Anda di halaman 1dari 45

š

š
KUNJUNGAN PERUSAHAAN VIRTUAL
KELOMPOK 1 - HIGIENITAS PERUSAHAAN

PT . M A RTI N A
BERTO , T B K .
P e l a t i h a n HIPERKES D o k t e r
P e r i o d e 7 - 12 Se p t e m b e r 2 0 2 0
PESERTA HIPERKES KELOMPOK 1

dr. Adhiala Zyggo Barano dr . A s t i N u r h i d a y a t i


d r . A g u n g N u g r a h a R. dr . B i m a s e n a T r i s n a r a g u n g N .
d r . A g u n g Tr i P r a k o s o dr . B o b y A n u g r a h S .
dr. A h m a d Buldani dr . C a l l i s t a S t e f a n y W .
dr. A h m a d Fauzi dr . C a l v i n D a n i e l M .
dr. Adrianus Mooy dr . C h r i s t i a n H a s i h o l a n T . T .
dr. Anggi Cantika dr . C l a r i s s a
dr. Anggi Farahdiba Siregar dr . D a m a r U p a h i t a
dr. Apriliana Cahyaningrum dr . D a v i d Yo n g
LATAR BELAKANG

š DASAR HUKUM K3

š P R O FI L SI N GK A T P E R U SA H A A N

š FILOSOFI P E R U S A H A A N

OUTLINE L A N D A S A N TEORITIS

H A S I L P E N G A M A TA N

ANALISA MASALAH
šHigiene Industry
šKelompok 1

š HIPERKES
š 07-12 SEPTEMBER 2020
š 6
š dr.Chalil Ghiffary
š
š dr. CharlotteMegawati Nagaria
š
š dr. Cloudia Noviani
š
š dr. Delvi Wahyu Oktaviani Usman
š
š dr. Deni Prasetya Mulyawan
š
š dr. Dewi Permatasari
š
š dr. Dini Asta Diani
š
š dr. Dita Stefiana Dewi
š
š UU Nomor 1 Tahun 1970 mengatur tentang
Keselamatan Kerja dengan higiene sebagai
š salah satu persyaratannya.

Higiene Industri diterapkan untuk menilai faktor-


faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja
sebagai dasar tindakan korektif kepada lingkungan
agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan
terhindar dari bahaya akibat kerja (Suma’mur, 1999).
Setiap perusahaan diharapkan mampu menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

PT Martina Berto Tbk telah memperoleh sertifikasi Bendera


SMK3 Emas dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia.

Bendera Emas merupakan sebuah penghargaan tertinggi


dan bukti pengakuan pemenuhan penerapan peraturan
perundangan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).
8
Dasar Hukum
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No. 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi Organisasi
Perburuhan Internasional No.120 Mengenai Hygiene dalam
Perniagaan dan Kantor-kantor.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep. 187/MEN/1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
• Permenakertrans No. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja
• Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
9
1
0

PT. Martina Berto Tbk


Jl. Pulokambing II No.1 , Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta
š SEJARAH š KARYAWAN š SERTIFIKAT
š bagian dari Martha Tilaar š Jumlah total ± 800 š K3 ISO 9001, ISO 14001,
Group. Didirikan pada
tahun 1978 oleh Dr. HC. orang karyawan GMP (Good
Martha Tilaar, (alm) Pranata Manufacturing
Bernard, dan Theresa Harsini
Setiady Processing)
Filosofi Perusahaan

šIman dan Inovatif


I

šJujur J T šTekun

D U šUlet
šDisiplin

12
1
š 3

š “Menjadi perusahaan terkemuka dan kecantikan


perawatan spa di dunia dengan produk berbasis alami dan
tradisional dalam penelitian modern dan pengembangan
untuk tujuan memberikan nilai tambah kepada konsumen
dan lain-lain.
MISI š1
š2 Mengembangkan, memproduksi
dan memasarkan produk
Menyediakan layanan perawatan kecantikan dan spa
yang prima kepada semua yang bernuansa ketimuran dan
alami dengan standar mutu
pelanggan dalam porsi
internasional.
yang seimbang.
š3
4 Mempertahankan kondisi
Merekrut, melatih dan keuangan yang sehat dan
mempertahankan tenaga kerja pertumbuhan bisnis.
yang kompeten dan produktif
sebagai bagian dari aset
Perusahaan.
š5
Memanfaatkan metode operasi,
sistem dan teknologi yang efisien
š6 dan efektif di seluruh unit dan fungsi
usaha.
Menerapkan Good Corporate
Governance secara konsisten
demi kepentingan para 7
pemangku kepentingan.
Memberikan tingkat keuntungan
yang wajar kepada para
pemegang saham.
ALUR KEGIATAN PRODUKSI
DESAIN PRODUKSI PEMASARAN DISTRIBUSI

Mutu, Keamanan, Keselamatan Kerja, dan CPKB


GUDANG GUDANG DISTRIBUTOR /
MANAJEMEN
Bahan PENIMBANGAN PROSES PENGEMASAN Produk TOKO / SALON

Pengembangan Produk
Pengembangan Bisnis
Baku Jadi
PEMASARAN PENGECER

1 2 3 KONSUMEN

Pengemasan Sekunder
Riset

PENERI- UTAMA UTAMA


UTAMA Pelaksana
MAAN Pelaksana Pelaksana
Utama
Bahan Utama Utama
Pengemasan
Baku Penimbangan Proses
Primer
PRODUK
JADI
PENUNJANG
PENUNJANG PENUNJANG PT. MARTINA BERTO, TBK
1.Cleaner
1.Cleaner ruangan 1.Cleaner ruangan ALUR KEGIATAN PRODUKSI
ruangan
2.Helper 2.Helper KOSMETIKA, JAMU DAN
2.Helper
Administrasi Administrasi HERBAL
Administrasi
3.Helper 3.Helper
3.Helper
Operasional
Operasional
Operasional Berdasarkan GMP (Kosmetik) ISO 22716

Pengawasan Mutu / Quality Control (QC)


Informasi
Manajemen Manajemen
Manajemen SDM Teknologi,
Pembelian Pembelian
Logistik

PENUNJANG
UTAMA SDM CATATAN
Pelaksana 1.Pencarian Tenaga Kerja 1.1, 2, dan 3 adalah alur pekerjaan utama produksi kosmetika
Utama SDM & 2.Administrasi Karyawan Kontrak
Urusan Umum Urusan Umum 2. adalah jenis pekerjaan pendukung / penunjang yang
1.Tenaga Kebersihan (CS) dapat diborongkan oleh pihak lain.
2.Sekuriti 3. Area PT Martina Berto, Tbk
3.Driver
4.Tenaga Pemeliharaan Kantor 4. Pelaku bisnis “toll manufacturing” dapat menggunakan
5.Tenaga Pengantar Perjanjian Kerja Waktu.
6.Tenaga Pengemas
š
š Berita Satu : Profil Singkat PT. Martina Berto
š
HIGIENE PERUSAHAAN

Perbedaan antara KESEHATAN KERJA dengan HIGIENE PERUSAHAAN

KESEHATAN KERJA HIGIENE PERUSAHAAN


SASARAN
MANUSIA / LINGKUNGAN KERJA
SIFAT NAKER MEDIS TEKNIS

”Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif”


FAKTOR BAHAYA

š FAKTOR FISIKA š FAKTOR KIMIA š FAKTOR BIOLOGI

• Kebisingan
• Jenis bahan kimia • Bakteri
• Pencahayaan
• Sifat • Virus
• Iklim kerja • Penyimpanan • Parasit
• Getaran • Serangga
• Radiasi
NILAI AMBANG BATAS FAKTOR FISIKA
š Dasar: Kepmennaker No. Kep. 51/Men/1999

• Iklim kerja :
-Kerja ringan 30 0C
-Kerja sedang 26,7 0C
-Kerja berat 25 0C
• Kebisingan : 85 dbA
• Getaran pada lengan dan tangan : 4 m/det2
• Radiasi frekuensi radio dan gel. mikro
-6 menit untuk frekuensi 30 - 100 kHz
-Kekuatan medan listrik 614 V/m
-Kekuatan medan magnet 163 A/m
• Radiasi sinar ultra ungu : 0,1 mikro watt/cm2
SANITASI INDUSTRI
Ruang lingkup sanitasi:
qKebersihan lingkungan kerja
qPengendalian penyakit menular
qPenyediaan air bersih
qPenyediaan sarana kebersihan perseorangan:
- Kamar mandi
- Kamar ganti
- Tempat pembuangan sampah
- Kantin perusahaan
- Ketatarumahtanggaan
SANITASI INDUSTRI
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 75/M-
IND/PER/7/2010 Tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
(Good Manufacturing Practices).

Program sanitasi penting untuk mendukung sistem jaminan


keamanan pangan dan pengendalian mutu yang memenuhi
persyaratan konsumen.
LIMBAH INDUSTRI

Limbah industri: Produk sisa yang tidak terpakai dalam proses


produksi.
Pembuangan limbah yang tidak sesuai prosedur dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan.

Berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 ps 3 ayat 1, setiap perusahaan


harus memiliki area pengolahan limbah.
LIMBAH INDUSTRI
Pembuangan Limbah Domestik dan Industri
• Limbah padat dan limbah cair sebaiknya ditempatkan pada bak sampah
tersendiri yang telah dipilah-pilah berdasarkan jenisnya, apakah bisa didaur
ulang, atau bisa langsung dibakar atau dikubur.

• Limbah cair yang dihasilkan industri harus diolah terlebih dahulu sesuai
spesifikasinya.

• Kontainer tempat menampung limbah yang termasuk kategori B3 tidak boleh
bocor, sampah tidak boleh tercecer pada waktu pengumpulan dan
penyimpanan sementara sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir B3.
š
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN

š Dasar: Permenakertrans No 5 th 2018 Pasal 62 Ayat 1, tentang


pemantauan dan pengukuran.
š PT Martina Berto melakukan pemantauan dan pengukuran faktor fisika,
kimia, dan ergonomi.
š Dilakukan perawatan berkala tentang kebisingan, getaran, dan debu tiap
1 bulan sekali.
š Pengujian getaran, debu, udara ambient dilakukan secara periodik sesuai
jadwal dari internal.
FAKTOR FISIK
Kebisingan
• Pekerja tidak menggunakan ear plug.
• Pengukuran internal (EMI) dilakukan setiap 3 bulan, dan dari eksternal setiap 6 bulan
sekali.
• Tingkat kebisingan dibawah 85 db
• HSE akan memberikan warning jika kebisingan melebihi NAB.

Pencahayaan
• Pencahayaan pada tempat produksi sudak cukup baik, karena perusahaan menggunakan
sumber cahaya dari lampu dan sinar matahari.

Iklim/Suhu Kerja
• Suhu di tempat produksi cukup baik berdasarkan pengukuran ISBB.
• Pengaturan dan perawatan pendingin ruangan secara berkala.
• Untuk menjaga kondisi suhu ruangan menggunakan ozonizer/purifier.
• Terdapat beberapa ruangan pabrik yang suhunya cukup tinggi.
FAKTOR FISIK
Getaran
• Mesin yang digunakan ada yang menghasilkan getaran dan ada yang tidak.
• Pemeriksaan internal (EMI) dilakukan setiap 3 bulan sekali dan pemeriksaan dari
eksternal dilakukan setiap 6 bulan sekali.
• Sampai saat ini masih masuk Nilai Ambang Batas (NAB).

Radiasi

Alat-alat yang digunakan tidak menimbulkan radiasi


FAKTOR KIMIA

šPerusahaan memiliki 3 ahli K3 kimia


šBahan baku dibeli menggunakan standar RnD.
šPerusahaan meminta MSDS, dari MSDS ditetapkan sifat dan
karakter dari bahan kimia.
šPenyimpanan bahan sesuai dengan sifat dan karakter à ada
beberapa lemari pendingin.
šSemua bahan baku sesuai dengan BPOM sehingga untuk bahan
kimia sudah terstandarisasi dan aman.
FAKTOR BIOLOGI
Mikroba dan Bakteri
• Bahan baku disimpan sesuai sifat dan karakternya untuk menjaga
kestabilan dan manfaat., seperti bagian Halal dan standart.
• Dilakukan sanitasi atau pembersihan besar di area tertentu, misalnya di
gudang dilakukan pembersihan besar 1 bulan sekali, tujuannya untuk
mengurangi tumbuhnya mikroba maupun bakteri.
• Setiap pergantian pembuatan produk dilakukan sanitasi agar tidak
terjadi kontaminasi atau mixed up dari produk tersebut

Serangga
• Pemantauan tiap 2 minggu sekali sesuai standar dan pest control.
KEBERSIHAN

š Ketersediaan Air
š Menggunakan air PDAM
š Air bersih untuk keperluan domestik
š Air Reverse Osmosis (RO) untuk produksi
š Air minum menggunakan sistem pengolahan air minum dan sebagian
air minum mineral
KEBERSIHAN (lanjutan)

Perlengkapan Fasilitas Higiene


• Penyediaan wastafel di setiap lantai.
• Laundry untuk baju karyawan produksi, pengadaan baju karyawan
produksi setiap tahun.
• Rasio antara rasio jumlah kamar mandi / wc dengan jumlah pegawai
masih memenuhi syarat.
• Pembersihan ruangan min 1x sehari.
• Sterilisasi alat dan mesin dilakukan setiap pergantian proses pembuatan
produk.
KEBERSIHAN (lanjutan)

Higiene SDM
• Pekerja diwajibkan mencuci tangan sebelum bekerja.
• Pekerja menggunakan masker. Ada bagian Rumah Tangga Produksi
yang mengurus masker, baju visitor, dan lain-lain.
• Tersedia laundry untuk baju karyawan produksi, pengadaan baju
karyawan produksi setiap tahun.
š PROTOKOL HIGIENE SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

Pengukuran suhu pada SDM dan tamu Penyemprotan desinfektan

Desinfeksi area kerja Physical distancing

NAKER TV : Kemnaker Kunjungi PT. Martina Berto


PETUGAS HIGIENE INDUSTRI

š Menurut laporan petugas K3 perusahaan, PT Martina Berto Tbk mempunyai petugas higiene yang
terdiri dari 2 orang.
š Dua orang tersebut sudah melakukan training eksternal.
š Penerimaan pegawai higiene industri sesuai dengan pengalaman kerja dan kompetensi.
š Memiliki ahli K3 Lingkungan kerja sesuai Permenakertrans No. 5 Tahun 2018
š Untuk pengujian higiene lingkungan dilakukan oleh petugas secara berkala secara internal dan
eksternal di hiperkes DKI atau Balai K3.
PENGOLAHAN LIMBAH

š Pembuangan akhir limbah perusahaan, limbah cair ke WWTP / STP jika


sudah memenuhi persyaratan (laboratorium kesehatan swasta dan dinas
lingkungan hidup yang dilakukan setiap 3 bulan) baru dibuang menjadi air
publik, misalnya selokan, kali, atau sungai. Sisanya akan digabungkan
dengan limbah B3.
š Limbah B3 diserahkan ke HSE dan disimpan di TPS (Tempat Penyimpanan
Sementara) dan diambil oleh pihak ke 3 sesuai jadwal yang ada. Pihak ke 3
bertanggung jawab penuh terhadap transportasi, pengolahan, dan hasil akhir
limbah tersebut.
PENGOLAHAN LIMBAH (lanj.)
Bekerja sama dengan vendor yang bersertifikasi untuk
mengelola limbah B3, limbah B3 disimpan di TPS
B3 (Tempat Penyimpanan Sementara) sampai limbah
tersebut diambil oleh vendor.
Padat
Non- B3 Dikelola oleh bagian GE tapi tetap dipantau oleh
departmen HSE. Hanya memisahkan limbah organik
dan non-organik

Domestik (STP) • Dikelola oleh HSE, dilakukan pemantauan dan


pengukuran setiap hari, lalu setiap 3 bulan
Cair dilaporkan ke Laboratorium Kesehatan Swasta dan
Industri (WWTP) Dinas Lingkungan Hidup.
• Selain dilakukan pengukuran dan pemantauan
internal, dilakukan pemantauan eksternal

Wajib melakukan pemeriksaan limbah cair ke lab


dinas lingkungan hidup
š
FAKTOR KOMPONEN IDENTIFIKASI RESIKO PENGENDALIAN PERUNDANG-
BAHAYA UNDANGAN
Kimia Bahan baku Pekerja terkena Gangguan Administratif /Promotif: • PERMENTRANS
Pernafasan
paparan bahan Pemberian label, MSDS,SOP/WI. 08/Men/VII/2010 dan
kimia Karsinogenik Nomor 13 tahun 2011
Medis: pasal 5
Pemberian APD yang tepat • Keputusan menteri
(masker/gloves/googles) tenaga kerja RI no.
Kep. 187/MEN/1999
tentang
pengendalian bahan
kimia berbahaya

FAKTOR KOMPONEN IDENTIFIKASI RESIKO PENGENDALIAN PERUNDANG-UNDANGAN


BAHAYA
Biologi Hewan Produk atau bahan Kerusakan Pest Control Rutin
Pengerat
Serangga Pekerja tergigit Dengue Fogging Rutin
serangga
FAKTOR KOMPONEN IDENTIFIKASI RESIKO PENGENDALIAN PERUNDANG-UNDANGAN
BAHAYA
Biologi Mikroba Pekerja terkena PAK Administratif /Promotif: PERMENTRANS 08/Men/VII/2010
paparan bakteri • Kebersihan Lingkungan Rutin Besar 1 dan Nomor 13 tahun 2011
bulan sekali pasal 5
• Cleaning tiap pergantian Produk
• Screening Rutin.

Medis:
• Meningkatkan personal hygiene
• Desinfeksi atau dekontaminasi secara
teratur terhadap lantai, dinding, dan
peralatan
Pekerja terpapar Penyakit akibat • Protokol pencegahan COVID-19 Surat edaran menteri ketenaga
COVID-19/virus
agen/virus COVID- kerjaan RI No.M/3/HK.04/III/2020
19 tentang perlindungan
pekerja/buruh dan
kelangsungan usaha dalam
rangka pencegahan dan
penanggulangan COVID-19
Presentasi HIPERKES 12 September 2020, Kelompok 1:
Higienitas Perusahaan
Ketua: dr. Christian Hasiholan š
Moderator/Presenter: dr. Anggi Cantika
Notulensi: dr. Ahmad Fauzi

Pertanyaan dari Kelompok lain:


Kelompok 2:
Dr. Gusti Ngurah Bagus P.W. - Apakah ada perbedaan
penanganan higiene industri baik secara fisika, kimia
maupun biologi dalam masa pandemi Covid 19 ini?
Jawaban: Perbedaan penanganannya sesuai standar,
tapi ada perbedaan karena masa pandemi jadi lebih
sering lakukan desinfektan dan personal hygiene
hingga suhu tubuh personel kerja lebih sering diperiksa.
Presentasi HIPERKES 12 September 2020, Kelompok 1: Higienitas Perusahaan
Ketua: dr. Christian Hasiholan
Moderator/Presenter: dr. Anggi Cantika š
Notulensi: dr. Ahmad Fauzi

Pertanyaan dari Kelompok lain:


Kelompok 2:
Dr. Gusti Ngurah Bagus P.W. – Apakah ada screening khusus terhadap vendor ke 3
dalam pengelolaan limbah?
Jawaban: Vendor pihak ke 3 menangani limbah B3 secara periodik dan bertanggung
jawab terhadap transportasi, pengolahan, dan hasil akhir limbah
Kelompok 3:
Dr. Tetty Kartini – Pada slide kebisingan, pekerja tidak menggunakan ear plug,
berdasarkan survey virtual apakah PT. Martina Berto tidak melakukan penanganan
yang sesuai dengan penanganan kebisingan?
Jawaban: Tidak menimbulkan kebisingan melebihi 85 dBA sehingga tidak
membutuhkan earplug.
Presentasi HIPERKES 12 September 2020, Kelompok
1: Higienitas Perusahaan
Ketua: dr. Christian Hasiholan š
Moderator/Presenter: dr. Anggi Cantika
Notulensi: dr. Ahmad Fauzi

Dr. Jami’ah – Faktor apa yang menjadi paling


rawan dalam mengganggu higienitas perusahaan?
Jawaban: Karena pabrik berbasis organik dan
tradisional, jadi higienitas fokus ke area faktor
biologi. Hal ini menyebabkan area tersebut rentan
terhadap berbagai mikroorganisme, hama, dan
serangga yang dapat berdampak ke produksinya
sendiri.
Presentasi HIPERKES 12 September 2020,
Kelompok 1: Higienitas Perusahaan
Ketua: dr. Christian Hasiholan š
Moderator/Presenter: dr. Anggi Cantika
Notulensi: dr. Ahmad Fauzi

Saran dari Professor Qomariyah:


Limbah sudah ada MOU dengan salah satu
vendor atau yang memang ditentukan oleh
dinas kesehatan. Jadi, perusahaan hanya
sampai ke penampungan sementara, lalu
diambil oleh vendor terakreditasi yang sudah
dibentuk oleh dinkes dan mereka sudah
memahami prosedur penanganan limbahnya.

Anda mungkin juga menyukai