Anda di halaman 1dari 35

Sari Mata Kuliah

Epidemiologi Poltekkes Aceh

Pengantar
EPIDEMIOLOGI
alfridsyah
Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan
Politeknik Kesehatran Aceh
2013
Epidemiology
ilmu tentang apa yang terjadi di populasi
 epi:
 Indo-European root, opi, near, at, or against
 Greek root, epi, over, on
 - dem:
 Indo-European root, da, meaning ‘to divide’
 Greek root deme, meaning a township, or division, of
ancient Attica; whence demos, for people
 -logy:
 Indo-European root, leg-, to collect, with derivatives
meaning ‘to speak’
 Greek root logos, speak, word, or reason
 Contemporary English, a branch of learning
Epidemiology
 Epidemic - ‘all over the people’
 Epidemiology
 A branch of learning that deals with events or
conditions that are ‘all over the people’
 A branch of medicine that deals with the cause,
distribution, and control of disease in populations
(American Heritage Dictionary of the English Language, third
edition)
Definisi
 Ilmu tentang distribusi penyakit atau kondisi
fisiologis pada populasi manusia dan faktor-
faktor yang mempengaruhi distribusi tersebut.
Lilienfeld
 Ilmu tentang kejadian penyakit di populasi
manusia. Friedman
 Ilmu tentang kejadian dan distribusi penyakit
atau kondisi lain yang berkaitan dengan
kesehatan pada populasi manusia. Kelsey
 Pola-pola kejadian penyakit menurut orang,
tempat dan waktu
Terjadi pada
siapa?
Mengapa terjadi?
Apa yang terjadi?

Bagaimana terjadi?

Kapan terjadi?
POPULASI
Di mana terjadi?

Akibat yang terjadi? Mengapa tidak


terjadi?
Epidemiology: Sejarah Awal
 1546 - ‘Living contagion’ konsep penularan dari renik
yang hidup (Girolamo Fracastoro)
 1662 - ‘Bills of Mortality’ oleh John Graunt awal
kuantifikasi pola penyakit
 1700 - ‘Miasma theory’, udara kotor (malaria=udara
jelek, typhoid=kabut) mengakibatkan penyakit
 1747 - Lind melakukan eksperimen dengan
membuktikan penyebab dan pengobatan scurvy
dengan perasan air jeruk
 1768 - Jenner pertama kali melakukan vaksinasi
pada manusia dengan cowpox
 1854 – Investigasi cholera di London oleh John
Snow
Epidemiology: Sejarah Awal
 1865 - Galton menerbitkan ‘Hereditary Talent and
Character’ (faktor keturunan)
 1868 – Mendel melakukan percobaan manipulasi
untuk menunjukkan proses genetika (pola
pewarisan genetik)
 1872 - Darwin ‘Origin of Species’: survival of the
fittest (seleksi alam)
 1882 – Penemuan Robert Koch baksil tuberkulosis
yang mengawali era mikrobiologi (keemasan
bakteriologi)
Epidemiology: Sejarah Modern
 1945 – Penerapan mendasar epidemiologi untuk
kajian penyakit kronik
 1948 – Studi kohor Framingham (laboratorium di
masyarakat) untuk mengkaji penyakit arteri
koroner
 1956 - Penemuan DNA by Watson and Crick
 1958 – Doll dan Hill menerapkan rancangan studi
kasus-kontrol (kemudian dilanjutkan dengan studi
kohor) untuk membuktikan bahwa merokok
meninggikan risiko kanker paru
 1980 - DNA fingerprinting
 1980 - Micro-computing industry
 1982 – Wabah AIDS di US
 Keprihatinan sekarang di negara maju: wabah
obesitas
Epidemiology: Masa Depan
 Biologi molekuler akan merevolusi bagaimana
epidemiologist menilai interaksi lingkungan dan
gene
 Micro-computing dan teknologi komunikasi semakin
memiliki kapasitas yang besar dan semakin meluas
digunakan di seluruh dunia
 Ilmu biomedis akan mencapai kemajuan-kemajuan
yang membutuhkan evaluasi di populasi (efektifitas
vaksin, suplementasi mikronutrien)
Epidemiology: Model-model
 Host, Agent, and Environment + vector/vehicle
 Person, Place and Time
 Exposure-Outcome
 Cause-Effect
 Observational - Experimental
 Mathematical and Statistical model
Host, Agent, Environment

Host Agent

Population

Environment
Host, Agent, Environment
Host Agent Environment
Age Biologic Population density
Sex Microorganisms Substances in
Race/Ethnicity surroundings and
Religion Chemical workplace
SES Toxins, tobacco, Air quality
Marital status alcohol, drugs Weather
Lifestyle Noise
Exercise Physical Food and water sources
Behavior Trauma, radiation, Special environments:
Co-morbidity fire Hospitals, day-care,
Genetic makeup institutions, bath houses,
Nutrition crack houses, refugee
Lack of, excess camps
Person, Time, and Place

 Risiko dan kejadian penyakit secara


individual dikaji berdasarkan lokasi
geografis dan perjalanan waktu
 Waktu dan Tempat digunakan untuk
mengaitkan individu-individu
 Rantai penularan penyakit infeksi (SARS)
 Kejadian yang mengelompok di suatu
tempat pada waktu tertentu (keracunan?)
Exposure - Outcome Model

 Exposure dan outcome didefinisikan


 Model konseptual dikembangkan untuk menguji
hubungan pemaparan dengan outcome
 Exposure memiliki dua komponen:
 Probabilitas pemaparan (kemungkinan tergigit nyamuk)
 Probabilitas outcome setelah pemaparan (kemungkinan
terkena malaria)
 Model yang lebih rumit pada penyakit degeneratif
memperhitungkan confounding dan interaksi
Exposure - Outcome Model
Simple Model
Exposure Outcome
Complicated Model
Confounder(s)

Exposure Outcome
Interaksi risiko dan penghasilan:
Risiko tinggi pada orang miskin, risiko rendah pada orang kaya
500000< 6,90%

400000-499999 11,10%

300000-399999 14,30%

200000-299999 19,80%

100000-199999 30,80%

< 100000 40,8%

0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0%


Cause - Effect Model

 Salah satu tujuan Epidemiologi adalah


memahami hubungan sebab dan akibat antara
exposure dan outcome
 Model sebab-akibat bersifat multidisiplin dan
membutuhkan keahlian dalam bidang-bidang
lain:
 Biologic plausibility (biology, medicine)
 Dose-response relationship (pharmacology, biology)
 Specificity of exposure (clinical medicine)
 Strength of association, replication and consistency of
findings (biostatistics)
Cause - Effect Model
 Merokok dan kanker paru
 Asbestos dan kanker selaput paru
(mesothelioma)
 Dietilstilbestrol (DES) dan clear cell
adenocarcinoma di vagina dan/atau cervix uteri

 Biologic plausibility (biology, medicine)


 Dose-response relationship (pharmacology, biology)
 Specificity of exposure (clinical medicine)
 Strength of association, replication and consistency of
findings (biostatistics)
Observational-Experimental Model
 Model ini membedakan dua metode berdasarkan manipulasi
atau perlakuan dalam penyelidikan epidemiologi:
 Observational study
 Peneliti tidak mempengaruhi jenis dan beratnya pemaparan
(populasi diikuti setelah pemaparan)
 e.g., cohort study setelah pemaparan environmental hazard
(pecandu narkoba dengan suntikan 10 kali lipat risiko infeksi HIV
dibanding yang bukan suntikan?)
 Experimental study
 Peneliti menentukan jenis dan beratnya pemaparan
 e.g., randomized clinical trial efek vaksinasi terhadap rotavirus
(apakah vaksin bisa mencegah infeksi rotavirus?)
Mathematical and Statistical Models

 Mathematical Models
 Representasi proses-proses biologis dengan
matematika yang menyederhanakan apa yang
sebenarnya berlangsung di dunia nyata
 Analisis terpusat pada representasi ini
 Statistical Models
 Cara matematis untuk menemukan dan
memahami pola data
 Merupakan alat mendasar untuk analisis data
epidemiologis
Impact of Diseases in Southeast Asia
Disease DALYs/mill Log base 10
All Infectious & Parasitic 56,252 4.750
Diarrhoeal Diseases 15,214 4.182
Tuberculosis 9,763 3.990
Childhood Cluster 8,939 3.951
HIV/AIDS 7,474 3.874
Malaria 1,220 3.086
Meningitis 1,218 3.086
DF/DHF Thailand (2001) 732 2.864
Hepatitis 556 2.754
Tujuan Epidemiology
 Memperkirakan etiologi atau penyebab penyakit,
termasuk faktor-faktor risiko kejadian penyakit
 Memperkirakan beban penyakit di masyarakat
 Memahami riwayat alamiah penyakit dan prognosis
penyakit
 Mengevaluasi cara-cara pencegahan, pengobatan
dan pemberian pelayanan yang telah diterapkan
atau yang akan dikembangkan
 Memberi landasan pengembangan kebijakan publik
dan keputusan-keputusan regulasi kesehatan atau
lingkungan hidup
Epidemiologic Approach
 Definisikan populasi
 Lakukan pencacahan kejadian penyakit atau
kondisi kesehatan di populasi
 Identifikasi association antara suatu faktor atau
karakteristik dengan kejadian penyakit
 Selidiki karakteristik kelompok atau individu-
individu dalam kelompok tersebut
 Tetapkan apakah suatu association bersifat
causal.
 Evaluasi efek intervensi terhadap kejadian
penyakit
Spectrum of Disease

Healthy Symptoms Diagnosis


Outcome
Disease Seek Treatment Cure
Onset Care Control
Disability
Death
Infectious Disease Epidemiology
Conceptual Model

Uninfected Infected Diseased Removed

Mediators of Infection Mediators of Disease


Lingkungan Host immunity (Kekebalan)
Daya tahan Pathogen virulence (Virulensi)
Kerentanan genetik Medical intervention (Penanganan)
Kekebalan sebelum infeksi
Virulensi patogen
Pengendalian Penyakit Infeksi
Pengendalian Contoh
Kendalikan sumber Klorinasi air
patogen Disinfeksi ruangan
Musnahkan ayam yang sakit
Obati kasus-kasus infeksi
Cegah penularan Gunakan kondom
Universal precautions
Isolasi pasien-pasien
Pengendalian vektor
Modifikasi respons Vaksinasi
kekebalan Immune therapy
HIV: tantangan yang semakin berat

14

12

10

0
1999
1 2000
2 2001
3 2002
4 52003

PASAR KEMBANG
Blood donors Hospital Commercial
Inpatients Sex Workers
Pengendalian Penyakit Degeneratif
Pengendalian Contoh
Kendalikan proses Hindari paparan penyebab
patogenesis Modifikasi gaya hidup
Gunakan obat untuk
meminimalkan risiko
Skrining untuk deteksi Kenali gejala-gejala dini penyakit
dini dan pencegahan Periksa kesehatan (pap smear,
sekunder cholesterol, dll) secara berkala
Tindakan dini untuk mencegah
perkembangan penyakit
Pengobatan dan Pengobatan seumur hidup
rehabilitasi Penyesuaian dengan hidup
“normal”
PENYAKIT DIABETES
 Cegah perkembangan dari gangguan
toleransi terhadap glukosa menjadi diabetes:
diet dan olah-raga
 Kendalikan kadar glukosa dalam darah
serendah mungkin: diet, olah raga, obat
antidiabetes oral, bila perlu insulin
 Cegah komplikasi diabetes, mikrovaskuler
(perdarahan retina, gagal ginjal, neuropati)
dan makrovaskuler (serangan jantung,
stroke)
Pengendalian Penyakit Mental
Pengendalian Contoh
Kendalikan proses Hindari paparan penyebab
patogenesis Modifikasi gaya hidup
Manipulasi lingkungan sosial,
kurangi stres
Skrining untuk deteksi Kenali gejala-gejala dini penyakit
dini dan pencegahan Periksa kesehatan mental secara
sekunder berkala
Tindakan dini untuk mencegah
perkembangan penyakit
Pengobatan dan Pengobatan seumur hidup
rehabilitasi Penyesuaian dengan hidup
“normal”

Anda mungkin juga menyukai