Analisis SWOT
Analisis SWOT
Setiap unit bisnis harus mendefinisikan misi spesifiknya di dalam misi perusahaan
yang lebih luas. Maka, Perusahaan peralatan pencahayaan setudio televise dapat
mendefinisikan misinya sebagai berikut, “Membidik studio televise utama dan menjadi
pemasok pilihan mereka untuk teknologi pencahayaan yang mempresentasikan
pengaturan pencahayaan studio paling canggih dan handal.” Perhatikan bahwa misi ini
tidak berusaha memenangkan bisnis dari studio televise kecil, memenangkan bisnis
dengan memberikan harga termurah, maupun beralih ke produk nonlampu.
ANALISIS SWOT
Lingkungan
eksternal (analisis
peluang dan
ancaman
Lingkungan
internal (analisis
kekuatan/kelemah
an)
Pemasaran yang baik adalah seni menemukan, mengembangkan, dan
menghasilkan laba dari peluang-peluang ini. Peluang pemasaran (marketing
opportunity) adalah kebutuhan dan minat pembeli, di mana perushaan mempunyai
probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan dan minat pembeli, di mana perushaan
mempunyai probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan
menguntungkan. Ada tiga sumber peluang pasar yang utama. Sumber pertama adalah
memasok sesuatu yang persediannya sedikit. Hal ini memerlukan sedikit bakat
pemasaran, karena kebutuhannya cukup jelas. Sumber kedua adalah memasok produk
atau jasa yang ada dengan yang baru atau unggul. Ada beberapa cara untuk
mengungkapkan kemungkinan perbaikan produk atau jasa: metode deteksi masalah
meminta saran dari konsumen, metode ideal membuat konsumen membayangkan versi
ideal produk atau jasa, dan metode rantai konsumsi memina konsumen membuat
diagram tentang langkah-langkah mereka dalam memperoleh, menggunakan, dan
menyingkirkan produk. Metode terakhir ini sering dapat menghasilkan produk atau jasa
yang seluruhnya baru.
Peluang dapat tersembunyi dalam berbagai wujud, dan pemasar harus benar-
benar dapat menemukan wujud tersebut. Perhatikan hal-hal berikut:
a) Matriks peluang
Probabilitas Keberhasilan
Dalam matriks peluang pada peraga 2.6 (a), peluang pemasaran terbaik yang
dihadapi perusahaan peralatan pencahayaan TV disebutkan dalam bagian atas kiri
(no.1). Peluang dalam bagian bawah kanan (no.4) terlalu kecil untuk dipertimbangkan.
Peluang di bagian atas kanan (no.2) dan bagian bawah kiri (no.3) layak diamati dalam
hak adanya perbaikan daya Tarik dan probabilitas keberhasilan.
LOAN BRIGHT
Di situs Web Loan Bright, perusahaan Hipotik online, pembeli rumah potensial bisa
mendapatkan daftar pemberi pinjaman yang disesuaikan bagi masing-masing orang dan
persyaratan yang tersedia. Mula-mula loan bright menghasilkan uang dengan menjual
data membeli rumah ke pembeli pinjaman hipotik kelas atas termasuk Wells Fargon,
Bank of america, dan Chase Manhattan Mortages. Perusahaan-perusahaan ini
mengubah data menjadi petunjuk tim penjualan mereka. Tetapi muncul isu internal yang
mengkhawatirkan. Untuk satu hal, Loan Bright harus menyenangkan semua klain
besarnya tetapi masing-masing selain itu semakin sulit Dipuaskan dan mereka
menghabiskan banyak waktu dan sumber daya. Manajer puncak perusahaan
mengadakan rapat untuk menganalisis pasar serta kekuatan dan kelemahan Loan Bright.
Mereka memutuskan bahwa ketimbang melayani beberapa klain pilihan, mereka akan
beralih ke pasar yang lebih bawah untuk melayani lebih banyak pegawai bagian pinjaman
pribadi, Yang merespon iklan Google perusahaan dan hanya ingin membeli beberapa
petunjuk peralihan ini mengharuskan perusahaan memulihkan cara yang dibawa
Wiraniaga Loan Bright dalam bisnis baru termasuk menggunakan kontrak satu halaman
alih-alih kontrak Lama 12 halaman serta menciptakan departemen layanan pelanggan
tersendiri.
Jelas bahwa suatu bisnis tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau
sebaliknya menyombongkan semua kekuatannya. Pertanyaan besarnya adalah apakah
perusahaan harus membatasi dirinya sendiri terhadap peluang-peluang di mana mereka
memiliki kekuatan yang diperlukan, atau mempertimbangkan peluang yang
mengharuskan mereka menemukan atau mengembangkan kekuatan baru. Sebagai
contoh manajer di Texas Instrumens (TI) dipisahkan antara mereka yang ingin TI tetap
berada di Industri Elektronik, dimana TI mempunyai kekuatan ya g jelas, dan mereka
ingin perusahaan terus meluncurkan produk konsumen, dimana TI tidak mempunyai
beberapa kekuatan pemasaran yang diperlukan.
Patut dicatat kadang kadang bisnis berjalan buruk bukan karena orang-orang tidak
mempunyai kekuatan yang diperlukan tetapi karena mereka tidak bekerja sama sebagai
satu tim. Disalah satu perusahaan elektronik utama, para insinyur meremehkan wiraniaga
sebagai “insinyur yang gagal.” Dan wiraniaga meremehkan bagian pelayan sebagai
“wiraniaga yang gagal.” Perusahaan harus menilai hubungan kerja antar departemen
sebagai bagian audit lingkungan internal.
FORMULASI TUJUAN
1. Tujuan harus diatur berurutan mulai yang paling penting sampai yang paling
tidak penting. Sebagai contoh tujuan utama unit bisnis untuk satu periode adalah
meningkatkan tingkat pengembalian investasi. Manajer dapat meningkatkan laba
dengan meningkatkan pendapat dan mengurangi pengeluaran. Manajer dapat
menumbukan pendapat dengan meningkatkan pangsa pasar dan harga.
2. Sebisa mungkin tujuan harus bersifat kuantitatif. Tujuan “meningkatkan
tingkat pengembalian investasi (ROI).” lebih baik dinyatakan sebagai tujuan
“meningkatkan ROI sampai 15% dalam waktu dua tahun.”
3. Tujuan harus realistis. Tujuan harus timbul dari analisis peluang dan kekuatan
unit bisnis bukan dari harapan.
4. Tujuan harus konsisten. Memaksimalkan penjualan dan laba sekaligus adalah
suatu yang mustahil.
Trade-off (imbal balik) penting lainnya meliputi laba jangka pendek versus
pertumbuhan jangka panjang penetrasi mendalam dari pasar yang sudah ada versus
pengembangan pasar baru. Tujuan laba versus tujuan nirlaba, Dan pertumbuhan tinggi
versus risiko rendah setiap pilihan memerlukan strategi pemasaran yang berbeda.
Formulasi Strategis
Tujuan (goal) Mengindikasikan apa yang ingin dicapai oleh unit bisnis sedangkan
strategi adalah rencana permainan kita untuk sampai ke sana. Setiap bisnis harus
merancang sebuah strategi untuk mencapai tujuannya. Yang terdiri dari strategi
pemasaran serta strategi teknologi dan pengadaan yang kompatibel.
Startegi Generik Porter Michael Porter Mengajukan tiga strategi generik yang
memberikan titik awal yang baik untuk berfikir secara strategis, (1) kepemimpinan biaya
secara keseluruhan (2) difensiasi, dan fokus.
Industri perjalanan udara online contoh yang baik tentang tiga strategy ini:
Travelocity mengejar strategi diferensiasi dengan menawarkan kisaran layanan yang
paling komprehensif bagi pelancong.Lowestfare mengejar strategi biaya terendah; dan
last minute mngejar strategi ceruk yang berfokus pada pelancong yang memiliki
fleksibilitas untuk bepergian dalam waktu yang mendadak.
Menurut porter, perusahaan yang mengejar strategi yang sama dan diarahkan ke
pasar sasaran yang sama membentuk kelompok strategis (strategic group). Perusahaan
yang melaksanakan strategi tersebut dengan sangat baik akan menghasilkan laba paling
banyak. International Harvester keluar dari bisnis peralatan pertanian karena mereka
tidak menonjol dalam industrinya sebagai perusahaan dengan biaya termurah, nilai
persepsi tertinggi atau pelayanan terbaik dalam beberapa segmen pasar.
Banyak aliansi strategis yang berbentuk aliansi pemasaran. Aliansi strategis ini
dibagi menjadi empat kategori utama.
Saat ini, bisnis juga semakin menyadari bisnis juga semakin menyadari bahwa jika
mereka tidak memperlakukan pihak berkepentingan (stakeholder) lainnya dengan baik—
Pelanggan, karyawan, pemasok, distributor, mereka mungkin tidak akan pernah
menghasilkan laba yang cukup bagi pemegang saham. Sebagai contoh, perusahaan
mungkin bermaksud memuaskan pelanggan nya, melakukan kinerja yang baik untuk
karyawannya, dan mengantarkan tingkat kepuasan maksimum bagi pemasok nya. Dalam
menentukan tingkatan ini, perusahaan harus berhati hati agar tidak melanggar rasa
keadilan kelompok pemangku kepentingan lain tentang perlakuan yang mereka terima
relatif terhadap pihak lain.
Menurut McKinsey & company, Strategi hanyalah satu dari tujuh elemen—
semuanya dimulai dengan huruf “S” (dalam bahasa inggris—red) Dalam praktik bisnis
yang berhasil. Tiga elemen pertama strategi, struktur, sistem. Dianggap sebagai “Piranti
keras” keberhasilan. Empat elemen berikutnya—gaya (style), keahlian(skill), staf, dan
nilai yang dimiliki bersama adalah “Piranti lunak.”
Elemen lunak pertama, gaya (style), berarti bahwa karyawan perusahaan berbagi
cara pemikiran dan perilaku yang sama. Karyawan McDonald’s tersenyum pada
pelanggan, dan karyawan IBM sangat profesional dalam menangani pelanggan mereka.
Elemen kedua, keahlian (skill),berarti bahwa karyawan mempunyai keahlian yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi perusahaan. Staf, berarti perusahaan
mempekerjakan orang yang mampu, melatih mereka dengan baik, dan menugaskan
pekerjaan yang tepat bagi mereka. Elemen kempat, nilai yang dimiliki bersama berarti
bahwa karyawan berbagi nilai panduan yang sama. Ketika elemen elemen ini hadir,
perusahaan biasanya lebih berhasil dalam implementasi strategi nya.