Dosen Pengampu :
Siti Rumilah, M.Pd
Disusun Oleh :
Muhammad Zainal Muttaqin (G92218085)
PENDAHULUAN
Batik adalah seni gambar diatas kain untuk pakaian yang dibuat dengan berbagai teknik.
Kata batik berasal dari bahasa jawa yang berarti menulis. Teknik membatik telah dikenal sejak
ribuan tahun silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal-usul batik.
UKM Griya Amirah ini memproduksi beberapa jenis batik, yaitu batik tulis, batik
jumputan, dan shibori. Batik tulis adalah jenis yang dihasilkan melalui pemberian malam pada
kain dengan menggunakan alat yang bernama canting. Batik jumputan adalah batik yang
dikerjakan dengan cara ikat celup, diikat dengan tali kemudian dicelup dengan warna. Shibori
merupakan kesenian dari Jepang, dimana sebuah pola pada kain diciptakan melalui proses
pencelupan pada pewarna. Dasarnya pembuatan shibori mirip seperti membatik, di mana
beberapa bagian kain dilindungi agar tidak terkena pewarna. Sehingga hasil akhirnya
termasuk bagi usaha kecil. Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang sangat baik bagi
pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan
pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha
kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi
usaha kecil dari kreditur (bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil
sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam Undang-
Pencatatan Akuntansi Pada Usaha Batik Griya Amirah di Jalan Kedinding Tengah 1/19 i Kota
Surabaya”.
1. Bagaimana penerapan pencatatan akuntansi pada usaha batik griya amirah di jalan kedinding
1.3 Tujuan
1. Membantu pembaca untuk belajar dan membuka bisnis usaha kecil dan menengah dalam
memahami penerapan sistem akuntansi, karena penerapan sistem akuntansi sangat penting untuk
2. Mengetahui sistem pencatatan akuntansi pada usaha batik griya amirah di jalan kedinding
1.4 Manfaat
1. Dapat digunakan sebagai masukan bagi para pelaku usaha kecil khususnya usaha pengrajin
batik untuk menerapkan sistem akuntansi di dalam sebuah bisnisnya dan dapat membantu dalam
pembuatan laporan keuangan yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan usaha yang di
jalankan.
2. Kita dapat memahami atau memperdalam ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam
sebelumnya di perkuliahan dan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi
Secara umum, akuntansi didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan
(Warren,2006). Menurut Kieso (2007) akuntansi dapat didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan
tiga karakteristik penting dari akuntansi, yaitu (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan
pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pihak yang
berkepentingan.
Menurut Carl S. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fees (2006) Akuntansi merupakan
sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas dan kondisi
perusahaan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012) Laporan keuangan dalam Standar Akuntansi
Keuangan terdiri dari 5 (lima) yaitu: neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan-laporan tersebut mempunyai fungsi masing-
masing yang berguna untuk memberikan informasi mengenai posisi bisnis suatu usaha.
Neraca merupakan sebuah laporan yang berisi daftar mengenai aset, kewajiban, dan modal pemilik
pada tanggal tertentu. Pada umumnya tanggal pada neraca menggunakan hari pada akhir bulan atau
misal sebulan atau setahun. Laporan ini melaporkan tentang pendapatan dan beban selama periode
waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau matching concept yaitu dengan
membandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut.
Laporan ini juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang disebut dengan
keuntungan bersih atau juga sebaliknya, jika beban lebih besar dari pada pendapatan disebut rugi
Laporan Perubahan modal suatu ikhtisar mengenai perubahan pada modal pemilik yang telah
terjadi selama periode waktu tertentu seperti pada bulanan maupun tahunan. Laporan ini dibuat
setelah laporan laba rugi karena laporan laba rugi ikut muncul pada laporan ini. (Warren, 2006).
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar
atau setara kas. Laporan Arus Kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai
untuk mengevaluasi perubahan dalam Aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas
dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
UKM adalah jenis usaha yang paling banyak jumlahnya di Indonesia, tetapi sampai saat
ini batasan mengenai usaha kecil di Indonesia masih beragam. Pengertian kecil didalam usaha
kecil bersifat relatif, sehingga perlu ada batasannya, yang dapat menimbulkan definisi-definisi
usaha kecil dari beberapa segi. Menurut (M.Tohar,1999:2) definisi usaha kecil dari berbagai segi
banyak Rp 200.000.000,00 ( dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
membuka usaha.
Berdasarkan hal ini pengusaha kecil adalah pengusaha yang memiliki hasil total penjualan bersih
Dari segi ini, didefinisikan bahwa pengusaha kecil adalah usaha berbentuk perseorangan, bisa
berbadan hukum atau tidak berbadan hukum yang didalamnya termasuk koperasi.
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan
entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang
telah melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset per tahun setinggi-
tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Undang undang tersebut membagi kedalam dua pengertian
yakni: Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (duamilyar lima ratus juta rupiah). Sementara itu,
yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
1. Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
BAB III
METODE PENELITIAN
pencatatan akuntansi yang standar akuntansi yang berlaku pada pelaku UKM usaha batik Griya
Amirah.
Pada tanggal 11 Juni 2019 bertempat di kediaman Ibu Amyratuz Zahra. Kedinding Tengah
1/19i Surabaya.
Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
penelitian berupa hasil wawancara terhadap pelaku usaha UMKM yang berada di Kampung Baru,
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa wawancara. Mengajukan
Penelitian ini difokuskan pada proses pencatatan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi
1. Mengidentifikasi pelaku UKM yang akan menjadi objek penelitian melalui instansi terkait.
BAB IV
PEMBAHASAN
Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah pelaku usaha pengrajin batik yang ada di
Surabaya. Griya Amirah adalah sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang pengrajin batik
yang berdiri sejak tahun 2012. Griya Amirah bukan hanya membuat dan menjual batik disini
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap salah satu pelaku usaha bengkel las adalah
responden tidak menerapkan pencatatan akuntansi, responden hanya menyimpan bukti transaksi
penjualan dan pembelian saja. Alasan responden belum menerapkan pencatatan akuntansi dalam
menjadikannya menganggap menerapkan siklus akuntansi kedalam usaha mereka adalah hal
Responden hanya mencatatnya ke dalam buku catatan biasa yang hanya ada pemasukan
dan pengeluaran, tidak seperti pencatatan akuntansi yang benar. Dalam sistem penjualannya
responden menerima pembayaran dari konsumen disaat barangnya sudah jadi. Pencatatan seperti
itupun hanya diingat saja, responden akan mencatat jika barang permintaan sudah jadi dan
responden sudah menerima uang pelunasan. Biaya gaji karyawan tidak sering dicatat karena
menurutnya biaya gaji karyawan tidak mengalami perubahan yang signifikan setiap bulannya
sehingga ia mudah menginat dan dikarenakan jumlah karyawan yang sedikit. Selama ini
responden mengetahui adanya laba atau rugi diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga
beli. Jika selisih dari harga jual dan harga beli positif menunjukkan laba, jika selisih harga jual
dan harga beli negatif menunjukkan rugi. Kalau ada laba berarti modal bertambah dan kalau rugi
4.3 Pembahasan
akuntansi. Responden hanya mengumpulkan bukti nota dan kuitansi dari pembelian dan penjualan
dan mencatatnya di buku biasa. Oleh sebab itu, dibutuhkannya pelatihan dan pembinaan akuntansi
responden merasa lebih mudah mengetahui berapa laba dari hasil penjualan batik. Responden juga
merasa terbantu dengan pencatatan yang benar daripada biasanya yang hanya melakukan pencatatan
akuntansi dan berharap ada bantuan sosialisasi dari pihak terkait terutama dalam hal pembukuan
agar para pelaku yang ada di sekitarnya mampu menerapkannya dan mengembangkan usaha
mereka.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengusaha pengrajin batik masih belum menerapkan pencatatan akuntansi, hanya menyimpan
2. Sampai saat ini belum adanya pelatihan maupun pembinaan tentang pencatatan akuntansi yang
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut :
1. Diharapkan dalam waktu dekat diadakan pelatihan dan pembinaan tentang pencatatan akuntansi
bagi pelaku UKM secara berkelanjutan oleh pemerintah setempat khususnya dari Dinas UKM serta
2. Setelah dilakukan pelatihan dan pembinaan, maka hendaknya dilakukan pengawasan secara
menyeluruh, sampai pelaku dari UKM pengrajin tersebut hingga usahanya berkembang besar dari
keadaan semula.