1. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor pergudangan pada tahun
2018 sebesar Rp 131,1 triliun atau 0,88% dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp
14.837,36 triliun.
Sektor pergudangan meliputi jasa penunjang pos dan kurir. Sektor ini mencakup
aktivitas-aktivitas penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman barang atau bahan dari
suatu tempat ke tempat berikutnya.
SCI menganalisis faktor penyebab turunnya kontribusi sektor pergudangan terhadap PDB
di tahun 2018 karena perlambatan pertumbuhan sektor non migas.
Pertumbuhan sektor pergudangan mengikuti pertumbuhan industri dan prediksi SCI itu
sesuai dengan data pertumbuhan industri dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan
I tahun 2019. Untuk industri manufaktur besar dan sedang (IBS), misalnya, BPS mencatat
pertumbuhan produksi naik 4,45% dibandingkan triwulan I tahun 2018.
Pertumbuhan IBS didominasi oleh Industri Pakaian Jadi yang tumbuh tertinggi sebesar
29,19%, diikuti Industri Pengolahan Tembakau (17,19%), Industri Furnitur (12,92%),
Industri Tekstil (8,77%), Industri Kertas dan Barang dari Kertas (8,20%), Industri Bahan
Kimia dan Barang dari Bahan Kimia (7,77%), dan Industri Makanan (1,36%).
Setijadi
Chairman
Supply Chain Indonesia
E-mail : setijadi@SupplyChainIndonesia.com