan persatuan dalam satu bangsa
Indonesia yang ditunjukkan dari perjuangan bersama mereka dalam melawan
penjajah demi merebut kemerdekaan bangsa Indonesia.
Tanpa adanya rasa persatuan dari seluruh pemuda dan pemudi bangsa Indonesia,
maka penjajahan pasti akan terasa sulit untuk dihentikan. Itulah mengapa Sumpah
Pemuda juga memiliki nilai persatuan didalamnya.
 Menerima dan Menghargai Perbedaan
Perbedaan yang dapat diterima oleh satu sama lain.
Hal ini yang mengarahkan tentang adanya nilai akan dapat menerima dan
menghargai perbedaan di dalam Sumpah Pemuda.
Walaupun berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, namun tidak
menyurutkan semangat para pemuda bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dan
menjunjung tinggi nilai persatuan demi mencapai cita-cita bersama.
Berbagai macam berbedaan latar belakang tersebut bukanlah merupakan hal untuk
di permasalahkan, namun justru wajib untuk diterima dan juga dihargai satu sama
lain sebagai salah satu kekuatan bangsa Indonesia. Para pemuda dapat menerima
dan menghargai akan adanya perbedaan demi terciptanya satu bangsa, yaitu bangsa
Indonesia.
 Mengutamakan Kepentingan Bangsa
Sumpah Pemuda dan juga para perjuangan pemuda dalam usahanya merebut
kemerdekaan Indonesia tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri maupun
kepentingan golongan masing-masing, mereka selalu mengutamakan kepentingan
bangsa untuk dapat bersatu melawan para penjajah dan merebut kemerdekaan
Indonesia.
 Semangat Persaudaraan
Semangat kekeluargaan ini dapat dilihat dari adanya sikap saling menyayangi dan
bertanggung jawab atas satu sama lain dalam satu bangsa Indonesia yang juga
menjadi suatu makna nilai kekeluargaan.
Semangat persaudaraan didalam para pemuda juga yang mengantarkan bangsa
Indonesia menjadi bangsa dan tanah air yang satu, yaitu satu bangsa Indonesia.
Menjunjung semangat persaudaraan atas sesama warga Indonesia juga penting
adanya untuk selalu menjunjung tinggi kesatuan bangsa dan terhindar dari adanya
perpecahan didalamnya.
 Semangat Gotong Royong
Para pemuda berjuang bersama-sama saling membahu satu sama lain demi
kemerdekaan Indonesia.
33. Peran dan Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Nasional dan Daerah dalam Mempertahankan
Keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia Pada Masa 1945-1965 (SAMA KAYA 26)
34. Peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia (KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda,
Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting) (SAMA KAYA 39&40)

Anda mungkin juga menyukai