1) Deskripsi Topik 1 Pengenalan Dan Strategi Ke 1 M.Operasional
1) Deskripsi Topik 1 Pengenalan Dan Strategi Ke 1 M.Operasional
PENGANTAR
Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran
yang berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan untuk
memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan. Proses
produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam suatu sistem., sehingga pengolahan
atau pentransformasian dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dimiliki.
Proses pengolahan yang dilakukan dapat berupa :
1) Produksi secara kelompok besar atau batch production, dimana pengolahan
dilakukan untuk suatu kelompok produk yang bervariasi dengan kelompok produk
yang dihasilkan yang lain, terutama variasi terlihat dari bahan-bahan yang
terbatas. Batch Production ini bersifat lebih sulit, terutama dalam perencanaanya
dan dalam pemanfaatan peralatan serta penggunaan bahan-bahan secara efektif.
2) Sistem proses dari produksi dan operasi, dimana produk dihasilkan secara terus
menerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti misalnya penyulingan
minyak atau produksi pupuk. Umumnya sistem proses (proccess system) ini
banyak digunakan untuk pengolahan bahan baku menjadi bahan antara atau
bahan setengah jadi bagi industri lainya.
3) Produksi massa – satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah banyak
dan diperuntukan bagi pasar melalui pengadaan persediaan barang jadi, dan
umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan rekayasa. Dalam proses
pengolahan atau produksi seperti ini terdapat aliran bahan yang sangat rumit
dalam menghasilkan suatu produk akhir, seperti pada perusahaan pabrik mobil
atau barang-barang elektronik.
4) Produk massa – multi produk, dimana produksi dilakukan untuk satu seri dari
komponen atau artikel yang sangat bervariasi dengan menghasilkan serangkaian
produk dalam berbagai variasi. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat
dalam industri kendaraan bermotor atau perbankan.
5) Proses konstruksi, dimana produksi dilakuka dengan membangun suatu produk
dengan menggunakan bahan-bahan atau barang-barang serta komponen yang
dikumpulkan pada suatu tempat pengerjaan konstruksinya. Proses produksi atau
operasi seperti ini terdapat pada pabrik kapal atau industri pesawat terbang,
misalnya.
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi ini terdiri
dari perangkat-perangkat keras seperti mesin-mesin atau peralatan, serta
perangkat lunak seperti program produksi atau pengolahanya. Disamping itu
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang atau pelayanan supplies seperti air,
listrik, gas dan sebagainya. Secara tradisional, organisasi perusahaan, baik itu
perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, umumnya dibagi atas
beberapa fungsi yaitu fungsi pemasaran, fungsi produksi, fungsi keuangan, dan
fungsi administrasi umum
Agar pelaksanaan kegiatan produksi dan operasi dapat berjalan dengan lancar serta
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan, maka diperlukan suatu metode / teknik /
atau cara yang selanjutnya disebut dengan strategi,
Dalam melaksanakan strategi suatu perusahaan, Chase dan Aquilano (1995)
menyatakan perlunya pemberdayaan 5 P Manajemen Operasional, yaitu People
(sumber daya manusia perusahaan), Plant (pabrik dan atau peralatan produktif) Parts
(bahan baku, bahan pembantu dan komponen produk), Process (metode pengolahan
dan teknologi produksi), dan Planning and Control System (sistem perencanaan dan
pengendalian atau menyangkut struktur organisasi dan gaya manajemen yang
diaplikasikan).
TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
Mengidentifikasi fungsi-fungsi produksi dan operasi
Menjelaskan fungsi-fungsi produksi dan operasi
Mengidentifikasi 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi
Menjelaskan 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi
Menjelaskan jasa penunjang pelayanan produksi
Menjelaskan pengendalian dan pengawasan
Menjelaskan sistem produksi dan operasi melalui bagan
Menjelaskan perkembangan nomenklatur dari manajemen produksi dan operasi
menjadi menajamen operasi
Menjelaskan contoh input dan output dalam kegiatan operasi (hotel, universitas)
Menjelaskan contoh ukuran kinerja
TOPIK 1 :
Masukan : Keluaran :
- Bahan - PROSES - Barang
Keahlian - Jasa
- Tenaga Kerja -
Informasi
UMPAN
BALIK
Contoh sistem produksi dari beberapa jenis industri dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Dari tabel diatas dapat dilihat contoh-contoh sistem produksi dalam masyarakat.
Sistem produksi tersebut adalah merupakan salah satu sub sistem dalam
perusahaan. Sedangkan sistem produksi itu sendiri memiliki sub sistem masukan
masukan , sub sistem proses dan sub sistem keluaran.
B. PENGERTIAN PRODUKSI
Istilah produksi dan operasi sering digunakan dalam suatu organisasi yang
menghasilkan keluaran atau outputbaik yang berupa barang maupun jasa. Secara
umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam
pengertian yang bersifat umum ini penggunaanya cukup luas, sehingga mencakup
keluaran yang berupa barang atau jasa. Jadi dalam pengertian produksi dan
operasi, setiap proses yang mengubah masukan-masukan dan menggunakan
sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang berupa barang-
barang dan jasa. Jadi dalam arti luas pengertian produksi adalah kegiatan
mentransformasikan masukan menjadi keluaran , yang mencakup semua aktivitas
atau kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa serta kegiatan-kegiatan lain
yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang
menghasilkan barang baik barang jadi, setengah jadi, bahan industri atau suku
cadangatau spareparts dan komponen. Dengan pengertian ini produksi
dimaksudkan sebagai kegiatan pengolahandalam pabrik. Hasil produksinya dapat
berupa barang-barang konsumsi maupun barang barang industri.
C. PERKEMBANGAN PENAMAAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Kegiatan-kegiatan manajemen produksi dan operasi tidak hanya menyangkut
pemrosesan berbagai barang. Memang benar bahwa kegiatan produksi banyak
dilakukan di perusahaan-perusahaan manufacturing. Orang juga melaksanakan
kegiatan produksi dalam organisasi yang menyediakan berbagai bentuk jasa. Pada
kenyataanya, akhir-akhir ini berkembang pesat usaha-usaha produktif di sektor
jasa.Atas dasar perkembangan tersebut, istilah manajemen produksi yang telah
banyak dipakai sebelumnya secara meluas, dipandang kurang mencakup seluruh
kegiatan sistem-sistem produksi.
Oleh karena itu diperlukan istilah yang lebih tepat dan mempunyai cakupan luas,
seperti manajemen operasi. Istilah ini mulai sering digunakan oleh penulis dan
praktisi, namun masa transisi, istilah yang masih sering digunakan adalah
manajemen produksi dan operasi.
D. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI DAN RUANG LINGKUP
a. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI
Secara harafiah, Manajemen Operasi terbangun dari dua kata yaitu Manajemen
dan Operasional. Manajemen memiliki dua makna yaitu manajemen sebagai
posisi dan manajemen sebagai proses.
Manajemen sebagai posisi memiliki makna seseorang atau sekelompok orang
yang bertanggung jawab untuk melakukan pengkajian, penganalisisan,
perumusan keputusan dan penginisiatif awal dari suatu tindakan yang akan
menguntungkan organisasi atau perusahaan. Sebagai suau proses manajemen
memiliki makna sebagai fungsi yang berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian aktivitas organisasi atau
perusahaan bisnis / jasa. Operasi sendiri diterjemahkan sebagai proses atau
tindakan tertentu yang menjadi unsur dari sejumlah kegiatan untuk membuat
suatu produk. Ada juga ahli yang menyamakan makna operasi dengan proses
pengubahan dan diartikan sebagai fumgsi atau sistem yang melakukan
kegiatan proses pengolahan masukan menjadi keluaran dengan nilai tambah
yang lebih besar.Dari pengertian manajemen dan operasi tersebut, maka
Manajemen Operasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, pengkoordinasian, penggerakan dan pengendalian
aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis / jasa yang berhubungan dengan
proses pengolahan masukan menjadi keluaran dengan nilai tambah yang lebih
besar.
Manajemen Operasi memiliki beberapa unsur utama :
1. MO adalah sebuah proses manajemen, sehingga kegiatanya berawal dari
aktivitas perencanaan dan berakhir pada aktivitas pengendalian.
2. MO mengkaji kegiatan pengolahan masukan menjadi keluaran tertentu baik
barang maupun jasa
3. MO bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan manfaat yang lebih besar
kepada organisasi atau perusahaan.
4. MO adalah sebuah sistem yang terbangun dari sub sistem masukan, sub
sistem pengolahan dan sub sistem keluaran.
Definisi Manajemen menurut para pakar (Chase dan Aquilano, Russel dan
Taylor, Adam dan Ebert), pada pokoknya merupakan sejumlah kegiatan yang
berhubungan dengan pendesainan, kegiatan transformasi, dan perbaikan
sistem yang berfungsi untuk menciptakan dan menyerahkan keluaran yang
dihasilkan oleh perusahaan, baik produk maupun barang atau jasa. Menjurut
para pakar tersebut diatas, ada tiga kategori keputusan atau kebijakan utama
yang tercakup didalamnya, yaitu :
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong
keputusan jangka panjang dan dalam arti yang luas meliputi penentuan
desain dari produk yang akan dihasilkan, desain lokasi dan tata letak pabrik,
desain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas
metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi atau desain atas
job description atau job spesification.
2.Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi. Keputusan operasi
ini berjangka pendek, berkaiatan dengan keputusan teknik dan operasi.
3. Keputusan atas perbaikan yang terus menerusdari sistem operasi. Karena
sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan tersebut bersifat rutin
Perpaduan antra aktivitas desain dan transformasi ditargetkan untuk
menciptakan nilai tambah yaitu manfaat yang lebih besar untuk organisasi.
Perpaduan antara transformasi dan perbaikan sistem diharapkan untuk
meningkatkan efisiensi proses sehingga dapat mewujudkan saran dengan nilai
tambah yang lebih besar. Perpaduan antara aktivitas desain dan perbaikan
sistem diharapkan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keluaran yang semakin baik, semakin diterima oleh pasar, dan
semakin berdaya saing. Dari gambaran tentang hal tersebut diatas maka
tujuan Manajemen Operasi adalah sebagai berikut :
1. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk menghasilkan keluaran
yang sesuai harapan pasar
2. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menghasilkan
keluaran secara efisien
3. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk mampu menghasilkan nilai
tambah atau manfaat yang semakin besar
4. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menjadi pemenang
dalam setiap kegiatan persaingan
5. Mengarahkan organisasi atau perusahaan agar keluaran yang dihasilkan
atau disediakan semakin disenangi oleh pelangganya.
b. RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI
Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup perancangan atau penyiapan
sistem produksi dan operasi, dan pengoperasian dari sistem produksi dan
operasi.
1) Seleksi dan Rancangan atau Desain Hasil Produksi
a) Seleksi dan Rancangan atau desain hasil produkasi
b) Seleksi dan Proses dan Peralatan
c) Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
d) Rancangan Tata Letak dan arus kerja atau proses
e) Rancangan Tugas Pekerjaan
f). Strategi produksi dan operasi
2) Pengoperasian Sistem Produksi dan Operasi
a) Penyusunan rencana produksi dan operasi
b) Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
c) Pemeliharaan atau perawatan
d) Manajemen Mutu
e) Pengendalian Tenaga Kerja
E. KRITERIA KINERJA MANAJEMEN OPERASI
Pada usaha manufaktur atau pabrikasi, proses menghasilkan keluaran adalah
melalui pengolahan dan penyempurnaan bentuk atau kegunaan berbagai masukan.
Contoh :
1. Pemintalan kapas menjadi benang, kemudian ditenun menjadi kaindan kain
diolah menjadi aneka macam konveksi (baju, celana, taplak meja, kain batik
dan sebagainya)
2. Pada usaha transportasi, tercipta kegunaan tempat atas komoditi atau produk,
karena pengangkutan pemindahan barang dari tempat dengan kegunaan marjin
rendah ketempat dengan kegunaan marjin tinggi.
Output Output
1. Produktivitas Total = Produktivitas Parsial =
Input Capital
Penumpang - km terjual
atau =
Penumpang – km tersedia
Penjualan perusahaan
3. Market share =
Penjualan industri
TOPIK 2 :
PENGANTAR
Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran
yang berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan untuk
memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan. Proses
produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam suatu sistem., sehingga pengolahan
atau pentransformasian dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dimiliki.
Proses pengolahan yang dilakukan dapat berupa :
1) Produksi secara kelompok besar atau batch production, dimana pengolahan
dilakukan untuk suatu kelompok produk yang bervariasi dengan kelompok produk
yang dihasilkan yang lain, terutama variasi terlihat dari bahan-bahan yang
terbatas. Batch Production ini bersifat lebih sulit, terutama dalam perencanaanya
dan dalam pemanfaatan peralatan serta penggunaan bahan-bahan secara efektif.
2) Sistem proses dari produksi dan operasi, dimana produk dihasilkan secara terus
menerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti misalnya penyulingan
minyak atau produksi pupuk. Umumnya sistem proses (proccess system) ini
banyak digunakan untuk pengolahan bahan baku menjadi bahan antara atau
bahan setengah jadi bagi industri lainya.
3) Produksi massa – satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah banyak
dan diperuntukan bagi pasar melalui pengadaan persediaan barang jadi, dan
umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan rekayasa. Dalam proses
pengolahan atau produksi seperti ini terdapat aliran bahan yang sangat rumit
dalam menghasilkan suatu produk akhir, seperti pada perusahaan pabrik mobil
atau barang-barang elektronik.
4) Produk massa – multi produk, dimana produksi dilakukan untuk satu seri dari
komponen atau artikel yang sangat bervariasi dengan menghasilkan serangkaian
produk dalam berbagai variasi. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat
dalam industri kendaraan bermotor atau perbankan.
5) Proses konstruksi, dimana produksi dilakuka dengan membangun suatu produk
dengan menggunakan bahan-bahan atau barang-barang serta komponen yang
dikumpulkan pada suatu tempat pengerjaan konstruksinya. Proses produksi atau
operasi seperti ini terdapat pada pabrik kapal atau industri pesawat terbang,
misalnya.
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi ini terdiri
dari perangkat-perangkat keras seperti mesin-mesin atau peralatan, serta
perangkat lunak seperti program produksi atau pengolahanya. Disamping itu
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang atau pelayanan supplies seperti air,
listrik, gas dan sebagainya. Secara tradisional, organisasi perusahaan, baik itu
perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, umumnya dibagi atas
beberapa fungsi yaitu fungsi pemasaran, fungsi produksi, fungsi keuangan, dan
fungsi administrasi umum
Agar pelaksanaan kegiatan produksi dan operasi dapat berjalan dengan lancar serta
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan, maka diperlukan suatu metode / teknik /
atau cara yang selanjutnya disebut dengan strategi,
Dalam melaksanakan strategi suatu perusahaan, Chase dan Aquilano (1995)
menyatakan perlunya pemberdayaan 5 P Manajemen Operasional, yaitu People
(sumber daya manusia perusahaan), Plant (pabrik dan atau peralatan produktif) Parts
(bahan baku, bahan pembantu dan komponen produk), Process (metode pengolahan
dan teknologi produksi), dan Planning and Control System (sistem perencanaan dan
pengendalian atau menyangkut struktur organisasi dan gaya manajemen yang
diaplikasikan).
TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
Menjelaskan pengertian strategi, strategi korporasi dan strategi operasional
Menjelaskan pengertian memonitor dan menyesuaikan terhadap lingkungan
Menjelaskan order qualification dan order winner
Mengidentifikasi dimensi daya saing
Menjelaskan dimensi daya saing
Menjelaskan dimensi global
Menjelaskan collaborative effort, joint venture serta licensing technology
Menjelaskan analisis pasar
Menjelaskan prioritas keunggulan
Menjelaskan positioning strategy
TOPIK 2 :
STRATEGI
A. Strategi Korporasi
Strategi berasal dari kata Yunani Strategos dengan akar kata stratos dan ag,
stratos berarti “ militer “ dan ag berarti “ memimpin “. Pada awalnya strategi
diartikan generalship, sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat
rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkanpertarungan. Namun
demikian, sesudah tahun 1950-an makna strategi berubah. Perubahan makna
strategi tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :
1) Russel dan Taylor (2000), menyatakan bahwa strategi adalah visi umum yang
menyatukan organisasi, menyediakan acuan konsistensi dalam pembuatan
keputusan, dan akan tetap menjaga agar perusahaan bergerak pada arah yang
benar.
2) Chase dan Aquilano (1995) menyatakan, bahwa strategi adalah sesuatu yang
berhubungan dengan penentuan kebijakan dan rencana umum untuk
memanfaatkan sumber daya produksi perusahaan agar dapat mendukung
sebaik-baiknya strategi bersaing jangka panjang perusahaan.
3) Chase, Aquilano dan Jacobs (2001), menjelaskan bahwa strategi operasi harus
terintegrasi dengan strategi perusahaan.
Dari pendapat para ahli tentang strategi dapat disimpulkan bahwa strategi
berhubungan dengan proses jangka panjang yang harus memperhatikan
perubahan masa datang yang pasti terjadi. Strategi operasi berhubungan dengan
keputusan tentang disain mengenai proses, dan infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung proses yang bersangkutan. Disain proses mencakup pemilihan
teknologi produksi yang sesuai, skala usaha selama perjalanan waktu, peranan
sediaan, dan pemilihan lokasi tempat pelaksanaan proses produksi. Selanjutnya,
keputusan mengenai infrastruktur menyangkut pemikiran logis yang berkaitan
dengan sistem perencanaan dan pengendalian, penjaminan dan pengendalian
mutu, dan penataan struktur organisasi fungsi produksi. Dengan mengintegrasikan
makna yang dikandung oleh pengertian diatas, maka strategi pada dasarnya
merupakan penerjemahan visi perusahaan kedalam rumusan kebijakan jangka
panjang untuk dijadikan pedoman dalam menggerakan ke tujuan yang telah
direncanakan dengan konsisten serta untuk membuat keputusan yang relevan
mengenai pemberdayaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Rumusan
menyeluruh dari strategi disebut dengan strategi perusahaan (corporate strategy),
dan untuk melaksanakanya rumusan itu dibagi menjadi rumusan fungsional,
sehingga terdiri atas strategi pemasaran, strategi operasi, strategi keuangan serta
strategi administrasi dan personalia.
Untuk melaksanakan strategi perusahaan tersebut, Chase dan Aquilano (1995)
menyatakan perlunya pemberdayaan 5 P Manajemen Operasional, yaitu People
(sumber daya manusia perusahaan), Plant (pabrik dan atau peralatan produktif)
Parts (bahan baku, bahan pembantu dan komponen produk), Process (metode
pengolahan dan teknologi produksi), dan Planning and Control System (sistem
perencanaan dan pengendalian atau menyangkut struktur organisasi dan gaya
manajemen yang diaplikasikan).
Hubungan antara strategi perusahaan dan strategi operasi seperti yang dijelaskan
diatas, dapat dilihat pada bagan berikut ini :
STRATEGI PERUSAHAAN
1. Strategi pemasaran, 2. Strategi operasi, 3. Strategi Keuangan, dan 5. Strategi Administrasi & Sumber Daya Manusia4.
Strategi
Operasi
B. Strategi Operasional
Strategi operasi sebagai bagian dari strategi perusahaan, menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan produksi dan pelayanan kepada pelanggan guna
mewujudkan tujuan perusahaan dan menciptakan kepuasan pelanggan. Di samping
itu, keberadaan strategi operasi, dapat pula digambarkan sebagai sesuatu yang
menjabarkan 4 hal, yaitu
1. Penjabaran strategi perusahaan di bidang operasi – produksi
2. Penjabaran visi dan misi perusahaan di bidang operasi – produksi
3. Penentuan proses
4. Landasan pengadaan infrastruktur
STRATEGI
PERUSAHAA
PENGADAAN INFRASTRUKTUR
PENUNJANG STRATEGI DAN
Sumber : Prof. H.Murdifin Haming, Manajemen Produksi Modern Buku 1; Hal 53
C. Pilihan Strategis
Perusahaan menyiapkan strategi korporasi dengan 3 pilihan strategis yaitu :
o Menentukan misi organisasi
o Memonitor dan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan
o Mengidentifikasi dan mengembangkan keunggulan kompetensi organisasi
1. Menetapkan Misi Organisasi
Pernyataan misi organisasi dimaksudkan untuk menjawab beberapa pertanyaan
dasar sebaai berikut :
Dalam bisnis apa perusahaan saat ini berada ?
Siapa customer perusahaan ?
Apa kepercayaan dasar perusahaan ?
Apa kunci tujuan kinerja perusahaan ?
2. Memonitor dan Menyesuaikan Terhadap Lingkungan
Lingkungan eksternal bisnis, yang didalamnya perusahaan bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lainya, senantiasa berubah, dan oleh karenanya sebuah
organisasi membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan tersebut. Proses tersebut dimulai dengan :
Environmental Scanning
Merupakan proses seorang manajer memonitor trend yang berkembang
dalam lingkungan sosial ekonomi, termasuk lingkungan industri, pasar, dan
masyarakat dengan mengidentifikasi peluang dan ancamanya bagi
perusahaan. Alasan penting melakukan environment scanning, adalah untuk
tetap berada terdepan dalam persaingan. Sebagai contoh, para pesaing
mungkin telah berhasil memperoleh keunggulan dengan memperluas lini
jasa atau lini produk yang ditawarkan, dengan meningkatkan kualitas, atau
dengan berhasil menurunkan biaya, yang berarti perusahaan harus mampu
dengan segera beradaptasi terhadap ancaman dari pesaing tersebut. Atau
masuknya pendatang baru atau pesaing baru yang menawarkan substitusi
atau produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan selama ini kepada para
pelangganya, yang tentu saja mengancam profitabilitas perusahaan.
Environmental Changes
Merupakan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis, mencakup
perubahan ekonomi, teknologi, kondisi politik, perubahan sosial, serta
perubahan terhadap ketersediaan sumber daya. Perubahan-perubahan
tersebut menyebabkan perusahaan untuk mempertimbangkan kembali
strategi yang digunakan saat ini, kemudian disesuaikan untuk menentukan
strategi perusahaan yang akan datang.
Kompetensi Yang Berbeda Dengan pesaing (Distinctive / Core
Competencies)
Kompetensi inti atau kompetensi yang membedakan suatu perusahaan
dengan perusahaan lainya, adalah sumber-sumber dan kekuatan unik yang
dimiliki perusahaan dalam memformulasikan strategi korporasi. Keunikan-
keunikan tersebut mencakup, antara lain :
Tenaga Kerja yang terampil dan fleksibel
Ketersediaan tenaga kerja yang terlatih dengan baik dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan akan memungkinkan
perusahaan untuk merespon dengan cepat kebutuhan-kebutuhan pasar
dalam waktu yang cepat pula. Kompetensi ini menjadi sangat penting
dalam organisasi jasa, yang didalamnya pelanggan datang dan
berinteraksi langsung dengan karyawan.
Fasilitas perusahaan yang mencakup lokasi yang strategis untuk kantor,
gudang maupun pabrik.
Memiliki lokasi yang baik merupakan keunggulan utama, dan keunggulan
ini memungkinkan sebuah perusahaan melakukan ekspansi jasa
pelayanan atau produk baru dengan cepat. Sementara fasilitas yang
bersifat fleksibel, memungkinkan perusahaan untuk mengelola sejumlah
layanan dan produk pada beragam tingkat volume produks yang
memberikan keunggulan kompetitif.
Pasar dan fasilitas untuk mendapatkan pendanaan perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan kemudahan pendanaan
dari penjualan saham, memasarkan dan mendistribusikan jasa layanan
atau produknya, merupakan suatu keunggulan yang unik.
Kemudahan mengakses sistem informasi dan teknologi
Organisasi yang memiliki keahlian dalam sistem informasi akan menjadi
pemimpin pasar dalam industri yang bersifat sensitif terhadap daa aau
informasi.
Untuk merumuskan strategi, menurut Russel dan Taylor (2000), perlu menempuh
beberapa tahapan, yaitu :
o Mendefinisikan Tugas Primer
Dalam mendefinisikan tugas primernya, tercakup didalamnya adalah apa tujuan
utama perusahaan, dan apa yang akan dilakukan dalam melakukan
persaingan. Misalnya, perusahaan angkutan penumpang antar propinsi, tugas
primernya adalah transportasi, memindahkan penumpang dari satu kota satu
propinsi ke kota dan propinsi lain. Dalam melaksanakan tugas primernya itu,
perusahaan memberikan jaminan kenyamanan, keamanan dan ketepatan
schedule kepada segenap penumpang. Kegiatan utamanya bukan bisnis mobil.
o Penilaian atas kompetensi yang dimiliki
Perusahaan harus mengenali kompetensi intinya, yaitu penguasaan atas
metode penyelesaian proses pengerjaan suatu produk dengan sebaik-baiknya
sehingga menjadi lebih unggul dibanding dengan perusahaan lain yang menjadi
pesaingnya. Keunggulan dimaksud dapat berupa mampu menghasilkan produk
yang lebih tinggi mutunya, atau biaya yang lebih murah, atau mampu
menyiapkanya dengan lebih cepat. Perusahaan harus memelihara kompetensi
intinya, karena menjadi salah satu senjata persaingan
o Mendefinisikan order qualification / order winner
Sebagai kontribusi dari keunggulan spesifik atau kompetensi inti yang dimiliki
ialah adanya ciri khas dari produk yang dihasilkan yang membedakanya
dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh pesaing. Sifat spesifik dimaksud
menghasilkan order qualifier dan order winner. Sesuatu yang memberikan citra
perbedaan antara produk yang dihasilkan dengan yang dihasilkan oleh pesaing
dan menjadi alasan untuk dibeli oleh pelanggan, disebut order qualifier.
Sebaliknya, karakteristik atau sifat khas produk yang menjadi pertimbangan
akhir dari pelanggan untuk membeli produk disebut dengan order winner.
Misalnya, pelanggan akan membeli note book untuk dipakai sebagai mobile
computer. Pelanggan memiliki informasi harga dan mutu yang cukup sehingga
telah memikirkan jangkauan harga minimal – maksimal, dan akan memilih note
book yang memiliki keunggulan spesifik pada rentang harga itu. Jadi harga
murah bukan penentu akhir keputusan membeli bagi seorang konsumen,
melainkan hanya alat pengkualifikasi (pertimbangan awal). Tetapi keunggulan
spesifik produk pada harga yang sama atau bersaing, seperti misalnya mudah
dipakai dan dirawat, suku cadang mudah diperoleh, service center tersedia,
menimbulkan alasan terakhir pembelian oleh konsumen, atau order winner.
3. Dimensi Daya Saing
Dimensi Manajemen Operasional, seperti yang telah dijelaskan yaitu dimensi
mutu, biaya, kecepatan, keandalan, dan fleksibilitas, sekaligus menggambarkan
dimensi daya saing yang dapat dipilih atau dimiliki oleh sebuah usaha
manufaktur.
a. Dimensi Kualitas
Pada dimensi ini, sasaran proses produksi ialah membuat produk yang
sebaik mungkin sesusi dengan kebutuhan konsumen yang akan dijawab.
Misalnya, produk kaca, dibutuhkan sebagai komponen bangunan
perumahan, komponen mebel, atau komponen yang lain. Tentu mutu yang
dibutuhkan oleh masing-masing komponen akan berbeda-beda. Dalam hal
kualitas produk, menyangkut dua aspek, yaitu kualitas dari produk dan
kualitas dari proses. Kualitas produk sangat erat kaitanya dengan
persyaratan kebutuhan pelanggan. Misalnya, produk tersebut ingin
diterapkan untuk kebutuhan apa, maka kualitasnya juga akan berbeda-
beda. Selanjutnya, untuk dapat menghasilkan produk berkualitas, tentu
diperlukan proses pembuatan yang selaras. Semakin baik kualitas proses
produksi, akan semakin baik pula kualitas produk. Proses produksi terikat
pada bahan yang diolah, teknologi yang digunakan, kompetensi sumber
daya manusia yang diberdayakan, dan mutu dari alat-alat produksi yang
digunakan. Kualitas proses merupakan faktor yang independen, yang
menentukan atau menjadi persyaratan primer dari level mutu keluaran,
sedang kualitas keluaran itu sendiri adalah faktor dependen yang terikat
pada mutu proses.
b. Dimensi Biaya
Dimensi biaya memiliki target, bagaimana membuat produk tertentu dengan
harga yang murah. Orientasi biaya minimum hanya dapat dilakukan pada
produk yang tergolong komoditas, yaitu yang tidak memiliki diferensiasi
dengan produk-produk pesaing lainya.
c. Dimensi Kecepatan Menyerahkan (Speed of Delivery)
Dimensi ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyerahkan
produk atau jasa dengan lebih cepat dibanding dengan perusahaan
pesaing.
d. Dimensi Keandalan Penyerahan (Reliability of Delivery)
Dimensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk menyerahkan pesanan
tepat sesuai atau lebih cepat dari pada waktu yang dijanjikan.
e. Dimensi atau Orientasi Lain
Orientasi itu antara lain yang dikemukakan oleh Porter (1993), dan dikenal
sebagai strategi generik. Strategi generik meliputi keunggulan biaya
menyeluruh, diferensiasi, dan strategi fokus. Keunggulan biaya menyeluruh
dapat diwujudkan melalui pencapaian skala ekonomi, teknologi swamilik,
akses khusus ke sumber bahan dan pola penggunaan kapasitas serta
manfaat kemitraan. Skala ekonomi merupakan kecenderungan penurunan
biaya rata-rata dari keluaran sebagai kontribusi dari dicapainya volume
produksi atau penjualan yang lebih besar. Hal ini terjadi karena adanya dua
perilaku utama biaya, yaitu yang berubah proporsional dengan volume
produksi.
Teknologi yang dikembangkan sendiri, bukan waralaba atau paten
perusahaan lain akan menekan biaya umum produksi karena tidak karena
tidak perlu membayar royalti.
f. Diferensiasi
Merupakan upaya perusahaan untuk menjadi unik dalam industrinya, atau
keluaranya berbeda secara fisik dengan pesaing dalam industrinya.
Perusahaan dapat memilih satu atau beberapa atribut yang akan
mebedakanya dengan pesaing.
Pilihan atas strategi, dapat dijelaskan melalui bagan berikut ini :
Pilihan strategi ditentukan oleh dua faktor, yaitu cakupan persaingan serta target
keunggulan perusahaan. Jika target adalah diferensiasi dan cakupan persaingan
sempit atau terbatas, sebaiknya memilih fokus pada diferensiasi, artinya memilih
atribut tertentu untuk dapat untuk membedakan produk sendiri dengan produk
pesaing. Tetapi jika cakupan persaingan luas dan ingin unggul dalam soal harga,
maka perusahaan harus memilih strategi keunggulan biaya menyeluruh.
D. Strategi Global
Perspektif global saat ini dilakukan dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman
dalam bisnis. Untuk menghadapi pesaing global tersebut, diperlukan suatu strategi
tentang bagaimana caranya suatu perusahaan dapat memasuki atau melakukan
penetrasi pasar luar negeri dengan baik, antara lain dengan menciptakan aliansi
strategis dan membuka langsung usaha di luar negeri. Aliansi strategis dapat
dilakukan dalam bentuk :
o Collaborative Effort, misalnya satu organisasi memiliki perbedaan kompetensi,
sedangkan yang lain membutuhkan tetapi tidak memiliki kemampuan
menduplikasi.
o Joint Venture, dua perusahaan setuju untuk bergabung dalam memproduksi
barang atau jasa
o Licensing Technology, merupakan bentuk aliansi strategis dimana satu
perusahaan melisensikan metode produksi atau jasanya kepada perusahaan
lain.
E. Analisis Pasar
Analisis pasar dilakukan untuk memahami apa yang diinginkan kelompok customer
dan apa yang akan diproduksi oleh perusahaan. Langkah-langkah dalam
melakukan analisis pasar, antara lain :
o Segmentasi Pasar
Melakukan pengelompokan konsumen berdasarkan kelompok-kelompok
tertentu. Pengelompokan ini dapat :
Berdasarkan letak geografis konsumen, contoh konsumen di Indonesia
Bagian Barat, Timur, Tengah
Berdasarkan faktor demografi, contohnya, berdasarkan usia, tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis kelamin
Berdasarkan faktor psikologis, contohnya konsumen dengan tingkat waktu
luang tertentu, rasa takut tertentu atau inovasi tertentu
Berdasarkan faktor industri, contohnya konsumen teknologi informasi,
konsumen bahan material dan jasa
o Estimasi Kebutuhan
Melakukan identifikasi kebutuhan tiap segmen pasar dan menaksir bagaimana
para pesaing berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan setiap segmen pasar
tersebut. Kebutuhan pasar dapat dikelompokan dalam beberapa kategori :
Kebutuhan produk atau jasa, terkait dengan atribut yang dimiliki oleh jasa
layanan atau produk seperti harga, kualitas atau jasa penyesuaian yang
diinginkan
Kebutuhan sistem penyampaian, terkait dengan atribut yang ada dalam
proses dan sistem pendukung, serta sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jasa atau produk seperti ketersediaan, kenyamanan,
keamanan, akurasi reliabilitas, kecepatan dan keandalan pelayanan.
Kebutuhan volume produk / jasa, terkait dengan permintaan akan layanan
dan produk, seperti dalam jumlah besar atau kecil, derajad variabilitas
volume dan derajad prediktibilitas volume
Kebutuhan lainya, terkait dengan atribut lain, seperti reputasi, lama operasi
bisnis, dukungan purna jual dan sebagainya.
F. Prioritas Bersaing dan Kapabilitas
Suatu strategi operasi yang berbasis pada customer, merefleksikan sebuah
pemahaman yang jernih akan tujuan-tujuan jangka panjang yang ada dalam
strategi korporasi. Strategi tersebut membutuhkan upaya lintas fungsi dari seluruh
bidang fungsi perusahaan guna memahami kebutuhan pelanggan eksternal dan
menentukan kemampuan perusahaan yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dan
sukses
Prioritas kompetitif, merupakan dimensi kritis atau penting dari suatu perusahaan
yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dapat memuaskan, baik
pelanggan internal maupun eksternal, serta pada saat sekarang dan di masa yang
akan datang. Perusahaan dapat memenangkan persaingan terhadap para pesaing
dengan memprioritaskan keunggulan bersaing tertentu.
1. Biaya (Cost)
2. Kualitas (Quality)
o High performance Design
o Consistent Quality
3. Waktu (Time)
o Fast delivery
o On Time delivery
o Developmen Speed
4. Fleksibilitas (Flexibility)
o Custumization
Kemampuan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan
tertentu setia pelanggan dan mengubah disain produk atau jasa sesuai
permintaan pelanggan
o Volume Flexibility
Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan tingkat produksi sesuai
dengan permintaan pelanggan yang berfluktuasi
G. Positioning Strategi
Positioning Strategi dimulai dari menetapkan strategi, prioritas persaingan, dan arah
tujuan di masa depan untuk melakukan strategi operasional yaitu strategi
memposisikan.
o Penetapan Positioning Strategi ini, dilakukan dengan menetapkan fokus apa
yang akan menjadi strategi perusahaan, yaitu : Proccess Focus dan Product
Focus
Adapun karakteristik Process Focus dan Product Focus, dapat dilihat pada
bagan berikut :
PROCESS FOCUS PRODUCT FOCUS
o Produk dan jasa sesuai keinginan Produk dan jasa bersifat standar
o Volume kecil Siklus kehidupan produk lebih panjang
o Siklus kehidupan produk lebih kecil Produk dan jasa di masa pertengahan pada
o Produk dan jasa ada pada masa awal product/service cycle
o Extrance-exit cenderung pada early exit Kualitas cenderung tetap
o Kualtas disain sangat baik Penekanan pada biaya rendah
Delivery time lama
o Delivery time singkat