Anda di halaman 1dari 31

DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN 1 : PENGENALAN & STRATEGI


MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL
DOSEN PENGAMPU : ROOS PRIJOBOWO

PENGANTAR
Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran
yang berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan untuk
memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan. Proses
produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam suatu sistem., sehingga pengolahan
atau pentransformasian dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dimiliki.
Proses pengolahan yang dilakukan dapat berupa :
1) Produksi secara kelompok besar atau batch production, dimana pengolahan
dilakukan untuk suatu kelompok produk yang bervariasi dengan kelompok produk
yang dihasilkan yang lain, terutama variasi terlihat dari bahan-bahan yang
terbatas. Batch Production ini bersifat lebih sulit, terutama dalam perencanaanya
dan dalam pemanfaatan peralatan serta penggunaan bahan-bahan secara efektif.
2) Sistem proses dari produksi dan operasi, dimana produk dihasilkan secara terus
menerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti misalnya penyulingan
minyak atau produksi pupuk. Umumnya sistem proses (proccess system) ini
banyak digunakan untuk pengolahan bahan baku menjadi bahan antara atau
bahan setengah jadi bagi industri lainya.
3) Produksi massa – satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah banyak
dan diperuntukan bagi pasar melalui pengadaan persediaan barang jadi, dan
umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan rekayasa. Dalam proses
pengolahan atau produksi seperti ini terdapat aliran bahan yang sangat rumit
dalam menghasilkan suatu produk akhir, seperti pada perusahaan pabrik mobil
atau barang-barang elektronik.
4) Produk massa – multi produk, dimana produksi dilakukan untuk satu seri dari
komponen atau artikel yang sangat bervariasi dengan menghasilkan serangkaian
produk dalam berbagai variasi. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat
dalam industri kendaraan bermotor atau perbankan.
5) Proses konstruksi, dimana produksi dilakuka dengan membangun suatu produk
dengan menggunakan bahan-bahan atau barang-barang serta komponen yang
dikumpulkan pada suatu tempat pengerjaan konstruksinya. Proses produksi atau
operasi seperti ini terdapat pada pabrik kapal atau industri pesawat terbang,
misalnya.
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi ini terdiri
dari perangkat-perangkat keras seperti mesin-mesin atau peralatan, serta
perangkat lunak seperti program produksi atau pengolahanya. Disamping itu
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang atau pelayanan supplies seperti air,
listrik, gas dan sebagainya. Secara tradisional, organisasi perusahaan, baik itu
perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, umumnya dibagi atas
beberapa fungsi yaitu fungsi pemasaran, fungsi produksi, fungsi keuangan, dan
fungsi administrasi umum
Agar pelaksanaan kegiatan produksi dan operasi dapat berjalan dengan lancar serta
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan, maka diperlukan suatu metode / teknik /
atau cara yang selanjutnya disebut dengan strategi,
Dalam melaksanakan strategi suatu perusahaan, Chase dan Aquilano (1995)
menyatakan perlunya pemberdayaan 5 P Manajemen Operasional, yaitu People
(sumber daya manusia perusahaan), Plant (pabrik dan atau peralatan produktif) Parts
(bahan baku, bahan pembantu dan komponen produk), Process (metode pengolahan
dan teknologi produksi), dan Planning and Control System (sistem perencanaan dan
pengendalian atau menyangkut struktur organisasi dan gaya manajemen yang
diaplikasikan).
TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
 Mengidentifikasi fungsi-fungsi produksi dan operasi
 Menjelaskan fungsi-fungsi produksi dan operasi
 Mengidentifikasi 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi
 Menjelaskan 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi
 Menjelaskan jasa penunjang pelayanan produksi
 Menjelaskan pengendalian dan pengawasan
 Menjelaskan sistem produksi dan operasi melalui bagan
 Menjelaskan perkembangan nomenklatur dari manajemen produksi dan operasi
menjadi menajamen operasi
 Menjelaskan contoh input dan output dalam kegiatan operasi (hotel, universitas)
 Menjelaskan contoh ukuran kinerja

DESKRIPSI MATERI : PENGENALAN DAN STRATEGI

TOPIK 1 :

PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI

A. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI


1. FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI
Secara tradisional, organisasi perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa, umumnya dibagi atas beberapa fungsi yaitu fungsi
pemasaran, fungsi produksi, fungsi keuangan, dan fungsi administrasi umum.
 Fungsi pemasaran merupakan fungsi yang diberi tugas dan tanggung jawab
untuk menciptakan permintaan terhadap produk yang dihasilkan atau
disediakan oleh perusahaan melalui aktivitas penjualan dan pemasaran.
Fungsi pemasaran ini menciptakan kegunaan kepemilikan (possession utility)
melalui aktivitas pertukaran dan kegunaan tempat (place utility) melalui
aktivitas penyampaian produk dari lokasi produsen ke lokasi konsumen.
 Fungsi produksi (lazim disebut pula fungsi operasi) adalah fungsi yang
diserahi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan aktivitas pengubahan
dan pengolahan sumber daya produksi (a set of input) menjadi keluaran
(output), barang atau jasa sesuai yang direncanakan sebelumnya. Fungsi
produksi menciptakan kegunaan bentuk (form utility) karena melalui kegiatan
produksi, nilai dan kegunaan suatu benda meningkat akibat dilakukanya
penyempurnaan bentuk atas benda (input)
 Fungsi keuangan adalah fungsi yang diserahi tugas dan tanggung jawab
untuk mencari dana yang dibutuhkan dan selanjutnya mengatur penggunaan
dana tersebut untuk membiayai kegiatan perusahaan sehingga perusahaan itu
berjalan dengan baik.
 Fungsi administrasi umum dan personalia diberi tugas dan tanggung jawab
untuk menjalankan segala aktivitas untuk menunjang kegiatan operasi
perusahaan serta melengkapi perusahaan dengan sumber daya manusia.

Fungsi-fungsi seperti tersebut diatas tidak dapat berjalan sendiri-sendiri,


melainkan harus bersinergi antara satu dengan lainya sehingga secara bersama-
sama mampu memberikan manfaat yang optimal. Interaksi fungsi seperti
tersebut diatas disebut dengan sistem.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :
 Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan (input).
 Jasa-jasa penunjang, merupakan saana yang berupa pengorganisasian yang
perlu untuk penetapan teknik dan meyode yang akan dijalankan, sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
 Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu
atau periode tertentu.
 Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud
dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada
kenyataannya dapat dilaksanakan.
a. Proses Produksi / Operasi
Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi
keluaran yang berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada
pelanggan untuk memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan
yang diharapkan. Proses produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam
suatu sistem., sehingga pengolahan atau pentransformasian dapat dilakukan
dengan menggunakan peralatan yang dimiliki. Proses pengolahan yang
dilakukan dapat berupa :
1) Produksi secara kelompok besar atau batch production, dimana
pengolahan dilakukan untuk suatu kelompok produk yang bervariasi
dengan kelompok produk yang dihasilkan yang lain, terutama variasi
terlihat dari bahan-bahan yang terbatas. Batch Production ini bersifat lebih
sulit, terutama dalam perencanaanya dan dalam pemanfaatan peralatan
serta penggunaan bahan-bahan secara efektif.
2) Sistem proses dari produksi dan operasi, dimana produk dihasilkan
secara terus menerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti
misalnya penyulingan minyak atau produksi pupuk. Umumnya sistem
proses (proccess system) ini banyak digunakan untuk pengolahan bahan
baku menjadi bahan antara atau bahan setengah jadi bagi industri lainya.
3) Produksi massa – satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah
banyak dan diperuntukan bagi pasar melalui pengadaan persediaan
barang jadi, dan umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan
rekayasa. Dalam proses pengolahan atau produksi seperti ini terdapat
aliran bahan yang sangat rumit dalam menghasilkan suatu produk akhir,
seperti pada perusahaan pabrik mobil atau barang-barang elektronik.
4) Produk massa – multi produk, dimana produksi dilakukan untuk satu seri
dari komponen atau artikel yang sangat bervariasi dengan menghasilkan
serangkaian produk dalam berbagai variasi. Proses produksi atau operasi
seperti ini terdapat dalam industri kendaraan bermotor atau perbankan.
5) Proses konstruksi, dimana produksi dilakuka dengan membangun suatu
produk dengan menggunakan bahan-bahan atau barang-barang serta
komponen yang dikumpulkan pada suatu tempat pengerjaan
konstruksinya. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat pada
pabrik kapal atau industri pesawat terbang, misalnya.

Peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi


ini terdiri dari perangkat-perangkat keras seperti mesin-mesin atau
peralatan, serta perangkat lunak seperti program produksi atau
pengolahanya. Disamping itu dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang
atau pelayanan supplies seperti air, listrik, gas dan sebagainya.
b. Jasa Penunjang Pelayanan Produksi
Jasa-jasa pelayanan produksi meliputi pengetahuan dan teknologi yang
dibutuhkan untuk digunakan dan diorganisir agar proses produksi dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Jasa pelayanan ini dibutuhkan agar
proses produksi atau teknologi dapat dilakukan untuk pengolahan bahan baku
menjadi produk akhir berupa barang jadi atau jasa yang disampaikan kepada
konsumen. Jasa-jasa pelayanan produksi, dapat berupa :
1) Disain produk
2) Teknologi
Pengembangan teknologi memiliki dampak :
a) Peralatan yang digunakan
b) Bahan yang diolah
c) Cara pengolahan
d) Mutu atau kualitas produk yang dihasilkan
3) Cara penggunaan sumber-sumber daya. Optimalisasi penggunaan
sumber-sumber daya dapat dilakukan melalui :
a) Studi kerja (work study)
b) Manajemen bahan (material management)
c) Riset operasional (operational research)
c. Perencanaan
Perencanaan berfungsi agar kegiatan produksi dan operasi yang akan
dilakukan dapat terarah bagi pencapaian tujuan produksi dan operasi, serta
fungsi produksi dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Perencanaan yang
dilakukan dalam kaitanya dengan fungsi produksi dan operasi adalah :
1) Perencanaan operasi atau proses produksi, mencakup perencanaan jalur
pengerjaan (routing), jadwal kegiatan (schedulling), perencanaan beban
pengerjaan (loading dan sebagainya.
2) Perencanaan persediaan dan pengadaan
3) Perencanaan mutu
4) Perencanaan penggunaan mesin
5) Perencanaan penggunaan kapasitas mesin
6) Perencanaan pemanfaatan SDM
d. Pengendalian dan Pengawasan
Pengendalian dan Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin agar kegiatan produksi dan operasi sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Kegiatan pengendalian dan pengawasan yang dilakukan dalam
pelaksanaan fungsi produksi dan operasi, antara lain :
1) Pengendalian produksi dan operasi
2) Pengendalian dan pengawasan persediaan
3) Pengendalian dan pengawasan mutu
4) Pengendalian dan pengawasan biaya.
2. SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
Seperti telah diketahui bahwa manajemen produksi dan operasi merupakan
manajemen dari suatu sistem transformasi yang mengkonversikan masukan
menjadi keluaran yang berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan
yang merupakan suatu sistem . Sistem produksi mempunyai unsur-unsur
masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedangkan produksi dan operasi
sebenaranya adalah merupakan suatu sistem untuk menyediakan barang dan
jasa yang dibutuhkan .
Yang dimaksud dengan sistem adalah rangkaian unsur-unsur yang saling terkait
dan tergantung serta saling memengaruhi satu dengan lainya, dan merupakan
satu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu
keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh
dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Bentuk umum sistem produksi dan operasi dapat dilihat pada gambar bagan
berikut :

Masukan : Keluaran :
- Bahan - PROSES - Barang
Keahlian - Jasa
- Tenaga Kerja -
Informasi
UMPAN
BALIK

Dari bagan diatas terlihat bahwa masukan-masukan dikonversikan ke dalam


barang dan atau jasa yang menjadi keluaran dengan menggunakan teknologi
proses tertentu yang digunakan untuk mentransformasikan berbagai masukan
menjadi keluaran. Terlihat juga bahwa informasi umpan balik digunakan untuk
mengendalikan teknologi proses atau masukan.
Sistem produksi dan operasi tidak hanya terdapat industri manufaktur, tetapi juga
terdapat dalm industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan atau
rumah sakit. Jenis masukan yang digunakan dalam sistem produksi dan operasi
berbeda-beda tergantung pada jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan atau
dengan kata lain tergatung pada jenis industrinya.
Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang
berbeda dari masukan yang digunakan dalam industri manufaktur. Sedangkan
keluaran yang dihasilkan oleh suatu sistem produksi dan operasi dari industri
jasa, dapat merupakan jasa primer dan jasa-jasa lainya.

Contoh sistem produksi dari beberapa jenis industri dapat dilihat pada tabel berikut
ini :

PRODUKSI DAN MASUKAN KELUARAN


OPERASI
Hotel Resepsionis, Bell-Boy, Jasa menginap,
Laundry, staf, layanan
peralatan menyenangkan,
perlengkapan & enerji kepuasan layanan,
pencucian

Restoran Tukang masak, Makanan, layanan


penerima tamu, bahan yang
makanan, peralatan menyenangkan,
kepuasan

Rumah Sakit Dokter, perawat, Jasa pelayanan


stafperalatan, kesehatan dan
perlengkapan dan kesehatan pasien
enerji

Universitas Fakultas, staf, Mahasiswa,


peralatan, penelitian dan
perlengkapan, enerji pengabdian
dan pengetahuan kepada
masyarakat

Dari tabel diatas dapat dilihat contoh-contoh sistem produksi dalam masyarakat.
Sistem produksi tersebut adalah merupakan salah satu sub sistem dalam
perusahaan. Sedangkan sistem produksi itu sendiri memiliki sub sistem masukan
masukan , sub sistem proses dan sub sistem keluaran.
B. PENGERTIAN PRODUKSI
Istilah produksi dan operasi sering digunakan dalam suatu organisasi yang
menghasilkan keluaran atau outputbaik yang berupa barang maupun jasa. Secara
umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam
pengertian yang bersifat umum ini penggunaanya cukup luas, sehingga mencakup
keluaran yang berupa barang atau jasa. Jadi dalam pengertian produksi dan
operasi, setiap proses yang mengubah masukan-masukan dan menggunakan
sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang berupa barang-
barang dan jasa. Jadi dalam arti luas pengertian produksi adalah kegiatan
mentransformasikan masukan menjadi keluaran , yang mencakup semua aktivitas
atau kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa serta kegiatan-kegiatan lain
yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang
menghasilkan barang baik barang jadi, setengah jadi, bahan industri atau suku
cadangatau spareparts dan komponen. Dengan pengertian ini produksi
dimaksudkan sebagai kegiatan pengolahandalam pabrik. Hasil produksinya dapat
berupa barang-barang konsumsi maupun barang barang industri.
C. PERKEMBANGAN PENAMAAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Kegiatan-kegiatan manajemen produksi dan operasi tidak hanya menyangkut
pemrosesan berbagai barang. Memang benar bahwa kegiatan produksi banyak
dilakukan di perusahaan-perusahaan manufacturing. Orang juga melaksanakan
kegiatan produksi dalam organisasi yang menyediakan berbagai bentuk jasa. Pada
kenyataanya, akhir-akhir ini berkembang pesat usaha-usaha produktif di sektor
jasa.Atas dasar perkembangan tersebut, istilah manajemen produksi yang telah
banyak dipakai sebelumnya secara meluas, dipandang kurang mencakup seluruh
kegiatan sistem-sistem produksi.
Oleh karena itu diperlukan istilah yang lebih tepat dan mempunyai cakupan luas,
seperti manajemen operasi. Istilah ini mulai sering digunakan oleh penulis dan
praktisi, namun masa transisi, istilah yang masih sering digunakan adalah
manajemen produksi dan operasi.
D. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI DAN RUANG LINGKUP
a. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI
Secara harafiah, Manajemen Operasi terbangun dari dua kata yaitu Manajemen
dan Operasional. Manajemen memiliki dua makna yaitu manajemen sebagai
posisi dan manajemen sebagai proses.
Manajemen sebagai posisi memiliki makna seseorang atau sekelompok orang
yang bertanggung jawab untuk melakukan pengkajian, penganalisisan,
perumusan keputusan dan penginisiatif awal dari suatu tindakan yang akan
menguntungkan organisasi atau perusahaan. Sebagai suau proses manajemen
memiliki makna sebagai fungsi yang berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian aktivitas organisasi atau
perusahaan bisnis / jasa. Operasi sendiri diterjemahkan sebagai proses atau
tindakan tertentu yang menjadi unsur dari sejumlah kegiatan untuk membuat
suatu produk. Ada juga ahli yang menyamakan makna operasi dengan proses
pengubahan dan diartikan sebagai fumgsi atau sistem yang melakukan
kegiatan proses pengolahan masukan menjadi keluaran dengan nilai tambah
yang lebih besar.Dari pengertian manajemen dan operasi tersebut, maka
Manajemen Operasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, pengkoordinasian, penggerakan dan pengendalian
aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis / jasa yang berhubungan dengan
proses pengolahan masukan menjadi keluaran dengan nilai tambah yang lebih
besar.
Manajemen Operasi memiliki beberapa unsur utama :
1. MO adalah sebuah proses manajemen, sehingga kegiatanya berawal dari
aktivitas perencanaan dan berakhir pada aktivitas pengendalian.
2. MO mengkaji kegiatan pengolahan masukan menjadi keluaran tertentu baik
barang maupun jasa
3. MO bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan manfaat yang lebih besar
kepada organisasi atau perusahaan.
4. MO adalah sebuah sistem yang terbangun dari sub sistem masukan, sub
sistem pengolahan dan sub sistem keluaran.
Definisi Manajemen menurut para pakar (Chase dan Aquilano, Russel dan
Taylor, Adam dan Ebert), pada pokoknya merupakan sejumlah kegiatan yang
berhubungan dengan pendesainan, kegiatan transformasi, dan perbaikan
sistem yang berfungsi untuk menciptakan dan menyerahkan keluaran yang
dihasilkan oleh perusahaan, baik produk maupun barang atau jasa. Menjurut
para pakar tersebut diatas, ada tiga kategori keputusan atau kebijakan utama
yang tercakup didalamnya, yaitu :
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong
keputusan jangka panjang dan dalam arti yang luas meliputi penentuan
desain dari produk yang akan dihasilkan, desain lokasi dan tata letak pabrik,
desain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas
metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi atau desain atas
job description atau job spesification.
2.Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi. Keputusan operasi
ini berjangka pendek, berkaiatan dengan keputusan teknik dan operasi.
3. Keputusan atas perbaikan yang terus menerusdari sistem operasi. Karena
sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan tersebut bersifat rutin
Perpaduan antra aktivitas desain dan transformasi ditargetkan untuk
menciptakan nilai tambah yaitu manfaat yang lebih besar untuk organisasi.
Perpaduan antara transformasi dan perbaikan sistem diharapkan untuk
meningkatkan efisiensi proses sehingga dapat mewujudkan saran dengan nilai
tambah yang lebih besar. Perpaduan antara aktivitas desain dan perbaikan
sistem diharapkan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keluaran yang semakin baik, semakin diterima oleh pasar, dan
semakin berdaya saing. Dari gambaran tentang hal tersebut diatas maka
tujuan Manajemen Operasi adalah sebagai berikut :
1. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk menghasilkan keluaran
yang sesuai harapan pasar
2. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menghasilkan
keluaran secara efisien
3. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk mampu menghasilkan nilai
tambah atau manfaat yang semakin besar
4. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menjadi pemenang
dalam setiap kegiatan persaingan
5. Mengarahkan organisasi atau perusahaan agar keluaran yang dihasilkan
atau disediakan semakin disenangi oleh pelangganya.
b. RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI
Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup perancangan atau penyiapan
sistem produksi dan operasi, dan pengoperasian dari sistem produksi dan
operasi.
1) Seleksi dan Rancangan atau Desain Hasil Produksi
a) Seleksi dan Rancangan atau desain hasil produkasi
b) Seleksi dan Proses dan Peralatan
c) Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
d) Rancangan Tata Letak dan arus kerja atau proses
e) Rancangan Tugas Pekerjaan
f). Strategi produksi dan operasi
2) Pengoperasian Sistem Produksi dan Operasi
a) Penyusunan rencana produksi dan operasi
b) Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
c) Pemeliharaan atau perawatan
d) Manajemen Mutu
e) Pengendalian Tenaga Kerja
E. KRITERIA KINERJA MANAJEMEN OPERASI
Pada usaha manufaktur atau pabrikasi, proses menghasilkan keluaran adalah
melalui pengolahan dan penyempurnaan bentuk atau kegunaan berbagai masukan.
Contoh :
1. Pemintalan kapas menjadi benang, kemudian ditenun menjadi kaindan kain
diolah menjadi aneka macam konveksi (baju, celana, taplak meja, kain batik
dan sebagainya)
2. Pada usaha transportasi, tercipta kegunaan tempat atas komoditi atau produk,
karena pengangkutan pemindahan barang dari tempat dengan kegunaan marjin
rendah ketempat dengan kegunaan marjin tinggi.

NO TIPE SISTEM JENIS PROSES MASUKAN UTAMA KELUARAN UKURAN KONERJA


PRODUKSI PRODUKASI SISTEM SISTEM
1 Usaha Menyempurnakan Bahan, tenaga karja Barang (keluaran Produktivitas, efisiensi,
Manufaktur bentuk (manusia), modal, berwujud) efektivitas
peralatan, enerji
2 Usaha Memindahkan Alat angkutan, Perpindahan Load Factor, barang
Transportasi secara fisik barang, penumpang, tempat per km, penumpang-
tkm, modal, enerji, km
keahlian
3 Usaha Toko Melakukan Produk, pembeli Hak milik Market share, ROI,
Eceran pertukaran peralatan, tkm, ROE, penjualan/m2
modal, enerji,
keahlian
4 Jasa Jasa penyimpanan Gudang, barang Jasa Sewa per m 2 /tahun
Pergudangan selama jangka yang akan disimpan, penyimpanan dan atau perbulan dari
waktu tertentu peralatan, tkm, time utility lantai
enerji, skill
5 Rumah sakit Perawatan Pasien, dokter, Sehatnya pasien Rasio keberhasilan
kesehatan perawat, peralatan, perawatan
obat, enerji, modal,
skill, supplies
6 Restoran Melayanai Pelanggan yang Kepuasan ROI, ROE, capacity
pelanggan yang lapar/haus, pelanggan utilizatyion rate
lapar atau haus makanan, minuman,
waiter, alat, enerji,
modal, skill
7 Pendidikan Menjadikan peserta Siswa, mahasiswa, IPK, kecepatan
didik mengetahui guru, dosen, buku, terserap oleh pasar,
suatu ilmu kelas, alat peraga, rasio dosen :
meja kursi, enerji, mahasiswa
kurikulum, modal
Contoh Ukuran Kinerja :

Output Output
1. Produktivitas Total = Produktivitas Parsial =
Input Capital

Seat Yang Terjual Ton – km terjual


2. Load Factor = atau =
Seat Yang Tersedia Ton – km tersedia

Penumpang - km terjual
atau =
Penumpang – km tersedia

Penjualan perusahaan
3. Market share =
Penjualan industri
TOPIK 2 :

STRATEGI KORPORASI DAN OPERASIONAL

PENGANTAR
Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran
yang berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan untuk
memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan. Proses
produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam suatu sistem., sehingga pengolahan
atau pentransformasian dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dimiliki.
Proses pengolahan yang dilakukan dapat berupa :
1) Produksi secara kelompok besar atau batch production, dimana pengolahan
dilakukan untuk suatu kelompok produk yang bervariasi dengan kelompok produk
yang dihasilkan yang lain, terutama variasi terlihat dari bahan-bahan yang
terbatas. Batch Production ini bersifat lebih sulit, terutama dalam perencanaanya
dan dalam pemanfaatan peralatan serta penggunaan bahan-bahan secara efektif.
2) Sistem proses dari produksi dan operasi, dimana produk dihasilkan secara terus
menerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti misalnya penyulingan
minyak atau produksi pupuk. Umumnya sistem proses (proccess system) ini
banyak digunakan untuk pengolahan bahan baku menjadi bahan antara atau
bahan setengah jadi bagi industri lainya.
3) Produksi massa – satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah banyak
dan diperuntukan bagi pasar melalui pengadaan persediaan barang jadi, dan
umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan rekayasa. Dalam proses
pengolahan atau produksi seperti ini terdapat aliran bahan yang sangat rumit
dalam menghasilkan suatu produk akhir, seperti pada perusahaan pabrik mobil
atau barang-barang elektronik.
4) Produk massa – multi produk, dimana produksi dilakukan untuk satu seri dari
komponen atau artikel yang sangat bervariasi dengan menghasilkan serangkaian
produk dalam berbagai variasi. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat
dalam industri kendaraan bermotor atau perbankan.
5) Proses konstruksi, dimana produksi dilakuka dengan membangun suatu produk
dengan menggunakan bahan-bahan atau barang-barang serta komponen yang
dikumpulkan pada suatu tempat pengerjaan konstruksinya. Proses produksi atau
operasi seperti ini terdapat pada pabrik kapal atau industri pesawat terbang,
misalnya.
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi ini terdiri
dari perangkat-perangkat keras seperti mesin-mesin atau peralatan, serta
perangkat lunak seperti program produksi atau pengolahanya. Disamping itu
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang atau pelayanan supplies seperti air,
listrik, gas dan sebagainya. Secara tradisional, organisasi perusahaan, baik itu
perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, umumnya dibagi atas
beberapa fungsi yaitu fungsi pemasaran, fungsi produksi, fungsi keuangan, dan
fungsi administrasi umum
Agar pelaksanaan kegiatan produksi dan operasi dapat berjalan dengan lancar serta
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan, maka diperlukan suatu metode / teknik /
atau cara yang selanjutnya disebut dengan strategi,
Dalam melaksanakan strategi suatu perusahaan, Chase dan Aquilano (1995)
menyatakan perlunya pemberdayaan 5 P Manajemen Operasional, yaitu People
(sumber daya manusia perusahaan), Plant (pabrik dan atau peralatan produktif) Parts
(bahan baku, bahan pembantu dan komponen produk), Process (metode pengolahan
dan teknologi produksi), dan Planning and Control System (sistem perencanaan dan
pengendalian atau menyangkut struktur organisasi dan gaya manajemen yang
diaplikasikan).
TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
 Menjelaskan pengertian strategi, strategi korporasi dan strategi operasional
 Menjelaskan pengertian memonitor dan menyesuaikan terhadap lingkungan
 Menjelaskan order qualification dan order winner
 Mengidentifikasi dimensi daya saing
 Menjelaskan dimensi daya saing
 Menjelaskan dimensi global
 Menjelaskan collaborative effort, joint venture serta licensing technology
 Menjelaskan analisis pasar
 Menjelaskan prioritas keunggulan
 Menjelaskan positioning strategy

DESKRIPSI MATERI : PENGENALAN DAN STRATEGI

TOPIK 2 :

STRATEGI

A. Strategi Korporasi

Strategi berasal dari kata Yunani Strategos dengan akar kata stratos dan ag,
stratos berarti “ militer “ dan ag berarti “ memimpin “. Pada awalnya strategi
diartikan generalship, sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat
rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkanpertarungan. Namun
demikian, sesudah tahun 1950-an makna strategi berubah. Perubahan makna
strategi tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :
1) Russel dan Taylor (2000), menyatakan bahwa strategi adalah visi umum yang
menyatukan organisasi, menyediakan acuan konsistensi dalam pembuatan
keputusan, dan akan tetap menjaga agar perusahaan bergerak pada arah yang
benar.
2) Chase dan Aquilano (1995) menyatakan, bahwa strategi adalah sesuatu yang
berhubungan dengan penentuan kebijakan dan rencana umum untuk
memanfaatkan sumber daya produksi perusahaan agar dapat mendukung
sebaik-baiknya strategi bersaing jangka panjang perusahaan.
3) Chase, Aquilano dan Jacobs (2001), menjelaskan bahwa strategi operasi harus
terintegrasi dengan strategi perusahaan.
Dari pendapat para ahli tentang strategi dapat disimpulkan bahwa strategi
berhubungan dengan proses jangka panjang yang harus memperhatikan
perubahan masa datang yang pasti terjadi. Strategi operasi berhubungan dengan
keputusan tentang disain mengenai proses, dan infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung proses yang bersangkutan. Disain proses mencakup pemilihan
teknologi produksi yang sesuai, skala usaha selama perjalanan waktu, peranan
sediaan, dan pemilihan lokasi tempat pelaksanaan proses produksi. Selanjutnya,
keputusan mengenai infrastruktur menyangkut pemikiran logis yang berkaitan
dengan sistem perencanaan dan pengendalian, penjaminan dan pengendalian
mutu, dan penataan struktur organisasi fungsi produksi. Dengan mengintegrasikan
makna yang dikandung oleh pengertian diatas, maka strategi pada dasarnya
merupakan penerjemahan visi perusahaan kedalam rumusan kebijakan jangka
panjang untuk dijadikan pedoman dalam menggerakan ke tujuan yang telah
direncanakan dengan konsisten serta untuk membuat keputusan yang relevan
mengenai pemberdayaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Rumusan
menyeluruh dari strategi disebut dengan strategi perusahaan (corporate strategy),
dan untuk melaksanakanya rumusan itu dibagi menjadi rumusan fungsional,
sehingga terdiri atas strategi pemasaran, strategi operasi, strategi keuangan serta
strategi administrasi dan personalia.
Untuk melaksanakan strategi perusahaan tersebut, Chase dan Aquilano (1995)
menyatakan perlunya pemberdayaan 5 P Manajemen Operasional, yaitu People
(sumber daya manusia perusahaan), Plant (pabrik dan atau peralatan produktif)
Parts (bahan baku, bahan pembantu dan komponen produk), Process (metode
pengolahan dan teknologi produksi), dan Planning and Control System (sistem
perencanaan dan pengendalian atau menyangkut struktur organisasi dan gaya
manajemen yang diaplikasikan).
Hubungan antara strategi perusahaan dan strategi operasi seperti yang dijelaskan
diatas, dapat dilihat pada bagan berikut ini :

STRATEGI PERUSAHAAN
1. Strategi pemasaran, 2. Strategi operasi, 3. Strategi Keuangan, dan 5. Strategi Administrasi & Sumber Daya Manusia4.

Strategi
Operasi

DIDUKUNG PELAKSANAANYA OLEH :


SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN
PERALATAN PRODUKSTIF
BAHAN DAN KOMPONEN PRODUK
METODE PENGOLAHAN DAN TEKNOLOGI
ORGANISASI DAN MANAJEMEN

TUJUAN & CUSTOMER SERVICE

TUJUAN PERUSAHAAN DAN


KEPUASAN PELANGGAN

Sumber : Prof. H.Murdifin Haming, Manajemen Produksi Modern Buku 1; Hal 52

B. Strategi Operasional
Strategi operasi sebagai bagian dari strategi perusahaan, menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan produksi dan pelayanan kepada pelanggan guna
mewujudkan tujuan perusahaan dan menciptakan kepuasan pelanggan. Di samping
itu, keberadaan strategi operasi, dapat pula digambarkan sebagai sesuatu yang
menjabarkan 4 hal, yaitu
1. Penjabaran strategi perusahaan di bidang operasi – produksi
2. Penjabaran visi dan misi perusahaan di bidang operasi – produksi
3. Penentuan proses
4. Landasan pengadaan infrastruktur

Strategi operasi tersebut diatas, merupakan penspesifikasian strategi perusahaan


pada bidang operasi – produksi, sekaligus menjadi alat untuk mewujudkan sasaran
strategi perusahaan melalui aktivitas produksi. Strategi operasi dalam kedudukan
sebagai penjelas atas arah yang harus ditujudi bidang produksi, maka strategi
operasi dimaksud diturunkan dari visi dan misi perusahaan melalui kegiatan operasi
produksi. Selanjutnya strategi operasi merupakan perumusan keputusan tentang
disain proses, pemilihan teknologi, penentuan skala produksi, perencanaan dan
pengendalian sediaan serta pemilihan lokasi. Pada saat yang sama strategi operasi
menjadi rumusan atas pelaksanaan keputusan disain yang telah dirumuskan.
Strategi operasi juga menyangkut keputusan mengenai infrastruktur, yaitu aktivitas
yang berkaitan dengan sistem perencanaan dan pengendalian, pengendalian dan
penjaminan mutu, sistem kompensasi, dan penataan fungsi organisasi produksi.
Infrastruktur sekaligus menjadi pendukung dari proses yang sudah ditentukan.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan berikut ini :

STRATEGI
PERUSAHAA

PENJABARAN VISI DAN STRATEGI OPERASI PENJABARAN PROSES


MISI DIBIDANG OPERASI JANGKA

PENGADAAN INFRASTRUKTUR
PENUNJANG STRATEGI DAN
Sumber : Prof. H.Murdifin Haming, Manajemen Produksi Modern Buku 1; Hal 53

C. Pilihan Strategis
Perusahaan menyiapkan strategi korporasi dengan 3 pilihan strategis yaitu :
o Menentukan misi organisasi
o Memonitor dan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan
o Mengidentifikasi dan mengembangkan keunggulan kompetensi organisasi
1. Menetapkan Misi Organisasi
Pernyataan misi organisasi dimaksudkan untuk menjawab beberapa pertanyaan
dasar sebaai berikut :
 Dalam bisnis apa perusahaan saat ini berada ?
 Siapa customer perusahaan ?
 Apa kepercayaan dasar perusahaan ?
 Apa kunci tujuan kinerja perusahaan ?
2. Memonitor dan Menyesuaikan Terhadap Lingkungan
Lingkungan eksternal bisnis, yang didalamnya perusahaan bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lainya, senantiasa berubah, dan oleh karenanya sebuah
organisasi membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan tersebut. Proses tersebut dimulai dengan :
Environmental Scanning
Merupakan proses seorang manajer memonitor trend yang berkembang
dalam lingkungan sosial ekonomi, termasuk lingkungan industri, pasar, dan
masyarakat dengan mengidentifikasi peluang dan ancamanya bagi
perusahaan. Alasan penting melakukan environment scanning, adalah untuk
tetap berada terdepan dalam persaingan. Sebagai contoh, para pesaing
mungkin telah berhasil memperoleh keunggulan dengan memperluas lini
jasa atau lini produk yang ditawarkan, dengan meningkatkan kualitas, atau
dengan berhasil menurunkan biaya, yang berarti perusahaan harus mampu
dengan segera beradaptasi terhadap ancaman dari pesaing tersebut. Atau
masuknya pendatang baru atau pesaing baru yang menawarkan substitusi
atau produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan selama ini kepada para
pelangganya, yang tentu saja mengancam profitabilitas perusahaan.
Environmental Changes
Merupakan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis, mencakup
perubahan ekonomi, teknologi, kondisi politik, perubahan sosial, serta
perubahan terhadap ketersediaan sumber daya. Perubahan-perubahan
tersebut menyebabkan perusahaan untuk mempertimbangkan kembali
strategi yang digunakan saat ini, kemudian disesuaikan untuk menentukan
strategi perusahaan yang akan datang.
Kompetensi Yang Berbeda Dengan pesaing (Distinctive / Core
Competencies)
Kompetensi inti atau kompetensi yang membedakan suatu perusahaan
dengan perusahaan lainya, adalah sumber-sumber dan kekuatan unik yang
dimiliki perusahaan dalam memformulasikan strategi korporasi. Keunikan-
keunikan tersebut mencakup, antara lain :
 Tenaga Kerja yang terampil dan fleksibel
Ketersediaan tenaga kerja yang terlatih dengan baik dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan akan memungkinkan
perusahaan untuk merespon dengan cepat kebutuhan-kebutuhan pasar
dalam waktu yang cepat pula. Kompetensi ini menjadi sangat penting
dalam organisasi jasa, yang didalamnya pelanggan datang dan
berinteraksi langsung dengan karyawan.
 Fasilitas perusahaan yang mencakup lokasi yang strategis untuk kantor,
gudang maupun pabrik.
Memiliki lokasi yang baik merupakan keunggulan utama, dan keunggulan
ini memungkinkan sebuah perusahaan melakukan ekspansi jasa
pelayanan atau produk baru dengan cepat. Sementara fasilitas yang
bersifat fleksibel, memungkinkan perusahaan untuk mengelola sejumlah
layanan dan produk pada beragam tingkat volume produks yang
memberikan keunggulan kompetitif.
 Pasar dan fasilitas untuk mendapatkan pendanaan perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan kemudahan pendanaan
dari penjualan saham, memasarkan dan mendistribusikan jasa layanan
atau produknya, merupakan suatu keunggulan yang unik.
 Kemudahan mengakses sistem informasi dan teknologi
Organisasi yang memiliki keahlian dalam sistem informasi akan menjadi
pemimpin pasar dalam industri yang bersifat sensitif terhadap daa aau
informasi.
Untuk merumuskan strategi, menurut Russel dan Taylor (2000), perlu menempuh
beberapa tahapan, yaitu :
o Mendefinisikan Tugas Primer
Dalam mendefinisikan tugas primernya, tercakup didalamnya adalah apa tujuan
utama perusahaan, dan apa yang akan dilakukan dalam melakukan
persaingan. Misalnya, perusahaan angkutan penumpang antar propinsi, tugas
primernya adalah transportasi, memindahkan penumpang dari satu kota satu
propinsi ke kota dan propinsi lain. Dalam melaksanakan tugas primernya itu,
perusahaan memberikan jaminan kenyamanan, keamanan dan ketepatan
schedule kepada segenap penumpang. Kegiatan utamanya bukan bisnis mobil.
o Penilaian atas kompetensi yang dimiliki
Perusahaan harus mengenali kompetensi intinya, yaitu penguasaan atas
metode penyelesaian proses pengerjaan suatu produk dengan sebaik-baiknya
sehingga menjadi lebih unggul dibanding dengan perusahaan lain yang menjadi
pesaingnya. Keunggulan dimaksud dapat berupa mampu menghasilkan produk
yang lebih tinggi mutunya, atau biaya yang lebih murah, atau mampu
menyiapkanya dengan lebih cepat. Perusahaan harus memelihara kompetensi
intinya, karena menjadi salah satu senjata persaingan
o Mendefinisikan order qualification / order winner
Sebagai kontribusi dari keunggulan spesifik atau kompetensi inti yang dimiliki
ialah adanya ciri khas dari produk yang dihasilkan yang membedakanya
dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh pesaing. Sifat spesifik dimaksud
menghasilkan order qualifier dan order winner. Sesuatu yang memberikan citra
perbedaan antara produk yang dihasilkan dengan yang dihasilkan oleh pesaing
dan menjadi alasan untuk dibeli oleh pelanggan, disebut order qualifier.
Sebaliknya, karakteristik atau sifat khas produk yang menjadi pertimbangan
akhir dari pelanggan untuk membeli produk disebut dengan order winner.
Misalnya, pelanggan akan membeli note book untuk dipakai sebagai mobile
computer. Pelanggan memiliki informasi harga dan mutu yang cukup sehingga
telah memikirkan jangkauan harga minimal – maksimal, dan akan memilih note
book yang memiliki keunggulan spesifik pada rentang harga itu. Jadi harga
murah bukan penentu akhir keputusan membeli bagi seorang konsumen,
melainkan hanya alat pengkualifikasi (pertimbangan awal). Tetapi keunggulan
spesifik produk pada harga yang sama atau bersaing, seperti misalnya mudah
dipakai dan dirawat, suku cadang mudah diperoleh, service center tersedia,
menimbulkan alasan terakhir pembelian oleh konsumen, atau order winner.
3. Dimensi Daya Saing
Dimensi Manajemen Operasional, seperti yang telah dijelaskan yaitu dimensi
mutu, biaya, kecepatan, keandalan, dan fleksibilitas, sekaligus menggambarkan
dimensi daya saing yang dapat dipilih atau dimiliki oleh sebuah usaha
manufaktur.
a. Dimensi Kualitas
Pada dimensi ini, sasaran proses produksi ialah membuat produk yang
sebaik mungkin sesusi dengan kebutuhan konsumen yang akan dijawab.
Misalnya, produk kaca, dibutuhkan sebagai komponen bangunan
perumahan, komponen mebel, atau komponen yang lain. Tentu mutu yang
dibutuhkan oleh masing-masing komponen akan berbeda-beda. Dalam hal
kualitas produk, menyangkut dua aspek, yaitu kualitas dari produk dan
kualitas dari proses. Kualitas produk sangat erat kaitanya dengan
persyaratan kebutuhan pelanggan. Misalnya, produk tersebut ingin
diterapkan untuk kebutuhan apa, maka kualitasnya juga akan berbeda-
beda. Selanjutnya, untuk dapat menghasilkan produk berkualitas, tentu
diperlukan proses pembuatan yang selaras. Semakin baik kualitas proses
produksi, akan semakin baik pula kualitas produk. Proses produksi terikat
pada bahan yang diolah, teknologi yang digunakan, kompetensi sumber
daya manusia yang diberdayakan, dan mutu dari alat-alat produksi yang
digunakan. Kualitas proses merupakan faktor yang independen, yang
menentukan atau menjadi persyaratan primer dari level mutu keluaran,
sedang kualitas keluaran itu sendiri adalah faktor dependen yang terikat
pada mutu proses.
b. Dimensi Biaya
Dimensi biaya memiliki target, bagaimana membuat produk tertentu dengan
harga yang murah. Orientasi biaya minimum hanya dapat dilakukan pada
produk yang tergolong komoditas, yaitu yang tidak memiliki diferensiasi
dengan produk-produk pesaing lainya.
c. Dimensi Kecepatan Menyerahkan (Speed of Delivery)
Dimensi ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyerahkan
produk atau jasa dengan lebih cepat dibanding dengan perusahaan
pesaing.
d. Dimensi Keandalan Penyerahan (Reliability of Delivery)
Dimensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk menyerahkan pesanan
tepat sesuai atau lebih cepat dari pada waktu yang dijanjikan.
e. Dimensi atau Orientasi Lain
Orientasi itu antara lain yang dikemukakan oleh Porter (1993), dan dikenal
sebagai strategi generik. Strategi generik meliputi keunggulan biaya
menyeluruh, diferensiasi, dan strategi fokus. Keunggulan biaya menyeluruh
dapat diwujudkan melalui pencapaian skala ekonomi, teknologi swamilik,
akses khusus ke sumber bahan dan pola penggunaan kapasitas serta
manfaat kemitraan. Skala ekonomi merupakan kecenderungan penurunan
biaya rata-rata dari keluaran sebagai kontribusi dari dicapainya volume
produksi atau penjualan yang lebih besar. Hal ini terjadi karena adanya dua
perilaku utama biaya, yaitu yang berubah proporsional dengan volume
produksi.
Teknologi yang dikembangkan sendiri, bukan waralaba atau paten
perusahaan lain akan menekan biaya umum produksi karena tidak karena
tidak perlu membayar royalti.
f. Diferensiasi
Merupakan upaya perusahaan untuk menjadi unik dalam industrinya, atau
keluaranya berbeda secara fisik dengan pesaing dalam industrinya.
Perusahaan dapat memilih satu atau beberapa atribut yang akan
mebedakanya dengan pesaing.
Pilihan atas strategi, dapat dijelaskan melalui bagan berikut ini :

BIAYA LEBIH RENDAH DIFERENSIASI

SASARAN YANG 1. KEUNGGULAN BIAYA 2. DIFERENSIASI


LUAS
CAKUPAN
PERSAINGAN
3.a. FOKUS PADA 3.b. FOKUS PADA
SASARAN YANG BIAYA DIFERENSIASI
SEMPIT

Pilihan strategi ditentukan oleh dua faktor, yaitu cakupan persaingan serta target
keunggulan perusahaan. Jika target adalah diferensiasi dan cakupan persaingan
sempit atau terbatas, sebaiknya memilih fokus pada diferensiasi, artinya memilih
atribut tertentu untuk dapat untuk membedakan produk sendiri dengan produk
pesaing. Tetapi jika cakupan persaingan luas dan ingin unggul dalam soal harga,
maka perusahaan harus memilih strategi keunggulan biaya menyeluruh.
D. Strategi Global
Perspektif global saat ini dilakukan dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman
dalam bisnis. Untuk menghadapi pesaing global tersebut, diperlukan suatu strategi
tentang bagaimana caranya suatu perusahaan dapat memasuki atau melakukan
penetrasi pasar luar negeri dengan baik, antara lain dengan menciptakan aliansi
strategis dan membuka langsung usaha di luar negeri. Aliansi strategis dapat
dilakukan dalam bentuk :
o Collaborative Effort, misalnya satu organisasi memiliki perbedaan kompetensi,
sedangkan yang lain membutuhkan tetapi tidak memiliki kemampuan
menduplikasi.
o Joint Venture, dua perusahaan setuju untuk bergabung dalam memproduksi
barang atau jasa
o Licensing Technology, merupakan bentuk aliansi strategis dimana satu
perusahaan melisensikan metode produksi atau jasanya kepada perusahaan
lain.
E. Analisis Pasar
Analisis pasar dilakukan untuk memahami apa yang diinginkan kelompok customer
dan apa yang akan diproduksi oleh perusahaan. Langkah-langkah dalam
melakukan analisis pasar, antara lain :
o Segmentasi Pasar
Melakukan pengelompokan konsumen berdasarkan kelompok-kelompok
tertentu. Pengelompokan ini dapat :
Berdasarkan letak geografis konsumen, contoh konsumen di Indonesia
Bagian Barat, Timur, Tengah
Berdasarkan faktor demografi, contohnya, berdasarkan usia, tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis kelamin
Berdasarkan faktor psikologis, contohnya konsumen dengan tingkat waktu
luang tertentu, rasa takut tertentu atau inovasi tertentu
Berdasarkan faktor industri, contohnya konsumen teknologi informasi,
konsumen bahan material dan jasa
o Estimasi Kebutuhan
Melakukan identifikasi kebutuhan tiap segmen pasar dan menaksir bagaimana
para pesaing berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan setiap segmen pasar
tersebut. Kebutuhan pasar dapat dikelompokan dalam beberapa kategori :
Kebutuhan produk atau jasa, terkait dengan atribut yang dimiliki oleh jasa
layanan atau produk seperti harga, kualitas atau jasa penyesuaian yang
diinginkan
Kebutuhan sistem penyampaian, terkait dengan atribut yang ada dalam
proses dan sistem pendukung, serta sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jasa atau produk seperti ketersediaan, kenyamanan,
keamanan, akurasi reliabilitas, kecepatan dan keandalan pelayanan.
Kebutuhan volume produk / jasa, terkait dengan permintaan akan layanan
dan produk, seperti dalam jumlah besar atau kecil, derajad variabilitas
volume dan derajad prediktibilitas volume
Kebutuhan lainya, terkait dengan atribut lain, seperti reputasi, lama operasi
bisnis, dukungan purna jual dan sebagainya.
F. Prioritas Bersaing dan Kapabilitas
Suatu strategi operasi yang berbasis pada customer, merefleksikan sebuah
pemahaman yang jernih akan tujuan-tujuan jangka panjang yang ada dalam
strategi korporasi. Strategi tersebut membutuhkan upaya lintas fungsi dari seluruh
bidang fungsi perusahaan guna memahami kebutuhan pelanggan eksternal dan
menentukan kemampuan perusahaan yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dan
sukses
Prioritas kompetitif, merupakan dimensi kritis atau penting dari suatu perusahaan
yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dapat memuaskan, baik
pelanggan internal maupun eksternal, serta pada saat sekarang dan di masa yang
akan datang. Perusahaan dapat memenangkan persaingan terhadap para pesaing
dengan memprioritaskan keunggulan bersaing tertentu.
1. Biaya (Cost)
2. Kualitas (Quality)
o High performance Design
o Consistent Quality
3. Waktu (Time)
o Fast delivery
o On Time delivery
o Developmen Speed
4. Fleksibilitas (Flexibility)
o Custumization
Kemampuan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan
tertentu setia pelanggan dan mengubah disain produk atau jasa sesuai
permintaan pelanggan
o Volume Flexibility
Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan tingkat produksi sesuai
dengan permintaan pelanggan yang berfluktuasi
G. Positioning Strategi
Positioning Strategi dimulai dari menetapkan strategi, prioritas persaingan, dan arah
tujuan di masa depan untuk melakukan strategi operasional yaitu strategi
memposisikan.
o Penetapan Positioning Strategi ini, dilakukan dengan menetapkan fokus apa
yang akan menjadi strategi perusahaan, yaitu : Proccess Focus dan Product
Focus
Adapun karakteristik Process Focus dan Product Focus, dapat dilihat pada
bagan berikut :
PROCESS FOCUS PRODUCT FOCUS
o Produk dan jasa sesuai keinginan Produk dan jasa bersifat standar
o Volume kecil Siklus kehidupan produk lebih panjang
o Siklus kehidupan produk lebih kecil Produk dan jasa di masa pertengahan pada
o Produk dan jasa ada pada masa awal product/service cycle
o Extrance-exit cenderung pada early exit Kualitas cenderung tetap
o Kualtas disain sangat baik Penekanan pada biaya rendah
Delivery time lama
o Delivery time singkat

o Selanjutnya strategi dengan memfokuskan pada salah satu posisi, digunakan


untuk menjalankan :
 Strategi pilihan (kualitas dan pilihan proses)
 Keputusan disain (teknologi baru, disain pekerjaan, kapasitas, lokasi, layout)
 Keputusan operasional (MRP, agregat planning, sistem persedian)
Pustaka :
1. Jay Heizer & Barry Render, “ Manajemen Operasi (terjemahan), Jakarta, Penerbit
Salemba Empat, 2005
2. Kumalaningrum, Maria dkk, “ Manajemen Operasi “, Yogyakarta, UPP STIM YKPN,
2011
3. Tampubolon, P. Manahan, Dr, MM, “ Manajemen Operasional “, Ghalia Indonesia,
2004
4. Handoko, T, Hani, Prof. Dr, “Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi “,
Yogyakarta, BPFE Yogyakarta, 1996
5. Haming, H. Murdifin, Prof, SE, M.Si, Ph.D & Nurnajamuddin, H. Mahfud, Prof, Dr, SE,
MM, “ Manajemen Produksi Modern, Operasi Manufaktur dan Jasa, Buku 1,
Edisi 2“ Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2011.
6. Haming, H. Murdifin, Prof, SE, M.Si, Ph.D & Nurnajamuddin, H. Mahfud, Prof, Dr, SE,
MM, “ Manajemen Produksi Modern, Operasi Manufaktur dan Jasa, Buku 2,
Edisi 2“ Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2012.
7. Stevenson, Prof, Williamson J, &Chee Chung, Sum , “ Manajemen Operasi Buku 1,
Edisi 9, Jakarta, 2014
8. Stevenson, Prof, Williamson J, & Chee Chung, Sum , “ Manajemen Operasi Buku 2,
Edisi 9, Jakarta, 2014

Anda mungkin juga menyukai