Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Luhur
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Sumber Hukum Islam
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit ( 4 x Pertemuan )
Pertemuan Ke - : 11, 12, 13, 14

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjuk kan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai perma salahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedu ral
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar :
1.2. Berpegang teguh kepada Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
3.8. Memahami kedudukan Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
4.6. Menyajikan macam-macam sumber hukum Islam dan hukum taklifi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.8.1. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijtihad sebagai sumber hukum islam.
3.8.2. Menyebutkan kedudukan Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijtihad sebagai sumber hukum islam.
3.8.3. Menyebutkan fungsi Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijtihad sebagai sumber hukum islam.
4.6.1. Menyebutkan fungsi Al-Hadits terhadap Al-Qur’an.
4.6.2. Menyebutkan macam-macam Al-Hadits.
4.6.3. Menjelaskan fungsi Ijtihad sebagai sumber hukum islam.
4.6.4. Menjelaskan macam-macam hukum islam dan hasil ijtihad.

D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijtihad sebagai sumber hukum islam.
2. Menyebutkan kedudukan Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijtihad sebagai sumber hukum islam.
3. Menyebutkan fungsi Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijtihad sebagai sumber hukum islam.
4. Menyebutkan fungsi Al-Hadits terhadap Al-Qur’an.
5. Menyebutkan macam-macam Al-Hadits.
6. Menjelaskan fungsi Ijtihad sebagai sumber hukum islam.
7. Menjelaskan macam-macam hukum islam dan hasil ijtihad.
E. Materi Pembelajaran :

SUMBER HUKUM  ISLAM

Secara etimologis hukum adalah itsbatu syai’in ;ala syai’in (memutuskan suatu perkara
berdasarkan suatu aturan). Secara terminologis adalah perturan yang ditetapkan allah untuk
hamba-Nya yang mukallaf. Syariat Islam secara garis besar mencakup tiga hal :
1.  Ahkam syar’iyyah I’tiqadiyah yaitu hukum-hukum yang berkenaan dengan ‘aqidah atau
keimanan.
2. Ahkam Syar’iyyah Khuluqiyah yaitu hukum-hukum yang berkenaan dengan akhlak.
3.  Ahkam Sya’iyyah ‘amaliyah yaitu hukum-hukum yang berkenaan dengan pelaksanaan
(amaliyah) syariah dalam pengertian khusus.

Pada umumnya, ulama  mengajarkan bahwa sumber hukum Islam adalah empat, yaitu Al-
Qur’an, hadis, Ijma’ dan  qiyas.
1. Al-Qur’an
Dari bahasa Al-Qur’an berarti bermacam-macam, bacaaan, yang dibaca. Ditinjau dari segi
terminologi Al-Qur;an adalah firman Allah SWT yang merupakan mukjizat, yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril dan tertulis di
dalam mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir dan dinilai ibadah dengan
membacanya, serta dimulai dengan surah Al-fatihah dan  ditutup dengan surah An-Nas.

Al-Quran mempunyai kriteria-kriteria antara lain :


a. Al-Qur’an adalah firman Allah SWT atau kalamullah.
b. Al-Qur’an adalah mukjizat.
c. Al-Qur’an disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril.
d. Al-Qur’an diawali dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas
e. Al-Qur’an diperintahkan untuk dibaca Karena membaca Al-Quran adalah ibadah.

Al-Qur’an mempunyai fungsi-fungsi antara lain :


a. Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk (hudan)
b. Al-Qur’an berfungsi sebagi penjelas (tibyan)
c. Al-Qur’an berfungsi sebagi pembeda (furqon)

2.  As-Sunah atau Al-Hadits


Secara etimologis berarti jalan, tata laku atau cara bertindak. Sedangkan dalam Terminologi
sunah diartikan dengan “perkataan”,perbuatan,dan taqrir nabi.Letak perbedaan antara Hadits
dengan sunah adalah kalau Hadits adalah segala peristiwa yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Macam-macam Sunah/hadits
1. Ditinjau dari segi bentuknya :
a. Sunah qauliyah : adalah perkataan Nabi SAW
b. Sunah fi’liyah : perbuatan dan tindakan Nabi SAW
c. Sunah Taqririyah : sikap Nabi SAW
2. Ditinjau dari segi kualitasnya :
a. Shalih : adalah hadits yang diriwayatkan perawi yang adil sempurna hafalannya.
b. Hasan : adalah hadits yang diriwayatkan perawi yang adil kurang sempurna hafalannya
c. Dha’if :  adalah  hadits yang diriwayatkan perawi yang adil terputus sanadnya.
3. Ditinjau dari diterima atau ditolaknya :
a. Maqbul :  yaitu hadits yang dapat diterima dan dijadikan hujjah atau dalil.
b. Mardud : yaitu hadits yang tidak dapat diterima dan tidak dijadikan hujjah atau dalil.
4. Ditinjau dari segi siapa yang berperan :
a. Marfu’ : yaitu hadits yang disandarkan kepada Nabi SAW
b. Mauquf : yaitu hadits yang disandarkan kepada para sahabat
c. Maqhu’: yaitu hadits yang disandarkan kepada tabi’in
5. Ditinjau dari segi orang yang meriwayatkannya :
a. Mutawatir yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak yang tidak terhitung
jumlahnya.
b. Masyhur yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak tetapi tidak sampai derajat
mutawasir.
c. Ahad yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih, tetapi tidak cukup
terdapat padanya sebab-sebab yang menjadikannya ke derajat masyur.

3. Ijtihad
Kata ijtihad dan jihad mempunyai akar kata yang sama yaitu jahada (jahd) yang artinya
berusaha sekuat tenaga, bersungguh-sungguh, berusaha keras. Secara terminologis ijtihad
mengerahkan segala kemampuan secara maksimal dalam mengungkap kejelasan dan
memahamiayat Al-Qur’an dan sunnah yang menunjukkan materi atau kebenaran materi
dhanni serta memecahkan permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat
berdasarkan prinsip dan nilai Islam. Landasan hukum Ijtihad adalah hadis Nabi SAW dalam
peristiwa dialog antara Nabi SAW dengan Mu’adz bn Jabal.
a. Perlunya Ijtihad
Ijtihad sebagai sumber hukum ketiga setelah al-Quran dan sunah. Pentingnya Ijtihad karena
perkembangan pemikiran manusia yang berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
b. Ruang Lingkup Ijtihad
Pada prinsipnya Ijtihad dipergunakan dalam dua hal : pertama untuk masalah yang sudah
ada nash Al-Qur’an dan Hadits, tetapi penunjukan dalilnya bersifat dhonni. Kedua dalam
maslah yang tidak ada sama sekali penjelasannya dalam Al-Qur’an dan Hadits.
c. Metode-Metode Ijtihad
1. Ijma’ menurut bahasa artinya menghimpun, berkumpul dan menyusun. Menurut istilah
kesepakatan pendapat para mujtahid pada suatu masa tentang hukum sesuatu.
2. Qiyas menurut bahasa berarti mengukur atau mempersamakan sesuatu dengan sesuatu
yang lain. Menurut istilah adalah mempersamakan suatu peristiwa yang belum ada nash
mengenai hukumnya dengan suatu kejadian yang sudah ada nash mengenai hukumnya
karena persaamaan sebab (illat).
3. Istihsan menurut bahasa artinya menganggap baik suatun hal. Menurut istilah yaitu
menjalankan keputusan berdasarkan kebaikan untuk kepentingan umum atau kepentingan
keadilan dengan meninggalkan qiyas.
4. Mashlahah Mursalah menutur bahasa adalah mendatangkan kebaikan bersama. Menurut
istilah yaitu menetapkan hukum berdasarkan suatu kemaslahatan yang tidak ditetapkan
oleh syara’.
5. Istishab yaitu menetapkan hukum sesuatu menurut keadaan sebelumnya, sampai ada dalil
yang mengubah keadaannya.
6. Saddudz Dzari’ah yaitu melarang sesuatu yang mubah dengan maksud untuk
menghindarkan kemudaratan yang mungkin timbul.
7. Urf yaitu menetapkan hukum sesuatu berdasarkan adat kebiasaan, selama kebiasaan (adat
istiadat) itu tidak bertentangan dengan Islam.
d. Syarat-syarat Mujtahid
Untuk menjadi seorang mujtahid ada persyaratan-persyaratan yang harus dikuasai
diantaranya :
1. Mengetahui dan memahami Al-Qur’an dan hadits dengan baik
2. Mengetahui serta memahami bahasa arab dari segala segi
3. Mengetahui dan memahami ilmu usul fiqih
4. Mengetahui dan memahami ilmu nasikh dan mansukh
5. Mengetahui hukum-hukum yang ditetapkan dengan ijma’
e. Kebenaran hasil Ijtihad
Ijtihad adalah penggunaan akal pikiran untuk memhami nash yang menunjukkannya dhonni,
serta memecahkan persoalan yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat berdasarkan prinsip
dan nilai Islam. Sesuai dengan hadits Nabi SAW seorang hakim apabila berijtihad dan
kemudian ternyata ijtihadnya benar maka ia mendapatkan pahala dua. Apabila dia berijtihad
dan ternyata keliru, maka ia mendapatkan satu pahala. Dari hadits tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa melakukan ijtihad adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri
untuk member jawaban terhadap persoalan umat masa kini dan masa akan datang.

F. Metode dan Model Pembelajaran :


Metode : Diskusi, Penugasan.
Model : Model Pembelajaran Eksplorasi
G. KegiatanPembelajaran :

No Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan : 40
Menit
1. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
2. Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an dengan lancar
dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang
ditentukan sebelumnya).
3. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi.
5. Menyampaikan kompetensi inti, dan kompetensi dasar dan tujuan
yang akan dicapai dalam pembelajaran.
6. Menyampaikan tahapan-tahapan kegiatan.
7. Mempersiapkan media / alat peraga / alat bantu, bisa berupa tulisan
di papan tulis / whiteboard, potongan kartu / kertas karton (tulisan
yang besar dan mudah dilihat / dibaca atau gambar), jika
memungkinkan melalui tayangan slide (media LCD projector).

2 Kegiatan Inti :
280
a. Mengamati Menit
- Mencermati bacaan teks tentang kedudukan al-Qur’an, al-Hadits
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas melalui tayangan
video atau media lainnya.
b. Menanya
- Mengapa Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum
Islam ?
- Apa yang anda pahami tenang Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad ?
c. Mengumpulkan data / eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan makna Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad
sebagai sumber hukum Islam
- Guru mengamati perilaku berpegang teguh kepada Al-Qur’an,
Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
- Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku
berpegang teguh kepada Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad di rumah.
d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang sumber hukum Islam.
e. Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi tentang sumber
hukum Islam.

3 Penutup :
1. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan 40
atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan Menit
sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
H. Penilaian Hasil Belajar :

Pengamatan Kegiatan Diskusi

Aktifitas Jml Nilai Ket


Penguasa Skor MK, MB,
No Nama Kerja sama Keaktifan Inisiatif
an materi MT, BT
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7

Catatan :
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang dinyatakan dalam
indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang dinyatakan dalam
indikator.
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam indikator.

Rentang Skor = Skor Maksimal - Skor Minimal = 16 - 4


MK = 14 – 16. MB = 11 – 13. MT = 8 – 10. BT = 4 – 7

Keterangan :
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya / kebiasaan (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

Portofolio

Secara berkelompok peserta didik membuat paparan tentang Sumber Hukum Islam.

Penilaian :

Struktur Hasil Karya Indikator Nilai


Proses Persiapan
Kerjasama
Tampilan Keterbacaan
Kebersihan
Kerapian
Isi Kesesuaian dengan materi
Orisinalitas karya
Kelengkapan informasi
Kelengkapan pustaka
Jumlah

Kriteria Penilaian Indikator :


4 : Sangat baik. 3 : Baik. 2 : Cukup. 1 : Kurang
Tes Tulis

 Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
kedudukan dan fungsi al-Qur’an, al-Hadits dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam.

1. Tuliskan sumber-sumber hukum islam !


2. Tuliskan lima macam hukum islam !
3. Tuliskan pengertian Al-Qur’an secara bahasa dan istilah !
4. Tuliskan lima kandungan isi Al-Qur’an !
5. Tuliskan pengertian Hadits secara bahasa dan istilah !
6. Tuliskan fungsi hadits terhadap Al-Qur’an !
7. Tuliskan macam-macam hadits di tinjau dari bentuknya !
8. Tuliskan pengertian ijtihad secara bahasa dan istilah !
9. Tuliskan syarat-syarat ijtihad !
10. Tuliskan tiga hasil ijtihad !

Tes Lisan

 Memaparkan hasil pengamatan perilaku berpegang teguh kepada al-Qur’an, al-Hadits dan
Ijtihad serta menganalisis dan menanggapinya.
 Jelaskan pengertian Al-Qur’an !
 Jelaskan pengertian Al-Hadits !
 Jelaskan pengertian Ijtihad !
 Sebutkan hasil-hasil Ijtihad !
 Sebutkan lima hukum islam dan contohnya !

I. Sumber Belajar
1. Buku PAI dan Budi Pekerti Kls X SMK
2. Literatur yang memuat tentang Sumber Hukum Islam

Mengetahui, Jakarta, Juli 2014


Kepala Guru PAI dan Budi Pekerti

Anda mungkin juga menyukai