Anda di halaman 1dari 61

RANCANGAN PENELITIAN

DI BIDANG KESEHATAN

Dibyo Pramono
dibyopramono@gadjahmada.edu

Magister Epidemiologi Lapangan


(Field Epidemiology Training Program - FETP)

Universitas Gadjah Mada


Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
Minat Utama
Epidemiologi Lapangan

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Epidemiologi
Epidemiology is the study of the distribution and
determinants of health-related states or events in
specified populations to provide accurate and useful
information for public health decision-making and
action.

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi


dan determinan keadaan-keadaan yang berkaitan
dengan kesehatan pada populasi tertentu untuk
memberikan informasi yang akurat dan berguna dalam
pengambilan kebijakan dan tindakan kesehatan
masyarakat.

Epi : on or above
Demos : people
Logos : study of (science)
EPIDEMIOLOGI

Adalah suatu studi yang


membicarakan tentang distribusi
dan determinan suatu penyakit

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Tujuan Penelitian
Epidemiologi
1.Menggambarkan status kesehatan suatu
populasi.
2. Menggambarkan distribusi suatu
penyakit.
3. Menentukan penyebab dari suatu
penyakit.
4. Menetapkan jenis / usaha pencegahan
dan / atau pengobatan untuk mengontrol
terjadinya penyakit . Gadjah Mada
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas
Alasan membicarakan
rancangan studi epidemiologi
1. Memahami keterbatasan setiap disain
penelitian.
2. Memilih disain yang cocok (tujuan,
resouces, dsb.)
3. Menghindari kesalahan (kesalahan disain
tidak dapat diperbaiki pada tahap
selanjutnya).

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Rancangan Penelitian

Deskriptif
1. Observasional Cohort
Analitik Case-control
Cross-sectional

Quasi Experimental
2. Experimental
True Experimental / RCT

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Penelitian Epidemiologi Deskriptif

1. Hanya ada 1 kelompok studi.


2. Mengukur insidensi atau prevalensi
3. Menggambarkan distribusi penyakit
menurut variabel tempat, orang dan waktu.
4. Tidak ada kesimpulan tentang hubungan
antara exposure dan outcome.
5. Informasi yang diperoleh dapat
mengarahkan suatu exposure dengan
outcome tertentu.
6. Penyajian dilakukan dengan grafik, tabel,
spot-map, dsb.
7. Sampling / sampel size :
a. dichotomous
Z α/2 2. p . q
n=
d2
b. continuous
Z α/2 2. τ2
n=
d2
Contoh :

1. Kasus diare di Kecamatan Manyaran,


Kabupaten Wonogiri.
2. Prevalensi BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) di
Kabupaten Magelang.
3. Distribusi kematian akibat gempa di
Kabupaten Bantul Propinsi DIY Tahun 2006.
4. Insidensi penyakit DBD di Kabupaten Sleman
Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta.
Week 45, Week 46,
2005 2005

Week 47,
2005 Week 1,
2006
DISTRIBUSI PENDUDUK YANG MENINGGAL AKIBAT GEMPA
(PER 1000) DI KECAMATAN-KECAMATAN KABUPATEN BANTUL
MENINGGA
KECAMATAN LUKA L PDDK RUSAK RMH GAKIN KK
SEDAYU 49 3 44759 243 6634 2586 9581
BANGUNTAPAN 1009 236 80209 5557 21241 4336 17560
KASIHAN 1035 57 79496 1790 18393 3390 15736
PIYUNGAN 705 243 38403 5514 13450 4594 10241
SEWON 350 462 76811 8281 22781 4483 24857
PAJANGAN 131 36 30538 1228 6054 2394 7219
PLERET 4855 519 34377 8139 11899 3042 10912
BANTUL 239 247 59309 4708 15347 3072 14063
DLINGO 581 18 36836 1377 9477 2825 9680
JETIS 223 830 50483 11356 14630 3138 13969
PANDAK 933 112 48561 2966 12795 4178 12147
IMOGIRI 748 318 56850 5664 22799 4752 13948
BAMBANG LIPURO 100 607 43262 6587 10135 2339 9933
SRANDAKAN 48 5 27425 342 6902 1818 7576
PUNDONG 758 422 33080 6793 9196 1980 7684
SANDEN 32 2 34216 97 6799 2538 8783
KRETEK 230 26 31312 1121 8272 2267 7810
KECAMATAN LUKA/1000 MENINGGAL/1000 % RUSAK % GAKIN
SEDAYU 1,09 0,07 3,66 26,99
BANGUNTAPAN 12,58 2,94 26,16 24,69
KASIHAN 13,02 0,72 9,73 21,54
PIYUNGAN 18,36 6,33 41,00 44,86
SEWON 4,56 6,01 36,35 18,04
PAJANGAN 4,29 1,18 20,28 33,16
PLERET 141,23 15,10 68,40 27,88
BANTUL 4,03 4,16 30,68 21,84
DLINGO 15,77 0,49 14,53 29,18
JETIS 4,42 16,44 77,62 22,46
PANDAK 19,21 2,31 23,18 34,40
IMOGIRI 13,16 5,59 24,84 34,07
BAMBANG LIPURO 2,31 14,03 64,99 23,55
SRANDAKAN 1,75 0,18 4,96 24,00
PUNDONG 22,91 12,76 73,87 25,77
SANDEN 0,94 0,06 1,43 28,90
KRETEK 7,35 0,83 13,55 29,03
141.23

DISTRIBUSI PROPORSI PENDUDUK YANG


LUKA (PER 1000) DI KECAMATAN-
KECAMATAN KABUPATEN BANTUL
Isolation of wild poliovirus
in the world, 2004
STUDI ANALITIK

1. Penelitian Cohort
2. Penelitian Case Control
3. Penelitian Cross Sectional

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
STUDI CROSS SECTIONAL

Adalah studi dimana pengukuran terha-


dap variabel pengaruh dan terpengaruh
dilakukan pada titik waktu yang sama

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Grafik statistik menyajikan hubungan (GDP
dan Kelangsungan Hidup Balita)
STUDI ANALITIK

KOHORT
KEMUNGKINAN EFEK
KAUSA/EXPOSURE ATAU
(FAKTOR RESIKO) OUTCOME
CASE-CONTROL

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
STUDI KOHORT
Sakit
Terpapar
Tidak sakit
Populasi
Sakit
Tidak terpapar
Tidak sakit
Kelompok studi Outcome
Sekarang Masa datang
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
COHORT

Yang dihitung adalah perbandingan resiko menjadi


sakit antara kelompok terpapar dengan kelompok
tak terpapar.
Disebut : Relative Risk atau Risk Ratio (RR)

Insidens di kelompok terpapar


RR =
Indidens di kelompok tak terpapar

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Keuntungan studi kohort

1. Bebas bias seleksi dan recall bias.


2. Outcome tidak mempengaruhi seleksi.
3. Dapat dipelajari sejumlah efek secara
serentak.

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Kerugian studi kohort

1. Relatif mahal.
2. Follow-up jangka lama.
3. Extraneous variabel kadang sukar
dikontrol.
4. Ukuran sampel sangat besar untuk
penyakit yang jarang.

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
CASE-CONTROL

Terpapar
Kasus
Tidak terpapar
Terpapar
Kontrol
Tidak terpapar
Masa lampau Sekarang
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
Case Control

„ Dalam case-control, RR tidak bisa


dihitung, karena kelompok terpapar
dan tak terpapar tidak mewakili
populasi.

„ Dilakukan pendekatan dengan


mengukur ODDS-RATIO (OR)
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
ODDS RATIO

Bila p = probabilitas terjadinya suatu event


q = probabilitas tidak terjadinya suatu event
maka : p / q disebut ODDS

Bila p sangat kecil maka : p / q = p


Bila p1 sangat kecil maka : OR ~ RR

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Contoh :
Hill (1965) melakukan penelitian kohort untuk
mengukur resiko kematian dokter yang
merokok (25 batang atau lebih perhari)
dibanding mereka yang tidak merokok.
Hasilnya sbb :
Kelompok Death rate per tahun
Smokers 227 per 100.000
Non-smokers 7 per 100.000
Berapa RR dan OR ?
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
KASUS
1. Penetapan kriteria diagnosis.
2. Kriteria pemasukan (eligibility criteria)
untuk seleksi individu ke dalam studi.
KONTROL
1. Tidak mengalami penyakit yang diteliti.
2. Comparable dengan kelompok kasus.
SAMPLING
1. Cases adalah (secara praktis) semua
cases yang ditemui.
2. Kontrol yang benar-benar disampling.
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
Kalau RR dan OR sudah dihitung,
lalu bagaimana kesimpulannya ?
„ RR dan OR menunjukkan magnitude dari assosiasi.
„ RR dan OR harus diuji kemaknaannya dengan
H0 : RR / OR = 1
„ Jenis uji : 1. Chi-square (X2) test
2. X2 Mantel-Haenzel
3. Confidence interval :
a. Metode Woolf
b. Metode Cornfield
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
SAMPLE SIZE
2. p .q ( Zα/2 + Zβ )2
n=
( p1 - p0 )2
p0 = proporsi kelompok kontrol yang terpapar
p1 = proporsi kelompok kasus yang terpapar
p 0. R
p1 =
[ 1 + p0 ( R - 1) ]
p = 1/2 (p0 + p1 )
α = tingkat signifikansi
1 - β = kekuatan uji
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
KASUS
1. Penetapan kriteria diagnosis.
2. Kriteria pemasukan (eligibility criteria)
untuk seleksi individu ke dalam studi.
KONTROL
1. Tidak mengalami penyakit yang diteliti.
2. Comparable dengan kelompok kasus.
SAMPLING
1. Cases adalah (secara praktis) semua
cases yang ditemui.
2. Kontrol yang benar-benar disampling.
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
KASUS
Suatu penelitian epidemiologi dilakukan untuk me-
ngetahui faktor-faktor risiko terjadinya penyakit
DBD. Salah satu faktor yang diteliti adalah penggu-
naan insektisida (obat nyamuk semprot) di dalam
rumah pada siang hari. Seratus orang penderita DBD
dan 100 subyek sehat diambil sebagai kasus dan
kontrol. Dari wawancara, diketahui bahwa pada
kelompok kasus, 55 keluarga terbiasa menggunakan
insektisida di siang hari, sedangkan sedangkan pada
kelompok kontrol tercatat 72 keluarga menggunakan
insektisida di siang hari.
Bagaimana kesimpulan penelitian ini ?
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
KASUS
Suatu penelitian case-control dilakukan untuk mengukur
resiko kurangnya diet kalsium ibu pada masa
kehamilan dengan terjadinya cleft palate pada anak.
Dari 71 kasus cleft palate yang dikumpulkan, 27 dianta-
ranya, mengalami intake kalsium rendah pada masa
kehamilan. Pada kelompok kontrol, dari 300 subyek,
53 diantaranya melaporkan mengalami diet rendah
kalsium pada masa kehamilan.

Bagaimana kesimpulan peneliti ?

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
KASUS
Suatu penelitian case-control dilakukan untuk
mengukur resiko tingginya kadar katecholamine
serum terhadap terjadinya penyakit jantung
koroner.
Dari 71 kasus yang dikumpulkan, 27 diantaranya
mempunyai kadar katecholamine tinggi.
Pada kelompok kontrol, dari 538 subyek, 95
diantaranya menunjukkan kadar katecholamine
tinggi.

Bagaimana kesimpulan peneliti ?


Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
KASUS
Suatu penelitian epidemiologi dilakukan untuk
mengetahui apakah konsumsi alkohol merupakan
faktor resiko terjadinya infark miokardium (MI).
Seratus orang penderita MI dan 100 subyek sehat
diambil sebagai kasus dan kontrol.
Dari wawancara, diketahui bahwa 71 orang
penderita MI adalah peminum alkohol, sedangkan
pada kelompok kontrol tercatat 52 orang adalah
peminum alkohol.
Hitung : 1. OR
2. X2 MH
3. Interval
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada confidence
KASUS
Sebuah penelitian case-control dilakukan untuk
mengetahui apakah pemakaian pil-KB merupakan
faktor resiko terjadinya infark miokardium.
Dari penelitian ini diambil sampel kasus sebanyak
350 orang dan kontrol sebanyak 700 orang. Dari
wawancara diketahui bahwa 41 orang dari
kelompok kasus dan 29 orang dari kelompok
kontrol telah menggunakan pil KB.

Bagaimana kesimpulan peneliti ?

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
PENELITIAN
EKSPERIMENTAL

Adalah suatu penelitian di mana


peneliti mempunyai otoritas untuk
memanipulasi berbagai tingkat
variabel independen tertentu.
PENELITIAN
EKSPERIMENTAL

Adalah suatu penelitian di mana


peneliti mempunyai otoritas untuk
mengalokasi subyek ke dalam
kelompok-kelompok studi secara
acak.
Penelitian eksperimental

1. Tidak etis bila dilakukan untuk mengkaji


penyebab penyakit pada subjek manusia.

2. Pada subjek manusia bertujuan untuk :


a. Preventif/Profilaktik
b. Promotif
c. Terapeutik
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
KELOMPOK PERLAKUAN
z kelompok yang dikenai intervensi yang

diselidiki efektivitasnya
z intervensi bisa tunggal atau kombinasi

KELOMPOK PEMBANDING
z tidak dikenai intervensi yang diselidiki

efektivitasnya
z bukan berarti tanpa perlakuan
KEUNTUNGAN
1. Merupakan disain terbaik untuk
mengendalikan/ menyeimbangkan
(balancing) confounding variables.
2. Validitas internal tinggi.
3. Disain ini mempunyai pembanding yang
bersamaan waktu (concurrent). Jadi
intervensi luar tidak mempengaruhi hasil
akhir.
4. Analisis mudah.
KERUGIAN
1. Rancangannya kompleks.
2. Kadang-kadang tidak etis.
3. Populasi studi dapat berbeda dengan
populasi target / sasaran.
4. Validitas eksternal rendah.
5. Double blinding sulit dilakukan.
Jenis Disain Eksperimen yang Sering
Dipergunakan :
1. Rancangan Rambang Lugas
(Completely Randomized Design)
2. Rancangan Sama Subyek
(Within Subject Design)
3. Rancangan Faktorial
(Factorial Design)
4. Rancangan Pola Silang
(Cross-Over Design)
5. Rancangan Blok Tak Lengkap Berimbang
(Balanced Incomplete Block Design)
RANCANGAN QUASI
EKSPERIMENTAL
(EKSPERIMENTAL SEMU)
1. One-Shot Case Study.
2. One-Group Pretest-Posttest Design.
3. Randomized Solomon Four-Group
Design.
4. Non-Randomized Control-Group
Pretest-Posttest Design.
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
ONE-SHOT CASE STUDY

TX O1

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
ONE-GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN

O1 TX O2

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
SOLOMON
FOUR-GROUP DESIGN

O1 TX O2
O1 O2
TX O1
O1
Magister Epidemiologi Lapangan -
Universitas Gadjah Mada
NON-RANDOMIZED
CONTROL-GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN

O1 TX O2
O1 O2

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Faktor - faktor yang mengganggu
validitas internal :
1. History
2. Maturasi
3. Testing
4. Instrumentasi
5. Seleksi
6. Mortalitas Eksperimental

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
Gangguan terhadap validitas
eksternal :
1. Interaksi antara efek seleksi dan
variabel eksperimental
2. Efek reaktif terhadap pre-test
3. Efek reaktif terhadap prosedur
eksperimental
4. Interferensi perlakuan ganda

Magister Epidemiologi Lapangan -


Universitas Gadjah Mada
THANK YOU
TERIMA KASIH
MATUR NUWUN
KESU’UN
MAULIATE
DANK JE WEL

Anda mungkin juga menyukai